hubungan sense of humor denganpenyesuaian diri siswa kelas

29
HUBUNGAN SENSE OF HUMOR DENGANPENYESUAIAN DIRI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 AMBARAWA OLEH GALIH AGENG PRADITYO 802013701 TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Guna Memenuhi Sebagian Dari Persyaratan Untuk Mencapai Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2015

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hubungan Sense Of Humor Denganpenyesuaian Diri Siswa Kelas

HUBUNGAN SENSE OF HUMOR DENGANPENYESUAIAN DIRI

SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 AMBARAWA

OLEH

GALIH AGENG PRADITYO

802013701

TUGAS AKHIR

Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Guna Memenuhi Sebagian Dari Persyaratan

Untuk Mencapai Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2015

Page 2: Hubungan Sense Of Humor Denganpenyesuaian Diri Siswa Kelas
Page 3: Hubungan Sense Of Humor Denganpenyesuaian Diri Siswa Kelas
Page 4: Hubungan Sense Of Humor Denganpenyesuaian Diri Siswa Kelas
Page 5: Hubungan Sense Of Humor Denganpenyesuaian Diri Siswa Kelas
Page 6: Hubungan Sense Of Humor Denganpenyesuaian Diri Siswa Kelas
Page 7: Hubungan Sense Of Humor Denganpenyesuaian Diri Siswa Kelas
Page 8: Hubungan Sense Of Humor Denganpenyesuaian Diri Siswa Kelas

HUBUNGAN SENSE OF HUMOR DENGANPENYESUAIAN DIRI

SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 AMBARAWA

Galih Ageng Pradityo

Rudangta Arianti S

Program Studi Psikologi

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2015

Page 9: Hubungan Sense Of Humor Denganpenyesuaian Diri Siswa Kelas

i

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis bahwa terdapathubungan sense

of humor dengan penyesuaian diri siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Ambarawa. Partisipan

penelitian 200siswa kelas VII yang diperoleh dengan menggunakan teknik sampling

jenuh. Sense Of Humor diukur dengan menggunakan Skala MSHS(Multidimensional

Sense of Humor Scale)yang disusun oleh Thorson&Powell terdiri dari 24 aitem

pernyataan, sedangkan variabel Penyesuaian Diridiukur dengan menggunakan Skala

Penyesuaian Diri yang terdiri dari 42 aitem pernyataan yang disusun oleh penulis

berdasarkan teori penyesuaian diri (Schneiders, 1964). Data korelasi penelitian

menunjukanbahwa korelasi antara sense of humor dengan penyesuaian diri memperoleh

hasil r = 0,199 dengan signifikansi 0,005 (p<0,05) dengan r² = 0,0396, maka kontribusi

sense of humor terhadap penyesuaian diri sebesar 3,96% dengan demikian terdapat

96,04% variabel di luar sense of humor yang lebih berkontribusi terhadap penyesuaian

diri.Hasil penelitian tersebut memberikan bukti bahwa hipotesis dapat diterima namun,

hubungan kedua variabel tersebut sangat lemah, sehingga hubungan kedua variabel

tersebut dapat diabaikan. Disarankan peneliti selanjutnya menggunakan variabel lain

seperti kepercayaan diri, keadaan fisik, perkembangan dan kematangan, keadaan

psikologis, lingkungan, serta religiusitas dan kebudayaan.

Kata Kunci : Sense Of Humor , Penyesuaian Diri

Page 10: Hubungan Sense Of Humor Denganpenyesuaian Diri Siswa Kelas

ii

ABSTRACT

The purpose of this study was to determine the relationship between sense of

humor and self adjustment of SMP Negeri 2 Ambarawa 7th Grade students. Subjects

were 200 of 7th grade students. Sense Of Humorwas measured using MSHS

(Multidimensional Sense of Humor Scale)made by Thorson and Powell, consistof 24

item and self adjustment was measured using self adjustment scale consist of 42 item

and made by authorbased on adjustment theory(Schneiders, 1964).Correlation

analysisdata revealed that correlation between sense of humor and self adjustmentr =

0,199, significance 0,005 (p<0,05) with r² = 0,0396 so the contribution of sense of

humor to self adjustment only 3,96% it means there are 96,04% other variables that

correlated with self adjustment.The results prove that the hypothesis,was

accepted,butrelationship between sense of humor and self adjustment was very low so it

can be ignored.In the future researcher suggested use another variables such as self

confidence, physical condition, growth and maturity, psychologycal condition,

religiosity and culture.

Keywords : sense of humor, self adjustment

Page 11: Hubungan Sense Of Humor Denganpenyesuaian Diri Siswa Kelas

1

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam pengembangan sumber

daya manusia. Pendidikan adalah usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja,

teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku yang

diinginkan. Sekolah sebagai lembaga formal merupakan yang digunakan untuk

pencapaian tujuan pendidikan tersebut. Melalui sekolah, siswa belajar berbagai macam

hal. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional dijelaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan

untuk membangkitkan potensi peserta didik melalui kegiatan belajar.

Bagi siswa transisi dari sekolah dasar menuju sekolah menengah pertama

merupakan masa-masa yang sangat penting, sebab di kelas 1SMP siswa mengalami

perubahan dari metode pendidikan SD ke SMP, di mana di SD siswa lebih banyak diajar

atau diampu oleh satu guru kelas yang mengajarkan hampir pada seluruh mata pelajaran,

sedangkan di SMP untuk setiap bidang studi atau mata pelajaran diajarkan oleh guru

yang berbeda (Sukadji, 2000). Peralihan dari SD ke SLTP ini disebut dengan top-dog

phenomenon, di mana terjadi peralihan dari posisi teratas pada saat siswa berada di kelas

enam SD ke posisi terbawah pada saat berada di kelas 1 SMP (Santrock, 2002). Kondisi

tersebut menuntut siswa untuk dapat menyesuaikan diri.

Chaplin (2002) mendefinisikan penyesuaian diri sebagai variasi kegiatan

organisme dalam mengatasi suatu hambatan dan memuaskan kebutuhan-kebutuhan serta

menegakkan hubunganyang harmonis dengan lingkungan fisik dan sosial.Schneiders

(1964) menjelaskan bahwa penyesuaian diri dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:

keadaan fisik, perkembangan dan kematangan, keadaan psikologis, keadaan

lingkungan,tingkat religiusitas dan kebudayaan.

Page 12: Hubungan Sense Of Humor Denganpenyesuaian Diri Siswa Kelas

2

Schneiders (1964) mengemukakan bahwa penyesuaian diri terdiri dari tujuh aspek

mengenai karakteristik penyesuaian diri. Pertama adalahtidak terdapat emosionalitas

yang berlebihan (absence of excessive emotionality), tidak menunjukkan mekanisme

psikologis yang berlebihan (absence of psychological mechanisms). Aspek yang ketiga

adalahtidak terdapat perasaan frustrasi pribadi (absence of the sense of personal

frustration),pertimbangan rasional dan pengarahan diri (rational deliberation and self

direction),kemampuan untuk belajar (ability to learn),pemanfaatan pengalaman

(utilization of past experience),dan yang terakhir adalah sikap-sikap yang realistis dan

objektif (realistic and objective attitude).

Sultanoff (1997), berpendapat bahwa humor membantu penyesuaian sistem

kepercayaan dengan memberi perspektif yang lebih realistis pada “dunia yang tidak

adil” sehingga seseorang yang memiliki humor dapat mengembangkan pemahaman diri

dan memandang dirinya secara realistis, selain itu dengan humor seseorang dapat

menyikapi situasi-situasi yang tidak menyenangkan seperti stresor di lingkungan baru.

Hal yang sama juga dikatakan olehHasanat dan Subandi (1998), bahwa humor dinilai

dapat menimbulkanemosi positif, sebab humor m e m b u a t s e s e o r a n g

m e n j a d i l e b i h r i l e k s , t i d a k t e g a n g l a g i sehingga

pikiranpun dapat lebih berkonsentrasi untukmenyelesaikan masalah.

Pernyataan-pernyataan di atas sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Sherman (1988), Kane, Suls dan Tedech (1977), dan Masten (1986), bahwa humor

merupakan fasilitas interaksi sosial, sehingga melalui humor seseorang mampu

membangun kedekatan dengan orang lain termasuk dalam hal ini memperkenalkan

teman, membangun hubungan dan keintiman dengan orang lain, serta dapat

menghindari perasaan-perasaan negatif dalam pergaulan dengan orang lain.

Page 13: Hubungan Sense Of Humor Denganpenyesuaian Diri Siswa Kelas

3

Nezu,dkk(1999) menyebutkan tentang afiliatif humor, yakni bentuk interpersonal

humor yang melibatkan penggunaan humor (misalnya menceritakan lelucon,

mengatakan hal-hal lucu, atau olok-olok cerdas) untuk membuat orang lain nyaman,

menghibur orang lain, dan untuk meningkatkan hubungan.Namun demikian, Miller

(2004) menyatakan, bahwa untuk menggunakan humor seseorang harus memiliki sense

of humor, sebab tanpa adanya sense of humormaka kejadian seperti apapun itu tidak

meninggalkan kesan lucu.

Pengertian sense of humor menurut Thorson dan Powell (1997) yaitu

merupakan multidimensi dan didalamnya termasuk kemampuan untuk membuat humor,

mengenali humor, mengapresiasikan humor, menggunakan humor sebagai mekanisme

coping dan untuk mencapai tujuan sosial.Maka dari itu sense of humor memiliki peran

pada remaja untuk menerima dan diterima secara sosial oleh teman sebayanya. Thorson

dan Powell (1997) menyatakan empat aspek penting sense of humor, yang terdiri dari:

humor production,humor appreciation, coping humor,attitude toward humor.

Lebih konkret dikatakan oleh Mapriare (dalam Yusuf, 2002) yang, bahwa seorang

remaja harus mendapat penerimaan dari kelompok sebanyanya. Tanpa penerimaan

teman sebaya akan menimbulkan gangguan perkembangan psikis dan sosial remaja.

Dijelaskan lebih lanjut oleh Hurlock dalam Yusuf (2002), bahwa kondisi-kondisi remaja

yang diterima secara sosial teman-teman sebaya adalah sebagai berikut: mudah

mendapatkan teman, memiliki rasa empati, memiliki partisipasi sosial yang tinggi,

ditempatkan pada posisi yang bagus dan terhormat.

Penelitian yang dilakukan oleh Thorson dan Powell (1997) menyatakan, bahwa

sense of humorberkorelasi positif dengan penyesuian diri yang baik, selain itu diperoleh

korelasi negatif antara sense of humor dengan penyesuaiandiri yang buruk. Penelitian

Page 14: Hubungan Sense Of Humor Denganpenyesuaian Diri Siswa Kelas

4

lain yang dilakukan oleh Inderawati (2008) tentang hubungan antara sense of humor

dengan penyesuaian diri mahasiswa baru Fakultas Psikologi UGMjuga menunjukkan,

bahwa sense of humormemiliki hubungan positif dengan penyesuaian diri mahasiswa

baru Fakultas Psikologi UGM,artinya semakin tinggi sense of humor yang dimiliki oleh

mahasiswa baru Fakultas Psikologi UGM maka penyesuaian dirinya di kampus semakin

tinggi pula. Penelitian yang dilakukan oleh Hadziq (2014) tentang

hubunganantarasenseofhumordenganpenyesuaiandiri pada mahasiswa tahun pertama

penghuni asrama Universitas Negeri Malang juga menunjukkan hal yang sama, bahwa

terdapathubungan yang positif signifikan antarasenseofhumordenganpenyesuaiandiri

pada mahasiswa tahun petama penghuni asrama Universitas Negeri Malang. Beberapa

hasil penelitian tersebut memberikan penguatan bahwa humor merupakan sarana atau

fasilitas dalam membangun kedekatan sosial termasuk dalam hal ini penyesuaian diri.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Kuiper (2004) menunjukkan hal yang

berbeda, bahwa sense of humor tidak memiliki kontribusi terhadap kemampuan

(kompetensi) personal dalam hal meningkatkan kualitas hubungan secara sosial. Hal

yang sama juga dikatakan oleh Foot (1991), bahwa humor dianggap sebagai langkah

untuk mengatasi masalah dalam hal hubungan sosial belum sepenuhnya dapat

dibuktikan kebenarannya.

Berdasarkan temuan-temuan tersebut, maka dapat dikatakan bahwa sense of

humor tidak selalu dapat digunakan sebagai salah satu alternatif yang cukup praktis,

efektif, dan efisien dalam hal penyesuaian diri.Namun demikian, belum diketahui

apakah hal-hal tersebut juga berlaku untuk remaja awal.Dengan adanya temuan-temuan

hasil penelitian lain yang bertentangan maka untuk mengetahui sejauhmana hubungan

sense of humor dengan penyesuian diri perlu dilakukan penelitian yang lebih mendalam.

Page 15: Hubungan Sense Of Humor Denganpenyesuaian Diri Siswa Kelas

5

Berdasarkan wawancara peneliti dengan sembilanorang siswa baru pada siswa

kelas VII pada semester I di SMP Negeri 02 Ambarawamengenai masalah sense of

humor diperoleh keterangan bahwa pada dasarnya sembilan orang siswa menyatakan

sama-sama mampu mengomentari sesuatu yang dianggap lucu.Akan tetapisaat ditanya

lebih jauh tentang hubungan sense of humor dengan penyesuaian diri di lingkungan

sekolah baru, lima orang siswa menyatakan bahwa sense of humormembantu mereka

dalam hal penyesuaian diri di lingkungan sekolah yang baru.Empat orang lainnya

menyatakan bahwa sense of humor tidak sepenuhnya dapat membantu melakukan

penyesuaian diri. Hal tersebut membuat peneliti tertarik untukmeneliti lebih lanjut

tentang hubungan sense of humor dengan kepercayaan diri di kalangan siswa kelas VII

SMP Negeri 02 Ambarawa.

Berdasarkanuraian tersebut, dapat diketahui bahwa sense of humor yang baik akan

dapat menimbulkan penyesuaian yang baik pula.Seperti pernyataan yang di sebutkan

oleh beberapa siswa yang juga diukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Thorson

dan Powell (1997) yang menyatakan bahwa sense of humorberkorelasi positif dengan

penyesuian diri yang baik, selain itu diperoleh korelasi negatif antara sense of humor

dengan penyesuaiandiri yang buruk. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis

penelitian ini adalah terdapat hubungan antarasense of humor dengan penyesuaian

diripada siswa Kelas VII di SMP Negeri 02 Ambarawa.

Page 16: Hubungan Sense Of Humor Denganpenyesuaian Diri Siswa Kelas

6

METODE PENELITIAN

Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Penelitian

ini menggunakan desain korelasional.Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah seluruh siswa kelas Kelas VII semester I di SMP Negeri 02 Ambarawa yang

berjumlah 200 orang.Teknik sampling yang digunakan untuk memperoleh sampel

dalam penelitian ini adalah total sampling atau sensus(Notoatmodjo, 2002).

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner, berikut

penjelasannya:

1. Skala penyesuaian diri

Skala penyesuaian diri diukur menggunakan7 (tujuh) aspek penyesuaian diri yang

dariSchneiders (1964). Tujuh aspek tersebut kemudian diterjemahkan menjadi 14

indikator. Indikator-indikator tersebut diterjemahkan menjadi 42 item pernyataan

dengan kriteria 21item favourable, dan 21 item unfavourable dengan model skala

Likert dengan empat pilihan respons, yaitu Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak

Setuju (TS), Setuju (S), dan Sangat Setuju (SS) (Notoatmodjo, 2002).

2. Skala sense of humor

Skala sense of humordiukur menggunakan 4 (empat) aspek sense of humor dari

Thorson dan Powell (1997) dengan kriteria 19 item favourable, dan 5 unfavourable

sehingga jumlah pernyataan 24 item dengan skala model Likert dengan empat

pilihan respons, yaitu Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Setuju (S),

dan Sangat Setuju (SS).

Page 17: Hubungan Sense Of Humor Denganpenyesuaian Diri Siswa Kelas

7

Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner

Uji validitas dilakukan dengan menggunakan validitas isi. Validitas isi dalam

penelitian ini dilakukan dengan cara memeriksa apakah item-item pertanyaan di dalam

kuesioner memang sudah sesuai dengan isi dari masing-masing variabel yang diteliti

(Notoatmodjo, 2002).Uji validitas isi dalam penelitian ini dilakukan dengan berdasarkan

7 (tujuh) aspek penyesuaian diri Schneiders (1964). Tujuh aspek tersebut kemudian

diterjemahkan menjadi 14 indikator. Indikator-indikator tersebut diterjemahkan kembali

menjadi 42 item pernyataan dengan kriteria 21item favourable, dan 21 item

unfavourable. Sedangkan variabel sense of humormenggunakan 4 (empat) aspek sense

of humor dari Thorson dan Powell (1997) dengan kriteria 19 item favourable, dan 5

unfavourable sehingga jumlah pernyataan 24 item berbahasa Inggris kemudian

diterjemahkan menjadi bahasa Indonesia dan penggunaan bahasanya disesuaikan

dengan subjek.

Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan uji statistik cronbach alpha.

Suatu konstruk dikatakan reliabel apabila memiliki nilai ralpha positif dan ralpha≥ 0,6

(Nunnally dalam Ghozali, 2004).

Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis korelasi product

moment dari Pearson.

Page 18: Hubungan Sense Of Humor Denganpenyesuaian Diri Siswa Kelas

8

Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov (K-SZ) dari SPSS

(Statistical Packages for Social Sciences) 17.0, dengan kriteria p> 0,05 berarti data

terdistribusi normal (Ghozali, 2004).

Uji Linieritas

Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai

hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Dua variabel dikatakan mempunyai

hubungan yang linear bila signifikansi (Linearity) kurang dari 0,05(Ghozali, 2004).

Analisis Data

M e t o d e a n a l i s i s y a n g d i g u n a k a n d a l a m

p e n e l i t i a n i n i a d a l a h product moment . Analisis product moment

dalam penelitian ini diperoleh melalui alat bantu SPSS 16 for Windows.

HASIL PENELITIAN

Karakteristik Responden

Tabel 1

Karakteristik Responden

No Keterangan Jumlah Prosentase Total

1 Jenis Kelamin

Laki-laki 111 55,50 200

Perempuan 89 44,50

2 Usia 12 45 22,50 200

13 142 71,10

14 13 6,50

Hasil penelitian menjelaskan bahwa mayoritas responden, yaitu 111 orang

(55,50%) berjenis kelamin laki-laki, dan minoritas responden, yaitu 89 orang (44,50%)

berjenis kelamin perempuan. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa mayoritas

Page 19: Hubungan Sense Of Humor Denganpenyesuaian Diri Siswa Kelas

9

responden berusia 13 tahun, yaitu 142 orang (71,10%), sedang minoritas responden

berusia 14 tahun, yaitu sebanyak 13 orang (6,50%).

Analisis Statistik Diskriptif

Tabel 2

Analisis Statistik Deskriptif Penelitian

No Variabel Range Jumlah % Keterangan Total

1 Sense of Humor (X) X < 73 25 12,50 Rendah 200

73≤ X ≤ 90 139 69,50 Sedang

X <90 36 18,00 Tinggi

2 Penyesuaian Diri (Y) X < 112 26 13,00 Rendah 200

112≤ X ≤ 132 143 71,50 Sedang

X ≥ 132 31 15,50 Tinggi

Untuk keperluan analisis deskripsi, maka total skor jawaban responden dikategorikan

berdasarkan nilai mean dan standar deviasi (σ), sebagai berikut (Azwar, 2005) :

X < (µ-1,0σ) : Rendah

(µ-1,0σ) ≤ X < (µ+1,0σ) : Sedang

X ≥(µ+1,0σ) : Tinggi

Berdasarkan uraian di atas diperoleh kategori sebagai berikut:

1. Penyesuaian Diri (Y) X < 112 : Rendah

112≤ X ≤ 132 : Sedang

X≥ 132 : Tinggi

2. Sense of Humor (X) X < 73 : Rendah

73≤ X ≤ 90 : Sedang

X<90 : Tinggi

Mengacu pada hasil perhitungan di atas, maka dapat dijelaskan bahwa variabel

penyesuaian diri mayoritas respondenadalah 143 siswa (71,50%) tergolong memiliki

penyesuaian diri sedang (112≤ X < 132). Minoritas responden, yaitu 26 orang (13%)

memiliki penyesuaian diri rendah (X < 112). Sementara untuk variabel sense of humor,

mayoritas responden yaitu 139 orang (69,50%) memiliki sense of humor sedang (73≤ X

Page 20: Hubungan Sense Of Humor Denganpenyesuaian Diri Siswa Kelas

10

≤ 90), dan minoritas responden, yaitu 25 orang memiliki sense of humor rendah (X <

73), yaitu 25 orang (12,50%).

Uji Reliabilitas

Tabel 3

Hasil Uji Reliabilitas

No.

Variabel

Cronbach Alpha

1. Sense of Humor (X) 0,9425

2. Penyesuaian Diri (Y) 0,9508

Hasil uji reliabilitas kuesioner penyesuaian diri diperoleh nilai cronbach alpha=

0,9508>0,6 sehingga reliabel. Sementara hasil uji reliabilitas kuesioner sense of humor

diperoleh nilai nilai sebesar 0,9425>0,6 sehingga reliabel.

Pengujian AsumsiKlasik

Uji Normalitas

Tabel 4

Hasil Uji Normalitas

(One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test)

Penyesuaian Diri (Y) Sense of Humor (X)

N 200 200

Normal Parameters(a,b) Mean 121.8000 81.6000

Std. Deviation 9.88019 8.76666

Most Extreme Differences Absolute .072 .083

Positive .072 .053

Negative -.051 -.083

Kolmogorov-Smirnov Z 1.013 1.170

Asymp. Sig. (2-tailed) .256 .130

a Test distribution is Normal.

b Calculated from data.

Uji normalitas data digunakan Kolmogorov-Smirnov (KS) dinyatakan

berdistribusi normal karena masing-masing variabel memiliki p>0,05 (penyesuaian diri

= 0,256, dan sense of humor= 0,130).

Page 21: Hubungan Sense Of Humor Denganpenyesuaian Diri Siswa Kelas

11

Uji Linearitas

Tabel 5

Hasil Uji Linearitas

Hasil uji linearitas pada tabel 5 didapati nilai signifikansi pada linieritassebesar

0,007. Oleh karena p<0,05, maka kedua variabel tersebut dikatakan linier dan

memenuhi syarat untuk dilakukan uji korelasi Pearson Product Moment.

Diagram 1

Diagram Pencar

Dari diagram diatas jika dilihat dari penyebarannyayang terlalu menyebar

sehinggabisa diprediksi bahwa korelasi antara sense of humor dengan penyesuaian diri

rendah.

Sum of

Squares Df Mean

Square F Sig.

Sense of Humor (X) *

Penyesuaian Diri (Y)

Between Groups (Combined) 2945.608 45 65.458 .816 .784

Linearity 608.455 1 608.455 7.588 .007

Deviation

from Linearity 2337.153 44 53.117 .662 .944

Within Groups 12348.392 154 80.184

Total 15294.000 199

Page 22: Hubungan Sense Of Humor Denganpenyesuaian Diri Siswa Kelas

12

Uji Korelasi

H0= Tidak ada hubungan antara sense of humor dengan penyesuaian diri siswa kelas VII

SMP Negeri 02 Ambarawa.

H1= Ada hubungan antarasense of humor dengan penyesuaian diri siswa kelas VII SMP

Negeri 02 Ambarawa.

Kriteria uji : tolak H0 jika diperoleh nilai p ≤ 0,05

Tabel 6

Hasil Uji Korelasi

Correlations

Penyesuaian Diri (X) Sense of Humor (Y)

Penyesuaian Diri (X) Pearson Correlation 1 .199**

Sig. (2-tailed) .005

N 200 200

Sense of Humor (Y) Pearson Correlation .199** 1

Sig. (2-tailed) .005

N 200 200

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan hasil analisis data di atas, dapat diketahui bahwa korelasi antara

sense of humor dengan penyesuaian diri diperoleh hasil r = 0,199 dengan signifikansi

0,005 (p<0,05) dengan r² = 0,0396, maka kontribusi sense of humor terhadap

penyesuaian diri sebesar 3,96%. Hasil penelitian tersebut memberikan bukti bahwa

hipotesis penelitian yang menyatakan adanya hubungan antara sense of humor dengan

penyesuaian diri pada siswa Kelas VII semester I di SMP Negeri 02 Ambarawa dapat

diterima. Namun demikian hubungan kedua variabel tersebut sangat lemah, karena nilai

koefisien korelasi yang dihasilkan hanya 0,199 sehingga hubungan kedua variabel

Page 23: Hubungan Sense Of Humor Denganpenyesuaian Diri Siswa Kelas

13

tersebut dapat diabaikan. Hal ini sudah dapat dilihat dari diagram pencar yang hasilnya

terlalu menyebar sehingga menunjukkan korelasi yang rendah.

Pembahasan

Hasil penelitian menunjukanbahwa korelasi antara sense of humor dengan

penyesuaian diri memperoleh hasil r = 0,199 dengan signifikansi 0,005 (p<0,05) dengan

r² = 0,0396, maka kontribusi sense of humor terhadap penyesuaian diri sebesar 3,96%

dengan demikian terdapat 96,04% variabel di luar sense of humor yang lebih

berkontribusi terhadap penyesuaian diri pada remaja awal.

Temuan fakta hasil penelitian ini memberikan dukungan pada hasil penelitian

yang dilakukan oleh Kuiper (2004) menunjukkan sense of humor tidak memiliki

kontribusi terhadap kemampuan (kompetensi) personal dalam hal meningkatkan

kualitas hubungan secara sosial. Hal yang sama juga dikatakan oleh Foot (1991), bahwa

upaya untuk menganggap humor secara langkah untuk mengatasi masalah dalam hal

hubungan sosial belum sepenuhnya dapat dibuktikan kebenarannya.

Namun penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh

Thorson dan Powel (1997) yang menyatakan, bahwa sense of humorberkorelasi positif

dengan penyesuian pada hidup yang aman, selain itu diperoleh korelasi negatif antara

sense of humor dengan penyesuaian yang buruk. Penelitian lain yang dilakukan oleh

Inderawati (2008) tentang hubungan antara sense of humor dengan penyesuaian diri

mahasiswa baru Fakultas Psikologi UGM juga menunjukkan, bahwa sense of humor

memiliki hubungan positif dengan penyesuaian diri mahasiswa baru Fakultas Psikologi

UGM. Artinya semakin tinggi sense of humor yang dimiliki oleh mahasiswa baru

Fakultas Psikologi UGM maka penyesuaian dirinya di kampus semakin tinggi pula.

Page 24: Hubungan Sense Of Humor Denganpenyesuaian Diri Siswa Kelas

14

Hubungan kedua variabel tersebut secara deskriptif dapat dilihat pada sebaran

data hasil penelitian, pada data sense of humor mayoritas responden memiliki sense of

humorsedang (139 orang atau 69,50%), sementara pada data penyesuaian diri,

mayoritas responden juga dinilai memiliki penyesuaian diri sedang (143 orang atau

71,50%). Berdasarkan temuan tersebut maka mayoritas responden memiliki sense of

humor sedang sehingga kemampuan penyesuaian dirinyapun sedang.Tetapi karena hasil

analisis korelasi Pearson menunjukkan, hubungan kedua variabel sangat lemah, maka

dapat terjadi tiga kemungkinan, yaitu responden yang memiliki sense of humor dengan

kategori rendah belum tentu memiliki penyesuaian diri rendah pula, tapi kemungkinan

juga terdapat responden yang memiliki penyesuaian diri sedang dan tinggi. Begitu juga

dengan responden yang memiliki sense of humor sedang responden belum tentu

memiliki penyesuaian diri yang sedang, kemungkinan terdapat juga responden yang

memiliki penyesuaian diri rendah dan tinggi. Sama halnya dengan responden yang

memiliki sense of humor tinggi belum tentu memiliki penyesuaian diri yang tinggi juga,

tapi kemungkinan juga terdapat responden yang memiliki penyesuaian diri rendah dan

sedang.

Jika dikelompokkan sesuai dengan jenis kelamin siswa, maka hasil uji

korelasinya adalah :

Page 25: Hubungan Sense Of Humor Denganpenyesuaian Diri Siswa Kelas

15

Tabel 7

Hasil Uji Korelasi Siswa Laki-laki

Correlations

Penyesuaian Diri (X) Sense of Humor (Y)

peyesuaian diri Pearson Correlation 1 .250**

Sig. (2-tailed) .008

N 111 111

sense of humor Pearson Correlation .250** 1

Sig. (2-tailed) .008

N 111 111

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan hasil analisis data di atas, dapat diketahui bahwa korelasi antara

sense of humor dengan penyesuaian diri pada siswa laki-laki diperoleh hasil r =

0,25dengan signifikansi 0,008 (p<0,05) dengan r² = 0,0625, maka kontribusi sense of

humor terhadap penyesuaian diri pada siswa laki-laki sebesar 6,25%. Maka dapat

disimpulkan bahwa hubungan antara sense of humor dengan penyesuaian diri siswa

laki-laki memiliki hubungan yang sangat lemah.

Tabel 8

Hasil Uji Korelasi Siswa Perempuan

Correlations

Penyesuaian Diri (X) Sense of Humor (Y)

penyesuaian diri Pearson Correlation 1 .131

Sig. (2-tailed) .220

N 89 89

sense of humor Pearson Correlation .131 1

Sig. (2-tailed) .220

N 89 89

Sedangkan hasil uji korelasi pada tabel 8 didapati tidak ada hubungan yang

signifikan antara sense of humor dengan penyesuaian diri pada siswi kelas VII di SMP

Negeri 02 Ambarawa.

Page 26: Hubungan Sense Of Humor Denganpenyesuaian Diri Siswa Kelas

16

Berdasarkan hasil uji korelasi berdasarkan jenis kelamin siswa, mendukung hasil

uji korelasi secara umum. Hasilnya menunjukan hal yang kurang lebih sama yaitu,

sangat lemahnya hubungan antara sense of humordengan penyesuaian diri pada siswa

kelas VII di SMP Negeri 02 Ambarawa.

Berdasarkan penjelasan tersebut dapat dikatakan bahwa sense of humordalam

hubungannya dengan penyesuaian diri dapat diabaikan. Sehingga dalam penelitian

terdapat faktor lain yang lebih mempengaruhi penyesuaian diri selain sense of humor

seperti yang dijelaskan oleh Schneiders (1964), seperti: keadaan fisik, perkembangan

dan kematangan, keadaan psikologis, lingkungan, serta religiusitas dan kebudayaan.

PENUTUP

Berdasarkan uraian pada bab-bab terdahulu, maka pada bab ini akan

dipaparkan mengenai simpulan dan saran dari hasil penelitian.

Simpulan

Berdasarkan hasil pembahasan dan analisis data peneliti memberikan simpulan

sebagai berikut :

Hasil penelitian menunjukkanhipotesis bahwa terdapat hubungan antara sense of humor

dengan penyesuaian diri pada siswa Kelas VII semester I di SMP Negeri 02 Ambarawa

dapat diterima, dibuktikan nilai p= 0,005 (p<0,05). Tetapi jika diamati hubungan kedua

variabel tersebut lemah, yaitu 0,199 sehingga hubungan kedua variabel dapat diabaikan.

Saran

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan antara sense of humor dengan

penyesuaian diri pada siswa Kelas VII semester I di SMP Negeri 02 Ambarawa adalah

Page 27: Hubungan Sense Of Humor Denganpenyesuaian Diri Siswa Kelas

17

sangat lemah walaupun kedua variabel tersebut menunjukkan adanya hubungan yang

signifikan. Sesuai dengan temuan tersebut maka peneliti dapat memberikan saran

sebagai berikut :

1. Bagi Siswa

Berdasarkan temuan hasil penelitian ini maka disarankan para siswa lebih

mengembagkan diri dengan mengikuti organisai-organisasi yang ada, karena

dengan mengikuti organisasi-organisasi tersebut dapat membantu siswa dalam

mengembangkan kemampuan menyesuaiakan diri. Siswa juga disarankan lebih

menekankan pada faktor-faktor yang lebih berpengaruh terhadap penyesuaian diri

karena banyak faktor lain selain sense of humor yang memengaruhi penyesuaian

diri.

2. Bagi Pihak Sekolah

Pihak sekolah lebih disarankan untuklebih memerhatikan faktor-faktor lain yang

lebih berpengaruh terhadap penyesuaian diri siswa, karena pada siswa laki-

lakihubungan antara kedua variabel tersebut sangat lemah dan pada siswa

perempuan tidak berkorelasi.Sekolah diharapkan mampu membuat sebuah sarana

seperti membuat sebuah pelatihan atau seminar tentang penyesuaian diri. Faktor

lain selain sense of humor yang lebih berpengaruh terhadap penyesuaian diri antara

lain seperti keadaan fisik, perkembangan dan kematangan, keadaan psikologis,

lingkungan, serta religiusitas dan kebudayaan.

3. Bagi penelitian lebih lanjut

Diharapkan dapat melakukan penelitian dengan menggukan variabel yang lain

seperti keadaan fisik, perkembangan dan kematangan, keadaan psikologis,

lingkungan, serta religiusitas dan kebudayaan.

Page 28: Hubungan Sense Of Humor Denganpenyesuaian Diri Siswa Kelas

18

DAFTAR PUSTAKA

Chaplin, J. P. (2002). Kamus lengkap psikologi, Diterjemahkan oleh Kartini-Kartono.

Jakarta: Raja Grafindo Utama.

Foot, H. (1991) The psychology of humor and laughter. In Cochrane, R. and D. Caroll

(eds.), Psychology and Social Issues. Diunduh dari

http://opr.sagepub.com/content/1/4/316.full.pdf+html.

Ghozali, I. (2004). Analisis multivariate dengan program SPSS. Semarang: Badan

Penerbit Universitas Diponegoro.

Hadziq, R. (2014). Hubunganantarasenseofhumordankonsep diridenganpenyesuaiandiri

pada mahasiswa tahun pertama penghuni asrama mahasiswa universitas

negeri malang. Jurnal Psikologi.Diunduh dari http://karya-

ilmiah.um.ac.id/index.php/Fak-Psikologi/article/32174.

Hasanat, N.U., & Subandi. (1998). Pengembangan alat kepekaan terhadap humor.

Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta.

Inderawati, I.S. (2008). hubungan antara sense of humor dengan penyesuaian diri

sebagai mahasiswa baru. Jurnal Psikologi, Diunduh dari

http://ppkb.ugm.ac.id.

Kane, T. R.,Suls, J., &Tedesch, J. T. (1977). Humor as a tool of social

interaction.Journal of Personality and Social Psychology.Diunduh dari

http://opr.sagepub.com/content/3/8/257.full.pdf+htmlt.

Kuiper, N. A., Grimshaw, M., Leite, C., & Kirsh, G. (2004). Humor is not always the

best medicine: Specific components of sense of humor and psychological

well-being. Humor: International Journal of Humor Research, 17, 135–168.

Diunduh dari www.autc.cov.au/pr/psychology/pdf.

Masten, A. S. (1986). Humor and competence in school-aged children. Child

Development. Diunduh dari

http://www.jstor.org/stable/1130601?seq=1#page_scan_tab_contents.

Miller, D.M. (2004). The Correlation between sense of humor and mental health.

Journal of psychology department. Diunduh

darihttp://clearinghouse.missouriwestern.edu/manuscript.405.php.

Nezu, M., Arthur., Nezu, M., Christine., Blisset, E., & Sonia. (1999). Sense of humor as

a moderator of the relation between stressful events and psychological

distress: a prospective analysis. Journal of Personality and Social

Psychology. Diunduh dari http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/3361423.

Notoatmojo, S. (2002). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Page 29: Hubungan Sense Of Humor Denganpenyesuaian Diri Siswa Kelas

19

Santrock, J. W. (2002). Adolescence perkembangan remaja. Jakarta: Erlangga.

Sarwono. (2004). Psikologi remaja. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Schneiders, A.A.(1964). Personal adjustment and mental health. New York : Holt,

Reinhart & Winston Inc.

Sherman, L.W. (1988). Humor and social distance in elementary school children.

Humor:Internationul Journal of Humor Researchl. Diunduh dari

http://www.users.miamioh.edu/shermalw/Sherman_Humor-ISHS88.pdf.

Sukadji, S. (2000). Psikologi pendidikan dan psikologi sekolah. Jakarta: LPSP3

Fakultas Psikologi UI.

Sultanoff, S. (1997). Survival of the wittiest; creating resilience through humor.

Therapeutic Humor, Publication of the American Association

forTherapeutic Humor.Diunduh

darihttp://clearinghouse.missouriwestern.edu/manuscript.225.php.

Thorson, J. A.,& Powell, F. C. (1997). Psychological health and sense of humor.

Journal of Clinical Psuchology, Vol. 53 No. 6.Diunduh dari

http://users.skynet.be/bs939021/artikels/psychological%20health%20and%2

0sense%20of%20humor.pdf.

Syamsu, L.N. (2002) Psikologi perkembangan anak dan remaja. Bandung: Remaja

Rosdakarya.