i. teknologi fermentasi - jalan taubat | "apabila … · ppt file · web viewfermentasi...
TRANSCRIPT
I. TEKNOLOGI FERMENTASI
• Fermentasi “fervere” (bhs Latin) artinya mendidihkan yaitu menggambarkan penampakan dari sari anggur yang terfermentasi.
• Fermentasi disimilasi anaerobik senyawa-senyawa organik yang disebabkan oleh aktivitas mikroorganisme atau ekstrak dari sel-sel tersebut. Contoh : pembentukan alkohol, as. Laktat dan atibiotik
• Teknologi fermentasi upaya manusia untuk mencapai kondisi optimal agar proses fermentasi dapat memperoleh hasil yang
maksimal serta sesuai dengan target yang direncanakan secara kualitatif ataupun kuantitatif.
• Bahan utama fermentasi :– Mikroorganisme– Enzim– Medium/subtrat– Fermentor/bioreaktor
1. Pengertian Teknologi Fermentasi
Istilah – istilah dalam proses fermentasi :1. Pertumbuhan pertambahan secara mikroindividu atau seluruh
kelompok mikroorganisme yang hidup bersama sebagai satu koloni/biakan
2. Asimilasi aktivitas transformasi sebagai komponen dari subtrat kedalam sel yang berfungsi memberikan bahan-
bahan yang diperlukan bagi pertumbuhan dan aktivitas hidup
3. Biosintesa pembentukan senyawa kompleks di dalam sel dalam jumlah yang lebih besar dari kebutuhan pemeliharaan aktivitas hidup normal. Contoh : vitamin, enzim dll
4. Desimilasi terjadi di dalam sel dan hasilnya dilepaskan ke media lingkungan. Contoh : karbohidrat, as. Amino
Reaksi Fermentasi :
C6H12O6 2CH3CHOHCOOH + 22,5 kkal
(as. laktat)
2. Proses Fermentasi
Energi yg dibebaskan digunakan untuk :• Asimilasi • Biosintesa• Mempetahankan aktivitas hidup• Keluar dalam bentuk panas
Proses Fermentasi proses pemecahan karbohidrat dan asam amino secara anaerob dan aerob
Pemecahan Karbohidrat
Tahap I Polisakarida heksosa/pentosaTahap II Gikolisis (meyerhof embden)
Pemecahan heksosa as. piruvat
Energi hanya sebagian
dipecah
Tahapan Glikolisis
Gambar : Skema Glikolisis (meyerhof embden)Cat tahap-tahap proses glikolisis terjadi pada katabolisme anaerobik maupun aerobik
Heksosa
G lukosa 6 - phosphat
Fruk tosa 6 - phosphat
Fruk tosa 1,6 - d iphosphat
Dehidroks i asetonphosphat
G liseraldehida3 - phosphat
asam piruvat
phosphoenol p iruvat
3 - phosphogliserat
2 - phosphogliserat
1,3 - d iphosphogliserat
(1)
(10)
(9)
(8)
(5)
(4)
(7)
(2)
(6)
(3)
+
2A T P2A D P
A D P A T P
A D P A T P
D P N H + H + D P N
2A D P 2A T P
H 2O
Katabolisme Aerobik
As. Piruvat as. Asetat acetyl-CoA
siklus kreb Katabolisme anaerobik
As. Piruvat asam laktat
Oksidasidekarboksilasi
Co-enzyma
streptococcus
DPNH + H+ DPN
3. Medium Fermentasi
Fungsi Medium Fermentasi menyediakan semua nutrisi yang dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk memperoleh energi, pembentukan sel dan
Sifat Fisik Medium : biosintesis produk-produk metabolisme.
Medium padat Medium Cair
Proses fermentasi dilakukan melalui : Kultur Permukaan medium padat, semi padat dan cair Kultur terendam medium cair
Komponen Medium1. Air (deionisasi, penambahan garam, pengaturan pH)2. Karbon (molase, serealia, kentang)3. Nitrogen (senyawa anorganik : garam amonia & nitrat)
(senyawa organik : as. Amino, urea, protein)4. Mineral (magnesium, phosphat, kalium sulfur, Calcium, Chlorin)5. Vitamin (Vit. C)6. Buffer7. Anti buih
Contoh : Proses fermentasi Buih (masalah)
protein dalam medium
Cara mengatasi :1. Pemurnian parsial terhadap nutrien yg kompleks2. Modifikasi pH, suhu, aerasi & agitasi3. Penambahan anti buih (alkohol, ester)
Medium fermentasi dapat berupa :- Medium sintesis medium lab.- Medium kasar 1. Molase
2. Serealia3. Pati4. Glukosa/sukrosa5. Garam6. Urea7. Nitrat8. Tepung kedelai
Sumber C
Sumber N
Formulasi medium Formulasi medium penting untuk :
Perencanaan penelitian laboratorium Pengembangan skala pilot plan Proses industri fermentasi
Komponen medium haruslah memenuhi kebutuhan elemen dasar untuk pembentukan biomssa dan produk fermentasi serta dapat menyediakan energi yang cukup untuk biosintesis & pemeliharaan sel.
Dasar perhitungan ===> pers. Stoichiometri pertumbuhan sel dan pembentukan produk yang dinyatakan secara kuantitatif; yaitu :
+ + ===> + + +Kebut. lain H2OCO2ProdukSel
Sumber nitrogen
Sumber karbon
Tabel : Komposisi elemen bakteri, khamir & kapang (%berat kering)
Elemen Bakteri Khamir Kapang
KarbonHidrogenNitrogenPhosforSulphurKaliumNatriumCalciumMagnesiumChloridaBesi
50-537
12-152.0-3.00.2-1.01.0-4.50.5-1.00.01-1.10.1-0.5
0.50.02-0.2
45-507
7-110.8-2.6
0.01-0.241.0-4.0
0.01-0.10.1-0.30.1-0.5
-0.01-0.5
40-63-
7-100.4-4.50.1-0.50.2-2.50.02-0.50.1-1.40.1-0.5
-0.1-0.2
Sterilisasi medium Sterilisasi medium perlu karena :
1. Medium mungkin mengandung sel vegetatif dan spora dari komponen medium2. Air yang digunakan tidak bersih
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan sterilisasi :1. Jumlah dan jenis mikroorganisme dalam medium2. Morfologi mikroorganisme3. Komposisi medium fermentasi4. pH5. Ukuran partikel tersuspensi
Metode sterilisasi medium1. Sterilisasi sistem “Batch”
a. Injeksi uap panas ke dalam mantel fermentor atau coil yang terdapat di bagian dalam fermentor
b. Injeksi uap panas langsung ke dalam larutan amedium2. Sterilisasi sistem kontinyu :
a. “Continuous injector flash cooler”b. “Continuous plate heat exchange” Sistem kontinyu :
- Penggunaan energi lebih tinggi- Kerusakan medium dapat dihindari- Suhu yang digunakan 140oC, waktu 30-120 detik
4. Tahapan Proses Fermentasi
1. Media fermentasi2. Penyiapan starter/kultur :
a. Regenerasi starter/kultur dari agar miring :
Kultur segar tercapai pertumbuhan optimum
b. Kultur/starter pada media cair : Tujuan untuk mengadakan adaptasi kultur/starter dengan
medium yang digunakan Jumlah inokulum 10% dari volume fermentasi
3. Sterilisasi :Tujuan mematikan mikroorganisme pencemar atau yang tidak dikehendaki sehingga proses fermentasi berjalan
sempurna.4. Pemanenan/pemurnian hasil
inokulasi
Produk fermentasi dapat berupa : Larutan encer (konsentrasi ) yg mengandung
mikroorganisme Bagian sel Komponen medium larut dan tidak larut Metabolik lainnya
Tahapan pengumpulan akhir (produk) adalah :1. Sentrifusi/filtrasi2. Fraksinasi/ekstraksi3. Pemurnian produk dengan pengendapan fraksinasi menggunakan
teknik kromatografi.
Mempersulit pengumpulan
akhir
II. MIKROORGANISME DAN KULTUR FERMENTASI
2. Sumber Mikroorganisme Industri Fermentasi
1. Diisolasi dari alam (tanah, air, tanaman, dll)2. Koleksi kultur Kultur siap dipakai
Dikelola oleh badan penelitian fermentasi/swasta Hasilnya merupakan hasil isolasi secara terus-menerus
Ciri-Ciri Strain Mikroorganisme Unggul :1. Strain unggul2. Secara genetik, strain stabil3. Strain dapat memproduksi sel vegetatif, spora atau unit-unit reproduksi
lainnya4. Strain mampu tumbuh dg cepat dan kuat saat diinokulasi5. Strain dapat menghasilkan produk yg diinginkan dalam jangka waktu yg
pendek dan tidak menghasilkan produk lain yg beracun6. Strain mampu melindungi diri dari kontaminasi 7. Strain mampu disimpan dalam jangka waktu lama8. Strain dapat menerima perubahan oleh bahan-bahan mutagenik lainnya.
1. Kriteria Mikroorganisme Industri Fermentasi
3. Isolasi dan Identifikasi mikroorganisme
Cara-cara isolasi :1. Isolasi pada agara cawan :
Metode Gores
Metode agar tuang2. Isolasi dalam medium cair3. Isolasi sel tunggal4. Isolasi pada media seleksi-kultur diperkaya :
Kultur campuran Isolat
IDENTIFIKASI
ISOLASI
Goresan Langsung Goresan Kuadran
1
23
5
4
Tahap – Tahap Isolasi Bakteri
NA + garam
Sampel dari produk fermentasi ikancakalang
Pengenceran dilakukansampai 10 -6
NIVEN'S + garamSMA + garam
GPA + garamMedium umum
Inkubasi, 2 hari pada suhu 30-32oC,keadaan terbalik
Amati : pertumbuhan koloni yg tumbuh padamedium ditambahkan garamkonsentrasi 5, 10 dan 15 persen
Diisolasi pada agar miring
STOK KULTUR
Kunci Identifikasi Jenis Bakteri Menurut Shewan et al. (1970)
REAKSI GRAM
bulat batang batang
katalase + katalase - katalase - katalase + Uji O/FHugh & Liefsons
Uji O/FBaird-Parker
StreptococcusPediococcusLeuconostok
mikrofiliktanpa spora
anaerobikmembentuk spora
oksidase +(20-80%)membentukspora
oksidase -tanpa spora
F O
FO
Micrococcus Staphylococcus
Koagulase + Koagulase -
S aureus Staphylococcusspesies lain
LeuconostokLacrobacillusBrochothrix
Clostridium Bacillus Corynebacterium
oksidase + oksidase -
AeromonasVibrio Enterobacteriaceae
motiloksidase + non-motil
Flagela polar Flagela Periterikat tdkberwarna
warnakuning
Oksidat (H&L)
berwarna fluoresencenshijau
tidakberfluoresencens
Pseudomonas (Gp.I) Pseudomonas (Gp.II)
alkalin (H&L)
Pseudomonas (Gp.III)
AlcaligenesAgrobacterium
oksidase + oksidase -
Moraxella
Acinetobacter
FlavobacteriumCytophaga
+ -
Identifikasi Bakteri
1. Kultur dimurnikan2. Ditetapkan apakah organisme bersifat fototropik, aerobik atau anaerobik.3. Diamati sifat morfologinya dan ada tidaknya endospora4. Pengamatan gram5. Pengamatan motilitas6. Pengamatan pigmen7. Pengujian kebutuhan akan oksigen8. Jika organisme bersifat kimoheterotrof, dilakukan pengujian disimilasi
glukosa/gula sederhana lainnya9. Diidentifikasi dengan “Bergey’s Manual” isolat dalam grup10. Pengujian lanjutan untuk membedakan di antara jenis11. Pengujian lengkap untuk membedakan di antara spesies
Identifikasi Kapang
1. Agar cawan Metode goresan Metode tuang
2. “ Slide Culture” Letakkan selembar kertas filter berukuran 7x7 cm2 di dasar cawan patri Tuangkan 5-10 ml gliserol 10 % keatas kertas tersebut Letakkan batang gelas berbentuk huruf U Di atas batang gelas dudukkan gelas obyek dan disampingnya gelas penutup steril Secara aseptis tuangkan cairan PDA keatas gelas obyek Inokulasikan spora kapang diatas obyek gelas Inkubasikan pada suhu kamar (32oC selama 3-7 hari) Amati menggunakan mikroskop
Identifikasi Bakteri
1. Kultur dimurnikan2. Ditetapkan apakah organisme bersifat fototropik, aerobik atau anaerobik.3. Diamati sifat morfologinya dan ada tidaknya endospora4. Pengamatan gram5. Pengamatan motilitas6. Pengamatan pigmen7. Pengujian kebutuhan akan oksigen8. Jika organisme bersifat kimoheterotrof, dilakukan pengujian disimilasi
glukosa/gula sederhana lainnya9. Diidentifikasi dengan “Bergey’s Manual” isolat dalam grup10. Pengujian lanjutan untuk membedakan di antara jenis11. Pengujian lengkap untuk membedakan di antara spesies
Cara Identifikasi Kapang
Secara mikroskopik, preparat kapang diamati morfologinya yaitu :1. Hifa septat atau nonseptat2. Miselium terang/keruh3. Miselium berwarna/tidak berwarna4. Memproduksi/tidak memproduksi spora seksual5. Ciri-ciri kepala pembawa spora7. Penampakan sporangiofora / konidiofora8. Adanya struktur/spora spesifik (stolon, rhizoid atau “foot sel”)
Contoh Kunci Identifikasi Kapang
Ordo Mucorales Sifat umum : - hifa nonseptat
- spora aseksual adalah sporangiosporaI. Mempunyai sporangiola -------------------------------- ThamnidiumII. Tidak membentuk sporangiola
A. Membentuk Rhizoid dan stolon,sporangiofora muncul pada noda ---------- Rhizopus
B. Tidak memiliki Rhizoid/stolon,Suspensor zigospora besar --------- -------- Mucor
Sporangiofora
Kolumela
Sporangium
Sporangiofora(non septat)
Mucor
Rhizoid
Rhizopus
Identifikasi Khamir
1. Sifat morfologi : Reproduksi vegetatif Bentuk sel vegetatif
2. Sifat kultur : Karakteristik pertumbuhan dlm medium cair Karakteristik pertumbuhan dlm medium padat
3. Sifat fisiologi : Penggunaan senyawa karbon Penggunaan Nitrogen Pertumbuhan dlm medium tanpa vitamin Pertumbuhan dlm medium dg tekanan osmotik Pertumbuhan pada suhu Produksi asam Produksi senyawa ekstraseluler Hidrolisis urea Pemecah lemak Pembentuk pigmen
Caranya :1. “slide culture”2. Metode Gores3. Pewarnaan4. Mikroskop
Caranya :Medium cair
+Glukosa, dll
+Tabung Durham
Pos- ada gas- warna berubah
4. Reproduksi seksual :
Karakteristik askus dan askospora
Infertilitas pada khamir Ascomycetes
Contoh : Kunci Identifikasi
1. Reprod. veg. dg pembentukan septat & pembelahan --- Shizosaccharomyces
2. Reproduksi dg pertunasan ------------------------------------ Endomycopsis
3. Membentuk Askospora bulat --------------------------------- Saccharomycetes
4. Pemeliharaan dan Pelestarian Kultur
Tujuan : 1. Mencegah terjadinya perubahan genetik akibat seleksi dan mutasi alam2. Mencegah kontaminasi3. Mempertahankan viabilitas sel
Cara-Cara Penyimpanan Kultur1. Penyimpanan pada suhu rendah :
a. Penyimpanan pada agar miringb. Penyimpanan spora dalam airc.. Penyimpanan dengan nitrogen cair
2. Penyimpanan dalam bentuk kering :a. Kultur tanahb. Lyophilisasi
Prinsip Lyophilisasi 1. Penurunan suhu dibawah titik beku untuk menurunkan aktivitas enzim
2. Penghilangan air sel dengan cara pengeringan vakum untuk menghambat metabolisme
Pelestarian Kultur
Cara Lyophilisasi 1. Sel-sel dalam fase stasioner (jumlah sel, 1010-1011 sel/ml dibuat suspensi dalam medium pelindung ( susu, serum atau natrium
glutamat)2. Beberapa tetes suspensi dimasukkan ke dalam ampul
bekukan vakum sampai sublimasi selesai3. Ampul ditutup dan disimpan dalam refrigerator
Kultur m.o berguna Untuk dikembangkan
Menghasilkan antibiotik Menghasilkan asam amino
LESTARIKAN
Lembaga Pengumpul Kultur
Nama Lembaga Metode Kultur
1. ATCC
2. CBS
3. CMI
4. IFO
5. FERM
6. NRRL
Kering bekuNitrogen cair
Nitrogen cair
Nitriogen cair
Kering vakum
Agar
Liofilisasi
Mycoplasmatoles fasa LAlga dan Protozoa
Fungi
Fungi
Bakteri
Bakteri
Bakteri dan kapang
Ket ATCC : The American Type Culture Collection (USA)CBS : Centralbureau Voor Schimmel Culturen (Belanda)CMI : Cemmeonweath Mycological Institute (Inggris)IFO : Institute for Fermentation (Jepang)FERM : Fermentation Research Institute (Jepang)NRRL : Northem Regional Research Center (USA)
5. Fermentor (Bioreaktor)
Pengertian Fermentor Suatu reaktor yang digunakan untuk reaksi biologis dari suatu proses bioteknologi, baik menggunakan enzim
larut, sel bebas dari mikroorganisme, tanaman maupun hewan ataupun enzim/sel imobilisasi
Fungsi fermentor 1. Memberikan lingkungan tetap bagi optomasi pertumbuhan mikroorganisme dan aktivitas
metabolisme dalam menghasilkan suatu produk yang diinginkan
2. Mencegah kontaminasi produksi dari lingkungan pada kultur sambil mencegah pelepasan kultur
ke kultur lingkungan Syarat Bahan Fermentor - Bersifat tidak beracun (baja tahan karat)
- Mampu menahan tekanan uap- Tahan terhadap korosi kimia dan elektrolit
Kapasitas Fermentor - Skala laboratorium (1-2 liter)- Skala pilot plan (100-1000 liter)- Skala industri ( > 1000 liter)
Sumbat Kapas
suspensikulturberotasi
Gelas goncang Erlenmeyer
Skema Sederhana Bioreaktor
inokulum
uap air
titik peng-ambilan contoh
pengontrolsuhu
Bafel
Pemasukanair dingin
Pengaduk(impeler)
uap air
saluran utkpemanasan
pengontrollaju airudara
keluarfilter udara
PengontrolpH
tekanan
Saluranpenghisap
Fungsi Komponen Fermentor
1. Pengaduk/Impelera. Untuk mengurangi ukuran gelembung udara, memberikan ruang
penyebaran oksigen yang lebih besar dan untuk menurunkan difusib. Untuk memelihara lingkungan yang seragam diseluruh bagian fermentor
Bentuk-bentuk pengaduk
2. Bafel Fermentor 4 Bafel Fungsi Bafel untuk mencegah pusaran dan memperbaiki efisiensi aerasi
3. Sistem Aerasi Tujuan Untuk menyediakan oksigen dalam jumlah yang cukup kepada
mikroorganisme yang bearada pada kultur, agar kebutuhan metaboliknya terpenuhi dengan baik
1. Turbin Cakram
4. Baling-baling3. Turbin terbuka
2. Cakram saring
Aturan Dasar Rancangan fermentor
Tujuan : untuk menjaga agar proses fermentasi dapat berlangsung tanpa kontaminasi
Aturan-aturan :1. Tidak boleh ada hubungan antara bagian sistem yang steril dengan non steril2. Kurangi hubungan berbentuk gelangan oleh gerakan atau fibrasi alat dan kenaikan suhu3. Pergunakan las untuk seluruh konstruksi4. Hindari ruang-ruang benbentuk leher5. Senua bagian sistem harus steril (uap)6. Gunakan katup-katup yang mudah dibersihkan/disterilkan7. Tekanan dalam fermentor harus tetap pos
Tipe Fermentor
1. Fermentor Batch (FB)2. Fermentor Teraduk Kontinu (FTK)3. Fermentor Tubular (FT)4. Fermentor Tercair Berbutiran (FTB)
(1) (3)(2)
Subtrat
produk (1) (3)(2)
Subtrat
Subtrat
Subtrat
Fermentor Teraduk Kontinu (FTK)
Fermentor Tubular (FT)
Produk
substrat
Kons. inlet
Jarak aksial
substrat
Kons. inlet
Jarak aksial
substrat
Produk
substrat
Fermentor Tercair Berbutiran (FTB)
6. Penggandaan Skala Fermentasi
Pengertian Penggandaan Skala Suatu proses perallihan dari suatu kegiatan produksi skala laboratorium ke skala industri
Tahapan Pelaksanaan :1. Skala Laboratorium2. Skala Pilot Plan3. Skala Industri
Seleksi Pilot Plan Industri
Ukuran : (-) Tab. reaksi/ kocok 500 ml
(-) 5 - 40 - 200 liter (-) 5000 - 100.000 liter
Fungsi : (-) Seleksi kultur pengembangan
(-) Optimasi faktor- faktor lingkungan
(-) membawa proses ke arah keuntungan perusahaan
Fungsi penggandaan skala dalam pengembangan mikrobiologik :
1. Untuk menerapkan penemuan proses-proses baru kedalam skala industri2. Untuk memperbaiki kultur mikroorganisme yang tersedia dengan mengembangkan strain-strain yang lebih baik, medium yang lebih efisien dan peralatan yang lebih sempurna
Kondisi Lingkungan Optimal dalam Penggandana Skala
1. Faktor kimia : konsentrasi subtrat2. Faktor fisik : Kemampuan pindah panas dan pencampuran
Dasar-Dasar Metode Penggandaan Skala
1. Konstanta gaya gunting2. Konstanta waktu pencampuran3. Bilangan Reynolds4. Faktor momentum5. Efek Pengadukan
V. MEKANISME KETAHANAN MIKROORGANISMETERHADAP PROSES PENGOLAHAN
Tujuan pengolahan pangan :Memperpanjang masa simpan atau mengawetkan, membuat produk lain baik setengah jadi maupun yang siap untuk dikonsumsi meningkatkan daya cerna dan penerimaannya.
Tujuan pengawetan terhadap bahan pangan :1. Mencegah kerusakan fisik2. Mencegah kerusakan kimia3. Mencegah kerusakan biologis (mikrobiologi)
3 kelompok proses pengawetan anti mikrobial terhadap pangan :1. Proses pengawetan yang bersifat membunuh mikroorganisme2. Proses pengawetan yang bersifat menghambat/memperlambat pertumbuhan mikroorganisme3. Proses pengawetan yang mencegah masuknya mikroorganisme kedalam bahan pangan
Pendahuluan
1. Ketahanan Mikroorganisme Terhadap Panas
1. PasteurisasiTujuan : 1. Untuk membunuh semua mikroorganisme patogen2. Mengurangi jumlah mikroorganisme penyebab kerusakan makanan
Pengawetan makanan suhu tinggi
mempengaruhi 1. M.o.2. Mutu
Pada makanan yg diawetkan
Suhu pasteurisasi membunuh mikroorganisme :- Khamir- Kapang- Bakteri gram negatif- Sel vegetatif bakteri gram positif
Low Temperature Long Time (LTLT)(suhu 62,8 oC ~ 30’)High Temperature Short Time (HTST)(Suhu 71,7 oC ~ 15’)
Pasteurisasi
Cara-cara pengawetan dengan pemanasan :
2. SterilisasiTujuan : untuk membunuh semua mikroorganisme yang ada dengan cara pengawetan dengan suhu tinggi (suhu 121 oC ~ 15’)
(suhu 135-150 oC ~ 2-6 detik)Sterilisasi komersial : Sterilisasi untuk membunuh semua mikroorganisme
pembusuk yang dapat tumbuh pada kondisi penyimpanan yang normal. Contoh : makanan kaleng
Suhu & waktu sterilisasi dipengaruhi :1. Sifat-sifat bahan pangan2. pH
Ketahanan panas diantara spesies mikroorganisme :
Suhu optimumpertumbuhan m.o.
1. Mikroorganisme psikrofilik2. Mikroorganisme mesofilik3. Mikroorganisme termofilik
Kelompok mikroorganisme yg tahan suhu pasteurisasi :1. Bakteri thermodurik : - Streptococcus
- Lactobacillus2. Bakteri termofilik : - Bacillus
- Clostridium
2. Ketahanan Mikroorganisme terhadap Aktivitas Air Rendah
Tujuan penurunan a : untuk menghambat pertumbuhan sel vegetatif, yaitu dengan cara pengeringan, penambahan garam atau gula.
Kebutuhan a tiap mikroorganisme berbeda :- Bakteri a > 0,90- Khamir a > 0,88- Kapang a > 0,80
Kebusukan makanan dapat dicegah dengan pengaturan a < 0,70
Mekanisme ketahanan m.o terhadap a rendah :
M.O. dapat mengimbangitekanan osmotik diluar
Produksi senyawa-senyawa tertentu(dapat meningkatkan tekanan osmotik dalam sel)
menyerap air kembali
m.o. berkembang biak
Contoh :1. Bakteri asam-asam amino, K+ dan glukosa2. Khamir alkohol polihidrat
Kecepatan pertumbuhan sel pada a rendah lambat, karena sebagian energi digunakan untuk mensintesis komponen intraseluler
Sel m.o. dapat mengimbangi perubahan a disekelilingnya, tetapi kemampuan sel terbatas sehingga pada a yang sangat rendah/tekanan osmotik sangat tinggi pertumbuhan sel terhenti
Bakteri yang tahan garam dikelompokkan :1. Bakteri halofilik (Halobacterium)2. Bakteri halodurik (Pseudomonas)
Khamir yang tahan gula dikelompokkan :1. Khamir osmofilik (Saccharomyces)2. Khamir osmodurik (Saccharomyces rouxii)
Pengasaman adalah salah satu cara pengawetan makananProses pengasaman 1. Penambahan asam
2. Fermentasi asam Perbedaan :
3. Ketahanan mikroorganisme terhadap keasaman tinggi dan senyawa lipofilat
Penurunan a
Sel vegetatif pertumbuhan dihambat, dimana pada
proses adaptasi sel vegetatif dipindahkan kedalam medium
pH rendah
Tidak menunjukkan proses adaptasi tetapi kecepatan
pertumbuhannya akan segera berubah
Mikroorganisme yg ditumbuhkan dalam pH yg tidak optimal, menyebabkan :1. Sel m.o. Umumnya bereaksi untuk mempertahankan pH konstan di dalam sel2. Pada waktu pH diturunkan, proton dalm jumlah tinggi pada medium akan masuk ke dalam sitoplasma sel3. Proton harus dihilangkan dari dalam sel untuk mencegah denaturasi
komponen-komponen sel
Untuk menghilangkan proton keluar sel perlu energi.Karena terjadi gradien konsentrasi (konsentrasi rendah ke tinggi)
PH energi akan mengakibatkan :
Energi untuk sintesis komponen-komponen sel berkurang, sehingga :
1. Pertumbuhan sel menjadi lambat2. Pertumbuhan sel berhenti
Mencegah kerusakan mikrobiologi karena :
Kelarutannya dalam bentuk tidak terdisosiasi didalam larutan membran sel dan aktivitasnya sebagai ionofor proton
Contoh : asam sorbat dapat menghambat germinasi spora Bacillus cereus
Pengawetan makanan dengan asam Lipofilat lemahMisal : - Asam sorbat
- Asam benzoat- Asam propionat
4. Ketahanan Mikroorganisme Terhadap Suhu Rendah
Pengawetan makanan dgn suhu rendah
1. Aktivitas m.o. duperlambat2. Aktivitas m.o. Berhenti (suhu freezer)
1. Suhu chilling : 5 – 7 oC2. Suhu refrigerator : 10 – 15 oC3. Suhu freezer : < 0 oC
Aktivitas m.o diperlambat/berhenti Reaksi-rekasi metabolisme didalam sel m.o. dikatalis oleh enzim
Kecepatan reaksi
Suhu
Contoh :
• Bakteri psikrofil PseudomonasAcinetobacter
• Kapang PenicilliumMucor
• Khamir DebariomycesTorulopsis
Proses pembekuan 1. Kematian2. Kerusakan