idai stabilisasi neonatus

3
IKATAN DOKTER ANAK INDONESIA REKOMENDASI No.: 005/Rek/PP IDAI/V/2014 tentang Resusitasi dan Stabilisasi neonatus Tujuan : Membuat bayi baru lahir stabil dalam waktu selambat- lambatnya 1 jam sesudah lahir 1. Menjamin suhu neonatus dalam keadaan normal. Suhu normal bayi baru lahir adalah dalam rentang 36,5-37,5 0 C yang diukur di aksila selama 3 sampai 5 menitatau sampai termometer berbunyi jika menggunakan termometer digital. 2. Menjaga patensiairway (jalan napas) yang baik dengan menggunakanContinuous Positive Airway Pressure (CPAP) untuk bayi yang retraksi atau merintih sejak di kamar bersalin. Oksigen tambahan diberikan dengan mencampur oksigen dan udara (blended oxygen) dan mengatur konsentrasi oksigen berdasarkan panduan oksimetri dengan target saturasi oksigen 88-92%. 3. Penilaian sirkulasi bayi baru lahir yang baik dilihat dari beberapa parameter yaitu 1) heart rate antara 120-160 x/menit, 2) pulsasi arteri radialis kuat dan teratur, 3) akral hangat, dan 4)capillary refill time < 3 detik. 4. Bila bayi tidak dapat minum, dapat dipasang akses melalui vena perifer atau dalam keadaan darurat dapat menggunakan tali pusat. 5. Identifikasi bayi yang potensial mengalami hipoglikemia, sepertibayi kurang bulan (usia gestasi <37 minggu), kecil masa kehamilan (KMK), besar masa kehamilan (BMK), bayi dari ibu penderita diabetes melitus, bayi sakit, dan bayi dari ibu yang mengonsumsi obat-obatan tertentu (beta- simpatomimetik, penghambat beta, klorpropamid, benzotiazid, dan anti-depresan trisiklik) selama kehamilan. Apabila pada pemeriksaan ditemukan kadar gula

Upload: tri-yudha-nugraha

Post on 28-Jan-2016

242 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

stase ika

TRANSCRIPT

Page 1: IDAI Stabilisasi Neonatus

IKATAN DOKTER ANAK INDONESIA

REKOMENDASI

No.: 005/Rek/PP IDAI/V/2014

tentang

Resusitasi dan Stabilisasi neonatus

 

Tujuan : Membuat bayi baru lahir stabil dalam waktu selambat-lambatnya 1 jam sesudah lahir

1. Menjamin suhu neonatus dalam keadaan normal. Suhu normal bayi baru lahir adalah dalam rentang 36,5-37,50C yang diukur di aksila selama 3 sampai 5 menitatau sampai termometer berbunyi jika menggunakan termometer digital.

2. Menjaga patensiairway (jalan napas) yang baik dengan menggunakanContinuous Positive Airway Pressure (CPAP) untuk bayi yang retraksi atau merintih sejak di kamar bersalin. Oksigen tambahan diberikan dengan mencampur oksigen dan udara (blended oxygen) dan mengatur konsentrasi oksigen berdasarkan panduan oksimetri dengan target saturasi oksigen 88-92%.

3. Penilaian sirkulasi bayi baru lahir yang baik dilihat dari beberapa parameter yaitu 1) heart rate antara 120-160 x/menit, 2) pulsasi arteri radialis kuat dan teratur, 3) akral hangat, dan 4)capillary refill time < 3 detik.

4. Bila bayi tidak dapat minum, dapat dipasang akses melalui vena perifer atau dalam keadaan darurat dapat menggunakan tali pusat.

5. Identifikasi bayi yang potensial mengalami hipoglikemia, sepertibayi kurang bulan (usia gestasi <37 minggu), kecil masa kehamilan (KMK), besar masa kehamilan (BMK), bayi dari ibu penderita diabetes melitus, bayi sakit, dan bayi dari ibu yang mengonsumsi obat-obatan tertentu (beta-simpatomimetik, penghambat beta, klorpropamid, benzotiazid, dan anti-depresan trisiklik) selama kehamilan. Apabila pada pemeriksaan ditemukan kadar gula darah < 47 mg/dL dapat diberikan bolus dextrosa 10% 2 mL/kgbb atau segera diberi minum jika tidak ada kontraindikasi pemberian minum.

6. Bayi harus dirujuk dalam keadaan stabil dan kondisi tersebut dapat dicapai dengan menerapkan program STABLE. Program STABLE adalah panduan yang dibuat untuk tata laksana bayi baru lahir yang sakit, mulai dari pasca-resusitasi/pra-transportasi. Program ini berisi standar tahapan stabilisasi pasca-resusitasi untuk memerbaiki kestabilan, keamanan, dan luaran bayi. STABLE tersebut merupakan singkatan dari S: Sugar and safe care (kadar gula darah dan keselamatan bayi), T: Temperature (suhu), A: Airway (jalan napas), B: Blood pressure (tekanan darah), L: Lab work (pemeriksaan laboratorium), E: Emotional support (dukungan emosional). Program STABLE mengupayakan kondisi bayi menjadi “warm, pink, and sweet” secepatnya dalam kurun waktu 1 jam.

Page 2: IDAI Stabilisasi Neonatus

7. Padakondisi lingkungan (cuaca dingin, angin kencang, dataran tinggi, jarak jauh) dan fasilitas kurang memadai, upaya mengendalikan suhu neonatus selama proses transportasidapat dilakukan dengan perawatan metode kanguru.

 

Referensi :

1. Karlsen K. The S.T.A.B.L.E program, post-resuscitation / pre-transport stabilization care of sick infants. Utah: March of Dimes; 2006.

2. Perlman JM, Wyllie J, Kattwinkel J, Atkins DL, Chameides L, Goldsmith JP, et al. Part 11: Neonatal rescucitation: 2010 International consesnsus on cardiopulmonary rescucitation and emergency cardiovascular care science with treatment recommendations. Circulation. 2010;122:516-38.

3. The Royal Women’s Hospital. Intensive and special care nurseries, clinician’s handbook. Melbourne: The Royal Women’s Hospital; 2007.

4. Das UG, Leuthner SR. Preparing the neonate for trasnport. Pediatr Clin North Am. 2004;51:581-98.

5. Wang CL, Anderson C, Leona TA, Rich W, Govindaswami B, Finer NN. Resuscitation of preterm neonates by using room air or 100% oxygen. Pediatrics. 2008;121:1083-9.

6. Vento M, Moro M, Escrig R, Arruza L, Villar G, Izquierdo I. Preterm resuscitation with low oxygen causes less oxidative stress, inflammation, and chronic lung disease. Pediatrics. 2009;124:439-49.

7. Ringer S A. Rescucitation in the Delivery Room. Dalam: Cloherty J P, Eichenwald EC, Stark A R. Manual of Neonatal Care edisi ke 6. Philadelphia: Lippincott William and Wilkins;2008:59-71.

8. Salhab WA, Wyckoff MH, Laptook AR, Perlman JM. Initial hypoglycemia and neonatal brain injury in term infants with severe fetal acidemia. Pediatrics. 2004;114:361-6.

 

 

Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia

 

Disusun oleh: UKK Neonatologi IDAI