hutan batu madagaskar

8
BAB I PENDAHULUAN Republik Madagaskar, dalam bahasa Malagasy Repoblikan'i Madagasikara, adalah sebuah negara pulau di Samudra Hindia, lepas pesisir timur Afrika. Pulau Madagaskar adalah pulau terbesar keempat di dunia. Secara geologi, Madagaskar berada pada lempeng yang terpisah dari benua utama Afrika dan menjadikannya terisolasi di sebelah tenggara Afrika sejak ia terpisah dari Afrika 165 juta tahun yang lalu. Akibat isolasi ratusan juta tahun tersebut menyebabkan keunikan keragaman hayati yang menakjubkan dengan 90 % flora dan faunanya bersifat endemik, artinya hanya terdapat di Madagaskar dan tidak di tempat lain. Sumberdaya alamnya melimpah dengan kayu-kayu besar, mineral dan permata. Sepertiga dari seluruh safir yang diperdagangkan di seluruh dunia, berasal dari Madagaskar. Salah satu yang terunik adalah hutan batu yang berada di pulau Madagaskar. “hutan” menara batu yang menjulang berada di Sebuah kota yang penuh dengan menara batu gamping menjulang di bagian barat Madagaskar. Kota itu dipagari ngarai, sementara kolong-kolong menaranya berupa gua. Lorong-lorong yang tak terjamah manusia ini dihuni beberapa spesies terunik Madagaskar, sekaligus terunik di dunia. Makhluk-makhluk itu adalah sifaka Decken yang mirip cengkedi, lemur, hingga berbagai reptilia, serangga, dan tumbuhan. Barisan-barisan puncak batu kapur ini terletak di Madagascar bagian barat. Viewnyamirip blok-blok di kota padat. Disamping keanehan kota batunya, di lokasi ini jugaterdapat jenis-jenis hewan yang aneh dan langkaBagian-bagian yang tidak tereksplorasi menjadi tempat berlindung bagi spesies-spesiesaneh dan langka seperti lemur "sifaka", beberapa jenis reptil,

Upload: molly-mollyna-injani

Post on 18-Dec-2014

30 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hutan Batu Madagaskar

BAB IPENDAHULUAN

Republik Madagaskar, dalam bahasa Malagasy Repoblikan'i Madagasikara, adalah sebuah negara pulau di Samudra Hindia, lepas pesisir timur Afrika. Pulau Madagaskar adalah pulau terbesar keempat di dunia. Secara geologi, Madagaskar berada pada lempeng yang terpisah dari benua utama Afrika dan menjadikannya terisolasi di sebelah tenggara Afrika sejak ia terpisah dari Afrika 165 juta tahun yang lalu.

Akibat isolasi ratusan juta tahun tersebut menyebabkan keunikan keragaman hayati yang menakjubkan dengan 90 % flora dan faunanya bersifat endemik, artinya hanya terdapat di Madagaskar dan tidak di tempat lain. Sumberdaya alamnya melimpah dengan kayu-kayu besar, mineral dan permata. Sepertiga dari seluruh safir yang diperdagangkan di seluruh dunia, berasal dari Madagaskar.

Salah satu yang terunik adalah hutan batu yang berada di pulau Madagaskar. “hutan” menara batu yang menjulang berada di Sebuah kota yang penuh dengan menara batu gamping menjulang di bagian barat Madagaskar. Kota itu dipagari ngarai, sementara kolong-kolong menaranya berupa gua. Lorong-lorong yang tak terjamah manusia ini dihuni beberapa spesies terunik Madagaskar, sekaligus terunik di dunia. Makhluk-makhluk itu adalah sifaka Decken yang mirip cengkedi, lemur, hingga berbagai reptilia, serangga, dan tumbuhan.

Barisan-barisan puncak batu kapur ini terletak di Madagascar bagian barat. Viewnyamirip blok-blok di kota padat. Disamping keanehan kota batunya, di lokasi ini jugaterdapat jenis-jenis hewan yang aneh dan langkaBagian-bagian yang tidak tereksplorasi menjadi tempat berlindung bagi spesies-spesiesaneh dan langka seperti lemur "sifaka", beberapa jenis reptil, serangga, dan tanaman.Jalur-jalur jurang dan goa-goa basah memotong menerobos barisan-barisan menarakapur.

Tsingy adalah kawasan hutan dengan barisan-barisan batu kapur yang menyerupai bukit. Jika diperhatikan, jajaran bebatuan tersebut mirip menyerupai blok-blok di kota-kota padat.

Page 2: Hutan Batu Madagaskar

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A. Hutan Batu Kapur

Forest Stone merupakan bagian dari suaka margasatwa dan taman nasional Tsingy de Bemaraha Madagaskar. Tempat ini terletak di pulau yang mahsyur dengan keanekaragaman hayati (90 persen spesies di tempat ini adalah endemis, tak ditemukan di tempat lain di Bumi), kawasan lindung seluas 1.550 kilometer persegi tersebut laksana menjadi sebuah pulau terpisah, semacam benteng hayati, kokoh, hampir tak terjamah, dan nyaris tak bisa ditembus berkat formasi batu gamping raksasa—tsingy—yang membentang di dalamnya.

Di sana, blok batu besar dari periode Jura berbisah menjadi labirin menara seruncing pisau, ngarai sempit, dan gua basah yang tak bisa dimasuki manusia, walaupun tempat ini menjadi rumah bagi berbagai satwa dan tumbuhan. Spesies baru sering ditemukan dari habitat terkucil di dalamnya

Formasi yang tak umum di Tsingy de Bemaraha adalah sejenis sistem karst, lanskap yang terbentuk akibat batu gamping berpori dilarutkan, digerus, dan dibentuk oleh air. Proses yang memahat lanskap batu ajaib itu kompleks dan langka; hanya ada sedikit formasi karst serupa di luar Madagaskar. Para peneliti yakin bahwa air tanah menyusup ke dalam endapan batu gamping raksasa dan mulai melarutkan bagian sambungan dan patahannya, membuat gua dan terowongan. Lubang itu membesar dan akhirnya atapnya runtuh di sepanjang sambungan tersebut, menciptakan ngarai lurus yang disebut grike hingga sedalam 120 meter dan berdampingan dengan menara batu yang menjulang. Beberapa grike sangat sempit sehingga sulit dilalui manusia; sementara yang lainnya selebar jalan raya.

Jika dilihat dari udara, tsingy bakal mengingatkan pilot pada ngarai kota nan tinggi di Manhattan, tempat barisan pencakar langit yang bersegi-segi menjulang di atas jaringan jalan dan gang, bangunan dan taman, dan di bawahnya terbentang sistem pipa, pelimbahan, dan terowongan kereta. Metafora itu juga berlaku bagi penghuni tsingy karena formasi tersebut menjadi barisan gedung apartemen nan jangkung, menyediakan naungan bagi kumpulan spesies yang berbeda di setiap tingkatnya.

Di tempat tertinggi yang ada hanyalah sedikit tanah dan tak ada tempat berlindung dari Matahari. Di sini suhu sering mencapai 32°C dan kehidupan satwa dan tanamannya terbatas pada makhluk yang dapat melawan dehidrasi atau berpindah-pindah antara puncak dan ngarai. Lemur seperti sifaka Decken berbulu putih dan lemur cokelat menggunakan tsingy sebagai jalan raya, melompat dari menara ke menara saat berpindah dari pohon buah ke pohon buah. Di dalam ceruk dan celah, kadal mengejar serangga melintasi taman tumbuhan xerofit yang tahan kemarau—

Page 3: Hutan Batu Madagaskar

euphorbia, lidah buaya, Pachypodium berduri, dan tumbuhan lain yang menjulurkan akar panjangnya laksana kabel ke dalam batu untuk mencari air.

Di paruh ketinggian apartemen tersebut terdapat lebih banyak relung di dinding ngarai. Keluang dan betet vasa gelap bersarang di sini, celoteh dan jeritannya bergema di ruang berkubah dan galeri yang runtuh. Di tempat yang lebih teduh, lebah bersarang dalam lubang di batu.

Namun di dasar grike yang lembaplah air dan tanah terkumpul dan lingkungan di tempat inilah yang paling beragam. Di sini, di antara barisan anggrek dan kayu keras tropis yang besar, berkeliaran bermacam satwa: keong raksasa dan serangga mirip jangkrik sebesar kepalan, bunglon besar, ular hijau zamrud, dan tikus merah. Fossa pemakan lemur—mamalia kurus berbulu tipis dengan cakar yang dapat dimasukkan seperti kucing besar—juga berkeliaran di tsingy.

Pada bagian di bawah tanah dan lumpur terdapat jalur gua dan terowongan, sistem lorong bawah tanah tempat ikan, ketam, serangga, dan makhluk lainnya hidup dan berkeliaran, beberapa bahkan tak pernah muncul ke permukaan. Kota benteng ini melindungi penduduknya bahkan di saat ekosistem Madagaskar yang lain hancur. Para ilmuwan menyebutnya suaka yang sempurna.

B. Keanekaragaman Hayati Di Hutan Batu

Selain alamnya yang indah dan 'kota' batunya yang luar biasa, taman nasional ini juga mempunyai jenis-jenis hewan yang aneh dan langka, terutama pada bagian-bagian jalur yang tidak tereksplorasi yang digunakan sebagai tempat berlindung bagi spesies-spesies aneh dan langka.

Page 4: Hutan Batu Madagaskar

Steven Goodman, seorang ahli biologi di Field Museum di Chicago yang sudah 20 tahun tinggal dan bekerja di Madagaskar, menggambarkan daerah itu sebagai “suaka di dalam surga,” tempat jenis ilmu biologi yang umum dipraktikkan seabad lalu masih dapat dilakukan, bahkan dengan berjalan-jalan saja ada kemungkinan bertemu dengan spesies yang baru.

“Isi satu lembah dengan lembah lainnya dapat saja berbeda,” ujar Goodman. “Formasi tsingy Madagaskar merupakan salah satu tempat di Bumi yang menyimpan kekayaan hayati luar biasa. Cukup masuk dan lihat apa yang ada di sekeliling.” beberapa diantaranya adalah

1.) Lemur Sifaka (Propithecus candidus)

Lemur Sifaka' ini sering sekali menampakkan diri, loncat kesana-kemari atau sekedar beristirahat di atas serpihan batu-batu tersebut. Evolusi telah membuat mereka memiliki tangan dan kaki dengan telapak yang tebal, yang membantu mereka hidup di lingkungan yang tajam dan bergerigi.

2.) Capung Merah

Dibagian sinar matahari menguasai di ketinggian puncak-puncak kapur ini, dimana curah hujan berlangsung dengan cepat. Di tempat-tempat yang lebih tinggi dan kering makhluk seperti capung sering terlihat di sini. 

Page 5: Hutan Batu Madagaskar

3.) Fossa

Fossa merupakan karnivora yang merupakan satu keluarga dengan musang dan terlihat mirip seperti persilangan antara puma dan anjing. Fossa berburu hampir semua binatang termasuk serangga, reptil, hewan pengerat, dan lemur. Fossa aktif hidup di pohon dan tanah serta mahir memanjat.

4.) Berbagai Reptil Endemik dan Spesies Baru

Page 6: Hutan Batu Madagaskar

Selain itu, tanaman-tanaman aneh dan langka juga banyak terdapat disini. Seperti 'Pachypodium' yang hidup di tanah kering banyak ditemukan di puncak-puncaknya.