repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i pengembangan modul...

188
i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK MENANAMKAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh : Irina Susilaningrum NIM : 131134025 PROGAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 03-Nov-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

i

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III

HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN

EMASIPATORIS UNTUK MENANAMKAN SIKAP PEDULI

LINGKUNGAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh :

Irina Susilaningrum

NIM : 131134025

PROGAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada:

Tuhan Yesus dan Bunda Maria yang selalu memberikan berkat dan

karuniaNya.

Almamater Universitas Sanata Dharma

Kedua orangtuaku tersayang, Bambang Dira Susila dan Chistina Poniyem

yang selalu memberikan doa, dukungan serta kasih sayang.

Adik saya Yosafat Novianto yang selalu mendampingi dan membantu.

Keluarga besar saya yang selalu memotivasi dan memberi doa.

Sahabat saya Selviana Desi Ambarwati teman seperjuangan skripsi yang

selalu memberi dukungan dan semangat.

Keluarga Besar SD Joannes Bosco Yogyakarta yang telah membantu

terselenggaranya penelitian.

Sahabat-sahabat saya Dhimas K, There, Hesti, Siska, Gema, Ambrosisus

Cahya yang telah memberi dukungan dan memotivasi.

Sahabat-sahabat sepayung Emansipatoris yang selalu memberi dukungan

dan memotivasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

v

MOTO

Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia

yang memelihara kamu.

1 Petrus 5:7

Ketika anda sudah bisa menertawakan diri sendiri, itu

artinya anda sudah mampu belajar dari diri sendiri.

Irina. S

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

viii

ABSTRAK

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III

HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN

EMANSIPATORIS UNTUK MENANAMKAN PEDULI LINGKUNGAN

Irina Susilaningrum

Universitas Sanata Dharma

2017

Penelitian ini berawal dari kebutuhan guru dan peserta didik pada modul

pembelajaran IPA untuk peserta didik kelas III di SD Joannes Bosco Yogyakarta.

Peneliti melakukan observasi, wawancara dan penyebaran angket untuk

menganalisis kebutuhan tersebut. Penelitian ini menghasilkan suatu produk

berupa modul IPA berbasis Pendidikan Emansipatoris untuk menanamkan sikap

peduli lingkungan. Modul pembelajaran IPA ini diimplementasikan di kelas III

Humanis SD Joannes Bosco Yogyakarta dengan jumlah responden 25 peserta

didik. Jenis penelitian ini adalah Material Development yang menggunakan

prosedur pengembangan Tomlinson yang terdiri dari 5 langkah yaitu analisis

kebutuhan, desain, revisi, implementasi dan evaluasi.

Hasil penelitian berdasarkan penilaian modul oleh kedua ahli dan guru

kelas III SD Joannes Bosco Yogyakarta dari keseluruhan diperoleh rata-rata skor

3,4 dengan kategori “sangat baik”. Dengan demikian, modul yang dikembangkan

berbasis Pendidikan Emansipatoris yang di dalamnya memuat Paradigma

Pendidikan Dominikan (PPD) dapat dikatakan sangat baik untuk digunakan

sebagai bahan ajar peserta didik kelas III Sekolah Dasar.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan selama implementasi modul

pembelajaran IPA di SD Joannes Bosco Yogyakarta, terlihat bahwa peserta didik

terdorong untuk peduli terhadap lingkungan dilihat saat kegiatan berlangsung.

Wawancara setelah implementasi dilakukan kepada tiga peserta didik untuk

mengetahui pendapat sebagai bahan evaluasi setelah implementasi modul. Dari

hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa peserta didik mampu memahami

modul dengan baik serta akan memiliki sikap peduli lingkungan setelah belajar

menggunakan modul pembelajaran IPA.

Kata kunci: pengembangan modul, Pendidikan Emansipatoris, Peduli

Lingkungan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

ix

ABSTRACT

SCIENCE LEARNING MODULE DEVELOPMENT FOR EMANCIPATORY

BASED OF THIRD GRADE HUMANIS ELEMENTARY SCHOOL TO

RAISE EVIRONMENT AWARENESS

Irina Susilaningrum

Sanata Dharma University

2017

This research was triggered by the teachers and students’ need for science

learning module for third grade students in Johanes Bosco Yogyakarta

Elementary School. The researcher conducted observation, interview, and

questionnaire distribution to analyze the needs. The research produced a product

in a form of Emancipatory based science module to raise environment awareness.

This science learning module was implemented in “Humanis” third grade of

Johanes Bosco Yogyakarta Elementary School with 25 student respondents.

Material Development was used in this research with Tomlinson development

procedure and it consisted of 5 steps, namely, need analysis, design, revision,

implementation, and evaluation.

The research result was based on product assessment by the two experts

and teachers of third grade Johanes Bosco Yogyakarta Elementary School. From

the whole assessment, the average score was 3,4 which was categorized “ very

good”. Therefore, the developing module was very well to be used as learning

material for third grade elementary school students.

According to the observation result in the implementation of science

module in Johanes Bosco Yogyakarta Elementary School, it was seen that the

students, during the activity, were motivated to be aware of environment. The

interview with 3 students was done after the implementation to ask students’

opinion to evaluate the implemented module. According to the interview result, it

was concluded that the students can understand the module well and they were

motivated to raise awareness with the environment after having learned with

science module learning application.

Keywords: module development, Emancipatory Learning, Environment

Awareness.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat dan karuniaNya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

“PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III

HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN

EMANSIPATORIS UNTUK MENANAMKAN SIKAP PEDULI

LINGKUNGAN” dengan baik. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

Selama penyusunan skripsi ini, banyak pihak yang telah memberikan bantuan,

bimbingan, dukungan dan doa kepada penulis. Oleh karena itu, pada kesempatan

ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si.,M.Pd. selaku Ketua Prodi Program Studi

PGSD.

3. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. selaku Wakil Ketua Prodi

Program Studi PGSD.

4. Eny Winarti, S.Pd, M.Hum., Ph.D. selaku dosen pembimbing I yang telah

bersedia memberikan waktu, tenaga, pikiran, saran, kritik serta kesabaran

untuk membimbing peneliti selama menyusun skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

xi

5. Wahyu Wido Sari, S.Si, M.Biotech. selaku dosen pembimbing II yang

telah bersedia memberikan waktu, tenaga, pikiran, saran, kritik serta

kesabaran untuk membimbing peneliti selama menyusun skripsi ini.

6. Drs. Y.B. Adimassana, M.A. selaku Dosen Penguji III yang telah

memberikan masukan dan saran.

7. T.Tri Indartanta, S.Pd. selaku Kepala Sekolah Dasar Joannes Bosco

Yogyakarta, yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan

penelitian.

8. Petrus FajarYuniantoro, S.Pd. selaku guru kelas III Humanis SD Joannes

Bosco yang telah memberi izin kepada peneliti untuk melaksanakan

penelitian dari tahap awal hingga akhir.

9. Peserta didik kelas III Humanis SD Joannes Bosco Yogyakarta 2016/2017

yang telah berpartisipasi dalam proses penelitian ini.

10. Segenap staf dan karyawan PGSD yang telah memberi bantuan dan

dukungan.

11. Kedua orang tua, Bambang Dira Susila, S.Pd. dan Chistina Poniyem, S.Pd.

yang selalu mendukung dalam segala hal, motivasi,doa, bimbingan serta

kasih sayang.

12. Keluarga besar yang selalu mendoakan dan memberi dukungan selama

penulisan skripsi ini.

13. Seluruh sahabat-sahabat dan semua pihak yang tidak bisa peneliti sebutkan

satu per satu yang selalu memotivasi dan mendukung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

xii

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh karena

itu penulis mengharapkan pembaca memberikan kritik dan saran yang

membangun. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.

Peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv

HALAMAN MOTO ....................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ..................................... vii

ABSTRAK ...................................................................................................... viii

ABSTRACT ..................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR .................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv

DAFTAR BAGAN .......................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1

1.2 Batasan Masalah................................................................... 5

1.3 Rumusan Masalah ................................................................ 5

1.4 Tujuan Penelitian ................................................................. 5

1.5 Manfaat Penelitian ............................................................... 6

1.6 Spesifikasi Produk ................................................................ 6

1.7 Definisi Operasional ............................................................ 7

BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Kajian Pustaka ...................................................................... 8

2.1.1 Pembelajaran IPA ....................................................... 8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

xiv

2.1.2 Karakter Peduli Lingkungan ....................................... 10

2.1.3 Karakteristik Peserta Didik Kelas III SD .................... 16

2.1.4 Pendidikan Emansipatoris ........................................... 19

2.1.5 Kurikulum 2013 dan PPD ........................................... 23

2.1.6 Pengembangan Bahan Ajar Modul IPA ...................... 26

2.2 Penelitian yang Relevan ....................................................... 28

2.3 Kerangka Berpikir ................................................................ 31

2.4 Pertanyaan Penelitian .......................................................... 32

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian ..................................................................... 34

3.2 Setting Penelitian .................................................................. 36

3.3 Prosedur Pengembangan ...................................................... 36

3.4 Teknik Pengumpulan Data ................................................... 40

3.5 Instrumen Pengumpulan Data .............................................. 41

3.6 Teknik Analisis Data ........................................................... 55

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian Pengembangan ........................................... 56

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ............................................... 91

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan .......................................................................... 94

5.2 Keterbatasan Penelitian dan Saran ....................................... 94

Daftar Referensi .............................................................................................. 96

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.2 Kisi-kisi Umum Instrumen Penelitian.............................................. 41

Tabel 3.3 Kisi-Kisi angket analisis kebutuhan peserta didik ........................... 42

Tabel 3.4Angket tentang analisis kebutuhan peserta didik .............................. 43

Tabel 3.5 Kisi – Kisi Angket Penilaian Modul oleh para Ahli ........................ 45

Tabel 3.6 Contoh Instrumen Angket Penilaian Modul Pembelajaran IPA SD 48

Tabel 3.7 Kisi-Kisi Insrtumen Wawancara Kepala Sekolah ............................ 52

Tabel 3.8 Instrumen Pertanyaan Wawancara kepada Kepala Sekolah ............ 52

Tabel 3. 9 Kisi-kisi Instrumen Wawancara kepada Guru Kelas ...................... 53

Tabel 3.10 Instrumen Pertanyaan Wawancara kepada Guru Kelas ................. 53

Tabel 3.11 Kisi-Kisi Instrumen Pertanyaan Wawancara Kelayakan Modul ... 53

Tabel 3.12 Instrumen Pertanyaan Wawancara Kualitas Modul ....................... 54

Tabel 3.13Konversi Data Kuantitatif ke Kualitatif .......................................... 55

Tabel 4.1 Hasil Angket Analisis Kebutuhan Peserta Didik ............................. 57

Tabel 4.2 Kompetensi Inti ................................................................................ 62

Tabel 4.3 Kompetensi Dasar dan Indikator...................................................... 63

Tabel 4.4 Hasil Penilaian Para Ahli IPA .......................................................... 73

Tabel 4.5 Hasil Penilaian Para Ahli PPD ......................................................... 76

Tabel 4.6 Hasil Penilaian Guru Kelas III ......................................................... 79

Tabel 4.7 Hasil Rekap Penilaian Para Ahli ...................................................... 82

Tabel 4.8 Hasil Rekapitulasi Penilaian dari Ketiga Penilai ............................. 91

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Tahap Perkembangan Kogniitif Piaget ........................................ 18

Gambar 4.1 Modul Pembelajaran Prinsip 1 .................................................... 67

Gambar 4.2 Modul Pembelajaran Prinsip 2 .................................................... 67

Gambar 4.3 Modul Pembelajaran Prinsip 3 .................................................... 68

Gambar 4.4 Modul Pembelajaran Prinsip 4 ..................................................... 68

Gambar 4.5 Modul Pembelajaran Prinsip 5 .................................................... 69

Gambar 4.6 Modul Pembelajaran Prinsip 6 .................................................... 69

Gambar 4.7 Modul Pembelajaran Prinsip 7 .................................................... 70

Gambar 4.8 Modul Pembelajaran Prinsip 8 .................................................... 70

Gambar 4.9 Modul Pembelajaran Prinsip 9 .................................................... 71

Gambar 4.10 Modul Sebelum Revisi (yang pertama) ..................................... 83

Gambar 4.11 Modul Sesudah Revisi (yang pertama) ..................................... 83

Gambar 4.12 Modul Sebelum Revisi (yang kedua) ........................................ 84

Gambar 4.13 Modul Sesudah Revisi (yang kedua) .......................................... 84

Gambar 4.14 Modul Sebelum Revisi (yang ketiga) ......................................... 85

Gambar 4.15 Modul Sesudah Revisi (yang ketiga) ......................................... 85

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

xvii

DAFTAR BAGAN

Halaman

Bagan 2.1 Literatur map dari penelitian-penelitian sebelumnya ..................... 31

Bagan 3.1 Prosedur Pengembangan menurut Tomlinson ................................ 39

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Lembar Angket Analisis Kebutuhan ......................................... 100

Lampiran 2 Lembar Transkrip Wawancara .................................................. 102

Lampiran 3 Lembar Silabus Pembelajaran ................................................... 107

Lampiran 4 Lembar Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ............................ 137

Lampiran 5 Surat Izin Penelitian.................................................................. 165

Lampiran 6 Surat Setelah Penelitian ............................................................ 166

Lampiran 7 Foto Kegiatan Pembelajaran ..................................................... 167

Lampiran 8 Modul Pembelajaran IPA (dicetak terpisah)

CURRUCULUM VITAE .................................................................................. 170

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

1

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab I ini diuraikan tentang latar belakang, batasan masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, spesifikasi produk yang

diharapkan dan definisi operasional.

1.1 Latar Belakang

Pendidikan secara langsung maupun tidak langsung membawa suatu

perubahan ke arah kemajuan bagi suatu Negara (Isjoni,2008:78). Pendidikan

membawa dampak besar bagi kehidupan manusia. Pendidikan memberikan

kesempatan untuk berkembang secara maksimal dengan ilmu yang telah

dipelajari. Pendidikan memiliki tujuan sebagai proses pembelajaran untuk

mencapai suatu hasil yang dapat dikembangkan oleh setiap manusia. Hasil proses

pendidikan akan memungkinkan seseorang dapat mengembangkan potensi yang

dimilikinya (Hamzah:2013). Peserta didik memiliki sejumlah pengetahuan dalam

dirinya. Menurut Freire pengetahuan memiliki sisi transformatife, semakin anda

tahu semakin anda mengalami perubahan. Kesadaran merupakan syarat sebagai

pemerolehan pengetahuan. Kesadaran erat kaitannya dengan keterlibatan manusia

dengan dunia. Kondisi yang terjadi saat ini, peserta didik mengalami tingkat

kesadaran yang rendah terhadap kondisi lingkungan di sekitarnya. Para pendidik

perlu mengatur strategi yang tepat dalam proses pembelajaran sesuai kebutuhan

peserta didiknya. Oleh karena itu pendidikan sangat penting ditanamkan kepada

peserta didik sejak dini untuk menghadapi permasalahan yang menekan tanah air

Indonesia. Salah satunya adalah kondisi lingkungan yang ada di sekitar.

Dewasa ini masalah lingkungan terus menjadi agenda pembicaraan Negara.

Lingkungan yang selayaknya menjadi tempat yang nyaman dan banyak

bermanfaat bagi kehidupan manusia namun saat ini justru memiliki kondisi yang

memprihatinkan. Banyak penelitian membuktikan tentang kerusakan lingkungan

dan pencemaran lingkungan (Hamzah:2013). Dalam Ensiklik Laudato Si

menjelaskan keprihatinan tentang kerusakan ekologi yang terjadi di alam ini.

Seperti polusi dan perubahan iklim, permasalahan air, hilangnya keanekaragaman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

2

hayati serta penurunan kualitas hidup manusia. Manusia memiliki hubungan erat

terhadap lingkungan karena kebutuhan manusia telah tersedia di alam. Dengan

adanya interaksi ini maka kondisi lingkungan juga akan dipengaruhi oleh perilaku

manusia. Permasalahan lingkungan pada saat ini erat kaitannya dengan kesadaran

manusia yang peduli atau tidaknya terhadap lingkungan sekitar. Kepedulian

merupakan salah satu aspek sikap yang dapat digunakan sebagai upaya menjaga

lingkungan hidup. Kondisi peserta didik saat ini sangat memprihatinkan, dilihat

dari sikap mereka yang kurang peduli terhadap lingkungan. Ironisnya hal tersebut

kini terjadi pada peserta didik di Sekolah Dasar, mereka jarang melakukan piket

kelas, kerja bakti di lingkungan sekolah dan aksi menanam pohon di lingkungan

hal ini diketahui dari sumber observasi yang dilakukan. Hal seperti ini tidak bisa

dibiarkan begitu saja. Pendidikan bagi sumber daya manusia sangat

mempengaruhi dan erat kaitannya dengan upaya-upaya dalam pelestarian

lingkungan yang memang penting untuk diberdayakan.

Salah satu sarana pendidikan yang dapat diterapkan untuk peserta didik

Sekolah Dasar dalam menanamkan sikap peduli terhadap lingkungan secara

efektif yaitu dengan mempelajari pembelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam).

Pembelajaran IPA dapat diintegrasikan dengan mata pelajaran yang lainnya untuk

menambah wawasan peserta didik tentang pengelolaan dan pelestarian lingkungan

hidup. IPA dapat dipandang sebagai suatu proses dari upaya manusia untuk

memahami berbagai keanekaragaman hayati yang ada di bumi. Untuk itu

diperlukan suatu tata cara tertentu yang sifatnya analitis, cermat, lengkap serta

menghubungkan keanekaragaman hayati yang satu dengan keanekaragaman

hayati yang lainnya sehingga keseluruhannya membentuk suatu sudut pandang

yang baru tentang objek yang diamatinya (Hendro, 1991:5). Dalam pembelajaran

IPA dapat menanamkan nilai-nilai mencintai lingkungan hidup. Pada umumnya

manusia mempunyai pengetahuan yang dapat dikembangkan. Diharapkan dengan

mengambil topik tentang keanekaragaman hayati serta perkembangbiakan

tumbuhan, perilaku yang ditunjukkan peserta didik merupakan perilaku yang

mencerminkan sikap ramah lingkungan serta mampu mempertahankan

keanekaragaman hayati yang dapat mendukung kehidupan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

3

Untuk meningkatkan pendidikan yang bermutu maka perlu pengembangan

bahan ajar dalam pembelajaran. Hal tersebut dapat mengusung konsep

pembelajaran mengenai pelestarian keanekaragaman hayati dengan subtema

perkembangbiakan tumbuhan. Dampak perkembangbiakan tumbuhan akan

mempengaruhi keseimbangan ekosistem serta menciptakan lingkungan yang

sehat. Melalui proses pembelajaran maka dapat ditransformasikan sikap-sikap

peduli kepada peserta didik terhadap lingkungan di sekitarnya.

Dewasa ini para pendidik lemah dalam proses pembelajaran untuk

menanamkan sikap peduli terhadap lingkungan. Selama ini pendidik hanya

berfokus pada pemerolehan nilai yang tinggi. Pembelajaran yang terjadi sering

pasif serta kurang meningkatkan keaktifan peserta didik. Oleh karena itu

pembelajaran perlu adanya tantangan yang merangsang daya cipta menemukan

serta mengesankan. Mengajak peserta didik untuk melakukan suatu aksi nyata

sebagai wujud dan hasil dari proses belajar.

Peneliti memberikan angket untuk mengetahui kebutuhan peserta didik dalam

proses pembuatan modul pembelajaran yang berisi tentang sikap peduli terhadap

lingkungan melalui pelajaran IPA yang terintegrasi dalam tematik. Hasil angket

25 siswa dari kelas III Humanis di SD Joannes Bosco Yogyakarta menujukkan

bahwa aspek sosial, ekonomi dan akademik peserta didik masih perlu ditanamkan

lagi sikap peduli tentang lingkungan yang ada di sekitarnya. Berdasarkan hasil

wawancara Kepala Sekolah dan Guru kelas III Humanis peserta didik tidak

mempunyai kegiatan khusus dalam aksi kegiatan lingkungan. Mereka datang ke

sekolah hanya sekedar belajar menimba ilmu di dalam kelas ataupun di luar kelas

tanpa memperdulikan terhadap lingkungan hidup di sekitarnya.

Dilihat dari hasil observasi di SD Joannes Bosco di atas merupakan salah satu

yang dibutuhkan saat ini maka, pendidik berupaya menciptakan pembelajaran

yang aktif dan transformatife. Banyak pendekatan yang dapat dilakukan dalam

upaya mengoptimalkan tingkat kepedulian peserta didik yaitu salah satunya

dengan Pendidikan Emansipatoris, yang di dalamnya dapat dikolaborasikan

dengan aksi nyata para peserta didik dalam berkegiatan di lingkungan sekitar.

Emansipatoris merupakan pendidikan yang bersifat mengembangkan pemahaman

dan pengalaman peserta didik tentang realitas, kesadaran kritis, kesadaran politis,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

4

pemberdayaan, dan berlangsungnya dialog murni (Nouri dan Sajjadi, 2014).

Dalam Pendidikan Emansipatoris , baik pendidik maupun peserta didik keduanya

adalah pembelajar.

Peneliti menggunakan Pendidikan Emanispatoris sebagai salah satu upaya

untuk menanamkan sikap peduli kepada peserta didik terhadap lingkungan hidup.

Dengan pendidikan ini mampu membuat peserta didik menemukan sendiri serta

belajar melalui proses pembelajaran yang kreatif. Peserta didik akan memperoleh

pengetahuan melalui suatu aksi dalam proses pembelajaran tersebut. Pembelajaran

yang berbasis Emansipatoris meningkatkan relasi antar peserta didik, menghargai

pendapat orang lain, mencintai lingkungan dan mengetahui berbagai

permasalahan yang terjadi di lingkungan sekitar. Oleh karena itu proses belajar

mengajar perlu dikembangkan sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran serta

tindakan peserta didik terhadap lingkungannya. Peneliti akan membuat modul

pembelajaran IPA sebagai bahan ajar untuk peserta didik kelas III Humanis.

Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti tertarik melakukan penelitian yang

berjudul: “PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III

HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN

EMANSIPATORIS UNTUK MENANAMKAN SIKAP PEDULI

LINGKUNGAN”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

5

1.2 Batasan Masalah

Pembatasan masalah dilakukan agar penelitian dapat dilakukan secara terarah

dan tidak menyimpang dari tujuan penelitian. Oleh karena itu dalam penelitian ini

peneliti membatasi hal-hal sebagai berikut:

1.2.1 Sekolah yang dijadikan sebagai subjek penelitian adalah SD Joannes

Bosco Yogyakarta, khususnya di kelas III Humanis.

1.2.2 Aspek yang diamati yaitu sikap kepedulian terhadap lingkungan sekitar

dengan menggunakan tema pembelajaran “Keanekaragaman Hayati”.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang maka peneliti dapat merumuskan masalahnya

sebagai berikut:

1.3.1 Bagaimana mengembangkan modul pembelajaran IPA SD untuk

menanamkan sikap peduli terhadap lingkungan sekitar di kelas III SD

Joannes Bosco Yogyakarta melalui implementasi Pendidikan

Emansipatoris?

1.3.2 Bagaimana kualitas pengembangan modul pembelajaran IPA SD untuk

menanamkan sikap peduli lingkungan sekitar di kelas III SD Joannes

Bosco Yogyakarta melalui implementasi Pendidikan Emansipatoris?

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.4.1 Untuk mengetahui cara mengembangkan modul pembelajaran IPA SD

untuk menanamkan sikap peduli terhadap lingkungan sekitar di kelas III

SD Joannes Bosco Yogyakarta melalui implementasi Pendidikan

Emansipatoris.

1.4.2 Untuk mengetahui kualitas pengembangan modul pembelajaran IPA SD

untuk menanamkan sikap peduli lingkungan sekitar di kelas III SD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

6

Joannes Bosco Yogyakarta melalui implementasi Pendidikan

Emansipatoris.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

Manfaat Teoritis

1.5.1 Memperkaya pengetahuan yang berhubungan dengan peduli terhadap

lingkungan dari peserta didik dalam proses pembelajaran melalui

Pendidikan Emansipatoris.

1.5.2 Mengembangkan pembelajaran dengan menggunakan Pendidikan

Emansipatoris.

Manfaat Praktis

1.5.3 Bagi Pendidik

Pendidikan Emansipatoris dapat menjadi salah satu alternatif dalam

menumbuhkan kesadaran dan aksi dari peserta didik dalam pembelajaran.

1.5.4 Bagi sekolah

Memberikan informasi tentang keberhasilan seorang pendidik dalam

menyampaikan materi pembelajaran dengan menerapkan Pendidikan

Emansipatoris.

1.5.5 Bagi peneliti

Menjadi salah satu sumber referensi bagi peneliti dan menambah wawasan

dalam penerapan Pendidikan Emansipatoris.

1.6 Spesifikasi Modul yang Diharapkan

Spesifikasi produk yang akan dihasilkan dalam penelitian ini yaitu modul

pembelajaran berbasis IPA. Modul pembelajaran ini mengangkat

pembelajaran sesuai dengan kurikulum 2013. Modul ini bertemakan

keanekaragaman hayati yang dikembangkan berdasarkan prinsip dari

Tomlinson. Modul ini berbasis Pendidikan Emansipatoris yang di dalamnya

terdapat aspek humanisasi, penyadaran kritis dan mempertanyakan sistim

berupa dialog. Langkah pembelajaran berdasarkan PPD yang di dalamnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

7

memuat pendekatan saintifik. Modul pembelajaran ini akan dikembangkan

menjadi pengembangan dan pemanfaatan bahan ajar pada pembelajaran

berbasis IPA yang diintegrasikan dengan beberapa mata pelajaran untuk kelas

III Humanis SD Joannes Bosco Yogyakarta menggunakan Pendidikan

Emansipatoris.

1.7 Definisi Operasional

1.7.1 Modul pembelajaran adalah sejenis satuan kegiatan belajar terencana, di

desain guna membantu siswa menyelesaikan tujuan-tujuan tertentu. Modul

adalah semacam paket program untuk keperluan belajar mulai dari

perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

1.7.2 Pendidikan Emansipatoris adalah pendidikan yang mengembangkan

pemahaman dan pengalaman peserta didik tentang realitas, kesadaran

emansipatoris, kesadaran politis, pemberdayaan, dan berlangsungnya

dialog murni.

1.7.3 Kepedulian yaitu berhubungan dengan pribadi, emosi dan kebutuhan

manusia.

1.7.4 Paradigma Pendidikan Dominikan (PPD) merupakan paradigma yang

digunakan dalam suatu pendidikan yang diciptakan oleh Dominikus.

Tahap-tahap PPD terdiri dari Learning, Contemplating, Actuating, Sharing

dan Reflecting.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

8

BAB II

LANDASAN TEORI

Bab II ini akan menguraikan empat bagian yaitu kajian pustaka, penelitian

yang relevan, dan kerangka berpikir. Kajian pustaka akan membahas tentang

beberapa topik yang berkaitan dengan penelitian.

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Pembelajaran IPA

2.1.1.1 Hakikat Pembelajaran IPA

Ilmu pengetahuan alam merupakan terjemahan kata-kata dalam bahasa

Inggris yaitu natural science, artinya ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

Berhubungan dengan alam atau bersangkutan dengan alam. Jadi ilmu pengetahuan

alam (IPA) atau science itu pengertiannya dapat disebut sebagai ilmu tentang

alam (Samatowa:2016). IPA membahas tentang gejala-gejala alam yang disusun

secara sistematis yang didasarkan pada hasil percobaan dan pengamatan yang

dilakukan oleh manusia. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Powler (dalam

Winataputra:1992). Dengan melalui IPA peserta didik mampu memahami

berbagai gejala alam serta lingkungan hidup yang ada di sekitarnya.

Model belajar berbasis IPA juga dikaitkan dengan kebutuhan peserta

didik, tidak hanya sebatas pengamatan dan teori. Pendekatan belajar mengajar

yang paling cocok dan paling efektif untuk dapat menjawab tantangan dan sesuai

dengan situasi belajar peserta didik dalam kehidupan nyata di masyarakat yaitu

pembelajaran melalui pengalaman langsung (learning by doing). Peserta didik

akan mampu mengikuti dan mengembangkan konsep tertentu jika pembelajaran di

dalamnya di susun secara sistematis dan bersifat hirarkis untuk mencapai

pengembangan kognitif.

2.1.1.2 Tujuan pembelajaran IPA

Ilmu Pengetahuan Alam merupakan sebuah alat sebagai penunjang

pendidikan dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan dalam sebuah

kurikulum. Oleh karena itu pembelajaran IPA mempunyai tujuan-tujuan sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

9

berikut (1) memberikan pengetahuan kepada peserta didik tentang dunia tempat

hidup dan bagaimana bersikap. (2) menanamkan sikap hidup ilmiah. (3)

memberikan ketrampilan untuk melakukan pengamatan. (4) mendidik peserta

didik untuk mengenal, mengetahui cara kerja serta menghargai para ilmuwan

penemunya. (5) menggunakan dan menerapkan metode ilmiah dalam

memecahkan masalah Laksmi ( dalam Trianto 2013:142).

Dengan demikian pembelajaran IPA memang sangat dibutuhkan dalam

proses pemerolehan pengetahuan peserta didik tentang ruang lingkup di

sekitarnya. Belajar IPA tidaklah sulit, sebab pembelajaran IPA dapat dilakukan di

lingkungan sekitar. Melalui belajar IPA peserta didik mendapatkan banyak

pengalaman serta manfaat yang banyak bagi dirinya dan lingkungan.

2.1.1.3 IPA untuk Sekolah Dasar

IPA sebagai disiplin ilmu dan penerapannya dalam masyarakat membuat

pendidikan IPA sangat penting bagi peserta didik. Ada beberapa alasan mengapa

IPA merupakan salah satu mata pelajaran yang dimasukkan ke dalam kurikulum

sekolah. Alasan tersebut yaitu bahwa IPA berfaedah bagi suatu bangsa dalam

menggenapi pengetahuan tentang teknologi pembangunan. Selain itu IPA

merupakan mata pelajaran yang memberikan kesempatan peserta didik mampu

berpikir realistis. Pembelajaran IPA juga tidak bersifat hafalan belaka, tetapi

dikemas dalam suatu pembelajaran yang menarik seperti percobaan, pengamatan

dan praktikum (Samatowa: 2016).

Ketrampilan proses IPA didefinisikan oleh Paolo dan Marten (dalam Carin,

1993:5) antara lain mengamati, mencoba memahami apa yang diamati,

mempergunakan pengalaman baru untuk meramalkan apa yang terjadi, menguji

ramalan-ramalan di bawah kondisi-kondisi untuk melihat apakah ramalan tersebut

benar.

Jadi, pembelajaran IPA mengandung suatu permasalahan yang nantinya

dapat dipecahkan dan dikembangkan oleh peserta didik. Dalam pembelajaran IPA

peserta didik tidak boleh bersikap apa adanya, tetapi dapat memodifikasi melalui

model serta penemuan yang didapatkan dari lingkungan sekitar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

10

2.1.1.4 Memberdayakan Peserta Didik melalui Pembelajaran IPA

Dalam pebelajaran IPA, pada saat ini lebih ditekankan pada peserta didik

dibandingkan kepada gurunya. Pembelajaran IPA di dalam kelas dipandang

sebagai suatu proses yang aktif dan sangat dipengaruhi oleh keingintahuan tentang

apa yang akan dipelajari siswa. Aspek pokok dalam pembelajaran IPA yaitu

peserta didik mampu menyadari keterbatasan yang dimilikinya, peserta didik

memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dalam mencari tahu berbagai pengetahuan

yang baru, dan peserta didik mampu mengaplikasikannya ke dalam kehidupan

mereka sehari-hari (Samatowa :2016). Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam

proses pembelajaran IPA yaitu pendidik perlu memahami kondisi peserta didik

dalam memulai kegiatan pembelajarannya. Selain itu aktivitas yang dialami oleh

peserta didik harus melalui kegiatan yang nyata terutama dalam hal alam. Dalam

proses pembelajaran IPA juga melibatkan peserta didik untuk bertanya dalam

suatu diskusi bersama. Peserta didik dapat saling memberikan tanggapan dalam

berbagai permasalahan. Kemudian dalam proses pembelajaran IPA harus

memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan

kemampuan berpikirnya dalam menjelaskan suatu masalah (Samatowa:2016).

2.1.2 Karakter Peduli Lingkungan

2.1.2.1 Pendidikan Karakter

Menurut Ki Hajar Dewantara (dalam Erni:2015) menyatakan bahwa

karakter sama dengan watak. Karakter atau watak adalah paduan dariada segala

tabiat manusia bersifat tetap, sehingga menjadi tanda yang khusus untuk

membedakan orang yang satu dengan yang lain. Driyarkara (2006:488-494)

menyamakan karakter dengan budi pekerti. Menurut Driyarkara, seseorang

disebut mempunyai budi pekerti atau karakter bila mempunyai kebiasaan

menjalankan dorongan yang baik. Dari beberapa penjelasan di atas maka dapat

disimpulkan bahwa karakter mengandung nilai-nilai dan sikap yang menujukkan

sebuah kebaikan. Karakter akan mempengaruhi tingkah laku, cara berpikir dan

cara pandang seseorang yang akan menjadi tabiat hidupnya. Dengan kata lain

sikap hidup baik tersebut, akan menjadi kebiasaan baik dalam hidupnya. Orang

dapat dikatakan berkarakter jika mampu menghargai sesama manusia, mampu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

11

bersikap dalam mengahadapi orang lain, berpikir secara positif dan menghargai

pribadi orang lain.

Sedangkan pendidikan karakter berarti pendidikan yang memiliki tujuan

untuk membantu peserta didik untuk memperoleh dan mengalami serta memiliki

karakter yang kuat di dalam dirinya. Pendidikan karakter dengan keyakinan

bahwa karakter manusia itu dapat diubah serta dikembangkan (Erni:2015). Tugas

pendidikan adalah mengembangkan karakter peserta didik yang sudah baik

supaya tidak hilang dan membiasakan karakter yang tidak baik dapat diubah

menjadi karakter yang berbudi pekerti. Maka pendidik perlu mengenal keadaan

awal peserta didik dalam hal memperdalam karakternya, sehingga dapat

mengupayakan perkembangan karakter peserta didik dalam dirinya. Nilai karakter

yang dikembangkan perlu disesuaikan dengan kondisi peserta didik dengan

menggunakan model pendekatan yang mendukung. Kondisi saat ini sesuai dengan

permasalahan karakter yang perlu dikembangkan yaitu sikap peduli lingkungan.

2.1.2.2 Hakikat Kepedulian

Kepedulian dapat ditujukkan terhadap sesama dan terhadap alam

sekitarnya. Kepedulian terhadap sesama adalah perhatian yang diberikan kepada

orang lain yang ada pada lingkungan sekitar (Barus: 2011). Sedangkan menurut

Muhammad (2014:77) menyatakan bahwa kepedulian adalah merasakan

kekhawatiran tentang orang lain atau sesuatu. Oleh karena itu kepedulian

merupakan suatu rasa yang mewujudkan perhatian terhadap orang lain ataupun

sesuatu yang ada di sekitar manusia.

Dalam penelitian ini kepedulian dilihat dari segi perhatian dan tindakan

yang diberikan kepada alam serta lingkungan sekitar. Memiliki kepedulian dan

perasaan khawatir terhadap perubahan lingkungan serta terdapat aksi untuk

menjaga dan melestarikan lingkungan hidup. Terdapat tingkatan dalam

menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan hidup, yang pertama mengalami

peduli yang artinya manusia perlu benar-benar mengalami situasi tentang

lingkungan secara faktual. Kedua, berlatih peduli yaitu manusia perlu melatih diri

agar mampu peduli dengan kondisi lingkungan hidup yang banyak memberikan

manfaat dalam hidup. Ketiga, memulai dan mempertahankan hubungan peduli

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

12

dengan cara melakukan sebuah aksi tindakan secara nyata wujud dari kepedulian

yang dimiliki. Keempat, terus peduli, berefleksi dan perbaikan perlu dibangun

supaya manusia tetap selalu berpegang dengan sikap peduli dan selalu

memperbaiki kondisi lingkungan hidup agar tetap nyaman serta lestari.

Adapun sikap kepedulian memiliki karakteristik secara umum, sebagai

berikut (1) berupaya untuk menjaga kebaikan bersama orang lain. (2) memiliki

jiwa yang penuh kasih dan peduli. (3) mengekspresikan rasa syukur. (4) memberi

maaf dan memaafkan orang lain. (5) membantu orang yang membutuhkan

(Muhammad :2014). Berdasarkan uraian di atas maka beberapa karakteristik

kepedulian dapat diterapkan oleh peserta didik kepada lingkungan hidup yang ada

di sekitarnya. Peserta didik dapat berupaya untuk menjaga lingkungan yang ada di

sekitarnya supaya tetap bersih dan nyaman. Kemudian peserta didik memiliki jiwa

yang penuh kasih serta peduli terhadap kondisi lingkungan hidup, sehingga dapat

menjaga dan melestarikannya.

2.1.2.3 Pengertian Sikap Peduli Lingkungan

Dalam hakikat sikap peduli lingkungan, beberapa ahli menyoroti tentang

beberapa hal yang pertama adalah sikap (attitude). Saefuddin (2002: 5)

menjelaskan sikap merupakan suatu respon mengenai kondisi peserta didik yang

memiliki stimulus sosial yang telah terkondisikan. Peserta didik akan memberikan

respon dengan berbagai stimulus yang telah mereka terima. Respon yang mereka

berikan merupakan suatu wujud kesiapan mereka. Dengan melihat berbagai

respon yang timbul maka sikap seseorang pun dapat diketahui. Sikap yang sering

dilakukan maka akan membentuk pola tingkah laku peserta didik dalam

pembentukan karakter. Kedua, yaitu tentang fase sikap peduli lingkungan yaitu

hakikat peduli. Selain peduli juga menyoroti tentang lingkungan. Menurut

(Suprihadi : 1984) sesuatu yang berkaitan dengan kehidupan manusia pada

umumnya di sebut lingkungan hidup. Lingkungan hidup merupakan sesuatu yang

ada di sekitar kita, yang memberikan tempat dan segala sesuatu yang dibutuhkan

oleh manusia. Odum (Masruri, dkk: 2002) menyatakan bahwa lingkungan hidup

merupakan kesatuan ruang dengan semua keadaannya seperti benda, daya, dan

makhluk hidup, yang mempengaruhi segala kehidupan. Berdasarkan beberapa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

13

pendapat dari para ahli di atas maka lingkungan merupakan suatu tempat yang

digunakan untuk hidup dan berinteraksinya makhluk hidup.

Dalam konteks ini maka sikap peduli dan lingkungan dapat dipadukan

yang memiliki arti bahwa segala sesuatunya wajib dijaga. Menurut Erni (2013:37)

peduli lingkungan merupakan sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah

kerusakan lingkungan alam di sekitarnya dan mengembangkan upaya-upaya untuk

memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi. Peduli lingkungan merupakan

salah satu upaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam dan sekitarnya.

Tindakan yang harus dijaga dalam merawat lingkungan hidup. Untuk

mengembangkan hal tersebut dapat dilakukan berbagai upaya untuk memperbaiki

kerusakan alam yang terjadi (Narwati:2011). Oleh karena itu upaya yang perlu

direalisasikan tumbuh berawal dari diri sendiri dengan melakukan hal-hal yang

sederhana seperti menanam pohon, merawat tanaman, tidak membuang sampah

sembarangan dan tidak menimbulkan polusi. Apabila kegiatan tersebut dilakukan

akan menghasilkan lingkungan yang bersih dan sehat.

Dari beberapa uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa sikap peduli

lingkungan sangat dibutuhkan dalam lingkungan alam yang kita miliki. Hal ini

sebagai upaya dalam menjaga dan melestarikan keanekaragaman hayati yang ada

di lingkungan sekitar. Berbagai sikap dapat dilihat dari bagaimana respon masing-

masing individu melihat kondisi yang ada di sekitarnya.

2.1.2.4 Indikator Sikap Peduli Lingkungan

Berdasarkan ulasan dari sikap peduli lingkungan maka banyak sikap yang

harus dikembangkan untuk mewujudkan kepedulian peserta didik agar mampu

melestarikan dan merawat lingkungan hidup di sekitarnya. Menurut Salim

(1986:234) menyebutkan hal-hal yang dapat di lakukan untuk mengupayakan

pelestarian lingkungan hidup dalam kehidupan sehari-hari. Hal-hal tersebut dapat

dijelaskan sebagai berikut:

1. Peningkatan kesehatan lingkungan yang menyangkut usaha kebersihan

selokan, tempat mandi-cuci-kakus, terpeliharanya sumur air minum.

2. Kebersihan di dalam rumah, termasuk jendela yang bisa memberi celah untuk

masuknya sinar matahari, serta kebersihan dapur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

14

3. Usaha hemat energi seperti menghemat aliran listrik, memadamkan lampu

yang sudah tidak dipakai. Selain itu juga menghemat pemakaian air, dengan

menutup kran, jangan biarkan air mengalir/menetes terus.

4. Pemanfaatan kebun atau pekarangan dengan tumbuh-tumbuhan yang berguna,

penanaman bibit tumbuh-tumbuhan untuk penghijauan.

5. Penanggulangan sampah, memanfaatkan kembali sampah organik, dan

mendaur ulang sampah anorganik.

6. Mengembangkan teknik biogas, dengan memanfaatkan sampah hewan serta

kotoran yang dapat dibuat untuk dibiogaskan sebagai sumber energi.

7. Meningkatkan ketrampilan sehingga, dapat memanfaatkan bahan yang tersedia

di alam.

Sikap peduli lingkungan ada kaitannya dengan alam sekitar, maka yang

perlu diperhatikan yaitu sikap dan perilaku yang ada hubungannya dengan alam

sekitar. Menurut Sedyawati (dalam Samani:2012) menjelaskan bahwa sikap dan

perilaku yang berhubungan dengan alam sekitar yaitu: bekerja keras, berpikir jauh

kedepan, menghargai kesehatan dan pengabdian.

Penelitian ini berfokus pada beberapa sikap yang dijelaskan di atas. Sikap tersebut

sesuai dengan karakteristik siswa Sekolah Dasar yang memiliki hubungan dengan

proses pembelajaran IPA. Sikap-sikap tersebut dapat diimplementasikan dalam

kegiatan belajar mengajar di dalam kelas, sehingga pendidik perlu menanamkan

sikap-sikap sebagai upaya penyadaran diri pendidik terhadap kepedulian

lingkungan hidup. Sikap-sikap tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Kerja Keras

Kerja keras merupakan sebuah upaya yang dilakukan oleh manusia. Kerja

keras membutuhkan energi yang sangat besar. Supaya kita mampu menghasilkan

pekerjaan yang sesuai dengan harapan maka kita perlu mengerahkan segala energi

yang dimiliki. Kerja keras dalam melindungi dan mengawetkan alam ini perlu

digalakkan secara sungguh-sungguh (Salim:1930).

2. Menghargai Kebersihan dan kesehatan

Menghargai kebersihan dan kesehatan pribadi merupakan tanggung jawab

masing-masing individu. Jika mampu menghargai kebersihan dan kesehatan maka

artinya mereka mampu menjaganya untuk diri sendiri, masyarakat dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

15

lingkungan. Hal-hal yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan serta

lingkungan yang bersih yaitu menanam pohon supaya tetap rindang dan udara

tetap bersih, kemudian membuang sampah pada tempatnya sehingga lingkungan

tetap bersih (Samani dan Hariyanto:2012).

3. Bijaksana

Menurut Tabrani (2003: 114) menjelaskan jika kebijaksaan merupakan sikap

orang-orang yang menggunakan akal sehat dan pikiran dalam bertindak. Mereka

berpikir dalam melakukan segala tindakannya, oleh karena itu hal yang mereka

perbuat selalu seimbang dan proporsional dengan kenyataan yang ada. Misalnya

memiliki masalah dalam hal bagaimana cara melestarikan keanekaragaman hayati,

bisa dengan menanam pohon serta bibit baru dalam mengupayakan kelestarian

tanaman dan menjaga keanekaragaman lingkungan hidup dilakukan secara

proporsional dan bijaksana dalam segala tindakan.

4. Tanggung Jawab

Tanggung jawab merupakan perilaku seseorang dalam bertindak melakukan

kewajibannya sesuai dengan yang seharusnya di mana keadaan yang dikehendaki

oleh dirinya sendiri, masyarakat dan lingkungan. Orang yang bertanggung jawab

akan melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya.

Berdasarkan uraian indikator di atas maka dapat disimpulkan bagaimana

peserta didik dapat berkerja keras dalam mengupayakan melestarikan

keanekaragaman hayati demi menjaga keutuhan lingkungan di sekitarnya.

Kemudian juga menujukkan bagaimana menghargai kebersihan dan kesehatan di

dalam lingkungan sekitar itu sendiri dengan mewujudkan lingkungan yang sehat.

Bijaksana pula dalam memanfaatkan keanekaragaman hayati dan tanggung jawab

dalam upaya perkembangbiakan tumbuhan yang ada di lingkungan hidup.

2.1.2.5 Pentingnya Sikap Peduli Lingkungan

Faktor penyebab kerusakan lingkungan hidup yaitu proses alam, perilaku

manusia, dan penggunaan teknologi yang tidak ramah lingkungan. Supaya kondisi

lingkungan tetap terjaga maka manusia memiliki peran serta dalam pengelolaan

lingkungan hidup.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

16

Adapun perlunya pembentukan kesadaran untuk mewujudkan sikap

peduli. Pembentukan kesadaran terhadap kondisi yang sesuai dengan fakta dan

kondisi yang ada di lingkungannya dapat ditempuh melalui pendidikan di sekolah

terutama sekolah dasar yang dapat diintegrasikan pada pelajaran IPA. Mustakin

(2011:86) menyatakan bahwa:

“Sekolah seharusnya memainkan perannya dalam membentuk kesadaran terhadap

lingkungan. Perlu ada pemebntukan karakter terhadap lingkungan pada diri

peserta didik. Karakter ini bisa dimulai dari persoalan sepele, seperti penyediaan

tempat sampah yang memadai, sampai pada perumusan action plan tentang

program-program kepedulian lingkungan. Melalui pembentukan karakter ini

diharapkan lahir generasi yang memiliki kepedulian lingkungan.”

Oleh karena itu pendidikan memang sangat berpengaruh dalam

pembentukan sikap peduli terhadap lingkungan hidup. Sikap tersebut akan

terbentuk melalui proses yang dilakukan secara terus-menerus. Hal ini sangat

penting karena kondisi pada kenyataannya lingkungan saat ini banyak yang

tercemar, banyak tempat yang tidak ditumbuhi pohon-pohon yang rindang,

membuang sampah sembarangan. Jika kerusakan seperti ini dibiarkan secara

terus-menerus maka akan menyebabkan kepunahan terhadap makhluk hidup di

bumi ini, serta rusaknya keanekaragaman hayati. Berdasarkan permasalahan

tersebut maka dibutuhkan sekali sikap peduli lingkungan dan peran serta para

peserta didik untuk menghentikan segala tindakan yang dapat merusak

lingkungan. Hal ini dapat diberikan dan diinternalisasikan dalam kegiatan

pembelajaran di dalam kelas.

2.1.3 Karakteristik Peserta didik Kelas III SD

2.1.3.1 Psikologi Perkembangan Peserta Didik Sekolah Dasar

Dewasa ini psikologi merupakan suatu disiplin ilmu yang sangat besar

manfaatnya bagi kehidupan manusia. Psikologi perkembangan mengkaji

perkembangan tingkah laku dan aktivitas mental manusia sepanjang rentang

kehidupannya, mulai dari masa konsepsi hingga meninggal dunia.

Salah satu tujuan dari psikologi perkembangan peserta didik yaitu

memberikan, mengukur dan menerangkan perubahan dalam tingkah laku serta

kemampuan yang sedang berkembang sesuai dengan tingkat usia yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

17

mempunyai ciri-ciri universal, dalam artian yang berlaku bagi para peserta didik

di mana saja dalam lingkungan sosial-budaya mana saja. (Desmita, 2012:05).

Psikologi perkembangan peserta didik juga dapat mempelajari tingkah laku

peserta didik pada lingkungan tertentu yang menimbulkan reaksi yang berbeda.

Dalam perkembangannya peserta didik mampu melakukan suatu tindakan nyata

yang dapat memberikan umpan balik pada suatu tingkah laku mereka.

Dari perkembangan peserta didik maka dapat diketahui pengetahuan

tentang perkembangannya dengan mengetahui pola normal perkembangan,

memungkinkan para pendidik untuk sebelumnya mempersiapkan peserta didik

menghadapi perubahan yang terjadi pada tubuh, perhatian dan perilakunya.

Karakteristik peserta didik usia Sekolah Dasar dapat dikategorikan usia

rata-rata anak Indonesia saat memasuki Sekolah Dasar yaitu 6 tahun dan selesai

pada 12 tahun. Pembagian tahapan perkembangan peserta didik, berarti usia

sekolah berada dua masa perkembangan yaitu masa kanak-kanak tengah (6-9

tahun) dan masa kanak-kanak akhir (10-12 tahun). Kelas III SD berada pada masa

perkembangan kanak-kanak tengah. Para perserta didik usia Sekolah Dasar

memiliki karakteristik yang berbeda dengan anak-anak yang usianya lebih muda.

Dalam tahap ini peserta didik senang bermain, senang bergerak, senang bekerja

dalam kelompok, dan senang merasakan atau melakukan secara langsung.

(Desmita, 2012:35). Oleh karena itu, pendidik hendaknya mampu

mengembangkan pembelajaran yang mengandung unsur permainan, aktif dalam

bergerak, bekerja dalam kelompok serta memberikan kesempatan kepada peserta

didik untuk terlibat langsung dalam pembelajaran.

Menurut Piaget (Desmita:2012) salah seorang tokoh psikologi dari Swiss,

perkembangan peserta didik dapat diasumsikan sebagai suatu cara yang

mendeskripsikan bagaimana manusia bertindak untuk memaknai dunianya dengan

mengumpulkan dan mengorganisasi informasi. Ide-ide dasar teori Piaget yaitu

anak adalah pembelajar yang aktif, anak mengorganisasi apa yang mereka pelajari

dari pengalamannya, anak menyesuaikan diri dengan lingkungan melalui proses

asimilasi dan akomodasi. Teori Piaget dalam penelitian ini dapat melandasi bahwa

perkembangan peserta didik itu memerlukan proses dan tahapan untuk mencapai

tindakan yang maksimal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

18

Gambar 2.1 Tahap Perkembangan Kognitif Piaget

Skema di atas dapat menunjukkan tahap-tahap kognitif pada anak.

Teori Piaget (Desmita: 2012) dapat menujukkan klasifikasi umur pada tiap

tahapnya dan dapat diketahui komponen-komponen pencapaian anak pada setiap

tahapnya. Pada tahap peserta didik kelas III SD umumnya berusia 6 tahun,

sehingga pada teori Piaget dapat diklasifikasikan pada tahap Pra-Operasional yang

kedua dengan usia 7-11 tahun. Pada tahap ini peserta didik sudah mampu berpikir

logis sesuai dengan pengalaman yang mereka alami. Peserta didik pada tahap ini

dapat diajak kearah proses berpikir kritis untuk memperoleh pengetahuan melalui

sebuah pengalaman yang konkrit.

Tahap Sensorimotor ( Usia 0-2 tahun )

Bayi membangun suatu pemahaman tentang dunia melalui pengkoordinasian

pengalaman-pengalaman sensor dengan tindakan fisik

Tahap Pra-Oprasional ( Usia 2-7 tahun)

Anak mulai mempresentasikan kata-kata dan gambar-gambar, yang

menunjukkan adanya peningkatan pemikiran.

Tahap Pra-Operasional Konkrit (Usia 7-11 tahun)

Pada tahap ini akan dapat berpikir secara logis mengenai peristiwa-peristiwa

yang kongkrit.

Tahap Pra-Operasional Formal (Usia 11 tahun-dewasa)

Remaja berpikir dengan cara yang lebih abstrak, logis dan lebih idealistik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

19

2.1.4 Pendidikan Emansipatoris

2.1.4.1 Filosofi Pendidikan Emansipatoris

Pendidikan Emansipatoris merupakan model pembelajaran yang

mengarahkan peserta didik pada suatu objek yang akan dipelajari, kemudian

peserta didik memahami diri dan tindakan dalam proses belajar dengan kesadaran

reflektif (Suprijono: 2016). Dalam membatasi tentang pendidikan humanistiknya

Freire Paulo (dalam Nouri : 2014) memberikan sebuah definisi yang memuat

sebagian besar pemikirannya tentang konsep pendidikan humanis, menurutnya

pendidikan yang humanis yaitu:

1. Pendidikan yang mempertegas dan memperjelas arah pendidikan yang

membebaskan dan memerdekakan, yaitu sebuah upaya pemberdayaan

masyarakat tertindas menuju sebuah paradigma kritis dan transformative dalam

mewujudkan sebuah kebebasan sebagai hak asasi setiap manusia.

2. Pendidikan yang selalu menjadi pendamping dan pengawal segala dinamika

kehidupan. Dari definisi ini kemudian Freire menfokuskan kajiannya pada

sebuah keadaan dalam kebudayaan, pengetahuan dan kondisi suatu kelompok

masyarakat.

3. Pendidikan Emansipatoris yaitu pendidikan yang tidak saja menjalarkan

perannya sebagai proses pengalihan pengetahuan. Atau hanya sekedar proses

pengumpulan data dan informasi yang disebutkan penyimpanannya, melainkan

mengetahui peserta didik harus sebagai makhluk yang “menjadi” subjek hidup

secara aktif merasakan persoalan dan ikut terlibat dalam liku-liku kehidupan

sesuai dengan pengalaman masing-masing. Hal ini berarti peserta didik dapat

melakukan analisis dan kritis terhadap konstruksi masyarakat yang sedang

terbentuk maupun dibentuk oleh lingkungan.

2.1.4.2 Tujuan pendidikan Emansipatoris

Pendidikan Emansipatoris mempunyai gagasan bahwa pendidikan harus

berperan dalam menciptakan masyarakat yang adil dan demokratis (Nouri: 2014).

Pendidikan Emansipatoris merupakan pendidikan yang melibatkan cara berfikir

tentang negosiasi dan perubahan hubungan di dalam proses mengajar di kelas,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

20

produksi pengetahuan, struktur kelembagaan sekolah, hubungan sosial di

masyarakat luas.

Berdasarkan tinjauan literature yang berhubungan dengan Pendidikan

Emansipatoris, tujuan utama pendidikan ini adalah humanisasi, penyadaran kritis,

dan pembentukan system pendidikan permasalahan sikap.

1. Humanisasi, pendidikan memiliki 2 karakter. Pertama, menjadi pedagogi yang

memungkinkan para peserta didik dan pendidik untuk mengembangkan

pemahaman kritis atas hubungan mereka dengan dunia. Kedua, perlu menjadi

pedagogi yang memungkinkan peserta didik dan pendidik untuk menjadi

subjek mengetahui konteks mereka dan kondisi mereka sebagai manusia

(Dharma:2016). Menurut Freire, untuk mengubah dunia menjadi lebih

manusiawi dengan melalui dialog sejati dengan kondisi seperti cinta,

kerendahan hati, kepercayaan, harapan dan berpikir kritis.

2. Penyadaran Kritis, salah satu point penting dalam karakteristik Pendidikan

Emansipatoris yaitu penyadaran. Freire mendifinisikan penyadaran sebagai

“belajar” untuk melihat sosial, politik, dan kondisi ekonomi dan mengambil

tindakan sebagai suatu realitas. Penyadaran dilakukan pada pembelajaran untuk

mempengaruhi perubahan. Menurut Freire (dalam Dharma: 2016) kesadaran

merupakan proses inti atau hakikat dari proses pendidikan kaum tertindas,

karena dengan tumbuhnya kesadaran akan menjauhkan seseorang dari Fear of

Freedom. Kesadaran adalah sebuah totalitas, penalaran, perasaan, keinginan,

kesadaran akan diri sendiri dan dunia, menangkap dunia yang menjadi

intensinya (Dharma:2016). Oleh karena itu kesadaran kritis merupakan inti dari

pendidikan humanisasi, peserta didik aktif terlibat dan melibatkan diri dengan

realitas.

3. Problem Possing Education, atau pendidikan hadap-masalah, juga signifikan

dengan asa pendidikan yang memanusiakan manusia (Suprijono: 2016). Jadi

pendidikan ini dikembangkan supaya peserta didik mampu memahami realita

kehidupan. Peserta didik dihadapkan pada sebuah permasalahan, kemudian

mereka menghadapinya dengan berdasarkan pemecahan masalah sesuai sudut

pandang masing-masing. Salah satu inti dari pendidikan hadap-masalah yaitu

dengan dialog. Pendidikan dapat dipandang sebagai proses dialog yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

21

merupakan fenomena manusiawi. Dialog mengasumsikan kesetaraan

antarmanusia, hubungan subjek-subjek. Dengan sebuah dialog maka terdapat

perjumpaan yang mempersatukan refleksi dan tindakan dari para perilakunya

(Dharma:2016). Oleh karena itu proses dialog sebagai dasar hubungan antara

peserta didik dengan guru untuk mencapai tujuan dari proses pembelajaran.

Pendidikan bukan transfer pengetahuan, tetapi perjumpaan antara peserta didik

dan guru dalam dialog sebagai proses pencarian objek dan proses mengetahui

dan berpikir.

2.1.4.3 Prinsip Pendidikan Emansipatoris

Pendidikan Emansipatoris mendukung perubahan radikal dalam hubungan

kekuasaan di dalam kelas dan menunjukkan bahwa pendidik dan peserta didik

perlu belajar satu sama lain (Nouri:2014). Pendidikan Emansipatoris memiliki

beberapa prisnsip yaitu pendidikan memperluas peserta didik melihat realitas,

pendidikan transformatife, pendidikan politik, pendidikan memberdayakan,

pendidikan didasarkan pada dialog yang benar.

Selanjutnya, pendidikan ini lebih suka melakukan dialog dan berpikir

kritis, lebih dari pengulangan dan mengajar (Nouri:2014). Peserta didik memiliki

kekuatan maksimal dan mereka diizinkan untuk masuk kedalam dunia sosial. Hal

ini juga mengundang mereka supaya dapat menghadapi tantangan untuk refleks

pada sifat sosial dari pengetahuan yang mereka dapatkan. Akhirnya mereka

mencapai tingkat untuk mampu berpikir kritis tentang apa yang ingin mereka

lakukan. Dialog juga didasarkan sebagai proses pendidikan. Dialog merupakan

inti dari proses pendidikan transformatife, radikal, kritis, pembebasan dan praksis.

Sebuah dialog dalam proses pembelajaran akan memunculkan aksi dan refleksi

yang akan menghasilkan pengetahuan. (Dharma: 2016)

2.1.4.4 Orientasi Kurikulum Pendidikan Emansipatoris

Kurikulum pada Pendidikan Emansipatoris dipahami sebagai proses

kontekstual sosial dan proses politik. Pendidikan Emansipatoris berorientasi pada

dialog bersama. Proses dialog menginspirasi karena semua partisipan dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

22

membuat kekuatan yang kompleks di dalam sekolah, menghadapi tantangan serta

dapat menghadapinya dengan berpikir kritis.

Dalam konteks Pendidikan Emansipatoris, kurikulum yang desain dan

implementasinya melalui inateraksi dan dialog antara pendidik dan peserta didik,

disebut juga “the negotiated curriculum” (dalam Nouri: 2014). Peran pendidik

dalam konteks Pendidikan Emansipatoris adalah membantu peserta didik untuk

ikut berkontribusi dalam mengubah dunia mereka menjadi reformasi politik yang

positif dan sesuai. Pendidik dalam mengajar juga mentransformasikan nilai, serta

menerapkan demokrasi di dalam kelas. Pendidik dan peserta didik berdialog untuk

menemukan kembali sebuah makna dan mengalami sebuah perubahan. Menurut

Freire (1970a) dan Shor (1996) (dalam Nouri:2014), Pedagogi Emansipatoris

telah menunjukkan bagaimana dialog yang dapat menyediakan keuntungan bagi

peserta didik untuk praktik berpikir kritis. Shor (1992,1996) (dalam Nouri: 2014)

mengusulkan partisipasi peserta didik untuk mengontrol aktivitas pembelajaran

dan membutuhkan mereka untuk mengkritik teknik pendidikan. Freire juga

mendukung peran pendidik sebagai pemandu dan menghormati peserta didik atas

tindakan yang sesuai dengan pengetahuan yang mereka pelajari.

Penilaian juga menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam pendidikan ini.

Dalam proses belajar mengajar juga dilakukan penilaian, fungsi utamanya adalah

memberi kesempatan kepada peserta didik untuk secara kritis menganalisis dan

merefleksikan pengetahuan dan pengalaman mereka.

Oleh sebab itu Pendidikan Emansipatoris termasuk ke dalam pendidikan

Humanistik, yang mendasari adalah bahwa masalah di dunia ini khususnya dalam

konteks pendidikan lebih pada realitas yang terjadi di sekitar. Pendidikan

Emansipatoris dapat menjembatani supaya kepedulian peserta didik terhadap

lingkungan hidup semakin meningkat.

2.1.4.5 Relevansi Pendidikan Emansipatoris dengan Sikap Peduli

Lingkungan

Pendidikan Emansipatoris dengan prinsipnya yang humanisasi,

penyadaran serta dialog antar pembelajar mampu menciptakan pembelajaran yang

mengajak peserta didik berpikir kritis dalam proses pencapaian pengetahuan. Hal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

23

yang terjadi pada peserta didik kelas III Humanis SD Joannes Bosco yaitu

kurangnya kesadaran mereka terhadap kepedulian lingkungan, belum bisa

memiliki sepenuhnya apa yang mereka miliki berupa keanekaragaman yang ada di

bumi.

Upaya penanaman sikap peduli dengan lingkungan dapat di kembangkan

dengan prinsip-prinsip Pendidikan Emansipatoris. Pendidik menerapkan

humanisasi dalam proses pembelajaran karena manusia harus menjadi manusia,

menolak diperlakukan sebagai objek seperti hewan.(Freire: 50-51). Selain itu

pembelajaran juga mengarahkan peserta didik pada penyadaran kritis yang

mengarahkan peserta didik memperoleh kebebasan dalam menemukan

pengetahuan. Kesadaran merupakan elemen dari proses pemerolehan

pengetahuan. Ketiga dari prinsip Pendidikan Emansipatoris yaitu problem possing

education atau disebut pendidikan hadap masalah berupa dialog, di mana proses

pembelajaran menciptakan dialog antara pendidik dan peserta didik saling

berinteraksi. Pendidikan mempersyaratkan terjadinya proses dialog sebagai acuan

karena tanpa dialog pengetahuan dapat tertopengi dan tidak sesuai dengan

kebutuhan peserta didik. Dalam dialog menurut Freire (dalam Dharma:2016),

peserta didik dan pendidik melakukan penyelidikan, masing-masing saling belajar

dan saling mengajar menyikapi berbagai persoalan di lingkungan sekitar untuk

pencapaian pengetahuan. Dari ketiga proses tersebut mengarahkan peserta didik

melakukan aksi dan refleksi (Praksis) sebagai bagian dari proses pencapaian sikap

peduli terhadap lingkungan hidup yang ada di sekitar.

2.1.5 Kurikulum 2013 dan Paradigma Pendidikan Dominikan (PPD).

2.1.5.1 Kurikulum 2013

Menurut Bobbit (dalam Kurniasih, 2014:5) menyatakan “ kurikulum,

sebagai suatu gagasan, telah memiliki akar kata Bahasa Latin Race-Source,

menjelaskan kurikulum sebagai “mata pelajaran perbuatan” dan pengalaman yang

dialami anak-anak sampai menjadi dewasa, agar kelak sukses dalam masyarakat

orang dewasa”. Sedangkan menurut Krug (dalam Kurniasih, 2014:5) menyatakan

“Kurikulum terdiri dari cara yang digunakan untuk mencapai atau melaksanakan

tujuan yang diberikan sekolah.” Menurut beberapa pengertian di atas dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

24

disimpulkan bahwa kurikulum 2013 merupakan suatu rencana pembelajaran serta

pedoman untuk mencapai tujuan pendidikan. Berdasarkan cara yang digunakan

untuk berbagai program pendidikan peserta didik dapat melakukan berbagai

kegiatan belajar, sehingga mendorong mereka berkembang dan tumbuh sesuai

dengan target pencapaian pendidikan.

Kurikulum 2013 lebih ditekankan pada pengembangan karakter peserta

didik. Melalui implementasi Kurikulum 2013 yang berbasis kompetensi dan

berbasis karakter, dengan mengguanakan pendekatan saintifik serta konseptual

diharapkan peserta didik mampu mengembangkan pengetahuannya (Mulyasa:

2013). Dalam pengimplementasian Kurikulum 2013 ini proses pembelajaran

ditanamkan nilai-nilai karakter yang terintegrasi dalam kehidupan sehari-hari.

Pembelajaran Kurikulum 2013 menggunakan sebuah pendekatan ilmiah

yaitu pendekatan saintifik. Pendekatan ini menerapkan beberapa aspek seperti

mengamati, menanya, menalar, mencoba serta mengkomunikasikan. Menurut

Kemendikbud (2014:18) menjelaskan “ bahwa pendekatan saintifik diyakini

sebagai titian emas perkembangan dan pengembangan sikap, ketrampilan, dan

pengetahuan peserta didik.” Berikut adalah karakteristik pembelajaran dengan

metode saintifik, yaitu:

1. Berpusat pada peserta didik

2. Melibatkan ketrampilan proses sains dalam mengkonstruksi konsep, hokum

atau prinsip.

3. Melibatkan proses-proses kognitif, yang potensial merangsang perkembangan

intelek, khususnya ketrampilan berpikir tingkat tinggi.

4. Dapat mengembangkan karakter siswa. (Hosnanm,2014:36)

Jadi, kurikulum 2013 merupakan pedoman proses pembelajaran yang berbasis

karakter untuk mencapai tujuan pendidikan. Di mana pendekatan saintifik

mengajarkan peserta didik untuk terlibat langsung dan menyelesaikan

permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran, sehingga siswa menjadi

lebih aktif dan kritis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

25

2.1.5.2 Paradigma Pendidikan Dominikan (PPD)

1. Pengertian Filosofi

Menurut Titus (dalam Siswoyo: 2011) filosofi adalah (1) suatu sikap

pribadi terhadap hidup dan alam semesta, (2) suatu metode pemikiran reflektif

dan pengkajian yang berdasarkan pertimbangan yang sehat, (3) suatu usaha

untuk memperoleh suatu pandangan yang menyeluruh. Filosofi adalah suatu

kajian yang memuat tentang metode serta merupakan kerangka berpikir yang

berfungsi memberikan ruang bagi suatu tindakan dalam suatu kehidupan.

Berdasarkan penjelasan di atas berkenaan dengan PPD maka filosofi PPD

merupakan kerangka PPD serta dasar pemikiran yang menggali suatu prinsip.

Kerangka serta pemikiran yang mendasari PPD yaitu melalui cara dan gaya

hidup Santo Dominikus. Secara khusus dalam dunia pendidikan Santo

Dominikus memiliki semangat dan cara hidup untuk pegangan dalam

melaksanakan tahap-tahap PPD yang menjadi lingkaran tanpa putus.

2. Tahap-tahap PPD

Learning, merupakan kegiatan aktif dengan mengguanakan panca indera,

motorik halus dan kasar dan seluruh kemampuan yang dimiliki untuk

menemukan yang berguna bagi hidupnya sendiri maupun sesama. Tahap

learning memiliki ciri-ciri dalam proses belajarnya semakin memiliki sikap

sabar, mengenal diri sendiri, terbuka terhadap hal-hal baru, peduli dengan

sesame dan bertanggung jawab. Selain itu tahapan learning mampu menyusun

konsep dan melaksanakannya.

Contemplating, merupakan sebuah tipe pengetahuan yang dimulai dan

berakhir dalam kasih. Kontemplasi merupakan kegiatan berbicara tentang

kesadaran akan kasih Allah. Kontemplasi memiliki ciri-ciri berupa nilai-nilai

seperti nilai informasi yaitu segala yang diterima melalui panca indera. Nilai

formasi/pembentukan yaitu nilai yang menanggapi peristiwa seperti bertindak

positif, berpikir dan mampu mengambil makna. Selain itu kontemplasi juga

melihat Tuhan dalam segala hal seperti dalam hal berbagi wawasan, belarasa,

dan berpandangan positif.

Actuating, merupakan pengambilan sikap/keputusan atas apa yang

dikehendaki Tuhan yang ditemukan dalam kontemplasi. Ciri dalam tahap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

26

actuating yaitu mengambil keputusan dari apa yang dilakukan berdasarkan

kontemplasi, melakukan keputusan yang telah diambil dalam dirinya sendiri,

mengaktualisasikan keputusan yang sudah diambil dalam hidup.

Sharing, merupakan suatu kegiatan yang memberikan atau membagikan

kepada orang lain tentang buah-buah yang didapatkan dari learning,

kontemplasi, dan actuating. Ciri dalam tahap sharing yaitu mewartakan

keputusan yang sudah diambil dan telah dilakukan dalam hidupnya melalui

sikap menguasai materi, mempunyai daya tarik dan bersemangat dalam

melaksanakan perutusan.

Reflecting, merupakan proses mengingat dan melihat kembali apa yang

telah dilakukan selama proses leraning, contemplating, actuating, dan sharing

untuk mencari makna apa yang dikehendaki. Diri dari tahap reflecting yaitu

melahirkan pembaharuan, di mana peserta didik mampu memperbaiki berbagai

ilmu yang telah mereka dapatkan menjadi lebih baik lagi. Dari kegiatan ini

memiliki tujuan untuk menyelamatkan jiwa-jiwa. Dengan hal ini diharapkan

para peserta didik mampu menyelamatkan dirinya dan sesamanya dalam

melaksanakan keputusan dalam kehidupan mereka.

Berdasarkan pernyataan di atas Modul Pembelajaran IPA menggunakan

kurikulum 2013, maka langkah pembelajaran menggunakan pendekatan

saintifik. Modul ini juga menggunakan Paradigma Pendidikan Dominikan

(PPD) sebagai bagian dari tahap proses pembelajaran.

2.1.6 Pengembangan Bahan Ajar Modul Pembelajaran IPA Berbasis

Pendidikan Emansipatoris

2.1.6.1 Pengertian Modul

Dalam konteks pendidikan modul merupakan paket atau program belajar

mengajar, mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai ke evaluasi terhadap

dampak hasil pelaksanaan (Rahardi:2006). Modul merupakan lembaran tertulis

berisi materi pelajaran yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat dipakai

belajar peserta didik secara mandiri (Mustakim,2012:41). Modul adalah bahan

ajar yang disusun secara sistematis dan menarik yang mencakup isi materi,

metode, dan evaluasi yang dapat digunakan secara mandiri (Abadi:2007). Oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

27

karena itu modul merupakan kumpulan kegiatan pembelajaran yang dibuat untuk

membantu peserta didik belajar memperoleh suatu pengetahuannya.

Berdasarkan pendapat beberapa sumber di atas maka modul merupakan

serangkaian alat yang digunakan dalam proses pembelajaran. Penyusunan modul

sesuai dengan kebutuhan dan materi pelajaran yang dikemas secara sistematis.

Modul harus mampu mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya

perkembangan peserta didik. Modul yang dibuat diharapkan mampu membuat

peserta didik lebih aktif untuk belajar sendiri. Modul yang baik mencakup

pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang mendukung pengembangan peserta

didik.

2.1.6.2 Pengembangan Materi

Menurut Tomlinson (dalam Harsono:2007) kriteria materi pembelajaran

yang baik adalah sebagai berikut: (1) materials should achieve impact, (2)

materials should help learners feel at ease, (3) materials should help learners to

develop confidence, (4) what is being taught should be perceived by learners as

relevant and useful, (5) materials should require and facilitate learners’ self-

investment, (6) learners must be ready to acquire the points to be taught, (7)

materials should expose the learners to language in authentic use, (8) The

learners attention should be drawn to linguistic feature of the input, (9) Materials

should provide the learners with opportunities to use the target language to

achieve communicative purpose, (10) Materials should take into account that

learners have different learning styles, (11) Materials should take into account

that learners differ in affective attitude, (12) Materials should permit a silent

period at the beginning of instruction, (13) Materials should maximize learning

potential by encouraging intellectual, aesthetic and emotional involvement both

right and left brain activities, (14) Materials should not rely too much on

controlled practice, (15) Materials should provide opportunities for outcome

feedback.

Berdasarkan pernyataan di atas terdiri dari 15 prinsip yang dikemukakan

oleh Tomlinson. Kriteria pembelajaran menurut Tomlinson di atas kesimpulannya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

28

yaitu bahan dalam pembuatan pengembangan modul pembelajaran harus

mencapai dampak dari tujuan yang telah ditetapkan. Bahan yang dibuat harus

membuat peserta didik nyaman dalam mempelajarinya, jadi isi dari modul harus

disesuaikan dengan umur serta analisis kebutuhan pada umumnya. Bahan yang

digunakan dalam pengembangan modul juga harus dapat membantu peserta didik

untuk mengembangkan percaya dirinya, sehingga isi dari modul harus menunjang

kegiatan yang dapat dilakukan oleh peserta didik. Kemudian bahan yang diajarkan

harus relevan dan berguna serta dapat diterima oleh peserta didik. Bahan yang

dibuat merupakan salah satu fasilitas dalam pembelajaran, sehingga peserta didik

dapat memperoleh hal-hal yang penting dari pembelajaran. Bahan yang dibuat

tidak boleh terlalu banyak tetapi lebih baik mengandalkan praktik yang lebih

terkontrol dari pada materi yang terlalu banyak. Dalam hal ini yang terpenting

adalah bahan yang dibuat dalam modul pembelajaran harus menghasilkan umpan

balik bagi peserta didik.

Langkah pengembangan modul menurut Tomlinson (dalam Harsono : 2007)

terdiri dari 5 langkah, yaitu (1) analisis kebutuhan, (2) desain, (3) revisi, (4)

implementasi, (5) evaluasi.

2.2 Penelitian yang Relevan

Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian pengembangan ini

dapat dipaparkan sebagai berikut.

2.2.1 Penelitian tentang Peduli Lingkungan

Ani Handayani (2013) melakukan penelitian yang berjudul Peningkatan

Sikap Peduli Lingkungan Melalui Implementasi Pendekatan Sains teknologi

Masyarakat (STM) Dalam Pembelajaran IPA Kelas IV.1 di SD N Keputran “A”.

Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Penelitian ini dilakukan secara kolaboratif yang bekerja sama dengan Bapak

Subardo, S.Pd selaku wali kelas untuk meningkatkan sikap peduli lingkungan

pada siswa kelas IV.1SD N Keputran “A”. Penelitian ini menggunakan instrumen

observasi dan angket dalam pemerolehan data. Hasil observasi menunjukkan

sikap peduli lingkungan siswa pada kategori rendah sedangkan hasil angket

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

29

menujukkan sikap peduli lingkungan siswa pada kategori sedang dan tinggi. Dari

hasil angket dan observasi belum mencapai hasil 75% sehingga peneliti

memperbaiki dan meningkatkan sikap peduli lingkungan dengan cara menerapkan

pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM) dalam pembelajaran IPA.

2.2.2 Penelitian tentang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Rosalia Henny Susanti (2015) melakukan penelitian yang berjudul

Pengembangan Modul Praktikum IPA sebagai Suplemen Kurikulum 2013 untuk

Mendorong Siswa Kelas IV Berpikir Kritis. Penelitian ini berawal dari kebutuhan

guru dan siswa akan modul pembelajaran yang mengacu pada kurikulum 2013

untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. Tujuan dari penelitian ini adalah

menghasilkan suatu produk berupa modul praktikum IPA sebagai suplemen

kurikulum 2013 untuk mendorong berpikir kritis siswa SD kelas IV. Penelitian ini

dilakukan di SD Kanisius Sengkan Yogyakarta dan SD N 1 Bareng Lor Klaten.

Jenis penelitian yang digunakan yaitu Research and development (R&D) yang

menggunakan prosedur pengembangan Sugiyono. Hasil penelitian berdasarkan

validasi produk oleh guru kelas IVB SD Kanisius Sengkan Yogyakarta dan siswa

kelas IV SDN 1 Bareng Lor Klaten dari keseluruhan hasil validasi diperoleh rata-

rata skor 3,50 dengan kategori sangat layak. Oleh karena itu produk berupa modul

praktikum IPA sebagai suplemen kurikulum 2013 untuk berpikir kritis peserta

didik kelas IV SD layak untuk di terapkan. Maka keseimpulannya modul yang

telah dibuat ini dapat mendorong peserta didik mampu berpikir kritis. Hal tersebut

ditunjukkan dengan adanya keterlibatan indikator-indikator berpikir kritis dan

adanya 3 peserta didik yang bertanya ketika praktikum langsung.

2.2.3 Penelitian Tentang Humanisasi (Pendidikan Emansipatoris)

M. Isrofianto (2013) melakukan penelitian yang berjudul Peran Guru Dalam

Pengembangan Humanisasi Pendidikan di Sekolah (Telaah Pemikiran Ki Hajar

Dewantara). Penelitian ini dilatar belakangi oleh keprihatinan peneliti tentang

praktik pembelajaran dalam pendidikan yang belangsung selama ini, yang tanpa

disadari mengalami de-humanisasi. Hal ini ditandai dari proses pembelajaran

selama ini cenderung memperlakukan peserta didik sebagai umpan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

30

dilimpahi pengetahuan oleh gurunya tanpa memperhatikan perkembangan yang

dialami oleh peserta didik. Oleh karena itu peneliti berpikir perlu adanya trobosan

baru dalam dunia pendidikan. Penelitian ini memiliki tujuan yaitu (1) mengetahui

konsep pendidikan humanis didasarkan pemikiran Ki Hajar Dewantara, dan (2)

mengetahui peran guru dalam pengembangan humanisasi di sekolah.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian kepustakaan atau

library research yang artinya bahan atau data yang digunakan dalam penulisan

skripsi diperoleh melalui penggalian dan penelitian dari buku-buku, surat kabar,

majalah dan catatan lainnya yang dipandang mempunyai hubungan dan dapat

mendukung pemecahan masalah dalam penelitian ini. Kemudian metode yang

digunakan yaitu pengumpulan data menggunakan metode-metode dokumentasi

secara metode analisa menggunakan content analysis atau analisis isi. Data yang

diambil adalah data primer dan data sekunder. Data primer terdiri dari pemikiran-

pemikiran Ki Hajar Dewantara yang tertuang di dalam bentuk tulisan, baik berupa

makalah, buku, artikel dan tulisan ilmiah lainnya. Kemudian data sekunder berupa

bahan pustaka yang memiliki kajian yang berkaitan dengan penelitian. Maka hasil

yang didapatkan dari penelitian ini merupakan kajian tentang pentingnya peran

guru dalam pengembangan humanisasi pendidikan di sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

31

Bagan 2.1 Literatur map dari penelitian-penelitian sebelumnya

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa ada hal-hal yang membedakan

penelitian ini dengan penelitian sebelumnya. Perbedaan terletak pada jenis

penelitian, jenjang kelas, serta karakter yang dikembangkan. Penelitian yang

pertama tentang pengembangan modul praktikum IPA, penelitian kedua tentang

sikap peduli lingkungan dengan Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM)

dan yang ketika penelitian tentang pengembangan humanisasi pendidikan.

2.3 Kerangka Berpikir

Peneliti melakukan penelitian dengan mencari data tentang analisis kebutuhan

peserta didik mengenai 3 aspek yaitu sosial, ekonomi dan akademik di SD

Joannes Bosco Yogyakarta dengan menggunakan wawancara, penyebaran angket

dan observasi. Analisis kebutuhan ini bertujuan untuk pembuatan modul

IPA Kepedulian Humanisasi

Handayani (2013)

Peningkatan Sikap

Peduli Lingkungan

Melalui Implementasi

Pendekatan Sains

Teknologi Masyarakat

(STM) dalam

Pembelajaran IPA

kelas IV di SD N

Keputren “A”

Isrofianto (2013)

Peran Guru dalam

Pengembangan

Humanisasi

Pendidikan di

Sekolah (Telaah

Pemikiran Ki

Hajar Dewantara )

Susanti (2015)

Pengembangan

Modul Praktikum

IPA sebagai

Suplemen

Kurikulum 2013

untuk Mendorong

SIswa Kelas IV

Berpikir Kritis

Yang perlu diteliti:

Pengembangan Modul Pembelajaran IPA Kelas

III Humanis Sekolah Dasar Berbasis

Pendidikan Emansipatoris untuk Menanamkan

Sikap Peduli Lingkungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

32

pembelajaran IPA Sekolah Dasar berbasis Pendidikan Emansipatoris. Langkah

pengembangan modul dibuat berdasarkan langkah pengembangan menurut

Tomlinson dan sesuai dengan karakteristik peserta didik kelas III. Selain itu untuk

mengetahui kualitas produk berupa modul ini peneliti melakukan validasi ke

beberapa ahli yang bersangkutan, yaitu ahli IPA, ahli PPD (Paradigma Pendidikan

Dominikan) serta guru kelas III Humanis. Setelah dilakukan validasi dari

beberapa ahli tersebut, peneliti melakukan revisi demi perbaikan modul yang

layak untuk digunakan. Validasi tersebut dalam penalitian ini dimaksudkan

sebagai penilaian kualitas modul yang telah dibuat.

Peneliti juga melakukan implementasi guna melihat kualitas dari modul dalam

aspek sikap peduli lingkungan. Modul pembelajaran dibuat berdasarkan prinsip-

psrinsip dari Tomlinson serta berorientasi pada pendidikan Emansipatoris dan

menggunakan pendekatan PPD. Berdasarkan penjelasan di atas peneliti

mengembangkan Modul Pembelajaran IPA SD Berbasis Pendidikan

Emansipatoris guna menciptakan pembelajaran yang dapat menanamkan sikap

peduli terhadap lingkungan untuk para peserta didik. Modul yang dikembangkan

berupa kegiatan-kegiatan yang membangun serta mengajak peserta didik untuk

berpikir kritis dalam proses pembelajaran.

2.4 Pertanyaan Penelitian

2.4.1 Bagaimana mengembangkan modul pembelajaran IPA SD untuk

menanamkan sikap peduli terhadap lingkungan sekitar di kelas III

Humanis SD Joannes Bosco Yogyakarta melalui implementasi Pendidikan

Emansipatoris?

2.4.1.1 Bagaimana tahap-tahap pengembangan modul pembelajaran IPA SD

untuk menanamkan sikap peduli lingkungan terhadap lingkungan sekitar

di kelas III Humanis SD Joannes Bosco Yogyakarta melalui implementasi

Pendidikan Emansipatoris?

2.4.2 Bagaimana kualitas pengembangan modul pembelajaran IPA SD untuk

menanamkan sikap peduli lingkungan sekitar di kelas III Humanis SD

Joannes Bosco Yogyakarta melalui implementasi Pendidikan

Emansipatoris?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

33

2.4.2.2 Siapa yang menjadi tim penilai kualitas pengembangan modul

pembelajaran IPA SD untuk menanamkan sikap peduli lingungan sekitar

di kelas III Humanis SD Joannes Bosco Yogyakarta melalui implementasi

Pendidikan Emansipatoris?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

34

BAB III

METODE PENELITIAN

Dalam bab ini akan diuraikan (1) jenis penelitian, (2) setting penelitian, (3)

prosedur pengembangan, (4) teknik pengumpulan data, (5) instrumen penelitian,

serta (6) teknik analisis data.

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Material

Development. Menurut Tomlinson (2011: 2) Material Development merupakan

pengembangan materi pada sebuah bidang studi yang menggunakan prinsip-

prinsip serta prosedur digunakan untuk mencapai bahan ajar. Oleh karena itu

bentuk penelitian ini menggunakan Material Development karena penelitian yang

dilakukan lebih fokus pada pengembangan materi pembelajaran. Material

Development merupakan salah satu bagian dari Research and Development

(RnD).

Berdasarkan uraian di atas dapat dijelaskan perbandingan antara Material

Development dengan Research and Development. Menurut Tomlinson dalam

Material Development pengembangan ini berorientasi pada tujuan yang akan

dicapai berdasarkan analisis kebutuhan. Sedangkan Research and Development

merupakan penelitian dan pengembangan untuk mengembangkan suatu produk

baru yang berorientasi pada masalah yang ada. Untuk selanjutnya dapat

dibandingkan RnD menurut Sugiyono.

Oleh karena itu model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini

yaitu langkah pengembangan modul berdasarkan Tomlinson (dalam Harsono,

2007:9) dapat diuraikan sebagai berikut:

3.1.1 Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan dilakukan untuk mendapatkan kebutuhan data peserta

didik. Analisis kebutuhan diperlukan untuk membuat bahan ajar supaya dapat

mencapai dampak yang dibutuhkan oleh peserta didik. Menentukan tujuan yang

akan dicapai sebagai langkah pengembangan bahan ajar. Kemudian mencari tahu

sejauh mana peserta didik sudah melakukan tujuan yang hendak dicapai. Setelah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

35

itu ditemukan analisis kebutuhan yang masih kurang dan diperlukan dari peserta

didik untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan.

3.1.2 Desain

Langkah-langkah dalam tahap desain termasuk pada perumusan bahan ajar

sesuai target kebutuhan. Bahan ajar dibuat dari berbagai pertimbangan yang

akurat, meliputi pemilihan kata, huruf, judul dan sistem pengajaran, yang

diberikan penilaian untuk melihat kelayakan modul sebelum implementasi.

3.1.3 Revisi

Bahan ajar harus didasarkan pada data yang diperoleh untuk mencapai

tujuan. Oleh karena itu jika bahan ajar belum sesuai dengan kriteria kelayakan

modul dalam mencapai tujuan maka dilakukan revisi sebelum dilakukan langkah

implementasi.

3.1.4 Implementasi

Setelah memiliki rancangan yang lengkap berupa bahan ajar, pendidik perlu

menerapkan bahan-bahan yang telah diperbaiki kepada peserta didik dalam situasi

yang nyata.

3.1.5 Evaluasi

Dari implementasi yang telah dilakukan maka akan mendapatkan hasil yang

dapat dilihat dari para peserta didik. Dalam tahap evaluasi juga perlu dianalisis

apakah modul yang digunakan dampaknya sampai pada peserta didik. Kemudian

dapat pula diidentifikasi kelebihan dan kelemahan dalam modul tersebut.

Berdasarkan langkah-langkah pengembangan Tomlinson (dalam Harsono,

2007: 9) di atas peneliti menggunakan kelima langkah tersebut yang meliputi (1)

Analisis Kebutuhan, (2) Desain, (3) Revisi, (4) Implementasi, (5) Evaluasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

36

3.2 Setting Penelitian

3.2.1 Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas III Humanis SD

Joannes Bosco Yogyakarta yang jumlahnya 25 anak.

3.2.2 Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah pengembangan modul IPA untuk peserta didik

kelas III Humanis di SD Joannes Bosco Yogyakarta berbasis Pendidikan

Emansipatoris.

3.2.3 Lokasi Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti memilih SD Joannes Bosco Yogyakarta yang

beralamatkan Jln Melati Wetan No 53 Baciro, Yogyakarta.

3.2.4 Waktu Penelitian

Penelitian di lakukan selama 6 bulan, dimulai dari bulan Agustus 2016 sampai

bulan Januari 2017.

3.3 Prosedur Pengembangan

Penelitian ini menggunakan prosedur pengembangan yang menghasilkan

modul pembelajaran IPA berbasis Pendidikan Emansipatoris. Peneliti

mengembangkan produk ini berdasarkan langkah-langkah prosedur

pengembangan dari Tomlinson (dalam Harsono:2007). Prosedur pengembangan

terdiri dari 5 langkah, yaitu (1) Analisis Kebutuhan, (2) Desain, (3) Revisi, (4)

Implementasi, (5) Evaluasi. Berikut adalah langkah-langkah pengembangan yang

digunakan dalam penelitian dan pengembangan dapat dijelaskan sebagai berikut:

3.3.1 Analisis Kebutuhan

Langkah pengembangan yang pertama yaitu mencari analisis kebutuhan

peserta didik dalam proses pengembangan modul pembelajaran. Peneliti

menentukan tujuan pembelajaran sebagai langkah pengembangan bahan ajar.

Tujuan yang hendak dicapai yaitu untuk menanamkan sikap peduli terhadap

lingkungan. Peneliti menganalisis kebutuhan peserta didik dibagi ke dalam sosial,

ekonomi dan akademik peserta didik, yang didapatkan dengan melakukan

wawancara kepada kepala sekolah dan guru kelas, penyebaran angket kepada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

37

peserta didik dan observasi untuk melihat sejauh mana peserta didik peduli

terhadap lingkungan sekitar. Dari proses tersebut maka peneliti dapat

mengidentifikasi kebutuhan apa saja yang dapat diterapkan dalam modul

pembelajaran untuk mencapai tujuan. Setelah dilakukan analisis kebutuhan,

peneliti menentukan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) yang telah

ditetapkan pemerintah serta mengembangkan indikator sesuai dengan kebutuhan.

Peneliti menentukan tema berdasarkan indikator yang telah dibuat.

3.3.2 Desain

Setelah dilakukan analisis kebutuhan selanjutnya peneliti merancang

langkah pengembangan yang akan dibuat di dalam modul pembelajaran. Dari

langkah tersebut maka akan menghasilkan modul pembelajaran yang digunakan

untuk menanamkan sikap peduli lingkungan. Modul ini dikembangkan dengan

langkah-langkah menurut prinsip-prinsip dari Tomlinson yang merupakan ahli

bahasa, maka peneliti mengadaptasi dari prinsip tersebut untuk pengembangan

modul IPA. Oleh karena itu peneliti mengadaptasi 9 dari 16 prinsip milik

Tomlinson (dalam Harsono: 2007) yang dinilai sesuai dengan langkah

pengembangan modul IPA. Adapun prinsip - prinsipnya yaitu (1) Material should

achieve impact, (2) materials should help learners to develop confidence, (3) what

is being taught should be perceived by learners as relevant and useful, (4)

material should require and facilitate learners self-investment, (5) learners must

be ready to acquire the points to be taught, (6) materials should help learners feel

at ease, (7) materials should take into account that learners differ in affective

attitudes, (8) materials should maximize learning potential by encouraging

intellectual, aesthetic and emotional involvement which stimulates both right and

left brain activities, (9) materials should provide opportunities for outcome

feedback.

Maka materi harus mampu mencapai dampak. Materi yang dikembangkan

harus mampu membantu peserta didik untuk mengembangkan kepercayaan

dirinya. Apa yang diajarkan harus dapat dirasakan oleh peserta didik. Materi serta

kegiatan yang dikembangkan harus dapat memfasilitasi peserta didik dalam

menanamkan kepribadian. Materi pembelajaran yang diperlajari oleh peserta didik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

38

harus mengandung poin-poin penting. Materi yang dikembangkan membawa

peserta didik ke dalam proses pembelajarannya yang memiliki perbedaan sikap.

Materi harus dapat mendorong ientelektual, estetika dan keterlibatan emosi

peserta didik serta dapat memberikan umpan balik.

Hal di atas merupakan kesimpulan dari prinsip-prinsip yang akan

dikembangkan di dalam modul. Setelah mengembangkan materi berdasarkan

prinsip di atas peneliti mendeskripsikan isi modul yang bertujuan untuk

menanamkan sikap peduli lingkungan yang terdiri dari strategi yang digunakan

menggunakan Pendidikan Emansipatoris. Modul yang dibuat juga menggunakan

langkah dari PPD, di mana bagian Learning menggunakan pendekatan saintifik.

Setelah modul sudah jadi peneliti melakukan penilaian kepada para ahli untuk

melihat kelayakan modul sebelum diimplementasikan.

3.3.3 Revisi

Penilaian yang diberikan oleh para ahli dijadikan oleh peneliti sebagai acuan

dalam melakukan revisi supaya modul menjadi lebih baik lagi serta layak untuk

digunakan. Peneliti melakukan perbaikan sesuai dengan saran yang diberikan dari

para ahli.

3.3.4 Implementasi

Modul yang telah direvisi oleh para ahli diimplementasikan untuk

mengetahui kualitas dari modul yang dihasilkan sesuai dengan tujuan untuk

menanamkan sikap peduli lingkungan. Implementasi di laksanakan di SD Joannes

Bosco Yogyakarta kelas III Humanis.

3.3.5 Evaluasi

Evaluasi dilakukan setelah implementasi. Evaluasi digunakan untuk

mengetahui kelebihan dan kekurangan modul. Selain itu evaluasi juga dilakukan

dengan wawancara peserta didik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

39

Bagan 3.1 Prosedur Pengembangan menurut Tomlinson (dalam Harsono : 2007)

Bagan 3.1 Prosedur Pengembangan menurut Tomlinson (dalam Harsono

2007:9)

v

v

C

Latar belakang sosial

peserta didik

Latar belakang ekonomi

peserta didik

Latar belakang

akademik peserta

didik

Mengembangkan Materi

berdasarkan prinsip

Tomlinson

Identifikasi Analisis Kebutuhan melalui

angket, wawancara dan observasi

Deskripsi modul

Hasil Penilaian

dari Para Ahli Revisi Modul

Praktik Penggunaan Modul Hari Pertama Praktik Penggunaan Modul Hari Kedua

Hasil Implementasi

Kelebihan dan

Kelemahan Modul

Modul

Pembelajaran IPA Membuat Instrumen

Penilaian Para Ahli

Penilaian Modul Oleh

Para Ahli

Hasil Wawancara

peserta didik

Menentukan KI,

KD,Indikator dan

Tema

DESAIN

ANALISIS KEBUTUHAN

REVISI

IMPLEMENTASI

EVALUASI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

40

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Widyoko (2012:33) teknik pengumpulan data merupakan hal yang penting

dalam penelitian, hal ini menjadi strategi atau cara yang digunakan oleh peneliti

untuk mengumpulkan data yang diperlukan oleh peneliti. Dalam penelitian

pengembangan ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai

berikut:

3.4.1 Angket

Teknik pengumpulan data melalui angket dilakukan oleh peneliti di SD

Joannes Bosco Yogyakarta yang terdiri dari 3 aspek yaitu latar belakang ekonomi,

sosial dan akademik. Angket dilakukan kepada 25 siswa dari kelas III Humanis di

SD Joannes Bosco Yogyakarta untuk mengetahui informasi terkait analisis

kebutuhan peserta didik dalam pembuatan modul pembelajaran IPA berbasis

Pendidikan Emansiatoris. Hasil angket dihitung dalam bentuk persentase (%).

Selain itu teknik pengumpulan data berupa angket juga digunakan untuk

menilai kelayakan modul oleh para ahli. Validasi yang dilakukan oleh para ahli

merupakan penilaian modul untuk melihat kualitas.

3.4.2 Wawancara

Wawancara dilakukan oleh peneliti untuk mendapatkan analisis kebutuhan

peserta didik yang terdiri dari 3 aspek yaitu latar belakang sosial, ekonomi dan

akademik. Wawancara dilakukan kepada kepala sekolah dan wali kelas III

Humanis SD Joannes Bosco Yogyakarta dan hasil dari wawancara ini berupa

penjabaran. Selain itu wawancara dilakukan setelah implementasi modul kepada 3

peserta didik untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan modul dan hasil dari

wawancara ini dihitung dalam bentuk persentase (%) dan penjabaran.

3.4.3 Observasi

Observasi dilakukan untuk mengetahui karakter peserta didik yang

dilakukan pada saat istirahat dan pembelajaran di dalam kelas. Observasi yang

dilakukan terdiri dari observasi partisipan dan non partisipan. Peneliti melakukan

observasi partisipan pada saat proses pembelajaran, karena peneliti ikut secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

41

langsung dalam segala aktivitas yang dilakukan oleh peserta didik. Sedangkan

observasi juga dilakukan dengan cara non partisipan. Peneliti mengamati secara

tidak langsung terlibat dalam kegiatan peserta didik. Peneliti mengamati peserta

didik pada saat istirahat dan salah satu guru pada saat mengajar di dalam kelas.

Hasil observasi ini berupa penjabaran.

3.5 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen penelitian merupakan alat bantu yang dipilih dan digunakan peneliti

untuk mengumpulkan data hasil penelitian (Trianto, 2010). Variabel yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu modul pembelajaran IPA SD. Gambaran

umum tentang instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

Tabel 3.2 Kisi- kisi Umum Instrumen Penelitian

No Data Subjek Instrumen

1. Analisis

Kebutuhan

25 peserta didik kelas III

Humanis SD Joannes

Bosco Yogyakarta

Angket

1 Kepala Sekolah SD

Joannes Bosco

Yogyakarta

Pedoman pertanyaan

wawancara

1 guru kelas III Humanis

SD Joannes Bosco

Yogyakarta

Pedoman pertanyaan

wawancara

25 peserta didik kelas III

Humanis

Observasi

2. Penilaian Modul

Pembelajaran IPA

SD

1 Dosen ahli IPA Angket penilaian

modul

1 guru kelas III Humanis Angket penilaian

modul

1 suster dominikan Angket penilaian

modul

3. Evaluasi - 25 peserta didik

kelas III Humanis

SD Joannes

Bosco Yogyakarta

- 3 peserta didik

- Hasil

implementasi

- Wawancara

Berdasarkan kisi-kisi umum instrumen penelitian di atas, instrumen dalam

penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

42

3.5.1 Angket

Angket dilakukan oleh peneliti kepada peserta didik untuk memperoleh data

analisis kebutuhan. Angket merupakan metode pengumpulan data yang isinya

tentang seperangkat pertanyaan secara tertulis ditujukan kepada responden.

Responden memberikan respon sesuai dengan yang telah dilakukan pada angket

yang disebarkan. (Widyoko:2012)

Angket memiliki beberapa prinsip dalam penulisannya yang pertama perlu

diperhatikan isi dan tujuan angket, bahasa yang digunakan, tipe dan bentuk

pertanyaan, prinsip pengukuran serta penampilan fisik angket (Sugiono :2015).

Penggunaan angket dapat dilakukan untuk responden yang cukup banyak dan

wilayah yang luas. Angket mendasarkan pada laporan tentang diri sendiri. Dalam

penelitian ini digunakan angket tertutup. Angket tertutup merupakan angket yang

jumlah item dan alternatife jawaban maupun responnya sudah ditentukan

responden tinggal memilihnya sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

(Widyoko:2012)

3.5.1.1 Instrumen Angket Analisis Kebutuhan Peserta Didik

Hal-hal yang dibahas dalam angket analisis kebutuhan peserta didik

dapat dilihat dari kisi-kisi di bawah ini.

Tabel 3.3 Kisi-kisi instrumen angket analisis kebutuhan peserta

didik

No Topik No Pertanyaan

1. Latar Belakang

sosial

1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16,17,18,19

2. Latar belakang

ekonomi

20,21,22,23,24,25,26,27,28,29,30

3. Latar belakang

pendidikan

31,32,33,34,35,36

Setelah membuat kisi-kisi pertanyaan angket awal untuk mengetahui

analisis kebutuhan peserta didik maka peneliti menyusun instrumen berupa

pertanyaan angket yang akan disebar untuk mengetahui kebutuhan peserta didik

dalam proses pengembangan modul IPA SD berbasis Pendidikan Emansipatoris.

Instrumen angket yang digunakan dalam penelitian dapat dilihat di bawah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

43

Tabel 3.4 Instrumen angket tentang analisis kebutuhan peserta didik

No Pernyataan Ya Tidak

Aspek Sosial

1 Saya pernah mengikuti kerja bakti di sekolah

2 Saya pernah mengikuti kerja bakti dirumah

3 Peranan saya di da lam masyarakat adalah

menjaga lingkungan sekitar.

4 Saya selalu menyapu halaman setiap hari

5 Saya sangat termotivasi untuk menjaga

lingkungan sekitar

6 Saya merusak tanaman yang ada di lingkungan

sekitar

7 Saya membuang sampah botol/plastik/kaleng di

tanah/sungai

8 Saya membakar sampah plastik yang sudah tidak

digunakan

9 Saya selalu menyisakan makanan ketika selesai

makan

10 Saya dapat mengerjakan tugas kelompok dengan

baik bersama teman sekelompok

11 Saya melaksanakan piket kelas bersama dengan

teman sekelompok

12 Saya dapat membagi tugas dengan teman –

teman ketika membersihkan lingkungan sekolah

13 Saya mengerjakan ulangan bersama dengan

teman

14 Saya pernah menanam tanaman di lingkungan

sekitar

15 Saya pernah mengikuti kegiatan menanam pohon

bersama

16 Saya senang melihat sampah menumpuk

17 Saya merasa prihatin melihat bencana banjir,

tanah longsor

18 Saya selalu membantu pekerjaan ibu di rumah

19 Saya suka bermain game sampai lupa waktu

Aspek Ekonomi

20 Saya selalu membawa bekal dari rumah

21 Saya membawa uang saku kurang dari Rp 5.000

22 Saya membawa uang saku lebih dari Rp 5.000

23 Saya memiliki mobil satu atau lebih dari satu

24 Saya memiliki motor satu atau lebih dari satu

No Pernyataan Ya Tidak

25 Saya memiliki televisi satu atau lebih dari satu

26 Saya senang belanja di mall

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

44

27 Setiap naik kelas saya selalu membeli tas/sepatu

baru.

28 Saya lebih senang berangkat ke sekolah

menggunakan kendaraan umum (angkot, bis,

becak, dll)

29 Saya lebih senang berangkat ke sekolah

menggunakan kendaraan pribadi

(mobil,motor,sepeda)

30 Kedua orang tua saya bekerja

Aspek Akademik

31 Selain di sekolah saya mengikuti bimbingan

belajar/les

32 Saya lebih mudah menngerti materi pelajaran

dengan menggunakan media

33 Saya lebih mudah mengerti materi dengan

membaca buku

34 Saya mendapat nilai bagus di semua mata

pelajaran

35 Saya menyukai pelajaran IPA yang berkaitan

dengan alam

36 Saya lebih suka belajar sendiri daripada belajar

bersama teman

Setelah mengambil data untuk analisis kebutuhan, peneliti mengambil

beberapa aspek yang sesuai dengan aspek yang dibutuhkan dalam pengembangan

modul. Berikut adalah kisi-kisi dan angket yang digunakan sebagai acuan

pembuatan modul pembelajaran IPA SD berbasis Pendidikan Emansipatoris.

3.5.1.2 Angket Penilaian Modul

Angket penilaian modul disusun untuk menilai dan mengevaluasi

kelayakan modul yang telah dikembangkan oleh peneliti. Angket penilaian produk

diberikan kepada para ahli yang ditunjuk. Gambaran tentang angket penelitian

dapat dilihat pada tabel kisi-kisi di bawah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

45

Tabel 3.5 Kisi-kisi Angket Penilaian Modul oleh para ahli

No Aspek Indikator No

Pernyataan

1. Identitas mata

pelajaran

Satuan pendidikan, kelas,

semester, tema, subtema,

pembelajaran ke-

1

2. Perumusan

indikator

- Kompetensi Inti

- Kompetensi Dasar

- Rumusan indikator

aspek kognitif, afektif

dan psikomotorik.

2,3,4,5,6

3. Perumusan tujuan

pembelajaran

- Kesesuaian dengan

indikator (Kognitif,

afektif, psikomotorik)

- Kesesuaian dengan

perumusan tujuan

dengan aspek

Audience, Behaviour,

Condition, dan Degree

- Kesesuaian dengan

karakteristik peserta

didik

7,8,9

4. Pemilihan materi

ajar

- Kesesuaian dengan

tujuan pembelajaran

- Kesesuaian dengan

karakteristik peserta

didik

- Keruntutan uraian

materi ajar

10,11,12

5. Pemilihan Media

dan sumber

belajar

- Kesesuaian dengan

tujuan pembelajaran.

- Kesesuaian dengan

materi pembelajaran.

- Kesesuaian dengan

pendekatan saintifik

(mengamati, menanya,

menalar, mencoba,

mengkomunikasikan).

- Kesesuaian dengan

karakteristik peserta

didik.

- Komponen dalam

modul lengkap (KI,

KD, Indikator, tujuan,

kegiatan

pembelajaran)

- Penggunaan bahasa

13,14,15,16,

17

18,19

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

46

mudah dipahami oleh

peserta didik.

- Urutan modul

pembelajaran telah

disusun secara

sistematis.

6. Metode

pembelajaran

- Kesesuaian dengan

tujuan pembelajaran.

- Kesesuaian dengan

pendekatan saintifik

(mengamati, menanya,

menalar, mencoba dan

mengkomunikasikan).

- Kesesuaian dengan

karateristik peserta

didik.

20,21,22,23

7. Skenario/Kegiatan

Pembelajaran

- Keruntutan kegiatan

pembelajaran

berdasarkan

Pendekatan Saintifik

aspek

mengamati,menanya,

menalar, mencoba dan

mengkomunikasikan

- Kesesuaian kegiatan

pembelajaran dapat

menumbuhkan relasi

dan kemampuan

berpikir kritis.

- Kesesuaian kegiatan

pembelajaran dapat

menciptakan dialog

antar siswa untuk

menemukan realitas

dengan menggunakan

panca indra.

- Kesesuaian kegiatan

pembelajaran dapat

melaksanakan aksi

untuk menemukan

pengetahuan sendiri

dalam proses

pembelajaran.

24,25,26,27,

28

29,30,31,32

33,34

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

47

No Aspek Indikator No

Pernyataan

- Kesesuaian kegiatan

pembelajaran dengan

memberdayakan

antara guru dan

peserta didik, serta

mampu berefleksi

diakhir pembelajaran.

- Kesesuaian kegiatan

dengan

sistematika/keruntutan

materi pembelajaran

Kesesuaian alokasi

waktu kegiatan

pendahuluan, kegiatan

inti, dan kegiatan

penutup dengan

cakupan materi dan

tingkat pemahaman

peserta didik.

8. Penilaian Hasil

Belajar

- Kesesuaian bentuk,

teknik dan instrumen

dengan indikator

pencapaian

kompetensi.

- Kesesuaian antara

bentuk, teknik dan

instrumen kognitif

- Kesesuaian antara

bentuk, teknik dan

instrumen afektif

- Kesesuaian antara

bentuk, teknik dan

instrumen

psikomotorik

35,36,37,38

Setelah peneliti membuat kisi-kisi maka dilanjutkan untuk membuat

instrumen angket yang akan digunakan untuk melakukan penilaian kualitas

produk berupa modul pembelajaran IPA SD berbasis Pendidikan Emansipatoris.

Kriteria penilaian pada bagian langkah pembelajaran dipadukan antara aspek

Pendidikan Emansipatoris dan PPD. Contoh instrumen angket penilaian modul

dapat dilihat di bawah ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

48

Tabel 3.6 Contoh Instrumen Angket Penilaian

Modul Pembelajaran IPA SD

No Komponen yang dinilai Skor

Saran 1 2 3 4

Identitas mata pelajaran

1. Terdapat satuan

pendidikan, kelas,

semester, tema, subtema,

pembelajaran ke-

Perumusan Indikator

2. Kesesuaian dengan

Kompetensi Inti

3. Kesesuaian dengan

Kompetensi Dasar

4. Kesesuaian rumusan

dengan aspek Kognitif

5. Kesesuaian rumusan

dengan aspek Afektif

6. Kesesuaian rumusan

dengan aspek

Psikomotorik

Uraian Tujuan pembelajaran yang akan dicapai peserta didik

7. Kesesuaian dengan

indikator (Kognitif,

afektif, psikomotorik)

8. Kesesuaian dengan

perumusan tujuan dengan

aspek Audience,

Behaviour, Condition, dan

Degree

9. Kesesuaian dengan

karakteristik peserta didik

Pemilihan dan Pengorganisasian Materi Pembelajaran

10. Kesesuaian dengan tujuan

pembelajaran

11. Kesesuaian dengan

karakteristik peserta didik

12. Keruntutan uraian materi

ajar

Pemilihan Media dan Sumber Belajar

13. Kesesuaian dengan tujuan

pembelajaran

14. Kesesuaian dengan materi

pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

49

No Komponen yang dinilai Skor

Saran 1 2 3 4

15. Kesesuaian dengan

pendekatan saintifik

(mengamati, menanya,

menalar, mencoba,

mengkomunikasikan)

16. Kesesuaian dengan

karakteristik peserta didik

17. Komponen dalam modul

lengkap (KI, KD,

Indikator, kegiatan

pembelajaran)

18. Penggunaan bahasa

mudah dipahami oleh

peserta didik

19. Urutan modul

pembelajaran telah

disusun secara sistematis.

Metode Pembelajaran

20. Kesesuaian dengan tujuan

pembelajaran

21. Kesesuaian dengan

pendekatan saintifik

(mengamati, menanya,

menalar, mencoba dan

mengkomunikasikan)

22. Kesesuaian dengan

metode inquiri

23. Kesesuaian dengan

karateristik peserta didik

Skenario/Kegiatan Pembelajaran

24. Keruntutan kegiatan

pembelajaran berdasarkan

Pendekatan Saintifik

aspek mengamati

25. Keruntutan kegiatan

pembelajaran berdasarkan

Pendekatan Saintifik

aspek menanya

26. Keruntutan kegiatan

pembelajaran berdasarkan

Pendekatan Saintifik

aspek menalar

27. Keruntutan kegiatan

pembelajaran berdasarkan

Pendekatan Saintifik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

50

aspek mencoba

No Komponen yang dinilai Skor

Saran 1 2 3 4

28. Keruntutan kegiatan

pembelajaran berdasarkan

Pendekatan Saintifik

aspek mengkomunikasikan

29. Kesesuaian kegiatan

pembelajaran dapat

menumbuhkan relasi dan

kemampuan berpikir

kritis.

30. Kesesuaian kegiatan

pembelajaran dapat

menciptakan dialog antar

siswa untuk menemukan

realitas dengan

menggunakan panca indra.

31. Kesesuaian kegiatan

pembelajaran dapat

melaksanakan aksi untuk

menemukan pengetahuan

sendiri dalam proses

pembelajaran.

32. Kesesuaian kegiatan

pembelajaran dengan

memberdayakan antara

guru dan peserta didik,

serta mampu berefleksi

diakhir pembelajaran.

33. Kesesuaian kegiatan

dengan

sistematika/keruntutan

materi pembelajaran

34. Kesesuaian alokasi waktu

kegiatan pendahuluan,

kegiatan inti, dan kegiatan

penutup dengan cakupan

materi dan tingkat

pemahaman siswa.

Rancangan Penilaian Autentik

35. Kesesuaian bentuk, teknik

dan instrumen dengan

indikator pencapaian

kompetensi.

36. Kesesuaian antara bentuk,

teknik dan instrumen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

51

kognitif

No Komponen yang dinilai Skor

Saran 1 2 3 4

37. Kesesuaian antara bentuk,

teknik dan instrumen

afektif

38. Kesesuaian antara bentuk,

teknik dan instrumen

psikomotorik

Total Skor

Saran Validator:

3.5.2 Wawancara

Wawancara merupakan suatu proses tanya jawab kepada responden.

Wawancara merupakan pengumpulan data yang dilakukan secara langsung dari

sumbernya tentang analisis kebutuhan yang akan digunakan dalam penelitian.

Wawancara yang dilakukan adalah wawancara tidak terstruktur. Wawancara tidak

terstruktur hanya ditanyakan hanya garis besarnya tetapi mengacu pada

permasalahan. (Widyoko:2012)

Wawancara juga digunakan sebagai acuan peneliti apabila ingin

melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan dan potensi yang

harus diteliti (Sugiono:2015)

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan wawancara tidak terstruktur.

Wawancara secara tidak terstruktur dilakukan untuk mengetahui analisis

kebutuhan peserta didik pada awal penelitian. Berikut berupa tabel kisi-kisi

instrumen wawancara awal kepada kepala sekolah dan guru kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

52

Tabel 3.7 Kisi-kisi Instrumen Wawancara

Kepada Kepala Sekolah

No Aspek Nomor

pertanyaan

1. Visi dan misi SD Joannes Bosco Yogyakarta 1

2. Kualitas kelulusan SD Joannes Bosco

Yogyakarta

2

3. Rata-rata ekonomi orang tua/wali 3

4. Pekerjaan 4

5. Kurikulum yang digunakan 5

6. Model/ pendekatan 6

7. Kegiatan yang dilakukan dalam berkaitan

dengan pelestarian lingkungan di sekolah

7

8. Pengelolaan dan pemanfaatan lingkungan

hidup

8

Tabel 3.8 Instrumen Pertanyaan Wawancara

kepada Kepala Sekolah

No Daftar Pertanyaan Jawaban

1. Apa visi dan misi SD Joannes Bosco

Yogyakarta?

2. Bagaimana kualitas kelulusan SD Joannes

Bosco Yogyakarta setiap tahunnya?

3. Bagaimana rata-rata ekonomi orang

tua/wali SD Joannes Bosco Yogyakarta?

4. Apa pekerjaan sebagian besar orang

tua/wali SD

5. Apa kurikulum yang digunakan di SD

Joannes Bosco Yogyakarta?

6. Apa model/pendekatan yang digunakan di

SD Joannes Bosco Yogyakarta?

7. Apa saja kegiatan yang dilakukan oleh

peserta didik berkaitan dengan pelestarian

lingkungan di sekolah?

8. Bagaimana pengelolaan dan pemanfaatan

lingkungan hidup yang ada di sekitar

sekolah?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

53

Berikut adalah kisi-kisi serta instrumen wawancara yang ditujukan kepada

guru kelas III Humanis SD Joannes Bosco Yogyakarta:

Tabel 3.9 Kisi-kisi Instrumen Wawancara Kepada Guru Kelas

No Aspek Nomor pertanyaan

1. Metode 1

2. Peran peserta didik 2

3. Mengintegrasikan pembelajaran IPA 3,4

4. Pekerjaan orang tua/wali 5

Tabel 3.10 Instrumen Pertanyaan Wawancara kepada

Guru Kelas III Humanis

No Daftar Pertanyaan Jawaban

1. Apa metode yang digunakan dalam proses

pembelajaran?

2. Bagaimana peran peserta didik dalam

menjaga dan melestarikan lingkungan?

3. Bagaimana mengintegrasikan

pembelajaran IPA untuk kelas III dalam

pembelajaran tematik pada kurikulum

2013?

4. Apakah disetiap tema terintegrasi dalam

pelajaran IPA?

5. Apa pekerjaan sebagian besar orang

tua/wali peserta didik?

Tabel 3.11 Kisi-kisi Instrumen Pertanyaan Wawancara Kualitas

Modul kepada Peserta Didik

No Aspek No Pertanyaan

1. Pemahaman 1

2. Manfaat 2

3. Kesulitan 3

4. Aksi 4

5. Perasaan 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

54

Tabel 3.12 Instrumen Pertanyaan Wawancara Kualitas Modul

kepada Peserta Didik

No Daftar Pertanyaan Jawaban

1. Apa kamu paham mengerjakan soal yang

ada di dalam modul?

2. Apa manfaat yang kamu dapatkan setelah

mengerjakan modul?

3. Apa kesulitan yang kamu alami pada saat

mengerjakan modul?

4. Apa yang akan kamu lakukan selanjutnya

setelah mempelajari tentang

perkembangbiakan tumbuhan?

5. Bagaimana perasaanmu saat belajar

menggunakan modul itu? Mengapa?

3.5.3 Observasi

Sebagai metode pengumpulan data, observasi biasa diartikan sebagai

pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap unsur-unsur yang nampak

dalam suatu gejala pada objek penelitian (Widyoko:2012). Metode observasi

dilakukan untuk melihat secara langsung kegiatan yang dilakukan oleh responden

yang akan diteliti. Pengumpulan data dengan menggunakan observasi berkenaan

dengan kegiatan manusia, perilaku dan tindakan serta gejala-gejalan alam yang

terjadi.

Dalam penelitian ini peneliti melakukan observasi partisipan yang

dilakukan di dalam kelas dan terlibat langsung dalam segala aktivitas yang

dilakukan oleh peserta didik. Observasi ini digunakan untuk mengetahui kondisi

belajar peserta didik di dalam kelas. Peneliti juga melakukan observasi non

partisipan yang dilakukan di luar kelas pada saat peserta didik istirahat. Observasi

ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas pseserta didik di lingkungan sekitar.

Peneliti tidak terlibat langsung dengan kegiatan yang mereka lakukan tetapi hanya

sebagai pengamat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

55

3.6 Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan tahapan yang dilakukan setelah data dari seluruh

responden terkumpul. Dalam penelitian ini dianalisis secara kuantitatif dan

kualitatif.

3.6.1 Teknik Analisis Data Kualitatif

Data kualitatif penelitian ini di dapat dari hasil wawancara dan observasi

dari pihak kepala sekolah, guru kelas dan peserta didik. Serta komentar yang

dikemukakan dari 3 ahli. Pertama ahli IPA mengomentari untuk perbaikan modul

IPA, kedua ahli Dominikan untuk mengomentari pada sisi tahap-tahap PPD yang

diterapkan di SD Joannes Bosco Yogyakarta dan ketiga guru kelas mengomentari

produk modul untuk mengetahui kelengkapan modul.

3.6.2 Teknik Analisis Data Kuantitatif

Data kuantitatif diperoleh dari analisis kebutuhan dan wawancara peserta

didik yang diolah dengan menggunakan persentase (%). Selain itu hasil untuk

menilai kelayakan modul berupa angka dari tiga ahli menggunakan skala Likert

yang dikonversikan dalam skala 4 menurut (Widyoko, 2014: 144) . Berikut

merupakan tabel konversi data kualitatif ke kuantitatif menurut Widyoko yang

disajikan pada tabel 3.15.

Tabel 3.13 Konversi Data Kuantitatif ke Kualitatif

Kategori Interval skor

Sangat baik 3,25 < X ≤ 4,00

Baik 2,50 < X ≤ 3,25

Kurang baik 1,75 < X ≤ 2,50

Kurang 1,00 < X ≤ 1,75

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

56

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian Pengembangan

Dalam penelitian pengembangan ini ada dua hal yang akan dipaparkan. (1)

Proses pengembangan Modul IPA untuk Sekolah Dasar Kelas III, (2) Kualitas

Modul yang dihasilkan. Kedua hal tersebut akan dijelaskan sebagai berikut.

4.1.1 Proses Pengembangan Modul IPA untuk Sekolah Dasar Kelas III

Berdasarkan langkah-langkah pengembangan yang sudah diuraikan di bab

sebelumnya, proses pengembangan Modul IPA untuk Sekolah Dasar kelas III

mengikuti kelima tahap berikut.

4.1.1.1 Analisis Kebutuhan

Langkah awal yang digunakan dalam penelitian ini adalah menentukan

tujuan yang hendak dicapai. Tujuan dalam pengembangan modul ini yaitu untuk

menanamkan sikap peduli terhadap lingkungan. Langkah selanjutnya peneliti

menganalisis kebutuhan peserta didik dengan melakukan penyebaran angket,

wawancara, dan observasi. Penyebaran angket diberikan kepada peserta didik

kelas III Humanis SD Joannes Bosco, sedangkan wawancara dilakukan kepada

kepala sekolah dan guru kelas dan yang terakhir observasi kegiatan peserta didik

di dalam kelas dan di luar kelas.

1. Angket

Angket analisis kebutuhan ini dimaksudkan oleh peneliti untuk mendapatkan

data tentang kebutuhan peserta didik. Angket ini ditujukan kepada peserta didik di

kelas III Humanis SD Joannes Bosco Yogyakarta sebanyak 25 anak. Angket ini

disebarkan oleh peneliti pada hari Kamis, 28 Juli 2016. Angket ini dibagi menjadi

3 aspek yaitu aspek sosial, ekonomi dan akademik, serta berisi 36 pernyataan

yang harus diisi oleh peserta didik sesuai dengan kenyataan. Hasil angket dapat

dilihat pada tabel 4.1 berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

57

Tabel 4.1 Hasil Angket Analisis Kebutuhan Peserta Didik

No Pernyataan Ya Tidak

Latar Belakang Sosial

1 Saya pernah mengikuti kerja bakti di sekolah 64 % 36 %

2 Saya pernah mengikuti kerja bakti dirumah 72 % 28 %

3 Peranan saya di dalam masyarakat adalah

menjaga lingkungan sekitar.

84 % 16 %

4 Saya selalu menyapu halaman setiap hari 36 % 64 %

5 Saya sangat termotivasi untuk menjaga

lingkungan sekitar

72 % 28 %

6 Saya merusak tanaman yang ada di lingkungan

sekitar

16 % 84 %

7 Saya membuang sampah botol/plastik/kaleng di

tanah/sungai

28 % 72 %

8 Saya membakar sampah plastik yang sudah tidak

digunakan

44 % 56 %

9 Saya selalu menyisakan makanan ketika selesai

makan

40 % 60 %

10 Saya dapat mengerjakan tugas kelompok dengan

baik bersama teman sekelompok

88 % 12 %

11 Saya melaksanakan piket kelas bersama dengan

teman sekelompok

92 % 8 %

12 Saya dapat membagi tugas dengan teman –

teman ketika membersihkan lingkungan sekolah

88 % 12 %

13 Saya mengerjakan ulangan bersama dengan

teman

20 % 80 %

14 Saya pernah menanam tanaman di lingkungan

sekitar

64 % 36 %

15 Saya pernah mengikuti kegiatan menanam pohon

bersama

40 % 60 %

16 Saya senang melihat sampah menumpuk 8 % 92 %

17 Saya merasa prihatin melihat bencana banjir,

tanah longsor

84 % 16 %

18 Saya selalu membantu pekerjaan ibu di rumah 56 % 44 %

19 Saya suka bermain game sampai lupa waktu 20 % 80 %

Latar Belakang Ekonomi

20 Saya selalu membawa bekal dari rumah 72 % 28 %

21 Saya membawa uang saku kurang dari Rp 5.000 48 % 52 %

22 Saya membawa uang saku lebih dari Rp 5.000 36 % 64 %

23 Saya memiliki mobil satu atau lebih dari satu 76 % 24 %

24 Saya memiliki motor satu atau lebih dari satu 92 % 8 %

25 Saya memiliki televisi satu atau lebih dari satu 76 % 24 %

26 Saya senang belanja di mall 64 % 36 %

27 Setiap naik kelas saya selalu membeli tas/sepatu

baru.

56 % 44 %

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

58

No Pernyataan Ya Tidak

28 Saya lebih senang berangkat ke sekolah

menggunakan kendaraan umum (angkot, bis,

becak, dll)

12 % 88 %

29 Saya lebih senang berangkat ke sekolah

menggunakan kendaraan pribadi

(mobil,motor,sepeda)

88 % 12 %

30 Kedua orang tua saya bekerja 72 % 28 %

Latar Belakang Akademik

31 Selain di sekolah saya mengikuti bimbingan

belajar/les

56 % 44 %

32 Saya lebih mudah mengerti materi pelajaran

dengan menggunakan media

52 % 48 %

33 Saya lebih mudah mengerti materi dengan

membaca buku

84 % 16 %

34 Saya mendapat nilai bagus di semua mata

pelajaran

36 % 64 %

35 Saya menyukai pelajaran IPA yang berkaitan

dengan alam

64 % 36 %

36 Saya lebih suka belajar sendiri daripada belajar

bersama teman

24 % 76 %

Latar belakang aspek sosial digunakan untuk melihat kesosialan peserta

didik di lingkungan sekitar. Berdasarkan pernyataan angket di atas item 1 dan 2

tentang kerja bakti di sekolah dan di rumah tidak bisa mengukur sikap kepedulian

peserta didik, karena dari hasil wawancara bahwa di sekolah tidak pernah

diadakan aksi kerja bakti dan kebersihan lingkungan sudah dikelola oleh petugas

kebersihan di sekolah. Selain itu di rumah juga belum tentu peserta didik

mengerjakan pekerjaan rumah karena sudah diselesaikan oleh pembantu atau

orang tua mereka. Untuk item 4 belum tentu seluruh peserta didik menyapu

halaman setiap hari, bisa jadi mereka tidak mempunyai halaman di rumah.

Sedangkan untuk item 9 juga tidak dapat mengukur sikap peduli dengan

lingkungan karena, belum tentu mereka menyisakan makanan setiap hari pada saat

makan. Item 11, juga tidak bisa digunakan untuk mengukur kepedulian terhadap

lingkungan karena belum tentu mereka melaksanakan piket kelas bersama

kelompok. Sedangkan item 13 tidak ada hubungannya dengan kepedulian

lingkungan hidup. Untuk item 15 juga tidak bisa mengukur kepedulian karena

pernyataannya memiliki makna yang berbeda antara peneliti dan peserta didik.

Untuk item 18 belum tentu pekerjaan di rumah di kerjakan oleh ibu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

59

Latar belakang aspek ekonomi diperlukan untuk melihat tingkat ekonomi

peserta didik, sehingga peneliti dapat melihat karakteristik peserta didik.

Berdasarkan pernyataan angket tersebut item 20 tidak bisa digunakan untuk

melihat karakteristik peserta didik karena belum tentu mereka setiap hari

membawa bekal dari rumah. Sedangkan item 26 belum tentu peserta didik yang

belanja di mall itu hidupnya berkecukupan. Untuk item 27, belum tentu membeli

sepatu/tas pada saat kenaikan kelas.

Latar belakang aspek akademik diperlukan sebagai pertimbangan

pembuatan modul yang digunakan untuk menanamkan sikap peduli lingkungan.

Item 31 tidak dapat dijadikan sebagai acuan karena, belum tentu mengikuti les

atau bimbingan atas kemauan sendiri. Sedangkan item 34 tidak semua peserta

didik selalu mendapatkan nilai bagus di semua mata pelajaran. Selanjutnya item

35 pernyataan kurang tepat, karena dalam mata pelajaran IPA tentu akan

mempelajarai alam dan lingkungan sekitar.

Berdasarkan dari beberapa pernyataan item yang sesuai di dalam angket di

atas maka dapat disimpulkan jika kesosialan para peserta didik dengan lingkungan

yang ada di sekitarnya masih kurang baik dilihat dari pernyataan para peserta

didik. Ekonomi dalam keluarga mereka menurut hasil dari angket yaitu kelas

menengah ke atas, sedangkan akademik peserta didik dilihat dari kriteria

pernyataan yang ada di dalam angket sudah cukup baik dari segi pemahaman

materi.

2. Wawancara

Peneliti melakukan wawancara kepada kepala sekolah dan guru kelas III untuk

mengetahui analisis kebutuhan yang terdiri dari 3 aspek yaitu latar belakang

ekonomi, sosial dan akademik. Pertama adalah wawancara kepala sekolah, yang

dilakukan pada hari Rabu tanggal 20 Juli 2016. Peneliti mewawancarai kepala

sekolah untuk mengetahui secara umum kondisi SD Joannes Bosco Yogyakarta.

Beliau menceritakan visi dan misi sekolah maka hasilnya yaitu visi “Cerdas,

terampil, Cinta Kebenaran dan Berwawasan Global”. Visi tersebut memiliki

indikator sebagai berikut: unggul dalam iman, unggul dalam pendidikan karakter,

unggul dalam prestasi akademik dan non akademik, serta unggul dalam

manajemen pembelajaran. Kemudian Misi sekolah yaitu (1) Mengoptimalkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

60

proses pembelajaran dan bimbingan melalui belajar terus menerus. (2) Membina

kemandirian peserta didik melalui kegiatan berkomunikasi, mengekspresikan diri

melalui karya seni dan budaya, dengan public speaking, jurnalistik, penguasaan

tiga bahasa, membaca buku untuk berprestasi. (3) Mengembangkan iman dan

kejujuran dengan penuh kasih serta membagikan kepada sesama. (4)

Mengembangkan sikap berfikir global dan bertindak lokal dengan berbudaya

untuk mencapai pribadi transenden.

Peneliti juga menanyakan tentang bagaimana kualitas kelulusan pada setiap

tahunnya. Dengan jelas kepala sekolah mengatakan bahwa ranking selalu naik

pada tiap tahunnya dilihat dari data administrasi sekolah. Selain itu sosial dan

kedisiplinan juga menjadi semakin meningkat dilihat dari sikap peserta didik

setiap harinya. Pertanyaan yang selanjutnya tentang rata-rata ekonomi orang

tua/wali SD Joannes Bosco Yogyakarta, maka jawabannya adalah rata-rata

ekonomi sudah menengah ke atas. Hal ini dikarenakan sekolah terletak di daerah

pinggiran antara kota dan pedesaan. Kemudian pernyataan selanjutnya sebagian

pekerjaan orangtua/wali yaitu sebagian wiraswasta. Mengenai kurikulum yang

digunakan di SD ini yaitu Kurikulum 2013, beliau mengatakan jika dahulu sempat

menggunakan KTSP kini beralih ke kurikulum 2013 atas kebijakan pemerintah.

Lalu peneliti juga menanyakan tentang model atau pendekatan yang digunakan

dalam pembelajaran. Kemudian kepala sekolah mengatakan bahwa di SD Joannes

Bosco menerapkan PPD (Paradigma Pendidikan Dominikan) dalam proses

pembelajaran. Sekolah ini menggunakan PPD karena bernaung di bawah

kepemimpinan Dominikan.

Peneliti juga menanyakan tentang pengelolaan dan pemanfaatan lingkungan hidup

yang ada di sekitar sekolah. Maka jawaban yang didapatkan peneliti yaitu bahwa

pengelolaan sudah ditanggung oleh petugas kebersihan. Peserta didik tidak

langsung turun tangan dalam menjaga dan mengelolan lingkungan hidup. Pihak

sekolah juga selalu mengupayakan supaya lingkungan sekitar dapat digunakan

untuk belajar para peserta didik.

Selain melakukan wawancara kepada kepala sekolah, peneliti juga

mewawancarai guru kelas. Wawancara dilakukan pada hari Rabu tanggal 27 Juli

2016. Hasil dari wawancara yaitu yang pertama, metode yang digunakan oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

61

guru kelas di III Humanis yaitu ceramah untuk menjelaskan materi pembelajaran

serta peserta didik diajak untuk belajar di dalam kelompok. Kedua, tentang peran

serta peserta didik dalam menjaga dan melestarikan lingkungan, beliau

mengatakan bahwa peserta didik tidak terlibat banyak dalam aksi lingkungan

seperti kerja bakti, menanam pohon,dll.

3. Observasi

Observasi dilakukan oleh peneliti pada tanggal 27-28 Juli 2016 khusus

dilakukan pada peserta didik kelas III Humanis SD Joannes Bosco Yogyakarta.

Jumlah peserta didik terdiri dari 25 anak. Observasi dilakukan di dalam kelas pada

saat proses pembelajaran dan di luar kelas pada saat istirahat. Pembelajaran

dimulai pukul 07.30 karena pukul 07.00-.07.30 dilakukan untuk doa dan

perwalian dari wali kelas masing-masing.

Pertama, observasi di dalam kelas pada saat peserta didik melakukan proses

pembelajaran dengan wali kelasnya. Hasil dari observasi di dalam kelas peneliti

melihat bahwa pembelajaran masih terpaku pada buku paket. Peserta didik kurang

bisa mengeksplor dirinya dengan segala kemampuan yang dimilikinya. Peserta

didik menunggu informasi dari guru yang pada saat itu mengajar. Metode yang

digunakan pada saat pembelajaran bervariasi yaitu individu dan berkelompok.

Materi yang dipelajari saat itu adalah teknologi pangan. Sebelumnya peserta

didik mempunyai PR lalu bersama guru meneliti hasil pekerjaan dari rumah.

Setelah itu guru memberikan tugas mengerjakan soal berikutnya. Setelah selesai

mengerjakan salah satu peserta didik mempresentasikan hasil pekerjaannya di

depan kelas. Pada kegiatan ini guru berperan sebagai moderator dan bertugas

memberi penguatan atas jawaban yang benar. Pada saat pembelajaran peserta

didik sangat antusias dan menjawab segala pertanyaan yang diajukan kepada

guru. Peneliti melakukan observasi di dalam kelas dengan tujuan melihat situasi

dan kondisi peserta didik dalam mengikuti pembelajaran, melihat metode yang

digunakan dan kemampuan peserta didik memahami materi khususnya lebih pada

aspek akademik.

Selain itu peneliti melakukan observasi di luar kelas dengan tujuan melihat

kondisi peserta didik saat berorientasi dengan lingkungan sekitar. Hasil dari

pengamatan peneliti setiap istirahat peserta didik bermain di halaman sekolah ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

62

pula yang ada di dalam kelas. Sosialisasi antar teman terjalin baik, karena pada

saat itu tidak ada permasalahan yang terjadi. Hanya saja peneliti melihat kondisi

bahwa peserta didik tidak ada yang melakukan piket kelas pada saat itu.

Berdasarkan hasil observasi, analisis kebutuhan yang dilakukan peneliti,

terlihat di dalam pembelajaran belum ada kegiatan di dalam kelas untuk

melakukan percobaan dan pembelajaran masih terpaku pada materi di buku paket,

sehingga belum memunculkan peserta didik untuk bereksplorasi dalam

menemukan pengetahuan yang akan dicapai. Di luar kelas peneliti melihat bahwa

peserta didik belum berkontribusi dalam menjaga dan melestarikan lingkungan

yang ada di sekitarnya.

Berdasarkan hasil angket peserta didik belum bisa mewakili keseluruhan untuk

melihat kebutuhan peserta didik, maka peneliti melengkapi data yang didapatkan

dari hasil wawancara kepala sekolah, wawancara guru kelas dan observasi. Dapat

disimpulkan bahwa peserta didik secara keseluruhan masih belum tertarik untuk

peduli terhadap lingkungan. Oleh karena itu peneliti mengembangkan modul

pembelajaran IPA yang isi kegiatannya bertujuan untuk menanamkan sikap peduli

lingkungan.

Setelah melakukan analisis kebutuhan kepada peserta didik di kelas III

Humanis, peneliti menentukan Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD) dan

mengembangkan indikator yang sesuai dengan sikap peduli lingkungan yang

dijelaskan sebagai berikut.

Tabel 4.2 Kompetensi Inti

No Kompetensi Inti

1. Menerima, menjalankan dan menghargai agama yang dianutnya.

2. Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,

peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga,

teman, guru, tetangganya serta cinta tanah air.

3. Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara

mengamati, menanya, dan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu

tentang dirinya, mahluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya,dan

benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah, dan tempat

bermain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

63

No Kompetensi Inti

4. Menyajikan pengatahuan faktual dan konseptual dalam bahasa

yang jelas, sistematis, logis, dan kritis dalam karya yang estetis,

dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat dan dalam

tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan

berahlak mulia.

Modul pembelajaran IPA ini dibuat berdasarkan kurikulum 2013, sehingga

yang digunakan adalah pembelajaran tematik. Kompetensi Inti (KI) dan

Kompetensi Dasar (KD) digunakan sebagai acuan dalam pembelajaran. Modul

Pembelajaran IPA ini diintegrasikan dari beberapa mata pelajaran yaitu Bahasa

Indonesia, PKn dan Matematika. Oleh karena itu Kompetensi Dasar (KD) yang

dipakai adalah sebagai berikut.

Tabel 4.3 Kompetensi Dasar dan Indikator

1. Pengetahuan dan Ketrampilan

Muatan: Bahasa Indonesia

No Kompetensi Dasar No Indikator

3.2 Menguraikan teks

arahan/petunjuk tentang

perawatan hewan dan

tumbuhan, serta daur

hidup hewan dan

pengembangbiakan

tanaman dengan bantuan

guru atau teman dalam

bahasa Indonesia lisan dan

tulis yang dapat diisi

dengan kosakata bahasa

daerah untuk membantu

pemahaman.

3.2.1

3.2.2

3.2.3

3.2.4

Mengidentifikasi

perkembangbiakan

macam-macam tumbuhan

yang ada di lingkungan

sekitar.

Menguraikan teks menjadi

sebuah petunjuk tentang

perkembangbiakan

tumbuhan yang ada di

lingkungan sekitar.

Menguraikan sebuah

petunjuk berdasarkan

bacaan tentang perawatan

tumbuhan.

Mengidentifikasi dampak

perkembangbiakan

tumbuhan dalam suatu

lingkungan.

4.2 Menerangkan dan 4.2.1 Memperagakan teks

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

64

mempraktikkan teks

arahan/petunjuk tentang

perawatan hewan dan

tumbuhan serta daur hidup

hewan dan

perkembangbiakan

tanaman secara mandiri

dalam bahasa Indonesia

lisan dan tulis yang dapat

diisi dengan kosakata

bahasa daerah untuk

membantu penyajian.

4.2.2

petunjuk tentang

perkembangbiakan

tumbuhan yang ada di

lingkungan sekitar.

Mempraktikkan cara

merawat tumbuhan secara

mandiri.

Muatan: Matematika

No Kompetensi Dasar No Indikator

3.1 Memahami sifat-sifat

operasi hitung bilangan

asli melalui pengamatan

pola penjumlahan dan

perkalian.

3.1.1

3.1.2

Menafsirkan operasi

bilangan asli dari 10-1000

ke dalam perkalian dan

pembagian menggunakan

benda yang ada di sekitar.

Mengidentifikasi sifat-sifat

operasi hitung bilangan asli

melalui pola perkalian

dengan soal cerita.

4.2 Merumuskan dengan

kalimat sendiri, membuat

model matematika, dan

memilih strategi yang

efektif dalam

memecahkan masalah

nyata sehari-hari yang

berkaitan dengan

penjumlahan,

pengurangan, perkalian,

pembagian bilangan

bulat, waktu, panjang,

berat benda, dan uang,

serta memeriksa

kebenaran jawabnya.

4.2.1

4.2.2

Memahami soal cerita yang

berkaitan dengan

kehidupan sehari-hari

dengan prinsip perkalian

dan pembagian.

Merumuskan kalimat

matematika dengan prinsip

perkalian dan pembagian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

65

Muatan: PPKn

No Kompetensi Dasar No Indikator

3.2 Mengetahui hak dan

kewajiban sebagai warga

dalam kehidupan sehari-

hari di rumah dan di

sekolah.

3.2.1

3.2.2

Mengidentifikasikan hak

dan kewajiban sebagai

warga cara hidup sehat.

Mengidentifikasi hak dan

kewajiban sebagai warga

dalam memanfaatkan

tanaman.

3.2.3

3.2.4

3.2.5

Mengidentifikasi hak dan

kewajiban sebagai warga

untuk mengembangbiakan

tumbuhan.

Mengidentifikasi cara

menanam tumbuhan secara

perkembangbiakan alami.

Mengidentifikasi cara

menjaga kelestarian

tumbuhan.

4.2 Melaksanakan kewajiban

sebagai warga dalam

kehidupan sehari-hari di

rumah dan sekolah.

4.2.1

4.2.2

Melakukan aksi menanam

bibit di sekolah.

Mendemonstrasikan cara-

cara menanam tanaman

dengan menggunakan

media tanam.

2. Sikap Spiritual

No Kompetensi Dasar No Indikator

1.1 Berdoa 1.1.1

1.1.2

Tenang dan santun saat

berdoa

Hafal berkat Dominikan

3. Sikap Sosial

No Kompetensi Dasar No Indikator

2.1

Persaudaraan dan

kegembiraan

2.1.1

Ramah, percaya diri dan

senang bersahabat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

66

2.2 Memulai dari apa yang

ada

2.2.1 Mengharagai waktu.

Kompetensi Dasar terdiri dari beberapa aspek yang pertama aspek

pengetahuan dan ketrampilan, aspek sikap sosial dan sikap spiritual. Pada aspek

pengetahuan dan ketrampilan di dalamnya terdapat 3 muatan pelajaran yang

pertama KD muatan pelajaran Bahasa Indonesia, KD muatan pelajaran

Matematika dan KD muatan pelajaran PKn. Masing-masing dari Kompetensi

Dasar (KD) dikembangkan indikator sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai

yaitu menanamkan sikap peduli lingkungan dengan diintegrasikan ke dalam

pembelajaran IPA.

Berdasarkan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) dan

pengembangan indikator maka peneliti menentukan tema dan pengembangan

materi berdasarkan prinsip Tomlinson yang akan dikembangkan pada langkah

selanjutnya. Setelah menentukan KI dan KD serta mengembangkan indikator,

peneliti menentukan tema yaitu “Keanekaragaman Hayati“. Tema ini

berhubungan dengan perkembangbiakan tumbuhan dan lingkungan hidup yang

ada di sekitar.

4.1.1.2 Desain

1) Menentukan Materi Berdasarkan Prinsip Tomlinson

Dengan adanya tema tersebut maka peneliti dapat menanamkan sikap peduli

terhadap lingkungan dengan berbagai kegiatan. Pengembangan materi pada modul

dikembangkan berdasarkan prinsip dari Tomlinson (dalam Harsono:2007) yang

dapat dijelaskan sebagai berikut.

(1) Material should achieve impact

Pada prinsip pertama modul yang diciptakan harus mencapai dampak, sehingga

materi serta kegiatannya dapat diterima oleh peserta didik. Peserta didik mampu

memahami tentang apa yang dipelajari. Oleh karena itu di dalam modul, penulis

memberikan kegiatan seperti gambar di bawah ini, yaitu peserta didik menuliskan

pengalamannya setelah mengamati tumbuhan dan merawat tumbuhan yang ada di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

67

lingkungan sekitar. Contoh penerapan prinsip pertama maka dapat dilihat dalam

modul pada gambar 4.1 di bawah ini.

Gambar 4.1 Modul Pembelajaran Prinsip 1

(2) Materials should help learners to develop confidence

Pada prinsip kedua, isi modul harus bisa membantu peserta didik

mengembangkan kepercayaan diri. Oleh karena itu peneliti membuat kegiatan

pembelajaran seperti gambar 4.2 di bawah ini, yaitu mempresentasikan hasil

diskusinya berupa soal berhitung, sehingga peserta didik dapat belajar percaya diri

di depan orang lain.

Gambar 4.2 Modul Pembelajaran Prinsip 2

(3) What is being taught should be perceived by learners as relevant and useful,

Pada prinsip ketiga, modul harus mudah digunakan dan berkaitan satu sama

lain, sehingga peserta didik dapat mempelajarinya dengan baik. Oleh karena itu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

68

penulis membuat kegiatan pembelajaran seperti gambar 4.3 di bawah ini, yaitu

sebuah teks bacaan tentang Perkembangbiakan Tumbuhan dengan tunas yang

diusung sesuai dengan subtema yaitu Perkembangbiakan Tumbuhan. Peserta didik

diminta untuk menceritakan kembali teks bacaan dan membuat sebuah petunjuk.

Gambar 4.3 Modul Pembelajaran Prinsip 3

(4) Material should require and facilitate learners self-investment,

Pada prinsip keempat, modul harus memfasilitasi peserta didik dalam

membentuk kepribadian. Oleh karena itu peneliti, membuat kegiatan

pembelajaran seperti gambar 4.4 di bawah ini, yaitu contemplasi yang mengajak

peserta didik untuk mengendapkan dalam hati pembelajaran yang sudah

dilaksanakan. Kegiatan ini akan membantu membentuk pribadi peserta didik.

Gambar 4.4 Modul Pembelajaran Prinsip 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

69

(5) Learners must be ready to acquire the points to be taught,

Pada prinsip kelima, modul harus membantu peserta didik untuk mengerti

poin dari pembelajaran yang telah dilakukan. Pada gambar 4.5 di bawah ini

contoh modul yang berisi prinsip ke 5 kegiatan tentang apa saja yang harus

mereka tuliskan setelah melakukan percobaan menanam bibit cabai. Oleh karena

itu dari kegiatan tersebut peserta didik mendapatkan poin-poin sebagai

pengetahuan yang mereka dapatkan dari hasil percobaan.

Gambar 4.5 Modul Pembelajaran Prinsip 5

(6) Materials should help learners feel at ease

Pada prinsip keenam, modul yang dibuat harus bisa membuat peserta didik

merasa nyaman dan senang saat menggunakannya. Oleh karena itu peneliti

membuat modul seperti gambar di atas, yaitu modul diberikan gambar dan

instruksi yang jelas, gambar yang menarik, sehingga membuat peserta didik

merasa nyaman dalam mengerjakan.

Gambar 4.6 Modul Pembelajaran Prinsip 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

70

(7) Materials should take into account that learners differ in affective attitudes,

Pada prinsip ketujuh, modul yang dibuat harus menghasilkan catatan belajar

pada saat pembelajaran di mana setiap peserta didik memiliki sikap yang berbeda-

beda. Oleh karena itu peneliti membuat seperti gambar 4.7 di bawah ini yaitu

langkah kerja menanam bibit cabai. Dengan praktik menanam ini setiap peserta

didik akan memperlihatkan sikap perilaku yang berbeda-beda.

Gambar 4.7 Modul Pembelajaran Prinsip 7

(8) Materials should maximize learning potential by encouraging intellectual, aesthetic

and emotional involvement which stimulates both right and left brain activities,

Pada prinsip kedelapan, modul yang dibuat harus memperlihatkan potensi

peserta didik dalam estetika, intelektual dan keterlibatan emosi pada dirinya. Oleh

karena itu peneliti membuat kegiatan pembelajaran seperti gambar 4.8 di bawah

ini, yaitu menempelkan biji-bijian sambil berhitung. Hal ini akan memacu emosi

dan ketelitian peserta didik dalam melakukannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

71

Gambar 4.8 Modul Pembelajaran Prinsip 8

(9) Materials should provide opportunities for outcome feedback.

Pada prinsip kesembilan, modul yang dibuat harus harus menyediakan umpan

balik kepada peserta didik. Oleh karena itu peneliti membuat kegiatan

pembelajaran seperti gambar di atas, yaitu actuating yang berupakan bagian dari

tahap PPD. Dalam kegiatan ini peserta didik dapat menuliskan niat-nilat yang

harus mereka lakukan setelah selesai pembelajaran.

Gambar 4.9 Modul Pembelajaran Prinsip 9

2) Deskripsi Modul

Modul pembelajaran IPA yang dibuat berorientasi pada Pendidikan

Emansipatoris. Aspek di dalam pendidikan Emansipatoris adalah humanisasi,

kesadaran kritis dan mempertanyakan sistim berupa dialog murni. Nilai-nilai

yang terkandung di dalam Pendidikan Emansipatoris diterapkan di setiap

kegiatan yang ada di dalam modul. Pertama, nilai humanisasi terintegrasi di

dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik, karena kegiatan yang

dirancang sesuai dengan realitas yang ada di sekitarnya. Peserta didik dapat

menyelesaikan sendiri permasalahan dalam kegiatan pembelajaran tersebut.

Ada keterlibatan peserta didik di dalam setiap kegiatan pembelajaran, sehingga

mereka tidak hanya menerima materi dari guru.

Sedangkan dari aspek kesadaran kritis, pada setiap kegiatan di dalam

modul berusaha untuk membangkitkan kesadaran peserta didik sehingga

mereka dapat berkreasi dengan tindakan mereka yang nyata. Contoh tindakan

yang membangkitkan kesadaran peserta didik yaitu pada saat berkegiatan di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

72

lingkungan sekitar dan merawat lingkungan. Selain itu kegiatan pada saat

menanam bibit cabai.

Aspek yang ketiga yaitu dialog, dalam pendidikan bukan transfer

pengetahuan melainkan perjumpaan antara pendidik dan peserta didik dalam

sebuah dialog dalam proses mengetahui dan berpikir. Dalam modul kegiatan

yang dilakukan semuanya terjadi proses dialog antara pendidik dan peserta

didik, sehingga seimbang. Peserta didik tidak serta merta menerima materi

secara utuh dari guru tetapi juga mencari tahu sendiri dengan berbagai praktik

yang dilakukan. Setiap pembelajaran juga dibentuk dalam sebuah kelompok,

sehingga menciptakan komunikasi dan berbagi ilmu antara peserta didik yang

satu dan yang lainnya.

Modul ini juga menggunakan Paradigma Pendidikan Dominikan (PPD)

karena menyesuaikan penggunaan pendekatan yang digunakan di SD Joannes

Bosco Yogyakarta. Tahap PPD terdiri dari yang pertama Learning, di dalam

modul learning terdapat semua tahap kegiatan yang dilakukan menggunakan

pendekatan saintifik, yang dibuat untuk menanamkan sikap peduli lingkungan.

Kedua yaitu, contemplating, di dalam modul pada tahap ini mengajak peserta

didik untuk masuk dalam suasana hening untuk memahami apa yang sudah

dipelajari yaitu tentang perkembangbiakan tumbuhan dan lingkungan hidup.

Pada tahap ini peserta didik diminta untuk membuat doa syukur atas ungkapan

rasa terima kasih mereka. Ketiga, actuating pada tahap ini peserta didik

menuliskan niat apa saja yang akan mereka lakukan selanjutnya bagi

lingkungan di sekitarnya. Keempat, sharing pada tahap ini peserta didik

meceritakan secara singkap niat yang sudah ditulis dalam tahap actuating. Pada

tahap ini bisa juga diintegrasikan dengan aspek Emansipatoris bagian dialog,

sehingga peserta didik dapat saling berdialog dan belajar dari pengalaman

peserta didik lainnya. Kelima, reflecting pada tahap ini peserta didik

merefleksikan seluruh kegiatan pembelajaran dan merefleksikan manfaat apa

yang mereka dapatkan dari seluruh kegiatan pembelajaran.

Berdasarkan uraian di atas merupakan bagian-bagian isi modul yang

berbasis Pendidikan Emansipatoris dengan menggunakan pendekatan PPD,

bertujuan untuk menanamkan sikap peduli terhadap lingkungan hidup.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

73

3) Instrumen Penilaian Para Ahli

Modul Pembelajaran IPA disusun kemudian dilakukan penilaian kepada

para ahli dan guru kelas III. Berikut merupakan data hasil penilaian modul

pembelajaran IPA oleh penilai.

Penilaian Modul pembelajaran dilakukan oleh ahli IPA pada tanggal 29

November 2016. Berikut tabel hasil penilaian modul.

Tabel 4.4 Hasil Penilaian Para Ahli IPA

No Komponen yang dinilai Skor

Saran 1 2 3 4

Identitas mata pelajaran

1. Terdapat satuan pendidikan,

kelas, semester, tema,

subtema, pembelajaran ke- ѵ

Perumusan Indikator

2. Kesesuaian dengan

Kompetensi Inti

ѵ

3. Kesesuaian dengan

Kompetensi Dasar

ѵ

4. Kesesuaian rumusan

dengan aspek Kognitif

ѵ

5. Kesesuaian rumusan

dengan aspek Afektif

ѵ

6. Kesesuaian rumusan

dengan aspek Psikomotorik

ѵ

Uraian Tujuan pembelajaran yang akan dicapai peserta didik

7. Kesesuaian dengan

indikator (Kognitif, afektif,

psikomotorik)

ѵ

8. Kesesuaian dengan

perumusan tujuan dengan

aspek Audience, Behaviour,

Condition, dan Degree

ѵ

9. Kesesuaian dengan

karakteristik peserta didik

ѵ

Pemilihan dan Pengorganisasian Materi Pembelajaran

10. Kesesuaian dengan tujuan

pembelajaran

ѵ

11. Kesesuaian dengan

karakteristik peserta didik

ѵ

12. Keruntutan uraian materi

ajar

ѵ

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

74

No Komponen yang dinilai Skor

Saran 1 2 3 4

Pemilihan Media dan Sumber Belajar

13. Kesesuaian dengan tujuan

pembelajaran

ѵ

14. Kesesuaian dengan materi

pembelajaran

ѵ

15. Kesesuaian dengan

pendekatan saintifik

(mengamati, menanya,

menalar, mencoba,

mengkomunikasikan)

ѵ

16. Kesesuaian dengan

karakteristik peserta didik

ѵ

17. Komponen dalam modul

lengkap (KI, KD, Indikator,

kegiatan pembelajaran)

ѵ

18. Penggunaan bahasa mudah

dipahami oleh peserta didik

ѵ

19. Urutan modul pembelajaran

telah disusun secara

sistematis.

ѵ

Metode Pembelajaran

20. Kesesuaian dengan tujuan

pembelajaran

ѵ

21. Kesesuaian dengan

pendekatan saintifik

(mengamati, menanya,

menalar, mencoba dan

mengkomunikasikan)

ѵ

22. Kesesuaian dengan metode

inquiri

ѵ

23. Kesesuaian dengan

karateristik peserta didik

ѵ

Skenario/Kegiatan Pembelajaran

24. Keruntutan kegiatan

pembelajaran berdasarkan

Pendekatan Saintifik aspek

mengamati

ѵ

25. Keruntutan kegiatan

pembelajaran berdasarkan

Pendekatan Saintifik aspek

menanya

ѵ

26. Keruntutan kegiatan

pembelajaran berdasarkan

Pendekatan Saintifik aspek

menalar

ѵ

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

75

No Komponen yang dinilai Skor

Saran 1 2 3 4

27. Keruntutan kegiatan

pembelajaran berdasarkan

Pendekatan Saintifik aspek

mencoba

ѵ

28. Keruntutan kegiatan

pembelajaran berdasarkan

Pendekatan Saintifik aspek

mengkomunikasikan

ѵ

29. Kesesuaian kegiatan

pembelajaran dapat

menumbuhkan relasi dan

kemampuan berpikir kritis.

ѵ

30. Kesesuaian kegiatan

pembelajaran dapat

menciptakan dialog antar

peserta didik untuk

menemukan realitas dengan

menggunakan panca indra.

ѵ

31. Kesesuaian kegiatan

pembelajaran dapat

melaksanakan aksi untuk

menemukan pengetahuan

sendiri dalam proses

pembelajaran.

ѵ

32. Kesesuaian kegiatan

pembelajaran dengan

memberdayakan antara

guru dan peserta didik, serta

mampu berefleksi diakhir

pembelajaran.

ѵ

33. Kesesuaian kegiatan dengan

sistematika/keruntutan

materi pembelajaran

ѵ

34. Kesesuaian alokasi waktu

kegiatan pendahuluan,

kegiatan inti, dan kegiatan

penutup dengan cakupan

materi dan tingkat

pemahaman peserta didik.

ѵ

Rancangan Penilaian Autentik

35. Kesesuaian bentuk, teknik

dan instrumen dengan

indikator pencapaian

kompetensi.

ѵ

36. Kesesuaian antara bentuk, ѵ

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

76

teknik dan instrumen

kognitif

37. Kesesuaian antara bentuk,

teknik dan instrumen afektif

ѵ

38. Kesesuaian antara bentuk,

teknik dan instrumen

psikomotorik

ѵ

Total Skor

Saran Validator:

Berikut adalah tabel penilaian dari ahli PPD yang dilakukan pada tanggal

29 November 2016.

Tabel 4.5 Hasil Penilaian Para Ahli PPD

No Komponen yang dinilai Skor

Saran 1 2 3 4

Identitas mata pelajaran

1. Terdapat satuan pendidikan,

kelas, semester, tema, subtema,

pembelajaran ke- ѵ

Perumusan Indikator

2. Kesesuaian dengan

Kompetensi Inti

ѵ

3. Kesesuaian dengan

Kompetensi Dasar

ѵ

4. Kesesuaian rumusan dengan

aspek Kognitif

ѵ

5. Kesesuaian rumusan dengan

aspek Afektif

ѵ

6. Kesesuaian rumusan dengan

aspek Psikomotorik

ѵ

Uraian Tujuan pembelajaran yang akan dicapai peserta didik

7. Kesesuaian dengan indikator

(Kognitif, afektif,

psikomotorik)

ѵ

8. Kesesuaian dengan perumusan

tujuan dengan aspek Audience,

ѵ

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

77

Behaviour, Condition, dan

Degree

9. Kesesuaian dengan

karakteristik peserta didik

ѵ

Pemilihan dan Pengorganisasian Materi Pembelajaran

10. Kesesuaian dengan tujuan

pembelajaran

ѵ

11. Kesesuaian dengan

karakteristik peserta didik

ѵ

12. Keruntutan uraian materi ajar ѵ

Pemilihan Media dan Sumber Belajar

13. Kesesuaian dengan tujuan

pembelajaran

ѵ

14. Kesesuaian dengan materi

pembelajaran

ѵ

15. Kesesuaian dengan pendekatan

saintifik (mengamati, menanya,

menalar, mencoba,

mengkomunikasikan)

ѵ

16. Kesesuaian dengan

karakteristik peserta didik

ѵ

17. Komponen dalam modul

lengkap (KI, KD, Indikator,

kegiatan pembelajaran)

ѵ

18. Penggunaan bahasa mudah

dipahami oleh peserta didik

ѵ

19. Urutan modul pembelajaran

telah disusun secara sistematis.

ѵ

Metode Pembelajaran

20. Kesesuaian dengan tujuan

pembelajaran

ѵ

21. Kesesuaian dengan pendekatan

saintifik (mengamati, menanya,

menalar, mencoba dan

mengkomunikasikan)

ѵ

22. Kesesuaian dengan metode

inquiri

ѵ

23. Kesesuaian dengan karateristik

peserta didik

ѵ

Skenario/Kegiatan Pembelajaran

24. Keruntutan kegiatan

pembelajaran berdasarkan

Pendekatan Saintifik aspek

mengamati

ѵ

25. Keruntutan kegiatan

pembelajaran berdasarkan

ѵ

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

78

Pendekatan Saintifik aspek

menanya

26. Keruntutan kegiatan

pembelajaran berdasarkan

Pendekatan Saintifik aspek

menalar

ѵ

27. Keruntutan kegiatan

pembelajaran berdasarkan

Pendekatan Saintifik aspek

mencoba

ѵ

28. Keruntutan kegiatan

pembelajaran berdasarkan

Pendekatan Saintifik aspek

mengkomunikasikan

ѵ

29. Kesesuaian kegiatan

pembelajaran dapat

menumbuhkan relasi dan

kemampuan berpikir kritis.

ѵ

30. Kesesuaian kegiatan

pembelajaran dapat

menciptakan dialog antar

peserta didik untuk

menemukan realitas dengan

menggunakan panca indra.

ѵ

31. Kesesuaian kegiatan

pembelajaran dapat

melaksanakan aksi untuk

menemukan pengetahuan

sendiri dalam proses

pembelajaran.

ѵ

32. Kesesuaian kegiatan

pembelajaran dengan

memberdayakan antara guru

dan peserta didik, serta mampu

berefleksi diakhir

pembelajaran.

ѵ

33. Kesesuaian kegiatan dengan

sistematika/keruntutan materi

pembelajaran

ѵ

34. Kesesuaian alokasi waktu

kegiatan pendahuluan, kegiatan

inti, dan kegiatan penutup

dengan cakupan materi dan

tingkat pemahaman peserta

didik.

ѵ

Rancangan Penilaian Autentik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

79

35. Kesesuaian bentuk, teknik dan

instrumen dengan indikator

pencapaian kompetensi.

ѵ

36. Kesesuaian antara bentuk,

teknik dan instrumen kognitif

ѵ

37. Kesesuaian antara bentuk,

teknik dan instrumen afektif

ѵ

38. Kesesuaian antara bentuk,

teknik dan instrumen

psikomotorik

ѵ

Total Skor

Saran Validator:

Berikut adalah tabel penilaian dari guru kelas III yang dilakukan pada

tanggal 01 Desember 2016.

Tabel 4.6 Hasil Penilaian Guru kelas III

No Komponen yang dinilai Skor

Saran 1 2 3 4

Identitas mata pelajaran

1. Terdapat satuan pendidikan,

kelas, semester, tema, subtema,

pembelajaran ke- ѵ

Perumusan Indikator

2. Kesesuaian dengan

Kompetensi Inti

ѵ

3. Kesesuaian dengan

Kompetensi Dasar

ѵ

4. Kesesuaian rumusan dengan

aspek Kognitif

ѵ

5. Kesesuaian rumusan dengan

aspek Afektif

ѵ

6. Kesesuaian rumusan dengan

aspek Psikomotorik

ѵ

Uraian Tujuan pembelajaran yang akan dicapai peserta didik

7. Kesesuaian dengan indikator

(Kognitif, afektif,

psikomotorik)

ѵ

8. Kesesuaian dengan perumusan

tujuan dengan aspek Audience,

Behaviour, Condition, dan

Degree

ѵ

9. Kesesuaian dengan ѵ

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

80

karakteristik peserta didik

Pemilihan dan Pengorganisasian Materi Pembelajaran

10. Kesesuaian dengan tujuan

pembelajaran

ѵ

11. Kesesuaian dengan

karakteristik peserta didik

ѵ

12. Keruntutan uraian materi ajar ѵ

Pemilihan Media dan Sumber Belajar

13. Kesesuaian dengan tujuan

pembelajaran

ѵ

14. Kesesuaian dengan materi

pembelajaran

ѵ

15. Kesesuaian dengan pendekatan

saintifik (mengamati, menanya,

menalar, mencoba,

mengkomunikasikan)

ѵ

No Komponen yang dinilai Skor

Saran 1 2 3 4

16. Kesesuaian dengan

karakteristik peserta didik

ѵ

17. Komponen dalam modul

lengkap (KI, KD, Indikator,

kegiatan pembelajaran)

ѵ

18. Penggunaan bahasa mudah

dipahami oleh peserta didik

ѵ

19. Urutan modul pembelajaran

telah disusun secara sistematis.

ѵ

Metode Pembelajaran

20. Kesesuaian dengan tujuan

pembelajaran

ѵ

21. Kesesuaian dengan pendekatan

saintifik (mengamati, menanya,

menalar, mencoba dan

mengkomunikasikan)

ѵ

22. Kesesuaian dengan metode

inquiri

ѵ

23. Kesesuaian dengan karateristik

peserta didik

ѵ

Skenario/Kegiatan Pembelajaran

24. Keruntutan kegiatan

pembelajaran berdasarkan

Pendekatan Saintifik aspek

mengamati

ѵ

25. Keruntutan kegiatan

pembelajaran berdasarkan

Pendekatan Saintifik aspek

ѵ

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

81

menanya

26. Keruntutan kegiatan

pembelajaran berdasarkan

Pendekatan Saintifik aspek

menalar

ѵ

27. Keruntutan kegiatan

pembelajaran berdasarkan

Pendekatan Saintifik aspek

mencoba

ѵ

28. Keruntutan kegiatan

pembelajaran berdasarkan

Pendekatan Saintifik aspek

mengkomunikasikan

ѵ

29. Kesesuaian kegiatan

pembelajaran dapat

menumbuhkan relasi dan

kemampuan berpikir kritis.

ѵ

No Komponen yang dinilai Skor

Saran 1 2 3 4

30. Kesesuaian kegiatan

pembelajaran dapat

menciptakan dialog antar

peserta didik untuk

menemukan realitas dengan

menggunakan panca indra.

ѵ

31. Kesesuaian kegiatan

pembelajaran dapat

melaksanakan aksi untuk

menemukan pengetahuan

sendiri dalam proses

pembelajaran.

ѵ

32. Kesesuaian kegiatan

pembelajaran dengan

memberdayakan antara guru

dan peserta didik, serta mampu

berefleksi diakhir

pembelajaran.

ѵ

33. Kesesuaian kegiatan dengan

sistematika/keruntutan materi

pembelajaran

ѵ

34. Kesesuaian alokasi waktu

kegiatan pendahuluan, kegiatan

inti, dan kegiatan penutup

dengan cakupan materi dan

tingkat pemahaman peserta

didik.

ѵ

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

82

Rancangan Penilaian Autentik

35. Kesesuaian bentuk, teknik dan

instrumen dengan indikator

pencapaian kompetensi.

ѵ

36. Kesesuaian antara bentuk,

teknik dan instrumen kognitif

ѵ

37. Kesesuaian antara bentuk,

teknik dan instrumen afektif

ѵ

38. Kesesuaian antara bentuk,

teknik dan instrumen

psikomotorik

ѵ

Total Skor

Saran Validator:

Berdasarkan penilaian dari para ahli dengan menggunakan acuan skala 4

dapat diketahui bahwa total skor yang diperoleh dari penilai ahli IPA adalah 130

dengan rata-rata skor sebesar 3,4. Hal ini menunjukkan bahwa modul yang

dikembangkan oleh peneliti masuk dalam kategori “ sangat baik”. Dari penilai

ahli PPD total skor 139 dengan rata-rata skor 3,7. Hal ini menunjukkan bahwa

produk yang dikembangkan oleh peneliti masuk dalam kategori “sangat baik”.

Sedangkan dari penilai guru kelas III total skor 120 dengan rata-rata skor 3,1. Hal

ini menunjukkan bahwa produk yang dikembangkan oleh peneliti masuk dalam

kategori “baik”. untuk lebih rinci dapat dilihat pada tabel 4.7.

Tabel 4.7 Hasil Rekap Penilaian Para Ahli

Penilai Skor

Rata-rata 1 2 3 4

Ahli IPA 0 18 24 88 3,4

Ahli PPD 0 0 39 100 3,7

Guru Kelas III 0 6 66 48 3,1

4.1.1.3 Revisi

1) Hasil Penilaian Para Ahli

Berikut adalah kritikan hasil dari penilaian para ahli diantaranya adalah

Pertama adalah tentang tema pada modul, materi tentang perkembangbiakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

83

hewan dan tanaman lebih diarahkan ke pelestarian keanekaragaman hayati dan

bukan masuk ke dalam masalah sampah yang ada di lingkungan. Oleh karena itu

peneliti fokus tentang bagaimana melestarikan tanaman yang ada di lingkungan

sekitar. Kedua, pada soal tematik bagian mata pelajaran matematika, soal harus

dikaitkan dengan lingkungan dan tidak boleh jauh dari materi tentang IPA.

Ketiga, sistematika modul masih lemah terutama dalam pendekatan saintifik

sehingga hal ini dapat menghambat peserta didik untuk berpikir kritis.

2) Revisi Modul

Revisi modul dilakukan berdasarkan saran dan komentar yang ditulis para ahli

dari hasil penilaian, maka dapat dijelaskan sebagai berikut.

Revisi yang pertama yaitu tentang hitungan dalam mata pelajaran matematika

yang diintegrasikan dengan mata pelajaran IPA yang berkaitan dengan

lingkungan. pada awalnya peneliti memasukkan unsur sampah pada modul

sehingga bahan yang digunakan adalah sedotan bekas. Tetapi setelah dilakukan

penilaian peneliti merevisi modul yang fokus terhadap pelestarian

keanekaragaman hayati di lingkungan sekitar, maka bahan yang digunakan yaitu

biji-bijian hasil dari tumbuhan. Maka, dapat dilihat hasil sebelum revisi dan

sesudah revisi di bawah ini.

Sebelum Revisi Sesudah Revisi

Gambar 4.10 Modul Sebelum Revisi Gambar 4.11 Modul Sesudah Revisi

(yang pertama) (yang pertama)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

84

Revisi yang kedua yaitu tentang soal matematika yang diintegrasikan ke

dalam mata pelajaran IPA. Soal cerita yang sebelumnya unsur di dalamnya jauh

dari topik tentang IPA yaitu pembagian tentang roti. Oleh karena itu peneliti

merevisi kalimat soal cerita tersebut menjadi bibit sledri, karena bibit masih

berhubungan dengan perkembangbiakan tumbuhan. Mata pelajaran IPA secara

tersirat juga diajarkan pada saat menanam bibit cabai dengan menghitung

pembagian bibit sesuai dengan kelompok. Maka hasil sebelum dan sesudah revisi

dapat dilihat di bawah ini.

Sebelum Revisi Sesudah Revisi

Gambar 4.12 Modul sebelum Revisi Gambar 4.13 Modul Sesudah Revisi

( yang kedua) (yang kedua)

Revisi yang ketiga yaitu tentang materi yang pertama masih membahas

tentang daur ulang sampah supaya tidak mencemari lingkungan yang ada di

sekitar. Dalam proses perbaikan peneliti memfokuskan modul tentang pelestarian

keanekaragaman hayati, maka peneliti mengganti gambar kegiatan daur ulang

sampah menjadi gambar kegiatan tentang pelestarian lingkungan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

85

Sebelum Revisi Sesudah Revisi

Gambar 4.14 Modul sebelum revisi Gambar 4.15 Modul sesudah revisi

(yang ketiga) (yang ketiga)

4.1.1.4 Implementasi

Setelah dilakukan revisi oleh peneliti untuk menguji kualitas modul maka

dilaksanakan implementasi penggunaan modul di sekolah. Implementasi

dilaksanakan 2 hari. Hari pertama pada tanggal 08 Desember 2016, sedangkan

hari kedua pada tanggal 09 Desember 2016. Hasil dari implementasi dapat

dijelaskan sebagai berikut.

1) Praktik Penggunaan Modul Hari Pertama

Implementasi modul dimulai pukul 08.30-11.30 di kelas III Humanis SD

Joannes Bosco Yogyakarta. Pembelajaran dimulai dari kegiatan I dengan Sub

Tema “Perkembangbiakan Tumbuhan” dimulai dari pengamatan tumbuhan

kemudian peserta didik menganalisis jenis perkembangbiakannya. Kemudian

peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok untuk mengerjakan teks yang

ada di modul. Menganalisis teks bertujuan untuk melihat tingkat pemahaman

peserta didik. Kegiatan ini mengandung nilai humanisasi karena peserta didik

belajar untuk memecahkan sendiri sesuai dengan pemahaman mereka. Salah satu

peserta didik masih merasa kesulitan dalam menceritakan kembali teks bacaan

dengan menggunakan bahasanya sendiri. Salah satu kelompok mempresentasikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

86

hasil diskusinya di depan kelas. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih kepercayaan

diri peserta didik, kegiatan ini mengandung nilai dialog murni. Kegiatan

selanjutnya yaitu di luar kelas. Peserta didik masih bekerja di dalam kelompok,

dengan mempraktikan bagaimana cara merawat lingkungan di sekitar sekolah.

Kegiatan yang telah mereka lakukan dicatat di dalam modul berupa tempat serta

kegiatan yang dilakukan. setelah itu peserta didik menuliskan pengalaman yang

didapatkan setelah melakukan kegiatan di atas. Kegiatan tersebut mengandung

nilai kesadaran kritis, sebab peserta didik belajar langsung dari pengalaman yang

mereka dapatkan.

Kegiatan belajar 2 dengan subtema “ Aku dan Sekitarku” peserta didik masuk

pada mata pelajaran matematika yang diintegrasikan ke dalam mata pelajaran

IPA. Peserta didik menepelkan biji-bijian sambil berhitung, kegiatan ini

mengandung nilai humanisasi. Setelah itu peserta didik mengerjakan soal cerita

yang isinya masih berhubungan dengan lingkungan. Peserta didik tidak merasa

kesulitan dalam mengerjakan soal berhitung tersebut. Kegiatan tersebut menjadi

kegiatan akhir di pertemuan kedua. Peserta didik diajak untuk berkontemplasi

yaitu masuk dalam suasana hening dan kembali memahami apa yang sudah

dipelajari tentang perkembangbiakan tumbuhan. Peserta didik membuat doa

syukur sebagai wujud terima kasihnya kepada Tuhan. Setelah melakukan

kontemplasi peserta didik melakukan tahap actuating yaitu menuliskan aksi yang

akan mereka lakukan selanjutnya bagi lingkungan di sekitarnya. Kegiatan

actuating tersebut mengandung nilai penyadaran kritis, karena mengajak peserta

didik untuk sadar dengan apa yang sudah dipelajarinya. Aksi tersebut

disharingkan kepada teman-temannya di dalam kelas lalu merefleksikan diri

selama proses pembelajaran. Dalam tahap ini terdapat salah satu peserta didik

yang kritis bertanya tentang hal yang ingin ia ketahui. Proses pembelajaran

implementasi tanpa jeda istirahat mengingat waktu, sehingga selesai implementasi

peserta didik langsung dipulangkan.

2) Praktik Penggunaan Modul Hari Kedua

Implementasi hari kedua dimulai pukul 08.00- 11.30 di kelas III Humanis.

Pembelajaran dimulai pada kegiatan belajar 1 dengan subtema “ Ayo Peduli

Lingkungan” pada pertemuan ini peserta didik mengidentifikasi hak dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

87

kewajiban dalam mata pelajaran PKn yang diintegrasikan ke dalam mata pelajaran

IPA. Peserta didik mempelajari tentang hidup sehat, dengan menyebutkan ciri-ciri

lingkungan yang sehat. Kegiatan ini bertujuan untuk memotivasi peserta didik

supaya melaksankan kewajibannya untuk menciptakan lingkungan yang sehat.

Peserta didik juga mengerjakan manfaat kenaekaragaman hayati di sekitar bagi

kelangsungan hidup manusia. Dalam mengerjakan peserta didik sudah tidak ada

kesulitannya. Kemudian pada kegiatan selanjutnya peserta didik menuliskan

kewajiban apa saja yang harus dilakukan dalam menjaga kelestarian lingkungan.

Kegiatan ini mengandung nilai penyadaran kritis, karena peserta didik diajak

untuk menyadari tentang hak dan kewajibannya dengan terjun langsung di

kehidupan nyata. Pada setiap jawaban peserta didik dirasa masih kurang kritis dan

detail, sehingga masih perlu pendalaman lagi. Kegiatan selanjutnya peserta didik

disajikan gambar untuk memilih. Kegiatan ini juga bertujuan untuk memotivasi

peserta didik agar terdorong untuk melihat segi positif dan negatifnya lingkungan

yang subur banyak tumbuhannya dan lingkungan yang gersang tidak banyak

ditanamai tumbuhan. Oleh karena itu peserta didik menjadi tahu tindakan apa

yang harus mereka lakukan.

Setelah selesai pada kegiatan belajar pertama, peserta didik memasuki pada

kegiatan belajar 2 dengan subtema “ Aksi Lingkungan”. Pada pembelajaran

pertama peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok. Dengan belajar secara

berkelompok peserta didik dapat belajar berdialog antara sesama teman serta guru

untuk mendapatkan pengetahuan baru. Peserta didik mempelajari tentang

perkembangbiakan dengan menggunakan biji. Melanjutkan pada pertemuan

pertama ketika peserta didik berhitung menggunakan biji, sehingga peserta didik

menjadi tahu bahwa biji merupakan bagian dari tumbuhan. Ada peserta didik yang

mengatakan jika biji termasuk dapat digunakan untuk memperbanyak tumbuhan.

Kegiatan ini peserta didik mampu menyadari apa yang sudah mereka lakukan

secara nyata, maka mengandung nilai kesadaran kritis. Setelah peserta didik

belajar perkembangbiakan dengan menggunakan biji, mereka belajar di luar kelas.

Peserta didik masih belajar secara bekelompok yaitu praktik menanam bibit cabai.

Pada saat praktik menanam, respon peserta didik beraneka ragam. Tetapi secara

keseluruhan mereka senang dalam kegiatan ini dan menjadi hal yang baru bagi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

88

mereka ketika menanam bibit cabai. Setelah menanam bibit cabai peserta didik

membuat laporan singkat tentang kegiatan yang dilakukan. Dalam proses

menanam mengandung nilai humanisasi, karena peserta didik belajar mengetahui

apa yang harus mereka lakukan dengan menggunakan lembar kerja yang sudah

disediakan di dalam modul. Selain itu juga mengandung nilai kesadaran kritis dan

dialog murni, karena peserta didik mendapatkan pengalaman nyata dengan

berdialog dengan sesama memecahkan permasalahan.

Selanjutnya peserta didik masuk ke kegiatan belajar 3 dengan subtema “ Aku

Pasti Bisa”. Pada pembelajaran ini dilaksanakan sangat singkat karena waktu

sudah hamper habis. Tetapi pembelajaran tetap terlaksana dengan baik. Pada

kegiatan ini peserta didik mengerjakan soal matematika. Kemudian dilanjutkan

contemplating, actuating, sharing dan reflecting seperti pada pertemuan pertama.

Semua kegiatan dan pemahaman materi yang diajarkan mengandung nilai-nilai

Pendidikan Emansipatoris.

4.1.1.5 Evaluasi

1) Hasil Implementasi

Setelah dilakukan implementasi peneliti menganalisis setiap proses saat

pembelajaran berlangsung. Pada saat proses pembelajaran peneliti juga belajar

dari reaksi yang diperlihatkan oleh para peserta didik. Proses pembelajaran

berjalan selama dua hari dan berjalan dengan lancar. Peserta didik sangat antusiasi

mengikuti pembelajaran karena modul yang digunakan banyak belajar di luar

kelas dan dilakukan secara berkelompok. Berdasarkan pengalaman pada saat

proses menanam peserta didik diminta untuk membawa perlengkapan untuk

menanam, alhasil mereka tidak membawa perlengkapan sesuai instruksi. Tetapi

semua dapat diatasi menggunakan peralatan yang ada serta beberapa yang

disediakan oleh peneliti. Hasil dari pembelajaran hari kedua peserta didik

menanam bibit cabai secara berkelompok. Hasil menanam di letakkan di sekitar

halaman sekolah untuk mereka amati selanjutnya.

Pada saat pembelajaran peserta didik banyak yang kurang paham dengan

beberapa bahasa yang digunakan dalam modul. Contohnya pada perintah

“analisislah” dengan menggunakan kata ini peserta didik tidak dapat memahami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

89

maksud perintahnya. Selain itu pada saat proses pembelajaran peneliti

menemukan perintah yang kurang tepat pada bagian menempel menggunakan

biji-bijian, yaitu bagian bawah perintah masih bertuliskan menempel

menggunakan potongan sedotan. Peneliti kurang teliti dalam proses revisi pada

tahap sebelumnya.

Secara keseluruhan proses implementasi berhasil membuat peserta didik

antusias dalam melakukan setiap kegiatannya serta dapat menjawab pertanyaan

yang ada di dalam modul pembelajaran.

2) Hasil Wawancara Peserta Didik

Wawancara dilakukan kepada 3 peserta didik pada tanggal 09 Desember 2016

untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan modul yang telah digunakan dalam

proses pembelajaran. Hasilnya dapat dijelaskan sebagai berikut.

Pertama, pertanyaan tentang pemahaman peserta didik mengerjakan soal yang

ada di dalam modul. Hasil dari wawancara peserta didik setelah implementasi

yaitu dua peserta didik (66,7%) menyatakan bahwa mereka paham dalam

mengerjakan modul karena sudah ada petunjuk di dalam modul. Satu peserta didik

(33,3%) menyatakan bahwa ia kurang paham dalam mengerjakan modul karena

terdapat kata-kata yang tidak dimengerti.

Kedua, pertanyaan tentang manfaat yang peserta didik dapatkan setelah

mengerjakan modul. Hasil wawancara peserta didik setelah implementasi yaitu

ketiga peserta didik (100%) menyatakan bahwa mereka dapat mempelajari

tumbuhan. Peserta didik yang pertama menyatakan bahwa ia dapat belajar

bagaimana menanam bibit cabai, peserta didik yang kedua menyatakan jika ia

dapat mengenal berbagai macam tumbuhan. Sedangkan peserta didik yang ketiga

menyatakan bahwa ia bisa belajar tentang menanam dan menempel biji-bijian.

Ketiga, pertanyaan tentang kesulitan yang dialami peserta didik pada saat

mengerjakan modul. Hasil dari wawancara peserta didik setelah implementasi

yaitu ketiga peserta didik (100%) menyatakan bahwa kesulitan yang dialami

terjadi pada saat menanam bibit cabai.

Keempat, pertanyaan tentang tindakan yang akan dilakukan selanjutnya setelah

mempelajari perkembangbiakan tumbuhan. Hasil dari wawancara peserta didik

setelah implementasi yaitu dua peserta didik (66,7%) menyatakan bahwa mereka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

90

akan menanam tanaman serta memanfaatkannya. Sedangkan satu peserta didik

(33,3 %) menyatakan jika akan merawat tumbuhan supaya tidak rusak.

Kelima, pertanyaan tentang perasaan yang peserta didik rasakan pada saat

belajar menggunakan modul tersebut. Hasil dari wawancara peserta didik setelah

implementasi yaitu ketiganya merasa senang. Satu peserta didik (33,3%) merasa

senang karena modul yang digunakan banyak terdiri dari gambar-gambar

sehingga tidak membosankan. Dua peserta didik (66,7%) merasa senang karena

dapat belajar di luar kelas.

3) Kelebihan dan Kelemahan Modul

Dari hasil observasi saat implementasi serta wawancara 3 peserta didik

makan dapat disimpulkan kelebihan dan kelemahan modul yang dapat

dijelaskan sebagai berikut. Kelebihan modul yang dikembangkan oleh peneliti

yaitu modul menyajikan materi peduli lingkungan. Sikap peduli lingkungan

terdapat dalam materi kurikulum 2013 yang terintegrasi ke dalam 3 mata

pelajaran yaitu bahasa Indonesia, matematika dan PKn yang kemudian menjadi

modul pembelajaran IPA. Setiap kegiatan mengajarkan peserta didik untuk

berpikir kritis, berdialog dengan guru dan sesama temannya dalam mencapai

pengetahuan. Modul disertai petunjuk-petunjuk disetiap kegiatannya dan

dilengkapi dengan gambar-gambar yang menarik sehingga peserta didik tidak

merasa bosan. Modul memfasilitasi peserta didik untuk belajar secara nyata di

lingkungan sekitar, sehingga peserta didik dapat mengeksplor dirinya untuk

menambah pengalaman.

Modul pembelajaran yang dihasilkan tidak hanya memiliki beberapa

kelebihan saja, namun modul tersebut juga memiliki beberapa kelemahan yaitu

bahasa yang digunakan dalam modul masih kurang sesuai dengan peserta

didik, sehingga masih ada beberapa kata yang kurang dimengerti. Kelemahan

pada modul juga terletak pada pengembangan modul hanya terbatas pada cara

menanamkan sikap peduli lingkungan.

4.1.2 Kualitas Produk

Dari hasil penilaian yang sudah dilakukan oleh ahli IPA, Ahli PPD dan

guru kelas III berkaitan dengan modul IPA, maka dapat diperoleh rata-rata dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

91

seluruh penilai. Berikut adalah data rekapitulasi ketiga penilai yang disajikan ke

dalam tabel berikut ini.

Tabel 4.8 Data Rekapitulasi Penilaian dari Ketiga Penilai

Penilai Rerata Kategori

Dosen Ahli IPA 3,4 Sangat Baik

Ahli PPD 3,7 Sangat Baik

Guru Kelas 3,1 Baik

Jumlah Rata-rata 3,4 Sangat Baik

Dari hasil penilaian ketiga ahli diperoleh rata-rata skor 3,4 masuk dalam

kategori “ sangat baik “, sehingga modul tersebut layak untuk diimplementasikan.

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil analisis kebutuhan yang dilakukan di SD Joannes Bosco

Yogyakarta peneliti melakukan wawancara kepada kepala sekolah, beliau

menyatakan bahwa rata-rata ekonomi orang tua/wali peserta didik kelas SD

Joannes Bosco adalah menengah ke atas karena sebagian besar mereka bekerja

sebagai wiraswasta. Pendekatan yang digunakan yaitu menggunakan Paradigma

Pendidikan Dominikan (PPD) yang terdiri dari Learning, contemplating,

actuating, sharing dan reflecting. Selama ini tidak ada kegiatan yang dilakukan

peserta didik berkaitan dengan lingkungan. Pengelolaan dan pemanfaatan

lingkungan hidup di sekolah sudah diatur oleh petugas kebersihan. Peserta didik

tidak pernah berpartisipasi dalam pengelolaan dan pemanfaatan lingkungan hidup.

Selanjutnya peneliti juga melakukan wawancara kepada guru kelas III Humanis

hasilnya yaitu bahwa peserta didik diajak untuk belajar di dalam kelompok pada

saat pembelajaran. Selama ini peserta didik tidak terlalu banyak mengikuti aksi

terhadap lingkungan misalnya kerja bakti, menanam pohon di sekolah dan lain-

lain. Selain melakukan wawancara peneliti juga menyebarkan angket di kelas III

Humanis, dari 36 item analisis kebutuhan, maka diambil 6 item yang berkaitan

dengan sikap peduli lingkungan. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di

dalam kelas maupun di luar kelas, dapat disimpulkan bahwa peserta didik selama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

92

proses pembelajaran masih terpaku dengan buku paket serta interaksi dan aksi

dengan lingkungan sekitar masih sangat jarang.

Berdasarkan analisis kebutuhan peserta didik, peneliti menentukan KI dan KD

serta mengembangkan indikator. Kemudian peneliti menentukan tema yaitu

keanekaragaman hayati dan mengembangkan materi berdasarkan 9 prinsip

Tomlinson (dalam Harsono:2007) yaitu (1)Material should achieve impact, (2)

materials should help learners to develop confidence, (3) what is being taught

should be perceived by learners as relevant and useful, (4) material should

require and facilitate learners self-investment, (5) learners must be ready to

acquire the points to be taught, (6) materials should help learners feel at ease, (7)

materials should take into account that learners differ in affective attitudes, (8)

materials should maximize learning potential by encouraging intellectual,

aesthetic and emotional involvement which stimulates both right and left brain

activities, (9) materials should provide opportunities for outcome feedback.

Berdasarkan uraian di atas maka modul yang dikembangkan mampu mencapai

dampak serta mengembangkan kepercayaan diri peserta didik. Modul yang dibuat

harus mudah digunakan serta saling berkaitan satu sama lain, terdiri dari poin-

poin penting yang di sampaikan. Memfasilitasi peserta didik untuk menanamkan

kepribadian dan mendorong intelektual dan estetika keterlibatan emosi pada otak

kanan dan otak kiri dan menyediakan peluang untuk hasil umpan balik.

Modul pembelajaran IPA dikembangkan dengan berbasis Pendidikan

Emansipatoris. Modul yang sudah dikembangkan juga dinilai untuk melihat

kualitas modul. Dari hasil penilaian para ahli diperoleh skor 3,4 termasuk dalam

kategori “ sangat baik “. Dihitung menggunakan skala 4 menurut Widoyoko.

Berdasarkan penilaian dari ketiga ahli maka diperoleh kritik dan saran yaitu

penentuan tema secara keseluruhan, soal cerita dalam berhitung yang kurang

terintegrasi dengan mata pelajaran IPA, dan urutan langkah modul yang belum

sistematis oleh karena itu dari kritik dan saran para ahli peneliti melakukan revisi

yaitu memfokuskan tema pada pelestarian keanekaragaman hayati, membuat soal

cerita yang berhubungan dengan materi IPA dan merevisi langkah-langkah modul

supaya menjadi lebih sistematis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

93

Setelah selesai revisi peneliti melakukan implementasi modul di kelas III

Humanis SD Joannes Bosco Yogyakarta hari pertama pada tanggal 08 Desember

2016 dan implementasi modul hari kedua dilaksanakan pada tanggal 09 Desember

2016. Pembelajaran yang berlangsung berdasarkan nilai-nilai yang terkandung di

dalam Pendidikan Emansipatoris yaitu humanisasi, kesadaran kritis serta dialog

murni yang dialami oleh masing-masing peserta didik bersama guru. Kemudian

setelah dilaksanakan implementasi, peneliti melakukan wawancara kepada 3

peserta didik dan diperoleh hasil bahwa secara umum mereka mampu memahami

dan menggunakan modul dengan baik. Kesulitan yang dialami terjadi pada saat

praktik di luar kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

94

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan modul IPA untuk

menanamkan sikap peduli lingkungan dapat disimpulkan sebagai berikut.

5.1.1 Pengembangan materi yaitu modul IPA kelas III untuk menanamkan sikap

peduli lingkungan kepada peserta didik dikembangkan melalui beberapa

langkah sesuai dengan langkah pengembangan menurut Tomlinson (dalam

Harsono 2007) yaitu: (1) Analisis kebutuhan (2) Desain, (3) Revisi, (4)

Implementasi, dan (5) Evaluasi. Dari langkah-langkah tersebut maka

menghasilkan modul IPA kelas III berbasis Pendidikan Emansipatoris.

5.1.2 Modul pembelajaran IPA SD digunakan untuk menanamkan sikap peduli

lingkungan untuk kelas III Humanis SD Joannes Bosco Yogyakarta

dikembangkan berdasarkan Pendidikan Emansipatoris dengan kualitas

rata-rata 3,4 dalam kategori sangat baik. Kualitas ini dilihat berdasarkan

penilaian para ahli sebelum dilakukannya implementasi, maka modul

layak digunakan untuk pembelajaran di kelas III. Dalam implementasi

yang dilakukan selama 2 pertemuan dapat digunakan untuk evaluasi

modul. Evaluasi modul diperoleh dari hasil implementasi dan hasil

wawancara peserta didik, maka di dapatkan kelemahan dan kelebihan

modul.

5.2 Keterbatasan Pengembangan dan Saran

5.2.1 Keterbatasan

Dalam melaksanakan penelitian dan pengembangan, tidak semua berjalan

dengan lancar seperti yang diharapkan oleh peneliti. Beberapa keterbatasan yang

dialami oleh peneliti antara lain:

5.2.1.1 Modul pembelajaran IPA bisa digunakan untuk sekolah lain di kelas III,

namun tidak sesuai dengan kebutuhan peserta didik di sekolah tersebut.

5.2.1.2 Pernyataan di dalam angket tidak bisa menjelaskan secara rinci latar

belakang kebutuhan peserta didik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

95

5.2.1.3 Cara perhitungan hasil angket masih belum tepat.

5.2.2 Saran

Dalam melaksanakan penelitian dan pengembangan ini, ada beberapa

saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat. Adapun saran yang ingin

disampaikan adalah:

5.2.2.1 Modul pembelajaran IPA yang dikembangkan sebaiknya bisa digunakan

untuk umum, dengan mencari data analisis kebutuhan dari beberapa

Sekolah Dasar.

5.2.2.2 Dalam pembuatan angket sebaiknya menggunakan pedoman terkait

dengan sikap supaya dapat mengukur sikap peduli lingkungan.

5.2.2.3 Menggunakan pedoman dalam pengolahan angket.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

96

DAFTAR REFERENSI

A. Tabrani Rusyan, d. (2003). Pendidikan Budi Pekerti. Jakarta Timur: PT

Intimedia Ciptanusantara.

Abadi, M. J. (2007). Pedoman Memilih Menyusun Bahan Ajar dan Teks Mata

Pelajaran:dilengkapi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Michigan: Mini Jaya Abadi.

Carin. (1993). Hakikat Pembelajaran IPA [online]. Tersedia:

http://anwarhdil.blogspot.com/2009/01/hakikat-pembelajaran-ipa.html.

Darmodjo, Hendro dan Kaligis, Jenny R.E. (1991). Pendidikan IPA II. Jakarta:

Depdikbud.

Desmita. (2012). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Dominikus, Yayasan Santo.(2012). Paradigma Pendidikan Dominikan.

Yogyakarta: St. Dominic Publishing.

Gendon Barus, d. (2011). Kumpulan Modul Pengembangan Diri Sarana

Implementasi Layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar.

Yogyakarta: Penerbit Universitas Sanata Dharma.

Hamzah, S. (2013). Pendidikan Lingkungan Sekelumit Wawasan Pengantar.

Bandung: PT Refika Aditama.

Handayani, Ani. (2013). Peningkatan Sikap Peduli Lingkungan Melalui

Implementasi Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM) dalam

Pembelajaran IPA Kelas IV.1 di SD N Keputran "A" . Skripsi. Yogyakarta.

Universitas Negeri Yogyakarta.

Harsono,Y.M. 2007. Developing Learning Materials for Specific Purposes.Teflin

Journal. Vol 18 (2)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

97

Herlanti, Y. (2014). Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains. Jakarta:

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tabiyah dan Keguruan

Universitas Syarif Hidayatulah.

Hosan, M. (2004). Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran

Abad 21. Bogor: Penerbit Graha Indonesia.

Isjoni, Ishaq. (2008). Memajukan Bangsa dengan Pendidikan. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Isrofianto. (2013). Jurnal Pemikiran Islam dan Filsafat. Konsep Hominisasi dan

Humanisasi Menurut Driyarkara. Vol XIII (1).

Kesuma, D. (2016). Struktur Fundamental Pedagogik. Bandung: PT Refika

Aditama.

Kurnianingsih, I. (2014). Implementasi Kurikulum 2013:Konsep&Penerapan .

Surabaya: Kata Pena.

Lickona, T. (2014). Pendidikan Karakter Dalam Pengelolaan Kelas Sekolah.

Yogyakarta: Penerbit Kreasi Wacana.

Masruri, Muhsinatun, dkk. (2002). Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan

Hidup. Yogyakarta: UNY Press.

Muhammad, Faud. (2014). Kepedulian Lingkungan dengan Pembelajaran IPA

Terintegrasi Kearifan Lokal. Jurnal Inovasi Pendidikan Sains. Vol 5(2).

Mulyasa, E. (2013). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya.

Mustakin, B. (2011). Pendidikan Karakter Membangun Delapan Karakter Emas

Menuju Indonesia Bermartabat. Yogyakarta: Samudra Biru.

Narwati, Sri. (2011). Pendidikan Karakter Pengintegrasian 18 Nilai Pembentuk

Karakter dalam Mata Pelajaran. Yogyakarta: Familia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

98

Nouri, Ali & Sajjadi, S.M. (2014). Emancipatory Pedagogy in Practice: Aims,

Principles and Curriculum Orientation. International Journal of Critical

Pedagogy. Vol 5 (2)

Paul Suparno, S. (2015). Pendidikan Karakter di Sekolah Sebuah Pengantar

Umum. Yogyakarta: PT Kanisius.

Putra, N. (2011). Research & Development Penelitian dan Pengembangan: Suatu

Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Rahardian, F. (2006). Menulis Artikel, Feature, dan Esai. Tangerang. PT

AgroMedia Pustaka.

Saefuddin Azwar. (2002). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta:

Pustaka Belajar.

Salim, Emil. (1986). Pembangunan Berwawasan Lingkungan. Jakarta: LP3ES.

Samani, Muchlas,dkk. (2012). Konsep dan Model Pendidikan Karakter. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya Offset.

Samatowa, U. (2016). Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta Barat: PT

Indeks.

Setyowati, Erni. (2015). Pendidikan Karakter di Sekolah. Yogyakarta: PT

Kanisius.

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian & Pengembangan Research and

Development. Bandung: Alfabeta.

Suprihadi, M. (1984). Manusia, Alam dan Lingkungan: bacaan populer untuk

perguruan tinggi. Jakarta: Proyek Penulisan dan Penerbitan Buku/Majalah

Pengetahuan Umum dan Profesi.

Suprijono, A. (2016). Model-model Pembelajaran Emansipatoris. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

99

Susanti, R.H. (2015). Pengembangan Modul Praktikum IPA sebagai Suplemen

Kurikulum 2013 untuk Mendorong Siswa Kelas IV Berpikir Kritis. Skripsi.

Yogyakarta. Universitas Sanata Dharma.

Trianto. (2013). Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.

Widyoko, E. P. (2015). Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Winataputra, Udin.S,dkk. (1992). Strategi Belajar Mengajar IPA. Jakarta:

Depdikbud. Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek

Penataran Guru SLTP setara D-III.

Yaumi, M. (2014). Pendidikan Karakter Landasan, Pilar, dan Implementasi.

Jakarta: Prenadamedia Group.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

100

1. Lembar Angket Analisis Kebutuhan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

101

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

102

2. Lembar Transkrip Wawancara

1. Instrumen wawancara kepada Kepala Sekolah SD Joannes Bosco

Yogyakarta.

No Daftar Pertanyaan Jawaban

1. Apa visi dan misi SD Joannes

Bosco Yogyakarta? Visi :

“ Cerdas, Terampil, Cinta

Kebenaran dan Berwawasa

Global”

Indikator Visi:

1. Unggul dalam iman

2. Unggul dalam

pendidikan karakter

3. Unggul dalam prestasi

akademik dan

nonakademik

4. Unggul dalam

manajemen

pembelajaran

Misi:

a. Mengoptimalkan proses

pembelajaran dan

bimbingan melalui

belajar terus menerus.

b. Membina kemandirian

peserta didik melalui

kegiatan berkomunikasi,

mengekspresikan diri

melalui karya seni dan

budaya, dengan public

speaking, jurnalistik,

penguasaan tiga bahasa,

membaca buku untuk

berprestasi.

c. Mengembangkan iman

dan kejujuran dengan

penuh kasih serta

membagikan kepada

sesame.

d. Mengembangkan sikap

berfikir global dan

bertindak local dengan

berbudaya untuk

mencapai pribadi

transenden.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

103

No Daftar Pertanyaan Jawaban

2. Bagaimana kualitas kelulusan

SD Joannes Bosco

Yogyakarta setiap tahunnya?

- Rangking selalu naik

- Sosial dan kedisiplinan

menjadi semakin

meningkat.

3. Bagaimana rata-rata ekonomi

orang tua/wali SD Joannes

Bosco Yogyakarta?

Rata-rata ekonomi orang tua/ wali

sudah menengah ke atas, karena

sekolah terletak di daerah pinggiran

antara kota dan desa.

4. Apa pekerjaan sebagian besar

orang tua/wali SD

Sebagian besar wiraswasta

5. Apa kurikulum yang

digunakan di SD Joannes

Bosco Yogyakarta?

Kurikulum yang digunakan adalah

kurikulum 2013

6. Apa model/pendekatan yang

digunakan di SD Joannes

Bosco Yogyakarta?

PPD (Paradigma Pedagogi

Dominikan)

7. Apa saja kegiatan yang

dilakukan oleh peserta didik

berkaitan dengan pelestarian

lingkungan di sekolah?

Peserta didik jarang melakukan

kerja bakti di lingkungan karena

sudah ada petugas kebersihan.

Peserta didik hanya mendapat tugas

piket sebelum pulang.

8. Bagaimana pengelolaan dan

pemanfaatan lingkungan

hidup yang ada di sekitar

sekolah?

Pengelolaan sudah di urusi oleh

petugas kebersihan yang

dikoordinatori oleh pak Bagyo.

Sekolah juga selalu mengupayakan

lingkungan hidup yang nyaman

untuk tempat belajar. Peserta didik

juga memanfaatkan lingkungan

hidup sebagai alat dalam

pembelajaran. Tetapi peserta didik

tidak langsung turun tangan dalam

pengelolaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

104

2. Instrumen wawancara kepada Guru kelas III Humanis SD Joannes

Bosco Yogyakarta

No Daftar Pertanyaan Jawaban

1. Apa metode yang digunakan dalam

proses pembelajaran?

Metode yang digunakan

dalam proses pembelajaran

yaitu ceramah, diskusi

kelompok.

2. Bagaimana peran peserta didik

dalam menjaga dan melestarikan

lingkungan?

Peran peserta didik di dalam

kelas hanya melakukan

piket. Peserta didik jarang

melakukan aksi lingkungan

seperti menanam pohon,

kerja bakti, karena semuanya

sudah di atur oleh petugas

kebersihan di sekolah.

3. Bagaimana mengintegrasikan

pembelajaran IPA untuk kelas III

dalam pembelajaran tematik pada

kurikulum 2013?

Pembelajaran IPA untuk

kelas III diintegrasikan di

dalam mata pelajaran Bahasa

Indonesia.

4. Apakah disetiap tema terintegrasi

dalam pelajaran IPA?

Setiap tema pasti ada IPA

yang diintegrasikan di KD

Mata pelajaran IPA,

meskipun tema yang

diangkat di dalam buku

bukan tentang IPA misalnya

Tema 1 tentang Kegemaran,

walaupun tema Kegemaran

tetapi di dalam KD Bahasa

Indonesia tetap

diintegrasikan mata pelajaran

IPA

5. Apa pekerjaan sebagian besar orang

tua/wali peserta didik?

Pekerjaannya wiraswasta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

105

3. Instrumen wawancara kepada Peserta Didik setelah Implementasi

Modul

No Daftar Pertanyaan Jawaban

1. Apa kamu paham mengerjakan soal

yang ada di dalam modul?

Responden 1: iya saya

paham dan bisa

mengerjakan soal-soalnya.

Responden 2 : saya paham,

tetapi masih ada yang kurang

paham

Responden 3: saya tidak

paham karena soalnya sulit,

belum pernah menanam

2. Apa manfaat yang kamu dapatkan

setelah mengerjakan modul?

Responden 1: saya bisa

belajar tentang menanam

bibit cabai

Responden 2 : saya banyak

mengenal tumbuhan waktu

belajar bersama.

Responden 3: belajar

menanam dan menempel

biji-bijian.

3. Apa kesulitan yang kamu alami pada

saat mengerjakan modul?

Responden 1: saya tidak bisa

pada saat menanam.

Responden 2 : waktu

menanam saya melihat

teman yang lainnya karena

saya bingung.

Responden 3 : waktu

menanam cabai saya agak

kesulitan jadi saya dibantu

teman.

4. Apa yang akan kamu lakukan

selanjutnya setelah mempelajari

tentang perkembangbiakan

tumbuhan?

Responden 1: saya akan

menanam bunga di rumah

bersama orang tua.

Responden 2: saya akan

belajar memperbanyak

tumbuhan dengan menanam

pohon.

Responden 3 : mulai

sekarang saya akan merawat

tumbuhan supaya tidak

rusak.

5. Bagaimana perasaanmu saat belajar

menggunakan modul itu? Mengapa?

Responden 1: sangat senang

karena bukunya banyak

gambar-gambarnya jadi tidak

bosan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

106

Responden 2: senang sekali

soalnya bisa belajar di kelas

Responden 3: senang bisa

belajar menanam dan belajar

tumbuh-tumbuhan di

halaman sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

107

107

3. Lembar Silabus Pembelajaran

SILABUS

Satuan Pendidikan : SD Joannes Bosco Yogyakarta

Mata Pelajaran : Tematik

Kelas/Semester : III/I

Tema : 1. Keanekaragaman Hayati

Subtema : 2. Perkembangbiakan Tumbuhan

Kompetensi Inti

KI 1 : Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.

KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan bertanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,

makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.

KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak

sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

108

KOMPETEN

SI DASAR INDIKATOR

MATERI

POKOK

MATERI

KONTEMPLASI KARAKTER

KEGIATAN

PEMBELAJARAN

Penilaian

Alokasi

Waktu

Sumber

dan

media

Belajar

Bahasa

Indonesia

3.2

Menguraikan

teks

arahan/petunj

uk tentang

perawatan

hewan dan

tumbuhan,

serta daur

hidup hewan

dan

pengembangb

iakan tanaman

dengan

bantuan guru

atau teman

dalam bahasa

3.2.1

Mengidentif

ikasi

perkembang

biakan

macam-

macam

tumbuhan

yang ada di

lingkungan

sekitar.

3.2.2

Menguraika

n teks

menjadi

sebuah

- Bacaa

n

tentan

g

perke

mbang

biakan

tumbu

han.

Bacaan

tentang

cara

merawat

tumbuhan.

Pertemuan I

Melalui

perkembangbia

kan tumbuhan

dan cara

merawat

lingkungan di

sekitarnya,

peserta didik

jadi tahu jika

mereka tidak

bisa hidup

tanpa mahkluk

hidup lainnya.

Pendidik

mengajak

- Mempu

nyai

sikap

yang

baik

dan

benar

dengan

berkata-

kata

dan

bertinda

k yang

benar.

- Mempu

Kegiatan pembukaan

1. Peserta didik

membuka

pembelajaran dengan

berdoa, salah satu

diminta untuk

memimpin doa.

2. Pendidik melakukan

presensi hari ini,

dengan menanyakan

apakah ada yang tidak

berangkat.

3. Pendidik memotivasi

peserta didik dengan

mengajak bernyanyi

Pengetah

uan dan

ketrampi

lan

-Tes

tertulis

dan

penugasa

n.

-Unjuk

kerja

Sosial

120

menit

Modul

Pembel

ajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

109

KOMPETEN

SI DASAR INDIKATOR

MATERI

POKOK

MATERI

KONTEMPLASI KARAKTER

KEGIATAN

PEMBELAJARAN

Penilaian

Alokasi

Waktu

Sumber

dan

media

Belajar

Indonesia

lisan dan tulis

yang dapat

diisi dengan

kosakata

bahasa daerah

untuk

membantu

pemahaman.

petunjuk

tentang

perkembang

biakan

tumbuhan

yang ada di

lingkungan

sekitar.

3.2.3

Menguraika

n sebuah

petunjuk

berdasarkan

bacaan

tentang

perawatan

tumbuhan.

peserta didik

untuk menutup

mata dan

memasuki

suasana hening.

Saat suasana

hening

pendidik

menyampaikan

poin-poin

tentang yang

sudah dipelajari

salah satunya

yaitu dampak

dari

perkembangbia

kan tumbuhan

bagi manusia

dan lingkungan.

Pendidik

nyai

sikap

saling

menolo

ng

sesama.

- Mempu

nyai

sikap

peduli

terhadap

lingkun

gan.

bersama-sama. Lagu :

4. 6 Semangat Santo

Dominikus

“ Memulai dari apa

yang ada, berdoa,

belajar, demokrasi,

mari berbela rasa,

dalam persaudaraan

dan kegembiraan.

Marilah kawan kita

laksanakan 6

semangat Santo

Dominikus, marilah

kawan terbarkan

cinta kasih untuk

selamatkan jiwa-

jiwa.”

( Motivasi )

-

Observasi

Spiritual

-

Observasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

110

KOMPETEN

SI DASAR INDIKATOR

MATERI

POKOK

MATERI

KONTEMPLASI KARAKTER

KEGIATAN

PEMBELAJARAN

Penilaian

Alokasi

Waktu

Sumber

dan

media

Belajar

3.2.4

Mengidentif

ikasi

dampak

perkembang

biakan

tumbuhan

dalam suatu

lingkungan.

mengajak

peserta didik

untuk

bersyukur

kepada Tuhan

dengan diiringi

instrument lagu

yang

mendukung.

Pertemuan II

Peserta didik

dapat

mengingat aksi

yang ingin

mereka lakukan

dalam pelajaran

perkembangbia

5. Peserta didik

melakukan tanya

jawab, apakah masih

ingat tentang

tumbuhan yang ada di

lingkungan.

( Apersepsi )

6. Pendidik

menyampaikan

kepada peserta didik

tentang apa yang akan

dipelajari hari ini.

Tujuan peserta didik

mempelajari

perkembangbiakan

tumbuhan dan

dampak dari

perkembangbiakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

111

KOMPETEN

SI DASAR INDIKATOR

MATERI

POKOK

MATERI

KONTEMPLASI KARAKTER

KEGIATAN

PEMBELAJARAN

Penilaian

Alokasi

Waktu

Sumber

dan

media

Belajar

kan pertemuan

sebelumnya,

apakah sudah

dilakukan

untuk menjaga

lingkungan

agar dapat

menjamin

mendapatkan

hidup yang

sehat.

Peserta didik

dapat

menerapkan

hak dan

kewajibannya

sebagai wujud

kepeduliannya

terhadap

tumbuhan dalam

suatu lingkungan.

(Orientasi )

Kegiatan Inti

Learning

1. Perserta didik

melakukan tanya

jawab tentang

macam-macam

perkembangbiakan

tumbuhan. (menanya)

2. Peserta didik

mengamati macam-

macam tumbuhan

yang telah disediakan

oleh pendidik (bibit

cabai, bawang merah,

cocor bebek).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

112

KOMPETEN

SI DASAR INDIKATOR

MATERI

POKOK

MATERI

KONTEMPLASI KARAKTER

KEGIATAN

PEMBELAJARAN

Penilaian

Alokasi

Waktu

Sumber

dan

media

Belajar

lingkungan

serta

mensyukurinya

sebagai

Anugerah

Tuhan Yang

Maha Esa.

Sebab manusia

memiliki

kewajiban

untuk menjaga

lingkungan

sekitar dengan

mencoba

menanam bibit

cabai supaya

dapat lebih

banyak

dimanfaatkan.

Hal ini dapat

(mengamati)

3. Peserta didik

menganalisis

tumbuhan yang

diamati tentang cara

perkembangbiakannya

. (menalar)

4. Peserta didik dibagi

menjadi beberapa

kelompok.

5. Peserta didik

menguraikan teks

bacaan menjadi

sebuah petunjuk yang

bertemakan “ cara

perkembangbiakan

tumbuhan dan cara

merawatnya.”

(mencoba)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

113

KOMPETEN

SI DASAR INDIKATOR

MATERI

POKOK

MATERI

KONTEMPLASI KARAKTER

KEGIATAN

PEMBELAJARAN

Penilaian

Alokasi

Waktu

Sumber

dan

media

Belajar

dilakukan

dengan

menutup mata

dan memasuki

suasana hening.

6. Peserta didik

menguraikan sebuah

petunjuk yang ada di

dalam bacaan tentang

cara merawat

tumbuhan. (mencoba)

7. Peserta didik

membacakan petunjuk

yang telah dibuat di

dalam kelas.

(mengkomunikasikan)

8. Peserta didik

mengaplikasikan teks

petunjuk tentang cara

merawat tumbuhan

dalam kehidupan

nyata secara

kontekstual.

(mencoba)

9. Peserta didik

4.2

Menerangkan

dan

mempraktikka

n teks

arahan/petunj

uk tentang

perawatan

hewan dan

tumbuhan

serta daur

hidup hewan

dan

perkembangbi

4.2.1

Memperaga

kan teks

petunjuk

tentang

perkembang

biakan

tumbuhan

yang ada di

lingkungan

sekitar.

4.2.2Memp

raktikk

Teks

bacaan

tentang

perkemba

ngbiakan

tumbuhan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

114

KOMPETEN

SI DASAR INDIKATOR

MATERI

POKOK

MATERI

KONTEMPLASI KARAKTER

KEGIATAN

PEMBELAJARAN

Penilaian

Alokasi

Waktu

Sumber

dan

media

Belajar

akan tanaman

secara

mandiri dalam

bahasa

Indonesia

lisan dan tulis

yang

dapadenganko

sa

an cara

merawa

t

tumbuh

an

secara

mandiri

.

menganalisis kegiatan

yang sudah dilakukan

sebagai penanaman

konsep tentang

perkembangbiakan

tumbuhan dan cara

merawat tumbuhan.

(menalar)

10. Peserta didik

mengidentifikasi

beberapa dampak dari

perkembangbiakan

tumbuhan dalam

suatu lingkungan.

(menalar)

11. Peserta didik

melakukan tanya

jawab tentang diskusi

yang telah dilakukan.

(menanya)

Matematika

3.1

Memahami

sifat-sifat

operasi hitung

bilangan asli

melalui

pengamatan

pola

penjumlahan

3.1.1

Menafsirka

n operasi

bilangan

asli dari 10-

1000 ke

dalam

perkalian

dan

Soal cerita

perkalian

dan

pembagia

n

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

115

KOMPETEN

SI DASAR INDIKATOR

MATERI

POKOK

MATERI

KONTEMPLASI KARAKTER

KEGIATAN

PEMBELAJARAN

Penilaian

Alokasi

Waktu

Sumber

dan

media

Belajar

dan perkalian.

pembagian

menggunak

an benda

yang ada di

sekitar.

3.1.2

Mengidentif

ikasi sifat-

sifat operasi

hitung

bilangan

asli melalui

pola

perkalian

dengan soal

cerita.

12. Peserta didik

menghitung dengan

konsep perkalian dan

pembagian dengan

benda konkrit.

(mencoba)

13. Peserta didik

menganalisis sifat-

sifat operasi hitung

bilangan asli melalui

pola perkalian dan

pembagian. (menalar)

14. Peserta didik

mengerjakan soal

cerita yang disediakan

oleh pendidik secara

berkelompok.

(mencoba) 4.2

Merumuskan

4.2.1

Memahami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

116

KOMPETEN

SI DASAR INDIKATOR

MATERI

POKOK

MATERI

KONTEMPLASI KARAKTER

KEGIATAN

PEMBELAJARAN

Penilaian

Alokasi

Waktu

Sumber

dan

media

Belajar

dengan

kalimat

sendiri,

membuat

model

matematika,

dan memilih

strategi yang

efektif dalam

memecahkan

masalah nyata

sehari-hari

yang

berkaitan

dengan

penjumlahan,

pengurangan,

perkalian,

pembagian

bilangan

soal cerita

yang

berkaitan

dengan

kehidupan

sehari-hari

dengan

prinsip

perkalian

dan

pembagian.

4.2.2

Merumuska

n kalimat

matematika

dengan

prinsip

perkalian

dan

15. Peserta didik membahas

hasil diskusinya

bersama pendidik.

(mengkomunikasikan)

Contemplating

Melalui perkembangbiakan

tumbuhan dan cara merawat

lingkungan di sekitarnya,

peserta didik jadi tahu jika

mereka tidak bisa hidup tanpa

mahkluk hidup lainnya.

Pendidik mengajak peserta

didik untuk menutup mata

dan memasuki suasana

hening. Saat suasana hening

pendidik menyampaikan

poin-poin tentang yang sudah

dipelajari salah satunya yaitu

dampak dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

117

KOMPETEN

SI DASAR INDIKATOR

MATERI

POKOK

MATERI

KONTEMPLASI KARAKTER

KEGIATAN

PEMBELAJARAN

Penilaian

Alokasi

Waktu

Sumber

dan

media

Belajar

bulat, waktu,

panjang, berat

benda, dan

uang, serta

memeriksa

kebenaran

jawabnya.

pembagian.

perkembangbiakan tumbuhan

bagi manusia dan lingkungan.

Pendidik mengajak peserta

didik untuk bersyukur kepada

Tuhan dengan diiringi

instrument lagu yang

mendukung.

Actuating

Peserta didik membuat niat

sebagai wujud peduli

terhadap perkembangbiakan

tumbuhan yang ada di sekitar.

Peserta didik juga diajak

untuk menjaga lingkungan

sekitar di sekolah dan di

rumah, dengan pendidik

memberikan beberapa

pertanyaan sesuai dengan

tujuan pembelajaran. Peserta

PPKn

3.2

Mengetahui

hak dan

kewajiban

sebagai warga

dalam

3.2.1

Mengidentif

ikasi hak

dan

kewajiban

sebagai

Hak dan

Kewajiba

n

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

118

KOMPETEN

SI DASAR INDIKATOR

MATERI

POKOK

MATERI

KONTEMPLASI KARAKTER

KEGIATAN

PEMBELAJARAN

Penilaian

Alokasi

Waktu

Sumber

dan

media

Belajar

kehidupan

sehari-hari di

rumah dan di

sekolah.

warga cara

hidup sehat.

3.2.2

Mengidentif

ikasi hak

dan

kewajiban

sebagai

warga

dalam

memanfaatk

an tanaman

didik menuliskan niat yang

akan dia lakukan di kertas

yang sudah disediakan

kemudian dilipat di

masukkan ke dalam kotak.

Sharing

Peserta didik menyampaikan

tentang apa yang ditulis saat

kegiatan actuating sesuai

kertas yang ada di dalam

kotak. Kemudian mereka

menyampaikan niatnya dan

disharingkan kepada teman-

temannya.

Reflecting

Peserta didik diajak untuk

merefleksikan dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

119

KOMPETEN

SI DASAR INDIKATOR

MATERI

POKOK

MATERI

KONTEMPLASI KARAKTER

KEGIATAN

PEMBELAJARAN

Penilaian

Alokasi

Waktu

Sumber

dan

media

Belajar

3..2.3

Mengidentif

ikasi hak

dan

kewajiban

sebagai

warga

untuk

mengemban

gbiakan

tumbuhan.

3.2.4

Mengidentif

ikasi cara

menanam

tumbuhan

secara

perkembang

conteplanting, actuating, dan

sharing yang dilakukan

dengan mengajak peserta

didik bersyukur kepada

Tuhan atas Anugerah serta

pengalaman yang sudah

didapatkan. Pendidik dapat

memberikan pertanyaan

seperti:

- Siapa yang hari ini

merasa gembira

mengikuti pelajaran?

- Aktivitas apa saja

yang kalian lakukan?

- Apa manfaatnya bagi

kalian?

- Mengapa kita harus

bersyukur kepada

Tuhan atas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

120

KOMPETEN

SI DASAR INDIKATOR

MATERI

POKOK

MATERI

KONTEMPLASI KARAKTER

KEGIATAN

PEMBELAJARAN

Penilaian

Alokasi

Waktu

Sumber

dan

media

Belajar

biakan

alami.

3.2.5

Mengidentif

ikasi cara

menjaga

kelestarian

tumbuhan.

lingkungan yang telah

kita tempati hari ini?

Kegiatan Penutup

1. Peserta didik dan

pendidik merangkum

dan menyimpulkan

apa yang sudah

didapatkan dari

pembelajaran hari ini.

2. Pendidik menanyakan

keadaan peserta didik

setelah belajar hari ini

dan melakukan

refleksi dengan

menggambar

emotikon sesuai

perasaan masing-

masing.

3. Pendidik memberikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

121

KOMPETEN

SI DASAR INDIKATOR

MATERI

POKOK

MATERI

KONTEMPLASI KARAKTER

KEGIATAN

PEMBELAJARAN

Penilaian

Alokasi

Waktu

Sumber

dan

media

Belajar

tes evaluasi secara

lisan dari materi yang

sudah dipelajari.

(menyesuaikan)

4. Pendidik meminta

peserta didik untuk

mempelajari di rumah

tentang materi

selanjutnya.

4.2

Melaksanakan

kewajiban

sebagai warga

dalam

kehidupan

sehari-hari di

rumah dan

sekolah.

4.2.1

Melakukan

aksi

menanam

bibit di

sekolah

Pertemuan II

Kegiatan Pembuka

1. Peserta didik

membuka

pembelajaran dengan

berdoa, salah satu

diminta untuk

memimpin doa.

2. Pendidik melakukan

presensi hari ini,

120

menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

122

KOMPETEN

SI DASAR INDIKATOR

MATERI

POKOK

MATERI

KONTEMPLASI KARAKTER

KEGIATAN

PEMBELAJARAN

Penilaian

Alokasi

Waktu

Sumber

dan

media

Belajar

Spiritual

1.1 Berdoa

4.2.2

Mendemont

rasikan

cara-cara

menanam

tanaman

dengan

menggunak

an media

tanam.

1.1.1

Tenang dan

santun saat

berdoa.

1.1.2 Hafal

berkat

Dominikan

dengan menanyakan

apakah ada yang tidak

berangkat.

3. Pendidik memotivasi

peserta didik dengan

mengajak bernyanyi

bersama-sama. Lagu :

6 Semangat Santo

Dominikus

“ Memulai dari apa

yang ada, berdoa,

belajar, demokrasi,

mari berbela rasa,

dalam persaudaraan

dan kegembiraan.

Marilah kawan kita

laksanakan 6

semangat Santo

Dominikus, marilah

kawan terbarkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

123

KOMPETEN

SI DASAR INDIKATOR

MATERI

POKOK

MATERI

KONTEMPLASI KARAKTER

KEGIATAN

PEMBELAJARAN

Penilaian

Alokasi

Waktu

Sumber

dan

media

Belajar

Sosial

2.1

Persaudaraan

dan

kegembiraan

2.2 Memulai

dari apa yang

ada

2.1.1

Ramah,

percaya diri

dan senang

bersahabat.

2.2.1

Mengharag

ai waktu.

2.2.2

Membuat

peraga

dengan

menggunak

an barang

bekas.

cinta kasih untuk

selamatkan jiwa-

jiwa.”

( Motivasi )

4. Peserta didik

melakukan tanya

jawab, apakah masih

ingat tentang

pembelajaran

perkembangbiakan

tumbuhan pada

pertemuan

sebelumnya. Pendidik

menanyakan tentang

aksi dari actuating

pada pertemuan

sebelumnya yang

ditulis di buku

agenda.

( Apersepsi )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

124

KOMPETEN

SI DASAR INDIKATOR

MATERI

POKOK

MATERI

KONTEMPLASI KARAKTER

KEGIATAN

PEMBELAJARAN

Penilaian

Alokasi

Waktu

Sumber

dan

media

Belajar

5. Pendidik

menyampaikan

kepada peserta didik

tentang apa yang

akan dipelajari hari

ini. Tujuan peserta

didik mempelajari

hak dan kewajiban

dalam

mengembangbiakan

tumbuhan bagi

kehidupan.

(Orientasi )

Kegiatan Inti

Learning

1. Peserta didik

melakukan tanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

125

KOMPETEN

SI DASAR INDIKATOR

MATERI

POKOK

MATERI

KONTEMPLASI KARAKTER

KEGIATAN

PEMBELAJARAN

Penilaian

Alokasi

Waktu

Sumber

dan

media

Belajar

jawab tentang apa itu

hak dan kewajiban.

(menanya)

2. Peserta didik

mendiskusikan hak

mereka yaitu hidup

sehat di lingkungan

sekitar. (menalar)

3. Peserta didik

menganalisis ciri-ciri

lingkungan yang

sehat, salah satunya

adalah banyak

tumbuhan yang hidup

di lingkungan.

(menalar)

4. Peserta didik

mencoba memahami

manfaat tumbuhan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

126

KOMPETEN

SI DASAR INDIKATOR

MATERI

POKOK

MATERI

KONTEMPLASI KARAKTER

KEGIATAN

PEMBELAJARAN

Penilaian

Alokasi

Waktu

Sumber

dan

media

Belajar

dan keanekaragaman

hayati yang ada di

lingkungan sebagai

bagian dari

lingkungan yang

sehat. (mencoba)

5. Peserta didik

mengidentifikasi

sebuah kewajiban

yang harus dilakukan

untuk menjaga

kelestarian tumbuhan

serta menjaga

lingkungan supaya

tetap berkembang

dengan baik.

(menalar)

6. Pendidik

menyuguhkan

beberapa gambar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

127

KOMPETEN

SI DASAR INDIKATOR

MATERI

POKOK

MATERI

KONTEMPLASI KARAKTER

KEGIATAN

PEMBELAJARAN

Penilaian

Alokasi

Waktu

Sumber

dan

media

Belajar

(lingkungan yang

tandus dan

lingkungan subur) dan

pertanyaan seperti:

a. Jika kalian

melihat gambar di

atas kalian

memilih yang

mana?

b. Tindakan seperti

apa yang tepat

untuk gambar a?

c. Tindakan seperti

apa yang tepat

untuk gambar b?

(menanya)

7. Peserta didik

menganalisis dari

berbagai jawaban

mereka sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

128

KOMPETEN

SI DASAR INDIKATOR

MATERI

POKOK

MATERI

KONTEMPLASI KARAKTER

KEGIATAN

PEMBELAJARAN

Penilaian

Alokasi

Waktu

Sumber

dan

media

Belajar

penanaman konsep

bahwa

perkembangbiakan

tumbuhan sangat

berdampak bagi

berkembangnya

tanaman baru sebagai

bagian dari

lingkungan yang

sehat. (menalar)

8. Peserta didik dibagi

menjadi beberapa

kelompok.

9. Peserta didik

mendiskusikan

tentang

perkembangbiakan

dengan menggunakan

biji. (menalar)

10. Peserta didik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

129

KOMPETEN

SI DASAR INDIKATOR

MATERI

POKOK

MATERI

KONTEMPLASI KARAKTER

KEGIATAN

PEMBELAJARAN

Penilaian

Alokasi

Waktu

Sumber

dan

media

Belajar

melakukan aksi

menanam bibit cabai

sebagai wujud peduli

terhadap

perkembangbiakan

tumbuhan yang ada di

lingkungan hidupnya.

(mencoba)

11. Pendidik

menanamkan konsep

matematika tentang

perkalian ke dalam

proses menanam bibit

di lingkungan

sekolah. (menalar)

12. Peserta didik

membuat laporan

tentang percobaan

menanam bibit cabai

yang telah dilakukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

130

KOMPETEN

SI DASAR INDIKATOR

MATERI

POKOK

MATERI

KONTEMPLASI KARAKTER

KEGIATAN

PEMBELAJARAN

Penilaian

Alokasi

Waktu

Sumber

dan

media

Belajar

(mencoba)

13. Peserta didik

membuat kesimpulan

tentang manfaat dari

bertambahnya

tumbuhan baru bagi

keseimbangan

ekosistem dan

lingkungan yang sehat

bagi manusia.

(menalar)

14. Peserta didik

mengambil masing-

masing satu kartu soal

kemudian

mengerjakan dengan

berlomba cepat-

cepatan dalam

menyelesaikannya.

(mencoba)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

131

KOMPETEN

SI DASAR INDIKATOR

MATERI

POKOK

MATERI

KONTEMPLASI KARAKTER

KEGIATAN

PEMBELAJARAN

Penilaian

Alokasi

Waktu

Sumber

dan

media

Belajar

15. Peserta didik

mengerjakan soal

tersebut di depan kelas

setelah dikumpulkan

kepada pendidik.

(mengkomunikasikan)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

132

KOMPETEN

SI DASAR INDIKATOR

MATERI

POKOK

MATERI

KONTEMPLASI KARAKTER

KEGIATAN

PEMBELAJARAN

Penilaian

Alokasi

Waktu

Sumber

dan

media

Belajar

Contemplating

Peserta didik dapat

mengingat aksi yang ingin

mereka lakukan dalam

pelajaran perkembangbiakan

pertemuan sebelumnya,

apakah sudah dilakukan

untuk menjaga lingkungan

agar dapat menjamin

mendapatkan hidup yang

sehat.

Peserta didik dapat

menerapkan hak dan

kewajibannya sebagai wujud

kepeduliannya terhadap

lingkungan serta

mensyukurinya sebagai

Anugerah Tuhan Yang Maha

Esa. Sebab manusia memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

133

KOMPETEN

SI DASAR INDIKATOR

MATERI

POKOK

MATERI

KONTEMPLASI KARAKTER

KEGIATAN

PEMBELAJARAN

Penilaian

Alokasi

Waktu

Sumber

dan

media

Belajar

kewajiban untuk menjaga

lingkungan sekitar dengan

mencoba menanam bibit

cabai supaya dapat lebih

banyak dimanfaatkan. Hal ini

dapat dilakukan dengan

menutup mata dan memasuki

suasana hening.

Actuating

Peserta didik dapat

melakukan aksi sebagai

wujud peduli terhadap

perkembangbiakan tumbuhan

di lingkungan mereka,

dengan menanam berbagai

tumbuhan di lingkungan

sekitar. Hal ini dapat

dilakukan dengan menuliskan

niatnya di dalam kertas lalu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

134

KOMPETEN

SI DASAR INDIKATOR

MATERI

POKOK

MATERI

KONTEMPLASI KARAKTER

KEGIATAN

PEMBELAJARAN

Penilaian

Alokasi

Waktu

Sumber

dan

media

Belajar

dimasukkan di dalam botol.

Sharing

Peserta didik menyampaikan

niatnya tersebut sesuai kertas

yang ada di dalam botol

kemudian di sharingkan

kepada teman-temannya.

Reflecting

Peserta didik merefleksikan

dari contemplating,

actuating, dan sharing yang

dilakukan dengan mengajak

peserta didik bersyukur

kepada Tuhan atas Anugerah

serta pengalaman yang sudah

didapatkan dapat dilakukan

dengan beberapa pertanyaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

135

KOMPETEN

SI DASAR INDIKATOR

MATERI

POKOK

MATERI

KONTEMPLASI KARAKTER

KEGIATAN

PEMBELAJARAN

Penilaian

Alokasi

Waktu

Sumber

dan

media

Belajar

seperti apa yang akan kalian

lakukan setelah mendapatkan

pelajaran hari ini di dalam

kehidupan kalian dan

membahas niat yang

pertemuan sebelumnya.

KEGIATAN PENUTUP

1. Peserta didik dan

pendidik merangkum

dan menyimpulkan

apa yang sudah

didapatkan dari

pembelajaran hari ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

136

KOMPETEN

SI DASAR INDIKATOR

MATERI

POKOK

MATERI

KONTEMPLASI KARAKTER

KEGIATAN

PEMBELAJARAN

Penilaian

Alokasi

Waktu

Sumber

dan

media

Belajar

2. Pendidik menanyakan

keadaan peserta didik

setelah belajar hari ini

dan melakukan

refleksi dengan

menggambar

emotikon sesuai

perasaan masing-

masing.

3. Pendidik memberikan

tes evaluasi secara

lisan dari materi yang

sudah dipelajari.

(menyesuaikan)

4. Pendidik meminta

peserta didik untuk

mempelajari di rumah

tentang materi

selanjutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

137

4. Lembar Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( R P P ) KURIKULUM 2013 BER PPD

Satuan Pendidikan : SD Joannes Bosco Yogyakarta

Kelas/Semester : III/I

Tema : Keanekaragaman Hayati

Subtema : Perkembangbiakan Tumbuhan

Pembelajaran : 1

Alokasi Waktu : ( 4x30 menit )

A. Kompetensi Inti (KI)

1. Menerima, menjalankan dan menghargai agama yang dianutnya.

2. Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,

peduli, dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru,

tetangganya serta cinta tanah air.

3. Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara

mengamati, menanya, dan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu

tentang dirinya, mahluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya,dan benda-

benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah, dan tempat bermain.

4. Menyajikan pengatahuan faktual dan konseptual dalam bahasa

yang jelas, sistematis, logis, dan kritis dalam karya yang estetis,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

138

dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat dan dalam tindakan

yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berahlak mulia.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

4. Pengetahuan dan Ketrampilan

Muatan: Bahasa Indonesia

No Kompetensi Dasar No Indikator

3.2 Menguraikan teks

arahan/petunjuk tentang

perawatan hewan dan

tumbuhan, serta daur hidup

hewan dan

pengembangbiakan

tanaman dengan bantuan

guru atau teman dalam

bahasa Indonesia lisan dan

tulis yang dapat diisi

dengan kosakata bahasa

daerah untuk membantu

pemahaman.

3.2.1

3.2.2

3.2.3

3.2.4

Mengidentifikasi

perkembangbiakan macam-

macam tumbuhan yang ada

di lingkungan sekitar.

Menguraikan teks menjadi

sebuah petunjuk tentang

perkembangbiakan

tumbuhan yang ada di

lingkungan sekitar.

Menguraikan sebuah

petunjuk berdasarkan

bacaan tentang perawatan

tumbuhan.

Mengidentifikasi dampak

perkembangbiakan

tumbuhan dalam suatu

lingkungan.

4.2 Menerangkan dan

mempraktikkan teks

arahan/petunjuk tentang

perawatan hewan dan

tumbuhan serta daur hidup

hewan dan

perkembangbiakan

tanaman secara mandiri

dalam bahasa Indonesia

lisan dan tulis yang dapat

diisi dengan kosakata

bahasa daerah untuk

membantu penyajian.

4.2.1

4.2.2

Memperagakan teks

petunjuk tentang

perkembangbiakan

tumbuhan yang ada di

lingkungan sekitar.

Mempraktikkan cara

merawat tumbuhan secara

mandiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

139

Muatan: Matematika

No Kompetensi Dasar No Indikator

3.1 Memahami sifat-sifat

operasi hitung bilangan

asli melalui pengamatan

pola penjumlahan dan

perkalian.

3.1.1

3.1.2

Menafsirkan operasi

bilangan asli dari 10-1000

ke dalam perkalian dan

pembagian menggunakan

benda yang ada di sekitar.

Mengidentifikasi sifat-sifat

operasi hitung bilangan asli

melalui pola perkalian

dengan soal cerita.

4.2 Merumuskan dengan

kalimat sendiri, membuat

model matematika, dan

memilih strategi yang

efektif dalam

memecahkan masalah

nyata sehari-hari yang

berkaitan dengan

penjumlahan,

pengurangan, perkalian,

pembagian bilangan bulat,

waktu, panjang, berat

benda, dan uang, serta

memeriksa kebenaran

jawabnya.

4.2.1

4.2.2

Memahami soal cerita yang

berkaitan dengan kehidupan

sehari-hari dengan prinsip

perkalian dan pembagian.

Merumuskan kalimat

matematika dengan prinsip

perkalian dan pembagian.

Muatan: PPKn

No Kompetensi Dasar No Indikator

3.2 Mengetahui hak dan

kewajiban sebagai warga

dalam kehidupan sehari-

hari di rumah dan di

sekolah.

3.2.1

3.2.2

Mengidentifikasikan hak

dan kewajiban sebagai

warga cara hidup sehat.

Mengidentifikasi hak dan

kewajiban sebagai warga

dalam memanfaatkan

tanaman.

3.2.3

3.2.4

Mengidentifikasi hak dan

kewajiban sebagai warga

untuk mengembangbiakan

tumbuhan.

Mengidentifikasi cara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

140

3.2.5

menanam tumbuhan secara

perkembangbiakan alami.

Mengidentifikasi cara

menjaga kelestarian

tumbuhan.

4.2 Melaksanakan kewajiban

sebagai warga dalam

kehidupan sehari-hari di

rumah dan sekolah.

4.2.1

4.2.2

Melakukan aksi menanam

bibit di sekolah.

Mendemonstrasikan cara-

cara menanam tanaman

dengan menggunakan media

tanam.

5. Sikap Spiritual

No Kompetensi Dasar No Indikator

1.1 Berdoa 1.1.1

1.1.2

Tenang dan santun saat

berdoa

Hafal berkat Dominikan

6. Sikap Sosial

No Kompetensi Dasar No Indikator

2.1

2.2

Persaudaraan dan

kegembiraan

Memulai dari apa yang

ada

2.1.1

2.2.1

Ramah, percaya diri dan

senang bersahabat.

Mengharagai waktu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

141

C. Tujuan Pembelajaran

1. Peserta didik mampu mengidentifikasi perkembangbiakan macam-

macam tumbuhan yang ada di lingkungan sekitar dengan berdiskusi

minimal 3 macam tumbuhan.

2. Peserta didik mampu menguraikan teks menjadi sebuah petunjuk

tentang perkembangbiakan tumbuhan yang ada di lingkungan sekitar

secara berdiskusi dengan baik dan benar.

3. Peserta didik mampu menguraikan sebuah petunjuk berdasarkan sebuah

bacaan tentang perawatan tumbuhan secara berkelompok minimal 5

petunjuk.

4. Peserta didik mampu mengidentifikasi dampak perkembangbiakan

tumbuhan dalam suatu lingkungan secara mandiri dengan tepat.

5. Peserta didik mampu memperagakan teks petunjuk tentang

perkembangbiakan tumbuhan yang ada di lingkungan sekitar secara

berkelompok dengan tepat.

6. Peserta didik mampu mempraktikkan cara merawat tumbuhan secara

mandiri dengan baik dan tepat.

7. Peserta didik mampu menafsirkan operasi bilangan asli dari 10-1000 ke

dalam perkalian dan pembagian menggunakan benda yang ada di

sekitar secara mandiri minimal 5 soal.

8. Peserta didik mampu mengidentifikasi sifat-sifat operasi hitung

bilangan asli melalui pola perkalian dengan soal cerita secara

berkelompok dengan tepat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

142

9. Peserta didik mampu memahami soal cerita yang berkaitan dengan

kehidupan sehari-hari dengan prinsip perkalian dan pembagian dengan

berdiskusi minimal 2 soal.

10. Peserta didik mampu merumuskan kalimat matematika secara

berkelompok minimal 2 soal.

11. Peserta didik mampu mengidentifikasi hak dan kewajiban sebagai

warga cara hidup sehat secara individu minimal 5.

12. Peserta didik mampu mengidentifikasi hak dan kewajiban sebagai

warga dalam memanfaatkan tanaman secara individu minimal 5.

13. Peserta didik mampu mengidentifikasi hak dan kewajiban sebagai

warga untuk mengembangbiakkan tumbuhan secara berkelompok

dengan baik.

14. Peserta didik mampu mengidentifikasi cara menanam tumbuhan secara

perkembangbiakan alami dengan berdiskusi bersama secara tepat.

15. Peserta didik mampu mengidentifikasi cara menjaga kelestarian

tumbuhan secara individu dengan tepat.

16. Peserta didik mampu melakukan aksi menanam bibit di sekolah secara

berkelompok dengan sungguh-sungguh.

17. Peserta didik mendemonstrasikan cara-cara menanam tanaman dengan

menggunakan media tanam secara individu dengan baik dan tepat.

18. Peserta didik mampu tenang dan santun saat berdoa secara bersama-

sama.

19. Peserta didik mampu berdoa dengan doa berkat Dominikan.

20. Peserta didik mampu Ramah, percaya diri dan senang bersahabat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

143

21. Peserta didik mampu menghargai waktu dalam proses pembelajaran.

D. Materi Pembelajaran

Bahasa Indonesia :Tentang teks petunjuk

PKn : Hak dan Kewajiban

Matematika : Perkalian dan Pembagian

Pembelajaran IPA terintegrasi pada ketika mata pelajaran di atas yaitu

bahasa Indonesia, PKn, dan matematika.

( Terlampir )

E. Materi Kontemplasi

Materi pertemuan I

- Peserta didik diajak untuk mensyukuri Anugerah Tuhan karena

telah diberikan lingkungan hidup berserta isinya. Salah satunya

adalah tumbuhan. Tumbuhan sangat bermanfaat kelangsungan

hidup manusia. Oleh karena itu peserta didik harus mampu

mengmbangbiakkan tumbuhan menjadi tanaman baru supaya dapat

berkembang menjadi lebih banyak. Peserta didik diajak

berkontemplasi dengan memasuki suasana hening yang diiringi

dengan instrument yang mendukung.

Materi pertemuan II

- Peserta didik diajak untuk mensyukuri Anugerah Tuhan karena

telah diberikan lingkungan hidup yang sehat dan nyaman. Perlu

diketahui sebagai warga yang baik, peserta didik harus tau hak dan

kewajiban mereka untuk dapat memanfaatkan tumbuhan yang telah

berkontribusi banyak dalam kelangsungan hidup manusia. Selain itu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

144

peserta didik mampu mengetahui dampak perkembangbiakan

tumbuhan dalam suatu lingkungan. Peserta didik diajak

berkontemplasi dengan memasuki suasana hening yang diiringi

dengan instrument yang mendukung.

F. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran

1. Pendekatan : Saintifik ( mengamati, menanya, menalar,

mencoba, dan mengkomunikasikan )

2. Model : Pembelajaran Inkuiri

3. Metode : Diskusi, tanya jawab, penugasan dan pengamatan,

percobaan.

G. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran

1. Media : Bibit tanaman cabai, botol plastik bekas, media

tanam.

2. Alat : Alat tulis, kertas, Lembar Kerja Siswa, Lembar

Kerja kelompok.

3. Sumber

Kemendikbud, 2015, Buku Guru Tema 1 Kelas III: Perkembangbiakan

Hewan dan Tumbuhan, Jakarta: Kemendikbud.

Kemendikbud, 2015, Buku Siswa Tema 1 Kelas III: Perkembangbiakan

Hewan dan Tumbuhan, Jakarta: Kemendikbud.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

145

H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pertemuan I

Pendahuluan 7. Peserta didik membuka

pembelajaran dengan berdoa, salah

satu diminta untuk memimpin doa.

8. Pendidik melakukan presensi hari

ini, dengan menanyakan apakah ada

yang tidak berangkat.

9. Pendidik memotivasi peserta didik

dengan mengajak bernyanyi

bersama-sama. Lagu : 6 Semangat

Santo Dominikus

“ Memulai dari apa yang ada,

berdoa, belajar, demokrasi, mari

berbela rasa, dalam persaudaraan

dan kegembiraan. Marilah kawan

kita laksanakan 6 semangat Santo

Dominikus, marilah kawan

terbarkan cinta kasih untuk

selamatkan jiwa-jiwa.”

( Motivasi ) 10. Peserta didik melakukan tanya

jawab, apakah masih ingat tentang

tumbuhan yang ada di lingkungan.

( Apersepsi ) 11. Pendidik menyampaikan kepada

peserta didik tentang apa yang akan

dipelajari hari ini. Tujuan peserta

didik mempelajari

perkembangbiakan tumbuhan dan

dampak dari perkembangbiakan

tumbuhan dalam suatu lingkungan.

(Orientasi )

10 menit

Kegiatan inti Learning

16. Perserta didik melakukan tanya

jawab tentang macam-macam

perkembangbiakan tumbuhan.

(menanya) 17. Peserta didik mengamati macam-

macam tumbuhan yang telah

disediakan oleh pendidik (bibit

cabai, bawang merah, cocor bebek).

(mengamati) 18. Peserta didik menganalisis

100 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

146

tumbuhan yang diamati tentang cara

perkembangbiakannya. (menalar)

19. Peserta didik dibagi menjadi

beberapa kelompok.

20. Peserta didik menguraikan teks

bacaan menjadi sebuah petunjuk

yang bertemakan “ cara

perkembangbiakan tumbuhan dan

cara merawatnya.” (mencoba)

21. Peserta didik menguraikan sebuah

petunjuk yang ada di dalam bacaan

tentang cara merawat tumbuhan.

(mencoba) 22. Peserta didik membacakan petunjuk

yang telah dibuat di dalam kelas.

(mengkomunikasikan) 23. Peserta didik mengaplikasikan teks

petunjuk tentang cara merawat

tumbuhan dalam kehidupan nyata

secara kontekstual. (mencoba)

24. Peserta didik menganalisis kegiatan

yang sudah dilakukan sebagai

penanaman konsep tentang

perkembangbiakan tumbuhan dan

cara merawat tumbuhan. (menalar)

25. Peserta didik mengidentifikasi

beberapa dampak dari

perkembangbiakan tumbuhan dalam

suatu lingkungan. (menalar)

26. Peserta didik melakukan tanya

jawab tentang diskusi yang telah

dilakukan. (menanya)

27. Peserta didik menghitung dengan

konsep perkalian dan pembagian

dengan benda konkrit. (mencoba)

28. Peserta didik menganalisis sifat-sifat

operasi hitung bilangan asli melalui

pola perkalian dan pembagian.

(menalar) 29. Peserta didik mengerjakan soal

cerita yang disediakan oleh pendidik

secara berkelompok. (mencoba)

30. Peserta didik membahas hasil

diskusinya bersama pendidik.

(mengkomunikasikan)

Contemplating

Melalui perkembangbiakan tumbuhan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

147

cara merawat lingkungan di sekitarnya,

peserta didik jadi tahu jika mereka tidak

bisa hidup tanpa mahkluk hidup lainnya.

Pendidik mengajak peserta didik untuk

menutup mata dan memasuki suasana

hening. Saat suasana hening pendidik

menyampaikan poin-poin tentang yang

sudah dipelajari salah satunya yaitu dampak

dari perkembangbiakan tumbuhan bagi

manusia dan lingkungan. Pendidik

mengajak peserta didik untuk bersyukur

kepada Tuhan dengan diiringi instrument

lagu yang mendukung.

Actuating

Peserta didik membuat niat sebagai wujud

peduli terhadap perkembangbiakan

tumbuhan yang ada di sekitar. Peserta didik

juga diajak untuk menjaga lingkungan

sekitar di sekolah dan di rumah, dengan

pendidik memberikan beberapa pertanyaan

sesuai dengan tujuan pembelajaran. Peserta

didik menuliskan niat yang akan dia

lakukan di kertas yang sudah disediakan

kemudian dilipat di masukkan ke dalam

kotak.

Sharing

Peserta didik menyampaikan tentang apa

yang ditulis saat kegiatan actuating sesuai

kertas yang ada di dalam kotak. Kemudian

mereka menyampaikan niatnya dan

disharingkan kepada teman-temannya.

Reflecting

Peserta didik diajak untuk merefleksikan

dari conteplanting, actuating, dan sharing

yang dilakukan dengan mengajak peserta

didik bersyukur kepada Tuhan atas

Anugerah serta pengalaman yang sudah

didapatkan. Pendidik dapat memberikan

pertanyaan seperti:

- Siapa yang hari ini merasa gembira

mengikuti pelajaran?

- Aktivitas apa saja yang kalian

lakukan?

- Apa manfaatnya bagi kalian?

- Mengapa kita harus bersyukur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

148

kepada Tuhan atas lingkungan yang

telah kita tempati hari ini?

Penutup 5. Peserta didik dan pendidik

merangkum dan menyimpulkan apa

yang sudah didapatkan dari

pembelajaran hari ini.

6. Pendidik menanyakan keadaan

peserta didik setelah belajar hari ini

dan melakukan refleksi dengan

menggambar emotikon sesuai

perasaan masing-masing.

7. Pendidik memberikan tes evaluasi

secara lisan dari materi yang sudah

dipelajari.

(menyesuaikan)

8. Pendidik meminta peserta didik

untuk mempelajari di rumah tentang

materi selanjutnya.

10 menit

Pertemuan II

Pendahuluan 6. Peserta didik membuka

pembelajaran dengan berdoa, salah

satu diminta untuk memimpin doa.

7. Pendidik melakukan presensi hari

ini, dengan menanyakan apakah ada

yang tidak berangkat.

8. Pendidik memotivasi peserta didik

dengan mengajak bernyanyi

bersama-sama. Lagu : 6 Semangat

Santo Dominikus

“ Memulai dari apa yang ada,

berdoa, belajar, demokrasi, mari

berbela rasa, dalam persaudaraan

dan kegembiraan. Marilah kawan

kita laksanakan 6 semangat Santo

Dominikus, marilah kawan

terbarkan cinta kasih untuk

selamatkan jiwa-jiwa.”

( Motivasi )

9. Peserta didik melakukan tanya

jawab, apakah masih ingat tentang

pembelajaran perkembangbiakan

tumbuhan pada pertemuan

sebelumnya. Pendidik menanyakan

tentang aksi dari actuating pada

pertemuan sebelumnya yang ditulis

di buku agenda.

10 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

149

( Apersepsi ) 10. Pendidik menyampaikan kepada

peserta didik tentang apa yang akan

dipelajari hari ini. Tujuan peserta

didik mempelajari hak dan

kewajiban dalam

mengembangbiakan tumbuhan bagi

kehidupan. (Orientasi )

Kegiatan Inti Learning

16. Peserta didik melakukan tanya

jawab tentang apa itu hak dan

kewajiban. (menanya)

17. Peserta didik mendiskusikan hak

mereka yaitu hidup sehat di

lingkungan sekitar. (menalar)

18. Peserta didik menganalisis ciri-ciri

lingkungan yang sehat, salah

satunya adalah banyak tumbuhan

yang hidup di lingkungan.

(menalar) 19. Peserta didik mencoba memahami

manfaat tumbuhan dan

keanekaragaman hayati yang ada di

lingkungan sebagai bagian dari

lingkungan yang sehat. (mencoba)

20. Peserta didik mengidentifikasi

sebuah kewajiban yang harus

dilakukan untuk menjaga kelestarian

tumbuhan serta menjaga lingkungan

supaya tetap berkembang dengan

baik. (menalar)

21. Pendidik menyuguhkan beberapa

gambar (lingkungan yang tandus

dan lingkungan subur) dan

pertanyaan seperti:

d. Jika kalian melihat gambar di

atas kalian memilih yang mana?

e. Tindakan seperti apa yang tepat

untuk gambar a?

f. Tindakan seperti apa yang tepat

untuk gambar b? (menanya)

22. Peserta didik menganalisis dari

berbagai jawaban mereka sebagai

penanaman konsep bahwa

perkembangbiakan tumbuhan sangat

berdampak bagi berkembangnya

tanaman baru sebagai bagian dari

100 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

150

lingkungan yang sehat. (menalar)

23. Peserta didik dibagi menjadi

beberapa kelompok.

24. Peserta didik mendiskusikan tentang

perkembangbiakan dengan

menggunakan biji. (menalar)

25. Peserta didik melakukan aksi

menanam bibit cabai sebagai wujud

peduli terhadap perkembangbiakan

tumbuhan yang ada di lingkungan

hidupnya. (mencoba)

26. Pendidik menanamkan konsep

matematika tentang perkalian ke

dalam proses menanam bibit di

lingkungan sekolah. (menalar)

27. Peserta didik membuat laporan

tentang percobaan menanam bibit

cabai yang telah dilakukan.

(mencoba) 28. Peserta didik membuat kesimpulan

tentang manfaat dari bertambahnya

tumbuhan baru bagi keseimbangan

ekosistem dan lingkungan yang

sehat bagi manusia. (menalar)

29. Peserta didik mengambil masing-

masing satu kartu soal kemudian

mengerjakan dengan berlomba

cepat-cepatan dalam

menyelesaikannya. (mencoba)

30. Peserta didik mengerjakan soal

tersebut di depan kelas setelah

dikumpulkan kepada pendidik.

(mengkomunikasikan)

Contemplating

Peserta didik dapat mengingat aksi yang

ingin mereka lakukan dalam pelajaran

perkembangbiakan pertemuan sebelumnya,

apakah sudah dilakukan untuk menjaga

lingkungan agar dapat menjamin

mendapatkan hidup yang sehat.

Peserta didik dapat menerapkan hak dan

kewajibannya sebagai wujud kepeduliannya

terhadap lingkungan serta mensyukurinya

sebagai Anugerah Tuhan Yang Maha Esa.

Sebab manusia memiliki kewajiban untuk

menjaga lingkungan sekitar dengan

mencoba menanam bibit cabai supaya dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

151

lebih banyak dimanfaatkan. Hal ini dapat

dilakukan dengan menutup mata dan

memasuki suasana hening.

Actuating

Peserta didik dapat melakukan aksi sebagai

wujud peduli terhadap perkembangbiakan

tumbuhan di lingkungan mereka, dengan

menanam berbagai tumbuhan di lingkungan

sekitar. Hal ini dapat dilakukan dengan

menuliskan niatnya di dalam kertas lalu

dimasukkan di dalam botol.

Sharing

Peserta didik menyampaikan niatnya

tersebut sesuai kertas yang ada di dalam

botol kemudian di sharingkan kepada

teman-temannya.

Reflecting

Peserta didik merefleksikan dari

contemplating, actuating, dan sharing yang

dilakukan dengan mengajak peserta didik

bersyukur kepada Tuhan atas Anugerah

serta pengalaman yang sudah didapatkan

dapat dilakukan dengan beberapa

pertanyaan seperti apa yang akan kalian

lakukan setelah mendapatkan pelajaran hari

ini di dalam kehidupan kalian dan

membahas niat yang pertemuan

sebelumnya.

Penutup 5. Peserta didik dan pendidik

merangkum dan menyimpulkan apa

yang sudah didapatkan dari

pembelajaran hari ini.

6. Pendidik menanyakan keadaan

peserta didik setelah belajar hari ini

dan melakukan refleksi dengan

menggambar emotikon sesuai

perasaan masing-masing.

7. Pendidik memberikan tes evaluasi

secara lisan dari materi yang sudah

dipelajari. (menyesuaikan)

8. Pendidik meminta peserta didik

untuk mempelajari di rumah tentang

materi selanjutnya.

10 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

152

I. Teknik Penilaian

Ranah Indikator Teknik

Penilaian

Bentuk

Penilaian Instrumen

Sikap

Spiritual

1.1.1 Tenang dan

santun saat

berdoa

Observasi Deskripsi Rubrik

pengamatan

Sikap

Sosial

2.1.1 Ramah,

percaya diri dan

senang bersahabat.

Observasi Checklists Lembar

pengamatan

sikap

Pengetahu

an

3.1.1 Menafsirkan

operasi bilangan asli

dari 10-1000 ke

dalam perkalian dan

pembagian

menggunakan benda

yang ada di sekitar.

3.2.3 Menguraikan

sebuah petunjuk

berdasarkan bacaan

tentang perawatan

tumbuhan.

Tes

tertulis

Penugasan

Uraian

Isian skor

Soal test

issai

Format

penilaian

unjuk kerja

Keterampil

an

4.2.1 Melakukan

aksi menanam bibit

di lingkungan

sekolah.

Unjuk

kerja

Rubric

penilaian

Menanam

tanaman

dengan

mnggunaka

n bibit

cabai.

Yogyakarta, 30 November 2016

Guru Kelas III Humanis Penyusun

( Petrus Fajar Yuniantoro Widodo, S.Pd) (Irina Susilaningrum)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

153

Lampiran Instrumen Penilaian

A. Muatan Pelajaran : Matematika

1. Pengetahuan

Indikator 3.1.1 Menafsirkan operasi bilangan asli dari 10-

1000 ke dalam perkalian dan pembagian

menggunakan benda yang ada di sekitar.

Teknik Penilaian Tes tertulis dan penugasan

Instrumen Daftar pertanyaan

(soal terlampir)

Rubrik Penilaian:

No. Nama Siswa Nilai

(jawaban benar x

10)

Predikat

1.

2.

Dst.

Pedoman penskoran:

Skala 100 Predikat

86-100 A

81-85 A-

76-80 B+

71-75 B

66-70 B-

61-65 C+

56-60 C

51-55 C-

46-50 D+

0-45 D

Skor =

x 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

154

2. Ketrampilan

Bahasa Indonesia : Teks petunjuk

Indikator 3.2.3 Menguraikan sebuah petunjuk berdasarkan bacaan

tentang perawatan tumbuhan.

Teknik

Penilaian

Unjuk kerja

Instrumen

Penilaian

Format penilaian unjuk kerja

(Soal penugasan terlampir)

Rubrik Penilaian & Pedoman penskoran:

No Aspek yang

diamati

Baik Cukup Kurang

1. Ketelitian Peserta didik

mampu

membuat teks

petunjuk

dengan tingkat

ketelitian yang

jelas.

Peserta didik

cukup teliti

dalam membuat

teks petunjuk

meskipun

masih terdapat

kesalahan

dalam

penulisan dll.

Peserta didik

tidak teliti

dalam

membuat teks

petunjuk

masih banyak

terdapat

kesalahan

dalam

penulisan dll.

2. Bahasa yang di

gunakan

Peserta didik

sudah mampu

membuat teks

petunjuk

dengan bahasa

yang baik,

mampu

menggunakan

bahasa yang

baku dan

sesuai dengan

EYD.

Peserta didik

cukup baik

dalam membuat

teks petunjuk

cukup baik

dalam

penggunaan

bahasa

meskipun

masih terdapat

beberapa

kesalahan

dalam

penggunaan

bahasa baku

sesuai dengan

EYD.

Peserta didik

belum mampu

membuat teks

petunjuk

dengan bahasa

yang baik dan

baku sesuai

dengan EYD.

3. Kelengkapan Peserta didik

mampu

membuat teks

Peserta didik

cukup baik

dalam membuat

Peserta didik

belum mampu

membuat teks

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

155

petunjuk

dengan

runtutan cerita

yang lengkap

dan menarik.

teks petunjuk

meskipun

masih kurang

lengkap dalam

dialog.

petunjuk

dengan

lengkap dan

menarik.

4. Kesesuaian

topik

Peserta didik

sudah mampu

membuat teks

petunjuk

sesuai dengan

topik yang

telah

ditentukan.

Peserta didik

cukup baik

dalam membuat

teks petunjuk

meskipun

terdapat sedikit

ketidaksesuaian

dengan topik

yang

ditentukan.

Peserta didik

belum mampu

membuat teks

petunjuk

sesuai dengan

topik yang

telah

ditentukan.

5. Kerjasama Peserta didik

mampu

menjalin

kerjasama

yang baik

dalam

mengerjakan

teks petunjuk

sampai selesai.

Peserta didik

cukup dapat

menjalin

kerjasama yang

baik dalam

mengerjakan

teks petunjuk

sampai selesai.

Peserta didik

belum mampu

berkejasama

dengan baik

dalam

mengerjakan

teks petunjuk

sampai

selesai.

PKn : Laporan hasil percobaan

Indikator 4.2.1 Melakukan aksi menanam bibit di sekolah.

Teknik Penilaian Unjuk kerja

Instrumen

Penilaian

Format penilaian unjuk kerja

(lembar kerja terlampir)

3. Sikap Sosial

- Rubrik Penilaian Diri

Indikator 2.1.1 Ramah, percaya diri dan senang bersahabat.

Teknik

penilaian

Observasi

Instrumen Lembar penilaian sikap

Tugas:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

156

Bagaimana perasaanmu setelah mengetahui berbagai macam cara

perkembangbiakan tumbuhan?

No Aspek yang di

nilai Penilaian

1. Rasa Hormat 4 = Tidak pernah menujukkan sikap tidak

hormat

3 = Pernah menunjukkan sikap tidak hormat

3 = Beberapa kali menunjukkan sikap tidak

hormat

2 = Sering menunjukkan sikap tidak hormat

1 = Sangat sering menunjukkan tidak hormat

2. Jujur 4 = Tidak pernah menunjukkan sikap tidak

jujur

4 = Pernah menujukkan sikap tidak jujur

3 = Beberapa kali menujukkan sikap tidak

jujur

2 = Sering menujukkan sikap tidak jujur

1 = Sangat sering menujukkan sikap tidak

jujur

3. Peduli 5 = Tidak pernah menujukkan sikap tidak

peduli

4 = Pernah menunjukkan sikap tidak peduli

3 = Beberapa kali menunjukkan sikap tidak

peduli

2 = Sering menunjukkan sikap tidak peduli

1 = Sangat sering menunjukkan tidak peduli

4. Percaya Diri 5 = Tidak pernah menunjukkan sikap tidak

percaya diri

4 = Pernah menujukkan sikap tidak percaya

diri

3 = Beberapa kali menujukkan sikap tidak

percaya diri

2 = Sering menujukkan sikap tidak percaya

diri

1 = Sangat sering menujukkan sikap tidak

percaya diri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

157

4. Sikap Spiritual

Indikator 1.1.1 Tenang dan santun saat berdoa

Teknik

Penilaian

Observasi

Instrumen Lembar pengamatan

Tugas:

Gunakanlah bahasa Indonesia selama pelajaran sebagai rasa syukurmu

Rubrik penilaian:

No. Nama Peserta

Didik

Perilaku yg

diamati

(bersyukur)

Sikap

1.

Dst.

Pedoman penskoran:

Perilaku berdoa Skala Sikap Keterangan

Selalu menggunakan bahasa

Indonesia sebagai wujud syukur

4 SB Sangat Baik

Sering menggunakan bahasa

Indonesia sebagai wujud syukur

3 B Baik

Skadang-kadang menggunakan

bahasa Indonesia sebagai wujud

syukur

2 C Cukup/

sedang

Tidak menggunakan bahasa

Indonesia sebagai wujud syukur

1 K kurang

Lampiran Materi

1. Perkembangbiakan tumbuhan

Tumbuhan dapat berkembangbiak dengan cara alami.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

158

Tumbuhan yang berkembangbiak dengan cara alami adalah

perkembangbiakan yang terjadi secara alami tanpa bantuan manusia.

Bebrapa jenis perkembangbiakan tumbuhan secara alami antara lain:

a. Akar Tinggal/Rizoma

Adalah perkembangbiakan tumbuhan di mana bagian batang muncul

dari tunas sisi lain yang ada di dalam tanah. Ciri-ciri akar tinggal:

Bentuknya mirip akar, tetapi berbuku-buku seperti batang dan

ujungnya lancip.

Terdapat semacam daun yang berubah menjadi sisik.

Di setiap ketiak terdapat tunas.

Contoh tumbuhan yang berkembangbiak dengan cara rhizome

adalah kencur, jahe, laos, dan temulawak dll.

b. Tunas

c. Geragih adalah batang yang tumbuh menjalar di atas atau dibawah

permukaan tanah. Ujung geragih yang menyentuh tanah akan

membelok ke atas dan muncul akar serabut. Walaupun berhubungan

dengan induknya namun tumbuhan baru tidak bergantung pada

induknya. Contoh tumbuhan yang berkembangbiak dengan geragih

yaitu arbei, pegagan, dan semanggi.

d. Umbi lapis adalah lapisan daun berdaging dan berfungsi sebagai

makanan cadangan. Di tengah umbi lapis terdapat tunas yang sering

disebut siung. Siung yang terpelihara ini dapat menghasilkan umbi

baru. Contoh tumbuhan yang berkembangbiak dengan umbi lapis yaitu

bawang putih, bawang merah, bunga bakung dan bunga lili.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

159

e. Umbi batang adalah batang yang tumbuh di dalam tanah. Umbi adalah

tempat untuk menyimpan cadangan makanan yang mengandung

karbohidrat. Contoh tumbuhan yang berkembangbiak dengan umbi

batang yaitu ubi jalar, dan kentang.

f. Umbi akar

Ciri-ciri umbi akar:

Umbi tidak berbuku-buku

Umbi tidak mempunyai kuncup dan daun

Umbi tidak mempunyai mata tunas

Contoh tumbuhan yang berkembangbiak dengan umbi akar adalah

bunga dahlia dan wortel.

g. Berkembangbiak dengan menggunakan biji.

2. Hak dan Kewajiban

- Hak adalah sesuatu yang seharusnya kita terima. Seorang anak

memiliki banyak hak di rumah, di sekolah, dan di masyarakat.

Mendapat hiburan dan informasi adalah hal seorang anak di rumah.

Hiburan dan informasi dapat diperoleh memalui media televise, radio

dan lainnya.

Hak anak di rumah, misalnya:

a. Mendapat kasih sayang

b. Mendapat perlindungan

c. Bermain

d. Belajar

e. Memperoleh makan dan minum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

160

Hak anak di sekolah, misalnya:

a. Mendapatkan pendidikan

b. Menggunakan fasilitas sekolah dengan baik

c. Memperoleh pelayanan kesehatan

d. Menyampaikan pendapat

e. Mendapat perlindungan dari sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

161

Lampiran Soal

Soal Matematika

1. Ibu RT mempunyai bibit sledri sebanyak 125 bibit. Hari itu sedang

diadakan kegiatan menanam bibit di lingkungan dari beberapa kampung.

Ibu RT harus membagi sebanyak 5 pot. Berapa isi masing-masing pot ibu

RT?

2. Pak guru sedang mengadakan gerakan menanam pohon. Pak guru

mempunyai 72 tanaman yang akan dibagikan kepada 9 siswa yang

mendapatkan sama banyak. Berapa banyak tanaman yang diterima setiap

siswa?

3. Andi sedang memanen buah mangga dari hasil menanamnya. Ia membawa

15 kotak. Setiap kotak berisi 10 mangga. Berapa banyak buah mangga

yang dipanen Andi?

4. Nisa mempunyai 16 pot bunga. Masing-masing pot bunga Nisa terdapat 5

bunga yang indah. Berapa jumlah semua bunga yang dimiliki Nisa?

5. Dhimas mempunyai 5 kardus berisi bibit cabai di setiap kardus berisi 27

bbit. Berapa jumlah semua bibit cabai yang dimiliki Dhimas?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

162

Kunci Jawaban

1. Diket:

- 125 bibit

- Dibagikan sebanyak 5 pot

Ditanyakan:

Berapa isi masing-masing pot?

Jawab:

125 : 5 = 25

Jadi, masing-masing pot berisi 25 bibit.

2. Diket:

- Pak guru mempunyai 72 tanaman

- Dibagikan ke 9 siswanya

Ditanyakan:

Berapa banyak tanaman yang diterima setiap siswa?

Jawab:

72 : 9 = 8

Jadi, banyak tanaman yang diterima setiap siswa yaitu 8 buah tanaman.

3. Diket:

- 15 kotak berisi mangga

- Setiap kotak berisi 10 mangga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

163

Ditanyakan:

Berapa banyak buah mangga yang dipanen Andi?

Jawab:

15 x 10 = 150

Jadi, buah mangga yang dipanen Andi sebanyak 150 buah mangga.

4. Diket:

- 16 pot bunga

- Masing-masing berisi 5 bunga

Ditanyakan:

Berapa jumlah semua bunga yang dimiliki Nisa?

Jawab:

16 x 5 = 80

Jadi, jumlah semua bunga yang dimiliki Nisa yaitu 80 bunga.

5. Diket:

- 5 kardus berisi bibit cabai

- Setiap kardus berisi 27 bibit cabai

Ditanyakan:

Berapa jumlah semua bibit cabai yang dimiliki Dhimas?

Jawab:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

164

5x 27 = 135

Jadi, jumlah semua bibit cabai yang dimiliki Dhimas yaitu 135 bibit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

165

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

166

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

167

7. Foto Kegiatan Pembelajaran

Lampiran Foto

Lampiran foto Implemntasi hari 1

Lampiran foto Implementasi hari ke 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

168

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

169

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/9607/1/131134025_full.pdf · i PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA KELAS III HUMANIS SEKOLAH DASAR BERBASIS PENDIDIKAN EMASIPATORIS UNTUK

170

CURRICULUM VITAE

Irina Susilaningrum merupakan anak pertama

dari pasangan Bambang Dira Susila dan Chistina

Poniyem. Lahir di Bantul pada tanggal 26 Juni 1995.

Pendidikan dimulai dari TK Immaculata Ganjuran

pada tahun 2000-2001 kemudian pendidikan

dilanjutkan di Sekolah Dasar Kanisius Ganjuran pada

tahun 2001-2007. Peneliti melanjutkan pendidikan di

Sekolah Menengah Pertama Kanisius Bambanglipuro

pada tahun 2007-2010. Peneliti kemudian menempuh pendidikan di Sekolah

Menengah Atas Negeri 1 Jetis Bantul pada tahun 2010 dan lulus pada tahun 2013.

Peneliti melanjutkan pendidikan di Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Dasar, Universitas Sanata Dharma pada tahun 2013. Selama menempuh

pendidikan di Universitas Sanata Dharma telah banyak kegiatan kemahasiswaan

yang telah diikuti. Kegiatan-kegiatan tersebut diantaranya sebagai berikut:

No Nama Kegiatan Tahun Peran

1 Pelatihan Pengembangan Kepribadian

Mahasiswa I

2015 Peserta

2 Pelatihan Pengembangan Kepribadian

Mahasiswa II

2015 Peserta

3 Penguasaan Bahasa Inggris Aktif 2016 Peserta

4 English Club 2013 Peserta

5 Kursus Mahir Dasar Pramuka (KMD) 2013 Peserta

6 Inisiasi Fakultas (Infisa) 2014 Peserta

7 Week and Moral 2015 Peserta

8 Having Participated in the Seminar

Reinvinting Childhood Education

2015 Peserta

9 Pelatihan Metode Montessori 2015 Pemateri

10 Kuliah Umum PGSD acara Indonesia

Mengajar

2014 Peserta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI