hukum pengawasan thd aparatur negara
DESCRIPTION
materiTRANSCRIPT
PENDAHULUANPENDAHULUAN
Mengapa AN/AP perlu diawasi?Mengapa AN/AP perlu diawasi? Agar tercipta pemerintah yang baikAgar tercipta pemerintah yang baik Konsep/teori negara hukum, teori Konsep/teori negara hukum, teori
kedaulatan, demokrasi (rakyat punya hak kedaulatan, demokrasi (rakyat punya hak utk was)utk was)
Mengapa di Indonesia perlu was thd Mengapa di Indonesia perlu was thd AN/AP?AN/AP?
Belum tercipta good governanceBelum tercipta good governance(KKN, pelayanan publik buruk)(KKN, pelayanan publik buruk)
LANDASAN TEORITIS DAN YURIDISLANDASAN TEORITIS DAN YURIDIS Teori kedaulatan, teori negara hukumTeori kedaulatan, teori negara hukum Konsep negara hukum modern (negara Konsep negara hukum modern (negara
kesejahteraan/welfare state)kesejahteraan/welfare state) Konstitusi negaraKonstitusi negara
NEGARA INDONESIANEGARA INDONESIA
Indonesia negara hukum modern (lihat UUD Indonesia negara hukum modern (lihat UUD 1945, kedaulatan rakyat, kedaulatan hukum)1945, kedaulatan rakyat, kedaulatan hukum)
Fungsi/tugas negara Indonesia luas (Pancasila Fungsi/tugas negara Indonesia luas (Pancasila sila V, lihat pemb UUD 1945 alinea IV), (fungsi: sila V, lihat pemb UUD 1945 alinea IV), (fungsi: protectional function, welfare function, protectional function, welfare function, educational function, peacefulnes function)educational function, peacefulnes function)
Ada keseimbangan fungsi bestuuren dan Ada keseimbangan fungsi bestuuren dan verzorgenverzorgen
KONSEKUENSI NEGARA KONSEKUENSI NEGARA KESEJAHTERAAN:KESEJAHTERAAN:
Ada campur tangan negara yg cukup luas Ada campur tangan negara yg cukup luas thd aspek kehidupan masyarakatthd aspek kehidupan masyarakat
(neg kesej berada di tengah2, neg otoriter (neg kesej berada di tengah2, neg otoriter dgn neg liberal)dgn neg liberal)
Irving Swerdlow (bentuk campur tangan Irving Swerdlow (bentuk campur tangan pemerintah):pemerintah):
- Operasi langsungOperasi langsung- Pengendalian langsungPengendalian langsung- Pengendalian tdk langsungPengendalian tdk langsung- Pemengaruhan langsungPemengaruhan langsung- Pemengaruhan tak langsungPemengaruhan tak langsung
Digunakannya asas diskresiDigunakannya asas diskresi- Tidak ada perat peruuanTidak ada perat peruuan- Ada delegasi dari perat peruuanAda delegasi dari perat peruuan- Demi kepentingan umumDemi kepentingan umum
Karena 2 konsekuensi ada kemungkinan Karena 2 konsekuensi ada kemungkinan perb aparat pem yg sewenang-wenang perb aparat pem yg sewenang-wenang shg perlu pengawasanshg perlu pengawasan
Unsur-unsur perb penguasa yg sewenang-Unsur-unsur perb penguasa yg sewenang-wenang:wenang:
- ada perat dasarnya- ada perat dasarnya- Unsur kep umum kurang diperhatikanUnsur kep umum kurang diperhatikan- Timbul kerugian yg konkrit bagi pihak Timbul kerugian yg konkrit bagi pihak
tertentutertentu
MACAM-MACAM PERB AP YG MACAM-MACAM PERB AP YG TERCELATERCELA
PERB MELAWAN HK OLEH PENGUASA PERB MELAWAN HK OLEH PENGUASA (ONRECHTMATIGE OVERHEIDSDAAD)(ONRECHTMATIGE OVERHEIDSDAAD)
- Di Indonesia Ps 1365 BW, ttp definisi perb Di Indonesia Ps 1365 BW, ttp definisi perb mel hk tdk adamel hk tdk ada
- Hanya dapat dilihat unsur-unsurnyaHanya dapat dilihat unsur-unsurnya- Maka dilihat didalam yurisprudensiMaka dilihat didalam yurisprudensi
- Yurisprudensi di Belanda? Arti sempit Yurisprudensi di Belanda? Arti sempit (melanggar hak subyektif orang lain) dan arti (melanggar hak subyektif orang lain) dan arti luas (melanggar hak orang lain, kesusilaan, luas (melanggar hak orang lain, kesusilaan, kepatutan, kewajiban hk si pelaku)kepatutan, kewajiban hk si pelaku)
- OOD di Belanda? Ternyata juga ada arti sempit OOD di Belanda? Ternyata juga ada arti sempit dan arti luasdan arti luas
- OOD di Indonesia? Putusan MA No. 838 OOD di Indonesia? Putusan MA No. 838 K/Sip/1970 tgl 3 Maret 1971, OOD ada 2 kriteria: K/Sip/1970 tgl 3 Maret 1971, OOD ada 2 kriteria: melanggar UU, melanggar kep masymelanggar UU, melanggar kep masy
- Kemudian ada penyempurnaan dgn Kemudian ada penyempurnaan dgn SEMA No. MA/Pemb/0157/1977 tgl 25 SEMA No. MA/Pemb/0157/1977 tgl 25 Februari 1977Februari 1977
- OOD : melawan hukum tertulis, melawan OOD : melawan hukum tertulis, melawan hukum tidak tertulis (AAUPB)hukum tidak tertulis (AAUPB)
- 2 kel besar (asas-asas prosedural murni, 2 kel besar (asas-asas prosedural murni, asas-asas yg bersifat material)asas-asas yg bersifat material)
PERB AP MELAWAN UU PERB AP MELAWAN UU (ONWETMATIG)(ONWETMATIG)
Onwetmatig < OODOnwetmatig < OOD Perb AP yg tdk sesuai dgn UU = perb Perb AP yg tdk sesuai dgn UU = perb
ilegalilegal UU (dlm arti formil dan UU dalam arti UU (dlm arti formil dan UU dalam arti
materiil)materiil) Perb yg wetmatig belum tentu rechtmatigePerb yg wetmatig belum tentu rechtmatige
PERB AP YG TIDAK TEPAT (ONJUIST)PERB AP YG TIDAK TEPAT (ONJUIST) Ketidaktepatan dalam interpretasi perat Ketidaktepatan dalam interpretasi perat
peruuan yg disengketakanperuuan yg disengketakan Antara AP dgn masyarakat ada perbedaan Antara AP dgn masyarakat ada perbedaan
penafsiranpenafsiran Pemerintah menggunakan dasar Pemerintah menggunakan dasar
pertimbangan yg salah/kelirupertimbangan yg salah/keliru
PERB AP YG TDK BERMANFAAT PERB AP YG TDK BERMANFAAT (ONDOELMATIGE)(ONDOELMATIGE)
Ukuran manfaat? Hasil perb ap bisa Ukuran manfaat? Hasil perb ap bisa dinikmati masy tidak?dinikmati masy tidak?
Bisa memenuhi kepentingan umum tdk?Bisa memenuhi kepentingan umum tdk?
PERB MENYALAHGUNAKAN PERB MENYALAHGUNAKAN WEWENANGWEWENANG
Tdk melawan hukum tetapi perb yg Tdk melawan hukum tetapi perb yg melawan kep umummelawan kep umum
Menyelenggarakan kep umum yg berbeda Menyelenggarakan kep umum yg berbeda dari kep umum yg dikehendaki oleh perat dari kep umum yg dikehendaki oleh perat dasarnyadasarnya
PERB AP YG MELANGGAR SUMPAH PERB AP YG MELANGGAR SUMPAH JABATANJABATAN
PERB AP YG MELANGGAR JANJIPERB AP YG MELANGGAR JANJI
PENGAWASAN THD AN/APPENGAWASAN THD AN/AP
Beberapa definisiBeberapa definisi Was salah satu unsur dlm kegiatan Was salah satu unsur dlm kegiatan
pengelolaanpengelolaan Was sbg upaya utk menjamin Was sbg upaya utk menjamin
pelaksanaan keg = rencanapelaksanaan keg = rencana Was mrp tindakan koreksi/evaluasiWas mrp tindakan koreksi/evaluasi Ir. Suyamto: was beda dgn dalIr. Suyamto: was beda dgn dal DAL = WAS + TKDAL = WAS + TK
Jenis/macam was: waktu (preventif, represif), Jenis/macam was: waktu (preventif, represif), lembaga yg diawasi (legislatif, eksekutif, lembaga yg diawasi (legislatif, eksekutif, yudikatif), lembaga yg mengawasiyudikatif), lembaga yg mengawasi
Lembaga yg melakukan was thd AP:Lembaga yg melakukan was thd AP: WAS ADMINISTRATIFWAS ADMINISTRATIF WAS OLEH DPR/POLITISWAS OLEH DPR/POLITIS WAS OLEH BPKWAS OLEH BPK WAS OLEH MASYARAKAT/SOSIOLOGISWAS OLEH MASYARAKAT/SOSIOLOGIS WAS OLEH OMBUDSMANWAS OLEH OMBUDSMAN WAS OLEH PTUN/YURIDISWAS OLEH PTUN/YURIDIS
Faktor-faktor yg mempengaruhi efektivitas Faktor-faktor yg mempengaruhi efektivitas waswas
Ukuran keberhasilan wasUkuran keberhasilan was Konsep good governance/pemerintahan Konsep good governance/pemerintahan
yg baikyg baik Pemerintah yg bersih dan berwibawaPemerintah yg bersih dan berwibawa
PENGAWASAN ADMINISTRATIFPENGAWASAN ADMINISTRATIF
WAS ADMINISTRATIFWAS ADMINISTRATIF DefinisiDefinisi JenisJenis
WAS OLEH BPKWAS OLEH BPK Kedudukan BPK dlm sistem Kedudukan BPK dlm sistem
ketatanegaraan RI:ketatanegaraan RI:- Lembaga yg berdiri sendiriLembaga yg berdiri sendiri- Dijamin secara konstitusional /lihat Pasal Dijamin secara konstitusional /lihat Pasal
23 E UUD 1945 ttg KN23 E UUD 1945 ttg KN- UU No. 15 Tahun 2006 ttg Badan UU No. 15 Tahun 2006 ttg Badan
Pemeriksa KeuanganPemeriksa Keuangan
Perbandingan UU No. 5 Tahun 1973 (lama) dgn UU BPK Perbandingan UU No. 5 Tahun 1973 (lama) dgn UU BPK yg baru:yg baru:
- Kantor perwakilanKantor perwakilan- Jumlah personilJumlah personil- Pemilihan pimpinanPemilihan pimpinan- IndependensiIndependensi- AkuntabilitasAkuntabilitas- Obyek pemeriksaanObyek pemeriksaan- Jadwal rikJadwal rik- Tindak lanjutTindak lanjut- Ganti kerugianGanti kerugian- Kekebalan, perlindungan hk, jaminan keamananKekebalan, perlindungan hk, jaminan keamanan
Tugas BPK?Tugas BPK? BPK tdk was ttp rik: rik keuangan, rik kinerja, rik dgn tujuan tertentuBPK tdk was ttp rik: rik keuangan, rik kinerja, rik dgn tujuan tertentu Yg berkaitan dgn tanggungjawab APBN/APBD akan menghasilkan Yg berkaitan dgn tanggungjawab APBN/APBD akan menghasilkan
opini atas laporan keuanganopini atas laporan keuangan
4 jenis opini: 4 jenis opini: - WTPWTP- WDPWDP- Tidak wajarTidak wajar- DisclaimerDisclaimer
Tindak lanjut?Tindak lanjut?
WAS OLEH DPR/DPRD/POLITISWAS OLEH DPR/DPRD/POLITIS
Dasar hk: Pasal 20 A ayat (1) UUD 1945, DPR Dasar hk: Pasal 20 A ayat (1) UUD 1945, DPR mempunyai fungsi legislasi, fungsi anggaran, mempunyai fungsi legislasi, fungsi anggaran, fungsi wasfungsi was
Was DPR: - was thd pelaks UU, pelaks APBN, Was DPR: - was thd pelaks UU, pelaks APBN, was thd kebijakan pemerintahwas thd kebijakan pemerintah
Was politis? Krn dilakukan oleh lembaga politik, Was politis? Krn dilakukan oleh lembaga politik, sanksinya bersifat politis (mendesak pemerintah sanksinya bersifat politis (mendesak pemerintah turun dari jabatan, tidak dipercaya) turun dari jabatan, tidak dipercaya)
Mekanisme was: raker, rapat dengar Mekanisme was: raker, rapat dengar pendapat/umum, kunker, melalui penggunaan pendapat/umum, kunker, melalui penggunaan hak-hak DPRhak-hak DPR
UU mengenai susduk, perat tatib DPR/D, UU mengenai susduk, perat tatib DPR/D, Problematika:sistem ketatanegaraan, antara Problematika:sistem ketatanegaraan, antara
presidensiil dengan parlementer, presidensiil dengan parlementer, Perlu was dari konstituen kpd caleg yg Perlu was dari konstituen kpd caleg yg
dipilih/terpilihdipilih/terpilih
PENGAWASAN SOSIOLOGISPENGAWASAN SOSIOLOGIS
Was yg dilakukan oleh masyarakat thd AP Was yg dilakukan oleh masyarakat thd AP : perorangan maupun kelompok, secara : perorangan maupun kelompok, secara langsung/tdk langsunglangsung/tdk langsung
Cara pandang:Cara pandang:- Dari sisi kenegaraan: Masyarakat memiliki Dari sisi kenegaraan: Masyarakat memiliki
hak untuk melakukan was thd AP (teori hak untuk melakukan was thd AP (teori kedaulatan rakyat, negara demokrasi)kedaulatan rakyat, negara demokrasi)
- Dari sisi manajemen: customer centric Dari sisi manajemen: customer centric management, masyarakat sbg pelanggan dari management, masyarakat sbg pelanggan dari layanan pemerintahlayanan pemerintah
Bentuk-bentuk pelaks was:Bentuk-bentuk pelaks was:- Pemberian informasi adanya indikasi KKN Pemberian informasi adanya indikasi KKN
(langsung, tdk langsung)(langsung, tdk langsung)- Penyampaian pendapat, saran mengenai Penyampaian pendapat, saran mengenai
perbaikan dan penyempurnaan kebijakan perbaikan dan penyempurnaan kebijakan pemerintah (secara perorangan, kelompok)pemerintah (secara perorangan, kelompok)
Fenomena pasca reformasi: muncul Fenomena pasca reformasi: muncul lembaga-lembaga independen lembaga-lembaga independen (LSM/NGOs):(LSM/NGOs):
Keppres No. 74 Tahun 2001Keppres No. 74 Tahun 2001 Instruksi Mendagri No. 8 Tahun 1980Instruksi Mendagri No. 8 Tahun 1980 UU No. 8 Tahun 1985UU No. 8 Tahun 1985
Tipikal LSM:Tipikal LSM:- Berbasis agama (kesehatan, pendidikan, Berbasis agama (kesehatan, pendidikan,
kesra, dakwah)kesra, dakwah)- Berbasis profesiBerbasis profesi- Berbasis gerakan sosialBerbasis gerakan sosial
Evaluasi:Evaluasi:- Masih bersifat kasuistis, jangka pendek, Masih bersifat kasuistis, jangka pendek,
kelompok kecilkelompok kecil- Lebih mengarah pada was keuangan/korupsiLebih mengarah pada was keuangan/korupsi- Permasalahan: tidak ada mekanisme yang Permasalahan: tidak ada mekanisme yang
efektif, sulit untuk mendapatkan data/informasi, efektif, sulit untuk mendapatkan data/informasi, sulit menggalang dukungan, lemahnya sulit menggalang dukungan, lemahnya kelembagaan, tidak ada perlindungan hk bagi kelembagaan, tidak ada perlindungan hk bagi masy pelapor masy pelapor
PENGAWASAN OLEH PENGAWASAN OLEH OMBUDSMANOMBUDSMAN
Dibentuk pertama kali di Swedia tahun Dibentuk pertama kali di Swedia tahun 18091809
Lebih dari 130 negara memiliki Lebih dari 130 negara memiliki ombudsmanombudsman
Lebih 50 negara diatur dalam konstitusiLebih 50 negara diatur dalam konstitusi Menjadi salah satu pilar penting dalam Menjadi salah satu pilar penting dalam
sistem demokrasi dan negara hk modernsistem demokrasi dan negara hk modern
Menjadi simbol negara yang: bertekad Menjadi simbol negara yang: bertekad menciptakan good governance, ingin menciptakan good governance, ingin menegakkan demokrasi, memberi menegakkan demokrasi, memberi pelayanan kpd masyarakat, melindungi pelayanan kpd masyarakat, melindungi HAM, memberantas KKNHAM, memberantas KKN
HAKIKAT OMBUDSMAN:HAKIKAT OMBUDSMAN:- Not legally bindingNot legally binding- Morally bindingMorally binding- Amicus curieAmicus curie- Bukan magistrature of sanctionBukan magistrature of sanction- Magistrature of influenceMagistrature of influence- Meningkatkan kualitas pelayanan publikMeningkatkan kualitas pelayanan publik- Mengembalikan paradigma sanksi moral lebih mendasar Mengembalikan paradigma sanksi moral lebih mendasar
daripada sanksi hukumdaripada sanksi hukum- Selain nilai represi juga mengandung nilai preventif, Selain nilai represi juga mengandung nilai preventif,
edukatif dan kuratifedukatif dan kuratif
OMBUDSMAN DI INDONESIA:OMBUDSMAN DI INDONESIA:- Dibentuk tahun 2000, Keppres No. 44 Tahun Dibentuk tahun 2000, Keppres No. 44 Tahun
2000, KON2000, KON- Tdk ada dalam UUD 1945, skrng diatur dalam Tdk ada dalam UUD 1945, skrng diatur dalam
UU No. 37 Tahun 2008 ttg ORIUU No. 37 Tahun 2008 ttg ORI- Ada perkembangan pembentukan Ombudsman Ada perkembangan pembentukan Ombudsman
DaerahDaerah- Yg pertamakali OD: OD Prop DIY, kepgub DIY Yg pertamakali OD: OD Prop DIY, kepgub DIY
No. 134 Tahun 2004, Pergub DIY No. 21 tahun No. 134 Tahun 2004, Pergub DIY No. 21 tahun 20082008
PROBLEMATIKA:PROBLEMATIKA:- Hanya berupa rekomendasi/nasehatHanya berupa rekomendasi/nasehat- Sistem pemerintahanSistem pemerintahan- Budaya hukum di IndonesiaBudaya hukum di Indonesia
PENGAWASAN OLEH LEMBAGA PENGAWASAN OLEH LEMBAGA PERADILANPERADILAN
Was oleh lembaga peradilan=was yuridisWas oleh lembaga peradilan=was yuridis Sifatnya selalu represifSifatnya selalu represif Landasan pembenar: teori pemisahan Landasan pembenar: teori pemisahan
kekuasaan, teori negara hukumkekuasaan, teori negara hukum Sistem peradilan: monojurisdiction, Sistem peradilan: monojurisdiction,
multijurisdiction system (termasuk multijurisdiction system (termasuk Indonesia)Indonesia)
Lat bel pembentukan Lat bel pembentukan PTUN/Peratun/Peradilan administrasiPTUN/Peratun/Peradilan administrasi
Dasar hukum: UU No. 5 Tahun 1986, PP Dasar hukum: UU No. 5 Tahun 1986, PP No. 41 Tahun 1991 ttg pembentukan No. 41 Tahun 1991 ttg pembentukan PTUN, UU No. 9 Tahun 2004 ttg PTUN, UU No. 9 Tahun 2004 ttg perubahan UU No. 5 Tahun 1986 ttg perubahan UU No. 5 Tahun 1986 ttg Peradilan Tata Usaha NegaraPeradilan Tata Usaha Negara
Perb pidana Perb pidana peradilan umum, tipikor, perkara peradilan umum, tipikor, perkara perdata perdata peradilan umum, perkara TUN peradilan umum, perkara TUN PTUNPTUN
Persoalan yg berkaitan dgn efektivitas was Persoalan yg berkaitan dgn efektivitas was PTUN thd AP:PTUN thd AP:
Masalah kompetensi PTUNMasalah kompetensi PTUN Masalah waktu penyelesaian sengketaMasalah waktu penyelesaian sengketa Masalah kekuatan eksekutorial putusan Masalah kekuatan eksekutorial putusan
berkekuatan hk tetap berkekuatan hk tetap