hubungan kepribadian dengan perilaku sosial …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/612/1/mika...
TRANSCRIPT
32
HUBUNGAN KEPRIBADIAN DENGAN
PERILAKU SOSIAL MAHASISWA
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM STAIN SALATIGA
ANGKATAN 2010 TAHUN 2014
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh
MIKA HUSYADA
NIM. 11110018
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGER (STAIN)
SALATIGA
2015
33
KEMENTERIAN AGAMA
34
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA
Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721
Website : www.stainsalatiga.ac.id email : [email protected]
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara:
Nama : Mika Husyada
NIM : 11110018
Jurusan : Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Judul : HUBUNGAN KEPRIBADIAN DENGAN
PERILAKU SOSIAL MAHASISWA PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM STAIN SALATIGA ANGKATAN
2010 TAHUN 2014.
telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.
Salatiga, 5 Januari 2015
Pembimbing
Dra. Sri Suparwi, M.A
NIP. 19690506 199303 2 004
35
SKRIPSI
HUBUNGAN KEPRIBADIAN DENGAN PERILAKU SOSIAL
MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM STAIN SALATIGA
ANGKATAN 2010 TAHUN 2014.
DI SUSUN OLEH :
MIKA HUSYADA
NIM. 11110018
Telah dipertahankan di Depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan
Kependidikan Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada
tanggal 20 Februari 2015 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna
memperoleh gelar Sarjana SI kependidikan Islam
Susunan Panitia Penguji
Ketua Penguji : Suwardi, M.Pd _______________
Sekretaris Penguji : Dra. Sri Suparwi, M.A _______________
Penguji I : Prof. Dr. H. Mansur, M.Ag _______________
Penguji II : Wahidin, S.pd.I., M.Pd. _______________
Salatiga, 6 Maret 2015
Ketua STAIN Salatiga
Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd.
NIP. 19670112 199203 1 005
36
KEMENTERIAN AGAMA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA
Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721
Website : www.stainsalatiga.ac.id email : [email protected]
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Mika Husyada
NIM : 11110018
Jurusan : Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atas temuan
orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode
etik ilmiah.
Salatiga, 5 Januari 2015
Yang menyatakan,
Mika Husyada
37
MOTTO
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan
siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,
( Q.S Ali Imran [3] :190 )
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada :
Ayahanda tercinta Syafi’i (Alm) dan Ibunda tercinta Siti Komariyati kalian
adalah malaikatku di dunia, terimakasih atas perjuangannya dengan cucuran
keringat, kalimah do‟a dan kasih sayangnya.
Kakakku tercinta Zaqie Nur Ubaya dan Ryna Laely Fauzie yang telah
memberikan motivasi kepada penulis dalam menimba ilmu selama dalam
perkuliahan maupun dalam penyusunan skripsi ini.
Teman spesialku Catur Ayu Pratiwi yang selalu memberi motivasi serta
bantuan kepada penulis saat penulis membutuhkan.
Teman-teman senasib seperjuangan terlebih untuk sahabatku Firdaus, Ela,
Eri, Rika, Ufa, Iroh, serta teman-teman PAI-A 2010.
38
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah, puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT yang telah melimpahkan rahmat dan nikmat kepada semua hamba-Nya
sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Shalawat dan salam senantiasa
tetap terlimpahkan kepangkuan beliau Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat-
sahabatnya dan orang-orang mukmin yang senantiasa mengikutinya.
Dengan segala kerendahan hati, penulis sampaikan bahwa skripsi ini tidak
mungkin terselesaikan tanpa adanya dukungan dan bantuan dari semua pihak,
baik secara langsung maupun tidak langsung.
Skripsi yang berjudul “HUBUNGAN KEPRIBADIAN DENGAN
PERILAKU SOSIAL MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
STAIN SALATIGA ANGKATAN 2010 TAHUN 2014” ini disusun untuk
melengkapi syarat-syarat mencapai gelar Sarjana (S1) Pendidikan Agama Islam
pada Jurusan Tarbiyah di STAIN Salatiga, meskipun bentuknya masih sederhana
serta banyak kekurangan.
Di samping itu ucapan terimakasih yang setulus-tulusnya dari hati sanubari
yang paling dalam kepada Yth:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku ketua STAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku ketua jurusan tarbiyah STAIN Salatiga.
3. Bapak Rasimin, S. Pd.I., M.Pd. selaku Ketua Progdi PAI STAIN Salatiga.
yang telah merestui penulisan skripsi.
39
4. Dra. Sri Suparwi, M.Si selaku pembimbing yang telah mengarahkan dan
memberi petunjuk serta meluangkan waktu dan perhatian dalam penulisan
skripsi ini.
5. Bapak ibu dosen yang telah memberikan ilmu dan bagian akademik STAIN
Salatiga yang telah memberikan layanan serta bantuan kepada saya.
6. Keluarga besar Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga bantuan
sepenuhnya untuk mendapatkan data yang diperlukan.
7. Ayahanda Syafi‟i (alm), Ibunda tercinta Siti Komariyati, kakak tercinta Zaqie
Nur Ubaya dan Ryna Laely Fauzie yang telah mencurahkan kasih sayang,
memberikan motivasi dan tidak pernah bosan mendoakan penulis dalam
menempuh studi dan mewujudkan cita-cita.
8. Yang tercinta teman-teman serta semua pihak yang telah memberikan
motivasi dan bantuan selama menempuh studi, khususnya dalam proses
penyusunan proses skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.
Akhirnya ucap semoga amal baik saudara diberikan yang berlipat ganda
serta mendapat Ridho-Nya, hanya kepada Allah jualah kita berserah diri, sambil
kulantunkan do‟a semoga skripsi ini ada manfa‟atnya bagi semua orang. Amien
Ya Rabbal‟alamin
Salatiga, 5 Januari 2015
Peneliti
Mika Husyada
NIM: 11110018
40
ABSTRAK
Husyada, Mika. 2014. Hubungan Kepribadian Dengan Perilaku Sosial Mahasisa
Pendidikan Agama Islam STAIN Salatiga Angkatan 2010 Tahun 2014.
Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam.
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dra. Sri
Suparwi, M.Si.
Kata Kunci: Kepribadian Mahasiswa, Perilaku Sosial
Tujuan penelitian ini adalah 1. untuk mengetahui kepribadian mahasiswa
PAI STAIN Salatiga angkatan 2010 tahun 2014. 2. Untuk mengetahui perilaku
sosial mahasiswa PAI STAIN Salatiga angkatan 2010 tahun 2014. 3. Untuk
mengetahui hubungan antara kepribadian dengan perilaku sosial mahasiswa PAI
STAIN Salatiga angkatan 2010 tahun 2014.
Pendekatan penelitian dan rancangan penelitian menggunakan pendekatan
kuantitatif. Lokasi penelitian dilakukan di STAIN Salatiga pada tanggal 14
Oktober 2014 sampai selesai. Populasi penelitian sebanyak 180 orang, yang
diambil sebagai sampling sebanyak 18 orang. Metode pengumpulan data
menggunakan metode angket dan dokumentasi. Teknik sampling yang digunakan
dalam penelitian ini adalah dengan teknik stratifield random sampling. Data yang
terkumpul dianalisis dengan analisis statistik, dengan menggunakan rumus
product moment.
Pengujian hipotesis menunjukkan bahwa ada hubungan antara kepribadian
dengan perilaku sosial mahasiswa pendidikan agama islam angkatan 2010 tahun
2014. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian yang diperoleh ada hubungan
positif antara kepribadian dengan perilaku sosial mahasiswa STAIN Salatiga
angkatan 2010 tahun 2014 dibuktikan dengan hasil product moment 0,528.
Hal ini signifikan pada dengan taraf signifikan 1% = 0,468.
41
DAFTAR ISI
SAMPUL .............................................................................................................. i
LEMBAR BERLOGO ......................................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................................... iii
PENGESAHAN KELULUSAN .......................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN............................................................. v
MOTO DAN PERSEMBAHAN........................................................................... vi
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii
ABSTRAK ............................................................................................................ ix
DAFTAR ISI ......................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 5
D. Hipotesis Penelitian ............................................................................. 6
E. Kegunaan Penelitian ........................................................................... 7
F. Definisi Operasional............................................................................ 7
G. Metode Penelitian................................................................................ 11
H. Sistematika Penulisan Skripsi ............................................................. 16
BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................ 18
A. Kepribadian ........................................................................................ 18
1. Definisi Kepribadian .................................................................... 18
2. Tujuan Pendidikan Kepribadian .................................................... 21
3. Aspek-aspek Kepribadian ............................................................. 22
4. Jenis-jenis Kepribadian ................................................................. 24
B. Perilaku Sosial ..................................................................................... 25
1. Pengertian Perilaku Sosial............................................................. 25
2. Jenis-jenis Perilaku Sosial ............................................................. 26
42
3. Bentuk-bentuk Perilaku Sosial ...................................................... 27
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Sosial ...................... 29
C. Hubungan Kepribadian dengan Perilaku Sosial .................................. 30
BAB III HASIL PENELITIAN ............................................................................ 32
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ................................................... 32
1. Letak Geografis STAIN Salatiga ................................................. 32
2. Sejarah Berdirinya STAIN Salatiga ............................................. 32
3. Visi dan Misi STAIN Salatiga ..................................................... 38
4. Program Pendidikan ...................................................................... 38
5. Organisasi STAIN Salatiga .......................................................... 46
6. Daftar Responden ......................................................................... 49
B. Penyajian Data ................................................................................... 53
BAB IV ANALISIS DATA .................................................................................. 57
A. Analisis Pertama ................................................................................. 57
B. Analisis Kedua ................................................................................... 63
C. Pembahasan ......................................................................................... 65
BAB V PENUTUP ................................................................................................ 67
A. Kesimpulan......................................................................................... 67
B. Saran-saran ......................................................................................... 68
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
43
DAFTAR TABEL
TABEL 3.1 Daftar BMN Bangunan .................................................................... 37
TABEL 3.2 Daftar Dosen PAI STAIN Salatiga .................................................. 43
TABEL 3.3 Daftar Mahasiswa PAI Reguler Stain Salatiga Angkatan 2010 ........ 49
TABEL 3.4 Data Jumlah Nilai Kepribaddian Mahasiswa STAIN Salatiga ......... 54
TABEL 3.5 Data Jumlah Nilai Perilaku Sosial Mahasiswa STAIN Salatiga ...... 56
TABEL 4.1 Data Jumlah Nilai Kepribadian Total................................................ 58
TABEL 4.2 Interval Kepribadian Mahasiswa STAIN Salatiga ............................ 60
TABEL 4.3 Data Jumlah Nilai Perilaku Sosial Total .......................................... 61
TABEL 4.4 Interval Perilaku Sosial Mahasiswa STAIN Salatiga ........................ 63
TABEL 4.5 Koefisiensi Hubungnan Kepribadian dengan Perilaku Sosial .......... 64
44
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Angket Kepribadian
Lampiran 2 Angket Perilaku Sosial
Lampiran 3 Surat Ijin Penelitian
Lampiran 4 Denah Lokasi Kampus STAIN Salatiga
Lampiran 5 Surat Pembimbing
Lampiran 6 Lembar Konsultasi
Lampiran 7 Nilai SKK
Lampiran 8 Daftar Riwayat Hidup
45
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Era modern membuat mahasiswa tidak semakin baik dalam
berperilaku. Tidak sedikit diantara mereka yang memiliki kepribadian
yang kurang baik. Bahkan bisa dikatakan jauh dari yang diharapkan.
Padahal mahasiswa merupakan suatu tumpuan bangsa untuk kelak dimasa
depan. Mahasiswa merupakan penerus bangsa. Suatu bangsa apabila
mahasiswanya memiliki jiwa kepribadian yang baik maka bangsa itu kelak
akan baik juga, dan begitupun sebaliknya apabila suatu bangsa dipenuhi
oleh mahasiswa yang memiliki jiwa kepribadian yang kurang dari yang
diharapkan maka untuk kedepannya suatu bangsa itu justru akan kesulitan
pula.
Kepribadian mahasiswa timbul tidaklah dengan sendirinya, suatu
kepribadian itu akan timbul dengan suatu pendidikan dari dasar (kecil) dan
menjadikan suatu kebiasaan. Kepribadian adalah kumpulan pembawaan
biologis berupa dorongan, kecenderungan, selera dan instink yang
dicampuri dengan sifat dan kecenderungan yang didapat melalui
pengalaman yang terdapat pada diri seseorang. (Sarwono, 1996:79). Jadi
kepribadian yang baik itu akan timbul apabila proses pendidikan dari dasar
yang baik.
46
Kepribadian menurut Allport, adalah susunan yang dinamis pada
individu di dalam sistem psychophysical yang menentukan keunikan
penyesuaiannya kepada lingkungannya. (Personality is the dynamic
organization within the individual of those psychophysical system that
determine his unique adjustments to his environment).(Pasaribu,
1984:118). Allport pun membagi trait kepribadian menjadi lima bagian inti
yang sering dikenal dengan istilah big five personality.
a. Ekstroversi versus introversi menggambarkan apakah seseorang itu
super atau pemalu.
b. Neurotisisme (negative secara emosional) versus stabilitas emosi
menggambarkan tingkat kecemasan seseorang, ketidak mampuannya
mengontrol dorongan, dan kecenderungannya merasakan emosi
negative seperti kemarahan, rasa bersalah, kebencian dan penolakan.
c. Agreeableness versus Antagonisme memberikan gambaran apakah
seseorang santai atau mudah merasa terganggu, kooperatif atau
pembangkang, merasa aman atau curiga dan cemburu.
d. Keteraturan (conscientiousness) versus Impulsivitas menggambarkan
apakah seseorang bertanggung jawab atau tidak dapat diandalkan,
pantang menyerah atau mudah menyerah, tegas atau tidak dapat
menentukan pendapat, rapi atau ceroboh, disiplin atau impulsive.
e. Keterbukaan terhadap pengalaman (openness) versus penolakan pada
pengalaman baru menggambarkan apakah seseorang dipenuhi rasa
ingin tahu, imajinatif, selalu mempertanyakan segala hal, dan kreatif,
47
atau selalu mengikuti orang lain, tidak imajinatif, mudah ditebak, dan
tidak nyaman dengan sesuatu yang baru.
Jadi menurut pendapat Allport tersebut kepribadian seseorang
dengan orang lain itu tidak mungkin ada yang secara tepat sama, pasti ada
perbedaan, begitu perilakunya pun juga turut berbeda-beda. Terutama
perilaku seseorang ketika dia berada di lingkungan sosial, dari perilaku
yang berbeda-beda lalu diterapkan dilingkungan sosial yang berbeda pula.
Tidak sedikit diantar mereka yang justru terpengaruh dengan lingkungan
sekitarnya. Kepribadian yang merupakan bawaan sejak lahir akan
menimbulkan perilaku yang berbeda saat ia mengadakan interaksi dengan
lingkungan sosial.
Ada seseorang yang memiliki keperibadian yang baik, namun
ketika di lingkungan sosial dia merasa minder sehingga kepribadian yang
di didik dari kecil ketika sampai di lingkungan sosial seolah kepribadian
itu hilang dengan sendirinya. Tetapi ada juga seseorang yang memiliki
kepribadian baik namun ketika terjun di lingkungan sosial dia akan
memiliki suatu perilaku sosial yang baik juga.
Menurut terjemahan Maufur, dalam buku karya B.F Skinner,
Perilaku sosial dapat didefinisikan sebagai perilaku dari dua orang atau
lebih yang saling terkait atau bersama dalam kaitan dengan sebuah
lingkungan bersama. (Maufur, 2013:459) Jadi dapat diartikan perilaku
sosial itu sebagai suatu sikap atau perbuatan kepribadian seseorang ketika
ia berada di lingkungan masyarakat.
48
Perilaku sosial tersusun dari dua kata yaitu, perilaku dan sosial.
Perilaku atau tingkah laku menurut Walgito, (1997:10) adalah tingkah laku
atau aktivitas yang ada pada individu atau organisme yang tidak timbul
dengan sendirinya, tetapi sebagai akibat dari adanya stimulus atau
rangsangan yang mengenai individu atau organisme itu. Sosial berarti
segala sesuatu mengenai masyarakat atau kemasyarakatan (Poerdarminta,
2006:141).
Menurut Woodworth dan Schlosberg, dalam buku karya Walgito
perilaku sosial itu dipengaruhi oleh stimulus, respons dan organisme,
sehingga dapat diformulasikan: S-O-R. Dengan pengertian S = stimulus, O
= organisme, R = respons. Ini berarti bahwa respons itu bergantung atau
merupakan fungsi dari stimulus dan organisme yang bersangkutan. Apa
yang ada dalam diri organisme yang barperan memberikan respons adalah
apa yang telah ada atau apa yang telah dipelajari oleh organisme yang
bersangkutan. Karena itu formulasi yang semula berbentuk R = f (S,O)
disempurnakan atau diubah menjadi R = f (S,A) dengan catatan R =
respons, f = fungsi, S = stimulus, dan A = anteseden (Walgito, 1994:16).
Manusia diciptakan di dunia ini tidak untuk hidup sendiri,
melainkan harus saling menggantungkan antara individu satu dengan
individu yang lain. Sebagai makhluk sosial, orang sering berkumpul dalam
kelompok-kelompok keluarga, sosial, pendidikan bahkan seseorang
dikampus pastinya akan bergerombol untuk berkumpul. Perilaku sosial
tersebutlah yang membedakan diantara mereka.
49
Dari kepribadian seseorang yang berbeda-beda dan perilaku sosial
yang berbeda pula, maka peneliti berkeinginan untuk mengetahaui apakah
ada hubungan diantara kedua hal tersebut. Berdasarkan fenomena
tersebutlah peneliti berkeinginan untuk menemukan jawaban dengan judul
“HUBUNGAN KEPRIBADIAN DENGAN PERILAKU SOSIAL
MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM STAIN SALATIGA
ANGKATAN 2010 TAHUN 2014”.
B. Rumusan Masalah
Dari penjelasan dan penjabaran tersebut, maka dapat diungkapkan
pokok masalah dalam penelitian ini yaitu:
1. Bagaimana kepribadian mahasiswa Pendidikan Agama Islam Sekolah
Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga angkatan 2010 tahun 2014?
2. Bagaimana perilaku sosial mahasiswa Pendidikan Agama Islam
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga angkatan 2010 tahun
2014?
3. Adakah hubungan antara kepribadian dengan perilaku sosial
mahasiswa Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Agama Islam
Negeri Salatiga angkatan 2010 tahun 2014?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan dari rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari
penelitian sebagai berikut:
50
1. Untuk mengetahui kepribadian mahasiswa Pendidikan Agama Islam
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga angkatan 2010 tahun
2014.
2. Untuk mengetahui perilaku sosial mahasiswa Pendidikan Agama Islam
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga angkatan 2010 tahun
2014.
3. Untuk mengetahui hubungan antara kepribadian dengan perilaku sosial
mahasiswa Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Agama Islam
Negeri Salatiga angkatan 2010 tahun 2014.
D. Hipotesis Penelitian
Secara etimologi, hipotesis berasal dari kata hypo yang berarti
sesuatu yang masih kurang, dan tesis yang berarti sebuah kesimpulan
pendapat. Hipotesis, dengan demikian adalah sebuah kesimpulan yang
belum final karena masih harus diuji kebenarannya. Dari uraian ini,
dijelaskan bahwa hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap
masalah yang tengah diteliti (Suprayogo dan Tobroni, 2003:146).
Tidak jauh berbeda dengan pengertian sebelumnya, menurut
pemahaman peneliti hipotesis adalah dugaan sementara yang berisi
jawaban dari rumusan masalah yang kebenarannya masih harus diuji
melalui pembuktian dan pengumpulan data-data di lapangan.
Adapun hipotesis yang peneliti ajukan di dalam penelitian ini
adalah ada hubungan positif dan signifikan antara kepribadian dengan
51
perilaku sosial mahasiswa Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi
Agama Islam Negeri Salatiga angkatan 2010 tahun 2014.
E. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik
secara teoritis maupun secara praktis, yaitu:
1. Kegunaan Teoritis
Untuk mengetahui wawasan tentang hubungan antara kepribadian
dengan perilaku sosial mahasiswa Pendidikan Agama Islam serta
untuk menambah pengetahuan bagi mahasiswa lain sebagai acuan
untuk penelitian berikutnya.
2. Kegunaan Praktis
a. Bagi Mahasiswa
Penelitian ini diharapkan dapat memberi pengalaman dan
pengetahuan bagi mahasiswa tentang pentingnya kepribadian dan
perilaku sosial.
b. Bagi STAIN Salatiga
Sebagai bahan masukan dalam pembelajaran pada mahasiswa di
STAIN Salatiga.
F. Definisi Operasional
Agar tidak terjadi kesalahan dalam penafsiran yang berhubungan
dengan judul tersebut, maka penulis perlu menjelaskan sebagai berikut:
52
1. Kepribadian
Menurut Gordon W. Allport dalam buku Pasaribu, Personality is
the dynamic organization within the individual of those psychophysical
system, that determines his unique adjustment to his environment.
(Kepribadian adalah suatu organisasi yang dinamis dari sistem
psikofisis dalam individu yang menentukan keunikan penyesuaian diri
terhadap lingkungan). (Pasaribu, 1984:95)
Allport membagi kepribadian menjadi lima bagian inti yang sering
dikenal dengan istilah Big Five Personality:
a. Ekstroversi versus introversi menggambarkan apakah seseorang
itu super atau pemalu. Faktor ini mencakup trait seperti banyak
bicara atau pendiam, suka bersosialisasi atau penyendiri, suka
berpetualang atau waspada, ingin tampil di depan umum atau
cenderung di belakang layar.
b. Neurotisisme (negative secara emosional) versus stabilitas
emosi menggambarkan tingkat kecemasan seseorang, ketidak
mampuannya mengontrol dorongan, dan kecenderungannya
merasakan emosi negative seperti kemarahan, rasa bersalah,
kebencian dan penolakan. Individu yang neurotic sering merasa
khawatir, sering mengeluh, dan pembangkang, bahkan saat mereka
tidak memiliki masalah dalam hidup mereka. Mereka selalu
melihat sisi pahit dari kehidupan dan tidak dapat merasakan sisi
kehidupan yang menyenangkan.
53
c. Agreeableness versus Antagonisme memberikan gambaran
apakah seseorang santai atau mudah merasa terganggu, kooperatif
atau pembangkang, merasa aman atau curiga dan cemburu. Faktor
ini merefleksikan kecenderungan kita untuk memiliki hubungan
yang baik atau hubungan yang penuh ketegangan dengan rekan-
rekan kita.
d. Keteraturan (conscientiousness) versus Impulsivitas
menggambarkan apakah seseorang bertanggung jawab atau tidak
dapat diandalkan, pantang menyerah atau mudah menyerah, tegas
atau tidak dapat menentukan pendapat, rapi atau ceroboh, disiplin
atau impulsive.
e. Keterbukaan terhadap pengalaman (openness) versus
penolakan pada pengalaman baru menggambarkan apakah
seseorang dipenuhi rasa ingin tahu, imajinatif, selalu
mempertanyakan segala hal, dan kreatif, atau selalu mengikuti
orang lain, tidak imajinatif, mudah ditebak, dan tidak nyaman
dengan sesuatu yang baru.
2. Perilaku Sosial
Perilaku sosial tersusun dari dua kata yaitu, perilaku dan sosial.
Perilaku atau tingkah laku menurut Walgito, (1997:10) adalah tingkah
laku atau aktivitas yang ada pada individu atau organisme yang tidak
timbul dengan sendirinya, tetapi sebagai akibat dari adanya stimulus
atau rangsangan yang mengenai individu atau organisme itu. Sosial
54
berarti segala sesuatu mengenai masyarakat atau kemasyarakatan
(Poerdarminta, 2006:1141).
Sedangkan sosial dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu
berkenaan dengan khalayak, berkenaan dengan masyarakat, berkenaan
dengan umum, suka menolong dan memperhatikan orang lain. Penulis
mengartikan sosial sebagai sifat dari perbuatan manusia dalam
kehidupan dengan orang lain.
Menurut Woodworth dan Schlosberg dalam buku Walgito, perilaku
sosial itu dipengaruhi oleh stimulus, respons dan organisme, sehingga
dapat diformulasikan: S-O-R. Dengan pengertian S = stimulus, O =
organisme, R = respons. Ini berarti bahwa respons itu bergantung atau
merupakan fungsi dari stimulus dan organisme yang bersangkutan. Apa
yang ada dalam diri organisme yang barperan memberikan respons adalah
apa yang telah ada atau apa yang telah dipelajari oleh organisme yang
bersangkutan. Karena itu formulasi yang semula berbentuk R = f (S,O)
disempurnakan atau diubah menjadi R = f (S,A) dengan catatan R =
respons, f = fungsi, S = stimulus, dan A = anteseden (Walgito, 1994:16).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perilaku sosial yang
dimaksud oleh penulis adalah berkenaan dengan sifat atau wujud dari
sikap yang muncul pada individu saat ia berada didalam
lingkungannya.
55
G. Metode Penelitian
1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian
a. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah pendekatan kuantitatif. Dipilihnya pendekatan kuantitatif
dalam penelitian ini adalah dengan alasan untuk menguji
keterkaitan antar variable, yaitu antara variable kepribadian
mahasiswa Pendidikan Agama Islam dengan variable perilaku
sosial mahasiswa Pendidikan Agama Islam di Sekolah Tinggi
Agama Islam Negeri Salatiga angkatan 2010 tahun 2014.
b. Rancangan Penelitian
Field Resech ini menggunakan penelitian kuantitatif.
Karena peneliti ingin mengetahui apakah ada hubungan secara
positif dan signifikan antara variable kepribadian mahasiswa
pendidikan agama islam (variable X) dengan perilaku sosial
mahasiswa pendidikan agama islam (variable Y) di Sekolah Tinggi
Agama Islam Negeri Salatiga angkatan 2010 tahun 2014.
2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di Sekolah Tinggi Agama Islam
Negeri Salatiga Jurusan Tarbiyah, Progdi Pendidikan Agama Islam
angkatan 2010. Adapun pelaksanaan penelitian mulai pada bulan 14
Oktober 2014 sampai dengan selesai.
56
3. Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
obyek atau subyek yang mempunyai kualitas atau karakteristik
tertentu yang ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian
diambil kesimpulannya (Sugiyono, 2009:61). Dari pengertian yang
ada dapat peneliti sebutkan bahwa populasi adalah seluruh individu
dalam wilayah penelitian, yang nantinya akan dikenai hasil
penelitian yaitu mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
Salatiga angkatan 2010 program studi Pendidikan Agama Islam.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2009: 62). Berdasarkan
pengertian tersebut peneliti mengatakan sampel sebagai sejumlah
individu yang jumlahnya bisa sama atau kurang dari jumlah
populasi, yang merupakan wakil dari keseluruhan subyek
penelitian.
Pengambilan sampelnya sebagaimana berdasarkan pada
pendapat (Arikunto, 1982 : 120) yang memberikan batasan-batasan
sebagai berikut: “Untuk sekedar patokan maka apabila subyeknya
kurang dari 100 lebih baik diambil semua, sehingga penelitian
merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya
besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih” maka
peneliti mengambil 10% dari jumlah populasi.
57
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknik stratifield
random sampling yaitu pengambilan sampel dari mahasiswa
angkatan 2010 kelas A sampai dengan kelas E dengan cara diacak.
Adapun jumlah mahasiswa Pendidikan Agama Islam angkatan
2010 sebagai berikut:
Jumlah mahasiswa : 200
Non aktif : 14
Mahasiswa keluar : 5
Pindah : 1
Jumlah populasi : 200 - 20 = 180
Jumlah Sampel : 10% x 180 = 18
Untuk mempermudah didalam pengolahan data maka
jumlah sampel 18.
4. Metode Pengumpulan Data
Untuk keperluan pengumpulan data dalam penelitian ini peneliti
menggunakan metode sebagai berikut:
a) Metode Angket (Kuesioner)
Angket adalah “suatu daftar pertanyaan untuk memperoleh data
berupa jawaban-jawaban dari para responden” (Hadi, 1992: 158).
Ahli lain menyebut angket atau kuesioner sebagai metode
pengumpulan data dengan cara memberikan seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya (Sugiyono, 2009: 199).
58
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua macam angket
yang berisi 50 butir soal, yaitu angket tentang kepribadian
mahasiswa serta perilaku sosial mahasiswa Pendidikan Agama
Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga angkatan 2010.
Angket-angket tersebut akan diberikan kepada mahasiswa dan
merupakan angket tertutup, karena peneliti telah menyediakan
pilihan jawaban yang terbagi menjadi 4 options, yaitu SS, (Sangat
Setuju), S (Setuju), TS (Tidak Setuju) dan STS (Sangat Tidak
Setuju) sebagaimana skala Likert, jawaban diberi bobot dengan
kuantitatif penyekoran untuk masing-masing pilihan jawaban
tersebut adalah 4, 3, 2, 1 untuk lima pilihan pernyataan.
b) Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data dengan
cara mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa
catatan, transkip, buku, surat kabar, prasasti, notulen rapat, agenda
(Arikunto, 1998: 158-159). Metode ini peneliti gunakan untuk
mencari data tentang mahasiswa Pendidikan Agama Islam di
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga angkatan 2010,
meliputi segala sesuatu yang berkaitan dengan variabel-variabel
dalam penelitian ini.
5. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa angket
yang berisi soal-soal untuk menjaring data tentang kepribadian serta
59
perilaku sosial mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
Salatiga program studi Pendidikan Agama Islam angkatan 2010.
6. Analisis Data
Setelah data terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah
menganalisis data tersebut sehingga mengandung arti atau dapat
diambil suatu kesimpulan akhir dari hasil penelitian yang dilakukan.
Dalam menganalisis data pokok dalam penelitian ini, peneliti
mempergunakan teknik statistik korelasi product moment dengan
rumus sebagai berikut:
1. Analisis Prosentase
Analisis prosentase digunakan untuk mengukur variasi kepribadian
dan variasi perilaku sosial mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam
Negeri Salatiga angkatan 2010, rumus prosentase yang di gunakan
adalah:
%100
N
FP
Keterangan: P = Prosentase skor
F = Frekuensi
N = Jumlah responden (Hadi, 1992: 399)
2. Analisis Uji Hipotesis
Analisis uji hipotesis adalah analisis data yang berfungsi untuk
mengetahui hubungan kepribadian dengan perilaku sosial
60
mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga angkatan
2010 yaitu dengan menggunakan korelasi product moment.
Adapun rumusnya sebagai berikut:
N
YY
N
XX
N
YXXY
rxy2
22
2 )()(
))((
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi antara X dan Y
∑X = Jumlah skor total variabel X
∑Y = Jumlah skor total variabel Y
X2 = Kuadrat X
Y2
= Kuadrat Y
n = jumlah sampel yang diteliti (Sugiyono, 2009: 228)
H. Sistematika Penulisan Skripsi
Dalam rangka untuk mempermudah para pembaca dalam
mengikuti uraian penyajian data skripsi ini, maka akan peneliti paparkan
sistematika skripsi secara garis besar menjadi beberapa bagian:
BAB I : Pendahuluan, pembahasannya meliputi latar belakang
masalah, penegasan istilah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, hipotesis penelitian, kegunaan penelitian,
metode penelitian, analisis data, sistematika penulisan
skripsi.
61
BAB II : Dalam bab ini berisikan kajian pustaka yang meliputi: A.
Kepribadian: 1. Definisi Kepribadian, 2. Tujuan Pendidikan
Kepribadian, 3. Aspek-aspek Kepribadian, 4 Jenis-jenis
Kepriadian, B. Perilaku Sosial: 1. Pengertian Perilaku
sosial, 2. Jenis-jenis Perilaku Sosial, 3. Bentuk-bentuk
Perilaku Sosial, 4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Perilaku Sosial, C. Hubungan Kepribadian dan Perilaku
Sosial.
BAB III : Hasil penelitian, meliputi gambaran umum lokasi dan
subjek penelitian, penyajian data.
BAB IV : Analisis data, meliputi; analisis data pertama, analisis data
kedua, dan pengujian hipotesis.
BA B V : Penutup, yang mencakup kesimpulan dan saran.
62
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kepribadian
1. Definisi Kepribadian
Kepribadian menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berasal ada
kata pri-ba-di yang berarti manusia sebagai perseorangan (diri manusia
atau diri sendiri) sedangkan ke-pri-ba-di-an adalah sifat hakiki yang
tercermin pada sikap seseorang atau suatu bangsa yang
membedakannya dari orang atau bangsa lain.
Sedangkan secara terminologi kepribadian didefinisikan sebagai
berikut, Menurut Morton Prince dalam bukunya Sarwono, Kepribadian
adalah kumpulan pembawaan biologis berupa dorongan,
kecenderungan, selera, dan instink yang dicampuri dengan sifat dan
kecenderungan yang didapat melalui pengalaman yang terdapat pada
diri seseorang. (Sarwono, 1996:79)
Menurut Sigmund Freud dalam teori psikoanalisa, kepribadian
dipandang sebagai suatu struktur yang terdiri dari tiga unsur atau
sistem, yakni Id, ego dan superego. Meskipun ketiga sistem tersebut
memiliki fungsi, kelengkapan, prinsip-prinsip operasi, dinamisme, dan
mekanismenya masing-masing, ketiga sistem kepribadian ini satu sama
lain saling berkaitan serta membentuk suatu totalitas. (Koswara,
1991:32)
63
Sedangkan menurut Gordon W. Allport dalam buku Pasaribu,
Personality is the dynamic organization within the individual of those
psychophysical system, that determines his unique adjustment to his
environment. (Kepribadian adalah suatu organisasi yang dinamis dari
sistem psikofisis dalam individu yang menentukan keunikan
penyesuaian diri terhadap lingkungan). (Pasaribu, 1984:95)
Dari pengertian kepribadian diatas, menurut Allport dibagi menjadi
tiga inti penting:
1) Pengertian Dynamic organization menekankan bahwa
kepribadian adalah berkembang dan berusaha secara tetap,
meskipun pada saat yang sama terdapat susunan atau sistem
yang digabungkan bersama-sama dan berhubungan dengan
bermacam komponen kepribadian.
2) Psychophysical berarti bahwa kepribadian meliputi mental
dan neural (susunan syaraf). Tugas atau fungsi dari kedua
hal (mental dan neural) termasuk ke dalam kesatuan pribadi
(persoalan unity).
3) Determine memperjelas bahwa kepribadian mempunyai
kecenderungan untuk memegang peranan yang aktif di
dalam tingkah laku individu. (Pasaribu, 1984:118)
Namun dari sekian banyak pendapat definisi tentang
kepribadian dengan mempertimbangkan definisi-definisi di atas,
Gordon W. Allport mengajukan sebuah definisi, yang saya anggap
64
paling tepat dan paling lengkap untuk digunakan sehubungan
dengan tujuan penelitian ini.
Allport membagi kepribadian menjadi lima inti, yang kelima
bentuk kepribadian tersebut sering di kenal dengan sebutan Big
Five Personality. (Wade, 2007:205)
a. Ekstroversi versus introversi menggambarkan apakah
seseorang itu super atau pemalu. Faktor ini mencakup trait
seperti banyak bicara atau pendiam, suka bersosialisasi atau
penyendiri, suka berpetualang atau waspada, ingin tampil di
depan umum atau cenderung di belakang layar.
b. Neurotisisme (negative secara emosional) versus stabilitas
emosi menggambarkan tingkat kecemasan seseorang, ketidak
mampuan mengontrol dorongan, dan kecenderungan
merasakan emosi negative seperti kemarahan, rasa bersalah,
kebencian dan penolakan. Individu yang neurotic sering merasa
khawatir, sering mengeluh, dan pembangkang, bahkan saat
mereka tidak memiliki masalah dalam hidup mereka. Mereka
selalu melihat sisi pahit dari kehidupan dan tidak dapat
merasakan sisi kehidupan yang menyenangkan.
c. Agreeableness versus Antagonisme memberikan gambaran
apakah seseorang santai atau mudah merasa terganggu,
kooperatif atau pembangkang, merasa aman atau curiga dan
cemburu. Factor ini merefleksikan kecenderungan kita untuk
65
memiliki hubungan yang baik atau hubungan yang penuh
ketegangan dengan rekan-rekan kita.
d. Keteraturan (conscientiousness) versus Impulsivitas
menggambarkan apakah seseorang bertanggung jawab atau
tidak dapat diandalkan, pantang menyerah atau mudah
menyerah, tegas atau tidak dapat menentukan pendapat, rapi
atau ceroboh, disiplin atau impulsive.
e. Keterbukaan terhadap pengalaman (openness) versus
penolakan pada pengalaman baru menggambarkan apakah
seseorang dipenuhi rasa ingin tahu, imajinatif, selalu
mempertanyakan segala hal, dan kreatif, atau selalu mengikuti
orang lain, tidak imajinatif, mudah ditebak, dan tidak nyaman
dengan sesuatu yang baru.
2. Tujuan Pendidikan Kepribadian
Di dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistem
pendidikan nasional, dijelaskan bahwa tujuan pendidikan kepribadian
mengarahkan perhatian pada moral yang diharapkan terwujud dalam
kehidupan sehari-hari, yaitu perilaku yang memancarkan iman dan
taqwa terhadap tuhan yang maha esa dalam masyarakat yang terdiri
atas berbagai golongan agama, kebudayaan dan beraneka ragam
kepribadian, perilaku yang mendukung kerakyatan yang
mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan perorangan
66
dan golongan sehingga perbedaan pemikiran, diarahkan pada perilaku
yang mendukung upaya mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia.
Pendidikan kepribadian bertujuan untuk menghasilkan peserta
didik dengan sikap dan perilaku, (1) Beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, (2) Berperi-kemanusiaan yang adil dan
beradap, (3) Mendukung persatuan bangsa, (4) Mendukung kerakyatan
yang mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan
individu maupun golongan, (5) Mendukung upaya untuk mewujudkan
suatu keadilan sosial dalam masyarakat. Melalui pendidikan
kepribadian, warga negara Republik Indonesia diharapkan mampu
memahami, menganalisis dan menjawab masalah-masalah yang
dihadapi oleh masyarakat bangsanya secara berkesinambungan dan
konsisten dengan cita-cita dan tujuan nasional dalam Pembukaan UUD
1945. (Budiyono, 2007:11)
3. Aspek-aspek Kepribadian
Terdapat tiga aspek kepribadian, yaitu: (Budiyono, 2007:52)
a. Materi Kepribadian
Materi atau bahan, yang merupakan salah satu aspek dari
kepribadian berisikan semua kemampuan (daya) pembawaan
beserta talent-talentnya (keistimewaan-keistimewaannya).Materi
67
ini merupakan modal pertama yang disediakan oleh kodrat untuk
dipergunakan dan dikembangkan oleh manusia.
b. Struktur Kepribadian
Uraian mengenai struktur bermula dari pengertian tentang istilah
struktur.Istilah struktur adalah sebagai pelengkap dari istilah
materi.Bila meteri dipandang sebagai isi, bahan (der stoff), maka
struktur dipandang sebagai sifat-sifat bentuknya atau sifat-sifat
formalnya (formele eigenschappen).
c. Kualitas Kepribadian (Sistem Dorongan-dorongan)
Antara kemauan dan perasaan terjadi perlawanan atau kebalikan
yang sedalam-dalamnya. Perlawanan (antagonisme) yang menjadi
dasar dari sistem dorongan-dorongan. Dalam kemauan
menonjolkan aktivitas, bangunannya Sang “aku” mempertahan-kan
diri sekuat tenaga; sedang dalam perasaan tersembunyilah hal
melupakan diri, meniadakan diri, meleburkan diri. Jadi, di dalam
kepribadian terdapat dua prinsip pokok: watak dapat dilihat dari
pertentangan antara kedua prinsip itu. Apabila ditinjau secara
teoritis murni, ada dua bentuk kepribadian, yaitu: Kepribadian
yang dikuasai oleh roh (der Geist), dan kepribadian yang dikuasai
oleh jiwa (die Seele). (Budiyono, 2007:53)
68
4. Jenis-jenis kepribadian
Jenis kepribadian yang mendasarkan penggolongannya pada
tingkah laku atau karakteristik psikologis (Sarwono, 1996:84)
a. Jenis Introvert
Terutama dalam keadaan emosional atau konflik orang
dengan kepribadian ini cenderung untuk menarik diri dan
menyendiri. Orang jenis ini biasanya apabila ia sedang mengalami
suatu masalah, ia lebih suka memecahkan masalahnya sendiri di
suatu tempat yang tenang dan sepi. Sekiranya ia dapat melontarkan
emosi atau konflik yang sedang dialami.
b. Jenis Ekstrovert
Orang dengan jenis kepribadian ini kalau merasa tertekan
akan menggabungkan diri di antara orang banyak, sehingga
individualitasnya berkurang. Jadi orang berjenis ini apabila
mendapati sebuah konflik akan cenderung untuk menggantungkan
orang lain. Ia merasa apabila permasalahannya di selesaikan
sendiri tidak akan bias sehingga memerlukan bantuan orang lain
untuk memecahkannya.
Berbeda dengan jenis introvert, orang yang berjenis ini
memiliki jiwa sosial yang tinggi, orangnya pun ramah namun
apabila memilih suatu pekerjaan lebih suka yang melibatkan orang
banyak, seperti pedagang, pekerja sosial, dan lain sebagainya.
69
c. Jenis Ambivert
Orang jenis ini merupakan gabungan antara jenis introvert
dan ekstravert. Ciri kepribadiannya merupakan campuran dari
kedua jenis diatas.
Jadi orang berjenis ini ketika mendapati suatu
permasalahan ia akan cenderung menyendiri namun ia memiliki
jiwa sosial yang tinggi ataupun sebaliknya, ketika mendapati suatu
konflik maka akan memecahkan permasalahannya tersebut dengan
cara menggantungkan orang lain untuk dimintai pertimbangan
namun apabila memasuki dunia pekerjaan ia akan memilih untuk
pekerjaan yang menyendiri dan tidak suka dengan hiruk pikuk
orang banyak.
B. Perilaku Sosial
1. Pengertian Perilaku Sosial
Perilaku sosial berasal dari dua kata yaitu perilaku dan sosial. Kata
perilaku menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berasal dari kata pe-
ri-la-ku yang memiliki makna tanggapan atau reaksi individu terhadap
rangsangan atau lingkungan. Sedang kata sosial berasal dari kata so-si-
al yang memiliki arti berkenaan dengan masyarakat, suka
memperhatikan kepentingan umum.
70
Menurut B.F.Skinner, Perilaku Sosial dapat didefinisikan sebagai
perilaku dari dua orang atau lebih yang saling terkait atau bersama
dalam kaitan dengan sebuah lingkungan bersama. (Maufur, 2013:459)
Sedangkan menurut Woodworth dan Schlosberg dalam buku
Walgito, perilaku sosial itu dipengaruhi oleh stimulus, respons dan
organisme, sehingga dapat diformulasikan: S-O-R. Dengan pengertian
S = stimulus, O = organisme, R = respons. Ini berarti bahwa respons
itu bergantung atau merupakan fungsi dari stimulus dan organisme
yang bersangkutan. Apa yang ada dalam diri organisme yang barperan
memberikan respons adalah apa yang telah ada atau apa yang telah
dipelajari oleh organisme yang bersangkutan. Karena itu formulasi
yang semula berbentuk R = f (S,O) disempurnakan atau diubah
menjadi R = f (S,A) dengan catatan R = respons, f = fungsi, S =
stimulus, dan A = anteseden (Walgito, 1994:16).
2. Jenis-jenis Perilaku Sosial
Skinner membedakan perilaku menjadi dua macam (Walgito, 1990:17)
a. Perilaku yang alami (innate behavior)
Yaitu perilaku yang dibawa sejak organisme dilahirkan yaitu yang
berupa refleks-refleks dan insting-insting. Perilaku refleks
merupakan perilaku yang terjadi sebagai reaksi secara spontan
terhadap stimulus yang mengenai organisme yang bersangkutan.
71
Reaksi ini terjadi dengan sendirinya, secara otomatis, tidak
dipengaruhi oleh pusat susunan syaraf atau otak.
b. Perilaku operan (operant bahvior)
Menurut Branca dalam buku Walgito, Perilaku operan atau
perilaku non-refleksif yaitu perilaku yang dibentuk melalui proses
belajar. Perilaku ini dikendalikan atau diatur oleh reseptor,
kemudian diteruskan oleh otak sebagai pusat susunan syaraf,
sebagai pusat kesadaran, kemudian baru terjadi respons melalui
afektor. Proses yang terjadi dalam otak atau pusat kesadaran ini
yang disebut proses psikologi. (Walgito, 1990:17)
3. Bentuk-bentuk Perilaku Sosial
Ada beberapa bentuk perilaku sosial yang sering kita lihat antara
lain:
a. Meniru atau imitasi adalah melaksanakan sesuatu menurut apa
yang diperbuat orang lain (Poerwadarminta, 2006:1283). Perilaku
meniru ini seseorang mencontoh orang lain yang menjadi idolanya
ataupun panutannya, mulai dari sikap, tingkah laku, cara berbicara,
cara berpakaian sampai dengan cara pandangnya.
b. Persaingan adalah perihal bersaing, konkurensi, usaha
memperlihatkan keunggulan masing-masing yang dilakukan oleh
perseorangan, produksi, dan lain-lain (Depdiknas, 2007:978).
Sedangkan menurut Yusuf (2000:125), persaingan yaitu keinginan
72
untuk melebihi orang lain dan selalu didorong oleh orang lain.
Perilaku sosial ini terdapat keinginan untuk saling mengalahkan
dan mengungguli antara satu dengan yang lain.
c. Kerjasama adalah perbuatan bantu membantu atau yang dilakukan
bersama-sama (Poerwadarminta, 2006:578). Sedangkan menurut
Ahmadi (1991:237), kerjasama mengandung pengertian juga
kesediaan membantu. Dan menurut Yusuf (2000:125), kerjasama
yaitu sikap mau bekerja sama dengan kelompok. Merupakan
bentuk perilaku sosial seseorang yang didalamnya terdapat
keinginan untuk saling membantu satu dengan yang lain untuk
melakukan suatu pekerjaan guna mencapai tujuan bersama.
d. Simpati adalah perasaan tertariknya orang yang satu terhadap
orang yang lain (Ahmadi, 1990:63). Menurut Soemantri (2006:45),
simpati diartikan sebagai kemungkinan untuk terpengaruh oleh
keadaan emosional orang lain dan hal ini dimungkinkan dengan
adanya kemampuan seseorang untuk membayangkan dirinya pada
posisi orang lain. Sedangkan menurut Yusuf (2000:1250), simpati
yaitu sikap emosional yang mendorong individu untuk menaruh
perhatian terhadap orang lain, mau mendekati atau bekerjasama
dengannya. Cara menunjukkan rasa simpati itu dengan tolong
menolong melindungi dan lain-lain.
e. Empati adalah suatu kecenderungan untuk merasakan sesuatu yang
dilakukan orang lain andaikata dia dalam situasi orang lain tersebut
73
(Ahmadi, 1983:70). Bentuk perilaku sosial ini berkenaan dengan
perasaan seseorang diman orang tersebut merasa turut merasakan
terhadap penderitaan orang lain dan bersikap seolah-olah berada di
posisi orang lain.
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Sosial
Manusia dalam berperilaku dan berbuat sesuatu diakibatkan oleh
adanya beberapa faktor atau sebab, perkembangan individu itu akan
ditentukan baik oleh faktor pembawaan (dasar) atau faktor edogen
maupun oleh faktor keadaan atau lingkungan maupun faktor eksogen
(Walgito, 1997:46). Faktor edogen adalah faktor yang dibawa oleh luar
diri individu, merupakan pengalaman-pengalaman, alam sekitar,
pendidikan dan sebagainya. Sedangkan faktor eksogen atau diri luar
meliputi keluarga, masyarakat dan sebagaimana akan berpengaruh juga
pada kehidupan seseorang.
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi perilaku sosial dapat di bedakan menjadi dua macam,
yaitu:
a. Faktor Intern
Faktor intern adalah faktor yang terdapat dalam pribadi manusia itu
sendiri (Ahmadi, 1990:171). Faktor-faktor tersebut berupa insting,
motif dari dalam dirinya, sikap serta nafsu. Ketika faktor dalam diri
baik maka akan menimbulkan perilaku yang baik pula, sebaliknya
74
kertika faktor dalam diri buruk maka akan menimbulkan perilaku
yang buruk pula. Faktor intern yang bermacam-macam berada
dalam diri seseorang akan menimbulkan bentuk perilaku sosial
yang bermacam-macam.
b. Faktor Ekstern
Faktor ekstern adalah faktor yang berasal dari luar diri seseorang
atau individu (Ahmadi, 1990:171). Faktor ini berupa pengaruh
lingkungan sekitar dimana individu tersebut hidup berupa kondisi
masyarakat, perubahan iklim dan cuaca, serta faktor ekonomi individu.
Kondisi masyarakat yang baik dan stabil berdampak baik pada
perilaku seseorang, begitu juga kondisi masyarakat yang tidak
kondusif akan menimbulkan perilaku yang buruk sebagai perwujudan
dari perasaan dan emosional. Adapun perubahan iklim dan cuaca juga
mempengaruhi perilaku seseorang sebagai wujud penyesuaian diri
terhadap cuaca yang sedang berlangsung. Sedangkan keadaan ekonomi
yang kurang dan sulit akan menjadi seseorang berbuat nekat tanpa
memperdulikan orang lain untuk memenuhi kebutuhannya meski
melanggar norma dan aturan yang berlaku.
C. Hubungan Kepribadian dengan Perilaku Sosial
Setiap manusia memiliki perilaku yang berbeda-beda antara satu
dengan yang lain. Perilaku ini tentu ada hubungannya dengan kepribadian
individu tersebut. Kepribadian inilah yang menjadi dasar terwujudnya
75
perilaku. Oleh karena itu apabila kepribadian seseorang itu baik, maka
perilaku seseorang itu juga akan baik, dan begitu juga sebaliknya apabila
kepribadian seseorang itu tidak terdidik dari awal dengan baik maka
perilaku seseorang itu juga tidak baik.
Dapat disimpulkan bahwa sikap perilaku yang ditunjukkan oleh
seseorang itu bermula dari pendidikan kepribadian seseorang dari masa
kecil. Karena kepribadian sangat berpengaruh terhadap perilaku yang
ditunjukkan oleh seseorang. Namun perilaku sosial seseorang bisa
berubah-ubah sesuai dengan keadaan lingkungan dan masyarakatnya.
Karena perilaku seseorang mudah terbentuk dan berubah sesuai dengan
lingkungannya sedang kepribadian terbentuk dari kebiasaan seseorang
yan/g sudah melekat dari masa kecil sampai dewasa.
76
BAB III
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Letak Geografis STAIN Salatiga
Sekolah Tinggi Agama Islam merupakan satu-satunya Perguruan
Tinggi Negeri yang ada di Salatiga. Perguruan ini terbagi menjadi dua
lokasi kampus. Meskipun demikian, masing-masing tempat memiliki
letak yang stategis. Mudah untuk dijangkau oleh siapapun. Kemudahan
ini memberikan pointer sendiri sehingga memberikan nilai tambahan
bagi STAIN Salatiga.
Lokasi kampus 1 STAIN Salatiga berada di jalan Tentara Pelajar
Nomer 02 Salatiga. Sebelah barat SMK Kristen Salatiga. Selatan Jalan
Tentara Pelajar. Sebelah Timur Polres Salatiga dan Lapangan
Pancasila yang merupakan alun-alun Kota Salatiga atau tepat berada di
sekitar masjid Agung Darul Amal. Sedangkan di sebelah utara Jalan
Kridanggo dan Pemukiman warga Kalicacing.
2. Sejarah Berdirinya STAIN Salatiga
a. Pendirian
Sejak berdirinya sampai saat ini, STAIN Salatiga telah
melewati sejarah yang cukup panjang, dan mengalami beberapa
kali perubahan kelembagaan. Pendirian lembaga ini bermula dari
cita-cita masyarakat islam salatiga untuk memiliki Perguruan
Tinggi Islam. Oleh karena itu didirikan Fakultas Ilmu Pendidikan
77
(FIP) Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) “Nahdlatul
Ulama” di Salatiga. Lembaga ini menempati gedung milik
Yayasan Pesantren Luhur, yang berlokasi di Jalan Diponegoro
Nomor 64 Salatiga, yang berdiri berkat dukungan dari berbagai
pihak, khususnya para ulama dan pengurus Nahdlatul ulama Jawa
Tengah.
Dalam rentang waktu kurang dari setahun, lembaga ini berubah
nama semula FIK IKIP menjadi fakultas Tarbiyah. Maksud
perubahan tersebut adalah agar lembaga ini dapat dinegerikan
bersamaan dengan persiapan berdirinya IAIN Walisongo Jawa
tengah di Semarang. Guna memenuhi persyaratan formal, maka
dibentuk panitia pendirian yang diketuai oleh ulama kharismatis
K.H. Zubair dan sekaligus diangkat sebagai dekannya.
Dalam waktu yang bersamaan dengan proses pendirian IAIN
Walisongo jawa Tengah di Semarang, Fakultas Tarbiyah Salatiga
diusulkan untuk dinegerikan sebagai cabang IAIN Sunan
Kalijaga, akhirnya pembinaan dan pengawasan Fakultas Tarbiyah
Salatiga diserahkan kepada IAIN Walisongo Semarang.
Keputusan ini didasarkan pada Surat Menteri Agama c.q.
Direktorat Pembinaan PerguruanTinggi Agama Islam Nomor
Dd/PTA/3/1364/69 tanggal 31 November 1969.
Ketika IAIN Walisongo Jawa Tengah di Semarang berdiri,
Fakultas Tarbiyah Salatiga mendapatkan status negeri, dan
78
menjadi cabang IAIN Walisongo. Penegerian Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo tersebut berdasarkan Surat Keputusan Menteri
Agama Nomor 30 tahun 1970 tanggal 16 April 1970.
b. Bergabung dengan IAIN Walisongo
Meskipun telah berstatus negeri dan menjadi cabang IAIN
Walisongo sebagai Fakultas Tarbiyah, namun kondisinya tidak
berubah dalam waktu singkat untuk bisa sejajar dengan Perguruan
Tinggi Negeri yang lain. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor,
antara lain:
1) Sarana dan prasarana yang belum memadai, terutama belum
tersedianya gedung milik sendiri.
2) Jumlah tenaga professional edukatif maupun administrasi
yang masih kurang.
3) Animo mahasiswa yang masih sedikit.
4) Masyarakat Jawa Tengah banyak yang belum tahu bahwa di
Salatiga ada sebuah Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri.
Keadaan tersebut berlangsung dalam waktu yang lama,
sehingga kondisi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo di Salatiga
dapat dikatakan kurang layak untuk disebut sebagai perguruan
tinggi negeri, terutama dari segi sarana dan prasarana yang
dimilikinya. Oleh karena itu pernah berkembang isu bahwa
lembaga ini akan ditutup.
79
Mengingat kendala pengembangan lembaga ini, maka para
pengelola fakultas mencurahkan perhatian dan usahanya untuk
menjawab berbagai tantangan yang ada. Jalan satu-satunya yang
mesti ditempuh adalah membeli areal tanah kampus, mengingat
untuk mengharapkan wakaf dari masyarakat dan meminta kepada
pemerintah daerah belum memungkinkan.
Dalam perkembangan selanjutnya, ada seorang warga
Muhammadiyah Salatiga (H. Asrori Arif) yang menaruh
perhatian terhadap keberadaan Fakultas Tarbiyah IAIN
Walisongo Salatiga. Beliau menawarkan tanah pekarangannya
seluas 0,75 ha, yang berlokasi di Jl. Caranggito (sekarang Jl.
Tentara Pelajar) lengkap dengan bangunannya yang letaknya
cukup strategis untuk menyelenggarakan pendidikan.
Dalam rangka menangkap tawaran tanah dan rencana
pengembangan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga,
maka bapak Drs. Achmadi mengajukan surat permohonan
kepada Menteri Agama RI (bapak H. Alamsyah Ratu
Prawiranegara). Surat tersebut bernomor 031/A-a/FT-WS/I/1979,
tanggal 24 Januari 1979.
Bapak Drs. Achmadi memohon dukungan pula kepada bapak
Muhammad Natsir (Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia)
untuk pengembangan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo
Salatiga tersebut. Bapak Moh. Natsir memberikan respon positif
80
dengan cara mengkomunikasikan rencana bapak Drs. Achmadi
kepada Menteri Agama. Dukungan bapak Moh. Natsir pada
Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga sangat terasa bila
dibaca dalam surat-suratnya kepada bapak Drs. Achmadi.
Misalnya dalam surat Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia
Indonesia Nomor 274/B/DDII/79 perihal balasan surat tertanggal
29 Rab. Awwal 1399 H/ 26 Februari 1979 dan surat Dewan
Dakwah Islamiyah Indonesia Nomor 349/B/DDI/79 perihal
Rencana Pembelian tanah 20 Ra. Tsani 1399 H/ 19 Maret 1979.
Atas perhatian Menteri Agama RI, maka Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo Salatiga dapat membeli tanah yang ditawarkan
oleh bapak (H. Ansori Arif). Gedung pun dibangun dengan
menggunakan dana DIP Pusat (tahun anggaran 1980/ 1981 dan
1981/1982). Di antara dasar pengembangannya adalah Surat
Dirgen Bimbaga Islam Nomor E/Dag/BI/2828 tertanggal 10
Agustus 1982. Tercatat mulai tahun 1982 Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo Salatiga hijrah dari kampus lama kekampus
baru milik sendiri, tepatnya di jalan Caranggito 2 (sekarang
berubah menjadi Tentara Pelajar 2). Kampus baru dinilai sebagai
jawaban tepat yang bersifat fisik atas tantangan rencana
rasionalisasi yang digelindingkan oleh pemerintah pada waktu
itu.
81
c. Alih Status dengan STAIN
Berdasarkan keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 11
Tahun 1997, maka secara yuridis mulai tanggal 21 Maret 1997
Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga beralih status
menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.
Sesuai dengan keputusan itu, STAIN tetap didudukkan sebagai
perguruan tinggi dibawah naungan Departemen Agama Republik
Indonesia yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau
professional dalam disiplin ilmu pengetahuan agama Islam.
Sebagai salah satu bentuk satuan Pendidikan Tinggi, STAIN
Salatiga masih tetap pula memiliki kedudukan dan fungsi yang
sama dengan institute maupun universitas negeri lainnya.
Peralihan status ini tentunya memberikan dampak yang sangat
besar bagi STAIN baik yang bersifat fisik maupun non fisik.
Tabel 3.1
DAFTAR BMN BANGUNAN KEMENTERIAN AGAMA
KANTOR STAIN SALATIGA
NO URAIAN BARANG TAHUN PEROLEHAN
1 Gedung Kuliah A 1985
2 Gedung Aula 1991
3 Gedung B 1993
4 Gedung PKM 1 1995
5 Gedung PKM 2 1996
6 Gedung D 1999
7 Gedung Sekretariat 2002
8 Gedung Kuliah C 2003
9 Gedung Dosen dan LAB 2003
10 Garasi Mobil 1995
11 Gedung Perpustakaan 2004
82
3. Visi dan Misi STAIN Salatiga
Visi lembaga STAIN Salatiga adalah: “Menjadi perguruan tinggi
yang berkualitas dalam mewujudkan keseimbangan kecerdasan
intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual”. Dengan
Visi tersebut, maka misi yang diemban lembaga dapat diuraikan
sebagai berikut:
a. Mengantarkan mahasiswa memiliki kemantapan aqidah, kedalaman
spiritual, keluhuran akhlak, dan keluasan ilmu pengetahuan.
b. Memberikan layanan kepada civitas akademika dan masyarakat
dalam menggali ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
c. Mengembangkan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat melalui kinerja intelektual dan eksternal.
d. Mengembangkan college based management dengan melibatkan
stake holder dan masyarakat.
e. Mewujudkan tempat rujukan dalam keteladanan nilai-nilai Islam
dan budaya bangsa.
4. Program Pendidikan
a. Jurusan Tarbiyah
Jurusan Tarbiyah berfungsi untuk menyelenggaraan
pendidikan akademik dan profesional. Tujuannya adalah untuk
membentuk Sarjana Pendidikan Islam, yang memiliki keahlian
dalam pendidikan dan pengajaran Islam dengan keahlian khusus
dalam bidang studi pendidikan agama Islam, bahasa Arab, bahasa
83
Inggris, dan guru Madrasah Ibtidaiyah serta kewenangan menjadi
guru atau mengajar dalam bidang studinya. Adapun gelar sarjana
yang diterimanya untuk alumni Strata Satu adalah S. Pd. I atau
sesuai peraturan yang berlaku. Jurusan Tarbiyah memiliki lima
program studi yaitu:
1) Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI)
Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah
Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga memiliki sejarah
yang panjang, bahkan dapat dikatakan sebagai cikal-bakal
STAIN Salatiga. Program Studi PAI, telah berdiri sejak tahun
1970 dan merupakan satu-satunya jurusan/program studi yang
ada pada Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo di Salatiga, yang
merupakan bagian/cabang dari IAIN Walisongo Semarang. Hal
ini tertuang dalam Keputusan Menteri Agama RI Nomor 30
Tahun 1970 tanggal 16 April 1970.
Dua puluh tujuh tahun kemudian, melalui Keputusan
Presiden Nomor 11 Tahun 1997, tanggal 21 Maret Tahun 1997,
Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo di Salatiga beralih status
menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)
Salatiga. Peralihan status ini kemudian memberi peluang bagi
STAIN Salatiga untuk mengembangkan jurusan/program studi
selain PAI.
84
Sesuai dengan ketentuan penyelenggaraan pendidikan
tinggi, bahwa setiap program studi harus mendapat akreditasi
dari Badan Akreditasi Perguruan Tinggi (BAN-PT), maka pada
tahun 2000 Program Studi Pendidikan Agama Islam telah
mendapatkan akreditasi dengan nilai B, sesuai dengan Surat
Keputusan BAN-PT. Nomor: 03156/Ak-1-III-
014/SU5PBI/VII/2000, yang berlaku sampai dengan tanggal 7
Juli 2005.
Sejak pengajuan akreditasi tahun 2000 hingga saat ini, telah
banyak pembenahan dan peningkatan yang dilakukan dalam
penyelenggaraan program studi PAI di STAIN Salatiga.
Peningkatan dilakukan terutama terhadap kuantitas dan kualitas
sumber daya manusia, baik dosen, karyawan, pustakawan, serta
laboran. Dalam bidang sarana dan prasarana, juga dilakukan
pembenahan terhadap ruang perkuliahan, perkantoran,
perpustakaan, laboratorium micro teaching, serta sarana
pembinaan kemahasiswaan. Bidang kurikulum dan pelaksanaan
perkuliahan juga dilakukan pengembangan demi menjamin
terwujudnya kompetensi lulusan sesuai dengan perkembangan
keilmuan maupun praksis pendidikan di sekolah/madrasah. Hal
ini ditunjang dengan penambahan bahan pustaka, serta
meningkatkan kegiatan mahasiswa baik intrakurikuler, ko-
kurikuler, maupun ekstrakurikuler.
85
Pada tahun 2009, Program studi PAI STAIN Salatiga
mengajukan akreditasi ulang kepada BAN-PT, guna
mendapatkan pengakuan sebagaimana ketentuan yang berlaku,
maka pada tahun 2010 Program Studi Pendidikan Agama Islam
telah mendapatkan akreditasi dengan nilai B, sesuai dengan
Surat Keputusan BAN-PT. Nomor: 023/BAN-PT/Ak-1-
XIII/S1/X/2010, yang berlaku 5 tahun sejak tanggal 29 oktober
2010 sampai dengan 29 oktober 2015.
Berkaitan dengan pejabat di lingkungan prodi PAI
khususnya Kepala Program Studi PAI tidak terlepasa dari
perjalanan sejaran perkembangannya. Tahun 1997 merupakan
awal mula berdirinya STAIN Salatiga setelah terpisah dari
IAIN Walisongo Semarang. Pada awal periode 2000 sampai
dengan tahun 2004 ketua program studi pendidikan agama
islam dijabat oleh Drs. Miftahuddin, M.Ag yang sekarang
menjabat sebagai pembantu ketua II, Awal tahun 2006
Kaprogdi selanjutnya dijabat oleh Beliau Bpk Fatchurrahman,
M.Pd sampai dengan Juni 2010. Dan awal Juli 2010 sampai
dengan sekarang (2014), Ketua Program Studi Pendidikan
Agama Islam dijabat oleh Dra. Siti Asdiqoh, M.Si, yang juga
merupakan alumni dari fakultas tarbiyah IAIN Walisongo yang
sekarang menjadi STAIN Salatiga menggantikan pejabat
86
sebelumnya. Namun untuk periode 2014-2019 Kaprodi dijabat
oleh Bapak Rasimin, S.PdI, M.Pd.
i. Visi Program Studi PAI
Menjadi agen pencetak guru Pendidikan Agama Islam pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah yang menjunjung
tinggi nilai-nilai profesionalitas, intelektualitas dan
spiritualitas.
ii. Misi Program Studi PAI
(a) Menyelenggarakan proses pembelajaran yang
berkualitas.
(b) Mengembangkan budaya akademik dan budaya kerja
yang islami.
(c) Menjalin kerjasama dengan pihak terkait.
(d) Menyelenggarakan system administrasi akademik yang
tertib.
(e) Memberikan landasan moral yang kuat dalam
penembangan ilmu kependidikan islam sehingga
tercipta integrasi iptek dan imtaq.
(f) Melakukan kajian kritis terhadap fenomena
kependidikan dalam pengembangan teori-teori
kependidikan Islam.
87
iii. Tujuan
(a) Menyiapkan lulusan menjadi anggota masyarakat yang
memiliki kedalaman spiritual dan akademik /
professional yang dapat menerapkan serta
mengembangkan dan atau menciptakan ilmu
Pengetahuan Agama Islam.
(b) Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu
pengetahuan agama islam serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan
masyarakat dan memperkaya khasanah kebudayaan
nasional.
(c) Menghasilkan sarjana muslim yang mampu menjadi
guru agama islam yang professional, intelektual dan
spiritual pada jenjang pendidikan menengah
Tabel 3.2
Daftar Dosen PAI STAIN Salatiga
NO. NAMA / NIP PANGKAT/GOL. MKK
1
Prof. Dr. Budihardjo, M.Ag.
NIP. 19541002 198403 1 001
Pembina Utama
Madya (IV/d) Tafsir
2
Dr. H.M. Zulfa, M.Ag
NIP. 19520430 1977031 001 Lekrtor Kepala Studi Ke Islaman
3.
Dr. H. Muh. Saerozi, M.Ag.
NIP. 19660215 199103 1 001 Pembina (IV/a)
Ilmu Pendidikan
Islam
4.
Drs. Abdul Syukur, M.Si.
NIP. 19670307 199403 1 002 Pembina (IV/b) Civic Education
5.
Dra. Djami‟atul Islamiyah,,M.Ag
NIP. 19570812 198802 2 001 Pembina (IV/a) Ilmu Jiwa Agama
6.
Drs. Miftahuddin, M.Ag.
NIP. 19700922 199403 1 002 Pembina (IV/a)
Ilmu Pendidikan
Islam
7.
Drs. Bahroni, M.Pd.
NIP. 19640818 199403 1 004 Pembina (IV/a) Bahasa Indonesia
88
8.
Dra. Siti Asdiqoh, M.Si.
NIP. 19680812 199403 2 003 Penata Tk. I (III/d)
Ilmu Pendidikan
Islam
9.
Maslikhah, M.Si.
NIP. 19700529 200003 2 001 Penata Tk. I (III/d) Ilmu Sosial Dasar
10.
Muna Erawati, M.Si.
NIP. 19751218 199903 2 002 Penata Tk. I (III/d) Psikologi
11.
M. Gufron, M.Ag.
NIP. 19720814 200312 1 001 Penata Tk. I (III/d) Theologi Islam
12.
Mufiq, S.Ag., M.Phil.
NIP. 19690617 199603 1 004 Penata (III/c)
Ilmu Pendidikan
Islam
13.
Achmad Maimun, M.Ag.
NIP. 19700510 199803 1 003 Penata (III/c)
Metodologi Studi
Islam
14.
Siti Rukhayati, M.Ag.
NIP. 19770403 200312 2 003
Penata Muda Tk. I
(III/b)
Ilmu Pendidikan
Islam
15.
Yahya, S.Ag.
NIP. 19700915 200112 1 001 Penata (III/c) Fiqh
2) Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (PBA)
3) Program Studi Tadris Bahasa Inggris (TBI)
4) Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
5) Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Raudhatul Atfal
(PGRA)
6) Program Ekstensi (Transfer)
b. Jurusan Syari‟ah
Jurusan Syari‟ah berfungsi untuk menyelenggarakan
pendidikan akademik dan profesional, yang bertujuan untuk
membentuk Sarjana Hukum Islam, yang memiliki keahlian dalam
bidang hukum Islam maupun hukum positif dengan keahlian
khusus dalam bidang ahwal al-syakhshiyyah (peradilan agama) dan
Muamalah (ekonomi islam). Gelar kesarjanaan yang diperolehnya
adalah S. HI.
89
Program D III dengan konsentrasi Perbankan Islam
menyelenggarakan pendidikan profesional bertujuan membentuk
ahli madya yang memiliki keahlian dalam bidang manajemen dan
akuntansi keuangan baik di lembaga keuangan maupun perbankan.
Gelar yang diperolehnya adalah A. Md.
Jurusan Syari‟ah memiliki enam program studi yaitu:
1) Program Studi S-1, Program Studi Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah
(Peradilan Agama)
2) Program Studi S-1 Perbankan Syari‟ah
3) Program Studi S-1 Sejarah Kebudayaan Islam
4) Program Studi S-1 Hukum Ekonomi Syari‟ah
5) Program Studi S-1 Komunikasi dan Penyiaran Islam
6) Program Studi S-1 Al-Qur‟an dan Ilmu Tafsir
c. Program Khusus Kelas Internasional (KKI)
Mulai tahun akademik 2010/2011 STAIN Salatiga
mengembangkan program Khusus Kelas Internasional. Program ini
menampung mahasiswa dari berbagai program studi jenjang strata
1, baik pada Jurusan Tarbiyah maupun Jurusan Syari‟ah melalui
seleksi yang ketat, untuk dipersiapkan memasuki dunia kerja
internasional sesuai dengan spesialisasinya. Kurikulum Program
KKI mengacu pada kurikulum masing-masing program studi.
Demikian pula gelar kesarjanaannya, akan diberikan sesuai dengan
asal program studi masing-masing mahasiswa. Penambahan
90
kurikulum dan sistem pembelajaran pada program ini diatur dalam
pedoman tersendiri.
d. Program Pascasarjana
1) Program Pascasarjana STAIN Salatiga dibuka berdasarkan
Surat Keputsan Dirjen Pendidikan Islam No. Dj. 1/818/2010
tanggal 22 November 2010 tentang Izin Penyelenggaraan
Program Strata Dua Pendidikan Agama Islam pada STAIN
Salatiga.
2) Penyelenggaraan Program Pascasarjana diatur dalam pedoman
tersendiri.
5. Organisasi STAIN Salatiga
Organisasi STAIN Salatiga terdiri dari:
a. Unsur Pimpinan, yaitu: Ketua, Pembantu Ketua, dan Kabag
Administrasi.
b. Senat STAIN Salatiga.
c. Unsur Pelaksana Akademik, yaitu: Jurusan dan Program Studi,
Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Unit
Pelayanan Bahasa, Unit Pengembangan Sumber Belajar, Unit
Pengembangan Mutu Akademik, Pusat Ilmiah dan Penerbitan,
Pusat Sistem Informasi Manajemen, Pusat Pengembangan
Praktikum, dan Kelompok Dosen.
91
d. Unsur Pelaksanaan Administratif, yaitu: Bagian Administrasi, Sub
Bagian Akademik dan Kemahasiswaan, Sub Bagian Kepegawaian,
Sub Bagian Keuangan, dan Sub Bagian Umum.
e. Unsur Penunjang, yaitu: Unit Pelaksanaan Teknis Perpustakaan,
Komputer, dan Laboratorium.
f. Unsur Badan Non-Struktural, yaitu: Yayasan Kerjasama Alumni,
Orang Tua, dan Mahasiswa (YAKAOMI), Senat Mahasiswa
(SEMA), Dewan Mahasiswa (DEMA), dan Himpunan Mahasiswa
Jurusan (HMJ), serta Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM).
48
STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
Bagan 1 Struktur Organisasi STAIN Salatiga
UNIT TIPD
UNIT PERPUST
UPB
DOSEN LABORATORIUM
SENAT POM
KETUA
WAKET 1 WAKET 2 WAKET 3
BAGIAN AUAK
SUBAG AKADEMIK,KMHS
& KERJASAMA
SUBAG ADMINISTRASI
UMUM
SUBAG PERENC. KEU &
AKUNTANSI
PUSAT
P2M.P3M
JURUSAN
(TARBIYAH-SYARIAH)
PROG. PAS
SARJANA
SEKJUR
PRODI PRODI PRODI PRODI
49
6. Daftar Responden
Objek dalam penelitian ini adalah 25% daru keseluruhan
mahasiswa PAI angkatan 2010, adapun data populasinya sebagai
berikut:
Tabel 3.3
Daftar Mahasiswa Prodi PAI Reguler STAIN Salatiga
No Nama NIM Tahun Masuk Jenjang JK Status
1 M. ARIFIN 11110001 2010 S1 L AKTIF
2 SITI AISAH 11110002 2010 S1 P AKTIF
3 ROUDLOTUL JANNAH 11110003 2010 S1 P AKTIF
4 IKA FITRI HANDAYANI 11110004 2010 S1 P AKTIF
5 NENDEN ESA KHOERUNNISA M 11110006 2010 S1 P AKTIF
6 AFIF KURNIA ROHMAN 11110007 2010 S1 L AKTIF
7 DWI CAHYO NOVIANINGSIH 11110008 2010 S1 P AKTIF
8 MAHARANI DYAH NUGRAHANTI 11110009 2010 S1 P AKTIF
9 RIKA SEFIYANTI 11110010 2010 S1 P AKTIF
10 DEVI LAILATUL MUNIROH 11110011 2010 S1 P AKTIF
11 AWALINA MAFTUKHAH 11110013 2010 S1 P AKTIF
12 M FIRDAUS FATCHUR ROZI 11110014 2010 S1 L AKTIF
13 DWI VITA MANDIRI 11110015 2010 S1 P AKTIF
14 GUNARTI 11110016 2010 S1 P AKTIF
15 SUGENG WIBOWO 11110017 2010 S1 L AKTIF
16 MIKA HUSYADA 11110018 2010 S1 L AKTIF
17 FAJAR KHUSNUL MUFIDAH 11110020 2010 S1 L AKTIF
18 SUSI RAHAYU 11110021 2010 S1 P AKTIF
19 UFA NASHIROH AZZI 11110022 2010 S1 P AKTIF
20 ENDANG WAHYUNINGSIH 11110023 2010 S1 P AKTIF
21 ZUHANUL HASANAH 11110024 2010 S1 P AKTIF
22 WILDAN ANDY SAPUTRA 11110025 2010 S1 L AKTIF
23 SIKHATUN NAFIS 11110026 2010 S1 P AKTIF
24 VIKA INDRAWATI 11110027 2010 S1 P AKTIF
25 ATIN HANDAYANI 11110028 2010 S1 P AKTIF
26 BASYIROH 11110029 2010 S1 P AKTIF
27 PUJI IMAM NAWAWI 11110030 2010 S1 L AKTIF
28 IGA PUJI SUSANTI 11110031 2010 S1 P AKTIF
29 ANISA KOMSIYAH 11110032 2010 S1 P AKTIF
30 RINI PRIARNI 11110033 2010 S1 P AKTIF
31 MUSLIKHATUN UMAMI 11110034 2010 S1 P AKTIF
32 OKTARIANA DINI WINARSIH 11110035 2010 S1 P AKTIF
33 RIZKI ZUL ROCHMAH 11110036 2010 S1 P AKTIF
34 ARIEF YULIANTO 11110037 2010 S1 L AKTIF
35 ERI SYAHRIAR 11110038 2010 S1 P AKTIF
36 YANUAR IS HARTANTO 11110039 2010 S1 L AKTIF
50
37 SIGIT PURWANTO 11110040 2010 S1 L AKTIF
38 NUR WULAN MASLACHAH 11110041 2010 S1 P AKTIF
39 MUHAMMAD TAUFIQUR RIYADI 11110042 2010 S1 L AKTIF
40 AMALIA HIDAYATUS SIBYANI 11110043 2010 S1 P AKTIF
41 MUHAMMAD HELMI 11110044 2010 S1 L AKTIF
42 NIKMATUL KHOERIYAH 11110045 2010 S1 P AKTIF
43 DIAN ADI PERMANA 11110046 2010 S1 L AKTIF
44 RENI WIDIASTUTI 11110047 2010 S1 P AKTIF
45 ISWATI 11110048 2010 S1 P AKTIF
46 BUDI PRASETYA 11110049 2010 S1 L AKTIF
47 ENDAH RAHMAWATI 11110050 2010 S1 P AKTIF
48 ALFAN UMRI SAIFUL KHAQ 11110051 2010 S1 L AKTIF
49 AKHMAD KAFI 11110052 2010 S1 L AKTIF
50 HESTI AMBARWATI 11110053 2010 S1 P AKTIF
51 M. MUSTHOLIQ ALWI 11110055 2010 S1 L AKTIF
52 MUKTI HARDINA NURTOATI 11110056 2010 S1 P AKTIF
53 LARAS ROSWIDYANINGSIH 11110057 2010 S1 P AKTIF
54 ERNITASARI 11110058 2010 S1 P AKTIF
55 MUHAMMAD GUNAWAN 11110059 2010 S1 L AKTIF
56 ANNISA INDAH NURINA 11110060 2010 S1 P AKTIF
57 DESI CAHYA WULANDARI 11110061 2010 S1 P AKTIF
58 MURYANTI 11110062 2010 S1 P AKTIF
59 WULAN SARI 11110063 2010 S1 P AKTIF
60 YUYUN NURHIDAYATI 11110064 2010 S1 P AKTIF
61 LINNA INDRASARI 11110065 2010 S1 P AKTIF
62 NURUL INAYAH 11110066 2010 S1 P AKTIF
63 AJNA DINA FITRIYAH 11110067 2010 S1 P AKTIF
64 NUR FAIZAH 11110068 2010 S1 P AKTIF
65 HURIN AIN 11110069 2010 S1 P AKTIF
66 ADDINA HIDAYA QURROTA AYUN 11110070 2010 S1 P AKTIF
67 ULFAH NURYANI 11110071 2010 S1 P AKTIF
68 PUJI WASTUTI 11110072 2010 S1 P AKTIF
69 AHMAD RIJALUL UMAMI 11110073 2010 S1 L AKTIF
70 NURUL HASANAH 11110074 2010 S1 P AKTIF
71 LULUK NURROHMAH 11110075 2010 S1 P AKTIF
72 A. MAHFUDH ROSYIDI 11110076 2010 S1 L AKTIF
73 MOCHAMMAD MANGSUR 11110077 2010 S1 L AKTIF
74 MUHAMMAD MAHMUDI 11110078 2010 S1 L AKTIF
75 M. ISNAN FAHRUDIN 11110079 2010 S1 L AKTIF
76 MUHAMMAD FADHIL 11110080 2010 S1 L AKTIF
77 STRI ANA FARHANA 11110082 2010 S1 P AKTIF
78 ISTI NUR LATHIFA 11110083 2010 S1 P AKTIF
79 M. ARIEF MUFTI HABIBI 11110084 2010 S1 L AKTIF
80 UMI KHAMIDAH 11110086 2010 S1 P AKTIF
81 DARYANTO 11110087 2010 S1 L AKTIF
82 KHUSNUL ARIEFAH BUDIARTI 11110088 2010 S1 P AKTIF
83 M. HANAN ALFANANI 11110089 2010 S1 L AKTIF
84 KHOTIM AHSAN 11110091 2010 S1 L AKTIF
51
85 MOKHAMAD AGUS WACHID 11110092 2010 S1 L AKTIF
86 MUHAMMAD BAQI MUSTAGHFIRI 11110093 2010 S1 L AKTIF
87 ANISA ALFI NURJANAH 11110094 2010 S1 P AKTIF
88 MAR'ATUS SHOLIHAH 11110095 2010 S1 P AKTIF
89 TRI NIKMAH UTAMIMAH 11110096 2010 S1 P AKTIF
90 SITI AMINAH 11110097 2010 S1 P AKTIF
91 M.KHOERUL LUTFI 11110098 2010 S1 L AKTIF
92 AHMAD SHODERI 11110099 2010 S1 L AKTIF
93 YUSUP ARIFIN 11110100 2010 S1 L AKTIF
94 NUR SAID 11110102 2010 S1 L AKTIF
95 ANIF GINANJAR NUGROHO 11110103 2010 S1 L AKTIF
96 MUHAMMAD AGUS KURNIAWAN 11110104 2010 S1 L AKTIF
97 NOVI TAZKIYATUN N 11110105 2010 S1 P AKTIF
98 ADAM BAAHARUDDIN SYAH 11110106 2010 S1 L AKTIF
99 WALIDATUL IKROMAH 11110107 2010 S1 P AKTIF
100 ISTIKHANA FAUZIYAH 11110108 2010 S1 P AKTIF
101 KHOIRUZ ZAD 11110109 2010 S1 L AKTIF
102 NURKHAYATI 11110110 2010 S1 P AKTIF
103 MUHAMMAD YUSUF 11110111 2010 S1 L AKTIF
104 SRI WURYANI 11110112 2010 S1 P AKTIF
105 LUTFI ISTIGHFARINDA 11110113 2010 S1 P AKTIF
106 FADHULIL JANNAH 11110114 2010 S1 P AKTIF
107 DLIYA UDIN WIFQI 11110115 2010 S1 L AKTIF
108 NUR FARIDA LUTFIA 11110116 2010 S1 P AKTIF
109 FEBRI ISTANTI 11110117 2010 S1 P AKTIF
110 SITI FATIMAH 11110118 2010 S1 P AKTIF
111 TRI UTAMI 11110119 2010 S1 P AKTIF
112 YUSUF FAIZAL 11110120 2010 S1 L AKTIF
113 FARIHUL FADLI 11110121 2010 S1 L AKTIF
114 NUHRI 11110122 2010 S1 L AKTIF
115 YULIANA ARUM PRIYANI 11110123 2010 S1 P AKTIF
116 MUHAMMAD HAFIDZ 11110124 2010 S1 L AKTIF
117 SITI MUTTAQINAH 11110125 2010 S1 P AKTIF
118 MUH. IMAM FAUZI 11110126 2010 S1 L AKTIF
119 NURUL KHOLIFAH 11110127 2010 S1 P AKTIF
120 AHMAD SYIFA'UDIN 11110128 2010 S1 L AKTIF
121 YENI PURNAMASARI 11110129 2010 S1 P AKTIF
122 FATKHUL MANAN JAZULI 11110130 2010 S1 L AKTIF
123 MUHAMMAD FADHOLI 11110131 2010 S1 L AKTIF
124 ARIS SOFYAN 11110132 2010 S1 L AKTIF
125 INTI YULIANA 11110133 2010 S1 P AKTIF
126 NURKAENI 11110134 2010 S1 P AKTIF
127 DINA KHUSNIAH 11110135 2010 S1 P AKTIF
128 HENNI PURWANINGRUM 11110136 2010 S1 P AKTIF
129 PRIYO PRASETIYO 11110137 2010 S1 L AKTIF
130 RENI ANTIKA SARI 11110138 2010 S1 P AKTIF
131 ISNAINI ERNAWATI 11110139 2010 S1 P AKTIF
132 FISCHA AMILA 11110140 2010 S1 P AKTIF
52
133 ARIN AZIZAH 11110142 2010 S1 P AKTIF
134 HASAN MAFTUH 11110143 2010 S1 L AKTIF
135 LILIS RITNOWATI 11110144 2010 S1 P AKTIF
136 VITA KHOLIFATUL ULFA S. 11110145 2010 S1 P AKTIF
137 DEDY ROMANSYAH 11110147 2010 S1 L AKTIF
138 CHIKMATUN FATMAWATI 11110148 2010 S1 P AKTIF
139 FADLILATUL MUKAROMAH 11110149 2010 S1 P AKTIF
140 MARKAMAH 11110150 2010 S1 P AKTIF
141 ISNA FIKRIYAH 11110151 2010 S1 P AKTIF
142 SITI AMANATUS SYARIFAH 11110152 2010 S1 P AKTIF
143 SITI ROHATUN 11110153 2010 S1 P AKTIF
144 ULFA ALMALIAH 11110154 2010 S1 P AKTIF
145 MUHAMMAD ALIF KHAKIM 11110155 2010 S1 L AKTIF
146 NUR'AINI SOLIKHAH 11110156 2010 S1 P AKTIF
147 SYAMSUL MA`ARIF 11110157 2010 S1 L AKTIF
148 AHMAD KHOTIBUL UMAM 11110158 2010 S1 L AKTIF
149 MUHAMMAD DA'I SHOLIH 11110159 2010 S1 L AKTIF
150 NURUL AROFAH 11110161 2010 S1 P AKTIF
151 HANIK ASIH IZZATI 11110162 2010 S1 P AKTIF
152 SITI MUSLIMAH 11110164 2010 S1 P AKTIF
153 TIWIK MELINASARI 11110165 2010 S1 P AKTIF
154 SAPTO ARI YOYOK 11110166 2010 S1 L AKTIF
155 AULIA ULFA DEWI 11110167 2010 S1 P AKTIF
156 UMI CHOIROTUNISAK 11110168 2010 S1 P AKTIF
157 MAZIIDATUN NI'MAH 11110169 2010 S1 P AKTIF
158 RORO RISALATUL MUAKHIROH 11110170 2010 S1 P AKTIF
159 SITI MUNASIROH 11110171 2010 S1 P AKTIF
160 ATIK TA'LINA 11110172 2010 S1 P AKTIF
161 NAILIL ASNA 11110173 2010 S1 P AKTIF
162 PARYONO 11110175 2010 S1 L AKTIF
163 MUHAMMAD YUDHI ARDIYANSAH 11110176 2010 S1 L AKTIF
164 ROHMAN HAKIM 11110177 2010 S1 L AKTIF
165 KHOIRI AZIZI 11110180 2010 S1 L AKTIF
166 SULISTIYANI 11110181 2010 S1 P AKTIF
167 RIZCA NELLY FAUZIYAH 11110182 2010 S1 P AKTIF
168 AS'AD ABDULLAH 11110185 2010 S1 L AKTIF
169 INDAH ZIYADATUL AMALIYAH 11110186 2010 S1 P AKTIF
170 ERMA NAHDLIYATUL FUTIHAH 11110187 2010 S1 P AKTIF
171 WAHIDATUR ROHMAH 11110188 2010 S1 P AKTIF
172 SALIS UMUDIYAH 11110189 2010 S1 P AKTIF
173 SITI LAZIMATUN NASIFAH 11110191 2010 S1 P AKTIF
174 SITI FITRIYAH 11110192 2010 S1 P AKTIF
175 MUCHAROR 11110193 2010 S1 L AKTIF
176 TAMAM SYARIF 11110195 2010 S1 L AKTIF
177 AHMAD FIKRI SABIQ 11110196 2010 S1 L AKTIF
178 AAN AFRIYAWAN 11110197 2010 S1 L AKTIF
179 MUHAMMAD ARIS FAISOL 12110002 2010 S1 L AKTIF
180 SAPARUDIN 12110003 2010 S1 L AKTIF
53
B. Penyajian Data
1. Data tentang kematangan kepribadian mahasiswa Pendidikan Agama
Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga
tahun akadenik 2014/2015
Untuk mengetahui keadaan tentang kematangan kepribadian
mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama Islam
Negeri (STAIN) Salatiga tahun akadenik 2014/2015, maka penulis
menggunakan angket yang diberikan kepada mahasiswa yang dijadikan
responden dengan 25 pertanyaan dengan alternatif jawaban sebanyak 4
buah, yaitu :
a. Jawaban SS mempunyai skor 4
b. Jawaban S mempunyai skor 4
c. Jawaban TS mempunyai skor 2
d. Jawaban STS mempunyai skor 1
Jawaban dari hasil angket tentang kepribadian mahasiswa Pendidikan
Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)
Salatiga tahun akademik 2014/2015 dapat dilihat dalam tabel di bawah
ini:
54
55
2. Data tentang perilaku sosial pada mahasiswa Pendidikan Agama Islam
(PAI) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga tahun
akademik 2014/2015.
Untuk mengetahui keadaan perilaku sosial pada mahasiswa mahasiswa
Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
(STAIN) Salatiga tahun akademik 2014/2015, maka penulis menggunakan
angket yang diberikan kepada mahasiswa yang dijadikan responden
dengan 25 pertanyaan dengan alternatif jawaban sebanyak 4 buah, yaitu :
a. Jawaban SS mempunyai skor 4
b. Jawaban S mempunyai skor 3
c. Jawaban TS mempunyai skor 2
d. Jawaban STS mempunyai skor 1
Jawaban dari hasil angket tentang perilaku sosial pada mahasiswa
Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
(STAIN) Salatiga tahun akademik 2014/2015 dapat dilihat di tabel berikut
ini:
56
BAB IV
ANALISIS DATA
Setelah data terkumpul, maka langkah selanjutnya penulis menganalisis data
tersebut. Hal ini dimaksud untuk memperoleh jawaban-jawaban dari pokok
permasalahan sebagaimana yang termuat pada bab sebelumnya. Untuk
memudahkan dalam menganalisis data maka ada tahap-tahap dalam menganalisis
data agar berjalan dengan benar sesuai dengan data yang telah diteliti.
Adapun tahap-tahap sebagai berikut:
A. Analisi Pertama
1. Analisis kepribadian mahasiswa STAIN Salatiga telah diperoleh dari hasil
angket yang telah disebarkan. Angket tersebut berisi 25 item pertanyaan
dengan alternatif jawaban sebagai berikut:
a. Alternatif jawaban SS dengan nilai 4
b. Alternatif jawaban S dengan nilai 3
c. Alternatif jawaban TS dengan nilai 2
d. Alternatif jawaban STS dengan nilai 1
Dengan demikian setelah masing-masing jawaban diberi skor angka,
maka akan deperoleh hasil sebagai berikut:
57
58
Setelah penskoran terhadap jawaban angket tentang kepribadian
mahasiswa STAIN salatiga langkah yang ditempuh adalah:
mengidentifikasi nilai tertinggi dan terendah. Dari angket tersebut terdiri
dari 25 pertanyaan dengan skor yang bergerak dari 1 sampai 4. Maka
perhitungan pada skor minimal adalah 1 x 25 = 25 dan pada skor
maksimal sebesar 4 x 25 = 100. Sehingga besarnya skor adalah 100 – 25
= 75. Data tabel diatas yang didapat mahasiswa menjawab pertanyaan
dengan skor tertinggi adalah 83 dan tertendah 69.
( )
Li : Lebar interval
Ba : Batas atas
Bb : Batas bawah
Ji : Jumlah interval
Sehingga:
( )
( )
= 25,3 = 25
Kemudian setelah diinterval dengan rumus diatas, dapat dilihat dalam
tabel dibawah, sebagai berikut:
59
Tabel 4.2
Interval kepribadian mahasiswa STAIN Salatiga
Interval Skor Kategori Jumlah Subjek Persentase
X < 50 Rendah 0 0%
50 ≤ X < 75 Sedang 7 38,9%
75 ≤ X Tinggi 11 61,1%
Jumlah 18 100%
2. Analisis perilaku sosial mahasiswa STAIN Salatiga telah diperoleh dari
hasil angket yang telah disebarkan. Angket tersebut berisi 25 item
pertanyaan dengan alternatif jawaban sebagai berikut:
e. Alternatif jawaban SS dengan nilai 4
f. Alternatif jawaban S dengan nilai 3
g. Alternatif jawaban TS dengan nilai 2
h. Alternatif jawaban STS dengan nilai 1
Dengan demikian setelah masing-masing jawaban diberi skor angka,
maka akan deperoleh hasil sebagai berikut:
60
61
Setelah penskoran terhadap jawaban angket tentang perilaku sosial
mahasiswa STAIN salatiga langkah yang ditempuh adalah:
mengidentifikasi nilai tertinggi dan terendah. Dari angket tersebut terdiri
dari 25 pertanyaan dengan skor yang bergerak dari 1 sampai 4. Maka
perhitungan pada skor minimal adalah 1 x 25 = 25 dan pada skor
maksimal sebesar 4 x 25 = 100. Sehingga besarnya skor adalah 100 – 25
= 75. Data tabel diatas yang didapat mahasiswa menjawab pertanyaan
dengan skor tertinggi adalah 85 dan tertendah 67
( )
Li : Lebar interval
Ba : Batas atas
Bb : Batas bawah
Ji : Jumlah interval
Sehingga:
( )
( )
= 25,333 = 25
Kemudian setelah diinterval dengan rumus diatas, dapat dilihat dalam
tabel dibawah, sebagai berikut:
62
Tabel 4.4
Interval Perilaku Sosial mahasiswa STAIN Salatiga
Interval Kategori Jumlah Anak Persentase
X < 50 Rendah 0 0%
50 ≤ X < 75 Sedang 15 83,3%
75 ≤ X Tinggi 3 16,7%
Jumlah 18 100%
B. Analisi Kedua
1. Mencari nilai hubungan antara kepribadian dan perilaku sosial pada
mahasiswa STAIN Salatiga angkatan 2010.
Setelah diperoleh data tentang kepribadian dan perilaku sosial pada
mahasiswa di STAIN Salatiga maka selanjutnya akan dianalisis dengan
produck moment. Akan tetapi sebelum masuk rumus tersebut, terlebih
dahulu tabel konfigurasi hubungan.
Dalam analisis lanjutan ini analisis tersebut disajikan dalam bentuk tabel
konfigurasi hubungan, dimana kepribadian sebagai variabel X, dan
perilaku sosial sebagai variabel Y. Maka dibawah ini tersedia tabel
sebagai berikut:
63
Tabel 4.5
Koefisien hubungan kepribadian dengan perilaku sosial pada
mahasiswa STAIN Salatiga angkatan 2010
Nomor
Responden X Y
1 75 71 5625 5041 5325
2 77 85 5929 7225 6545
3 75 70 5625 4900 5250
4 74 73 5476 5329 5402
5 83 73 6889 5329 6059
6 70 71 4900 5041 4970
7 72 67 5184 4489 4824
8 79 78 6241 6084 6162
9 80 74 6400 5476 5920
10 75 70 5625 4900 5250
11 75 69 5625 4761 5175
12 76 75 5776 5625 5700
13 75 72 5625 5184 5400
14 74 68 5476 4624 5032
15 76 73 5776 5329 5548
16 69 68 4761 4624 4692
17 72 70 5184 4900 5040
18 75 71 5625 5041 5325
Jumlah 1348 1297 101158 93761 97264
Dari tabel di atas diketahui :
∑ = 1348
∑ = 1297
64
∑ = 101158
∑ = 93761
∑ = 97264
N = 18
Data-data yang telah diketahui dimasukkan dalam rumus
product moment :
∑
(∑ )(∑ )
√{∑ (∑ )
} {∑ (∑ )
}
( )( )
√{ ( )
} { ( )
}
√{
} {
}
√* +* +
√* +* +
√
65
Berdasarkan hasil yang diperoleh yaitu 0,528, maka korelasinya
adalah kategori sangat tinggi. Untuk menguji apakah harga = 0,528
tersebut signifikan atau tidak, di konsultasikan dengan tabel product
moment (r tabel). Pada harga tabel r-kritik pada taraf signifikasi 5% =
0,468. Karena harga sebesar 0,528 lebih besar dari r tabel, maka di
nyatakan signifikan, dan dapat disimpulkan bahwa korelasi antara X
dan Y, yaitu antara Kepribadian Mahasiswa dengan Perilaku Sosial
Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga dinyatakan
signifikan.
66
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang diwujudkan
dalam bentuk skripsi, berjudul: “Hubungan Kepribadian dengan Perilaku
Sosial Mahasiswa Pendidikan Agama Islam STAIN Salatiga angkatan
2010 Tahun 2014”, Maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai
berikut:
1. Kepribadian mahasiswa Pendidikan Agama Islam STAIN Salatiga
angkatan 2010 Tahun 2014 adalah tinggi. Hal tersebut dapat dilihat
dari hasil penelitian yang telah dilakukan yaitu sebesar 61,1% dari 18
responden atau 11 responden memiliki kepribadian yang tinggi sedang
sisanya 7 responden atau sebesar 38,9% memiliki kepribadian yang
sedang.
2. Perilaku Sosial mahasiswa Pendidikan Agama Islam STAIN Salatiga
angkatan 2010 Tahun 2014 adalah sedang. Hal tersebut di buktikan
dari 18 responden, 83,3% memiliki perilaku sosial yang cukup.
Sedangkan sisanya yaitu berjumlah 16,7% atau 3 responden memiliki
perilaku sosial tinggi.
3. Hubungan antara kepribadian dan perilaku sosial mahasiswa
Pendidikan Agama Islam STAIN Salatiga angkatan 2010 Tahun 2014
diperoleh hasil adanya hubungan korelasi positif antara kepribadian
67
dengan perilaku sosial mahasiswa STAIN Salatiga angkatan 2010
tahun 2014 dibuktikan dengan hasil product moment 0,528. Hal ini
signifikan pada dengan taraf signifikan 5% = 0,468.
B. Saran
Berdasarkan hasil analisis data penelitian, maka peneliti
menyarankan hal-hal berikut:
1. Saran bagi STAIN Salatiga
Hasil penelitian menjelaskan bahwa perlu pembinaan bagi para
mahasiswa, agar menambah wawasan dan pengetahuan sehingga
diharapkan dapat meningkatkan prestasi serta moral dan perilaku
untuk generasi penerus bangsa. Hal tersebut bisa menjadi masukan
bagi pihak yang bersangkutan di dalam upaya peningkatan perilaku
sosial mahasiswa.
2. Saran bagi mahasiswa
Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa 83,3 persen
mahasiswa berperilaku sosial sedang, dan 16,7 persen mahasiswa
berperilaku sosial tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa
untuk menyadari kekuranganya agar bisa lebih berkembang lagi.
Guna meningkatkan kepribadian serta perilaku sosialnya, karena
hasil penelitian menemukan bahwa mahasiswa yang memiliki
kepribadian tinggi pada mahasiswa yang memiliki perilaku sosial
yang kurang.
68
3. Saran bagi peneliti selanjutnya
Hasil penelitian pada mahasiswa STAIN Salatiga tentang
kepribadian dan perilaku sosial ini tentunya masih banyak
kekurangan-kekurangan dan untuk peneliti lain yang berminat
mengembangkan penelitian ini agar mengambil fokus penelitian ini
karena bisa mengembangkan kepribadian serta perilaku sosial
khususnya pada mahasiswa STAIN Salatiga.
69
DAFTAR PUSTAKA
Budiyono, Kabul. 2007. Nilai-Nilai Kepribadian dan Kejuangan Bangsa
Indonesia. Bandung: Alfabeta
Fudyartanto, Ki. 2003. Psikologi Kepribadian Timur. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Hadi, Sutrisno. 1992. Metode Reseach Jilid 2. Yogyakarta: Andi Offset
Hall, Calvin S & Gardner Lindzey. 2006. Teori-teori Sifat & Behavioristik.
Yogyakarta: Kanisius
Koswara, E. 1991.Teori-teori Kepribadian. Bandung: Eresco
Maufur. 2013. Ilmu Pengetahuandan Perilaku Manusia. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar
Pasaribu, I.L dan B. Simandjuntak. 1984.Teori Kepribadian. Bandung: Tarsito
Poerwadarminta. 2004, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka
Sarwono, Sarlito Wirawan. 1996. Pengantar Umum Psikologi. Jakarta: Bulan
Bintang.
Schellenberg, James A. 1997. Tokoh-Tokoh Psikologi Sosial. Jakarta: Bumi
Aksara
Sugiyono. 2009. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
Suharsimi, Arikunto. 1998, Manajemen Penelitian, Jakarta: Bumi Aksara
70
Wade, Carole & Carol Tavris. 2007. Psikologi Edisi ke-9 jilid 2. Jakarta: Erlangga
Walgito, Bimo. 1994. Psikologi Sosial (Suatu Pengantar). Yogyakarta: Andi
Offset
71
LAMPIRA
N
CURRIKULUM VITAE
72
Nama lengkap : Mika Husyada
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat Lahir : Kab. Semarang
Agama : Islam
Nama Ayah : Syafi‟i BA. Wafat, 29 Oktober 2004
Nama Ibu : Siti Komariyati
Nama Kakak : Zaqie Nur Ubaya
Ryna Laely Fauzie
Alamat : Dsn Krajan Sari Rt 02 Rw 06 Desa Kebumen, Kec.
Banyubiru, Kab. Semarang Prov. Jawa Tengah,
Warga Negara Indonesia 50664
Jenjang Pendidikan :
1. RA Masitoh Desa Kebumen, Kec. Banyubiru, Kab. Semarang
2. Sekolah Dasar Negeri Kebumen 03
3. Sekolah Menengah Pertama Negeri Ambarawa 02
4. Sekolah Menegah Atas Negeri Ambarawa 01
5. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga (STAIN) Fakultas
Tarbiyah Salatiga Jurusan Pendidikan Agama Islam
Salatiga, 5 Januari 2015
Penulis
Mika Husyada
NIM: 11110018
ANGKET HUBUNGAN KEPRIBADIAN DENGAN PERILAKU SOSIAL
73
Identitas Responden
Nama :
NIM :
Petunjuk Pengisian Angket
1. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberi tanda silang (x) pada
kolom jawaban yang sesuai:
SS= Sangat Setuju, S=Setuju, TS=Tidak Setuju, STS=Sangat Tidak Setuju
2. Diharapkan dalam pengisian angket ini sesuai dengan pernyataan dan
keadaan yang sebanarnya karena kerahasiaan akan terjaga.
3. Isilah dengan jujur, karena apapun jawabannya tidak akan berpengaruh
pada penilaian.
4. Periksalah kembali jawaban sebelum dikembalikan dan saya mengucapkan
banyak terimakasih atas partisipasinya.
Kepribadian
No Butir Soal Jawaban
1. Orang lain memberikan dorongan lebih banyak
pada saya SS S TS STS
2. Saya merasa tidak aman di lingkungan saya
sekarang. SS S TS STS
3. Sering kuatir yang sebenarnya saya tidak perlu
saya kuatirkan. SS S TS STS
4. Saya tipe orang yang mudah bergaul. SS S TS STS
5. Saya rasa pekerjaan terlalu banyak tuntutan SS S TS STS
6. Saya kuatir tentang masa depan. SS S TS STS
7. Saya telah menyusun strategi dan program agar
dapat mencapai target belajar. SS S TS STS
8. Banyak orang tidak menyukai saya SS S TS STS
74
9. Saya kurang bersemangat dan inisiatif
dibandingakan dengan orang lain. SS S TS STS
10. Saya takut menertawakan diri saya sendiri. SS S TS STS
11. Saya takut berbicara dengan orang asing. SS S TS STS
12. Saya selalu membuat catatan perkuliahan yang
disampaikan oleh dosen. SS S TS STS
13. Saya mengerjakan tugas yang banyak
sekaligus. SS S TS STS
14. Saya ingin belajar bagaimana cara berbicara
yang baik dengan orang lain. SS S TS STS
15. Saya ingin mempunyai kepercayaan pada diri
sendiri yang lebih besar. SS S TS STS
16. Saya lebih suka dipuji. SS S TS STS
17. Saya kurang percaya diri ketika berbicara di
depan umum. SS S TS STS
18. Saya memiliki target belajar di rumah sekitar
10 menit dalam sehari semalam. SS S TS STS
19. Saya akan mempersiapkan diri belajar jauh-
jauh hari sebelum ulangan. SS S TS STS
20. Saya tidak senang bila saya masuk ruangan di
mana sudah ada beberapa orang. SS S TS STS
21. Saya merasa bahwa orang lain mendapatkan
segalanya lebih mudah dari yang saya lakukan. SS S TS STS
22. Senang kalau melihat kawan tidak masuk. SS S TS STS
23. Dalam diskusi saya hanya berbicara jika saya
yakin menang SS S TS STS
24. Hanya orang yang bekerja keras yang
menerima gaji yang besar. SS S TS STS
25. Pada saat perkuliahan dimulai, saya sering
bermain HP. SS S TS STS
75
Perilaku Sosial
No Butir Soal Jawaban
1. Saya lebih suka berperilaku sopan serta santun
dengan orang lain apabila berlainan pendapat. SS S TS STS
2. Saya lebih mendahulukan status sosial dalam
menerima pendapat dengan orang lain SS S TS STS
3. Saya sangat memiliki kepedulian terhadap
orang lain SS S TS STS
4. Saya mendahulukan kepentingan umum
daripada kepentingan pribadi. SS S TS STS
5. Saya bertanggung jawab terhadap tindakan
yang telah dilakukan. SS S TS STS
6. Mengucapkan selam ketika bertamu ke orang
lain SS S TS STS
7. Ketika ada teman yang sedang mengalami
kesusahan, cepat-cepat membantunya. SS S TS STS
8. Jika mendapatkan tugas, cepat-cepat untuk
menyelesaikannya. SS S TS STS
9. Menyelesaikan masalah dengan berkelahi
walaupun dengan teman sendiri. SS S TS STS
10. Ketika diberi tugas, saya tergolong orang yang
bertanggung jawab. SS S TS STS
11. Saya mengucapkan terimakasih ketika
mendapatkan hadiah dari orang lain. SS S TS STS
12. Saya lebih mementingkan untuk berorganisasi,
daripada berkuliah. SS S TS STS
13. Saya selalu bersikap baik dengan semua orang. SS S TS STS
14. Saya mengerjakan sendiri tugas-tugas dari
dosen. SS S TS STS
76
15. Saya menghargai kemampuan orang lain. SS S TS STS
16. Saya dan teman-teman saling menutupi
kelemahan masing-masing. SS S TS STS
17. Saya sering meminta bantuan teman ketika
mengerjakan tugas. SS S TS STS
18. Saya sering berkata dengan baik ketika
berbicara dengan teman. SS S TS STS
19. Saya suka memotong pembicaraan teman SS S TS STS
20. Saya bersikap kasar kepada teman jika ide
tidak diterima SS S TS STS
21. Saya meninggalkan teman ketika mereka
melakukan kesalahan. SS S TS STS
22. Saya suka menceritakan kejelekan orang lain. SS S TS STS
23. Ketika dosen sedang menjelaskan, saya selalu
memperhatikan. SS S TS STS
24. Saya bersaing dengan teman untuk menjadi
pusat perhatian lawan jenis. SS S TS STS
25. Saya ingin menunjukkan prestasi belajar yang
lebih baik dari orang lain. SS S TS STS
77
SURAT KETERANGAN KEGIATAN
Nama : Mika Husyada Program Studi : Pendidikan Agama Islam
NIM : 11110018 Dosen PA : Dra. Siti Asdiqoh, M. Si
Jurusan: Tarbiyah
NO KEGIATAN WAKTU
PELAKSANAAN KET. POIN
1.
PIAGAM PENGHARGAAN
“OPAK STAIN SALATIGA
2010”
25 - 27 AGUSTUS
2010 PESERTA 3
2.
SERTIFIKAT USER
EDUCATION OLEH
PERPUSTAKAAN STAIN
SALATIGA
20 - 25
SEPTEMBER
2010
PESERTA 3
3. SERTIFIKAT “POTRET
SEKOLAH ALTERNATIF”
6 NOVEMBER
2010 PESERTA 6
4.
PIAGAM PENGHARGAAN
“PEREKRUTAN ANGGOTA
BARU (MAPABA) PMII 2010”
12 – 14
NOVEMBER
2010
PESERTA 3
5.
WORKSHOP KOPMA
FATAWA 2010 “NATIONAL
WORKSHOP OF
ENTREPRENEURSHIP AND
BASIC COOPERATION 2010”
19 DESEMBER
2010 PESERTA 6
6.
PIAGAM “PILWAKOT YANG
ADIL UNTUK MASA DEPAN
SALATIGA YANG LEBIH
BAIK”
27 JANUARI
2011 PESERTA 3
7.
PIAGAM PENGHARGAAN
“BEDAH NOVEL „BUMI
CINTA‟”
30 JANUARI
2011 PESERTA 3
78
8.
PUBLIC HEARING
“OPTIMALISASI
DEMOKRASI KAMPUS
SEBAGAI UPAYA
INTEGRITY ORIENTED”
09 MARET 2011 PESERTA 3
9.
CERTIFICATE “REVEAL A
BOOK RATUSAN BANGSA
MERUSAK SATU BUMI”
03 MEI 2011 PESERTA 3
10.
SERTIFIKAT “REALISASI
PENDIDIKAN KARAKTER
BANGSA DALAM
KURIKULUM PENDIDIKAN
NASIONAL”
20 JUNI 2011 PESERTA 6
11.
SERTIFIKAT PRAKTIKUM
BACA TULIS AL-QUR‟AN
(BTA)
22 JUNI 2011 PESERTA 2
12.
PIAGAM PENGHARGAAN
“PILAR-PILAR
PENANGGULANGAN
KORUPSI DI INDONESIA
PERSPEKTIF AGAMA,
BUDAYA, DAN NEGARA”
22 JUNI 2011 PESERTA 6
13.
SERTIFIKAT PRAKTIKUM
KEPRAMUKAAN
22 - 27 JULI 2011 PESERTA 3
14.
SERTIFIKAT PRAKTIKUM
ETIKA PROFESI KEGURUAN
10 FEBRUARI
2012 PESERTA 2
79
15.
SERTIFIKAT PRAKTIKUM
KOMPUTER MULTIMEDIA
14 - 15
FEBRUARI 2012 PESERTA 2
16.
SEMINAR REGIONAL
“PERAN MAHASISWA
DALAM MENGAWAL BLSM
(BLT) TEPAT SASARAN”
03 MEI 2012 PESERTA 4
17.
SERTIFIKAT “BERPOLITIK
UNTUK KESEJAHTERAAN
INDONESIA, REORIENTASI
GERAKAN MAHASISWA
PASCA REFORMASI”
15 MEI 2012 PESERTA 6
18.
SEMINAR NASIONAL
KRISTOLOGI & TABLIGH
AKBAR “MEMBANGUN
PEMAHAMAN AGAMA
MENUJU KHOIRUL
UMMAH”
20 MEI 2012 PESERTA 6
19.
SEMINAR NASIONAL
PENDIDIKAN “PENDIDIKAN
MULTIKULTURAL SEBAGAI
PILAR KARAKTER
BANGSA”
29 MEI 2012 PESERTA 6
20.
SERTIFIKAT “PELATIHAN
MENGATASI KECEMASAN
TAMPIL DI DEPAN UMUM”
09 JUNI 2012 PESERTA 3
80
21.
PRAKTIKUM FIQH
“PERAWATAN JENAZAH”
17 SEPTEMBER
2012 PESERTA 2
22.
SERTIFIKAT “UPAYA
MEMBANGUN
PEREKONOMIAN DAN
STABILITAS KEUANGAN
NASIONAL”
15 DESEMBER
2012 PESERTA 6
23.
SEMINAR NASIONAL “HIV /
AIDS BUKAN KUTUKAN
DARI TUHAN”
13 MARET 2013 PESERTA 6
24.
PUBLIC HEARING
“OPTIMALISASI KINERJA
LEMBAGA MELALUI KRITIK
DAN SARAN MAHASISWA
02 APRIL 2013 PESERTA 3
25.
SERTIFIKAT
“MENUMBUHKAN JIWA
ENTREPRENEUR GENERASI
MUDA”
27 MEI 2013 PESERTA 3
26.
SEMINAR NASIONAL
“NORMA HUKUM SERTA
KEBIJAKAN PEMERINTAH
DALAM MENGENDALIKAN
HARGA BBM BERSUBSIDI”
27 MEI 2013 PESERTA 6
27.
PIAGAM PENGHARGAAN
MTQ SABANA APRESIASI
UNTUK MENCETAK INSAN
23 OKTOBER
2013 PESERTA 3
81
QUR‟AN
28.
SERTIFIKAT
“DIASPORA POLITIK
INDONESIA DI TAHUN 2014,
MEMILIH UNTUK
SALATIGA HATI BERIMAN”
1 APRIL 2014 PESERTA 3
JUMLAH 111
Salatiga,13 September 2014
Wakil Ketua III
Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama
Moh. Khusen, M.Ag, M.A
NIP. 19741212 199903 1 003
82
Denah Lokasi Kampus STAIN Salatiga
83
PERNYATAAN PUBLIKASI SKRIPSI
Yang bertanda tangan dibawah ini :
NAMA : Mika Husyada
NIM : 11110018
JURUSAN : Tarbiyah
PROGDI : Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar karya sendiri dan tidak
berkeberatan untuk dipublikasikan oleh pihak perpustakaan STAIN Salatiga tanpa
menuntut konsekuensi apapun.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dan jika dikemudian hari terbukti
karya saya ini bukan karya sendiri, maka saya sanggup untuk menanggung semua
konsekuensinya.
Salatiga, 6 Maret 2015
Hormat saya
( Mika Husyda )
84