identifikasi gempa dengan matlab

12
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL PROGRAM STUDI GEOFISIKA JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS GADJAH MADA TUGAS PAPER METODE KOMPUTASI DISUSUN OLEH: NANANG SUWANDANA 12/331632/PA/14792 DOSEN PENGAMPU: PROF. KIRBANI SRI BROTOPUSPITO YOGYAKARTA 2013

Upload: nanang-suwandana

Post on 27-Oct-2015

410 views

Category:

Documents


28 download

DESCRIPTION

Paper ini berisi mengenai gempa yang terjadi pada koordinat tertentu di muka bumi ini. gempa tersebut saya identifikasi dengan program matlab.

TRANSCRIPT

Page 1: Identifikasi Gempa dengan Matlab

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

PROGRAM STUDI GEOFISIKA JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS GADJAH MADA

TUGAS PAPER METODE KOMPUTASI

DISUSUN OLEH:

NANANG SUWANDANA

12/331632/PA/14792

DOSEN PENGAMPU:

PROF. KIRBANI SRI BROTOPUSPITO

YOGYAKARTA

2013

Page 2: Identifikasi Gempa dengan Matlab

IDENTIFIKASI GEMPA PADA LOKASI GARIS

LINTANG 0oLU SAMPAI DENGAN 45

oLS DAN

GARIS BUJUR 126oBT SAMPAI DENGAN 144

oBT

(Identification of Earthquake at Location with Latitude 0N until 45S

and Longitude 126E until 144E )

NANANG SUWANDANA (12/331632/PA/14792)

Laboratorium Geofisika, Jurusan Fisika FMIPA, UGM, Sekip Utara, Kotak Pos BLS 21, Yogyakarta

55281 email: [email protected]; [email protected]

ABSTRAK

Penelitian mengenai sifat-sifat gempa merupakan salah satu penelitian yang mendapatkan

perhatian di geofisika, karena dampak gempa yang cukup merugikan semua segi kehidupan.

Untuk mengidentifikasi gempa yang terjadi dan sifat-sifatnya, pada paper ini dijelaskan

mengenai gempabumi dengan mengambil data dari USGS dan menganalisanya dengan

program surfer maupun matlab. Data gempa yang dibahas pada paper ini diambil dari wilayah

dengan koordinat 00

Lintang Utara (LU) sampai dengan 36 0 Lintang Selatan (LS); 126

0 Bujur

Timur(BT) sampai dengan 1440 Bujur Timur (BT) tercatat secara baik dari tanggal 1 Januari

1973 – 23 April 2013. Pada data gempa yang diperoleh menunjukkan bahwa gempa dengan

magnitude tertinggi mempunyai nilai 7,9 yang terjadi pada tanggal 16 Juni 1985 dengan

kedalaman 33 km dibawah permukaan air laut dan magnitude terendah mempunyai nilai 5.

Pada analisa data gempa yang dibahas pada paper ini diperoleh b-value sebesar 1,108

sedangkan untuk nilai dari a adalah sebesar 4,438. Untuk analisa data gempa digunakan surfer

yang hasil analisanya bisa diplot dalam model peta 2 dimensi maupun 3 dimensi. Sementara itu

hasil analisis data gempa menggunakan Matlab untuk mengungkapkan adanya periodogram,

dimana dari data gempa yang telah dianalisa diperoleh nilai frekuensi dominan sebesar 0,453.

Selain itu pada paper juga dihasilkan periode munculnya gempa dalam skala bulan, dimana

dari analisa yang dilakukan diperoleh nilai periode pelepasan energi sebesar 0,25951 bulan

dengan energi sebesar 2,5 x 1034

joule.

Kata kunci: Gempabumi, Nilai b-value, Periodogram, Frekuensi dominan, Surfer, Matlab

ABSTRACT

Research on the properties of the earthquake is one of the research attention in geophysics,

because of the impact of the earthquake is quite detrimental to all aspects of life. To identify the

earthquake and its properties, in this paper described the earthquake by taking the data from

the USGS and analyze it with surfer and matlab program. Seismic data discussed in this paper

were taken from areas with coordinates Latitude 0N until 45S and Longitude 126E until 144E

as well carrying out of date January 1, 1973 – April, 23 2013. On the earthquake data obtained

Page 3: Identifikasi Gempa dengan Matlab

showed that the highest magnitude earthquake has a value of 7.9 that occurred on June 16, 1985

to a depth of 33 km below sea level and the lowest magnitude has a value of 5. In the analysis of

seismic data discussed in this paper obtained the b-value of 1.108, while for the value of a is

equal to 4.438. Used for the analysis of seismic data can surfers analysis results are plotted in a

2-dimensional map of the model as well as 3-dimensional. While the results of seismic data

analysis using Matlab to reveal the periodogram, which from seismic data that has been

analyzed values obtained dominant frequency of 0.453. In addition the paper also produced in

scale earthquake emergence period month, which is obtained from an analysis conducted by the

value of the energy release period 0.25951 months with an energy of 2.5 x 1034 joules.

Keywords: Earthquake, B-value, Periodogram, Dominant frequency, Surfer, Matlab

1. PENDAHULUAN Daerah dengan koordinat 0

0 Lintang

Utara (LU) sampai dengan 36 0 Lintang

Selatan (LS); 1260

Bujur Timur(BT) sampai

dengan 1440 Bujur Timur (BT) meliputi

sebagian Benua Australia dan Papua Nugini.

Kedua wilayah tersebut mempunyai potensi

untuk terjadi gempa meskipun jarang dalam

skala yang besar, akan tetapi mempunyai

kecenderungan untuk mengalami gempa

dengan frekuensi yang sangat besar.

Menurut data seisvole pada daerah

Samudra pasifik dan sekitarnya terhubung oleh

lempeng pasifik. Pada zona subduksi Australia

dan Pasifik membentuk lempeng komplek

meliputi zona patahan transform dan spot

gempa di sepanjang garis lempeng

menimbulkan gempa berkedalaman sangat

dalam. Zona subduksi ini menjalah dari selatan

hingga utara memicu pergerakan lempeng

tektonik kusus yang komplek dalam bentuk

subduksi cekungan laut disekitar kepulauan

Vanuatu, Solomon dan Papua Nuguni. Lebih

dari 140 gunungapi di kawasan kepulauan

tersebut mengalami erupsi selama 10.000

tahun terakhir serta berdampak gempabumi.

Fenomena khusus terjadi di

Kermadec-Tonga, sekitar tahun 1960-an sering

terjadi gempa karena tumbukan lempeng yang

merintis pembentukan pulau baru. Erupsi

gunungapi dramatik tahun 1994 pada

gunungapi Rabaul menghancurkan kota besar

di New Britain.

2. STUDI PUSTAKA a. Definisi Gempa

Gempa bumi adalah getaran atau

guncangan yang terjadi di

permukaan bumi akibat pelepasan energi dari

dalam secara tiba-tiba yang

menciptakan gelombang seismik. Gempa bumi

biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi

(lempeng bumi). Bumi kita walaupun padat,

selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi

apabila tekanan yang terjadi karena

pergerakan itu sudah terlalu besar untuk

dapat ditahan.Terdapat dua teori yang

menyatakan proses terjadinya atau asal

mula gempa yaitu pergeseran sesar dan

teori kekenyalan elastis. Gerak tiba tiba

sepanjang sesar merupakan penyebab yang

sering terjadi. Kebanyakan gempa bumi

disebabkan dari pelepasan energi yang

dihasilkan oleh tekanan yang dilakukan

oleh lempengan yang bergerak. Semakin

lama tekanan itu kian membesar dan

akhirnya mencapai pada keadaan dimana

tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi

oleh pinggiran lempengan. Pada saat itu

lah gempa bumi akan terjadi.

b. Jenis Gempa 1. Jenis-jenis gempa berdasarkan

hiposentrum gempa atau jarak pusat gempa.

Jenis gempa ini dibedakan menjadi:

Gempa dalam, gempa yang

hiposetrumnya terletak antara 300-700

km di bawah permukaan bumi

Gempa Intermidier, gempa yang

hiposentrumnya terletak antara 100-

300 km dibawah permukaan bumi

Gempa dangkal, gempa yang

hiposentrumnya terletak kurang dari

100 km dibawah permukaan bumi

2. Jenis-jenis gempa berdasarkan bentuk

episentrum gempa

Gempa Linier, jika episentrumnya

berbentuk garis. Gempa linier

biasanya terjadi pada gempa tektonik.

Sebab tanah patahan merupakan

sebuah garis dan bukan titik.

Gempa Sentral, jika episentrumnya

berbentuk titik. Gempa Vulkanik dan

Page 4: Identifikasi Gempa dengan Matlab

gempa runtuhan adalah beberapa

contoh jenis gempa sentral

3. Jenis-jenis gempa berdasarkan letak

episentrum gempa

Gempa Laut, jika episentrumnya

terletak di dasar laut

Gempa daratan, jika episentrumnya

terletak didarat

4. Jenis-jenis gempa berdasarkan jarak

episentralnya

Gempa setempat, jika jarak tempat

gempa terasa ke episenralnya kurang

dari 10.000 km

Gempa Jauh, jika jarak episentral dan

termpat terasanya berjarak sekitar

10.000 km

Gempa sangat jauh, jika jarak

episentralnya dan tempat gempa terasa

lebih dari 10.000 km

5. Jenis-jenis gempa berdasarkan

penyebabnya

Gempa Tektonik adalah gempa yang

terjadi karena peristiwa dislokasi.

Gempa terktonik disebut juga gempa

dislokasi dan biasanya mempunyai

tingkat kerusakan paling parah apalagi

kalau hiposentrumnya dangkal.

Gempa Vulkanik adalah gempa yang

terjadi karena letusan gunung berapi.

Gempa Runtuhan adalah gempa yang

terjadi akibat runtuhnya bagian atas

litosfer keran bagian sebelah dalam

berongga.

c. Istilah-istilah dalam Gempa

1. Magnitudo Moment magnitudo adalah

skala yang paling umum di mana

gempa Bumi terjadi untuk seluruh

dunia. Skala Richter adalah skala yang

di laporkan oleh observatorium

seismologi nasional yang di ukur pada

skala besarnya lokal 5 magnitude,

kedua skala yang sama selama rentang

angka mereka valid gempa 3

magnitude atau lebih sebagian besar

hampir tidak terlihat dan besar nya

sedang 7 lebih berpotensi

menyebabkan kerusakan serius di

daerah yang luas, tergantung pada

kedalaman gempa. Intensitas getaran

diukur pada modifikasi Skala

Mercalli. Ada bermacam-macam jenis

magnitudo gempa, diantaranya

adalah:

1. Magnitudo lokal ML (local

magnitude)

2. Magnitudo gelombang badan

MB (body-wave magnitude)

3. Magnitudo gelombang

permukaan MS (surface-wave

magnitude)

4. Magnitudo momen MW

(moment magnitude)

5. Magnitudo gabungan M

(unified magnitude)

Namun yang paling populer

adalah magnitudo lokal ML yang tak

lain adalah Magnitudo Skala Richter

(SR). Magnitudo ini dikembangkan

pertama kali pada tahun 1935 oleh

seorang seismologis Amerika, Charles

F. Richter, untuk mengukur kekuatan

gempa di California. Richter

mengukur magnitudo gempa

berdasarkan nilai amplitudo

maksimum gerakan tanah (gelombang)

pada jarak 100 km dari episenter

gempa. Besarnya gelombang ini

tercatat pada seismograf. Seismograf

dapat mendeteksi gerakan tanah mulai

dari 0,00001 mm (1x10-5 mm) hingga

1 m. Untuk menyederhanakan rentang

angka yang terlalu besar dalam skala

ini, Richter menggunakan bilangan

logaritma berbasis 10. Ini berarti setiap

kenaikan 1 angka pada skala Richter

menunjukkan amplitudo 10 kali lebih

besar.

2. Kedalaman

Hiposenter dan Episenter (Focus and

Epicenter)

Titik dalam perut bumi yang

merupakan sumber gempa dinamakan

hiposenter atau fokus. Proyeksi tegak

lurus hiposenter ini ke permukaan

bumi dinamakan episenter.

Gelombang gempa merambat dari

hiposenter ke patahan sesar fault

rupture. Bila kedalaman fokus dari

permukaan adalah 0 - 70 km,

terjadilah gempa dangkal (shallow

earthquake), sedangkan bila

kedalamannya antara 70 - 700 km,

terjadilah gempa dalam (deep

earthquake). Gempa dangkal

menimbulkan efek goncangan yang

lebih dahsyat dibanding gempa dalam.

Ini karena letak fokus lebih dekat ke

Page 5: Identifikasi Gempa dengan Matlab

permukaan, dimana batu-batuan

bersifat lebih keras sehingga

melepaskan lebih besar regangan

(strain).

3. Time series Time series adalah serangkaian nilai-

nilai variabel yang disusun

berdasarkan waktu. Analisis time

series mempelajari pola gerakan nilai-

nilai variabel pada suatu interval

waktu (misalnya minggu, bulan,

tahun) yang diatur. Pengolahan Time

Series dilakukan dengan

menggunakan program Matlab. Dari

pengolahan Time Series ini akan

didapatkan sebuah grafik hubungan

antara Julian month dan magnitude.”

3. TUJUAN Tujuan dentifikasi pada paper ini adalah

untuk mengetahui persebaran gempa di

koordinat 00

Lintang Utara (LU) sampai

dengan 36 0 Lintang Selatan (LS); 126

0 Bujur

Timur(BT) sampai dengan 1440 Bujur Timur

(BT) meliputi sebagian Benua Australia dan

Papua Nugini. sebagian wilayah Australia

maupun Papua Nugini. Selain itu juga untuk

mengetahui seberapa besar gempa di wilayah

dan frekuensi

4. ISI a. Objek/Plant

Objek yang dianalisa pada paper yang

dibahas disini adalah intensitas terjadinya

gempa pada sebagian wilayah Benua Australia

dan Papua Nugini untuk mengetahui seberapa

rawan wilayah tersebut akan mengalami

gempa bumi, waktu perkiraan kapan akan

terjadi gempa lagi, gempa terbesar sepanjang

beberapa tahun terakhir dimana pada paper ini

data yang diambil mulai tanggal 1 Januari

1973 sampai dengan 23 April 2013 dan

informasi besar kekuatan gempa yang pernah

terjadi pada wilayah tersebut.

b. Metode Pengambilan Data Pada penyusunan paper ini, data

dikumpulkan dari website NEIC USGS dengan

ketentuan data gempa yang dianalisa terletak

di area antara 0˚LU - 45˚LS dan 126˚BT -

145˚BT. Data gempa yang diambil oleh

praktikan terjadi pada rentang waktu antara 1

Januari 1973 – 24 April 2013. Magnitude yang

dicari melalui USGS ini mempunyai rentang

antara 5-10 SR dengan kedalaman mulai dari

0-800 km. Pada proses pengumpulan data ini

digunakan program Microsoft Excel dan

Notepad. Pertama mengambil data gempa dari

internet dengan alamat http://earthquake.usgs.

gov/earthquakes/eqarchives/epic/ dan akan

muncul tampilan seperti berikut:

Kemudian memasukkan nilai latitude

dan longitudenya, jangka waktu, rentang

magnitude serta kedalaman gempanya sesuai

dengan ketentuan yang ada seperti berikut:

Kemudian klik search sehingga akan muncul

sebagai berikut:

Data yang ditampilkan oleh website tersebut

kemudian dicopy dengan cara klik CSV dan

Page 6: Identifikasi Gempa dengan Matlab

selanjutnya copy ke notepad dengan tipe *txt.

File tersebut kemudian dicopy kedalam bentuk

exel agar mempermudah proses pengolahan

data.

c. Metode Pengolahan Data

Data dalam tipe txt tersebut kemudian di

import ke Ms. Excel dengan import pada Data

lalu pilih file txt tadi delimeted,tab,comma dan

finish. Setelah itu akan diperoleh hasil sebagi

berikut:

Setelah memperoleh data dalam bentuk exel

tersebut langkah selanjutnya yaitu membuat

klasifikasi gempa berdasarkan Magnitude

Beserta log Frekuensinya.

Histogram dan dan Grafik B-value

Dari Trendline Data maka didapat:

B Value –Data

Y = - 1,108x+ 4,438

Dengan m= b-value, sehingga :

B-value = 1,108

Langkah selanjutnya yaitu membuat

plot gempa, berupa post map, kedalaman

gempa dan gambar kontur dengan

menggunakan surfer.

1. Membuat Post Map dengan Surfer

Pada proses pembuatan post map ini, langkah

pertama yaitu membuka Surfer, pilih new

worksheet, mengambil 3 buah data pada data

gempa yang praktikan dapatkan dari USGS

berupa posisi latitude, longitude, dan

Magnitude. Copy ke dalam worksheet dimana

kolom x adalah longitude, y adalah latitude,

dan z adalah magnitude. Save dalam format

.dat.

Selanjutnya yaitu dengan klik menu map ->

new -> new post map -> pilih file .dat tadi ->

klik open. Klik pada postmap pada object

manager di kiri, pada property manager pilih

symbol dengan opsi column C. Kemudian

diperoleh posisi gempa pada peta diantara

koordinat yang anda tentukan. Kemudian

overlay dengan peta geografis daerah agar

dapat mengetahui posisi gempa.

Hasil dari post gempa tersebut yaitu :

y = -1,108x + 4,438

0

1

2

3

4

5 - 5.9 6 - 6.9 7 - 7.9

Series1

Linear (Series1)

Page 7: Identifikasi Gempa dengan Matlab

2. Membuat Post Map dengan IRIS

Langkah pertama yaitu membuka website

http://www.iris.edu/SeismiQuery/sq

eventsmag.htm

Kemudian masukkan nilai magnitude,

rentang waktu, kedalaman dan koordinat

sesuai dengan ketentuan pada halaman

yang ditampilkan oleh web tersebut.

Setelah itu klik view results

Kemudian klik Make Event Map dan

masukkan kembali nilai koordinat pada

kolom yang ditampilkan

Tahap terakhir yaitu Make Map dan akan

dihasilkan sebagai berikut :

Post Map dengan IRIS

Sedangkan untuk membuat kedalaman

langkah-langkah yang harus dilakukan yaitu

Membuka Surfer, pilih new worksheet,

mengambil 3 buah data pada data gempa yang

kita dapatkan dari USGS berupa posisi

latitude, longitude, dan kedalaman dalam

bentuk negatif. Copy ke dalam worksheet

dimana kolom x adalah longitude, y adalah

latitude, dan z adalah kedalaman. Save dalam

format .dat. Setelah di save, pilih tab plot, klik

pada menu grid, pilih data kemudian pilih file

.dat selanjutnya pilih gridding method krigging

dan klik ok. Akan dihasilkan file dalam format

.grd . Setelah itu Klik menu map pilih new

new 3D surface -> pilih file .grd tadi -> open.

Kemudian akan diperoleh gambar seperti

berikut:

Gambar Kedalaman Gempa

Sedangkan untuk membuat gambar kontur

gempa dengan surfer hal yang perlu dilakukan

yaitu dengan membuka Surfer, pilih new

worksheet, mengambil 3 buah data pada data

gempa yang kita dapatkan dari USGS berupa

posisi latitude, longitude, dan kedalaman

dalam bentuk negatif. Copy ke dalam

worksheet dimana kolom x adalah longitude, y

adalah latitude, dan z adalah kedalaman. Save

dalam format .dat. Setelah di save, pilih tab

plot, klik pada menu map, pilih new, pilih

contour map, pilih plot kedalaman gempa

surfer.dat. Setelah itu akan muncul gambar

kontur gempa. Klik gambar tersebut dan pilih

map pilih add dan pilih profile. Kemudian

tarik garis melintang pada daerah yang terkena

gempa.

Setelah hal tersebut dilakukan akan

diperoleh hasil sebagai berikut:

Gambar Kontur Gempa dan Sayatan

Page 8: Identifikasi Gempa dengan Matlab

Analisa Menggunakan Program

Matlab

a. Membuat Magnitude Time Series

Pada pembuatan grafik magnitude

time series ini saya tidak menggunakan ts tool

tetapi menggunakan editor matlab dengan

menggunakan rumus plot gempa berupa x dan

y. Hal pertama yang dilakukan yaitu dengan

membuat data pada ms. Exel yang terdiri dari

month,magnitude mw, energi, energi rata-rata

dan nilai dari energi-(rata-rata) seperti pada

gambar berikut dan selanjutnya data pada exel

ini di copy ke notepad.

Pada proses pembuatan grafik

magnitude time series data yang diperlukan

hanya kolom 1 (month) dan kolom 2

(magnitude mw).

Kemudian ketik rumus plot untuk

menampilkan grafik time series

Setelah di run akan diperoleh grafik seperti

berikut :

Grafik Magnitude vs Month

b. Membuat Energi Time Series

Proses pembuatan energi time series

hampir sama seperti pada proses pembuatan

magnitude time series, hanya saja pada bagian

editor sedikit terdapat perbedaan rumus. Pada

energi time series data yang digunakan juga

berasal dari file notepad dengan nama file

metkom nanang

Data yang diperlukan dalam

pembuatan grafik energi time series ini hanya

kolom 1 (month) dan kolom 3 (energi).

Kemudian ketik rumus pada script matlab

seperti berikut:

Kemudian setelah di run akan dihasilkan

Grafik Energi vs Month

Page 9: Identifikasi Gempa dengan Matlab

c. Membuat Baseline Correction

Proses pembuatan energi time series

hampir sama seperti pada proses pembuatan

magnitude time series, hanya saja pada bagian

editor sedikit terdapat perbedaan rumus. Pada

baseline correction, data yang digunakan juga

berasal dari file notepad dengan nama file

metkom nanang

Data yang diperlukan dalam pembuatan grafik

energi time series ini terdiri dari kolom 1

(month), kolom 4 (energi rata-rata) dan kolom

5 (energi- energi rata rata).

Kemudian ketik rumus plot untuk

menampilkan grafik time series

Kemudian saya run dan akan muncul

grafik Perubahan energi vs waktu seperti

berikut:

Grafik Baseline Correction

d. Membuat Periodogram

Pada pembuatan periodogram ini saya

mengembangkan script Matlab untuk FFT.

Pada pembuatan perodogram ini, data yang

digunakan juga berasal dari file notepad

dengan nama file metkom nanang dengan

menggunakan dua kolom yaitu kolom pertama

adalah waktu kejadian gempa yang dikonversi

ke julian month, kolom kedua adalah nilai

magnitudo yang telah dikoreksi baseline:

Kemudian setelah di run akan muncul

grafik sebagai berikut:

Grafik Periodogram

e. Membuat Grafik Power vs Periode

Pada pembuatan grafik power vs periode

ini saya mengembangkan script Matlab untuk

FFT.Pada pembuatannya, data yang digunakan

juga berasal dari file notepad dengan nama file

metkom nanang dengan menggunakan dua

kolom yaitu kolom pertama adalah waktu

kejadian gempa yang dikonversi ke julian

month, kolom kedua dalah perubahan energi

(energi – energi rata-rata yang telah dikoreksi

baseline. Selanjutnya menulis rumus untuk

membuat grafik tersebut dengan script matlab.

Page 10: Identifikasi Gempa dengan Matlab

Kemudian setelah di run akan dihasilkan

grafik sebagai berikut:

Grafik Power vs Periode

5. HASIL DAN PEMBAHASAN Daerah dengan koordinat 0

0 Lintang

Utara (LU) sampai dengan 36 0 Lintang

Selatan (LS); 1260

Bujur Timur(BT) sampai

dengan 1440 Bujur Timur (BT) atau pada

sebagian Australia dan Papua Nugini

mempunyai nilai b-value sebesar 1,108. Hal

ini menunjukkan bahwa gempa dengan skala

sedang maupun besar sering terjadi meskipun

jumlahnya tidak terlalu banyak.

Magnitude yang terbesar pada daerah

tersebut sejak tahun 1973-2013 tercatat

sebesar 7,9 dengan kedalaman 33 km yang

terjadi tepatnya pada tanggal 16 Juni 1985.

Sedangkan untuk skala yang terkecil yaitu

sebesar 5, karena nilai magnitude terkecil yang

dimasukkan yaitu sebesar 5. Nilai magnitude

sebesar 5 tersebut sering terjadi di daerah

tersebut pada kedalaman yang bervariasi.

Pada ploting daerah di atas sangat

jelas kita lihat bahwa gempa yang terjadi

mengikuti jalur “pacifik ring of fire” dan

kebanyakan gempa berasal dari lautan. Dari

grafik timeseries kita lihat di posisi magnitude

5 sampai 6 SR arsiranya sangat tebal, hal ini

menunjukan kalau gempa yang terjadi di

daerah ini dominan terjadi dengan kekuatan

menengah yaitu dari 5 sampai 6 SR.

Setelah melakukan pengolahan data

dengan matlab dan periodogram serta dengan

mengamati data gempa yang telah dianalisa

diperoleh nilai frekuensi dominan sebesar

0,453. Selain itu pada paper juga dihasilkan

periode munculnya gempa dalam skala bulan,

dimana dari analisa yang dilakukan diperoleh

nilai periode pelepasan energi sebesar 0,25951

bulan dengan energi sebesar 2,5 x 1034

joule.

6. KESIMPULAN

Wilayah ini terletak di Pasifik ring of

fire yang merupakan rangkaian jalur gunung

aktif di dunia, oleh karena itu di wilayah ini

banyak terjadi gempa, karena pada data yang

kami peroleh terdapat total 2184 gempa di

daerah yang diambil dari tanggal 1 Januari

1973-23 April 2013.

Aktivitas seismik yang terjadi pada

wilayah pengamatan kebanyakan terjadi pada

kedalaman yang relatif dangkal yaitu pada 0

sampai 10 m dibawah permukaan bumi dan

berkekuatan sedang yaitu 4 hingga 5 skala

Ritcher. Kedalaman yang dangkal ini justru

menyebabkan kerusakan yang parah.

Semakin lama aktivitas seismik yang

terjadi pada wilayah pengamatan semakin

sering terjadi bila dibandingkan dengan tahun-

tahun yang sebelumnya.

B-value yang diperoleh yaitu 1,108

dari rentetan data yang di hitung per tahun

diperoleh b-value yang meningkat hal ini

menunjukkan bahwa jumlah gempa yang

bermagnitude kecil meningkat dalam kurun

waktu 40 tahun.

Gempa yang sering terjadi berada pada

daerah yang dilalui lempeng tektonik bumi

Energi Gempa dari 1973-2013

mempunyai nilai rata-rata energi atau

(Average) yaitu 1.16416E+14 joule

Frekuensi Dominan yang dihasilkan

dari garfik sebesar 0.453

Periode yang dihasilkan dari grafik

yaitu 0.25951

Rangkaian gempa akan terjadi lagi

setiap 0,25951 bulan

DAFTAR PUSTAKA http://dreamhlic.blogspot.com/2012/09

/jenis-jenis-gempa.html (diakses pada

tanggal 25 Juni 2013 pukul 10.53

WIB)

http://informasi\penelitian.blogspot.co

m/2010/10/istilah-istilah-dalam-

gempa-bumi.html (diakses pada

tanggal 23 Juni 2013 pukul 11.13

WIB)

http://www.iris.edu/SeismiQuery/sq-

eventsmag.htm (diakses pada tanggal

25 Juni 2013 pukul 10.34 WIB)

Kirbani, S.B., 2007, ERUPSI

GUNUNGAPI KELUD DAN NILAI-B

GEMPABUMI DI SEKITARNYA

(Eruption of The Kelud Volcano and

b-Value of Its Surrounding

Earthquakes), Makalah Universitas

Gadjah Mada 2007.

USGS,2007,NEIC-USGS Earthquakes

search result,USGS National

Page 11: Identifikasi Gempa dengan Matlab

Earthquake Information

Center,http://neic.usgs.gov/neis/epic/e

pic.html.

Page 12: Identifikasi Gempa dengan Matlab