i. iklan dan dimensi etisnya - yayumd.weebly.com · memainkan peran yang sangat penting untuk...

27
I. IKLAN DAN DIMENSI ETISNYA Salah satu topik dari etika bisnis yang banyak mendapat perhatian sampai sekarang, yaitu mengenai iklan. Sudah umum diketahui bahwa abad kita ini adalah abad informasi. Iklan memainkan peran yang sangat penting untuk menyampaikan informasi tentang suatu produk kepada masyarakat. Karena kecenderungan yang berlebihan untuk menarik konsumen agar membeli produk tertentu dengan memberi kesan dan pesan yang berlebihan tanpa memperhatikan berbagai norma dan nilai moral, iklan sering menyebabkan citra bisnis tercemar sebagai kegiatan tipu menipu, dan karena itu seakan antara bisnis dan etika ada jurang yang tak terjembatani. Kebudayaan masyarakat modern adalah kebudayaan massa, kebudayaan serba instant dan kebudayaan serba tiruan. Iklan itu sendiri pada hakikatnya merupakan salah satu strategi pemasaran yang bermaksud untuk mendekatkan barang yang hendak di jual kepada konsumen. Dengan ini iklan berfungsi mendekatkan konsumen dengan produsen. Sasaran akhir seluruh kegiatan bisnis adalah agar barang yang telah dihasilkan bisa di jual kepada konsumen. Pada hakikatnya secara positif iklan adalah suatu metode yang digunakan untuk memungkinkan barang konsumen dapat dijual kepada konsumen. Iklan atau dalam bahasa Indonesia formalnya pariwara adalah promosi barang, jasa, perusahaan dan ide yang harus dibayar oleh sebuah sponsor. Pemasaran melihat iklan sebagai bagian dari strategi promosi secara keseluruhan. Komponen lainnya dari promosi termasuk publisitas, relasi publik, penjualan, dan promosi penjualan. Menurut Thomas M. Garret SJ, iklan dipahami sebagai aktivitas-aktivitas yang lewatnya pesan - pesan visual atau oral disampaikan kepada khalayak dengan maksud menginformasikan atau memengaruhi mereka untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi, atau untuk melakukan tindakan-tindakan ekonomi secara positif terhadap ide - ide, institus i- institusi atau pribadi - pribadi yang terlibat di dalam iklan tersebut. Iklan adalah salah satu alat pemasaran yang penting. Dengan iklan perusahaan ingin menarik perhatian calon konsumen tentang barang atau jasa yang ditawarkannya. Banyak orang memutuskan membeli suatu barang atau jasa karena pengaruh iklan yang sedemikian atraktif tampilan visualnya. Kecermatan menimbang dan rasionalitas pemikiran seringkali ‘kalah wibawa’ dengan semangat hedonis yang ditawarkan iklan. Tapi selalu saja banyak orang yang kemudian kecewa, karena spesifikasi atau manfaat barang yang dibeli tidak seperti yang ditawarkan. Iklan mempunyai andil besar dalam menciptakan citra bisnis baik secara positif maupun negatif. Iklan ikut menentukan penilaian masyarakat mengenai baik buruknya kegiatan bisnis. Sayangnya, lebih banyak kali iklan justru menciptakan citra negatif tentang bisnis, seakan bisnis adalah kegiatan tipu-menipu, kegiatan yang menghalalkan segala cara demi mencapai tujuan, yaitu keuntungan. Ini karena iklan sering atau lebih banyak kali memberi kesan dan informasi yang berlebihan, kalau bukan palsu atau terang-terangan menipu, tentang produk tertentu yang dalam kenyataannya hanya akan mengecoh dan mengecewakan masyarakat konsumen. Karena kecenderungan yang berlebihan untuk menarik konsumen agar membeli produk tertentu dengan dengan memberi kesan dan pesan yang berlebihan tanpa memperhatikan berbagai norma dan nilai moral, iklan sering menyebabkan citra bisnis tercemar sebagai kegiatan tipu-menipu, dan karena itu seakan antara bisnis dan etika ada jurang yang tak terjembatani.

Upload: duongthuan

Post on 15-Apr-2018

238 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: I. IKLAN DAN DIMENSI ETISNYA - yayumd.weebly.com · memainkan peran yang sangat penting untuk menyampaikan informasi tentang suatu produk ... Dan fungsi sesungguhnya adalah ... Dan

I. IKLAN DAN DIMENSI ETISNYASalah satu topik dari etika bisnis yang banyak mendapat perhatian sampai sekarang, yaitumengenai iklan. Sudah umum diketahui bahwa abad kita ini adalah abad informasi. Iklanmemainkan peran yang sangat penting untuk menyampaikan informasi tentang suatuproduk kepada masyarakat. Karena kecenderungan yang berlebihan untuk menarikkonsumen agar membeli produk tertentu dengan memberi kesan dan pesan yangberlebihan tanpa memperhatikan berbagai norma dan nilai moral, iklan seringmenyebabkan citra bisnis tercemar sebagai kegiatan tipu menipu, dan karena itu seakanantara bisnis dan etika ada jurang yang tak terjembatani.

Kebudayaan masyarakat modern adalah kebudayaan massa, kebudayaan serba instant dankebudayaan serba tiruan. Iklan itu sendiri pada hakikatnya merupakan salah satu strategipemasaran yang bermaksud untuk mendekatkan barang yang hendak di jual kepadakonsumen. Dengan ini iklan berfungsi mendekatkan konsumen dengan produsen. Sasaranakhir seluruh kegiatan bisnis adalah agar barang yang telah dihasilkan bisa di jual kepadakonsumen. Pada hakikatnya secara positif iklan adalah suatu metode yang digunakanuntuk memungkinkan barang konsumen dapat dijual kepada konsumen.

Iklan atau dalam bahasa Indonesia formalnya pariwara adalah promosi barang, jasa,perusahaan dan ide yang harus dibayar oleh sebuah sponsor. Pemasaran melihat iklansebagai bagian dari strategi promosi secara keseluruhan. Komponen lainnya dari promositermasuk publisitas, relasi publik, penjualan, dan promosi penjualan.

Menurut Thomas M. Garret SJ, iklan dipahami sebagai aktivitas-aktivitas yang lewatnyapesan - pesan visual atau oral disampaikan kepada khalayak dengan maksudmenginformasikan atau memengaruhi mereka untuk membeli barang dan jasa yangdiproduksi, atau untuk melakukan tindakan-tindakan ekonomi secara positif terhadap ide- ide, institus i- institusi atau pribadi - pribadi yang terlibat di dalam iklan tersebut.

Iklan adalah salah satu alat pemasaran yang penting. Dengan iklan perusahaan inginmenarik perhatian calon konsumen tentang barang atau jasa yang ditawarkannya. Banyakorang memutuskan membeli suatu barang atau jasa karena pengaruh iklan yangsedemikian atraktif tampilan visualnya. Kecermatan menimbang dan rasionalitaspemikiran seringkali ‘kalah wibawa’ dengan semangat hedonis yang ditawarkan iklan.Tapi selalu saja banyak orang yang kemudian kecewa, karena spesifikasi atau manfaatbarang yang dibeli tidak seperti yang ditawarkan.

Iklan mempunyai andil besar dalam menciptakan citra bisnis baik secara positif maupunnegatif. Iklan ikut menentukan penilaian masyarakat mengenai baik buruknya kegiatanbisnis. Sayangnya, lebih banyak kali iklan justru menciptakan citra negatif tentang bisnis,seakan bisnis adalah kegiatan tipu-menipu, kegiatan yang menghalalkan segala cara demimencapai tujuan, yaitu keuntungan. Ini karena iklan sering atau lebih banyak kalimemberi kesan dan informasi yang berlebihan, kalau bukan palsu atau terang-teranganmenipu, tentang produk tertentu yang dalam kenyataannya hanya akan mengecoh danmengecewakan masyarakat konsumen. Karena kecenderungan yang berlebihan untukmenarik konsumen agar membeli produk tertentu dengan dengan memberi kesan danpesan yang berlebihan tanpa memperhatikan berbagai norma dan nilai moral, iklan seringmenyebabkan citra bisnis tercemar sebagai kegiatan tipu-menipu, dan karena itu seakanantara bisnis dan etika ada jurang yang tak terjembatani.

Page 2: I. IKLAN DAN DIMENSI ETISNYA - yayumd.weebly.com · memainkan peran yang sangat penting untuk menyampaikan informasi tentang suatu produk ... Dan fungsi sesungguhnya adalah ... Dan

Citra ini semakin mengental dalam sistem pasar bebas yang mengenal kompetisi yangketat di antara banyak perusahaan dalam menjual barang dagangan sejenis. Dalam sistemekonomi di mana belum ada diversifikasi besar-besaran atas barang dagangan, hampirterdapat monopoli alamiah dari satu atau dua perusahaan saja jenis barang tertentusehingga iklan belum sepenuhnya menjadi persoalan etis yang serius. Dalam pasar bebasdi mana terdapat beragam jenis barang dan jasa, semua pihak berusaha dengan segala carauntuk menarik konsumen atau pembeli.

Iklan komersil kadang didefinisikan sebagai salah satu bentuk “informasi” dan yangmemasang iklan adalah “yang memberi informasi.” Implikasinya fungsi iklan adalahuntuk memberikan informasi kepada konsumen. Salah satu hasil penelitian menunjukkanbahwa lebih dari separuh iklan televisi tidak memuat informasi tentang produk yangdiiklankan dan hanya separuh dari semua iklan di majalah yang memberikan lebih darisatu informasi. Kita lihat beberapa banyak informasi yang diberikan dari iklan-iklanberikut ini :“Orang Bejo Lebih Untung Dari Orang Pintar” (Bintang 7 Masuk Angin)“Gede Sih Tapi Rela Bagi – Bagi” (Silverquin Chungkey Bar)“Pake MITO Handphonenya Para Master” (HP Mito)“Lebih Berasa, Berasa Lebih (Rokok)

Iklan sering tidak memuat banyak informasi objektif karena alasan yang sederhana, yaitubahwa fungsi utamanya bukan untuk memberikan informasi yang tidak bias. Dan fungsisesungguhnya adalah untuk menjual sebuah produk kepada para calon pembeli dan apapun informasi yang dibawa iklan tersebut sifatnya hanya sebagai tambahan dari fungsidasar dan biasanya informasi tersebut ditentukan oleh fungsi dasar.

Salah satu cara lain yang lebih baik untuk mengarakteristikkan iklan komersial adalahdalam kaitannya dengan hubungan pembeli - penjual. Iklan komersial dapat didefinisikansebagai jenis komunikasi tertentu antara penjual dengan calon pembeli. Dan jeniskomunikasi ini berbeda dari komunikasi dalam dua hal :1. Iklan ditujukan pada khalayak ramai yang berbeda dari pesan yang disampaikan pada

individu. Karena sifat publik tersebut, iklan bisa dipastikan memiliki pengaruh-pengaruh sosial yang luas.

2. Iklan dimaksudkan untuk mendorong sebagian orang yang melihat atau membacanyauntuk membeli produk yang dimaksudkan.

Iklan dikatakan berhasil memenuhi tujuan itu dalam dua cara :1. Dengan menciptakan keinginan dalam diri konsumen untuk membeli produk yang

dimaksud.2. Dengan menciptakan keyakinan dalam diri konsumen bahwa produk tersebut

merupakan sarana untuk memenuhi keinginan yang telah ada dalam diri konsumen.

Iklan itu sendiri pada hakikatnya merupakan salah satu strategi pemasaran yangbermaksud untuk mendekatkan barang yang hendak dijual kepada konsumen dengan katalain mendekatkan konsumen dengan produsen. Sasaran akhir seluruh kegiatan bisnisadalah agar barang yang telah dihasilkan bisa dijual kepada konsumen. Dengan kata lain,pada hakikatnya secara positif iklan adalah suatu metode yang digunakan untukmemungkinkan barang konsumen dapat dijual kepada konsumen.

Page 3: I. IKLAN DAN DIMENSI ETISNYA - yayumd.weebly.com · memainkan peran yang sangat penting untuk menyampaikan informasi tentang suatu produk ... Dan fungsi sesungguhnya adalah ... Dan

Untuk melihat persoalan iklan dari segi etika bisnis,kami ingin menyoroti empat halpenting, yaitu fungsi iklan, beberapa persoalan etis sehubungan dengan iklan, arti etisdari menipu dalam iklan dan kebebasan konsumen.

- Fungsi Iklan Sebagai Pemberi Informasi Dan Pembentuk OpiniPada umumnya kita menemukan dua pandangan berbeda mengenai fungsi iklan.Keduanya menampilkan dua model iklan yang berbeda sesuai dengan fungsinyamasing-masing ,yaitu iklan sebagai pemberi informasi dan iklan sebagai pembentukopini.

Iklan sebagai Pemberi InformasiPendapat pertama melihat iklan terutama sebagai pemberi informasi. Iklan merupakanmedia untuk menyampaikan informasi yang sebenarnya kepada masyarakat tentangproduk yang akan atau sedang ditawarkan dalam pasar. Yang ditekankan di siniadalah bahwa iklan berfungsi untuk membeberkan dan menggambarkan seluruhkenyataannya yang serinci mungkin tentang suatu produk.

Sasaran iklan adalah agar konsumen dapat mengetahui dengan baik produk itusehingga akhirnya memutuskan untuk membeli produk itu. Namun, apakah dalamkenyataannya pembeli membeli produk tersebut atau tidak, itu merupakan sasaranpaling jauh. Sasaran dekat yang lebih mendesak adalah agar konsumen tahu tentangproduk itu, kegunaannya, kelebihannya, dan kemudahan-kemudahannya.

Dalam kaitan dengan itu, iklan sebagai pemberi informasi menyerahkan keputusanuntuk membeli kepada konsumen itu sendiri. Maka, iklan hanyalahmedia informasiyang netral untuk membantu pembeli memutuskan secara tepat dalam membeliproduk tertentu demi memenuhi kebutuhan hidupnya.

Karena itu, iklan lalu mirip seperti brosur. Namun, ini tidak berarti iklan yanginformatif tampil secara tidak menarik. Kendati hanya sebagai informasi, iklan dapattetap dapat tampil menarik tanpa keinginan untuk memanipulasi masyarakat.

Sehubungan dengan iklan sebagai pemberi informasi yang benar kepada konsumen,ada tiga pihak yang terlibat dan bertanggung jawab secara moral atas informasi yangdisampaikan sebuah iklan.1. Produsen yang memeiliki produk tersebut.2. Biro iklan yang mengemas iklan dalam segala dimensi etisnya: etis, estetik,

infomatif, dan sebagainya.3. Bintang iklan.

Dalam perkembangan di masa yang akan datang, iklan informatif akan lebih digemari. Karena :1. Masyarakat semakin kritis dan tidak lagi mudah didohongi atau bahkan ditipu

oleh iklan-iklan yang tidak mengungkapkan kenyataan yang sebenarnya.2. Masyarakat sudah bosan bahkan muak dengan berbagai iklan hanya melebih-

lebihkan suatu produk.3. Peran Lembaga Konsumen yang semakin gencar memberi informasi yang benar

dan akurat kepada konsumen menjadi tantangan serius bagi iklan.

Page 4: I. IKLAN DAN DIMENSI ETISNYA - yayumd.weebly.com · memainkan peran yang sangat penting untuk menyampaikan informasi tentang suatu produk ... Dan fungsi sesungguhnya adalah ... Dan

Iklan sebagai Pembentuk OpiniBerbeda dengan fungsi iklan sebagai pemberi informasi, dalam wujudnya yang laik iklandilihat sebagai suatu cara untuk mempengaruhi opini umum masyarakat tentang sebuahproduk. Dalam hal ini fungsi iklan mirip dengan fungsi propaganda politik yang berusahamempengaruhi massa pemilih. Dengan kata lain, fungsi iklan adalah untuk menarikmassa konsumen untuk membeli produk itu. Caranya dengan menampilkan model iklanyang manupulatif, persuasif, dan tendensius dengan maksud untuk menggiring konsumenuntuk membeli produk tersebut. Karena itu, model iklan ini juga disebut sebagai iklanmanipulatif.

Secara etis, iklan manipulasi jelas dilarang karena iklan semacam itu benar-benarmemanipulasi manusia, dan segala aspek kehidupannya, sebagai alat demi tujuan tertentudi luar diri manusia. Iklan persuasif sangat beragam sifatnya sehingga kadang-kadangsulit untuk dinilai etis tidaknya iklan semacam itu. Bahkan batas antara manipulasiterang-terangan dan persuasi kadang-kadang sulit ditentukan.

Untuk bisa membuat penilaian yang lebih memadai mengenai iklan persuasif, adabaiknya kita bedakan dua macam persuasi: persuasi rasional dan persuasi non-rasional.Persuasi rasional tetap mengahargai otonomi atau kebebasan individu dalam membelisebuah produk, sedangkan persuasi non-rasional tidak menghiraukan otonomi ataukebebasan individu.

Suatu persuasi dianggap rasional sejauh daya persuasinya terletak pada isi argumen itu.Persuasi rasional bersifat impersonal.ia tidak di hiraukan siapa sasaran dari argumenitu.yang penting adalah isi argumen tepat.dalam kaitan dengan iklan, itu berati bahwaiklan yang mengandalkan persuasi rasional lebih menekankan isi iklan yang maudisampaikan. Jadi kebenaran iklan itulah yang ditonjolkan dan dengan demikiankonsumen terdorong untuk membeli produk tersebut.maka, iklan semacam itu memangberisi informasi yang benar, hanya saja kebenaran informasi tersebut ditampilkan dalamwujud yang sedemikian menonjol dan kuat sehingga konsumen terdorong untukmembelinya. Dengan kata lain, persuasinya didasarkan pada fakta yang bisadipertanggung jawabkan.

Berbada dengan persuasi rassional, non-rasional umumnya hanya memanfaatkan aspek(kelemahan) psikologis manusia untuk membuat konsumen bisa terpukau, tertarik, danterdorong untuk membeli produk yang diiklankan itu. Daya persuasinya tidak padaargumen yang berifat rasional, melainkan pada cara penampilan. Maka, yang dipentingkan adalah kesan yang ditampilkan dengan memanfaatkan efek suara (desahan),mimik, lampu, gerakan tubuh, dan semacamnya. Juga logika iklan tidak diperhatikandengan baik.

Iklan yang menggunakan cara persuasi dianggap tidak etis kalau persuasi itu bersifat non-rasional.1. Karena iklan semacam itu tidak mengatakan mengenai apa yang sebenarnya,

melainkan memanipulasi aspek psikologis manusia melalui penampilan iklan yangmenggiurkan dan penuh bujuk rayu.

2. Karena iklan semacam ini merongrong kebebasan memilih pada konsumen.Konsumen dipaksa dan didorong secara halus untuk mengikuti kemauan pengiklan ,bukan atas dasar pertimbangan yang rasional dan terbukti kebenaranya.

Page 5: I. IKLAN DAN DIMENSI ETISNYA - yayumd.weebly.com · memainkan peran yang sangat penting untuk menyampaikan informasi tentang suatu produk ... Dan fungsi sesungguhnya adalah ... Dan

- Beberapa Persoalan Etis PeriklananAda beberapa persoalan etis yang ditimbulkan oleh iklan, khususnya iklan yangmanipulatif dan persuasif non-rasional.1. Iklan merongrong otonomi dan kebebasan manusia. Dalam banyak kasus ini jelas

sekali terlihat. Iklan membuat manusia tidak lagi dihargai kebebasannya dalammenentukan pilihannya untuk membeli produk tertentu. Banyak pilihan dan polakonsumsi manusia modern sesungguhnya adalah pilihan iklan. Manusia didikteoleh iklan dan tunduk pada kemauan iklan, khususnya iklan manupulatif danpersuasif yang tidak rasional. Ini justru sangat bertentangan dengan imperatifmoral. Bahwa manusia tidak boleh diperlakukan hanya sebagai alat demikepentingan lain di luar dirinya, termasuk dalam memenuhi kebutuhan hidupnyasehari-hari. Pada fenomena iklan manipulatif, manusia benar-benar menjadi objekuntuk mengeruk keuntungan sebesar-besarnya dan tidak sekedar di beri informasiuntuk membantunya memilih produk tertentu.

2. Dalam kaitan dengan itu, iklan manipulatif dan persuasif non-rasionalmenciptakan kebutuhan manusia dengan akibat manusia modern menjadikonsumtif. Secara ekonomis hal ini tidak baik karena dengan demikian akanmenciptakan permintaan ikut menaikkan daya beli masyarakat. Bahkan, dapatmemacu produktivitas kerja manusia hanya memenuhi kebutuhan hidupnya yangbertambah dan meluas itu. Namun, di pihak lain muncul masyarakat konsumtif, dimana banyak dari apa yang dianggap manusia sebagai kebutuhannya sebenarnyabukan benar-benar kebutuhan.

3. Yang menjadi persoalan etis yang serius adalah bahwa iklan manipulatif danpersuasif non-rasional malah membentuk dan menentukan identitas atau citramemiliki barang sebagaimana ditawarkan iklan. Ia belum merasa diri penuh kalaubelum memakai minyak rambut seperti diiklankan bintang film terkenal, danseterusnya. Identitas manusia modern lalu hanyalah identitas massal, serba sama,serba tiruan, serba polesan, serba instan.

4. Bagi masyarakat Indonesia dengan tingkat perbedaan ekonomi dan sosial yangtinggi, iklan merongrong rasa keadilan sosial masyarakat. Iklan yangmenampilkan yang serba mewah sangat ironis dengan kenyataan sosial di manabanyak anggota masyarakat masih berjuang untuk sadar hidup. Iklan yang mewahtampil seakan tanpa punya rasa solidaritas dengan sesamanya yang miskin.

Kendati dalam kenyataan praktis sulit menilai secara umum etis tidaknya iklantertentu, ada baiknya kami paaparkan beberapa prinsip yang kiranya perludiperhatikan dalam iklan.1. Iklan tdak boleh menyampaikan informasi yang palsu dengan maksud

memperdaya konsumen. Masyarakat dan konsumen tidak boleh diperdaya olehiklan untuk membeli produk tertentu. Mereka juga tidak boleh dirugikan hanyakarenatelah diperdaya oleh iklan tertentu.

2. Iklan wajib menyampaikan semua informasi tentang produk tertentu, khususnyamenyangkut keamanan dan keselamatan manusia.

3. Iklan tidak boleh mengarah pada pemaksaan, khususnya secara kasar dan terang-terangan.

Page 6: I. IKLAN DAN DIMENSI ETISNYA - yayumd.weebly.com · memainkan peran yang sangat penting untuk menyampaikan informasi tentang suatu produk ... Dan fungsi sesungguhnya adalah ... Dan

4. Iklan tidak boleh mengarah pada tindakan yang bertentangan dengan moralitas:tindak kekerasan, penipuan, pelecehan seksual, diskriminasi, perendahan martabatmanusia dan sebagainya.

- Makna Etis Menipu Dalam IklanEntah sebagai pemberi informasi atau sebagai pembentuk pendapat umum, iklan padaakhirnya membentuk citra sebuah produk atau bahkan sebuah perusahaan di matamasyarakat. Citra ini terbentuk bukan terutama karena bunyi atau penampilan iklanitu sendiri, melainkan terutama terbentuk oleh kesesuaian antara kenyataan sebuahproduk yang diiklankan dengan apa yang disampaikan dalam iklan itu, entah secaratersurat ataupun tersirat. Karena itu, iklan sering dimaksudkan sebagai media untukmengungkapkan hakikat dan misi sebuah perusahaan atau produk.

Prinsip etika bisnis yang paling relevan di sini adalah prinsip kejujuran, yaknimengatakan hal yang benar dan tidak menipu. Prinsip ini tidak hanya menyangkutkepentingan banyak orang, melainkan juga pada akhirnya menyangkut kepentinganperusahaan atau bisnis seluruhnya sebagai sebuah profesi yang baik.

Secara singkat dapat disimpulkan bahwa iklan yang dan karena itu secara moraldikutuk adalah iklan yang secara sengaja menyampaikan pernyataan yang tidak sesuaidengan kenyataan dengan maksud menipu atau yang menampilkan pernyataan yangbisa menimbulkan penafsiran yang keliru pada pihak konsumen yang sesungguhnyaberhak mendapatkan informasi yang benar apa adanya tentang produk yangditawarkan dalam pasar. Dengan kata lain, berdasarkan prinsip kejujuran, iklan yangbaik dan diterima secara moral adalah iklan yang mem beri pernyataan atau informasiyang benar sebagaimana adanya.

- Kebebasan KonsumenSetelah kita melihat fungsi iklan, masalah etis dalam iklan, dan makna etis darimenipu dalam iklan, ada baiknya kita singgung sekilas mengenai peran iklan dalamekonomi, khususnya pasar. Iklan merupakan suatu aspek pemasaran yang penting,sebab iklan menentukan hubungan antara produsen dan konsumen. Secara lebihkonkrit, iklan menentukan pula hubungan penawaran dan permintaan antara produsendan pembeli, yang pada gilirannya ikut pula menentukan harga barang yang dijualdalam pasar.

Kode etik periklananan tentu saja sangat diharapkan untuk membatasi pengaruh iklanini. Tetapi, perumusan kode etik ini harus melibatkan berbagai pihak: ahli etika,konsumen (atau lembaga konsumen), ahli hukum, pengusaha, pemerintah, tokohagama dan tokoh masyarakat tertentu, tanpa harus berarti merampas kemandirianprofesi periklanan. Yang juga penting adalah bahwa profesi periklanan dan organisasiprofesi periklanan perlu benar-benar punya komitmen moral untuk mewujudkan iklanyang baik bagi masyarakat.

Namun, kalau ini pun tidak memadai, kita membutuhkan perangkat legal politis,dalam bentuk aturan perundang-undangan tentang periklanan beserta sikap tegastanpa kompromi dari pemerintah, melalui departemen terkait, untuk menegakkan danmenjamin iklan yang baik bagi masyarakat.

Page 7: I. IKLAN DAN DIMENSI ETISNYA - yayumd.weebly.com · memainkan peran yang sangat penting untuk menyampaikan informasi tentang suatu produk ... Dan fungsi sesungguhnya adalah ... Dan

II. ETIKA PASAR BEBASPasar bebas adalah sistem ekonomi yang lahir untuk mendongkrak sistem ekonomi yangtidak etis dan yang menghambat pertumbuhan ekonomi dengan member kesempatanberusaha yang sama, bebas, dan fair kepada semua pelaku ekonomi. Rasanya sia-sia kitamengharapkan suatu bisnis yang baik dan etis kalau tidak di tunjang system social politikdan ekonomi yang memungkinan untuk itu.

Dengan kata lain, betapun etisnya etika pelaku bisnis, jika sistem ekonomi yang berklakusangat bertentangan dengan nilai-nilai moral yang dianutnya, akan sangat menyulitkan.Betapa etisnya pelaku ekonomi, kalaupun system yang ada melanggengkan praktek-praktek bisnis yang tidak fair seperti monopoli, kolusi, manipulasi, dan nepotisme secaratransparan dan arogan, akan sulit sekali mengharapkan iklim bisnis yang baik dan etis.

Ini berarti, supaya bisnis dapat dijalankan secara baik dan etis, dibutuhkan puluhanperangkat hukum yang baik dan adil. Harus ada aturan main yang fair, yang dijiwai olehetika dan moralitas.

- Keuntungan Moral Pasar Bebas1. System ekonomi pasar bebas menjamin keadilan melalui jaminan perlakuan yang

sama dan fair bagi semua pelaku ekonomi.2. Ada aturan yang jelas dan fair, dan k arena itu etis. Aturan ini diberlakukan juga

secara fair, transparan, konsekuen, dan objektif. Maka, semua pihak secaraobjektif tunduk dan dapat merujuknya secara terbuka.

3. Pasar member peluanyang optimal, kendati belum sempurna, bagi persingan bebasyang sehat dan fair.

4. Dari segi pemerataan ekonomi, pada tingkat pertama ekonomi pasar jauh lebihmampu menjamin pertumbuhan ekonomi.

5. Pasar juga memberi peluang yang optimal bagi terwujudnya kebebasan manusia.

- Peran PemerintahSyarat utama untuk menjamin sebuah system ekonomi pasar yang fair dan adil adalahperlunya suatu peran pemerintah yang sangat canggih yang merupakan kombinasi dariprinsip non-intervention dan prinsip campur tangan, khususnya demi menegakankeadilan.

Dengan kata lain, syarat utama bagi terwujudnya system pasar yang adil dan dengandemikian syarat utama bagi kegiatan bisnis yang baik dan etis adalah perlunya suatupemerintah yang adil juga. Artinya, Pemerintah yang benar - benar bersikap netral dantunduk pada aturan main yang ada, berupa aturan keadilan yang menjamin hak dankepentingan setiap orang secara sama dan fair.

Maka siapa saja yang melanggar aturan main akan ditindak secara konsekuen, siapasaja yang dirugikan dak dan kepentingannya akan dibela dan dilindungi olehpemerintah terlepas dari stastus sosial dan ekonominya.

III.MONOPOLIPasar monopoli timbul akibat adanya praktek monopoli, yaitu pemusatan kekuatanekonomi oleh satu pelaku usaha/penjual yang mengakibatkan dikuasainya produksi dan

Page 8: I. IKLAN DAN DIMENSI ETISNYA - yayumd.weebly.com · memainkan peran yang sangat penting untuk menyampaikan informasi tentang suatu produk ... Dan fungsi sesungguhnya adalah ... Dan

atau pemasaran atas barang dan jasa tertentu sehingga menimbulkan persaingan usahatidak sehat dan dapat merugikan kepentingan umum.

- MonopoliYang dimaksud dengan pasar monopoli adalah suatu bentuk hubungan antarapermintaan dan penawaran yang dikuasai oleh satu pelaku ekonomi terhadappermintaan seluruh konsumen. Di dalam pasal 1 angka 1 UU Antimonopoli, monopolididefinisikan suatu penguasaan atas produksi dan/atau pemasaran barang dan/atauatas penggunaan jasa tertentu oleh satu pelaku usaha atau satu kelompok usaha.

Walaupun di pasar monopoli penjual tidak memiliki saingan, belum tentu ia dapatmemperoleh keuntungan yang besar, hal ini mungkin saja terjadi bila biaya produksiberada di atas harga pasar.

Sehingga kurva permintaan yang ada di monopoli sama dengan kurva permintaanpasar. Di mana pada kurva permintaan pasar, kurva penerimaan rata-rata (AR) dankurva penerimaan marginal (MR) dapat ditentukan. Bagi perusahaan monopolis,kurva penerimaan marginal (MR) lebih rendah dari harga, karena penjual harusmenurunkan harga dengan tujuan barangnya dapat terjual.

Pada saat sekarang perusahaan yang seratus persen bersifat monopoli jarang ditemui,mungkin hanya beberapa komoditi jasa seperti telepon, gas, air dan listrik yang benar- benar dikuasai oleh penjual tunggal (di Indonesia dipegang oleh perusahaanpemerintah). Tetapi merekapun harus menghadapi persaingan dari industri lain, danuntuk jangka panjang tidak ada perusahaan yang benar-benar bebas dari seranganpesaing, artinya kemungkinan pasar monopoli tidak akan ada lagi.

Perusahaan Monopoli

Pasar monopoli dapat dicirikan oleh beberapa hal berikut ini, diantaranya:1. Hanya terdapat satu penjual/produsen yang menguasai seluruh penawaran atas

barang dan jasa tertentu.2. Barang dan jasa yang dijual tidak memiliki substitusi yang dekat, artinya tidak ada

barang yang dapat menggantikan fungsi dari barang tersebut. Contoh: tidak adabarang pengganti yang bersamaan sifatnya dengan listrik, yang ada hanya barangpengganti yang berbeda sifatnya seperti gas.

3. Pasar/bidang usaha tidak dapat dimasuki oleh pihak lain.4. Penentuan harga dilakukan dan dikuasai oleh perusahaan, maka perusahaan

monopoli disebut sebagai perusahaan penentu harga (price setter).

Page 9: I. IKLAN DAN DIMENSI ETISNYA - yayumd.weebly.com · memainkan peran yang sangat penting untuk menyampaikan informasi tentang suatu produk ... Dan fungsi sesungguhnya adalah ... Dan

- OligopoliPasar oligopoli dari segi bahasa berasal dari kata olio yang berarti beberapa dan poliyang artinya penjual adalah pasar di mana penawaran satu jenis barang dikuasai olehbeberapa perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang darisepuluh.

Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memosisikan dirinya sebagai bagian yangterikat dengan permainan pasar, di mana keuntungan yang mereka dapatkantergantung dari tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan,pengenalan produk baru, perubahan harga, dan sebagainya dilakukan dengan tujuanuntuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka.

Praktik oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahanperusahaan-perusahaan potensial untuk masuk ke dalam pasar, dan juga perusahaan-perusahaan melakukan oligopoli sebagai salah satu usaha untuk menikmati labanormal di bawah tingkat maksimum dengan menetapkan harga jual terbatas, sehinggamenyebabkan kompetisi harga di antara pelaku usaha yang melakukan praktikoligopoli menjadi tidak ada.

Struktur pasar oligopoli umumnya terbentuk pada industri-industri yang memilikicapital intensive yang tinggi, seperti industri semen, industri mobil, dan industrikertas.

Dalam Undang-undang No. 5 Tahun 1999, oligopoli dikelompokkan ke dalamkategori perjanjian yang dilarang, padahal umumnya oligopoli terjadi melaluiketerkaitan reaksi, khususnya pada barang-barang yang bersifat homogen atau identikdengan kartel, sehingga ketentuan yang mengatur mengenai oligopoli ini sebaiknyadigabung dengan ketentuan yang mengatur mengenai kartel.

Kartel adalah kelompok produsen independen yang bertujuan menetapkan harga,untuk membatasi suplai dan kompetisi. Berdasarkan hukum anti monopoli, karteldilarang di hampir semua negara. Walaupun demikian, kartel tetap ada baik dalamlingkup nasional maupun internasional, formal maupun informal.

Berdasarkan definisi ini, satu entitas bisnis tunggal yang memegang monopoli tidakdapat dianggap sebagai suatu kartel, walaupun dapat dianggap bersalah jikamenyalahgunakan monopoli yang dimilikinya. Kartel biasanya timbul dalam kondisioligopoli, dimana terdapat sejumlah kecil penjual dengan jenis produk yang homogen.

Kartel dilakukan oleh pelaku usaha dalam rangka memperoleh market power. marketpower ini memungkinkan mereka mengatur harga produk dengan cara membatasiketersediaan barang di pasar. pengaturan persediaan dilakukan dengan bersama-samamembatasi produksi dan atau membagi wilayah penjualan.

- SuapMasyarakat masih menganggap suap sebagai hal yang wajar, lumrah, dan tidakmenyalahi aturan. Suap terjadi hampir di semua aspek kehidupan dan dilakukan olehseluruh lapisan masyarakat. Banyak yang belum memahami bahwa suap, baikmemberi maupun menerima, termasuk tindak korupsi.

Page 10: I. IKLAN DAN DIMENSI ETISNYA - yayumd.weebly.com · memainkan peran yang sangat penting untuk menyampaikan informasi tentang suatu produk ... Dan fungsi sesungguhnya adalah ... Dan

Suap dianggap sebagai bentuk primitif dan induk korupsi. Suap adalah awal lahirnyabudaya koruptif dalam skala luas yang terjadi saat ini.

Contoh paling sederhana dari suap adalah memberi hadiah kepada seseorang ataukeluarganya, yang berhubungan dengan jabatan yang dimilikinya, sebagai bentukterima kasih atas jasa yang diberikan. Tradisi pemberian hadiah yang semulabermaksud baik akhirnya justru disalahgunakan demi keuntungan pribadi dan salingmenguntungkan antara pemberi dan penerima.

Aplikasi suap terjadi mulai dari hal yang sederhana dan sepele hingga urusankenegaraan yang rumit. Suap terjadi mulai dari pengurusan kartu tanda penduduk(KTP) hingga pembuatan undang-undang (UU) di lembaga legislatif.

Dalam masyarakat yang kian materialistis, adagium tak ada yang gratis menjadiacuan. Akibatnya, sesuatu yang menjadi kewajiban seseorang, karena jabatannyamenjadi diperjual belikan demi keuntungan pribadi.

Jaksa Agung Hendarman Supandji seusai pembukaan seminar regional bertemakanMelawan Penyuapan dalam Pengadaan Barang dan Jasa Publik di Nusa Dua, Bali,awal November lalu, mengatakan, perang melawan suap sudah ada sejak masapemerintahan Hindia Belanda. Suap diatur dalam Pasal 417-418 Kitab Undang-undang Hukum Pidana yang dirujuk dari hukum pidana masa penjajahan.

Namun, suap bukan monopoli masyarakat Timur. Di berbagai negara maju, suapmasih banyak terjadi dengan berbagai bentuk. Suap juga tidak hanya terjadi di sektorpemerintahan atau publik, tetapi juga terjadi di sektor swasta dan korporasi yangmelibatkan antarperusahaan atau antara perusahaan dan pejabat publik.

Perbedaannya, suap di negara maju lebih mampu diminimalkan jumlah dandampaknya. Aturan dan sanksi yang jelas dan tegas, baik sanksi hukum maupunsosial, membuat banyak pelaku suap, termasuk yang kelas kakap, mampu dijerathukum. Namun di Indonesia, hal itu sepertinya belum berlaku. Padahal, hukum danaturan yang melarang suap tersedia sejak Indonesia merdeka.

Kesadaran akan dampak dan kerugian suap juga bukan hal baru. Sejak lebih dari 20tahun lalu, begawan ekonomi Soemitro Djojohadikusumo menyinyalir adanyapenguapan 30 % - 50 % Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) akibatsuap dan tindak koruptif lainnya, yang menyebabkan terbengkalainya kepentinganpublik.

Kesalahan yang terjadi sejak lama dan dibiarkan terjadi secara terus-menerusmembuat suap menjadi tindakan yang seolah-olah dibenarkan. Bahkan, masyarakatmenganggap suap sebagai hal yang dibenarkan.

Sudah menjadi rahasia umum bila masyarakat hingga kini masih beranggapan, untukmenjadi pegawai negeri sipil atau anggota TNI / Polri selalu harus disertai dengansuap dengan nilai hingga puluhan juta rupiah. Dengan semakin sempitnyaketersediaan lapangan kerja, anggapan ini juga merambah ke sektor swasta danmenyentuh kelas masyarakat ekonomi paling bawah.

Page 11: I. IKLAN DAN DIMENSI ETISNYA - yayumd.weebly.com · memainkan peran yang sangat penting untuk menyampaikan informasi tentang suatu produk ... Dan fungsi sesungguhnya adalah ... Dan

Menurut Sekretaris Jenderal Transparency International Indonesia (TII) Rizal Malik,rakyat Indonesia memiliki kreativitas tinggi dalam hal penyuapan, jika dibandingkandengan negara lain. Mereka memiliki berbagai cara dan teknik untuk mengatasikendala dan aturan hukum yang kemungkinan akan menjerat mereka. Canggihnyakreativitas masyarakat dalam penyuapan membuat tindak korupsi sulit dibuktikan,katanya.

Di beberapa negara lain, proses penyuapan masih menyertakan tanda bukti yangdisertai penyebutan nama, jabatan, dan tanda tangan dengan jelas. Adapun diIndonesia, penyuapan umumnya dilakukan tanpa transaksi perbankan, tanpa tandabukti apa pun, dan terkadang diberikan melalui jasa perantara.

Untuk mengelabui hasil penyuapan, penerima sering kali menjadikan hasil suap itusebagai harta kekayaan istri, anak, atau anggota keluarga yang lain. Bahkan, takjarang harta hasil korupsi ini digunakan untuk amal kemanusiaan.

Menurut Rizal, hukum dan aturan untuk mencegah penyuapan di Indonesia sudahmemadai jika dibandingkan dengan negara lain. Namun, penyuapan tetap sulitdicegah. Semakin ketat aturan yang dibuat untuk mencegah suap, semakin tinggi pulakreativitas orang Indonesia untuk menghindari aturan yang ada, kata dia lagi.

Sosiolog Universitas Airlangga Surabaya Hotman Siahaan, menambahkan, tingginyakreativitas masyarakat Indonesia dalam suap disebabkan kultur masyarakat yanglunak. Kerangka kultural yang penuh pertimbangan ini membuat masyarakat selaluberusaha untuk menyiasati segala aturan yang ada.

Masyarakat yang tidak rigid juga membuat hukum yang dibuatnya pun tidak tegas.Aturan hukum terkadang keras, tetapi di bagian lain justru sangat lunak.Ketidakpastian hukum ini membuat hukum sangat mudah disiasati.

Tingginya tingkat kekerabatan masyarakat atas dasar berbagai ikatan primordial jugamembuat penegakan hukum tidak bisa dilakukan dengan tegas. Hukum hanya berlakuuntuk kelompok masyarakat tertentu, namun tak digunakan untuk kelompok yanglain. Transaksi dalam masyarakat, termasuk suap dan penegakan hukum, masihdidasari atas alasan emosional dan kultural, bukan atas dasar legal rasional, kataHotman.

Kondisi ini membuat pemberantasan korupsi yang dilakukan sejak dulu hingga kinihanya drama penegakan hukum. Hampir semua pejabat publik dari pusat hinggadaerah memainkan perannya dalam penegakan hukum. Namun, masyarakat sudahsangat cerdas menilai apa yang dilakukan oleh pemimpin mereka. Keterbukaaninformasi membuat masyarakat mampu mencerna apa yang dilakukan pejabat danmembandingkan dengan kondisi sehari-hari. Hal-hal yang ditonton masyarakat daripemimpin selanjutnya ditiru dalam skala yang lebih kecil.

Tiadanya teladan juga membuat masyarakat tidak pernah optimistis terhadap upayapemerintah menciptakan pemerintahan yang baik (good governance). Pemerintahyang membuat aturan, namun pemerintah yang menyiasati dan melanggarnya.

Page 12: I. IKLAN DAN DIMENSI ETISNYA - yayumd.weebly.com · memainkan peran yang sangat penting untuk menyampaikan informasi tentang suatu produk ... Dan fungsi sesungguhnya adalah ... Dan

Pemberantasan menurut Rizal, ketidakjeraan masyarakat Indonesia untuk menyuapdan berbuat koruptif lainnya juga disebabkan kecilnya ongkos korupsi. Banyakkoruptor yang terbukti mengorupsi dana miliaran rupiah hanya dihukum beberapatahun penjara dan denda yang kecil. Bahkan, banyak pula yang justru dibebaskan olehhakim dengan berbagai alasan.

Oleh karena itu, untuk mengurangi kasus suap dan tindak korupsi lainnya, UUperlindungan saksi dan UU pembuktian terbalik harus segara diwujudkan. Keduaaturan ini diperlukan karena selama ini mereka yang mengungkap adanya korupsijustru dijerat hukum dengan tuduhan pencemaran nama baik. Namun, mereka yangdituduh korupsi justru bebas dan tindak korupsinya tak tersentuh hukum.

Langkah awal memberantas korupsi di Indonesia adalah pemberantasan korupsi dilembaga peradilan dan lembaga politik, kata Rizal. Seberat apa pun sanksi hukum danketatnya aturan suap serta tindak korupsi lainnya tidak akan pernah menyelesaikanmasalah jika tidak menyentuh korupsi di lembaga peradilan dan lembaga politik.

Jalur kultural Hotman menambahkan, pemberantasan suap dan korupsi melalui jalurstruktural saja tak cukup. Pencegahan melalui jalur kultural perlu digalakkan meskihasilnya baru dapat diperoleh dalam jangka waktu lama. Jalur paling cepat mengatasikorupsi adalah melalui jalur struktural. Namun, perlu dicari terobosan agarpemberantasan korupsi di jalur ini mampu menghasilkan penegakan hukum yangkuat.

Langkah China dengan menerapkan keadaan darurat korupsi, menurut Hotman,pantas ditiru. Cara China dalam memberantas korupsi dinilai sulit diterapkan diIndonesia, terutama dengan pro-kontra hukuman mati bagi koruptor. Namun, tanpacara ini, upaya meminimalkan korupsi akan sulit dicapai dalam waktu cepat.Hukum harus ditegakkan dengan tegas dengan segala konsekuensinya, ujarnya.

- Undang – Undang Anti Monopoli

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIANOMOR 5 TAHUN 1999

TENTANGLARANGAN PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN

USAHA TIDAK SEHAT

BAB 1KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam undang-undang ini yang dimaksud dengan:1. Monopoli adalah penguasaan atas produksi dan atau pemasaran barang dan atau atas

penggunaan jasa tertentu oleh satu pelaku usaha atau satu kelompok pelaku usaha.2. Praktek monopoli adalah pemusatan kekuatan ekonomi oleh satu atau lebih pelaku usaha

yang mengakibatkan dikuasainya produksi dan atau pemasaran atas barang dan atau jasatertentu sehingga menimbulkan persaingan usaha tidak sehat dan dapat merugikankepentingan umum.

Page 13: I. IKLAN DAN DIMENSI ETISNYA - yayumd.weebly.com · memainkan peran yang sangat penting untuk menyampaikan informasi tentang suatu produk ... Dan fungsi sesungguhnya adalah ... Dan

3. Pemusatan kekuatan ekonomi adalah penguasaan yang nyata atas suatu pasarbersangkutan oleh satu atau lebih pelaku usaha sehingga dapat menentukan harga barangdan atau jasa.

4. Posisi dominan adalah keadaan di mana pelaku usaha tidak mempunyai pesaing yangberarti di pasar bersangkutan dalam kaitan dengan pangsa pasar yang dikuasai, ataupelaku usaha mempunyai posisi tertinggi di antara pesaingnya di pasar bersangkutandalam kaitan dengan kemampuan keuangan, kemampuan akses pada pasokan ataupenjualan, serta kemampuan untuk menyesuaikan pasokan atau permintaan barang ataujasa tertentu.

5. Pelaku usaha adalah setiap orang perorangan atau badan usaha, baik yang berbentukbadan hukum atau bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan atau melakukankegiatan dalam wilayah hukum negara Republik Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama melalui perjanjian, menyelenggarakan berbagai kegiatan usaha dalam bidangekonomi.

6. Persaingan usaha tidak sehat adalah persaingan antar pelaku usaha dalam menjalankankegiatan produksi dan atau pemasaran barang dan atau jasa yang dilakukan dengan caratidak jujur atau melawan hukum atau menghambat persaingan usaha.

7. Perjanjian adalah suatu perbuatan satu atau lebih pelaku usaha untuk mengikatkan diriterhadap satu atau lebih pelaku usaha lain dengan nama apa pun, baik tertulis maupuntidak tertulis.

8. Persekongkolan atau konspirasi usaha adalah bentuk kerjasama yang dilakukan olehpelaku usaha dengan pelaku usaha lain dengan maksud untuk menguasai pasarbersangkutan bagi kepentingan pelaku usaha yang bersekongkol.

9. Pasar adalah lembaga ekonomi di mana para pembeli dan penjual baik secara langsungmaupun tidak langsung dapat melakukan transaksi perdagangan barang dan atau jasa.

10. Pasar bersangkutan adalah pasar yang berkaitan dengan jangkauan atau daerah pemasarantertentu oleh pelaku usaha atas barang dan atau jasa yang sama atau sejenis atau substitusiari barang dan atau jasa tersebut.

11. Struktur pasar adalah keadaan pasar yang memberikan petunjuk tentang aspek-aspek yangmemiliki pengaruh penting terhadap perilaku pelaku usaha dan kinerja pasar, antara lainjumlah penjual dan pembeli, hambatan masuk dan keluar pasar, keragaman produk, sistemdistribusi, dan penguasaan pangsa pasar.

12. Perilaku pasar adalah tindakan yang dilakukan oleh pelaku usaha dalam kapasitasnyasebagai pemasok atau pembeli barang dan atau jasa untuk mencapai tujuan perusahaan,antara lain pencapaian laba, pertumbuhan aset, target penjualan, dan metode persainganyang digunakan.

13. Pangsa pasar adalah persentase nilai jual atau beli barang atau jasa tertentu yang dikuasaioleh pelaku usaha pada pasar bersangkutan dalam tahun kalender tertentu.

14. Harga pasar adalah harga yang dibayar dalam transaksi barang dan atau jasa sesuaikesepakatan antara para pihak di pasar bersangkutan.

15. Konsumen adalah setiap pemakai dan atau pengguna barang dan atau jasa baik untukkepentingan diri sendiri maupun untuk kepentingan pihak lain.

16. Barang adalah setiap benda, baik berwujud maupun tidak berwujud, baik bergerakmaupun tidak bergerak, yang dapat diperdagangkan, dipakai, dipergunakan, ataudimanfaatkan oleh konsumen atau pelaku usaha.

17. Jasa adalah setiap layanan yang berbentuk pekerjaan atau prestasi yang diperdagangkandalam masyarakat untuk dimanfaatkan oleh konsumen atau pelaku usaha.

18. Komisi Pengawas Persaingan Usaha adalah komisi yang dibentuk untuk mengawasipelaku usaha dalam menjalankan kegiatan usahanya agar tidak melakukan praktekmonopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat.

Page 14: I. IKLAN DAN DIMENSI ETISNYA - yayumd.weebly.com · memainkan peran yang sangat penting untuk menyampaikan informasi tentang suatu produk ... Dan fungsi sesungguhnya adalah ... Dan

19. Pengadilan Negeri adalah pengadilan, sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundangundangan yang berlaku, di tempat kedudukan hukum usaha pelaku usaha.

BAB 11ASAS DAN TUJUAN

Pasal 2

Pelaku usaha di Indonesia dalam menjalankan kegiatan usahanya berasaskan demokrasiekonomi dengan memperhatikan keseimbangan antara kepentingan pelaku usaha dankepentingan umum.

Pasal 3Tujuan pembentukan undang-undang ini adalah untuk:a. Menjaga kepentingan umum dan meningkatkan efisiensi ekonomi nasional sebagal salah

satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat;b. Mewujudkan iklim usaha yang kondusif melalui pengaturan persaingan usaha yang sehat

sehingga menjamin adanya kepastian kesempatan berusaha yang sama bagi pelaku usahabesar, pelaku usaha menengah, dan pelaku usaha kecil;

c. Mencegah praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat yang ditimbulkan olehpelaku usaha; dan

d. Terciptanya efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan usaha.

BAB IIIPERJANJIAN YANG DILARANG

Bagian PertamaOligopoliPasal 4

(1) Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha lain untuk secara bersama- sama melakukan penguasaan produksi dan atau pemasaran barang dan atau jasa yangdapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat.

(2) Pelaku usaha patut diduga atau dianggap secara bersama-sama melakukan penguasaanproduksi dan atau pemasaran barang dan atau jasa, sebagaimana dimaksud ayat (1),apabila 2 (dua) atau 3 (tiga) pelaku usaha atau kelompok pelaku usaha menguasai lebihdari 75% (tujuh puluh lima persen) pangsa pasar satu jenis barang atau jasa tertentu.

Bagian KeduaPenetapan Harga

Pasal 5(1) Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha pesaingnya untuk

menetapkan harga atas suatu barang dan atau jasa yang harus dibayar oleh konsumen ataupelanggan pada pasar bersangkutan yang sama.

(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalaim ayat (1) tidak berlaku bagi:a. Suatu perjanjian yang dibuat dalam suatu usaha patungan; ataub. Suatu perjanjian yang didasarkan undang-undang yang berlaku.

Pasal 6Pelaku usaha dilarang membuat rperjanjian yang mengakibatkan pembeli yang satu harusmembayar dengan harga yang berbeda dari harga yang harus dibayar oleh pembeli lain untukbarang dan atau jasa yang sama.

Page 15: I. IKLAN DAN DIMENSI ETISNYA - yayumd.weebly.com · memainkan peran yang sangat penting untuk menyampaikan informasi tentang suatu produk ... Dan fungsi sesungguhnya adalah ... Dan

Pasal 7Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha pesaingnya untukmenetapkan harga di bawah harga pasar, yang dapat mengakibatkan terjadinya persainganusaha tidak sehat.

Pasal 8Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha lain yang memuatpersyaratan bahwa penerima barang dan atau jasa tidak akan menjual atau memasok kembalibarang dan atau jasa yang diterimanya, dengan harga yang lebih rendah daripada harga yangtelah diperjanjikan sehingga dapat mengakibatkan terjadinya persaingan usaha tidak sehat.

Bagian KetigaPembagian Wilayah

Pasal 9Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha pesaingnya yang bertujuanuntuk membagi wilayah pemasaran atau alokasi pasar terhadap barang dan atau jasa sehinggadapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat.

Bagian KeempatPemboikotan

Pasal 10(1) Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian, dengan pelaku usaha pesaingnya, yang dapat

menghalangi pelaku usaha lain untuk melakukan usaha yang sama, baik untuk tujuanpasar dalam negeri maupun pasar luar negeri.

(2) Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha pesaingnya, untukmenolak menjual setiap barang dan atau jasa dari pelaku usaha lain sehingga perbuatantersebut:a. Merugikan atau dapat diduga akan merugikan pelaku usaha lain; ataub. Membatasi pelaku usaha lain dalam menjual atau membeli setiap barang dan atau jasa

dari pasar bersangkutan.

Bagian KelimaKartel

Pasal 11Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian, dengan pelaku usaha pesaingnya, yangbermaksud untuk mempengaruhi harga dengan mengatur produksi dan atau pemasaran suatubarang dan atau jasa, yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan ataupersaingan usaha tidak sehat.

Bagian KeenamTrust

Pasal 12Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha lain untuk melakukan kerjasama dengan membentuk gabungan perusahaan atau perseroan yang lebih besar, dengan tetapmenjaga dan mempertahankan kelangsungan hidup masing-masing perusahaan atauperseroan anggotanya, yang bertujuan untuk mengontrol produksi dan atau pemasaran atasbarang dan atau jasa, sehingga dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan ataupersaingan usaha tidak sehat.

Page 16: I. IKLAN DAN DIMENSI ETISNYA - yayumd.weebly.com · memainkan peran yang sangat penting untuk menyampaikan informasi tentang suatu produk ... Dan fungsi sesungguhnya adalah ... Dan

Bagian KetujuhOligopsoni

Pasal 13(1) Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha lain yang bertujuan untuk

secara bersama-sama menguasai pembelian atau penerimaan pasokan agar dapatmengendalikan harga atas barang dan atau jasa dalam pasar bersangkutan, yang dapatmengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat.

(2) Pelaku usaha patut diduga atau dianggap secara bersama-sama menguasai pembelian ataupenerimaan pasokan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) apabila 2 (dua) atau 3 (tiga)pelaku usaha atau kelompok pelaku usaha menguasai lebih dari 75% (tujuh puluh limapersen) pangsa pasar satu jenis barang atau jasa tertentu.

Bagian KedelapanIntegrasi Vertikal

Pasal 14Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha lain yang bertujuan untukmenguasai produksi sejumiah produk yang termasuk dalam rangkaian produksi barang danatau jasa tertentu yang mana setiap rangkaian produksi merupakan hasil pengolahanl atauproses lanjutan, baik dalam satu rangkaian langsung maupun tidak langsung, yang dapatmengakibatkan terjadinya persaingan usaha tidak sehat dan atau merugikan masyarakat.

Bagian KesembilanPerjanjian Tertutup

Pasal 15(1) Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha lain yang memuat

persyaratan bahwa pihak yang menerima barang dan atau jasa hanya akan memasok atautidak memasok kembali barang dan atau jasa tersebut kepada pihak tertentu dan atau padatempat tertentu.

(2) Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha lain yang memuatpersyaratan bahwa pihak yang menerima barang dan atau jasa tertentu harus bersediamembeli barang dan atau jasa lain dari pelaku usaha pemasok.

(3) Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian mengenai harga atau potongan harga tertentuatas barang dan atau jasa, yang memuat persyaratan bahwa pelaku usaha yang menerimabarang dan atau jasa dari pelaku usaha pemasok:a. Harus bersedia membeli barang dan atau jasa lain dari pelaku usalia pemasok; ataub. Tidak akan membeli barang dan atau jasa yang sama atau sejenis dari peliku usaha lain

yang menjadi pesaing dari pelaku usaha pemasok.

Bagian KesepuluhPerjanjian Dengan Pihak Luar Negeri

Pasal 16Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pihak lain di luair negeri yang memuatketentuan yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usahatidak sehat.

Page 17: I. IKLAN DAN DIMENSI ETISNYA - yayumd.weebly.com · memainkan peran yang sangat penting untuk menyampaikan informasi tentang suatu produk ... Dan fungsi sesungguhnya adalah ... Dan

BAB IVKEGIATAN YANG DILARANG

Bagian PertamaMonopoliPasal 17

(1) Pelaku usaha dilarang melakukan penguasaan atas produksi dan atau pemasaran barangdan atau jasa yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persainganusaha tidak sehat.

(2) Pelaku usaha patut diduga atau dianggap melakukan penguasaan atas produksi dan ataupemasaran barang dan atau jasa sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) apabila:a. barang dan atau jasa yang bersangkutan belum ada substitusinya; ataub. mengakibatkan pelaku usaha lain tidak dapat masuk ke dalam persaingan usaha barang

dan atau jasa yang sama; atauc. satu pelaku usaha atau satu kelompok pelaku usaha menguasai lebih dari 50% (lima

puluh persen) pangsa pasar satu jenis barang atau jasa tertentu.

Bagian KeduaMonopsoni

Pasal 18(1) Pelaku usaha dilarang menguasai penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas

barang dan atau jasa dalam pasar bersangkutan yang dapat mengakibatkan terjadinyapraktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat.

(2) Pelaku usaha patut diduga atau dianggap menguasai penerimaan pasokan atau menjadipembeli tunggal sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) apabila satu pelaku usaha atausatu kelompok pelaku usaha menguasai lebih dari 50% (Iima puluh persen) pangsa pasarsatu jenis barang atau jasa tertentu.

Bagian KetigaPenguasaan Pasar

Pasal 19Pelaku usaha dilarang melakukan satu atau beberapa kegiatan, baik sendiri maupun bersamapelaku usaha lain, yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan ataupersaingan usaha tidak sehat berupa:a. Menolak dan atau menghalangi pelaku usaha tertentu untuk melakukan kegiatan usaha

yang sama pada pasar bersangkutan; ataub. Menghalangi konsumen atau pelanggan pelaku usaha pesaingnya untuk tidak melakukan

hubungan usaha dengan pelaku usaha pesaingnya itu; atauc. Memibatasi peredaran dan atau penjualan barang dan atau jasa pada pasar bersangkutan;

ataud. Melakukan praktek diskriminasi terhadap pelaku usaha tertentu.

Pasal 20Pelaku usaha dilarang melakukan pemasokan barang dan atau jasa dengan cara melakukanjual beli atau menetapkan harga yang sangat rendah dengan maksud untuk menyingkirkanatau mematikan usaha pesaingnya di pasar bersangkutan sehingga dapat mengakibatkanterjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat.

Page 18: I. IKLAN DAN DIMENSI ETISNYA - yayumd.weebly.com · memainkan peran yang sangat penting untuk menyampaikan informasi tentang suatu produk ... Dan fungsi sesungguhnya adalah ... Dan

Pasal 21Pelaku usaha dilarang melakukan kecurangan dalani menetapkan biaya produksi dan biayalainnya yang menjadi bagian dari komponen harga barang dan atau jasa yang dapatmengakibatkan terjadinya persaingan usaha tidak sehat.

Bagian KeempatPersekongkolan

Pasal 22Pelaku usaha dilarang bersekongkol dengan pihak lain unuk mengatur dan atau menentukanpemenang tender sehingga dapat mengakibatkan terjadinya persaingan usaha tidak sehat.

Pasal 23Pelaku usaha dilarang bersekongkol dengan pihak lain untuk mendapatkan informasi kegiatanusaha pesaingnya yang diklasifikasikan sebagai rahasia perusahaan sehingga dapatmengakibatkan terjadinya persaingan usaha tidak sehat.

Pasal 24Pelaku usaha dilarang bersekongkol dengan pihak lain untuk menghambat produksi dan ataupemasaran barang dan atau jasa pelaku usaha pesaingnya dengan maksud agar barang danatau jasa yang ditawarkan atau dipasok di pasar bersangkutan menjadi berkurang baik darijumlah, kualitasmaupun ketepatan waktu yang dipersyaratkan.

BAB VPOSISI DOMINAN

Bagian PertamaUmum

Pasal 25(1) Pelaku usaha dilarang menggunakan posisi dominan baik secara langsung maupun tidak

langsung untuk :a. Menetapkan syarat-syarat perdagangan dengan tujuan untuk mencegah dan atau

menghalangi konsumen memperoleh barang dan atau jasa yang bersaing, baik darisegi harga maupun kualitas; atau

b. Membatasi pasar dan pengembangan teknologi; atauc. Menghambat pelaku usaha lain yang berpotensi menjadi pesaing untuk memasuki

pasar bersangkutan.(2) Pelaku usaha memiliki posisi dominan sebagaimana dimaksud ayat (1) apabila:

a. Satu pelaku usaha atau satu kelompok pelaku usaha menguasai 50% (lima puluhpersen) atau lebih pangsa pasar satu jenis barang atau jasa tertentu; atau

b. Dua atau tiga pelaku usaha atau kelompok pelaku usaha menguasai 75% (tujuh puluhlima persen) atau lebih pangsa pasar satu jenis barang atau jasa tertentu.

Bagian KeduaJabatan Rangkap

Pasal 26Seseorang yang menduduki jabatan sebagai direksi atau komisaris dari suatu perusahaan,pada waktu yang bersamaan dilarang merangkap menjadi direksi atau komisaris padaperusahaan lain, apabila perusahaan-perusahaan tersebut:a. berada dalam pasar bersangkutan yang sama; ataub. memiliki keterkaitan yang erat dalam bidang dan atau jenis usaha; atau

Page 19: I. IKLAN DAN DIMENSI ETISNYA - yayumd.weebly.com · memainkan peran yang sangat penting untuk menyampaikan informasi tentang suatu produk ... Dan fungsi sesungguhnya adalah ... Dan

c. secara bersama dapat menguasai pangsa pasar barang dan atau jasa tertentu, yang dapatmengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat.

Bagian KetigaPemilikan Saham

Pasal 27Pelaku usaha dilarang memiliki saham mayoritas pada beberapa perusahaan sejenis yangmelakukan kegiatan usaha dalam bidang yang sama pada pasar bersangkutan yang sama, ataumendirikan beberapa perusahaam yang memiliki kegiatan usaha yang sama pada pasarbersangkutan yang sama, apabila kepemilikan tersebut mengakibatkan:a. Satu pelaku usaha atau satu kelompok pelaku usaha menguasai lebih dari 50% (lima

puluh persen) pangsa pasar satu jenis barang atau jasa tertentu;b. Dua atau tiga pelaku usaha atau kelompok pelaku usaha menguasai lebih dari 75% (tujuh

puluh lima persen) pangsa pasar satu jenis barang atau jasa tertentu.

Bagian KeempatPenggabungan, Peleburan, dan Pengambil Alihan

Pasal 28(1) Pelaku usaha dilarang melakukan penggabungan atau peleburan badan usaha yang dapat

mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat.(2) Pelaku usaha dilaragg melakukan pengambilalihan saham perusahaan lain apabila

tindakan tersebut dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persainganusaha tidak sehat.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai penggabungan atau peleburan badan usaha yang dilarangsebagaimana dimaksud ayat (1), dan ketentuan mengenai pengambilalihan sahamperusahaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), diatur dalam Peraturan Pemerintah.

Pasal 29(1) Penggabungan atau peleburan badan usaha, atau pengambilalihan saham sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 28 yang berakibat nilai aset dan atau nilai penjualannya melebihijumlah tertentu, wajib diberitahukan kepada Komisi, selambat-lambatnya 30 (tiga puluh)hari sejak tanggal penggabungan, peleburan atau pengambilalihan tersebut.

(2) Ketentuan tentang penetapan nilai aset dan atau nilai penjualan serta tata carapemberitahuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), diatur dalam Peraturan Pemerintah.

BAB VIKOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA

Bagian PertamaStatus

Pasal 30(1) Untuk mengawasi pelaksanaan Undang-undang ini dibentuk Komisi Pengawas Persaingan

Usaha yang selanjutnya disebut Komisi.(2) Komisi adalah suatu lembaga independen yang terlepas dari pengaruli dan kekuasaan

Pemerintah serta pihak lain.(3) Komisi bertanggung jawab kepada Presiden.

Page 20: I. IKLAN DAN DIMENSI ETISNYA - yayumd.weebly.com · memainkan peran yang sangat penting untuk menyampaikan informasi tentang suatu produk ... Dan fungsi sesungguhnya adalah ... Dan

Bagian KeduaKeanggotaan

Pasal 31(1) Komisi terdiri atas seorang Ketua merangkap anggota, seorang Wakil Ketua merangkap

anggota, dan sekurang-kurangnya 7 (tujuh) orang anggota.(2) Anggota Komisi diangkat dan diberhentikan oleh Presiden atas persetujuan Dewan

Perwakilan Rakyat.(3) Masa jabatan anggota Komisi adalah 5 (lima) tahun dan dapat diangkat kembali untuk 1

(satu) kali masa jabatan berikutnya.(4) Apabila karena berakhirnya masa jabatan akan terjadi kekosongan dalam keanggotaan

Komisi, maka masa jabatan anggota dapat diperpanjang sampai pengangkatan anggotabaru.

Pasal 32Persyaratan keanggotaan Komisi adalah:a. Warga negara Republik Indonesia, berusia sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) tahun dan

setinggi-tingginya 60 (enam puluh) tahun pada saat pengangkatan;b. Setia kepada Pancasila dan Undang-Undaing Dasar 1945;c. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;d. Jujur, adil, dan berkelakuan baik;e. Bertempat tinggal di wilayah negara Republik Indonesia;f. Berpengalaman dalam bidang usaha atau mempunyai pengetahuan dan keahlian di bidang

hukum dan atau ekonomi;g. Tidak pernah dipidana;h. Tidak pernah dinyatakan pailit oleh pengadilan; dani. Tidak terafiliasi dengan suatu badan usaha.

Pasal 33Keanggotaan Komisi berhenti, karena :a. Meninggal dunia;b. Mengundurkan diri atas pemintaan sendiri;c. Bertempat tinggal di luar wilayah negara Republik Indonesia;d. Sakit jasmani atau rohani terus menerus;e. Berakhirnya masa jabatan keanggotaan Komisi; atauf. Diberhentikan.

Pasal 34(1) Pembentukan Komisi serta susunan organisasi, tugas, dan fungsinya ditetapkan dengan

Keputusan Presiden.(2) Untuk kelancaran pelaksanaan tugas, Komisi dibantu oleh sekretariat.(3) Komisi dapat membentuk kelompok kerja.(4) Ketentuan mengenai susunan organisasi, tugas, dan fungsi sekretariat dan kelompok kerja

diatur lebih lanjut dengan keputusan Komisi.

Bagian KetigaTugas

Pasal 35Tugas Komisi meliputi:

Page 21: I. IKLAN DAN DIMENSI ETISNYA - yayumd.weebly.com · memainkan peran yang sangat penting untuk menyampaikan informasi tentang suatu produk ... Dan fungsi sesungguhnya adalah ... Dan

a. Melakukan penilaian terhadap perjanjian yang dapat mengakibatkan terjadinya praktekmonopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat sebagaimana diatur dalam Pasal 4 sampaidengan Pasal 16;

b. Melakukan penilaian terhadap kegiatan usaha dan atau tindakan pelaku usaha yaiig dapatmengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehatsebagamana diatur dalam Pasal 17 sampai dengan Pasal 24;

c. Melakukan penilaian terhadap ada atau tidak adanya penyalahgunaan posisi dominanyang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidaksehat sebagaimana diatur dalam Pasal 25 sampai dengan Pasal 28;

d. Mengambil tindakan sesuai dengan wewenang Komisi sebagaimana diatur dalam Pasal36;

e. Memberikan saran dan pertimbangan terhadap kebijakan Pemerintah yang berkaitandengan praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat,

f. Menyusun pedoman dan atau publikasi yang berkaitan dengan Undang-undang ini;g. Memberikan laporan secara berkala atas hasil kerja Komisi kepada Presiden dan Dewan

Perwakilan Rakyat.

Bagian KeempatWewenang

Pasal 36Wewenang Komisi meliputi :a. Menerima laporan dari masyarakat dan atau dari pelaku usaha tentang dugaan terjadinya

praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat;b. Melakukan penelitian tentang dugaan adanya kegiatan usaha dan atau tindakan pelaku

usaha yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usahatidak sehat;

c. Melakukan penyelidikan dan atau pemeriksaan terhadap kasus dugaan praktek monopolidan atau persaingan usaha tidak sehat yang dilaporkan oleh masyarakat atau oleh pelakuusaha atau yang ditentukan oleh Komisi sebagai hasil dari penelitiannya;

d. Menyimpulkan hasil penyelidikan dan atau pemeriksaan tentang ada atau tidak adanyapraktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat;

e. Memanggil pelaku usaha yang diduga telah melakukan pelanggaran terhadap ketentuanundang-undang ini;

f. Memanggil dan menghasilkan saksi, saksi ahli, dan setiap oran.g yang dianggapmengetahui pelanggaran terhadap ketentuan undang-undang ini;

g. Meminta bantuan penyidik untuk menghadirkan pelaku usaha, saksi, saksi akhli, atausetiap orang sebagaimana dimaksud huruf e dan huruf f, yang tidak bersedia memenuhipanggilan Komisi.

h. Meminta keterangan dari instansi Pemerintah dalam kaitannya dengan penyelidikan danatau pemeriksaan terhadap pelaku usaha yang melanggar ketentuan undang-undang ini;

i. Mendapatkan, meneliti, dan atau menilai surat, dokumen, atau alat bukti lain gunapenyelidikan dan atau pemeriksaan;

j. Memutuskan ada atau tidak adanya kerugian di pihak pelaku usaha lain atau masyarakat;k. Memberitahukan putusan Komisi kepada pelaku usaha yang diduga melakukan praktek

monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat;l. Menjatuhkan sanksi berupa tindakan administratif kepada pelaku usaha yang melanggar

ketentuan Undang-undang ini.

Page 22: I. IKLAN DAN DIMENSI ETISNYA - yayumd.weebly.com · memainkan peran yang sangat penting untuk menyampaikan informasi tentang suatu produk ... Dan fungsi sesungguhnya adalah ... Dan

Bagian KelimaPembiayaan

Pasal 37Biaya untuk pelaksanaani tugas Komisi dibebankan kepada Anggaran Pendapatan danBelanja Negara dan atau sumber-sumber lain yang diperbolehkan oleh peraturan perundang –undangan yang berlaku.

BAB VIITATA CARA PENANGANAN PERKARA

Pasal 38(1) Setiap orang yang mengetahui telah terjadi atau patut diduga telah terjadi pelanggaran

terhadap Undang-undang ini dapat melaporkan secara tertulis kepada Komisi denganketerangan yang jelas tentang telah terjadinya pelanggaran, dengan menyertakan identitaspelapor.

(2) Pihak yang dirugikan sebagai akibat terjadinya pelanggaran terhadap Undang - Undangini dapat melaporkan secara tertulis kepada Komisi dengan keterangan yang lengkap danjelas tentang telah terjadinya pelanggaran serta kerugian yang ditimbulkan, denganmenyertakan identitas pelapor.

(3) Identitas pelapor sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib dirahasiakan oleh Komisi.(4) Tata cara penyampaian laporan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) diatur

lebih lanjut oleh Komisi.

Pasal 39(1) Berdasarkan laporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 ayat (1) dan ayat (2), Komisi

wajib melakukan pemeriksaan pendahuluan, dan dalam waktu selambat - lambatnya 30(tiga puluh) hari setelah menerima laporan, Komisi wajib menetapkan perlu atau tidaknyadilakukan pemeriksaan lanjutan.

(2) Dalam pemeriksaan lanjutan, Komisi wajib melakukan pemeriksaan terhadap pelakuusaha yang dilaporkan.

(3) Komisi wajib menjaga kerahasiaan informasi yang diperoleh dari pelaku usaha yangdikategorikan sebagai rahasia perusahaan.

(4) Apabila dipandang perlu Komisi dapat mendengar keterangan saksi, saksi ahli, dan ataupihak lain.

(5) Dalam melakukan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dan ayat (4), anggotaKomisi dilengkapi dengan surat tugas.

Pasal 40(1) Komisi dapat melakukan pemeriksaan terhadap pelaku usaha apabila ada dugaan terjadi

pelanggaran Undang-undang ini walaupun tanpa adanya laporan.(2) Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan tata cara

sebagaimana diatur dalam Pasal 39.

Pasal 41(1) Pelaku usaha dan atau pihak lain yang diperiksa wajib menyerahkan alat bukti yang

diperlukan dalam penyelidikan dan atau pemeriksaan.(2) Pelaku usaha dilarang menolak diperiksa, menolak memberikan informasi yang

diperlukan dalam penyelidikan dan atau pemeriksaan, atau menghambat prosespenyelidikan dan atau pemeriksaan.

(3) Pelanggaran terhadap ketentuan ayat (2), oleh Komisi diserahkan kepada penyidik untukdilakukan penyidikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Page 23: I. IKLAN DAN DIMENSI ETISNYA - yayumd.weebly.com · memainkan peran yang sangat penting untuk menyampaikan informasi tentang suatu produk ... Dan fungsi sesungguhnya adalah ... Dan

Pasal 42Alat-alat bukti pemeriksaan Komisi berupa:a. Keterangan saksi,b. Keterangan ahli,c. Surat dan atau dokumen,d. Petunjuk,e. Keterangan pelaku usaha.

Pasal 43(1) Komisi wajib menyelesaikan pemeriksaan lanjutan selambat-lambatnya 60 (enam puluh)

hari sejak dilakukan pemeriksaan lanjutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39 ayat(1).

(2) Bilamana diperlukan, jangka waktu pemeriksaan lanjutan sebagaimana dimaksud dalamayat (1) dapat diperpanjang paling lama 30 (tiga puluh) hari.

(3) Komisi wajib memutuskati telah terjadi atau tidak terjadi pelanggaran terhadap Undang –Undang ini selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak selesainyapemeriksaan lanjutan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) atau ayat (2).

(4) Putusan Komisi sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) harus dibacakan dalam suatusiding yang dinyatakan terbuka untuk umum dan segera diberitahukan kepada pelakuusaha.

Pasal 44(1) Dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak pelaku usaha menerima pemberitahuan putusan

Komisi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 ayat (4), pelaku usaha wajib melaksanakanputusan tersebut dan menyampaikan laporan pelaksanaannya kepada Komisi.

(2) Pelaku usaha dapat mengajukan keberatan kepada Pengadilan Negeri selambat –lambatnya 14 (empat belas) hari setelah menerima pemberitahuan putusan tersebut.

(3) Pelaku usaha yang tidak mengajukan keberatan dalam jangka waktu sebagaimanadimaksud dalam ayat (2) dianggap menerima putusan Komisi.

(4) Apabila ketentuan sebagaimana dimksud dalam ayat (1) dan ayat (2) tidak dijalankan olehpelaku usaha, Komisi menyerahkan putusan tersebut kepada penyidik untuk dilakukanpenyidikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(5) Putusan Komisi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 ayat (4) merupakan buktipermulaan yang cukup bagi penyidik untuk melakukan penyidikan.

Pasal 45(1) Pengadilan Negeri harus memeriksa keberatan pelaku usaha sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 44 ayat (2), dalam waktu 14 (empat belas) hari sejak diterimanya keberatantersebut.

(2) Pengadilan Negeri harus memberikan putusan dalaim waktu 30 (tiga puluh) hari sejakdimulainya pemeriksaan keberatan tersebut.

(3) Pihak yang keberatan terhadap putusan Pengadilan Negeri sebagaimana dimaksud dalamayat (2), dalam waktu 14 (empat belas) hari dapat mengajukan kasasi kepada MahkamahAgung Republik Indonesia.

(4) Mahkamah Agung harus memberikan putusan dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejakpermohonan kasasi diterima.

Pasal 46(1) Apabila tidak terdapat keberatan, putusan Komisi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43

ayat (3) telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap.

Page 24: I. IKLAN DAN DIMENSI ETISNYA - yayumd.weebly.com · memainkan peran yang sangat penting untuk menyampaikan informasi tentang suatu produk ... Dan fungsi sesungguhnya adalah ... Dan

(2) Putusan Komisi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dimintakan penetapan eksekusikepada Pengadilan Negeri.

BAB VIIISANKSI

Bagian PertamaTindakan Administratif

Pasal 47(1) Komisi berwenang menjatuhkan sanksi berupa tindakan administratif terhadap pelaku

usaha yang melanggar ketentuan Undang-undang ini.(2) Tindakan administratif sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat berupa:

a. Penetapan pembatalan perjanjian sebagamana dimaksud dalam Pasal 4 sampai denganPasal 13, Pasal 15, dan Pasal 16; dan atau

b. Perintah kepada pelaku usaha untuk menghentikan integrasi vertikal sebagaimanadimaksud dalam Pasal 14; dan atau

c. Perintah kepada pelaku usaha untuk menghentikan kegiatan yang terbuktimenimbulkan praktek monopoli dan atau menyebabkan persaingan usaha tidak sehatdan atau merugikan masyarakat; dan atau

d. Perintah kepada pelaku usaha untuk menghentikan penyalahgunaan posisi dominan;dan atau

e. Penetapan pembatalan atas penggabungan atau peleburan badan usaha danpengambilalihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28; dan atau

f. Penetapan penibayaran ganti rugi; dan ataug. Pengenaan denda serendah-rendahnya Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) dan

setinggi-tingginya Rp 25.000.000.000,00 (dua puluh lima miliar rupiah).

Bagian KeduaPidana Pokok

Pasal 48(1) Pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 4, Pasal 9 sampai dengan Pasal 14, Pasal 16 sampai

dengan Pasal 19, Pasal 25, Pasal 27, dan Pasal 28 diancam pidana denda serendah -rendahnya Rp 25.000.000.000,00 (dua puluh lima miliar rupiah) dan setinggi-tingginyaRp 100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah), atau pidana kurungan pengganti dendaselamalamanya 6 (enam) bulan.

(2) Pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 5 sampai dengan Pasal 8, Pasal 15, Pasal 20 sampaidengan Pasal 24, dan Pasal 26 Undang - Undang ini diancam pidana denda serendah -rendahnya Rp 5.000.000.000,00 ( lima miliar rupiah) dan setinggi-tingginya Rp25.000.000.000,00 (dua puluh lima miliar rupialh), atau pidana kurungan pengganti dendaselama-lamanya 5 (lima) bulan.

(3) Pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 41 Undang - Undang ini diancam pidana dendaserendah - rendahnya Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) dan setinggi-tingginya Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah), atau pidana kurungan pengganti dendaselamalamanya 3 (tiga) bulan.

Bagian KetigaPidana Tambahan

Pasal 49Dengan menunjuk ketentuan Pasal 10 Kitab Undang-undang Hukum Pidana, terhadap pidanasebagaimana diatur dalam Pasal 48 dapat dijatuhkan pidana tambahan berupa:a. Pencabutan izin usaha; atau

Page 25: I. IKLAN DAN DIMENSI ETISNYA - yayumd.weebly.com · memainkan peran yang sangat penting untuk menyampaikan informasi tentang suatu produk ... Dan fungsi sesungguhnya adalah ... Dan

b. Larangan kepada pelaku usaha yang telah terbukti melakukan pelanggaran terhadapUndang - Undang ini untuk menduduki jabatan direksi atau komisaris sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun dan selama-lamanya 5 (lima) tahun; atau

c. Penghentian kegiatan atau tindakan tertentu yang menyebabkan timbulnva kerugian padapihak lain.

BAB IXKETENTUAN LAIN

Pasal 50Yang dikecualikan dari ketentuani undang-undang ini adalah:a. Perbuatan dan atau perrjanjian yang bertujuan melaksanakan peraturan perundang –

undangan yang berlaku; ataub. Perjanjian yang berkaitan dengan hak atas kekayaan intelektual seperti lisensi, paten,

merk dagang, hak cipta, desain produk industri, rangkaian elektronik terpadu, dan rahasiadagang, serta perjanjian yang berkaitan dengan waralaba; atau

c. Perjanjian penetapan standar teknis produk barang dan atau jasa yang tidak mengekangdan atau menghalangi persaingan; atau

d. Perjanjian dalam rangka keagenan yang isinya tidak memuat ketentuan untuk memasokkembali barang dan atau jasa dengan harga yang lebih rendah daripada harga yang telahdiperjanjikan; atau

e. Perjanjian kerja sama penelitian untuk peningkatan atau perbaikan standar hidupmasyarakat luas; atau

f. Perjanjian internasional yang telah diratifikasi oleh Pemerintah Republik Indonesia; ataug. Perjanjian dan atau perbuatan yang bertujuan untuk ekspor yang tidak mengganggu

kebutuhan dan atau pasokan pasar dalam negeri; atauh. Pelaku usaha yang tergolong dalam usaha kecil; ataui. Kegiatan usaha koperasi yang secara khusus bertujuan untuk melayani anggotanya.

Pasal 51Monopoli dan atau pemusatan kegiatan yang berkaitan dengan produksi dan atau pemasaranbarang dan atau jasa yang menguasai hajat hidup orang banyak serta cabang-cabang produksiyang penting bagi negara diatur dengan undang-undang dan diselenggarakan oleh BadanUsaha Milik Negara dan atau badan atau lembaga yang dibentuk atau ditunjuk olehPemerintah.

BAB XKETENTUAN PERALIHAN

Pasal 52(1) Sejak berlakunya undang-undang ini, semua peraturan perundang - undangan yang

mengatur atau berkaitan dengan praktek monopoli dan atau persaingan usaha dinyatakantetap berlaku sepanjang tidak bertentangan atau belum diganti dengan yang baruberdasarkan Undang – Undang ini.

(2) Pelaku usaha yang telah membuat perjanjian dan atau melakukan kegiatan dan atautindakan yang tidak sesuai dengan ketentuan Undang - Undang ini diberi waktu 6 (enam)bulan sejak Undang - Undang ini diberlakukan untuk melakukan penyesuaian.

Page 26: I. IKLAN DAN DIMENSI ETISNYA - yayumd.weebly.com · memainkan peran yang sangat penting untuk menyampaikan informasi tentang suatu produk ... Dan fungsi sesungguhnya adalah ... Dan

BAB XIKETENTUAN PENUTUP

Pasal 53Undang-undang ini mulai berlaku terhitung 1 (satu) tahun sejak tanggal diundangkan. Agarsetiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Undang-undang ini denganpenempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia. Disahkan di : Jakarta padatanggal : 5 Maret 1999.

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

ttd

BACHARUDDIN JUSUF HABIBIE

Page 27: I. IKLAN DAN DIMENSI ETISNYA - yayumd.weebly.com · memainkan peran yang sangat penting untuk menyampaikan informasi tentang suatu produk ... Dan fungsi sesungguhnya adalah ... Dan

REFERENSIhttp://books.google.co.id/books?id=5QzuFOFAxbUC&pg=PA197&lpg=PA197&dq=iklan+dan+dimensi+etisnya&source=bl&ots=dlGuserdOs&sig=Et1haINmKx9PG2oyMotBc3He3gA&hl=en&sa=X&ei=OwbUUpP0M5HKrAeHhoHIDQ&redir_esc=y#v=onepage&q=iklan%20dan%20dimensi%20etisnya&f=falsehttp://books.google.co.id/books?id=DlzMRHlfQx8C&pg=PA264&dq=beberapa+persoalan+etis+periklanan&hl=en&sa=X&ei=shbUUrT2LI7NrQfxnoGoCA&ved=0CCAQ6AEwAA#v=onepage&q=beberapa%20persoalan%20etis%20periklanan&f=falsehttp://otnayi.blogspot.comhttps://www.facebook.com/Indonesia.Tanpa.Rokok/posts/547372268630551http://ebookbrowsee.net/et/etika-pasar-bebashttp://zulkarnaen-zulkarnaen.blogspot.com/2009/12http://gwadamakbar.wordpress.com/contoh-perusahaan-monopoli-di-indonesia/http://id.wikipedia.org/wiki/Oligopolihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kartelhttp://www.antikorupsi.org/id/content/kultur-masyarakat-lunak-suap-semakin-merajalelahttp://halim-livinglaw.blogspot.com/2009/02/undang-undang-anti-monopoli.htmlhttp://dittel.kominfo.go.id/wp-content/uploads/2013/06/5-TAHUN-1999.pdf