i. pendahuluan - · pdf filedimanfaatkan sebagai bahan baku industri olahan pisang misalnya...

34
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Pisang I . P E N D A H U L U A N Indonesia merupakan salah satu sentra primer keragaman pisang, baik pisang segar, olahan dan pisang liar. Lebih dari 200 jenis pisang terdapat di Indonesia. Tingginya keragaman ini, memberikan peluang pada Indonesia untuk dapat memanfaatkan dan memilih jenis pisang komersial yang dibutuhkan oleh konsumen. Pisang adalah salah satu komoditas buah unggulan Indonesia. Luas panen dan produksi pisang selalu menempati posisi pertama. Pada tahun 2002 produksinya mencapai 4.384.384 ton (BPS, 2003) dengan nilai ekonomi sebesar Rp 6,5 triliun. Produksi tersebut sebagian besar dipanen dari pertanaman kebun rakyat seluas 269.000 ha. Disamping untuk konsumsi segar beberapa kultivar pisang di Indonesia juga dimanfaatkan sebagai bahan baku industri olahan pisang misalnya industri kripik, sale dan tepung pisang. Perkembangan kebun rakyat dan industri olahan di daerah sentra produksi, dapat memberikan peluang baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap perluasan kesempatan berusaha dan kesempatan kerja. Pisang banyak mengandung vitamin dan mineral esensial yang sangat bermanfaat bagi kesehatan. Bahkan di beberapa daerah di Papua pisang merupakan subsitusi makanan pokok, seperti di beberapa negara di Afrika.

Upload: phungnhan

Post on 01-Mar-2018

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: I. PENDAHULUAN - · PDF filedimanfaatkan sebagai bahan baku industri olahan pisang misalnya ... penanganan segar juga belum memenuhi standar yang baik. ... perkebunan skala besar,

Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Pisang

I. PENDAHULUAN

Indonesia merupakan salah satu sentra primer keragaman pisang,baik pisang segar, olahan dan pisang liar. Lebih dari 200 jenis pisangterdapat di Indonesia. Tingginya keragaman ini, memberikan peluangpada Indonesia untuk dapat memanfaatkan dan memilih jenis pisangkomersial yang dibutuhkan oleh konsumen.

Pisang adalah salah satu komoditas buah unggulan Indonesia.Luas panen dan produksi pisang selalu menempati posisi pertama. Padatahun 2002 produksinya mencapai 4.384.384 ton (BPS, 2003) dengannilai ekonomi sebesar Rp 6,5 triliun. Produksi tersebut sebagian besardipanen dari pertanaman kebun rakyat seluas 269.000 ha. Disampinguntuk konsumsi segar beberapa kultivar pisang di Indonesia jugadimanfaatkan sebagai bahan baku industri olahan pisang misalnyaindustri kripik, sale dan tepung pisang. Perkembangan kebun rakyat danindustri olahan di daerah sentra produksi, dapat memberikan peluangbaik secara langsung maupun tidak langsung terhadap perluasankesempatan berusaha dan kesempatan kerja.

Pisang banyak mengandung vitamin dan mineral esensial yangsangat bermanfaat bagi kesehatan. Bahkan di beberapa daerah diPapua pisang merupakan subsitusi makanan pokok, seperti di beberapanegara di Afrika.

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 2: I. PENDAHULUAN - · PDF filedimanfaatkan sebagai bahan baku industri olahan pisang misalnya ... penanganan segar juga belum memenuhi standar yang baik. ... perkebunan skala besar,

2

Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Pisang

II. KONDISI SAAT INI

A. Usaha Pertanian Primer

Sentra produksi pisang di Indonesia tersebar di 16 propinsi, 70kabupaten. Selama periode 1995 sampai 2002 luas panen pisangberfluktuasi, namun pada tahun 2003-2004 cenderung meningkat(FAOSTAT, 2005). Produktivitas pisang juga berfluktuasi antara 11,6ton/ha (1997) sampai 16,3 ton/ha (2002). Sedangkan produksi sejaktahun 1996 sampai 2003 meningkat. Enam belas daerah sentraproduksi pisang di Indonesia berdasarkan produksi dari tahun 1999sampai 2003 disajikan pada Tabel 1.

Penanaman umumnya dilakukan menjelang musim hujan. Padatahun 1993 usaha tani pisang dilaksanakan oleh sekitar 21.482.000rumah tangga tani. Budidaya tanaman pada umumnya belummenerapkan inovasi teknologi secara optimal, karena sebagian besarpertanaman pisang merupakan usaha pekarangan skala kecil (0,5-5 ha)dengan inputs produksi dan distribusi minimal. Oleh karena itu mutu danproduktivitasnya masih rendah. Disamping itu kehilangan hasil prapanen dan pasca panen masih cukup tinggi.Tabel 1. Produksi buah pisang di enam belas propinsi di Indonesia

Produksi (ton)No Propinsi 1999 2000 2001 2002 20031. NAD 32.274 28.076 26.491 27.833 88.6822. Sumatera Utara 55.064 52.132 60.235 93.467 118.8083. Sumatera Barat 87.437 60.015 64.099 46.389 322444. Sumatera Selatan 77.661 69.457 79.108 95.687 95.0485. Lampung 74.820 142.153 142.470 184.554 319.0816. Riau 41.136 37.827 37.697 31.243 56.6737. Jawa Timur 649.842 706.266 700.836 731.230 873.6168. Jawa Barat 1.333.879 1.435.103 1.431.941 1.473.460 1.068.8759. Jawa Tengah 440.283 508.801 522.261 503.841 455.031

10. Banten - - 208.854 229.511 179.61611. Bali 62.903 60.381 90.094 124.253 102.15712. Kalimantan Barat 28.958 46.055 119.687 55.711 94.15513. Kalimantan Selatan 18.994 22.706 29.409 42.445 76.05914. Kalimantan Timur 18.332 24.247 27.945 42.905 58.32515. Sulawesi Selatan 143.072 145.999 119.884 165.036 98.97316. Maluku Utara - - 3.119 28.163 125.532

Sumber: Badan Pusat Statistik dan Direktorat Jenderal Bina Produksi Hortikultura

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 3: I. PENDAHULUAN - · PDF filedimanfaatkan sebagai bahan baku industri olahan pisang misalnya ... penanganan segar juga belum memenuhi standar yang baik. ... perkebunan skala besar,

Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Pisang

Rata-rata produksi dan produktivitas pisang selama periode 1999sampai 2003 masing-masing sekitar 4 juta ton dan 13,98 ton/ha (Tabel2). Berdasarkan total produksi, pisang menduduki tempat pertamadibandingkan dengan total produksi mangga (1,5 juta ton), jeruk (1,5juta ton), durian (741 ribu ton), dan manggis (79 ribu ton). Dari rata-rataproduksi nasional pisang, sekitar 63% berasal dari pulau Jawa,Sumatera 18%, Kalimantan 6%, Sulawesi 6%, Bali dan Nusa Tenggara8%.

Tabel 2. Luas panen, produksi dan produktivitas pisang Indonesia

Tahun Luas Panen (ha) Produksi (ton) Produktivitas(ton/ha)

1995 280.242 3.805.431 13,581996 245.769 3.023.485 12,301997 263.686 3.057.080 11,601998 258.441 3.176.750 12,291999 269.778 3.375.851 12,512000 265.000 3.746.962 14,142001 277.000 4.300.422 15,532002 269.000 4.384.384 16,302003 308.500 4.311.959 13,982004 300.000 4.400.000 14,67

Sumber: FAOSTAT, 2005

B. Usaha Agribisnis Hulu

Secara umum penggunaan alat-alat/mesin pertanian dalamusahatani pisang dimulai dari persiapan lahan sampai pengolahan.Namun demikian, operasional penggunaan alat dan mesin tersebutuntuk usahatani pisang skala rakyat masih sangat mahal dan hanya bisadilakukan oleh perusahaan perkebunan besar. Untuk pengolahan tanahmelibatkan mesin traktor untuk menyingkal dan meratakan tanah.Selanjutnya kegiatan yang melibatkan alat dan mesin adalahpengolahan hasil untuk produksi tepung, puree atau jam berskala besar.Sedangkan untuk skala rakyat alat yang digunakan adalah mesinpemotong buah untuk kripik pisang berkapasitas kecil.

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 4: I. PENDAHULUAN - · PDF filedimanfaatkan sebagai bahan baku industri olahan pisang misalnya ... penanganan segar juga belum memenuhi standar yang baik. ... perkebunan skala besar,

Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Pisang

Sebagian besar kebun rakyat masih menggunakan benih anakanatau belahan bonggol yang diusahakan sendiri oleh petani. Benih kulturjaringan umumnya diadakan untuk memenuhi permintaan programpengembangan perluasan tanam dari pemerintah atau pembukaankebun oleh pihak swasta. Pada saat ini produsen benih pisang kulturjaringan antara lain: Tekno Agro, DAFA, Tamora, Mariwati, Pusat PenelitianKakao dan Kopi Jember.

C. Usaha Agribisnis Hilir

Di Indonesia panen pisang tidak mengenal musiman, karena curahhujan tersebar merata sepanjang tahun. Dengan demikian produksipisang dapat diatur secara rinci sepanjang tahun sesuai kebutuhan. Halini sangat menguntungkan dan berdaya saing terutama untuk tujuanusaha pascapanen buah pisang segar yang melibatkan berbagaitahapan operasional antara lain: panen (kriteria, waktu dan carapemanenan), pengangkutan ke bangsal pengemasan, operasi bangsalpengemasan (pemotongan sisir, pencucian, perlakuan fungisida,pengeringan, pengemasan), transportasi kemasan pisang dan pemuatanke kontainer berpendingin (cool storage) yang kemudian dimuat kekapal, kereta api atau truk. Untuk tujuan ekspor dalam sarana transporpada kegiatan distribusi hendaknya menggunakan rantai dingin.

D. Pasar dan Harga

Di pasar domestik harga jual pisang sangat bervariasi tergantungtempat, varietas dan musim. Sebagai contoh di Pasar Induk Kramajatiharga Pisang Ambon berkisar Rp 4.200-5.800/kg. Sementara itu dipasar Senduro, Jawa Timur, harga pisang Tanduk pada saat normalberkisar Rp 8.000–10.000 per tandan yang berisi 1-3 sisir, sedangkanpada saat lebaran mencapai Rp. 15.000-20.000 per tandan. Di NusaTenggara Barat harga pisang pada hari-hari biasa berkisar antara Rp.1.500-5.000 per sisir, sedangkan pada saat hari Raya Galunganmencapai Rp. 2.500-Rp. 7.500 per sisir. Di lain pihak, akibat masihkurangnya sarana transportasi dari pusat produksi pisang ke pasar,menyebabkan harga pisang merosot. Hal ini terjadi di Kutai Timur,Kalimantan Timur, pada saat panen raya harga pisang hanya Rp. 700-900 per sisir di tingkat petani. Sedangkan untuk dijual ke pasarSurabaya, Jawa Timur memerlukan biaya transportasi yang cukup mahal,akibatnya banyak buah pisang dibiarkan membusuk setelah dipanen

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 5: I. PENDAHULUAN - · PDF filedimanfaatkan sebagai bahan baku industri olahan pisang misalnya ... penanganan segar juga belum memenuhi standar yang baik. ... perkebunan skala besar,

Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Pisang

ataupun yang masih di pohon. Permasalahan ini sebetulnya dapatdiatasi dengan mengembangkan industri pengolahan pisang di daerahsentra produksi pisang. Sebagai contoh industri getuk pisang yangberkembang pesat di Kediri, Jawa Timur. Harga getuk pisang di tingkatprodusen dijual rata-rata Rp. 1.000 per bungkus, pada tahun 2002.Sementara itu di Jawa Barat telah berkembang industri pisang sale yangberasal dari pisang Ambon. Harga pisang sale dari produsen rata-rataRp. 6.000 per bungkus (0,5 kg), pada tahun 2004. Dari 100 kg buahpisang dapat dihasilkan 70 bungkus pisang sale.

Di pasar internasional volume ekspor pisang segar Indonesia padaperiode 1995 sampai 1999 mencapai 70.000 – 100.000 ton per tahun.Volume ekspor tertinggi dicapai pada tahun 1996 dengan nilai sekitarUS $ 18.166.141. Namun selanjutnya ekspor pisang Indonesia menurundan pada tahun 2003 hanya sebesar 27 ton (US $ 8.000) (Tabel 3.).

Volume impor pisang Indonesia tertinggi terjadi pada tahun 1999yaitu 371 ton dengan nilai US $ 265 ribu, kemudian menurun sampaidengan tahun 2001 hanya sebesar 7 ton (US $ 15 ribu), dan pada tahun2003 telah mencapai 464 ton (US $ 215.000). Peningkatan volumeimpor ini disebabkan tumbuhnya pasar ritel berupa supermarket,hypermarket dan toko buah yang menuntut mutu buah yang lebih baik.Jenis pisang yang diimpor adalah kelompok Cavendish dan ke depankemungkinan besar akan masuk juga cultivar ‘Usr kolontol dan Karat’ yangmengandung -carotene tinggi berasal dari Micronesia.Tabel 3. Perkembangan ekspor dan impor pisang Indonesia tahun 1996-2003

Ekspor ImporTahun Volume (ton) Nilai (US $) Volume (ton) Nilai (US $)1996 101.495 18.166.141 46 67.0001997 71.028 13.224.000 22 40.0001998 77.473 14.074.000 16 19.0001999 76.087 11.102.000 371 265.0002000 2.105 412.805 13 31.0002001 262 49.839 7 15.0002002 5.126 979.730 60 48.0002003 27 8.000 464 215.000

Sumber: FAOSTAT (2004)

Disamping itu Indonesia juga mengekspor produk olahan pisangmeskipun volume dan nilainya masih kecil. Negara tujuan ekspor adalah

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 6: I. PENDAHULUAN - · PDF filedimanfaatkan sebagai bahan baku industri olahan pisang misalnya ... penanganan segar juga belum memenuhi standar yang baik. ... perkebunan skala besar,

Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Pisang

Jepang, Singapura, Malaysia, Saudi Arabia, Afrika Selatan, Australia,Amerika Serikat dan Belanda. Negara eksportir lainnya adalah negara-negara Amerika Latin seperti Ekuador, Honduras, Kolumbia, Costa Rica,Guatemala dan Panama dan negara-negara di Asia seperti Filipina danCina. Varietas pisang di perdagangan dunia adalah kelompok Cavendish.Kendala ekspor pisang Indonesia adalah mutu dan kontinuitas pasokan.

E. Infrastruktur

Usaha tani kebun pisang di Indonesia kebanyakan di pekarangandan tegalan. Fasilitas infrastruktur khususnya pengairan belum ada.Fasilitas pengemasan, alat transportasi, rumah/gudang untukpenanganan segar juga belum memenuhi standar yang baik. Demikianpula fasilitas permodalan juga masih minimal.

Beberapa inovasi teknologi pra-panen dan pasca panen hasilpenelitian telah tersedia meliputi teknologi perbenihan, manajemen zathara dan hama penyakit, penanganan segar dan pasca panen.Diseminasi hasil penelitian dilaksanakan oleh lembaga penelitianbekerjasama dengan BPTP, swasta dan pemerintah daerah melaluiberbagai kegiatan atau program misalnya PTT dan Primatani.

F. Kebijakan Harga, Perdagangan dan Investasi

Kebijakan harga pisang selama ini diserahkan kepada mekanismepasar. Rantai perdagangan pisang dalam usaha skala kecil yang dimulaidari petani menjual ke pengumpul kemudian ke pedagang, harganyasangat bervariasi, tergantung pada varietas pisang. Akan tetapi untukperkebunan skala besar, pengusaha dari kebun langsung ke pasar ritel,dan sisanya yang bermutu rendah dilempar ke pasar tradisional.

Pada penanaman skala kecil, terutama yang ditanam dipekarangan rumah, petani tidak mempermasalahkan modal kerja.Sedangan pada investasi skala usaha perkebunan, memperhitungkansewa lahan, modal kerja dan transportasi.

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 7: I. PENDAHULUAN - · PDF filedimanfaatkan sebagai bahan baku industri olahan pisang misalnya ... penanganan segar juga belum memenuhi standar yang baik. ... perkebunan skala besar,

Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Pisang

7

III. PROSPEK, POTENSI DAN ARAH PENGEMBANGAN

A. Prospek Pasar dan Pesaing

Jumlah penduduk Indonesia lebih dari 200 juta. Apabila 50% darijumlah tersebut mengkonsumsi satu buah pisang segar setiap hari,maka akan dibutuhkan pisang segar sebanyak 3,5 juta ton per tahunsehingga diperlukan paling sedikit 175.000 ha lahan pisang yangdikelola secara intensif. Hal tersebut membuka peluang pengembanganindustri benih. Produk buah pisang yang bermutu memerlukan benihyang bermutu dan seragam, sehingga diperlukan inovasi teknologi untukmenghasilkan benih tersebut.

Buah pisang segar yang mengandung -carotene yang tinggi mulaidipromosikan oleh negara penghasil pisang. Padahal Indonesia jugamempunyai varietas pisang yang mengandung senyawa tersebut. Salahsatu contohnya adalah pisang Tongkat Langit. Akan tetapi pisang inibelum dikembangkan oleh petani maupun pengusaha benih diIndonesia.

Varietas pisang yang akan dikembangkan ditentukan oleh selerapasar dan jenis produk yang akan ditawarkan meliputi pisang segar,olahan dan produk-produk lainnya.

1. Pasar dalam negeri

a. Segar: kultivar yang diperdagangkan di pasar-pasar swalayansebagian besar adalah kelompok Cavendish, sedang di pasar-pasar lainnya (toko buah, kios, PKL, tradisional) adalah kultivarBarangan, Ambon Hijau, Ambon Kuning, Mas, Raja Bulu dan RajaSere. Pengembangan kultivar non-Cavendish ini untukkebutuhan pasar pisang segar di dalam negeri difokuskan padapeningkatan mutu produk dan kontinuitas. Dengan asumsikonsumsi perkapita pada tahun 2010 sebesar ±20kg/kap/tahun sasaran kebutuhan produksi pisang diperkirakansebesar 4.600.000 ton. Sasaran produksi ini dapat dicapaimelalui pengembangan inovasi teknologi di sentra-sentraproduksi yang telah ada yang pada tahun 2004 luasnyamencapai 300.000 ha meliputi propinsi Jawa Barat, Jawatengah, Jawa Timur, Sumatera Barat, Sumatera Selatan,Lampung, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Selatan, serta

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 8: I. PENDAHULUAN - · PDF filedimanfaatkan sebagai bahan baku industri olahan pisang misalnya ... penanganan segar juga belum memenuhi standar yang baik. ... perkebunan skala besar,

Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Pisang

melalui ekstensifikasi areal seluas ± 6.000 ha denganproduktivitas sebesar ± 15 ton/ha, sasaran produksi tahun2010 diperkirakan dapat tercapai.

b. Olahan: kultivar pisang olahan unggulan Indonesia adalah Kepokdan Tanduk dan Agung Talun (Lumajang). Sasaran kebutuhankultivar non-Cavendish (Raja, Nangka dan Kepok) untuk industripengolahan pada tahun 2005 diperkirakan sebesar 20.000 ton,dan pada tahun 2010 diperkirakan sebesar 40.000 ton. Olehkarena itu perlu adanya ekstensifikasi areal penanaman pisangolah seluas 2.500 ha (produktivitas ± 15 ton/ha).Pengembangan industri olahan diarahkan ke perluasandiversifkasi produk, meliputi pembuatan keripik, sale, puree danpasta pisang. Sasaran produksi kultivar pisang olahan ini jugadapat dicapai melalui pengembangan inovasi teknologi di sentraproduksi yang telah ada (Sumatera Barat, Lampung, KalimantanTimur, Kalimantan Selatan dan Jawa Timur).

c. Diversifikasi produk : Tanaman pisang adalah tanaman yangmultiguna. Selain dimanfaatkan buahnya, daunnya bisadigunakan sebagai pembungkus, jantungnya bisa dijadikansayur, pelepah daunnya bisa digunakan sebagai bahan kerajinan(tas, topi, tikar, dll.), dari bonggol dan batang pisang yang telahdipanen bisa diambil patinya (5-10%), kulit dan seresah batangpisang dapat digunakan sebagai bahan makanan ternak. Daunpisang telah menjadi salah satu produk ekspor Thailand ke luarnegeri antara lain ke Amerika Serikat.

2. Pasar luar negeri

Berdasarkan jumlah total produksi pisang nasional, pada tahun2003, Indonesia menempati urutan keenam dunia setelah India, Brazil,Cina, Ekuador, dan Filipina (Tabel 4), tetapi volume dan nilai ekspor pisangIndonesia jauh di bawah Thailand dan Vietnam. Hal ini disebabkanvarietas yang ditanam di Indonesia sangat beragam, pasar internasionalmenghendaki pisang dari kelompok Cavendish seperti Williams danGrand Naine. Pengembangan kultivar kelompok Cavendish ini diIndonesia menghadapi kendala serangan penyakit layu Fusarium.Kultivar Raja Sere, Barangan Merah dan Mas mempunyai peluang yangbesar untuk menjadi komoditas ekspor unggulan Indonesia, namundiperlukan dukungan promosi yang memadai.

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 9: I. PENDAHULUAN - · PDF filedimanfaatkan sebagai bahan baku industri olahan pisang misalnya ... penanganan segar juga belum memenuhi standar yang baik. ... perkebunan skala besar,

Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Pisang

Pengembangan pisang kelompok Cavendish baik untuk kebutuhanpasar dalam negeri dan internasional dilaksanakan melaluipengembangan kebun-kebun pisang yang dikelola secara intensif dibeberapa propinsi sentra produksi pisang di Indonesia yang telah ada(Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Lampung, Bali, Nusa TenggaraBarat dan Sulawesi Selatan) dan untuk sentra baru di Maluku (pulauSeram), Papua dan Riau. Di kedua pulau ini penyakit layu Fusariumbelum endemis. Pengembangan kebun-kebun pisang ini dapatdilaksanakan oleh pihak swasta dalam dan luar negeri.

Kultivar yang dikembangkan harus mempunyai sifat toleranterhadap serangan penyakit layu Fusarium. Selama 10 tahun terakhirvolume tertinggi ekspor pisang dicapai pada tahun 1996 sebanyak100.000 ton. Setelah itu ekspor terus menurun akibat seranganpenyakit layu Fusarium. Impor pisang tertinggi terjadi pada tahun 2004sebanyak 400 ton. Kebutuhan ekspor dan substitusi impor pisangCavendish selama lima tahun ke depan diproyeksikan lebih dari100.000 ton.

Tabel 4. Posisi Indonesia di antara beberapa negara penghasil pisang dunia,tahun 2003

No Negara Produksi(ton)

Volume ekspor(ton)

Nilai ekspor(US $)

1 India 16.820.000 10.877 2.517.0002 Brazil 6.774.980 240.394 91.755.0003 China 6.126.061 53.019 26.362.0004 Ecuador 5.882.600 4.664.814 1.084.169.0005 Philippines 5.500.000 1.828.220 333.000.0006 Indonesia 4.311.959 27 8.0007 Caribbean 1.916.556 220.771 30.013.0008 Thailand 1.800.000 6.338 1.776.0009 Colombia 1.510.940 1.424.819 389.648.000

10 Vietnam 1.221.300 81.429 3.855.00011 Malaysia 500.000 24.478 6.512.000

Sumber: FAOSTAT, 2005

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 10: I. PENDAHULUAN - · PDF filedimanfaatkan sebagai bahan baku industri olahan pisang misalnya ... penanganan segar juga belum memenuhi standar yang baik. ... perkebunan skala besar,

�0

Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Pisang

B. Potensi Lahan Menurut Propinsi

Tanaman pisang di Indonesia dapat beradaptasi dan tumbuh baikpada berbagai tipe iklim, dataran rendah hingga dataran tinggi. DiIndonesia tersedia lebih dari 3 juta ha lahan dapat ditemukan diKalimantan dan Papua, sedangkan lahan dengan potensi yang samaseluas lebih dari 1 juta ha ditemukan di 5 propinsi di Riau, SumateraUtara, Sumatera Selatan, Bangka Belitung dan Sulawesi Selatan sertabeberapa daerah di propinsi lainnya seperti terlihat pada Tabel 5.Tabel 5. Luas lahan di beberapa propinsi yang berpotensi untuk areal

penanaman pisang

No. Propinsi Luas lahan(ha) No. Propinsi Luas lahan

(ha)1. Riau 1.584.667 7. Kalimantan Selatan 293.5692. Sumatera utara 554.670 8. Kalimantan Timur 5.168.3213. Sumatera Selatan 455.656 9. Sulawesi Selatan 355.0354. Bangka Belitung 433.520 10. Maluku 1.332.7965. Kalimantan Barat 1.773.801 11. Maluku Utara 1.644.0536. Kalimantan Tengah 2.226.188 12. Papua 9.943.353

Sumber: Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat (2000)

C. Arah Pengembangan

Perluasan areal penanaman pisang ditujukan untuk pemenuhandomestik dan ekspor. Areal pengembangan pisang didasarkan padajenis pisang yang diusahakan, yaitu pisang segar dan olahan. Pisanguntuk konsumsi segar dikembangkan di propinsi Maluku (1.500 ha.),Papua (3.000 ha.) dan Riau (1.500 ha), sedangkan untuk keperluanolahan, dikembangkan di Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur danKalimantan Tengah dengan luas total 2.500 ha. (Tabel 6).

Areal pengembangan pisang untuk pemenuhan kebutuhan pisangolah dilaksanakan di Kalimantan. Hal ini karena di daerah tersebut telahtumbuh dan dikenal secara luas varietas yang akan ditanam, sehinggadiharapkan tidak menjumpai kesulitan dalam pelaksanaan di lapang. DiKalimantan Timur, pengembangan areal pisang dengan caramemperluas areal yang telah ada, yaitu di Kabupaten Kutai danKabupaten Pasir. Sedangkan di Kalimantan Selatan lebih diarahkan ke

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 11: I. PENDAHULUAN - · PDF filedimanfaatkan sebagai bahan baku industri olahan pisang misalnya ... penanganan segar juga belum memenuhi standar yang baik. ... perkebunan skala besar,

Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Pisang

��

Kabupaten Banjar dan untuk Kalimantan Tengah diarahkan kekabupaten Pulang Pisau.Tabel 6. Arahan pengembangan baru kebun pisang 2005 - 2010

Perluasan per tahun (ha.)No. Propinsi Jenis

pisang 2005 2006 2007 2008 2009 2010Luas (ha.)

1. Kalimantan Selatan Olahan 100 100 100 150 150 150 7502. Kalimantan Timur Olahan 100 100 100 150 150 150 7503. Kalimantan Tengah Olahan 100 100 200 200 200 200 1.0003. Maluku Segar 100 100 250 250 400 400 1.5004. Papua Segar 150 150 250 750 850 850 3.0005. Riau Segar 100 100 250 250 400 400 1.500

Luas (ha.) 650 650 1.150 1.750 2.150 2.150 8.500

Produksi (ton)* 9.750 9.750 17.250 26.250 32.250 32.250 127.500

Keterangan: * Asumsi bahwa produktivitas = 15 ton/ha.

Sarana transportasi darat di Papua masih sangat terbatas karenakebanyakan topografi daerah berupa pegunungan. Oleh karena itupengembangan wilayah penanaman pisang segar lebih diprioritaskanpada daerah yang sudah mempunyai sarana transportasi darat yangcukup memadai, yaitu Kabupaten Merauke dan Sorong.

Pengembangan pertanaman pisang di Maluku diarahkan ke PulauSeram. Di propinsi Riau yang dulu pernah ditanami pisang untuk eksporoleh investor asing, bisa dikembangkan lagi seluas 1.500 ha. Petarencana pengembangan pisang tahun 2005-2010 ditampilkan padaGambar 1. Untuk pengembangan selanjutnya (2011-2025) selain dikeenam propinsi tersebut juga diperluas lagi ke Sumatera Selatan,Sumatera Utara, Bangka Belitung, Kalimantan Barat dan SulawesiSelatan.

Pengembangan usaha pengolahan pisang ini akan dapatmemberikan berbagai keuntungan, antara lain: (1) meningkatkan nilaitambah yang lebih tinggi dibandingkan dalam bentuk segar, (2)meningkatkan pendapatan petani, (3) meningkatkan umur penyimpanansehingga mengurangi kerusakan dan kerugian, (4) mengubah dalambentuk produk awet, sehingga dapat memiliki stok yang besar dalammemperkuat posisi tawar menawar, (5) menyelamatkan danmemanfaatkan hasil panen dalam penganekaragaman jenis pangan,

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 12: I. PENDAHULUAN - · PDF filedimanfaatkan sebagai bahan baku industri olahan pisang misalnya ... penanganan segar juga belum memenuhi standar yang baik. ... perkebunan skala besar,

�2

Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Pisang

dan (6) memberikan keuntungan yang lebih tinggi untuk bersaing dipasar dalam negeri dan juga luar negeri.

Untuk memperkuat uraian di atas dan memberikan gambaran bagiyang berminat investasi di bawah disajikan Tabel 7 tentang produkolahan, varietas pisang yang digunakan dan besarnya persentaserendemen serta nilai tambah. Untuk mendapatkan gambaran lebih rinci daripemanfaatan bagian-bagian tanaman pisang dengan aneka ragam produkdan teknologi prosesnya disajikan Pohon Industri pisang pada Gambar 2.Tabel 7. Perkiraan nilai tambah beberapa bentuk pengolahan pisang

Produk Olahan Varietas yang digunakan Rendemen(%) Nilai Tambah

Kripik Ambon Hijau & Kuning, KepokKuning & Putih, Cavendish, dll + 20 100-150

Ledre Raja Bulu 17-20 200-250

Sale Ambon, Kepok Kuning, Lampung,Mas, Uli, dll 12-17 100-150

Getuk Nangka 20-30 50-100Jus Raja Bulu 50-60 350-500Tepung Siem, Nangka, Kepok 29-32 350-450Tepung MPASI Ambon 9-11,5 600-650Puree Ambon, Cavendish & Raja Bulu 20-30 150-200Jam Ambon, Cavendish & Raja Bulu 70-75 200-250

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 13: I. PENDAHULUAN - · PDF filedimanfaatkan sebagai bahan baku industri olahan pisang misalnya ... penanganan segar juga belum memenuhi standar yang baik. ... perkebunan skala besar,

Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Pisang

��

Gam

bar1

.Dae

rah

peng

emba

ngan

pisa

ngta

hun

2005

–20

10

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 14: I. PENDAHULUAN - · PDF filedimanfaatkan sebagai bahan baku industri olahan pisang misalnya ... penanganan segar juga belum memenuhi standar yang baik. ... perkebunan skala besar,

��

Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Pisang

Gam

bar2

.Poh

onin

dust

ripi

sang

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 15: I. PENDAHULUAN - · PDF filedimanfaatkan sebagai bahan baku industri olahan pisang misalnya ... penanganan segar juga belum memenuhi standar yang baik. ... perkebunan skala besar,

Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Pisang

��

IV. TUJUAN DAN SASARAN PENGEMBANGAN PISANG

A. Tujuan

Untuk dapat memenuhi permintaan pasar dalam negeri dan pasarinternasional baik segar maupun olahan disertai peningkatan mutu dankontinyuitas pasokan.

B. Sasaran

1. Peningkatan mutu produksi dan konsumsi dalam negeri

Tingkat konsumsi dari tahun 2005 sampai 2010 diperkirakanakan meningkat dari 14,8-20 kg/kapita/tahun. Berdasarkan proyeksipeningkatan jumlah penduduk dari 220-230 juta diperkirakankebutuhan konsumsi segar dalam negeri akan mencapai 3,3 – 4,6 jutaton. Kebutuhan konsumsi segar sudah dapat dipenuhi oleh totalproduksi pisang nasional tahun 2004. Artinya kebutuhan konsumsisegar dalam negeri sudah dapat dipenuhi dari luas panen dan produksidari sentra-sentra produksi yang telah ada. Masalahnya hanya terletakpada rendahnya mutu produk. Oleh karena itu program pengembanganke depan difokuskan pada peningkatan mutu produksi di daerah sentrayang telah ada (Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara,Sumatera Barat, Lampung, Sulawesi Selatan). Peningkatan konsumsidapat dilakukan dengan promosi tentang pentingnya nilai gizi pisangsebagai sumber karbohidrat.

2. Peningkatan ekspor

Ekspor pisang yang dimaksud bukan hanya ekspor pisang segarsaja, tetapi juga ekspor olahan pisang, seperti tepung, puree dan jam,dan tidak menutup kemungkinan ekspor olahan hasil industri keluargadan menengah. Untuk kebutuhan ekspor, strandar produk harusmengacu pada standar mutu dari negara pengimpor dan dalam prosesproduksinya diterapkan aturan-aturan GAP maupun SPO baik SPO untuksistem skala kecil maupun skala besar. Untuk memenuhi kebutuhanbuah dan produk olahan pisang untuk ekspor pada tahun 2010diperkirakan memerlukan areal penanaman sekitar 5.000-6.000 ha.

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 16: I. PENDAHULUAN - · PDF filedimanfaatkan sebagai bahan baku industri olahan pisang misalnya ... penanganan segar juga belum memenuhi standar yang baik. ... perkebunan skala besar,

��

Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Pisang

3. Peningkatan industri olahan

Pada saat ini industri pengolahan pisang masih terkonsentrasi padadaerah-daerah Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Lampung danKalimantan Selatan dengan produk olahan kripik dan pisang sale, yangpada umumnya masih berskala menengah. Sasaran kebutuhan bahanbaku untuk keperluan industri pengolahan pisang diperkirakan sebanyak30.000 ton pada tahun 2010. Jumlah kebutuhan ini dapat dipenuhi dariareal pertanaman seluas 1.500 ha di sentra produksi yang telah adamisalnya di propinsi Sumatera Barat, Lampung, Jawa Timur, KalimantanSelatan dan Kalimantan Timur.

Industri pengolahan pisang berskala besar lebih diarahkan padaindustri tepung, puree dan jam, karena untuk membuat produk-produktersebut diperlukan peralatan khusus yang cukup mahal. Kebutuhanbahan baku diperkirakan mencapai 60.000 ton per tahun. Denganasumsi fokus pengembangan areal tanam varietas pisang olahan diKalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur dan saatini luas panennya total 1.000 ha (banyak yang terserang penyakit darah),maka masih diperlukan pengembangan areal pertanaman baru danperemajaan pertanaman lama sekitar 3.500 ha.

4. Perbenihan

Pengembangan kebun seluas 6.000 ha untuk memenuhikebutuhan pasar ekspor dan 2.500 ha untuk industri membutuhkanbenih kultivar kelompok Cavendish dan non Cavendish sedikitnya 10juta tanaman. Kebutuhan benih tersebut diharapkan dapat membukapeluang investasi usaha agribisnis benih oleh pihak swasta. Benihsumber kultivar unggul dapat disediakan oleh institusi penelitian.

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 17: I. PENDAHULUAN - · PDF filedimanfaatkan sebagai bahan baku industri olahan pisang misalnya ... penanganan segar juga belum memenuhi standar yang baik. ... perkebunan skala besar,

Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Pisang

�7

V. STRATEGI, KEBIJAKAN DAN PROGRAM

A. Strategi dan Kebijakan

Agar program pengembangan pisang dapat berjalan dengan baik,maka perlu disusun suatu roadmap. Program pengembangan pisangdiawali dengan penentuan varietas pisang yang akan ditanam. Varietassangat menentukan kuantitas dan kualitas produksi serta selerakonsumen, oleh karena itu pemilihan varietas yang unggul dan disukaikonsumen adalah hal pertama yang harus dilakukan sebelum memulaisuatu usahatani pisang.

Varietas yang akan ditanam selain itu harus juga disesuaikandengan hasil pewilayahan daerah sentra, karena suatu varietas akanditerima oleh masyarakat apabila varietas tersebut sudah dikenal. Padapemilihan varietas ini sudah diterapkan sistem kendali mutu agar varietasyang ditanam mempunyai tingkat kemurnian yang tinggi. Selanjutnyavarietas yang dipilih diperbanyakan agar didapatkan benih yang cukupsesuai dengan kebutuhan. Agar kualitas benih yang dihasilkan bagus,maka perlu lakukan pemantauan dengan menerapkan sistem kendalimutu benih. Penggunaan benih bermutu perlu didiseminasikan agarpengguna memahami peranan benih bermutu dan sistem distribusi yangbenar terutama distribusi antar wilayah untuk mencegah penyebaranpenyakit utama pisang. Terdapat sistem pengelolaan yang berbeda antarakebun pisang yang dikelola berskala rakyat (< 5 ha) dengan kebun yangdikelola perusahaan besar ataupun kebun pisang yang bertujuan sebagaikebun konservasi. Oleh karena itu informasi sistem pengelolaan harusdidiseminasikan juga.

Untuk meningkatkan posisi tawar petani pisang dalam memasarkanhasil, maka perlu dikembangkan sistem kelembagaan di tingkat petanipisang seperti dibentuknya kelompok tani atau asosiasi petani pisang. Halini selain untuk lebih memperkuat petani pisang, juga dapatmempermudah koordinasi dalam pengadaan sarana produksi sepertipupuk, pestisida serta akses ke sumber pendanaan. Dalam pengelolaankebun pisang baik yang dikelola masyarakat maupun perusahaan harusmerujuk pada prosedur operasional yang standar untuk menghasilkanproduk yang bermutu. Produk pisang yang bermutu apakah pisang segarataupun yang sudah berbentuk olahan harus dipromosikan agar dapat

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 18: I. PENDAHULUAN - · PDF filedimanfaatkan sebagai bahan baku industri olahan pisang misalnya ... penanganan segar juga belum memenuhi standar yang baik. ... perkebunan skala besar,

��

Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Pisang

diterima oleh konsumen luar negeri dan juga dapat meningkatkan tingkatkonsumsi domestik. Diagram roadmap pengembangan pisang dapatdilihat pada Gambar 3.

Ada dua strategi utama untuk pengembangan pisang yaitu :1. Pengembangan usaha agribisnis skala kecil yang berdaya saing; dan2. Pengembangan usaha agribisnis skala kebun yang berdaya saing.Untuk itu perlu diciptakan iklim yang kondusif untuk pengembanganusaha agribisnis pisang yang berdaya saing tinggi melalui penerapaninovasi teknologi

B. Program1. Pengembangan varietas unggul

Penggunaan varietas unggul adalah salah satu kunci keberhasilanusahatani pisang. Varietas unggul yang dimaksud adalah varietas yangtoleran atau tahan terhadap hama dan penyakit penting pisang, mampuberproduksi tinggi serta mempunyai kualitas buah yang bagus dan disukaimasyarakat luas. Varietas yang dikembangkan disesuaikan dengankebutuhan.

Untuk keperluan ekspor menggunakan varietas yang disukaioleh negara pengimpor seperti Cavendish. Untuk memenuhi kebutuhanindustri pedesaan sebagai bahan baku kripik digunakan pisang Nangka,Tanduk dan Sepatu Amora (Kepok). Sepatu Amora sebenarnya adalahjenis Kepok tetapi umumnya tidak berjantung sehingga mampu terhindardari penyebaran penyakit layu bakteri yang umumnya secara alamimenyerang Kepok. Keragaan pisang Sepatu Amora tanpa jantung tampakpada Gambar 4. Selain itu pada saat ini pisang Kepok menghadapimasalah serius di beberapa daerah Indonesia yaitu serangan penyakitdarah. Oleh karena itu alternatif varietas lain selain pisang Sepatu Amorayang dapat digunakan sebagai pengganti pisang Kepok adalah pisangKetan. Varietas ini mempunyai tekstur keras seperti layaknya pisang olahserta toleran terhadap penyakit darah di lapangan. Sedangkan untukmenunjang keperluan industri obat tradisional, diperlukan varietastrendsetter yang kaya akan kandungan -karotine seperti pisang TongkatLangit (Gambar 5) dan beberapa varietas yang mempunyai warna dagingkuning-oranye. Sementara itu perbaikan varietas terus dilaksanakan untukmenghasilkan varietas yang lebih toleran atau tahan terhadap penyakitutama pisang seperti layu Fusarium serta mempunyai kuantitas dankualitas produksi yang lebih baik.

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 19: I. PENDAHULUAN - · PDF filedimanfaatkan sebagai bahan baku industri olahan pisang misalnya ... penanganan segar juga belum memenuhi standar yang baik. ... perkebunan skala besar,

Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Pisang

��

Gam

bar3

.Roa

dmap

peng

emba

ngan

pisa

ngta

hun

2005

-201

0

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 20: I. PENDAHULUAN - · PDF filedimanfaatkan sebagai bahan baku industri olahan pisang misalnya ... penanganan segar juga belum memenuhi standar yang baik. ... perkebunan skala besar,

20

Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Pisang

Gambar 4. Keragaan tandan pisang Sepatu Amora (A) dan pisang Ketan (B)

Gambar 5. Pisang Tongkat Langit dari Papua dengan daging buahberwarna oranye

A BB

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 21: I. PENDAHULUAN - · PDF filedimanfaatkan sebagai bahan baku industri olahan pisang misalnya ... penanganan segar juga belum memenuhi standar yang baik. ... perkebunan skala besar,

Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Pisang

2�

2. Pengembangan teknologi perbanyakan benih berkualitas

Benih merupakan faktor utama yang menentukan keberhasilansuatu usahatani. Benih berkualitas artinya benih yang true-to-type, bebashama dan penyakit dan sehat. Teknologi perbanyakan benih pisang dapatdilakukan dengan dua cara, yaitu: secara in vitro (kultur jaringan) dansecara konvensional. Perbanyakan benih secara in vitro memerlukanmodal awal yang cukup besar serta ketrampilan khusus sehingga hanyamampu dilakukan oleh perusahaan besar yang pada umumnya jugaberperan sebagai pekebun pisang skala besar. Untuk menghindariterjadinya off-type pada tanaman hasil perbanyakan in vitro, makadiperlukan Prosedur Operasional Standar (POS) sistem perbanyakan ini.Perbanyakan benih secara konvensional adalah dengan caramengembangkan teknologi perbanyakan yang telah ada untukmenghasilkan benih sehat dalam waktu yang relatif lebih cepat tetapimudah dilakukan oleh petani. Sistem perbanyakan konvensional inidilakukan untuk memenuhi kebutuhan benih skala pekarangan dan skala kecil (<5 ha).

3. Pemberdayaan pertanian rakyat

Kebanyakan petani kita berusahatani pisang dengan sistempekarangan dan skala kecil. Sistem ini terbukti sangat menolongkesejahteraan petani karena tidak tergantung pada satu komoditas saja,disamping itu ekologi pekarangan dapat terjaga dengan baik denganadanya multi-komoditas. Meskipun demikian untuk menunjangagroindustri pedesaan, perlu diseragamkan penggunaan varietas pisangyang ditanam, karena pada umumnya sistem pekarangan menggunakanvarietas yang bermacam-macam baik antar petani maupun dalam kebunpetani itu sendiri. Agar hasil produksi pisang sistem pekarangan dapatberproduksi optimal, maka diperlukan GAP maupun SPO khusus untuksistem pekarangan ini, karena sampai sekarang aturan-aturan tersebutbelum ada.

4. Pemberdayaan pertanian skala besar

Produsen buah pisang berskala komersial tidak berani mengambilresiko untuk menggunakan varietas yang belum tentu disukai olehmasyarakat apalagi untuk ekspor. Untuk keperluan ekspor varietas yangditerima pasar adalah Cavendish, sedangkan untuk keperluan industri

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 22: I. PENDAHULUAN - · PDF filedimanfaatkan sebagai bahan baku industri olahan pisang misalnya ... penanganan segar juga belum memenuhi standar yang baik. ... perkebunan skala besar,

22

Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Pisang

tepung digunakan Sepatu Amora. Untuk industri obat tradisional denganmemanfaatkan -karotine digunakan varietas Tongkat Langit.

5. Konservasi lahan kritis

Lahan kritis di Indonesia cukup luas. Luasan lahan kritis akansemakin bertambah apabila tidak dilakukan usaha konservasi, tanamanpisang mempunyai potensi untuk reklamasi, terutama karena perakaranyang rapat, batangnya sukulen dan menahan air. Meskipun lahan kritispada awalnya mempunyai daya dukung terhadap pertumbuhan yangberada di bawah rata-rata, dengan program pemupukan yang baikproduktivitas buah masih menguntungkan bagi masyarakat sekitarnyaapabila dimanfaatkan secara optimal. Varietas yang dipilih adalah yangdaya adaptasinya cukup bagus dan mampu menunjang industri pedesaan,yaitu Kepok atau Sepatu Amora yang sesuai untuk pisang olah, yaitu kripikpisang.

Indonesia selain kaya akan keragaman hayati juga kaya akan hasiltambang. Lahan-lahan bekas penambangan, seperti tambang batu bara,harus direklamasi (Gambar 6). Untuk memperbaiki agroekosistemdiperlukan tanaman pioneer yang mampu bertahan pada kondisi yangkurang menguntungkan tersebut. Tanaman pisang adalah salah satutanaman yang mempunyai daya adaptasi yang cukup bagus untuk tujuantersebut, disamping merupakan komoditi yang mampu mendatangkanhasil buahnya. Varietas yang dipakai adalah yang mempunyai dayaadaptasi yang cukup luas yaitu Kepok atau Sepatu Amora.

Gambar 6. Lahan bekas tambang batubara yang perlu direklamasi

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 23: I. PENDAHULUAN - · PDF filedimanfaatkan sebagai bahan baku industri olahan pisang misalnya ... penanganan segar juga belum memenuhi standar yang baik. ... perkebunan skala besar,

Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Pisang

2�

6. Pengembangan sentra produksi dan pewilayahan komoditas pisang

Pengembangan lebih dikonsentrasikan untuk memperbaiki sentra-sentra yang telah ada seperti Sumatera Utara, Sumatera Barat,Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali,NTB, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat.Perbaikan-perbaikan lebih dititik-beratkan pada peningkatan produktivitas,mutu dan kontinyuitas pasokan serta pemasaran melaui upaya penerapanteknologi inovatif, penerapan kaidah budidaya yang baik dan benar(berdasarkan POS yang ada), penguatan kelembagaan di tingkat petani,penyediaan sarana dan prasarana kebun dan penyaluran hasil,dukungan pemerintah dalam penyaluran kredit usaha dan perbaikansarana penyaluran hasil ke pasar.

Penentuan dan penetapan wilayah pisang bertujuan untukmengembangkan secara komersial daerah sentra baru pisang yangmempunyai potensi yang tinggi tetapi belum sepenuhnya dimanfaatkansecara optimal. Potensi lahan yang bisa dioptimalkan pemanfaatannyalebih dari 4 juta hektar yang tersebar di Kalimantan, Sulawesi, Riau,Maluku dan Papua.

7. Diseminasi inovasi teknologi

Diseminasi hasil pengkajian dan penerapan teknologi pengelolaankebun pisang sehat berupa review hasil, temu lapang, lokakarya danseminar. Kegiatan ini didukung oleh instansi dan lembaga yang ada didaerah setempat. Pelaksanaan temu lapang merupakan wahanakomunikasi langsung antara pelaku/pengguna teknologi dalam hal inipetani dengan penghasil teknologi atau petugas lapang yang dilakukansecara periodik sesuai dengan tingkat perkembangan pertanaman yangada, karena dari sinilah proses komunikasi yang terjadi bukan hanyaantar penyampai dan pengguna teknologi, tetapi juga dengan obyekteknologi, yaitu tanaman itu sendiri. Selain temu lapang jugadilaksanakan lokakarya yang diikuti oleh para pelaku agribisnis,penghasil teknologi dan pengambil kebijakan, yang bertujuan untukmengevaluasi keberhasilan dan hambatan proses alih teknologisehingga akan bermanfaat bagi pengguna. Dalam proses diseminasidikemukakan teknologi-teknologi inovatif baik berupa forum diskusi atautraining tentang agribisnis pisang.

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 24: I. PENDAHULUAN - · PDF filedimanfaatkan sebagai bahan baku industri olahan pisang misalnya ... penanganan segar juga belum memenuhi standar yang baik. ... perkebunan skala besar,

2�

Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Pisang

8. Penerapan sistem kendali mutu

Dengan memperhatikan syarat-syarat produk hortikultura yangakan diterima pasar global, maka sistem kendali mutu lebih ditekankanpada norma-norma budidaya yang baik dan benar (Good AgriculturePractises – GAP), penerapan pengelolaan hama terpadu (Integrated PestManagement – IPM) yang ramah lingkungan serta jaminan mutu (qualityassurance system) yang mengacu pada prinsip Hazard Analysis CriticalControl Point (HACCP). Penerapan sistem tersebut tentunya berdasarkanpada sistem pengusahaan apakah sistem pekarangan atau sistem skalaluas (monokultur) yang memang berbeda.

9. Pengembangan kelembagaan petani

Kelembagaan petani merupakan titik strategis dalam usahapengembangan kawasan yang perlu mendapat prioritas untukmeningkatkan profesionalisme dan posisi tawar petani. Fokus darikelembagaan petani adalah pada manajemen produksi, kebutuhansarana produksi, permodalan dan industri pengolahan. Bentukkelembagaan kelompok tani, paguyuban, asosiasi atau koperasi, danlain-lain. Dalam aspek pemasaran kelembagaan petani dapatmelaksanakan secara mandiri atau melalui kerjasama dengan pihakswasta/pengusaha kebun.

10. Pengembangan sistem distribusi benih

Dengan mewabahnya penyakit utama pisang yaitu layu Fusariumdan bakteri, maka perlu adanya dukungan pemerintah mengenaiperaturan distribusi benih pisang untuk mencegah meluasnya penyakittersebut. Hal ini juga dituntut adanya kerjasama antara pemerintah danpartisipasi pelaku agribisnis dalam penerapannya di lapang. Tanpaadanya kerjasama dari pihak-pihak terkait, penyebaran penyakit tersebuttidak akan terbendung lagi.

11. Promosi

Untuk lebih memasyarakatkan dan meningkatkan konsumsipisang perlu dilakukan promosi berupa kampanye makan buah pisangdengan menonjolkan keunggulan-keunggulan pisang berupa kandungankarbohidrat, tinggi kalori tetapi rendah lemak sehingga baik untukmakanan diet, kandungan vitamin dan mineralnya yang baik untukkesehatan, kebugaran, kecantikan dan menghambat penuaan jaringantubuh. Promosi diselenggarakan baik di dalam maupun di luar negeri.

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 25: I. PENDAHULUAN - · PDF filedimanfaatkan sebagai bahan baku industri olahan pisang misalnya ... penanganan segar juga belum memenuhi standar yang baik. ... perkebunan skala besar,

Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Pisang

2�

VI. KEBUTUHAN INVESTASI

Berdasarkan luas areal pengembangan (ekstensifikasi) kebunpisang skala perusahaan baik itu untuk pisang segar maupun pisangolah akan membuka peluang usaha agribisnis hulu yaitu industri benih.Produksi benih pisang yang dimaksud adalah benih hasil perbanyakankultur jaringan. Kebutuhan investasi produksi benih pisang untukekstensifikasi tahun 2005 sampai 2010 ditampilkan pada Tabel 8.

Berdasarkan luas areal pertanaman pisang yang ada dan yangdirencanakan menjadi areal pengembangan, baik untuk skala rakyatmaupun skala perusahaan, dapat diperkirakan kebutuhan investasikebun pisang mulai dari tahun 2005 sampai 2010 seperti ditampilkanpada Tabel 9 dan Tabel 10.Tabel 8. Kebutuhan investasi produksi benih secara konvensional dan kultur jaringan

untuk ekstensifikasi kebun pisang tahun 2005-2010

Luas (ha.)No Tahun

segar olah totalJumlah benih

Perbanyakankonvensional

(Rp juta)

Perbanyakankuljar.

(Rp juta)1 2005 350 300 650 715.000 198,0 797,80

2 2006 350 300 650 715.000 - -

3 2007 750 400 1.150 1.265.000 99,0 -

4 2008 1.250 500 1.750 2.640.000a) 335,9 111,84

5 2009 1.650 500 2.150 3.080.000b) 64,1 -

6 2010 1.650 500 2.150 3.630.000c) 60,0 58,67

Jumlah 6.000 2.500 8.500 12.045.000 757,0 968,31

Catatan : Jumlah tanaman 1100/ha.a. Kebutuhan benih untuk 2008 seluas 1750 ha ditambah 650 ha (2005)

yang sudah dibongkar.b. Kebutuhan benih untuk 2009 seluas 2150 ha ditambah 650 ha (2006)

yang sudah dibongkar.c. Kebutuhan benih untuk 2010 seluas 2150 ha ditambah 1150 ha (2007)

yang sudah dibongkar.

Intensifikasi dilakukan pada daerah yang telah menjadi sentraproduksi pisang bertujuan untuk menjaga mutu dan kontinyuitas produk,

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 26: I. PENDAHULUAN - · PDF filedimanfaatkan sebagai bahan baku industri olahan pisang misalnya ... penanganan segar juga belum memenuhi standar yang baik. ... perkebunan skala besar,

2�

Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Pisang

yaitu seluas 1.500 ha. Sedangkan ekstensifikasi seluas 6.000 habertujuan untuk memasok kebutuhan ekspor.

Untuk keperluan industri pengolahan pisang, diperlukan arealpenanaman seluas 6.000 ha pada tahun 2010, dimana 2.500 ha masihterhindar dari penyakit darah dan masih belum dikelola secara intensif.Sedangkan 3.500 ha dilakukan pembukaan lahan baru dan rehabilitasipertanaman lama di Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah danKalimantan Timur.

Tabel 9. Kebutuhan investasi intensifikasi dan ekstensifikasi kebun pisang segartahun 2005-2010

Intensifikasi (Rakyat) Ekstensifikasi (Swasta)TahunHa Rp miliar ha Rp miliar

TotalRp miliar

2005 250 0,688 350 9,31 9,9982006 250 0,688 350 9,31 9,9982007 250 0,688 750 19,92 20,6082008 250 0,688 1.000 26,56 27,2482009 250 0,688 1.250 33,20 33,8882010 250 0,688 1.250 33,20 33,888TOTAL 1.500 4,128 6.000 131,5 135,628

Tabel 10. Kebutuhan investasi industri pengolahan pisang,tahun 2005 - 2010

Bahan Baku (Buah) Produk Olahan*)Tahun

Luas (ha) Volume (ton) Volume (ton) Investasi(Rp miliar)

2005 500 10.000 1.800 1,502006 500 10.000 1.800 1,502007 750 15.000 2.700 2,252008 750 15.000 2.700 2,252009 1.000 20.000 3.600 3,002010 1.000 20.000 3.600 3,00TOTAL 6.000 90.000 16.200 13,50

Catatan: *) Keripik

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 27: I. PENDAHULUAN - · PDF filedimanfaatkan sebagai bahan baku industri olahan pisang misalnya ... penanganan segar juga belum memenuhi standar yang baik. ... perkebunan skala besar,

Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Pisang

27

Tabel 11 Perkiraan kebutuhan investasi pisang segar dan produk olahan (2005-2010)

Bidang Rumah tangga/Komunitas Perusahaan Pemerintah Total

(Rp miliar)

1. Usaha pertanianprimera. Lahan 0,5-5 Ha > 1000 Ha Perijinanb. Alsintan Tradisional Penggunaan

alat/mesinpengolahan tanah

c. Bangunan Kantor, gudangsaprodi, alsintan

Perijinan

d. Modal kerja Modalsendiri/kreditbank

Kredit bank Persyaratankredit

Total Rp. 4,128 miliar Rp. 119,52 miliar 123,6481. Usaha jasa

alsintan Pompa Pesticide

application Pengolahan

lahanTradisional Alat mekanisasi

berat2. Usaha perbenihan Anakan

tradisionalKultur jaringan

3. Usaha pascapanen

Pencucian,grading, packing

4. Usaha pengolahan Industri skalakel/kol. tani

Mesin olahkapasitas besar

5. Usaha pemasaran/ distribusia. Gudang Gudang

pemasakanPenampungansementara

b. Transportasi Mobil angkutan Pengembanganjalan

c. Peralatand. Modal kerja Modal

sendiri/kreditbank

Kredit bank Persyaratankredit

Total Rp 13,5 miliar 13,5

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 28: I. PENDAHULUAN - · PDF filedimanfaatkan sebagai bahan baku industri olahan pisang misalnya ... penanganan segar juga belum memenuhi standar yang baik. ... perkebunan skala besar,

2�

Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Pisang

VII. DUKUNGAN KEBIJAKAN

Untuk pengembangan agribisnis pisang di Indonesia diperlukaniklim yang kondusif, sehingga diperlukan dukungan kebijakanpemerintah yang melibatkan integrasi antara pemerintah daerah dengandepartemen terkait, seperti departemen pertanian, perindustrian danperdagangan, perhubungan, dan lainnya. Kebijakan-kebijakantersebut antara lain:

1. Kebijakan pembatasan impor buah pisang melalui persyaratan yangcukup ketat, sehingga akan mengurangi persaingan harga denganproduk luar negeri dan meningkatkan motivasi investor lokal untukberagribisnis pisang.

2. Kebijakan yang mengharuskan pasar-pasar swalayan untukmenampilkan buah pisang lokal yang bermutu mendampingi pisangimpor.

3. Kebijakan memberikan kemudahan bagi investor dalam pengurusanperijinan dengan meniadakan biaya (pungutan) yang tidak resmisampai tahapan pengelolaan kebun dan transportasi ke pasar.

4. Kebijakan di bidang permodalan dengan cara memudahkan investordalam mengakses sumber dana dengan persyaratan bunga yanglunak.

5. Kebijakan di bidang transportasi, khususnya tarif angkutan udarayang masih sangat mahal terutama untuk mendukung ekspor buahpisang ke luar negeri.

6. Kebijakan yang mendukung jaminan keamanan berinvestasi di lokasiusaha.

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 29: I. PENDAHULUAN - · PDF filedimanfaatkan sebagai bahan baku industri olahan pisang misalnya ... penanganan segar juga belum memenuhi standar yang baik. ... perkebunan skala besar,

Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Pisang

2�

Tabel 12. Biaya dan pendapatan produksi pisang segar (10 ha)

Nilai (Rp)Uraian Vol. Satuan Harga/sat.(Rp) Panen I Panen II Panen III

Sarana ProduksiBenih kultur jaringan 11.000 tan. 3.000 33.000.000 0 0Pupuk urea 4.000 kg 1.500 6.000.000 6.000.000 6.000.000Pupuk P 2.000 kg 3.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000Pupuk K 7.000 kg 3.000 21.000.000 21.000.000 21.000.000Pupuk kandang/kompos 200 m3 60.000 12.000.000 0 0Kaptan (dolomite) 11.000 kg 500 5.500.000 0 0Herbisida 20 liter 70.000 1.400.000 1.400.000 1.400.000Pestisida 1 paket 2.000.000 2.000.000 2.000.000 2.000.000Plastik 11.000 lembar 800 8.800.000 8.800.000 8.800.000Bbm 10.000 liter 5.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000

Sub total 145.700.000 95.200.000 95.200.000PeralatanSprayer 2 buah 150.000 300.000 0 0Blower (sprayer) 1 buah 1.600.000 1.600.000 0 0Mesin potong rumput 2 buah 1.500.000 3.000.000 0 0Bambu penopang buah 10.000 unit 10.000 100.000.000 0 0Cangkul 20 buah 20.000 400.000 0 0Sabit 20 buah 20.000 400.000 0 0Parang 20 buah 20.000 400.000 0 0Dodos 10 buah 30.000 300.000 0 0Alat pembungkus buah 5 unit 100.000 500.000 0 0Pompa air 2 buah 2.000.000 4.000.000 0 0Slang distribusi 4 rol 500.000 2.000.000 0 0Slang penghisap 2 rol 500.000 1.000.000 0 0Gerobak dorong 4 buah 300.000 1.200.000 0 0Angkutan kebun (mobil) 1 buah 70.000.000 70.000.000 0 0

Sub total 185.100.000 0 0Tenaga KerjaLanscaping 1 paket 1.500.000 1.500.000 0 0Pembersihan lahan 50 hok 25.000 1.250.000 0 0Ploting 4 hok 25.000 100.000 0 0Pembuatan lubang tanam 735 hok 25.000 18.375.000 0 0Penataan kebun 10 paket 250.000 2.500.000 0 0Pengabilan sample 4 hok 25.000 100.000 0 0Analisis hara 2 paket 500.000 1.000.000 0 0Pupuk dasar, pukan, tutup lubang 540 hok 25.000 13.500.000 0 0Penanaman & pengangkutan bibit 220 hok 25.000 5.500.000 0 0Pupuk 1 50 hok 25.000 1.250.000 1.250.000 1.250.000Pupuk 2 60 hok 25.000 1.500.000 1.500.000 1.500.000Pupuk 3 70 hok 25.000 1.750.000 1.750.000 1.750.000Pupuk 4 75 hok 25.000 1.875.000 1.875.000 1.875.000Pupuk 5 70 hok 25.000 1.750.000 1.750.000 1.750.000Pengairan 15 kali per siklus 750 hok 25.000 18.750.000 18.750.000 18.750.000Monitoring 8 kali per siklus 40 hok 50.000 2.000.000 2.000.000 2.000.000Tindakan 50 hok 25.000 1.250.000 1.250.000 1.250.000Penyiangan 8 kali per siklus 240 hok 25.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000Penyemprotan 3 kali per siklus 100 hok 25.000 2.500.000 2.500.000 2.500.000

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 30: I. PENDAHULUAN - · PDF filedimanfaatkan sebagai bahan baku industri olahan pisang misalnya ... penanganan segar juga belum memenuhi standar yang baik. ... perkebunan skala besar,

�0

Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Pisang

Nilai (Rp)Uraian Vol. Satuan Harga/sat.(Rp) Panen I Panen II Panen III

Penjarangan anakan 8 kali 50 hok 25.000 1.250.000 1.250.000 1.250.000Pekerja tetap (upah/bln) 90 500.000 45.000.000 22.500.000 22.500.000Panen tandan 11.000 tan 500 5.500.000 5.500.000 5.500.000Pengangkutan ke tempatprosesing 60 hok 25.000 1.500.000 1.500.000 1.500.000

Penyisiran 11.000 tandan 200 2.200.000 2.200.000 2.200.000Pencucian 11.000 tandan 300 3.300.000 3.300.000 3.300.000Grading & Pengemasan 150 hok 25.000 3.750.000 3.750.000 3.750.000Sub Total 144.950.000 78.625.000 78.625.000Sewa Lahan 10.000.000 10.000.000 10.000.000Sub Total 10.000.000 10.000.000 10.000.000TOTAL BIAYA 460.750.000 158.825.000 158.825.000Produksi panen I 300.000 kg 1.500 450.000.000Produksi panen II 250.000 kg 1.500 375.000.000Produksi panen III 200.000 kg 1.500 300.000.000Keuntungan -35.750.000 191.175.000 116.175.000

Catatan:1) Perencanaan kebun (10 ha) dengan populasi tanaman 1100 tan/ha2) Produksi panen 1 = 300 ton, panen 2 = 250 ton, panen 3 = 200 ton (luasan 10

ha)

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Tabel �2. (Lanjutan)

Page 31: I. PENDAHULUAN - · PDF filedimanfaatkan sebagai bahan baku industri olahan pisang misalnya ... penanganan segar juga belum memenuhi standar yang baik. ... perkebunan skala besar,

Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Pisang

��

Tabel 13. Biaya dan Pendapatan Produksi Pisang Olah (10 ha)

Nilai (Rp)Uraian Vol. Sat. Harga/sat.(Rp) panen I panen II panen III

Sarana ProduksiBibit kuljar 11000 tan 3.000 33.000.000 0 0Pupuk urea 4.000 kg 1.500 6.000.000 6.000.000 6.000.000Pupuk P 2.000 kg 3.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000Pupuk K 7.000 kg 3.000 21.000.000 21.000.000 21.000.000Pupuk kandang/kompos 200 m3 60.000 12.000.000 0 0Kaptan (dolomite) 11.000 kg 500 5.500.000 0 0Herbisida 20 liter 70.000 1.400.000 1.400.000 1.400.000Pestisida 1 paket 2.000.000 2.000.000 2.000.000 2.000.000Plastik 11.000 lembar 800 8.800.000 8.800.000 8.800.000Bbm 10.000 liter 5.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000

Sub total 145.700.000 95.200.000 95.200.000

Peralatan PendukungSprayer 2 buah 150.000 300.000 0 0Blower (sprayer) 1 buah 1.600.000 1.600.000 0 0Mesin potong rumput 2 buah 1.500.000 3.000.000 0 0Bambu penopang buah 10.000 unit 10.000 100.000.000 0 0Cangkul 20 buah 20.000 400.000 0 0Sabit 20 buah 20.000 400.000 0 0Parang 20 buah 20.000 400.000 0 0Dodos 10 buah 30.000 300.000 0 0Alat pembungkus buah 5 unit 100.000 500.000 0 0Pompa air 2 buah 2.000.000 4.000.000 0 0Slang distribusi 4 rol 500.000 2.000.000 0 0Slang penghisap 2 rol 500.000 1.000.000 0 0Gerobak dorong 4 buah 300.000 1.200.000 0 0Angkutan kebun (mobil) 1 buah 70.000.000 70.000.000 0 0

Sub total 185.100.000 0 0

Tenaga KerjaLanscaping 1 paket 1.500.000 1.500.000 0 0Pembersihan lahan 50 hok 25.000 1.250.000 0 0Ploting 4 hok 25.000 100.000 0 0Pembuatan lubang tanam 735 hok 25.000 18.375.000 0 0

Penataan kebun 10 paket 250.000 2.500.000 0 0Pengabilan sample 4 hok 25.000 100.000 0 0Analisis hara 2 paket 500.000 1.000.000 0 0Pupuk dasar, pukan, tutuplubang 540 hok 25.000 13.500.000 0 0

Penanaman &pengangkutan bibit 220 hok 25.000 5.500.000 0 0

Pupuk 1 50 hok 25.000 1.250.000 1.250.000 1.250.000Pupuk 2 60 hok 25.000 1.500.000 1.500.000 1.500.000

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 32: I. PENDAHULUAN - · PDF filedimanfaatkan sebagai bahan baku industri olahan pisang misalnya ... penanganan segar juga belum memenuhi standar yang baik. ... perkebunan skala besar,

�2

Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Pisang

Nilai (Rp)Uraian Vol. Sat. Harga/sat.(Rp) panen I panen II panen III

Pupuk 3 70 hok 25.000 1.750.000 1.750.000 1.750.000Pupuk 4 75 hok 25.000 1.875.000 1.875.000 1.875.000Pupuk 5 70 hok 25.000 1.750.000 1.750.000 1.750.000Pengairan 15 kali per siklus 750 hok 25.000 18.750.000 18.750.000 18.750.000Monitoring 8 kali per siklus 40 hok 50.000 2.000.000 2.000.000 2.000.000Tindakan 50 hok 25.000 1.250.000 1.250.000 1.250.000Penyiangan 8 kali per siklus 240 hok 25.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000Penyemprotan 3 kali persiklus 100 hok 25.000 2.500.000 2.500.000 2.500.000

Penjarangan anakan 8 kali 50 hok 25.000 1.250.000 1.250.000 1.250.000Pekerja tetap (upah/bln) 90 500.000 45.000.000 22.500.000 22.500.000Panen tandan 11.000 tan 500.000 5.500.000 5.500.000 5.500.000Pengangkutan ke prosesing 60 hok 25.000 1.500.000 1.500.000 1.500.000

Sub total 155.700.000 94.375.000 94.375.000

Sewa Lahan 10.000.000 10.000.000 10.000.000

Sub total 10.000.000 10.000.000 10.000.000Total 476.500.000 174.575.000 174.575.000

Produksi panen I 300.000 kg 1.500 450.000.000Produksi panen II 250.000 kg 1.500 375.000.000Produksi panen III 200.000 kg 1.500 300.000.000Keuntungan -26.500.000 200.425.000 125.425.000

Catatan:1) Perencanaan kebun (10 ha) dengan populasi tanaman 1100 tan/ha2) Produksi panen 1 = 300 ton. panen 2 = 250 ton. panen 3 = 200 ton (luasan

10 ha)

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Tabel ��. (Lanjutan)

Page 33: I. PENDAHULUAN - · PDF filedimanfaatkan sebagai bahan baku industri olahan pisang misalnya ... penanganan segar juga belum memenuhi standar yang baik. ... perkebunan skala besar,

Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Pisang

��

Tabel 14. Kebutuhan biaya intensifikasi kebun pisang rakyat (10 ha)

Uraian Volume Satuan Harga/sat (Rp) Nilai (Rp)Bibit 11.000 tanaman 2.000 22.000.000Kaptan (dolomite) 11.000 kg 500 5.500.000Pestisida 1 paket 2.000.000 2.000.000Pupuk urea 2.000 kg 1.500 3.000.000Pupuk P 1.000 kg 3.000 3.000.000Pupuk K 3.500 kg 3.000 10.500.000

Total 46.000.000

Tabel 15. Pendapatan dan biaya produksi keripik pisang kepok

Uraian Volume Satuan Harga/sat (Rp) Nilai (Rp)Bahan baku*) 255 sisir 3.000 675.000

Bahan tambahanMinyak goreng 20 kg 7.000 140.000Garam 1 kg 2.000 2.000Plastik 1.5 pak 13.000 19.500Lilin 1 pak 2.500 2.500Minyak Tanah 15 lt 3.000 75.000Penyusutan alat 10.000Tenaga kerja 6 HOK 25.000 150.000

Total Biaya 1.074.000Biaya per kg keripik 11.933

Pendapatan 90 kg 20.000 1.800.000Keuntungan 726.000Kuntungan per kgkeripik 8.067

Catatan:*) Setara dengan 30 tandan atau 500 kg buah segar

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 34: I. PENDAHULUAN - · PDF filedimanfaatkan sebagai bahan baku industri olahan pisang misalnya ... penanganan segar juga belum memenuhi standar yang baik. ... perkebunan skala besar,