hubungan suhu terhadap pertanian

10
HUBUNGAN SUHU TERHADAP PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Iklim merupakan komponen ekosistem dan faktor produksi yang sangat dinamik dan sulit dikendalikan salah satunya adalah suhu/temperatur. Dalam praktek, iklim (suhu dan cuaca ) sangat sulit untuk dimodifikasi/dikendalikan sesuai dengan kebutuhan, ditambah lagi dengan fenomena pemanasan global akibat radiasi matahari yang penyinarannya jatuh secara total akibat lapisan ozon yang telah menipis. Kalaupun bisa memerluan biaya dan teknologi yang tinggi. Iklim/cuaca sering seakan-akan menjadi faktor pembatas produksi pertanian. Karena sifatnya yang dinamis, beragam dan terbuka, pendekatan terhadap cuaca/iklim agar lebih berdaya guna dalam bidang pertanian , diperlukan suatu pemahaman yang lebih akurat teradap karakteristik iklim melalui analisis dan interpretasi data iklim. Mutu hasil analisis dan interpretasi data iklim, selain ditentukan oleh metode analisis yang digunakan, juga sangat ditentukan oleh jumlah dan mutu data. Oleh karena itu, diperlukan koordinasi dan kerjasama yang baik antar instasi pengelola dan pengguna data iklim demi menunjang pembangunan pertanian secara keseluruhan. Suhu dikatakan sebagai derajat panas atau dingin yang di ukur berdasarkan skala tertentu dengan menggunakan termometer. Pengaruh suhu terhadap mahkluk – mahkluk hidup adalah sangat

Upload: rajaseberang

Post on 27-Jun-2015

609 views

Category:

Documents


36 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hubungan Suhu Terhadap Pertanian

HUBUNGAN SUHU TERHADAP PERTANIAN

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Iklim merupakan komponen ekosistem dan faktor produksi yang sangat dinamik dan

sulit dikendalikan salah satunya adalah suhu/temperatur. Dalam praktek, iklim (suhu dan

cuaca ) sangat sulit untuk dimodifikasi/dikendalikan sesuai dengan kebutuhan, ditambah lagi

dengan fenomena pemanasan global akibat radiasi matahari yang penyinarannya jatuh secara

total akibat lapisan ozon yang telah menipis. Kalaupun bisa memerluan biaya dan teknologi

yang tinggi.

Iklim/cuaca sering seakan-akan menjadi faktor pembatas produksi pertanian. Karena

sifatnya yang dinamis, beragam dan terbuka, pendekatan terhadap cuaca/iklim agar lebih

berdaya guna dalam bidang pertanian , diperlukan suatu pemahaman yang lebih akurat

teradap karakteristik iklim melalui analisis dan interpretasi data iklim. Mutu hasil analisis dan

interpretasi data iklim, selain ditentukan oleh metode analisis yang digunakan, juga sangat

ditentukan oleh jumlah dan mutu data. Oleh karena itu, diperlukan koordinasi dan kerjasama

yang baik antar instasi pengelola dan pengguna data iklim demi menunjang pembangunan

pertanian secara keseluruhan.

Suhu dikatakan sebagai derajat panas atau dingin yang di ukur berdasarkan skala

tertentu dengan menggunakan termometer. Pengaruh suhu terhadap mahkluk – mahkluk

hidup adalah sangat besar sehingga pertumbuhannya benar – benar seakan –akan tergantung

padanya, terutama dalam kegiatan pertanian. Kita ambil contoh tumbuhan – tumbuhan

dimana tanaman layaknya mempunyai keinginan akan suhu tertentu, artinya tanaman itu

tidak akan tumbuh dengan baik bila syaratnya tidak terpenuhi, juga berpengaruh pada proses

pematangan buah makin tinggi suhu makin cepat proses pematangan buah.

Dengan suhu yang tinggi benih – benih akan mengadakan metabolisme lebih cepat,

akibatnya apabila benih – benih di biarkan aatau di tanam pada dataran atau tanaman tinggi

maka daya kecambahnya akan turun. Jadi pada tanaman juga ada suhu maksimum, atau suhu

optimum yang di inginkannya

Page 2: Hubungan Suhu Terhadap Pertanian

BAB IIPEMBAHASAN

2.1. Pengaruh Suhu terhadap Tanaman Pertanian

Fluktuasi suhu dalam tanah akan berpengaruh langsung terhadap aktivitas pertanian

terutama proses perakaran tanaman didalam tanah. Apabila suhu tanah naik akan berakibat

berkurangnya kandungan air dalam tanah sehingga unsure hara sulit diserap tanaman.,

sebaliknya jika suhu tanah rendah maka akan semakin bertambahnya kandungan aiar dalam

tanah, dimana sampai pada kondisi ekstrim terjadi pengkristalan. Akibatnya aktivitas

akar/respirasi semakin rendah mengakibatkan translokasi dalam tubuh tanaman jadi lambat

sehingga proses distribusi unsure hara jadi lambat dan akhirnya pertumbuhan tanaman jadi

lambat. Demikian pula dengan suhu yang terlalu tinggi terjadi aktivitas negatif seperti terjadi

pembongkaran/perusakan organ. Suhu maksimal dan minimal berpengaruh terhadap hasil

produksi. Hal inilah yang menyebabkan hasil panen padi Indonesia menjadi rendah.

2.2. Hubungan Suhu Bagi Pertumbuhan Tanaman.

Faktor iklim sangat menentukan pertumbuhan dan produksi tanaman. Apabila

tanaman ditanam di luar daerah iklimnya, maka produktivitasnya sering kali tidak sesuai

dengan yang diharapkan.Menurut Sutarno at all (1997) Studi tentang perilaku kejadian tiap

organisme atau tumbuhan dalam hubungannya dengan perubahan-perubahan iklim disebut

dengan fenologi. Untuk faktor iklim yang dipergunakan dalam penelitian fenologi pada

umumnya adalah curah hujan hal ini adalah karena curah hujan secara langsung atau tidak

langsung penting untuk pengaturan waktu dan ruang dalam pembentukan bunga dan buah

pada tumbuhan tropis.

Menurut Ashari (2006) sedikitnya ada 2 unsur yang mempengaruhi hal tersebut, yaitu:

1. Curah hujan dan distribusi hujan

2. Tinggi tempat dari permukaan laut.

Selain unsur iklim, roduksi tanaman juga dipengaruhi oleh Radiasi Matahari dan

Suhu. Pertumbuhan tanaman dapat dipengaruhi dalam berbagai cara oleh lingkungan.

Kondisi lingkungan yang sesuai selama pertumbuhan akan merangsang tanaman untuk

berbunga dan menghasilkan benih. Kebanyakan spesies tidak akan memasuki masa

reproduktif jika pertumbuhan vegetatifnya belum selesai dan belum mencapai tahapan yang

Page 3: Hubungan Suhu Terhadap Pertanian

matang untuk berbunga, sehubungan dengan ini terdapat dua rangsangan. Yang menyebabkan

perubahan itu terjadi, yaitu suhu dan panjang hari (Mugnisjah dan Setiawan, 1995).

Diwilayah dengan empat musim, pengaruh suhu berlaku ganda. Pada waktu awal

pertumbuhan suhu harus cukup tinggi agar pertumbuhan tidak terhambat. Tetapi bagi

kebanyakan tanaman terutama tanaman tahunan, suhu sebelum perubahan fase pertumbuhan

itu terjadi sangat penting. Cekaman (stress) air yang diikuti oleh hujan sering merangsang

pembungaan tanaman tahunan tropika. Faktor lain yang memicu pembungaan adalah panjang

hari, atau panjang periode selama setiap 24 jam. Tanaman berhari panjang tidak akan

berbunga jika ditanam di wilayah tropika.

Radiasi matahari berhubungan dengan laju pertumbuhan tanaman, fotosintesis,

pembukaan (reseptivitas) bunga, dan aktivitas lebah penyerbuk. Pembukaan bunga dan

aktivitas lebah ditingkatkan oleh radiasi matahari yang cerah, wilayah yang sering berawan

berpotensi kurang untuk produksi benih. Permukaan lahan ekuator sering menerima total

radiasi yang kurang dari lahan berlatitude 10-20 mdp

Suhu berpengaruh terhadap pertumbuhan vegetatif seperti induksi bunga,

pertumbuhan dan differensiasi perbungaan (inflorescence), mekar bunga, munculnya serbuk

sari, pembentukan benih dan pemasakan benih. Tanaman tropis tidak memerlukan keperluan

vernalisasi sebelum rangsangan fotoperiode terhadap pembungaan menjadi efektif. Tetapi,

pengaruh suhu terhaadap induksi bunga cukup kompleks dan bervariasi tergantung pada

tanggap tanaman terhadap fotoperiode yang berbeda. Suhu malam yang tinggi mencegah atau

memperlambat pembungaan dalam beberapa tanaman.

Suhu merupakan faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan

perkembangan tanaman. Suhu berkorelasi positif dengan radiasi mata hari. Tinggi rendahnya

suhu disekitar tanaman ditentukan oleh radiasi matahari, kerapatan tanaman, distribusi cahaya

dalam tajuk tanaman, kandungan lengas tanah Suhu mempengaruhi beberapa proses

fisiologis penting yaitu bukaan stomata, laju transpirasi, laju penyerapan air dan nutrisi,

fotosintesis, dan respirasi. Peningkatan suhu sampai titik optimum akan diikuti oleh

peningkatan proses di atas. Setelah melewati titik optimum, proses tersebut mulai dihambat,

baik secara fisik maupun kimia, menurunnya aktifitas enzim (enzim

terdegradasi).Peningkatan suhu disekitar iklim mikro tanaman akan menyebabkan cepat

hilangnya kandungan lengas tanah.

Page 4: Hubungan Suhu Terhadap Pertanian

Peranan suhu kaitannya dengan kehilangan lengas tanah melewati mekanisme

transpirasi dan evaporasi. Peningkatan suhu terutama suhu tanah dan iklim mikro di sekitar

tajuk tanaman akan mempercepat kehilangan lengas tanah terutama pada musim kemarau.

Pada musim kemarau, peningkatan suhu iklim mikro tanaman berpengaruh negatif terhadap

pertumbuhan dan perkembangan tanaman terutama pada daerah yang lengas tanahnya

terbatas.

Pengaruh negatif suhu terhadap lengas tanah dapat diatasi melalui perlakuan

pemulsaan (mengurangi evaporasi dan transpirasi). Keuntungan pemakaian mulsa adalah

meningkatkan penyerapan air oleh tanah, mempebaiki sifat fisik tanah, mengurangi kisaran

suhu tanah, dapat mengendalikan pertumbuhan gulma. Salah satu dampak pemulsaan

terhadap perbaikan sifat fisik tanah: memperbaiki aerasi tanah sehingga akar dapat

berkembang dengan baik, pertumbuhan tanaman akan lebih subur. Mulsa plastic dengan

warna tertentu mampu meningkatkan produktifitas tanaman. Mulsa plastic menyebabkan

suhu iklim mikro lebih stabil (tidak naik turun). Proses fisiologis terutama fotosintesis akan

meningkat, produksi bahan kering meningkat.

Di samping itu, pemberian mulsa plastik dengan warna tertentu menyebabkan

distribusi cahaya di dalam tajuk tanaman lebih merata (mengurangi kasus mutualshading).

Saat ini terjadi peningkatan suhu iklim global. Efek gas rumah kaca, meningkatnya

konsentrasi CO2 di atmosfer. Meningkatnya konsentrasi CO2 diatmosfer sebenarnya

berdampak positif terhadap proses fisiologis tanaman, tetapi pengaruh positif CO2

dihilangkan oleh peningkatan suhu atmosfer yang cenderung berdampak negative terhadap

proses fisiologis tersebut.

Pengaruh positif peningkatan CO2 atmosfer yaitu merangsang proses fotosintesis,

meningkatkan pertumbuhan tanaman dan produktivitas pertanian tanpa diikuti oleh

peningkatan kebutuhan air (transpirasi). Pengaruh negatif peningkatan CO2: meningkatnya

suhu iklim global, berdampak pada peningkatan respirasi, menurunkan produktifitas tanaman.

Peningkatan suhu menghilangkan pengaruh positif dari peningkatan CO2.

2.3. Informasi Iklim (Suhu,) dalam Ketahanan Pangan dan Pengembangan Agribisnis

Resiko pertanian akibat pengaruh iklim antara lain terjadi melalui dampak

kekeringan, kebasahan atau banjir, suhu tinggi, suhu rendah atau “frost”, angin, kelembaban

tinggi dan lain-lain. Resiko pertanian akibat iklim tersebut terutama suhu, selain

menyebabkan rendahnya hasil baik secara kuantitas maupun kualitas, juga ketidakstabilan

produksi pertanian secara nasional. Faktor penyebab resiko pertanian antara lain, fluktuasi

Page 5: Hubungan Suhu Terhadap Pertanian

dan penyimpangan iklim, ketidaktepatan peramalan iklim, perencanaan usaha tani dan

pemilihan komoditas/varietas yang kurang sesuai dengan kondisi iklim.

Dalam pembangunan pertanian yang lebih berorientasi atau berbasis dan bertujuan

untuk optimalisasi dan efisiensi sumberdaya pertanian termasuk sumberdaya agroklimat

dibutuhkan suatu sistem pertanian preskriptif (prescriptif farming). Sistem preskriptif adalah

sistem usaha pertanian yang sesuai (produkstivitas tinggi dan efisien) dengan potensi

sumberdaya, faktor sosial ekonomi dan kelembagaan (Makarim, Sirman dan Sarlan, 1999).

Dalam sistem pertanian preskriptif dibutuhkan informasi yang lengkap dan handal seluruh

komponen dan sub komponen dalam sistem produksi, termasuk iklim (Bell and Doberman,

1997 dalam Surmaini, 2000).

Berbeda dengan komponen produksi lain, peluang untuk memanipulasi faktor iklim

sangat kecil, sulit diduga tetapi sangat menentukan produktivitas tanaman. Oleh sebab itu,

informasi iklim sangat strategis dan menjadi pertimbangan yang lebih dini dalam

pengembangan pertanian preskreptif tersebut. Berdasarkan analisis resiko akibat iklim, dapat

dikembangkan sistem pengelolaan lahan yang terintegrasi dengan mempertimbangkan

karakteristik biofisik, terutama sumberdaya tanah dan iklim. Untuk lebih efektif dan berdaya

hasil tinggi dan berkelanjutan, diperlukan kombinasi optimal antara teknologi produksi dan

komoditas dengan sistem pengelolaan sumberdaya lahan secara optimal.

Konsep pertanian tangguh yang antara lain dicirikan oleh sistem agribisnis adalah

pertanian yang mampu menghasilkan produksi secara optimal, mantap (stabil) dan

berkelanjutan yang secara ekonomi menguntungkan serta mampu melestarikan sumberdaya

dan lingkungan. Oleh sebab itu, analisis resiko iklim tidak hanya ditujukan untuk

memproteksi tanaman dari deraan iklim, tetapi juga memproteksi atau mengkonservasi

sumberdaya lahan secara efektif dan antisipatif.

Page 6: Hubungan Suhu Terhadap Pertanian

BAB IIIPENUTUP

3.1. Kesimpulan

Dari uraian diatas, dapat di simpulkan :

• Iklim merupakan komponen ekosistem dan faktor produksi yang sangat dinamik dan sulit

dikendalikan dan diduga terutama suhu, oleh karena itu pendekatan yang paling baik dalam

rangka pembangunan pertanian adalah menyesuaikan sistem usahatani dengan keadaan iklim

setempat.

• Faktor suhu mempunyai peranan yang sangat penting dalam perencanaan dan sistem

produksi pertanian karena seluruh unsur iklim berpengaruh terhadap berbagai proses

fisiologis, pertumbuhan dan produktivitas tanaman.

3.2. Saran

• Sebaiknya diperlukan koordinasi dan kerjasama yang baik antar instasi pengelola dan

pengguna data iklim demi menunjang pembangunan pertanian secara keseluruhan.

• Pemerintah seharusnya melakukan peningkatan peralatan/stasiun informasi iklim untuk

pengamatan serta penyediaan dan pembinaan SDM dalam meningkatkan mutu pengamatan

dan kemampuan analisis, karena sangat terbatasnya informasi iklim yang efektif dan aplikatif

(berdayaguna) untuk bidang atau kegiatan pertanian.

Page 7: Hubungan Suhu Terhadap Pertanian

DAFTAR PUSTAKA

- Handoko. 1994. Klimatologi dasar. Pustaka jaya, Bogor.

- Lakitan Benyamin. 1994. Dasar-dasar klimatologi. PT Rajagrafindo persada, - Tjasyono Bayong. 2004. Klimatologi. ITB, Bandung.