hubungan status gizi dengan tingkat kecerdasan pada anak …repository.utu.ac.id/252/1/bab...

36
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN TINGKAT KECERDASAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU DI SD NEGERI 1 SIMPANG PEUT KECAMATAN KUALA KABUPATEN NAGAN RAYA SKRIPSI OLEH SAMSUAR NIM : 07C10104161 PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS TEUKU UMAR MEULABOH ACEH BARAT 2013

Upload: others

Post on 06-Nov-2020

18 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN TINGKAT KECERDASAN PADA ANAK …repository.utu.ac.id/252/1/BAB I_V.pdf · kandungan sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Perkembangan

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN TINGKAT KECERDASAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DITINJAU DARI

STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU DI SD NEGERI 1

SIMPANG PEUT KECAMATAN KUALA KABUPATEN NAGAN RAYA

SKRIPSI

OLEH

SAMSUAR NIM : 07C10104161

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS TEUKU UMAR

MEULABOH ACEH BARAT 2013

Page 2: HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN TINGKAT KECERDASAN PADA ANAK …repository.utu.ac.id/252/1/BAB I_V.pdf · kandungan sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Perkembangan

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN TINGKAT KECERDASAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DITINJAU DARI

STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU DI SD NEGERI 1

SIMPANG PEUT KECAMATAN KUALA KABUPATEN NAGAN RAYA

SKRIPSI

OLEH

SAMSUAR

NIM : 07C10104161

Skripsi sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat

Pada Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Teuku Umar Meulaboh

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS TEUKU UMAR

MEULABOH ACEH BARAT 2013

Page 3: HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN TINGKAT KECERDASAN PADA ANAK …repository.utu.ac.id/252/1/BAB I_V.pdf · kandungan sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Perkembangan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada saat ini Indonesia menghadapi masalah gizi ganda yaitu masalah gizi

kurang dan masalah gizi lebih. Masalah gizi kurang pada umumnya disebabkan

oleh kemiskinan, kurangnya persediaan pangan, kurang baiknya kualitas

lingkungan (sanitasi), kurangnya pengetahuan masyarakat tentang gizi, menu

seimbang dan kesehatan dan adanya daerah miskin gizi (iodium). Sebaliknya

masalah gizi lebih disebabkan oleh kemajuan ekonomi pada lapisan masyarakat

tertentu disertai dengan kurangnya pengetahuan tentang gizi, menu seimbang dan

kesehatan (Almatsier, S. 2001).

Konsumsi makanan berpengaruh terhadap status gizi seseorang. Status gizi

baik atau status gizi optimal terjadi bila tubuh memperoleh cukup zat-zat gizi

yang digunakan secara efisien sehingga memungkinkan pertumbuhan fisik,

perkembangan otak, kemampuan kerja dan kesehatan secara umum pada tingkat

setinggi mungkin. Status gizi kurang terjadi bila tubuh mengalami kekurangan

satu atau lebih zat-zat gizi esensial. Baik pada status gizi kurang, maupun status

gizi lebih terjadi gangguan gizi (Almatsier, S. 2001).

Menurut Hardywinoto & Setiabudi (2002) menyatakan bahwa pentingnya

zat gizi untuk mengatur berbagai fungsi tubuh kita, seperti fungsi kekebalan,

reproduksi dan pengetahuan. Apabila tubuh kita kekurangan zat gizi, dapat terjadi

gangguan belajar (learning disabilities), kemampuan bekerja kurang, kesakitan

Page 4: HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN TINGKAT KECERDASAN PADA ANAK …repository.utu.ac.id/252/1/BAB I_V.pdf · kandungan sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Perkembangan

2

sampai kematian. Kecukupan zat gizi merupakan prasyarat yang sangat penting

dalam perkembangan anak, termasuk didalamnya perkembangan otak.

Kesehatan dan pertumbuhan anak merupakan masalah yang perlu

mendapat perhatian terus-menerus oleh berbagai pihak, seperti pemerintah

maupun keluarga. Anak-anak merupakan penerus bangsa, ditangan merekalah

kelak nasib bangsa ini akan ditentukan. Jika suatu bangsa memiliki anak-anak

yang sehat jasmani dan rohani, akan tercipta sumber daya manusia yang

berkualitas, cerdas dan produktif. Turunnya kualitas suatu generasi dapat dicegah

dengan cara menyelamatkan mereka dari gangguan kesehatan fisik, mental

maupun kecerdasan. Memang harus diakui bahwa kekhawatiran pada orang tua

terhadap kecerdasan putra-putrinya mereka sangat besar. Banyak faktor yang

berpengaruh terhadap tingkat kecerdasan seseorang, antara lain faktor gizi

(Hardywinoto & Setiabudhi, T . 2000).

Stimulasi pendidikan untuk merangsang pertumbuhan anak tidak akan

memberikan arti masa depan anak, apabila kesehatan dan gizi anak tidak

menunjang. Derajat kondisi psikologi, kesehatan dan gizi anak sejak dalam

kandungan sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak.

Perkembangan anak yang berhubungan dengan aspek psikologi anak, baik

kecerdasan dalam segala bentuknya maupun dalam menyelesaikan masalah diri

dengan lingkungannya, serta pertumbuhan yang menyangkut fisik anak., misalnya

bertambahnya berat badan dan tinggi badan anak sesuai dengan usianya, serta

perkembangan motorik anak merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat

dipisahkan. Konsep ini menuntut adanya aspek psikososial, misalnya pendidikan

Page 5: HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN TINGKAT KECERDASAN PADA ANAK …repository.utu.ac.id/252/1/BAB I_V.pdf · kandungan sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Perkembangan

3

gizi dan kesehatan sebagai faktor- faktor yang Berkaitan satu sama yang lain serta

sinergik dalam proses tumbuh kembang anak (Budiman, A 2005).

Perkembangan anak yang berhubungan dengan aspek psikososial yaitu

kecerdasan. Kecerdasan yaitu kemampuan yang bersifat umum untuk mengadakan

penyesuaian terhadap suatu situasi atau masalah. Kemampuan yang bersifat

umum tersebut meliputi berbagai jenis kemampuan psikis, seperti abstrak,

berpikir mekanis, maternatis, memahami dan mengingat berbahasa dan

sebagainya (Ahmadi, A 2005).

Menurut Gupta (2005), dari hasil penelitian terhadap kecerdasan anak-

anak umur 6-12 tahun yang pernah mengalami gizi kurang dini, menemukan

bahwa perkembangan intelektual serta perkembangan fisiknya banyak

dipengaruhi oleh status gizi selama masa prasekolah. Melaporkan bahwa

kemampuan berpikir anak dipengaruhi oleh keadaan gizi kurang yang kronis serta

latar belakang ekonomi keluarga.

Bila keadaan gizi kurang berada pada taraf sedang (70-90 persen berat

badan standar) maka rata-rata kecerdasan anak cenderung menurun, dengan

menurunnya tingkat sosial ekonomi keluarga (atas dasar pendapatan, pendidikan

dan pekerjaan). Untuk golongan status sosial I, 105,3. Untuk golongan II, 95,3.

Dan untuk golongan III, 85,1. Sementara itu pada golongan keluarga status sosial

IV kecerdasannya menurun dengan bertambah beratnya tingkat gizi kurang yang

dinyatakan dengan persentase ukuran berat badan menurut umur terhadap

standar.(Suhardjo, 2004).

Page 6: HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN TINGKAT KECERDASAN PADA ANAK …repository.utu.ac.id/252/1/BAB I_V.pdf · kandungan sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Perkembangan

4

Berdasarkan hasil penelitian Taufiq pada SD 1 Jeuram, di temukan bahwa tingkat

prestasi siswa sekitar 60 % dengan nilai baik, dengan keadaan gizi yang

heterogen.

SD Negeri 1 Simpang Peut Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya

merupakan salah satu Sekolah Dasar yang ada di Kecamatan Kuala Kabupaten

Nagan Raya dengan jumlah siswa sebanyak 276 siswa. Hasil survey awal

diketahui bahwa anak sekolah di SD ini mempunyai latar belakang status gizi

yang heterogen, ada yang berstatus gizi baik, status gizi kurang dan status gizi

buruk yang dapat menimbulkan masalah terhadap hasil prestasi para siswa. Pada

data awal menunjukkan bahwa tingkat kecerdasan para siswa kurang, hal ini

terlihat dari nilai siswa yang hanya sekitar 20 % mendapat nilai baik yaitu 7,0 –

8,0, 30 % mendapat nilai cukup yaitu 6,0 – 6,9 dan 50 % mendapatkan nilai

kurang yaitu 4,0 – 5,9.

Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian

mengenai hubungan status gizi dengan tingkat kecerdasan pada anak usia sekolah

dasar di tinjau dari status sosial ekonomi orang tua dan tingkat pendidikan ibu di

SD Negeri 1 Simpang Peut Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya Tahun

2013.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut maka perumusan masalahnya yaitu

apakah ada hubungan status gizi dengan tingkat kecerdasan pada anak usia

sekolah dasar di tinjau dari status sosial ekonomi orang tua dan tingkat pendidikan

ibu di SD Negeri 1 Simpang Peut.

Page 7: HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN TINGKAT KECERDASAN PADA ANAK …repository.utu.ac.id/252/1/BAB I_V.pdf · kandungan sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Perkembangan

5

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan status gizi dengan tingkat kecerdasan pada

anak usia sekolah dasar 6-12 tahun di SD Negeri 1 Simpang Peut Kecamatan

Kuala Kabupaten Nagan Raya.

1.3.2. Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui status gizi pada anak usia sekolah dasar 6-12 tahun di

SD Negeri 1 Simpang Peut.

2. Untuk mengetahui tingkat kecerdasan pada anak usia sekolah dasar 6-12

Tahun di SD Negeri 1 Simpang Peut.

3. Untuk mengetahui status sosial ekonomi orang tua dan tingkat

pendidikan ibu.

4. Untuk mengetahui hubungan status gizi dengan tingkat kecerdasan.

5. Untuk mengetahui hubungan status sosial ekonomi orang tua dengan

tingkat kecerdasan.

6. Untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan ibu dengan tingkat

kecerdasan.

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Manfaat Teoritis

1. Bagi Sekolah Dasar

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah mengenai

hubungan status gizi dengan tingkat kecerdasan pada anak usia sekolah dasar serta

memberikan gambaran tentang faktor- faktor yang mempengaruhi tingkat

kecerdasan anak tersebut.

Page 8: HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN TINGKAT KECERDASAN PADA ANAK …repository.utu.ac.id/252/1/BAB I_V.pdf · kandungan sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Perkembangan

6

2. Bagi Siswa

Memberikan informasi kepada siswa tentang hubungan status gizi dengan

tingkat kecerdasan pada anak usia sekolah dasar.

3. Bidang Ilmu

Meningkatkan Pengetahuan bagi siswa yang membacanya.

1.4.2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran para orang tua

akan pentingnya memenuhi kebutuhan gizi dan pemantauan status gizi pada anak

sehingga meningkatkan kecerdasan pada anak tersebut.

Page 9: HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN TINGKAT KECERDASAN PADA ANAK …repository.utu.ac.id/252/1/BAB I_V.pdf · kandungan sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Perkembangan

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Status Gizi

2.1.1. Pengertian Gizi

Dalam pembahasan tentang status gizi, ada tiga konsep yang harus

dipahami.Ketiga konsep ini saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya.

Konsep tersebut menurut suhardjo tahun 2004 yaitu proses dari organisme dalam

menggunakan bahan makanan melalui proses pencernaan, penyerapan,

transportasi, penyimpangan metabolisme dan pembuangan untuk pemeliharaan

hidup, pertumbuhan, fungsi organ tubuh dan produksi energi. Proses ini disebut

gizi (Nutrition). Keadaan yang dilakukan oleh keseimbangan antara pemasukan

zat gizi disatu pihak dan pengeluaran oleh organisme dipihak lain. Keadaan ini

disebut nutriture. Dan tanda-tanda atau penampilan yang diakibatkan oleh

“nutriture” dapat terlihat melalui variabel tertentu. Hal ini isebut sebagai status

gizi (nutritional status).

2.1.2. Pengertian Status Gizi

Menurut Suhardjo (2004), Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat

dari pemakaian, penyerapan, dan penggunaan makanan. Makanan yang memenuhi

gizi tubuh, umumnya membawa ke status gizi memuaskan. Sebaiknya jika

kekurangan atau kelebihan zat gizi esensial dalam makanan untuk jangka waktu

yang lama disebut gizi salah. Manifestasi gizi salah dapat berupa gizi kurang dan

gizi lebih (Supariasa, 2004).

Page 10: HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN TINGKAT KECERDASAN PADA ANAK …repository.utu.ac.id/252/1/BAB I_V.pdf · kandungan sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Perkembangan

8

Zat gizi diartikan sebagai zat kimia yang terdapat dalam makanan yang

diperlukan manusia untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan.Sampai saat

ini dikenal kurang lebih 45 jenis zat gizi dan sejak akhir tahun 1980an

dikelompokan keadaan zat gizi makro yaitu zat gizi sumber energy berupa

karbohidrat, lemak, dan protein dan zat gizi mikro yaitu vitamin dan mineral

(Supariasa, 2004). Keadaan tubuh dikatakan pada tingkat gizi optimal, jika

jaringan tubuh jenuh oleh semua zatgizi, maka disebut status gizi optimal, Kondisi

ini memungkinkan tubuh terbebas dari penyakit dan mempunyai daya tahan yang

tinggi. Apabila konsumsi gizi makanan pada seseorang tidak seimbang dengan

kebutuhan tubuh maka akan terjadi kesalahan gizi yang mencakup kelebihan dan

kekurangan zat gizi (Supariasa, 2004).

2.1.3. Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi

Menurut Suhardjo (2003) faktor- faktor yang mempengaruhi status gizi

terdiri dari faktor langsung dan faktor tidak langsung.

a. Faktor Langsung

1. Konsumsi Makanan

Konsumsi makanan oleh masyarakat atau oleh keluarga bergantung pada

jumlah dan jenis pangan yang dibeli, distribusi dalam keluarga dan kebiasaan

makan secara perorangan. Hal ini tergantung pula pada pendapatan, agama, adat

kebiasaan dan pendidikan masyarakat bersangkutan.

2. Infeksi

Antara status gizi kurang dan infeksi terdapat interaksi bolak-balik. Infeksi

dapat menimbulkan gizi kurang melalui berbagai mekanismenya. Yang penting

Page 11: HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN TINGKAT KECERDASAN PADA ANAK …repository.utu.ac.id/252/1/BAB I_V.pdf · kandungan sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Perkembangan

9

adalah efek langsung dari infeksi sisitemik pada katabolisme jaringan.Walaupun

hanya terhadap infeksi ringan sudah menimbulkan kehilangan nitrogen.

b. Faktor Tidak Langsung

1. Status Sosial Ekonomi Orang Tua

Hal ini terkait dengan produksi dan distribusi bahan makanan dalam

jumlah yang cukup mulai dari produsen sampai ke tingkat rumah tangga. Daya

beli keluarga yang kurang untuk memenuhi kebutuhan bahan makanan bagi

seluruh anggota keluarga. Hal ini terkait dengan masalah pekerjaan atau mata

pencaharian atau penghasilan suatu keluarga. Apabila pengasilan keluarga tidak

cukup untuk membeli bahan makanan yang cukup dalam jumlah dan kualitas,

maka konsumsi atau asupan gizi tiap anggota keluarga akan berkurang yang pada

gilirannya akan mempengaruhi kesehatan dan perkembangan otak mereka.

2. Tingkat Pendidikan Ibu

Walaupun bahan makanan dapat disediakan oleh keluarga dan daya beli

memadai, tetapi karena kekurangan pengetahuan ini bisa menyebabkan keluarga

tidak menyediakan makanan beraneka ragam setiap hari bagi keluarganya. Pada

gilirannya asupan gizi tidak sesuai kebutuhan.

2.2. Penilaian Status Gizi

Penilaian status gizi menurut Supariasa (2004) dibagi atas :

a. Penilaian Status Gizi Secara Langsung

Penilaian status gizi secara langsung dapat dibagi menjadi empat yaitu :

antropometri, klinis, biokimia dan biofisik. Masing-masing penilaian akan dibahas

sacara umum sebagai berikut :

Page 12: HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN TINGKAT KECERDASAN PADA ANAK …repository.utu.ac.id/252/1/BAB I_V.pdf · kandungan sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Perkembangan

10

1. Antropometri

Secara umum antropometri artinya ukuran tubuh manusia ditinjau dari

sudut pandang gizi, maka antrometri berhubungan dengan berbagai macam

pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan

tingkat gizi. Antropometri secara umum digunakan untuk melihat ketidak

seimbangan asupan protein dan energy, ketidakseimbangan ini terlihat pada

pola pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan tubuh seperti lemak, otot dan

jumlah air dalam tubuh.

Beberapa indeks antropometri yang digunakan yaitu :

a. Umur (U)

Umur sangat memegang peranan dalam penentuan status gizi kesalahan

penentuan akan menyebabkan interpretasi status gizi yang salah. Hasil

penimbangan berat badan maupun tinggi badan yang akurat, menjadi tidak

berarti bila tidak disertai dengan penentuan umur yang tepat. Kesalahan

yang sering muncul adalah adanya kecenderungan untuk memilih angka

yang mudah seperti 1 tahun, 1,5 tahun, 2 tahun. Oleh sebab itu penentuan

umur anak perlu dihitung dengan cermat. Ketentuannya adalah 1 tahun

adalah 12 bulan, 1 bulan adalah 30 hari, Jadi perhitungan umur adalah

dalam bulan penuh, artinya sisa umur dalam hari tidak diperhitungkan.

(Depkes, 2004).

b. Berat Badan Menurut Umur (BB/U)

Berat badan merupakan salah satu parameter yang memberikan

gambaran massa tubuh, Massa tubuh sangat sensitive terhadap perubahan-

perubahan yang mendadak, misalnya karena terserang penyakit infeksi,

Page 13: HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN TINGKAT KECERDASAN PADA ANAK …repository.utu.ac.id/252/1/BAB I_V.pdf · kandungan sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Perkembangan

11

Menurunnya nafsu makan. Berat badan adalah parameter antropometri yang

sangat labil, sehingga indeks BB/U lebih menggambarkan status gizi

seseorang saat ini (currentnutrition status) (Supariasa, 2002).

c. Tinggi Badan Menurut Umur (TB/U)

Tinggi badan merupakan antropometri yang menggambarkan keadaan

pertumbuhan Skeletal. Pada keadaan normal, tinggi badan tumbuh seiring

dengan pertambahan umur. Pertumbuhan tinggi badan tidak seperti berat

badan, relative kurang sensitive terhadap masalah kekurangan gizi dalam

waktu yang pendek. Pengaruh defisiensi zat gizi terhadap tinggi badan akan

nampak dalam waktu yang relatif lama. Sehingga indeks ini

menggambarkan status gizi masa lampau. (Supariasa, 2002).

Tabel 2.1 Penelitian Status Gizi Berdasarkan Indeks BB/U, TB/U, BB/TB

Standar Baku Antropometri WHO-NCHS

No Indeks yang dipakai Batas Pengelompokan Sebutan Status Gizi

1 BB/U < -3 SD - 3 s/d <-2 SD

- 2 s/d +2 SD > +2 SD

Gizi buruk Gizi kurang

Gizi baik Gizi lebih

2 TB/U < -3 SD - 3 s/d <-2 SD

- 2 s/d +2 SD > +2 SD

Sangat Pendek Pendek

Normal Tinggi

3 BB/TB < -3 SD - 3 s/d <-2 SD - 2 s/d +2 SD

> +2 SD

Sangat Kurus Kurus Normal

Gemuk

Sumber : Depkes RI 2004

Page 14: HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN TINGKAT KECERDASAN PADA ANAK …repository.utu.ac.id/252/1/BAB I_V.pdf · kandungan sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Perkembangan

12

2. Klinis

Pemeriksaan klinis adalah metode yang sangat penting untuk menilai

status gizi masyarakat. Metode ini didasarkan atas perubahan-perubahan yang

terjadi yang dihubungkan dengan ketidakcukupan zat gizi. Hal ini dapat dilihat

pada jaringan epitel seperti kulit, mata, rambut dan mukosa oral atau pada

organ-organ yang dekat dengan permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid.

Penggunaan metode ini umumnya untuk survey klinis secara cepat. Survey ini

dirancang untuk mendeteksi secara cepat tanda klinis-klinis umum dari

kekurangan salah satu atau lebih zat gizi. Disamping itu digunakan untuk

mengetahui tingkat status gizi seseorang dengan melakukan pemeriksaan fisik

yaitu tanda (signi) dan gejala (symptom) atau riwayat penyakit.

3. Biokimia

Penilaian status gizi dengan biokimia adalah pemeriksaan spesimen yang

diuji secara laboratories yang dilakukan pada berbagai macam jaringan tubuh.

Jaringan tubuh yang digunakan antara lain : darah, urine, tinja dan juga

beberapa jaringan tubuh seperti hati dan otot. Metode ini digunakan untuk

suatu peringatan bahwa kemungkinan akan terjadi keadaan malnutrisi yang

lebih parah lagi. Banyak gejala klinis yang kurang spesifik, maka penentuan

kimia dapat lebih banyak menolong untuk menentukan kekurangan gizi yang

spesifik.

4. Biofisik

Penentuan status gizi secara biofisik adalah metode penentuan status gizi

dengan melihat kemampuan fungsi (khususnya jaringan ) dan melihat

perubahan struktur dari jaringan. Umumnya dapat digunakan dalam situasi

Page 15: HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN TINGKAT KECERDASAN PADA ANAK …repository.utu.ac.id/252/1/BAB I_V.pdf · kandungan sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Perkembangan

13

tertentu seperti kejadian buta senja epidemic cara yang digunakan adalah tes

adaptasi gelap.

b. Penilaian Status Gizi Secara Tidak Langsung

Penilaian status gizi secara tidak langsung dapat dibagi tiga yaitu: survey

konsumsi makanan, statistik vital dan faktor ekologi. Pengertian dan penggunaan

metode ini akan diuraikan sebagi berikut :

1. Survei Konsumsi Makanan

Survei konsumsi makanan adalah metode penentuan status gizi secara

tidak langsung dengan melihat jumlah dan jenis zat yang dikonsumsi.

Pengumpulan data konsumsi makanan dapat memberikan gambaran tentang

konsumsi berbagai zat gizi pada masyarakat, keluarga, dan individu. Survei ini

dapat mengidentifikasikan kelebihan dan kekurangan zat gizi.

2. Statistik Vital

Pengukuran status gizi dengan statistik vital adalah dengan menganalisis

data beberapa penyebab tertentu dan data lainnya yang berhubungan dengan

gizi. Penggunaannya dipertimbangkan sebagai bagian dari indikator tidak

lengsung pengukuran status gizi masyarakat.

3. Faktor Ekologi

Bengoa mengungkapkan bahwa malnutrisi merupakan masalah ekologi

sebagai hasil interaksi beberapa faktor fisik, biologis, dan lingkungan budaya.

Jumlah makanan yang tersedia sangat tergantung dari keadaan ekologi seperti

iklim, tanah, irigasi, dan lain- lain. Pengukuran faktor ekologi dipandang

sangat penting untuk mengetahui penyebab malnutrisi disuatu masyarakat

sebagai dasar untuk melakukan program intervensi gizi.

Page 16: HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN TINGKAT KECERDASAN PADA ANAK …repository.utu.ac.id/252/1/BAB I_V.pdf · kandungan sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Perkembangan

14

2.3. Indikator Status Gizi Anak

Menurut Johari (2008) indikator status gizi berdasarkan indeks berat badan

menurut umur ada kelebihan dan kekurangannya. Kelebihan tersebut diantaranya

dapat lebih mudah dan lebih cepat dimengerti oleh masyarakat umum, dapat

mendeteksi kelebihan maupun kekurangan gizi, sensitivitas untuk melihat

perubahan status gizi, sedangkan kekurangannya adalah dapat mengakibatkan

interprestasi status gizi, sedangkan kekurangannya adalah dapat mengakibatkan

interprestasi status gizi yang keliru bala terdapat oedem, memerlukan data umur

yang akurat, sering terjadi dikesalahan dalam pengukuran, missal karena pengaruh

pakaian atau gerakan anak pada saat penimbangan (Sukari, 2004).

Dalam ilmu gizi status gizi tidak hanya diketahui dengan mengukur BB/TB

sesuai dengan umur secara sendiri-sendiri, tetapi dalam bentuk indikator yang

dapat merupakan kombinasi diantara ketiganya. Masing-masing indikator

mempunyai makna sendiri, misalnya kombinasi antara U (Umur) BB (Berat

Badan) dan TB (Tinggi Badan) Membentuk indicator BB/U, TB/U dan BB/TB.

Indikator BB/U dapat normal lebih rendah atau lebih tinggi setelah dibandingkan

dengan standar WHO. Apabila BB/U normal maka digolongkan pada status gizi

baik, dan BB/U rendah dapat berarti berstatus gizi kurang ataupun status gizi lebih

(Sukirman, 2007).

Page 17: HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN TINGKAT KECERDASAN PADA ANAK …repository.utu.ac.id/252/1/BAB I_V.pdf · kandungan sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Perkembangan

15

2.4. Kecerdasan

2.4.1. Pengertian Kecerdasan (Intelegensi)

Intelegensi bukanlah suatu yang bersifat kebendaan, melainkan suatu fisik

ilmiah untuk mendiskripsikan perilaku individu yang berkaitan dengan

kemampuan kecerdasan. Dalam mengartikan intelegensi (kecerdasan ini), para

ahli mempunyai pengertian yang beragam. (Yusuf, S. 2004).

Diantara pengertian Kecerdasan itu adalah sebagai berikut :

Menurut Binet yang telah dikutip oleh Sumadi tahun 2005 menyatakan bahwa

sifat hakikat Kecerdasan itu ada 3 macam, yaitu :

1. Kecerdasan untuk menetapkan dan mempertahankan (memperjuangkan)

tujuan tertentu, semakin cerdas seseorang akan semakin baik dia membuat

tujuan sendiri, mempunyai inisiatif sendiri tidak menunggu perintah saja.

2. Kemampuan untuk mengadakan penyesuaian dalam rangka mencapai

tujuan tersebut.

3. Kemampuan untuk melakukan otokritik kemampuan untuk belajar dari

kesalahan yang telah dibuatnya.

Sedangkan menurut Raymon cattel (Di kutip oleh Sumadi, 2005)

mengklasifikasikan kecerdasan ke dalam 2 kategori, yaitu :

a. “Fluid Intelegence“, yaitu tipe kemampuan analisis kognitif tidak

dipengaruhi oleh pengalaman belajar sebelumnya.

b. “Crystallized Intelegance“ , yaitu kemamapuan-kamampuan atau

kemampuan nalar (Berfikir) yang dipengaruhi oleh pengalaman belajar

sebelumnya.

Page 18: HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN TINGKAT KECERDASAN PADA ANAK …repository.utu.ac.id/252/1/BAB I_V.pdf · kandungan sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Perkembangan

16

2.4.2. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kecerdasan

Seperti semua test intelegensi, hasil optimal dari test itu dapat dicapai bila

faktor- faktor yang mepengaruhinya diperhatikan, yaitu antara lain :

1. Faktor Keturunan

Penelitian terkenal dalam hal pembentukan anak jenius yang

dilakukan oleh Nichola (2005), menyimpulkan penyelidikan terhadap

1507 anak kembar bahwa anak kembar dari satu sel indung telur,

hubungan kesamaan hasil test kecerdasannya jauh lebih tinggi

dibandingkan dengan anak kembar yang dari sel indung telur yang

berbeda, bahwa meskipun dipisahkan di lingkungan yang berbeda, mereka

tetap memiliki kecenderungan demikian. Hal ini menyimpulkan unsur

pembawaan atau keturunan sangat menentukan indeks seseorang atau

kejeniusan seseorang.

2. Faktor Lingkungan

Sejak diadakan penelitian terhadap anak jenius, kelihatannya

sangat diyakini bahwa kebanyakan anak jenius lahir dari keluarga yang

berpenghasilan dan bertaraf hidup tinggi dan jarang dari keluarga ekonomi

rendah (Fisch, 2006).

3. Pencemaran Lingkungan

Masalah pencemaran yang besar justru berada sangat dekat dengan

kita. Dari lingkungan keluarga, kita menghadapi masalah pencemaran dan

potensi pencemaran yang bukan kecil. Penyakit-penyakit yang disebabkan

oleh pencemaran dapat menyerang otak atau sistem saraf yang dapat

mengakibatkan gangguan Kecerdasan (Bachagie, I. 2003 ).

Page 19: HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN TINGKAT KECERDASAN PADA ANAK …repository.utu.ac.id/252/1/BAB I_V.pdf · kandungan sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Perkembangan

17

2.5. Kerangka Teori

Gambar 2.1 Kerangka Teori Menurut Suhardjo, 2004

Faktor yang mempengaruhi status gizi secara langsung:

a. Konsumsi Makanan

b. Infeksi

Faktor yang mempengaruhi

status gizi secara tidak langsung:

a. Status Sosial Ekonomi Orang Tua

b. Tingkat Pendidikan Ibu

Faktor – Faktor yang

Mempengaruhi Kecerdasan

a. Keturunan b. Lingkungan

c. Pencemaran Lingkungan

Tingkat Kecerdasan

Status Gizi

Page 20: HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN TINGKAT KECERDASAN PADA ANAK …repository.utu.ac.id/252/1/BAB I_V.pdf · kandungan sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Perkembangan

18

2.6. Kerangka Konsep

Gambar 2.2 Kerangka Konsep

2.7. Hipotesis Penelitian

1. Ada hubungan antara Status Gizi dengan Tingkat Kecerdasan di SD

Negeri 1 Simpang Peut.

2. Ada hubungan antara Status Sosial Ekonomi Orang Tua dengan Tingkat

Kecerdasan di SD Negeri 1 Simpang Peut.

3. Ada hubungan antara Tingkat Pendidikan Ibu dengan Tingkat Kecerdasan

di SD Negeri 1 Simpang Peut.

Tingkat Pendidikan

Ibu

Status Gizi

Status Sosial

Ekonomi Orang Tua

Variabel Independen Variabel Dependen

Tingkat Kecerdasan

Page 21: HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN TINGKAT KECERDASAN PADA ANAK …repository.utu.ac.id/252/1/BAB I_V.pdf · kandungan sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Perkembangan

19

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian survey yang bersifat Analitik, yaitu untuk

melihat hubungan status gizi, status sosial ekonomi orang tua serta tingkat

pendidikan ibu terhadap tingkat kecerdasan pada anak usia Sekolah Dasar dengan

pendekatan Cross Sectional.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 1 Simpang Peut

Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya.

3.2.2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 13 s/d 17 Mei 2013.

3.3. Populasi dan Sampel

3.3.1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa Sekolah Dasar Negeri 1

Simpang Peut yang berjumlah 276 siswa.

3.3.2. Sampel

Besar sampel diperoleh dengan menggunakan Rumus Slovin :

n =

Page 22: HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN TINGKAT KECERDASAN PADA ANAK …repository.utu.ac.id/252/1/BAB I_V.pdf · kandungan sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Perkembangan

20

= 73 Siswa

Keterangan :

n : Besar sampel

N : Besar populasi

d : Besarnya penyimpangan yang masih dapat ditolerir (0,1).

Pengambilan sampel dilakukan dengan tekhnik stratified random sampling.

JumlahSiswa JumlahSampel

Kelas I : 46 12

Kelas II : 37 10

Kelas III : 52 14

Kelas IV : 44 11

Kelas V : 45 12

Kelas VI : 52 14

Jadi, Jumlah sampel seluruhnya adalah 73 Siswa.

3.4. MetodePengumpulan Data

3.4.2. Data Primer

Data primer adalah data yang di peroleh dengan wawancara langsung

dengan responden, menggunakan kuesioner yang telah di persiapkan.

3.4.3. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sekolah, serta literature

literature lainnya yang berhungan dengan penelitian.

Page 23: HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN TINGKAT KECERDASAN PADA ANAK …repository.utu.ac.id/252/1/BAB I_V.pdf · kandungan sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Perkembangan

21

3.5. Definisi Operasional.

Tabel 3.1. Varibel Penelitian

No Variabel Independen

1 Variabel : Status gizi

Definisi : Keadaan kesehatan anak ditinjau dari pemenuhan

kebutuhan gizi yang disuaikan dengan umur, berat badan dan tinggi badan.

Cara ukur : Menimbang dan mengukur tinggi badan.

Alat ukur : Timbangan/Microtoa Hasil ukur : a. Baik

b. Kurang Skala ukur : Ordinal

2. Variabel : Status sosial ekonomi orang tua

Definisi : Tingkat pendapatan orang tua yang di dapat dari kegiatan/pekerjaan sehari-hari

Cara ukur : Wawancara.

Alat ukur : Kuesioner Hasil ukur : a. Tinggi

b. Rendah Skala ukur : Ordinal

3. Variabel : Tingkat pendidikan ibu

Definisi : Jenjang pendidikan terakhir yang di tempuh ibu

Cara ukur : Wawancara Alat ukur : Kuesioner

Hasil ukur : a. Tinggi b. Rendah

Skala ukur : Ordinal Variabel Dependen

4. Variabel : Tingkat kecerdasan

Definisi : Prestasi anak selama dalam pendidikan

Cara ukur : Melihat hasil rapor Alat ukur : Nilai rapor

Hasil ukur : a. Baik b. Kurang Skala ukur : Ordinal

Page 24: HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN TINGKAT KECERDASAN PADA ANAK …repository.utu.ac.id/252/1/BAB I_V.pdf · kandungan sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Perkembangan

22

3.6. Aspek Pengukuran

1. Status gizi

1. Baik : Apabila hasil penimbangan dan pengukuran tinggi badan

menunjukkan berat badan anak memiliki ukuran ideal.

2. Kurang : Apabila hasil penimbangan dan pengukuran tinggi badan

menunjukkan berat badan anak kurang dari ukuran ideal.

2. Status sosial ekonomi orang tua

1. Tinggi : Jika melebihi upah minimum provinsi

( ≥ Rp, 1.500.000)

2. Rendah : Jika di bawah upah minimum provinsi

(≤ Rp, 1.500.000)

(Upah minimum regional Provinsi NAD Tahun 2013)

3. Tingkat pendidikan ibu

1. Tinggi : Jika ibu selesai pendidikan (SMP, SMA dan

Diploma/Sarjana)

2. Rendah : Jika ibu lulus (SD/Sederajat dan tidak tamat SD)

4. Tingkat kecerdasan

1. Baik : Apabila nilai rata-rata 71-85

2. Kurang : Apabila nilai rata-rata 41-55

(Sumber : Buku laporan pendidikan, 2008).

Page 25: HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN TINGKAT KECERDASAN PADA ANAK …repository.utu.ac.id/252/1/BAB I_V.pdf · kandungan sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Perkembangan

23

3.7. Analisa Data

Data yang diperoleh diolah dengan secara manual dan menggunakan

computer dengan tahapan editing, coding, entry data dan cleaning, dan dianalisis

melalui prosedur bertahap secara :

1. Analisis Univariat (Analisis Deskriptif)

Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan

karakteristik setiap variabel penelitian.

2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui adanya hubungan antara

variabel independen terhadap variabel dependen dengan menggunakan uji

statistik chi square pada taraf kepercayaan 95%

Page 26: HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN TINGKAT KECERDASAN PADA ANAK …repository.utu.ac.id/252/1/BAB I_V.pdf · kandungan sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Perkembangan

24

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Tempat Penelitian

SD Negeri 1 Simpang Peut terletak di Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan

Raya. Dimana merupakan wilayah pusat pendidikan anak Sekolah Dasar yang

terletak dipinggir jalan raya Meulaboh – Jeuram dengan jumlah siswa 276, Laki-

Laki 133,Perempuan 143, dan jumlah Guru 12 orang. Adapun batasan SD Negeri

1 Simpang Peut adalah :

1. Sebelah Utara : Kecamatan Suka Makmue

2. Sebelah Selatan : Kecamatan Kuala Pesisir

3. Sebelah Barat : Kabupaten Aceh Barat

4. Sebelah Timur : Kecamatan Tadu Raya

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada tanggal 13 s/d 17Mei

2013 di SD Negeri 1 Simpang Peut pada 73 siswa/i responden dengan

judul,Hubungan Status Gizi Dengan Tingkat Kecerdasan Pada Anak Usia

Sekolah Dasar Ditinjau Dari Status Sosial Ekonomi Orang Tua Dan Tingkat

Pendidikan Ibu Di SD Negeri 1 Simpang Peut Kecamatan Kuala Kabupaten

Nagan Raya Tahun 2013. Adapun hasil penelitian adalah sebagai berikut:

4.1.1 Analisis Univariat

1. Status Gizi

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Status Gizi Di SD

Negeri 1 Simpang Peut Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan

Raya Tahun 2013.

No Status Gizi Frekuensi %

1 Baik 41 56,2

2 Kurang 32 43,8

Total 73 100

Page 27: HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN TINGKAT KECERDASAN PADA ANAK …repository.utu.ac.id/252/1/BAB I_V.pdf · kandungan sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Perkembangan

25

Sumber: dari data primer (diolah tahun 2013)

Berdasarkan tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa dari 73 responden, paling

dominan 56,2% siswa/i yang memperoleh status gizi yang baik,sedangkan yang

kurang hanya 43,8% siswa/i yang memperoleh status gizi.

2. Status Sosial Ekonomi Orang Tua

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Status Sosial

Ekonomi Orang Tua Di SD Negeri 1 Simpang Peut Kecamatan

Kuala Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013.

No Status Sosial Ekonomi

Orang Tua

Frekuensi %

1 Tinggi 40 54,8

2 Rendah 33 45,2

Total 73 100

Sumber: dari data primer (diolah tahun 2013)

Berdasarkan tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa dari 73 responden, paling

dominan 54,8% orang tua yang memperoleh status sosial ekonomi yang tinggi,

sedangkan yang rendah hanya 45,2%orang tua yang memperoleh status sosial

ekonomi.

3. Tingkat Pendidikan Ibu

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat

Pendidikan Ibu Di SD Negeri 1 Simpang peut Kecamatan Kuala

Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013.

No Tingkat Pendidikan Ibu Frekuensi %

1 Tinggi 45 61,6

2 Rendah 28 38,4

Total 73 100

Sumber: dari data primer (diolah tahun 2013)

Berdasarkan tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa dari 73 responden, paling

dominan 61,6% ibu yang memperoleh tingkat pendidikan yang tinggi, sedangkan

yang rendah hanya 38,4% ibu yang memperoleh tingkat pendidikan.

Page 28: HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN TINGKAT KECERDASAN PADA ANAK …repository.utu.ac.id/252/1/BAB I_V.pdf · kandungan sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Perkembangan

26

4. Tingkat Kecerdasan

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat

Kecerdasan Di SD Negeri 1 Simpang peut Kecamatan Kuala

Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013.

No Tingkat Kecerdasan Frekuensi %

1 Baik 48 65,8

2 Kurang 25 34,2

Total 73 100

Sumber: dari data primer (diolah tahun 2013)

Berdasarkan tabel 4.4 di atas menunjukkan bahwa dari 73 responden, paling

dominan 65,8% siswa/i yang memperoleh Tingkat Kecerdasan yang baik,

sedangkan yang kurang hanya 34,2% siswa/i yang memperoleh tingkat

kecerdasan.

4.1.2 Analisis Bivariat

1. Hubungan Antara Status Gizi Terhadap Tingkat Kecerdasan

Tabel 4.5 Hubungan Antara Status Gizi Dengan Tingkat Kecerdasan Di SD

Negeri 1 Simpang peut Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya

Tahun 2013.

Sumber: dari data primer (diolah tahun 2013)

Hasil analisa statistik dengan menggunakan uji chi-square pada derajat

kemaknaan 95% (α = 0,05) antara tingkat status gizi dengan tingkat kecerdasan

menujukkan nilai p value = 0,000 atau p = < 0,05, maka artinya bahwa ada

hubungan antara statusgizi dengan tingkat kecardasan Di SD Negeri 1 Simpang

peut.

Status Gizi

Tingkat Kecerdasan

Total

p

OR Kurang Baik

n % n % N %

Kurang 20 80.0 12 25,0 32 43,8 0,000 12,000

Baik 5 20,0 36 75,0 41 56,2

Jumlah 25 34,2 48 65,8 73 100

Page 29: HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN TINGKAT KECERDASAN PADA ANAK …repository.utu.ac.id/252/1/BAB I_V.pdf · kandungan sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Perkembangan

27

Namun jika dilihat dari odds ratio (OR) yaitu sebesar 12,000.Maka artinya

status gizi yang kurang memiliki peluang 12 kali dibandingkan dengan status gizi

yang baik.

2. Hubungan Antara Status Sosial Ekonomi Orang Tua Dengan Tingkat

Kecerdasan

Tabel 4.6 Hubungan Antara Status Sosial Ekonomi Orang Tua Dengan

Tingkat Kecerdasan Di SD Negeri 1 Simpang Peut Kecamatan

Kuala Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013.

Sumber: dari data primer (diolah tahun 2013)

Hasil analisa statistik dengan menggunakan uji chi-square pada derajat

kemaknaan 95% (α = 0,05) antara status sosial ekonomi orang tua dengan tingkat

kecerdasan menujukkan nilai p value = 0,000 atau p = < 0,05, maka artinya bahwa

ada hubungan antara status sosial ekonomi orang tua dengan tingkat kecerdasan di

SD Negeri 1 Simpang Peut.

Namun jika dilihat dari odds ratio (OR) yaitu sebesar 10,769.Maka artinya

status sosial ekonomi orang tua yang rendah memiliki peluang 10 kali

dibandingkan dengan status sosial ekonomi orang tua yang tinggi.

Status Sosial

Ekonomi

Orang Tua

Tingkat Kecerdasan

Total

p

OR Kurang Baik

N % n % N %

Rendah 20 80,0 13 27,1 33 45,2 0,000 10,769

Tinggi 5 20,0 35 72,9 40 54,8

Jumlah 25 34,2 48 65,8 73 100

Page 30: HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN TINGKAT KECERDASAN PADA ANAK …repository.utu.ac.id/252/1/BAB I_V.pdf · kandungan sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Perkembangan

28

3. Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Ibu Dengan Tingkat Kecerdasan

Tabel 4.7 Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Ibu Dengan Tingkat

Kecerdasan Di SD Negeri 1 Simpang Peut Kecamatan Kuala

Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013.

Sumber: dari data primer (diolah tahun 2013)

Hasil analisa statistik dengan menggunakan uji chi-square pada derajat

kemaknaan 95% (α = 0,05) antara tingkat pendidikan ibu dengan tingkat

kecerdasan menujukkan nilai p value = 0,013 atau p = < 0,05, maka artinya bahwa

ada hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan tingkat kecerdasan di SD

Negeri 1 Simpang Peut.

Namun jika dilihat dari odds ratio (OR) yaitu sebesar 4,308.Maka artinya

tingkat pendidikan ibu yang rendah memiliki peluang 4 kali dibandingkan dengan

tingkat pendidikan ibu yang tinggi.

4.2.Pembahasan

1.Hubungan Antara Status Gizi Dengan Tingkat Kecerdasan

Dari hasil analisa tabel silang diketahui status gizi dengan tingkat kecerdasan

menunjukkan bahwa nilai p value = 0,000 atau p = < 0,05, maka artinya bahwa

ada hubungan antara status gizi dengan tingkat kecerdasan di SD Negeri 1

Simpang peut.

Namun jika dilihat dari odds ratio (OR) yaitu sebesar 12,000.Maka artinya

status gizi kurang memiliki peluang 12 kali dibandingkan dengan status gizi baik.

Tingkat

Pendidikan Ibu

Tingkat Kecerdasan

Total

p

OR Kurang Baik

n % n % N %

Rendah 15 60,0 13 27,1 28 38,4 0,013 4,308

Tinggi 10 40,0 35 72,9 45 61,6

Jumlah 25 34,2 48 65,8 73 100

Page 31: HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN TINGKAT KECERDASAN PADA ANAK …repository.utu.ac.id/252/1/BAB I_V.pdf · kandungan sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Perkembangan

29

Hubungan tersebut didukung oleh pendapat Pamularsih, A, (2009). Bahwa

makanan sangat berkaitan terhadap bagi tubuh terutama untuk anak sekolah yang

merupakan tahap pertumbuhan dan perkembangan fisik dan kecerdasan. Apabila

makanan tidak cukup zat-zat gizi yang dibutuhkan, dan keadaan ini berlangsung

lama akan menyebabkan perubahan metabolisme dalam otak, berakibat terjadi

ketidakmampuan berfungsi normal. Pada keadaan yang lebih berat dan kronis,

kekurangan gizi dapat menyebabkan pertumbuhan badan terngganggu, badan

lebih kecildiikuti dengan ukuran otak yang juga kecil. Jumlah sel dalam otak

berkurang dan terjadi ketidak matangan dan ketidak sempurnaan organisasi

biokimia dalam otak. Keadaan ini berpengaruh terhadap perkembangan

kecerdasan anak.

2. Hubungan Antara Status Sosial Ekonomi Orang Tua Dengan Tingkat

Kecerdasan

Dari hasil analisa tabel silang diketahui status sosial ekonomi orang tua

dengan tingkat kecerdasan menunjukkan bahwa nilai p value = 0,000 atau p = <

0,05, maka artinya bahwa ada hubungan antara status sosial ekonomi orang tua

dengan tingkat kecerdasan di SD Negeri 1 Simpang peut.

Namun jika dilihat dari odds ratio (OR) yaitu sebesar 10,769.Maka artinya

status sosial ekonomi orang tua yang rendah memiliki peluang 10 kali

dibandingkan dengan status sosial ekonomi orang tua yang tinggi.

Menurut Santrock, J.W, (2007). Telah membuktikan korelasi yang

signifikan antara status sosial ekonomi orang tua dengan tingkat kecerdasan.

Banyak orang tua dengan pendapatan yang r

endah memiliki kesulitan dalam menyediakan makanan yang secara

intelektual dapat menstimulasi anak-anak mereka. Hal ini dapat menjadi penyebab

Page 32: HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN TINGKAT KECERDASAN PADA ANAK …repository.utu.ac.id/252/1/BAB I_V.pdf · kandungan sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Perkembangan

30

rendahnya tingkat kecerdasan anak.Mereka menemukan bahwa orang tua

berpendapatan menengah lebih banyak berkomunikasi dengan anak-anak mereka

dibandingkan dengan orang tua dari kalangan ekonomi yang tinggi.

3. Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Ibu Dengan Tingkat

Kecerdasan

Dari hasil analisa tabel silang diketahui tingkat pendidikan ibu dengan

tingkat kecerdasan menunjukkan bahwa nilai p value = 0,013 atau p = < 0,05,

maka artinya bahwa ada hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan tingkat

kecerdasan di SD Negeri 1 Simpang peut.

Namun jika dilihat dari odds ratio (OR) yaitu sebesar 4,308.Maka artinya

tingkat pendidikan ibu yang rendah memiliki peluang 4 kali dibandingkan dengan

tingkat pendidikan ibu yang tinggi.

Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Indriyanto (2001) yang

menyatakan bahwa hasil belajar siswa berkaitan erat dengan tingkat pendidikan

formal orang tua.Orang tua dengan tingkat pendidikan yang menengah

mempunyai kemampuan lebih untuk membentuk anak dalam belajar

dibandingkan dengan orang tua dengan tingkat pendidikan yang tinggi.

Menurut Suhardjo cit Permatasari, (2008).Seseorang ibu dengan pendidikan

yang rendahakan lebih mempertahankan tradisi- tradisi yang berhubungan dengan

makanan sehingga lebih sulit menerima informasi baru tentang gizi, dan begitu

pula sebaliknya.Tingkat pendidikan ibu sangat mempengaruhi kemampuan

penerimaan informasi tentang gizi.Dengan pendidikan gizi diharapkan tercipta

pola kebiasaan makan yang baik dan sehat, sehingga dapat mengetahuikandungan

gizi, sanitasi dan pengetahuan yang terkait dengan pola makan lainnya.

Page 33: HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN TINGKAT KECERDASAN PADA ANAK …repository.utu.ac.id/252/1/BAB I_V.pdf · kandungan sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Perkembangan

31

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan perhitungan analitik seperti yang diuraikan

pada bab sebelumnya, maka penelitian ini menghasilkan sebagai berikut :

1. Persentase tingkat kecerdasan yang mempunyai status gizi yang baik adalah

sebesar 56,2%, dan status gizi yang kurang adalah sebesar 43,8%.

2. Persentase tingkat kecerdasan yang mempunyai status sosial ekonomi orang

tua yang tinggi adalah sebesar 54,8%, dan status sosial ekonomi orang tua

yang rendah adalah sebesar 45,2%.

3. Persentase tingkat kecerdasan yang mempunyai tingkat pendidikan ibu yang

tinggi adalah sebesar 61,6%, dan tingkat pendidikan ibu yang rendah adalah

sebesar 38,4%.

4. Hasil uji bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan antara status gizi dengan

tingkat kecerdasan di SD Negeri 1 Simpang Peut. Jika dilihat dari Odds Ratio

(OR) yaitu sebesar 12,000, maka artinya status gizi yang kurang memiliki 12

kali peluang dibandingkan dengan status gizi yang baik.

5. Hasil uji bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan antara status sosial

ekonomi orang tua dengan tingkat kecerdasan di SD Negeri 1 Simpang Peut.

Jika dilihat dari Odds Ratio (OR) yaitu sebesar 10,769, maka artinya status

sosial ekonomi orang tua yang rendah memiliki 10 kali di bandingkan dengan

status sosial ekonomi orang tua yang tinggi.

31

Page 34: HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN TINGKAT KECERDASAN PADA ANAK …repository.utu.ac.id/252/1/BAB I_V.pdf · kandungan sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Perkembangan

32

6. Hasil uji bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan antara tingkat pendidikan

ibu dengan tingkat kecerdasan di SD Negeri 1 Simpang Peut. Jika dilihat dari

Odds Ratio (OR) yaitu sebesar 4,038, maka artinya tingkat pendidikan ibu

yang rendah memiliki peluang 4 kali dibandingkan dengan tingkat pendidikan

ibu yang tinggi.

5.2. SARAN

1. Bagi Orang tua

Diharapkan kepada orang tua perlu membiasakan anak untuk

mengkonsumsi makanan bergizi yang sebanding dengan kebutuhan energi

yang digunakan untuk aktifitas anak setiap harinya, serta mendampingi dan

berkomunikasi secara aktif kepada anak demi mendukung perkembangan

kecerdasan anak.

2. Bagi Sekolah

Diharapkan kepada pihak sekolah dapat meningkatkan pemantauan dan

perbaikan pelayanan gizi siswa, dengan Pemberian Makanan Tambahan

(PMT), sehingga dapat membantu peningkatan kecerdasan siswa/i serta

menunjang hasil belajarnya.

3. Bagi Petugas Kesehatan

Usaha perbaikan pelayanan gizi anak sebaiknya dapat lebih dioptimalkan

sehingga dapat memaksimalkan perkembangan kecerdasannya.

4. Bagi Peneliti

Diharapkan bagi peneliti lain mengadakan penelitian lebih lanjut

mengenai hubungan Status Gizi Dengan Tingkat kecerdasan Pada Anak Usia

Sekolah Dasar Ditinjau Dari Status Sosial Ekonomi Orang Tua Dan Tingkat

Pendidikan Ibu.

Page 35: HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN TINGKAT KECERDASAN PADA ANAK …repository.utu.ac.id/252/1/BAB I_V.pdf · kandungan sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Perkembangan

DAFTAR PUSTAKA

Budiman, A, 2005. Hubungan Antara Konsumsi makanan, Prestasi Belajar, Dengan

Status Gizi Dan Kadar Hb Anak Jalanan Di BAwah Asuhan Beberapa

Rumah Singgah Yang Ada Di Yokyakarta. Universitas Gadjah Mada.

Hardywinoto & Setiabudi, 2002. Hubungan Frekuensi dan Asupan Gizi Makan Pagi

Dengan Kadar Hemoglobin (HB) Darah Dan Konsentrasi Di Sekolah Pada

Murid Kelas I dan Kelas VI SDN. Jetishardjo 1 Yokyakarta. Universitas

Gadjah Mada.

Gupta, 2005. Aspek Kesehatan Dan Gizi Anak Balita, Yayasan Obor Indonesia.

Almatsier, S, 2001. Prinsip-prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT Gramedia

Pustaka Utama.

Sukari, 2004. Beban Ganda Masalah Gizi Dan Implikasinya Terhadap Kebijakan

Perkembangan Kesehatan Nasional. Jakarta.

Nichola, 2005. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta.

Bachagie, I, 2003. Pencemaran Lingkungan. Penerbit Buku Kesling. Bogor.

Johari, 2008. Indikator Status Gizi Anak. Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta.

Suhardjo, 2004. Perencanaan Pangan Dan Gizi, Bumi Aksara, Jakarta.

Supariasa, 2004. Penilaian Status Gizi. Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta.

Sukirman, 2007. Tumbuh Kembang Anak Anak Di Lingkungan Keluarga, Jakarta.

Sumadi, 2005. Ilmu Gizi, Penerbit Papas Sinar Sunati, Jakarta.

Setiawan, M, 2000. Dasar-Dasar Ilmu Gizi, Malang.

Yusuf, S, 2004. Pengertian Kecerdasan ( Intelegensi). Laporan Penelitian (05 Maret

2010). Jakarta.

Soemanto, W, 2008. Penelitian Bidang Pangan Dan Gizi Masyarakat, Depdiknas,

Jakarta.

Page 36: HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN TINGKAT KECERDASAN PADA ANAK …repository.utu.ac.id/252/1/BAB I_V.pdf · kandungan sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Perkembangan

Abunaian, D, 2004. Aplikasi Antropometri Sebagai Alat Ukur Status Gizi. Puslitbang

Gizi Bogor.

Depdiknas, 2008. Tingkat Kecerdasan Anak Sekolah Dasar, Penerbit Buku Laporan

Pendidikan, Jakarta.

Depkes, RI, 2004. Analisis Situasi Gizi dan Kesehatan Masyarakat, Direktorat Jendral

Bina Kesehatan Masyarakat. Jakarta.

Achadi, E, 2007. Gizi Dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : PT Raja Grafindo

Persada.

Ahmadi, A, 2005. Perkembangan Kecerdasan anak Sekolah Dasar. Jakarta.

Pamularsih, A, 2009. Hubungan Status Gizi Dengan Prestasi Belajar Siswa di

Sekolah Dasar Negeri 2 Selo Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali.

Laporan Penelitian (05 Maret 2010).

Santrock, J.W, 2007. Perkembangan Anak. Penerbit Erlangga, Jakarta.

Suhardjo cit Permatasari, 2008. Hubungan Antara Tingkat Pendidikan dan

Pengetahuan Ibu dari Anak Taman Kanak-kanak terhadap pemilihan

Multivitamin di Kecamatan Laweyan Kota Surakarta. Laporan Penelitian

(30 Juni 2010).