hubungan sains dan agama

Upload: mohd-syahmi

Post on 01-Mar-2016

74 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

hubungan antara sains dan agama

TRANSCRIPT

Hubungan sains dan agama

Dalam dunia modern sekarang ini sains merupakan karunia tak tertandingi sepanjang zaman bagi kehidupan manusia dalam menghadapi segala tuntutan dan perkembangannya. Dan sudah menjadi kebutuhan manusia yang ingin mencapai kemajuan dan kesejahteraan hidup, untuk menguasai dan memanfaatkan sains sebagai prasyarat bagi kelangsungan hidupnya. Namun, apakah kemajuan dan kesejahteraan hidup ini menjadi tujuan tunggal atas penguasaan dan pemanfaatan sains?.

Pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagi hasil aplikasi sains tampak jelas memberikan kesenangan bagi kehidupan lahiriah manusia secara luas. Dan manusia telah mampu mengeksploitasi kekayaan-kekayaan dunia secara besar-besaran. Yang menjadi permasalahan adalah pesatnya kemajuan itu sering diikuti dengan merosotnya kehidupan beragama (A. Sahirul Alim,1999:67).

Sebagai makhluk berakal, tentunya manusia juga sangat menyadari kebutuhannya untuk memperoleh kepastian, baik ilmiah maupun ideologi. Melalui sains, manusia berhubungan dengan realitas dalam memahami keberadaan diri dan lingkungannya. Dan agama menyadarkan manusia akan hubungan keragaman realitas tersebut, untuk memperoleh derajat kepastian mutlak, yakni kesadaran kehadiran Tuhan. Keduanya sama-sama penjelajahan realitas. Namun kualifikasi kebenaran yang bagaimanakah yang diperlukan manusia, sehingga realitas sains dan agama masih sering dipertentangkan? Untuk menyelesaikan ketegangan yang terjadi antara sains dan agama dapat ditinjau berbagai macam varian hubungan yang dapat terjadi antara sains dan agama. Namun, hendaknya terlebih dahulu dipahami konsep dan paradigma sains menurut para ilmuwan. Secara terminologi, sains berarti ilmu pengetahuan yang sistematik dan obyektif serta dapat diteliti kebenarannya ( M. Ridwan, dkk, 1999:577 ).

Sedangkan menurut Achmad Baiquni (1995:5) mendefinisikan sains sebagai himpunan pengetahuan manusia tentang alam yang diperoleh sebagai konsensus para pakar pada penyimpulan secara rasional mengenai hasil-hasil analisis yang kritis terhadap data-data pengukuran yang diperoleh dari observasi pada gejala-gejala alam.

Melalui proses pengkajian yang dapat diterima oleh akal, sains disusun atas dasar intizhar pada gejala-gejala alamiah yang dapat diperiksa berulang-ulang atau dapat diteliti ulang oleh orang lain dalam eksperimen laboratorium. Kata intizhar (nazhara) dapat berarti mengumpulkan pengetahuan melalui pengamatan atau observasi dan pengukuran atau pengumpulan data pada alam sekitar kita, baik yang hidup maupun yang tak bernyawa. (Abuddin Nata, 1993:100).

Dalam mencermati konsep sains, Bruno Guiderdoni (2004:41) mengemukakan pendapat yang disertai pula penalaran terhadap konsep agama. Dia membedakan istilah sains dan agama dalam banyak definisi.

1. Bahwa sains menjawab pertanyaan bagaimana, sedangkan agama menjawab pertanyaan mengapa.

2. Sains berurusan dengan fakta, sedangkan agama berurusan dengan nilai atau makna.

3. Sains mendekati realitas secara analisis, sedangkan agama secara sintesis.

4. Sains merupakan upaya manusia untuk memahami alam semesta yang kemudian akan mempengaruhi cara hidup kita, tetapi tidak membuat kita menjadi manusia yang lebih baik. Sedangkan agama adalah pesan yang diberikan Tuhan untuk membantu manusia mengenal Tuhan dan mempersiapkan manusia untuk menghadap Tuhan.

Oleh karena itu, Ian G. Barbour (2002:47) mencoba memetakan hubungan sains dan agama dengan membuka kemungkinan interaksi di antara keduanya. Melalui tipologi posisi perbincangan tentang hubungan sains dan agama, dia berusaha menunjukkan keberagaman posisi yang dapat diambil berkenaan dengan hubungan sains dan agama. Tipologi ini terdiri dari empat macam pandangan, yaitu: Konflik, Independensi, Dialog, dan Integrasi yang tiap-tiap variannya berbeda satu sama lain.

1.Konflik

Pandangan konflik ini mengemuka pada abad ke19, dengan tokoh-tokohnya seperti: Richard Dawkins, Francis Crick, Steven Pinker, serta Stephen Hawking. Pandangan ini menempatkan sains dan agama dalam dua ekstrim yang saling bertentangan. Bahwa sains dan agama memberikan pernyataan yang berlawanan sehingga orang harus memilih salah satu di antara keduanya. Masing-masing menghimpun penganut dengan mengambil posisi-posisi yang bersebrangan. Sains menegasikan eksistensi agama, begitu juga sebaliknya. Keduanya hanya mengakui keabsahan eksistensi masing-masing.

2.Independensi

Tidak semua saintis memilih sikap konflik dalam menghadapi sains dan agama. Ada sebagian yang menganut independensi, dengan memisahkan sains dan agama dalam dua wilayah yang berbeda. Masing-masing mengakui keabsahan eksisitensi atas yang lain antara sains dan agama. Baik agama maupun sains dianggap mempunyai kebenaran sendiri-sendiri yang terpisah satu sama lain, sehingga bisa hidup berdampingan dengan damai (Armahedi Mahzar, 2004:212). Pemisahan wilayah ini dapat berdasarkan masalah yang dikaji, domain yang dirujuk, dan metode yang digunakan. Mereka berpandangan bahwa sains berhubungan dengan fakta, dan agama mencakup nilai-nilai. Dua domain yang terpisah ini kemudian ditinjau dengan perbedaan bahasa dan fungsi masing-masing.

3.Dialog

Pandangan ini menawarkan hubungan antara sains dan agama dengan interaksi yang lebih konstruktif daripada pandangan konflik dan independensi. Diakui bahwa antara sains dan agama terdapat kesamaan yang bisa didialogkan, bahkan bisa saling mendukung satu sama lain. Dialog yang dilakukan dalam membandingkan sains dan agama adalah menekankan kemiripan dalam prediksi metode dan konsep. Salah satu bentuk dialognya adalah dengan membandingkan metode sains dan agama yang dapat menunjukkan kesamaan dan perbedaan.

4.Integrasi

Pandangan ini melahirkan hubungan yang lebih bersahabat daripada pendekatan dialog dengan mencari titik temu diantara sains dan agama. Sains dan doktrin-doktrin keagamaan, sama-sama dianggap valid dan menjadi sumber koheren dalam pandangan dunia. Bahkan pemahaman tentang dunia yang diperoleh melalui sains diharapkan dapat memperkaya pemahaman keagamaan bagi manusia yang beriman.

Untuk lebih lengkapnya, baca di sini

Nah, mari berdiskusi sebaiknya hubungan antara sains dengan agama yang bagaimana? (mengacu pada empat tipology di atas) atau dengan kata lain, anda pendukung hubungan yang mana?? tentunya dengan alasannya.

@Mod, tolong jangan di tutup thread ini karena diharapkan dapat memberikan manfaat pada para user dan kalau ada yang komentarnya keterlaluan akan dilaporkan untuk ditindak, sehingga tidak mengganggu jalannya diskusi. Pembahasan agama yang dipakai disini adalah agama secara umumSains dan Agama: Hubungan yang tidak dapat dipisahkan

Oleh: Muhammad Safwan bin IshakPENGENALANSedasarwarsa ini, suatu perkembangan yang tidak dijangka di dalam dunia sains, teknologi dan inovasi ialah telihatnya kerapatan pandangan atau persefahaman pendapat yang menakjubkan di antara konsep-konsep yang objektik dan rasional di dalam dunia sains dengan konsep-konsep keagamaan. Perkembangan ini sememangnya diingini oleh sekalian manusia walaupun ada sesetengah yang merasa kehairanan dan kerisauan apabila pertembungan dua daya budaya yang terbesar di dalam kehidupan manusia ini kononnya telah berzaman-zaman bercanggah di antara satu sama lain. Kebrontakkan ini menyebabkan manusia lemah dan lalai dengan kehidupan yang meronakan. Hidup tanpa agama, halatuju yang mengutamakan hukum akal semata-mata tanpa menyulusuri hukum-hukum agama yang telah digariskan menyebabkan manusia semakin rakus menganyang keharmonian dan kedamaian alam sejagat bersenjatakan sains, teknologi dan inovasi. Mendasari persefahaman pendapat ini ialah aktiviti saling bantu-membantu di antara fakta-fakta saintifik yang termuktakhir serta interpretasi ajaran agama mengenai realiti, umpamanya mengenai jirim dan tenaga, ruang dan masa. Akibatnya ialah sains kini telah terpaksa meninggalkan prasangka dan keangkuhannya tidak mahu menerima kewujudan perkara-perkara ghaib yang bukan fizikal,khususnya kebenaran-kebenaran agama. Kita dapat lihat mesej ini di dalam penulisan saintis terkemuka sendiri seperti, David Bohm, Albert Einstein, Author Eddington dan lain-lain lagi.Science without religion is blind, Religion without science is lame-Albert Enstein.Pada masa yang sama, pengeinterprestasian ajaran agama dapat dimanfaatkan perkembangan dunia sains masa kini. Pemahaman konsep asas agama dapat disampaikan dan dihayati dengan lebih jelas. Justeru, pemahaman terhadap hubungkait antara agama dan sains dapat diperkemaskan. Supaya, pandangan-pandangan enteng dan jumud masyarakat yang mengatakan agama merupakan suatu yang jumud dan kolot lantas merencatkan proses perkembangan sains dan teknologi dapat dikikis. Selain itu, Sains juga dapat memperkukuhkan pegangan agama melalui pembuktian kewujudan yang metafizikal yang bersifat spiritual atau ghaib agar kepercayaan kepada agama dapat dijazamkan. Para saintis cuba mengkaji perkara-perkara supernatural dan paranormal ini sebagai satu pembuktian kepada agama. Misalnya, seperti kejadian makhluk halus, jin, kewujudan roh, kejadian manusia dan sebagainya.Selain itu, agama juga menyuruh setiap penganutnya supaya menuntut ilmu. Di dalam Al-Quran, Surah al-Alaq, ayat pertama yang bermaksud, Bacalah, dengan nama Tuhanmu yangmenciptakan. Ayat ini juga merupakan wahyu pertama yang disampaikan oleh Malaikat Jibrail kepada Nabi Muhammad. Signifikasinya, ayat ini menyuruh umat manusia supaya membaca dalam erti kata lain, menuntut ilmu. Sambungannya, dalam menuntut ilmu, aspek ketuhanan yakni kepercayaan kepada tuhan yang menciptakan perlu diutamakan. Justeru, wujudlah interaksi antara kedua-duanya yakni sains dan agama sebagai satu formula sebatian untuk memacu kemajuan. Maka, kenyataan-kenyataan kontang yang menyatakan agama menyekat perkembangan sains dan teknologi adalah kenyatan yang tidak berasas sama sekali.DEFINISI AGAMA, SAINS, TEKNOLOGI DAN INOVASISebelum kita menyelemai lebih mendalam perspektif ini, aspek pendefinisian perlu agar kita memahami lebih mendalam topik ini agar kita tidak lari dari konteks yang sebenar. Pendefinisian agama, sains,teknologi dan inovasi merupakan tiang kerangka atau teras kepada mahallah ini. Agama pada umumya ialah suatu system kepercayaan atau tata keimanan terhadap adanya sesuatu yang Mutlak di luar manusia. Agama juga suatu system ritual yakni tata peribadatan manusia kepada yang Mutlak atau suatu system norma yakni kaedah yang mengatur hubungan manusia dengan manusia dan alam lainnya, sesuai dan sejalan dengan tata keimanan dan tata peribadatan. Menurut Abdul Aziz bin Ismail Al-Fathani di dalam kitab Misbahul Munir, agama ialah suatu tuturan dan cakapan daripada sekumpulan dan perhimpunan undang-undang yang datang daripada Allah Taala ke atas rasulNya supaya menyampaikan kepada umat manusia. Istilah sains berasal daripada perkataan Latin, Sceantia yang bermaksud ilmu, atau scire yang bermaksud mengetahui. Sains juga membawa maksud hasil usaha pemahaman manusia yang disusun dalam suatu system mengenai kenyataan, struktur, pembahagian dan hukum-hukum tentang hal ehwal yang diselidiki sejauh yang dapat dijangkau oleh pemikiran manusia yang dibantu panca indera yang kebenarannya diuji oleh empiris dan eksperimental. Menurut Professor Datin Dr Azizan Baharuddin, sains adalah pembelajaran tentang kejadian alam secara sistematik, logik dan berobjektif menggunakan kaedah yang tertentu supaya ilmu itu dipercayai.Teknologi berasal daripada perkataan Latin,technologiadan daripada perkataan Greek,tekhnologia bermaksud kehendak untuk melakukan sesuatu secara sistematik. Kata dasar teknologi berasal daripada perkataan Greek, tekhne yang bermaksud seni atau kraf. Menurut Professor Datin Dr Azizzan Baharuddin, teknologi ialah, artifak atau perkakasan, sekumpulan maklumat atau kaedah teknikal yang digunakan untuk mempermudahkan kehidupan, dan aktiviti pembudayaan atau lapangan dalam kehidupan. Perkataan Inovasi berhubungkait rapat dengan teknologi. Inovasi ialah langkah untuk mejadikan sesuatu benda itu berguna,atau proses pemgembangan yang boleh memobilasi pengetahuan atau pengalaman untuk mencipta dan memperbaiki proses, sistem danproduk yang baru yang member nilai yang lebih signifikan. Inovasi juga suatu objek yang bermaksud suatu produk atau praktikal baru yang boleh diaplikasi secara komersial. Menurut Rosenfeld, inovasi adalah tranformasi pengetahuan kepada produk, sistem dan jasa baru melalui tindakan melakukan sesuatu yang baru. Tuntasnya, pendefinisian keempat-empat kalimah atau perkataan di atas memberikan gambaran yang utuh dalam menyelami hubungkait yang padu bagi mengelongsori topik ini. Sains tanpa teknologi kosong, teknologi tanpa inovasi lompong, namun ketiga-tiganya jika tanpa agama ibarat buta tanpa haluan.HUBUNGAN ANTARA AGAMA DAN SAINSBaik sains mahupun agama bertujuan berurusan dengan hal yang sama mencari kebenaran. Baik Sains hasilnya dari sumber akal manusia. Sedangkan agama bersumberkan wahyu dari Allah. Sains mencari kebenaran dengan jalan penyelidikan, pengalaman, dan percubaan sebagai ujian. Manusia mencari dan menemukan kebenaran melalui agam dengan jalan mempertanyakan pelbagai masalah asai dari kitab suci, kodofikasi firman Ilahi untukmanusia di bumi. Kebenaran sains adalah kebenaran positif dan bersifat relatif, sedangkan agama adalah kebenaran yang mutlak kerana diturunkan melalui wahyu yang diturunkan oleh Yang Maha Esa, Yang Maha Besar, Yang Maha Pemurah dan Yang Maha Penyayang iaitu Allah SWT. Sains dimulai dengan sikap sangsi dan tidak percaya, sedangkan agama dimulai dengan sikap percaya atau iman. Tidak semua persoalan atau masalah yang dipertanyakan manusia dapat dijawab oleh secara positif oleh sains kerana ia terbatas oleh subjeknya iaitu penyelidik dan objeknya, baik objek material mahupun objek formal atau oleh metodologi. Agama memberi jawapan tentang banyak soal asasi yang sama sekali tidak terjawab oleh sains. Akan tetapi, perlu kita tegas di sini bahawa tidak semua persoalan manusia terdapat jawapannya dalam agama dapat disebutkan sebagai berikut:Pertama, soal-soal kecil, detail yang tidak prinsipal seperti jalan kenderaan sebelah kiri atau sebelah kanan, soal rambut panjang dan pendek, dan sebagainya. Kedua, persoalan-persoalan yang tidak secara jelas dan tegas tersurat dalam Al-Quran dan As-Sunnah, yang diserahkan kepada ijtihad yakni hasil daya pemikiran manusia yang tidak berlawanan dengan jiwa dan semangat Al-Quran dan As-Sunnah, yang oleh diijtihadkan oleh manusia yang berstatus mujtahid sahaja. Ketiga, persoalan yang tetap merupakan misteri, dikabuti oleh rahsia yang tidak terjangkau oleh akal budi dan fakulti-fakulti rohaniah manusia yang lainnya, yang merupakan Ilmu Allah yang tiada batasannya dan juga KebijaksanaanNya yang tidak dilimpahkan kepada manusia seperti hakikat roh,hakikat takdir, dan hakikat yang sebagainya.Jika kita berbicara soalan keseimbangan, hakikat keimanan dan keseimbangan menjadi krisis utama dunia marcapada ini. Krisis-krisis merupakan transisi ketidak seimbangan di antara sains dan agama. Krisis tentang alam sekitar, ekonomi, pembangunan, spiritual, dan sebagainya berpunca daripada hasil kompartmentalisme yang menggila. Jadi hubungan antara sains dan agama usah dipisahkan. Hal ini kerana, talian yang utuh dan padu ini sememangnya tidak boleh diputuskan walaupun wujud banyak gunting-gunting sekularisme dan liberalisme yang dengki dengan pertalian ini. Sekularisme, danliberalisme, rakan seangkatannya, virus durjana yang menolak mentah-mentah hubungan ini. Sekular mahu memisahkan segala-segalanya daripada agama manakala liberal mahu bebas daripada agama. Menurut Albert Einstein, Science without religion is blind, Religion without science is lame menunjukkan bahawa hubungan agama dan sains yang utuh. Selain itu, Syed Hossein Nasr berkata,The environmental crisis is reflective of spiritual crisis faced by mankind membuktikan nilai-nilai moral hanya boleh dibentuk melalui agama, tetapi sains hanya mampu membentuk ilmu sahaja. Justeru, hubungan antara agama dan sains sememangnya tidak dapat dipisahkan ibarat irama dan lagu, musnahlah lagu tanpa irama, pudarlah irama tanpa lagu.AL-QURAN DAN SAINSBagi penganut-penganut agama Islam keserasisan di antara maklumat alam sains dengan wahyu digambarkan melalui Al-Quran dengan jelas sehingga ia begitu menakjubkan. Contoh-contoh berikut menyentuh bidang-bidang yang dikaji oleh sains sekaligus mengajar manusia tentang Tauhid,yakni mensucikan Allah SWT dengan segala sesuatu, ataupun fardhu ain.Matahari dan bulan itu beredar dengan peraturan dan perhitungan yang tertentu, Surah Ar-Rahman ayat 5. Dan sesungguhnya Kami telah mencipta manusia daripada saripati daripada tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air benih(nutfah) pada tempat penempatan yang kukuh. Kemudian Kami cipta air benih(nutfah) itu menjadi alaghah lalu kami ciptakan alaghah itu mudghah, kemudian Kami cipta mudghah itu menjadi izam yakni tulang, kemudian Kami balut izam(tulang-tulang) itu lahm(daging/otot). Setelah sempurna kejadian itu, Kami bentuk dia menjadi makhluk yang lain sifat keaadaannya. Maka nyatalah kelebihan dan ketinggian Allah sebaik-baik Pencipta. Surah Al-Mukminun ayat 12 hingga 14.Sesungguhnya pada kejadiaan langit dan bumi pada pertukaran malam dan siang, ada tanda-tanda(kekuasaan, kebijaksanaan, dan keluasan rahmat Allah) bagi orang-orang yang berakal. Surah Ali Imran ayat 190.Dan suatu tanda(kebesaran Allah) bagi mereka adalah malam, Kami tinggalkan siang hari dari(malam) itu, maka seketika itu mereka(berada dalam) kegelapan, dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikian ketetapan(Allah) Yang Maha Perkasa, Maha Mengetahui. Dan kami tetapkan tempat peredaran bagi bulan, sehingga(setelah ia sampai ketempat peredaran yang terakhir ) kembalilah ia seperti bentuk tandan yang tua. TIdaklah mungkin bagi matahari mengejar bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Masing-masing beredar pada garis edarnya. Surah Yaasiin ayat 37 hingga 40.Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi, pergantian malam dan siang, kapal yang belayar di laut dengan(muatan) yang bermanfaat bagi manusia, apa yan diturunkan Allah dari langit berupa air, lalu dengan itu dihidupkanNya bumi setelah mati(kering), dan Dia tebarkan di dalamnya bermacam-macam binatang, dan perkisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi(semua itu) sungguh, merupakan tanda-tanda(kebesaran Allah) bagi orang-orang yang mengerti. Surah Al-Baqarah ayat 164.Ayat-ayat berikut adalah segelintir daripada ayat-ayat Al-Quran yang membuktikan segala kejadian sains yang berlaku di muka bumi ini telah dicatat di dalam Al-Quran. Maka, Al-Quran sebenarnya adalah sumber primier dalam pengkajian Sains. Di dalam proses ini manusia perlu menggunakan akal dan fikiran. Al-Quran banyak sekali mengajak manusia supaya berfikir dan menggunakan akal, Zakaria AWang Soh misalnya menemui lebih 550 ayat. Penggunaan akal dan berfikir merupakan sesuatu yang perlu dan dituntut ke atas manusia kerana ia adalah caranya manusia dapat mengenal dirinya, alam dan Tuhan.Aku adalah perbendaharaan yang tersembunyi, aku jadikan kejadian (alam jagat dan segala ciptaan) supaya Aku dikenali. Hadith QudsiDan makrifatullah atau mengenal Tuhan dengan sebenar-benarnya melalui tanda kewujudan ciptaanNya(yang menggambarkan kekuasaan dan sifat-sifatNya yang lain. Surah Al-Anbiyaa ayat 16 hingga 17.Dan Kamitidak ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara kedua-duanya dengan bermain-main. Surah Ad-Dukhan ayat 38 dan 39.Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk neraka Jahannam banyak daripada jin dan manusia yang mempunyai hati(tetapi) tidak mahu memahami dengannya(ayat-ayat Allah) dan mempunyai mata(tetapi) tidak mahu melihat dengannya(bukti keesaan Allah) dan yang mempunyai telinga (tetapi) tidak mahu mendengar dengannya (ajaran dan nasihat); mereka itu seperti binatang ternak bahkan mereka lebih sesat lagi, mereka itulah orang-orang yang lalai. Surah Al-Araaf ayat 179.Terdapat satu surah dalam Al-Quran iaitu Surah Ar-Rahman yang mana intipati surah ini adalah mengajak manusia supaya menggunakan akal fikiran untuk mengkaji segala kehebatan dan keajaiban ciptaan Allah. Surah ini juga sebagai sumber inspirasi para ilmuwan-ilmuwan Islam untuk mengkaji dan mengembangkan skop pengkajian dalam bidang sains dan teknologi dengan lebih meluas. Hasilnya, kemajuan sains dan teknologi yang tiada tolok bandingan semasa Zaman Keemasan Islam pada abad ke-7 hingga ke-16 Masihi. Jelaslah betapa Al-Quran member gambaran yang lengkap tentang alam duniawi dan ghaib. Dalam konterks Islam, melalui mekanisme teologi tabii dapat menjadi jambatan yang menghubungkan ahli sains dan para ulama. Tanpa jambatan ini pertemuan mengkin sukar untuk wujud. Jika keadaan ini yang seiring jalan ini tidak ada maka akan terjadi jurang yang luas di antara ilmu duniawi dan ukhrawi. Maka wujudlah revolusi kompartmentalisme yang hebat yang menjadi virus ke lembah kedurjanaan.TAMADAN ISLAM SEBAGAI CONTOH TAULADANSejarah membuktikan peranan agama dalam pembentukan kemajuan sebuah tamadun. Kemajuan sebuah tamadun bertitik tolak dari kemajuan ilmu dan kemajuan sains, teknologi dan inovasi itu sendiri walaupun pada tika itu, istilah ini belum dibibitkan oleh arus globalisasi ini. Hal ini membuktikan, agama bukanlah penghalang kemajuan sains dan teknologi. Sebagai bukti yang konkrit dan padu adalah sejarah kegemilangan tamadun Islam suatu tika dahulu. Kita akan menyingkap dengan lebih terperinci zaman kegemilangan tamadun ini.Tamadun Islam merupakan tamadun yang palaing gemilang dan hebat dalam sejarah ketamadun dunia. Bagi sejarawan terkini, tamadun ini dikenali sebagai Zaman Keemasan Islam atau Islamic Renaissance. Tamadun ini bermula pada abad ke-7 Masihi hingga ke-16 Masihi. Bermula di Semananjung Arab oleh Nabi Muhammad SAW sebagai pemerintah yang hebat sepanjang zaman. Berkembang di Semenanjung Arab dan semakin meluas hingga ke Parsi, Asia Tengah, Afrika Utara, dan semakin berkembang luas ke Eropah dan India. Merangkumi kawasan pemerintahan yang luas, pembentukan ini bukanlah hanya dilakukan hanya oleh masyarakat Arab malah dibantu oleh masyarakat Parsi, Afrika, Mongol, Eropah dan India. Hal ini kerana, bukan berbangsa-bangsa dan bersuku-suku menjadi ukuran namun keimanan yang jitu dan sahih kepada Tuhan Yang Esa yakni beragama Islam.Masyarakat bukan muslim tidak sesekali dihiraukan, dilayan dengan buruk,mahupun dipulau walaupun di bawah pemerintahan Islam yang bergelar khalifah. Tambahan pula, hak-hak mereka dipelihara dan dihormati asalkan tidak mengganggu ketenteraman agama lain. Mereka boleh kekal dengan agama dan bebas dengan kehidupan masing-masing selagi mana berada di bawah pemerintahan Islam. Sebagai bukti, kaum Yahudi, Nasrani dan Majusi bebas dan dilindungi hak mereka semasa pemerintah Islam.Di dalam sejarah tamadun Islam, telah diperintah di bawah naungan beberapa buah khalifah. Bermula dengan Khulafah ar-Rasyiddin(632-661 Masihi), Kerajaan Bani Umayyah(661-750 Masihi), Kerajaan Abbasiyyah(750-1258 Masihi), Kerajaan Fatimiyyah(910-1171 Masihi), Kerajaan Sultan Salahuddin al-Ayubi(1174-1342 Masihi) dan Kerajaan Mamluk(1250-1517 Masihi). Pada zaman Keemasan Islam ini, terdapat ramai para cendekiawan dan alim ulama dalam pelbagai disiplin ilmu. Pengkajian mereka banyak menyumbang kepada revolusi epistemologi ilmu di dalam dunia Islam dan sains itu sendiri. Percambahan ilmu sains kepada beberapa skop bidang-bidang yang tertentu seperti, sains gunaan merujuk kepada pertanian, perubatan, geografi, dan kejuruteraan, sains rasmi merujuk kepada ilmu logic dan matematik, sains alam merujuk kepada biologi, kimia, fizik dan geologi,dan sains social merujuk kepada sosiologi, antropologi, dan psikologi. Ilmu falsafah juga berkembang pesat semasa zaman ini. Teknologi juga dibangunkan dan pelbagai jenis inovasi telah dihasilkan. Perkembangan dan pembangunan ilmu yang pesat ini berpusat hanya pada satu dasar yakni kepada sumber Al-Quran dan As-Sunnah. Al-Quran dan As-Sunnah dijadikan sebagai sumber rujukan yang paling utama dan penting dalam penstrukturan pembangunan mega ini. Berdasarkan kepada wahyu pertama kepada Nabi Muhammad yang merupakan ayat pertama di dalam Al-Quran iaitu Iqra. Pemahaman dan penghayati yang mantap dan padu kepada ayat ini merupakan kunci utama kejayaan zaman keemasan ini. Iqra yang bermaksud bacalah. Signifikasi bahawa Allah SWT memerintahkan kepada sekalian manusia supaya membaca atau lebih tepat menuntut ilmu. Jika kita amati dengan lebih mendalam suruhan ini juga menyuruh agar manusia memajukan diri dan masyarakat dalam apa jua bidang dengan berlandaskan penguasaan terhadap ilmu. Membuktikan bahawa agama tidak pernah menyekat penganutnya untuk maju. Selain itu, para cendekiawan pada zaman ini seperti Al-Khawarizmi, Ibnu Sina, Al-Haytham, Al-Ghazali,Jabir Hayyan dan ramai lagi, merupakan ulama yang pakar dalam bidang agama sebelum pakar dalam bidang masing-masing. TAMADUN INDIA DAN TAMADUN CHINABeralih kepada Tamadun China dan Tamadun India. Elemen kemajuan kedua-dua tamadun ini juga adalah agama. Tamadun India bermula di Sungai Indus meliputi Pakistan, India, dan sebahagian Afghanistan, Iran dan Turkmenistan. Tamadun ini juga dikenali sebagai Tamadun Lembah Indus, Tamadun Indus Ghaggar-Hakra, Tamadun Indus- Sarasvati, dan Tamadun Harappan. Tamadun ini sangat berpengaruh dalam bidang perubatan, matematik dan teknologi. Kebanyakkan daripada hasil kemajuan tamadun ini mempunyai ciri-ciri agama Hindu yang tinggi. Misalnya, banyak hasil karya penulisan kitab dan manuskrip dalam pelbagai bidang dinamakan berdasarkan pengaruh agama hindu seperti Ayurveda, Yoga, Brahma dan lain-lain. Tamadun China merupakan tamadun paling awal dalam sejarah tamadun manusia. Kawasan meliputi kawasan pergunungan di sebelah barat hingga ke kawasan tanah rata di sebelah timur. Tamadun ini berkembangan bermula daripada bidang falsafah. Pada zaman ini, banyak sekolah-sekolah pemikiran telah dibina. Hasilnya, Tamadun China sangat agung dengan karya-karya falsafah mereka sehinggakan fahaman falsafah ini telah berjaya ditransformasi kepada fahaman agama. Misalnya, Confusius, Daoism, Mohism dan Legalism. Era ini dikenali sebagai Zaman Emas Falsafah China. Hasilnya, perkembangan sains dan teknologi juga berkembang pesat sejajar dengan suruhan dan ajaran yang dibawa di dalam agama hasil daripada transformasi falsafah ini. Semuanya berpaksikan kepada agama. Banyak hasil-hasil inovasi telah dihasilkan seperti kertas, bunga api, teknik percetakan, layang-layang, serbuk peledak dan banyak lagi. Segenap bidang, perubatan mahupun matematik, Tamadun China merupak pelopor utama dalam perkembangan sains dan teknologi.SAINS DAN AGAMA MASA KINILebih seribu tahun yang lalu, agama telah membolehkan sarjana-sarjana mengasaskan sains moden, Di tangan orang-orang agam sendiri sains telah membuahkan hasil teknologi yang berharmoni dengan alam sekitar dan kecemerlangan tamadun manusia telah terserlah dengan gah sekali. Sehingga hari ini, kita boleh melihat monumen-monumen, bangunan-bangunan, dan kota-kota yang pelbagai hasil daripada kehebatan tamadun manusia ini.Kemudian, sains telah diambil alih oleh dunia barat dan dikembangkan serta digunakan tanpa asas-asas akidah dan agama yang bermatlamatkan tuhan. Kebrontakkan ini menggunakan tampuk sains berpisah dirinya daripada persoalan nilainya. Akhirnya, sains barat berevolusi dengan rakus tanpa sebarang jiwa kerohanian sehingga kerosakan dan kehancuran terjadi. Jadialah ia hamba falsafah dan logik akal manusia yang bermaharajalela hasil kemusnahan sains barat. Maka berledaklah bom atom di Nagasaki dan Hiroshima, kebocoran ozon, pencemaran sungai dan punca-punca air, keruntuhan akhlak dan moral yang amat mendukacitakan. Namun kini, sarjana-sarjana Sains Islam mahupun Kristian telah bergerak semula memacu sains dan teknologi ini di landasan yang betul. Mereka memainkan peranan dalam gelanggang perbicaraan mengenal sifat, kegunaan, serta arah sains moden untuk masa depan. Pembuktian kajian sains berdasarkan ayat-ayat kitab suci sedang rancak dijalankan. Al-Quran sebagai pati dalam pencarian segenap khazanah ilmu dijadikan sebagai sumber perdana. Penghayatan dan pemahaman terhadap hubungan sains dan agama yang telah lama dicarik-carik oleh sains barat sedikit sebanyak mampu mengubati fikiran dan penerimaan masyarakat yang menolak kehadiran ilmu-ilmu wahyu dalam seluruh kehidupan mereka. Segala andaian-andaian yang lemah daripada Albert Einstein, Richard Darwin, dan Charles Darwin mampu dihakis dan divaksin sebelum virus ini merebak kepada generasi yang seterusnya.SAINS DAN TEKNOLOGI TANPA AGAMAMenyentuh kepada ketiadaan agama dalam pembentukan sains dan teknologi ibarat, rumah yang tidak bertiang, manusia tanpa tulang belakang dan bangunan tanpa cerucuk. Asasnya hilang, maka hasilnya akan musnah dan rosak binasa. Lipatan sejarah membuktikan, sains barat telah merogol dan menodai perkembangan kepada zaman kegelapan. Walaupun, tampak hebat pada awalnya, hasil daripada tajdid daripada penjenayah sains barat yang memporak perandakan sains dan teknologi.Krisis-krisis dunia tumbuh ibarat cendawan tumbuh selepas hujan selepas beberapa siri tragedi hitam yang menghantui sejarah dunia seperti jatuhya bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, pencerobohan Amerika terhadap Afghanistan, peperangan meledak sesuka hati, penipisan lapisan ozon, keruntuhan akhlak dan moral dan pencemaran yang berleluasa di tahap kronik ke atas bumi. Di dalam CNN.com bertarikh 2 Februaru 2010, saintis mencipta robot seks berada di pasaran. Situasi ini menyaksikan sains dan teknologi yang dipaksikan nafsu semata-mata. Hal ini menyebabkan keruntuhan akhlak dan moral yang teruk di kalangan masyarakat. Di tambah pula, kewujudan jutaan laman web lucah dalam jalur lebar yang mudah diakses oleh sesiapa sahaja menjadi bukti penyalahgunaan sains dan teknologi yang berleluasa. Fenomena ini menjadi indikator kepada kegagalan sains dan teknologi tanpa agama memacu kemajuan. Menurut Oxford University Press bertarikh tahun 1999, menunjukkan hampir 780 billion dolar digunakan bagi pembangunan ketenteraan, namun hanya 6 billion dolar sahaja digunakan untuk pendidikan. Tambahan pula, sejumlah 400 billion dolar digunakan bagi dadah dan arak. Bukti yang nyata dinyatakan. Di tambah pula indeks pembuangan sampah yang dikeluarkan oleh Urban indicator pada tahun 1998 menunjukkan golongan berpendapatan tinggi mencatatkan 78 peratus penyumbang kepada pembuangan sampah di dalam dunia. Malah pelbagai lagi krisis-krisis seperti,kesan rumah hijau, pemanasan global, pencairan ais di Kutub Utara dan Kutub Selatan dan banyak lagi yang menjadi barah di muka bumi hasil daripada kerakusan sains dan teknologi tanpa agama. Justeru, keseimbangan dalam pembangunan sains dan teknologi perlu dicapai. Sains dan teknologi perlu dipacu oleh agama agar kemajuan yang ingin dicapai tidak membatasi norma-norma dan batas-batas yang ditetapkan agama. Hasilnya, kemajuan yang ingin dicapai mampu memelihara keharmonian dan keamanan sejagat.PENUTUP Sememangnya peranan agama dalam memacu perkembangan sains dan teknologi. Tanpa panduan yang diberikan oleh agama, sains dan teknologi akan membawa kehancuran. Sains dan teknologi mampu membantu manusia mengenal kehebatan Tuhan yang menciptakan. Jika difahami dan dihayati secara mendalam, penyatuan yang sebati agama dan sains dapat dilihat melalui penyatuan roh dan jirim, kewujudan kejadian ghaib dan sebagainya mampu dihayati secara mendalam. Oleh itu, manusia akan bertindak mengikut norma-norma yang telah dibataskan oleh syarak. Kepercayaan kepada dosa dan pahala, kejadian hari akhirat dan kiamat, kewujudan malaikat, jin dan syaitan yang tidak dilihat oleh mata kasar boleh dihayati secara mendalam. Justeru, pemahaman yang mendalam terhadap agama sebenarnya merupakan formula utama dalam pembangunan sains dan teknologi. Pengkajian yang mendalam terhadap ayat-ayat Allah perlu dikaji dengan mendalam supaya segala apa yang terkandung di dalam Al-Quran dapat diterjemahan secara saintifik, lalu menguatkan keyakinan dan kepercayaan kita kepada Allah dan RasulNya, dan melakukan segala suruhanNya dan meninggalkan segala laranganNya. Lalu menangkis segala tohmahan yang menyatakan keasyikkan terhadap agama menyekat perkembangan sains dan teknologi di kalangan masyarakat. Premis palsu dan tidak berasas ini berjaya dihujah ketidakrelevanannya. Wallhualam..Hubungan Islam Dengan Sains Dan Teknologi Abu Bakar Bin YangPegawai Penyelidik

00/00/0000 | Artikel Bahasa Malaysia Hubungan antara Islam dengan sains dan teknologi adalah ibarat isi dan kuku, tidak dapat dipisahkan kerana sama-sama mempunyai peranan dan sumbangan yang penting dalam membina tamadun manusia. Sains dan teknologi membawa kemajuan, kemudahan dan keselesaan, manakala Islam pula memimpin manusia ke arah kebahagiaan dan kesejahteraan hidup di dunia dan juga di akhirat.

Sains wujud daripada perasaan ingin tahu manusia terhadap alam sekelilingnya dan merupakan salah satu cabang utama ilmu pengetahuan yang dapat digunakan untuk meningkatkan keimanan. Sungguhpun Islam telah memberikan garis kasar terhadap kaedah dan jawapan kepada banyak persoalan sains, namun ianya masih memerlukan pengkajian yang mendalam untuk membuktikan kebenarannya. Atas sebab inilah maka Islam sangat menuntut umatnya mencari, mengembang dan menguasai ilmu pengetahaun.

PENCAPAIAN DAN REALITI

Sejarah telah membuktikan bahawa suatu masa dahulu, umat Islam adalah umat yang sangat dihormati kerana ilmu pengetahuan yang mereka miliki. Nama-nama seperti Ibn Sina, Ibn Rush, Al Khawarizmi, Al Biruni adalah di antara tokoh-tokoh yang tidak asing lagi samada di dunia Timur ataupun Barat. Penghormatan yang diterima ini adalah melalui pencapaian mereka di bidang sains dan teknologi serta pegangan yang kukuh terhadap Al Quran dan Hadis.

Sungguhpun umat Islam telah menunjukkan kehebatan yang tiada tandingnya pada masa lampau, tetapi kini suasana yang wujud adalah jauh berbeza. Umat Islam sekarang tidak lagi menguasai bidang sains dan teknologi, sebaliknya ilmu tersebut telah berpindah dan dikuasai oleh masyarakat Barat dan Timur Jauh. Apa yang lebih malang lagi ialah bilamana umat Islam itu sendiri sudah hilang identiti Islamnya dan tidak lagi dihormati.

ANUGERAH AKAL

Islam yang telah diturunkan oleh Allah s.w.t. kepada baginda junjungan nabi Muhammad s.a.w. adalah lengkap dan sempurna serta sesuai dengan fitrah kejadian manusia. Sementara kejadian manusia yang serba indah ini pula dihiasi dengan anugerah akal oleh Allah kepada manusia untuk berfikir.

Oleh itu peranan akal yang telah dianugerahkan ini sangatlah besar. Ianya bukan sahaja dapat digunakan untuk kepentingan mencari ilmu tetapi juga untuk "melihat" kebenaran. Dengan sebab itulah Islam sangat menggalakkan umatnya untuk menggunakan akal demi untuk mencari kebenaran. Di dalam Al Quran banyak ayat-ayat yang diakhiri dengan Allah bertanya kepada manusia seperti, "Tidakkah kamu menggunakan akal" dan "Tidakkah kamu memikirkan".

SAINS DAN TEKNOLOGI

Islam telah menetapkan bahawa setiap perkara itu adalah tertakluk kepada peraturan yang telah ditetapkan oleh Al Quran dan Sunnah Nabinya, dan tidak terkecuali juga ilmu sains dan teknologi. Oleh itu ilmu sains dan teknologi yang diterima oleh Islam adalah ilmu yang dipimpin dan disuluh oleh Nur Ilahi, kerana hanya dengan itu ilmu tersebut tidak akan bersifat menindas dan menganiaya makhluk lain.

Sebenarnya, di dalam Al Quran itu sendiri sudah terkandung ilmu sains dan teknologi yang hanya menunggu untuk dikaji dan dikembangkan oleh mereka yang memahami dan mengamalkannya. Setiap ayat yang terkandung di dalamnya mempunyai maksud dan makna yang tertentu yang perlu digali, diteliti dan direnungi, sebab Al Quran adalah sumber ilmu pengetahuan yang terbesar dan terpenting. Jika tidak mutiara Al Quran itu tidak akan menyerlah dan memancarkan cahayanya untuk menyinari kehidupan umat manusia.

Berdasarkan kepada hakikat inilah maka umat Islam perlu mengambil manfaat daripadanya dengan menggunakan akal fikiran yang dikurniakan oleh Allah untuk menjalankan pengkajian yang bersifat empirikal dan saintifik. Sekiranya ini dapat dilaksanakan, maka tidak syak lagi zaman kegemilangan Islam dapat dikembalikan dan Islam sekali akan menjadi sumber inspirasi kepada kemajuan tamadun dan kekuatan ummah.

KEPENTINGAN ISLAM

Ilmu sains dan teknologi tanpa Islam adalah seperti sebilah pedang di tangan seorang yang mabuk, atau cahaya api di tangan seorang pencuri yang memungkin dia mencuri barang-barang yang terbaik. Atas sebab inilah pemisahan antara Islam dengan sains dan teknologi hanya akan membawa kepada kemusnahan kerana mereka yang menguasai ilmu tanpa pimpinan agama akan dipimpin oleh nafsu haloba.

Oleh itu peranan agama adalah sangat penting dalam memastikan segala ilmu termasuk sains dan teknologi tidak disalahgunakan untuk kepentingan individu ataupun golongan tertentu. Senario dunia masakini juga seolah-olah menuntut umat Islam untuk kembali untuk menguasai ilmu sains dan teknologi sebagai saluran untuk mencapai kemajuan dan pemodenan.

PERANAN UMAT

Sebagai umat Islam yang bijak, agama itu tidak seharusnya dilihat hanya sebagai ibadat ditikar sembahyang sahaja, tetapi ianya perlu dilihat dari perpektif yang lebih luas dan menyeluruh. Hubungan manusia bukan hanya terhad dengan Allah sahaja tetapi juga dengan manusia yang lain dan alam sekelilingnya.

Oleh itu, tanggungjawab-tanggungjawab ini perlulah disempurnakan dengan sebaik-baiknya, kerana Islam bukanlah hanya sekadar slogan untuk dilaungkan tetapi menuntut supaya dilaksanakan. Agama tanpa sokongan sains dan teknologi akan mudah pincang dan meletakkan umatnya dalam keadaan serba lemah dan kekurangan. Oleh itu umat Islam perlulah menjadikan dirinya seorang Muslim yang berilmu dan bertaqwa.

Gabungan ilmu, iman dan taqwa serta akhlak yang mulia adalah faktor yang utama untuk memungkinkan Islam kembali diterima sebagai agama yang universal dan progresif.

9 Penemuan Muslim Yang Menggoncang Dunia

Posted by admin on June 26th, 2010

Ada sebuah lubang dalam ilmu pengetahuan manusia, melompat dari zaman Renaisans langsung kepada Yunani, ujar Chairman Yayasan Sains, Teknologi dan Peradaban Profesor Salim al-Hassani pemimpin 1001 Penemuan.

Saat ini Penemuan 1001 sedang pameran di Museum Sains London. Hassani mengharapkan pameran tersebut akan menegaskan kembali kontribusi peradaban non-barat, seperti kerajaan muslim yang suatu waktu pernah menutupi Spanyol dan Portugis, Italia selatan dan terbentang seluas daratan China.

Inilah 9 penemuan muslim yang luar biasa:

1. Operasi BedahSekitar tahun 1000, seorang dokter Al Zahrawi mempublikasikan 1500 halaman ensiklopedia berilustrasi tentang operasi bedah yang digunakan di Eropa sebagai referensi medis selama lebih dari 500 tahun. Diantara banyak penemu, Zahrawi yang menggunakan larutan usus kucing menjadi benang jahitan, sebelum menangani operasi kedua untuk memindahkan jahitan pada luka. Dia juga yang dilaporkan melakukan operasi caesar dan menciptakan sepasang alat jepit pembedahan.

2. KopiSaat ini warga dunia meminum sajian khas tersebut tetapi, kopi pertama kali dibuat di Yaman pada sekitar abad ke-9. Pada awalnya kopi membantu kaum sufi tetap terjaga ibadah larut malam. Kemudian dibawa ke Kairo oleh sekelompok pelajat yang kemudian kopi disukai oleh seluruh kerajaan. Pada abad ke-13 kopi menyeberang ke Turki, tetapi baru pada abad ke-16 ketika kacang mulai direbus di Eropa, kopi dibawa ke Italia oleh pedagang Venesia.

3. Mesin TerbangAbbas ibn Firnas adalah orang pertama yang mencoba membuat konstruksi sebuah pesawat terbang dan menerbangkannya. Di abad ke-9 dia mendesain sebuah perangkat sayap dan secara khusus membentuk layaknya kostum burung. Dalam percobaannya yang terkenal di Cordoba Spanyol, Firnas terbang tinggi untuk beberapa saat sebelum kemudian jatuh ke tanah dan mematahkan tulang belakangnya. Desain yang dibuatnya secara tidak terduga menjadi inspirasi bagi seniman Italia Leonardo da Vinci ratusan tahun kemudian.

4. UniversitasPada tahun 859 seorang putri muda bernama Fatima al-Firhi mendirikan sebuah universitas tingkat pertama di Fez Maroko. Saudara perempuannya Miriam mendirikan masjid indah secara bersamaan menjadi masjid dan universitas al-Qarawiyyin dan terus beroperasi selama 1.200 tahun kemudian. Hassani mengatakan dia berharap orang akan ingat bahwa belajar adalah inti utama tradisi Islam dan cerita tentang al-Firhi bersaudara akan menginspirasi wanita muslim di mana pun di dunia.

5. AljabarKata aljabar berasal dari judul kitab matematikawan terkenal Persia abad ke-9 Kitab al-Jabr Wal-Mugabala, yang diterjemahkan ke dalam buku The Book of Reasoning and Balancing. Membangun akar sistem Yunani dan Hindu, aljabar adalah sistem pemersatu untuk nomor rasional, nomor tidak rasional dan gelombang magnitudo. Matematikawan lainnya Al-Khwarizmi juga yang pertama kali memperkenalkan konsep angka menjadi bilangan yang bisa menjadi kekuatan.

6. OptikBanyak kemajuan penting dalam studi optik datang dari dunia muslm, ujar Hassani. Diantara tahun 1.000 Ibn al-Haitham membuktikan bahwa manusia melihat obyek dari refleksi cahaya dan masuk ke mata, mengacuhkan teori Euclid dan Ptolemy bahwa cahaya dihasilkan dari dalam mata sendiri. Fisikawan hebat muslim lainnya juga menemukan fenomena pengukuran kamera di mana dijelaskan bagaimana mata gambar dapat terlihat dengan koneksi antara optik dan otak.

7. MusikMusisi muslim memiliki dampak signifikan di Eropa. Di antara banyak instrumen yang hadir ke Eropa melalui timur tengah adalah lute dan rahab, nenek moyang biola. Skala notasi musik modern juga dikatakan berasal dari alfabet Arab.

8. Sikat GigiMenurut Hassani, Nabi Muhammad SAW mempopulerkan penggunaan sikat gigi pertama kali pada tahun 600. Menggunakan ranting pohon Miswak, untuk membersihkan gigi dan menyegarkan napas. Substansi kandungan di dalam Miswak juga digunakan dalam pasta gigi modern.

9. EngkolBanyak dasar sistem otomatis modern pertama kali berasal dari dunia muslim, termasuk pemutar yang menghubungkan sistem. Dengan mengkonversi gerakan memutar dengan gerakan lurus, pemutar memungkinankan obyek berat terangkat relatif lebih mudah. Teknologi tersebut ditemukan oleh Al-jazari pada abad ke-12, kemudian digunakan dalam penggunaan sepeda hingga kini.

Sumber : mukjizatalquran.com

Pembungkusan Tulang oleh Otot

Posted by admin on July 12th, 2010

Sisi penting lain tentang informasi yang disebutkan dalam ayat-ayat Al Quran adalah tahap-tahap pembentukan manusia dalam rahim ibu. Disebutkan dalam ayat tersebut bahwa dalam rahim ibu, mulanya tulang-tulang terbentuk, dan selanjutnya terbentuklah otot yang membungkus tulang-tulang ini.

Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang-belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik (Al Quran, 23:14)

Tahapan-tahapan perkembangan bayi dalam rahim ibu dipaparkan dalam Al Quran. Sebagaiman diuraikan dalam ayat ke-14 surat Al Muminuun, jaringan tulang rawan pada embrio di dalam rahim ibu mulanya mengeras dan menjadi tulang keras. Lalu tulang-tulang ini dibungkus oleh sel-sel otot. Allah menjelaskan perkembangan ini dalam ayat: dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging.

Embriologi adalah cabang ilmu yang mempelajari perkembangan embrio dalam rahim ibu. Hingga akhir-akhir ini, para ahli embriologi beranggapan bahwa tulang dan otot dalam embrio terbentuk secara bersamaan. Karenanya, sejak lama banyak orang yang menyatakan bahwa ayat ini bertentangan dengan ilmu pengetahuan. Namun, penelitian canggih dengan mikroskop yang dilakukan dengan menggunakan perkembangan teknologi baru telah mengungkap bahwa pernyataan Al Quran adalah benar kata demi katanya.

Penelitian di tingkat mikroskopis ini menunjukkan bahwa perkembangan dalam rahim ibu terjadi dengan cara persis seperti yang digambarkan dalam ayat tersebut. Pertama, jaringan tulang rawan embrio mulai mengeras. Kemudian sel-sel otot yang terpilih dari jaringan di sekitar tulang-tulang bergabung dan membungkus tulang-tulang ini.

Peristiwa ini digambarkan dalam sebuah terbitan ilmiah dengan kalimat berikut:Dalam minggu ketujuh, rangka mulai tersebar ke seluruh tubuh dan tulang-tulang mencapai bentuknya yang kita kenal. Pada akhir minggu ketujuh dan selama minggu kedelapan, otot-otot menempati posisinya di sekeliling bentukan tulang. (Moore, Developing Human, 6. edition,1998.)Singkatnya, tahap-tahap pembentukan manusia sebagaimana digambarkan dalam Al Quran, benar-benar sesuai dengan penemuan embriologi modern.