hubungan perawat-klien dan keluarga fix

7
Hubungan Perawat-Klien dan Keluarga Disusun untuk memenuhi tugas Keperawatan Keluarga Koordinator:Ns. Nurullya Rachma, M.Kep, Sp.Kep.Kom Oleh Ade Rahmah Yulia 22020110130093 Suwaryanti 22020110141012 Isnan Nur Khoirunnisa 22020110141014 Nur Hafizhah Widyaningtyas 22020110141022 Harin Hidayahturochmah 22020110141064

Upload: etika-prisma-karunianingrum

Post on 29-Nov-2015

457 views

Category:

Documents


87 download

DESCRIPTION

Hubungan Perawat-klien Dan Keluarga

TRANSCRIPT

Page 1: Hubungan Perawat-klien Dan Keluarga Fix

Hubungan Perawat-Klien dan Keluarga

Disusun untuk memenuhi tugas Keperawatan Keluarga

Koordinator:Ns. Nurullya Rachma, M.Kep, Sp.Kep.Kom

Oleh

Ade Rahmah Yulia 22020110130093

Suwaryanti 22020110141012

Isnan Nur Khoirunnisa 22020110141014

Nur Hafizhah Widyaningtyas 22020110141022

Harin Hidayahturochmah 22020110141064

JURUSAN KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2013

Page 2: Hubungan Perawat-klien Dan Keluarga Fix

Hubungan perawat-klien dan keluarga

A. Konsep

Hubungan antara perawat, klien, dan keluarga merupakan salah satu

aspek yang mendasari proses keperawatan keluarga. Perawat keluarga

melakukan kunjungan ke rumah pasien secara langsung sehingga dapat terjadi

hubungan melalui komunikasi yang terarah. Hubungan yang dibentuk bersifat

terapeutik dan bukan merupakan hubungan sosial atau interpersonal. Tujuan

utama hubungan tersebut adalah untuk menyelesaikan masalah klien.Selama

menjalin hubungan tersebut, perawat keluarga menggunakan pengetahuan

komunikasi guna memfasilitasi hubungan yang efektif.

Hubungan antara perawat-klien dan keluarga secara umum dijelaskan

dalam model konseptual Albrecth (1990) dalam Efendi (2009) yang

merupakan salah satu model perawatan kesehatan di rumah. Model tersebut

menjelaskan bahwa interaksi dilakukan secara sadar untuk mencapai tujuan

yang telah disepakati diantara ketiga pihak tersebut serta mendukung

kemampuan klien dan keluarga dalam mempertahankan kesehatannya.

Prinsip hubungan perawat-klien dan keluarga menurut Maurer (2013) :

1. Fokus intervensi perawat adalah keluarga.

2. Intervensi yang diberikan dapat berfokus pada seluruh kebutuhan

kesehatan dan meliputi 3 level pencegahan :

a. Prevensi primer, ditujukan bagi orang-orang yang termasuk

kelompok risiko tinggi, yakni mereka yang belum menderita tetapi

berpotensi untuk menderita. Perawat harus mengenalkan faktor-

faktor yang berpengaruh terhadap timbulnya dan upaya yang perlu

dilakukan untuk menghilangkan faktor-faktor tersebut. Sejak masa

prasekolah hendaknya telah ditanamkan pengertian tentang

pentingnya latihan jasmani teratur, pola, dan jenis makanan yang

sehat, menjaga badan agar tidak terlalu gemuk dan risiko merokok.

b. Prevensi sekunder bertujuan untuk mencegah atau menghambat

timbulnya penyulit dengan tindakan deteksi dini dan memberikan

intervensi keperawatan sejak awal penyakit. Dalam mengelola, sejak

awal harus diwaspadai dan dicegah untuk kemungkinan terjadinya

Page 3: Hubungan Perawat-klien Dan Keluarga Fix

penyulit menahun. Penyuluhan mengenai penyakit dan

pengelolaannya secara mandiri memegang peranan penting untuk

meningkatkan kepatuhan pasien. Sistem rujukan yang baik akan

sangat mendukung pelayanan kesehatan primer yang merupakan

ujung tombak pengelolaan.

c. Prevensi tersier. Apabila sudah penyulit menahun maka perawat

harus berusaha mencegah terjadinya kecacatan atau komplikasi lebih

lanjut, dan merehabilitasi pasien sedini mungkin, sebelum kecacatan

tersebut menetap. Pendidikan kesehatan bertujuan untuk melindungi

upaya rekonstitusi, yaitu mendorong untuk patuh mengikuti

program, pendidikan kesehatan kepada keluarga untuk mencegah

hipoglikemia terulang dan memelihara stabilitas klien. (Allender&

Spradley, 2005)

3. Keluarga tetap memiliki otonomi untuk mengambil keputusan terhadap

kesehatannya.

4. Perawat adalah tamu di rumah keluarga.

Perawat yang melakukan kunjungan rumah berkewajiban untuk

mempertimbangkan etika dan kebudayaan yang berlaku di keluarga

tersebut. Perawat dapat menunjukkan sikap-sikap sebagi seorang tamu dan

menghargai jamuan yang telah disediakan oleh klien. Sikap tersebut dapat

mendekatkan hubungan antara perawat, klien, dan keluarga. Selain itu,

perawat sebaiknya selalu membuat kontrak sebelum melakukan

kunjungan.

B. Gambaran Umum

Hubungan perawat-klien dan keluarga merupakan hal yang sangat

penting bagi perawat terutama perawat komunitas. Hal ini disebabkan karena

dengan kunjungan ke rumah, perawat dapat memiliki perhatian yang

menyeluruh terhadap segala masalah kesehatan yang ditemukan dan

diidentifikasi dari keluarga tertentu atau sekelompok keluarga tertentu. Meski

demikian, perawat harus didasari oleh kemampuan klinik yang memadai.

Page 4: Hubungan Perawat-klien Dan Keluarga Fix

Sangat penting bagi perawat untuk berinteraksi dengan sebanyak

mungkin anggota keluarga. Perawat perlu membina hubungan saling percaya

antara perawat-klien dan keluarga agar pada pengkajian berikutnya dapat

lebih memahami dan mengidentifikasi masalah-masalah kesehatan yang

aktual maupun potensial yang terdapat pada setiap anggota keluarga.

Sehingga dengan membina hubungan terapeutik antara perawat-klien dan

keluarga dapat menghasilkan tindakan dan intervensi keperawatan dalam

mengatasi segala macam masalah yang dialami oleh setiap anggota keluarga.

Page 5: Hubungan Perawat-klien Dan Keluarga Fix

Daftar Pustaka

Efendi, Ferry & Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan

Praktik dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Maurer, Frances A & Claudia M. Smith. 2013. Community / Public Health

Nursing Practice: Health for Families and Populations. Missouri: Elsevier

Saunders

Mubarak, Wahit Iqbal. 2005. Pengantar Keperawatan Komunitas. Jakarta: CV.

Sagung Seto

Mubarak, Wahit Iqbal; Santoso, Bambang Adi; dkk. 2006. Ilmu Keperawatan

Komunitas 2. Jakarta: CV. Sagung Seto