i pendahuluan 1.1 latar belakang - universitas...

4
1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dunia industri sekarang ini semakin kompetitif. Semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat akan barang dan jasa menjadikan jumlah pelaku bisnis meningkat. Hal ini mengharuskan pelaku industri untuk selalu memperhatikan, mengevaluasi dan membenahi bisnis yang dijalankannya agar mampu bersaing dan bertahan dalam memperebutkan pasar. Salah satu hal yang harus dilakukan perusahaan untuk bisa bersaing dan bertahan dalam persaingan yang semakin kompetitif adalah dengan meningkatkan efisiensi kinerja perusahaan. Efisiensi kinerja perusahan salah satunya dapat dinilai dari kinerja rantai pasoknya. Rantai pasok adalah kegiatan-kegiatan dalam rangka memperoleh bahan mentah menjadi barang setengah jadi dan barang jadi kemudian dikirimkan ke konsumen melalui sistem distribusi (Siagian, 2005). Manajemen rantai pasok merupakan serangkaian pendekatan yang diterapkan untuk mengintegrasikan pemasok, pengusaha dan retail secara efisien sehingga produk yang dihasilkan dapat didistribusikan dengan kuantitas, tempat dan waktu yang tepat sehingga dapat memperkecil biaya dan memuaskan pelanggan. Manajemen rantai pasok bertujuan untuk membuat seluruh sistem menjadi efisien dan efektif, meminimalisasi biaya dan transportasi serta distribusi. Pihak-pihak yang terlibat dalam rantai pasok di antaranya adalah pemasok, manufaktur, ritel serta konsumen (Indrajit dan Djokopranoto, 2006). Kinerja yang baik dari rantai pasok perusahaan adalah hal yang mutlak dibutuhkan. Analisis pengukuran kinerja rantai pasok sangat diperlukan untuk melakukan pengawasan, pengendalian dan penentuan arah perbaikan untuk menciptakan keunggulan dalam bersaing. Hal ini sangat penting untuk mengoptimalkan produksi, biaya dan perbaikan sistem rantai pasok. Kinerja rantai pasok dapat dilihat dari derajat nilai efisiensinya. Penilaian efisiensi kinerja adalah suatu alat

Upload: others

Post on 22-Nov-2020

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/150164/5/11._I_Pendahuluan.pdf · 2018. 11. 29. · dinilai dari kinerja rantai pasoknya. Rantai pasok

1

I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Persaingan dunia industri sekarang ini semakin kompetitif. Semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat akan barang dan jasa menjadikan jumlah pelaku bisnis meningkat. Hal ini mengharuskan pelaku industri untuk selalu memperhatikan, mengevaluasi dan membenahi bisnis yang dijalankannya agar mampu bersaing dan bertahan dalam memperebutkan pasar. Salah satu hal yang harus dilakukan perusahaan untuk bisa bersaing dan bertahan dalam persaingan yang semakin kompetitif adalah dengan meningkatkan efisiensi kinerja perusahaan. Efisiensi kinerja perusahan salah satunya dapat dinilai dari kinerja rantai pasoknya. Rantai pasok adalah kegiatan-kegiatan dalam rangka memperoleh bahan mentah menjadi barang setengah jadi dan barang jadi kemudian dikirimkan ke konsumen melalui sistem distribusi (Siagian, 2005). Manajemen rantai pasok merupakan serangkaian pendekatan yang diterapkan untuk mengintegrasikan pemasok, pengusaha dan retail secara efisien sehingga produk yang dihasilkan dapat didistribusikan dengan kuantitas, tempat dan waktu yang tepat sehingga dapat memperkecil biaya dan memuaskan pelanggan. Manajemen rantai pasok bertujuan untuk membuat seluruh sistem menjadi efisien dan efektif, meminimalisasi biaya dan transportasi serta distribusi. Pihak-pihak yang terlibat dalam rantai pasok di antaranya adalah pemasok, manufaktur, ritel serta konsumen (Indrajit dan Djokopranoto, 2006). Kinerja yang baik dari rantai pasok perusahaan adalah hal yang mutlak dibutuhkan. Analisis pengukuran kinerja rantai pasok sangat diperlukan untuk melakukan pengawasan, pengendalian dan penentuan arah perbaikan untuk menciptakan keunggulan dalam bersaing. Hal ini sangat penting untuk mengoptimalkan produksi, biaya dan perbaikan sistem rantai pasok. Kinerja rantai pasok dapat dilihat dari derajat nilai efisiensinya. Penilaian efisiensi kinerja adalah suatu alat

Page 2: I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/150164/5/11._I_Pendahuluan.pdf · 2018. 11. 29. · dinilai dari kinerja rantai pasoknya. Rantai pasok

2

manajemen untuk pengambilan keputusan strategis dalam mencapai tujuan perusahaan dan dapat menjadi alat pemantau penyimpangan atau ketidakmampuan pencapaian suatu target. Kinerja rantai pasok yang efisien akan berdampak positif terhadap pihak yang terlibat dalam rantai pasok, salah satunya supplier dan perusahaan.

PT Supa Surya Niaga yang terletak di daerah Gedangan Sidoarjo Jawa Timur adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industri pangan. Perusahaan ini berorientasi pada pengolahan rempah-rempah (cabe, jahe, lada, pala, bunga pala, cengkeh, jinten, adas, ketumbar, pekak, kayu manis, kunyit dan temulawak) dan kacang-kacangan (kemiri dan kacang mete) dengan produk akhir berbentuk utuh kering, serpihan maupun bubuk. Perusahaan ini memiliki 90 orang tenaga kerja. Produk utama dalam kegiatan produksi PT Supa Surya Niaga adalah kacang mete. Kapasitas produksi kacang mete kering yang dihasilkan rata-rata 7,4 ton per minggu. Dalam memenuhi permintaan konsumen PT Supa Surya Niaga perlu memperhatikan kinerja rantai pasoknya. Kontinuitas bahan baku yang baik dari pemasok mutlak diperlukan untuk menjaga kelangsungan proses produksi. Saat ini kinerja dari rantai pasok kacang mete perlu dilakukan penilaian untuk diketahui kondisi kinerjanya sehingga dapat dilakukan evaluasi dan perbaikan. Penilaian efisiensi kinerja rantai pasok dapat dilakukan dengan menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA). DEA pertama kali diperkenalkan oleh Charnes, Cooper dan Rhodes (1978) sebagai sebuah metodologi yang berbasis pemrograman linier untuk menganalisis seberapa efisien suatu perusahaan beroperasi (Wong dan Kuan, 2007). Menurut Tanjung dan Devi (2013), Data Envelopment Analysis adalah

teknik berbasis program linier untuk mengukur kinerja efisiensi dari unit organisasi yang disebut Decision Making Units (DMU)

yang bertujuan untuk mengukur seberapa efisien suatu DMU menggunakan sumber daya yang tersedia untuk menghasilkan suatu output tertentu. Kelebihan DEA adalah tidak membutuhkan pembobotan atau permodelan preferensi untuk analisis. DEA dapat menangani banyak input dan output dengan

satuan pengukuran yang boleh berbeda. DEA tidak memerlukan

Page 3: I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/150164/5/11._I_Pendahuluan.pdf · 2018. 11. 29. · dinilai dari kinerja rantai pasoknya. Rantai pasok

3

asumsi hubungan fungsional antara variabel-variabel yang diukur. DEA juga membutuhkan data yang lebih sedikit serta dapat menyediakan solusi bagi pemegang keputusan (Manzoni, 2007). Penelitian ini mengaplikasikan DEA-CCR orientasi input,

model DEA yang dikembangkan oleh Charnes, Chooper dan Rhodes pada tahun 1978. Model ini juga disebut dengan model CRS (Constant Return to Scale) karena mengasumsikan bahwa setiap peningkatan input secara proporsional dengan pesentase tertentu akan meningkatkan output dengan presentase yang sama. Pada model CCR, tidak terdapat syarat convexity constraint, sedangkan pada model Banker-Charnes-Cooper (BCC) yang terdapat syarat convexity constraint. Hasil penelitian

diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan evaluasi perbaikan, sehingga terjadi peningkatan dalam efisiensi kinerja rantai pasok kacang mete.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana kondisi efisiensi kinerja rantai pasok kacang

mete PT Supa Surya Niaga dilihat dari nilai efisiensi rantai pasok pemasok Kediri, pemasok Madura, pemasok Nusa Tenggara dan perusahaan pada tahun 2014 dengan metode DEA-CCR orientasi input?

2. Variabel input apa yang paling mempengaruhi nilai efisiensi

rantai pasok kacang mete PT Supa Surya Niaga pada tahun 2014 ?

3. Berapa nilai yang harus dimiliki dan dipertahankan variabel input dan variabel output agar rantai pasok kacang mete PT Supa Surya Niaga tahun 2014 berjalan efisien?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Mengetahui kondisi efisiensi kinerja rantai pasok kacang

mete PT Supa Surya Niaga dilihat dari nilai efisiensi rantai pasok pemasok Kediri, pemasok Madura, pemasok Nusa

Page 4: I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/150164/5/11._I_Pendahuluan.pdf · 2018. 11. 29. · dinilai dari kinerja rantai pasoknya. Rantai pasok

4

Tenggara dan perusahaan pada tahun 2014 dengan metode DEA-CCR orientasi input.

2. Mengetahui variabel input yang paling mempengaruhi nilai

efisiensi rantai pasok kacang mete PT Supa Surya Niaga. 3. Mengetahui nilai yang harus dimiliki dan dipertahankan

variabel input dan variabel output agar rantai pasok kacang

mete PT Supa Surya Niaga tahun 2014 berjalan efisien.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah dapat mengetahui efisiensi kinerja rantai pasok kacang mete. Mengidentifikasi rantai pasok yang inefisien untuk kemudian dilakukan peningkatan nilai efisiensi rantai pasok. Memberikan informasi mengenai perbaikan efisiensi rantai pasok, yang berdasarkan nilai target yang harus dicapai oleh nilai aktual masing-masing DMU. Menjadi sumber informasi bagi perusahaan dalam mencegah terjadinya kinerja rantai pasok yang inefisien di masa yang akan datang serta informasi untuk penelitian selanjutnya mengenai efisiensi rantai pasok.