ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil” (yoh ... filesederhana, rendah hati, tidak...

4
1 “ ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil” (Yoh. 3 : 30) EDISI NOV 2015 Saudara saudari seiman yang terkasih, Bulan Oktober adalah bulan yang sangat berarti bagi umat Katolik. Pada bulan ini umat Katolik banyak yang melakukan devosi kepada ibu Maria, ibu gereja dan bunda orang Katolik. Devosi tersebut banyak di-ekspresikan dalam pertemuan dan doa Rosario bersama. Banyak orang membentuk kelompok doa Rosario, hal mana juga telah dilakukan oleh kelompok kelompok maupun wilayah-wilayah dalam KKI Melbourne. Perkembangan ini merupakan tradisi yang sangat menggembirakan. Disamping memohon perantaraan ibu Maria dalam doa doa kita, kita juga merenungkan sikapnya yang dipandang gereja Katolik sebagai teladan yang sangat ideal. Sederhana, rendah hati, tidak menonjolkan diri, setia dalam menjalankan tugasnya sebagai ibu Tuhan. Banyak cobaan, penderitaan telah dialaminya, mulai dari melahirkan Yesus dengan keadaan yang jauh dari gemerlapan, pengungsian ke Mesir, sampai penderitaan Jesus di saat saat akhir hidup-Nya. Sikap inilah beserta penyerahan diri yang tulus membuat Tuhan sangat berkenan kepadanya, memberikan rahmat yang berlimpahan. Semoga kita dapat belajar dan mengikuti teladan ibu Maria dalam hidup kita. Pada minggu ke empat di bulan Oktober lalu, sehubungan dengan bulan Maria, KKI melakukan prosesi dengan melakukan perarakan patung bunda Maria di gereja St Paschal Boxhill sebagai penutupan bulan Rosario. Seperti biasa patung Maria telah dihias dengan indahnya dengan bunga bunga. Seperti biasanya, siraman rohani kali ini diambil lagi dari renungan romo Waris, mantan chaplain KKI. Beberapa minggu lalu, injil mingguan mengacu kepada cerita seorang buta, Bartimeus. Romo Waris mengungkapkan perasaan-nya tentang Bartimeus dan membayangkan Bartimeus sebagai guru doa-nya. Redaksi tidak ingin memberikan komentar yang banyak tentang artikel beliau, tetapi mempersilahkan pembaca menikmati sendiri artikel tersebut. Bulan lalu KKI Melbourne merayakan hari jadi-nya. Sdr Minawati telah membantu redaksi dengan memberikan input atau laporan setempat mengenai kegiatan terkait dengan hari jadi KKI dan pelantikan pengurus baru KKI periode 2015-2018. Laporan singkat disusun bersama Ben Sugija yang dituangkan dalam artikel dibawah ini, Langkah Ke depan KKI-Melbourne. Sehubungan dengan mendekatnya masa adven, sdr Frans Suryana menyumbangkan sebuah artikel refleksi yang singkat, PROSES. Sumbangan seperti ini membuat redaksi sangat gembira karena juga membantu kontinuitas dari Warta KKI. Semoga saja akan ada penulis-penulis lainnya yang mengikuti langkah sdr Frans Suryana. Bulan November adalah bulan persekutuan orang kudus dan misa arwah. Bila diantara umat ada yang ingin mendoakan keluarganya dalam misa arwah bisa menuliskan nama nama mereka untuk dapat didoakan secara khusus. Selamat membaca. MISA KKI Minggu, 6 Des 2015 St Martin de Porres 25 Bellin Street Laverton VIC Pukul: 11.15 Minggu, 13 Des 2015 St. Joseph Church 95 Stokes Street Port Melbourne VIC Pukul: 11.00 Minggu, 20 Des 2015 St Francis’ Church 326 Lonsdale St Melbourne VIC Pukul: 14:30 Minggu, 27 Des 2015 St. Paschal 98-100 Albion Rd Box Hill VIC Pukul: 11.00 MISA MUDIKA Sabtu pertama Monastry Hall St. Francis Church 326 Lonsdale Street Melbourne VIC Pukul: 12.00 PDKKI Setiap Sabtu St. Augustine’s City Church 631 Bourke Street Melbourne VIC Pukul: 18.00

Upload: dangque

Post on 06-Apr-2019

236 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

1

“ ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil” (Yoh. 3 : 30) EDISI NOV 2015 Saudara saudari seiman yang terkasih,

Bulan Oktober adalah bulan yang sangat berarti bagi umat Katolik. Pada bulan ini umat Katolik banyak yang melakukan devosi kepada ibu Maria, ibu gereja dan bunda orang Katolik. Devosi tersebut banyak di-ekspresikan dalam pertemuan dan doa Rosario bersama. Banyak orang membentuk kelompok doa Rosario, hal mana juga telah dilakukan oleh kelompok kelompok maupun wilayah-wilayah dalam KKI Melbourne. Perkembangan ini merupakan tradisi yang sangat menggembirakan.

Disamping memohon perantaraan ibu Maria dalam doa doa kita, kita juga merenungkan sikapnya yang dipandang gereja Katolik sebagai teladan yang sangat ideal. Sederhana, rendah hati, tidak menonjolkan diri, setia dalam menjalankan tugasnya sebagai ibu Tuhan. Banyak cobaan, penderitaan telah dialaminya, mulai dari melahirkan Yesus dengan keadaan yang jauh dari gemerlapan, pengungsian ke Mesir, sampai penderitaan Jesus di saat saat akhir hidup-Nya. Sikap inilah beserta penyerahan diri yang tulusmembuat Tuhan sangat berkenan kepadanya, memberikan rahmat yang berlimpahan. Semoga kita dapat belajar dan mengikuti teladan ibu Maria dalam hidup kita.

Pada minggu ke empat di bulan Oktober lalu, sehubungan dengan bulan Maria, KKI melakukan prosesi dengan melakukan perarakan patung bunda Maria di gereja St Paschal Boxhill sebagai penutupan bulan Rosario. Seperti biasa patung Maria telah dihias dengan indahnya dengan bunga bunga.

Seperti biasanya, siraman rohani kali ini diambil lagi dari renungan romo Waris, mantan chaplain KKI. Beberapa minggu lalu, injil mingguan mengacu kepada cerita seorang buta, Bartimeus. Romo Waris mengungkapkan perasaan-nya tentang Bartimeus dan membayangkan Bartimeus sebagai guru doa-nya. Redaksi tidak ingin memberikan komentar yang banyak tentang artikel beliau, tetapi mempersilahkan pembaca menikmati sendiri artikel tersebut.

Bulan lalu KKI Melbourne merayakan hari jadi-nya. Sdr Minawati telah membantu redaksi dengan memberikan input atau laporan setempat mengenai kegiatan terkait dengan hari jadi KKI dan pelantikan pengurus baru KKI periode 2015-2018. Laporan singkat disusun bersama Ben Sugija yang dituangkan dalam artikel dibawah ini, Langkah Ke depan KKI-Melbourne.

Sehubungan dengan mendekatnya masa adven, sdr Frans Suryana menyumbangkan sebuah artikel refleksi yang singkat, PROSES. Sumbangan seperti ini membuat redaksi sangat gembira karena juga membantu kontinuitas dari Warta KKI. Semoga saja akan ada penulis-penulis lainnya yang mengikuti langkah sdr Frans Suryana.

Bulan November adalah bulan persekutuan orang kudus dan misa arwah. Bila diantara umat ada yang ingin mendoakan keluarganya dalam misa arwah bisa menuliskan nama nama mereka untuk dapat didoakan secara khusus.

Selamat membaca.

MISA KKI Minggu, 6 Des 2015 St Martin de Porres

25 Bellin Street Laverton VIC Pukul: 11.15

Minggu, 13 Des 2015St. Joseph Church95 Stokes Street

Port Melbourne VICPukul: 11.00

Minggu, 20 Des 2015 St Francis’ Church326 Lonsdale StMelbourne VIC Pukul: 14:30

Minggu, 27 Des 2015

St. Paschal98-100 Albion Rd

Box Hill VIC Pukul: 11.00

MISA MUDIKASabtu pertama Monastry Hall

St. Francis Church326 Lonsdale Street

Melbourne VICPukul: 12.00

PDKKISetiap Sabtu

St. Augustine’s City Church631 Bourke Street

Melbourne VIC Pukul: 18.00

2 3

Mengapa saya mengagumi Bartimeus?Oleh : Romo Waris O Carm

Sahabat, terakhir kali saya menulis di sini adalah 12 Mei yang lalu, ketika saya merayakan ulang tahun tahbisan ke-10. Kala itu saya merenungkan “Oseng Pare”. Jika ingin membaca kisah mengapa saya begitu mencintai oseng pare, bahkan bagi saya oseng pare menjadi “menu utama” dalam merayakan ulang tahun tahbisan, silahkan mencari sendiri artikelnya. Kali ini saya ingin membuat catatan mengapa saya begitu mengagumi Bartimeus, seorang pengemis buta di kota Yerikho. Tentu saja kali ini bukanlah yang pertama saya membuat catatan mengenai orang hebat ini, yang bagi saya seumpama guru doa. Saya ingat enam tahun yang lalu, di tempat yang sama (pasturan gereja Maria Kusuma Karmel, Jakarta) saya membuat catatan mengenai Bartimeus anak Timeus. Waktu itu saya menulisnya dalam bentuk note di FB. Kemudian beberapa kali juga membuat catatan singkat mengenai Bartimeus entah dalam renungan-renungan singkat.Sejak awal saya kesengsem dengan Bartimeus sebagai seorang guru doa. Sebagai seorang pribadi yang mengerti bagaimana harus berdoa. Doa yang bukan menekankan kepada metode tertentu tetapi kepada kerinduan hati akan Sang Pencipta. Seperti halnya yang diajarkan oleh Santo Yohanes Salib bahwa inti sebuah doa adalah kerinduan yang men-dalam dalam hati untuk bisa menjalin relasi secara pribadi dengan Tuhan. Dalam mengungkapkan kerinduan ini orang bisa menggunakan banyak metode. Setiap metode disesuaikan dengan karakter pribadi yang bersangkutan, sesuai dengan ketertarikan hatinya.

Mari kita lihat apa yang terjadi di pinggir jalan di Yerikho tersebut. Saat itu ada seorang yang buta duduk di pinggir jalan. Disebutkan bahwa nama orang buta itu adalah Bartimeus anaknya Pak Timeus. Dia setiap hari duduk di sana mengemis. Hari itu suasana agak berbeda, bahkan mungkin sangat berbeda, ada keramaian yang melebihi biasanya. Kemudian dia bertanya kepada orang-orang yang ada di sekitarnya. “Yesus dari Nazareth sedang lewat.” Itu jawaban yang dia peroleh.Yesus sedang lewat, bukan sedang duduk mengajar. Artinya, Yesus berada di sana hanya sekadar lewat dan waktunya sangat singkat. Hanya beberapa langkah atau beberapa saat mungkin Dia akan menjauh.Di sini lain, Bartimeus kemungkinan telah banyak mendegar cerita tentang siapa Yesus. Dan inilah saatnya, inilah saat kerinduan hatinya akan bisa terobati. Waktunya tidak banyak, kesempatan itu akan segera lewat kalau dia tidak meman-faatkannya. Maka dengan engkapan yang singkat namun jelas dia berteriak:

“YESUS ANAK DAUD, KASIHANILAH AKU!!!”

Teriaknya belum mampu menarik perhatian Yesus, sebaliknya mengganggu orang-orang yang ada di sekitar Yesus. Mer-ekalah yang pertama-tama bereaksi. “Hai orang buta, jangan berisik!!!”

Tetapi Bartimeus pantang menyerah. Dia tahu kesempatan itu bisa saja lewat begitu saja dan dia tidak akan memiliki kes-empatan kedua di lain waktu. Dia tida bisa menunggu. Dia tidak mau selamanya duduk di pinggir jalan itu dan mengemis. Maka dengan lebih keras dia berteriak:

“YESUS ANAK DAUD, KASIHANILAH AKU!!!!” kali ini teriakannya sampai ke telinga Yesus. Kali ini usahanya membuahkan hasil. Yesus mendengar suara seseorang berteriak. Kemudian Yesus meminta agar orang tersebut dibawa mendekat. Maka orang-orang yang berada di dekat Bar-timeus berkata : “Kuatkanlah hatimu,Yesus memanggil engkau!”

Bartimeus tahu diri. Dia mengerti bahwa kondisinya sangat kotor. Dia tidak mampu melihat kotor itu seperti apa dan bersih seperti apa. Namun dia mengerti, bahwa kondisinya tidak pantas di hadapan Yesus. Maka dia lepaskan pakaian luarnya, dia tanggalkan kehidupan lamanya dan siap menemui Yesus, siap menyongsong hidup baru bersama Yesus.

Saya bayangkan bahwa semua orang yang ada di sana terdiam dan memandang ke arah Bartimeus yang dituntun berja-lan menuju tempat Yesus berada. Saya bayangkan bahwa hati Bartimeus bergemuruh hebat. Dia dipanggil Yesus. Kesem-patan itu akhirnya datang juga. segala kerinduan hatinya akan terpenuhi. Dia akan bisa melihat.

2 3

Maka begitu Yesus bertanya apa yang dia inginkan, Bartimeus dengan sedikit tergetar menjawab:

“RABUNI...., SAYA INGIN MELIHAT...!

Yesus mengabulkan permohonan Bartimeus.

Sahabat, mengapa saya begitu mengagumi Bartimeus sebagai guru doa? Karena dia memiliki kerinduan yang besar akan Tuhan sebagai satu-satunya yang mampu mengubah hidupnya. Dengan jelas dan tegas dia bisa mengungkapkan apa kerinduannya. Bukan hanya itu, setelah disembuhkan dia juga mengikuti Yesus. Hal ini yang sungguh luar biasa. Setelah keinginannya terpenuhi, dia tidak lupa akan siapa yang menyembuhkan. Dengan sukacita Bartimeus mengikut Yesus. Dia ingin mengisi hidup barunya sebagai murid Yesus.

Rasanya merenungkan semangat Bartimeus yang dengan penuh kegembiraan mengikut Yesus, mampumenambahkan semangat dalam jiwa yang lelah dalam mengikut Yesus. Rasanya kesederhanaan Bartimeus membantu jiwa yang galau akan banyak hal yang tidak jelas apa yang diminta. Rasanya, tidak ada alasan lain untuk tidak percaya bahwa DIA me-mang satu-satunya yang mampu mengubah hidupku.

LANGKAH KE DEPAN KKI - MelbouneOleh : Minawati & Ben Sugija

Pada tgl 27 September yang lalu, kita merayakan ulang tahun KKI yang ke-dua puluh delapan di Gereja Deer Park. Disamping itu, pada waktu yang bersamaan juga dilaksanakan pelantikan pengurus KKI baru periode 2015-2018. Misa perayaan kali ini dipimpin oleh bapak Uskup Vincent Long yang didampingi oleh tujuh imam lainnya. Setelah misa, Bapak Uskup Vincent long dan pengurus baru membuat foto bersama yang terlampir dibawah ini.

4

Pertemuan para pengurus pertama kali diadakan di gereja Port Melbourne setelah misa minggu kedua bulan Oktober. Setelah misa, pertemuan kali ini diawali dengan makan bersama sambil beramah tamah yang dilanjuti dengan pertemuan induksi. Banyak anggauta pengurus baru yang datang atau hadir ke pertemuan induksi ini.Ketua KKI yang baru, bapak Matheus Huang, memaparkan nama pengurus dan bidang rencana kerja-nya.

Pastor Bone sebagai chaplain dari KKI membahas visi dan misi KKI untuk masa kedepan. Beliau bercerita mengenai pengalamannya dalam menjalankan misi dari serikat komunitas SVD. Beliau melihat adanya kesamaan antara misi SVD dan misi KKI dan mengutarakan harapannya tentang rencana kerja KKI yang akan datang; memperbaiki apa yang masih kurang dan mengembangkan apa yang sudah ada. Pemberi semangat yang berikutnya adalah romo Toto. Dengan ‘flash back’ pengalaman pribadinya, beliau menyimpulkan pentingnya penyerahan diri kepada Tuhan, dalam memberikan per-layanan kepada sesama kita. KKI tidak perlu ragu, karena Tuhan tidak akan meninggalkan kita dalam misi perlayanan ini. Pengurus KKI-Melbourne sangat beruntung samapai ada dua romo atau pastor yang berkenan membantu dan memberi-kan perbekalan. Terima kasih pastor Bone dan romo Toto.

Acara berikutnya adalah sebuah ‘game perkenalan’ dengan komputer, Trello. Rencananya, software trello ini diharapkan akan dapat menjadi sarana komunikasi antara pengurus KKI yang lebih effektif.Hari induksi ini dilanjutkan dengan induksi yang kedua di bulan berikutnya.

Kami dari redaksi Warta KKI, ingin mengucapkan selamat bekerja untuk para pengurus baru, semoga KKI tambah berkem-bang.

PROSESOleh : Franciscus Suryana

Di akhir bulan November ini kita akan memasuki masa Adven. Masa penantian. Kita menantikan akan karya Tuhan menebus manusia dengan menjadi bayi (manusia) di Betlehem. Allah sangat menghargai tumbuhnya kasih dalam sebuah proses. Proses itu dimulai saat Bunda Maria mengandung sampai Yesus dilahirkan dan berujung di perjamuan Paskah.Sayangnya seringkali kita lupa akan proses bahkan sengaja menghindarinya dengan memakai jalan pintas. Padahal upaya memuliakan proses sangatlah penting sehingga yang kecil bisa menjadi besar dengan cara-cara yang seharusnya. Rudi Hartono dan Susi Susanti bisa menjadi pebulutangkis terkemuka dunia (keduanya masuk “Hall of Fame” dari per-satuan bulutangkis dunia) setelah menempa diri selama bertahun-tahun. Pelukis ternama Indonesia seperti Afandi mem-butuhkan waktu selama 30 tahun untuk belajar menarik garis. Kita sendiri untuk bisa membaca dan menulis yang benar memerlukan proses belajar yang memakan waktu tidak sedikit.

Untuk renungan masa Adven tahun ini mungkin kita bisa melihat sikap pemuliaan proses dalam diri kita masing-masing. Sudahkah kita menghargai proses? Ataukah kita tidak peduli dengan proses, yang penting hasil yang kita inginkan terca-pai walaupun dengan jalan pintas? Semoga proses penebusan manusia yang dimulai dengan lahirnya bayi Yesus ke dunia membuka hati kita untuk lebih memuliakan dan menghargai proses dalam kehidupan rohani maupun bermasyarakat.