hubungan pengetahuan dan sikap dengan...
TRANSCRIPT
152
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKANMASYARAKAT DALAM MENCEGAH PENYAKIT DEMAM BERDARAHDENGUE (DBD) DI DESA LAMBRO BILEU KECAMATAN KOTA BARO
KABUPATEN ACEH BESAR
THE RELATIONSHIP BETWEEN COMMUNITY KNOWLEDGE ANDATTITUDE IN PREVENTING DENGUE FEVER (DF) AT LAMBRO BILEU
VILLAGE, KUTA BARO-ACEH BESAR
Nurhayati*, Kasad**dan Mutia Yusuf***Prodi D III Keperawatan Banda Aceh Poltekkes Kemenkes Aceh
Email : [email protected]
Abstrak: Tahun 2013, jumlah penderita DBD di Indonesia sebanyak 112.511 kasusdengan jumlah kematian 871 orang, sedangkan di Provinsi Aceh dengan jumlahpenduduk 4.726.001 jiwa tercatat jumlah kasus 1.369 dan jumlah yang meninggal13 kasus.. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikapdengan tindakan masyarakat dalam mencegah penyakit DBD. Jenis penelitiandeskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah populasi 284 danjumlah sample sebanyak 71 responden ditentukan dengan menggunakan rumusSlovin. Teknik pengambilan sampel yaitu dengan Simple random sampling.Instrument pengumpulan data adalah kuesioner yang terdiri dari 30 pernyataan.Pengumpulan data dilakukan mulai tanggal 27-30 September 2014. Berdasarkanhasil analisis bivariat dengan uji Chi Square menunjukkan tidak adanya hubunganantara pengetahuan responden dengan tindakan dalam mencegah penyakit demamberdarah yaitu p value > nilai (p=0,636 > = 0,05), sedangkan untuk sikapdiketahui adanya hubungan antara sikap responden dengan tindakan dalammencegah penyakit demam berdarah yaitu p value < nilai (p = 0,002 < = 0,05).Dengan hasil ini diharapkan pada semua pihak terkait untuk dapat bekerja samasehingga dapat meningkatkan pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat.
Kata Kunci: Pengetahuan, sikap, tindakan, penyakit DBD
Abstract:. In Indonesia, the number of people infected by this virus reached 112,511in 2013; with death cases as much as 871. At the same year, the data recorded that atthe Province of Aceh there were 1,369 cases with 13 people reported died.. Thisresearch was aimed to identify the relationship between community knowledge andattitude in preventing DF. The study was a descriptive-analytic type of research witha Cross Sectional approach. The Population number was 284; by using Slovin’scalculation, the sample size for the study was 71 subjects. A simple random techniquewas employed as the sampling strategy. The measure used in the study was aquestionnaire which consisted of 30 questions. Data collection timeline was startingfrom 27 to 30 September 2014. The data analysis showed that there was norelationship between respondents’ knowledge in preventing DF (P>0.05); meanwhile,a relationship was found between respondents’ attitude towards preventive action forDF (P<0.05). The findings in this research were expected to shed some lights uponthe importance of multidisciplinary work towards health services improvement for thewhole community.
Keywords: Knowledge, attitude, actions, Dengue Fever (DF)
153 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol. 8 No. 2, Nopember 2015, 152-160
PENDAHULUAN
Undang Undang Republik
Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan, pada pasal 3
disebutkan bahwa Pembangunan
kesehatan bertujuan untuk meningkat-
kan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya,
sebagai investasi bagi pembangunan
sumber daya manusia yang produktif
secara sosial dan ekonomis. Pada pasal
6 menjelaskan bahwa Setiap orang
berhak mendapatkan lingkungan yang
sehat bagi pencapaian derajat kesehatan,
dan pasal 11 menyebutkan setiap orang
berkewajiban berperilaku hidup sehat
untuk mewujudkan, mempertahankan,
dan memajukan kesehatan yang
setinggi-tingginya.1
Untuk mencapai tujuan diatas maka
perlu dilakukan usaha-usaha untuk
mencapai hidup sehat, antara lain yaitu
melakukan pencegahan terhadap
penyakit Demam Berdarah Dengue
(DBD). Penyakit ini sangat berkaitan
dengan kondisi lingkungan dan perilaku
masyarakat. Penyakit Demam Berdarah
Dengue (DBD) adalah penyakit yang
disebabkan oleh virus Dengue yang
masuk ke peredaran darah manusia
melalui gigitan nyamuk dari genus
Aedes, misalnya Aedes aegypti atau
Aedes albopictus.
Penyakit DBD dapat muncul
sepanjang tahun dan dapat menyerang
seluruh kelompok umur. Bila terinfeksi,
nyamuk tetap akan terinfeksi seumur
hidupnya, menularkan virus ke individu
rentan selama menggigit dan menghisap
darah. Manusia adalah penjamu utama
yang dikenai virus. Virus bersirkulasi
dalam darah manusia terinfeksi pada
kurang lebih waktu mereka mengalami
demam, dan nyamuk tak terinfeksi
mungkin mendapatkan virus bila
mereka menggigit individu saat ia
dalam keadaan viraemik. Virus
kemudian berkembang didalam tubuh
nyamuk selama periode 8-10 hari dalam
kelenjar air liurnya sebelum dapat
ditularkan ke manusia lain selama
menggigit atau menghisap darah
berikutnya, maka virus dengue
dipindahkan bersama air liur nyamuk.
Dalam tubuh manusia virus berkembang
selama 4-6 hari yang berakibat demam
berdarah dengue pada penderitanya.2
Untuk membatasi penyebaran penyakit
DBD perlu dilakukan pemberantasan
sarang nyamuk (PSN) yang terus
Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan Tindakan Masyarakat … 154
menerus, pengasapan (fogging), dan
larvasidasi.
Di Asia, penyakit ini sering
menyerang di Cina Selatan, Pakistan,
India dan semua negara di Asia
Tenggara. Penyakit ini sering menjadi
KLB di Amerika Selatan, Amerika
Tengah bahkan sampai ke Amerika
Serikat sampai akhir tahun 1990. Di
Indonesia penyakit DBD masih
merupakan masalah kesehatan karena
masih banyak daerah yang endemik.
Daerah endemik DBD pada umumnya
merupakan sumber penyebaran penyakit
ke wilayah lain.3
Di Indonesia kasus DBD pertama
kali terjadi di Surabaya pada tahun
1968. Penyakit DBD ditemukan di 200
kota di Provinsi dan telah terjadi KLB
akibat DBD. Pada tahun 2013, jumlah
penderita DBD yang dilaporkan di
Indonesia sebanyak 112.511 kasus
dengan jumlah kematian 871 orang
(Incidence Rate/Angka kesakitan =
45,85 per 100.000 penduduk dan
CFR/angka kematian = 0,77%). Terjadi
peningkatan jumlah kasus pada tahun
2013 dibandingkan tahun 2012 sebesar
90.245 kasus dengan IR 37,27. Jumlah
kabupaten/kota terjangkit DBD adalah
412 Kabupaten/Kota (82,9%) dan
angka bebas jentik sebesar 80,09%
berarti angka bebas jentik belum
mencapai target nasional yang sebesar
95%.4
Pada tahun 2007 jumlah kasus
DBD di Provinsi Aceh sebanyak
40,03/1 juta penduduk yang naik secara
signifikan menjadi 51,82/1 juta
penduduk pada tahun 2008. Hal ini
dipengaruhi oleh kondisi daerah di
provinsi Aceh sangat cocok bagi tempat
berkembang biaknya nyamuk Aedes
aegepty sebagai nyamuk penyebar virus
DBD. Dari data Dinas Kesehatan
Propinsi Aceh, didapatkan data bahwa
hanya 39,22% dari rumah tangga yang
bebas dari nyamuk ini.5 Pada Tahun
2012 jumlah kasus menurut jenis
kelamin di kota Banda Aceh Laki-laki
berjumlah 252 orang dan perempuan
254 orang, dan total kasus 506 orang,
sedangkan di Aceh Besar jumlah kasus
untuk laki-laki 187 orang, perempuan
189 orang sehingga total kasus DBD
376 orang.6 Pada tahun 2013 provinsi
Aceh dengan jumlah penduduk
4.726.001 jiwa tercatat jumlah kasus
1.369, jumlah kasus meninggal 13, case
fatality rate 0,95%. Jumlah kabupaten/
kota yang terjangkit demam berdarah
dengue adalah 20 (86,96%) dari 23
jumlah kabupaten kota.4 Dari hasil
survei awal penulis memperoleh data
155 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol. 8 No. 2, November 2015, 153-160
hasil wawancara dengan petugas
Puskesmas Kota Baro bahwa di Desa
Lambro Bileu tercatat 4 kasus DBD
pada bulan Mei 2014.
METODE PENELITIAN
Desain penelitian yang digunakan
yaitu deskriptif analitik dengan
pendekatan cross sectional, artinya data
diambil hanya satu kali dan pengukuran
variabel independen dan dependen
dilakukan pada kurun waktu yang
sama.7 Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh Kepala Keluarga (KK)
Desa Labro Bileu Kecamatan Kota Baro
Kabupaten Aceh Besar berjumlah 284
KK dari bulan Januari sampai Desember
2013.
Sampel dalam penelitian ini
ditentukan menggunakan rumus Slovin
dalam Umar (2004),8 berjumlah 71
responden. Teknik pengambilan sampel
dalam penelitian adalah dengan
menggunakan Probability Sampling
yaitu memberikan peluang yang sama
untuk menjadi sampel dengan cara
simple random sampling yaitu
penarikan sampel dilakuan secara acak
sederhana.9 Data dikumpulkan
menggunakan kuesioner pada tanggal
27 s.d 30 September 2014. Variabel
bebas dalam penelitian ini adalah
pengetahuan dan sikap masyarakat
sedangkan variabel terikat adalah
tindakan masyarakat dalam mencegah
penyakit DBD
HASIL PENELITIAN
Karakteristik Individu
Jenis Kelamin
Dapat disimpulkan bahwa data jenis
kelamin responden mayoritas jenis
kelamin laki-laki yaitu 45 responden
(63%) dan perempuan 26 responden
(37%).
Umur
Responden umur dewasa awal (21-35
tahun) sebanyak 28 responden (39%),
dan responden dengan umur (36-50
tahun) sebanyak 25 responden (35%),
selebihnya dengan rentang umur 20
tahun adalah 2 responden (3%), 50
tahun sebanyak 16 responden (21%).
Tingkat Pendidikan
Berdasarkan tingkat pendidikan,
responden paling banyak adalah yang
memiliki pendidikan menengah yaitu
sebanyak 49 responden (69%),
kemudian pendidikan dasar sebanyak 12
responden (17%), dan yang paling
sedikit adalah pendidikan tinggi
sebanyak 10 responden (14%). Sesuai
dengan Notoatmodjo (2010),10 yang
mengemukakan bahwa manusia yang
Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan Tindakan Masyarakat … 156
memiliki sumber daya manusia yang
lebih baik, dalam arti tingkat pendidikan
yang lebih tinggi maka akan semakin
mengerti dan semakin mudah
memahami manfaat dari suatu hal.
Status Pekerjaan
Berdasarkan status pekerjaan,
diketahui bahwa sebanyak 32 responden
(45%) memiliki status PNS, Swasta 28
responden (39), sedangkan petani 11
responden (16%).
Analisa Univariat
Hasil analisis pengetahuan
responden tentang Demam Berdarah di
Desa Lambro Bilue Kecamatan Kota
Baro Kebupaten Aceh Besar yaitu 42
(59%) responden berada pada katagori
Baik dan 29 (41%) responden berada
pada katagori kurang baik. Untuk hasil
analisis tenang Sikap responden
terhadap penyakit Demam Berdarah
yaitu 43 (61%) responden berada pada
katagori positif, sedangkan katagori
negatif adalah 28 (39%) responden.
Untuk tindakan responden dalam
mencegah Demam Berdarah diketahui
berada pada katagori baik 38 (54%), dan
responden dengan katagori kurang baik
adalah 33 (46%).
Analisa Bivariat
Tabel 1. Hubungan Pengetahuan dengan Tindakan dalam mencegah DBD (n=71)
Pengetahuan
Tindakan Mencegah DBD
Totalp ValueBaik Kurang
f(%) n(%) n(%)
0,636Baik 21 (50%) 21 (50%) 42 (100%)Kurang 17 (58%) 11 (37%) 29 (100%)
Data tabel 1 menunjukkan bahwas
persentase responden yang melakukan
tindakan dalam mencegah penyakit
DBD lebih besar didapatkan pada
responden dengan pengetahuan yang
kurang yaitu 58% dari 29 responden
dibandingkan dengan persentase
responden yang berpengetahuan baik
yaitu 50% dari 42 responden. Hasil uji
statistik Chi Square diperoleh hasil p
value > nilai ( p = 0,636 > = 0,05),
yang berarti tidak ada hubungan antara
pengetahuan responden dengan tindakan
yang dilakukan responden dalam
mencegah penyakit DBD di Desa
Lambro Bilue Kecamatan Kota Baro
Kabupaten Aceh Besar.
157 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol. 8 No. 2, November 2015, 153-160
Tabel 2. Hubungan Sikap dengan Tindakan dalam mencegah DBD
Sikap
Tindakan Mencegah DBD
Totalp ValueBaik Kurang
f(%) n(%) n(%)
0,002Positif 30 (69,8%) 13 (30,2%) 43 (100%)Negatif 8 (28,6%) 20 (71,4%) 28 (100%)
Data tabel 2 menunjukkan bahwa
tindakan dalam mencegah penyakit
DBD persentasenya lebih besar
didapatkan pada responden dengan
sikap positif yaitu 69,8%, dibandingkan
dengan persentase responden dengan
sikap negatif yaitu 28,6%. Hasil uji
statistik Chi Square diperoleh hasil p
value < nilai ( p = 0,002 < = 0,05),
yang berarti ada ada hubungan antara
sikap responden dengan tindakan
responden dalam mencegah penyakit
DBD.
PEMBAHASAN
Hubungan Pengetahuan DenganTindakan Responden DalamMencegah DBD Di Desa LambroBilue Kota Baro Kabupaten AcehBesar.
Hasil penelitian didapatkan
pengetahuan responden mayoritas
berada pada katagori baik yaitu 42
(59%) dari 71 responden. Data tindakan
responden dalam mencegah penyakit
DBD berada pada katagori baik yaitu
38 (54%) responden. Dari hasil uji
statistik Chi Square diperoleh hasil p
value > nilai ( p = 0,636 > = 0,05),
yang berarti tidak ada hubungan antara
pengetahuan responden dengan tindakan
yang dilakukan responden dalam
mencegah penyakit DBD.
Dari hasil diatas peneliti berasumsi
tingginya pengetahuan responden
tentang penyakit DBD dapat disebabkan
karena tingkat pendidikan responden
mayoritas pendidikan menengah
sehingga sudah lebih mudah memahami
informasi yang didapat baik melalui
media elektronik seperti televisi dan
media cetak. Tidak ada hubungan antara
kedua variabel ini dikarenakan
responden yang pengetahuannya baik
ada yang tindakan dalam mencegah
DBD masih kurang baik, sedangkan
responden yang pengetahuannya kurang
baik menunjukkan bahwa tindakan
dalam mencegah DBD-nya sudah baik.
Hal yang demikian tidak sesuai dengan
Notoatmodjo (2007),10 bahwa
pengetahuan atau kognitif merupakan
domain yang sangat penting untuk
Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan Tindakan Masyarakat … 158
terbentuknya tindakan seseorang. Dalam
penelitian ini, pengetahuan yang
dimiliki responden pada umumnya baru
sampai pada tahap memahami.
Responden paham bahwa pemberantas-
an jentik nyamuk aedes aegypti dengan
cara 4M plus dan menjaga kebersihan
lingkungan rumah, tetapi masih ada
yang belum terwujudkan dalam bentuk
tindakan. Dalam melakukan tindakan
pencegahan penyakit DBD tidak hanya
didasari oleh pengetahuan saja, tetapi
juga harus didasari oleh kesadaran dan
kemauan untuk sama-sama menjaga
kebersihan lingkungan.
Hasil penelitian ini bertentangan
dengan teori Binet yang antara lain
menjelaskan bahwa kemampuan
seseorang bertujuan untuk mengadakan
penyesuaian dengan maksud untuk
mencapai tujuan. Semakin cerdas
seseorang maka semakin mudah untuk
mencapai tujuan dengan kondisi dan
situasi yang dihadapinya (Notoatmodjo,
2007).11
Hasil analisa univariat penelitian ini
sesuai dengan Asniati (2008),12 hasil
penelitian menunjukkan bahwa
pengetahuan ibu mayoritas juga berada
pada katagori tinggi tentang pemberan-
tasan DBD sebanyak 54%, tetapi hasil
penelitian Tanyong (2013),13 tidak
sesuai dengan penelitian ini, karena uji
statistik menunjukkan bahwa ada
hubungan yang bermakna antara
pengetahuan dengan perilaku masyara-
kat alam pencegahan DBD dengan nilai
signifikansi lebih kecil dari 5%
(p=0.001<α=0.05).
Hubungan Sikap Dengan TindakanResponden Dalam Mencegah DBD DiDesa Lambro Bilue Kota BaroKabupaten Aceh Besar.
Hasil penelitian didapatkan bahwa
sikap responden mayoritas berada pada
katagori positif yaitu 43 (61%) dari 71
responden. Data tindakan responden
dalam mencegah penyakit DBD berada
pada katagori baik yaitu 38 (54%)
responden. Dari hasil uji statistik Chi
Square diperoleh hasil p value < nilai
( p = 0,002 < = 0,05), yang berarti ada
hubungan yang bermakna antara sikap
responden dengan tindakan yang
dilakukan responden dalam mencegah
penyakit DBD.
Hasil penelitian ini sesuai dengan
teori Newcomb menjelaskan bahwa
sikap merupakan kesiapan atau
kesediaan untuk bertindak, dan bukan
merupakan pelaksana motif tertentu.
Teori WHO juga menjelaskan bahwa
sikap positif terhadap nilai-nilai
kesehatan tidak selalu terwujud dalam
suatu tindakan nyata, namun sikap
159 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol. 8 No. 2, November 2015, 153-160
tersebut terwujud tergantung pada
situasi saat itu seperti pada pengalaman
orang lain dan nilai-nilai yang menjadi
pengangan dalam hidup bermasyarakat.11 Dalam hal ini responden bersikap
positif dan bersedia melakukan tindakan
untuk pencegahan DBD dapat disebab-
kan karena responden pernah
mendengar atau melihat kasus penderita
DBD yang tidak dapat diselamatkan
atau meninggal dunia dari
tetangga/warga desanya atau dari
informasi melalui media.
Hasil analisa univariat penelitian ini
sesuai dengan Asniati (2008),12 sikap
ibu yang menyatakan sangat mendu-
kung dalam melakukan kegiatan
pemberantasan DBD sebanyak 64%.
Hasil penelitian ini juga sesuai dengan
hasil penelitian Tanyong (2013),13 uji
statistik menunjukkan bahwa ada
hubungan antara sikap dengan perilaku
masyarakat dalam pencegahan DBD
dengan nilai p = 0.029< α=0.05).
KESIMPULAN
1. Tidak terdapat hubungan antara
pengetahuan dengan tindakan
dalam mencegah DBD di Desa
Lambro Bilue Kecamatan Kota
Baro Aceh Besar.
2. Terdapat hubungan antara sikap
dengan tindakan dalam mencegah
DBD di Desa Lambro Bilue
Kecamatan Kota Baro Aceh Besar.
SARAN
Saran dari hasil penelitian ini yang perlu
dijadikan pertimbangan anatara lain:
1. Perlu kerja sama dengan puskesmas
secara periodik untuk pencegahan
penyakit DBD
2. Perlu adanya peningkatan pengeta-
huan kepala keluarga melalui
pendidikan kesehatan tentang
penyakit DBD.
3. Pihak masyarakat perlu meningkat-
kan motivasi diri untuk selalu
menjaga kebersihan lingkungan dan
mau melakukan cara 4M plus.
UCAPAN TERIMA KASIH
Terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. Direktur Poltekkes Kemenkes Aceh
2. Kepala Unit Penelitian Poltekkes
Kemenkes Aceh
3. Ketua Jurusan Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Aceh
4. Kepala Desa Lambro Bilui
Kecamatan Kota Baro Kab. Aceh
Besar, dan
5. Seluruh masyarakat Desa Lambro
Bilui Kecamatan Kota Baro
Kab.Aceh Besar yang telah ikut
berpartisipasi aktif dalam kegiatan
penelitian ini.
Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan Tindakan Masyarakat … 160
DAFTAR PUSTAKA
1 Undang-Undang No. 36 tahun 2009tentang Kesehatan.
2 WHO, editor Palupi Widyastuti, 2005,Pencegahan dan PengendalianDegue dan Demam BerdarahDengue, Jakarta, EGC.
3 Widoyono, (2011), Penyakit TropisEpidemiologi, Penularan,Pencegahan dan Pemberantasan-nya, ed. kedua, Jakarta,Erlangga.
4 Kemenkes, 2014, Profil KesehatanIndonesia 2013, Jakarta.
5 Dinas Kesehatan Propinsi Aceh, 2009.Profil Kesehatan Provinsi AcehTahun 2008, Banda Aceh.
6 Profil Kesehatan Provinsi Aceh, 20127 Suyanto, (2011). Metodologi dan
Aplikasi Penelitian Keperawat-an. Yogyakarta: Nuha Medika.
8 Umar, H (2004). Metode Riset Bisnis.Jakarta: Gramedia PustakaUtama.
9 Gulo, W., 2010, Metodologi Penelitian,Jakarta, PT GramediaWidiasarana Indonesia.
10 Notoatmodjo, S. 2007. KesehatanMasyarakat Ilmu & Seni. RinekaCipta. Jakarta.
11---------------------, Promosi Kesehatandan Ilmu Perilaku. Rineka Cipta.Jakarta.
12 Asniati, Dasuki, Dj., Kusnanto,H.,Peran Media Massa TerhadapPerilaku Ibu Dalam UpayaPencegahan Demam BerdarahPada Rumah Tangga di KotaYogyakarta, Berita KedokteranMasyarakat, Vol. 24, No. 3,September 2008.
13 Tangyong, Si., Askar, M., Darmawan,S., Hubungan Pengetahuan danSikap Dengan PerilakuMasyarakat dalam PencegahanDemam Berdarah Dengue diWilayah Kerja PuskesmasTamalanrea Makassar, Vol. 2,No. 5, Tahun 2013.