hubungan persepsi keselaiviatan kerji~ de...
TRANSCRIPT
HUBUNGAN PERSEPSI KESELAIVIATAN KERJI~ DE NGAN KECEMASAN TERHADAP BAHA YA
KECELAKAAN DALAM BEKER,JA PADA KARYAWAN LAPANGAN PT. ODIRA ENERGY PER:SADA
SKRIPS!
Disusun Ole/J:
Dede Ratna Muthmainnah (104070002257)
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 2008
1-fUBUNGAN PERSEPSI KESELAMATAN KERJA DENGAN KECEMASAN TERHADAP BAHA YA KECELAKAAN DALAM BEKERJA PADA KARYAWAN LAPANGAN
PT. ODIRA ENERGY PERSADA
SKRIPSI Diajukan lcepada Fakultas Psikologi untuk Memenuhi Syarat-syarat
mencapai Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi)
c~'
Disusun oleh :
Dede Ratna Muthmainnah Nim: 104070002257
Di Bawah Bimbingan :
Pembimbing II
~~ Abdul Rahman S aleh M.Si Rena Lati'fa, M.Psi Nip:150215938
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 2008
Pengesahan Panitia Ujian
kripsi yang berjudul "Persepsi keselamatan kerja dengan kecemasan terhadap
ahaya kecelakaan dalam bekerja pada karyawan lapangan PT. Odira Energy
ersada" telah diujikan dalam sidang munaqosyah Fakultas Psikologi Universitas
ilam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 05 september 2008. Skripsi
1i telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh GJelar sarjana 81.
Jakarta, 08 september 2008
Sidang Munaqosyah
gkap anggota
/
M.Si
Penguji I
Yunita Faela Nisa, M.Psi Nip: 1503687 48
Abdul Rahman S Nip:150215938
M.Si
Sekretaris merangkap anggota
M.Si
Nip: 150238773
Abdul Rahman Nip: 15021!5938
~II Rena Latifa, M.Psi
Motto
.. Sjuf&r alafahjafan 3an:J mutfak.. untuk.. menlatan3kfin fe6ih 6an3ak..k..e6aikJ,n k.e lafam hidup,
Ian apapun 3an3 hta pihrkfin Ian S.!Juk.uri makJ, hta akJ,n menlapatktinn:;a fa3i.
9m,inasi alafaf, SB!Jafan:;a. 9m,inasi alafaf>3am6ar penlaf>ufu lari perisfiwa
hidup 3an:J mmjefan:J. [:llf6ert 'Einstein)
7iacfa kata !Jan3 (1afinfj inlah sefain ucapan terima kasih
anancfa ha{urkan ke(1acfa (1a(1a Ian ummi3anfj sefafu
menloakan Ian memhimhinlj anancfa, wafau(1un han:JaK
kesafahan !Jfinfj anancfa fakuk.fin ficfak memhuat (1a(1a Ian
ummi herhenfi memherikfln nasehat-nasefiatn3a.
1<u(1ersem6afikan skri(1si ini 6uat (1a(1a ian ummi,
mucfah-mucfafian fiafini memherikan sedht k6afia3ian
ke11acfa (1a(1a Ian ummi.
2h£r11,.ya seteLah pe11,.a11,.t[a11,. ya11,.g paY!:fa11,.g,
'11,.uL[s dapat me11,.yeLesa£Jea11,. pe11,.uL£sa11,. slerfps£ [11,.£, /eupersem/Jahlea1'"
rips£ £11,.£ leepada pihale-pihale
r11,.g /Ja11,.yale mem/Ja11,.tu daLam pe11,.uL£sa11,. sler£ps£ [11,.£.
2h[r11,.ya pe11,.uL£s ha11,.ya /Jisa /Jerharap
'flr slerfpsi [11,.£ dapat /Jerma11,.faat
gi pe11,.uL£s lehusus11,.ya, da11,. bag£ semua pihale.
ABSTRAK
A) Fakultas Psikologi B) Juli 2008 C) Dede Raina Muthmainnah D) Hubungan Persepsi Keselamatan Kerja Dengan Kecemasan Terhadap
Bahaya Kecelakaan Dalam Bekerja Pada Karyawan Lapangan PT. Odira Energy Persada.
E) Halaman xix+ 116 F) Persepsi karyawan terhadap keselamatan kerja adalah kec:enderungan
karyawan untuk menilai, menginterpretasikan atau mengartikan informasi (stimulus) yang diperoleh melalui alat inderanya berupa penerapan kegiatan atau usaha perlindungan yang dilakukan perusahaan untuk karyawannya dan orang-orang di sekitar tern pat kerja dalam upaya untuk menciptakan kerja aman dan sehat, alat-alat dan mesin yang terawat serta karyawan yang terlatih agar mencapai tujuan bersama yang ditetapkan perusahaan. Kecemasan terhadap bahaya kecelakaan adalah adanya kekhawatiran dan ketakutan dalam diri karyawan akan terjadinya bahaya kecelakaan kerja pada dirinya, lingkungan kerja, mesin dan alat kerja, serta manusia lainnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari secara empirik hubungan persepsi keselamatan kerja dengan kecemasan terhadap bahaya kecelakaan dalam bekerja pada karyawan lapangan. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian korelasional, pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif dan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Populasi dari penelitian ini adalah karyawan lapangan PT. Odira Energy Persada. Teknik sampling yang digunakan adalah simple random Sampling (n=40). Data dikumpulkan dengan menggunakan Kuesioner untuk mengisi data kontrol dan Skala Model Likert dan diolah dengan menggunakan SPSS. versi 13.0.
Pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus Product Moment diketahui bahwa koefisiens korelasi antara persepsi keselamatan kerja dan kecemasan terhadap bahaya kecelakaan dalam bekerja adalah -0,543 setelah dilfandingkan dengan nilai r tabel untuk sampel 40 orang, diperoleh r tabel sebesar -0,312 pada a =0,05 dan -0,403 pada a=0,01 hal ini menunjukkan bahwa r hitung lebih besar dibandingkan nilai r label pada o=0,05 dan pada a=0,01. Dengan begitu Ho ditolak, yaitu ada hubungan yang signifikan antara persepsi keselamatan kerja dengan kecemasan terhadap bahaya
kecelakaan dalam bekerja pada karyawan lapangan. Hasil penelitian ini juga menunjukkan korelasi yang negatif yang berarti apabila pernepsi karyawan tentang keselamatan kerja meningkat maka akan menyebabkan menurunnya tingkat kecemasan terhadap bahaya kecelakaan dalam bel<erja. Oleh karena itu dikarenakan pentingnya program keselamatan dan kesehatan kerja, peneliti berharap bagi peneliti selanjutnya dalam memperoleh data, tidak hanya dengan angket saja namun perlu dilakukan wawancara dan observasi yang mendalam kepada setiap bagian atau unit kerjaagar cliperoleh kelengl<apan data
3) Bahan Bacaan 41 buku.
l\) Psychology F acuity 3) July 2008 :::) Dede Ratna Muthmainnah
ABSTRACT
)) The Relation Of Perception Work Safety With Anxiety Of AGcident Hazard at the work field to employees PT. Odira Energy Persada
:'.) Page xix+ 114 =) Employees perception of Work Safety is a employees tendency to judge, to
interpret or mean stimulus as a result of the five senses such as activity application or safety of effort that has been done by the company to employees its and the people who live around the work place while effort to create safe and health the work, equipment, and kept machine and trained employees to arrive the purpose together that fixed the company. Anxiety of accident hazard is available worry and fear self of employe13s while be about to happen and accident hazard the work at self, work place, machine and equipment, and human else. This research aim to study by empiric the relation of perception work safety with anxiety of accident hazard at the work field to employees whether there is the relation of perception work safety with anxiety of accident hazard at the work field to employees. In this research, kind of research was used by researcher it relation resear.ch, the approach used quantitative and method used is descriptive method, population from this research is field employees PT. Odira Energy Persada. The technic sampling used simple random sampling (n=40). Data collected by using by using spss version 13.0 The result of the research about the relation of perception work safety with anxiety of accident hazard at the work field to employees, based on hypothesis by using formula the product moment known that coefficient correlation among perception work safety and anxiety of accident hazard equal to -0,543 after compared with r table value -0,312 on a=0,05 and -0,403 on· a= 0,01. This cause show that r estimation bigger than compared r table value on a=0,05 and on a= 0,01 hence Ho not accepted. Mtean there is significant relation of perception work safety with anxiety of accident hazard at the work field to employees. This result research also show negative correlation, mean there if employees perception about work safety to step on, so will cause to go down step anxiety of accident hazard.
:>) Reading Materials 41.
KA TA PENGANT AR
ssalamu'alaikum Wr.Wb lhamdulillahirobbil'aalamiin, terucap syukur tak terhingga kepacla Penguasa anusia, Sumber llmu Pengetahuan, Sumber segala Kebenarani, yakni tuhanku llah SWT yang selalu mengarahkan dan memperhatikan hamba-Nya dalam itlap detail kehldupan, sehlngga dengan rahmat-Nya penulls dapat enyelesaikan penulisan skripsi ini.
halawat dan salam kami haturkan kepada Baginda Rasulullah SAW, yang telah emberi warna dan secercah cahayanya dalam Islam, clan yang telah membawa nmat-Nya dari alam kebodohan hingga alam yang penuh dengan ilmu mgetahuan.
9rkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak maka kesulitan-kesulitan dalam mulisan skripsi ini dapat diatasi. Dalam kesempatan ini penulis ingin enyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang sedalam-dalamnya ~Pada:
lbu Dekan Fakultas Psikologi Ora. Hj. Netty Hartati, M.Si, beserta jajarannya. Buat Papa dan Ummi yang banyak m0ncloakan clan m0mbimbing p0nulis, "terima kasih Pa , Mi telah membiayai ananda sehingga dap<rt menye/esaikan pendidikan 81 dan se/a/u memberikan motivasinya kepada ananda. Ananda tahu uoapan terima kasih tidak akan mampu membalas segala jasa Papa dan Umi. Betapa bersyukumya ananda mempunyai orang tua seperti papa dan ummi" Terima kasih penulis haturkan kepada Bapak Abdul Rahman Shaleh, M.Si dan lbu Rena Latifa, M. Psi sebagai pembimbing 1 dan 2 yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk membantu menyelesaikan penulisan skrlpsl lnl. Kebalkan Bapak & lbu atas blmblngannya tlclak akan penulls lupakan. Segenap Dasen Fakultas Psikologi yang telah memberikan ilmu dan nasehatnya kepacla penulis. Direktur Umum PT. Oclira Energy Persada Bapak Mazwar Ha1nafiah, yang telah mengizinkan pemdi~ mengadakan peneliti~m di PT. Odira Em~rgy Pernada. Pak Anto ( Kepala Personalia PT. Odira Energy Persada) yang membantu mengurus masalah perizinan di perusahaan. Pak Amril dan Pak Afrizal (Kepala Bagian LK3 PT. Odira En0rgy Persada) yang membantu meriyebarkan angket dan memberikan bimbingan, ilmu clan nasehatnya kepacla penulis.
). Buat keluargaku tercinta, Teh neng, Atang, Ka ima, Aban, lcih, Niot, Gadi, yang menjadi motivasi aku dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini, ketiga keponakan aku Putri, Alvin, Nayya, lucunya bermain dengan kalian bertiga.
r Buat kabogoh aku, yang telah mau mendengarkan segala keluh dan kesah penulis dalam penulisan skripsi dan memberikan semangatnya buat aku.
l. Teman-teman seperjuangan Psikologi angkatan 2004, Agustin yang bersamasama mengadakan penelitiannya dengan penulis "suka dan duka kita lalui bersama, thank's for alt'. Teman-teman kelas A kalian sangat berarti buat penulis dan tidak mungkin penulis melupakan kalian.
l. Buat temen-temen sekosan Dedeh, Echa, Ndunk, Nauri, En13ng, Naya, Febri thank's buat hari-hari bersama kalian.
10.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu alas segala motivasi dan bantuannya, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.
khirnya penulis hanya berharap semua amal baik dari semua pihak dicatat oleh .llah SWT sebagai amal sholeh dan dibalas dengan pahala yang berlipat ganda, min.
Jakarta, 1 Juli 2008
Penulis
DAFTAR ISi
lalaman Judul ....................................................................................... .. lalaman Persetujuan ... .. . .. . . . . ... . .... . . .. . . .... . . . . . . ... . . . . . . . .. . ... .... .. . .. .. ... . .. . .. . .. . . . ii lalam~n Pengesahan .. .. . . . . . . . ... . . ... . . .. . . . .. . . . . . . . . .. . . . . .. . . . . ... . ... ... .. . . ... . . . . . . .. . . .. iii ~otto......................................................................................................... iv 'ersembahan .. . . . .. . .. . .. .. .. . .. . ... .... . .. .. . ... . .... . . ... . . .... . . ... . .. . ... . .. . . . . .. . . . . . . . . . . . .. . .. v •bstraksi .. . . . . .. . . . . . . .. ..... .. ... .. . . .. .. .. . . . .. . . . . . . . . . . . ... . . .. .. . . . . . . . .. . . . . .. .. . . .. .. ... . .. . . .. . . .. vi •bstract.. .. . . . . .. . .. . . . . . ... .. ... . .. ... .. . . .. . .. ... . ... . . . .. . . . .. . . . ... . . . . . . .. . . . . . . . . . . .. . . . . . . .. . . . . . . . . viii ~ata Pengantar . . . . . . .. . .. . . . . . . ... .. . . ... . . . .. . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . .. . . .. .. .. .. . .. . . . . . . . . . . . ix laftar lsi . . . . . . . .. . . . . . . . . . .. ... .. ... ... . .. . . .... . .. . . .... . . . . . . ... . . . ... . . . . . . . . . . .. . .. .. . . . . . .. . . . . . . . ... . xii laftar Tabel ...................................... ..... ..... .... . ...... ........ ....... .... .. ...... ........ xvii laftar Lampiran ............................................................................... ........ xix
IAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... .. .. .. .. .... .. .... .. .. .. .. .. . ... . . .. .. .. .. .. . .. . 1 1.2 ldentifikasi Masalah.. .... .... ......... .......... ...... .... ...................... 12 1.3 Pembatasan dan Perumusan Masalah. ................ .... ... . .. . .. . 12
1.3.1 Pembatasan Masalah .............................................. 12 1.3.2 Perumusan Masalah ................................................ 14
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian .... .. .. .. .. .... .... .. .. ...... .... ..... .... . 15 1.4.1 Tujuan Penelitian ..... ... ........ ...... ........... ...... . ... ..... ..... 15 1.4.2 Manfaat Penelitian ..................................... .............. 15
1.5 Sistematika Penulisan ........................................................ 17
IAB 2 KAJIAN TEORI 2.1. Kecemasan Terhadap Bahaya Kecelakaan ..... .. ... ..... ... ... 19
2.1.1 Pengertian Kecemasan . .... .... .. .... ... .. .. . .. .. .. .. ...... .. . .. .. 19 2.1.2 Sumber-sumber Kecemasan .................................... 21
2.2 Bahaya Kecelakaan............................................................ 25 2.2.1 Pengertian Bahaya Kecelakaan............................... 25 2.2.2 Klasifikasi Kecelakaan Akibat Kerja......................... 27 2.2.3 Faktor-faktor yang menyebabkan kecelakaan
Kerja ....................................................................... 29 2.2.4 Pencegahan Kecelakaan Kerja................................ 30
2.3 Pengertian Kecemasan Terhadap Bahaya Kecelakaan .... 30 2.4 Persepsi ... . .. . .. . . .. . .... . ... . ... . . ... . .. .... . . . ... . . .. . . ..... . . . . . . . . . . . .. . .. . . . .. 33
2.4.1 Pengertian Persepsi ................................................ 33 2.4.2 Hakekat Persepsi....................................... .............. 35 2.4.3 Dasar Fisiologis Persepsi .......................... .... .......... 37
2.4.4 Sistem-sistem Sensorik ... ... . . .. ... .. .. . ... .. . . .. ... . .. . . .. . . .. . . 38 2.4.5 Proses Terjadinya Persepsi..................................... 39 2.4.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi............ 41
2.5 Pengertian Keselamatan Kerja ......................................... 46 2.5.1 Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja .............. 51 2.5.2 Syarat-Syarat Keselamatan dan Kesehatan Kerja... 53 2.5.3 Aspek-aspek keselamatan dan kesehatan l<erja....... 54
2.6 Pengertian Persepsi Keselamatan Kerja ......................... 57 2.7 Kerangka Berpikir ............................................................. 59 2.8 Hipotesis Penelitian .......................................................... 62
IAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jen is Penelitian .................... ....................... ....... ............... 63
3.1.1 Pendekatan Penelitian. .. . ... .. . . .. . . . . . . . ... . .. .. . . . . . . . .. . . . . . .. . . 63 3.1.2 Metode Penelitian. ....... ........ .. . . .. ... . .. ... ..... .. . ... . . . . . .. . . . . 63
3.2 Definisi Variabel dan Operasional Variabel...... .. . . . . .. . . .. . . . . . . 64 3.3 Pengambilan Sampel........................................... .............. 65
3.3.1 Populasi dan Sampel.... ... . ...... ... ... . .. . .. ... ..... ... . . .. ... . . . . 65 3.3.2 Tehnik Pengambilan Sampel.................................... 66
3.4 Pengumpulan Data............................................................ 67 3.4.1 Metode dan lnstrumen Penelitian . . .. ... .. .. . ... ... ... . .. . . . . . 67 3.4.2 Tehnik Uji lnstrumen .................................................. 72
3. 5 Tehnik Analisa Data........................................................... 77 3. 6 Prosedur Penelitian ....... ..... ... . .. . ... ... . ... ... .. . . . . .. ..... .. . . .. . .. .... 78
AB 4 PRESENTASI DAN ANALISA DATA 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian ................................. 81
4.1.1 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Usia .... 81 4.1.2 Gambaran Umum responden Berdasarkan
Pendidikan ... ........ ........ ... .... .. . . ...... .. . .. ..... ... ... . .. . . .. . .. . 82 4.1.3 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Masa
Bekerja ..................................................................... 83 4.1.4 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Unit
Kerja ....................................................................... 84 4.2 Persentasi dan Analisis data . .. ... . ... ... . ... ... ... . . .. . . . ... . ... . .. ..... 85
4.2.1 Uji Persyaratan ... ....... .. . . ... ... . ....... .. . .. .. .. ... . .. . . .. . .. . . .. 85 Uji Normalitas... ......... ... . .. .... ... . . .. . .. . .. . . .. ... ... ... . . .. . .. . .. 86 Uji Homogenitas.. ... . ... . .. . .. . . . . . ... ... ... . .. .. ... . . . .. . ... . .. . .. . . 87 Uji Hipotesis ..... .... ... . .. . .. . . ... ... . . .. . . . . .. . . . .. .. .. . .. . . .. . . .. . . . . 89
4.3 Perbedaan persepsi tentang penerapan K3 berdasarkan usia, pendidikan, masa kerja dan unit kerja ... .... ............... 91
4.4 Perbedaan kecemasan terhadap bahaya kecelal<aan dalam bekerja berdasarkan usia, pendidikan, masa kerja dan unit kerja ... ... ... .... ... . ... .... .. .. ... . . .. . . .... .... .... .. . . . . ... . .. . . . . . . .. 93
4.4 Presentasi data.................................................................. 96 4.4.1 Deskripsi Statistik . .. . . ..... ....... .. . ...... ... . ..... .. .. . .. . ... . ... . .. 96 4.4.2 Penyebaran Skor Skala Persepsi Keselamatan
Kerja ........................................................................ 97 4.4.3 Penyebaran Skor Skala Kecemasan Terhadap
Bahaya Kecelakaan............ .. . .. .. . ...... .. . . . . . . .. .. .. .. .. .. .. .. 102
IAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN 5.1 Kesimpulan .... ...... ... ............ ..... .......... .... ..... ............ .... .... .. .. . 108 5.2 Diskusi ... . .. . .. ... .. . .. .... ... . ... . ... . . .... . .... . . .. . . .... . ... . . . . . . .. . . .. .... .... ... . 109 5.3 Saran ................................................................................... 115
laftar Pustaka .ampiran
Tabel 2.1: Tabel 2.2:
Tabel 3.1: Tabel 3.2:
Tabel 3.3: Tabel 3.4: Tabel 3.5:
Tabel 3.6: Tabel 4.1: Tabel 4.2: Tabel 4.3: Tabel 4.4: Tabel 4.5: Tabel 4.6:
Tabel 4.7: Tabel 4. 8:
Tabel4.9: Tabel 4.10: Tabel 4.11: Tabel4.12: Tabel 4.13: Tabel 4.14:
Tabel4.15:
Tabel 4.16:
Tabel4.17:
Tabel4.18:
Tabel4.19: Tabel 4.20:
Table 4.21:
Table4.22:
Daftar Tabel
Syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja Bagan Korelasi persepsi K3 dengan kecemasan terhadap bahaya kecelakaan Blue print persepsi keselamatan dan kesehatan kerja Blue print skala kecemasan terhadap bahaya kecelakaan dalam bekerja Nilai kategori dalam tiap jawaban Blue print revisi pasca tryout persepsi k1eselamatan kerja Blue print pasca tryout skala kecemasain terhadap bahaya kecelakaan dalam bekerja Kaidah reliabilitas menurut Guilford Gambaran umum responden berdasarkan usia Gambaran umum responden berdasarkan pendidikan Gambaran umum responden berdasarkan masa bekerja Gambaran umum responden berdasarkan µnit kerja Uji normalitas pesepsi keselamatan kerja Uji normalitas kecemasan terhadap bahaya kecelakaan dalam bekerja Uji homogenitas persepsi keselamatan kerja Uji homogenitas kecemasan terhadap bahaya kecelakaan Hasil korelasi antar variabel Uji F persepsi tentang K3 berdasarkan usia Uji F persepsi tentang K3 berdasarkan pendidikan Uji F persepsi tentang K3 berdasarkan rnasa kerja Uji F persepsi tentang K3 berdasarkan unit kerja Uji F kecemasan karyawan terhadap bahaya kecelakaan berdasarkan usia responden Uji F kecemasan terhadap bahaya kecelakaan berdasarkan tingkat pendidikan terakhir responden Uji F kecemasan terhadap bahaya kecelakaan berdasarkan masa kerja Uji F kecemasan terhadap bahaya kecelakaan berdasarkan unit kerja Deskripsi statistik skor skala persepsi keselamatan kerja dengan kecemasan terhadap bahaya kecelakaan Klasifikasi skor skala persepsi keselamatan kerja Klasifikasi skor skala persepsi keselamatan kerja berdasarkan usia Klasifikasi skor skala persepsi keselamatan kerja berdasarkan pendidikan Klasifikasi skor skala persepsi keselamatan kerja berdasarkan masa kerja
Table 4.23:
Table4.24:
Tabel 4.25:
Table4.26:
Table4.27:
Tabel 4.28:
Klasifikasi skor skala persepsi keselamatan kerja berdasarkan bagian/unit kerja Klasifikasi skor skala kecemasan terhaclap bahaya kecelakaan Klasifikasi skor skala kecemasan terhaclap bahaya kecelakaan berdasarkan usia Klasifikasi skor skala kecemasan terhaclap bahaya kecelakaan berdasarkan tingkat pendidikan terakhir Klasifikasi skor skala kecemasan terhaclap bahaya kecelakaan berdasarkan lama kerja Klasifikasi skor skala kecemasan terhaclap bahaya kecelakaan berdasarkan unit kerja
mpiran I
mpiran 2
mpiran 3
mpiran 4
mpiran 5
mpiran 6
mpiran 7
mpiran 8
mpiran 9
mpiran 10
mpiran 11
mpiran 12
mpiran 13
mpiran 14
mpiran 15
npiran 16
npiran 17
Daftar lampiran
: Surat lzin Penelitian Dari Fakultas Psikologi
: Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian dari
Perusahaan
: Skala dan Kuesioner Try-Out
: Skala dan Kuesioner Field Test
: Data Skoring K3 Try-Out
: Data Skoring Kecemasan Try-Out
: Data Skoring K3 Field Test
: Data Skoring Kecemasan Field Test
: Uji Validitas Skala K3 Try-Out
: Uji Reliabilitas Skala K3 Try-Out
: Uji Validitas Skala Kecemasan Try-Out
: Uji Reliabilitas Skala Kecemasan Try-Out
: Uji Normalitas Skala K3 dan Kecemasan
: Uji Homogenitas Skala K3 dan Kecemasan
: Uji Korelasi Antar Variabel
: Uji F Skala Persepsi Keselamatan Kerja Berdasarkan Usia,
Pendidikan, Masa Kerja, dan Unit/bagian Kerja
: Uji F Skala Kecemasan Terhadap Bahaya Kecelakaan
Berdasarkan Usia, Pendidikan, Masa Kerja, dan Unit/bagian
Kerja
I.I Latar Belakang Masalah
BABI
PENDAHULUAN
I
Bekerja adalah bagian dari kehidupan, setiap orang memerlukan pekerjaan
untuk mencukupi kehidupan dan aktualisasi diri. Pekerjaan adalah sarana
mencapai rezeki dan kelayakan hidup, sekaligus merupakan tujuan. Jika
seseorang mempunyai kekayaan melimpah dan ia hidup tanpa bekerja, maka
ia tidak akan dapat memahami nilai-nilai kemanusiaan, dan tidak mengetahui
tugas hidup yang sebenarnya. Sebab sebagai manusia ia tidak dapat
merealisasikan tujuan eksistensinya.
Pada umumnya seseorang bekerja memerlukan keamanan dan kenyamanan
dalam melaksanakan pekerjaan yang ditugaskan kepadanyai, sehingga
mereka dapat mewujudkan kualitas hidup dan kemajuan masyarakat sesuai
dengan tujuan hidup setiap insan untuk mendapatkan kebahagiaan hidup
jasmaniah dan rohaniah serta mereka dapat mendorong dan memacu
peningkatan produksi dan produktivitas, yang pada gilirannya akan
meningkatkan daya saing. Selain itu, dengan keamanan dan kenyamanan
dalam bekerja, karyawan dapat terbebas dari akibat buruk yang ditimbulkan
oleh suatu proses produksi, sehingga diperoleh suatu hubun!;ian yang serasi,
harmonis dan dinamis dalam interaksi antara manusia, mesin, alat, dan
bahan produksi, dalam menghasilkan barang dan jasa.
Ada beberapa pekerjaan yang memang rentan terhadap kec:elakaan
sehingga memerlukan perlindungan keselamatan yang menjamin hak-hak
dasar setiap tenaga kerja dalam melaksanakan pekerjaan. Berbagai potensi
bahaya serta resiko di tempat kerja selalu ada dan dapat memimbulkan
kecelakaan atau gangguan kesehatan antara lain akibat sistem kerja atau
proses kerja, penggunaan mesin, alat dan bahan, yang bersumber dari
keterbatasan pekerjanya sendiri, lingkungan kerja, pekerjaan, organisasi
kerja dan budaya kerja. Sebaliknya, pekerja yang terganggu kesehatannya
baik karena kecelakaan atau penyakit dapat mengganggu ki~lancaran
pekerjaan, dengan demikian akan menurunkan produktivitas.
Bahaya kecelakaan adalah potensi yang dimiliki oleh suatu bahan atau
material, proses, atau kondisi untuk menimbulkan kerugian baik materi
maupun non materi baik yang menimpa diri manusia dan benda-benda fisik
berupa kekayaan atau aset, lingkungan hidup, masyarakat luas yang
kejadian tersebut tidak terduga dan tidak diharapkan kemunculannya.
Menurut Lestari (2006) Bahaya-bahaya ditempat kerja ditinjau dari sifatnya
dapat berupa, kinetic hazard (bahaya pergerakan benda), static hazard
(bahaya benda diam), physical hazard (bahaya fisik), electrical hazard
2
(bahaya listrik), chemical hazard (bahaya kimia), biological hazard (bahaya
hayati), bad habit hazard (bahaya perilaku buruk).
3
Kecelakaan kerja adalah kejadian yang tak terduga dan tidak diharapkan
akibat dari kerja. Suma'mur (1989) membuat batasan bahwa kecelakaan
kerja adalah suatu kecelakaan yang berkaitan dengan hubungan kerja
dengan perusahaan. Hubungan kerja di sini berarti bahwa kecelakaan terjadi
akibat dari pekerjaan atau pada waktu melaksanakan pekerjaan. Oleh sebab
itu, kecelakaan akibat kerja ini mencakup dua permasalahan pokok, yakni: a).
Kecelakaan adalah akibat langsung pekerjaan, b). Kecelakaan terjadi pada
saat pekerjaan sedang dilakukan.
Beberapa tahun terakhir ini korban kecelakaan dan sakit di tempat kerja
telah membunuh dan memakan lebih banyak dibandingkan dengan korban
perang dunia. Rudi Suardi (2005) mengemukakan riset yan£1 dilakukan badan
dunia yang menangani masalah buruh, ILO (International Labour
Organization) menghasilkan kesimpulan, setiap hari rata-rata 6000 orang
meninggal, setara dengan satu orang setiap 15 detik, atau 2,2 juta orang
pertahun akibat sakit atau kecelakan yang berkaitan dengan pekerjaan
mereka.
4
Oleh karena itu setiap kecelakaan kerja dapat menimbulkan berbagai macam
kerugian yaitu alat produksi, bahan produksi atau perlengkaipan kerja, biaya
pengobatan atau kompensasi kepada pekerja yang cidera atau meninggal
dunia, kerugian waktu kerja, proses produksi terganggu, se11a penurunan
kualitas dan kuantitas hasil produksi. Semua kerugian langsung dan tidak
langsung tersebut, secara ekonomis dapat dihitung, baik yang diderita
langsung oleh pekerja maupun yang menjadi beban pengusaha dan
masyarakat pada umumnya.
PT. Odira Energy Persada mempunyai penerapan kesehatan dan
keselamatan kerja yang baik, perusahaan memperhatikan kesehatan dan
keselamatan para karyawannya. Hal ini dapat dilihat dengan data kecelakaan
yang nol (zero Accident), tersedianya peralatan dan perlengkapan
keselamatan kerja, dan juga terdapatnya klinik kesehatan di dalam
lingkungan perusahaan. Dari hasil wawancara penulis pada tanggal 20
november 2007, dengan beberapa karyawan lapangan padE1 bagian operasi
(operation) PT. Odira Energy Persada bahwa ada kecemasan yang ditandai
dengan datangnya kekhawatiran di dalam diri mereka akan terjadi bahaya
kecelakaan yang menimpa mereka pada saat melakukan pengecekan mesin
mesin, namun mereka beranggapan jika mereka melakukan pekerjaan sesuai
dengan prosedur yang telah ditetapkan dengan memakai alat-alat
keselamatan kerja maka kecemasan tersebut dapat mereka hilangkan.
5
Karyawan lapangan PT. Odira Energy Persada yang dijadikan sampel
penelitian adalah mereka yang memiliki usia, tingkat pendidikan, masa kerja,
dan unit kerja yang berbeda. Hal tersebut dipilih oleh peneliti dikarenakan ke
empat data kontrol tersebut dianggap sebagian faktor yang mempengaruhi
persepsi dan kecemasan seseorang, sehingga dengan adanya data kontrol
tersebut peneliti akan mengetahui apakah terdapat perbedaan persepsi dan
kecemasan seseorang berdasarkan usia, pendidikan, masa kerja, dan unit
kerja. Menurut Craven (2001) persepsi dipengaruhi oleh usia dan tingkat
pendidikan seseorang. Sedangkan untuk masa kerja berhubungan dengan
pengalaman seseorang. Davidoff (1988) mengemukakan bahwa salah satu
faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang adalah pen~1alaman. Semakin
lama seseorang bekerja pada suatu perusahaan, maka akain semakin luas
pengetahuan yang dimiliki seseorang terhadap suatu hal. Wibowo (1988)
mengatakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi persepsi
seseorang adalah faktor eksternal yaitu lingkungan dimana :seseorang
berada.
Kecemasan adalah emosi yang tidak menyenangkan, yang ditandai dengan
istilah-istilah seperti kekhawatiran, keprihatinan, dan rasa takut, yang kadang
kadang kita alami dalam tingkat berbeda-beda (Atkinson, 1999). Conteh,
ketika seorang karyawan lapangan sedang memeriksa dan mengawasi
proses produksi dengan memeriksa peralatan apakah berjalan lancar atau
tidak, hal ini dapat menimbulkan kecemasan. Akan ada perasaan
kekhawatiran dalam diri karyawan jika akan terjadi kecelakaan kerja pada
dirinya. Kondisi tersebut tentu saja mempengaruhi kinerja karyawan yang
akan mempengaruhi produktivitas.
Kecemasan muncul pada awalnya dari rangsangan yang tidak
menyenangkan yaang diterima oleh alat penginderaan. lnfo1masi dari alat
penginderaan berlanjut pada kondisi psikis hingga fisik seseorang (Davidoff,
1988). Hal ini terjadi karena seseorang yang mengalami kec:emasan, tidak
mampu menyelesaikan berbagai macam masalah yang dihadapi, sehingga
individu merasa frustasi dengan terus dibayangi oleh perasaan takut akan
semakin besar masalah yang dihadapi tanpa ada jalan keluarnya (Daradjat,
2004).
6
Kecemasan dapat muncul karena seseorang meyakini bahwa adanya bahaya
yang akan menghampirinya. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh J.J
GROEN (1990) bahwa kecemasan (anxietas) adalah perasaan tidak senang
yang khas yang disebabkan oleh dugaan akan bahaya atau frustrasi yang
mengancam yang akan membahayakan rasa aman, keseimbangan, atau
kehidupan seseorang individu atas kelompok biososialnya.
7
Menurut Priest (1987) sumber umum dari kecemasan adalah pergaulan, usia
yang bertambah, keguncangan rumah tangga, dan adanya problem.
Seharusnya semakin tinggi usia, maka semakin rendah tingkat kecemasan
yang mereka alami. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi kecemasan (Neugarten, 1972). Orang yang berpendidikan
tinggi cenderung mudah mendapat informasi yang objektif dibandingkan
dengan orang yang berpendidikan rendah. Sedangkan Carpenito (1998)
mengemukakan bahwa salah satu faktor yang berhubungan dengan
munculnya kecemasan adalah hal-hal yang berhubungan dEmgan perubahan
dalam lingkungannya. Unit kerja berhubungan dengan dimana lingkungan
seseorang ketika bekerja. Oleh karena itu akan berbeda tin~1kat kecemasan
seseorang terhadap bahaya kecelakaan ketika berada pada lingkungan kerja
yang rentan terhadap kecelakaan dengan lingkungan kerja 11ang tidak
memiliki resiko kecelakaan kerja, maka berdasarkan hal tersebut perbedaan
bagian atau unit kerja seharusnya mempengaruhi kecemasan seseorang
terhadap bahaya kecelakaan.
Kecemasan terhadap bahaya kecelakaan adalah Adanya kekhawatiran dan
ketakutan dalam diri karyawan akan terjadinya bahaya kecelakaan kerja baik
yang menimpa dirinya, lingkungan kerja, mesin dan alat kerja, serta manusia
lainnya.
8
Pentingnya dilakukan usaha-usaha untuk melindungi keselamatan kerja
karyawan dari pemerintah dengan dikeluarkannya Undang-Undang
keselamatan kerja No. 1tahun1970 (Soekotjo, dkk, 2000). UU ini merupakan
sarana utama untuk pencegahan kecelakaan, cacat daan kematian akibat
kecelakaan kerja. Dengan adanya UU ini, pemerintah berusaha untuk
menanggulangi masalah keselamatan kerja. Bahkan di dalam usaha untuk
menggugah semua pihak untuk menyadari bahwa pentingnya program
keselamatan kerja dan merupakan suatu yang mutlak dilaks;anakan dalam
proses produksi barang dan jasa.
Keselamatan kerja menunjukan kondisi yang aman dan selamat dari
penderitaan, kerusakan atau kerugian di tempat kerja. Resiko keselamatan
merupakan aspek-aspek lingkungan kerja yang dapat menyebabkan
kebakaran, Iuka memar, patah tulang, kerugian alat tubuh, p•englihatan dan
pendengaran. Semua itu sering dihubungkan dengan perlen1~kapan
perusahaan atau lingkungan fisik dan mencakup tugas-tugas kerja yang
membutuhkan pemeliharaan dan pelatihan (Prabumangkunegara, 1993).
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) atau dalam bahasa asing disebut
sebagai Occupational Safety and Health (OSH) bertujuan agar pekerja
selamat, sehat, produktif dan sejahtera, dengan demikian produksi dapat
berjalan dan berkembang lancar berkesinambungan (sustainable
development) tidak terganggu oleh kejadian kecelakaan maupun pekerja
yang sakit atau tidak sehat dan menjadikannya tidak produktif. Kecelakaan
kerja diminimasi kejadiannya oleh upaya keselamatan kerja atau safety,
sedangkan kesehatan pekerja dijaga atau dipelihara dan ditingkatkan oleh
upaya kesehatan kerja atau occupational health (Kurniawidj;aja, 2006).
Kesehatan dan keselamatan kerja sebagai salah satu unsur perlindungan
tenaga kerja merupakan faktor penting untuk meningkatkan produksi dan
produktivitas perusahaan dan untuk pertumbuhan ekonomi. Semua resiko
dan konsekuensi yang menimbulkan kerugian dapat dicegah dan
diminimalkan melalui penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
yang standar. Akhir-akhir ini muncul secara intens isu ergonomik yaitu,
kesesuaian antara alat atau mesin kerja dengan kondisi manusia yang
ternyata setelah melalui penelitian di berbagai industri negara maju
menimbulkan dampak yang cukup besar terhadap kesehatan dan
keselamatan kerja dan produktivitas.
9
Ergonomi adalah ilmu penyesuaian peralatan dan perlengkapan kerja dengan
kondisi dan kemampuan manusia, sehingga mencapai kesehatan tenaga
kerja atau menghindari kecelakaan kerja dan produktivitas k1~rja yang optimal
(Notoatmodjo, 2003).
Tujuan dari bidang ergonomik tersebut telah membantu dalam rancangan
dari peralatan, tugas-tugas, tempat kerja, dan lingkungan ke~rja sedemikian
rupa. Dengan demikian mereka merupakan pasangan palin!~ tepat bagi
kemampuan dan keterbatasan tenaga kerja (Munandar, 2001). Dengan
memperhatikan faktor ergonomik yang masuk dalam sistem manajemen
secara keseluruhan, akan tercipta suatu kondisi yang mendukung
peningkatan kinerja karyawan dalam pelaksanaan kerja yang aman, sehat
dan nyaman.
10
Penerapan keselamatan dan kesehatan kerja merupakan suatu usaha dan
kesadaran dalam lingkungan atau tempat kerja yang dapat rnenjamin secara
maksimal kesehatan dan keselamatan personil yang berada di daerah atau
tempat tersebut baik pekerja maupun bukan pekerja perusahaan tersebut.
Bagaimana seorang karyawan mempersepsikan segala aspek yang berkaitan
dengan keselamatan kerja di sekitar lingkungan kerjanya dalam suatu
organisasi tentunya berbeda antara satu dengan yang lain.
Persepsi karyawan terhadap keselamatan kerja adalah kecenderungan
karyawan untuk menilai, menginterpretasikan atau mengartikan informasi
(stimulus) yang diperoleh melalui alat inderanya berupa pe111~rapan kegiatan
atau usaha perlindungan yang dilakukan perusahaan untuk l<aryawannya dan
orang-orang di sekitar tempat kerja dalam upaya untuk menc:iptakan kerja
aman dan sehat, alat-alat dan mesin yang terawat serta karyawan yang
terlatih agar mencapai tujuan bersama yang ditetapkan perusahaan.
11
Proses produksi perusahaan tidak terlepas dari alat kerja atau mesin. Hal ini
jika tidak dilakukan secara benar dapat mengakibatkan keci~lakaan kerja
serta menyangkut keselamatan diri karyawan serta ruangan yang tidak
dikelola dengaan baik. Karyawan lapangan sangatlah memiliki peluang yang
sangat besar untuk mengalami kecelakaan dalam kerja, karena mereka
bekerja dalam industri mengandung resiko berupa bahaya terhadap
keselamatan kerja. Resiko bahaya tersebut dapat terwujud menjadi
kenyataan sebagai akibat dari kecelakaan, keteledoran dan sebab lain di
luar kemampuan manusia, terutama dengan semakin berkembangnya dan
meningkatnya penggunaan teknologi modem di sektor-sektor kegiatan
usaha, sehingga akan mengakibatkan semakin besar pula resiko yang
mengancam keselamatan kerja karyawan. Oleh karena itu, perusahaan perlu
memberikan jaminan keamanan atas keselamatan kerja untuk para
karyawannya.
Tetapi terkadang ketika suatu perusahaan telah menerapkan program K3
terhadap para karyawannya, kecemasan akan adanya kecelakaan dalam
bekerja masih saja menghampiri mereka. Mereka menjadi tidak fokus
terhadap pekerjaannya dan dilanda ketakutan jika terjadi sesuatu hal yang
dapat membahayakan dirinya.
I. 2. ldentifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas timbul beberapa masalah yaitu:
12
1. Adakah hubungan antara keselamatan kerja dengan kecemasan terhadap
bahaya kecelakaan dalam bekerja pada karyawan lapangan?
2. Sejauhmana keselamatan kerja mempengaruhi kecema:>an dalam
bekerja?
3. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan kecelakaan pada karyawan
lapangan?
4. Apakah ada perbedaan persepsi tentang penerapan K3 berdasarkan usia,
pendidikan, masa kerja dan unit kerja?
5. Apakah ada perbedaan kecemasan karyawan terhadap bahaya
kecelakaan dalam bekerja berdasarkan usia, pendidikan, masa kerja dan
unit kerja?
I. 3. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1.3.1 Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini lebih fokus, maka penulis membatasi pada masalah
hubungan antara persepsi keselamatan kerja dengan kecemasan terhadap
bahaya kecelakaan dalam bekerja pada karyawan lapangan PT. Odira
Energy Persada". Oleh karena itu, peneliti memberikan batasan pengertian
yang dimaksud adalah :
13
1. Persepsi adalah suatu tanggapan dan penilaian individu secara psikologis
yang melibatkan unsur-unsur penginderaan, dan pengorganisasian,
sehingga individu dapat membuat suatu interpretasi terhadap obyek
obyek lingkungan yang ada dalam kehidupan individu tersebut.
2. Keselamatan kerja adalah terhindarnya seseorang dari sesuatu yang
dapat membahayakan dirinya, properti, proses, dan linglcungan kerja.
3. Persepsi karyawan terhadap keselamatan kerja adalah kecenderungan
karyawan untuk menilai, menginterpretasikan atau menftartikan informasi
(stimulus) yang diperoleh melalui alat inderanya berupa penerapan
kegiatan atau usaha perlindungan yang dilakukan perusahaan untuk
karyawannya dan orang-orang di sekitar tempat kerja dalam upaya untuk
menciptakan kerja aman dan sehat, alat-alat dan mesin yang terawat
serta karyawan yang terlatih agar mencapai tujuan bersama yang
ditetapkan perusahaan.
4. Kecemasan merupakan emosi yang tidak menyenangkan dan perasaan
campuran yang berisi ketakutan, kegelisahan, kekhawatilran dan
keprihatinan dalam merespon situasi tertentu yang men~1ancam dan
merupakan hal yang normal yang terjadi menyertai perkembangan,
perubahan, pengalaman baru atau yang belum pernah dilakukan, serta
dalam menemukan identitas diri dan arti hidup.
14
5. Bahaya kecelakaan adalah potensi yang dimiliki oleh suatu bahan atau
material, proses, atau kondisi untuk menimbulkan kerugian baik materi
maupun non materi baik yang menimpa diri manusia dan benda-benda
fisik berupa kekayaan atau aset, lingkungan hidup, masyarakat luas yang
kejadian tersebut tidak terduga dan tidak diharapkan kemunculannya.
6. Kecemasan terhadap bahaya kecelakaan adalah adanya kekhawatiran
dan ketakutan dalam diri karyawan akan terjadinya bahaya kecelakaan
kerja pada dirinya, lingkungan kerja, mesin dan alat kerJa, serta manusia
lainnya.
7. Karyawan adalah para pegawai lapangaan PT. ODIRA ENERGY
PER SADA
I. 3. 2. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah, terdapat
beberapa masalah yang dirumuskan :
1. Adakah hubungan yang signifikan antara persepsi keselamatan kerja
dengan kecemasan terhadap bahaya kecelakaan dalam bekerja pada
karyawan lapangan PT. Odira Energy Persada?
2. Apakah ada perbedaan yang signifikan persepsi tentan9 penerapan K3
berdasarkan usia?
3. Apakah ada perbedaan yang signifikan persepsi tentan9 penerapan K3
berdasarkan pendidikan?
4. Apakah ada perbedaan yang signifikan persepsi tentan9 penerapan K3
berdasarkan masa kerja?
5. Apakah ada perbedaan yang signifikan persepsi tentan!~ penerapan K3
berdasarkan unit kerja?
6. Apakah ada perbedaan yang signifikan kecemasan karyawan terhadap
bahaya kecelakaan dalam bekerja berdasarkan usia?
7. Apakah ada perbedaan yang signifikan kecemasan karyawan terhadap
bahaya kecelakaan dalam bekerja berdasarkan pendidikan?
8. Apakah ada perbedaan yang signifikan kecemasan karyawan terhadap
bahaya kecelakaan dalam bekerja berdasarkan masa kerja?
9. Apakah ada perbedaan yang signifikan kecemasan karyawan terhadap
bahaya kecelakaan dalam bekerja berdasarkan unit kerja?
I. 4. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. 4. 1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka penelitian mi memiliki
beberapa tujuan:
1. Mengetahui ada tidaknya hubungan persepsi keselamatan kerja dengan
kecemasan terhadap bahaya kecelakaan dalam bekerja pada karyawan
lapangan PT. Odira Energy Persada.
2. Mengetahui ada tidaknya perbedaan persepsi tentang penerapan K3
berdasarkan usia, pendidikan, masa kerja dan unit kerja?
15
3. Mengetahui ada tidaknya perbedaan kecemasan karyawan terhadap
bahaya kecelakaan dalam bekerja berdasarkan usia, pendidikan, masa
kerja dan unit kerja?
I. 4. 2. Manfaat Penelitian
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan
untuk hal-hal berikut ini:
1. Secara teoritis :
16
a. Penerapan pembelajaran keselamatan kerja pada Psikologi
Organisasi dan lndustri dapat mendeteksi, mencermati dan mengambil
langkah-langkah sedini mungkin untuk mempersiapkan program
program pengembangan keselamatan kerja dan pencegahan
kecelakaan kerja.
b. Pengembangan teori tentang K3 yang disertai dengan metodologi
metodologi yang bersifat aplikatif, sehingga berguna bagi kalangan
yang bergerak dibidang Psikologi lndustri dan Organisasi.
c. Dapat memberikan sumbangan pemikiran terhadap kegunaan
manajemen K3, khususnya berkaitan dengan kesejahteraan dan
productivitas karyawan.
d. Menjadi pengetahuan bagi penulis khususnya dan masyarakat serta
mahasiswa UIN pada umumnya tentang penelitian "Hubungan antara
17
persepsi keselamatan kerja dengan kecemasan terhadap bahaya
kecelakaan dalam bekerja pada karyawan lapangan"
2. Secara praktis
a. Dapat dimanfaatkan oleh praktisi dan konsultan di bidang manajemen
mutu, lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja pada sektor
industri.
b. Dengan hasil penelitian ini diharapkan akan menumbuhkembangkan
pengertian dan kesadaran pengusaha, tenaga kerja, dan pemerintah
tentang pentingnya penerapan program K3 pada setiap perusahaan.
c. Dengan adanya penelitian ini karyawan akan menyadari tentang hak
haknya untuk mendapatkan perlindungan dan facilitan yang berkaitan
dengan K3 bagi dirinya dalam bekerja.
1.5. Sistematika Penulisan
Teknik penulisan dalam skripsi ini mengacu pada buku Pedoman
Penyusunan dan Penulisan Skripsi APA Style yang diadaptasikan di Fakultas
Psikologi UIN Syahid Jakarta tahun 2005, dengan sist1;,matika penulisan
sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULAN
Meliputi: Latar belakang masalah, ldentifikasi masalah,
Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat
penelitian, dan Sistematika Penulisan.
18
BAB 2: KAJIAN PUSTAKA
Dibahas sejumlah teori mengenai permasalahan yang akan
diteliti, yaitu mengenai Hubungan Antara Pei-sepsi Keselamatan
Kerja dengan Kecemasan Terhadap Bahaya Kecelakaan dalam
Bekerja pada Karyawan Lapangan.
BAB 3 : METODE PENELITIAN
Mencakup jenis penelitian, pendekatan penelitian yang
digunakan, definisi variabel dan operasional variabel, populasi
dan sampel, metode pengumpulan data, tehnik analisa data.
BAB 4 : HASIL PENELITIAN
Gambaran umum subjek penelitian dan analisa hasil penelitian.
BAB 5 : KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN.
BAB2
KAJIAN TEORI
2.1. Kecemasan terhadap Bahaya Kecelakaan
2.1.1 Pengertian Kecemasan
19
Kecemasan adalah emosi yang tidak menyenangkan, yang clitandai dengan
istilah-istilah seperti kekhawatiran, keprihatinan, dan rasa tak:ut, yang kadang
kadang kita alami dalam tingkat berbeda-beda (Atkinson, 1909).
Chaplin (2002) menjelaskan bahwa anxiety atau kecemasan adalah
perasaan campuran yang berisi ketakutan, kegelisahan, dan keprihatinan
mengenai masa-masa mendatang tanpa sebab khusus untu~• ketakutan
tersebut, atau rasa takut /kekhawatiran atau ketakutan yang l<uat dan
meluap-luap.
Davidson dan Neale (dalam Fitri dan Julianti, 2005) juga menjelaskan bahwa
kecemasan memiliki karekteristik berupa munculnya perasaan takut, dan
kekhawatiran dan kewaspadaan yang tidak jelas dan tidak menyenangkan.
20
Kaplan (dalam Fitri F dan Julianti, 2005) menjelaskan bahwa kecemasan
adalah respon terhadap situasi tertentu yang mengancam dan merupakan hal
yang normal terjadi menyertai perkembangan perubahan, pengalaman baru
atau yang belum pernah dilakukan, serta dalam menentukan identitas diri dan
arti hidup.
Menurut Hurlock (1990), kecemasan adalah bentuk perasaan khawatir,
gelisah dan perasaan-perasaan lain yang kurang menyenangkan. Biasanya
perasaan-perasaan ini disertai oleh rasa kurang percaya diri, tidak mampu,
merasa rendah diri, dan tidak mampu menghadapi suatu masalah. Menurut
Kartono (1997), ketidakberanian individu dalam menghadapi suatu masalah
dan ditambah dengan adanya kerisauan terhadap hal-hal yang tidak jelas
merupakan tanda-tanda kecemasan pada individu.
Freud (dalam Sutardjo, 2005) menjelaskan terdapat tiga jenis kecemasan,
yaitu kecemasan nyata (reality anxiety), kecemasan neurotik (neurotic
anxiety), dan kecemasan moral (moral anxiety). Kecemasan nyata adalah
kecemasan mendasar terhadap bahaya nyata yang ada dalam dunia,
kecemasan neurotik merupakan kecemasan yang berasal dari id atau instink
yang berkembang dari pengalaman masa kanak-kanak awal, sedangkan
kecemasan moral adalah timbul bila seseorang merasa telah melanggar
ajaran-ajaran yang telah di tetapkan.
21
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa
kecemasan merupakan emosi yang tidak menyenangkan dain perasaan
campuran yang berisi ketakutan, kegelisahan, kekhawatiran dan keprihatinan
dalam merespon situasi tertentu yang mengancam dan merupakan hal yang
normal yang terjadi menyertai perkembangan, perubahan, pengalaman baru
atau yang belum pernah dilakukan, serta dalam menemukan identitas diri dan
arti hidup.
2.1.2 Sumber-sumber Kecemasan
Sumber kecemasan menurut Freud (dalam Davidoff, 1988) adalah bahaya
yang berasal dari dunia yang nyata seperti situasi yang mengarah kepada
rasa sakit tubuh, dan kesadaran akan adanya hukuman yan9 berkaitan
dengan pelampiasan dorongan seperti seksual, agresi dan tindakan amoral
lainnya yang dilarang oleh norma budaya. Para Psikolog kognitif
memusatkan perhatiannya pada konflik batin antara beberapa harapan,
keyakinan, sikap, persepsi, informasi, konsep-konsep yang mengarah
kepada disonansi kognitif. Sedangkan Psikolog Humanistik menekankan
pada konflik mental khususnya pada saat orang harus memilih gaya hidup
yang memuaskan dan bermakna. Sedangkan Psikolog Behavioristik
menegaskan bahwa sebagian besar kecemasan adalah akibi~t pengkondisian
(Kondisioning). ketika sebuah objek dari jenis tertentu dikaitkan maknanya
dengan pengalaman yang menimbulkan kecemasan. Oleh sebab itu, baik
konflik kognisi maupun situasi yang jelas mengancam dapat menimbulkan
kecemasan.
22
Menurut Priest (1987) sumber umum dari kecemasan adalah pergaulan, usia
yang bertambah, keguncangan rumah tangga, dan adanya problem.
Seharusnya semakin tinggi usia, maka semakin rendah tinglkat kecemasan
yang mereka alami. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi kecemasan (Neugarten, 1972). Orang yang berpendidikan
tinggi cenderung mudah mendapat informasi yang objektif dibandingkan
dengan orang yang berpendidikan rendah.
Menurut Carpenito (1998), ada beberapa faktor yang berhubungan dengan
munculnya kecemasan yaitu :
1. Patofisiologis, yaitu setiap faktor yang berhubungan den1;1an kebutuhan
dasar manusia akan makanan, air, kenyamanan dan keamanan.
2. Situasional (orang dan lingkungan) Berhubungan dengan ancaman
konsep diri terhadap perubahan status, adanya kegagalain, kehilangan
benda yang dimiliki, dan kurang penghargaan dari orang lain.
3. Berhubungan dengan kehilangan orang terdekat karena ~;ematian,
perceraian, tekanan budaya, perpindahan, dan adanya perpisahan
sementara atau permanen.
4. Berhubungan dengan ancarnan intergritas biologis : yaitu penyakit,
terkena penyakit rnendadak, sekarat, dan penanganan-penanganan
rnedis terhadap sakit.
5. Berhubungan dengan perubahan dalarn lingkungannya rnisalnya :
pencernaran lingkungan, pensiun, dan bahaya terhadap kearnanan.
6. Berhubungan dengan perubahan status sosial ekonomi, rnisalnya
pengangguran, pekerjaan baru, dan promosi jabatan.
7. Berhubungan dengan kecernasan orang lain terhadap individu.
23
Kecemasan yang terjadi pada individu dapat terjadi melalui suatu proses
yang dirnulai dengan adanya suatu rangsangan eksternal rnaupun internal,
sarnpai suatu keadaan yang dianggap sebagai ancarnan atau hal yang
mernbahayakan. Biasanya individu yang mengalami kecernasan seringkali
tidak mau mengakui bahwa dirinya cernas, tetapi dari observasi yang
dilakukan dapat disirnpulkan bahwa individu tersebut rnengalarni kecemasan.
Kecemasan menu rut David Sue ( 1986) dapat dimanifestasikan ke dalam
ernpat komponen yaitu:
1. Secara kognitif (pikiran). Dapat bervariasi, dari rasa khawatir yang ringan
sarnpai panik. lndividu terus menghawatirkan segala rnac:arn rnasalah
yang rnungkin terjadi dan sulit sekali untuk berkonsentras.i atau
rnengarnbil keputusan, dan apabila ia mengambil keputusan, akan
menimbulkan kekhawatiran lebih lanjut, dan ia juga kan mengalami
kesullitan tidur (insomnia).
2. Secara afektif (perasaan) adalah individu tidak dapat tenang dan mudah
tersinggung, sehingga memungkinkannya untuk terkena depresi.
3. Secara motorik (gerak tubuh) adalah seperti gemetar sampai dengan
goncangan tubuh yang berat. lndividu seringkali gugup clan mengalami
kesukaran dalam berbicara.
4. Secara somatik (dalam reaksi fisik atau biologis) adalah dapat berupa
gangguan pernafasan, atau gangguan pada anggota tubuh seperti
jantung berdebar, berkeringat, tekanan darah tinggi dan ·gangguan
pencernaan, serta kelelahan badan seperti pingsan.
Ada sebagian orang yang mengalami kecemasan pada setiap situasi dan
mempunyai jangka waktu yang cukup lama, tetapi ada juga yang sebagian
orang yang mengalami kecemasan pada saat tertentu saja. Oleh karena itu,
Spielberger dalam Linda De Clerq (1994) membagi kecemasan kepada dua
hal:
24
1. State Anxiety yaitu reaksi emosi yang sementara yang timbul pada situasi
tertentu, yang dirasakan sebagai suatu ancaman. Keadaan ini ditentukan
oleh perasaan ketegangan yang subjektif.
2. Trait Anxiety, menunjukkan pada ciri atau sifat seseorang yang cukup
stabil. Trait Anxiety ini dirasakan pada berbagai macam keadaan yang
membahayakan atau mengancam.
25
Ada dua perbedaan pada dua kecemasan tersebut, waktu clan keadaan.
State Anxiety Waktunya sementara dan hanya pada situasi tertentu saja dan
hanya pada saat itu saja, seperti kecemasan pada saat bekerja di lapangan
produksi, wawancara pekerjaan, menghadapi polisi dan sebagainya.
Sedangkan Trait Anxiety itu sudah menjadi sifat dari individu clan menetap
serta pada situasi yang berbagai macam atau pada semua l<eadaan.
2.2 Bahaya Kecelakaan
2.2.1 Pengertian Bahaya Kecelakaan
Hazard atau bahaya adalah potensi yang dimiliki oleh suatu bahan atau
material, proses, atau l<ondisi untuk menimbulkan kerusakan atau kesakitan
(kerugian) (Lestari, 2006). Bahaya yang terdapat di lingkungan kerja dapat
berasal dari bahan bal<u atau material, proses kerja, proses produksi,
lingkungan kerja, produk, limbah, dan pekerja itu sendiri.
Kecelakan adalah kejadian yang tak terduga clan tidak diharapkan. Tak
terduga , oleh !<arena di belakang peristiwa itu tidak terdapat unsur
l<esengajaan, lebih-lebih dalam bentuk perencanaan. Kecelakaan akibat kerja
2. Trait Anxiety, menunjukkan pada ciri atau sifat seseorang yang cukup
stabil. Trait Anxiety ini dirasakan pada berbagai macam keadaan yang
membahayakan atau mengancam.
25
Ada dua perbedaan pada dua kecemasan tersebut, waktu dan keadaan.
State Anxiety Waktunya sementara dan hanya pada situasi tertentu saja dan
hanya pada saat itu saja, seperti kecemasan pada saat bekerja di lapangan
produksi, wawancara pekerjaan, menghadapi polisi dan sebagainya.
Sedangkan Trait Anxiety itu sudah menjadi sifat dari individu dan menetap
serta pada situasi yang berbagai macam atau pada semua keadaan.
2.2 Bahaya Kecelakaan
2.2.1 Pengertian Bahaya Kecelakaan
Hazard atau bahaya adalah potensi yang dimiliki oleh suatu bahan atau
material, proses, atau kondisi untuk menimbulkan kerusakan atau kesakitan
(kerugian) (Lestari, 2006). Bahaya yang terdapat di lingkungan kerja dapat
berasal dari bahan baku atau material, proses kerja, proses produksi,
lingkungan kerja, produk, limbah, dan pekerja itu sendiri.
Kecelakan adalah kejadian yang tak terduga dan tidak diharapkan. Tak
terduga , oleh karena di belakang peristiwa itu tidak terdapat unsur
kesengajaan, lebih-Jebih dalam bentuk perencanaan. Kecelakaan akibat kerja
26
adalah kecelakaan berhubungan dengan kerja pada perusahaan. Hubungan
kerja disini dapat berarti, bahwa kecelakaan terjadi dikarenakan oleh
pekerjaan atau pada waktu melaksanakan pekerjaan (Suma'mur, 1989).
Kecelakaan (Accident) adalah kejadian yang merupakan hasil dari
serangkaian kejadian yang tidak direncanakan dan diinginkan atau tak
terkendalikan dan tak terduga yang dapat menimbulkan segala bentuk
kerugian baik materi maupun non materi baik yang menimpa diri manusia
dan benda-benda fisik berupa kekayaan atau aset, lingkungan hidup,
masyarakat luas (Satrya, 2005).
Accident akan meyebabkan kerugian-kerugian. Kerugian-kerugian tersebut
dapat diukur dengan besarnya biaya yang dikeluarlcan bagi terjadinya
kecelakaan. Biaya tersebut dibagi menjadi biaya langsung dan biaya
tersembunyi. Biaya langsung adalah biaya pemberian pertolongan pertama
bagi kecelakaan, pengobatan, perawatan, biaya rumah saki1~ biaya angkutan,
upah sela tak mampu bekerja, kompensasi cacat, dan biaya perbaikan alat
alat mesin serta biaya atas kerusakan bahan-bahan. Biaya tersembunyi
meftpUti segala sesuatu yang tidak terlihat pada wal<..1u atau l:>eberapa waktu
setelah kecelakaan tetjadi. Biaya ini mencakup berhentinya 1proses produksi
oJeh karena pekerja-pekelja lainnya menolong atau tertanlc ::1tas peristiwa
kecelakaan itu.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bahaya kecelakaan
adalah potensi yang dimiliki oleh suatu bahan atau material, proses, atau
kondisi untuk menimbulkan kerugian baik materi maupun non materi baik
yang menimpa diri manusia dan benda-benda fisik berupa kekayaan atau
aset, lingkungan hidup, masyarakat luas yang kejaclian tersebut tidak
terduga clan tidak diharapkan kemunculannya.
2.2.2 Klasifikasi Kecelakaan Akibat Kerja
Klasifikasi kecelakaan akibat kerja menurut Organisasi Perburuhan
lnternasional Tahun 1962 (Suma'mur,1989) adalah sebagai berikut:
27
1. Klasifikasi menurut jenis kecelakaan, di antaranya adalah terjatuh,
tertimpa benda jatuh, tertumbuk atau terkena benda-benda(terkecuali
benda jatuh), terjepit oleh benda, gerakan-gerakan melebihi kemampuan,
pengaruh suhu tinggi, terkena arus listrik, kontak dengan bahan-bahan
berbahaya atau radiasi.
2. Klasifil<asi menurut penyebab, terdiri dari:
a. Mesin, diantara nya adalah pembangkit tenaga (terl<ecuali motor-motor
listrik), mesin penyalur (transmisi), mesin-mesin untuk mengerjakan
logam, mesin-mesin pengolah kayu, mesin-mesin pertanian, mesin
mesin pertambangan.
PERP~S I A KAAN ~f AM;:-] UIN SYAHID JAKAF!TA
b. Alat angkut dan alat angkat, di antaranya adalah rnesin angkat dan
28
peralatannya, alat angkutan diatas rel, alat angkutan lain yang beroda
(terkecuali kereta apai), alat angkutan udara, alat angkutan air, alat-
alat angkutan lain.
c. Peralatan lain, di antaranya adalah bejana bertekanan, dapur
pernbakar dan pernanas, instalasi pendinginan, instalasi listrik
terrnasuk motor listrik (kecuali alat-alat listrik tangan), tangga,
perancah (steger).
d. Bahan-bahan, zat-zat dan radiasi, di antaranya adalah bahan peledak,
debu, gas, cairan dan zat kirnia, benda-benda rnelayang, radiasi,
bahan-bahan dan zat-zat lain yang belurn terrnasuk golongan tersebut.
e. Ungkungan Kerja, di antaranya adalah di luar bangunan, di dalarn
bangunan, di bawah tanah.
f. Penyebab-penyebab lain yang belurn terrnasuk golongan-golongan
tersebut, seperti hewan dan penyebab lain.
3. Klasifikasi rnenurut sifat Iuka atau kelainan, di antaranya adalah patah
tulang, dislokasi/keseleo, regang otot/ urat, rnernar dan Iuka dalarn yang
lain, arnputasi, Iuka di perrnukaan, gegar dan rernuk, lukci bakar,
keracunan-keracunan rnendadcik, akibat cuaca, rnati lernas, pengaruh
arus listrik, pengaruh radiasi.
29
4. Klasifikasi rnenurut letak kelainan atau Iuka di tubuh, di antaranya adalah
kepala, leher, badan, anggota atas atau bawah, kelainan urnurn.
2.2.3 Faktor-faktor yang menyebabkan kecelakaan kerja.
Surna'rnur (1989) rnengernukakan bahwa secara umum kec:elakaan
disebabkan oleh dua golongan penyebab, yaitu:
1. Tindakan perbuatan manusia yang tidak memenuhi keselamatan (Unsafe
human acts)
2. Keadaan-keadaan lingkungan yang tidak aman (Unsafe condition)
Kecelakaan kerja merupakan kejadian atau peristiwa yang tidak diharapkan
atau diduga sarna sekali yang terjadi di tempat kerja. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa dari jumlah kecelakaan kerja yang terjadi, secara umum
dapat dikualifikasi bahwa kecelakaan yang disebabl<an oleh kesalahan
manusia (Unsafe act) sebesar 78 %, yang disebabkan kondisi berbahaya dari
peralatan (Unsafe condition) sebesar 20 %, dan faktor lainnya sebesar 2 %.
Hasil penelitian itu membuktikan bahwa perilaku manusia merupakan
penyebab utama terjadinya kecelakaan di tempat kerja. Padahal, kecelakaan
kerja yang terjadi dapat mengakibatkan korban jiwa, cacat, k:erusakan
peralatan, menurunnya mutu dan hasil produk, terhentinya proses produksi,
kerusakan lingkungan, yang pada akhirnya akan rnerugikan semua pihak.
Dalam skala besar, akibat kecelakaan kerja yang banyak terjadi dan
besarnya jumlah kerugian yang diderita perusahaan, secara kumulatif akan
pula merugikan perekonomian sosial.
2.2.4 Pencegahan Kecelakaan Kerja
Suma'mur (1989) mengungkapkan bahwa kecelakaan-kecelakaan akibat
kerja dapat dicegah dengan :
30
1. Peraturan perundangan, yaitu ketentuan-ketentuan yan~J diwajibkan
mengenai kondisi-kondisi kerja pada umumnya, perenca;naan, konstruksi,
perawatan dan pemeliharaan, pengawasan, pengujian, clan cara kerja
peralatan industri, tugas-tugas pengusaha dan buruh, latihan, supervisi
medis, PPPK, dan pemeriksaan kesehatan.
2. Standarisasi, yaitu penetapan standar-standar resmi, setEmgah resmi atau
tak resmi mengenai misalnya konstruksi yang memenuhi syarat-syarat
keselamatan jenis-jenis peralatan industri tertentu, praktek-praktek
keselamatan dan higene umum, atau alat perlindungan diri.
3. Pengawasan, yaitu pengawasan tentang dipatuhinya ketentuan-ketentuan
perundang-undangan yang diwajibkan.
4. Penelitian bersifat teknik, yang meliputi sifat dan ciri-ciri bahan-bahan yang
berbahaya, penyelidikan tentang pagar pengaman, pengukian alat-alat
perlindungan diri, penelitian tentang pencegahan peledak:an gas dan debu,
atau penelaahan tentang bahan-bahan dan desain paling tepat untuk
tambang-tambang pengangkat dan peralatan pengangkat lainnya.
31
5. Rise! medis, yang meliputi terutama penelitian tentang efek-efek fisiologis
dan patologis fektor-faktor lingkungan dan teknologis, dan keadaan
keadaan fisik yang mengakibatkan kecelakaan.
6. Penelitian Psikologis, yaitu penyelidikan tentang pola-poia kejiwaan yang
menyebabkan terjadinya kecelakaan.
7. Penelitian secara statistik, untuk menetapkan jenis-jenis kecelakaan yang
terjadi, banyaknya, mengenai siapa saja, dalam pekerjaan apa, dan apa
sebab-sebabnya.
8. Pendidikan, yang menyangkut pendidikan keselamatan dalam kurikulum
teknik, sekolah-sekolah perniagaan atau kursus-kursus pertukangan.
9. Latihan-latihan, yaitu latihan paktek bagi tenaga kerja, khususnya tenaga
kerja yang baru, dalam keselamatan kerja.
10. Penggairahan, yaitu penggunaan aneka cara penyuluhan atau
pendekatan Ian untk menimbulkan sikap untuk selamat.
11.Asuransi, yaitu intensif finansial untuk meningkatkan pencegahan
kecelakaanmisalnya dalam bentuk pengurangan premi yang dibayar oleh
perusahaan, jika tindakan-tindakan keselamatan sangat baik.
12. Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan, yang merupakan ukuran
utama efektiftidaknya penerapan keselamatan kerja. Pada perusahaanlah,
kecelakaan-kecelakaan terjadi, sedangkan pola-pola keCE!lakaan pada
suatu perusahaan sangat tergantung pada tingkat kesadaran akan
keselamatan kerja oleh semua pihak yang bersangkutan.
32
Maka dari uraian di atas jelaslah bahwa untuk pen<'..egahan kecelakaan akibat
kerja diperlukan kerja sama antara keahlian dan profesi seperti pembuat-buat
undang-undang, pegawai pemerintah, ahli-ahli tehnik, dokter, ahli ilmu jiwa,
ahli statistik, guru-guru, dan sudah barang tentu pengusaha dan buruh.
2.3 Pengertian Kecemasan Terhadap Bahaya Kecelaka1an
Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah suatu sistem program yang dibuat
bagi pekerja maupun pengusaha sebagai upaya pencegahan (preventif)
timbulnya kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja dalam
lingkungan kerja dengan cara mengenali hal-hal yang berpotensi
menimbulkan kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja, dan
tindakan antisipatif bila terjadi hal demikian. Tujuan dari dibuatnya sistem ini
adalah untuk mengurangi biaya perusahaan apabila timbul l<ecelakaan kerja
dan penyakit akibat hubungan kerja.
Davidoff (1988) mengungkapkan kecemasan sebagai emosi yang ditandai
oleh perasaan bahaya yang diantisipasikan, terrnasuk ketegangan dan stres
yang menghadang dan oleh bangkitnya saraf simpatetik.
33
Kecemasan akan muncul ketika seseorang dihadapkan pada bahaya yang
akan menimpanya. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh J.J Groen (1990)
bahwa kecemasan (anxietas) adalah perasaan tidak senang yang khas yang
disebabkan oleh dugaan akan bahaya atau frustrasi yang mengancam yang
akan membahayakan rasa aman, keseimbangan, atau kehidupan seseorang
individu atau kelompok biososialnya.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kecemasan terhadap bahaya
kecelakaan adalah adanya kekhawatiran dan ketakutan dalam diri karyawan
akan terjadinya bahaya kecelakaan kerja baik yang menimpa dirinya,
lingkungan kerja, mesin dan alat kerja, serta manusia lainnya.
2.4 Persepsi
2.4.1 Pengertian Persepsi
Persepsi merupakan tahap paling awal dari serangl<aian pemrosesan
informasi. Secara singkat dapat dikatakan bahwa persepsi adalah suatu
proses menginterpretasi atau menafsirkan informasi yang diperoleh melalui
sistem alat indera manusia.
Menurut Drever (dalam Sasanti, 2003) menyatakan bahwa persepsi adalah
suatu proses pengenalan atau identifikasi sesuatu dengan rnenggunakan
panca indera. Kesan yang diterima individu sangat tergantung pada seluruh
pengalarnan yang telah diperoleh melalui proses berpikir dan belajar, serta
34
pengalaman yang telah diperoleh melalui proses berpikir dan belajar, serta
dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari dalam individu. Definisi lain
menyebutkan bahwa persepsi adalah kemampuan membedakan
membedakan, mengelompokan, memfokuskan perhatian terhadap satu objek
rangsang. Dalam proses pengelompokan dan membedakan ini, persepsi
melibatkan proses interpretasi berdasarkan pengalaman terhadap satu
peristiwa atau objek (Abdul Rahman Shaleh, 2004).
Persepsi adalah proses yang mengorganisir dan menggabungkan data-data
indera kita (penginderaan) untuk dikembangkan sedemikian rupa sehingga
kita dapat menyadari sekeliling kita, termasuk sadar akan dhi sendiri
(Davidoff, 1988). Solso (dalam Suharnan, 2005) mengemukakan bahwa
persepsi adalah proses penggunaan pengetahuan yang telah dirniliki (yang
disimpan dalam ingatan) yang diterima alat indera seperti rnata, telinga, dan
hidung. Persepsi dalam arti luas rnerupakan pandangan sesieorang rnengenai
bagaimana ia mengartikan dan menilai sesuatu.
Harvey and Smith dan juga Wrightnsrnan dan Deaux (dalarn Wibowo, ·1988)
menyatakan bahwa pesepsi adalah suatu proses membuat penilaian
(judgement) atau rnernbangun kesan (impression) mengenai berbagai
macam hal yang terdapat dalam lapangan penginderaan seseorang.
Pernbuatan penilaian atau pembentukan kesan ini, pada hakekatnya,
35
merupakan suatu upaya pemberian makna kepada hal-hal tersebut. Persepsi
merupakan suatu proses yang kompleks dan aktif. Persepsi proses dimana
informasi yang kita dapat melalui indera, kita terjemahkan berdasarkan
harapan, pengetahuan, pengalaman, sehingga kita memperoleh persepsi
sendiri mengenai objek tertentu. Persepsi sangatlah subjektif.
Desiderata (dalam rakhmat 2005) menyatakan bahwa pers1epsi adalah
pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang
diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan atau
dengan kata lain persepsi adalah memberikan makna pada stimuli inderawi.
Berdasarkan pendapat dan pandangan para ahli di atas, dapat disimpulkan
bahwa persepsi adalah suatu tanggapan dan penilaian indi\lidu secara
psikologis yang melibatkan unsur-unsur penginderaan, dan
pengorganisasian, sehingga individu dapat membuat suatu interpretasi
terhadap obyek-obyek fingkungan yang ada dafam kehidupan incflVidu
tersebut.
2.4.2 Hakekat Persepsi
Persepsi pada hakekatnya adalah merupakan proses penilaian seseorang
terhadap obyek tertentu. Menurut Young (1956). oerseosi meruoakan
akfu'il:as menolndera. menointeorasikan dan memberikan oemiiaian oada
36
obyek-obyek fisik maupun obyek sosial, dan penginderaan tersebut
tergantung pada stimulus fisik dan stimulus sosial yang ada di lingkungannya.
Sensasi-sensasi dari lingkungan akan diolah bersama-sama dengan hal-hal
yang telah dipelajari sebelumnya baik hal itu berupa harapan-harapan, nilai
nilai, sikap, ingatan dan lain-lain. Persepsi merupakan proseis yang rurnit dan
aktif, perlu penjelasan mendalam agar dapat dipahami. Pernepsi yang terjadi
sangatlah berhubungan dengan manusia itu sendiri. Setiap orang dapat
mempersepsikan satu objek yang sama secara berbeda, seloab persepsi
sangatlah subjektif. Persepsi bukanlah cermin realitas. Hal ti:irsebut dapat
dilihat dari ketidakmampuan indera kita memberi semua respon dari
lingkungan. Manusia juga sering mempersepsikan rangsang-rangsang yang
sebenarnya tidak ada. Hal tersebut dibuktikan dengan kemampuan otak kita
untuk mengubah serangkaian gambar diam menjadi bergerak seperti
pemutaran film. Persepsi juga sangat dipengaruhi oleh harapan, keinginan,
dan motivasi (Davidoff, 1988). Pengaruh harapan sangatlah dipengaruhi oleh
kebiasaan, pengalaman serta penilaian seseorang terhadap objek tersebut.
Sehubungan dengan hal ini, banyak ahli dibidang psikologi sosial yang
condong untuk mendefinisikan persepsi sebagai suatu proses melekatkan
atau memberikan makna kepada informasi sensori yang diterima seseorang.
Pesepsi merupakan kemampuan kognitif yang multifaset ata1J berbagai segi
(Davidoff, 1988). Persepsi banyak sekali melibatkan kegiatan kognitif. Pada
pembentukan awal dari persepsi, orang telah menentukan apa yang akan
37
diperhatikan. Proses perhatian rnelibatkan pernusatan pikiran pada tugas
tertentu, diikuti dengan usaha rnengabaikan stimulus lain ya1ng rnengganggu.
Artinya, sernakin kita rnernusatkan perhatian sernakin besar kernungkinan
kita rnenangkap rnakna dari inforrnasi yang diberikan, lalu dihubungkan
dengan pengalarnan dan kernudian diingat kernbali. Kesadatran juga
berperan dalarn persepsi. Saat kita rnerasa sangat bahagia, apa yang kita
lihat akan rnenjadi indah, dan sebaliknya pandangan yang sarna akan terlihat
sangat rnernbosankan. Kernudian, ingatan juga berperan dalarn persepsi,
terutarna dalarn pernberian inforrnasi bagi interpretasi. Harnpir sernua
aktivitas rnanusia selalu rnelibatkan aspek ingatan. Oleh sebab itu, ingatan
rnenjadi sesuatu yang sangat penting di dalarn proses-proses kognitif
rnanusia (Suhaman, 2005). Begitu pula dengan proses-proses inforrnasi, kita
dapat rnenentukan dan rnernutuskan data rnana yang akan dihadapi
berikutnya dibandingkan dengan situasi lalu, saat itu, lalu rn13rnbuat
interpretasi dan evaluasi. Bahasa rnernpengaruhi kognisi sel1ingga
rnernberikan bentuk pada persepsi secara tidak langsung.
2.4.3 Dasar Fisiologis Persepsi
Proses persepsi tergantung pada sistem sensorik dan otak. Sistern sensorik
berperan dalarn rnendeteksi inforrnasi, rnengubahnya dalarn irnpuls saraf,
rnengolah beberapa diantaranya, dan rnengirirnkannya kedalarn otak rnelalui
38
benang-benang syaraf. Otak berperan sangat penting dalarn mengolah data
sensorik. Terdapat empat kerja otak yaitu: deteksi (pengenalan), transduksi
(pengubahan energi dari satu bentuk ke bentuk lainnya), transmisi
(penerusan), dan pengolahan informasi (Abdul Rahman Shaleh, 2004).
2.4.4 Sistem-sistem Sensorik
Sistem sensorik adalah bagian luar dari tubuh manuia yang menerima
informasi. Dengan adanya sistem tersebut kita dapat memperoleh informasi
guna merancang dan mengendalikan tngkah laku dan gerak--gerik tubuh.
Alat yang digunakan dalam proses sensorik disebut dengan indera. Dengan
alat itulah seseorang dapat menangkap informasi sehingga orang tersebut
dapat membuat rencana dan mengendalikan sikap serta gerakan tubuh kita.
Para ilmuan telah menemukan sebelas indera manusia. Kesi>..belas indera
yang ada pada tubuh manusia biasanya dikelimpokan menjadi lima sistem
persepsi (Abdul Rahman Shaleh, 2004). Yaitu:
1. Sistem visual indera yang terlibat adalah penglihatan
2. Sistem auditorik indera yang terlibat adalah pendengaran
3. Sistem kimiawi indera yang terlibat adalah pengecap dan dan penciuman
4. Sistem propriseptif indera yang terlibat adalah indera vestibular dan
kinestetik (gerakan otot)
5. Sistem semato sensorik indera yang terlibat adalah sentuhan, tekanan,
hangat, dingin, nyeri (serta kombinasi seperti gatal, geli, dan halus).
39
Kita dapat melihat seseorang berjalan dan mendengarkan suara langkah
kakinya, atau mendengar ketika ia mengucapkan sesuatu dan kita
mengamati wajahnya. Kita dapat melihat pada benda yang sedang kita
pegang, dapat mengalami gerakan tubuh kita baik secara kinestetik (gerakan
otot) maupun secara penglihatan. Di dalam mulut, kita dapat merasa atau
mengecap rasa tertentu, dan turut merasakan gerak ala! di dalam mulut
ketika kita berbicara. Sebagaimana mestinya orang yang normal, maka orang
tersebut akan selalu berada dalam keadaan mencari, menerima,
mengintegrasikan segala jenis informasi inderanya.
2.4.5 Proses Terjadinya Persepsi
Goleman (1982) menyebutkan bahwa "Percept consist of sensation elicited
by physical stimuli". Langkah awal dalam mengetahui dan
mempertimbangkan segala yang ada disekitar kita adalah de1ngan menerima
stimulus dengan alat indera. Bila tidak ada indera yang meneirima setiap
rangsangan dari iuar, maka otak bagaikan terpenjara dalam kungkungan
tulang di kepala. Ounia akan terasa sepi, gelap, tanpa ada !JE!rasaan. emosi.
atau bau. lndera akan memberi pengetahuan mengenai dunia kepada otak,
sehingga dunia ada!ah apa yang indera ber! tahu ke otak.
40
Proses pengenalan, penerjemahan, serta pengertian mengE~nai segala yang
ada disekeliling kita disebut dengan proses informasi. Tahap awal dari
proses informasi disebut sensasi, yaitu proses penerimaan stimulus melalui
organ indera yang dimiliki. Sensasi terrnasuk di dalamnya proses
penginderaan, dimana indera menerima stimulus dari luar, rnata menerima
stimulus cahaya, gambar, telinga menerima sensor suara, kulit dapat
merasakan yang ada diluar tubuh, dan indera lainnya. Tahap berikutnya dari
proses informasi adalah persepsi, yaitu organisasi sensasi 9una menciptakan
kesadaran terhadap objek dan menghubungkannya dengan kejadian
kejadian yang ada di sekitar. Persepsi menentukan suatu bentuk penyajian
yang akurat sesuai dengan penginderaan (Goleman, 1982).
Persepsi merupakan proses bagaimana manusia membuat penilaian
mengenai sesuatu. Persepsi kerap ditafsirkan sebagai sebuah konsep
dengan dua macam pengertian. Pengertian yang pertama menunjuk pada
persepsi sebagai suatu proses dan pengertian, yan11 kedua mengacu kepada
hasil dari pada proses itu sendiri. Penilaian tersebut erat kaitannya dengan
berbagai faktor, penginderaan (sumber inforrnasi). pengetahuan serta
pengalaman individual subjek. Prosesnya disebut aktif karena selalu
berlangsung setiap saat. Disebut rumit karena prosesnya yang melibatkan
otak dengan segala ketentuan lainnya. Stimuli dari indera akan diproses
secara kimiawi di dalam tubuh, diinterpretasikan dan diberiki:m tanggapan.
41
Setiap hal yang dipersepsikan oleh seseorang dengan orang lain dapat
berbeda dalam pemaknaannya. Dengan inderanya, individu menangkap
informasi (realitas) yang ada di sekitarnya. Kemudian dengan persepsinya
diolah dan diberi arti. Dengan dasar itulah maka individu tersebut berperilaku
ataupun bersikap terhadap sesuatu hal. Dengan demikian tl~rlihat bagaiman
pentingnya persepsi, apa yang ada disekitar kita, yang ditangkap oleh indera
tidak diartikan sama dengan realitasnnya. Pengertian tersebut tergantung
pada orang yang mempersepsikan, obyek yang dipersepsikan serta situasi
sekelilingnya.
2.4.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi
Persepsi setiap orang dalam memandang atau mengartikan objek persepsi
akan berbeda-beda tergantung pada faktor-faktor yang mempengaruhi
proses persepsi pada individu, karena persepsi lebih bersifat psikologis dari
pada proses penginderaan.
Mar'at (dalam Aryanti, 1995) mengemukakan bahwa persepsi dipengaruhi
oleh faktor pengalaman, proses belajar, cakrawala, dan pengetahuan
terhadap objek psikologis. Rahmat (dalam Aryanti, 1995) memgemukakan
bahwa persepsi juga ditentukan oleh faktor fungsional dan struktural.
Beberapa faktor fungsional atau faktor yang bersifat personal antara
kebutuhan individu, pengalaman, usia, masa lalu, kepribadian, jenis kelamin,
42
dan lain-lain yang bersifat subjektif. Faktor struktural atau faktor dari luar
individu antara lain: lingkungan keluarga, hukum yang berlaku, dan nilai-nilai
yang berlaku dalam masyarakat.
Sukadji (1986) memberikan faktor-faktor yang mempersepsikan seseorang,
yaitu:
1. Diri orang yang bersangkutan: interpretasi seseorang tentang apa yang
dilihatnya dipengaruhi oleh karakteristik individual, seperti sikap, minat,
motif, kepentingan, pengalaman dan harapan.
2. Sasaran persepsi tersebut: dapat berupa orang, benda atau peristiwa.
Sasaran yang dapat disebabkan karena kesamaan, ked13katan, kebetulan
dan penggeneralisasian.
3. Faktor situasi: misalnya kehadiran seseorang dengan pakaian renang di
tepi pantai tak mengherankan tetapi jika berpakaian renang disituasi yang
tidak ada hubungannya maka akan sangat menarik perhatian karena
bukan hal yang lumrah.
Menurut Abdul Rahman Shaleh (2004), faktor-faktor yang mempengaruhi
persepsi adalah:
1. Perhatian yang selektif
Dalam kehidupan manusia setiap saat akan menerima banyak sekali
rangsang dan lingkungannya. Meskipun demikian, ia tidak harus
menaggapi semua rangsang yang diterimanya untuk itu, individu tersebut
43
memusatkan perhatiannya pada rangsang-rangsang tertemtu saja.
Dengan demikian objek-objek atau gejala lain tidak akan tampil ke muka
sebagai objek pengamatan.
2. Ciri-ciri rangsang
Rangsang yang bergerak diantara rangsang yang diam al<an lebih
menarik perhatian. Demikian juga rangsng yang paling be1sar diantara
yang kecil, yang kontras dengan latar belakangnya dan intensitas
rangsangnya paling kuat, akan lebih menarik perhatian.
3. Nilai dan kebutuhan individu
Seseorang seniman tentu punya pola dan cita rasa yang berbeda dalam
pengamatannya dibandingkan dengan seorang yang bukan seniman.
4. Pengalaman
Pengalaman-pengalaman terdahulu sangat mempengaruhi bagaimana
seseorang mempersepsikan dunianya. Pengalaman akan mempengaruhi
seseorang dalam mengambil keputusan, tindakan. Pengalaman terdahulu
akan memberikan pelajaran yang berarti dalam berbuat kEilak.
Ada dua faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang (Wibowo, 1988)
yaitu:
1. Faktor internal, yaitu apa yang ada dalam diri individu, keadaan individu
yang dapat mempengaruhi hasil persepsi, faktor internal terbagi lagi
menjadi beberapa bagian yaitu:
a. Faktor pengalaman, semakin banyak pengalaman yang dimiliki
seseorang tentang objek stimulusnya, sebagai hasil dari seringnya
kontak antara perseptor dan objeknya semakin inggi pula
verdikalitasnya. Pengayaan pengalaman-pengalaman ini dapat pula
terjadi karena kontak-kontak dengan objek-objek stimulus yang
serupa.
44
b. Faktor inteligensi, semakin tinggi tingkat inteligensi se1seorang semakin
besar kemungkinan ia akan bertindak lebih obyektif dalam
memberikan penilaian atau membangun kesannya meingenai obyek
stimulus, hal ini dikarenakan orang yang cerdas cendeirung lebih
berhati-hati serta berupaya untuk menghimpun informasi yang lebih
lengkap sebelum menarik kesimpulan.
c. Faktor penghayatan stimuli. Setiap orang dalam taraf ang berbeda
beda memiliki kemampuan untuk menangkap perasaan-perasaan
orang lain sebagaimana adanya. Kemampuan ini lazimnya sebagai
kemampuan berempati, kemampuan ini dapat berwujud menjadi
kemampuan untuk mengambil peran orang lain (role taking) dalam arti
dapat menempatkan diri pada kedudukan orang lain seta menilai
sesuatu dari sudut pandang orang lain.
d. Faktor ingatan (memory) daya ingat seseorang juga menentukan
veridikalitas persepsinya. Sebagaimana persepsi terjaidi melalui
asosiasi dengan pengalaman-pengalaman seseorang pada masa
lampau yang tersimpan dalam 'gudang' ingatannya. Proses asosiasi
ini akan terhambat bila daya ingat seseang lemah.
e. Faktor disposisi kepribadian. Kepribadian disini diartikan sebagai
kecenderungan-kecenderungan yang dianggap menetap pada diri
seseorang. Seseorang dengan kepribadian yang bercorak otoriter,
misalnya cenderung untuk bersikap kaku, mernpunyai pandangan
sempit, mudah berprasangka, dan merasa dirinya selalu benar.
Seseorang yang demikian akan cepat mengambil kesimpulan dan
berpegangan kuat pada kesan atau penilaian yang dibuatnya.
f. Faktor kecemasan, seseorang yang diliputi oleh kecernasan karena
suatu hal yang berkenaan dengan objek stimulusnya akan mudah
dihadapkan pada hambatan-hambatan dalam mempersepsi obyek
tersebut. Kecemasan menyebabkan orang mampu meilakukan
berbagai hal guna mengatasi keadaan dalam dirinya.
2. Faktor eksternal, yaitu lingkungan dan faktor stimulus itu sendiri. Agar
stimulus dapat dipersepsi, maka stimulus harus cukup kuat, stimulus
45
46
harus melampaui ambang stimulus, yaitu kekuatan stimulus yang minimal
namun sudah dapat menimbulkan kesadaran, kejelasan, stimulus akan
banyak berpengaruh dalam persepsi, lebih-lebih jika objek pesepsi adalah
manusia. Lingkungan yang melatarbelakangi objek merupakan kebulatan
atau kesatuan yang sulit dipisahkan. Obyek yang sama dengan situasi
yang berbeda, dapat menghasilkan persepsi yang berbeda.
2.5 Pengertian Keselamatan Kerja
Bekerja adalah sesuatu yang manusiawi, bahkan sesungguhnya bekerja itu
memanusiakan manusia, sehingga seseorang manusia yang. tidak bekerja,
sebenarnya menjadi tidak lengkap kemanusiannya. Tetapi itu tidak berarti
bahwa seorang manusia yang kodratnya memerlukan bekerja, lantas boleh
diperlakukan sekehendaknya sendiri oleh pihak-pihak yang bisa
menyediakan lapangan kerja. Pihak-pihak pemberi kerja pun berkewajiban
menghormati harkat dan martabat para pekerjanya sebagai rnanusia. Dan ini
berarti, memberinya imbalan yang sesuai dengan kemampuan
profesionalnya, dan memperlakukannya secara manusiawi. Pekerja perlu
dilindungi hak azasi dan hak kerjanya, termasuk keselamatan, kesehatan dan
kesejahteraannya agar pembangunan industri bisa berkelanjutan (sustainable
development).
Diantara perlakuan manusiawi adalah penciptaan lingkungan kerja dan
pengadaan sarana-sarana kerja yang menjamin keselamatan kerja para
pekerjanya.
Occupational Safety and Health Act (OSHA) memberikan batasan tentang
keselamatan kerja adalah (Kusminanti, 2006) :
"Concern the application of scientific principles in understanding the
nature of risk to the safety of people & property in both industrial & non
industrial environments. It is multi disciplinary profession based upon
physics, chemistry, biology and behavioral sciences with applications in
manufacturing, transport, storage & handling of hazardous material &
domestic & recreational activities".
47
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa K3 merupakan
penerapan dari prinsip-prinsip ilmu pengetahuan guna meilindungi
masyarakat secara umum dan harta benda, baik di dalam maupun di luar
lingkungan industri dari kerugian yang ditimbulkan oleh suatu proses
produksi.
Sedangkan ILONVHO (dalam Hendra, 2006) mendefenisikan K3 adalah
promosi dan pemeliharaan terhadap faktor fisik, mental dan sosial terhadap
semua pekerja yang berada di tempat kerja, guna mencegah terjadinya
48
gangguan kesehatan, yang disebabkan oleh kondisi kerja, melindungi pekerja
dan semua orang yang berada di tempat kerja agar terhindar dari resiko dan
faktor yang dapat mengganggu kesehatan, menempatkan dan memelihara
pekerja agar berada dalam lingkungan kerja yang baik secara fisik dan
psikologis dan kesesuaian antara pekerja dengan manusia, dan antara
manusia dengan manusia lainnya sesuai dengan jenis peke1jaanya.
Keselamatan kerja menunjukan kondisi yang aman dan selamat dari
penderitaan, kerusakan atau kerugian di tempat kerja. Resiko keselamatan
merupakan aspek-aspek lingkungan kerja yang dapat menyEibabkan
kebakaran, Iuka memar, patah tulang, kerugian alat tubuh, penglihatan dan
pendengaran. Semua itu sering dihubungkan dengan perlen1~kapan
perusahaan atau lingkungan fisik daan mencakup tugas-tugas kerja yang
membutuhkan pemeliharaan dan pelatihan (Prabumangkunegara, 1993).
Keselamatan kerja meliputi perlindungan karyawan dari kece!lakaan ditempat
kerja. Lingkungan dan kondisi kerja yang tidak sehat merupakan beban
tambahan kerja bagi karyawan atau tenaga kerja (Notoatmodjo, 2003).
Suma'mur (1989) mengungkapkan keselamatan kerja adalah keselamatan
yang berkaitan dengan mesin pesawat, alat kerja, bahan, dan proses
pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya s1~rta cara-cara
melakukan pekerjaan. Keselamatan kerja menyangkut segenap proses
49
produksi dan distribusi, baik barang maupun jasa. Dan keselamatan kerja
adalah dari, oleh, dan untuk setiap tenaga kerja serta orang lainnya, dan juga
masyarakat pada umumnya.
Keselamatan dan kesehatan kerja mencakup kedua istilah risiko keselamatan
dan risiko kesehatan. Menurut Megginson (dalam Prabumangkunegara,
1993), keselamatan kerja menunjukan kondisi yang aman dan selamat dari
penderitaan, kerusakan atau kerugian di tempat kerja. Resiko keselamatan
merupakan aspek-aspek lingkungan kerja yang dapat meny•ebabkan
kebakaran, Iuka memar, patah tulang, kerugian alat tubuh, penglihatan dan
pendengaran. Semua itu sering dihubungkan dengan perlengkapan
perusahaan atau lingkungan fisik dan mencakup tugas-tugai1 kerja yang
membutuhkan pemeliharaan dan pelatihan. Sedangkan kesEihatan kerja
menunjukan pada kondisi yang bebas dari gangguan fisik, mental, emosi
atau rasa sakit yang disebabkan oleh lingkungan kkerja. Resiko kesehatan
merupakan faktor-faktor dalam lingkungan kerja dalam bekerja melebihi
periode waktu yang ditentukan, lingkungan yang dapat membuat stres emosi
dan gangguan fisik.
Pentingnya program keselamatan dan kesehatan kerja pada setiap
perusahaan adalah sebagaimana terungkap dalam pasal 9 UU No. 14 Tahun
1969 tentang pokok-pokok tenaga kerja yaitu "Mengenai keseilamatan kerja
diatur dalam undang-undang tersebut bahwa tiap tenaga kerja dijamin dan
berhak mendapat_perlindungan atas keselamatan, kesehatan, kesusilaan,
pemeliharaan moral kerja, serta perlakuan yang sesuai denoan martabat
manusia dan moral agama".
50
Departemen tenaga kerja R.I. (dalam Soekotjo, 2000:95) meilalui Undang
Undang No. 1Tahun1970 menyatakan bahwa keselamatan dan kesehatan
kerja sebagai upaya perlindungan yang ditujukan agar para pekerja dan juga
orang lain yang ada ditempat kerja selalu berada dalam keadaan selamat
dan sehat, dan agar setiap sumber produksi digunakan secara aman dan
efisien. Definisi tempat kerja dalam UU keselamatan kerja adalah tiap
ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap, yang
nenjadi tempat tenaga kerja bekerja atau yang sering dimasuki tenaga kerja
untuk keperluan suatu usaha dan terdapat sumber bahaya..
Menurut Moenir (dalam Aka Sugiharto, 2007), keselamatan dan kesehatan
kerja adalah suatu usaha atau keadaan dalam lingkungan atau tempat kerja
yang dapat menjamin secara maksimal kesehatan dan keselamatan personil
yang berada di daerah tersebut baik pekerja ataupun yang bukan pekerja di
perusahaan tersebut.
51
Keselamatan kerja adalah suatu ilmu dan teknologi yang terdiri dari metode
metode yang diterapkan dengan tujuan mencapai kondisi yang aman dan
selamat (Kusminanti, 2006).
Berdasarkan uraian dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan
bahwa keselamatan dan kesehatan kerja (K3), adalah usaha perlindungan
setiap perusahaan bagi keselamatan dan kesehatan karyawannya serta
orang lain yang berada di tempat kerja dan juga merupakan segala upaya
untuk mengendalikan resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna
terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.
2.5.1 Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Menurut Suma'mur (1989) tujuan di adakannya program keselamatan kerja
adalah sebagai berikut:
1. Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam melakukan
pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta
produktivitas nasional.
2. Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada di tempat kerja.
3. Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman dan efisien.
Sedangkan menurut Prabumangkunegara (1993), tujuan dari penerapan
keselamatan dan kesehatan kerja dalam perusahaan adalah sebagai berikut:
52
1. Setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan keseihatan kerja baik
secara fisik, sosial dan psikologis.
2. Setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan sebaik-baiknya dan
seefektif mungkin.
3. Semua hasil Produksi dipelihara keamanannya.
4. Adanya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan gizi pegawai.
5. Meningkatnya kegairahan, keserasian kerja dan partisipasi kerja.
6. Terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan
kerja.
7. Setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam beke1ja.
Perlindungan tenaga kerja meliputi aspek-aspE!k yang cukup luas, yaitu
perlindungan keselamatan, kesehatan, pemeliharaan moral k13rja serta
perlakuan yang sesuai dengan martabat manusia dan moral agama.
Perlindungan tersebut juga bermaksud , agar tenaga kerja secara aman
melakukan pekerjaannya sehari-hari untuk meningkatkan produksi dan
produktivitas nasional.
Kemudian menurut UU No. 1Tahun1970 tentang keselamatan kerja,
menajemen hanya dapat memperkerjakan tenaga kerja setelah yakin tenaga
kerja tersebut telah memahami syarat-syarat keselamatan kerja, karena itu
manajemen wajib melakukan pembinaan dan memberikan penjelasan
mengenai keselamatan dan kesehatan kerja (Soekotjo, 2000).
53
2.5.2 Syarat-Syarat Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Syarat-syarat keselamatan kerja diatur dalam pasal 3 dan 4 Undang-Undang
Keselamatan Kerja {Menu rut Suma'mur, 1989) yang tercanturn pada tabel 2.1
di bawah ini:
Tabel 2.1
Syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja
No Svarat-syarat K3 dalam pasal 3 dan 4 UU K3 1 Mencegah dan mengurangi kecelakaan. 2 Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran. 3 Mencegah dan mengurangi peledakan. 4 Mernberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu
kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya. 5 Memberi pertolongan pada kecelakaan. 6 Memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja. 7 Mencegah dan mengendalikan timbul dan menyebar luasnya suhu,
kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar dan radiasi, suara dan getaran.
8 Mencegah dan mengendalikan tirnbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun psikis, peracunan, infeksi dan penularan.
9 Memperoleh penerangan yang cukup sesuai. 10 Menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik. 11 Menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup. 12 Memelihara kesehatan dan ketertiban. 13 Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja iingkngan, cara
dan proses kerjanya. 14 Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang,
tanaman atau barang. 15 Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan. 16 Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat, perlakuan
dan penyimpanana barang. 17 Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya. 18 Menyesuaikan dan meyempurnakan pengamanan pada pekerjaan
yang bahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi (pasal 3, ayat 1).
54
Program kesehatan kerja dapat dilakukan dengan penciptaan lingkungan
kerja yang sehat. Hal ini menjaga kesehatan karyawan dari gangguan
gangguan penglihatan, pendengaran, kelelahan, dan lain-lain. Kegiatan
kegiatan pengaturan lingkungan kerja ini mencakup pengendalian suara
bising, pengaturan penerangan tempa kerja, pengaturan suhu udara,
kelembaban udara, pelayanan kebutuhan karyawan, pengaturan penggunaan
warna, pemeliharaan kebersihan lingkungan, dan penyediaan berbagai
fasilitas yang dibutuhkan karyawan seperti kamar mandi, ruang ganti
pakaian, dan sebagainya.
2.5.3 Aspek-aspek keselamatan dan kesehatan kerja
Aspek-aspek keselamtan dan kesehatan kerja Menurut Darmawang (Oktorita,
2001) dan Suma'mur (1989), yaitu:
1. Lingkungan kerja
Lingkungan kerja ialah segala sesuatu yang berada disekitar karyawan yang
dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang
dibebankan kepadanya. Keadaan lingkungan kerja memberi~•an pengaruh
yang besar terhadap kinerja karyawan. Lingkungan kerja yang baik dapat
mempertinggi efisiensi dan efektifitas kerja. Faktor-faktor keadaan lingkungan
kerja yang panting untuk diperhatikan antara lain:
55
a. Penerangan yang baik memungkinkan pekerja melihat objek yang
dikerjakannya dengan jelas dan cepat. Sebaliknya penerangan yang tidak
sempurna, sehingga gelap atau dapat membuat silau, berpengaruh
negatif terhadap ketrampilan kerja./ warna ruang kantor yang serasi dapat
meningkatkan produksi dan semangat kerja.
b. Suhu dan sirkulasi udara yang tidak sempurna, sehingga ruangan kerja
berdebu dan lembab. Temperatur dan kelembaban yang iterlalu panas
atau terlalu dingin dpat mempengaruhi kondisi fisik, semangat kerja dan
emosi karyawan. Lingkungan kerja panas dan lembab akan menurunkan
produktivitas kerja, juga akan membawa dampak negatif terhadap K3
(Gempur Santosa, 2004).
c. Kebisingan merupakan bunyi-bunyi yang tidak dilcehendal<i dan
mengganggu serta dapat merusak pendengaran dan pen1Jgunaan musik
ditempat kerja pada waktu-waktu tertentu dapat menciptakan suasana
kerja yang lebih serasi.
d. Ketentuan-ketentuan kerja yang sering dilanggar, seperti fasilitas umum di
dalam perusahaan yang tidak terpelihara, contohnya WC yang tidak
dibersihkan, lantai licin dan kotor yang memungkinkan orang tergelincir,
tempat pembuangan sisa-sisa bahan pembuangan yang tidak sempurna,
cara penempatan mesin dan bahan baku, dan ruang kerja yang terlalu
padat dan sesak (Suma'mur, 1989).
56
2. Mesin dan alat-alat kerja
Kondisi mesin dan peralatan kerja dapat berpengaruh baik secara langsung
maupun tidak langsung terhadap kemungkinan timbulnya kasus kecelakaan
kerja. Peralatan dan mesin kerja yang tidak ergonomis dapat cepat
menimbulkan kelelahan bagi karyawan. Peralatan yang baik adalah yang
senantiasa siap dipergunakan oleh karyawan. Menurut Prabumangkunagara
(1993). kesalahan dapat terletak pada mesin yang letaknya salah, tidak
dilengkapi dengan alat pelindung, dan alat-alat kerja yang telah rusak atau
terlalu tua dan alat-alat pelindungan perseorangan telah rusa1k.
3. Manusia
Dibawah ini merupakan kesalahan-kesalahan manusia yang dapat
menimbulkan kecelakaan, meliputi:
a. Sikap yang tidak wajar, seperti sembrono, tidak mengindahkan instruksi,
lalai, melamun, tidak memakai alat pelindung diri, tidak kooperatif serta
tidak sabar.
b. Kondisi fisik yang kurang sehat cenderung mengakibatkan menurunnya
produktivitas kerja, cepat mengalami kelelahan dan kurang konsentrasi.
Kurang sehat secara fisik maupun psikis, seperti cacat badan, tuli, kurang
penglihatan, reaksi yang lamban dan kekuatan fisik umurn yang kurang,
emosi yang tidak stabil, kepribadian yang rapuh, cara berfikir serta
motivasi kerja yang rendah memberikan peluang yang lebih besar pada
terjadinya kecelakaan kerja.
c. Kurangnya kecekapan dalam mengerjakan suatu pekerjaan, dapat
dikarenakan belum cukup latihan, serta mengerti instruksi, tidak
mendapat pelajaran terlebih dahulu mengenai suatu pekt3rjaan, serta
merasa asing dalam pekerjaan.
57
Berdasarkan uraian diatas, dapat diketahui bahwa aspek-aspek keselamatan
dan kesehatan kerja, yaitu lingkungan kerja, mesin dan alat kerja, serta
manusia.
2.6 Pengertian Persepsi Keselamatan Kerja
Persepsi pada hakekatnya adalah merupakan proses penilaian seseorang
terhadap obyek tertentu. Menurut Young (1956) persepsi merupakan aktivitas
mengindera, mengintegrasikan dan memberikan penilaian pada obyek-obyek
fisik maupun obyek sosial, dan penginderaan tersebut tergantung pada
stimulus fisik dan stimulus sosial yang ada di lingkungannya. Sensasi-sensasi
dari lingkungan akan diolah bersama-sama dengan hal-hal yang telah
dipelajari sebelumnya baik hal itu berupa harapan-harapan, nilai-nilai, sikap,
ingatan dan lain-lain.
58
Dengan melaksanakan K3 akan terwujud perlindungan terhadap tenaga kerja
dari resiko kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang dapat terjadi
pada waktu melakukan pekerjaan di tempat kerja. Disampin!l itu,
perlindungan K3 tersebut juga ditujukan untuk mengamankan aset
perusahaan yang berupa peralatan, mesin, pesawat, instalaisi, dan bahan
produksi dari kemungkinan kerusakan dan kerugian akibat bahaya
peledakan, kebakaran atau terganggunya proses produksi. Oleh karena itu
dengan dilaksanakannya perlindungan K3, diharapkan akan tercipta tempat
kerja yang aman, nyaman, sehat dan tenaga kerja yang procluktif, sehingga
akan meningkatkan produktivitas kerja dan produktivitas perusahaan.
Maka berdasarkan penjelasan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa
pengertian persepsi karyawan terhadap keselamatan kerja adalah
kecenderungan karyawan untuk menilai, menginterpretasikan atau
mengartikan informasi (stimulus) yang diperoleh melalui alat inderanya
berupa penerapan kegiatan atau usaha perlindungan yang dilakukan
perusahaan untuk karyawannya dan orang-orang di sekitar tempat kerja
dalam upaya untuk menciptakan kerja aman dan sehat, alat-alat dan mesin
yang terawat serta karyawan yang terlatih agar mencapai tujuan bersama
yang ditetapkan perusahaan.
59
2.7 Kerangka Berpikir
Penerapan keselamatan dan kesehatan kerja merupakan suatu usaha dan
kesadaran dalam lingkungan atau tempat kerja yang dapat rnenjamin secara
maksimal kesehatan dan keselamatan personil dari bahaya kecelakaan yang
berada di daerah atau tempat tersebut baik pekerja maupun bukan pekerja
perusahaan tersebut.
Bagaimana seorang karyawan mempersepsikan segala aspek yang berkaitan
dengan keselamatan kerja di sekitar lingkungan kerjanya dalam suatu
organisasi tentunya berbeda antara satu dengan yang lain. Persepsi
karyawan terhadap penerapan aspek-aspek keselamatan kerja yang
dilakukan baik terhadap aspek manajemen, fasilitas, prosedur dan sarana
peralatan yang disediakan oleh pihak perusahaan. Faktor keselamatan kerja
mempengaruhi kecemasan karyawan dalam bekerja, kecem;asan yang terjadi
pada individu dapat terjadi melalui suatu proses yang dimulai dengan adanya
suatu rangsangan eksternal maupun internal, sampai suatu keadaan yang
dianggap sebagai ancaman atau hal yang membahayakan. Dalam proses
bekerja di lapangan produksi, karyawan sering dihadapkan pada sesuatu
yang membuat karyawan menjadi tidal< nyaman atau tegang dalam
menyelesaikan tugas-tugas yang diwajibkan kepadanya sehingga hal
tersebut akan mempengaruhi produktivitas kerjanya. Perasaan tersebut
60
ditandai oleh rasa ketakutan atau kekhawatiran akan terjadinya bahaya
kecelakaan yang menimpa dirinya dikarenakan lingl<Ungan tempat ia bekerja
memang rentan terhadap kecelakaan. Maka dari uraian ini dapat dikatakan ia
mengalami kecemasan dan sering pula ditandai oleh gejala otonomik, seperti
nyeri kepala, berkeringat dan sebagainya.
Bila seseorang merasa bahwa penerapan program keselamatan dan
kesehatan kerja panting untuk keamanan, kenyamanan dan ketenangan
dalam bekerja, karena menurut mereka bekerja dalam industri yang
mengandung resiko berupa bahaya terhadap keselamatan kerja. Resiko
bahaya tersebut dapat terwujud menjadi kenyataan sebagai akibat dari
kecelakaan, keteledoran dan sebab lain di luar kemampuan manusia,
terutama dengan semakin berkembangnya dan meningkatnya penggunaan
teknologi modern di sektor-sektor kegiatan usaha, sehingga akan
mengakibatkan semakin besar pula resiko yang mengancam keselamatan
kerja karyawan. Oleh karena itu karyawan secara sadar dapat bekerja sesuai
dengan prosedur yang telah ditentukan dengan memperhatili<an standar
standar keselamatan dan memakai alat-alat keselamatan.
Dari uraian di atas dapat diduga bahwa ada hubungan antara persepsi
keselamaitan kerja dengan kecemasan terhadap bahaya kecelakaan dalam
bekerja yang mempengaruhi produktivitas kerja para karyawan.
61
Penelitian ini bermaksud untuk meneliti hubungan antara persepsi
keselamatan kerja dengan kecemasan terhadap bahaya kec:elakaan dalam
bekerja pada karyawan lapangan, yang akan diuji kebenarannya secara
empirik melalui penelitian. Populasi yang dijadikan objek pe11elitian ini adalah
karyawan PT. Odira Energy Persada Jakarta bagian karyawan produksi.
Dalam penelitian i11i diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran
terhadap kegunaan program keselamatan kerja bagi suatu perusahaan,
sehingga dapat memberikan motivasi pada perusahaan yang belum
menerapkan program K3 dalam rangka meningkatkan kesejahteraan
karyawan.
Berikut ini adalah bagan korelasi persepsi kesehatan dan keselamatan kerja
dengan kecemasan terhadap bahaya kecelakaan:
label 2.2
Bagan korelasi persepsi keselamatan kerja dengan kecomasan terhadap bahaya kecelakaan
PERSEPSI Harapan
Keyakinan Pengalarnan
Motivasi Kebiasaan
K3 Lingkungan
Mesin dan alat kerja Manusia
Kec1,masan terhadap Bahaya Kecelakaan
Kognitif Afektif Motorik Sornatik
2.8 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian pustaka dalam BAB 2, peneliti mengajukan beberapa
hipotesis sebagai berikut :
1. HI : Ada hubungan antara persepsi keselamatan kerja dengan
kecemasan terhadap bahaya kecelakaan dalam bekerja pada
karyawan lapangan.
62
Ho : Tidak ada hubungan antara persepsi keselamatan kerja dengan
kecemasan terhadap bahaya kecelakaan dalarn bekerja pada
karyawan lapangan.
2. HI : Ada perbedaan persepsi tentang penerapan K3 berdasarkan
usia, pendidikan, masa kerja dan unit kerja?
Ho : Tidak ada perbedaan persepsi tentang penerapan K3
berdasarkan usia, pendidikan, masa kerja dan unit kerja?
3. HI : Ada perbedaan kecemasan karyawan terhadap bahaya
kecelakaan dalam bekerja berdasarkan usia, p!~ndidikan, masa
kerja dan unit kerja?
Ho : Ada perbedaan kecemasan karyawan terhadap bahaya
kecelakaan dalam bekerja berdasarkan usia, pEmdidikan, masa
kerja dan unit kerja?
3.1 Jenis Penelitian
BAB3
METODOLOGI PENELITIAN
63
Jenis penelitian ini merupakan penelitian korelasional. Penelitian korelasional
merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya
hubungan antara dua atau beberapa variabel (Arikunto, 2002).
3.1.1 Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif. Pada umumnya penelitian kuantitatif banyak dituntut
menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran data,
serta penampilan dari hasil penelitiannya (Arikunto, 2002).
3.1.2 Metode Penelitian
Metode yang digunakan adalah deskripsi korelasional. Deskripsi korelasional
yaitu untuk mengetahui adakah hubungan antara persepsi kes1~lamatan kerja
dengan kecemasan terhadap bahaya kecelakaan dalam bekerja pada
karyawan lapangan, tanpa diperlukan administrasi dan pengontrolan
terhadap perlakuan (Arikunto, 2002).
64
3. 2 Definisi Variabel dan Operasional Variabel
Sutrisno Hadi (dalam Arikunto,2002) mendefinisikan variabel s:ebagai gejala
yang bervariasi, yang menjadi objek penelitian. Menu rut Alhusni Syahri
(2002) variabel terbagi kedalam dua macam, yaitu variabel beloas
(Independent variable) adalah suatu variabel yang fungsinya menerangkan
(mempengaruhi) terhadap variabel lain, dan variabel terikat (Dependent
variable) adalah suatu variabel yang dipengaruhi variabel lain. Dalam
penelitian ini yang menjadi variabel bebas (Independent variable) adalah
persepsi keselamatan kerja sedangkan yang menjadi variabel terikat
(Dependent' variable) adalah kecemasan terhadap bahaya kecelakaan dalam
bekerja pada karyawan lapangan.
1. Definisi persepsi keselamatan kerja yang dimaksud dalam penelitian ini
mengacu pada definisi yang diungkapkan oleh Linda Davidoff (1988),
persepsi adalah proses yang mengorganisir dan menggabungkan data
data indera kita (penginderaan) untuk dikembangkan sedernikian rupa
sehingga kita dapat menyadari sekeliling kita, termasuk saclar akan diri
sendiri. Sedangkan definisi keselamatan kerja yang mengacu pada
aspek-aspek kesehatan dan keselamatan kerja yang dikemukakan oleh
Oktorita (2001) dan Suma'mur (1988), yaitu lingkungan kerja, mesin dan
ala! kerja, dan manusia. Definisi secara operasional mengenai persepsi
keselamatan kerja adalah mengacu pada faktor-faktor yanu
(
65
mempengaruhi persepsi menurut Linda Davidoff dan Young yaitu
pengalaman, nilai-nilai (keyakinan), harapan, motivasi dan kebiasaan
karyawan dalam membuat penilaian terhadap program kflselamatan dan
kesehatan kerja (K3) di perusahaan meliputi aspek-aspek dari K3 yaitu
lingkungan kerja, mesin dan alat kerja, dan manusia.
2. Definisi kecemasan terhadap bahaya kecelakaan dalam bE~kerja yang
dimaksud dalam penelitian ini mengacu pada definisi kecernasan yang
diungkapkan oleh David Sue (1986) bahwa kecemasan dapat
dimanifestasikan ke dalam empat komponen, yaitu secara kognitif, afektif,
motorik dan somatik. Sedangkan definisi secara operasional mengenai
kecemasan terhadap bahaya kecelakaan dalam bekerja adalah emosi
yang tidak menyenangkan yang ditandai dengan gangguan pada aspek
kognitif, afektif, motorik dan somatik dalam diri karyawan dikarenakan
adanya bahaya-bahaya kecelakaan kerja yang dapat menimpa dirinya,
lingkungan kerja, mesin dan alat kerja, serta manusia Jainnya.
3.3 Pengambilan Sampel
3.3.1 Populasi dan Sampel
Arikunto (2002) menyatakan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek
penelitian. Sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti, yaitu melihat
"Hubungan Antara Keselamatan Kerja dengan Kecemasan terhadap Bahaya
Kecelakaan dalam Bekerja pada Karyawan Lapangan PT. Odira Energy
Persada'', maka populasi adalah keseluruhan karyawan lapangan PT. Odira
Energy Persada (perusahaan gas elpiji) yang berjumlah 86 orang.
66
Sedangkan sampel adalah suatu bagian dari populasi atau semesta sebagai
wakil (representasi) populasi atau semesta itu (Kerlinger, 2om1). Mengingat
populasi yang ada jumlahnya kecil dan kesediaan dari perusahaan untuk
memperbolehkan karyawannya mengisi angket hanya separuh dari jumlah
populasi (80 orang), penulis menetapkan karyawan yang ada di perusahaan
akan dijadikan sampel penelitian yaitu sebanyak 40 orang dari populasi.
Jumlah sampel tersebut telah memenuhi syarat untuk digunakan sebagai
data penelitian, hal ini sesuai dengan pendapat Guilford dan Fruchter (1978),
jumlah sampel minimal suatu penelitian adalah 30 orang.
3.3.2 Teknik Pengambilan Sampel
Tehnik pengambilan sampel itu pada hakekatnya adalah cara-cara untuk
memperkecil kekeliruan generalisasi dari sampel ke populasi. Hal ini dapat
dicapai kalau diperoleh sampel yang representatif, yaitu samp1~I yang benar
benar mencerminkan populasinya (Suryabrata, 1995). Dalam penelitian ini,
teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik random sampling,.
Dimana dari jumlah populasi yang ada, dipilih secara acak sejumlah 40
orang.
67
3.4 Pengumpulan Data
3.4.1 Metode dan lnstrumen Penelitian
Pengumpulan data merupakan prosedur yang sistematis untuk memperoleh
data, data yang terkumpul harus valid dan reliabel, oleh sebab itu dibuat alat
ukur. Masing-masing variabel diuji-cobakan dahulu agar men.iadi ala! ukur
yang valid dan reliabel. Untuk memperoleh data, penelitian menggunakan
ala! pengumpul data berupa skala yakni skala persepsi keselamatan kerja
dan skala kecemasan terhadap bahaya kecelakaan dalam bel<erja.
1. Skala Persepsi Keselamatan Kerja
Untuk mengukur persepsi keselamatan kerja, peneliti membuat skala
persepsi keselamatan kerja. Persepsi karyawan tentang keselamatan kerja
mengacu pada faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi menurut Linda
Davidoff dan Young yaitu pengalaman, nilai-nilai (keyakinan), 11arapan,
motivasi dan kebiasaan karyawan dalam membuat penilaian !Eirhadap
program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di perusahaan. Skala
persepsi karyawan tentang penerapan keselamatan dan kesehatan kerja
diukur dengan komponen-komponen yang mempengaruhi pernepsi terhadap
aspek K3, yaitu:
a. Lingkungan kerja ialah segala sesuatu yang berada distikitar karyawan
yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas
yang dibebankan kepadanya. Faktor-faktor keadaan linukungan kerja
yang penting untuk diperhatikan antara lain: Penerang:an yang baik,
Suhu dan sirkulasi udara yang tidak sempuma, Kebisingan dan
Ketentuan-ketentuan kerja.
b. Mesin dan alat-alat kerja.
68
Di dalamnya mengenai peletakan mesin yang baik, perawatan mesin,
dan penggunaan alat pelindung dalam bekerja.
c. Manusia.
Yang terdiri dari sikap kerja, kesehatan, dan kecakapan dalam
bekerja.
69
label 3.1
Blue Print Persepsi Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Persepsi K3 lndikator Nomorltem L Fav Unfav
a. Harapan a. Penerangan 68,2,78, 19, 16, 17, 11 b. Keyakinan 79,81 39,61,67 c. Pengalaman d. Motivasi b. Penataan 69,62,5, 12,38,77, 11 e. Kebiasaan ruang 63,82,41 40,80
c. Kebisingan 83,4,60, 48,7,88, 10 Lingkungan 101,89 86,97 Kerja
d. Suhu dan 90,3,87, 15,8,102 10 sirkulasi udara 91,96 18,84
e. Ketentuan- 33,6,92, 36,14, 10 ketentuan 95,74 49,70,85 keria
a. Harapan a. Peletakkan 13,11,10 9,20,37, 10 b. Keyakinan mesin 59,103 1,50 c. Pengalaman
Mesin dan d. Motivasi
alat-alat b. Perawatan 28,42,57 104,30, 10
e. Kebiasaan Kerja
mes in 58, 105 43,72,94
c. Penggunaan 32,29, 10EI 44,31,55 10 alat pelinduna 56,108 107,71
a. Harapan a. Sikap kerja 22,23,25, 109,51,54 11 b. Keyakinan 35,21 99,93,65 c. Pengalaman d. Motivasi
Manusia b. Kesehatan 45,7324 110,34,52 11
e. Kebiasaan 75, 111, 100 66,112
c. Kecakapan 46,26,76, 27,53,47 10 dalam bekerja 98, 114 113,64
Total 57 57 114
70
2. Skala kecemasan terhadap bahaya kecelakaan
Skala ini berdasarkan teori David Sue (1986) yang mengemukakan bahwa
kecemasan dapat dimanifestasikan dalam empat hal yaitu, secara kognitif,
afektif, motorik dan somatik. Keempat hal tersebut dihubungkan dengan hal-
hal yang berkaitan dengan bahaya kecelakaan dalam bekerja.
No 1
2
3
4
Tabel 3.2.
Blue Print Skala Kecemasan terhadap Bahaya Kec:elakaan
dalam Bekerja
Aspek lndikator Favorabel Unfavorabel Total Kognitif • Kekhawatiran 3 1,2~! 3
• Sulit 4 5 2 Konsentrasi
• Insomnia 6,2 7 3 • Tidak dapat
25 26 2 menyelesaikan masalah
Afektif • Kegelisahan 23 12 2 • Mudah 28 16,3:2 3
tersinggung • Deoresi 8 10 2
Motorik • Gemetar 9,22,31 19 4 • Gugup 11,29 17,30 4 • Sukar
berbicara 15 24 2 Somatik • Jantung 18,34 27 3
berdebar • Berkeringat 14,35, 21 4
36
• Kelelahan 13,33,37 20 4 bad an
Total 24 13 37
71
Skala persepsi keselamatan kerja dan skala kecemasan terhadap bahaya
kecelakaan dalam bekerja disusun berdasarkan skala model Likert dengan
modifikasi empat kategori jawaban, yaitu sangat setuju (SS), Setuju (S), tidak
setuju (TS), sangat tidak setuju (STS). Masing-masing kategori ini memilki
nilai tertentu yang tertera dalam tabel berikut:
Tabel 3.3.
Nilai kategori dalam tiap jawaban
Pernyataan STS TS S SS
Favorabel 1 2 3 4
Unfavorabel 4 3 2 1
Alasan menggunakan skala model Likert modifikasi clengan menggunakan
empat alternatif jawaban dengan tidak menggunakan alternatif jawaban netral
(N) adalah:
1. Adanya kategori indecided yaitu mempunyai arti ganda atau bisa juga
netral atau ragu-ragu.
2. Menimbulkan kecenderungan untuk menjawab di tengah <:1tau "central
tendency effect".
3. Maksud jawaban dengan empat kategori untuk melihat keeenderungan
pendapat kearah tidak sesuai sehingga tidak dapat mengurangi data
penelitian yang hilang.
72
Pernyataan dalarn angket ini terdiri dari dua rnacarn, yaitu peirnyataan yang
rnendukung (favorabel) dan pernyataan yang tidak rnendukung (unfavorabel).
3.4.2 Teknik Uji lnstrurnen
Pengujian validitas dan reliabilitas alat (try out) terhadap karyawan lapangan
PT. Odira Energy Persada yang berjurnlah 40 orang. Bentuk penelitian ini
adalah penelitian korelasional yaitu untuk rnelihat hubungan antara dua
variabel, yaitu persepsi keselarnatan kerja dengan kecernasan terhadap
bahaya kecelakaan. Hubungan antar variabel dinyatakan dalarn bentuk
koofesiensi korelasi. Perhitungan statistik yang digunakan untuk rnelihat
validitas dan reliabilitas skala adalah sebagai berikut:
1. Uji Validitas Skala
Pengujian validitas dilakukan untuk rnengetahui apakah suatu skala
psikologi rnarnpu rnenghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan
ukurnya. Skala psikologi disusun berdasarkan suatu kawasan ukur yang
teridentifikasi dengan baik dan dibatasi dengan jelas, secara teoritik akan
lebih baik (Azwar, 2003). Narnun pernbuktian secara ernpiris rnengenai
validitas skala rnasih harus dilakukan.
Untuk rnenguji besarnya validitas instrurnen penelitian, penulis
rnenggunakan rurnus Product Moment Pearson (Azwar, 2003). Untuk
perhitungannya rnenggunakan program SPSS versi 13.0
73
Adapun rumus korelasi Product Moment sebagai berikut :
keterangan :
rxy = angka indeks korelasi "r" product moment
X dan Y = Skor masing-masing ska/a
N = Banyaknya subyek
Dari data try out skala persepsi keselamatan kerja yang diujicobakan pada
40 subjek, yaitu pada pada perusahaan PT. Kopuku Plastik di Bekasi
diperoleh hasil sebagai berikut: dari 114 item yang diujicobakan terdapat
item yang valid adalah 71 item, sedangkan 43 item yang lainnya tidak valid.
Dengan angka validitas diatas 0,3. hal ini sesuai dengan pem:lapat Azwar
yang mengatakan item-item yang memiliki validitas 0,3 keatas, item tersebut
dapat dikatakan valid dan dapat dijadikan alat ukur. Adapun i'1 item yang
valid adalah: 1,6, 11, 13, 14, 17, 18, 19,22,23,24,25,27,28,29,30,31,32,33,34,
35,36, 37 ,40,42,44,45,46,4 7 ,48,49 ,50,51,52,53,54,55,57 ,59,6:2,64,65,67 ,68, 6
9, 71,73, 75,76, 78,81,83,84,87,90,91,92,93,94,98,99, 102, 104, ·105, 106, 107, 10
9,110, 112, 113, 114. Berikut ini adalah blue print revisi skala pesepsi
keselamatan kerja pasca try out.
74
Tabel 3.4
Blue Print Revisi Pasca Tryout Persepsi Keselarnatan Kerja
I Persepsi K3 lndikator Numor Item l: Fav Unfav
a. Harapan a. Penerangan 68,78,81 19,17,67 6 b. Keyakinan c. Pengalaman b. Penataan 69,62 40 3 d. Motivasi ruang e. Kebiasaan
Lingkungan c. Kebisingan 83,91 48 3 Kerja
d. Suhu dan 90,87,9•1 102,'18,84 6 sirkulasi udara
e. Ketentuan- 33,6,92 36,14,49 6 ketentuan keria
a. Harapan a. Peletakkan 13, 11,5ll, 37,1,50 6 b. Keyakinan mes in c. Pengalaman
Mesin dan d. Motivasi alat-alat
b. Perawatan 28,42,5i' 104,30,94 7 e. Kebiasaan Kerja
mes in 105
c. Penggunaan 29,106 44,31,55 7 alat oelinduna 107,71
a. Harapan a. Sikap kerja 22,23,2fi, 109,51,54 10 b. Keyakinan 35 99,93 65 c. Pengalaman d. Motivasi Manusia
b. Kesehatan 45,73,24, 110,34,52 8 e. Kebiasaan 75 112
c. Kecakapan 46,76, 27,53,47 9 dalam bekeria 98, 114 113,64
Total 34 37 71
75
Sedangkan untuk uji validitas skala kecemasan terhadap bahaya kecelakaan
berdasarkan hasil uji coba terhadap 37 item dalam instrumen ini, maka
terdapat 34 item yang valid dengan angka validitas 0,3-keatas. Adapun item-
item yang valid tersebut adalah: 2,3,4,5,6,7,8,9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 18,
19,20,21,22,23,24,25,26,27,28,29,30,31,32,33,34,35,36,37. Berikut ini adalah
blue print revisi skala kecemasan terhadap bahaya kecelakaan.
No 1
2
3
4
Tabel 3.5 Blue Print Pasca Tryout Skala Kecemasan terhadap Bahaya
Kecelakaan dalam Bekerja
Asoek lndikator Favorabel Unfavc1rabel Total Kognitif • Kekhawatiran 3 2') ,_ 2
• Sulit 4 5 2 Konsentrasi
• Insomnia 6,2 7 3 • Tidak dapat
25 2€> 2 menyelesaikan masalah
Afektif • Kegelisahan 23 1 'I ,_ 2 • Mudah 28 3'1 '· 2
tersinggung • Deoresi 8 1 () 2
Motorik " Gemetar 9,31 1H 3 " Gugup 11,29 30 3 • Sukar
berbicara 15 24 2 Somatik • Jantung 18,34 2i' 3
berdebar • Berkeringat 14,35, 21 4
36 • Kelelahan
bad an 13,33,37 20 4 Total 24 121 34
76
2. Uji Reliabilitas Skala
Pengujian reliabilitas suatu skala dilakukan untuk melihat keajegan atau
ketetapan atau konsistensi suatu skala alat ukur. Pengukuran reliabilitas akan
menghasilkan suatu skor yang dapat dipercaya yang dihasill<an oleh faktor
perbedaan yang sesungguhnya dan bukanlah ditentul<an ole!h faktor
kesalahan (Azwar, 2000).
Dalam penelitian ini menggunakan uji reliabilitas teknik Alpha Cronbach. Data
ini diperoleh dari satu pengujian. Dengan cara ini permasalahan yang muncul
pada pendekatan tes ulang dapat dihindari (Azwar, 2000), dengan rumus
sebagai berikut :
0: 2 []-SI:::"] Keterangan :
s? dan s/ = Varians skor belahan 1 dan varians skor belahan 2
s/ = Varians skor skala
Perhitungan reliabilitas dengan menggunakan program computer SPSS versi
13.0 for windows. Setelah diperoleh hasil perhitungan yang tepat, kemudian
disesuaikan dengan kaidah yang berlaku untuk mengetahui tinggi rendahnya
reliabilitas alat tes tersebut dapat dilihat dalam tabel kaidah reliabilitas berikut
ini:
77
Tabel 3.6
Kaidah reliabilitas menurut Guilford
Nilai Status
>0,90 Sangat reliabel
0,70-0,90 Reliabel
0,40- 0,70 Cukup reliabel
0,20-0,40 Kurang reliabel
<0,20 Tidak reliabel
Uji reliabilitas skala persepsi keselamatan kerja dan skala k1~cemasan
terhadap bahaya kecelakaan dilakukan dengan menggunakan Alpha
Cronbac/7. Dari uji reliabilitas field test, diperoleh koefisien S•ebesar 0.914
untuk skala persepsi keselamatan kerja. Sedangkan untuk skala kecemasan .
terhadap bahaya kecelakaan diperoleh koefisien sebesar 0.907, dengan
demikian dapat dikatakan bahwa kedua instrumen penelitian ini reliabel untuk
digunakan, karena menurut kaidah Guilford suatu kuesioner dikatakan
reliabel jika nilai Alpha Cronbach lebih besar dari 0. 70.
3. 5 Teknik Analisis Data
Teknik analisis yang digunakan adalah statistika parametrik dengan
menggunakan rumus Korelasi Product Moment Pearson, tehnik ini digunakan
78
untuk mengukur bagaimana suatu variabel saling berhubun!~an dengan
variabel lain, (SPSS 13, 2004) besarnya suatu hubungan (korelasi)
ditunjukkan dengan koefisien korelasi, sedangkan tanda pada koefisien
korelasi menunjukkan arah hubungan, jika tanda koefisien k.orelasi positif (+)
maka hubungannya searah dan jika tanda koefisien korelasii negatif (-) maka
hubungannya berlawanan arah.
Hasil perhitungan diperoleh dengan menggunakan sistem komputerisasi
SPSS 13.0 yang hasilnya akan diinterpretasikan dan dikorelasikan dengan
tabel koofesien korelasi. Jika r hitung lebih besar dari pada r tabel maka
korelasi dianggap signifikan atau dengan kata lain Ha diterima dan Ho
ditolak. Sebaliknya, namun jika r hitung lebih kecil dari r tabEil maka korelasi
dianggap tidak signifikan atau dengan kata lain Ha ditolak dan Ho diterima.
3. 6 Prosedur Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti mencoba merencanakan langkah-langkah yang
diharapkan dapat menunjang kelancaran penelitian, yaitu sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan
Persiapan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Dimulai dengan perumusan masalah
b. Menentukan variabel yang akan diteliti
c. Melakukan studi pustaka untuk mendapatkan gambaran dan landasan
teori yang tepat mengenai variabel penelitian
d. Menentukan, menyusun dan menyiapkan alat ul<ur atau instrumen
penelitian yang akan digunakan dalam penelitian, yaitu skala persepsi
keselamatan kerja dan skala kecemasan terhadap bahaya kecelal<aan
dalam bekerja.
e. Menentukan lokasi dan menyelesaikan administrasi perizinan.
79
2. Tahap pegujian alat ul<ur (Tryout)
Setelah instrumen penelitian dibuat berupa satu skala, penulis melakukan uji
coba. Uji coba dilakukan dengan menyebarkan angket skala persepsi
keselamatan kerja dan skala kecemasan terhadap bahaya kecelal<aan dalam
bekerja pada tanggal 15 april 2008 pada perusahaan PT. Kopuku Plastik
(perusahaan alat-alat pembuatan kulkas ) di Bekasi sebanyak 40 responden.
Setelah uji coba dilakukan, penulis melakukan uji validitas dan reliabilitas alat
ukur.
4. Tahap pelaksanaan penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 4 juni pada karyawan lapangan PT.
Odira Energy Persada Bekasi, peneliti menyebarl<an angket kepada 40
responden di tiap-tiap divisi yang telah diizinkan oleh pihak perusahaan.
80
5. Tahap pengolahan data
a. Peneliti memberikan kode dan melakukan skoring te1rhadap hasil skala
yang telah diisi oleh responden.
b. Menghitung dan membuat tabulasi data yang diperoleh, kemudian
membuat tabel data.
c. Melakukan analisa data dengan menggunakan metode statistik untuk
menguji hipotesis penelitian.
d. Membuat interpretasi dan kesimpulan dari data angk;a yang diperoleh.
PERPUST/-1f(ilv'\N UTAMA UIN SYAHID J/\f(A.RTA
BAB4
PRESENTASI DAN ANALISIS DAT"
4.1. Gambaran Umum Responden
Subyek penelitian ini adalah karyawan lapangan PT. Odira Energy Persada,
81
yang berlokasi di Bekasi. Perusahaan ini bergerak dalam biolang pengolahan,
transportasi dan pemasaran gas bumi baik kepada industri maupun
pembangkit listrik tenaga gas. Karyawan lapangan berjumlah 86 orang yang
terdiri dari 85 laki-laki dan hanya 1 orang yang berjenis kelarnin perempuan.
Dalam penelitian ini melibatkan 40 karyawan yang berasal d:3ri setiap bagian
yang ada di lapangan. Gambaran umum responden dalam penelitian ini akan
diuraikan secara rinci di bawah ini berdasarkan usia, pendidikan, masa kerja
dan unit kerja. Berikut ini adalah gambarannya:
4.1.1 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Usia
Dari 40 responden yang diteliti berdasarkan usia pada penelitian ini, rentang
yang berusia 19-24 tahun dengan total prosentase yakni 35%. Sementara,
untuk responden yang berusia 25-30 tahun yakni 27.5%, diikuti berusia 31-36
tahun yakni 15%, dan berusia 37-42 tahun yakni 5%, diikuti 1responden yang
berusia 49-54 tahun yakni 7.5% dan responden yang berusia 55-60 tahun
yakni 2,5% Berikut ini adalah gambaran umum responden berdasarkan usia.
Tabel 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan 1t1sia
Usia 19-24 tahun 25-30 tahun 31-36 tahun 37-42 tahun 43-48 tahun 49-54tahun 55-60tahun
Total
Frekuensi 14 11 6 2 3 3 1
40
Prosentase (%) 35%
27,5% 15% 5%
7.5% 7.5% 2.5% 100%
Dari hasil persentase data di atas, maka dapat diketahui bahwa dalam
82
penelitian ini berasal dari rentang usia yang berbeda. Mulai dari rentang usia
19- 60 tahun. Maka dari hasil persentase data di atas didominasi oleh
rentang usia 19-24 tahun yakni 35%.
4.1.2 Gambaran Umum responden Berdasarkan Pendidil!<an
Berdasarkan dari tingkat pendidikan, prosentase di dominasi oleh responden
yang berpendidikan SMU dengan total prosentase yakni dan responden yang
memiliki pendidikan S1 yakni 27.5%. Berikut ini gambaran umum responden
berdasarkan tingkat pendidikan terakhir.
Tabel 4.2
Gambaran umum responden berdasarkan pendidikan
Pendidikan SMU S1
Total
Frekuensi 29 11 40
Prosentase (%) 72,5% 27,5% 100%
Dari hasil prosentase data di atas, maka dapat diketahui bahwa dalam
83
penelitian ini berasal dari dua tingkat pendidikan yang berbeda. Yaitu tingkat
SMU dan 81. Maka dari hasil prosentase data di atas didominasi oleh tingkat
SMU dengan prosentasi 72.5%.
4.1.3 Gambaran Umum Responden Berdasarkari Masa Elekerja
Berdasarkan masa bekerja di perusahaan, dibagi menjadi 7 (tujuh) kelompok
masa bekerja, yaitu : prosentase sebanyak 22.5% responden telah bekerja di
perusahaan selama 2-8 bulan. Prosentase pada responden yang telah
bekerja di perusahaan selama 9-15 bulan yakni 22.5%. Sementara
responden telah bekerja di perusahaan selama 16-22 bulan yakni 15%,
diikuti responden yang bekerja di perusahaan selama 23-29 bulan yakni 40%.
Kemudian prosentase sebesar 10% responden telah bekerja di perusahaan
selama 30-36 bulan, sementara itu tidak ada responden yan~1 telah bekerja di
perusahaan selama 37-43 bulan, diikuti responden yang bek1:lrja di
perusahaan selama 44-50 bulan yakni 2.5%. Berikut ini gambaran umum
responden berdasarkan masa bekerja.
Tabe/4.3
Gambaran umum responden berdasarkan mastt bekerja
Lama Bekerja 2-8 bulan 9-15 bulan 16-22 bulan 23-29 bulan 30-36 bulan 37-43 bulan
Frekuensi 9 4 6
16 4
Prosentase (%) 22,5% 10% 15% 40% 10%
44-50 bulan 1 2.5%
Dari hasil prosentase data di atas, maka dapat diketahui bahwa dalam
84
penelitian ini mengambil sampel dengan masa kerja yang berbeda. Mulai dari
rentang masa kerja 2-50 bulan. Maka dari hasil persentase data di atas
didominasi oleh rentang masa kerja 23-29 bulan yakni 40%.
4.1.4 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Unit Keirja
Penelitian ini dilaksanakan pada bagian produksi PT. Odira Energy Persada,
yang terdiri dari enam unit kerja, yaitu Bagian Operation, Mechanic,
Instrument, LK3 (Lindungan Kesehatan dan keselamatan ke1fa), Daily
Worker; Security. Adapun prosentase serta banyak karyawan pada bagian
Operation sebanyak 14 orang yakni 35%, bagian Mechanic i~ebanyak 5
orang yakni 12.5%, bagian Instrument sebanyak 4 orang yakni 10%, bagian
LK3 sebanyak 4 orang ya~ni 10%, bagian Daily Worl<ersebanyak 8 orang
yakni 20%, dan bagian Securitysebanyak 5 orang yakni 12.5%. Berikut ini
gambaran umum responden berdasarkan l)nit Kerja.
Tabef 4.4
Gambaran umum responden berdasarkan Unit Ketja
Bagian Operation Mechanic Instrument
LK3 Daily Worker
Security Total
Frekuensi 14 5 4 4 8 5
40
Prosentase (%) 35% 12,5% 10% 10% 20% 12,5% 100%
Dari hasil prosentase data di atas, maka dapat diketahui bahwa dalam
penelitian ini berasal dari bagian atau unit kerja yang berbeda. Hasil
85
prosentase data di atas didominasi oleh bagian Operation dEmgan prosentase
sebesar 35%.
4.2 Persentasi dan Analisis data
4.2.1 Uji Persyaratan
Uji persyaratan merupakan syarat untuk melakukan analisis lebih lanjut
dalam mengolah data penelitian. Uji persyaratan yang digunakan di sini
adalah normalitas dan homogenitas.
86
1. Uji Normalitas
Uyanto (2006), menyatakan bahwa uji normalitas merupak~m salah satu
syarat untuk menentukan dan melakukan analisis lebih lanj1Jt suatu data. Uji
normalitas dilakukan untuk mengetahui suatu data berdistribusi normal atau
tidak. Adapun hasil uji normalitas dengan menggunakan SPSS versi 13.0
dengan menggunakan uji Chi square dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.5
Uji Normalitas Pesepsi Keselamatan Ke~ja
Test Statistics
k3 Chi-:;quare • 12.650 df 26 Asymp.Sig. .987
a. 27 cells (100.0%) have expected frequencies Jess than 5. The minimum expected cell fre<1uency is 1.5.
Berdasarkan data tabel di atas, hasil uji normalitas data pada skala persepsi
keselamatan kerja di dapat angka probabilitas 0,987 dengan menggunakan
taraf signifikansi 0,05, maka dapat diketahui bahwa nilai probabilitas
0,987>0,05, sehingga dapat disimpulkan data berdistribusi normal.
Tabel 4.6
Uji Normalitas Kecemasan terhadap Bahaya
Kecelakaan dalam Beke1ja
Test Statistics
kecemasan Chi-:>quare• 19.000 df 19 Asymp.Sig. .457
a. 20 cells (100.0%) have expected fmquencies less than 5. The minimum expected cell frequency is 2.0.
87
Sedangkan pada skala kecemasan terhadap bahaya kecela1kaan didapat
angka probabilitas 0,457 dengan menggunakan taraf signifilcansi 0,05, malca
diketahui bahwa 0,457> 0,05 sehingga dapat disim()Ulkan bahwa data
berdistribusi normal.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunalcan untuk mengetahui variabilitas mean dari data
dalam suatu kelompok. Dalam penelitian ini, uji hornogenitai> dilakukan
dengan menggunakan rumus One-way Anova. Adapun hipotesis yang dapat
dilakukan adalah:
HO= varians data bersifat homogen
Ha= varians data tidak bersifat homogen
88
Uji homogenitas ini dapat dilakukan dengan meng1~unakan 2 cara, yaitu
menggunakan probabilitas dan membandingkan uji F hitung dengan _F tabeL
Jika pengambilan keputusan menggunakan probabilitas, maka kesimpulan
yang dapat diambil adalah probabilitas>0.05, maka Ho dite1rima. Sedangkan
probabilitas<0.05, maka Ho ditolak.
Berdasarkan hasil uji homogenitas yang dilakukan melalui program SPSS
versi 13.0 di peroleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.7
Uji Homogenit.as Persepsi Keselarnatan Kerja
Test of Homogeneity of Variance
Levene Statistic df1 df.2'. Sia.
k3 Based on Mean 1.182 5 34 .338 Based on Median 1.084 5 34 .387 Based on Median and
1.084 5 24.:381 .394 with adjusted df
Based on trimmed mean 1.147 5 34 .355
Dari tabel nilai uji homogenitas di atas, diperoleh probabilita:s sebesar 0,338
pada skala persepsi keselamatan kerja dengan menggunakan taraf
signifikansi alpha 5%, sehingga dapat disimpull<an bahwa skala tersebut
nilainya lebih besar dari 0,05 maka Ha ditolak yang berarti varians data
bersifat homogen.
89
Tabel4.8
Uji Homogenitas Kecemasan terhadap Elahaya tCecelakaan
Test of Homogeneity of Variance
Levene Statistic df1 df2 SI~.
kecemasan Based on Mean .570 2 37 .570 Based on Median .540 2 37 .587 Based on Median and
.540 2 22.058 .590 with adjusted di Based on trimmed mean .536 2 37 .589
Dari tabel nilai uji hornogenitas di atas, diperoleh probabilitas sebesar 0,570
pada skala kecernasan terhadap bahaya kecelakaan dengan rnenggunakan
taraf signifikansi alpha 5%, sehingga dapat disirnpulkan bahwa skala
tersebut nilainya lebih besar dari 0,05 rnaka Ha ditolak yang' berarti varians
data bersifat hornogen.
3. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan rnenggunakan rurnus korelasi Product
Moment dari Pearson, yaitu dengan rnengkorelasikan jurnlah skor variabel
persepsi keselarnatan kerja dengan jurnlah skor kecernasan terhadap bahaya
kecelakaan. Rurnus korelasi Product Moment Pearson ini di1~una1<an untuk
rnengetahui kekuatan hubungan antara dua variabel. Untuk perhitungannya
dilakukan dengan rnenggunakan program SPSS versi 13.0, <adapun hasilnya
dapat dilihat pada tabel berikut:
90
Tabel 4.9
Hasil Korelasi antar Variabel
Correlations
kcmsn k3 kcmsn 1-'earson 1.;orremtion 1 -.543 ..
Sig. (2-tailed) .000 N 40 40
k3 Pearson Correlation M.543** 1 Sig. (2-tailed) .000 N 40 40
... Correlation is significant at the 0.01 level
Berdasarkan hasil uji korelasi diketahui bahwa koefisiensi koretasi antara
persepsi keselamatan kerja dan kecemasan terhaclap bahaya kecelakaan
dalam bekerja adalah -0,543 setelah dibandingkan dengan nilai r tabel untuk
sample 40 orang, diperoleh r tabel sebesar -0,312 pada a =:0,05 dan -0,403
pada a=0,01. Hal ini menunjukkan bahwa r hitung lebih besar dibandingkan
nilai r tabel pada a=0,05 dan pada a=0,01 dengan begitu Ho ditolak, yaitu
ada hubungan yang signifikan antara persepsi keselamatarn kerja dengan
kecemasan terhadap bahaya kecelakaan dalam bekerja pada karyawan
lapangan.
Hasil penelitian ini juga menunjukkan korelasi yang negatif yang berarti
apabila persepsi karyawan tentang keselamatan kerja meningkat maka akan
menyebabkan menurunnya tingkat kecemasan terhadap bahaya kecelakaan
dalam bekerja.
4.3 Uji perbedaan persepsi tent.ang penerapan K3 berdasarkan usia,
pendidikan, masa kerja dan unit kerja.
91
1. Perbedaan persepsi tentang penerapan K3 berdasarkain usia responden.
Table4.10
Uji F Persepsi Tent.ang K3 Berdasarkan llsia
F Sig
Persepsi Tent.ang K3 2,428 0,047
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai signifikansi sebesar 0,047 lebih
kecil dari nilai probabilitas (<0,05), maka Ho ditolak. Artinya terdapat
perbedaan persepsi tentang penerapan K3 berdasarkan usia responden.
2. Perbedaan persepsi tentang penerapan K3 berdasarkan pendidikan
responden.
Table4.11
Uji F Persepsi Tent.ang K3 Berdasarkan Pendldikan
F Si!iJ
Persepsi Tentang K3 4,915 0,0·15
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa nilai dari signifikansi (0,015) lebih
kecil dibandingkan dengan nilai probabilitas (<0,05), maka Ho ditolak.
Artinya terdapat perbedaan persepsi tentang penerapan Ka antara
responden dengan tingkat pendidikan SMU, 01 dan Si.
3. Perbedaan persepsi tentang penerapan K3 berdasarkan masa kerja
responden.
Table 4.12
Uji F Persepsi Tentang K3 Berdasarkan Masa Kerja
F Sig
Persepsi Tentang K3 0,857 0,5:20
92
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai signifikansi sebe~1ar 0,520 lebih
besar dari nilai probabilitas 0,05 (0,520>0,05), maka Ho ditc~rima. Artinya
tidak terdapat perbedaan persepsi tentang penerapan K3 bt~rdasarkan masa
kerja responden.
4. Perbedaan persepsi tentang penerapan K3 berdasarkan unit kerja, dapat
dilihat pada tabel berikut ini :
Table 4.13
Uji F Persepsi tentang K3 Berdasarkan Unit IKerja
F Si~I
Persepsi tentang K3 2,351 0,062
93
Berdasarkan tabel di atas dapat diambil kesimpulan bahwa tidak terdapat
perbedaan persepsi karyawan tentang penerapan _1(3 berdasarkan unit kerja,
karena nilai signifikansi 0,062 lebih besar dari 0,05 (0,062 ~· 0,05) maka Ho
diterima. Dengan demikian hipotesis null yang menyatakan, bahwa tidak
terdapat perbedaan persepsi tentang penerapan K3 ditinjau dari unit kerja
diterima.
4.4 Perbedaan kecemasan karyawan terhadap bahaya kecelakaan
dalam bekerja berdasarkan usia, pendidikan, masa kerja dan unit
kerja.
1. Perbedaan kecemasan karyawan terhadap bahaya kecelakaan dalam
bekerja berdasarkan usia
Tabel 4.14 Uji F Kecemasan Karyawan Terhadap Bahaya Ke•celakaan
Berdasarkan Usia Responden
F Siu
Kecemasan terhadap 0.625 0,709
bahaya kecelakaan
Berdasarlcan tabel di atas dapat diambil kesimpulan bahwa tidak terdapat
perbedaan kecemasan terhadap bahaya kecelakaan berdasarkan usia
karyawan, karena nilai signifikansi 0,709 lebih besar dari 0,0:5 (0,709> 0,05)
94
maka Ho diterima. Dengan demikian hipotesis null yang me•nyatakan bahwa
tidak terdapat perbed~an kecemasan terhadap bahaya kecelakaan ditinjau
dari usia responden diterima.
2. Perbec:laan kecemasan karyawan terhadap bahaya kecelakaan dalam
bekerja berdasarkan tingkat pendidikan terakhir responden
Table4.15
Uji F Kecemasan Terhadap Bahaya Kecelakaan Berdasarkan
Tingkat Pendidikan Terakhir Res1>onden
Kecemasan terhadap
bahaya kecelakaan
F
0.337
Sig
Berdasarkan tabel di atas dapat diambil kesimpulan bahwa ticlak terdapat
perbedaan kecemasan karyawan terhadap bahaya kecelakaan berdasarkan
tingkat pendidikan terakhir responden, karena nilai signifikansi 0,716 lebih
besardari 0,05 (0,716 > 0,05) maka Ho diterima. Dengan demikian hipotesis
null yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan kecemasan terhadap
bahaya kecelakaan ditinjau dari tingkat pendidikan terakhir responden
diterima.
3. Perbedaan kecemasan karyawan terhadap bahaya kecelalcaan dalam
bekerja berdasarkan masa kerja
Table 4.16
Uji F Kecemasan Terhadap Bahaya l<ecelakailan
Berdasarkan Masa Kerja
Kecemasan terhadap
bahaya kecelakaan
F
0.873
Sig
0.50!~
95
Berclasarkan tabel di atas dapat diambil kesimpulan bahwa tidak terclapat
perbedaan kecemasan karyawan terhadap bahaya kecelakaan berdasarkan
masa kerja responden, karena nilai signifikansi 0,509 lebih besar dari 0,05
(0,509 > 0,05) maka Ho diterima. Dengan demikian hipotesis; null yang
menyatakan bahwa tidak terclapat perbedaan kecemasan terhadap bahaya
kecelakaan dalam bekerja ditinjau dari unit kerja responden diterima.
4. Perbedaan kecemasan terhadap bahaya kecelakaan dalarn bekerja
berdasarkan unit kerja
Tabel 4.17
Uji F Kecemasan Terhadap Bahaya Kecelakaan
Berdasarkan Unit Kerja
F Sig
Kecemasan terhadap 0.997 0,446
bahaya kecelakaan
Berdasarkan tabel di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa 1tidak terdapat
perbedaan kecemasan karyawan terhadap bahaya kecelakaan K3
berdasarkan unit kerja, karena nilai signifikansi 0,446 lebih bcesar dari 0,05
(0,446 > 0,05) maka Ho diterima. Dengan demikian hipotesis null yang
menyatakan, bahwa tidak terdapat perbedaan kecemasan terhadap bahaya
kecelakaan dalam bekerja ditinjau dari unit kerja diterima.
4.5 Presentasi data
4.5.1 Deskripsi Statistik
Tabel 4.18
Deskripsi statistik skor skala persepsi keselamatan karja dengan
kecemasan terhadap bahaya kecelakaan
Descriptive Statistics
N Ranae Minimum Maximum Mean Std. Deviation k3 40 121.00 160.00 281.00 219.1750 20.84729 kecemasan 40 55.00 34.00 89.00 72.8000 9.17410 Valid N (listwise) 40
Dari tabel di atas diketahui jumlah subjek penelitian 40 subjek, skor
kecemasan terendah adalah 34 dan skor maksimumnya adalah 89, untuk
nilai rata-rata 72,8 dengan standar deviasi 9, 174. Sedangkan untuk K3
memiliki rentang nilai 55, nilai minimum 160 dan maksimum 281, mean
219,175, standar deviasi 20,847.
96
4.5.2 Penyebaran Skor Skala Persepsi Keselamatan kerja
Rentangan penyebaran skor skala persepsi keselamatan kerja-adalah 71 -
284, karena dalam penelitian ini penulis menggunakan empat pilihan
97
jawaban, yaitu skor terendah 1 x71 =71 dan skor tertinggi sHbesar 4x71 =284.
Mean dari skala persepsi keselamatan keja sebesar 177,5,. dengan luas jarak
sebarannya adalah 284-71=213, Dengan demikian untuk standar deviasinya
yaitu bernilai a=213/6=35,5.
Tabel 4.19
Klasifikasi Skor Skala Persepsi Kes~~lamatan Kerja
Kategori Nilai Angka Jumlah Prosentase Responden
Rendah X < (M-1SD) x < 142 - -
Sedang (M-1SD)< X<(M+1SD) 142<X<213 15 37.5%
Tinggi X > (M+1SD) X> 213 25 62.5%
Selanjutnya pada tabel-tabel berikut, akan dipaparl<an juml<~h responden
berdasarkan l<ategori pada variabel persepsi l<eselamatan kerja dilihat dari
usia, pendidil<an, lama l<erja dan bagian atau unit kerja.
98
Tabel 4.20
Klasifikasi Skor Skala Persep!!i Keselamatan Kerja Be1rdasarkan Usia
Usia Persepsi Keselarnatan K1erja
Rendah Sedang Tinggi
19-24 tahun - 9 5
25-30tahun - 3 8
31-36 tahun - 1 5
37-42 tahun - - 2
43-48 tahun - 2 1
49-54tahun - - 3
55-60tahun - - 1
Total 15 25
Dari tabel di atas, terlihat bahwa rata-rata persepsi keselamatan kerja
berdasarkan usia berkisar pada kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa
persepsi karyawan terhadap penerapan program keselamatan dan kesehatan
kerja di perusahaan tergolong tinggi.
Tabel 4.21
Klasifikasi Skor Skala Persepsi Keselamatan Kerja
Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan Persepsi Keselannatan Kerja
Rendah Sedang Tinggi
SMU 14 15
81 1 10
Total 15 25
99
Dari tabel di atas, terlihat bahwa rata-rata persepsi kE1selamatan kerja
berdasarkan tingkat pendidikan terakhir responden berkisar pada kategori
tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa persepsi karyawan terhadap penerapan
program keselamatan dan kesehatan kerja di perusahaan tergolong tinggi.
Tabel 4.22
Klasifikasi Skor Skala Persepsi Keselamatan Kerja
Berdasarkan Masa Kerja
Lama Kerja Persepsi Keselamatan Kerja ·
Rend ah Sedang Tinggi
2-8 bu Ian - 3 6
9-15 bulan - 2 2
16-22 bulan - 1 5
23-29 bulan - 8 8
30-36 bulan - 1 3
37-43 bulan - - -44-50 bulan - - 1
Total 15 25
100
Dari tabel di atas, terlihat bahwa rata-rata persepsi keselamatan kerja
berdasarkan masa kerja responden berkisar pada kategc1ri tinggi. Hal ini
menunjukkan bahwa persepsi karyawan terhadap pem~rapan program
keselamatan dan kesehatan kerja di perusahaan tergolong tinggi.
Tabel 4.23
Klasifikasi Skor Skala Persepsi Keselamatan Kerja IBerdasarkan
BagianlUnit Kerja
Unit Kerja Kecemasan Terhadap Bahaya l<Cecelakaan
Rendah Sedang Tinggi
Instrument - 1 3
LK3 - - 4
Mechanic - 1 4
Daily Worker - 6 2
Security - - 5
Operation - 7 7
Total 15 25
101
Dari tabel di atas, terlihat bahwa rata-rata persepsi keselamatan kerja
berdasarkan unit kerja responden berkisar pada kategori tinggi. Hal ini
menunjukkan bahwa persepsi karyawan terhaclap penerapan program
keselamatan dan kesehatan kerja di perusahaan tergolong tinggi.
Dari kategorisasi subjek pada variabel persepsi keselamatan kerja yang
tertera di atas, tidak terdapat responden dengan kateigorisasi rendah.
Berdasarkan pengamatan di lapangan dan asurnsi peneliti, hal tersbut terjadi
102
karena karyawan lapangan PT. Odira Energy Persada mempunyai
pandangan bahwa perusahaan menyediakan peralatan keselamatan kerja
yang telah memenuhi prosedur, dan menganggap penting menggunakan
peralatan keselamatan kerja ketika mereka bekerja, hal ini juga yang
menyebabkan data kecelakaan di perusahaan adalah nol (Zero Accident).
4.5.3 Penyebaran Skor Skala Kecemasan terhadap Bahaya Kecelakaan
Rentangan penyebaran skor skala kecemasan terhadap bahaya kecelakaan
adalah 34-136, karena dalam penelitian ini penulis me•nggunakan empat
pilihan jawaban, yaitu skor terendah 1x34=34 dan skor tertinggi sebesar
4x34=136. mean dari skala persepsi keselamatan keja s1gbesar 85, dengan
luas jarak sebarannya adalah 136-34=102, dengan demikian satuan standar
deviasinya bernilai a= 102/6=17.
Tabel 4.24
Klasifikasi Skor Skala Kecemasan Terhadap Bahaya Kecelakaan
Kategori Nilai Angka Jumlah Prosentase Resoonden
Rendah X < (M-1SD) X<68 5 12.5%
Sedang (M-1SD)< X<(M+1SD) 68<X<1102 3~· -· 87.5%
Tinggi X > (M+1SD) x > 120 - -
103
Selanjutnya pada tabel berikut, akan di paparkan jumlah responden
berdasarkan ka!egori pada variabel kecemasan terhadap bahaya kecelakaan
dilihat dari usia, pendidikan, lama kerja dan bagian atau unit kerja.
Tabel 4.25
Klasifikasi Skor Skala Kecemasan terhadap Bahaya Kecelakaan
Berdasarkan Usia
Usia Kecemasan Terhadap Bahaya ~:ecelakaan
Rendah Sedang Tinggi
19-24 tahun - 14 -25-30tahun 1 10 -31-36 tahun 1 5 -37-42 tahun 1 1 -43-48 tahun 1 2 -49-54 tahun 1 2 -55-60tahun - 1 -
Total 5 35 -
Dari tabel di atas, terlihat bahwa rata-rata kecemasan terhaclap bahaya
kecelakaan berdasarkan usia berkisar pada kategori sedang. Hal ini
menunjukkan bahwa berapapun usia karyawan, memiliki tin~1kat kecemasan
terhadap bahaya kecelakaan di tempat kerja yang tergolong sedang.
Tabel 4.26
Klasifikasl Skor Skala Kecemasan terhadap Bahaya1 Kecelakaan
Berdasarkan Tingkat Pendidikan terakhiir
Pendldikan Kecemasan Terhadap Bahaya ~Cecelakaan
Rendah Sedang Tinggi
SMU 4 25 -S1 1 10 -
Total 5 35 -
104
Dari tabel di atas, terlihat bahwa rata-rata kecemasan terhaclap bahaya
kecelakaan berdasarkan tingkat pendidikan terakhir karyawan berkisar pada
kategori sedang. Hal ini menunjukkan bahwa apapun pendidikan terakhir
karyawan, memiliki tingkat kecemasan terhadap bahaya kecelakaan di
tempat kerja yang tergolong sedang.
Tabel 4.27
Klasifikasi Skor Skala Kecemasan terhada1> Bahay;a Kecelakaan
Berdasarkan Lama Kerja
Lama Kerja Kecemasan Terhadap l:lahaya IKecelakaan
Rendah Sedang Tinggi
2-8 bu Ian 1 8 -9-15 bulan - 4 -16-22 bulan 1 5 -23-29 bulan 2 14 -30-36 bulan 1 3 -37-43 bulan - - -44-50 bulan - 1 -
Total 5 35 -
105
Dari tabel di atas, terlihat bahwa rata-rata kecemasan terhadap bahaya
kecelakaan berdasarkan lama kerja karyawan berkisar padci kategori sedang.
Hal ini menunjukkan bahwa berapapun lamanya karyawan bekerja, memiliki
tingkat kecemasan terhadap bahaya kecelakaan di tempat kerja yang
tergolong sedang.
Tabel 4.28
Klasifikasi Skor Skala Kecemasan terhadap Bahaya Kecelakaan
Berdasarkan Unit Kerja
Unit Kerja Kecemasan Terhadap Bahaya l<ecelakaan
Rendah Sedang Tinggi
Instrument - 4 -
LK3 2 2 -
Mechanic 1 4 -Daily Worl<er - 8 -
Security 2 3 -Operation - 14 -
Total 5 35 -
Dari tabel di atas, terlihat bahwa rata-rata kecemasan terhadap bahaya
kecelakaan berdasarkan bagian atau unit kerja karyawan be1rkisar pada
kategori sedang. Hal ini menunjukkan bahwa apapun bagian atau unit kerja
karyawan, memiliki tingkat kecemasan terhadap bahaya kec:elakaan di
tempat kerja tergolong sedang.
Dari kategorisasi subjek pada variabel kecemasan terhadap bahaya
kecelakaan yang tertera di atas, tidak terdapat responden demgan
106
107
kategorisasi Hkhgi. Berdasarkan pengamatan di lapangan dan asumsi
peneliti, hal tersebut terjadi _karena karyawan lapangan PT. Odira Energy
Persada mempunyai pandangan bahwa perusahaan menyediakan peralatan
keselamatan kerja yang telah memenuhi prosedur, dan juga dikarenakan
data kecelakaan di perusahaan adalah nol (Zero Accident).
108
BAB5
KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa data, diperoleh nilai kooefeien r hitung (-0,543)
yang lebih besar dari r tabel baik a=0,05 (0,312) maupun pada a=0,01
(0,403). Berdasarkan hasil perhitungan data, hal ini menunjulckan ada
hubungan negatif yang signifikan antara persepsi keselamata1n kerja dengan
kecemasan terhadap bahaya kecelakaan dalam bekerja pada karyawan
lapangan PT. Odira Energy Persada. Hasil ini menunjukan korelasi yang
negatif yang berarti apabila persepsi karyawan tentang keselamatan kerja
meningkat maka akan menyebabkan menurunnya tingkat kecemasan
terhadap bahaya kecelakaan dalam bekerja.
Penelitian ini juga menunjukkan pada uji perbedaan persepsi tentang
penerapan K3 berdasarkan usia, pendidikan, masa kerja dan unit kerja
didapatkan bahwa terdapat perbedaan persepsi karyawan tentang penerapan
keselamatan kerja berdasarkan usia dan pendidikan, sedangkan pada masa
kerja dan unit kerja tidak terdapat perbedaan persepsi. Adapun pada uji
perbedaan kecemasan karyawan terhadap bahaya kecelakaan dalam
109
bekerja tidak didapatkan perbedaan kecemasan karyawan berdasarkan usia,
pendidikan, masa kerja dan unit kerja.
5.2. Diskusi
Dari hasil penelitian telah didapat bahwa ada hubungan yan~1 signifikan
antara persepsi keselamatan kerja dengan kecemasan terhadap bahaya
kecelakaan dalam bekerja. Hasil penelitian ini juga menunjukan korelasi yang
negatif yang berarti apabila persepsi karyawan tentang keselamatan kerja
meningkat maka akan menyebabkan menurunnya tingkat kecemasan
terhadap bahaya kecelakaan dalam bekerja. Hal ini sesuai d1mgan teori yang
diungkapkan oleh Wibowo (1988) bahwa salah satu faktor yang
mempengaruhi persepsi adalah faktor kecemasan. Seseorang yang diliputi
oleh kecemasan karena suatu hal yang berkenaan dengan objek stimulusnya
akan mudah dihadapkan pada hambatan-hambatan dalam mempersepsi
obyek tersebut. Kecemasan menyebabkan orang mampu melakukan
berbagai hal guna mengatasi keadaan dalam dirinya.
Karyawan lapangan sangatlah memiliki peluang yang sangat besar untuk
mengalami kecelakaan dalam kerja, hal ini dikarenakan mereka bekerja
dalam industri yang mengandung resiko berupa bahaya terhadap
keselamatan kerja. Resiko bahaya tersebut dapat terwujud menjadi
kenyataan sebagai akibat dari kecelakaan, keteledoran dan sebab lain di
luar kemampuan manusia, terutama dengan semakin berkernbangnya dan
meningkatnya penggunaan teknologi modem di sektor-sektor kegiatan
usaha, sehingga akan mengakibatkan semakin besar pula resiko yang
mengancam keselamatan kerja karyawan.
110
Karyawan atau tenaga kerja yang merasa pel<erjaan mereka terancam atau
yang merasa tidak aman akan mengalami lebih banyak kecelakaan kerja dari
pada mereka yang tidak mengalami tekanan .
Menurut Freud (dalam Linda L Davidoff, 1988) yang menjadi sumber
kecemasan adalah bahaya yang berasal dari dunia yang nyata seperti situasi
yang mengarah kepada rasa sakit tubuh, dan l<esadaran akan adanya
hukuman yang berkaitan dengan pelampiasan dorongan seperti seksual,
agresi dan tindakan amoral lainnya yang dilarang oleh norma budaya.
Berdasarkan teori tersebut, peneliti berpendapat bahwa faktor keselamatan
l<erja dari bahaya yang akan menimpa seseorang dalam bel<E~rja dapat
menjadi faktor yang mempengaruhi kecemasan seseorang dalam bekerja,
dikarenakan ketidakselamatan sama dengan situasi yang mengarah kepada
rasa sakit tubuh (Davidoff, 1988). Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak
PT. Odira Energy Persada mengenai lingkungan kerjanya, bahwa pada saat
bekerja dilingkungan kerja yang memang rentan terhadap res;iko kecelakaan,
111
mereka mengalami kecemasan akan terjadinya kecelakaan yang menimpa
dirinya, mesin dan alat kerja, dan lingkungan kerja, tetapi semua itu dapat
mereka antisipasi dengan menggunakan alat-alat keselamatan kerja yang
telah perusahaan sediakan. Akan tetapi masih ada saja karyawan yang
merasa sudah tidak perlu lagi memakai kelengkapan alat keselamatan kerja,
mereka beranggapan bahwa mereka sudah terbiasa melakukan pekerjaan
yang beresiko sehingga tidak lagi memerlukan perlengkapan keselamatan
kerja, padahal kemungkinan terjadinya kecelakaan selalu ada di sekitar
mereka. Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Suma'mur (1989)
bahwa 80-85% kecelakaan disebabkan oleh kelalaian atau k•esalahan
manusia.
Pada uji Perbedaan persepsi tentang penerapan K3 di dapatlkan bahwa
terdapat perbedaan persepsi karyawan tentang penerapan k19selamatan kerja
berdasarkan usia dan pendidikan. Hal ini sesuai dengan yan~1 dikemukakan
oleh Rahmat (dalam Aryanti, 1995) bahwa persepsi dipengaruhi oleh
beberapa faktor fungsional yang diantaranya adalah usia seseorang. Sela in
itu Menurut Craven (2001) bahwasanya usia dan tingkat pendidikan
seseorang itu mempengaruhi persepsi seseorang mengenai rasa aman di
lingkungannya. Persepsi seseorang terhadap bahaya mempengaruhi dalam
penyusunan keamanan ke dalam aktivitas sehari-hari mereka. Pengukuran
keamanan efektif hanya sejauh sebagai seseorang yang mengerti secara
112
akurat dan menghindari bahaya. Manusia tidak mengerti faktor-faktor
keamanan, tetapi mereka belajar secara sendiri melalui pror;es kehidupan
mereka. Kematangan membawa dalam menyusun hal-hal yang mungkin
membahayakan dan menyadari betapa pentingnya keamanan. Lingkungan
berkontribusi dalam meningkatkan tingkat pengetahuan dan kesadaran akan
keamanan dan prinsip-prinsip pencegahan kecelakaan.
Sedangkan pada uji Perbedaan persepsi tentang penerapan K3 berdasarkan
masa kerja tidak terdapat perbedaan persepsi karyawan tentang penerapan
keselamatan kerja berdasarkan masa kerja. hasil ini tidak sesuai dengan
pendapat yang dikemukakan oleh Davidoff (1988) bahwa salah satu faktor
yang mempengaruhi persepsi seseorang adalah pengalaman. Semakin lama
seseorang bekerja pada suatu perusahaan, maka akan sem;akin luas
pengetahuan yang dimiliki seseorang terhadap suatu hal.
Uji Perbeclaan persepsi tentang penerapan K3 berdasarkan unit kerja tidak
terdapat perbedaan persepsi karyawan tentang penerapan k1eselamatan kerja
berdasarkan unit kerja. Unit kerja berhubungan dengan lingkungan
seseorang. Hasil ini tidak sesuai dengan yang dikemukakan oleh Wibowo
(1988) bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang
adalah faktor eksternal yaitu lingkungan dimana seseorang b1erada.
Lingkungan yang melatarbelakangi objek merupakan kebulatan atau
kesatuan yang sulit dipisahkan. Objek yang sama dengan situasi yang
berbeda, dapat menghasilkan persepsi yang berbeda.
113
Sedangkan pada uji perbedaan kecemasan karyawan terhadap bahaya
kecelakaan dalam bekerja tidak terdapat perbedaan kecem;3san karyawan
berdasarkan usia, pendidikan, masa kerja dan unit kerja. Berdasarkan usia,
hasil ini tidak sesuai dengan pendapat yang dikemukakan ol•eh Priest (1987)
yang menyatakan bahwa sumber umum dari kecemasan adalah pergaulan,
usia yang bertambah, keguncangan rumah tangga, dan adanya problem.
Seharusnya semakin tinggi usia, maka semakin rendah tingkat kecemasan
yang mereka alami. Akan tetapi ketegangan emosi dapat saja timbul,
umumnya nampak dalam bentuk keresahan. Hal yang diresahkan tergantung
dari sesuatu yang dihadapi saat itu dan berhasil tidaknya dalam upaya
penyelesaian (Hurlock, 1980).
Berdasarkan latar belakang pendidikan responden juga tidak terdapat
perbedaan kecemasan. Hal ini berbeda dengan pendapat yang dikemukakan
oleh Neugarten (1972) orang yang berpendidikan tinggi cenclerung mudah
mendapat informasi yang objektif dibandingkan dengan orano yang
berpendidikan rendah. lnformasi secara objektif banyak tersedia baik di
internet maupun diseminar sehingga informasi menjadi lebih komprehensif,
tidak memihak dan jelas. Sedangkan orang yang tidak berpendidikan hanya
114
mendapatkan informasi secara instant misalkan dari televisi dan pembicaraan
dari orang ke orang. Sedangkan untuk masa kerja berhubungan dengan
pengalaman seseorang. Mengacu pada pendapat yang dikeimukakan oleh
Priest (1987) di atas, usia seseorang berhubungan dengan pengalaman
seseorang. Semakin tua seseorang maka sernakin besar pengalaman yang
dimilikinya. Pengalaman-pengalaman terdahulu sangat mempengaruhi
bagaimana seseorang mernpersepsikan dunianya, termasuk dalam
mempersepsikan suatu bahaya. Pengalaman akan mempengaruhi seseorang
dalam mengambil keputusan, tindakan. Pengalaman terdahulu akan
memberikan pelajaran yang berarti dalam berbuat kelak.
Berdasarkan unit kerja responden juga tidak terdapat perbeclaan kecemasan.
Hasil ini tidak sesuai dengan yang dikemukakan oleh Carpenito (1998)
bahwa salah satu faktor yang berhubungan dengan munculnya kecemasan
adalah hal-hal yang berhubungan dengan perubahan dalam lingkungannya.
Unit kerja berhubungan dengan dimana lingkungan seseorang ketika bekerja.
Oleh karena itu akan berbeda tingkat kecemasan seseorang terhadap
bahaya kecelakaan ketika berada pada lingkungan kerja yang rentan
terhadap kecelakaan dengan lingkungan kerja yang tidak memiliki resiko
kecelakaan kerja, maka berdasarkan hal tersebut perbedaan bagian atau unit
kerja seharusnya mempengaruhi kecemasan seseorang terhadap bahaya
kecelakaan.
I 15
5.3 Saran
Berdasarkan pengalarnan yang dialarni dalarn rnelakukan penelitian dan dari
hasil penelitian, rnaka peneliti dapat rnernberikan saran guna
menyernpurnakan penelitian-penelitian selanjutnya.
1. Penelitian mengenai persepsi keselamatan kerja dengan kecemasan
terhadap bahaya kecelakaan dalam bekerja pada ka1yawan lapangan
sebaiknya dikorelasikan dengan variabel lain, misalnya motivasi kerja
dan kepuasan kerja serta dilakukan dengan jumlah subjek yang lebih
besar agar dapat teridentifikasi lebih mendalam hal-hal yang terkait
dengan persepsi K3.
2. Diharapkan bagi peneliti selanjutnya da!am memperoleh data tidak
hanya dengan angket saja namun perlu dilakukan wawancara dan
observasi yang mendalam kepada setiap bagian atau unit kerja,
sehingga akan menghasilkan data penelitian yang lebih lengkap.
Selama menjalani penelitian, ada beberapa hal yang menjacli catatan peneliti
yang sekiranya dapat dijadikan pertimbangan yaitu akan disarankan kepada
pihak terkait (PT. Odira Energy Persada) beberapa hal berikut ini :
1. Perusahaan agar lebih rneningkatkan penerapan sisteirn manajernen
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) rnulai dari pembinaan,
perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan serta pi~latihan
pelatihan K3 yang berkelanjutan guna tercapainya tujuan dari
keselarnatan dan kesehatan kerja (K3) itu sendiri dan untuk
116
menghindari karyawan dari kecemasan terhadap bahaya kecelakaan
yang dapat menggangu konsentrasi kerja sehingga jika konsentrasi
kerja karyawan terjamin, maka kualitas perusahaan juga dapat
terjamin.
2. Perusahaan agar lebih dapat meningkatkan kesadaran diri
karyawannya, agar selalu dapat menggunakan peralatan keselamatan
kerja setiap melakukan pekerjaannya. Perusahaan selalu
memperhatikan karyawannya, karena karyawan merupakan titik
sentral dari sebuah organisasi. Hal ini juga dapat mengurangi biaya
pengobatan karyawan yang sakit akibat kecelakaan.
3. Hasil penelitian ini diharapkan bagi tenaga kerja agar memahami
pelaksanaan ruang lingkup dari undang-undang ketenagakerjaan
khususnya mengenai perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja.
Apabila karyawan yang memiliki persepsi yang positif terhadap
penerapan K3 di perusahaan maka akan memiliki tin~1kat kecemasan
yang rendah, sehingga dapat meningkatkan l<ondisi kerja yang aman
dan nyaman.
DAFT AR PUST AKA
Abdul Rahman Shaleh. (2004). Psikologi suatu pengantardalam perspektif is/am. Jakarta: Prenada Media.
Aka, Sugiharto. (2007). Perbedaan persepsi karyawan tentang penerapan kese/amatan dan kesehatan kerja (K3) antara kary.awan tetap dan kontrak Divisi Body Paint PT. AUTO. 2000 Jakarta.
Arikunto. Suharsimi. (2002). Prosedur pene/itian: suatu penclekatan praktek. Edisi Revisi V. Jakarta: Rineka Cipta.
Aryanti. (1995). Teori Psikologi; Pengertian persepsi. http://www. Artikel Peneliltian.com. Akses 2 Juli 2008.
Atkinson. Rita L. at all. (1999). Pengantar psikologi. Jakarta: Erlangga.
Azwar. Syaifuddin. (2003). Sikap manusia:teori clan pengukurannya (Edisi 2). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Carpenito. (1998). Kecemasan menghadapi menopause. http://www.ummigroup.co.id. Akses 25 November 2007.
Chaplin. P. J. (2002). Kamus /engkap psikologi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Craven. (2001). Teori Psikologi; Pengertian persepsi.http://www. Artikel Peneliltian.com. Akses 2 Juli 2008.
David. Sue. (1986). Understanding abnormal behavior. Bostcm:Hougton Mufflin Company.
Davidoff. Linda. L. (1988). Psikologi suatu pengantar, Edisi K.edua Jilid I. Jakarta: Erlangga.
Fitri F & Julianti W. (2005). Psikologi abnormal klinis dewasa. Jakarta: UI. Press.
Gempur. Santoso. (2004). Manajemen keselamatan clan kesehatan kerja. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Goleman. At all. (1982). Introductory psychology. second edition. Toronto: Random House, inc.
Hurlock, Elizabeth. (1990). Psikologi perkembangan: suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan. lstiwidayanti Soejarwo (terj). Jakarta: Erlangga.
J.J Groen. (1990). Kecemasan menghadapi menopause. http://www.ummigrouo.co.id. Akses 25 November 2007.
Kurniawidjaja. (2006).
Kusminanti, Yuni. (2006). Konsep dasar keselamatan kerja. Buku Pedoman Kegiatan Mahasiswa ;Dasar-dasar K3 Universitas Indonesia
Kerlinger and Friend's. (2003). Asas-asas penelitian behavioral. Yogyakarta: Gajah Mada University.
Kerlinger and Friend's. (2000). Reliabilitas dan validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Linda De. Clerq. (1994). Tingkah laku abnormal dari sudut pandang perkembangan. Jakarta: Grasindo.
Linda. L. Davidoff. (1988). Psikologi suatu pengantar, Edisi Kedua Jilid I. Jakarta: Erlangga.
Lestari, Fatma. (2006). Pengenalan bahaya, resiko, accident dan loss. Buku Pedoman Kegiatan Mahasiswa ;Dasar-dasar K3 Universitas Indonesia.
Munandar. Ashar, Sunyot. (2001). Psikologi industri dan organisasi. Jakarta: UI Press.
Notoatmodjo, Soekidjo. (2003). Pengantar kesehatan masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta.
Okorita, B, Haryanto. R. dan Anita. L. (2001). Hubungan hi9iene perusahaan dengan kesehatan kerja. Jumal Psikologi UGM: Vol XXVll, No 2.
Prabumangkunagara. Anwar. (1993). Manajemen SOM. Bandung: PT.Remaja Rosda Karya.
Priest. (1987). Penelitian skripsi, tesis, disertasi-pengertian kecemasan. http://www. lnfoskripsi.com. Akses 2 Juli 2008.
Rakhmat. Jalaludin. (2005). Psikologi komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosda karya.
Rudi, Suardi. (2005). Sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja, Panduan penerapan berdasarkan OHSAS 18001&Permenaker 05/1996. Jakarta:PPM.
Sasanti. (2004). Teori Psikologi; Pengerlian persepsi.http://www. Artikel Peneliltian.com. Akses 2 Juli 2008
Satrya, Chandra. (2006). Accident and Incident. Buku Pedoman Kegiatan Mahasiswa ;Dasar-dasar K3 Universitas Indonesia
Suhaman. (2005). Psikologi kognitif. Surabaya: Srikandi.
Sukadji, Sutarlinah. (1986). Buku pengantar materi pokok psikologi. Jakarta: Universitas Terbuka.
Suma'mur. (1996). Higiene perusahaan dan keselamatan korja. Jakarta:PT. Toko Gunung Agung.
Suma'mur. (1989). Keselamatan kerja dan pencegahan kec.elakaan. Jakarta: CV. Haji Masagung.
Suryabrata. Sumadi. (1995). Metodologi penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sutardjo. A. (2005). Pengantar psikologi abnormal. Bandun~1:PT. Refika Aditama.
Syahri, Alhusin. (2002). Aplikasi statistik praktis dengan menggunakan SPSS 10 For Windows. Yogyakarta: J 7 J Leaming.
Uyanto, Stanislaus S. (2006). pedoman analisis data dengan SPSS. Yogyakarta: Graha llmu.
Wibowo. (1988). Materi pokok psikologi sosial. Karunika. Universitas Terbuka: Jakarta.
Young (1956). Penelitian skripsi, tesis, disertasi-pengertian persepsi. http://www. lnfoskripsi.com. Akses 2 Juli 2008.
IOI'
p
DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSITAS liSLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA FAKULTAS PSIKOLOGI
JI. Kerta Mukti No. 5 Cireundeu Ciputat Jakarta S~latan 15419 Telp. 7433060 Fax. 74714714
Un.O l .!F7/KM.O I IJ·'t?/2008
Kcpada Yth Dircklm Urnu111 PT. Odirn Energy l'crsada di Jakarta
Assalarnu'alaikurn Wr. Wb. Dcngan I lormal, kami sampaikan baliwa :
Nan1a Tcrnpal/Tgl Lahir Alam at
Dede Ratna l'vl utilmainah Bekasi, 29 Dcscrnbcr 1986 JI. Tarnbun Pcrtamina Rt 20111 Buni Baldi Babel an Bcbsi I 761 0
Ad al ah b•;nar mahasiswa Fakultas Psikologi 1JIN Syari:' Hidayatullah Jakarta.
Sen1cstcr Nornor Pokok Tahun Akadcrnik Progran1
VIII (Dclapan) 104070002257 200712008 Strata I (SI)
Sehubungan dcngan tugas pcnycksaian skripsi yang bcijudul "Hubungan antara pcrsepsi kese!arnatan kcrja dcngan keccrnasan terhadap bahaya kecelakaan dalarn bckerja pada karyawan lapangan PT. Odira Energy Persada". Mahasiswa tersebut mernerlukan izin penclilian di lcmbaga Bapak/lbu/Saudara untuk mencrima rnah<isiswa tersebut clan rnernbcrikan bantuannya.
Dcn1ikian atns perhatian clan bantuari Bapak/Ibu/Saudara ka1T1i ucapkan tcrin1a kasih.
Wassalarnu'alaikum Wr. Wb. A.il. Ddrnn
Pcrnbantu Dckan Biclang Akaclcmik
I
i PT. ODIRA ENERGY PERSADA DXA Jakarta, 17 September 2008
: 'iV<.1\/D-40/PO/OEP/IX/08 llomor _ampiran )erihal : Pemberitahuan Telah Melakukan Penelitian
<epada Yth )ekan Fakultas Psikologi Jniversitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta II. Kerta Mukti No. 5 Cirendeu - Ciputat lakarta Selatan
JP : Ibu Dra. Zahrotun Nihayag, Msi
)engan hormat,
)ehubungan dengan penelitian penyelesaian skripsi dengan judul "Persepsi ceselamatan kerja dengan kecemasan terhadap bahaya kecelakaan dalam bekerja )ada karyawan lapangan PT. ODIRA ENERGY PERSADA", dengan ini disampaikan )ahwa masiswa Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta lengan data dibawah ini :
Nama NIM Semester
: Dede Ratna Muthmainnah : 104070002257 : VIII
relah melakukan penelitian dengan judul tersebut diatas dari tanggal 14 Juni 2008 ;/d 30 Juni 2008 di PT. ODIRA ENERGY PERSADA.
)emikian pemberitahuan ini kami sampaikan.
-lormat kami, 'T. ODIRA ENERGY PERSADA
;\;
~~/ v'laswar Hanafiah ~~ ,:, )irektur Umum I: ,
Dengan Hormat
Kami adalah mahasiswa Fakultas Psikologi yang sedang mengerjakan
>kripsi sebagai tugas akhir untuk menyelesaikan pendidikan di Fakultas Psikologi
JIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dalam rangka mengerjakan tugas akhir ini, kami akan membagikan
cuesioner kepada Saudara untuk memperoleh data bagi kepentingan ilmiah dan
:ami mohon kesediaan Saudara untuk mengisi dan menjawab kuesioner ini.
Pengisian kuesioner ini tidak ada hubungannya dengan penilaian terhadap
1ekerjaan Saudara dalam perusahaan ini. Jawablah kuesioner sesuai dengan
eadaan diri Saudara sebagaimana adanya, apapun jawaba1n yang diberikan
dak ada penilaian salah maupun penilaian benar. Jawaban serta identitas
>audara terjamin kerahasiaannya.
Atas bantuan dan kerjasama Saudara dalam mengisi kuesioner ini, kami
capkan banyak terima kasih.
Tangerang, 4 April 2008
Peneliti
ldentitas Responden
Nam a
Usia _____ Tahun
Pendidikan terakhir : CJ SMU/Sederajat
CJ Diploma
CJ Strata 1 (81)
Lama Bekerja Bulan/Tahun -----
Jnit Kerja/Bagian
>ETUNJUK PENGISIAN
)i bawah ini terdapat pernyataan untuk skala persepsi tentang K3, dan
1ernyataan untuk skala kecemasan terhadap bahaya. Bacalah setiap pernyataan
:emudian berikan jawaban Saudara dengan cara memberikan tanda silang (X)
1ada kolom-kolom yang telah disediakan yaitu:
lllo
1
SS Bila Anda
S Bila Anda
TS Bila Anda
SANGAT SETUJU
SETUJU
TIDAK SETUJU
STS Bila Anda SANGAT TIDAK SETUJU
Pernyataan SS s TS STS
Menurut saya kondisi mesin yang digunakan x perusahaan masih sangat baik
elanjutnya, kami mohon kesediaan Saudara untuk mengisi form di samping ini.
No Pernyataan-Pernyataan Alternatif Jawaban
meskipun mesin-mesin pabrik diletakkan secara tidak tepat, tidaklah mempersulit SS s TS STS pekeriaan sava Saya dapat bekerja dengan hasil yang begitu memuaskan bila dilakukan di tempat yang SS s TS STS teranQ
A Saya tidak dapat bekerja di ruangan yang
SS s TS STS udaranva Panas Saya percaya jika kiata menggunakan alat-alat peredam kebisingan, dapat membuat lebih SS s TS STS konsentrasi dalam bekeria Menurut saya, Peletakan mesin-mesin kerja ' yang teratur tidak mengganggu pekerjaan SS s TS STS sava Saya percaya peraturan perusahaan dapat
SS s TS STS melindunqi para karvawannva Bagi saya alat-alat peredam kebisingan, tidak membuat saya lebih konsentrasi dalam SS s TS STS bekeria
B Meskipun harus bekerja di ruangan yang udaranya panas, saya tetap dapat bekerja SS :s TS STS secara maksimal Saya tidak mempersoalkan peletakkan mesin
SS .~ TS STS vanQ kurang tepat ·=>
Pengaturan mesin yang tidak sesuai dengan SS
,~ TS STS prosedurnva daoat menQkhawatirkan sava •=>
Saya yakin dengan peletakkan mesin yang tepat dapat menghindari karyawan dari SS
,, ,, TS STS kecelakaan di tempat keria Saya tidak menginginkan penataan ruang
SS ,,
TS STS keria vanq nvaman
,,
c Saya ingin peletakkan mesin diatur dengan SS <' TS STS
baik ,,
Saya tidak percaya peraturan perusahaan SS
,, TS STS
melindunqi para karvawan ,)
Dengan atau tanpa ventilasi udara di ruangan kerja saya, tidak mempengaruhi rasa nyaman SS C' ,, TS STS sava dalam bekeria Saya tidak bisa bekerja karena hasilnya tidak
D begitu memuaskan bila dilakukan di tempat SS C' d TS STS
teranq Menurut saya sama saja hasilnya jika bekerja di tempat terang atau gelap SS c·
~· TS STS
Pernyataan-Pernyataan Alternatif Jawaban
Saya bersemangat bekerja di bawah terik SS <;· TS STS
matahari " Saya tidak mengharapkan adanya kadar pencahayaan yang tepat dengan jenis SS S; TS STS pekeriaan sava Saya tidak yakin bahwa kita dapat menghindari karyawan dari kecelakaan di
SS s TS STS
tempat kerja, meskipun perusahaan telah melakukan peletakan mesin denaan tepat Saya merasa teliti dalam mengoperasikan
SS s TS STS mesin-mesin Saya ingin perusahaan mengadakan pelatihan-pelatihan untuk mengurangi SS s TS STS kecelakaan di temoat keria
- Saya yakin dapat bekerja sama dalam suatu -- SS s TS STS tim Saya yal<in dengan kondisi fisik yang sehat
SS s TS STS karvawan dapat bekeria lebih optimal Saya tidak mengalami kesulitan bila
SS s TS STS bekerjasama dengan orang lain Saya yakin dengan keahlian saya dalam
SS s TS STS menaoperasikan peralatan keria Saya menghindari pembinaan keterampilan
SS s TS STS keria dari oerusahaan Saya memerlukan peralatan kerja yang kondisinya baik untuk mempercepat pekerjaan SS s TS STS sava Saya yakin peralatan keselamatan kerja yang diberikan perusahaan dapat menghindari saya SS s TS STS dari kecelakaan Saya ragu perawatan mesin hanya
SS s TS STS membuana-buana biava Meski menggunakan alat pelindung yang diberikan perusahaan, hal itu tidak SS s TS STS menahindari saya dari kecelakaan kerja
I Saya memerlukan alat pelindung, karena SS s TS STS
tempat sava bekeria rawan kecelakaan Saya ingin perusahaan menyediakan fasilitas
SS s TS STS vana daoat meninakatkan etos keria karvawan Meski kondisi fisik saya sedang sehat, saya
SS s TS STS tidak vakin dapat bekeria lebih optimal Biasanya saya mempunyai semangat yang kuat untuk menjalankan tugas dari atasan SS s TS STS
Pernyataan-Pernyataan Alternatif Jawaban
Saya tidak membutuhkan lingkungan kerja yang bersih dan terawat untuk membangkitkan SS c:·
~· TS STS semanaat kerja saya Menurut saya pengaturan mesin yang tidak sesuai dengan prosedurnya tidak begitu SS s TS STS menakhawatirkan Menurut saya, Peletakan mesin-mesin kerja yang tidak teratur mengganggu pekerjaan SS s TS STS say a penerangan di tempat kerja saya tidak
SS s TS STS membuat hasil kerja saya meniadi lebih baik Pengaturan mesin di tempat kerja tidak begitu
SS s TS STS memudahkan pekeriaan sava Saya terbiasa bekerja dengan penataan ruang
I kerja yang diletakkan dengan sembarang SS s TS STS tern oat Saya percaya bila menggunakan mesin yang
SS s TS STS terawat pekerjaan saya akan ceoat selesai Saya rasa peralatan dan perlengkapan yang ada di perusahaan membahayakan SS s TS STS keselamatan dan kesehatan diri karvawan Saya tidak memerlukan alat pelindung, walaupun bekerja di tempat yang rawan SS s TS STS kecelakaan Saya berharap perusahaan lebih dapat
SS s TS STS memperhatikan kesehatan para karvawan
I Saya berharap peusahaan tempat saya bekerja mengadakan pembinaan ketrampilan SS s TS STS keria Saya hanya melaksanakan tugas, tetapi tidak memahami apa yang sesungguhnya saya SS s TS STS kerjakan Saya tidak peduli apakah perusahaan menyediakan peralatan yang dapat mengurangi SS s TS STS kebisingan di tempat kerja atau tidak, bagi saya sama saia Saya merasa bahwa kebersihan, ketertiban, kerapihan, dan keteraturan tempat kerja sangat SS s TS STS menaaanaau kelancaran kerja Saya sering meletakkan alat-alat kerja di
SS s TS STS sembarana tempat Saya tidak yakin dapat bekerja sama dalam
SS s TS STS suatu tim Saya merasa dapat berkonsentrasi, meskipun SS s TS STS sava merasa kurana enak badan
Pernyataan-Pernyataan Alternatif Jawaban
Saya ragu dengan keahlian saya dalam SS c· TS STS menaooerasikan peralatan keria
_,
Saya mengalami kesulitan bila bekerjasama SS c· TS STS denqan orang lain
,, Menggunakan alat pelindung hanya akan membuat saya cepat lelah dalam melakukan SS c· _, TS STS oekeriaan
L Dengan menggunakan alat pelindung, membuat saya jadi tidak khawatir akan
SS c· TS STS kecelakaan kerja sehingga kerja saya bisa
,, cepat selesai Saya lebih nyaman menggunakan alat yang
SS c· TS STS teroelihara kebersihannva ,,
Ketika menggunakan peralatan yang tidak layak pakai, saya jadi cenderung menghindari SS c· '-' TS STS oekeriaan sava Pelelakkan mesin yang tepat membantu saya
SS c· TS STS '-' dalam bekerja saya terganggu apabila di tempat kerja saya,
SS c· TS STS banvak suara-suara bisinq atau ribut '-'
Ruang kerja yang terang, bukanlah menjadi SS c· TS STS '-' Ill faktor oenambah motivasi sava dalam bekeria
Menurut saya peletakan mesin produksi yang SS c· TS STS
berurutan akan memudahkan dalam pekeriaan '-' Penataan mesin kerja seharusnya memperhatikan keselamatan kerja SS <:· '-' TS STS karvawannva Saya tidak biasa bekerja dengan aturan-aturan
SS <:;• TS STS vana telah ditetaokan oerusahaan '-'
Saya tidak tertarik untuk melakukan tugas SS c· TS STS '-' bersama-sama
Kekurangan cairan tidak mengurangi SS <:;• TS STS '-' semanqat kerja sava
N Saya tidak terbiasa melakukan pekerjaan di SS c· TS STS '-' temoat vana terana
Saya mengharapkan adanya kadar pencahayaan yang tepat dengan jenis SS c· '-' TS STS pekeriaan sava Saya menginginkan penataan ruang kerja
SS <:· TS STS '-' vana nvaman
J Saya semangat dalam bekerja ketika SS <:· TS STS linakunaan keria sava bersih '-'
Saya merasa terganggu bila harus SS c:· TS STS menaaunakan alat Pelindunq '-'
Pernyataan-Pernyataan Altematif Jawaban
Meski menggunakan peralatan yang tidak layak pakai, saya tetap melanjutkan pekerjaan SS s TS STS sava Saya ingin perusahaan menyediakan layanan
SS s TS STS kesehatan baai karvawan --Saya terbiasa menggunakan kamar mandi di
SS s TS STS kantor karena merasa nvaman Saya merasa dapat berkonsentrasi dalam
SS s TS STS bekeria iika kondisi fisik sava sehat Saya mengetahui cara mengoperasikan peralatan kerja yang sesuai dengan prosedur SS s TS STS vana benar
p Pengaturan mesin ditempat kerja tidak SS s TS STS
memudahkan oekeriaan sava penerangan di tempat kerja saya dapat
SS s TS STS membuat hasil kerja saya menjadi lebih baik Saat melakukan pekerjaan di ruangan yang
SS s TS STS terana, daoat memoermudah oekeriaan sava Saya terbiasa bekerja dengan penataan ruang
SS s TS STS kerja yang sesuai denaan orosedur Saya terbiasa bila bekerja di tempat yang terang, karena dapat melihat objek dengan SS s TS STS jelas Pengaturan mesin ditempat kerja tidak
SS s TS STS Q
memudahkan pekerjaan saya Saya ingin perusahaan menyediakan peralatan yang dapat mengurangi kebisingan SS s TS STS di tempat kerja Saya terbiasa melakukan pekerjaan di tempat
SS s TS STS vana berdebu Saya tidak tertarik menggunakan kamar mandi
SS s TS STS di kantor Terdengarnya suara-suara mesin kantor,
SS s TS STS daoat menaanoau konsentrasi sava Saya dapat beraktivitas dengan leluasa di ruangan yang memiliki ventilasi udara yang SS s TS STS teratur
R Meski bekerja di ruang yang bising, tetap
SS s TS STS dapat membuat sava nvaman Biasanya suara bising di pabrik tidak membuat
SS s TS STS sava kehilanqan ketelitian dalam bekerja Saya ingin ruangan kerja saya memiliki ventilasi udara yang baik, yang dapat SS s TS STS membuat sava nvaman dalam bekeria
Pemyataan-Pemyataan Alte1·natif Jawaban
Bagi saya bekerja di ruangan dengan sirkulasi udara yang tepat dapat meningkatkan SS s TS STS semanaat keria sava Saya nyaman bila bekerja di ruangan yang
SS s TS STS bersih s Saya kurang teliti dalam mengoperasikan
SS s TS STS mesin Saya sering mengoperasikan mesin tanpa
SS s TS STS membersihkannva terlebih darhulu Meskipun lingkungan kerja saya bersih, tidak
SS s TS STS menambah semanaat keria sava Saat melakukan pekerjaan di tempat yang
SS s TS STS berdebu, sava iadi tidak merasa risih Biasanya suara bising di pabrik membuat saya
SS s TS STS T
kehilanaan ketelitian dalam bekeria Saya semangat untuk mengikuti pelatihan
SS s TS STS keria vana di adakan oerusahaan Saya mempunyai dorongan yang kuat untuk
SS s TS STS menahindari tuaas dari atasan Saat kondisi fisik saya tidak sehat, ada saja kesalahan yang saya hasilkan dalam SS s TS STS oekeriaan sava Terdengarnya suara -suara mesin kantor,
SS s TS STS tidak menaannnu konsentrasi sava Meski di ruangan saya ada vetilasi udara yang cukup, tidaklah meningkatkan produktivitas SS s TS STS sava dalam bekeria Saya tidak biasa meletakkan alat-alat kerja di
SS s TS STS sembarana temoat Saya tidal< memerlukan peralatan kerja yang kondisinya baik untuk mempercepat pekerjaan SS s TS STS sava Saya tidak terbiasa mengoperasikan mesin
SS s TS STS tanoa membersihkannva terlebih darhulu Saya merasa nyaman bekerja apabila
SS s TS STS mennnunakan alat oelinduna Bagi saya dengan menggnakan alat pelindung, hanya mempersulit gerak saya SS s TS STS dalam bekeria Saya merasa tidak terganggu bila harus
SS s TS STS mennnunakan ala! oelinduna Bagi saya, pelatihan-pelatihan yang diadakan oleh perusahaan untuk mengurangi kecelakaan di SS s TS STS temoat keria, tidaklah ada manfaatnva
Pernyataan-Pernyataan Altematif Jawaban
Saya tidak ingin perusahaan menyediakan SS s TS STS lavanan kesehatan baqi karvawan Saat kurang minum ketika bekerja dapat
SS s TS STS menqurangi semanqat kerja saya walaupun kondisi fisik saya tidak sehat, saya tetap dapat menyelesaikan pekerjaan saya SS s TS STS say a Saya tidak semangat untuk mengikuti SS s TS STS pelatihan kerja yang di adakan perusahaan Saya terbiasa bekerja dengan aturan-aturan
SS s TS STS vanq telah ditetapkan perusahaan
b. Pernyataan-Pernyataan Altematif Jawaban
8iasanya saya tidak merasa was-was jika SS s TS STS
menqerjakan tuqas sava Tidur saya terganggu jika saya memikirkan SS s TS STS bahava kecelakaan di tempat kerja saya kadang-kadang saya merasa was-was jika
SS s TS STS 81
mengerjakantugassaya Saya menjadi tidak dapat berkonsentrasi ketika mengingat bahaya kecelakaan di SS s TS STS tempat kerja. Saya tetap dapat berkonsentrasi dalam bekerja walaupun saya tahu tempat kerja saya SS s TS STS rentan terhadap kecelakaan Saya menjadi susah tidur ketika memikirkan
SS s TS STS tempat kerja saya Saya tetap dapat tidur dengan tenang walaupun saya tahu tentang resiko SS s TS STS
82 kecelakaan di tempat keria sava Terkadang saya merasa tertekan dengan SS s TS STS pekerjaan saya 8adan saya jadi gemeteran jika mendapati SS s TS STS sesuatu vanq mengkhawatirkan bagi saya Saya optimis dapat mengerjakan pekerjaan SS s TS STS saya denoan baik 8eberapa kali saya merasa gugup bila melakukan pengecekan terhadap mesin- SS s TS STS
83 mesin kantor Saya rnerasa nyaman ketika memasuki
SS s TS STS tempat keria sava Pekerjaan saya membuat saya mudah lelah
SS s TS STS
Pernyataan-Pernyataan Altematif Jawaban
Tubuh saya keluar keringat dingin, jika saya SS s TS STS
memikirkan tentanQ resiko pekerjaan saya Ketika melihat kecelakaan di tempat kerja,
SS s TS STS 84 sava meniadi sulit untuk berkomentar
Saya tidak tersinggung apabila ada orang SS s TS STS
vanq membicarakan tentana oekeriaan sava Saya tidak gugup ketika berada di ruang
SS s TS STS temoat keria sava Jantung saya berdebar-debar jika memikirkan
SS s TS STS teriadi kebakaran di temoat keria Saya tidak pernah merasa gemeteran jika mendapati sesuatu yang mengkhawatirkan di SS s TS STS temoat keria Tubuh saya tidak menjadi lemas, ketika
SS :s TS STS melihat kondisi oekeriaan sava Tubuh saya tidak keluar keringat dingin ketika
SS :s TS STS melihat kecelakaan di tempat kerja Terkadang saya merasa merinding saat
SS .~ TS STS melihat aoi di sekitar temoat keria ·:'.>
85 Saya merasa tidak nyaman ketika memasuki SS ,~ TS STS
temoat keria sava ,:'.)
Ketika melihat kecelakaan di tempat kerja, saya dapat memberikan komentar tentang SS .~ .::. TS STS keiadian tersebut Saya sulit berfikir dengan tenang ketika
SS <' TS STS berada di tempat keria sava
,, Saya dapat berfikir dengan tenang ketika
SS ,,
TS STS berada di temoat keria sava
,, Saat mengingat resiko kecelakaan di tempat kerja tidak membuat jantung saya berdebar- SS <' ,, TS STS debar
36 Saya menjadi tersinggung apabila ada orang SS <' TS STS vana membicarakan tentana pekeriaan sava ,,
Terkadang saya menjadi gugup ketika berada SS <' TS STS di ruana tempat keria sava ,,
Saya tidak bisa bergerak dengan leluasa jika SS <' TS STS berada di temoat keria ,,
Adakalanya tubuh saya gemetar saat SS (' TS STS
berdekatan denqan mesin keria ,,
Saya rasanya ingin cepat pulang, saat sudah SS <' TS STS
berada di tempat keria ,,
Tubuh saya menjadi lemas, ketika melihat kondisi pekerjaan saya SS
,, ,, TS STS
Pernyataan-Pernyataan Alternatif Jawaban
Saat mengingat resiko kecelakaan di tempat kerja dapat membuat jantung saya berdebar- SS s TS STS debar Terkadang tubuh saya keluar keringat dingin
SS s TS STS ketika melihat kecelakaan di tempat keria Ketakutan terhadap bahaya kecelakaan
SS s TS STS B7
membuat sava banvak berkerinaat Adakalanya tubuh saya menjadi lemas saat melihat mesin-mesin disekitar tempat kerja SS s TS STS sava
No Pernyataan-Pernyataan Alternatif Jawaban
A meskipun mesin-mesin pabrik diletakkan secara SS s TS STS tidak tepat, tidaklah mempersulit oekerjaan sava Saya percaya peraturan perusahaan dapat SS s TS STS melindunqi oara karvawannva Saya yakin dengan peletakkan mesin yang tepat dapat menghindari karyawan dari kecelakaan di SS s TS STS tern pat kerja Sava inain peletakkan mesin diatur denaan baik SS s TS STS Saya tidak percaya peraturan perusahaan
SS s TS STS melindungi para karvawan Menurut saya sama saja hasilnya jika bekerja di
SS s TS STS tempat terano atau gelap -Sava bersemangat bekerja di bawah terik matahari SS s TS STS Saya tidak mengharapkan adanya kadar pencahayaan yang tepat dengan jenis pekerjaan SS s TS STS sava .
B Saya ingin perusahaan mengadakan pelatihan-pelatihan untuk mengurangi kecelakaan di tempat SS s TS STS kerja Saya vakin daoat bekeria sama dalam suatu tim SS s TS STS Saya yakin dengan kondisi fisik yang sehat
SS s TS STS karvawan dapat bekeria lebih optimal Saya tidak mengalami kesulitan bila bekerjasama
SS s TS STS denaan oranq lain Saya menghindari pembinaan keterampilan kerja
SS s TS STS dari perusahaan Saya memerlukan peralatan kerja yang kondisinya
SS s TS STS baik untuk mempercepat pekerjaan sava Saya yakin peralatan keselamatan kerja yang diberikan perusahaan dapat menghindari saya dari SS s TS STS kecelakaan Saya ragu perawatan mesin hanya membuang-
SS s TS STS buana biava Meski menggunakan alat pelindung yang
i diberikan perusahaan, hal itu tidak menghindari SS s TS STS saya dari kecelakaan kerja
c Saya memerlukan ala! pelindung, karena tempat SS s TS STS saya bekerja rawan kecelakaan i
Saya ingin perusahaan menyediakan fasilitas yang SS s TS STS dapat meningkatkan etos kerja karyawan
Meski kondisi fisik saya sedang sehat, saya tidak SS s TS STS yakin dapat bekerja lebih optimal
D Biasanya saya mempunyai semangat yang kuat SS s TS STS untul< menialankan tuqas dari atasan
Pernyataan-Pernyataan Alternatif Jawaban
Saya tidak membutuhkan lingkungan kerja yang bersih dan terawat untuk membangkitkan S;S s TS STS semanQat keria saya Menurut saya pengaturan mesin yang tidak sesuai S;S s TS STS denQan prosedurnya tidak beQitu menQkhawatirkan Pengaturan mesin di tempat kerja tidak begitu S;S s TS STS memudahkan pekeriaan saya Saya percaya bila menggunakan mesin yang
SS s TS STS terawat pekerjaan saya akan cepat selesai Saya tidak memerlukan alat pelindung, walaupun
SS s TS STS bekeria di temoat vana rawan kecelakaan Saya berharap perusahaan lebih dapat
SS s TS STS memperhatikan kesehatan para karvawan E
Saya berharap peusahaan tempat saya bekerja menQadakan pembinaan ketrampilan keria SS s TS STS
Saya hanya melaksanakan tugas, tetapi tidak SS s TS STS memahami aoa vana sesunnnuhnva sava keriakan
Saya tidak peduli apakah perusahaan menyediakan peralatan yang dapat mengurangi SS s TS STS kebisingan di tempat kerja atau tidak, bagi saya sama saja Saya merasa bahwa kebersihan, ketertiban, kerapihan, dan keteraturan tempat kerja sangat SS s TS STS menaaanaau kelancaran keria Saya sering meletakkan alat-alat kerja di
SS s TS STS sembarana temoat Saya tidak yakin dapat bekerja sama dalam suatu
SS s TS STS F
tim Saya merasa dapat berkonsentrasi, meskipun SS s TS STS saya merasa kurang enak badan Saya ragu dengan keahlian saya dalam SS s TS STS menaooerasikan oeralatan keria Saya mengalami kesulitan bila bekerjasama
SS s TS STS dengan orana lain Menggunakan alat pelindung hanya akan membuat saya cepat lelah dalam melakukan s:s s TS STS oekeriaan Saya lebih nyaman menggunakan alat yang s:s s TS STS teroelihara kebersihannva Peletakkan mesin yang tepat membantu saya
s·~ s TS STS dalam bekeria ·=> M
Menurut saya peletakan mesin produksi yang s·~ s TS STS berurutan akan memudahkan dalam pekeriaan ·:>
Pernyataan-Pernyataan Allternatif Jawaban
Saya tidak biasa bekerja dengan aturan-aturan SS s TS STS
vana telah ditetaokan nerusahaan Saya tidak tertarik untuk melakukan tugas
SS s TS STS bersama-sama Saya tidak terbiasa melakukan pekerjaan di tempat
SS s TS STS vana terana
·-
N Saya mengharapkan adanya kadar pencahayaan SS s TS STS
yang tepat dengan jenis pekerjaan saya Saya menginginkan penataan ruang kerja yang
SS s TS STS nyaman
·-Saya merasa terganggu bila harus menggunakan
SS s TS STS alat oelinduna Saya ingin perusahaan menyediakan layanan
SS s TS STS kesehatan bagi karvawan Saya merasa dapat berkonsentrasi dalam bekerja
SS s TS STS iika kondisi fisik saya sehat Saya mengetahui cara mengoperasikan peralatan
SS s TS STS keria yang sesuai dengan orosedur vana benar penerangan di tempat kerja saya dapat membuat
SS s TS STS hasil keria sava meniadi lebih baik Saya terbiasa bila bekerja di tempat yang terang,
SS s TS STS karena daoat melihat obiek denaan ielas
p Saya ingin perusahaan menyediakan peralatan TS STS
vana daoat menaurangi kebisingan di tempat keria SS s
Saya terbiasa melakukan pekerjaan di tempat SS s TS STS
yang berdebu Saya dapat beraktivitas dengan leluasa di ruangan
SS s TS STS vana memiliki ventilasi udara vana teratur Saya ingin ruangan kerja saya memiliki ventilasi udara yang baik, yang dapat membuat saya nyaman dalam SS s TS STS bekeria Bagi saya bekerja di ruangan dengan sirkulasi udara SS s TS STS vana teoat daoat meninakatkan semamiat keria sava Sava nvaman bila bekeria di ruanaan vana bersih SS s TS STS Sava kurana teliti dalam menaooerasikan mesin SS s TS STS
s Saya sering mengoperasikan mesin tanpa SS s TS STS
membersihkannva terlebih darhulu Saya semangat untuk mengikuti pelatihan kerja
SS s TS STS vana di adakan oerusahaan Saya mempunyai dorongan yang kuat untuk
SS s TS STS menghindari tugas dari atasan Meski di ruangan saya ada vetilasi udara yang
T cukup, tidaklah meningkatkan produktivitas saya SS s TS STS dalam bekeria
Pernyataan-Pernyataan Alternatif Jawaban
Saya tidak memerlukan peralatan kerja yang kondisinya baik untuk mempercepat pekerjaan SS s TS STS say a Saya tidak terbiasa mengoperasikan mesin tanpa
SS s TS STS membersihkannva terlebih darhulu Saya merasa nyaman bekerja apabila
SS s TS STS menaaunakan alat pelindung Bagi saya dengan menggnakan alat pelindung, :ss s TS STS hanya memoersulit gerak sava dalam bekeria Bagi saya, pelatihan-pelatihan yang diadakan oleh perusahaan untuk mengurangi kecelakaan di :ss s TS STS temoat keria, tidaklah ada manfaatnva Saya tidak ingin perusahaan menyediakan layanan :ss s TS STS kesehatan bagi karvawan
u walaupun kondisi fisik saya tidak sehat, saya tetap ~:;s s TS STS dapat menvelesaikan pekeriaan sava sava
Saya tidak semangat untuk mengikuti pelatihan *=>S s TS STS keria yang di adakan perusahaan
Saya terbiasa bekerja dengan aturan-aturan yang ~)S s TS STS telah ditetaokan oerusahaan
b. Pernyataan-Pernyataan Alternatif Jawaban
Tidur saya terganggu jika saya memikirkan bahaya ~;s s TS STS kecelakaan di tempat keria sava
kadang-kadang saya merasa was-was jika ~;s s TS STS mengerjakan tugas saya
Saya menjadi tidak dapat berkonsentrasi ketika ~;s s TS STS menaingat bahava kecelakaan di tempat keria.
Saya tetap dapat berkonsentrasi dalam bekerja walaupun saya tahu tempat kerja saya rentan EIS s TS STS terhadap kecelakaan Saya menjadi susah tidur ketika memikirkan EiS s TS STS tempat keria sava Saya tetap dapat tidur dengan tenang walaupun saya tahu tentang resiko kecelakaan di tempat SiS s TS STS
B2 keria sava Terkadang saya merasa tertekan dengan s;s s TS STS oekeriaan sava Sadan saya jadi gemeteran jika mendapati
SS s TS STS sesuatu vana menakhawatirkan baai sava
B3 Saya optimis dapat mengerjakan pekerjaan saya
SS s TS STS dengan baik
Pernyataan-Pernyataan .1!1lternatif Jawaban
Beberapa kali saya merasa gugup bila melakukan SS s TS STS penqecekan terhadap mesin-mesin kantor
Saya merasa nyaman ketika memasuki tempat kerja sava
SS s TS STS
Pekerjaan saya membuat saya mudah lelah SS s TS STS Tubuh saya keluar keringat dingin, jika saya
SS s TS STS 84 memikirkan tentano resiko pekerjaan sava
Ketika melihat kecelakaan di tempat kerja, saya SS s TS STS meniadi sulit untuk berkomentar
Jantung saya berdebar-debar jika memikirkan terjadi SS s TS STS kebakaran di tempat kerja
Saya tidak pernah merasa gemeteran jika mendapati SS s TS STS sesuatu yano menokhawatirkan di temoat keria
Tubuh saya tidak menjadi lemas, ketika melihat kondisi SS s TS STS
oekeriaan sava Tubuh saya tidak keluar keringat dingin ketika melihat
SS s TS STS kecelakaan di temoat keria Terkadang saya merasa merinding saat melihat api di
SS s TS STS 85 sekitar tempat kerja
Saya merasa tidak nyaman ketika memasuki tempat SS s TS STS kerja saya
Ketika melihat kecelakaan di tempat kerja, saya dapat SS s TS STS memberikan komentar tentang kejadian tersebut
Saya sulit berfikir dengan tenang ketika berada di SS s TS STS tempat kerja sava
Saya dapat berfikir dengan tenang ketika berada di SS s TS STS
temoat keria sava Saal mengingat resiko kecelakaan di tempat kerja tidak
SS s TS STS membuat jantuno sava berdebar-debar Saya menjadi tersinggung ap~bila ada orang yang membicarakan tentana oekenaan sava SS s TS STS
Terkadang saya menjadi gugup ketika berada di ruang SS s TS STS tempat keria sava Saya tidak bisa bergerak dengan leluasa jika berada di tempat kerja SS s TS STS
Adakalanya tubuh saya gemetar saat berdekatan SS s TS STS dengan mesin kerja
Saya rasanya ingin cepat pulang, saat sudah berada di SS s TS STS
86 tempat kerja Tubuh saya menjadi Jemas, ketika melihat kondisi
SS s TS STS pekerjaan sava Saal mengingat resiko kecelakaan di tempat kerja
SS s TS STS dapat membuat iantung saya berdebar-debar Terkadang tubuh saya keluar keringat dingin ketika
SS s TS STS melihat kecelakaan di tempat kerja Ketakutan terhadap bahaya kecelakaan membuat saya
SS s TS STS banvak berkerinaat Adakalanya tubuh saya menjadi lemas saat melihal
SS s TS STS mesin-mesin disekitar tempat kerja sava
~ama l .. ;j"2i 31 4\ s\ s\ 1\ sl s\10\ 11\12\ 13\ 14i 1s\ 1si 11\ 1s\19]2oi21 i22\ 23\24\25j·:is\2if2sj29j 30[31\32f33j34i35j3SI :iilrotal t\de S. 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 83
Suherman I 21 3[ 2 3 2 2 212 3 2 2 2 2 21. 2 2 21 2' 3' 3 3 2 21 21 .?L .... 2.1 ..... 2~·· I 21 2_[ _21 21 1 ! ... ..z.L. 2i_1L 21 .2: 78 fri Haryanto 21 2' 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 3 3 2 3 2 31 2! _3J 2 _2[2f 212f11 .. ~ 2] .Z.LZ.L~.......Ii lmanS. I 312 2 2 2 2 2 2 2 1 2 .. 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2, 2 2 1i 2L.£J2.£] 212f 21112/1T1i 1r __ :1j_~ Sendy 2 3 21 3 2 3 3 2 3 2 2 21 2 2 2 2 21 3 2 2 2 3 2 2 31 21 31 21 21 2 21 21 21 21 21 2i 21 83 <\tut Mitro B. 41 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1, 1 1 1 1 4 4 1 1 1 1 1 1 1, 1J 1T ft.1J...1 1 11 11 1 f 1 ! 1 I 1 ! 1 I 1 I 46 Handono 3 2 2 2/ 2 3 2 2 2 1 2 2 2 1 2 11 2 21 3 3 3 3 2 2 21 ~· 4: 4, 3 31 1 I 11 21 212121 21 81 David 1 2 2 3 3 1 2 2 4 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3 4 3 3 3 2 31 2 · Ir41 4 31 21 11 31 3f 31 11 .11_~ Sulaeman 3f 31 3 2 3 3 2 3 2 ·3 21 2 3 2 2 3 2 3 3 2 21 21 3 2 2 2 i4-. 31 31 31 2) 2f 21 31 21 3i 21 92 Syamsul 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2, 21 21 31 1 1' 21 21 21if 21 21 1] 71 SayifulA. 2 3. 3 3 2 3 3 2 2 21 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2\ 2 2 2;_?,_±1 .?L?I 21 21 31 2/ 2.; 3[.21 2: 31 85 Erry I 2, 3 2 2 2 2 2 2 2 1 21 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 21 2 21_21 21 2 21 21 11_~( 21 21 21 2f.......z.1 Indra 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 21 2 2. 2 3 2 2 2 2 2 2 2i..b.±. 421 __ 3.( _ _?L21 21 2i 2L?.l..1.c_±.~:~L-~ Edy 3 3 I 3 3 2 3 3 2 2 2 i 2 2 2' 21 2 2 2' 3 3 2 3 2 2 JL2 l..1j_ 21· 3 f 2 I lllJ_ 2 j 21 3 ! 2 J 2 J 3 I 87 Syarifudin 2. 31 2 31 2 2 2 3 3 2 31 31 2 3 3, 2 2 3 3 2 3 3 31 2j_~ ~· ... 3t±I 21 21 3! 21. 21. 2! 3]. 21. 21 90 Danang 21 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 21 2 1' 2 2 2 2, 2 2 2 21 2J...1.L ?1 .. 212 21 21 21 21 2! 2!2f 21 72 Bustami 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2/ 2 2 2 2/i. 21 31 21-2 21 21 21 21 2/ 2! 2/ 2/ 77 Yono 2, 3 3 3 3 2 2 3 3 2 21 3. 2 2 2 2 2 31 2 .. 2 3 3 2, 2 1 2 ·21··31 21 2. 21 21 21 ... 21 31 31 21 21 87
Taufiq -U 2 2 31 2 ·2 2 2 2 2 21 2 2 2, 2 2· 2 3 2i"~fi21-.2·.=t.· •.... ·.1.··.j2.~.1.•• . .?I 21-21 2.'.-.21··2···r···21_ . .?_.?C2·1--78 Apen , 2 31 2 2 2 2 2 2 2. 1 21 2 21 2, 2 3 2 2 3 21. 2, 2 2_£.J...?.i 21 21 2L2L2i 2i_I[_2LZ.i .?Ls_2! z.s. Agus I 3 21 3 2 2 2 2 2 2 1 21 2 1 2 21 2 · 2 2 3i 21 2 2 2 2, 2 21 .. 21 2i 21 21 21 21 2l 2i 21 21 2! 21 76 Adin 3 2 312 2 2 2 2 2 11 2i 2 2, 21 2 2 2 3 2121 2 2 21.2r2\21 212121 2121 22T2T""2'"2'21~ Andi 1 3 21 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 21 2 2. 2 2 3 21-21 21 2, 212'··21 2r 2r2r2r 21 21-21-:F·21·21-z:-21-1s 1Ricky I 3 2 3 2 2 2 2'22 1 21 21 21 2 2 2 2 21 2 2 2 21212T-2l2T2121 21 .. 21 21 2 1 2r212:·21 21 75 Awai 3 21 3 2 2 2 2 2 2 21 2 21 21 2i 2 3 2 2 2 2/ 3 2 2] 2!-21 21 2!"2i-:ff 2121· 2 2 21 2i 2' 21 78 Tisna 3 21 3 2. 2 2 21 2 2 2 2, 21 2 2 2, 3 _ 21 2 2. 2 31 2J.~[~=~I ~JjJ~l ?.1.i[~.£.L2i_ 2f 2' .. ?L?j 78 Anin . I 3, 21 3. 21 2 2 21 21 2 21 2. 21 2 2 21 31 TI 2 21 31 21 2] 2 21 2 21 21 21 21 21 2 1 21 21 21 21 21 78 B~di san. · 3f 2 3 2 2· 2 2 2 21 2 21 2 2 21-
121 31 21 2 2 ±1.11~-2T~~L~\ ·31 ~T2J].3f2Cf~2]"~3!=3i~i::_2[ 18
Awang i 31 21 2 21 2 2 2 2 2 21 21 21 2 2. 21 ii 2J_~_~' . ...3.L 3 21..£.L2 ... _2, Z.[ 3J_2L.2.L_?.j~_.?,.?._3 . .?L.? 2'~ lkbal I 31 2 2 2 2 2 2 21it 21 2)._ 2) 21 2 2J 21 2~f1l.1.1 .. ~I J) .. .2.L2: _21 £.J 3j 2J_2,m~_21 __ 2_ 2_l __ 3j_?_
1_2J £.L.!1
1.,.Adi ... I 2 21 2 3 2 2 212 2 2 2; 2[#=~· 2! ?.~±.l...3_. Z.[··-.2J-.·221 }j __ ?.l-. 2, 2.·' 2. .•. ~l.··.-.2i.£.L..?L..?_?j·····? ... : .... .'.l .. .2.. : ... -2 ... ·.· .. -.. 2. _79 A , 21 21 3 31 21 3 2 3i 3 21 31 2 3. 3! 3 1 31 31 1 I 2 12f 31 2, 21 31 21 2, 31 3 21 3, 3 3 3, 3i 3 3 1 94 ,-s--.·-~·; 2 3! 2 2 2 2 2 2 31 2 312, 3 3'·2. 2 23131·%/·:3'--?:)~2;-31::.~l .. i!-~T n±L21 21=2-; 2i·E~1[2'= 21 ___ s5
t9-· I 3 2 2 2 2 212 2 2 2. 21 21 2 2 21 2 2 3 3. 3J.l_ _?.j_.?l±.;.?.j ... 2 ....... 't ~i ..... 2i . .?l· .. .?j_?.l. ?'.~?....3..:~-.' .?.;.±'......!1. D I 21 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3,_l_}. 2, 3. 3 3j 3_?.j...21.?l.~.1·. 2 }: ?L2 .. ...2..l.2L2_2.;..l.,.1_}1·' .. 3i.21._B7 E I 2 31 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 21 3 3 2 3 3 3 3 3 31 2\2 1 2 21 3' 21 i] 21 21 31 21 31 31 31 31 95 F I 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2, 2 2 2 2 2 2 2fl· 2- 2 2 3] 212i··2r21
1· 2i.2T2l·2]21-2,-:F2T2! 2T2]~
f...cG 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 21 2 2 2 2~ 2,....£ ~ 2 ~J....?j.l =3I3T-21"itii 2f 2i ±.CH 21::_?.f. so I H 2 2 3 2 2 212 2 2 2 3 2. 21 2 2 2 21 2 2 2 21 21 21.1L11.12:_1_21_1L3 21 2! 3i 21 31 21 __ ..zg
1 I 31 2 31 21 21 21 2 2 2 2 21 21 2 2 2. 3 2 2 2. 2 3 21 2 2i 21 2/ 21 2H 21 ti!z!2I 2) 21 21 7B
1a I 1 2 3 4 s s 7 s sl 10111 1213 14 15 1s 11 1s 19 2cilT!f22f23) 2412sl 2sl2712s129)30131132. 33 -34l3if 36 37 38 39 40 41 42 s. 2 4 2 3 4 4 3 2 2 4 4 mnan 24413433331 laryanto 4 33343 333 3 3 1 S. I 2 4 3 3 3 4 2 2 2 3 4 jy !23233323333 Mitro B. r·4 4 4 4 1 4 4 1 1 4 I 4 dono I 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3, 3 d I 2 3 4 4 3 2 3 2 3 4 1 2 1eman 33343333334 nsul 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3
ri 3234332343 3233332333 3233432334
133234322343 ---+-•ifudin 1 2 3 2 3 4 4 3 2 3 4 4 a;;g--13 3 3 2 2 4 3 3 3 31 4 tami I 2 3 2 3 3 3 3 2 3 31 3 0 133243333344 flq I 3 4 2 3 2 4 3 2~ n n 3 3 3 4 4 3 3~ s n 4 4 4 1 4 4 3 41 31 4
~. 3 4 4 4 2 3 3 31 41 4
3 4 4 4 2 3 3 31 4 4 . 3444233344 I 4244432333 1a 144244432333 -, ----1-4 4 2 4 4 4 3 2 3 3, 3
i San. 11 3 2 4 4 3 2 2 2 3i 3 ~ 1 ~'"' ~ '"'!' '"'!' 3 2 2 ;1 !I ~ ;i· I 2 4 2 4 3 3 3 2 ---rz-4243332 --~ 3 2 4 4 3 2 2 --133244432
--+-'733244432 ,23233432 !33433432
~3333333
13244322 33233333
144244432
3 4 2 2 3 3 3 3 4 3 31 4 3 41 4 3 4 4 31 31 3
m 3 3
4 4 3 4 1 4 2 3 2 3 4 4 2 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 2
3 3 3 3 3 4 3 2 1 4 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 4 4 1 4 4 3 3 2 3 3 2 2 3 2 1 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 4 3 3 4 3 3 2 3 2 2 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 2 2 3 3 2 2 3 3 1 2 2 3 3 1 2 2 3 3 1 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 2
3334343 334433333 3332 3324 3 2 3 4 3 41~~ _ _41-3!.~ ~j. ~1-4· 3 ~-3 .. 4 _j_ 2 3 2 1 ~ 3 3 2 4 4 41 3! 3 41 31 3 41 3 1 3 21 2 4 4 1 4 3 1 4 3 2 3. 4 4 4! 3 3 3J 3 .... 1 3 .. 31.-2
1. 3 4::::~r3 32 2 2 3 23
3ZT3l 3 3 3 3~ 3[3}3. 211.i-~ 3~j-3 3 3 2 3 3 2 3 4 4 1 4 4 4 4 4! 4 41 4 41 41 4 4 41 4 4 4 1 4 4 1 4 3 2 3 3 3 4 4 31 34Ts··31214 33rs· 33 2 2 3 23 2 3 1 21 11 3' 1 4. 1 11 2·21-·fr2 2212 12 4 4 2 23 4 2 4 41 41 4 3 3 1 4f4r3r·3, 3 3zr3· 32 2 3 3 23
3 2 3 4 3 3 3 4 3i313f~3·~.3.j·3· 4 313333 3 4 24 3 2 3 4 4 4 3 3 4!4!4'.3::::IT:I 4 3! 3 43 1 3 3 13 3 2 2 3 3 3 3 3 41 3! 3 .. 4 =?L-4: 4 4 4 4_.3 2 3 3 1 3 3 2 3 4 4 4, 3 3 4 4! 3 3, 31 3 4 31 3 3 3 4 3 3 2 4 3 2 31 4 4 4 3 3 41 4r4 31 ·31-;f 4 313· 4 3 1 3 3 1 3 3 2 31 4 4 4. 4 3, 4 41 3 31-214 3 zr3· 4 3 2 3 3 2 3 4 3 31 4 4 4 3 41 <!1 31 _4J £:::~_r~:: 3 41 3 4 4 3 3 3 1 ~ 2 2 31 31 2 3 3 31 3r3f_3J ~L~L~ 3~~ 3~. 3 3 3 2 .. ~ 3 -.t-3Ul.2L.<l _,:i -11 .... 41·_. 3j~.i 2;··· .31_4_ 4 .. _:3.L_~_ 3 -~ 2 3 3 1 .-3 3 31 3 4i 4! 4 3 31 31 31 31 31 31 3 3 31 4 4 4 2 2 3 2 4 21 4 4141 4 3 4r31-4T'4! 4131-2 4·31·4 4-4 1 3 3 24 3 2 3 31 41 4 4 3! 3r4r-31 r·213 4~·4 4-3 2 1 2 43 2 1 4 4 T4 '314r::i1-·,H 21 3'. ;?T·4 4 --3, 3 2 -3 2 1 3 2 -4 2-1~4~4 .4 4 31 41 31·41·21 3i 2~4- 4'31 3 2 ·3 2 1 3 2-4 2 1! 4 4 4 4 3, 3j'3f4i-2)3j;ff4' 4-si'3 2-3 2 1 3 24 3 3j 3i 3 3 3i 3 1 31 3!--31 3-: 3T-31-3- 3 3;'"--j 3 --3· 2 3 3 2 3
t-~ -··---·~-·---------- .... , __ , -- r··-- -----·--· -- ~
3 3 31 3 3 31 3 31 31 31 31 3 3 3 3 31 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 -3-3, 3 3 3 3T3rsl31 3T:F3 3 -31-3 3 -3 2 3 3 2 3 3 3 3 41 31 4 31 41 31-3i3i3'3r4 3'313 33 3 3 3 23
2 2 3 2 3 2 2 3 31 31 41 1141 3i_ 4.}=~l~~J=~~].,}=·-~~: 4. 3 - ~J:_~~ 3 --·~- 3 3 3 2 3
: } ~ ; ; ; ; ;-~-~1-~t~J. :1 ;: ~l1l=~L;·J.•~•·.-.. -~ .•.. -.. 1.-~ ~--~t .. 3 ;=1. ; ; ; i ~ 2_ 2 2 2 2 2 1 2_ 1 31:}\ 4_31_ 3 4 .1.j_:J! .. .31 _z~ z, __ 3 4_.1)_3 2_1 2 3 2 2...1 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 31 3, 3 3 3i 3) 31 31 3 3' 4 3 31 3 3 3 3 3 3 2 3 -· ---c-·· - ---·----,-·-"'"''"'-"'"'' -~ ··-·1 ---·:----·-- ---;;-r··-·-- - -
3 4 3 2 3 3 2 3 _3 _:3_3' 3' 3 3 -~1-~L3L:J: :i 31 4_ 3 ..... :J1 3 3 -~· 3 3 3 2 ~ 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 4' 31 3 3 31 31 3! 41 3 3) 4 4 31 3 3 4 2 3 3 2 4 44 3 3 4 3 3 33, 4 4 3 4 3 3]314r':l3'314 4'311-3 3-3 2 3 3 23 33 3 3 3 3 3 3'3j 2, 3 3 3,-3; .. 3T3f31313l31-:i 3 -31-2 33 2 3 3 23 2-2 2 2 3 3 3 23133 3-31·3 2 313T312l-2l-3 3-31-3 3-·3 2 3 3 23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 . 3 3 4]''31 31 ':ii-'3 3 31'3 3 3 2 3 2 2 3 33 3 2 3 2 3 3 3 31 3 -3-3. 3 3 3T3T313131--3 33T-3 3··3 2 3 3 23
I I i I I I I I I ",1 ' I - I,' 'I""' ..I.' .. i. _- ,i_, - _! :_ : " I i ! __ - : '.. i, .. :
1a 143): 45146 47 48 49 50
151 52 53154 55 56 51 5s 59 ~~ 1 51 ~~ 53 ~: s5 ~~I~~ ~sfssl1oh1:r2i1~1:l15i1~;1i1m~ soi~1i~21~~1s4is5
s. 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 4 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 1 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 erman I 3! 41 4! 4 3 4 2 3 3 3 31 3 3 3 3 2 3 3 3 4 -~· 3 3 31 31 31 3 .. L .. ~L.__:l~31._ 41 .. 21~. 3i__&l. !.~. 3J 21 31 2! 3! 31 2 iaryanto I 3, 4 41 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 3 ~-f 4 4 4! 3 3 4! 1 i 4 1 2 4f 1 i 4! 41 3! 31 3[ 11 4! 3i 31 4! 3 !1..§.,_~ __ ! 3! 3 41 3 4 4 4 3 4 3 31 3 4 3 4 2 4 2 2 4 41 3 3 31 41 211T.I-:3::J]31_:f.,4f41_ 4i.· .}l.l4T214T-31-:313i 2 dy I 31 3 31 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3. 3 3 -~I_ 31 3 31_2! 3! 31 31 21 .. 3 3 3! 31 31 21 31 3! 31 21 3 Mitro B. I 1 I 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 41 4 4 4 1, 4 41 4 41 •il4l 41 4j__iJ 41-4T--4T4] 4 _.±;__1.l_ 41 '!C1T 41 1 ! _±]~U
1dono I 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 4 4 4 4i 2 3 2 21 41 4 4 4 3 31 31 ~J~_lj 2 4f3 4 3j 31 3 1 31 2! 31 31 3 4 3 id I 1 3 2 21 2 2 2 2 2 2 3 2 1 3 3 3 2 -~ 1J 3 4 2 31 31 4~~-~L1L~!-~_32 31...?.i 2! 31~_1.j_~ 41 3 3 3
I 2 3 4 __±j 1 3 4 31 3 2 3 3 31 2 3 2 3 3 2 2 4 2 1 2 2 31 41 1 i 31 31 41 3 41 412141 3! 11 31 21 3 2 2 I 3 4 4 41 3 2 31 41 41 3 4! 3 3 3 4 3 4 2 2 4 3 3 3 2 3 3 4i 1131 3 31 213l3f3T3T4 1 1 31 31 31 4 3 I 3 4 4 31 3 3 4 3 3 3 31 3 3 3 3 3 3 2 2 4 3 3 3 2 3 3 31 2j31313f2f 31 31 31 31 31 21 41 21 31 21 3
:ieman msul iful A.
a 4 41 4 3 4 3 4 4 3 2 31 2 3 3 3 2 3 2 2 3 4 4 3 2 3 3 31 31 21 3! 41 31 31 3! 31.31 31 2 31 3! 31 21 3 3 31 4 4 3 2 4 4 4 3 31 3 3 2 4 3 3 2 2 4 3 3 3 2 3 3 3t2i-3f3-.'.·.·.31 21 3! 3!·~.3 - 31 3! 2! 4! 3 31 31 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 4 3 3 3 2 3 3 3 2l_3'3T31 2! 3! 31 31.Jj 31 2 4 2 31 21 3
rifudin I 3 4, 4 41 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 4 4 3 3 3 3 3 41 1 ! 3'-2i.4! 2! 31 3! 3[ 31 31 21 3131 31 21 3 1ang I 3 3 41 4 1 41 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 21 3 3 2 4 3 3 4 31 3 4 ·4r1:r31··3;- 41 31 31 41 31 3i 31 21 3:r21 31 41 3 tarnr • 3 3 31 3 31 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 21 3 2 2 3 3 3 _ 3 3, 3 2 :it,?rs:·x:::iJ_:31 31 3:J1 3i3r·2131·3, 31 21 2 10 I 21 4 41 4 3 4 4 4 3 3 3 3 31 21 3 31 3 3 3 4 41 4 3 ~ 3. 3 4, 11 3 3' 31 2' 31 3! 3T 31 31 21 31-21 41 31 3 !i.<L ... .J 3 ! 4 3 I 3 4 3 3 4 4 3 4 3] 4 I 4 I 4 3 4 _....?.,_~ 4 I 3 I 3 4 ._±jl}f3 311: 4 ::.:z: ~=t 4 4l--~l:iL::i1_1J_4}::.:3T]1 21 3 in l 31 3 4] 4 3 3 3 3 3 21 3, 3 31 41 4 2 4] 4 21 4! 41 3131 2j 3l_:ii_3, 1_3_2_ '_lj_ 2 4! 41_ 31 ~1.:lli __ 4l_3J_:lj~ IS I 11 11 3! 3 3 3 3 3 3 2! 31 3 31 31 4 3 31 . .:l...±1 3 3 31 31 2l:::]_:ll__3J 1. 3,_2·.·· 4L~J:3l°1. 31_:lJ .. :J:_ .~..2.J. 3[ . .ZL..2.UL. 3 l I 31 3 41 4 3 3 4 3 3 2 31 3 31 3 4 3 31 3. 2! 3 31 3J 312l_:3l_:l_L_3, .1 .... 3, .. 2. 4J:J 3l_3L_3J3__~_2_3~_3JH3j_.:l1_:l_ ii_ __ J..:i.J._3 41 413 3. 4. 3 1 3121313 3! 3 4 3..:l_1321 3 313J_:u_21..:iJ..:iL:li13_2:iJ..:l_..:lJ__3.1_.3-_3c_-3.L2J.3l_31 3L:l:3 <y I 31 3 41 4 3 31 4 31 31 21 31 3 31 3 4 3 31 3 21 31 31 3j 31 2i 3!-3!_3, 1_, 3 •. .2: ±L:ll 31..:l.i 31 3, _3J __ 2:.JL3J..:lJ..:l.L:l i_I _ _ I 3! 3 3 3 3 3~_.:l1 31 2 3 3 3 3 3 3. 3 2 31 31 3[_:JJ1;.~1_3J3J:J, 2, 3._3 :JJ:J'._:lJ_3131 3 3j _2: __ 3jH_3j_3j~ ~---12L-3.1 .. S.. 31 3 31 31 3
1 3! 2 3 3 3.[ 3 31 3 31 -~--3Jli_:ittt&_:i~_:3J _3···' .. 2 .. 3. 3 ... 3.l ..... :J. -. 3._3__31 .... 3-. 3L..2.~._3i._3;. :JL...?.L..:i
n I 31 31 31 31 3 31 31 3 31 2 3 3 3[ 3 3 3 31 21 31 3 3 3 3 21 31 31 3' 2, 3 3 31 31 31 31 31 31 31 2 3' 31 3! 21 3 I . I r---t·--t---,----------- •------- - .. ~-- ... ------. --,-----i----·~· .. -· ... -··~-----•----·--- .. --·-•---
fj Sa11. i 31 4! Si 3i. 31 31 4' 3 Si 2\ 31 31 Si 31 3 21 31 Si 3i 31 ~G j .... 21 3i 31···3···.' .. 2 ....•.. 3 .·. 3 .. -... · ... 3·. ! •. ·.···3·· .i. 3i·, 3: .. _3: •......... 3 . .. • ..... 3···:· ... 2'. 3 . 311
• ··3. i. 21. 3 mQ I 3 41 3 31 3 31 4 3 3 3 3 31 31 31 3+--gj 3\ 2 3 3! 31 3r3--~13r3)~3[m2]3 1 ~2 3j~j313!~~1~;3:·2-33L31 21 3
,, 1 3 4Ll 41 4. 4 3 4 3 31 3! 3 41 41 3, 31 __ 4 2 21 4! 4l _ _:i .. _:i _ _zJ_ 4 4.1 4.' 2.1 4.2 ...... 4J .. 4 .. 3' 3! ~I. 31 .. ~: ... -2._ ... :i___. • ... 3.: :Ji 21 3 .. I 21 3 3. 3! 2 2 2 2 3 2 2 3 2 4 3' 3, 4 3 1,_:i _3 _.zl..ll_21__:li__3l __ 3, 21 2,_2n3!_:lL_~! 3 1_.zi __ ~'-3.' .z._3J 2i}l_2.1_2 I 21 1 31 2 2 31 21 3 21 1 1 2 3 3 3 3 4 3, 31 3 3 3, ..2.J..E..2.L2J_3! 2 3 _ _2L.ZL:l..~!-~L3.-~_2L:JL2J..]lE~
-··· J .31 4 3! 3 3 31 41 3 3i 3 3 3 3 3 3 3 31 .... .21 _ _3 3 3 3f 31_:3L.:lL~L_3 1 2:· .. 3. ·.-2 .. ·.···· .. 3J:J· .. ..:ll1L3J. 3 ....... :3 .•. ..2.J_3!····2J. 31 . ....?..L:l. ____ _I 31 4 31 3 3 31 4! 31 31 3 3 3 3 3 3 3 ~ _ 21 3 3 3,_:l :}l_:i_i 3: :ll__3, 21 3 2 :lJ.1'. 31 31 -~·_:i.__;i:_ 21 3T°2'3l 2i 3
---· i3l 41 4. 4 4 31 3l_:l" 3] 2 3 3 3 3 4 2 3 H 2 2 4 41._:l _1_jJ 31. 3 .. 1 ~, l; .. _3' .. 2 ... : .. _'IJ·_·:ii·.·.·.313[31. __ :i_:i ....... 21
4:. 2L~L~ 1 21 3 41 4 3 3 31 3' 3 2 3 3 3 4 4 2 4 3 3 4 4 3 3 3T 31 31 41 1' 3: 3 41 21413"1 31 3' 3 1 21 31 31 41 31 2 13'3 31 3, 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2. 3 3 3 3 3 \_:3.31"31·sr=~:I3[2'~i:J.r3J 31311=f 2 3i-3Tf3f3 I 2 3 31 31 3 3 3 3 3 3 3· 3 3 3! 3 2 3 2 2 31 31 3 3 3 33f3: 21 21 3i 3i 31 31 31 31 3 3, 2 1 31 31 3i3T2 1 3 3 3 3J 3 3 2 3 3 2 31 3 31 3 31 2 3 3. 3, ~L:l.J_:3.~,_.2 1-3 1"Jr.~r2c~i::.3r_3T~L:iJ 3l.JI31 3C~.:l:.._:if312f3
31 3 3! 31 3, 3 3 3 3 2 31 3, 3J 31 31 31 3 2 3T3Ll 3 3 2 3, 3! 3 21 3! 3] 31 3 1 31 31 3i 3i 3i 21 3: 3! 31 21 3
1a Issi s1ississlsols1 is2ls3l s41 sslssis1l ssl ssi 1ool101l102i1oai104j1osl10sho1l10sl 10~ 110[-111j112!113i 1141 Total s. 3 3 2 3 3 3 4 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 348
erman 2 3i 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 31 31 2' 2 2 31 1j 31 3J 3 41 _:4] __ 21. _3_j 31_~. 335!--:=] iarvanto 2 41 3 2 4 4 4 4 4 2 1 2 4 41 3 2 3 4 4 4!-;\l_1J_J ___ 4 __ 4_Ljf -1L3l_ _ _4.! 360L__ ______ : _____ _ n s. 3 31 3 3 4 3 4 3 3, 2 3 3 3 4 3 3 3 3 2
1 21 31 31 4 4 .. 4J .......... 3j~_4I 41 3521 ____ .-.··-+----
dy 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 2 31 2 3 31 3! 31 3 3 3 3 3J 3 1 3 3 31 L31- 3f 31 3231 MitroB. 1 4. 11 4 4, 4 4 4 4 1 4 1 4 1 11 1 4 1 4 4 41---il 1 4 --41·l-41 4l 41 4 3871____ j
dono 3 3 21 4 3 3 3 3 3 2 3 4 2 31 2 2 3 2 3 3 2 2 4 .3 31 21 2i 21 31 334! id 2 3 21 3 4 3 2 3 31 2 3 3 3 1 4 3 1 3 21 3 2 31 i --4~ 3 31 1 I 11 3i---zs3l 1eman 3 3, 2 3 4 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 4 3 31 3 3 4 -zi 41 2 21 2~ 21 31 326!--:==:~+------I msul 3 3 1 3 3 4 4 3 3 2 2 3 4 3 2 3 3 4 21 3 2 21 2 3 .. 31 2 3\ 31 41 .. 339\ I iful A. 3 31 21 3 41 3 3 3 31 2 31 3 41 3 2 3 3 3 3 3 3 31 3i-:ff--3·3C· .... 31 31 31 3r· 3411 _ ----· 3 31 21 3 3. 3 3 3 3 2 3 3, 4 4 2 3 3 4 3 3 3 41 41 4 iC ii 21 31 41 341 I -- ' a 3 31 21 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 3 2 3 3 41 2 3 3 3 31 3 31. 21 2! 31 4' 3421 ------i
3 31 21 3 4 3 3 3 3 2 3 3 4 3 21 3 3 3i 2 3 3 3 3 3, 3T 21 2 1 31 413371-- -~---ntudin 3 4 2. 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 31 31 3\ 2CJL 31 3421 ana 3 41 31 3 4 4 4 3 3 2 2 3 3 4 2 2 3 3 31 3 3 3 31 -41. 41 2. 2j~ 3_•.---'3'-'64=-+-I -----1·
tami 3 2i 21 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 "'31-31'31 21 21'"""313 .... 3161 i 0 3 41 31 3 41 4 4 3 3 2 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 31 41 --4;·31--3r3!3: -3591--. - -1-----1 ~q ~ 1 ;J_; ~ : :1 ; ;: ; ;I ;, : i ; ; ;: ; ~ ~ ~=:r- ;r ~I _:~.=-~. -_~1-=1r :1 ~r~ ;~~i.===-~-~=:=== $ 3 2~ 3 3 3 3 3 31 2 21 3, 3 3 2 3 3 2 2 __ :2 _:_}] 21 ~-'IL4_!_u3L_:21__3I 3_ _322i H _: ___ ___,
1 3 3 2i 3 3i 3 3 31 31 2 2 3 3 3 2 3 2 31 3 3 3 31 3 4! 41 3! 21 31 3 3351 ; 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 31~-41- 41- -31-2f3T 3 ... -.. ~33'""'e"',-.-. --------~ 'Y 3 3 21 3 3, 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3i 3 3 3 ---13f=4! 4T-31'2ii3f-3' -3351_____ -- ---.. -11 3 3 2i 3 31 3 3 31 31 2 2 3 2 3 2 2 31 21 3 2 31 3 - --3~---3T---3-- 2r i---31-3-325' _____ -·-----·--1a 3 3i 21 3 3 3 3 3 3 2 2 31 2 3 2 2 3 2 3 ·21 _31 31 · 3 3J=:3~ ifi~r- 3L 3 -325' ---, I 3 3! 2 3 3 3 3 3 3 2! 2 31 3 31 21 3! 3 2 3 2j ~3_ __ 3L 3-;. -zr ... ~;_:i!_- 3.- 3271-:::_~ i San. i 3
1 31 2. 3 3 ~I ; ~ ~ ~i ~ ~ 1 ~: ~I ;1 ~i ~ ; ~ 1 :: :H!---4,--~j :, -~-~j ~I -~'.-~L--- __ _
:~g ---~-ii i: r ~i ~ ~! ~ ~ ~ ~ 1 ~; ~ ~i ~i ~: ii ~ i-1-~--f:~j==i[==~=- ~·. fl==:ll=H=t==~~ii:r:-:=:::--------131 21 2 4 3 2! 3 2 2 2 3 2 3\ 1 31 31 3 3 2[} 3 3rr:~rn:-2-i:~:=~!--~c 3:-2s6;===-===-===
I 31 31 2 3 4 3 4 3 31 2 21 3 41 4 31 3 3 3 4! 4 4j 4\ 31 41 4~ 31 31 31 3 345' 1 31 31 2 3 4 3 4 3 31 2 2 3 3 4 3 3 3 3414-;\j-4--31::~r_41-Jri~r-3r--3:-344l _______ m ___ _
31 3 2 3 3 3 3 3, 2 2 3 3 31 3 2 3 31 3 3 3 3 3 3 .. 41 4' . 31 2 31 31 341 ----2 4 3 31 3 3 4 3 3 2 2 3 41 3 2 2 31 4 3 3 41·-·3--·3--·31--4;--31--2! 31 3! 3551----------. ---3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3T-3 2 2 3 3 3 2 "'31-31---3 -- 3T-31 --2r2r-313[324r - -----
___ 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 31 :ir-3 -2---3T-t2----:r-- 31 31 3091 -------1 3 3 2 3 3 3 3 3 31 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2' 3 31 3 3 :ff-2-· 21 31 3j 325r-----
3 3. 21 3 3 3 3 3 31 2 2 3 3 3 2 3 3 21 3 21 31 31 3 -3--31-- 2 2 31 31-327!
----------;:::.utHt:r\ 1 2 34 5 6 78 9 1 1 1 1 1• 1 11 1 1 1! 20 21 z 23 24 25 21 2 2 29 31 31 32 3 34 35 36 37 38 39 41 41 4 4 ~ A• 46 4 "' 4! 5( 51 53 54
Ro mi 2 4 44 3 3 33 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 Am Ji I 2 4 1 4 4 3 1 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 2 3 3 3 4 4 2 3 4 4 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 Bambana Budi 4 3 34 3 1 33 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 2 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 Soeoardi 2 4 43 3 3 33 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 2 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 2 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 Fathur 2 3 3 3 3 3 32 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 Suvanto 4 4 4 4 4 4 44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 Ahmad Bav 2 3 33 3 3 33 3 3 3 4 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 Zulfahmi 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 1 3 1 1 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 1 3 2 3 2 3 4 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 Zulkioli 3 3 4 4 2 3 33 4 4 4 4 3 1 4 4 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 4 4 1 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 1 2 3 4 3 4 4 4 4 3 3 2 3 Abel. Wahid 3 3 33 3 2 32 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 2 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 Suaan 3 3 34 3 2 32 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 Abel. Khalid 3 3 33 3 2 22 3 3 3 3 3 4 3 3 4 2 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 2 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 2 3 Hendro D.K. 3 4 43 3 2 32 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 2 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 Yanto 3 3 34 3 2 32 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 HeJiT.N. 2 4 44 3 2 32 3 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 2 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 4 Afrizal Svam 3 4 44 4 3 43 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 44 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 Svukron 2 3 33 3 2 22 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 8ahrul 8udiman 3 3 4 4 3 4 43 3 4 3 4 3 4 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 Yovi 3 4 4 4 3 3 32 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 2 3 a~n 3 4 44 3 4 43 2 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 Maruloh 3 4 44 2 2 32 3 3 4 4 4 3 4 3 1 2 4 1 4 4 3 2 3 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 2 Mn 2 2 44 2 3 1 2 2 4 4 4 3 3 4 2 3 2 4 3 3 2 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 Im 2 2 44 2 3 1 2 2 4 4 4 3 3 4 2 3 2 4 3 3 2 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 Qomaruddin 2 2 44 2 3 1 2 2 4 4 4 3 3 4 2 3 2 4 3 3 2 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 Yusrizal 4 4 33 3 2 23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 Yoci ldJis 4 4 3 3 32 23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 ~arArsvad 4 4 33 3 2 23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 IQbal 1 3 32 3 2 22 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 Yusrial 1 3 32 3 2 22 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 l~n 2 3 24 2 2 33 2 4 4 4 3 3 3 3 3 2 4 2 3 3 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 Muhammad 2 3 24 2 2 33 2 4 4 4 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 4 3 2 3 3 3 3 2 3 4 3 2 3 2 2 3 Novi M.A 1 3 32 2 2 2 1 2 3 4 3 3 2 3 3 2 2 4 2 3 2 1 2 2 1 3 2 2 3 2 3 2 1 1 2 3 3 4 3 3 2 2 2 3 3 2 3 4 3 3 3 2 2 Muha.mad 3 4 43 3 2 32 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 ~3
Komarudin 3 4 44 3 2 32 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 Munandar 2 4 43 3 2 23 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 AQustinus 3 4 44 3 3 33 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 Pai 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 Nurhasan 1 3 3 2 2 2 33 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 SuPriVrtdi 3 3 33 3 3 33 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 Muhyi 4 4 3 3 3 2 23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3
I I I ! i I i ! I i I ! I I
II ;:s ;j 4 3 3 3 ;j 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 227 11n--i dua ti"a satu em oat ,, 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 4 4 3 3 3 222 Tin--i tu•uh satu dua em oat :balln Budi 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 253 Tin• .... i en am fin a emnat tuiuh >ardi 4 3 4 3 3 3 4 3 2 2 3 3 4 4 3 4 4 234 Tin•·u·•j lima satu tin a tin a ur 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 208 Sedano satu dua em oat dua into 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 281 Tin--i tFa tra dua em oat 1ad Bav 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 219 nn--i satu satu emoat dua lhmi 4 3 2 3 3 3 1 1 2 3 2 3 4 3 1 1 3 160 Sedann satu satu emnat satu i0 1i 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 2 2 2 2 2 3 211 Seda"'"" dua dua emnat dua Wahid 3 4 4 3 3 4 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 4 226 Tin ...... i en am satu llma lima
'" 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 226 Tin""i en am satu lima dua Kholid 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 2 3 4 223 Tin'""i dua satu lima satu
jro D.K. 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 4 227 Tinn,..j dua satu llma em oat :o 4 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 4 224 Tin--i dua satu Um a lima T.N. 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 224 Tin--1 tina fina dua t"'a al $vam 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3 249 Tin-... i emnat dua dua emnat <ron 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 202 Sedann satu satu emnat em'"'""t 111 Budiman 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 239 Tin"'"'i dua tin a tin a tin a
3 4 4 3 3 4 4 3 2 3 2 3 4 4 2 4 3 241 Tin"'"'i dua tin a en am satu
'" 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 2 4 4 246 Ti~i em oat ikia satu satu Jloh 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 4 4 2 3 3 207 Seda-- satu satu en am emoat
3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 2 3 3 215 Tin-~i tin a tin a en am em oat 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 2 3 3 215 Tin· .. ·i satu satu en am emn!:lt
1aruddin 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 2 3 3 215 TiO"'"i satu satu en am satu izal 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 208 Sedann tin a t"'• en am emnat . Idris 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 208 Sedano dua dua en am satu ar Ars~ad 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 209 SedaOn lima satu en am em oat I 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 207 Sedann satu satu en am Hrna ial 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 2 3 3 218 Tin• .. i Una tin a en am emnat
4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 2 3 3 233 llO""'i satu satu en am Una ammad 3 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 1 2 3 186 Sedano satu satu tioa satu 1M.A 3 2 3 2 2 3 1 3 2 4 3 3 1 2 3 2 3 173 Sedan" dua satu en am em oat amad 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 224 Tin--i dua satu tin a satu 1arudin 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 2 3 3 223 Ting9L~. dua satu tiga t"a andar 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3 224 Tin"'"'i satu tin a satu satu stinus 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 2 3 3 232 Tjnnnj iiOa satu en am lima
3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 210 Sedano satu satu en am. em oat 1asan 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 200 Sedann satu satu emr-iat emn.~t
..:...adi 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 209 Sedann lima satu satu tin a vj 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 209 Sedann satu satu empat emnat
I I
!Skoring Field Test Kecemasan I 1_. __ I I --1- --·[._J __ i_L _j ... _; L ---·l usia
1 2 31 4 s s 1 s s 10 11112 13 141 1s 1s 11 18 1s 20 21 22 23 24 2s 2s 21. 28 2sl:1ois1 s2l:J3i:l4 -fota1 .
ni 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 77 dua tiaa satu emoat Sedana ' ril 13121 31 21 2' 2 2 3 2 2 21 2 21 2 2 31 3 3 21 2 2 21 212 2' 2 21 21 J-l--21 2 11 2 1 21 . 72 tujuh satu dua emoat Sedang 1 nbang B . 2 2, 2 1 2 2 2 2 1 2 1 I 2 21 2 2 31 3 2 31 2 3 21 3, 2_ 2 2 2JU_L~T"I2f]Jjn::-- 69 enam tiaa emoat tuiuh Sedana I 'pardi----·-·21 2; 2' 2 2 2 2 2 1 2 2 1 21 2 2 21 2 2 21 2 1 2 2 2 2 2 2 2~ 21 1!-1111 1. 60 lima satu tiaa tiaa Rendah 1
hur 3 2 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 21 2 2 3i 2 2 3 2 3 2 2 2 21 21212]2)"2['2! 77 satu dua emaat dua Sedang 1anto 1 1 1. 1 1, 1 1 1 1 1 1 1 i 11 11 1 1 i 1 1 11 1 1 1 i 1 1 1 JJ..J~li_-1~__:1r113;:::i:=n. 34 tiaa tiaa dua emoat Rendah nad Bay 21 2 2 21 31 2 2 2 1 2 2 21 1 2 2 31 3 3 31 2 2 2 2 4 4 _31 3 1 I 1 l __ .. ~2--2.1._2l_:z.l 75 satu satu emoat dua Sedana fahmi 2 2 3 3 1 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 31 4 3 31 3 2 3 2 1 4 4 3 ·-~_pl -~~i.4)-1J 1 i. 89 satu satu emnat satu Sedang kipli i 3 31 21 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 31 2 2 21 3 2 2 2 3 3 3 3 21 21 21 3].-21~ 84 dua dua emoat dua Sedana J. Wahid , 2 2; 2, 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 21 21 2 21 2, 2 2 2 2~ 1 I 1 21 21 :Z.U1--2-i. 2! 11 64 enam satu lima lima Rendah ian I 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2• 3 31 21 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2j__1j_±L_2.! 3j_1L:Z.L3! -· 79 enam satu lima dua Sedang J. Khalid I 3 2 2 2 2 21 2 2 1 2· 2 1 1 21 2 2 2 2 2 2 21 2 2 2 2 2 2 21 1 I 2!21 21 21 2T 65 dua satu lima satu Rendah ndroD.K 2 2 212 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2, 2 2 2 2 2 2 2 3 21 2 2 21_£J 2j-2r1J-:~1. 69 dua satu lima emoat Sedana 'to I 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 21 2 3 2; 2! 31-zj_ 21 31 80 dua satu lima lima Sedang 1 ri T.N. 3 2 31 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 21 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 21 21 21-3
1
... 21 2! 84 tiaa tiaa dua tiaa Sedana 1
izal Svam 2 2 2 2 2 21 2 2 1 2 2 21 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 21 2l ~:2] 2].Ji Ji 21 .. 67 empat dua dua empat Rendah 1
Jkron 2 2 2 2 2 21 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 21 21 2' 2 2f2i 71 satu satu emoat empat Sedang ' hrul 3 3 3 3 2 2• 3 3 2 2 3, 2 2 2 3 2 2 31 3 2 2 2 2 3 2 2 21. 2, 2' :z;-3:-3r212r 81 dua tiaa tiaa tiaa sedana , vi I 2 2 3r 2 2 2 21 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 -2:=-21-] 21 2i-?J:J:j~".ZJ:2J__z~:- 72 dua tiaa enam satu Sedana • >en I 3 21 2 2 2 2 21 2 1 I 2 21 2 21 2 21 3 21 2 2 2 2 2 2_ 21 2 2 2 ___ 2l1L±J _ _?_;;?L2J_2L 69 empat tiaa satu satu Sedang ruloh I 2 3 2 2 2 2 21 2 1 2 2 21 21 21 3 2 2 21 2 2 2 2 2 _2 _?12T 21 21_ 2i_.2L?[._2[ _2L2~ 69 satu satu enam emoat Sedano ,
2 31 2 2 2 2 2 2 1 I 2 2 21 21 21 31 2 2 2 2 2 2 2 2 2 21-2121'2! 2)_ 2L2:_.ZJ2~_2; 69 tiga tiaa enam emoat Sedano I I 2; 31_2] 2 2 21 2 2 1 2 2 2. 21 2! 31 2 2 2 2 2 2 2 2j_2 _ _2. 2, 21 2J--2J._.2:_?.__21_2L2~ 69 satu satu enam empat Sedang'
maruddin I 21 3121 2 2, 2 2 2 1 I 2 2 2[ 2' 21 2 21--2t1. 2 2 2 2_1 _2J_21_2]__2.l_..2.L2.JL 2'_2,_21 _2_L_2J _68 satu satu enam satu Sedano srizal 21 3· 21 2 21 2 2 212i 2 2 21 2 21 2 21 21 3 2 2 2 2 21 2 2j __ ?. 21 2l-2J..2.L2;_:z.[:Z.[_2L_ 70 tiga tiaa enam emoat Sedana pi Idris I 21 3 2 2 2 2 2 212 2 21 21 2 21 2 21 2 3 2 2 2 2 2J 2 2; 2 2f21 ___ 2.l_2. 2! 2i 21 .2!.. 70 dua dua enam satu Sedang Nar Arsyad QWj 2!_?. 2 2 2 2 2 2 2 2 2 21 2 21 21 3 2 2 2 2 2j 2 2 2 2tlJ_2l_2_]2·~-21 zi=E 70 lima satu enam emoat Sedano 1al I 21 3121" 2f 21 2 2 2 2 21 2 2 2 2i 2 21 21 3 21 2 2 2 2 2. 21 2 ~. 21 2! 21 2 2i 2] 21 .... 70 satu satu enam lima Sedang
sria: I 2! 2. 1
... 2i 2 2 21 2 2 2 2i 2 2 2 21 3 3 3; 3 2 21 .2-! 2 2 3~-. 2-·!.--~.l--?l.-~t ... ---~i .... _.f ... :~~~~~L.~J.-.. -.?-... !1 .~. - t4 t1Qa tiQa enam empat Sedang n 2.L2.__?l_2 2 212 2 2 2 2,__2J__2_, __ _2.!_3l_3 3 3. 2 2L_.2_1 _ _2._2~_?L.2L.2L_2L1• 2;3 2. 2j 2L 74 satu satu enam tiaa Sedano 1hammad 2! 2 3i 2 2 2 212 2 2 2i 2[ 21 21 3l 2 2 2.1 3 2 2 2 2 __ 3j_2\--1i42i_2_,_2j_:l 2:.1.\ __ 2., __ 7_3 satu satu tiaa satu Sedano vi M.A 21 3 3 2 3 2 31 3 2 3 2 31 3 31 31 1 2 21 3 2 2 3 21 2! 31 31 2; 31 .. 3 .. 3;. 3 3 31 .3'. 88 dua satu enam empat Sedang , 1hamad I 3[ 2i 21 2 2 2 21 3 21 3 2 31 31 21 31 3i 3 - 31 21 2 2 2 -2]-~ _2_1=.:zJ=~r--212::2:[:3 2" 2L2' _ 79 dua satu tiaa satu Sedano I marudin I 2.L?L?L?c 2 2 21 2 21 2 2 21 21 2 3 3! 3 •. -11--2-i 2 --1 .. 2. _ _-2.L~_21_21_:2.j__21 _2__ 21 31 _2. 21 _:2.'._ 74 dua satu tioa tiaa Sedang '
1nandar_ I. 31 21 31 21 2 2 2 3 2 21 2 2 3 3 3 31 31 3 212 _2_. 21_zJ __ :l 21_ 2li.Ol. _:z.J__2_ ... -~.2i,3i .. -... .3: 31.-.·.2 .. _L. 81 s.atu tioa satu satu Sedang , ustinus -1 31 31 3i 2 2 2 3 3 2 3' 3 21 3 3 3 31 3 3 31 2 2 21 2_1__1~_2 __2J __ _21 __ :3.:___2.L-3 _ } __ :l .. 3'_. 88 t1ga satu enam hma Sedano I i J 21 21 21 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 21 2 2 3 2 2 2 2 2 2j __ .2 __ 2_.L __ 2__2L 2U;._2; 2 _2.i 71 satu satu enam emoat Sedano' rhasan i2!2T" 2! 3 2 312 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 21 2 21 2. l__2.L.2L2: __ 3J_2. ___ 2_!'-.. 74 satu satu emoat empat Sedang priyadi -[213 21 2 2 2 2 2 2 3 2· 2 2 2 2 2 21 2 2 2 2 2 2 2 2 2 zj_:lj__21 __ _2.i_:l.L2_j ~2_--· 73 lima satu satu tiaa Sedano , 1hvi l2f-31 21 2 2 21 2, 2 21 2 21 21 2 2 21 2 2J 31 2 21 2 2 2 2 21 2 21 2! 2\ 21 21 21 2i 21 70 satu satu emoat emoat Sedano '
Pendk Unit 1-!asa kerjj kategori
Uji Validitas Item K3 Try Out
Item-Total Statistics
Scale Corrected Squared Cronbach's Scale Mean if Variance if Item-Total MultiplH Alpha if Item Item Deleted Item Deleted Correlation Correlation Deleted
VAR00001 333.0500 385.946 .358 .913
VAR00002 332.3500 397.464 .069 .914
VAR00003 333.1000 395.528 .085 .915
VAR00004 332.2250 406.999 -.312 .917
VAR00005 332.3250 407.558' -.287 . ' .917
VAR00006 332.3000 388.779 .373' I .913 . i
VAR00007 332.8000 393.036 .297 .913
VAR00008 333.3250 399.815 -.054 .915
VAR00009 332.8500 403.259 -.221 .916
VAR00010 332.3000 396.164 .133 .914
VAR00011 332.3250 385.404 .454 .912
VAR00012 332.5750 396.046 .076 .915
VAR00013 332.2500 385.423 .496 .912
VAR00014 332.8250 386.712 .552 .912
VAR00015 333.1750 387.994 .392 .912
VAR00016 332.7750 400.128 -.075 .915
VAR00017 333.0250 384.846 .425 .912
VAR00018 333.1250 386.830 .437 .912
VAR00019 332.8250 388.610 .463 .912
VAR00020 333.2750 394.102 .146 .914
VAR00021 332.6250 399.163 -.025 .915
VAR00022 332.0500 386.100 .586 .912
VAR00023 332.2750 387.999 .400 .912
VAR00024 332.0250 389.974 .451 .912
VAR00025 332.6000 391.579 .402 .913
VAR00026 332.4250 397.994 .038 .914
VAR00027 332.5500 381.126 .626 .911
VAR00028 332.3000 389.292 .378 .913
VAR00029 332.5750 388.866 .432 .912
VAR00030 332.7000 383.446 .604 .911
VAR00031 333.0500 385.638 .559 .912
VAR00032 332.3750 392.138 .200 .914
VAR00033 332.2500 390.551 .376 .913
VAR00034 332.7750 390.281 .375 .913
VAR00035 332.6000 392.656 .342 .913
VAR00036 332.5250 383.692 .550 .911
VAR00037 332.6000 381.528 .682 .911
VAR00038 333.4750 410.256 -.409 .918
VAR00039 332.9000 397.990 .014 .915
VAR00040 332.7500 390.756 .458 .912
VAR00041 333.8000 410.389 -.501 .917
VAR00042 332.3750 385.420 .608 .911
VAR00043 332.9000 393.118 .203 .914
VAR00044 332.3250 383.558 .520 .911
VAR00045 332.1500 384.182 .665 .911
VAR00046 332.2750 383.128 .675 .911
VAR00047 332.5750 382.815 .654 .911
VAR00048 332.5750 387.122 .559 I .912 I
VAR00049 332.3250 383.8151 .539 .911
VAR00050 332.4750 388.102 ' .537 .912
VAR00051 332.5500 387.690 .637 .912
VAR00052 333.1500 386.285 .523 .912
VAR00053 332.6250 387.215 .609 .912
VAR00054 332.6500 390.131 .559 .912
VAR00055 332.8000 386.862 .597 .912
VAR00056 332.5500 393.126 .256 .913
VAR00057 332.2500 390.808 .403 .913
VAR00058 333.0500 397.279 .063 .914
VAR00059 332.4250 391.071 .382 .913
VAR00060 333.1250 397.138 .061 .914
VAR00061 333.3000 399.754 -.048 .915
VAR00062 332.2500 386.500 .567 .912
VAR00063 332.3250 393.097 .299 .913
VAR00064 332.6000 389.067 .545 .912
VAR00065 332.6000 389.426 .466 .912
VAR00066 333.0500 391.844 .268 .913
VAR00067 332.5750 393.379 .327 .913
VAR00068 332.6500 391.382 .479 .912
VAR00069 332.4000 387.118 .597 .912
VAR00070 334.0500 406.254 -.346 .916
VAR00071 332.6250 390.599 .489 .912
VAR00072 333.1000 398.005 .002 .915
VAR00073 332.2500 387.987 .496 .912
VAR00074 332.9250 403.148 -.189 .916
VAR00075 332.4250 393.379 .322 .913
VAR00076 332.4750 391.076 .435 .912
VAR00077 332.8250 397.174 .077 .914
VAR00078 332.6250 395.266 .329 .913
VAR00079 332.5500 398.100 .063 .914
VAROOOBO 333.7500 403.013 -.276 .915
VAR00081 332.4250 387.943 .570 .912
VAR00082 332.9750 406.025 -.321 .916
VAR00083 332.6250 391.933 .487 .913
VAR00084 333.0250 386.999 .392 .912
VAR00085 332.9250 400.481 -.088 .915
VAR00086 332.8250 405.174 -.357 .916
VAR00087 332.5750 384.507 .687 .911
VAR00088 333.5250 397.640 .059 .914
VAR00089 332.6500 397.362 .092 .914
VAR00090 332.3000 391.446 .380 .913
VAR00091 332.5750 383.738 .725 .911
VAR00092 332.3500 382.182 .746 .911
VAR00093 332.6500 391.003 .619 .912
VAR00094 332.6750 391.302 .532 .912
VAR00095 333.6500 403.259 -.479 .915
VAR00096 333.3000 400.677 -.089 .915
VAR00097 332.8250 400.969 -.113 .915
VAR00098 332.4500 386.921 .455 .912
VAR00099 332.5750 384.712 .456 .912
VAR00100 333.2500 408.654 -.421 .917
VAR00101 332.9000 405.528 -.314 .916
VAR00102 332.8000 389.497 .484 .912
VAR00103 332.8250 396.353 .080 .914
VAR00104 332.7000 389.908 .368 .913
VAR00105 332.7250 389.897 .313 .913
VAR00106 332.5500 389.382 .396 .912
VAR00107 332.6000 390.400 .378 .913
VAR00108 332.7750 405.410 -.251 .917
VAR00109 332.3000 382.215 .563 .911
VAR00110 332.2000 383.241 .657 .911
VAR00111 333.0500 392.510 .260 .913
VAR00112 333.4250 391.328 .319 .913
VAR00113 332.6750 382.174 .729 .911
VAR00114 332.4500 392.305 .404 .913
Summary Item Statistics
Maximum/ Mean Minimum Maximum Ranae Minimum Variance N of Items
Item Means 2.944 1.600 3.625 2.025 2.266 .150 114
Inter-Item Correlations .090 -.820 .897 1.717 -1.094 .063 114
The covariance matnx 1s calculated and used 1n the analysis.
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
335.6500 398.951 19.97376 114
Reliability Statistics Item K3
Cronbach's Alpha Based
on Cronbach's Standardized
Aloha Items N of Items
.914 .918 114
Uji Validitas Skala Kecemasan Try Out Item-Total Statistics
Scale Corrected Squared Scale Mean if Variance if Item-Total Multiple Item Deleted Item Deleted Correlation Correlation
VAR00001 77.0250 75.512 -.504 VAR00002 77.1750 65.994 .537
VAR00003 77.0750 67.148 .364 VAR00004 77.1750 65.020 .661
VAR00005 77.4000 67.118 .533 VAR00006 77.3500 67.464 .414 VAR00007 77.3750 68.189 .407 VAR00008 77.3250 66.122 .666 VAR00009 77.2000 64.523 .670 VAR00010 77.7000 64.933 .621 VAR00011 77.3250 66.122 .666 VAR00012 77.4000 66.451 .640 VAR00013 77.4000 65.477 .684 VAR00014 77.3500 65.259 .644 VAR00015 77.3500 65.977 .738 VAR00016 77.3000 75.856 -.488 VAR00017 77.3750 73.369 -.403
VAR00018 76.9250 64.430 .666 VAR00019 77.0750 66.225 .430 VAR00020 77.1750 66.610 .414 VAR00021 77.0000 65.744 .515 VAR00022 77.1750 66.148 .518 VAR00023 77.4000 67.221 .645 VAR00024 77.4500 68.664 .357 VAR00025 77.4000 67.477 .594 VAR00026 77.4500 69.279 .354 VAR00027 77.1000 66.297 .393 VAR00028 77.2500 66.654 .401 VAR00029 77.3750 65.984 .578 VAR00030 77.4250 67.276 .556 VAR00031 77.3750 67.266 .472 VAR00032 77.5750 66.917 .466 VAR00033 77.4250 67.635 .650 VAR00034 77.1500 63.310 .722 VAR00035 77.3250 64.789 .676 VAR00036 77.4000 66.605 .525 VAR00037 77.4500 66.510 .535
Cronbach's Alpha if Item
Deleted .920
.903
.905
.901
.903
' .904 I .905
.901
.900
.901
.901
.902
.901
.901
.901
.922
.914
.900
.904
.905
.903
.903
.903
.905
.903
.906
.905
.905
.902
.903
.904
.904
.903
.899
.900
.903
.903
Summary Item Statistics Kecemasan Try Out
Maximum/ N of Mean Minimum Maximum Ra""" Minimum Variance Items
Item Means 2.147 1.750 2.525 .775 1.443 .027 37 Inter-Item .237 -.655 .897 1.552 -1.368 .086 37 Correlations
The covanance matnx 1s calculated and used in the analysis.
Scale Statistics Kecemasan
Mean Variance Std. Deviation N of Items
79.4500 70.664 8.40619 37
Reliability Statistics Kecemasan Try Out
Cronbach's Alpha Based
on Cronbach's Standardized
Aloha Items N of Items
.907 .920 37
Uji Normalitas dengan Chi Square
Uji Normalitas Pesepsi Keselamatan Kerja
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum k3 40 219.1750 20.84729 160.00
Test Statistics
k3 Chi-:;quare a 12.650 df 26 Asymp. Sig. .987
a. 27 cells (100.0%) have expected frequencies less tlian 5. The minimum expected cell frequency is 1.5.
Maximurr
281.0
Uji Normalitas Kecemasan Terhadap Bahaya Kecelakaan dalam Bekerja
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation kecemasan 40 72.8000 9.17410
Test Statlstics
kecemasan Chi-Square• 19.000
df 19 Asymp. Sig. .457
a. 20 cells (100.0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is 2.0.
Minimum Maximum 34.00 89.00
Uji Homogenitas
Uji Homogenitas Persepsi Keselamatan Kerja
Caso Processing Summary
Cases Valid Missina Total
unit N Percent N Percent N Percent k3 satu 4 100.0o/o 0 .0% 4 100.0%~
dua 4 100.0o/t1 0 .Oo/o 4 100.0o/o tiga 5 100.0o/o 0 .Oo/o 5 100.0o/o em pat 8 100.0o/(I 0 .Oo/o 8 100.0% Uma 5 100.0o/o 0 .Oo/o 5 100.0°/o enam 14 100.0o/o 0 .Oo/o 14 100.0%
Tost of Homogeneity of Variance
Levene Statistic df1 df2 Sin.
k3 Based on Mean 1.182 5 34 .338 Based on Median 1.084 5 34 .387 Based on Median and
1.084 5 24.381 .394 with adjusted df Based on trimmed mean 1.147 5 34 .355
Uji Homogenitas Kecemasan terhadap Bahaya Kecelakaan
Case Processing Summary
Cases
Valid Missina Total
oendidikan N Percent N Percent N Percent kecemasan satu 25 100.0% 0 .0% 25 100.0%
dua 4 100.0% 0 .0% 4 100.0%
tiga 11 100.0% 0 .0% 11 100.0%
Test of Homogeneity of Variance
Levene Statistic df1 df2 Sia.
kecemasan Based on Mean .570 2 37 .570 Based on Median .540 2 37 .587 Based on Median and
.540 2 22.058 .590 with adjusted di
Based on trimmed mean .536 2 37 .589
UJI Korelasi Antar Variabel
Descriptive Statistics
N Ranae Minimum Maximum Mean Std. Deviation k3 40 121.00 160.00 281.00 219.1750 20.84729 kecemasan 40 55.00 34.00 89.00 72.8000 9.17410
Valid N (listwise) 40
Correlations
k3 kecemasan k3 Pearson i..;orrelation 1 -.543'' ..
Sig. (2-tailed) .000 N 40 40
kecemasan Pearson Correlation -.543. 1 Sig. (2-tailed) .000 N 40 40
••. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Lampiran Hasil Uji F Persepsi Keselamatan Kerja
Uji F Persepsi Tentang K3 Berdasarkan Masa Kerja
ANOVA
k3
Sum of Sauares df Mean Sauare F Sia.
Between Groups 1896.136 5 379.227 .857 .520 Within Groups 15053.639 34 442.754 Total 16949.775 39
Uji F Persepsi tentang K3 Berdasarkan Unit Ke1ja
ANOVA
k3
Sum of Sauares df Mean Souare F Sia.
Between Groups 4354.461 5 870.892 2.351 .062 Within Groups 12595.314 34 370.450 Total 16949.775 39
Uji F Persepsi Tentang K3 Berdasarkan Usia
ANOVA
k3
Sum of Sauares di Mean Sauare F Sio.
Between Groups 5190.918 6 865.153 2.428 .047 Within Groups 11758.857 33 356.329 Total 16949.775 39
Uji F Persepsi Tentang K3 Berdasarkan Pendidikan
ANOVA
k3
Sum of Sauares di Mean Sauare F Sia.
Between Groups 3443.980 2 1721.990 4.718 .015 Within Groups 13505.795 37 365.021 Total 16949.775 39
Uji F Kecemasan Karyawan Terhadap Bahaya Kecelakaan Berdasarkan
Usia Responden
kecemasan Sum of
Sou ares df tlelween Groups 334.837 Within Groups 2947.563 Total 3282.400
ANOVA
Mean Souare 6 55.806
33 89.320 39
F .625 ~ LJ
Uji F Kecemasan Terhadap Bahaya Kecelakaan Berdasa1rkan Tingkat
Pendidikan Terakhir Responden
kcmasn Sum of Sauares df
Between Groups 58.731 Within Groups 3223.669 Total 3282.400
ANOVA
Mean Souare 2 29.365
37 87.126 39
F .337 ~ LJ
Uji F Kecemasan Terhadap Bahaya Kecelakaan Berdasa1rkan Unit Kerja
ANOVA
kecemasan Sum of
Sau ares df Mean Sauare F Between c;roups 412.375 5 82.475 .977 Within Groups 2870.025 34 84.413 Total 3282.400 39
Uji F Kecemasan Terhadap Bahaya Kecelakaan Berdasarkan Masa Kerja
ANOVA
kecemasan
Sum of Sauares df Mean Sciuare F Sia.
Between Groups 373.567 5 74.713 .873 .509 Within Groups 2908.833 34 85.554 Total 3282.400 39