hygiene bangunan dalam usaha pembangunan perusahaan...
TRANSCRIPT
uoc : 628: 728.3
HYGIENE BANGUNAN DALAM USAHA PEMBANGUNAN PERUSAHAAN DAN PERUMAHAN
Oleh lr. A. l<artahardja
'.J STAI<AAN L. ITBANG 2n pek erj aa n umu m
:7 2 8.3 A R
EPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DAN TENAGA LISTRIK
IREKTORAT JENDERAL CIPTAKARYA
~ DIREKTORAT PENYELIDIKAN MASALAH BANGUNAN
Diterbitkan Oleh : YAYASAN LEMBAGA PENYELIDIKAN MASALAH BANGUNAN
UDC : 628 : 728. 3
HYGIENE BANGUNAN DALAM USAHA PEMBANGUNAN PERUSAHAAN DAN PERUMAHAN
0 leh I r. A. Kartahardja
~ • • 1,_ ' ·: : ~ : ... • ). ., J.
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DAN TENAGA LISTRIK
DIREKTORAT JENDERAL CIPTAKARYA
DIREKTORAT PENYELIDIKAN MASALAH BANGUNAN
Diterbitkan Oleh: YAYASAN LEMBAGA PENYELIDIKAN MASALAH BANGUNAN
c 1000281180
Hak Cipta
Hak Penerbitan
Cetakan Keempat
Pengarang
Yayasan L.P.M.B.
Desem ber 1980.
Dilarang mereproduksi I memperbanyak I fotokopi ,agian maupun seluruh
isi buku ini tanpa seijin Penerbit.
Hak Cipta, dilindungi oleh Undang-undang.
Prakata dari Penerbit
Berhubung dengan banyaknya permintaan dan dengan persetujuan Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan; kami menerbitkan (cetak ulang) kembali buku Hygiene Bangunan dalam usaha pembangunan Perusahaan dan Perumahan.
Cetak u lang yang keempat in i isinya tidak berbeda dengan cetakan sebelumnya.
Semoga penerbitan ini dapat membantu meningkatkan pengetahuan dan kemampuan ahli·ahli yang bergerak di bidang teknik pembangunan dan guna melengkapi perpustakaan buku-buku teknik di Indonesia.
Bdg, Desember 1980 Penerbit.
DAFTAR lSI
Halaman.
I. PENDAHULUAN
II. CAHAYA DAN PEMBAHARUAN UDARA ............. .
1. DALAM RUMAH DAN GEDUNG ................ .
( 1). Untuk ruangan tempat kediaman . . . . . . . . . . . . . . 1
(2). Untuk kantor ... : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
(3). Untuk toko . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
(4). Untuk rumah makan, Ruang makan, Night Club dsb. 3
(5). Untuk gudang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
2. PENERANGAN BUATAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
3. PEMBAHARUAN UDARA ME KANIS . . . . . . . . . . . . . . 5
Ill. T E K N I K P E NY E HAT AN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
1. PEMBUANGAN AIR HUJAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
2. PEMBUANGAN AIR KOTOR 5
3. KAMAR MANDl DAN KAKUS 6
4. TEMPAT CUCI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7
5. TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH . . . . . . . . . . . . . . . 7
6. KAKUS . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7
IV. R U M A H S E HAT . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 8
1. SYARAT-SYARAT RUMAH SEHAT............... 8
2. LUAS RUMAH . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 9
GAMBAR GAMBAR
HYGIENE BANGUNAN DALAM USAHA PEMBANGUNAN
PERUSAHAAN DAN PERUMAHAN
Garis besar dari ceramah yang diberikan oleh lr. A. Kartahardja
Direktur Penyelidikan Masalah Bangunan kepada Dokter-dokter Perusahaan
dalam rangka pembinaan keahlian dalam bidang occupational health yang
diselenggarakan oleh Lembaga Nasional Hygiene Perusahaan dan Kesehatan
Kerja di Jakarta dalam bulan Oktober 1971 s/d Januari 1972.
I. Pendahuluan
Salah satu akibat dari kemajuan yang cepat di bidang teknik dan
bersamaan dengan itu berkembangnya perindustrian, adalah tumbuh
nya keinsyafan bahwa produksi dan daya guna seorang karyawan
banyak dipengaruhi oleh keadaan tempat bekerjanya dan tempat
kediamannya.
Oleh karena itu, baik Pemerintah maupun "Masyarakat sudah meng
insyafi bahwa dalam pembangunan gedung-gedung (perusahaan) dan
perumahan harus diperhatikan pula syarat-syarat kesehatan atau
Hygiene Bangunan (terjemahan dari Bouwhygiene) disamping syarat
syarat teknis seperti kekuatan konstruksi, keawetan dsb.
Dalam tulisan di bawah ini dicoba untuk menerangkan syarat-syarat
terpenting yang a.l. ditetapkan dalam buku Peraturan Bangunan
Nasional dan yang harus diperhatikan supaya terjamin kesehatan
karyawan ditempat-kerjanya (perusahaan, kantor, pabrik dsb). dan
kehidupan yang sehat dari seorang karyawan bersama keluarganya
dalam tempat kediamannya (rumah, flat dsb.).
Berturut-turut akan dibahas soal
( 1) Cahaya dan Pembaharuan Udara.
(2) Teknik Penyehatan.
(3). Rumah Sehat.
II. Cahaya dan Pembaharuan Udara
I. Dalam Rumah dan Gedung
(1) Untuk Ruangan Tempat Kediaman
a. Setiap ruangan yang dipakai sebagai ruangan kediaman harus;
( 1) mempunyai satu atau lebih banyak lubang yang langsung
berhubungan dengan udara luar. Jumlah luas bersih
(bebas dari rintangan-rintangan) dari semua lubang itu
2
harus sekurang-kurangnya satu persepuluh dari luas lantai ruangan tersebut. Lubang-lubang itu harus meluas kearah atas sampai sekurang-kurangnya 1,95 m diatas permukaan lantai. 50% dari jumlah luas lubang harus dapat dibuka.
(2) Ada lubang atau saluran-saluran angin pada dan/atau dekat permukaan bawah langit-langit yang luas bersihnya sekurang-kurangnya 0,35% luas lantai ruang yang bersangkutan.
b. Setiap kamar mandi dan kakus harus diberi penerangan dan pembaharuan udara dan dapat juga diberi penerangan buatan dan/atau pembaharuan udara mekanis yang memenuhi syaratsyarat.
c. Ruang Umum, Dapur Umum dsb. : Dapur, ruang makan umum, ruang istirahat dan ruang-ruang umum semacamnya dapat diberi penerangan : ( 1) dengan car a penerangan a tap a tau langit-1 angit yang
mempunyai luas bersih, bebas dari rintangan-rintangan terhadap cahaya, sekurang-kurangnya sepersepuluh dari luas lantai yang bersangkutan dengan menyediakan cara pembaharuan udara mekanis yang memenuhi syarat;
(2) dengan cara penerangan buatan dan perbaikan udara yang memenuhi ketentuan-ketentuan dalam peraturan ini.
(2) Untuk Kantor Selain syarat-syarat yang ditentukan untuk R uangan kediaman di tetapkan pula syarat-syarat sbb. : a. Penerangan dari atas (atap atau langit-langit) disediakan
disamping jendela-jendela. b. Bagian dari lantai dalam bangunan yang letaknya lebih jauh
dari 12,00 meter dan bagian dari bangunan yang dipergunakan sebagai ruang kerja yang letaknya lebih jauh dari 9,00 meter terhadap jendela atau jendela atap bebas dari rintangan
(jarak·jarak diukur horizontal); demikian pula bagian dari lantai yang letaknya terhadap jendela yang terdekat melebihi dua kali tingginya bagian teratas jendela; harus diberi penerangan atap atau penerangan langit-langit atau diberi pe-
nerangan buatan.
c. Bila diberikan penerangan atap atau langit-langit maka harus
diperlengkapi dengan sistim (susunan) pembaharuan udara alam atau mekanis.
(3) Untuk Toko Ditentukan syarat-syarat tambahan sbb.: a. Penerangan atap atau langit-langit dapat menggantikan jendela.
b. Luas bersih dari jendela atau jendela atap dapat diperkecil sehingga sekurang·kurangnya sepersepuluh luas lantai yang
bersangkutan, dan 50% dari jumlah luas jendela atau jendela
atap dapat dibuka dan diletakan sedemikian hingga memberi
kan pembaharuan udara silang (cross-ventillation) yang epektip
c. B ila ada bagian dari lantai yang letaknya terhadap jendela
yang terdekat melebihi dua kali tinggi bagian teratas jendela
maka bagian dari lantai termaksud harus diberikan penerangan
atap atau langit-langit atau diberi penerangan buatan.
d. Setiap toko yang sifatnya terkurung bilamana dalamnya (pan
jangnya) melebihi dua kali lebarnya, harus diperlengkapi dengar
sistim pembaharuan udara mekanis; kecuali bilamana pem
baharuan udara silang dapat dijamin.
e. Sistim pembaharuan udara yang memenuhi syarat harus diberi
kan bila pembaharuan udara alam belum cukup terjamin.
f. Penerangan dan pembaharuan udara alam dapat dihapuskan dan tidak dipergunakan dengan pengertian bahwa alat-alat
pembangkit tenaga listrik untuk sistim-sistim penerangan dan
pembaharuan udara mekanis bekerja cukup terjamin,
(4) Untuk Rumah Makan, Ruang Makan, Night Club dsb.
Harus diperhatikan pula syarat-syarat tambahan sbb.:
a. Harus dipasang saluran udara yang diteruskan sampai keatas
atap atau b. Ada suatu sistim pembaharuan udara mekanis atau perbaikan
udara (air-conditioning); atau c. Ada penerangan buatan dan sistim pembaharuan udara me·
kanis atau perbaikan udara (air-conditioning).
3
4
(5) Untuk Gudang
Selain syarat-syarat yang ditentukan untuk Toko harus diperhati
kan pula syarat-syarat :
a. Setiap ruangan yang digunakan untuk pameran dan penjualan
barang, harus diberi Penerangan dan pembaharuan udara
b. Setiap ruangan yang digunakan hanya untuk penyimpanan
barang-barang harus diberi penerangan dan dekat pada langit
langitnya di perlengkapi dengan saluran-saluran udara dengan luas bersih 0,17% dari luas lantai. Selain dari pada itu, pembaharuan udara alam dapat diabaikan
bila sistim pembaharuan udara mekanis diberikan dengan kemampuan (kapasitas) yang cukup, sesuai dengan sifat
penggunaan dari ruangan bersangkutan.
2. Penerangan Buatan
(1) Nilai Penerangan a. Nilai penerangan sekurang-kurangnya 50 lux harus diberikan
pada semua bagian ruang kerja;
b. Sekurang-kurangnya 20 lux harus diberikan pada semua
ruangan untuk jalan, ruangan tangga dan ruangan yang bukan
kerja.
(2) Penerangan pada jalan-jalan terusan, koridor dsb. : Jalan terusan, tangga dan semacamnya harus diberikan pe
nerangan alam atau buatan. Penerangan buatan harus disediakan bila ruangan-ruangan ter
maksud di atas mempunyai kemungkinan digunakan pada malam
hari.
(3) Ruangan di bawah permukaan tanah (basement)_ a. Setiap ruangan di bawah permukaan tanah harus diberi
penerangan dan pembaharuan udara sesuai dengan ketentuan
ketentuan dalam peraturan ini selaras dengan kelas pengguna
annya. Bilamana syarat-syarat tersebut tidak dapat dicapai
maka harus diperlengkapi dengan penerangan buatan dan/atau
pembaharuan udara mekanis.
b. Pada ketentuan-ketentuan yang mengharuskan memberi perlengkapan pembaharuan udara mekanis dalam hal suatu
ruangan yang hanya digunakan untuk menyimpan barang,
dapat diadakan perubahan-perubahan.
3. Pembaharuan Udara Mekanis
( 1) Penjelasan :
Dengan Pembaharuan Udara dimaksud ialah :
penggantian seluruh udara dari suatu ruangan atau suatu ba
ngunan dengan jumlah udara segar (baru) yang sama volumenya
dari udara luar/ruang lain yang bebas dari kuman-kuman kotoran.
(2) Suatu sistim pembaharuan udara mekanis harus diberikan jika
pembaharuan udara alam yang memenuhi syarat, tidak mungkin
diberikan.
(3) Bilamana digunakan Pembaharuan udara mekanis, sebagai peng
ganti pembangunan udara alam, sistim yang dimaksud harus
bekerja terus menerus selama ruang dimaksud dipergunakan.
(4) Udara kotor atau yang busuk atau merusak, harus dikeluarkan
dengan suatu sistim pembaharuan udara mekanis pada suatu
tempat sedemikian hingga tidak menjadi gangguan.
Teknik Penyehatan
1. Pembuangan Air Hujan
( 1) semua air hujan harus disalurkan melalui pipa-pipa atau saluran
saluran terbuka dan/atau tertutup baik dari besi, beton, pasangan
ataupun keramik.
Penyambungan pipa-pipa harus dengan cara-cara dan adukan
bahan sesuai dengan bahan-bahan pipa bersangkutan.
(2) Pada dasarnya air hujan harus dibuang atau dialirkan kesaluran
umum kota •. Tetapi jika hal itu tidak mungkin, berhubung
belum tersedianya saluran umum kota ataupun sebab-sebab lain,
maka pembuangan air hujan harus dilakukan melalui proses
peresapan ataupun cara-cara lain.
2. Pembuangan Air Kotor
(1) Semua air kotor, baik yang asalnya dari kotoran manusia (kakus)
ataupun air kotor dari dapur, kamar mandi dan tempat cuci,
harus dibuang melalui pipa-pipa atau saluran-saluran terbuka
dan/atau tertutup baik dari beton, pasangan ataupun keramik.
5
6
(2) Pada dasarnya pembuangan air kotor baik yang asalnya dari kotoran manusia (kakus) ataupun air kotor dari dapur dan kamar mandi dan tEmpat cuci harus dib.uang atau dialirkan
kesaluran umum kota. Tetapi jika hal demikian tidak mungkin, berhubung belum tersedianya saluran umum kota ataupun sebabsebab lain, maka pembuangan air kotor harus dilakukan melalui proses pengolahan dan/atau peresapan (umpamanya mernakai tangki septik dll.) sedemikian hingga kesehatan umum dari penduduk yang berdiam disekitarnya tidak terganggu oleh akibat-ak ibatnya.
3. Kamar Mandi dan Kakus
(1) Setiap pembangman baru dan/atau perluasan suatu bangunan yang diperuntukan sebagai tempat kediaman (rumah kediaman biasa, hotel, losmen, asrama dll.) diharuskan dilengkapi dengan ruangan-ruangan kamar mandi dan kakus dengan ketentuanketentuan minimum sbb.:
a. 1 rumah tangga dengan kurang dari 6 penghuni: 1 kesatuan. 1 rumah tangga dengan 6 orang dan lebih (maximum 12 orang) penghuni : 2 kesatuan.
b. Untuk tempat kediaman luar biasa (hotel losmen, asrama dsb). [)engan kapasitas penghuni kurang dari 10 orang: 1 kesatuan. Dengan kapasitas penghuni kurang 11-12 orang:2 kesatuan. Dengan kapasitas penghuni kurang 21-30 orang:3 kesatuan. Dengan kapasitas penghuni kurang 31--40 orang:4 kesatuan. Penghuni lebih dari 40 orang : ditambah satu kesatuan untuk
tambahan tiap-tiap 20 orang.
(2) Yang dimaksud dengan kesatuan ialah kakus dan tempat mandi
Bila kakus dan tempat mandi berada dalam satu ruangan, luas lantai (bers1h) : luas minimum : 3,00 m2
Bila ruang kakus berdiri sendiri : luas minimum 1,00 m2
Bila ruang mandi berdiri sendiri dan dilengkapi bak, luas
lantainya (bersih) : minimum 2,50 m2
Bila ruang mandi hanya mempergunakan douche/pancuran luas lantainya (bersih) : minimum 1,50 m2
4. Tempat Cuci
( 1) Setiap pembangu nan baru dan/atau peri uasan suatu bangu nah
yang diperuntukan sebagai tempat kediaman diharuskan di·
lengkapi dengan tempat/ruangan cuci yang terbuka/tertutup
baik berapa a tau tidak dengan ketentuan·ketentuan sbb.:
Untuk 1 rumah tangga dengan kurang dari 10 orang penghuni
harus disediakan tempat dengan
luas lantai (bersih), minimum
2,00 m2.
Untuk 1 rumah tangga dengan 10 orang atau lebih (maximum
20 orang) penghuni harus di
sediakan luas lantai (bersih) :
minimum 3,00 m2
(2) Yang dimaksud dengan tempat cuci ialah tempat yang dibuat
khusus untuk dipergunakan mencuci pakaian/alat-alat dapur.
5. Tempat Pembuangan Sampah
(1) Setiap pembangunan baru dan/atau perluasan suatu bangunan
yang diperuntukan sebagai tempat kediaman diharuskan di
lengkapi dengan tempat/kotak/lobang pembuangan sampah yang
ditempatkan dan dibuat sedemikian rupa sehingga kesehatan
umum masyarakat sekitarnya terjamin.
(2) Didaerah perkotaan yang mempunyai dinas pembersihan kota,
maka kotak-kotak sampah yang tertutup ditempatkan sedemikian
sehingga petugas-petugas dinas tersebut diatas dapat dengan
melakukan tugasnya.
(3) Didaerah pedusunan yang belum memiliki dinas pembersihan,
maka sampah-sampah diharuskan dimasukan lubang dan/atau
dibakar dengan cara-cara yang aman dan baik.
6. Kakus
(1) Setiap bangunan yang mempunyai ruangan tempat kediaman
diharuskan memil iki sedik itnya satu kakus, baik yang terletak
di dalam bangunan tersebut maupun diluarnya pada jarak
yang mudah dicapai.
7
(2) Bagian bangunan tempat kediaman luar biasa (hotel, losmen,
asrama dsb.) dan bangunan-bangunan perdagangan, kantor-kantor,
sekolah-sekolah serta bangunan-bangunan umum lninnya berlaku
ketentuan-ketentuan sbb.
a. Untuk orang laki-laki baik dewasa maupun anak-anak yang
bertempat tinggal atau bekerja di dalam bangunan harus
disediakan sedikitnya satu kakus.
b. Untuk orang perempuan, baik dewasa maupun anak-anak
yang bertempat tinggal atau bekerja di dalam bangunan
harus disediakan satu kakus.
IV. Rumah Sehat.
8
1. Syarat-syarat Rumah Sehat. Beberapa syarat dasar untuk rumah dan lingkungan yang sehat
diuraikan dengan singkat di bawah ini :
(1) Tiap keluarga mendiami tempat kediaman yang berdiri sendiri
lengkap, dipelihara baik dan yang cukup aman dan kuat
konstruksi nya. Disetiap tempat kediaman sekurang-kurangnya ada :
a. Jumlah ruangan/kamar yang cukup banyak dengan luas
lantai dan isi yang cukup besar, yang sesuai dengan kebutuhan
penghuninya.
b. Jaminan kebebasan (privacy) dan kemerdekaan bagi tiap
orang penghuni dan tidak adanya gangguan dari luar.
c. Pemisahan yang baik dari ruangan/kamar tidur untuk suami
isteri, untuk orang-orang dewasa pria dan wanita dan untuk
anak-anak. Kadang-kadang untuk hewan seperti ayam, kambing, anjing
dsb. sebaiknya jangan di dalam tempat kediaman.
d. Persediaan air bersih yang dapat diminum dalam jumlah
cukup banyak untuk pemeliharaan kesehatan penghuni dan
kebersihan tempat kediaman. Air bersih sejauh mungkin dialirkan kedalam rumah atau
kedala:-n halaman melalui pipa/saluran yang memenuhi syarat
syarat kesehatan.
e. Perlengkapan dan peralatan untuk pembuangan air kotor,
sampah dan kotoran lain dengan cara yang memenuhi syarat
syarat kesehatan.
f. Ruangan untuk mandi dan mencuci yang cukup luas.
g. Ruangan untuk masak dan makan.
h. Ruangan untuk menyimpan bahan pangan, alat-alat rumah
tangga dan harta benda penghuni.
i. Perlindungan terhadap panas, dingin dan lembab yang ber
lebihan yang dapat membahayakan kesehatan penghuni.
j. Ventilasi yang baik dan udara yang bersih, yang tidak
mengandung racun.
k. Penerangan alam dan buatan yang cukup terang.
(2) Rumah ditempatkan dalam lingkungan perumahan yang di
rencanakan berdasarkan prinsip-prinsip tata kota dan daerah
Dilingkungan perumahan harus diusahakan :
a. Fasilitas umum sep~rti : pemberian air minum
- pengaliran air kotor dan air hujan
- pengangkutan sampah dan kotoran lain
b. Udara bersih yang tidak berbau atau mengandung racun,
asap dari industri, debu dsb.
c. Fasilitas penjagaan keamanan dan bahaya kebakaran.
d. Fasilitas atau bangunan untuk : industri, perdagangan, sosial,
kebudayaan, pendidikan, ibadah, rekreasi, kesehatan dsb.
yang terletak tidak jauh dari rumah dan yang mudah di
kunjungi melalui jalan-jalan yang baik atau fasilitas peng
angkutan yang teratur.
e. Penjagaan terhadap gangguan yang membahayakan kesehatan
kesejahteraan dan moral masyarakat.
2.. Luas Rumah
( 1) Luas Ruangan Luas ruangan ditentukan oleh : - Ukuran dan jumlah pemakainya.
9
10
- ukuran dan jumlah perabot - ukuran dan jumlah pintu jendela.
(2) Banyak Ruangan Seperti telah dikemukakan dalam syarat-syarat umum, didalam setiap rumah harus ada cukup banyak ruangan untuk bekerja, beristirahat bergerak, berekreasi dengan tujuan agar setiap penghuni rumah merasa nikmat dan bahagia dalam rumah tersebut. Sekurang-kurangnya harus ada dua ruangan didalam rumah supaya seorang penghuni yang berpenyakit menular dapat dipisahkan dari penghuni-penghuni lain. Untuk menghemat dalam banyaknya ruangan dapat direncanakan ruangan-ruangan serba guna (multi-purpose rooms) misalnya: ruang duduk yang dapat dipakai sebagai ruang makan, ruang tidur sebagai ruang bekerja, ruang makan didalam dapur, dsb.
(3) Tata Letak ruangan/kamar. Tata letak ruangan didalam rumah harus sedemikian sehingga - Lalu-lintas didalam rumah lancar. - kebebasan dan kenikmatan penghuni terjamin Khususnya harus diperhatikan letaknya ruang tidur, yaitu harus diusahakan agar :
orang sedang tidur tidak terganggu; sinar matahari diwaktu pagi dapat masuk; suhu didalam ruangan tidak panas; ventilasi cukup baik; dsb.
(4) Penghuni rumah.
Faktor-faktor yang berhubungan dengan penghuni rumah dan yang mempengaruhi luas rumah adalah a.l. :
adat dan kebiasaan penghuni;
keinginan dan kebutuhan penghuni;
tarat kehidupan dan pendidikan penghuni;
susunan dan hubungan keluarga penghuni.
CAT A TAN
Untuk melengkapi keterangan-keterangan diatas, dic.njurkan untuk membaca juga publikasi-publikasi yang diterbitkan oleh Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan, Jalan Tamansari No_ 84, Bandung; diantaranya ialah
Peraturan Bangunan Nasional,
Prototype Rumah,
Rumah dan Sekolah yang Sehat.
Bandung, 10 Januari 1972
11
PENJELASAN CERAMAH
HYGIENE BANGUNAN DALAM USAHA PEMBANGUNAN PERUSAHAAN DAN PERUMAHAN
HI 1 a. . - LUAS LANTAI
II. 1 (1) a.(i) ....--
"yt1'
"" Min. jumlah luas lubang angin X eahaya = 1/10 X luas lantai
Hal. 1 II. 1. (1).a.(i) a b
LUAS LUBANG
"I I a X e II II axe
Kaea Kaea
"0
·I
axd b X f Kaea Kaea
axe Kaea
1 1 l jumlah luas bersih yang langsung berhubungan dongan
udara luar = 2(axe) + (axd) + (axe) + (bxf)
1\\\lJ}i~
u (\ ~\ I
'in,\ II 1 I
I
Hdl. 2
II. 1 (1) a. (i)
lubang cahaya ~ lubang angin
~ ~ll ~ ~~ !&~
-·- r--r--· l~ ® ,..._
~ @; "' ~ It>~ I~ . ~ ~I
T 1 lantai
min. tinggi meluasnya bidang untuk menempatkan lubang -angin & cahaya
Hal. 2
II. 1. (l).a.(i)
lubang angin & cahaya dari langit·ldngit dan atap
1120 luas lantdi lubang cah.:~ya ho.&rus dapat dibuka
\ -)'--
lubang angin & cahaya pad a dinding.
J
Hal. 2
11.1. ( 1 ).a.(ii)
Kaca
Kaca
lubang/saluran angin di bawah permukaan langit·langit luas bersihnya min. 0,35% dari luas lantai ruang bersangkutan
Hal. 2
II. 1 ( 1 ).b. ""- ~ / ,.._....._Q matahari
! \~
pembaharuan udara a lam dan cahaya alam
pembaharuan ud ara mekanis dan cahaya buatan.
Hal. 2
II. 2.b. jendela
J, -------r------·--·--····-------------
diberi penerangan
, langit-langit atap atau
::: buatan dinding
12.00
diberi penerangan
langit-langit, atap atau
buatan
diberi penerangan
/ langit-langit, atap atau
'-buatan \
dinding
lantai ruang
l
jendela
9.00
jendela
~--------2-X---------4
Hal. 3
II 3.d.
~~~~da=la=m~n~y~a~2~·~~~~~~~~~ T
I i \ Jl : ~
~------.....;~ ~
langit-langit
OJ oOo I I I I I kamar mandi & kakus 3.00 m2
I I I I I Tl I I I
kakus 1.00 m2
(· I I T I I I I I I I I I I I
·) kamar mandi pakai bak 2.50 m2
kamar mandi pakai douche 1.50 m2