i. shigella

17
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bakteri gram-negatif adalah bakteri yang tidak mempertahankan zat warna kristal violet sewaktu proses pewarnaan Gram sehingga akan berwarna merah bila diamati dengan mikroskop. Disisi lain, bakteri gram-positif akan berwarna ungu. Perbedaan keduanya didasarkan pada perbedaan struktur dinding sel yang berbeda dan dapat dinyatakan oleh prosedur pewarnaan Gram. Prosedur ini ditemukan pada tahun 1884 oleh ilmuwan Denmark bernama Christian Gram dan merupakan prosedur penting dalam klasifikasi bakteri. Bakteri gram positif seperti Staphylococcus aureus (bakteri patogen yang umum pada manusia) hanya mempunyai membran plasma tunggal yang dikelilingi dinding sel tebal berupa peptidoglikan. Sekitar 90% dari dinding sel tersebut tersusun atas peptidoglikan sedangkan sisanya berupa molekul lain bernama asam teikhoat. Di sisi lain, bakteri gram negatif memiliki sistem membran ganda di mana membran pasmanya diselimuti oleh membran luar permeabel. Bakteri ini mempunyai dinding sel tebal berupa peptidoglikan, yang terletak di antara membran dalam dan membran luarnya. Enterobacteriaceae adalah kelompok batang garam negatif yang besar dan heterogen; dengan habitat alaminya di saluran cerna manusia dan hewan familinya memiliki banyak genus (Escherichia, shigela, salmonella, enterobakter, klebsiela, serratia, proteus, dan lain-lain). Shigella adalah bakteri patogen usus yang dikenal sebagai agen penyebab penyakit disentri basiler. Bakteri ini menginfeksi saluran pencernaan dan menyebabkan berbagai gejala, dari diare, kram, muntah, dan mual.

Upload: desy-purnamasari

Post on 21-Dec-2015

17 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

shigella bakteri

TRANSCRIPT

Page 1: I. Shigella

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bakteri gram-negatif adalah bakteri yang tidak mempertahankan zat warna kristal

violet sewaktu proses pewarnaan Gram sehingga akan berwarna merah bila diamati dengan

mikroskop. Disisi lain, bakteri gram-positif akan berwarna ungu. Perbedaan keduanya

didasarkan pada perbedaan struktur dinding sel yang berbeda dan dapat dinyatakan oleh

prosedur pewarnaan Gram. Prosedur ini ditemukan pada tahun 1884 oleh ilmuwan Denmark

bernama Christian Gram dan merupakan prosedur penting dalam klasifikasi bakteri. Bakteri

gram positif seperti Staphylococcus aureus (bakteri patogen yang umum pada manusia) hanya

mempunyai membran plasma tunggal yang dikelilingi dinding sel tebal berupa peptidoglikan.

Sekitar 90% dari dinding sel tersebut tersusun atas peptidoglikan sedangkan sisanya berupa

molekul lain bernama asam teikhoat. Di sisi lain, bakteri gram negatif memiliki sistem

membran ganda di mana membran pasmanya diselimuti oleh membran luar permeabel.

Bakteri ini mempunyai dinding sel tebal berupa peptidoglikan, yang terletak di antara

membran dalam dan membran luarnya.

Enterobacteriaceae adalah kelompok batang garam negatif yang besar dan

heterogen; dengan habitat alaminya di saluran cerna manusia dan hewan familinya memiliki

banyak genus (Escherichia, shigela, salmonella, enterobakter, klebsiela, serratia, proteus, dan

lain-lain).

Shigella adalah bakteri patogen usus yang dikenal sebagai agen penyebab

penyakit disentri basiler. Bakteri ini menginfeksi saluran pencernaan dan menyebabkan

berbagai gejala, dari diare, kram, muntah, dan mual.

Shigella merupakan penyebab diare disentri yang paling sering pada anak usia 6

bulan sampai 10 tahun di Amerika Serikat dan negara berkembang. Shigella tahan terhadap

keasaman lambung dan membutuhkan inokulum yang kecil untuk menyebabkan diare

sehingga mudah ditularkan ke orang lain. Penularan terjadi dalam kondisi banyak orang

berkumpul dalam satu tempat seperti di penitipan anak, panti asuhan atau tempat

penampungan. Rendahnya sanitasi, pasokan air yang buruk, dan fasilitas yang pipa tidak

dapat memberi sumbanagan terhadap peningkatan risiko infeksi. Shigella menginvasi dan

berproliferasi di dalam epitel kolon. Kemudian menghasilkan suatu toksin dengan efek

sekretori dan sitotoksik dan menyebabkan ulkus sehingga tinja mengandung lendir dan darah,

secara mikroskopis ditemukan leukosit dan eritrosit.

Page 2: I. Shigella

B. Batasan Masalah

Dalam makalah ini, penulis hanya membatasi pada tujuan yang dilakukannya

identifikasi. Selain dari tujuan tidak akan di bahas dalam makalah ini.

C. Rumusan Masalah

- Bagaimana klasifikasi dari bakteri Shigella sp?

- Bagaimana morfologi dari bakteri Shigella sp?

- Bagaimana pemeriksaan identifikasi dari bakteri Shigella sp?

D. Tujuan

- Untuk mengetahui klasifikasi dari bakteri Shigella sp.

- Untuk mengetahui morfologi dari bakteri Shigella sp.

- Untuk mengetahui pemeriksaan identifikasi dari bakteri Shigella sp.

E. Manfaat

1. Mahasiswa dapat mengetahui klasifikasi dari bakteri Shigella sp.

2. Mahasiswa dapat mengetahui morfologi dari bakteri Shigella sp.

3. Mahasiswa dapat mengetahui pemeriksaan identifikasi dari bakteri Shigella sp.

Page 3: I. Shigella

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

Habitat asli shigella terbatas pada saluran cerna manusia dan primata lain, tempat

organisme ini menimbulkan disenteri basilar.Shigella adalah batang gram-negatif yang

ramping bentuk kokobasil ditemukan pada biakan yang muda.Shigella bersifat fakultatif

anaerob tetapi tumbuh  paling baik secara aerob. Koloni berbentuk konveks, bulat, transparan

dengan tepi yang utuh dan mencapai diameter sekitar 2 mm dalam 24 jam.Shigella

membentuk asam dari karbonhidrat tetapi jarang menghasilkan gas. Organisme ini juga dapat

dibagi menjdi organisme yang memfermentasikan manitol dan tidak memfermentasikan

manitol.Shigella memiliki struktur antigen yang kompleks. Terdapat tumpang tindih pada sifat

serologik berbagai spesies, dan sebagian organisme memiliki antigen O yang sama dengan

basil enterik lain. Antigen O somatik shigella adalah lipopolisakarida.

a) Morfologi

- Kuman berbentuk batang ukuran 0,5 – 0,7 M x 2 – 3 m

- Bersifat Gram (-), tidak bergerak, tidak memiliki flagella, tidak

berselubung.

- Bersifat fakultatif anaerob tetapi tumbuh  paling baik secara aerob.

- Koloni berbentuk konveks, bulat, transparan dengan tepi yang utuh dan

mencapai diameter sekitar 2 mm dalam 24 jam.

b) Klasifikasi

Kingdom : Bacteria

Phylum : Proteobacteria

Kelas : Gamma proteobacteria

Ordo          : Enterobacteriales

Family      : Enterobacteriaceae

Genus        : Shigella

Species     : Shigella sonnei

Shigella boydii

Shigella flexneri Shigella dysentriae

Page 4: I. Shigella

c) Patogenitas

Infeksi shigella hampir slalu terbatas di saluran cerna jarang terjadi invasi ke

aliran darah. Proses patologi yang paling penting adalah invasi ke sel epitel mukosa

(misal, sel M), dengan menginduksi fagositosis, keluar dari vakuola fagositik,

bermultiplikasi dan menyebar di dalam sitoplasma sel epitel, dan menyebar ke sel yang

ada di dekatnya. Mikroabses di dinding usus besar dan ileum terminal menyebabkan

nekrosis membran mukosa, ulserasi suprfisial, perdarahan dan membentuk

“pseudomembran” pada daerah ulserasi. Pseudomembran ini terdiri dari fibrin, lekosit,

debris sel, membran mukosa yang nekrotik, dan bakteri.

- Daya invasi : kuman menembus ke dalam lapisan sel epitel di permukaan mukosa

usus → memperbanyak diri → reaksi tubuh → terjadi peradangan →

mengelupasnya lapisan tersebut → tukak.

Page 5: I. Shigella

BAB III

METODOLOGI

A. Waktu dan Tempat

Waktu :

Tanggal :

Tempat : Laboratorium Media dan Laboratorium Bakteriologi

B. Alat dan Bahan

1. Alat

- Ose Bulat

- Ose Jarum

- Rak Tabung

- Korek Api

- Lampu Spirtus

- Inkas

- Inkubator

- Tabung Khan

- Tabung Durham

- Tabung Reaksi

- Plate.

2. Bahan

- Suspensi Kuman

- Media NaCl Gliserin

- Media MCA (Mac Conkey Agar)

- Media SSA (Salmonella Shigella Agar)

- Media Biokimia Reaksi.

C. Prosedur & Skema Kerja

a. Prosedur :

1. Hari Pertama

- Pembuatan media (NaCl Gliserin, MCA, SSA, Biokimia Reaksi)

- Dilakukan penanaman pada media pemupuk pepton alkalis 1%

- Diinkubasi 37 C selama 24 jam.

2. Hari Kedua

- Dari media pemupuk dilakukan inokulasi pada media MCA dan SSA

- Dimasukkan semua alat dan bahan yang diperlukan kedalam inkase

- Dipanaskan ose bulat sampai merah membara, dinginkan sebentar

- Diambil suspensi kuman

- Distreak pada media plate sesuai zona yang sudah dibagi

Page 6: I. Shigella

- Dipanaskan kembali ose bulat

- Diinkubasi 37 C selama 24 jam.

3. Hari Ketiga

- Dilihat hasil dari media MCA dan SSA

- Dilanjutkan dengan pewarnaan Gram :

- Disiapkan objek glass yang bersih dan kering

- Di fiksasi

- Diteteskan PZ sebanyak 1 tetes pada objek glass lalu di flaming

- Dipanaskan ose bulat sampai membara dengan posisi tegak

- Diambil koloni kuman satu mata ose pada media padat

- Letakkan di atas objek glass yang sudah diberi PZ, aduk searah jarum jam,

di flaming

- Di genangi dengan gram I (Gentian Violet) selama 3-5 menit

- Dicuci dan genangi dengan gram II (Lugol) selama 1 menit

- Dicuci dan genangi dengan gram III (Alkohol 96%) selama 10-15 detik

- Dicuci dan genangi dengan gram IV (Fuchsin) selama 3-5 menit

- Dicuci dan keringkan

- Diberi 1 tetes oil imersi

- Diperiksa dibawah mikroskop perbesaran lensa obyektif 100x

- Diinokulasikan pada media Biokimia Reaksi

- Dimasukkan semua alat dan bahan yang diperlukan kedalam inkase

- Dipanaskan ose bulat sampai merah membara, dinginkan sebentar

- Diambil suspensi kuman

- Dimasukkan ke dalam media Gula-gula, Indol, dan MR VP. Aduk sedikit (satu

kali pengambilan suspensi kuman untuk 3 tabung media biokimia reaksi)

- Dipanaskan ose jarum sampai merah membara, dinginkan sebentar

- Diambil suspensi kuman

- Digoreskan pada media Citrat, Urea, dan KIA. Untuk media KIA di tusukkan

pada dasar dan di goreskan pada lereng.

- Dipanaskan ose jarum sampai merah membara, dinginkan sebentar

- Diambil suspensi kuman

- Ditusukkan pada media Motil

- Di inkubasi pada suhu 37 C selama 24 jam.

Page 7: I. Shigella

4. Hari Keempat

- Penambahan reagen pada media Indol, MR dan VP.

o Media Indol ditambahkan reagen Kovac sebanyak 1 – 3 tetes.

o Media MR ditambahkan indikator MR 1 tetes.

- Media VP ditambahkan reagen KOH 40% dan α Naftol dengan perbandingan

1 : 2

- Pembacaan hasil dari media Biokimia Reaksi

- Dilakukan Test Aglutinasi Monovalent

b. Skema :

Sampel

NaCl Gliserin, Ink. 37 C 24 jam

MC (Mac Conkey) SSA WB

Koloni : halus halus halus

Warna : jernih jernih jernih

Fermentasi : laktosa - Reduksi tellurite - Reduksi Bismuth Sulfat –

Pewarnaan Gram

KIA Ink. 37 C 24 jam

Shigella Shigella Shigella Shigella

Sonnie boydii flexneri dysentriae

L : Alkalis Alkalis Alkalis Alkalis

D : Acid Acid Acid Acid

H2S : - - - -

Gas : - - - -

Biokimia Reaksi Ink. 37 C 24 jam

Test Aglutinasi monovalent (dari KIA)

IdentifikasiIMVIC : V V - - V V - - V + - - V V - -

Page 8: I. Shigella

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

1) ISOLASI

- Sampel pemeriksaan di tanam pada media :

a. MCA

Koloni : Halus

Warna : Jernih

Fermentasi : Laktosa (-)

b. SSA

Koloni : Halus

Warna : Jernih

Reduksi : Tellurite (-)

- Kemudian dilakukan pewarnaan Gram

a. Dari media

Bentuk : batang

Susunan : menyebar

Warna : merah

Sifat : Gram (-)

2) UJI BIOKIMIA REAKSI

- Indol : (-)

- Glukosa: (+)

- Laktosa : (-)

- Maltosa : (-)

- Manosa : (+)

- Sukrosa : (-)

- VP : (-)

- MR : (+)

- Motil : (-)

- Citrat : (-)

- Urea :(-)

- KIA : Lereng : alkalis

Dasar : acid

Gas : (-)

H2S : (-)

B. Pembahasan

Factor patogenitas

Page 9: I. Shigella

Daya invasi : kuman menembus ke dalam lapisan sel epitel di permukaan mukosa

usus → memperbanyak diri → reaksi tubuh → terjadi peradangan → mengelupasnya

lapisan tersebut → tukak.

Table peragian bakteri Shigella

l

Shigella

sonnei

Shigella

boydii

Shigella

flexneri

Shigella

dysentriae

Motil - - - -

Glukosa + + + +

Sukrosa v - - -

Manosa + + + -

Laktosa v - - -

Maltosa + v v -

KIA L Alkalis alkalis alkalis Alkalis

D acid acid acid acid

H2S - - - -

Gas - - - -

Urea - - - -

IMViC vv-- vv-- V+-- vv--

Page 10: I. Shigella

- Shigella termasuk dalam genus Shigella dan ada 4 spesies Shigella :

1. Shigella sonnei

2. Shigella boydii

3. Shigella flexneri

4. Shigella dysentriae

- Shigella spesies adalah kuman pathogen usus yang telah lama dikenal sebagai

agen penyebab penyakit disentri basiler atau shigellosis yang merupakan

infeksi usus akut yang dapat sembuh sendiri.

- 3 bentuk diare yang ditimbulkan Shigella :

1. Disentri klasik : tinja lembek, darah (+), mucus (+), pus (+)

2. Watery diarrhea

3. Kombinasi keduanya

Diagnosa laboratorium

Sampel untuk pemeriksaan Shigella yang paling baik adalah swab dubur (rectal

swab) atau dapat diambil dari tinja segar dan yang perlu diperhatikan bakteri Shigella

hidupnya singkat dan peka terhadap asam-asam yang ada dalam tinja. Jarak waktu

pengambilan dari penanaman harus sesingkat mungkin.

Pencegahan

- Kebersihan lingkungan

- Pencarian dan pengobatan carrier

- Klorinasi air minum

- Carrier tidak boleh bekerja sebagai food handler

Morfologi Shigella

- Kuman berbentuk batang ukuran 0,5 – 0,7 M x 2 – 3 m

- Bersifat Gram (-), tidak bergerak, tidak memiliki flagella, tidak berselubung.

- Hasil pengamatan bakteri Shigella mikroskop dengan pewarnaan Gram

Bentuk : batang

Warna : merah

Susunan : menyebar

Sifat : Gram (-)

Sifat bakteri Shigella

- Sifat pertumbuhan : aerob dan fakultatif anaerob

- pH pertumbuhan : 6,4 – 7,8

- suhu pertumbuhan : 37oC kecuali Shigella sonnei dapat tumbuh pada suhu

45oC

- koloni pada SSA, EMR

Page 11: I. Shigella

endo agar, MCA : kecil, halus, licin, (smooth /S) tidak berwarna, konvex

dan permukaan rata

- Shigella dysentriae dapat tumbuh pada media sederhana (bouillon) dan agar

bouillon

- Keempat spesies Shigella dapat memfermentasi glukosa tanpa membentuk

gas, H2S (+), tidak meragikan laktosa kecuali Shigella sonnei dengan inkubasi

lebih dari 3 hari.

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Jadi, berdasarkan hasil identifikasi yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa

dari Pemeriksaan Identifikasi Shigella sp ditemukan bakteri Shigella sp.

B. SARAN

1. Sebaiknya praktikan menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) sebelum melakukan

pemeriksaan.

2. Pemeriksaan dilakukan sesuai prosedur yang ada.

3. Jagalah kebersihan.

Page 12: I. Shigella

DAFTAR PUSTAKA

Antasari, Novie. 2013. Bakteri Batang Gram Negatif. [online]

http://nophienov.wordpress.com/2013/03/bakteri-batang-gram-

nagatif.html diakses pada 19 desember 2014

Anonym. 2011. Shigella. [online] http://analismuslim.blogspot.com/2011/12/shigella.html

diakses pada 19 Desember 2014

Page 13: I. Shigella