hubungan-tanah
TRANSCRIPT
Hubungan Tanah, Produksi Pertanian , dan Drainase
Sistem drainase lahan pertanian yaitu pembuatan dan pengoperasian suatu sistem,
dimana aliran air dalam tanah dikondisikan sehingga genangan maupun kedalaman air tanah
dapat dikendalikan, sehingga bermanfaat bagi kegiatan usaha tani. Dengan kata lain, sistem
drainase diperlukan untuk mengatur waktu pengolahan tanah secara tepat untuk tanah
berdrainase jelek, maupun untuk tanah berdrainase baik/sedang. Fungsi sistem drainase untuk
memperbaiki drainase tanah untuk mendukung pertumbuhan tanaman dan pencapaian
produksi , konservasi tanah terhadap kerusakan tanah dari erosi.
Tujuan Drainase pertanian adalah reklamasi (pembukaan) lahan dan pengawetan
tanah untuk pertanian, menaikkan produktivitas tanaman dan produktivitas lahan ( menaikkan
intensitas tanam dan memungkinkan diversifikasi tanamanan) serta mengurangi ongkos
produksi. Dengan adanya fasilitas saluran drainase sebelum pengolahan tanah, walaupun
selalu terjadi hujan yang berdampak membuat air berlebih pada tanah, tetap dapat diolah
dengan hasil kualitas olahan yang optimal, karena air berlebihan dapat cepat dibuang melalui
saluran drainase untuk mencapai kadar air tanah saat tepat untuk diolah. Bila pada
pertanaman yang luas dengan bentuk pengolahan tanah yang intensif jelas tidak dapat
dilaksanakan bila hujan terus berlangsung dan bila dipaksakan akan beresiko tinggi terhadap
kerusakan tanah, kualitas hasil olahan yang jelek, serta biaya pengolahan tanah yang jauh
lebih tinggi.
Tanah merupakan media tumbuh tanaman dan sebagai faktor produksi pertanian.
Susunan anorganik dalam tanah yang dibentuk dari pelapukan padas dan pengkristalan
mineral-mineral. Komponen tanah diantaranya liat, debu, pasir dan kerikil. Komponen
tambahan yang sangat penting adalah bahan organik yang disebut humus.
Pertumbuhan tanaman dapat dipengaruhi oleh fisika tanah seperti aerasi tanah,
struktur tanah, suhu tanah, penurunan tana (subsidence), dsb.
Aerasi tanah, akar tanaman memerlukan oksigen untuk respirasi dan aktifitas
metabolisma lainnya. Ia menyerap air dan hara tanah dan menghasilkan CO2 yang harus
dipertukarkan dengan O2dari atmosfir. Proses aerasi terjadi dengan difusi dan aliran massa
yang memerlukan ruang pori tanah. Apabila drainasenya baik maka ruang pori tanah pori
tanah akan semakin banyak dan tidak jenuh akibat genangan yang berlebihan.
Struktur tanah (agregasi dan penyusunan partikel tanah) yang baik berarti kondisi
yang menguntungkan untuk aerasi dan simpanan lengas tanah, dan juga hambatan mekanik
pertumbuhan akar akan berkurang dan tercipta stabilitas traksi untuk peralatan pertanian.
Drainase mempengaruhi struktur tanah melalui pengaruhnya terhadap level muka air tanah.
Suhu tanah, penurunan lengas tanah dan bertambahnya kandungan udara akibat
drainase, menghasilkan penurunan panas spesifik tanah. Air memerlukan panas 5 kali lebih
besar untuk menaikkan suhu dari pada tanah kering. Akibatnya tanah basah dengan lengas
tanah sekitar 50% akan memerlukan panas sekitar 2,5 kali lebih besar dari pada tanah kering.
Untuk perkecambahan benih diperlukan suhu tanah tertentu.
Penurunan Tanah (subsidence), penurunan tanah akibat drainase terutama terjadi pada
tanah yang baru dibuka (direklamasi). Untuk tanah gambut subsidence terjadi akibat dari
drainase yang disebabkan oleh sifat-sifat fisika dan kimia (oksidasi bahan organik) . Pada
tanah gambut, drainase dapat mempercepat proses pematangan tanah.
Kesimpulan :
Terdapat tiga komponen yang mempunyai hubungan timbal balik antara komponen
satu dengan komponen lainya. Ketiga komponen tersebut adalah tanah, produksi pertanian,
dan drainase. Tanah merupakan media tumbuh tanaman dan sebagai faktor produksi
pertanian. Pertumbuhan tanaman dapat dipengaruhi oleh aerasi, struktur, suhu, dan penurunan
tanah. Tanpa adanya hal – hal tersubut, maka pertumbuhan tanaman kurang berjalan optimal.
Sebab, terdapat faktor-faktor yang membatasi pertumbuhan tanaman akibat keadaan fisika
tanah yang kurang menguntungkan. Bila keadaan fisika tanah dalam keadaan mantap, maka
faktor-faktor tersebut dapat diatasi. Selain itu, dengan adanya tanaman di atas tanah
tampaknya mampu membantu pembentukkan struktur tanah. Hal tersebut diakibatkan oleh
adanya sistem perakaran yang terdapat di dalam tanah yang mampu membentuk bidang belah
alami. Sehingga, daya ikat tanah semakin meningkat satu sama lainnya.
Faktor tanah yaitu aerasi, tekstur, suhu ,maupun penurunan tanah mempengaruhi
kelas drainase yang dibedakan mulai dari kelas drainase baik hingga drainase sangat
terhambat, dimana kelas tersebut dipengaruhi oleh daya menahan air maupun fisika tanah.
Keadaan drainase tanah menentukan jenis tanaman yang dapat tumbuh.Contoh : padi yang
dapat hidup pada tanah dengan drainase buruk, tetapi jagung ,karet,cengkeh, kopi tidak dapat
tumbuh dengan baik apabila tanah tergenang air. Keberadaan air dikendalikan oleh sistem
drainase, agar mengatur waktu pengolahan tanah secara tepat, untuk tanah berdrainase jelek,
maupun untuk tanah berdrainase baik/sedang.Sehingga dengan adanya drainase yang baik
yang berdasarkan jenis tanah,maka akan mengoptimalkan produksi pertanian.
Rangkuman Hubungan Tanah , Produksi Pertanian, dan Drainase
Disusun Oleh :
Ahmad Sofryan Ajitama
125060400111022
Kelas D
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN PENGAIRAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Tugas Sistem Drainase