hubungan pengungkapan corporate social …repository.usd.ac.id/35931/2/152114013_full.pdf ·...
TRANSCRIPT
HUBUNGAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY DAN PROFITABILITAS DENGAN
PENGHINDARAN PAJAK
(Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI tahun 2016-2018)
S K R I P S I
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Christopher Hastian
NIM : 152114013
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
HUBUNGAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY DAN PROFITABILITAS DENGAN
PENGHINDARAN PAJAK
(Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI tahun 2016-2018)
S K R I P S I
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Christopher Hastian
NIM : 152114013
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
“Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataan-Mu.”
(Doa Angelus)
“Tinggalkanlah segala jenis dharma dan hanya menyerahkan diri kepada-Ku.
Aku akan menyelamatkan engkau dari segala reaksi dosa. Jangan Takut.”
(Bhagavad Gita: Sloka 18.66)
“Menjadi seseorang yang luar biasa adalah akibat dari proses penderitaan yang
sangat panjang”
(Mark Manson)
“Ini akan berlalu”
(Ajahn Brahm)
Kupersembahkan untuk:
Tuhan Yang Maha Kuasa
Orang Tuaku: Agustinus Widjianta dan Fransiska Titik Lestari
Adikku Alexander Tito Nugraha
Semua sahabat-sahabatku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI
==========================================================
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:
HUBUNGAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY
DAN PROFITABILITAS DENGAN PENGHINDARAN PAJAK
(Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI tahun 2016-2018)
dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 14 Oktober 2019 adalah hasil karya saya
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi
ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil
dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol
yang menunjukkan seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat
bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari
tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan kepada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak,
dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil
tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan
tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya
sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya
terima.
Yogyakarta, 31 Oktober 2019
Yang membuat pernyataan,
(Christopher Hastian)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Christopher Hastian
NIM : 152114013
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: “HUBUNGAN
PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN
PROFITABILITAS DENGAN PENGHINDARAN PAJAK” Studi Empiris
Pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI tahun 2016-2018.
Dengan demikian, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain untuk
kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan
royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 31 Oktober 2019
Yang Menyatakan
(Christopher Hastian)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terimakasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memeroleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan
dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih
yang tak terhingga kepada:
1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc. Ph. D. selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan
mengembangkan kepribadian pada penulis.
2. Albertus Yudi Yuniarto, S.E., MBA selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk
belajar dan mengembangkan mindset bisnis pada penulis.
3. Drs. Y.P. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA., CA selaku Ketua Program Studi
Akuntansi yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan
mengembangkan mindset sebagai seorang calon akuntan pada penulis.
4. Dr. Fr. Reni Retno Anggraini, M.Si., Ak., CA selaku Dosen Pembimbing
Akademik yang selalu memotivasi penulis ketika bimbingan rencana studi
dan kesempatan lainnya agar penulis dapat menyelesaikan kuliah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
5. Dr. Fr. Ninik Yudianti, M.Acc., QIA selaku Dosen Pembimbing Skripsi
yang selalu memberikan arahan, kritikan, motivasi, dan sharing mengenai
kehidupan selama pengerjaan skripsi.
6. Drs. Agustinus Widjianta dan Dra. Fransiska Titik Lestari selaku orang tua
penulis yang selalu memberikan kasih sayang, perhatian, motivasi, uang
jajan, dan uang kuliah tetap.
7. Alexander Tito Nugraha selaku adik dari penulis yang selalu menghibur
penulis ketika sedang mengalami kebingungan dalam proses pengerjaan
skripsi dengan cara mengajak bermain game.
8. Paulus Budi Pamungkas dan keluarga yang selalu mendukung dan
memberikan saran kepada penulis setiap penulis merasa bimbang dalam
penulisan karya tulis ini.
9. Pakde Yanto, Bude Yani, Mas Yudha, dan Mas Treda yang selama proses
penulisan skripsi memberikan dukungan dan perhatian kepada penulis agar
semangat untuk kuliah.
10. A. Raras Anindiati Ningtyas dan keluarga yang selalu mendukung penulis,
menghibur penulis, membantu pengembangan diri, dan menemani penulis
selama ini.
11. Ignaz Pradhana dan Yosep Agni sebagai sahabat penulis yang selalu
menghibur penulis ketika penulis mengalami kegagalan dalam proses
kuliah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
12. Bondan Suto P. sebagai sahabat dan teman diskusi penulis yang selalu
menghibur dan berdiskusi dengan filosofi selama proses kuliah dan selama
proses mengerjakan skripsi.
13. Mario Harvey C. H. sebagai sahabat penulis yang selalu menemani
penulis nongkrong ketika penulis tidak ada kerjaan dan ketika penulis
sedang mengalami kegundahan hati selama proses kuliah.
14. Mas Arya, sebagai pemilik Kedai Hari Baik yang menjadi teman diskusi
penulis ketika penulis sedang dalam posisi bingung mengerjakan skripsi.
15. Teman-teman MPAT kelas A yang selalu menyemangati penulis ketika
penulis sedang mengalami kejenuhan proses pengerjaan skripsi.
16. Teman-teman Kursus Musik Zianturi: Mas Windho, Mas Gunawan, Mbak
Cicil, Mbak Putri, Tata dan Rifa yang sudah menyediakan waktu untuk
mendengar curahan hati penulis mengenai proses pengerjaan skripsi
penulis.
17. Karyawan Jempol Laundry dan Kios Fotokopi Gemilang yang selalu
membantu dan mendoakan penulis selama penulis mengerjakan skripsi.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 31 Oktober 2019
(Christopher Hastian)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ............................ v
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA TULIS ........................ vi
HALAMAN KATA PENGANTAR .................................................................. vii
HALAMAN DAFTAR ISI .................................................................................... x
HALAMAN DAFTAR TABEL ........................................................................ xii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ................................................................... xiii
HALAMAN ABSTRAK ................................................................................... xiv
HALAMAN ABSTRACT ................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian .................................................................... 5
E. Sistematika Penulisan ................................................................ 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA ..................................................................... 7
A. Teori Legitimasi ........................................................................ 7
B. Political Cost Hypotesis ............................................................ 8
C. Corporate Social Responsibility ............................................... 8
D. Standar GRI ............................................................................. 11
E. Profitabilitas ............................................................................ 19
F. Penghindaran Pajak ................................................................. 20
G. Hubungan Pengungkapan Corporate Social Responsibility
dengan Pemghindaran Pajak ................................................... 24
H. Hubungan Profitabilitas dengan Penghindaran Pajak ............. 26
I. Pengembangan Hipotesis ........................................................ 28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................... 32
A. Jenis Penelitian ........................................................................ 32
B. Objek Penelitian ...................................................................... 32
C. Jenis Data dan Sumber Data ................................................... 32
D. Populasi Sasaran ...................................................................... 33
E. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 33
F. Variabel Penelitian dan Pengukuran Variabel ........................ 33
G. Teknik Analisis Data ............................................................... 40
BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN ........................ 48
A. Populasi Sasaran ...................................................................... 48
B. Deskripsi Data ......................................................................... 53
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ................................ 68
A. Analisis Data ........................................................................... 68
B. Pembahasan ............................................................................. 76
BAB VI PENUTUP .................................................................................... 81
A. Kesimpulan ............................................................................. 81
B. Keterbatasan Penelitian ........................................................... 81
C. Saran ........................................................................................ 82
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 83
LAMPIRAN ......................................................................................................... 86
LAMPIRAN 1 Template Penilaian Kualitas Pengungkapan Corporate Social
Responsibility ........................................................................................................ 87
LAMPIRAN 2 Pengolahan Data Menggunakan SPSS .................................. 105
LAMPIRAN 3 Identitas Perusahaan yang Diteliti ........................................ 108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Penentuan Populasi Sasaran ............................................................ 49
Tabel 4.2 Jumlah Anggota Populasi Sasaran .................................................. 49
Tabel 4.3 Skor Kualitas Pengungkapan Corporate Social Responsibility ....... 54
Tabel 4.4 Profitabilitas Perusahaan selama Tahun 2016-2018 ........................ 59
Tabel 4.5 Tingkat Penghindaran Pajak ............................................................ 63
Tabel 5.1 Hasil Statistik Deskriptif .................................................................... 68
Tabel 5.2 Hasil Uji Normalitas One Kolmogorov-Smirnov .............................. 70
Tabel 5.3 Data Ordinal Pengungkapan CSR, Penghindaran Pajak, dan
Profitabilitas ........................................................................................................ 74
Tabel 5.4 Hasil Pengujian Spearman Rank: Pengungkapan Corporate Social
Responsibility dengan Penghindaran Pajak dan Profitabilitas dengan
Penghindaran Pajak ............................................................................................ 75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Rerangka Konseptual Penyatuan Perencanaan Pajak .............. 22
Gambar 5.1 Histogram Penghindaran Pajak ................................................... 71
Gambar 5.2 Histogram Skor Kualitas Pengungkapan Corporate Social
Responsibility ........................................................................................................ 72
Gambar 5.3 Histogram Profitabilitas Perusahaan .......................................... 73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
ABSTRAK
HUBUNGAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY DAN PROFITABILITAS DENGAN
PENGHINDARAN PAJAK
(Studi Empiris Pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI tahun 2016-2018)
Christopher Hastian
NIM: 152114013
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara:
pengungkapan corporate social responsibility dan profitabilitas dengan
penghindaran pajak. Terdapat dua alasan penelitian ini penting untuk dilakukan.
Pertama jika terbukti terdapat hubungan negatif antara pengungkapan corporate
social responsibility dengan penghindaran pajak, maka penelitian ini dapat
menjadi masukan bagi pemerintah untuk memperkuat kebijakan mengenai
corporate social responsibility untuk mengurangi penghindaran pajak. Kedua jika
terbukti terdapat hubungan positif antara profitabilitas dengan penghindaran
pajak, maka penelitian ini dapat menjadi masukan untuk pemerintah untuk
mengevaluasi kebijakan mengenai sanksi bagi penghindaran pajak yang masuk
kategori ilegal.
Jenis penelitian ini adalah penelitian empiris. Objek penelitian ini adalah
sustainability report dan laporan tahunan perusahaan selama tahun 2016-2018.
Data yang digunakan peneliti adalah data sekunder. Data diperoleh dari BEI dan
website perusahaan. Data dikumpulkan dengan teknik dokumentasi. Teknik
analisis data menggunakan analisis spearman rank.
Hasil penelitian ini menunjukan tidak terdapat hubungan negatif antara
pengungkapan corporate social responsibility dengan penghindaran pajak.
Penlitian ini juga menunjukkan terdapat hubungan positif antara profitabilitas
dengan penghindaran pajak. Artinya peningkatan pada profitabilitas perusahaan
akan diikuti dengan peningkatan penghindaran pajak.
Kata Kunci: Pengungkapan Corporate Social Responsibility, Sustainability
Report, Profitabilitas, Penghindaran Pajak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
ABSTRACT
THE RELATIONSHIP BETWEEN CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY DISCLOSURE AND PROFITABILTY WITH
TAX AVOIDANCE
(Empirical Study at Public Firm Listed In ISE in the Year 2016-2018)
Christopher Hastian
NIM: 152114013
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
This study aims in identifying the relationship between corporate social
responsibility disclosure and profitability with tax avoidance. There are two
reasons this study is important to be conducted. Firstly if it is proven that there is
negative relationship between corporate social responsibility disclosure and tax
avoidance, then this study can be a feedback for the government to strengthen
policies regarding corporate social responsibility to reduce tax avoidance.
Secondly if it is proven there is positive relationship between profitability and tax
avoidance, then this study can be a feedback for the government to evaluate
policies regarding sanctions for illegal tax avoidance.
This study is an empirical study. The objects of this study were
sustainability report and annual report in the year 2016-2018. The researcher used
secondary data. The data obtained from Indonesian Stock Exchange’s website and
the website of the companies. The data was collected by using documentation
techniques. For analyzing the data, the researcher used spearman’s rank analysis.
As for the result, there is no negative relationship between corporate social
responsibility disclosure and tax avoidance. However, there is a positive
relationship between profitability and tax avoidance, which means the increase in
company’s profitability will be followed by the increase of tax avoidance.
Key Word: Corporate Social Responsibility Disclosure, Sustainability Report,
Profitablity, Tax Avoidance
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa kegiatan usaha dari suatu
perusahaan akan memiliki dampak pada lingkungan maupun masyarakat.
Dampak yang ditimbulkan dari kegiatan usaha perusahaan dapat berupa
dampak positif maupun negatif. Salah satu dampak positif yang muncul dari
kegiatan usaha perusahaan adalah munculnya lapangan pekerjaan bagi
masyarakat. Di sisi lain, dampak negatif yang muncul dari kegiatan usaha
perusahaan adalah munculnya sengketa dengan masyarakat di sekitar lokasi
usaha perusahan karena hilangnya lahan milik masyarakat. Selain itu terdapat
dampak negatif di bidang lingkungan seperti pencemaran air karena limbah
yang berasal dari kegiatan usaha perusahaan.
Untuk mengurangi dampak negatif dari kegiatan usaha perusahaan,
Pemerintah Indonesia memiliki peraturan yang mewajibkan perseroan terbatas
untuk melakukan corporate social responsibility. Peraturan yang dimaksud
adalah Undang-Undang No. 40 Tahun 2007. Pada pasal 74 ayat 1 sudah diatur
bahwa perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/ atau
berkaitan dengan sumber daya alam wajib melakukan Tanggung Jawab Sosial
dan Lingkungan. Berdasarkan Pasal 66 ayat 2c Undang-Undang No. 40 Tahun
2007, aktivitas corporate social responsibility wajib dilaporkan dalam laporan
tahunan perusahaan. Informasi mengenai corporate social responsibility yang
sudah dilakukan perusahaan dapat juga dilaporkan dalam sustainability report.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Format yang digunakan dalam menyusun sustainability report pada umumnya
adalah standar dari GRI. Sustainability report dapat dianggap sebagai laporan
non keuangan atau laporan corporate social responsibility dari perusahaan
(www.globalreporting.org). Pengungkapan corporate social responsibility
memiliki tujuan untuk memberikan reputasi positif bagi perusahaan oleh
masyarakat.
Pada era ini pengungkapan corporate social responsibility sering
dikaitkan dengan penghindaran pajak. Perusahaan sejatinya memiliki
kebutuhan untuk diakui oleh masyarakat agar perusahaan dapat
mempertahankan kelangsungan hidupnya. Corporate social responsibility
yang dilakukan oleh perusahaan merupakan suatu upaya untuk
mempertahankan reputasi yang baik di masyarakat. Namun, terdapat tindakan
yang memiliki risiko untuk merusak reputasi yang baik di masyarakat, seperti
penghindaran pajak. Lanis dan Richardson (2012) menemukan bahwa 408
perusahaan di Australia yang mengungkapkan kegiatan corporate social
responsibility yang tinggi cenderung melakukan penghindaran pajak yang
rendah. Penelitian tersebut menjelaskan bahwa perusahaan yang sudah
mengungkapkan pelaksanaan corporate social secara baik dengan maksud
untuk meningkatkan reputasi positif akan mengurangi kegiatan penghindaran
pajak karena takut merusak reputasi positif yang sudah dibangun. Hidayat et
al. (2016) juga menemukan bahwa perusahaan yang mengungkapkan
corporate social responsibility yang tinggi cenderung tidak melakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
penghindaran pajak. Penelitian tersebut mengambil populasi pada perusahaan
manufaktur yang sahamnya tercatat di BEI di tahun 2011-2015.
Terdapat faktor lain yang memiliki hubungan dengan penghindaran
pajak. Faktor tersebut adalah profitabilitas perusahaan. Profitabilitas
perusahaan merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.
Laba yang tinggi selalu dikaitkan dengan beban pajak perusahaan. Beban
pajak yang tinggi menyebabkan laba yang akan diberikan dalam bentuk
dividen ke pemegang saham menjadi berkurang. Untuk itu pemegang saham
akan memperjuangkan laba dari perusahaannya, dengan cara memberikan
bonus pada manajer apabila manajer dapat mengurangi pajak. Manajer akan
berusaha untuk menghindari pajak dengan maksud mendapat bonus dari
pemegang saham. Irianto et al. (2017) menemukan peningkatan kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba akan diikuti dengan peningkatan
penghindaran pajak yang dilakukan oleh perusahaan. Perusahaan yang
menjadi objek penelitian tersebut adalah perusahaan manufaktur yang
sahamnya terdaftar di BEI selama tahun 2016. Gagasan tersebut didukung
oleh Susanti (2018) yang juga menemukan bahwa profitabilitas memiliki
hubungan positif dengan penghindaran pajak. Penelitian tersebut mengamati
perusahaan pertanian dan pertambangan yang sahamnya selama tahun 2012-
2017 terdaftar di BEI.
Berdasarkan uraian tersebut peneliti tertarik untuk meneliti kembali
hubungan antara pengungkapan corporate social responsibility dengan
penghindaran pajak dan hubungan antara profitabilitas dan penghindaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
pajak. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah pada
penelitian ini perusahaan yang menjadi objek pengamatan adalah semua
sektor perusahaan yang sahamnya tercatat di BEI selama tahun 2016-2018 dan
penilaian pengungkapan corporate social responsibility menggunakan skala
kualitas pengungkapan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah
terdapat hubungan antara pengungkapan corporate social responsibility
dengan penghindaran pajak dan hubungan profitabilitas dengan penghindaran
pajak. Terdapat dua alasan penelitian ini penting untuk dilakukan. Pertama,
jika terdapat hubungan negatif antara pengungkapan corporate social
responsibility dengan penghindaran pajak, maka penelitian ini dapat menjadi
masukan bagi pemerintah untuk memperkuat kebijakan mengenai corporate
social responsibility untuk mengurangi penghindaran pajak. Kedua, jika
terdapat hubungan positif antara profitabilitas dengan penghindaran pajak,
maka penelitian ini dapat menjadi masukan bagi pemerintah untuk
mengevaluasi kebijakan mengenai sanksi penghindaran pajak yang masuk
dalam kategori ilegal.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah terdapat hubungan negatif antara pengungkapan corporate
social responsibility dengan penghindaran pajak?
2. Apakah terdapat hubungan positif antara profitabilitas dengan
penghindaran pajak?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui apakah terdapat hubungan negatif antara pengungkapan
corporate social responsibility dengan penghindaran pajak.
2. Mengetahui apakah terdapat hubungan positif antara profitabilitas
dengan penghindaran pajak.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Pemerintah Indonesia
Penelitian ini dapat menjadi umpan balik bagi pemerintah Indonesia
mengenai hubungan pengungkapan corporate social responsibility
dengan penghindaran pajak dan hubungan profitabilitas dengan
penghindaran pajak. Diharapkan pemerintah dapat mempertimbangkan
dan menyusun kebijakan perpajakan yang sedemikian rupa, sehingga
pemasukan negara dapat menjadi lebih banyak .
2. Bagi Akademisi
Penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi kalangan akademisi yang
tertarik melakukan penelitian mengenai hubungan corporate social
responsibility, profitabilitas, dan penghindaran pajak.
3. Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat menjadi wawasan bagi peneliti untuk mengetahui
hubungan pengungkapan corporate social responsibility dan
profitabilitas dengan penghindaran pajak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
E. Sistematika Penulisan
Penulisan skripsi ini terdiri dari enam bab yaitu:
BAB I PENDAHULUAN, merupakan bagian skripsi yang berisi:
Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian,
Manfaat Penelitian, dan Sistematika Penulisan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA, merupakan bagian skripsi yang berisi:
Teori Pendukung dalam Penelitian dan Pengembangan
Hipotesis.
BAB III METODE PENELITIAN, merupakan bagian skripsi yang
berisi: Jenis Penelitian, Objek Penelitian, Teknik
Pengambilan Populasi Sasaran, Teknik Pengumpulan Data,
Variabel Penelitian dan Pengukuran Variabel, dan Teknik
Analisis Data.
BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN, merupakan
bagian dalam skripsi yang berisi objek penelitian secara
garis besar.
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN, merupakan
bagian dalam skripsi yang berisi: Deskripsi Data, Analisis
Data, Hasil Penelitian dan Pembahasan
BAB VI PENUTUP, merupakan bagian dalam skripsi yang berisi:
Kesimpulan, Keterbatasan Penelitian, dan Saran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Teori Legitimasi
Teori legitimasi adalah teori yang fokus pada interaksi perusahaan
dengan para stakeholder. Perusahaan memiliki kebutuhan untuk diakui
atau dilegitimasi dari stakeholder agar keberlangsungan perusahaaan dapat
dipertahankan. Cara untuk memperoleh legitimasi adalah dengan
melakukan corporate social responsibility (Gunawan, 2017: 427).
Legitimasi adalah status atau kondisi ketika nilai-nilai yang dianut
suatu perusahaan sejalan dengan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
Perusahaan akan berusaha agar aktivitas operasinya tidak bertentangan
dengan nilai-nilai yang dianut di masyarakat (Harsanti, 2011: 206).
Perusahaan akan selalu berusaha agar operasinya tidak bertentangan
dengan masyarakat karena perusahaan memiliki kontrak sosial dengan
masyarakat. Kontrak sosial adalah pengakuan yang diberikan masyarakat
agar perusahaan dapat beroperasi dengan syarat perusahaan melakukan
tindakan yang sesuai dengan harapan masyarakat (Guthrie dan Parker,
1989: 344). Jika perusahaan melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan
nilai-nilai yang dianut atau yang diharapkan masyarakat,maka
keberlangsungan hidup perusahaan dapat terganggu (Gunawan, 2017,
427).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
B. Political Cost Hypotesis
Political cost hypotesis merupakan bagian dari teori akuntansi
positif. Teori akuntansi positif adalah teori yang menjelaskan dan
memprediksikan fenomena tertentu seperti memilih kebijakan akuntansi
dan cara perusahaan merespon standar akuntansi yang sedang diajukan
(Watts dan Zimmerman, 1990: 133). Teori akuntansi positif menjelaskan
hubungan antara: manajemen dengan pemilik, manajemen dengan
kreditur, dan manajer dengan pemerintah (Januarti, 2004: 89). Political
cost hypotesis menjelaskan hubungan antara manajer dengan pemerintah.
Political cost hypotesis adalah hipotesis yang menyatakan bahwa
perusahaan yang memiliki laba yang tinggi akan menggeser
pendapatannya pada periode ini ke periode yang akan datang untuk
menghindari biaya politik (Watts dan Zimmerman, 1990: 152).
C. Corporate Social Responsibility
1. Definisi
Corporate Social Responsibility adalah tanggung jawab suatu
bisnis dalam memenuhi harapan masyarakat dalam ekonomi, hukum,
etika, dan kedermawanan (Carroll, 1979: 499).
Corporate social responsibility dapat juga diartikan sebagai
kewajiban dari pengelola bisnis atau manajer untuk memilih berbagai
alternatif keputusan serta menjalankannya dengan cara yang dapat
memberikan manfaat bagi kepentingan perusahan dan masyarakat
umum (Lukviarman, 2016: 84).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
2. Pelaksanaan Corporate Social Responsibility di Indonesia
Di Indonesia pelaksanaan corporate social responsibility bagi
perusahaan besar, dibagi kedalam dua kelompok. Kelompok tersebut
antara lain: perusahaan besar yang sukarela melaksanakan corporate
social responsibility dan perusahaan besar yang diwajibkan
melaksanakan corporate social responsibility (Solihin, 2016: 162).
Perusahaan besar yang sukarela melaksanakan corporate social
responsibility di bagi menjadi dua golongan, yaitu: perusahaan
multinasional dan perusahaan domestik. Pelaksanaan corporate social
responsibility yang dilakukan perusahaan multinasional sangat
dipengaruhi oleh pelaksanaan corporate social responsibility pada
negara asal perusahaan multinasional tersebut. Artinya semakin baik
pelaksanaan corporate social responsibility di negara asal perusahaan
multinasional, maka semakin baik juga pelaksanaan corporate social
responsibility di Indonesia. Sedangkan pelaksanaan corporate social
responsibility pada perusahaan domestik belum dapat optimal.
Alasasannya karena pengalaman dalam mengelola kegiatan corporate
social responsibility belum banyak (Solihin, 2016: 162).
Perusahaan besar yang diwajibkan melaksanakan corporate social
responsibility dibagi menjadi dua, yaitu: perusahaan yang mengolah
atau terkait dengan sumber daya alam dan BUMN. Pelaksanaan
corporate social responsibility yang dilakukan oleh perusahaan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
mengolah atau terkait dengan sumber daya alam diatur dalam
Undang-Undang No. 40 Tahun 2007. Adanya regulasi ini diharapkan
dapat mencegah munculnya dampak negatif yang akan muncul dari
kegiatan usaha perusahaan (Solihin, 2016: 165). Sedangkan bagi
BUMN, perusahaan wajib menyisihkan satu sampai dengan lima
persen dari laba yang diperoleh untuk melakukan pembinaan pada
usaha kecil mikro menengah. Harapan dari adanya kebijakan tersebut
adalah terciptanya lapangan kerja bagi angkatan kerja yang
membutuhkan pekerjaan (Solihin, 2016: 168).
3. Pengungkapan Corporate Social Responsibility
Pengungkapan corporate social responsibility adalah proses
penyedian informasi yang dirancang untuk melaksanakan
akuntabilitas sosial. Tindakan pengungkapan corporate social
responsibility yang dilakukan oleh suatu organisasi dapat dilaporkan
ke dalam laporan tahunan, publikasi khusus, dan iklan yang
berorientasi sosial (Lanis dan Richardson, 2012: 87). Salah satu
bentuk publikasi khusus dapat dilakukan melalui sustainability report.
Salah satu format digunakan untuk melakukan pengungkapan
corporate social responsibility dalam sustainability report adalah
standar GRI. Standar GRI digunakan karena memiliki konsistensi,
sehingga dapat digunakan untuk segala jenis organisasi tanpa
memandang ukuran, sektor usaha, dan lokasi organisasi (Christofi et
al., 2012: 164).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
D. Standar GRI
1. Pengertian Standar GRI
Standar GRI merupakan standar untuk pelaporan dampak ekonomi,
lingkungan, dan sosial kepada masyarakat. Pelaporan keberlanjutan
yang didasarkan pada standar GRI memberikan kontribusi positif atau
negatif organisasi bagi pembangunan berkelanjutan. Dengan
menyiapkan laporan keberlanjutan sesuai dengan standar GRI,
perusahaan telah memberikan gambaran tentang topik material
organisasi, dampak terkaitnya, dan cara mengelola dampak-dampak
tersebut (www.globalreporting.org).
2. Sustainability Report
Sustainability Report merupakan suatu laporan yang
diterbitkan oleh perusahaan atau organisasi mengenai dampak
ekonomi, lingkungan, dan sosial yang disebabkan oleh kegiatan usaha
perusahaan atau organisasi. Sustainability Report menyediakan nilai-
nilai organisasi, model tata kelola, dan menunjukkan hubungan antara
strategi dan komitmennya terhadap ekonomi global yang
berkelanjutan. Sustainability Report dapat dikatakan sebagai platform
utama untuk mengomunikasikan kinerja dan dampak keberlanjutan
baik positif maupun negatif. Sustainability Report dapat dianggap
sebagai laporan non keuangan perusahaan yang setara dengan laporan
triple bottom line dan laporan corporate social responsibility
(www.globalreporting.org).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
3. Prinsip- Prinsip Pelaporan Menggunakan Standar GRI
a. Prinsip- Prinsip untuk Menentukan Isi Laporan
1) Inklusivitas Pemangku Kepentingan
Organisasi pelapor harus mengidentifikasi para pemangku
kepentingan dan menentukan cara organisasi pelapor
menanggapi ekspektasi dan kepentingan yang masuk akal dari
pemangku kepentingan. Pemangku kepentingan yang dimaksud
dalam konteks ini adalah karyawan, pemegang saham, pemasok,
kelompok rentan, masyarakat lokal, dan LSM. Cara untuk
mengidentifikasi harapan pemangku kepentingan adalah:
pemberian umpan balik dari pemangku kepentingan ke
perusahaan dan mempelajari kajian dari komunitas ilmiah,
pemberitaan media dan kegiatan kolaboratif dengan media
(Global Reporting Initiative 101, 2016: 8).
2) Konteks Keberlanjutan
Laporan yang diterbitkan harus menyajikan kinerja
organisasi pelapor dalam konteks keberlanjutan yang lebih luas.
Keberlanjutan yang dimaksud adalah adanya pembangunan
yang memenuhi kebutuhan saat ini tanpa membahayakan
kemampuan generasi masa depan untuk memenuhi
kebutuhannya. Pembangunan keberlanjutan mencakup tiga
dimensi antara lain: ekonomi, lingkungan, dan sosial. Cara
untuk menerapkan prinsip ini adalah dengan menjabarkan cara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
organisasi memberikan kontribusi di masa yang akan datang
(Global Reporting Initiative 101, 2016: 9).
3) Materialitas
Laporan harus mencakup topik yang: mencerminkan
dampak sosial, lingkungan, dan ekonomi signifikan organisasi
pelapor, atau secara substansial memengaruhi penilaian dan
keputusan dari para pemangku kepentingan. Topik pada konteks
ini adalah ekonomi, lingkungan, dan sosial. Istilah dampak pada
prinsip ini mengacu pada dampak positif, negatif, aktual,
potensial, langsung, tidak langsung, jangka pendek, jangka
panjang, disengaja, atau tidak disengaja. Dampak pada topik
eknomi, lingkungan, dan sosial dapat dikaitkan dengan
konsekuensi untuk organisasi itu sendiri (Global Reporting
Initiative 101, 2016: 10).
4) Kelengkapan
Laporan harus menyertakan cakupan topik material dan
batasannya yang cukup untuk mencerminkan dampak ekonomi,
lingkungan, dan sosial yang signifikan, dan untuk
memungkinkan pemangku kepentingan menilai kinerja
organisasi pelapor dalam periode pelaporan. Kelengkapan yang
dimaksud mencakup dimesi: daftar topik material yang dibahas
dalam laporan, batasan topik serta waktu. Komsep kelengkapan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
dapat merujuk pada praktik pengumpulan informasi (Global
Reporting Initiative 101, 2016: 12).
b. Prinsip- Prinsip untuk Menentukan Kualitas Laporan
1) Akurasi
Informasi yang dilaporkan harus cukup akurat dan
terperinci bagi para pemangku kepentingan untuk menilai
kinerja organisasi pelapor. Prinsip ini dirancang untuk
mencerminkan fakta bahwa informasi dapat disampaikan dalam
berbagai cara, mulai dari tanggapan kualitatif sampai
pengukuran kuantitatif terperinci (Global Reporting Initiative
101, 2016: 13).
2) Keseimbangan
Informasi yang dilaporkan harus mencerminkan aspek
positif dan negatif kinerja organisasi pelapor untuk
memungkinkan penilaian beralasan kinerja secara keseluruhan.
Harapan dari prinsip keseimbangan adalah memberikan
gambaran objektif tentang organisasi. Laporan diharapkan untuk
menghindari pemilihan, penghapusan, atau penyajian format
yang mungkin memengaruhi keputusan pemangku kepentingan
(Global Reporting Initiative 101, 2016: 13).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
3) Kejelasan
Informasi yang sudah dibuat oleh organisasi pelapor harus
dapat dimengerti dan dapat diakses oleh para pemangku
kepentingan yang menggunakan informasi tersebut. Akses untuk
laporan dapat berbentuk media cetak atau saluran lain. Tabel
data terkonsolidasi dan grafis dapat membantu untuk membuat
informasi dalam laporan dapat diakses dan dipahami (Global
Reporting Initiative 101, 2016: 14).
4) Keterbandingan
Organisasi pelapor harus memilih, menyusun, dan
melaporkan informasi secara konsisten. Informasi yang
dilaporkan harus disajikan dengan cara yang memungkinkan
para pemangku kepentingan untuk menganalisis perubahan
kinerja organisasi dari waktu ke waktu, dan yang bisa
mendukung analisis relatif terhadap organisasi lainnya.
Keterbandingan diperlukan untuk mengevaluasi kinerja. Dengan
adanya konsistensi dalam laporan, pihak internal dan eksternal
dimudahkan untuk mengukur kinerja dan menilai kemajuan
sebagai bagian dari kegiatan penilaian, keputusan investasi,
program advokasi, dan kegiatan lainnya (Global Reporting
Initiative 101, 2016: 14).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
5) Keandalan
Organisasi pelapor harus mengumpulkan, mencatat,
menyusun, menganalisis, dan melaporkan informasi serta proses
yang digunakan dalam persiapan laporan dalam bentuk yang
dapat diperiksa, serta memiliki kualitas dan materialitas dari
informasinya. Penting bahwa para pemangku kepentingan yakin
bahwa laporannya dapat diperiksa untuk membuktikan
keabsahan isinya dan sejauh mana prinsip- prinsip pelaporan
telah diterapkan.Pengungkapan tentang dampak atau kinerja
organisasi pelapor yang tidak diperkuat oleh bukti, tidak harus
muncul dalam laporan keberlanjutan, kecuali jika mewakili
informasi material, dan laporan tersebut menyediakan
penjelasan yang sagat jelas tentang semua ketidakpastian yang
berkaitan dengan informasi (Global Reporting Initiative 101,
2016: 15).
6) Ketepatan Waktu
Organisasi pelapor harus melapor secara rutin sehingga
informasi tersedia tepat waktu bagi para pemangku kepentingan.
Tujuan dari ketepatan waktu adalah pemangku kepentingan
dapat membuat keputusan di waktu yang tepat. Ketepatan waktu
mengacu pada keteraturan pelaporan serta kedekatannya dengan
dampak yang dijelaskan dalam laporan (Global Reporting
Initiative 101, 2016: 16).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
4. Penggunaan Klaim Terkait Penggunaan Standar GRI
a. Inti
Pilihan ini mengindikasikan bahwa sebuah laporan berisi
informasi minimal yang diperlukan untuk memahami hakikat
organisasi, topik materialnya dan dampak terkait, serta cara
mengelola dampak tersebut. Dalam laporan harus terdapat
pernyataan, “Laporan ini telah disiapkan sesuai dengan Standar
GRI: Pilihan Inti.” (Global Reporting Initiative 101, 2016: 21).
b. Komprehensif
Pilihan ini dibangun dari pilihan inti dengan mewajibkan
pengungkapan tambahan strategi, etika, dan intergritas, serta tata
kelola organisasi. Selain itu, organisasi diwajibkan untuk
melaporkan secara lebih ekstensif mengenai dampaknya dengan
melaporkan seluruh pengungkapan topik spesifik untuk setiap
topik material yang dicakup dalam Standar GRI. Dalam laporan
harus terdapat pernyataan, “Laporan ini telah disiapkan sesuai
dengan Standar GRI: Pilihan Komprehesif.” (Global Reporting
Initiative 101, 2016: 21).
5. Indikator Pengungkapan Dalam Standar GRI
a. Indikator GRI 102
Indikator ini merupakan indikator pengungkapan umum.
Indikator ini merupakan indikator untuk mengungkapkan informasi
kontekstual mengenai organisasi. Hal yang harus diungkapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
antara lain: profil organisasi, strategi, etika dan integritas, tata
kelola, keterlibatan pemangku kepentingan, dan praktik pemangku
kepentingan (Global Reporting Initiative 101, 2016: 23).
b. Indikator GRI 103
Indikator ini merupakan indikator pendekatan manajemen.
Indikator ini merupakan indikator untuk mengungkapkan informasi
mengenai pendekatan manajemen dan batasan topik untuk smua
topik material. Hal yang harus diungkapkan antara lain:
pendekatan manajemen dan alasan tidak mencantumkan (Global
Reporting Initiative 101, 2016: 23).
c. Indikator GRI 200
Indikator ini merupakan indikator topik ekonomi. Indikator
ini merupakan indikator untuk mengungkapkan informasi
mengenai dampak ekonomi dari kegiatan usaha perusahaan. Hal
yang harus diungkapkan antara lain: performa ekonomi,
keberadaan pasar, dampak ekonomi tidak langsung, praktik
pengadaan, anti korupsi, dan perilaku anti persaingan (Global
Reporting Initiative 101, 2016: 23).
d. Indikator GRI 300
Indikator ini merupakan indikator topik lingkungan.
Indikator ini merupakan indikator untuk mengungkapkan
informasi mengenai dampak lingkungan dari kegiatan usaha
perusahaan. Hal yang harus diungkapkan dalam topik ini antara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
lain: material, energi, air, keanekaragaman hayati, emisi, air limbah
dan limbah, kepatuhan lingkungan, dan penilaian lingkungan
pemasok (Global Reporting Initiative 101, 2016: 23).
e. Indikator GRI 400
Indikator ini merupakan indikator topik sosial. Indikator ini
merupakan indikator untuk mengungkapkan informasi mengenai
dampak sosial dari kegiatan usaha perusahaan. Hal yang harus
diungkapkan antara lain: kepegawaian, hubungan tenaga kerja/
manajemen, kesehatan dan keselamatan kerja, pelatihan dan
pendidikan, keanekaragaman dan kesempatan setara, non-
diskriminasi, kebebasan berserikat dan perundingan kolektif,
pekerja anak, kerja paksa, praktik keamanan, hak- hak masyarakat
adat, penilaian hak asasi manusia, masyarakat lokal, penilaian
sosial pemasok, kebijakan publik, kesehatan dan keselamatan
pelanggan, pemasaran dan pelabelan, privasi pelanggan, dan
kepatuhan sosial ekonomi (Global Reporting Initiative 101, 2016:
23).
E. Profitabilitas
Profitabilitas merupakan suatu ukuran untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba dalam aktivitas operasi bisnis
perusahaan. Profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba melalui semua kemampuan dan sumber daya yang
dimilikinya, antara lain: kegiatan penjualan, penggunaan aset, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
penggunaan modal. Perusahaan merupakan organisasi yang memiliki
tujuan untuk menghasilkan keuntungan dengan cara menjual produk dan/
atau jasa kepada para pelanggannya. Laba yang diperoleh perusahaan
digunakan untuk menigkatkan kekayaan dari pemegang saham (Hery,
2016: 192). Pemegang saham menerima laba yang dihasilkan perusahaan
dalam bentuk deviden (Irianto et al., 2017: 35).
Profitabilitas dapat diukur dengan cara membandingkan antara
berbagai komponen dalam laporan laba rugi dan/ atau laporan posisi
keuangan. Tujuan dari pengukuran ini adalah memonitori dan
mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba setiap
periode. Dengan melakukan pengukuran ini memungkinkan manajemen
untuk melakukan tindakan perbaikan dan efisiensi (Hery, 2016: 192).
F. Penghindaran Pajak
1. Pengertian
Hanlon dan Heitzman (2010: 154) mendefinisikan penghindaran
pajak adalah suatu cara untuk mengurangi pajak pada laba sebelum
pajak. Penghindaran pajak merujuk pada usaha untuk mengurangi
pembayaran pajak dengan cara yang diperbolehkan secara hukum.
Cara yang dimaksud adalah memanfaatkan celah dalam peraturan
perpajakan (Schneider dan Kirchler, 2001: 3). Penghindaran pajak
tidak selalu menyiratkan bahwa perusahaan melakukan sesuatu yang
tidak patut. Terdapat ketentuan dalam peraturan perpajakan yang
memungkinkan dan/ atau mendorong perusahaan mengurangi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
pajaknya (Dyreng et al., 2008: 64). Schneider dan Kirchler (2001: 3)
berpendapat bahwa dari sudut pandang ekonomi makro, penghindaran
pajak memiliki dampak negatif terhadap pendapatan nasional.
Terdapat dua konsekuensi potensial dari penghindaran pajak bagi
perusahaan. Pertama penghindaran pajak dapat meningkatkan
kekayaan pemegang saham dan dapat meningkatkan arus kas karena
perusahaan dapat melakukan kredit pajak. Kedua penghindaran pajak
dapat mengurangi kekayaan pemegang saham dan arus kas perusahaan
karena perusahaan harus membayar: sanksi, denda, pajak tambahan,
dan bunga kepada otoritas perpajakan (Hanlon dan Heitzman, 2010:
174). Perusahaan harus membayar sanksi karena tindakan
penghindaran pajak yang masuk kategori ilegal diketahui oleh
pemerintah (Crocker dan Slemrod, 2005: 1593).
2. Rerangka Konseptual Penyatuan Perencanaan Pajak Perusahaan
Lietz (2013: 4) membuat rerangka konseptual penyatuan
perencanaan pajak perusahaan. Rerangka konseptual ini didasarkan
pada dimensi legalitas dan kepatuhan. Rerangka ini terdiri dari
beberapa konsep yaitu: tax planning, tax avoidance, tax
aggresiveness, tax evasion, dan tax sheltering.
Tax Planning merupakan suatu aktivitas untuk mengurangi pajak
dengan cara yang legal maupun illegal. Pajak yang dapat dikurangkan
yaitu pajak eksplisit dan pajak implisit (Santoso, 2017). Pajak eksplisit
yang dimaksud adalah pajak yang secara langsung dibayarkan ke
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
otoritas perpajakan. Pajak implisit adalah ketentuan untuk bank
komersial untuk menyisihkan sebagian dana pihak ketika yang
dikumpulkan dalam bentuk persyaratan cadangan minimum dalam
bentuk rekening giro. Pajak dikatakan implisit karena pemerintah
belum mengakui hal tersebut sebagai pajak (Karyani dan Martani,
2014: 188). Dalam tax planning terdapat trade-off antara pajak
eksplisit dan pajak implisit (Lietz, 2013: 7). Contoh dari tax planning
adalah mengurangi tingkat pengembalian sebelum pajak untuk
investasi yang menguntungkan secara perpajakkan (Lietz, 2013: 7).
Gambar 2.1: Rerangka Konseptual Penyatuan Perencanaan Perusahaan
Sumber: Lietz, 2013: 5
Tax Avoidance atau penghindaran pajak merupakan usaha untuk
mengurangi pajak eksplisit dengan cara apapun. Cara apapun yang
dimaksud adalah penghindaran pajak yang dilakukan secara legal,
area abu-abu, dan ilegal. Pendekatan ini tidak membedakan cara
perusahaan untuk melakukan penghindaran pajak (Lietz, 2013: 8).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Penghindaran pajak mencakup: tax aggresiveness, tax sheltering, dan
tax evasion (Santoso, 2017).
Tax aggresiveness merupakan cara untuk mengurangi beban pajak
dengan cara yang diperbolehkan secara hukum dan cara yang berada
di area abu-abu. Agresivitas merujuk pada usaha dari perusahaan
dalam memanfaatkan celah dalam peraturan perpajakan (Lietz, 2013:
10). Jika terdapat banyak celah dalam peraturan perpajakan, maka
semakin tinggi aggresivitas pajak yang dilakukan perusahaan.
Tingkatan sistem kepatuhan pajak akan mempengaruhi rencana
perusahaan dalam melakukan tax aggresiveness. Jika tidak dilakukan
audit oleh pihak otoritas perpajakan, maka kemungkinan perusahaan
melakukan tax aggresiviness lebih besar dari 50 persen (Santoso,
2017). Contoh tax aggresiviness yaitu perusahaan melakukan
karakterisasi pendapatan dengan melakukan penangguhan pendapatan
(Lietz, 2013: 5).
Tax sheltering adalah pengaturan yang sedemikian rupa untuk
menghindari pengenaan pajak dengan membuat keuntungan ekonomi
tanpa adanya kerugian dan risiko ekonomi. Tax sheltering tidak
mempunyai substansi secara ekonomi, namun secara hukum tidak ada
peraturan yang dilanggar (Santoso, 2017). Contoh dari tax sheltering
yaitu kepemilikan aset di tax heaven country. Tax heaven country
adalah negara yang memiliki pajak sangat rendah (Lietz, 2013: 10).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Tax evasion merujuk pada usaha untuk mengurangi pembayaran
pajak dengan cara yang ilegal. Cara ilegal yang dimaksud adalah
dengan tidak melaporkan pendapatan yang diterima (Kirchler et al,
2001: 3). Elemen dari tax evasion antara lain:
a. Tujuan akhirnya adalah pembayaran pajak yang lebih kecil dari
yang seharusnya diketahui oleh wajib pajak atau seharusnya
menurut peraturan perpajakan, atau tidak membayar pajak yang
sudah jatuh tempo (Santoso, 2017).
b. Aktivitas tidak membayar pajak yang dilakukan merupakan
kejahatan yang disengaja, bukan secara kebetulan (Santoso,
2017).
c. Aktivitas ini melanggar aturan pajak yang ada (Santoso, 2017).
G. Hubungan Pengungkapan Corporate Social Responsibility dan
Penghindaran Pajak
Pengungkapan corporate social responsibility dan penghindaran
pajak memiliki hubungan negatif. Hubungan negatif memiliki makna
peningkatan pada aktivitas pengungkapan corporate social responsibility
perusahaan akan diikuti dengan penurunan penghindaran pajak yang akan
dilakukan oleh perusahaan. Perusahaan melakukan pengungkapan
corporate social resposnibility untuk mendapatkan legitimasi positif dari
masyarakat guna mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.
Perusahaan yang menyediakan pengungkapan corporate social
responsibility sebagai bentuk komunikasi antara perusahaan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
masyarakat memiliki tujuan untuk menambah dampak positif pada
reputasi perusahaan (Gunawan, 2017: 428). Perusahaan yang memiliki
reputasi yang baik akan mempertahankan reputasinya dengan melakukan
corporate social responsibility dan mengurangi penghindaran pajak
(Ningrum et al., 2018: 64). Tindakan penghindaran pajak memiliki risiko
bagi reputasi perusahaan sehingga memiliki potensi mengurangi reputasi
baik perusahaan (Lanis dan Richardson, 2012: 90). Peningkatan
pengungkapan corporate social responsibility akan diikuti dengan
penurunan kecenderungan perusahaan dalam melakukan penghindaran
pajak karena saat perusahaan melakukan penghindaran pajak maka
reputasi perusahaan yang sudah dibangun dengan melakukan kegiatan
corporate responsibility memiliki risiko untuk rusak. Penghindaran pajak
dapat mengurangi reputasi baik perusahaan karena penghindaran pajak
tidak sesuai dengan harapan masyarakat. (Lanis dan Richardson, 2013:
83).
Fenomena tersebut sejalan dengan teori legitimasi. Teori legitimasi
adalah teori yang menjelaskan interaksi antara perusahaan dan stakeholder
dengan maksud untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.
Stakeholder yang dimaksud adalah investor, kreditor, pemerintah,
masyarakat, dan konsumen (Gunawan, 2017: 427). Untuk mendapatkan
pengakuan atau legitimasi dari stakeholder, perusahaan perlu melakukan
kegiatan corporate social responsibility. Perusahaan yang menyediakan
pengungkapan corporate social responsibility sebagai bentuk komunikasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
antara perusahaanan dan masyarakat akan mendapat manfaat positif untuk
reputasi perusahaan. Kelangsungan hidup perusahaan akan terancam
apabila masyarakat menganggap perusahaan melakukan pelanggaran atas
kontrak sosial seperti melakukan tindakan penghindaran pajak (Lanis dan
Richardson, 2013: 83).
Terdapat beberapa literatur yang mendukung konsep ini. Hidayat et
al. (2016: 53) menemukan bahwa coporate social responsibility memiliki
hubungan negatif dengan penghindaran pajak. Penelitian ini menguji
hubungan corporate social responsibility dengan penghindaran pajak pada
perusahaan pertambangan yang terdaftar pada BEI sepanjang tahun 2011
sampai dengan 2015. Penelitian dari Ningrum et al. (2018: 69)
menemukan bahwa pengungkapan corporate social responsibility
memiliki hubungan negatif dengan penghindaran pajak. Penelitian ini
menguji hubungan antara corporate social responsibility dengan
penghindaran pajak pada perusahaan manufaktur yang sahamnya terdaftar
di BEI di tahun 2015.
H. Hubungan Profitabilitas dengan Penghindaran Pajak
Profitabilitas dan penghindaran pajak memiliki hubungan yang
positif. Artinya peningkatan yang terjadi pada profitabilitas dari suatu
perusahaan akan diikuti dengan peningkatan penghindaran pajak yang
dilakukan oleh perusahaan. Profitabilitas merupakan kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba. Tingginya laba perusahaan akan
diikuti dengan tingginya beban pajak penghasilan perusahaan. Jika beban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
pajak penghasilan perusahaan tinggi, maka perusahaan akan berusaha
untuk menghindari pajak (Susanti, 2018: 70). Manajer perusahaan akan
berusaha untuk mengurangi beban pajak karena manajer ingin
mendapatkan kompensasi kinerja yang tinggi dari pemegang saham
(Dewinta dan Setiawan, 2016: 1606). Pemegang saham memberikan
kompensasi kinerja kepada manajer karena manajer dapat meningkatkan
kekayaan pemegang saham. Pemegang saham memperoleh laba
perusahaan tersebut dalam bentuk dividen.
Hal tersebut sejalan dengan positive accounting theory khususnya,
political cost hypotesis. Positive accounting theory adalah teori yang
berusaha untuk menjelaskan dan memprediksikan fenomena tertentu
seperti memilih kebijakan akuntansi dan cara perusahaan merespon
standar akuntansi yang sedang diajukan (Watts dan Zimmerman, 1990:
133). Political cost hypotesis adalah hipotesis yang menyatakan bahwa
perusahaan yang memiliki profitabilitas yang tinggi akan cenderung
menggeser pendapatannya dalam periode saat ini ke periode yang akan
datang dengan maksud untuk menghindari biaya politik (Watts dan
Zimmerman, 1990: 152). Biaya politik merupakan biaya pendistribusian
kekayaan pada stakeholder selain pemegang saham (Watts dan
Zimmerman, 1978: 115). Biaya politik adalah biaya yang harus
ditanggung perusahaan akibat kebijakan yang dibuat oleh pemerintah,
khususnya pajak. Pemerintah akan menyoroti perusahaan yang memiliki
profitabilitas yang tinggi karena pemerintah memiliki kepentingan akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
laba perusahaan karena berkaitan dengan pajak. Fungsi dari pajak sendiri
adalah untuk melaksanakan pembangunan. (Tista dan Suryanawa, 2017
:2485).
Terdapat beberapa literatur yang mendukung konsep bahwa
profitabilitas memiliki hubungan positif dengan penghindaran pajak.
Irianto et al. (2017: 40) menemukan bahwa profitabilitas memiliki
pengaruh positif terhadap penghindaran pajak. Populasi dari penelitian
tersebut adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar dalam BEI tahun
2016. Penelitian dari Susanti (2018: 70) memperkuat konsep bahwa
profitabilitas memiliki hubungan positif dengan penghindaran pajak.
Penelitian tersebut dilakukan pada perusahaan pertambangan dan
pertanian yang sahamnya terdaftar di BEI sepanjang tahun 2012-2017.
I. Pengembangan Hipotesis
1. Pengungkapan Corporate Social Responsibility dengan
Penghindaran Pajak
Pengungkapan corporate social responsibility merupakan bentuk
penyediaan informasi untuk melaksanakan akuntabilitas kepada
masyarakat. Pengungkapan corporate social responsibility dapat
menjadi satu dengan laporan tahunan atau dengan sustainability report
(Lanis dan Richardson, 2012: 87). Pengungkapan corporate social
responsibility diukur menggunakan kualitas pengungkapan corporate
social responsibility. Semakin tinggi kualitas pengungkapan corporate
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
social responsibility, maka semakin tinggi akuntabilitas perusahaan
kepada masyarakat.
Penghindaran pajak merupakan pengurangan pajak eksplisit
dengan cara apapun (Lietz, 2013: 5). Penghindaran pajak diukur dengan
menggunakan proksi effective tax rate (ETR). Jika ETR semakin tinggi,
maka penghindaran pajak semakin rendah. Namun, jika ETR semakin
rendah, maka penghindaran pajak makin tinggi.
ETR yang tinggi memiliki makna bahwa penghindaran pajak yang
dilakukan perusahaan rendah. Ketika kualitas pengungkapan corporate
social responsibility tinggi, diharapkan akan diikuti dengan ETR yang
tinggi. Dengan kata lain ketika kualitas pengungkapan corporate social
responsibility tinggi akan diikuti dengan penghindaran pajak rendah.
Pendapat tersebut didukung oleh beberapa literatur yang
mendukung pengungkapan corporate social responsibility memiliki
hubungan negatif dengan penghindaran pajak. Lanis dan Richardson
(2012: 105) menemukan ketika pengungkapan corporate social
responsibility tinggi akan diikuti dengan penghindaran pajak yang
rendah. Pendapat tersebut diperkuat dengan penelitian Hidayat et al.
(2016: 53) dan Ningrum (2018: 69) yang menemukan hubungan negatif
pengungkapan corporate social responsibility dengan penghindaran
pajak pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Indonesia
sepanjang tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 dan perusahaan sektor
manufaktur selama tahun 2015.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
H1: Terdapat hubungan negatif antara pengungkapan corporate social
responsibility dengan penghindaran pajak.
2. Profitabilitas dengan Penghindaran Pajak
Profitabilitas merupakan kemampuan dalam menghasilkan laba.
Salah satu ukuran untuk mengukur profitabilitas perusahaan adalah
dengan menggunakan return on asset (Hery, 2016: 193). Semakin
tinggi ROA maka semakin tinggi laba bersih yang dihasilkan dari total
aset perusahaan. Semakin rendah ROA, maka semakin rendah laba
bersih yang dihasilkan dari total aset perusahaan.
Penghindaran pajak merupakan pengurangan pajak eksplisit
dengan cara apapun (Lietz, 2013: 5). Penghindaran pajak diukur dengan
menggunakan proksi effective tax rate (ETR). Jika ETR semakin tinggi,
maka penghindaran pajak semakin rendah. Namun, jika ETR semakin
rendah, maka penghindaran pajak makin tinggi.
ETR yang rendah menggambarkan bahwa penghindaran pajak
perusahaan tinggi. Peningkatan pada ROA perusahaan akan diikuti
dengan ETR yang menurun. Dengan kata lain profitabilitas memiliki
hubungan positif dengan penghindaran pajak perusahaan. Artinya
peningkatan pada profitabilitas suatu perusahaan akan diikuti dengan
peningkatan pada penghindaran pajak yang akan dilakukan perusahaan.
Pendapat tersebut didukung oleh beberapa literatur. Irianto et al.
(2017: 40) menemukan bahwa ROA memiliki hubungan negatif dengan
ETR. Artinya peningkatan pada ROA akan diikuti dengan penurunan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
pada ETR. Semakin rendah ETR, maka semakin tinggi penghindaran
pajak yang dilakukan perusahaan. Dengan kata lain profitabilitas
memiliki hubungan positif dengan penghindaran pajak. Hal ini
didukung oleh penelitian Susanti (2018: 70) yang juga menemukan
semakin tinggi profitabilitas maka semakin tinggi penghindaran pajak
yang dilakukan perusahaan.
H2: Terdapat hubungan positif antara profitabilitas dengan
penghindaran pajak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian empiris.
Penelitian empiris merupakan penelitian yang dilakukan dengan cara
pengamatan untuk memperoleh suatu pengetahuan. Analisis yang
dilakukan dalam penelitian ini dilakukan untuk memeroleh pemahaman
mengenai hubungan antara pengungkapan corporate social responsibility
dengan penghindaran pajak dan untuk memeroleh pemahaman mengenai
hubungan profitabilitas dan penghindaran pajak.
B. Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan sesuatu yang diteliti. Objek penelitian
ini adalah sustainability report perusahaan dan laporan tahunan
perusahaan dalam rentang waktu 2016-2018.
C. Jenis Data dan Sumber Data
1. Jenis Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Data
kuantitatif adalah data yang berupa angka. Data kuantitatif digunakan
untuk memeroleh informasi mengenai pengungkapan corporate social
responsibility, profitabilitas, dan penghindaran pajak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
2. Sumber Data
Data yang dibutuhkan peneliti adalah data sekunder. Data sekunder
dapat diperoleh di website Bursa Efek Indonesia dan website
perusahaan yang menerbitkan laporan keberlanjutan.
D. Populasi Sasaran
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang sahamnya
tercatat dalam BEI selama tahun 2016-2018. Peneliti menggunakan
populasi sasaran. Kesimpulan hanya berlaku untuk populasi sasaran
tersebut. Berikut adalah kriteria populasi sasaran peneliti:
1. Perusahaan menerbitkan sustainability report dengan standar GRI yang
dilaporkan secara terpisah dari laporan tahunan selama tahun 2016-
2018.
2. Laporan tahunan perusahaan tahun 2016-2018 dapat diakses.
3. Perusahaan memeroleh laba di tahun 2016-2018.
E. Teknik Pengumpulan Data
Data dikumpulkan peneliti dengan metode dokumentasi.
Dokumentasi merupakan pengumpulan data yang berasal dari dokumen-
dokumen yang ada. Dokumentasi dilakukan pada laporan tahunan
perusahaan tahun 2016-2018 dan sustainability report tahun 2016-2018.
F. Variabel Penelitian dan Pengukuran Variabel
1. Variabel Penelitian
Pada penelitian ini terdapat tiga variabel yaitu:
a. Pengungkapan corporate social responsibility.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
b. Profitabilitas
c. Penghindaran pajak.
2. Pengukuran Variabel
a. Pengungkapan Corporate Social Responsibility
Corporate social responsibility adalah aktivitas untuk
mempertanggungjawabkan dampak yang diakibatkan perusahaan
pada masyarakat dan lingkungan. Salah satu media untuk
melaporkan aktivitas corporate social responsibility adalah
sustainability report. Salah satu format dalam sustainability report
adalah standar GRI. Semakin tinggi kesesuaian sustainability
report dengan standar GRI, maka semakin tinggi kualitas
pengungkapan yang dilakukan perusahaan. Standar GRI opsi inti
terdiri dari 113 item yang harus diungkapkan dalam laporan
keberlanjutan. Berikut adalah penjelasannya:
1) Standar GRI 102 terdiri dari 33 item pengungkapan.
2) Standar GRI 103 terdiri dari tiga item pengungkapan.
3) Standar GRI 200 terdiri dari 13 item pengungkapan.
4) Standar GRI 300 terdiri dari 30 item pengungkapan.
5) Standar GRI 400 terdiri dari 34 item pengungkapan.
Pengukuran pengungkapan corporate social responsibility
yang menggunakan standar GRI dilakukan dengan mengukur
kualitas pengungkapan dengan menggunakan teknik content
analysis. Content analysis adalah suatu teknik yang digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
untuk menafisirkan dan menarik kesimpulan secara objektif,
sistematis, dan terukur dengan mengevaluasi bahan tekstual
(Aggarwal dan Singh, 2018). Kualitas pengungkapan akan diukur
dengan menggunakan skala nol sampai dengan lima (Aggarwal dan
Singh, 2018). Semakin tinggi skor pengungkapan CSR dengan
standar GRI maka perusahaan semakin memiliki kepedulian atas
dampak dari kegiatan usahanya.
Peneliti melakukan modifikasi pada skala pengukuran
(Aggarwal dan Singh, 2018). Modifikasi dilakukan untuk
memberikan ukuran yang tetap pada skala penilaian. Sebelumnya
pada skor dua, tiga, dan empat terdapat bias dalam makna seperti
banyak, beberapa, dan sedikit. Peneliti menggunakan lebar interval
untuk menentukan jarak antar skor. Berikut adalah rumus untuk
menghitung lebar interval:
i =
i =
i = 16, 67
Berikut ini adalah skala untuk menilai kualitas pengungkapan
pada sustainability report (Aggarwal dan Singh, 2018):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
1) Jika persentase kesesuaian pengungkapan perusahaan masuk
ke dalam interval 1,00%-16,67%, maka perusahaan mendapat
skor 0.
2) Jika persentase kesesuaian pengungkapan perusahaan masuk
ke dalam interval 16,68%-33,32%, maka perusahaan mendapat
skor 1.
3) Jika persentase kesesuaian pengungkapan perusahaan masuk
ke dalam interval 33,33%-49,99%, maka perusahaan mendapat
skor 2.
4) Jika persentase kesesuaian pengungkapan perusahaan masuk
ke dalam interval 50,00%-66,67%, maka perusahaan mendapat
skor 3.
5) Jika persentase kesesuaian pengungkapan perusahaan masuk
ke dalam interval 66,68%-83,33%, maka perusahaan mendapat
skor 4.
6) Jika persentase kesesuaian pengungkapan perusahaan masuk
ke dalam interval 83,34%-100%, maka perusahaan akan
mendapat skor 5.
Persentase kesesuaian pengungkapan adalah jumlah pengungkapan
yang sesuai dengan persyaratan pengungkapan menurut standar GRI
dibagi dengan persyaratan pengungkapan menurut standar GRI
kemudian dikalikan dengan 100%. Berikut adalah contoh perhitungan
persentase keseuaian pengungkapan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
1) Pengungkapan 404-2 menurut standar GRI memiliki dua
persyaratan pelaporan. Persyaratan pelaporan yang dimaksud
yaitu: (i) jenis dan ruang lingkup program yang diterapkan dan
bantuan yang diberikan untuk meningkatkan keterampilan
karyawan. (ii) program bantuan peralihan yang disediakan
untuk memfasilitasi kemampuan kerja yang berkesinambungan
dan manajemen akhir karier karena pensiun.
2) Pengungkapan 404-2 menurut PT Aneka Tambang Tbk.
adalah: “Selain Sko Day (Sharing Knowledge of the Day),
untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan karyawan,
juga dilakukan sharing yang dilakukan dalam bentuk
Comunity of Interest. (Col). Col merupakan program untuk
berbagi pengetahuan seperti: SAVE (Sharing Knowledge
Veteran) dan BALAPAN (Belajar Langsung Dari
Pengalaman). Forum ini bertujuan untuk berbagi aktivitas
sharing knowledge dan berbagi informasi terkait keahlian
yang dimiliki pegawai.” “Bagi pegawai yang memasuki masa
pensiun, ANTAM juga telah menyiapkan program Pelatihan
Pra Purnabhakti yang dapat diikuti semua pegawai berusia
50-55 tahun sebelum masa pensiun. Skema yang disediakan
ANTAM untuk pegawai adalah bisa tetap bekerja di
lingkungan operasional ANTAM sebagai pejabat di anak
perusahaan dan afiliasi ANTAM.”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
3) Perbandingan antara pengungkapan 404-2 menurut Aneka
Tambang dengan menurut standar GRI menunjukkan bahwa
Aneka Tambang Tbk. telah memenuhi dua persyaratan
pelaporan yang diminta dalam standar GRI. Hal itu dibuktikan
dengan adanya program untuk meningkatkan program yang
diberikan untuk meningkatkan kemampuan karyawan dan
program untuk memfasilitasi kemampuan kerja yang
berkesinambungan dan manajemen akhir karier karena
pensiun.
4) Persentase kesesuaian pengungkapan 404-2 pada PT Aneka
Tambang Tbk sebesar 100% (2/2 x 100%) sehingga pada
pengungkapan 404-2 Aneka Tambang Tbk. memperoleh skor
5.
b. Profitabilitas
Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba dari aktivitas operasinya. Salah satu cara untuk
mengukur profitabilitas adalah dengan menggunakan return on
assets (ROA). ROA merupakan rasio yang menunjukkan
kontribusi aset dalam menciptakan laba bersih. Rasio ini digunakan
untuk mengukur besaran laba bersih yang dihasilkan dari total aset.
Rasio ini dihitung dengan cara membagi laba bersih dengan total
aset. Skor tertinggi ROA adalah 1. Skor terendah ROA adalah 0.
Jika ROA bernilai negatif, maka perusahaan sedang mengalami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
kerugian. Semakin tinggi ROA, maka semakin tinggi laba bersih
yang dihasilkan dari total aset. Semakin rendah ROA, maka
semakin rendah laba bersih yang dihasilkan dari total aset (Hery,
2016: 193). Berikut ini adalah cara untuk menghitung ROA:
ROA =
c. Penghindaran Pajak
Penghindaran pajak adalah cara untuk mengurangi pajak
eksplisit dengan cara apapun (Lietz, 2013: 8). Pajak eksplisit
adalah pajak yang harus dibayarkan kepada otoritas perpajakan
(Karyani dan Martani, 2014: 188). Penghindaran pajak yang
dimaksud terdiri dari tax aggresiveness, tax sheltering, dan tax
evasion (Lietz, 2013: 8). Effective tax rate (ETR) merupakan suatu
ukuran untuk mengukur beban pajak penghasilan dibagi dengan
laba sebelum pajak (Hanlon dan Heitzman, 2010: 161). ETR
mencerminkan semua transaksi yang berdampak pada pajak
eksplisit (Hanlon dan Heitzman, 2010: 162). ETR menggambarkan
beban pajak yang terutang dalam tahun berjalan. Nilai tertinggi dari
ETR adalah 1. Sedangkan nilai terendah dari ETR adalah 0. Jika
ETR tinggi, maka penghindaran pajak perusahaan rendah. Jika
ETR rendah, maka kecenderungan penghindaran pajak perusahaan
tinggi. Cara untuk menghitung ETR adalah:
ETR =
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
G. Teknik Analisis Data
1. Melakukan perhitungan variabel penghindaran pajak dengan
menggunakan effective tax rate sebagai alat ukur.
2. Melakukan perhitungan variabel profitabilitas dengan return on assets
(ROA) sebagai alat ukur.
3. Melakukan content analysis pada sustainability report perusahaan
untuk menentukan kualitas pengungkapan.
4. Membandingkan pengungkapan yang diungkapkan dalam laporan
keberlanjutan dengan persyaratan pelaporan sesuai standar GRI.
Kemudian membandingkan perbandingan antara pengungkapan dalam
laporan keberlanjutan dan persyaratan pelaporan dengan skala
penilaian kualitas pengungkapan.
5. Menjumlahkan total skor pada kualitas pengungkapan corporate social
responsibility untuk setiap perusahaan. Mempersentasekan total skor
kualitas pengungkapan corporate social responsibility untuk setiap
perusahaan.
6. Melakukan rekapitulasi untuk total skor kualitas pengungkapan
corporate social responsibility, profitabilitas, dan penghindaran pajak
untuk setiap perusahaan.
7. Menjelaskan statistik deskriptif untuk variabel pengungkapan
corporate social responsibility, profitabilitas dan penghindaran pajak.
Penjelasan statistik deskriptif digunakan untuk menjelaskan jumlah
data, data terendah, data tertinggi, rata-rata, dan standar deviasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
8. Melakukan pengujian normalitas untuk mengetahui apakah populasi
data memiliki distribusi normal atau tidak (Wiyono, 2011: 149). Uji
normalitas yang akan dilakukan peneliti menggunakan Kolmogorov-
Smirnov. Apabila data berdistribusi normal peneliti akan
menggunakan statistik parametrik. Namun, apabila data tidak
berdistribusi normal peneliti akan menggunakan statistik non-
parametrik. Tingkat signifikansi yang dipilih peneliti sebesar lima
persen. Berikut adalah kriteria untuk pengambilan keputusan (Wiyono,
2011: 149):
a. Jika Sig > 0,05 maka data berdistribusi normal
b. Jika Sig ≤ 0,05 maka data berdistribusi tidak normal
9. Apabila data memiliki distribusi normal, maka peneliti akan
melakukan pengujian statistik parametrik untuk mengetahui hubungan
antar variabel. Hubungan antar variabel yang dimaksud adalah
hubungan antara pengungkapan corporate social responsibility dengan
penghindaran pajak dan hubungan antara profitabilitas dengan
penghindaran pajak. Peneliti akan menggunakan uji korelasi bivariate
(Wiyono, 2011: 181). Tingkat signifikansi yang dipilih peneliti adalah
lima persen. Berikut adalah kriteria untuk pengambilan keputusannya:
a. Jika nilai Sig. (One tailed) ≥ 0,05 maka H0 diterima
b. Jika nilai Sig. (One tailed) < 0,05 maka H0 ditolak
10. Apabila data memiliki distribusi tidak normal, maka peneliti akan
melakukan pengujian statistik non-parametrik. Peneliti akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
melakukan pengujian spearman rank (Wiyono, 2011: 181). Pengujian
spearman rank digunakan untuk mengetahui hubungan antara:
pengungkapan corporate social responsibility dengan penghindaran
pajak dan profitabilitas dengan penghindaran pajak. Tingkat
signifikansi yang dipilih oleh peneliti adalah lima persen. Berikut
adalah kriteria untuk pengambilan keputusan pengujian spearman rank
(Wiyono, 2011: 394):
a. Jika Nilai Sig.(One tailed) ≥ 0,05 maka H0 diterima
b. Jika Nilai Sig.(One tailed) < 0,05 maka H0 ditolak
Pada pengujian spearman rank, data yang digunakan berbentuk data
ordinal (Wiyono, 2011: 181). Hasil perhitungan pada variabel
pengungkapan corporate social responsibility, profitabilitas, dan
penghindaran pajak akan diubah ke dalam data ordinal. Berikut adalah
kriteria untuk mengubahnya:
a. Berikut ini adalah kriteria untuk variabel pengungkapan
corporate social responsibility (CSR):
1) Jika skor pengungkapan corporate social
responsibility berada dalam range 0,000-0,333, maka
skor pengungkapan corporate social responsibility
masuk kategori rendah.
2) Jika skor pengungkapan corporate social
responsibility berada dalam range 0,334-0,666, maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
skor pengungkapan corporate social responsibility
masuk kategori sedang.
3) Jika skor pengungkapan corporate social
responsibility berada dalam range 0,667-1,000, maka
skor pengungkapan corporate social responsibility
masuk kategori tinggi.
b. Berikut ini adalah kriteria untuk variabel penghindaran pajak
(ETR):
1) Jika ETR berada dalam range 0,000-0,333, maka
ETR masuk ke dalam kategori rendah.
2) Jika ETR berada dalam range 0,334-0,666, maka
ETR masuk ke dalam kategori sedang.
3) Jika ETR berada dalam range 0,667-1,000, maka
ETR masuk ke dalam kategori tinggi.
c. Berikut ini adalah kriteria untuk variabel profitabilitas (ROA):
1) Jika ROA berada dalam range 0,000-0,033, maka
ROA masuk ke dalam kategori rendah.
2) Jika ROA berada dalam range 0,034-0,066, maka
ROA masuk ke dalam kategori sedang.
3) Jika ROA ≥ 0,067, maka ROA masuk ke dalam
kategori tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
11. Melakukan pengujian pada hipotesis penelitian:
a. Menguji hipotesis nol dan hipotesis alternatif satu dalam penelitian
ini. Berikut adalah hipotesis nol dan hipotesis satu pada penelitian
ini:
1) H0: r ≥ 0, artinya tidak terdapat hubungan negatif antara
pengungkapan corporate social responsibility dengan
penghindaran pajak.
2) H1: r < 0, artinya terdapat hubungan negatif antara
pengungkapan corporate social responsibility dengan
penghindaran pajak.
b. Menguji hipotesis nol dan hipotesis alternatif dua dalam penelitian
ini. Berikut adalah hipotesis nol dan hipotesis dua pada penelitian
ini:
1) H0: r ≤ 0, artinya tidak terdapat hubungan positif antara
profitabilitas dengan penghindaran pajak.
2) H2: r > 0, artinya terdapat hubungan positif antara
profitabilitas dengan penghindaran pajak.
c. Membandingkan nilai r dengan tingkat signifikansi. Tingkat
signifikansi dalam penelitian ini adalah lima persen atau 0,05.
Ketentuan dalam pengambilan keputusan adalah:
1) Apabila menggunakan pengujian korelasi bivariate maka
berikut adalah kriteria pengambilan keputusannya:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
a) Jika nilai r lebih besar sama dengan dari 0,05, maka
H0 diterima. Artinya adalah tidak terdapat hubungan
positif antara pengungkapan corporate social
responsibility dengan ETR. ETR yang tinggi
menggambarkan penghindaran pajak yang rendah.
ETR yang rendah menggambarkan penghindaran
pajak yang tinggi. Dengan kata lain, tidak terdapat
hubungan negatif antara pengungkapan corporate
social responsibility dengan penghindaran pajak.
b) Jika nilai r lebih kecil dari 0,05, maka H1 diterima.
Artinya adalah terdapat hubungan positif antara
pengungkapan corporate social responsibility dengan
ETR. ETR yang tinggi menggambarkan penghindaran
pajak yang rendah. ETR yang rendah menggambarkan
penghindaran pajak yang tinggi. Dengan kata lain,
terdapat hubungan negatif antara pengungkapan
corporate social responsibility dengan penghindaran
pajak.
c) Jika nilai r lebih besar sama dengan dari 0,05, maka
H0 diterima. Artinya tidak terdapat hubungan negatif
antara ROA dan ETR. ETR yang tinggi
menggambarkan penghindaran pajak yang rendah.
ETR yang rendah menggambarkan penghindaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
pajak yang tinggi. Dengan kata lain tidak terdapat
hubungan positif antara profitabilitas dengan
penghindaran pajak.
d) Jika nilai r lebih kecil dari 0,05, maka H2 diterima.
Artinya terdapat hubungan negatif antara ROA dan
ETR. ETR yang tinggi menggambarkan penghindaran
pajak yang rendah. ETR yang rendah menggambarkan
penghindaran pajak yang tinggi. Dengan kata lain
terdapat hubungan positif antara profitabilitas dengan
penghindaran pajak.
2) Apabila menggunakan pengujian spearman rank, maka
berikut ini adalah kriteria pengambilan keputusannya:
a) Jika nilai r lebih besar sama dengan dari 0,05, maka
H0 diterima. Artinya tidak terdapat hubungan positif
antara CSR dengan ETR. ETR yang tinggi
menggambarkan penghindaran pajak yang rendah.
ETR yang rendah menggambarkan penghindaran
pajak yang tinggi. Dengan kata lain tidak terdapat
hubungan negatif antara pengungkapan corporate
social responsibility dengan penghindaran pajak.
b) Jika nilai r lebih kecil dari 0,05, maka H1 diterima.
Artinya terdapat hubungan positif antara CSR dengan
ETR. ETR yang tinggi menggambarkan penghindaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
pajak yang rendah. ETR yang rendah menggambarkan
penghindaran pajak yang tinggi. Dengan kata lain
terdapat hubungan negatif antara pengungkapan
corporate social responsibility dengan penghindaran
pajak.
c) Jika nilai r lebih besar sama dengan dari 0,05, maka
H0 diterima. Artinya tidak terdapat hubungan negatif
antara ROA dengan ETR ETR yang tinggi
menggambarkan penghindaran pajak yang rendah.
ETR yang rendah menggambarkan penghindaran
pajak yang tinggi. Dengan kata lain tidak terdapat
hubungan positif antara profitabilitas dengan
penghindaran pajak.
d) Jika nilai r lebih kecil dari 0,05, maka H2 diterima.
Artinya terdapat hubungan negatif antara ROA
dengan ETR. ETR yang tinggi menggambarkan
penghindaran pajak yang rendah. ETR yang rendah
menggambarkan penghindaran pajak yang tinggi.
Dengan kata lain terdapat hubungan positif antara
profitabilitas dengan penghindaran pajak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
BAB IV
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
A. Populasi Sasaran
Bursa Efek Indonesia mengelompokkan saham perusahaan ke
dalam sembilan sektor. Sembilan sektor tersebut yaitu: agriculture, basic
industry and chemicals, consumer goods industry, finance, infrastructure,
mining, miscellanous industry, property, dan trade service and investment.
Populasi sasaran dalam penelitian ini adalah sembilan sektor industri
dalam rentang waktu 2016-2018 dan memenuhi kriteria populasi sasaran
yang sudah ditentukan oleh peneliti yaitu: perusahaan menerbitkan
sustainability report dengan standar GRI yang dilaporkan secara terpisah
dari laporan tahunan selama 2016-2018, laporan tahunan perusahaan tahun
2016-2018 dapat diakses, dan perusahaan memeroleh laba di tahun 2016-
2018.
Berdasarkan tabel 4.1 terdapat 49 perusahaan yang tercatat pada
Bursa Efek Indonesia yang menerbitkan sustainability report dengan
standar GRI yang dilaporkan secara terpisah dari laporan tahunan selama
tahun 2016-2018. Tidak terdapat perusahaan yang laporan tahunan periode
2016-2018 tidak dapat diakses. Tidak terdapat perusahaan yang tidak
memeroleh laba selama tahun 2016-2018. Peneliti membuang satu
perusahaan karena perusahaan tersebut memiliki data ekstrim.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Selama tahun 2016-2018 tidak setiap tahun perusahaan
menerbitkan sustainability report dan memeroleh laba. Berdasarkan hal
tersebut jumlah anggota populasi sasaran adalah 103 berdasarkan tahun
perusahaan. Penentuan jumlah anggota populasi sasaran dijabarkan pada
tabel 4.2.
Tabel 4.1 Penentuan Populasi Sasaran
Kriteria Jumlah
Jumlah perusahaan yang tercatat
dalam Bursa Efek Indonesia 630
Perusahaan yang tidak menerbitkan
sustainability report dengan
standar GRI yang dilaporkan secara
terpisah dari laporan tahunan
selama tahun 2016-2018
(581)
Laporan tahunan perusahaan selama
tahun 2016-2018 tidak dapat
diakses (0)
Perusahaan tidak memeroleh laba
selama tahun 2016-2018 berturut-
turut (0)
Perusahaan yang memenuhi kriteria
populasi sasaran 49
Periode laporan tahun 2016-2018 Tahun Perusahaan
Jumlah anggota populasi sasaran 103
Tabel 4.2 Jumlah Anggota Populasi Sasaran
No Nama Perusahaan Kode
Saham
2016 2017 2018
1. Astra Agro Lestari
Tbk.
AALI
√ √
2. ABM Investama
Tbk. ABMM
√ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
No Nama Perusahaan Kode
Saham
2016 2017 2018
3. AKR Corporindo
Tbk. AKRA
√ √
4.
PT Austindo
Nusantara Jaya
Tbk.
ANJT √ √
5. Aneka Tambang
Tbk. ANTM √
√ √
6. Astra International
Tbk. ASII √
√ √
7. PT Bank Central
Asia Tbk. BBCA √
√ √
8.
PT Bank Negara
Indonesia (Persero)
Tbk.
BBNI √
√ √
9.
PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero)
Tbk.
BBRI √
√ √
10.
PT Bank Tabungan
Negara (Persero)
Tbk.
BBTN √
√ √
11.
Bank Pembangunan
Daerah Jawa Barat
dan Banten Tbk.
BJBR √
√ √
12.
Bank Pembangunan
Daerah Jawa Timur
Tbk.
BJTM √
√ √
13. PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk. BMRI √
√ √
14. PT Bank CIMB
Niaga Tbk.
BNGA √ √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
No Nama Perusahaan Kode
Saham
2016 2017 2018
15. PT Bank Maybank
Indonesia Tbk. BNII √
√ √
16. Bank Permata Tbk. BNLI √ √
17. PT Bank
BRIsyariah Tbk. BRIS √
√ √
18. Bumi Resources
Tbk. BUMI
√ √
19. Elnusa Tbk. ELSA √ √
20. PT XL Axiata Tbk. EXCL √
21. Garuda Indonesia
(Persero) Tbk. GIAA √
22.
PT Garuda
Maintenance
Facility Aero Asia
Tbk.
GMFI
√
23. Vale Indonesia
Tbk. INCO √
√
24. Indika Energy INDY √
25.
Indocement
Tunggal Prakasa
Tbk.
INTP √
√ √
26. Indo Tambang
Raya Megah Tbk. ITMG √
√ √
27. Jasa Marga Tbk. JSMR √ √ √
28. Kalbe Farma Tbk. KLBF √ √
29.
PP London
Sumatra Indonesia
Tbk.
LSIP
√ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
No Nama Perusahaan Kode
Saham
2016 2017 2018
30. PT Medco Energi
Internasional Tbk. MEDC
√
31. Multi Bintang
Indonesia Tbk. MLBI
√
32. PT Perusahaan Gas
Negara Tbk. PGAS √
√
33.
PT Pupuk
Indonesia Holding
Company (Persero)
PIHC
√
34. PT PLN (Persero) PPLN √
35. Bukit Asam Tbk. PTBA √
36. PP (Persero) Tbk. PTPP √ √
37. Petrosea Tbk. PTRO √ √
38. SMART Tbk. SMAR √
39. Semen Indonesia
(Persero) Tbk. SMGR
√
40.
PT Sarana Multi
Infrastruktur
(Persero)
SMII
√ √
41. PT Sawit Sumber
Mas Sarana Tbk. SSMS √
√ √
42. PT Timah Tbk. TINS √ √
43. Pabrik Kertas Tjiwi
Kimia Tbk. TKIM
√
44. Total Bangun
Persada Tbk. TOTL √
√ √
45. United Tractors
Tbk. UNTR √
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
No Nama Perusahaan Kode
Saham
2016 2017 2018
46. Unilever Indonesia
Tbk. UNVR
√
47. Wijaya Karya Tbk. WIKA √ √ √
48. PT Waskita Karya
(Persero) Tbk. WSKT
√
49. Wijaya Karya
Beton WTON √
√ √
Total 103 24 47 32
B. Deskripsi Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil analisis peneliti
mengenai konten yang dilaporkan dalam sustainability report dan laporan
tahunan perusahaan selama tahun 2016-2018. Berikut adalah data yang
digunakan:
1. Pengungkapan Corporate Social Responsibility
Skor kualitas pengungkapan corporate social responsibility
diperoleh dari hasil content analysis sustainability report selama tahun
2016-2018. Tabel 4.3 menunjukkan skor kualitas pengungkapan
corporate social responsibility.
Jadi, kualitas pengungkapan corporate social responsibility
adalah jumlah skor pengungkapan 102, 103, 200, 300, dan 400 yang
kemudian dibagi dengan 565. Lima ratus enam puluh lima berasal dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
skor tertinggi skala untuk menilai kualitas pengungkapan pada
sustainability report (5) dikalikan dengan item yang harus diungkapkan
sebanyak 113. Berikut adalah contoh untuk menentukan kualitas
pengungkapan corporate social responsibility dari Aneka Tambang
Tbk. tahun 2017. Berikut adalah skor pengungkapan dari masing-
masing standar GRI dari Aneka Tambang Tbk. tahun 2017:
pengungkapan 102 sebesar 161, pengungkapan 103 sebesar 15,
pengungkapan 200 sebesar 13, pengungkapan 300 sebesar 73, dan
pengungkapan 400 sebesar 62.
CSR =
=
=
= 0,573
Berdasarkan hasil perhitungan kualitas pengungkapan corporate
social responsibility, ditemukan hasil sebesar 0,573. Semakin hasil
perhitungan semakin mendekati satu, maka semakin tinggi komitmen
perusahaan dalam melaksanakan corporate social responsibility.
Tabel 4.3 Skor Kualitas Pengungkapan Corporate Social Responsibility
No Nama Perusahaan Kode
Saham
2016 2017 2018
1. Astra Agro Lestari
Tbk.
AALI 0,592 0,338
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
No Nama Perusahaan Kode
Saham
2016 2017 2018
2. ABM Investama
Tbk.
ABMM 0,389 0,433
3. AKR Corporindo
Tbk.
AKRA 0,460 0,426
4.
PT Austindo
Nusantara Jaya
Tbk.
ANJT 0,316 0,352
5. Aneka Tambang
Tbk.
ANTM 0,474 0,573 0,442
6. Astra International
Tbk.
ASII 0,332 0,421 0,299
7. PT Bank Central
Asia Tbk.
BBCA 0,246 0,382 0,332
8.
PT Bank Negara
Indonesia (Persero)
Tbk.
BBNI 0,313 0,398 0,378
9.
PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero)
Tbk.
BBRI 0,346 0,446 0,401
10.
PT Bank Tabungan
Negara (Persero)
Tbk.
BBTN 0,481 0,513 0,357
11.
Bank Pembangunan
Daerah Jawa Barat
dan Banten Tbk.
BJBR 0,387 0,421 0,286
12.
Bank Pembangunan
Daerah Jawa Timur
Tbk.
BJTM 0,244 0,304 0,346
13. PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk.
BMRI 0,484 0,405 0,341
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
No Nama Perusahaan Kode
Saham
2016 2017 2018
14. PT Bank CIMB
Niaga Tbk.
BNGA 0,353 0,387 0,318
15. PT Bank Maybank
Indonesia Tbk.
BNII 0,359 0,378 0,327
16. Bank Permata Tbk. BNLI 0,407 0,313
17. PT Bank
BRIsyariah Tbk.
BRIS 0,306 0,401 0,316
18. Bumi Resources
Tbk.
BUMI 0,313 0,426
19. Elnusa Tbk. ELSA 0,444 0,263
20. PT XL Axiata Tbk. EXCL 0,385
21. Garuda Indonesia
(Persero) Tbk.
GIAA 0,412
22.
PT Garuda
Maintenance
Facility Aero Asia
Tbk.
GMFI 0,520
23. Vale Indonesia
Tbk.
INCO 0,330 0,451
24. Indika Energy INDY 0,215
25.
Indocement
Tunggal Prakasa
Tbk.
INTP 0,341 0,437 0,348
26. Indo Tambang
Raya Megah Tbk.
ITMG 0,366 0,384 0,376
27. Jasa Marga Tbk. JSMR 0,353 0,378 0,407
28. Kalbe Farma Tbk.
KLBF 0,398 0,320
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
No Nama Perusahaan Kode
Saham
2016 2017 2018
29.
PP London
Sumatra Indonesia
Tbk.
LSIP 0,431 0,307
30. PT Medco Energi
Internasional Tbk.
MEDC 0,343
31. Multi Bintang
Indonesia Tbk.
MLBI 0,369
32. PT Perusahaan Gas
Negara Tbk.
PGAS 0,369
0,424
33.
PT Pupuk
Indonesia Holding
Company (Persero)
PIHC 0,530
34. PT PLN (Persero) PPLN 0,407
35. Bukit Asam Tbk. PTBA 0,323
36. PP (Persero) Tbk. PTPP 0,430 0,369
37. Petrosea Tbk. PTRO 0,380 0,288
38. SMART Tbk. SMAR 0,421
39. Semen Indonesia
(Persero) Tbk.
SMGR 0,421
40.
PT Sarana Multi
Infrastruktur
(Persero)
SMII 0,366 0,355
41. PT Sawit Sumber
Mas Sarana Tbk.
SSMS 0,247 0,415 0,458
42. PT Timah Tbk. TINS 0,515 0,564
43. Pabrik Kertas Tjiwi
Kimia Tbk.
TKIM 0,359
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
No Nama Perusahaan Kode
Saham
2016 2017 2018
44. Total Bangun
Persada Tbk.
TOTL 0,313 0,398 0,343
45. United Tractors
Tbk.
UNTR 0,401 0,384
46. Unilever Indonesia
Tbk.
UNVR 0,400
47. Wijaya Karya Tbk. WIKA 0,331 0,395 0,345
48. PT Waskita Karya
(Persero) Tbk.
WSKT 0,402
49. Wijaya Karya
Beton
WTON 0,270 0,423 0,361
Sumber: Sustainability Report 2016-2018 (data diolah)
2. Data Profitabilitas
Data profitabilitas diperoleh dari hasil perhitungan return on assets
(ROA) laporan tahunan selama tahun 2016-2018. Semakin tinggi ROA,
maka semakin besar laba yang dihasilkan dari total aset. Tabel 4.4
memnunjukkan profitabilitas perusahaan selama tahun 2016-2018.
Berikut adalah contoh menghitung ROA perusahaan diketahui laba
bersih Aneka Tambang Tbk. tahun 2017 sebesar Rp136.503.269.000
dan memiliki total aset sebesar Rp30.014.273.452.000.
ROA =
=
= 0,005
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Berdasarkan hasil perhitungan, ditemukan ROA sebesar 0,005..
Makna dari perhitungan tersebut adalah setiap Rp1 total aset turut
berkontribusi menciptakan Rp0,005 laba bersih.
Tabel 4.4 Profitabilitas Perusahaan selama Tahun 2016-2018
No Nama Perusahaan Kode
Saham
2016 2017 2018
1. Astra Agro Lestari
Tbk.
AALI 0,084 0,056
2. ABM Investama
Tbk.
ABMM 0,003 0,078
3. AKR Corporindo
Tbk.
AKRA 0,077 0,033
4.
PT Austindo
Nusantara Jaya
Tbk.
ANJT 0,036 0,083
5. Aneka Tambang
Tbk.
ANTM 0,002 0,004 0,026
6. Astra International
Tbk.
ASII 0,069 0,078 0,079
7. PT Bank Central
Asia Tbk.
BBCA 0,030 0,031 0,031
8.
PT Bank Negara
Indonesia (Persero)
Tbk.
BBNI 0,018 0,019 0,018
9.
PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero)
Tbk.
BBRI 0,026 0,025 0,024
10. PT Bank Tabungan
Negara (Persero)
Tbk.
BBTN 0,012 0,011 0,009
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
No Nama Perusahaan Kode
Saham
2016 2017 2018
11.
Bank Pembangunan
Daerah Jawa Barat
dan Banten Tbk.
BJBR 0,011 0,010 0,012
12.
Bank Pembangunan
Daerah Jawa Timur
Tbk.
BJTM 0,023 0,022 0,020
13. PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk.
BMRI 0,014 0,019 0,021
14. PT Bank CIMB
Niaga Tbk.
BNGA 0,008 0,011 0,013
15. PT Bank Maybank
Indonesia Tbk.
BNII 0,011 0,010 0,012
16. Bank Permata Tbk. BNLI 0,005 0,005
17. PT Bank
BRIsyariah Tbk.
BRIS 0,006 0,003 0,002
18. Bumi Resources
Tbk.
BUMI 0,040 0,040
19. Elnusa Tbk. ELSA 0,051 0,048
20. PT XL Axiata Tbk. EXCL 0,006
21. Garuda Indonesia
(Persero) Tbk.
GIAA 0,002
22.
PT Garuda
Maintenance
Facility Aero Asia
Tbk.
GMFI 0,094
23. Vale Indonesia
Tbk.
INCO 0,008 0,027
24. Indika Energy INDY 0,088
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
No Nama Perusahaan Kode
Saham
2016 2017 2018
25.
Indocement
Tunggal Prakasa
Tbk.
INTP 0,128 0,064 0,041
26. Indo Tambang
Raya Megah Tbk.
ITMG 0,108 0,185 0,179
27. Jasa Marga Tbk. JSMR 0,033 0,026 0,024
28. Kalbe Farma Tbk. KLBF 0,147 0,137
29.
PP London
Sumatra Indonesia
Tbk.
LSIP 0,078 0,032
30. PT Medco Energi
Internasional Tbk.
MEDC 0,025
31. Multi Bintang
Indonesia Tbk.
MLBI 0,526
32. PT Perusahaan Gas
Negara Tbk.
PGAS 0,045
0,023
33.
PT Pupuk
Indonesia Holding
Company (Persero)
PIHC 0,023
34. PT PLN (Persero) PPLN 0,003
35. Bukit Asam Tbk. PTBA 0,206
36. PP (Persero) Tbk. PTPP 0,041 0,037
37. Petrosea Tbk. PTRO 0,019 0,041
38. SMART Tbk. SMAR 0,043
39. Semen Indonesia
(Persero) Tbk.
SMGR 0,041
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
No Nama Perusahaan Kode
Saham
2016 2017 2018
40.
PT Sarana Multi
Infrastruktur
(Persero)
SMII 0,022 0,026
41. PT Sawit Sumber
Mas Sarana Tbk.
SSMS 0,082 0,082 0,007
42. PT Timah Tbk. TINS 0,042 0,035
43. Pabrik Kertas Tjiwi
Kimia Tbk.
TKIM 0,010
44. Total Bangun
Persada Tbk.
TOTL 0,074 0,071 0,07
45. United Tractors
Tbk.
UNTR 0,079 0,127
46. Unilever Indonesia
Tbk.
UNVR 0,270
47. Wijaya Karya Tbk. WIKA 0,036 0,029 0,004
48. PT Waskita Karya
(Persero) Tbk.
WSKT 0,04
49. Wijaya Karya
Beton
WTON 0,060 0,04 0,054
Sumber: Laporan Tahunan 2016-2018 (data diolah)
3. Data Tingkat Penghindaran Pajak
Tingkat penghindaran pajak diperoleh dari hasil analisis laporan
tahunan dengan menggunakan effective tax rate (ETR) selama tahun
2016-2018. Semakin tinggi ETR, maka semakin rendah tingkat
penghindaran pajak yang dilakukan perusahaan. Tabel 4.5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
menunjukkan tingkat penghindaran pajak yang dilakukan perusahaan.
Berikut adalah contoh untuk menghitung ETR. Diketahui income tax
expense Aneka Tambang Tbk. tahun 2017 sebesar Rp317.893.255.000
dan earning before income taxes sebesar Rp454.396.524.000.
ETR =
=
= 0,700
Semakin ETR mendekati 1, maka semakin rendah penghindaran
pajak yang dilakukan perusahaan. Semakin ETR mendekati 0, maka
semakin tinggi penghindaran pajak yang dilakukan perusahaan.
Berdasarkan perhitungan ETR, ditemukan hasil sebesar 0,700.
Tabel 4.5 Tingkat Penghindaran Pajak
No Nama Perusahaan Kode
Saham
2016 2017 2018
1. Astra Agro Lestari
Tbk.
AALI 0,281 0,311
2. ABM Investama
Tbk.
ABMM 0,649 0,285
3. AKR Corporindo
Tbk.
AKRA 0,111 0,235
4. PT Austindo
Nusantara Jaya
Tbk.
ANJT 0,524 0,352
5. Aneka Tambang
Tbk.
ANTM 0,470 0,700 0,309
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
No Nama Perusahaan Kode
Saham
2016 2017 2018
6. Astra International
Tbk.
ASII 0,177
0,206 0,217
7. PT Bank Central
Asia Tbk.
BBCA 0,201 0,197 0,209
8. PT Bank Negara
Indonesia (Persero)
Tbk.
BBNI 0,202 0,197 0,238
9. PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero)
Tbk.
BBRI 0,227 0,215 0,223
10. PT Bank Tabungan
Negara (Persero)
Tbk.
BBTN 0,213 0,216 0,167
11. Bank Pembangunan
Daerah Jawa Barat
dan Banten Tbk.
BJBR 0,209 0,257 0,198
12. Bank Pembangunan
Daerah Jawa Timur
Tbk.
BJTM 0,291 0,292 0,281
13. PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk.
BMRI 0,211 0,210 0,238
14. PT Bank CIMB
Niaga Tbk.
BNGA 0,269 0,283 0,282
15. PT Bank Maybank
Indonesia Tbk.
BNII 0,259
0,261 0,254
16. Bank Permata Tbk.
BNLI 0,213
0,261
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
No Nama Perusahaan Kode
Saham
2016 2017 2018
17. PT Bank
BRIsyariah Tbk.
BRIS 0,286
0,330 0,296
18. Bumi Resources
Tbk.
BUMI 0,216 0,052
19. Elnusa Tbk. ELSA 0,232 0,215
20. PT XL Axiata Tbk. EXCL 0,250
21. Garuda Indonesia
(Persero) Tbk.
GIAA 0,473
22. PT Garuda
Maintenance
Facility Aero Asia
Tbk.
GMFI 0,248
23. Vale Indonesia
Tbk.
INCO 0,631 0,266
24. Indika Energy INDY 0,071
25. Indocement
Tunggal Prakasa
Tbk.
INTP 0,066 0,186 0,182
26. Indo Tambang
Raya Megah Tbk.
ITMG 0,319 0,302 0,295
27. Jasa Marga Tbk. JSMR 0,319 0,355 0,365
28. Kalbe Farma Tbk. KLBF 0,243 0,245
29. PP London
Sumatra Indonesia
Tbk.
LSIP 0,241 0,210
30. PT Medco Energi
Internasional Tbk.
MEDC 0,473
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
No Nama Perusahaan Kode
Saham
2016 2017 2018
31. Multi Bintang
Indonesia Tbk.
MLBI 0,287
32. PT Perusahaan Gas
Negara Tbk.
PGAS 0,198 0,463
33. PT Pupuk
Indonesia Holding
Company (Persero)
PIHC 0,325
34. PT PLN (Persero) PPLN 0,482
35. Bukit Asam Tbk. PTBA 0,251
36. PP (Persero) Tbk. PTPP 0,038 0,022
37. Petrosea Tbk. PTRO 0,230 0,328
38. SMART Tbk. SMAR 0,153
39. Semen Indonesia
(Persero) Tbk.
SMGR 0,256
40. PT Sarana Multi
Infrastruktur
(Persero)
SMII 0,177 0,162
41. PT Sawit Sumber
Mas Sarana Tbk.
SSMS 0,302 0,276 0,745
42. PT Timah Tbk. TINS 0,289 0,250
43. Pabrik Kertas Tjiwi
Kimia Tbk.
TKIM 0,232
44. Total Bangun
Persada Tbk.
TOTL 0,020 0,011 0,011
45. United Tractors
Tbk.
UNTR 0,242 0,271
46. Unilever Indonesia
Tbk.
UNVR 0,253
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
No Nama Perusahaan Kode
Saham
2016 2017 2018
47. Wijaya Karya Tbk. WIKA 0,067 0,077 0,113
48. PT Waskita Karya
(Persero) Tbk.
WSKT 0,306
49. Wijaya Karya
Beton
WTON 0,172 0,188 0,214
Sumber: Laporan tahunan 2016-2018 (data diolah)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Data
Populasi sasaran yang digunakan dalam peneltian ini berjumlah 103
tahun perusahaan. Variabel penelitian yang digunakan peneliti adalah
pengungkapan corporate social responsibility, penghindaran pajak (ETR)
dan profitabilitas (ROA).
1. Statistik Deskriptif
Tahapan ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik dari data
penelitian. Karakteristik yang dicari antara lain: mean, minimum,
maximum, dan std. deviation. Mean digunakan untuk mengetahui
tendensi pusat dari suatu karakteristik data. Nilai minimum dan
maximum digunakan untuk mengetahui sebaran data dari tendensi
pusatnya. Std. deviation digunakan untuk mengetahui rata-rata
penyimpangan dari tendensi pusat (Hartono, 2017: 196). Berikut
merupakan penjelasan mengenai hasil pengujian statistik deskriptif
dari 103 tahun perusahaan. Tabel 5.1 berisi data mengenai mean,
minimum, maximum, dan std. deviation untuk penghindaran pajak,
pengungkapan corporate social responsibility, dan profitabilitas.
Tabel 5.1 Hasil Statistik Deskriptif
ETR CSR ROA
Mean 0,256 0,382 0,051
Minimum 0,012 0,216 0,002
Maximum 0,745 0,593 0,527
Std. Deviation 0,130 0,070 0,070
Sumber: SPSS 24 (data diolah)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Pada variabel penghindaran pajak yang diukur dengan effective tax
rate (ETR) memiliki mean yang menunjukkan bahwa data ETR
memiliki tendensi pusat sebesar 0,256. Nilai terendah pada data ETR
sebesar 0,012. Nilai tertinggi pada data ETR sebesar 0,745. Sebaran
data pada ETR berada pada angka 0,012 sampai dengan 0,745. Std.
deviation data ETR menunjukan bahwa rata-rata penyimpangan dari
tendensi pusat sebesar 0,130.
Pada variabel pengungkapan corporate social responsibility yang
diukur dengan menggunakan standar GRI memiliki mean yang
menunjukkan bahwa CSR memiliki tendensi pusat sebesar 0,382. Nilai
terendah pada data CSR sebesar 0,216. Nilai tertinggi pada data CSR
sebesar 0,593. Sebaran data pada CSR berada pada angka 0,216
sampai dengan 0,593. Std, deviation data CSR menunjukkan bahwa
rata-rata penyimpangan dari tendensi pusat sebesar sebesar 0,070.
Pada variabel profitabilitas yang diukur dengan menggunakan
ROA memiliki mean yang menunjukkan bahwa ROA memiliki
tendensi pusat sebesar 0,051. Nilai terendah pada data ROA sebesar
0,002. Nilai tertinggi pada data ROA sebesar 0,527. Std. deviation data
ROA menunjukkan bahwa rata-rata penyimpangan dari tendensi pusat
sebesar 0,070.
2. Pengujian Normalitas
Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah
kelompok data memiliki distribusi normal atau tidak memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
distribusi normal (Wiyono, 2011: 149). Data yang berdistribusi normal
artinya sebanyak 68% data berada dalam ± 1 std. deviation dari mean
dan sebanyak 95% data berada dalam ± 2 std. deviation dari mean
(Hartono, 2017: 205). Jika data memiliki distribusi normal, maka
peneliti akan melakukan pengujian statistik parametrik. Jika data
memiliki distribusi tidak normal, maka peneliti akan melakukan
pengujian statistik non parametrik. Tabel 5.2 berisi distribusi data dari
variabel pengungkapan corporate social responsibility, profitabilitas
yang diproksikan dengan ROA, dan penghindaran pajak yang di
proksikan dengan ETR.
Tabel 5.2 Hasil Uji Normalitas One Kolmogorov-Smirnov
ETR CSR ROA
N 103 103 103
Test Statistic 0,162 0,067 0,243
Asymp. Sig. (2 tailed) 0,000 0,200 0,000
Sumber: SPSS 24 (data diolah)
Pada pengujian ini ditentukan tingkat signifikansi lima persen.
Berdasarkan tabel 5.2 diketahui nilai Kolmogorov-Smirnov untuk
variabel penghindaran pajak yang diukur dengan ETR adalah 0,162
dengan signifikansi 0,000. Nilai Sig. (2 tailed) ETR lebih kecil dari
tingkat signifikansi (0,000 ≤ 0,05). Artinya adalah variabel
penghindaran pajak memiliki data yang tidak berdistribusi normal.
Berikut adalah gambar histogram data penghindaran pajak yang
menunjukkan bahwa data tidak berdistribusi secara normal:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Gambar 5.1 Histogram Penghindaran Pajak
Sumber: SPSS 24 (data diolah)
Pada pengujian ini ditentukan tingkat signifikansi lima persen.
Berdasarkan tabel 5.2 diketahui nilai Kolmogorov-Smirnov untuk
variabel pengungkapan corporate social responsibility adalah 0,067
dengan signifikansi 0,200. Artinya adalah variabel pengungkapan
corporate social responsibility memiliki data yang berdistribusi
normal. Alasannya adalah nilai Sig. (2 tailed) sebesar 0,200 lebih besar
dari tingkat signifikansi sebesar 0,05. Berikut adalah histogram data
pengungkapan corporate social responsibility yang menunjukkan
bahwa data berdistribusi secara normal:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Gambar 5.2 Histogram Skor Kualitas Pengungkapan Corporate Social
Responsibility
Sumber: SPSS 24 (data diolah)
Pada penelitian ini ditentukan tingkat signifikansi lima persen.
Berdasarkan tabel 5.2 diketahui nilai Kolmogorov-Smirnov untuk
ROA sebesar 0,243 dengan signifikansi sebesar 0,000. Hal ini
menunjukkan ROA memiliki distribusi data yang tidak normal.
Alasannya adalah nilai Asymp. Sig.(2 tailed) sebesar 0,000 lebih kecil
sama dengan dari pada tingkat signifikansi 0,05. Berikut adalah
histogram data profitabilitas:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Gambar 5.3 Histogram Profitabilitas Perusahaan
Sumber: SPSS 24 (data diolah
Berdasarkan pengujian normalitas diketahui bahwa data
profitabilitas dan penghindaran pajak memiliki distribusi data yang
tidak normal. Peneliti akan menggunakan pengujian non parametrik
untuk mengatahui hubungan antara: variabel pengungkapan corporate
social responsibility dengan penghindaran pajak dan variabel
profitabilitas dengan penghindaran pajak. Pengujian statistik non
parametrik yang digunakan adalah spearman rank (Wiyono, 2011:
181).
3. Pengujian Spearman Rank
Untuk melakukan pengujian spearman rank diperlukan data
ordinal. Data yang diubah kedalam bentuk ordinal yaitu:
pengungkapan corporate social responsibility (CSR), profitabilitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
(ROA), dan penghindaran pajak (ETR). Berikut ini adalah data
ordinalnya:
Tabel 5.3 Data Ordinal Pengungkapan CSR, Penghindaran Pajak dan
Profitabilitas
CSR ETR ROA
RENDAH 26 90 56
SEDANG 77 11 22
TINGGI 0 2 25
TOTAL 103 103 103
Sumber: SPSS 24 (data diolah)
Variabel pengungkapan corporate social responsibility memiliki:
26 data yang masuk ke dalam kategori rendah dan 77 data yang masuk
ke dalam kategori sedang. Variabel penghindaran pajak (ETR)
memiliki: 90 data yang masuk ke dalam kategori rendah, 11 data yang
masuk ke dalam kategori sedang, dan dua data yang masuk ke dalam
variabel tinggi. Variabel profitabilitas (ROA) memiliki: 56 data yang
berada dalam kategori rendah, 22 data yang berada dalam kategori
sedang, dan 25 data yang berada dalam kategori tinggi.
Pengujian spearman rank bertujuan untuk mencari hubungan antar
variabel (Wiyono, 2011: 389). Pengujian spearman rank digunakan
untuk mengetahui hubungan antara: pengungkapan corporate social
responsibility dengan penghindaran pajak dan profitabilitas dengan
penghindaran pajak. Tingkat signifikansi yang dipilih dalam penelitian
ini sebesar lima persen. Berikut ini adalah hasil pengujian spearman
rank:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Tabel 5.4 Hasil Pengujian Spearman Rank: Pengungkapan CSR dengan
Penghindaran Pajak dan Profitabilitas dengan Penghindaran Pajak
CSR ROA
Spearman’s rho ETR Correlation
Coefficient 0,089 -0,224
Sig. (1-tailed) 0,186 0,011
N 103 103
Sumber: SPSS 24 (data diolah)
Pengujian spearman rank dilakukan untuk menguji hubungan
antara pengungkapan corporate social responsibility dengan
penghindaran pajak. Berdasarkan tabel 5.4, diketahui nilai r antara
pengungkapan corporate social responsibility (CSR) dengan
penghindaran pajak (ETR) sebesar 0,186. Nilai r lebih besar sama
dengan tingkat signifikansi 0,05. Hal tersebut memiliki makna bahwa
tidak terdapat hubungan positif antara CSR dengan ETR. Degan kata
lain tidak terdapat hubungan negatif antara pengungkapan corporate
social responsibility dengan penghindaran pajak. Pengungkapan
corporate social responsibility memiliki data paling banyak yang
tersebar pada kategori sedang sebanyak 77 data. ETR memiliki data
paling banyak tersebar pada kategori rendah sebanyak 90 data.
Pengujian spearman rank juga digunakan untuk menguji hubungan
antara profitabilitas dengan penghindaran pajak. Berdasarkan tabel 5.4
diketahui nilai r profitabilitas (ROA) dan penghindaran pajak (ETR)
sebesar 0,011. Nilai r sebesar 0,011 lebih kecil dari tingkat signifikansi
0,05. Artinya adalah terdapat hubungan antara ROA dan ETR. Nilai
correlation coefficient sebesar -0,224, artinya terdapat hubungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
negatif antara ROA dan ETR. Maksud dari hubungan negatif adalah
peningkatan pada ROA akan diikuti dengan penurunan ETR.
4. Pengujian Hipotesis
Berdasarkan tabel 5.4, dapat diambil keputusan terhadap hipotesis
satu. Hipotesis satu dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan
negatif pengungkapan corporate social responsibility dengan
penghindaran pajak. Berdasarkan tabel 5.4, nilai r sebesar 0,186 yang
berarti lebih besar dari nilai signifikansi (0,186 ≥ 0,05). Jika nilai r
lebih besar dari tingkat signifikansi, maka H0 diterima. Artinya adalah
tidak ada hubungan negatif pengungkapan corporate social
responsiblity dengan penghindaran pajak.
Berdasarkan tabel 5.4 dapat diambil keputusan terhadap hipotesis
dua. Hipotesis dua dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan
positif antara profitabilitas dengan penghindaran pajak. Berdasarkan
tabel 5.4 nilai r sebesar 0,011. Nilai r lebih kecil dari tingkat
signifikansi (0,011 < 0,05). Jika nilai r lebih kecil dari tingkat
signifikansi, maka H0 ditolak. H0 ditolak memiliki makna terdapat
hubungan positif antara profitabilitas dengan penghindaran pajak.
B. Pembahasan
1. Hubungan Pengungkapan Corporate Social Responsibility dengan
Penghindaran Pajak
Berdasarkan pengujian hipotesis, ditemukan bahwa tidak ada
hubungan negatif antara pengungkapan corporate social responsibility
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
dengan penghindaran pajak. Tidak adanya hubungan yang signifikan
kemungkinan karena kondisi data penelitian. Kondisi data penelitian
yang dimaksud adalah data pada sustainability report. Penerbitan
sustainability report di Indonesia masih bersifat sukarela, sehingga
belum semua sustainability report diaudit (Solihin, 2016: 162).
Tujuan dari pengauditan pada sustainability report adalah untuk
meningkatkan keyakinan pengguna sustainability report yang dituju.
Akibat dari belum adanya pengauditan pada sustainability report
adalah terdapat kemungkinan bahwa informasi yang ada tidak benar-
benar mencerminkan kegiatan corporate social responsibility yang
dilakukan perusahaan. Data yang bersumber pada sustainability report
memiliki perbedaan dengan data yang bersumber dari laporan tahunan.
Perbedaaan tersebut adalah pada laporan tahunan, informasi keuangan
yang disediakan sudah diaudit oleh auditor independen, sehingga
informasi tersebut dapat meningkatkan keyakinan pengguna keuangan
yang dituju. Hal itu dapat dicapai dengan opini auditor tentang apakah
informasi keuangan tersebut sudah disusun dalam semua hal yang
material dan sesuai dengan kerangka pelaporan yang berlaku (Jusup,
2014: 168).
Corporate social responsibility merupakan kegiatan yang
dilakukan perusahaan untuk mendapatkan legitimasi positif dari
masyarakat. Tujuannya adalah untuk mempertahankan kelangsungan
Pengungkapan corporate social responsibility merupakan bentuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
komunikasi dan akuntabilitas perusahaan kepada masyarakat. Tujuan
dari pengungkapan corporate social responsibility adalah untuk
mendapatkan reputasi positif dari masyarakat. Perusahaan yang
memiliki reputasi yang baik akan melakukan corporate social
responsibility dan mengurangi penghindaran pajak. Penghindaran
pajak memiliki risiko untuk merusak reputasi perusahaan karena tidak
sesuai dengan harapan masyarakat.
Pengungkapan corporate social responsibility memiliki
sebaran data yang paling banyak masuk ke dalam kategori sedang
sebanyak 77 data. ETR yang rendah memiliki makna bahwa
penghindaran pajak yang dilakukan perusahaan tinggi. ETR memiliki
sebaran data paling banyak masuk ke dalam kategori rendah sebanyak
90 data. Artinya sebanyak 90 data memiliki penghindaran pajak yang
tinggi. Hasil dari penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Wijayanti et al. (2016: 547) dan Wardhani dan
Purwaningrum (2017: 10).
Dalam kasus ini, diasumsikan 90 perusahaan yang memiliki
reputasi yang sedang, sehingga kualitas pengungkapan corporate
social responsibility yang diberikan perusahaan masuk ke dalam
kategori sedang. Perusahaan melakukan pengungkapan corporate
social responsibility untuk memperoleh reputasi positif dari
masyarakat. Sebanyak 90 perusahaan memiliki penghindaran pajak
yang tinggi. Penghindaran pajak memiliki risiko terhadap reputasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
perusahaan. Penghindaran pajak memiliki risiko pada reputasi
perusahaan karena tidak sesuai dengan harapan masyarakat.
2. Hubungan Profitabilitas dengan Penghindaran Pajak
Berdasarkan pengujian hipotesis yang sudah dilakukan, ditemukan
bahwa terdapat hubungan positif antara profitabilitas dengan
penghindaran pajak. Hubungan positif artinya peningkatan pada
profitabilitas akan diikuti dengan peningkatan penghindaran pajak
yang dilakukan perusahaan. Profitabilitas merupakan kemampuan
dalam menghasilkan laba. Peningkatan pada laba perusahaan akan
diikuti dengan peningkatan pada beban pajak penghasilan perusahaan.
Peningkatan pada pajak penghasilan dari perusahaan akan diikuti
dengan peningkatan penghindaran pajak dilakukan perusahaan.
Pemegang saham dan pemerintah memiliki kepentingan atas laba
perusahaan. Pemegang saham memiliki kepentingan atas laba
perusahaan untuk menambah kekayaannya. Laba yang dibagikan
kepada pemegang saham dibagikan dalam bentuk deviden. Pemerintah
juga .memiliki kepentingan atas laba perusahaan. Perusahaan yang
memiliki laba yang besar akan disorot oleh pemerintah karena semakin
besar laba perusahaan, maka semakin besar pajak penghasilan
perusahaan. Pajak digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran
rakyat.
Pemegang saham menunjuk manajer untuk mengelola kekayaan
yang dimilikinya. Manajer perusahaan berusaha menghindari pajak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
perusahaan dengan tujuan untuk mendapat kompensasi atas kinerjanya
dari pemegang saham. Pemegang saham memberikan kompensasi pada
manajer karena manajer meningkatkan kekayaan pemegang saham.
Hal ini mendukung political cost hypotesis. Political cost hypotesis
menyatakan bahwa manajer akan menggeser pendapatan dari periode
saat ini ke periode yang akan datang dengan tujuan untuk menghindari
biaya politik seperti pajak. Penelitian ini dapat mendukung penelitian
dari Irianto et al. (2017: 40) dan Susanti (2018: 70).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti, berikut ini
adalah kesimpulan dari penelitian ini:
1. Tidak terdapat hubungan negatif antara pengungkapan corporate
social responsibility dengan penghindaran pajak.
2. Terdapat hubungan positif antara profitabilitas dengan penghindaran
pajak. Artinya adalah peningkatan pada profitabilitas perusahaan akan
diikuti dengan peningkatan pada penghindaran pajak yang dilakukan
perusahaan.
B. Keterbatasan Penelitian
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti,
terdapat keterbatasan penelitian. Keterbatasan itu adalah pengungkapan
corporate social responsibility yang diukur peneliti hanya terbatas dari
sustainability report perusahaan selama tahun 2016-2018. Penerbitan
sustainability report di Indonesia masih bersifat sukarela, sehingga belum
banyak perusahaan yang menerbitkan sustainability report.
Pada penelitian ini juga tidak membedakan apakah penghindaran
pajak yang dilakukan masuk dalam kategori: tax aggresiveness, tax
sheltering, atau tax evasion. Hal tersebut terjadi karena tidak tersedianya
data yang menunjukkan apakah penghindaran pajak yang dilakukan masuk
dalam kategori legal, zona abu-abu, atau ilegal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
C. Saran
1. Bagi Pemerintah Indonesia
Pemerintah Indonesia disarankan untuk melakukan evaluasi pada
kebijakan pelaporan corporate social responsibility. Pemerintah
disarankan untuk melakukan evaluasi mengenai kebijakan pelaporan
corporate social responsibility karena pelaporan hanya terbatas pada
laporan tahunan, sedangkan pelaporan corporate social responsibility
dalam sustainability report masih bersifat sukarela dan belum dijamin
oleh auditor.
Pemerintah juga disarankan untuk mengevaluasi kebijakan
mengenai sanksi dari penghindaran pajak yang masuk dalam kategori
ilegal. Hal tersebut disarankan untuk memberikan efek jera pada
pelaku penghindaran pajak yang dilakukan secara ilegal, sehingga
pelaku dunia usaha yang tidak melakukan penghindaran pajak secara
ilegal tidak meniru tindakan tersebut.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Peneliti selanjutnya yang akan meneliti topik serupa, disarankan untuk
tidak hanya mengukur aktivitas corporate social responsibility
perusahaan dari sustainability report. Peneliti selanjutnya dapat juga
mengukur aktivitas corporate social responsibility dari laporan
tahunan dan website perusahaan. Peneliti selanjutnya juga dapat
menambah jumlah tahun perusahaan agar lebih menggambarkan
aktivitas corporate social responsibility yang dilakukan perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Daftar Pustaka
Aggarwal, Priyanka dan Ajay Kumar Singh. 2018. “CSR and Sustainability
Reporting Practices in India: an in-depth Content Analysis of Top Listed
Companies”. Social Responsibility Journal. 1-21.
Carroll, A.B. 1979. “A Three-Dimensional Conceptual Model of Corporate
Performances”. Academy of Management Review. Vol.4 No.4. 497-505.
Christofi, Andreas, Petros Christofi, dan Seleshi Sisaye. 2012. “Corporate
Sustainability: Historical Development and Reporting Practices”.
Management Research Review. Vol. 35 Issue: 2. 157-172.
Crocker, K dan J. Slemrod. 2005. “Corporate Tax Evasion with Agency Cost”.
Journal of Public Economics. Vol. 89. 1593-1610.
Dewinta, Ida Ayu Rosa dan Putu Ery Setiawan. 2016. “Pengaruh Ukuran
Perusahaan, Umur Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, dan Pertumbuhan
Penjualan Terhadap Tax Avoidance”. E-Jurnal Akuntansi Universitas
Udayana. Vol. 14. 1584-1613.
Dyreng, S., M. Hanlon, dan E. Maydew. 2008. “Long Run Corporate Tax
Avoidance”. The Accounting Review. Vol. 83. 61-82.
Global Reporting Initiative. 2016. “About Us”.
https://www.globalreporting.org/information/about-gri/Pages/default.aspx.
Diakses pada 21 April 2019.
Global Reporting Initiative 101. 2016. GRI 101: Landasan 2016. Global
Sustainability Standards Board.
Gunawan, Juniati. 2017. “Pengaruh Corporate Social Responsibility dan
Corporate Governance Terhadap Agresivitas Pajak”. Jurnal Akuntansi.
Vol.21 No.3. 425-436.
Guthrie, James. dan Lee D. Parker. 1989. “Corporate Social Reporting: A
Rebuttal of Legitimacy Theory”. Accounting and Bussiness Research. Vol.
19. 343-352.
Hanlon, M. dan S. Heitzman. 2010. “A Review of Tax Research”. Journal of
Accounting and Economics. Vol. 50. 127-178.
Harsanti, Ponny. 2011. “Corporate Social Responsibility dan Teori Legitimasi”.
Majalah Ilmiah Mawas. Vol.24 No.1. 202-214.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Hartono, Jogiyanto. 2017. Metode Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan
Pengalaman- Pengalaman. Yogyakarta. BPFE.
Hery. 2016. Analisis Laporan Keuangan Integrated and Comprehensive Edition.
Jakarta. PT Grasindo.
Hidayat, K., A.P. Ompusunggu, H. Suratno. 2016. “Pengaruh Corporate Social
Responsibility Terhadap Agresivitas Pajak dengan Insentif Pajak Sebagai
Pemoderasi”.Jurnal Ilmiah Akuntansi Fakultas Ekonomi. Vol.2 No.2.
Irianto, Bambang Setyobudi, Yudha Aryo Sudibyo, dan Abim Wafirli. 2017.
“The Influence of Profitability, Leverage, Firm Size, and Capital Intensity
Towards Tax Avoidance”. International Journal of Accounting and
Taxation. Vol. 5. 33-41.
Januarti, Indira. 2004. “Pendekatan dan Kritik Akuntansi Positif”. Jurnal
Akuntansi dan Auditing. Vol.1 No.1. 83-94.
Jusup, Al. Haryono. 2014. Auditing Edisi II. Yogyakarta. Bagian Penerbitan
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN .
Karyani, Etika dan Dwi Martani. 2014. “Implicit and Explicit Taxes: Study of
Asia Pasific Banking”. The Indonesian Journal of Accounting Research.
Vol. 17 No. 2. 185-206.
Lanis, R. dan G. Richardson. 2012. “Corporate Social Responsibility and Tax
Aggresiveness: An Empirical Analysis”. Accounting, Auditing and
Acountability Journal. Vol. 26(1). 75-100.
Lanis, R. dan G. Richardson. 2013. “Corporate Social Responsibility and Tax
Aggresiveness: A Test of Legitimacy Theory”. Journal of Accounting and
Public Policy. Vol. 30(1). 86-108.
Lietz, Gerrit. 2013. “Tax Avoidance vs Tax Aggressiviness: A Unifying
Conceptual Framework”. University of Munster. 1-67.
Lukviarman, N. 2016. Corporate Governance Menuju Penguatan Koneptual dan
Implementasi di Indonesia. Solo. PT Era Adicitra Intermedia.
Ningrum, Aprilian Kusuma, Eny Suprapti, dan Achmad Syaiful Hidayat Anwar.
2018. “Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap
Agresivitas Pajak dengan Gender Sebagai Variabel Moderasi”. Balance.
Vol. 15 No.1. 63-71.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Santoso, Muhhamad Rifky. 2017. ”Pemahaman Tax Planning”.
https://bppk.kemenkeu.go.id/id/publikasi/artikel/167-artikel-pajak/24310-
pemahaman-tax-planning. Diakses pada 5 Mei 2019.
Schneider, F. dan E. Kirchler. 2001. “Tax Avoidance, Tax Evasion, and Tax
Flight: Do Legal Differences Matter?”. Johannes Kepler University of
Linz. 1-27.
Solihin, Ismail. 2016. Corporate Social Responsibility from Charity to
Sustainability. Jakarta. Salemba Empat.
Susanti, Eliyani. 2018. “Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Sales Growth, dan
Ukuran Perusahaan Terhadap Penghindaran Pajak”. Skripsi Tidak
Dipublikasikan. Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.
Tista, Kadek Weda Noveadjani dan I Ketut Suryanawa. 2017. “Pengaruh Ukuran
dan Potensi Kesulitan Keuangan Pada Konservatisme Akuntansi dengan
Leverage Sebagai Pemoderasi”. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana.
Vol. 18. 2477-2504.
Undang-Undang Republik Indonesia. 2007. UU Nomor 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas.
Wardhani, Dewi Kusuma dan Ratri Purwaningrum. 2018. “Pengaruh Karakteristik
Perusahaan dan Corporate Social Responsibility Terhadap Penghindaran
Pajak”. JRAK. Vol. 14 No. 1. 1-13.
Watts, Ross L dan Jerold L Zimmerman. 1978. “Towards a Positive Theory of the
Determination of Accounting Standard”. American Accounting
Association. Vol.53 No. 1. 112-134.
Watts, Ross L dan Jerold L Zimmerman. 1990. “Positive Accounting Theory: A
Ten Year Perspective”. American Accounting Association. Vol. 65 No. 1.
131-156.
Wijayanti, Ajeng, Anita Wijayanti, dan Yuli Chomsatu Samrotum. 2016.
“Pengaruh Karakteristik Perusahaan, GCG, dan CSR Terhadap
Penghindaran Pajak”. Seminar Nasional IENACO 2016. 541-548.
Wiyono, Gendro. 2011. Merancang Penelitian Bisnis dengan Alat Analisis SPSS
17.0 dan Smart PLS 2.0. Yogyakarta. UPP STIM YKPN.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Lampiran 1. Template Penilaian Kualitas Pengungkapan Corporate
Social Responsibility
1. GRI 102
No. Pengungk
apan GRI
Judul
Pengungkapan Hal. Pernyataan Skor
Profil Organisasi
1 GRI 102-1
(G4-3) Nama organisasi
2 GRI 102-2
(G4-4)
Kegiatan,
Merek, Produk,
dan Jasa
3 GRI 102-3
(G4-5)
Lokasi kantor
Pusat
4 GRI 102-4
(G4-6) Lokasi Operasi
5 GRI 102-5
(G4-7)
Kepemilikan
dan bentuk
hukum
6 GRI 102-6
(G4-8)
Pasar yang
dilayani
7 GRI 102-7
(G4-9) Skala Organisasi
8 GRI 102-8
(G4-10)
Informasi
mengenai
karyawan dan
pekerja lain
9 GRI 102-9
(G4-12) Rantai Pasokan
10 GRI 102-
10 (G4-13)
Perubahan
signifikan pada
organisasi dan
rantai
pasokannya
11 GRI 102-
11(G4-14)
Pendekatan atau
prinsip
pencegahan
12 GRI 102-
12 (G4-15)
Inisiatif
eksternal
13 GRI 102-
13 (G4-15)
Keanggotaan
asosiasi
Total Skor
Pengungkapan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
No. Pengungk
apan GRI
Judul
Pengungkapan Hal. Pernyataan Skor
Profil
Organisasi
Strategi
14 GRI 102-
14 (G4-1)
Pernyataan dari
pembuat
keputusan senior
Total Skor
Pengungkapan
Strategi
Etika dan Integritas
15 GRI 102-
16 (G4-56)
Nilai, prinsip,
standar, dan
norma perilaku
Total Skor
Pengungkapan
Etika dan
Integritas
Tata Kelola
16 GRI 102-
18 (G4-34)
Struktur tata
kelola
Total Skor
Pengungkapan
Tata Kelola
Keterlibatan Pemangku Kepentingan
17 GRI 102-
40 (G4-24)
Daftar kelompok
pemangku
kepentingan
18 GRI 102-
41 (G4-11)
Perjanjian
perundingan
kolektif
19 GRI 102-
42 (G4-25)
Mengidentifikasi
dan memilih
pemangku
kepentingan
20 GRI 102-
43 (G4-26)
Pendekatan
terhadap
keterlibatan
pemangku
kepentingan
21 GRI 102-44 (G4-27)
Topik utama dan
masalah yang
dikemukakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
No. Pengungk
apan GRI
Judul
Pengungkapan Hal. Pernyataan Skor
Total Skor
Pengungkapan
Keterlibatan
Pemangku
Kepentingan
Praktik Pelaporan
22 GRI 102-
45 (G4-17)
Entitas yang
termasuk dalam
laporan
keuangan
dikonsolidasi
23 GRI 102-
46 (G4-18)
Menetapkan isi
laporan dan
batasan topik
24 GRI 102-
47 (G4-22)
Daftar topik
material
25 GRI 102-
48 (G4-23)
Penyajian
kembali
informasi
26 GRI 102-
49 (G4-28)
Perubahan
dalam pelaporan
27 GRI 102-
50 (G4-29)
Periode
pelaporan
28 GRI 102-
51 (G4-19)
Tanggal laporan
terbaru
29 GRI 102-
52 (G4-30) Siklus pelaporan
30 GRI 102-
53 (G4-31)
Titik kontak
untuk
pertanyaan
mengenai
laporan
31 GRI 102-
54 (G4-32)
Klaim bahwa
pelaporan sesuai
dengan standar
GRI
32 GRI 102-
55 (G4-32) Indeks isi GRI
33 GRI 102-
56 (G4-33)
Assurance dari
pihak eksternal
Total Skor
Pengungkapan
Praktik
Pelaporan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
No. Pengungk
apan GRI
Judul
Pengungkapan Hal. Pernyataan Skor
Total Skor
Pengungkapan
102
2. GRI 103
No. Pengungkap
an GRI
Judul
Pengungkapan Hal. Pernyataan Skor
Pendekatan Manajemen
1 GRI 103-1
(G4-DMA-a)
Penjelasan topik
material dan
batasannya
2 GRI 103-2
(G4-DMA-b)
Pendekatan
manajemen dan
komponennya
3 GRI 103-3
(G4-DMA-c)
Evaluasi
pendekatan
manajemen
Total Skor
Pengungkapan
103
3. GRI 200
No. Pengungkap
an GRI
Judul
Pengungkapan Hal. Pernyataan Skor
Performa Ekonomi
1 GRI 201-1
(G4-EC1)
Nilai ekonomi
langsung yang
diatribusikan
2 GRI 201-2
(G4-EC2)
Implikasi
finansial serta
risiko dan
peluang lain
akibat dari
perubahan iklim
3 GRI 201-3
(G4-EC3)
Kewajiban
program
pensiun
manfaat pasti
dan program pensiun lainnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
No. Pengungkap
an GRI
Judul
Pengungkapan Hal. Pernyataan Skor
4 GRI 201-4
(G4-EC4)
Bantuan
finansial yang
diterima
pemerintah
Total Skor
Pengungkapan
Performa
Ekonomi
Keberadaan Pasar
5 GRI 202-1
(G4-EC5)
Rasio standar
upah karyawan
entry level
berdasarkan
jenis kelamin
terhadap upah
minimum
regional
6 GRI 202-2
(G4-EC6)
Proporsi
manajemen
senior yang
berasal dari
masyarakat
lokal
Total Skor
Pengungkapan
Keberadaan
Pasar
Dampak Ekonomi Tidak Langsung
7 GRI 203-1
(G4-EC7)
Investasi
infrastruktur
dan dukungan
layanan
8 GRI 203-2
(G4-EC8)
Dampak
ekonomi tidak
langsung yang
signifikan
Total Skor
Pengungkapan
Dampak
Ekonomi Tidak
Langsung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
No. Pengungkap
an GRI
Judul
Pengungkapan Hal. Pernyataan Skor
Praktik Pengadaan
9 GRI 204-1
(G4-EC9)
Proporsi
pengeluaran
untuk pemasok
lokal
Total Skor
Pengungkapan
Praktik
Pengadaan
Anti Korupsi
10 GRI 205-1
(G4-SO3)
Operasi-operasi
yang dinilai
memiliki risiko
terkait korupsi
11 GRI 205-2
(G4-SO4)
Komunikasi
dan pelatihan
tentang
kebijakan
prosedur anti-
korupsi
12 GRI 205-3
(G4-SO5)
Insiden korupsi
yang terbukti
dan tindakan
yang diambil
Total Skor
Pengungkapan
Anti Korupsi
Perilaku Anti Persaingan
13 GRI 206-1
(G4-SO7)
Langkah-
langkah hukum
untuk perilaku
anti-persaingan,
praktik anti-
trust dan
monopoli.
Total Skor
Pengungkapan
Perilaku Anti
Persaingan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
No. Pengungkap
an GRI
Judul
Pengungkapan Hal. Pernyataan Skor
Total Skor
Pengungkapan
200
4. GRI 300
No. Pengungkap
an GRI
Judul
Pengungkapan Hal. Pernyataan Skor
Material
1 GRI 301-1
(G4-EN1)
Material yang
digunakan
berdasarkan
berat atau
volume
2 GRI 301-2
(G4-EN2)
Material input
dari daur ulang
yang digunakan
3 GRI 301-3
(G4-EN28)
Produk
reclaimed dan
material
kemasannya
Total Skor
Pengungkapan
Material
Energi
4 GRI 302-1
(G4-EN3)
Konsumsi
energi dalam
organisasi
5 GRI 302-2
(G4-EN4)
Konsumsi
energi di luar
organisasi
6 GRI 302-3
(G4-EN5) Intensitas energi
7 GRI 302-4
(G4-EN6)
Pengurangan
konsumsi energi
8 GRI 302-5 (G4-EN7)
Pengurangan
pada energi
yang dibutuhkan untuk produk
dan jasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
No. Pengungkap
an GRI
Judul
Pengungkapan Hal. Pernyataan Skor
Total Skor
Pengungkapan
Energi
Air
9 GRI 303-1
(G4-EN8)
Pengambilan air
berdasarkan
sumber
10 GRI 303-2
(G4-EN9)
Sumber air yang
secara signifikan
dipengaruhi oleh
pengambilan air
11 GRI 303-3
(G4-EN10)
Daur ulang dan
penggunaan air
kembali
Total Skor
Pengungkapan
Air
Keanekaragaman Hayati
12 GRI 304-1
(G4-EN11)
Lokasi
operasional
yang
dimiliki,disewa,
dikelola, atau
berdekatan
dengan kawasan
lindung dan
kawasan dengan
nilai
keanekaragaman
hayati tinggi di
luar kawasan
lindung
13 GRI 304-2
(G4-EN12)
Dampak
signifikan dari
kegiatan,
produk, dan jasa
pada
keanekarahaman
hayati
14 GRI 304-3
(G4-EN13)
Habitat yang
dilindungi atau direstorasi
15 GRI 304-4
(G4-EN14)
Spesies daftar
merah IUCN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
No. Pengungkap
an GRI
Judul
Pengungkapan Hal. Pernyataan Skor
dan spesies
daftar
konservasi
nasional dengan
habitat dalam
wilayah yang
terkena efek
operasi
Total Skor
Pengungkapan
Keanekaragam
an Hayati
Emisi
16 GRI 305-1
(G4-EN15)
Emisi GRK
(Cakupan 1)
langsung
17 GRI 305-2
(G4-EN16)
Emisi GRK
(Cakupan 2)
tidak langsung
18 GRI 305-3
(G4-EN17)
Emisi GRK
(Cakupan 3)
tidak langsung
lainnya
19 GRI 305-4
(G4-EN18)
Intensitas emisi
GRK
20 GRI 305-5
(G4-EN19)
Pengurangan
emisi GRK
21 GRI 305-6
(G4-EN20)
Emisi zat
perusak ozon
(ODS).
22 GRI 305-7
(G4-EN21)
Nitrogen oksida,
sulfur oksida,
dan emisi udara
yang signifikan
lainnya
Total Skor
Pengungkapan
Emisi
Air Limbah dan Limbah
23 GRI 306-1 (G4-EN22)
Pelepasan air
berdasarkan
kualitas dan
tujuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
No. Pengungkap
an GRI
Judul
Pengungkapan Hal. Pernyataan Skor
24 GRI 306-2
(G4-EN23)
Limbah
berdasarkan
jenis dan
metode
pembuangan
25 GRI 306-3
(G4-EN24)
Tumpahan yang
signifikan
26 GRI 306-4
(G4-EN25)
Pengangkutan
limbah
berbahaya.
27 GRI 306-5
(G4-EN26)
Badan air yang
dipengaruhi oleh
pelepasan
dan/atau
limpahan air
Total Skor
Pengungkapan
Air Limbah
dan Limbah
Kepatuhan Lingkungan
28 GRI 307-1
(G4-EN29)
Ketidakpatuhan
terhadap
undang-undang
dan peraturan
tentang
lingkungan
hidup
Total Skor
Pengungkapan
Kepatuhan
Lingkungan
Penilaian Lingkungan Pemasok
29 GRI 308-1
(G4-EN32)
Seleksi pemasok
baru dengan
menggunakan
kriteria
lingkungan
30 GRI 308-2
(G4-EN33)
Dampak
lingkungan
negatif dalam
rantai pasokan
dan tindakan
yang telah
diambil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
No. Pengungkap
an GRI
Judul
Pengungkapan Hal. Pernyataan Skor
Total Skor
Pengungkapan
Penilaian Sosial
Pemasok
Total Skor 300
5. GRI 400
No. Pengungkap
an GRI
Judul
Pengungkapan Hal. Pernyataan Skor
Kepegawaian
1 GRI 401-1
(G4-LA1)
Perekrutan
karyawan baru
dan pergantian
karyawan.
2 GRI 401-2
(G4-LA2)
Tunjangan yang
diberikan
kepada
karyawan
purnawaktu
yang tidak
diberikan
kepada
karyawan
sementara atau
cuti paruh waktu
3 GRI 401-3
(G4-LA3) Cuti melahirkan
Total Skor
Pengungkapan
Kepegawaian
Hubungan Tenaga Kerja atau Manajemen
4 GRI 402-1
(G4-LA4)
Periode
pemberitahuan
terkait
perubahan
operasional
Total Skor
Pengungkapan
Hubungan
Tenaga Kerja
atau
Manajemen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
No. Pengungkap
an GRI
Judul
Pengungkapan Hal. Pernyataan Skor
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
5 GRI 403-1
(G4-LA5)
Perwakilan
pekerja dalam
komite resmi
gabungan
manajemen-
pekerja untuk
kesehatan dan
keselamatan
6 GRI 403-2
(G4-LA6)
Jenis kecelakaan
kerja dan tingkat
kecelakaan
kerja,penyakit
akibat
pekerjaan, hari
kerja yang
hilang, dan
ketidakhadiran,
serta jumlah
kematian terkait
pekerjaan
7 GRI 403-3
(G4-LA7)
Para pekerja
dengan risiko
kecelakaan atau
penyakit
berbahaya tinggi
terkait dengan
pekerjaan
mereka
8 GRI 403-4
(G4-LA8)
Topik kesehatan
dan keselamatan
tercakup dalam
perjanjian resmi
dengan serikat
buruh
Total Skor
Pengungkapan
Kesehatan dan
Keselamatan
Kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
No. Pengungkap
an GRI
Judul
Pengungkapan Hal. Pernyataan Skor
Pelatihan dan Pendidikan
9 GRI 404-1
(G4-LA9)
Rata-rata
pelatihan per
tahun per
karyawan
10 GRI 404-2
(G4-LA10)
Program untuk
meningkatkan
keterampilan
karyawan dan
program
bantuan
peralihan
11 GRI 404-3
(G4-LA11)
Persentase
karyawan yang
menerima
tinjauan rutin
terhadap kinerja
dan
pengembangan
karier
Total Skor
Pengungkapan
Pelatihan dan
Pendidikan
Keanekaragaman dan Kesempatan Kerja
12 GRI 405-1
(G4-LA12)
Keanekaragama
n badan tata
kelola dan
karyawan
13 GRI 405-2
(G4-LA13)
Rasio gaji
pokok dan
remunerasi
perempuan
dibandingkan
dengan laki-laki
Total Skor
Pengungkapan
Keanekaragam
an dan
Kesempatan
Kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
No. Pengungkap
an GRI
Judul
Pengungkapan Hal. Pernyataan Skor
Non Diskriminasi
14 GRI 406-1
(G4-HR3)
Insiden
diskriminasi dan
tindakan
perbaikan dan
dilakukan
Total Skor
Pengungkapan
Non
Diskriminasi
Kebebasan Berserikat dan Perundingan Kolektif
15 GRI 407-1
(G4-HR4)
Operasi dari
pemasok di
mana hak atas
kebebasan
berserikat dan
perundingan
kolektif
mungkin
berisiko
Total Skor
Pengungkapan
Kebebasan
Berserikat dan
Perundingan
Kolektif
Pekerja Anak
16 GRI 408-1
(G4-HR5)
Operasi dan
pemasok yang
berisiko
signifikan
terhadap insiden
pekerja anak
Total Skor
Pengungkapan
Pekerja Anak
Kerja Paksa atau Wajib Kerja
17 GRI 409-1
(G4-HR6)
Operasi dan
pemasok yang
berisiko
signifikan
terhadap insiden
kerja paksa atau
wajib kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
No. Pengungkap
an GRI
Judul
Pengungkapan Hal. Pernyataan Skor
Total Skor
Pengungkapan
Kerja Paksa
Praktik Keamanan
18 GRI 410-1
(G4-HR7)
Petugas
keamanan yang
dilatih mengenai
kebijakan atau
prosedur hak
asasi manusia
Total Skor
Pengungkapan
Praktik
Keamanan
Hak-Hak Masyarakat Adat
19 GRI 411-1
(G4-HR8)
Insiden
pelanggaran
yang melibatkan
hak-hak
masyarakat adat
Total Skor
Pengungkapan
Hak-Hak
Masyarakat
Adat
Penilaian Hak Asasi Manusia
20 GRI 412-1
(G4-HR9)
Operasi-operasi
yang telah
melewati
tinjauan hak
asasi manusia
tau penilaian
dampak
21 GRI 412-2
(G4-HR2)
Pelatihan
karyawan
mengenai
kebijakan atau
prosedur hak
asasi manusia
22 GRI 412-3 (G4-HR1)
Perjanjian dan
kontrak
investasi
signifikan yang
memasukkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
No. Pengungkap
an GRI
Judul
Pengungkapan Hal. Pernyataan Skor
klausul-klausul
hak asasi
manusia atau
yang telah
melalui
penyaringan hak
asasi manusia
Total Skor
Pengungkapan
Penilaian Hak
Asasi Manusia
Masyarakat Lokal
23 GRI 413-1
(G4-SO1)
Operasi dengan
keterlibatan
masyarakat
lokal, penilaian
dampak, dan
program
pengembangan
24 GRI 413-2
(G4-SO2)
Operasi yang
secara aktual
dan yang
berpotensi
memiliki
dampak negatif
signifikan
terhadap
masyarakat
lokal
Total Skor
Pengungkapan
Masyarakat
Lokal
Penilaian Sosial Pemasok
25 GRI 414-1
(G4-LA14)
Seleksi pemasok
baru dengan
menggunakan
kriteria sosial
26 GRI 414-2
(G4-LA15)
Dampak sosial
negatif dalam
rantai pasokan
dan tindakan
yang telah
diambil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
No. Pengungkap
an GRI
Judul
Pengungkapan Hal. Pernyataan Skor
Total Skor
Pengungkapan
Penilaian Sosial
Pemasok
Kebijakan Publik
27 GRI 415-1
(G4-SO6)
Kontribusi
publik
Total
Pengungkapan
Kebijakan
Publik
Kesehatan dan Keselamatan Pelanggan
28 GRI 416-1
(G4-PR1)
Penilaian
dampak
kesehatan dan
keselamatan
kerja dari
berbagai
kategori produk
dan jasa
29 GRI 416-2
(G4-PR2)
Insiden
ketidakpatuhan
sehubugan
dengan dampak
kesehatan dan
keselamatan dari
produk dan jasa
Total
Pengungkapan
Kesehatan dan
Keselamatan
Pelanggan
Pemasaran dan Pelabelan
30 GRI 417-1
(G4-PR3)
Persyaratan
untuk pelabelan
dan informasi
produk dan jasa.
31 GRI 417-2
(G4-PR4)
Insiden
ketidakpatuhan
terkait pelabelan
dan informasi
produk dan jasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
No. Pengungkap
an GRI
Judul
Pengungkapan Hal. Pernyataan Skor
32 GRI 417-3
(G4-PR7)
Insiden
ketidakpatuhan
terkait
komunikasi
pemasaran.
Total
Pengungkapan
Pemasaran dan
Pelabelan
Privasi Pelanggan
33 GRI 418-1
(G4-PR8)
Pengaduan yang
berdasar
mengenai
pelanggan dan
hilangnya data
pelanggan
Total
Pengungkapan
Privasi
Pelanggan
Kepatuhan Sosial Ekonomi
34 GRI 419-1
(G4-SO8)
Ketidakpatuhan
terhadap
undang-undang
dan peraturan
dibidang sosial
dan ekonomi
Total
Pengungkapan
Kepatuhan
Sosial Ekonomi
Total
Pengungkapan
400
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Lampiran 2. Pengolahan Data Menggunakan SPSS
A. Statistik Deskriptif
Statistics
ETR CSR ROA
N Valid 103 103 103
Missing 0 0 0
Mean ,25606 ,38153 ,05124
Std. Deviation ,130196 ,070161 ,070427
Minimum ,012 ,216 ,002
Maximum ,745 ,593 ,527
B. Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
ETR CSR ROA
N 103 103 103
Normal Parametersa,b
Mean ,25606 ,38153 ,05124
Std. Deviation ,130196 ,070161 ,070427
Most Extreme Differences Absolute ,162 ,067 ,243
Positive ,162 ,067 ,214
Negative -,123 -,049 -,243
Test Statistic ,162 ,067 ,243
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c ,200
c,d ,000
c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
C. Distribusi Frekuensi Data Ordinal
1. Pengungkapan Corporate Social Responsibility
CSR
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid RENDAH 26 25,2 25,2 25,2
SEDANG 77 74,8 74,8 100,0
Total 103 100,0 100,0
2. Profitabilitas
ROA
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid RENDAH 56 54,4 54,4 54,4
SEDANG 22 21,4 21,4 75,7
TINGGI 25 24,3 24,3 100,0
Total 103 100,0 100,0
3. Penghindaran Pajak
ETR
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid RENDAH 90 87,4 87,4 87,4
SEDANG 11 10,7 10,7 98,1
TINGGI 2 1,9 1,9 100,0
Total 103 100,0 100,0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
D. Uji Spearman Rank
Correlations
ETR CSR ROA
Spearman's rho ETR Correlation
Coefficient
1,000 ,089 -,224*
Sig. (1-tailed) . ,186 ,011
N 103 103 103
CSR Correlation
Coefficient
,089 1,000 -,050
Sig. (1-tailed) ,186 . ,307
N 103 103 103
ROA Correlation
Coefficient
-,224* -,050 1,000
Sig. (1-tailed) ,011 ,307 .
N 103 103 103
*. Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Lampiran 3. Identitas Perusahaan yang Diteliti
No Nama Perusahaan
Kode
Saham
Sektor Usaha
1. Astra Agro Lestari Tbk. AALI Agriculture
2. ABM Investama Tbk. ABMM Trade, Service, and
Investment
3. AKR Corporindo Tbk. AKRA Trade, Service, and
Investment
4. PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. ANJT Agriculture
5. Aneka Tambang Tbk. ANTM Mining
6. Astra International Tbk. ASII Miscellanous Industry
7. PT Bank Central Asia Tbk. BBCA Finance
8.
PT Bank Negara Indonesia (Persero)
Tbk. BBNI
Finance
9.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)
Tbk. BBRI
Finance
10.
PT Bank Tabungan Negara (Persero)
Tbk. BBTN
Finance
11.
Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat
dan Banten Tbk. BJBR
Finance
12.
Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur
Tbk. BJTM
Finance
13. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. BMRI Finance
14. PT Bank CIMB Niaga Tbk. BNGA Finance
15. PT Bank Maybank Indonesia Tbk. BNII Finance
16. Bank Permata Tbk. BNLI Finance
17. PT Bank BRIsyariah Tbk. BRIS Finance
18. Bumi Resources Tbk. BUMI Mining
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
No Nama Perusahaan
Kode
Saham
Sektor Usaha
19. Elnusa Tbk. ELSA Mining
20. PT XL Axiata Tbk. EXCL Infrasturcture,Utilities,
and Transportation
21. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. GIAA Infrasturcture,Utilities,
and Transportation
22.
PT Garuda Maintenance Facility Aero
Asia Tbk. GMFI
Miscellanous Industry
23. Vale Indonesia Tbk. INCO Mining
24. Indika Energy INDY Mining
25. Indocement Tunggal Prakasa Tbk. INTP Basic Industry and
Chemical
26. Indo Tambang Raya Megah Tbk. ITMG Mining
27. Jasa Marga Tbk. JSMR Infrasturcture,Utilities,
and Transportation
28. Kalbe Farma Tbk. KLBF Consumers Goods
Industry
29. PP London Sumatra Indonesia Tbk. LSIP Agriculture
30. PT Medco Energi Internasional Tbk. MEDC Mining
31. Multi Bintang Indonesia Tbk. MLBI Consumers Goods
Industry
32. PT Perusahaan Gas Negara Tbk. PGAS Infrasturcture,Utilities,
and Transportation
33.
PT Pupuk Indonesia Holding Company
(Persero) PIHC
Basic Industry and
Chemical
34. PT PLN (Persero) PPLN Infrasturcture,Utilities,
and Transportation
35. Bukit Asam Tbk. PTBA Mining
36. PP (Persero) Tbk. PTPP Property, Real Estate,
and Construction
37. Petrosea Tbk. PTRO Mining
38. SMART Tbk. SMAR Agriculture
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
No Nama Perusahaan
Kode
Saham
Sektor Usaha
39. Semen Indonesia (Persero) Tbk. SMGR Basic Industry and
Chemical
40. PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) SMII Finance
41. PT Sawit Sumber Mas Sarana Tbk. SSMS Agriculture
42. PT Timah Tbk. TINS Mining
43. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. TKIM Basic Industry and
Chemical
44. Total Bangun Persada Tbk. TOTL Property, Real Estate,
and Construction
45. United Tractors Tbk. UNTR Trade, Service, and
Investment
46. Unilever Indonesia Tbk. UNVR Consumers Goods
Industry
47. Wijaya Karya Tbk. WIKA Property, Real Estate,
and Construction
48. PT Waskita Karya (Persero) Tbk. WSKT Property, Real Estate,
and Construction
49. Wijaya Karya Beton WTON Basic Industry and
Chemical
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI