i n f o r m a t i k a sistem pendukung keputusan …
TRANSCRIPT
I N F O R M A T I K AJurnal Informatika, Manajemen dan Komputer, Vol. 8 No. 2 , Desember 2016eISSN : 2580-3042pISSN : 1979-0694
49
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN BONUS SALESDI PT.MASTER DUMAI DENGAN METODE SAW
(SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING)
Ikbal Patisera1, Rahmat Hidayatullah2
1,2 Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) DumaiJl. UtamaKarya, Bukit Batrem II Kota Dumai- Riau
Email : [email protected]
ABSTRAK
Sales berperan penting dalam proses penjualan di suatu perusahaan khususnya dalam bidangeletronik. fungsi sales antara lain melaksanaan promosi suatu produk perusahaan sekaligus menjual produktersebut. Sebagai karyawan para sales di tuntut untuk menghasilkan prestasi kerja yang baik. hasil kerjasales akan di wujudkan dalam bentuk pencapaian target tertentu. untuk memenuhi target tersebut perusahaanjuga seringkali memberikan bonus untuk memacu kinerja dan produktifitas kerja sales. bonus yang diterimaoleh sales diharapkan semakin meningkatkan motivasi sales dalam memenuhi target penjualan yangdiinginkan oleh perusahaan tersebut. Dalam pelaksaannya, PT.Master Dumai telah menerapkan suatupenentuan bonus sales dalam jangka waktu satu tahun sekali. Proses penentukan bonus sales masih terdapatkendala-kendala diantaranya, target penjualan yang harus di capai masih di hitung secara manual danbanyaknya perbandingan variable yang harus diuji sehingga sulitnya seorang manager dalam menentukantiap sales yang pantas menerima bonus dari hasil kinerjanya.
Kata Kunci : SPK, Metode SAW
1. PENDAHULUANSales berperan penting dalam proses penjualan
di suatu perusahaan khususnya dalam bidangeletronik. fungsi sales antara lain melaksanaanpromosi suatu produk perusahaan sekaligus menjualproduk tersebut. Sebagai karyawan para sales dituntut untuk menghasilkan prestasi kerja yang baik.hasil kerja sales akan di wujudkan dalam bentukpencapaian target tertentu. untuk memenuhi targettersebut perusahaan juga seringkali memberikanbonus untuk memacu kinerja dan produktifitas kerjasales. bonus yang diterima oleh sales diharapkansemakin meningkatkan motivasi sales dalammemenuhi target penjualan yang diinginkan olehperusahaan tersebut.
Dalam pelaksaannya, PT.Master Dumai telahmenerapkan suatu penentuan bonus sales dalamjangka waktu satu tahun sekali. Proses penentukanbonus sales masih terdapat kendala-kendaladiantaranya, target penjualan yang harus di capaimasih di hitung secara manual dan banyaknyaperbandingan variable yang harus diuji sehingga
sulitnya seorang manager dalam menentukan tiapsales yang pantas menerima bonus dari hasilkinerjanya.
Oleh karena itu, perlu dibuat sebuah sistempendukung keputusan (SPK) penentuan bonus sales.Dengan adanya sistem ini, diharapkan dapatmembantu manager dalam menentukan bonus salespada PT. Master. Salah satu metode untukmendukung suatu sistem penentukan bonus salesdengan metode simple edditive weighting(SAW),dimana metode ini merupakan metode pembilanganterbobot atau metode yang memberikan kriteria-kriteria tertentu yang memiliki bobot nilai masing-masing sehingga dari hasil penjumlahan bobottersebut akan diperoleh hasil yang menjadikeputusan akhirnya. . Kriteria yang ditetapkandalam studi kasus ini adalah target, kehadiran,prilaku, etos kerja. Dengan demikian manager dapatmenentukan besarnya bonus sales yang dapatditargetkannya
Data adalah kenyataan yang mengambarkansuatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata.
I N F O R M A T I K AJurnal Informatika, Manajemen dan Komputer, Vol. 8 No. 2 , Desember 2016eISSN : 2580-3042pISSN : 1979-0694
50
Kejadian-kejadian adalah suatu yang terjadi padasaat tertentu. Data adalah bentuk yang masih mentahyang belum dapat bercerita banyak sehingga perludiolah lebih lanjut. Data diolah melalu suatu modeluntuk menghasilkan informasi. (jogiyanto, 2009:h.8)
Informasi adalah data yang diolah menjadibentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagiyang menerimannya. (jogiyanto, 2009:h.8) sistempengolahan informasi mengolah data menjadiinformasi atau lebih tepatnya mengolah data daribentuk tak berguna menjadi berguna bagipenerimanya. Sumber informasi adalah data. Datamerupakan kenyataan yang menggambarkan suatukejadian serta merupakan suatu bentuk yang masihmentah yang belum dapat bercerita banyak sehinggaperlu diolah lebih lanjut melalui suatu model untukmenghasilkan informasi.
sistem adalah sejumlah komponen yang salingberinteraksi yang artinya saling bekerja samamembentuk satu kesatuan.komponen-komponensistem atau elemen-elemen sistem dapat berupasuatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.(jogiyanto, 2009 :h.4)
HIPO (Hirarchy Plus Input – Proses –output)merupakan teknik untuk mendokumentasikanpengembangan suatu sistem yang dikembangkanoleh IBM. HIPO sebenarnya adalah alatdokumentasi program. akan tetapi sekarang, HIPOjuga banyak digunakan sebagai alat desain danteknik dokumentasi dalam siklus pengembangansistem. HIPO berbasis pada fungsi, yaitu tiap – tiapmodul di dalam sistem digambarkan oleh fungsiutamanya (Hanif Al Fatta,2007: h.147).
Menurut Kusrini (2007) dalam Jurnal LeniNatalia Zulita (2013), Sistem pendukung keputusanatau Decision Support System (DSS) merupakansystem informasi interaktif yang menyediakaninformasi, pemodelan, dan pemanipulasian data .Sistem itu digunakan untuk membantu pengambilankeputusan dalam situasi yang semiterstruktur dansituasi yang tidak terstruktur, dimana tak seorangpun tahu secara pasti bagaimana keputusanseharusnya dibuat. DSS biasa nya dibangun untukmendukung solusi atas suatu masalah atau untukmengevaluasi suatu peluang. DSS yang seperti itubiasa disebut aplikasi DSS.
Menurut Henry Wibowo (2009) dalam JurnalLeni Natalia Zulita (2013), Fuzzy Multiple AttributeDecision Making (FMADM) adalah suatu metodeyang digunakan untuk mencari alternatif optimaldari sejumlah alternatif dengan kriteria tertentu. Intidari FMADM adalah menentukan nilai bobot untuksetiap atribut, kemudian dilanjutkan dengan proses
perankingan yang akan menyeleksi alternatif yangsudah diberikan. Pada dasarnya, ada 3 pendekatanuntuk mencari nilai bobot atribut, yaitu pendekatansubyektif, pendekatan obyektif dan pendekatanintegrasi antara subyektif dan obyektif. Masing-masing pendekatan memiliki kelebihan dankelemahan. Pada pendekatan subyektif, nilai bobotditentukan berdasarkan subyektifitas dari parapengambil keputusan, sehingga beberapa faktordalam proses perankingan alternatif bisa ditentukansecara bebas. Sedangkan pada pendekatan obyektif,nilai bobot dihitung secara matematis sehinggamengabaikan subyektifitas dari pengambilkeputusan.
Menurut Kusumadewi (2007) dalam jurnalLiza Natalia Zulita (1858-2680), metode SAW(Simple Additive Weighting) sering dikenal denganmetode penjumlahan terbobot. Konsep dasarmetode SAW adalah mencari penjumlahan terbobotdari rating kinerja pada setiap alternatif dari semuaatribut.
2. METODOLOGI PENELITIANKerangka penelitian yang di gunakan dalampenelitian ini adalah sebagai berikut :
Gambar 1. Kerangka Penelitian
Mendefenisikan Ruang Lingkup Masalah
Analisa Masalah
Menentukan Tujuan Penelitian
Mempelajari Literatur
Mengumpulkan Data
Analisa Sistem
Perancangan Sistem
Implementasi Sistem
Evaluasi Sistem
I N F O R M A T I K AJurnal Informatika, Manajemen dan Komputer, Vol. 8 No. 2 , Desember 2016eISSN : 2580-3042pISSN : 1979-0694
51
3. HASIL DAN PEMBAHASANa. Aliran Sistem Informasi (ASI) sedang berjalan
Gambar 2. ASI Sedang Berjalan
b. Aliran Sistem Informasi (ASI) BaruAliran sistem informasi pemberian bonus pada
PT. Master yang baru tidak mengalami banyakperubahan dari sistem yang lama, hanya saja dalamproses pembobotan dan pembuatan laporan bonusSales.
Gambar 3. ASI Baru
c. Contex Diagram
Gambar 4. Contex Diagram
d. Analisa Perhitungan Manual Metode SAWBerdasarkan dari penelitian yang dilakukan
penulis, berikut penerapan dari SPK yang digunakandalam penyeleksian pemberian insentif pada PT.Master menggunakan Metode Simple AdditiveWeighting.A. Alternatif Perangkingan Pemberian insentif
berdasarkan jumlah nominal insentif (bonus)Pada deskripsi perangkingan pemberian isentifpenulis melakukan analisis terhadap 3 orang Salessebagai sampel pada peneltian ini yaitu :1. Rizky Al Farisi2. Dian Nirmala3. Joni SihombingB. Kriteria Penilaian
Adapun kriteria sebagai perbandingan adalah sepertidibawah ini :1. Target (C1)2. Kehadiran (C2)3. Prilaku (C3)4. Etos Kerja (C4)Dari masing-masing kriteria tersebut memiliki subcriteria yang akan ditentukan bobot-bobotnya.Pada bobot terdiri dari lima bilangan, yaitu baiksekali, baik, sedang, cukup, dan rendah sepertiterlihat pada tabel 1.
sales sales leader administreasi
datapenjualan
sales
datapenjualan
saleslaporan telah
di tandatangani
manager
menghitungsacaramanual
laporanpenilaian
bonusrangking
laporanpenilaian
bonusrangking
penadatangananlaporan
laporan telahditandatangani
laporan telahditandatangani
verifikasilaporan
penerimaanbonus sales
PenerimaanBonus Sales
A
rekapitulasidata
penjualan
laporanpenjualan
sales
0
Sistem InformasiPemberian Insentif PT.Master dengan Metode
SAW
sales leader
LoginInput Data SalesInput Data TargetInput Data Master KriteriaInput Data KriteriaInput Data WeightInput Data Pembobotan SalesInput Data Nilai Vektor
Login Info Data Sales InfoData Target Info Data Master Kriteria Info Data Kriteria Info Data Weight Info Data Pembobotan Sales Info Data Nilai Vektor
Manager
laporan Nilai Vektor
administrasi
memberikan bonus sales
Laporan Data Sales Laporan Penilaian Sales
Laporan Nilai Vektor
PemberianBonu
s
sales sales leader administreasi
datapenjualan
sales
datapenjualan
saleslaporan telah
di tandatangani
manager
menghitungsacara
METODE SAW
laporanpenilaian
bonusrangking
laporanpenilaian
bonusrangking
penadatangananlaporan
laporan telahditandatangani
laporan telahditandatangani
Pemberianbonus
penerimaanbonus sales
PenerimaanBonus Sales
A
rekapitulasidata
penjualan
dbmaster_spk
sql
I N F O R M A T I K AJurnal Informatika, Manajemen dan Komputer, Vol. 8 No. 2 , Desember 2016eISSN : 2580-3042pISSN : 1979-0694
52
Tabel 1. Tabel BobotKriteria Nilai
Baik Sekali 5Baik 4Sedang 3Cukup 2Rendah 1
Berdasarkan kriteria dan rating kecocokan setiapalternatif pada setiap kriteria yang telah ditentukan,selanjutnya penjabaran bobot setiap kriteria.
Tabel 2. TargetKriteria Target Nilai
Baik Sekali >=90.000.000 5Baik >=70.000.000 - <90.000.000 4Sedang >=50.000.000 - < 70.000.000 3Cukup >=30.000.000 - < 50.000.000 2Rendah 0 - < 30.000.000 1
Tabel 3. KehadiranKriteria Kehadiran Nilai
Baik Sekali Selalu Hadir dan Tepat Waktu 5Baik Selalu Hadir 4Sedang Sering Terlambat 3Cukup Sering Tidak masuk 2Rendah Sering Tidak Masuk dan
Terlambat1
Tabel 4. PrilakuKriteria Prilaku Nilai
Baik Sekali Bekerja sesuai SOP 5Baik Dapat Bekerja dengan Tim 4Sedang Kreatif dan inovatif 3Cukup Kurang Bertanggung jawab 2Rendah Emosional dan arogan 1
Tabel 5. Etos KerjaKriteria Etos Kerja Nilai
Baik Sekali Memiliki Moralitas yangtinggi
5Baik Jujur 4Sedang Komitmen 3Cukup Tidak Konsisten 2Rendah Lalai dalam pekerjaan 1
Tabel 6. Bonus SalesNilai vektor Bonus yang diterima
>=17 2.000.000>=15-<17 1.500.000>=12-<15 1.000.000>=10-<12 500.000
Berikut ini adalah contoh tabel kasus dariperhitungan SAW
Tabel 7. Data SalesNama Target Kehadira
nPrilaku Etos Kerja
Rizky AlFarisi
85 SelaluHadir
Kreatif daninovatif
Komitmen
DianNurmala
75 SeringTerlambat
BekerjaSesuai SOP
Jujur
JoniSihombing
90 SelaluHadir
Emosionaldan Arogan
TidakKonsisten
Berdasarkan data Sales/sales diatas dapat dibentukmatriks keputusan x, sebagai berikut :
Tabel 8. Rating kecocokan dari setiap alternatif padasetiap kriteria
Pengambilan keputusan memberikan bobot,berdasarkan tingkat kepentingan masing-masingkriteria yang dibutuhkan sebagai berikut :Vektor bobot : W = [5,5,3,4]
Membuat matriks keputusan x, dibuat dari tabelkecocokan sebagai berikut :
Alternatif
KriteriaTargte
tKehad
iran Prilaku EtosKerja
RizkyAlFarisi
5 4 3 3
DianNurmala
3 3 5 4
JoniSihombing
5 4 1 2
5 4 3 33 3 5 45 4 1 2
X =
I N F O R M A T I K AJurnal Informatika, Manajemen dan Komputer, Vol. 8 No. 2 , Desember 2016eISSN : 2580-3042pISSN : 1979-0694
53
Pertama dilakukan normalisasi matriks X untukmenghitung nilai masing-masing kriteriaberdasarkan kriteria diasumsi sebagai berikut:1 = 11 = ( , , ) = = 112 = ( , , ) = = 113 = ( , , ) = = 0,614 = ( , , ) = = 0,752 = 21 = ( , , ) = = 0,622 = ( , , ) = = 0,7523 = ( , , ) = = 124 = ( , , ) = = 13 = 31 = ( , , ) = = 132 = ( , , ) = = 133 = ( , , ) = = 0,234 = ( , , ) = = 0,5Kedua, membuat normalisasi matriks R yangdiperoleh dari hasil normalisasi matriks R sebagaiberikut :
Selanjutnya akan dibuat perkalian matriks W * Rdan penjumlahan hasil perkalian untuk memperolehalternatif terbaik dengan melakukan kelayakan nilaiterbesar sebagai berikut:
V1 = (5)(1) + (5)(1) + (3)(0,6) + (4)(0,75)= 14,8
V2 = (5)(0,6) + (5)(0,75) + (3)(1) + (4)(1)= 13,75
V3 = (5)(1) + (5)(1) + (3)(0,2) + (4)(0,5)= 12,6
Dari perhitungan bobot tersebut untuk pemberianinsentif pada PT.Master yaitu Rizky Al Farisi yangmenjadi rangking pertama dalam urutan insentifyang akan diterima.
Implementasi Sistem1. Tampilan Form Setting User
Gambar 5. Form Setting User
2. Tampilan Form Data Master Kriteria
Gambar 6. Form Data Master Kriteria
3. Tampilan Form Data Kriteria
Gambar 7. Form Data Kriteria
1 1 0,6 0,750,6 0,75 1 11 1 0,2 0,5R =
I N F O R M A T I K AJurnal Informatika, Manajemen dan Komputer, Vol. 8 No. 2 , Desember 2016eISSN : 2580-3042pISSN : 1979-0694
54
4. Tampilan Form Data weight
Gambar 8. Form Data Weight
4. KESIMPULANBerdasarkan penelitian yang telah dilakukan
dan dengan perencanaan yang telah dibuatsebelumnya, maka dapat diambil beberapakesimpulan, yaitu :1. Proses penyeleksian sales untuk mendapatkan
alternatif terbaik adalah diawali dengan prosesmenganalisa data kriteria yang telah ditetapkandan masing-masing kriteria tersebut diberikannilai bobot.
2. Setiap Alternatif diberi bobot berdasarkanhasil target yang meliputi : target, kehadiran,prilaku, dan etos kerja.
3. Hasil akhir berupa nilai vektor, dapatdigunakan sebagai pertimbangan dalammengambil keputusan lebih lanjut terhadapbesaran bonus sales dalam penentuan bonussales.
4. Bobot yang diberikan berdasarkan dari hasiltarget diberikan nilai bobot kepentinganmeliputi: target diberi bobot 5, kehadirandiberi bobot 5, prilaku diberi bobot 3, etoskerja diberi bobot 4 .Pemberian nilai bobot inidilihat dari pentingnya suatu kriteria yang telahditentukan oleh sistem penilaian sales.
5. REFERENSI
Prof.Dr.jogiyanto.(2009). “Sistem TeknologiInformasi.” Yogyakarta. Andi.
Andri kristanto.(2008). “Perancangan SistemInformasi Dan Aplikasinya.” Yogyakarta.Gava Media.
Adi Nugroho.(2011). “Perancangan DanImplementasi Sistem Basis Data.”Yogyakarta. Andi.
Prof.Dr.jogiyanto.(2009). “Analisis Dan Desain.”Yogyakarta. Andi.
Leni Natalia Zulita.(2013). “Sistem PendukungKeputusan Menggunakan Metode SAWUntuk Penilaian Dosen Berprestasi.” Ed .Jurnal Media Infotama. ISSN: 1858-2680
Edy Winarno ST,M.Eng.(2013). “BelajarPemograman VB6 Dalam Sekejap.” Jakarta.PT.Alex Media Komputindo.
Dr.Eng.R.H.Sianipar,S.T.,M.Eng(2015).“Pemograman Database Menggunakan MYSQL.”Yogyakarta. Andi.
Surniawan & Eri Mardiani (2014).“PengenalanMYSQL.” jakarta. PT.Alex MediaKomputindo.
Herny Februariyanti dan Eri Zuliarso.(2012).“Rancang bangun sistem perpustakaan untukjurnal elektronik.” Ed . Jurnal teknologiinformasi dinamik. ISSN: 0854-9524.
Siti Mujilahwati.(2014). “Diagnosa PenyakitTanaman Hias Menggunakan MetodeCertainty Factor Berbasis Web.” Ed . jurnalteknika. ISSN: 2085-0859.