identifikasi escherichia coli pada sampel urin
TRANSCRIPT
Identifikasi Escherichia coli Pada Sampel Urin
Hari/Tanggal
Hari Ke-1: 28 Mei 2013
Hari Ke-2: 29 Mei 2013
Hari Ke-3: 30 Mei 2013
Tujuan Praktikum
Memahami gambaran koloni Escherichia coli pada media MC dan media selektif
lainnya dan memahami cara identifikasi serta isolasi Escherichia coli.
Teori Dasar
Identifikasi dan determinasi suatu biakan murni bakteri yang diperoleh dari hasil
isolasi dapat dilakukan dengan cara pengamatan sifat morfologi koloni, morfologi sel bakteri,
pengujian sifat-sifat fisiologi dan biokimianya. Pertumbuhan bakteri di alam dipengaruhi oleh
beberapa faktor luar seperti susbtrat, pertumbuhan , pH, temperatur, dan bahan kimia. Bakteri
yang nampak dapat memiliki morfologi yang sama, namun keperluan nutrisi dan persyaratan
ekologinya berbeda. ( Irianto ,2007).
Beberapa media dibuat oleh ahli mikrobiologi untuk membedakan mikroorganisme,
kelompok media biakan ini disebut dengan media selektif dan media diferensial. Media
selektif adalah media biakan yang mengandung paling sedikit satu bahan yang menghambat
perkembangbiakan mikroorganisme yang tidak diinginkan dan membolehkan
perkembangbiakan mikroorganisme tertentu yang ingin di isolasi. Sedangkan media
diferensial dibuat agar dapat membedakan kelompok mikroorganisme tertentu yang tumbuh
pada media biakan. Media diferensial ini biasanya mengandung bahan kimia yang dapat
digunakan oleh kelompok mikroorganisme tertentu. Apabila beberapa mikroorganisme
tumbuh pada media diferensial, maka dapat dibedakan kelompok mikroorganisme
berdasarkan perubahan pada media biakan atau penampilan koloninya ( Lay, 1994 ).
Karakteristik mikroorganisme dapat dilakukan dengan beberapa metode seperti
pengamatan mikroskopik koloni, pewarnaan mikroba untuk mengetahui penampakan
mikroskopik sel maupun membedakan golongan-golongan mikroorganisme, serta
karakteristik dengan serangkaian uji-uji biokimia yang mencerminkan aktivitas metabolisme
enzimatik mikroorganisme. Reaksi-reaksi biokimia bagi mikroorganisme dapat dikatakan
sebagai sidik jari biokimia (biochemical fingerprints), sebagaimana sidik jari pada manusia
yang menjadi pembeda antara satu orang dengan orang lainnya. Satu spesies mikroba akan
memiliki “sidik jari” biokimia atau karakter biokimia identitas yang berbeda dengan spesies
mikroba lainnya ( Lay, 1994 ).
Escherichia coli (E. coli) merupakan salah satu spesies bakteri Gram negatif. Bakteri
ini hidup pada saluran pencernaan, atau dikenal dengan bakteri Enterobactericiae (Lanin,
2006).
Escherichia coli merupakan salah satu spesies genus Escherichia yang bersifat Gram
negatif, fakultatif anaerob, tidak berspora, motil, berbentuk batang pendek (kokobasil) ukuran
0,4-0,7 g x 1,4 g. Secara normal hidup dalam saluran pencernaan hewan dan manusia.
Escherichia coli tumbuh baik pada temperatur 37°C tetapi juga dapat tumbuh pada suhu
15°C- 45°C. Koloni berbentuk bulat cembung, permukaan licin dengan pinggiran rata dan
dapat tumbuh subur pada biakan nutrient agar (Davis dkk., 1986). Serta motil (sel-selnya
peritrikus, yaitu flagela secara merata tersebar diseluruh permukaan sel) dan ada juga yang
non motil.
Ciri-ciri biokimiawinya adalah banyak sekali terjadi perubahan pada substrat. Media
yang digunakan untuk reaksi biokimia adalah :
a. Triple Sugar Iron Agar (TSIA)
Media ini terdiri dari 0,1% glukosa, 1 % sukrosa, 1 % laktosa. Ferri sulfat untuk
mendeteksi produksi H2S, protein dan indicator phenol red. Salmonella bersifat alkali acid,
alkali terbentuk karena adanya proses oksidasi dekarboksilasi protein membentuk amina yang
bersifat alkali dengan adanya phenol red maka terbentuk warna merah, Escherichia coli
memfermentasi glukosa, sukrosa dan laktosa yang bersifat asam sehingga terbentuk warna
kuning pada dasar dan lereng dan menghasilkan gas. (Asmil, 2011)
b. Sulfur Indol Motility (SIM)
Media SIM adalah perbenihan semi solid yang dapat digunakan untuk mengetahui
pembentukan H2S, indol dan motility dari bakteri. Escherichia coli membentuk indol dan
motility positif. (Asmil, 2011)
c. Citrate
Bakteri yang memanfaatkan sitrat sebagai sumber karbon akan menghasilkan
natrium karbonat yang bersifat alkali, dengan adanya indicator brom thymol blur
menyebabkan terjadinya warna biru. Pada Escherichia coli tidak memanfaatkan sitrat,
sehingga pada penanaman media sitrat hasilnya negatif. (Asmil, 2011)
d. Urea
Bakteri tertentu menghidrolisis urea dan membentuk ammonia dengan terbentuknya
warna merah karena adanya indicator phenol red, Escherichia coli pada media urea
memberikan hasil negatif karena Escherichia coli tidak menghidrolisis urea dan tidak
membentuk ammonia. (Asmil, 2011)
e. Metil Red
Media ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan dari beberapa bakteri yang
memproduksi asam sebagai hasil fermentasi dari glukosa dalam media ini, yang dapat
ditunjukkan dengan penambahan indicator metal red. Escherichia coli memproduksi asam
kuat sehingga pada penambahan larutan metal red akan terbentuk warna merah. (Asmil,
2011)
f. Voges proskauer
Bakteri tertentu dapat memproduksi acetyl methyl carbinol dari fermentasi glukosa
yang data diketahui dengan penambahan larutan voges proskauer, Escherichia coli tidak
memproduksi acetyl metal carbinol sehingga penanaman pada media ini memberikan hasil
negatif. (Asmil, 2011)
g. Fermentasi karbohidrat
Media ini berfungsi untuk melihat kemampuan bakteri memfermentasikan jenis
karbohidrat, jika terjadi fermentasi maka terlihat warna kuning karena perubahan pH menjadi
asam. Escherichia coli memfermantsi glukosa menjadi asam dan gas, memfermentasi laktosa,
sukrosa, maltosa dan mannitol dengan atau tanpa gas. (Asmil, 2011)
Keterangan ini memberikan cara-cara dasar untuk membedakannya dengan yang
lain. Habitatnya pada lingkungan aquatik, tanah, makanan, air seni dan tinja (Pelczar, 1986).
Escherichia coli dapat dimusnahkan dengan pendinginan (suhu es) dalam waktu 120 menit.
(Davis dkk., 1986). Pada media differential dan selektif (Soemarno, 2000):
Blood Agar Plate : Koloni sedang, abu – abu, smooth, keeping, haemolytis atau anhaemolytis
Mac Conkey : Koloni sedang, merah bata atau merah tua, metallic, smooth, keeping atau
sedikit cembung
EMB Agar : Koloni sedang, smooth, keeping kehijau – hijauan, metalic
Endo Agar : Koloni besar, bulat, smooth, mera – merah tua, metalic (Soemarno,2000).
Escherichia coli merupakan bagian dari mikrobiota normal saluran pencernaan.
Escherichia coli dalam usus besar bersifat patogen apabila melebihi dari jumlah normalnya.
Galur-galur tertentu mampu menyebabkan peradangan selaput perut dan usus
(gastroenteritis). Bakteri ini menjadi patogen yang berbahaya bila hidup di luar usus seperti
pada saluran kemih, yang dapat mengakibatkan peradangan selaput lendir (sistitis) (Pelczar
dan Chan, 1988).
Alat, Bahan, dan Metode
Alat
Cawan petri, inkubator, ose bulat dan ose jarum, pembakar spirtus, rak tabung,
tabung durham, tabung reaksi, tissue.
Bahan
Alkohol 70%, kertas label, KOH 40%, Mac Conkey Agar (MCA), media gula-gula
cair (glukosa, laktosa, maintol, sukrosa), media MR (Methyil Red), media SIM (Sulfit Indol
Motility), media SC (Simmons Citrate), media urease, media VP (Voges Proskauer), reagen
Kovaks, reagen MR,sampel urin, Triple Sugar Iron Agar (TSIA), α-naftol.
Metode
Metode yang digunakan pada praktikum ini adalah metode streak plate, metode agar
miring goresan, metode tusukan agar tegak, dan metode adukan pada medium agar cair.
Hasil Pengamatan
Hari Pertama : Isolasi pada media MC
Hari Kedua :
Tabel 1. Hasil Isolasi pada Media Selektif
No. Ciri Koloni : Media : MC1 Bentuk Bulat2 Ukuran 1-3mm3 Warna Merah muda4 Elevasi cembung5 Pinggiran rata
6 Ciri khas lainnyaPermukaan
kering
Hari Ketiga :
Tabel 2. Hasil Pengamatan Uji Biokimia
No. Nama Uji Pengamatan Hasil (+/-)1 Gula-gula cair :
Glukosa fermentasi : terjadi perubahan warna media dari ungu menjadi kuning.Gas : menghasilkan gelembung.
+
Laktosa fermentasi : terjadi perubahan warna media dari ungu menjadi kuning.Gas : menghasilkan gelembung.
+
Manitol fermentasi : terjadi perubahan warna media dari ungu menjadi kuning.Gas : menghasilkan gelembung.
+
Sukrosa fermentasi : tidak terjadi perubahan.Gas : menghasilkan sedikit gelembung.
+
2 MR terjadi perubahan warna media dari kuning menjadi merah setelah ditambahkan reagen MR.
+
3 VP Tidak terbentuk cincin merah kecoklatan menjadi ungu setelah ditambahkan α-naftol dan KOH 40%.
-
4 SIM Tidak terbentuk warna hitam. -Terbentuk cincin merah setelah ditambahkanreagen kovaks.
+
Adanya pergerakkan bakteri ke permukaan. +
5 TSIA Lereng : berubah dari merah menjadi kuning +Dasar : berubah dari merah menjadi kuning +H2S : tidak terbentuk warna hitamGas (+) : terbentuk gas
-
6 SC Tidak terjadi perubahan -7 Urease Tidak terjadi perubahan -
Pembahasan
Pada pengamatan ini digunakan berbagai macam medium yaitu medium tegak,
medium cair, medium agar miring, dan medium cawan petri. Masing-masing medium yang
digunakan memberikan hasil yang berbeda-beda walaupun spesies yang digunakan sama. Hal
tersebut berkaitan dengan ciri khas dan sifat masing-masing bakteri dan mediumnya, medium
yang lembab memiliki bentuk koloni yang berbeda dengan medium kering (Clifton,1958).
Pada pengamatan koloni bakteri pada medium MC dengan metode streak plate
didapatkan koloni dengan bentuk bulat, ukuran 1-3mm, warna koloni merah muda dengan
elevasi cembung dan pinggiran koloni yang rata serta permukaan koloninya kering. Koloni E.
coli pada media Mac Conkey : koloni sedang, merah bata atau merah tua, metallic, smooth,
keeping atau sedikit cembung (Soemarno, 2000).
Pada pengamatan medium cair gula-gula laktosa, glukosa, manitol, warna akhir
medium adalah kuning dan terbentuk gas sehingga menunjukkan hasil positif, sedangkan
pada medium sukrosa warna akhir pada medium tidak terjadi perubahan warna tetapi hasilnya
positif karena terbentuk gas dari tabung durham. Adanya perubahan warna pada medium
yang berisi biakan bakteri sampel yang membuktikan bahwa bakteri tersebut mempunyai
enzim untuk mengubah struktur gula menjadi produk fermentasi. Media gula-gula berfungsi
untuk melihat kemampuan bakteri memfermentasikan jenis karbohidrat, jika terjadi
fermentasi maka terlihat warna kuning karena perubahan pH menjadi asam. Escherichia coli
memfermantsi glukosa menjadi asam dan gas, memfermentasi laktosa, sukrosa, maltosa dan
mannitol dengan atau tanpa gas. (Asmil, 2011)
Pada medium MR setelah ditambahkan reagen MR warna akhir medium menjadi
merah. Hal ini menunjukan adanya fermentasi asam campuran. Media MR bertujuan untuk
mengetahui kemampuan dari beberapa bakteri yang memproduksi asam sebagai hasil
fermentasi dari glukosa dalam media ini, yang dapat ditunjukkan dengan penambahan
indicator metal red. Escherichia coli memproduksi asam kuat sehingga pada penambahan
larutan metal red akan terbentuk warna merah. (Asmil, 2011)
Pada medium VP setelah ditambahkan α-naftol dan KOH 40% tidak terbentuk cincin
merah kecoklatan menjadi ungu, hal ini menunjukan bahwa bakteri ini tidak dapat
memfermentasikan 2,3-butanadiol. Bakteri tertentu dapat memproduksi acetyl methyl
carbinol dari fermentasi glukosa yang data diketahui dengan penambahan larutan voges
proskauer, Escherichia coli tidak memproduksi acetyl metal carbinol sehingga penanaman
pada media ini memberikan hasil negatif. (Asmil, 2011)
Pada pengamatan uji SIM bakteri ini tidak menghasilkan gas Hidrogen Sulfit (H2S)
karena tidak terbentuk warna hitam. Hasil uji indol positif karena terbentuk lapisan (cincin)
berwarna merah pada permukaan, artinya bakteri ini membentuk indol dari tryptopan sebagai
sumber carbon, yang dapat diketahui setelah menambahkan reagen kovaks. Hasil uji mortility
positif terjadi pergerakan bakteri ke permukaan karena pada bekas tusukan tidak terdapat
adanya bakteri. Bakteri E. coli motil (sel-selnya peritrikus, yaitu flagela secara merata
tersebar diseluruh permukaan sel) dan ada juga yang non motil (Pelczar, 1986). Media SIM
adalah perbenihan semi solid yang dapat digunakan untuk mengetahui pembentukan H2S,
indol dan motility dari bakteri. Escherichia coli membentuk indol dan motility positif.
(Asmil, 2011)
Selanjutnya pada pengamatan medium agar miring, pada uji TSIA didapatkan hasil
lereng kuning, dasar kuning, H2S negatif dan menghasilkan gas. Hal ini menunjukan bahwa
bakteri tersebut mampu memfermentasikan 3 macam gula yaitu laktosa, glukosa dan sukrosa
sehingga PH nya menjadi asam dan menghasilkan warna kuning. Media TSIA terdiri dari
0,1% glukosa, 1 % sukrosa, 1 % laktosa. Ferri sulfat untuk mendeteksi produksi H₂S, protein
dan indicator phenol red. Escherichia coli memfermentasi glukosa, sukrosa dan laktosa yang
bersifat asam sehingga terbentuk warna kuning pada dasar dan lereng dan menghasilkan gas.
(Asmil, 2011)
Pada uji SC tidak terlihat adanya perubahan warna medium dari hijau menjadi biru
yang menandakan bahwa bakteri tersebut tidak menggunakan sitrat sebagai satu-satunya
sumber karbon dan energi. Bakteri yang memanfaatkan sitrat sebagai sumber karbon akan
menghasilkan natrium karbonat yang bersifat alkali, dengan adanya indicator brom thymol
blur menyebabkan terjadinya warna biru. Pada Escherichia coli tidak memanfaatkan sitrat,
sehingga pada penanaman media sitrat hasilnya negatif. (Asmil, 2011)
Pada uji Urease menunjukan hasil negatif karena tidak terjadi perubahan warna dari
orange menjadi merah. Bakteri tertentu menghidrolisis urea dan membentuk ammonia
dengan terbentuknya warna merah karena adanya indicator phenol red, Escherichia coli pada
media urea memberikan hasil negatif karena Escherichia coli tidak menghidrolisis urea dan
tidak membentuk ammonia. (Asmil, 2011)
Dari hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa bakteri yang diidentifikasi ialah
bakteri E. coli karena terdapat kesamaan antara teori dasar dengan hasil pengamatan,
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan pada sampel urin no. 9
didapatkan 100% menunjukkan bakteri E. coli.
Daftar Pustaka
Asmil, 2011, Bakteriologi II, http://asmil-artihidup.blogspot.com/2011/03/bakteriologi-ii-
teori-jurusan-analis.html (diakses 2 Juni 2013)
Davis, B.D., R. Dulbeco, H.N Eisen and Ginsberg (1986). Microbiokogy. Ed. 4, Lipocott
Company, Philadelphia.
Irianto, K, 2007, Mikrobiologi. Jilid 1. Bandung: CV. Yrama Widya.
Lanin, I ( 2006) Escherichia coli. http: wekipedia.org/2008/02/03.
Lay, Bibiana W. 1994. Analisis Mikroba di Laboratorium.Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Pelczar, M. J. dan Chan, E. C. S. 1988. Dasar-dasar Mikrobiologi. UI Press. Jakarta.
Pelczar, M. 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi I. Erlangga : Jakarta.
Lampiran
Gambar 1. (Kiri) Koloni Bakteri pada media MC. (Tengah) Uji Urease. (Kanan) uji SIM. Sumber : Dokumentasi Pribadi
(a) (b) (c) (d)
Gambar 2. Hasil Uji Gula-Gula. (a) Glukosa. (b) Laktosa. (c) Manitol. (d)
Sukrosa.
Sumber : Dokumentasi Pribadi
(a) (b) (c) (d)
Gambar 3. (a) Uji MR, (b) Uji VP, (c) Uji SC, (d) Uji TSIA
Sumber : Dokumentasi Pribadi