hubungan kepemimpinan kepala sekolah...

96
HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU DI MTs. N 8 JAKARTA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd) Oleh SAIPULLOH 106018200782 PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H/2014 M

Upload: vuduong

Post on 11-Feb-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN

KINERJA GURU DI MTs. N 8 JAKARTA

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd)

Oleh

SAIPULLOH

106018200782

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1435 H/2014 M

Page 2: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

LEMBAR PENGESAIIAN PENGUJI

Skripsi yang berjudul: "Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah Dengan KinerjaGuru Di MTs N 8 Jakarta" disusun oleh Saipulloh, NIM 106018200782, diajukan kepada

Fakultas Ihnu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan telah

dinyatakan LULUS dalam Ujian Munaqasah pada tanggalfu; Feb - ZOt+ dihadapan dewan

penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana Sl (S.Pd) dalam Program Sudi

Manajemen Pendidikan.

Jakarta, 28 Februari 2014

Panitia Ujian Munaqasah

Tanggal

(Ketua Program Studi)

Dr. Hasyim Asy'ari. M.Pd.NrP. 19661009 199303 I 004

Tanda Tangan

W+3"'

18l/o

o'Y

Penguji I

Dr. Hasyim Asy'ari" M.Pd.NIP. 19661009 199303 1 004

Penguji II

Drs. H. Masirhuri AM. M.PdNiP. r 9s00s1 81 98700302

Jsl../o.y

9at9tl

Mengetahui,Dekan Fakultas IImu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah

Dra. Nu{ena Rifa'I, MA..Ph.D19s91020 198603 2 001

Page 3: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

LEMBAR PENGESAHAN

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU(STUDIMTS.NSJAKARTA)

Skripsi ini diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk memenuhi salah satu syarat mencapai gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

Oleh:

Saipulloh106018200782

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAMJURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGTJRUANUNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014

i bawah Bimbingan

II. Mu'arif SAM. M.NIP. 1 9650 7 t7 199 4031005

Page 4: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

STJRAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama

Tempat/Tgl Lahir

NIM

Jurusan/Prodi

Judul Skripsi

Dosen Pembimbing

Saipulloh

Tangerang,25 Marct 1987

10601 8200782

KI- Manaj emen Pendidikan

"Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah Dengan

Kinerja Guru (Studi di MTs.N 8 Jakarta)"

Drs. Mua'arif SAM, M. Pd

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Strata Satu (s1) di UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

3. Jika kemudian hari saya terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli

saya atau merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

' - 'Jakarta,27 Januari2}l4METERAI Ma-/TEMPEI, W..,a",.,-i.";,: w I nk-|ili"if![li"is-ffinfvpffiWww,ffi;;J;;["

NIM. 106018200782

Page 5: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

ii

ABSTRAK

Saipulloh, NIM: 106018200782. Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah

Dengan Kinerja Guru di MTs. N 8 Jakarata. Skripsi Jurusan KI-Manajemen

Pendidikan Universitas Islam Negeri Syarief Hidayatullah Jakarta.

Penelitian bertujuan untuk menganalisis permasalahan pokok yaitu adakah

hubungan/ keterkaitan gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru

di MTs N 8 Jakarta. Lokasi penelitian di MTs N 8 Jakarta, karena belum ada

penelitian dengan menganggakat permasalahan di atas.

Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah

instrumen angket sebagai metode utama, dan didukung dengan metode observasi.

Sedangkan responden penelitian adalah 30 guru di MTs N 8 Jakarta, dengan

kolerasi kuantitatif.

Selanjutnya, berdasarkan analisa yang lelah dilakukan dan dan hasil

perhitungan sebelumnya dapat dijelaskan bahwa angka korelasi yang didapatkan

antara variabel X yaitu kepemimpinan kepala sekolah dan variabel Y yaitu

kinerja guru, hasilnya tidak bertanda negatif, berarti terdapat korelasi yang positif

di antara variabel-variabel tersebut.

Dalam hal ini, kepemimpinan kepala sekolah memiliki hubungan atau

korelasi, yang bersifat positif terhadap kinerja guru. Dari hasil yang didapat

besarnya korelasi antara variabel tersebut adalah sebesar 0.4269, menunjukkan

adanya korelasi yang bersilat positif. Namun, walaupun korelasinya bersifat

positif tapi termasuk korelasi, yang sedang atau cukup dikarenakan dengan

melihat harga r hitung 0,4269 maka interpretasinya ke dalam kelompok-kelompok

antara 0.400 - 0.700 kategori mi termasuk korelasi, yang sedang alau cukup.

Maka disarankan agar kepala sekolah hendaknya melaksanakan komitmen

peningkatan kerja sama yang harmonis sehingga perkembangan sumber daya

manusia (guru) dapat berjalan secara efektif dan berhasil.

Kata Kunci : Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kinerja Guru

Page 6: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulliah segala puji bagi Allah dan rasa syukur penulis panjatkan

kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala rahmat, taufik, hidayah,

nikmat dan karuninya, shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan

kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya, para

sahabatnya, dan para pengikutnya hingga akhir zaman.

Penulis bersyukur karena berkat rahmat dan hidayahnya, penulis dapat

menyelesaikan penelitian skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Strata Satu (S1) Pendidikan Islam di Universitas Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Disamping itu, penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini telah

banyak menerima bimbingan dan dorongan semangat dari berbagai pihak. Oleh

karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuannya

terutama terhormat:

1. Dra. Nurlena, MA, Ph.d, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri Jakarta.

2. Dr. Hasyim Asy’ari M.Pd, selaku Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan

yang telah meluangkan waktu untuk kelancaran proses akademis ini.

3. Drs. Mua’rif SAM, M.Pd, selaku pembimbing skripsi yang telah

meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan,

arahan, dan nasihat yang sangat berarti dalam penulisan skripsi ini.

4. Para dosen dan staf UIN Jakarta yang telah mengajar di Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan, khususnya yang mengajar di Jurusan KI-

Manajemen Pendidikan, penulis mengucapkan banyak terima kasih atas

ilmu yang telah diberikan selama penulis kuliah di kampus ini.

5. Kepala sekolah serta bapak/ibu guru MTs. Negeri 8 Jakarta yang telah

membantu penulis dalam melaksanakan penelitian skripsi ini.

Page 7: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

iv

6. Teman-teman seperjuang semasa kuliah KI-MP khususnya kelas MP B

angkatan 2006. Khususnya teman seperjuangan dakwah islam Ust.

Hasan Aryanto S.Pd semoga ukhwah (persaudaraan kita tidak putus

setelah wisuda) dan pertemanan kita kekal hingga akhir zaman.

7. Kepada seluruh keluarga besarku (Kedua Orang tuaku, Abah dan Umi),

yang telah memberikan dukungan moril dan materil, dan khususnya

kepada Istriku Tercinta Ismarti Ningsih dan anakku M. Giaz Al-Fawwaz

yang selalu mendukung dan mendo’akan penulis baik sempit atau

lapang waktu, dengan hadirnya buah hati anak kami tercinta menjadi

pacuan untuk kami agar mendapatkan kehidupan yang mumpuni kelak.

Jakarta, 27 Januari 2014

Penulis

Page 8: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

v

DAFTAR ISI

COVER

ABSTRAK ...…………………………………………………………................... ..... ii

KATA PENGANTAR ................................................................................................. iii

DAFTAR ISI .……………………………………………………………............. ....... v

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................................... 4

C. Pembatasan Masalah ................................................................................. 5

D. Perumusan Masalah .................................................................................. 5

E. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 5

F. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 5

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS ........... 6

A. Hakikat kinerja guru ................................................................................. 6

1. Pengertian Guru .................................................................................... 6

2. Peran dan tugas guru ............................................................................. 9

3. Pengertian Kinerja Guru ..................................................................... 12

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja guru .................................. 14

5. Manfaat Penilaian Kinerja Guru ......................................................... 17

B. Hakikat Kepemimpinan ........................................................................... 18

1. Pengertian kepemimpinan kepala sekolah .......................................... 18

2. Sifat-sifat kepemimpinan Kepala Sekolah .......................................... 21

3. Fungsi kepimpinan kepala sekolah ..................................................... 23

4. Tipe kepemimpinan kepala sekolah .................................................... 28

C. Kerangka Berpikir ................................................................................... 31

D. Pengajuan Hipotesis Penelitian............................................................ .. 32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ……………………………………… ... 33

A. Tempat dan Waktu Penelitian………………………………………. ..... 33

B. Tujuan Penelitian ……………………………………………………. ... 34

Page 9: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

vi

C. Metode Penelitian ………………………………………………........ ... 34

D. Variabel Penelitian …………………………………………………….. 35

E. Instrumen Penelitian ............................................................................... 35

1. Variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah (Variabel X) ..................... 35

2. Kisi-kisi Instrument Kepemimpinan Kepala Sekolah ........................ 36

3. Variabel Kinerja Guru (Variabel Y) ................................................... 36

4. Kisi-kisi Instrument Kinerja Guru (Variabel Y) ................................. 37

F. Populasi dan Sampel ............................................................................... 36

G. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 40

H. Teknik Analisa Data ............................................................................... 41

I. Teknik Interpretasi Data…………………………………………….... .... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN ............................................................................... 45

A. Gambaran Umum MTs.N 8 Jakarta ………………………………... ..... 45

1. Sejarah MTs. Negeri 8 Jakarta …………………………………... ..... 45

2. Biodata Kepala Sekolah MTs N 8 Jakarta……………………... ......... 47

3. Visi dan Misi ………………………………………………………. .. 48

4. Struktur Organisasi………………………………………………. ..... 49

5. Jumlah Guru …………………………………………………… ........ 55

6. Jumlah Siswa …………………………………………………… ...... 56

7. Keadaan Sarana dan Prasarana ………………………………. .......... 57

B. Deskripsi Data Hasil Penelitian ……………………………………… .. 58

C. Analisis Data ………………………………………………………….. . 61

D. Interpretasi Hasil Penelitian ………………………………………… .... 65

E. Keterbatasan Penelitian ……………………………………………... .... 65

BAB V PENUTUP ……………………………………………………………… .. 66

A. Kesimpulan ………………………………………………………….. ... 66

B. Saran …………………………………………………………………. .. 67

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 10: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan menyiapkan

sumber daya manusia, agar sejalan dengan perkembangan zaman. Tantangan

yang dihadapi sistem pendidikan semakin meningkat baik kualitas, kuantitas

maupun relevansinya. Perkembangan masyarakat yang diikuti dengan

perkembangan kebutuhannya memunculkan jenis-jenis dan bentuk-bentuk

pekerjaan baru yang memerlukan penyesuaian spesifikasi kemampuan dan

persyaratan dari tenaga kerjanya.

Arus globalisasi menimbulkan tantangan daya saing terhadap produk

barang dan jasa. Sistem pendidikan yang bermutu akan mampu meningkatkan

kualitas sumber daya manusia. Pada akhirnya kualitas produk barang dan jasa

menjadi meningkat sehingga diharapkan mampu menjadi tuan rumah di

negerinya dan dapat bersaing di pasar global.

Guru merupakan pendidikan utama dalam pembentukan kualitas siswa

dan juga upaya pencapaian tujuan pendidikan. Dalam proses pendidikan

efektif di sekolah diperlukan kinerja guru yang tinggi, proses pembelajaran

yang menyenangkan, semangat yang tinggi dalam melakukan perkejaan serta

berkemampuan yang meliputi penguasaan materi pelajaran, penguasaan

profesional keguruan dan pendidikan, penguasaan cara-cara penyesuaian diri

Page 11: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

2

dan berkepribadian untuk melaksanakan tugasnya, disamping itu guru harus

merupakan pribadi yang berkembang dan bersifat dinamis.

Hal ini sesuai dengan yang tertuang dalam Undang –undang No. 20

tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa pendidikan dan tenaga

kependidikan berkewajiban (1) menciptakan suasana pendidikan yang

bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis, (2) mempunyai

komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan dan (3)

memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan

sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.1

Dengan demikian kinerja yang dilaksanakan oleh guru akan membawa

dampak yang berarti dalam pembelajaran dan akhirnya akan mencapai hasil

sesuai dengan yang diharapkan oleh senua pihak. Kinerja guru tampak pada

pengelolaan kelas, baik secara administrative maupun fungsional.

Kinerja guru yang tinggi diwujudkan manakala kepala sekolah

memahami hakikat tentang pendekatan kepemimpinan. Karena dalam

menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sehari-hari berfungsi sebagai

pemimpin pendidikan di sekolah.

Sebagai organisator dan koordinator, selain tanggung jawab terhadap

atasan juga bertanggung jawab terhadap kelompok guru yang dipimpinya.

Adapun pendekatan kepemimpinan yang perlu dipahami oleh kepala

sekolah antara lain (1) pendekatan sifat, (2) pendekatan prilaku, dan (3)

pendekatan situsional. Pendidikan sifat adalah pendekatan yang mengandung

arti bahwa seorang menjadi pemimpin karna sifat-sifatnya yang dibawa sejak

lahir dan bukan menjadi pemimpin karena di buat atau di latih , lain halnya

dengan pendekatan prilaku yang mengandung bahwa kepemimpinan dapat

dipelajari dari pola tingkahlaku dan bukan dari sifat-sifat pemimpin.

Sedangkan pendekatan situsional berpandangan bahwa keefektifan

kepemimpinan tergantung kepada kecocokan antara pribadi, tugas, kekuasaan,

sikap dan persepsi.

1 Undang –undang No. 20 tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional

Page 12: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

3

Dalam hubungan dengan kepemimpinan pendidikan , ketiga macam

pendekatan tersebut merupakan variabel-variabel pokok yang dapat

mempengaruhi keberhasilan dalam pendidikan. Tetapi tidak hanya ketiga

pendekatan tersebut yang berhubungan dengan kepemimpinan kepala sekolah

namun kebijakan yang dibuat oleh kepala sekolah juga sangat mempengaruhi

kinerja guru.2

Namun banyak faktor penghambat tercapainya kualitas

keprofesionalan kepemimpinan kepala sekolah seperti proses

pengangkatannya tidak transparan, rendahnya mental kepala sekolah yang

ditandai dengan kurangnya motivasi dan semangat serta kurangnya disiplin

dalam melakukan tugas, dan seringnya datang terlambat, wawasan kepala

sekolah yang masih sempit, serta banyak faktok penghambat lainnya yang

menghambat tumbuhnya kepala sekolah yang profesional untuk meningkatkan

kualitas pendidikan. Ini mengimplikasikan rendahnya produktivitas kerja

kepala sekolah yang berimplikasi juga pada mutu (input, proses, dan output).

Selain itu juga gaya kepemimpinan kepala sekolah juga sangat

mempengaruhi kinerja guru. Kegagalan dan keberhasilan sekolah banyak

ditentukan oleh kepala sekolah, karena kepala sekolah merupakan pengendali

dan penentu arah yang hendak ditempuh untuk mencapai tujuannya.3

Kepala sekolah yang efektif harus menggunakan gaya kepemimpinan

berbeda dalam situasi yang berbeda, tidak tergantung pada satu gaya untuk

semua situasi. Sehingga seorang pemimpin mampu menentukan gaya

kepemimpinannya sesuai dengan situasi tertentu, serta mampu menggunakan

gaya kepemimpinan secara benar.

Kepemimpinan efektif adalah kepemimpinan yang pemimpin

menerjemahkan fungsinya dengan perilaku. Efektifitasnya bukan seruan yang

membuat telinga tuli, atau teriakan yang memekakan dan menggema dimana-

2Ngalim Purwanto, Administrasi dan supervisi pendidikan, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya2004,hal31-38 3 Mulyasa, Menjadi kepala Sekolah Profesional, bandung: PT Remaja Rosdakarya,2005,hal,159

Page 13: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

4

mana, menerjemahkan tugas kepemimpinan dalam suasana penuh kehati-

hatian dan ketenagan. Selanjutnya sehingga target dapat dicapai4

Kinerja guru yang diharapkan dapat mendongkrak kualitas pendidikan,

dalam hal implementasinya di lapangan tergantung dari banyak faktor yang

mempengaruhinya dan saling berkaitan, misalnya faktor kepemimpinan kepala

sekolah dan iklim kerja.

Fenomena kurang optimalnya kinerja guru seperti di atas sangat

menarik, mengingat guru adalah faktor kunci didalam proses pembelajaran

yang sangat menentukan kulitas sumber daya manusia.

Tinggi rendah kinerja guru sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, baik

faktor yang berasal dari guru itu sendiri maupun dari luar. Motivasi, kecintaan

terhadap profesi, memandang kinerja sebagai ibadah, merupakan berasal dari

guru itu sendiri. Sedangkan factor dari luar adalah Kepemimpinan kepala

sekolah, relasi teman sejawat.

Faktor-faktor utama penyebab rendahnya kinerja guru harus diungkap

dan diatasi. Berdasarkan gambaran tersebut di atas, penulis ingin mengetahui

lebih jauh mengenai kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan

kinerja guru. Maka dipilihnya sekolah MTs N 8 JAKARTA sebagai objek

penelitian yang berjudul “Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah

Dengan Kinerja Guru (Studi Di MTs N 8 JAKARTA).

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan dari hal-hal yang tersebut di atas, dapat diidentifikasikan

masalah-masalah sebagai berikut;

1. Masih terdapat kepala sekolah yang belum mengerti tentang

kepemimpinan

2. Kepala sekolah belum mampu menggunakan gaya kepemimpinan dengan

maksimal

3. Kinerja guru belum optimal

4 Mahdhi, Jamal,Menjadi Pemimpin Yang Efektif dan Berpengaruh,Bandung:2001.PT.Syaamil

Cipta Media.Hal.3

Page 14: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

5

C. Pembatasan Masalah

Dari masalah-masalah yang telah teridentifikasi di atas, dalam penelitian

ini permasalahan dibatasi pada “hubungan kepemimpinan kepala sekolah

dengan kinerja guru (studi di MTs N 8 JAKARTA).

D. Perumusan Masalah

Setelah melakukan pembatasan masalah tersebut, penulis berusaha

merumuskan masalah penelitian yaitu „Apakah terdapat hubungan antara

kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru?”

E. Tujuan Penelitian

Sesuai pembatasan masalah, maka penelitian ini bertujuan untuk

1. Mendeskripsikan tujuan kinerja guru di MTs N 8 Jakarta

2. Mendeskripsikan kemampuan kepemimpinan kepala sekolah di MTs N 8

Jakarta

3. Mendeskripsikan hubungan antara kepala sekolah dengan guru

F. Manfaat Penelitian

1. Bagi kepala sekolah: sebagai bahan masukan dalam memenej bawahan

agar mau bekerja tanpa ada paksaan serta meningkatkan kinerjanya.

2. Bagi guru: diharapkan dapat memahami berbagai gaya kepemimpinan dan

dapat bekerja sama dengan kepala sekolah.

3. Bagi penulis: menambah wawasan serta kemampuan dalam memahami

tentang pemimpin dan kepemimpinan kepala sekolah, serta kinerja guru.

Page 15: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

6

BAB II

KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS

A. Hakikat Kinerja Guru

1. Pengertian Guru

Guru adalah figur manusia sumber yang menempati posisi dan memegang

peran penting dalam pendidikan. Ketika semua orang mempersoalkan masalah

dunia pendidikan figur guru mesti terlibat dalam agenda pembicaraan terutama

yang menyangkut persoalan pendidikan formal di sekolah. Pendidik atau guru

merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan

proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan

pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,

terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi. Hal tersebut tidak dapat disangkal

karena lembaga pendidikan formal adalah dunia kehidupan guru. sebagai besar

waktu guru ada di sekolah, sisanya ada di rumah dan di masyarakat.

Guru menurut UU.No 20/2003 tentang SPN

- Tenaga kependidikan

- Anggota masyarakat

- Mengabdikan diri

- Di angkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan

Guru merupakan elemen kunci dalam sistem pendidikan, khususnya di

sekolah. Semua komponen lain, mulai dari kurikulum, sarana-prasarana, biaya,

dan sebagainya tidak akan banyak berarti apabila esensi pembelajaran ya-itu

Page 16: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

7

interaksi guru dengan peserta didik tidak berkualitas. Semua komponen lain,

terutama kurikulum akan “hidup” apabila dilaksanakan oleh guru.

Guru merupakan faktor yang sangat dominan dan paling penting dalam

pendidikan formal pada umumnya karena bagi siswa guru sering dijadikan tokoh

teladan bahkan menjadi tokoh identifikasi diri. Di sekolah guru merupakan unsur

yang sangat mempengaruhi tercapainya tujuan pendidikan selain unsur murid dan

fasilitas lainnya. Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan sangat ditentukan

kesiapan guru dalam mempersiapkan peserta didiknya melalui kegiatan belajar

mengajar. Namun demikian posisi strategis guru untuk meningkatkan mutu hasil

pendidikan sangat dipengaruhi oleh kemampuan profesional guru dan mutu

kinerjanya.

Guru merupakan ujung tombak pendidikan sebab secara langsung

berupaya mempengaruhi, membina dan mengembangkan peserta didik, sebagai

ujung tombak, guru dituntut untuk memiliki kemampuan dasar yang diperlukan

sebagai pendidik, pembimbing dan pengajar dan kemampuan tersebut tercermin

pada kompetensi guru. Berkualitas tidaknya proses pendidikan sangat

tergantung pada kreativitas dan inovasi yang dimiliki guru. Gunawan

mengemukakan bahwa Guru merupakan perencana, pelaksana sekaligus sebagai

evaluator pembelajaran di kelas, maka peserta didik merupakan subjek yang

terlibat langsung dalam proses untuk mencapai tujuan pendidikan1.

Kehadiran guru dalam proses pembelajaran di sekolah masih tetap

memegang peranan yang penting. Peran tersebut belum dapat diganti dan diambil

alih oleh siapapun. Hal ini disebabkan karena masih banyak unsur-unsur

manusiawi yang tidak dapat diganti oleh unsur lain. Guru merupakan faktor yang

sangat dominan dan paling penting dalam pendidikan formal pada umumnya

karena bagi siswa guru sering dijadikan tokoh teladan bahkan menjadi tokoh

identifikasi diri2.

1Gunawan, 1996. Administrasi Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

2 Wijaya, C. Dan Rusyan A.T, 1994. Kemampuan Dasar Guru dalam Proses Belajar

Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Page 17: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

8

Guru dituntut memiliki kinerja yang mampu memberikan dan

merealisasikan harapan dan keinginan semua pihak terutama masyarakat umum

yang telah mempercayai sekolah dan guru dalam membina anak didik. Dalam

meraih mutu pendidikan yang baik sangat dipengaruhi oleh kinerja guru dalam

melaksanakan tugasnya sehingga kinerja guru menjadi tuntutan penting untuk

mencapai keberhasilan pendidikan. Secara umum mutu pendidikan yang baik

menjadi tolok ukur bagi keberhasilan kinerja yang ditunjukkan guru. Menurut

UU. No. 14/2005 tentang Guru dan Dosen: mendidik, mengajar, membibing,

mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik

Guru sebagai pekerja harus berkemampuan yang meliputi penguasaan

materi pelajaran, penguasaan profesional keguruan dan pendidikan, penguasaan

cara-cara menyesuaikan diri dan berkepribadian untuk melaksanakan tugasnya,

disamping itu guru harus merupakan pribadi yang berkembang dan bersifat

dinamis. Hal ini sesuai dengan yang tertuang dalam Undang-undang No. 20 tahun

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa pendidik dan tenaga

kependidikan berkewajiban (1) menciptakan suasana pendidikan yang bermakna,

menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis, (2) mempunyai komitmen secara

profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan dan (3) memberi teladan dan

menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan

yang diberikan kepadanya. Harapan dalam Undang-Undang tersebut

menunjukkan adanya perubahan paradigma pola mengajar guru yang pada

mulanya sebagai sumber informasi bagi siswa dan selalu mendominasi kegiatan

dalam kelas berubah menuju paradigma yang memposisikan guru sebagai

fasilitator dalam proses pembelajaran dan selalu terjadi interaksi antara guru

dengan siswa maupun siswa dengan siswa dalam kelas. Kenyataan ini

mengharuskan guru untuk selalu meningkatkan kemampuannya terutama

memberikan keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas

peserta didik dalam proses pembelajaran.

Menurut Pidarta bahwa setiap guru adalah merupakan pribadi yang

berkembang. Bila perkembangan ini dilayani, sudah tentu dapat lebih terarah dan

mempercepat laju perkembangan itu sendiri, yang pada akhirnya memberikan

Page 18: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

9

kepuasan kepada guru-guru dalam bekerja di sekolah sehingga sebagai pekerja,

guru harus berkemampuan yang meliputi unjuk kerja, penguasaan materi

pelajaran, penguasaan profesional keguruan dan pendidikan, penguasaan cara-cara

menyesuaikan diri dan berkepribadian untuk melaksanakan tugasnya3.

Guru pada prinsipnya memiliki potensi yang cukup tinggi untuk berkreasi

guna meningkatkan kinerjanya. Namun potensi yang dimiliki guru untuk berkreasi

sebagai upaya meningkatkan kinerjanya tidak selalu berkembang secara wajar dan

lancar disebabkan adanya pengaruh dari berbagai faktor baik yang muncul dalam

pribadi guru itu sendiri maupun yang terdapat diluar pribadi guru. Tidak dapat

dipungkiri bahwa kondisi dilapangan mencerminkan keadaan guru yang tidak

sesuai dengan harapan seperti adanya guru yang bekerja sambilan baik yang

sesuai dengan profesinya maupun diluar profesi mereka, terkadang ada sebagian

guru yang secara totalitas lebih menekuni kegiatan sambilan dari pada kegiatan

utamanya sebagai guru di sekolah. Kenyataan ini sangat memprihatinkan dan

mengundang berbagai pertanyaan tentang konsistensi guru terhadap profesinya.

Disisi lain kinerja guru pun dipersoalkan ketika memperbicangkan masalah

peningkatan mutu pendidikan. Kontroversi antara kondisi ideal yang harus

dijalani guru sesuai harapan Undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional

No. 20 Tahun 2003 dengan kenyataan yang terjadi dilapangan merupakan suatu

hal yang perlu dan patut untuk dicermati secara mendalam tentang faktor

penyebab munculnya dilema tersebut, sebab hanya dengan memahami faktor yang

berpengaruh terhadap kinerja guru maka dapat dicarikan alternatif pemecahannya

sehingga faktor tersebut bukan menjadi hambatan bagi peningkatan kinerja guru

melainkan mampu meningkatkan dan mendorong kinerja guru kearah yang lebih

baik sebab kinerja sebagai suatu sikap dan perilaku dapat meningkat dari waktu ke

waktu.

2. Peran dan Tugas Guru

Guru memegang peranan yang sangat strategis terutama dalam membentuk

watak bangsa serta mengembangkan potensi siswa. Kehadiran guru tidak

3 Pidarta 1999. Pemikiran tentang Supervisi Pendidikan. Jakarta: PT. Bina Aksara.

Page 19: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

10

tergantikan oleh unsur yang lain, lebih-lebih dalam masyarakat kita yang

multikultural dan multidimensional, dimana peranan teknologi untuk

menggantikan tugas-tugas guru sangat minim.

Guru memiliki peranan yang sangat penting dalam menentukan

keberhasilan pendidikan. Guru yang profesional diharapkan menghasilkan lulusan

yang berkualitas. Profesionalisme guru sebagai ujung tombak di dalam

implementasi kurikulum di kelas yang perlu mendapat perhatian4.

Dalam proses belajar mengajar, guru mempunyai tugas untuk mendorong,

membimbing, dan memberi fasilitas belajar bagi siswa untuk mencapai tujuan.

Guru mempunyai tanggung jawab uuntuk melihat segala sesuatu yang terjadi

dalam kelas untuk membantu proses perkembangan siswa. Penyampaian materi

pelajaran hanyalah merupakan salah satu dari berbagai kegiatan dalam belajar

sebagai suatu proses yang dinamis dalam segala fase dan proses perkembangan

siswa.

Secara lebih terperinci tugas guru berpusat pada:

a. Mendidik dengan titik berat memberikan arah dan motifasi pencapaian tujuan

baik jangka pendek maupun jangka panjang.

b. Memberi fasilitas pencapaian tujuan melalui pengalaman belajar yang

memadai.

c. Membantu perkembangan aspek – aspek pribadi seperti sikap, nilai-nilai, dan

penyusuaian diri, demikianlah dalam proses belajar mengajar guru tidak

terbatas sebagai penyampai ilmu pengetahuan akan tetapi lebih dari itu ia

bertanggung jawab akan keseluruhan perkembangan kepribadian siswa ia

harus mampu menciptakan proses belajar yang sedemikian rupa sehingga

dapat merangsang siswa muntuk belajar aktif dan dinamis dalam memenuhi

kebutuhan dan menciptakan tujuan.5

4Depdiknas, 2005. Pembinaan Profesionalisme Tenaga pengajar (Pengembangan

Profesionalisme Guru). Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan dasar dan Menengah Direktorat

Pendidikan Lanjutan Pertama Depdiknas 5 Slemato. 1995. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Edisi Revisi.

Jakarta: PT. Rineka Cipta

Page 20: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

11

Begitu pentingya peranan guru dalam keberhasilan peserta didik maka

hendaknya guru mampu beradaptasi dengan berbagai perkembangan yang ada dan

meningkatkan kompetensinya sebab guru pada saat ini bukan saja sebagai

pengajar tetapi juga sebagai pengelola proses belajar mengajar. Sebagai orang

yang mengelola proses belajar mengajar tentunya harus mampu meningkatkan

kemampuan dalam membuat perencanaan pelajaran, pelaksanaan dan pengelolaan

pengajaran yang efektif, penilain hasil belajar yang objektif, sekaligus

memberikan motivasi pada peserta didik dan juga membimbing peserta didik

terutama ketika peserta didik sedang mengalami kesulitan belajar.

Salah satu tugas yang dilaksanakan guru disekolah adalah memberikan

pelayanan kepada siswa agar mereka menjadi peserta didik yang selaras dengan

tujuan sekolah. Guru mempengaruhi berbagai aspek kehidupan baik sosial,

budaya maupun ekonomi. Dalam keseluruhan proses pendidikan, guru merupakan

faktor utama yang bertugas sebagai pendidik. Guru harus bertanggung jawab atas

hasil kegiatan belajar anak melalui interaksi belajar mengajar. Guru merupakan

faktor yang mempengaruhi berhasil tidaknya proses belajar dan karenya guru

harus menguasai prinsip-prinsip belajar di samping menguasai materi yang

disampaikan dengan kata lain guru harus menciptakan suatu konidisi belajar yang

sebagik-baiknya bagi poeserta didik, inilah yang tergolong kategori peran guru

sebagai pengajar.

Disamping peran sebagai pengajar, guru juga berperan sebagai

pembimbing artinya memberikan bantuan kepada setiap individu untuk mencapai

pemahaman dan pengarahan diri yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuan

diri secara maksimal terhadap sekolah. melakukan penyesuaian diri secara

maksimal terhadap sekolah, keluarga serta masyarakat.

Sehubungan dengan perananya sebagai pembimbing, seorang guru harus:

a. Mengumpulkan data tentang siswa.

b. Mengamati tingkah laku siswa dalam situasi sehari-hari.

c. Mengenal para siswa yang memerlukan bantuan khusus.

Page 21: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

12

d. Mengadakan pertemuan atau hubungan dengan orang tua siswa, baik secara

individu maupun secara kelompok, untuk memperoleh saling pengertian

tentang pendidikan anak.

e. Bekerjasama dengan masyarakat dan lembaga-lembaga lainya untuk

membantu memecahkan masalah siswa.

f. Membuat catatan pribadi siswa serta menyiapkannya dengan baik.

g. Menyelenggarakan bimbingan kelompok atau individu.

h. Bekerjasama dengan petugas-petugas bimbingan lainnya untuk membantu

memecahkan masalah siswa.

i. Menyusun program bimbingan sekolah bersama-sama dengan petugas

bimbingan lainnya.

j. Meneliti kemajuan siswa, baik di sekolah maupun di luar sekolah.

Peran guru sebagai pengajar dan sebagai pembing memiliki keterkaitan

yang sangat erat dan keduanya dilaksanakan secara berkesinambungan dan

sekaligus berinterpenetrasi dan merupakan keterpaduan antara keduanya

3. Pengertian Kinerja Guru

Setiap individu yang diberi tugas atau kepercayaan untuk bekerja pada

suatu organisasi tertentu diharapkan mampu menunjukkan kinerja yang

memuaskan dan memberikan konstribusi yang maksimal terhadap pencapaian

tujuan organisasi tersebut.

Kinerja adalah tingkat keberhasilan seseorang atau kelompok orang dalam

melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya serta kemampuan untuk mencapai

tujuan dan standar yang telah ditetapkan6. Sedangkan Ahli lain berpendapat

bahwa Kinerja merupakan hasil dari fungsi pekerjaan atau kegiatan tertentu yang

di dalamnya terdiri dari tiga aspek yaitu: Kejelasan tugas atau pekerjaan yang

menjadi tanggung jawabnya: Kejelasan hasil yang diharapkan dari suatu pekerjaan

6 Sulistyorini, 2001. Hubungan antara Keterampilan Manajerial Kepala Sekolah dan

Iklim Organisasi dengan Kinerja Guru. Ilmu Pendidikan: 28 (1) 62-70

Page 22: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

13

atau fungsi: Kejelasan waktu yang diperlukan untuk menyelesikan suatu pekerjaan

agar hasil yang diharapkan dapat terwujud7.

Mengenai definisi kinerja banyak para ahli mendefinisikan, seperti

dikemukakan oleh W .J. S Poerwodarminto dalam kamus bahasa Indonesia,

kinerja adalah sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan atau kemampuan

kerja.8

Kinerja berasal dari pengertian performance. Ada juga yang memberi

pengertian performance sebagai hasil kerja atau prestasi kerja. Menurut Amstrong

dan Barron, Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang memiliki hubungan kuat

dengan tujuan strategi organisasi, kepuasan konsumen dan memberikan kontribusi

kepada ekonomi.9

Menurut Muh. Uzer Usman “Guru adalah jabatan atau profesi yang

memiliki keahlian mendidik, mengajar dan melatih siswa dimana dalam

mengembangkan dirinya ia dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya.10

Syaiful Bakhri Djamrah mengatakan guru adalah orang yang memberikan

ilmu pengetahuan kepada anak didik. Guru dalam pandangan masyarakat adalah

orang yang melaksanakan pendidikan di tempat-tempat tertentu, tidak mesti

dilembaga pendidikan formal, tetapi bias juga dimasjid, mushola, rumah dan lain-

lain.11

Kinerja guru adalah hasil kerja guru dalam melaksanakan tugasnya dalam

mengelola pembelajaran, mempersiapkan bahan ajar/media, sistem pengajaran

dan pelaksanaan evaluasi dalam mengajar dan mendidik siswa disekolah.

Sehubungan dengan profesinya sebagai guru, mereka dituntut untuk

memiliki beberapa kemampuan dan menjalankan tugasya, hal ini senada dengan

pendapat Hermawan yang mengatakan bahwa “ sebuah profesi dalam pengertian

umum adalah bidang pengajaran dan pengabdian tertentu yang karena hakekat dan

7 Tempe, A. Dale., 1992. Kinerja. Jakarta : PT. Gramedia Asri Media’

8 Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta:

Balai Pustaka, 1993) ed. Kedua, h.503

9 Wibowo, Manajemen Kinerja, Jakarta: Rajawali Pers, 2009, ed, 2, hal. 17

10

Muh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1990,

hal. 4

11

Syaiful Bahri Djamarah, Guru Dan Anak Didik Dalam Interaks Edukatif, Jakarta:

rineka cipta, 2005, hal, 31

Page 23: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

14

sifatnya membutuhkan persyaratan dasar”. Bagi seorang guru, persyaratan dasar

ini adalah kemampuan dalam menyusun program pengajaran, pengelolaan

program pengajaran dan melaksanakan penilaian terhadap program yang telah

terlaksana.

Jadi dapat disimpulkan bahwa kinerja guru adalah hasil kerja guru dalam

melaksanakan tugasnya dalam mengelola pembelajaran, mempersiapkan bahan

ajar, media pengajaran, dan pelaksaan evaluasi dalam mengajar dan mendidik

siswa untuk sekolah.

4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Guru

Guru merupakan ujung tombak keberhasilan pendidikan dan dianggap

sebagai orang yang berperanan penting dalam pencapaian tujuan pendidikan yang

merupakan percerminan mutu pendidikan. Keberadaan guru dalam melaksanakan

tugas dan kewajibannya tidak lepas dari pengaruh faktor internal maupun faktor

eksternal yang membawa dampak pada perubahan kinerja guru. Beberapa faktor

yang mempengaruhi kinerja guru yang dapat diungkap tersebut antara lain:

a) Tingkat Pendidikan Guru

Kinerja guru akan sangat dipengaruhi baik tidaknya tingkat pendidikan guru,

kemampuan sering sangat dipengaruhi oleh tingkat pendidikannya. Melalui

pendidikan inilah seorang mengalami proses belajar dari tidak tahu menjadi

tahu, dari tidak bisa menjadi biasa, selama menjalani pendidikannya seseorang

akan menerima manyak masukan baik berupa ilmu pengetahuan maupun

keterampilan yang akan mempengaruhi pola berpikir dalam prilakunya ini.

Berarti jika tingkat pendidikan seseorang lebih tinggi maka makin banyak

pengetahuan serta keterampilan yang diajukan kepadanya, sehingga besar

kemungkinan kinerjanya akan baik karena didukung oleh bekal keterampilan

dan pengetahuan yang diperoleh.

b) Supervisi Pengajaran.

Supervisi pengajaran adalah serangkaian kegiatan yang membantu guru dalam

mengembangkan kemampuannya. Kepala sekolah bertugas memberi bimbingan,

bantuan, pengawasan dan pelatihan pada masalah-masalah yang berhubungan

Page 24: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

15

dengan pengembangan pengajaran, berupa perbaikan program dan kegiatan

belajar mengajar yang meningkatkan terjadinya tujuan pendidikan yang optimal.

c) Program Penataan

Untuk memiliki kinerja guru yang baik, guru dituntut untuk memiliki

kemampuan akademik yang memadai dan dapat mengaplikasiakn ilmu yang

dimilikinya kepada para siswa untuk kemajuan hasil belajar siswa. Hal ini

menentukan kemampuan guru dalam menentukan cara penyampaian materi dan

pengelolaan interaksi belajar mengajar. Untuk itu guru perlu mengikuti program

penataan.

d) Iklim yang kondusif disekolah

Ini juga akan mempengaruhi pada kinerja guru diantaranya: pengelolaan kelas

yang baik yang menunjukan pada pengaturan orang (siswa), maupun pengaturan

pasilitas (vertilasi, penerangan, tempat duduk dan media pengajaran), selain itu

hubungan antara pribadi yang baik antara kepala sekolah, guru, siswa, dan

karyawan sekolah, akan membuat suasana sekolah menyenangkan dan

merupakan salah satu sumber semangat guru dalam melaksanakan tugasnya.

e) Kondisi Fisik dan Mental Guru

Agar guru memiliki kenerja yang baik maka harus didukung oleh kondisi fisik

dan mental yang baik pula. Guru yang sehat akan dapat menyelesaikan tugas-

tugasnya dengan baik, oleh karenanya factor kesetahan harus benar-benar

diperhatikan, begitu pula kondisi mental guru, bila kondisi mentyalnya baiok dia

akan mengajar dengan baik pula.

f) Tingkat Pendapatan

Tingkat pendapatan dapat mempengaruhi kinerja guru. Agar guru benar-benar

berkonsentrasi mengajar disuatu sekolah maka harus diperhatikan tingkat

pendapatannya dan jaminan kesejahtraan lainnya, seperti pemberian insentif,

kenaikan pangkat atau gaji, asuransi kesehatan dan lain-lain.12

g) Disiplin Kerja Yang Keras

12 Suhani, Pengaruh Supervisi Pendidikan Terhadap Guru di LABSCHOOL. Jakarta,

Skripsi FIP UNJ, Tahun 2007, hal 33-35

Page 25: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

16

Kita sebagai manusia biasanya mempunyai sifat ego yang tinggi, antara lain

tidak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau tata tertib yang ketat. Demikian

pula para pekerja biasanya merekamerasa enggan akan disiplinkerka yang keras

dari sekolah ataupun perusahaan diman dia bekerja (guru) yang akan

mengakibatkan rasa tudak nyaman dalam melaksankan suatu pekerjaan.13

h) Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah

Peningkatan kinerja guru dapat dicapai apabila guru bersikap terbuka, kreatif

dan memiliki semangat kerja yang tinggi, suasana kerja yang demikian

ditentukan oleh gaya kepemimpinan kepala sekolah yaitu cara kepala sekolah

melaksanakan kepemimpinan disekolahnya.

i) Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah

Kemampuan manajerial kepala sekolah akan mempunyai peran dalam

meningkatkan kinerja guru. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal

merupakan suatu pola kerasama antara manusia yang saling melibatkan diri

dalam satu unit kerja (kelembagaan), dalam proses mencapai tujuan pendidikan,

tidak bias terlepas dari kegiatan administrasi. Kegiatan administrasi sekolah

mencakup pengaturan proses belajar mengajar, kesiswaan, personalia, peralatan

pengajaran, gedung dan perlengkapan, keuangan serta humas. Dalam proses

administrasi terdapat kegiatan manajemen yang meliputi kemampuan membuat

perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengawasan. Bila kepala sekolah

memiliki kemampuan dan sumber daya pendidikan disekolah akan baik. Ini akan

mendukung pelaksanaan tugas guru dan meningkatkan kinerjanya.

Diriwatkan, Busra Lember dan Sukarno membagi factor-faktor yang

mempengaruhi kinerja kedalam dua kategori yakni: faktor eksternal dan internal.14

Faktor internal yaitu faktor yang berasal dalam diri seseorang yang dapat

mempengaruhi kinerja seseorang dalam menjalankan pekerjaanya. Sedangkan

factor eksternal yaitu faktor yang datang dari luar diri seseorang yang dapat

mempengaruhi kinerjanya.

13

Pandji Anoraga, Psikologi Kerja, Jakarta: Rineka Cipta, 1992, hal. 60 14

Durawat, Bursa Lembar dan Sukarto. Pengantar Kepemimpinan Pendidikan, Jakarta:

Badan Penerbit Alda, 1984

Page 26: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

17

Kinerja guru akan menjadin optimal, bilamana diintegrasikan dengan

komponen sekolah baik kepala sekolah, fasilitas kerja, guru, keryawan, maupun

anak didik.

Berdasarkan pendapat ahli diatas jelaskan bahwa faktor kemampuan dapat

mempengaruhi kinerja karena dengan kemampuan yang tinggi maka kinerja

pegawaipun akan tercapai, sebaliknya bila kemampuan pegawai rendah atau tidak

sesuai dengan keahliannya maka kinerjapun tidak akan tercapai. Begitu juga

dengan faktor motivasi yang merupakan kondisi yang menggerakan diri pegawai

untuk berusaha mencapai prestasi kerja secara maksimal.

5. Manfaat Penilaian Kinerja Guru

Menurut Sondang P. Sinaga manfaat penilaian prestasi kerja adalah

sebagai berikut:

a. mendorong peningkatan prestasi kerja

b. sebagai bahan pengambilan keputusan

c. untuk kepentingan mutasi pegawai

d. guna menyusun program pendidikan dan pelatihan

e. membantu para pegawai menentukan rencana karir15

Hani Handoko mengemukakan manfaat atau kegunaan penilaian prestasi

kerja adalah sebagai berikut:

a. Perbaikan prestasi kerja

b. Penyesuaian kompensasi

c. Keputusan-keputusan penempatan

d. Kebutuhan latihan dan pengambangan

e. Perencanaa dan pengembangan karir

f. Kesempatan kerja yang adil

g. Tantangan eksternal16

15 Sondang P. Sinaga, Manajemen Personalia Daya Manusia, Jakarta: Bumi Aksara,

2008, cet 15, hal. 227-228

16

T. Hani Handoko, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Yogyakarta:

BPFE, 2001, cet, 15 hal, 135-137

Page 27: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

18

Demikian pentingnya penilaian kinerja, terlihat jelas bahwa penilaian

kinerja tidak sekedar menilai yaitu mencari aspek apakah guru kurang atau lebih

dalam bekerja tetapi lebih halus lagi membantu pegawai untuk mencapai kinerja

yang diharapkan oleh organisasi maupun sekolah dan berorientasi pada

pengembangan pegawai/organisasi.

Yang mendasari penilaian kinerja adalah

a. Tingkat kepatuhan guru

b. Kelancaran mekanisme kerja

c. Pelaksanaan dan dampak manfaat terhadap tujuan program umum

B. Hakikat Kepemimpinan

1. Pengertian Kepemimpinan Kepala Sekolah

Kepala sekolah adalah pemimpin yang mempunyai peranan yang sangat

besar dalam mengembangkan mutu pendidikan di sekolah. Berkembangnya

semangat kerja, kerja sama yang humoris, minat terhadap perkembangan

pendidikan, suasana yang menyenangkan dan perkembangan mutu professional

diantara para guru banyak ditentukan oleh kualitas kepemimpinan kepala sekolah,

berkembanng atau tidaknya suatu sekolah sangat ditentukan oleh peranan kepala

sekolah.

Tugas dan tanggung jawab kepala sekolah sebenarnya sangat berat.

Walaupun telah membagi-bagikan tugas dan tanggung jawab kepada para staff

dan bagian lain sebagai sejumlah komponen kegiatan yang ada di sekolahnya, ia

akan menjadi orang pertama dalam memikul tanggung jawab untuk

menyelamatkan anak didiknya sampai pada tujuan.

Boardman menyatakan bahwa tugas utama kepala sekolah dan guru adalah

mensukseskan pendidikan dan pengajaran. Akan tetapi, kepala sekolah sebagai

pemimpin sekolah hendaknya memimpin guru, para pegawai, dan orang tua

murid. Oleh karena itu, ia harus memiliki kemampuan untuk mengorganisasi dan

membantu para guru dalam merumuskan program agar pengajaran disekolahnya

maju.Di samping itu, ia harus menciptakan iklim saling mempercayai dalam

Page 28: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

19

kalangan guru dan perasaan aman dalam melakukan kerja sama untuk

mengembangkan program supervisi serta mendorong mereka berpartisipasi aktif

dalam pencapain tujuan pendidikan di sekolah17

.

Sebagai pemimpin pendidikan, kepala sekolah harus dapat memimpin

suatu sekolah secara efektif , artinya kepala sekolah tidak hanya beorientasi pada

tugas saja tanpa memperhatikan bawahan. Sebab, kepemimpinan kepala yang

efektif adalah berorientasi kepada keduanya, tentunya hal ini juga harus

disesuaikan dengan kondisi atau situasi yang ada di sekolah tersebut. Sehingga,

kepala sekolah dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan para guru dapat

menjalankan tugasnya di sekolah dengan senang hati karena iklim kerja yang

menyenangkan.

Agar tujuan pendidikan di suatu sekolah dapat cepat terwujud dengan baik,

hal ini membutuhkan figure seorang pemimpin pendidikan yang memahami

dengan baik apa fungsi kepemimpinan dalam suatu sekolah, tugas, serta tanggung

jawab dari seorang pemimpin pendidikan.

Ada beberapa mengenai pengertian kepemimpinan diantaranya:

1. Charles W, marriedfield berpendapat bahwa: kepemimpinan adalah

menyangkut koordinasi motof-motif dan kesetiaan serta menstimulasi,

memobilisasi dan mengarahkan orang-orang yang terlibat dalam suatu usaha

bersama secara sukarela.

2. George R. Terry mengatakan kepemimpinan adalah kegiatan untuk

mempengaruhi orang agar bekerja secara sukarelawan untuk mencapai tujuan

bersama.

3. Menururt Sarwono Prawiraharjo yang dikutif oleh sri wahyuni kepemimpinan

adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain agar mereka memberikan

kerjasama dalam mencapai suatu tujuan yang menurut pertimbangan mereka

adalah perlu dan bermanfaat.18

17

Soekarto Indrafachrudi, Bagaimana Memimpin Sekolah yang Efektif,(jakarta:Ghalia

Indonesia,2006), Cet.2 hal. 65

18

Sri wahyuni, pemimpin dan kepemimpinan (makalah), Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial

Dan Politik Universitas Nasional 2003, hal 88

Page 29: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

20

4. Menurut Ordway Tead dalam bukunya “The Art Leadership” menyatakan

bahwa kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang-orang agar mau

bekerjasama untuk mencapai tujuan yang diinginkan.19

5. Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi kegiatan-kegiatan suatu

kelompok yang diorganisasi menuju kepada penentuan dan pencapaian

tujuan.20

6. Kepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi perilaku orang lain, atau

seni mempengaruhi perilaku manusia baik perorangan maupun kelompok.21

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah

kemampuan untuk mempengaruhi orang lain agar mereka memberikan kerjasama

dalam mencapai suatu tujuan yang diinginkan.

Kemampuan yang dimaksud terdiri dari kemampuan merencanakan dan

menyusun program, memberi bimbingan dan pengarah kepada guru, kemampuan

mengambil keputusan, memberi dorongan motivasi dan kemampuan menjalin

komunikasi.22

Dalam rangka memberikan motivasi, kepala sekolah hendaknya

mampu menerapkan pemberian reward and punishment bagi yang membutuhkan.

Pemberian motivasi kerja, berupa reward, berdasarkan kepada kemampuan

sekolah, jenis tugas dan hasil kerja, serta peraturan-peraturan pelaksanaannya.

Serta pemberian punishment disesuaikan dengan bentuk norma-norma yang

dilanggar.

Cara dalam mengimplementasikan kemampuannya terhadap bawahan

mencerminkan gayanya dalam memimpin yang kemudian menjadi penilaian gaya

kepemimpinan seperti apa yang dipakai untuk seorang kepala sekolah.

19

Kartini Kartono, Pemimpin Dan Kepemimpinan, Jakarta:Rajawali,1991, hal,49 20

Ngalim purwanto, Administrasi Dan Supervise pendidikan, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya 2004,hal.27

21

Miftah Toha, Perilaku Organisasi Konsep dan Aplikasinya, Jakarta:PT Raja Grafindo

Persada, 2003, hal,262

22

E. Mulyasa, MenjadiKepala Sekolah Profesional, Bandung: Rosda Karya, 2004,

hal,101,107,115

Page 30: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

21

Sedangkan menurut Subagio Admodiwiro menuliskan kepala sekolah

adalah seorang guru (jabatan fungsional) yang diangkat untuk menduduki jabatan

structural disekolah yang bertugas untuk mengelola sekolah.23

Dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan dapat timbul kapan dan di

manapun ada unsur-unsur tertentu:

a. ada orang yang dipengaruhi atau anggota bawahan, pengikut, kelompok orang

yang diperintah, dikomandokan.

b. ada orang yang mempengaruhi atau pemimpin, pemberi komando,

pembimbing.

c. ada pengarahan dengan suatu tujuan oleh orang yang mempengaruhi atau

pemimpin.

Jadi, kepemimpinan kepala sekolah adalah kemampuan kepala sekolah

dalam memimpin para bawahannya (guru, staf, siswa dan komponen sekolah

lainnya) untuk bekerjasama dalam mencapai tujuan pendidikan.

2. Sifat-Sifat Kepemimpinan Kepala Sekolah

Banyak pendapat mengenai sifat-sifat yang harus dimiliki oleh seorang

pemimpin. A. Abduracman mengelompokan sifat-sifat kepemimpinan menjadi

lima yaitu:

a. Adil

b. Suka melindungi

c. Penuh inisiatif

d. Penuh daya tarik

e. Penuh kepercayaan pada diri sendiri24

Menurut Ordway Tead mengemukakan 10 sifat yang harus dimiliki

seorang pemimpin yaitu:

23 Subagio Admodiwiro, Mnajemen Pendidikan Indonesia, Jakarta: PT Ardadizya Jaya,

2000, cet, pertama hal.161

24

Ngalim Purwanto, Administrasi Dan Supervisi Pendidikan, Bandung:PT Remaja

Rosdakarya, 2004, hal,53

Page 31: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

22

1. Berbadan sehat, kuat dan penuh energy

Hampir setiap pribadi pemimpin memiliki tenaga jasmani dan rohani yang

luar biasa, mempunyai daya tahan, keuletan, kekuatan seakan tidak pernah

habis. Hal ini ditambah dengan kekuatan mental berupa semangat juang,

motivasi kerja, disiplin, kesabaran dan kemauan yang luar biasa untuk

mengatasi semua permasalahan yang dihadapi.

2. Kesadaran akan tujuan dan arah.

Memiliki keyakinan yang teguh akan kebenaran dan keteguhan dari semua

prilaku yang dikerjakan. Dia tau persis kemana arah yang akan dituju, serta

memberikan kemanfaatan bagi diri sendiri maupun kelompok yang

dipimpinnya. Tujuan tersebut harus disadari benar, menarik, dan sangat

berguna bagi pemenuhan kebutuhan hidup bersama.

3. Antusiasme

Pekerjaan yang dilakukan dan tujuan yang akan dicapai harus sehat, berarti,

bernilai, memberi harapan yang menyenangkan, memeberikan sukses. Semua

ini membangkitkan antusiasme, optimisme dan semangat pada pribadi

pemimpin maupun para anaggota kelompok.

4. Keramahan dan kecintaan

Adanya ramah seorang pemimpin terhadap kelompoknya maka akan

membuat kelompoknya tidak merasa kaku dalam menjalankan suatu

pekerjaan. Rasa cinta, sayang, simpatik terhadap kelompoknya akan membuat

mereka senang, bahagia dan sejahtera. Sikap pemimpin bias menjadi tenaga

gerak positif untuk melakukan perbuatan yang menyenagkan bagi semua

pihak

5. Integritas (kejujuran/ketulusan hati)

Pemimpin harus bersifat terbuka terhadap kelompok atau pengikutnya, karena

akan membuat pengikut merasa percaya dengan kepemimpinannya. Dan

ketulusan

Menurut Wahjosumijo cirri-ciri atau karakter yang harus dimiliki oleh

seorang kepala sekolah yaitu:

Page 32: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

23

1. Kepribadian

2. Keahlian dasar

3. Pengalaman dan pengetahuan professional diklat dan keterampilan

professional

4. Pengetahuan administrasi dan pengawasan kompetensi kepala sekolah

5. Kecakapan dan sikap terhadap pengajaran dan teknik-teknik mengajar.25

Dapat disimpulkan bahwa pendapat yang talah dikemukakan oleh para ahli

mengenai sifat yang harus dimiliki oleh pemimpin pada dasarnya ada kesamaan,

bahwa kepemimpinan bukan hanya memerlukan kesanggupan dan kemampuan

saja, tetapi lebih-lebih lagi kemauan dan kesedian dalam menjalankan tugasnya

sebagai pemimpin yang baik.

3. Fungsi Kepimpinan Kepala Sekolah

Fungsi kepemimpinan berhubungan langsung dengan situasi social dalam

kehidupan kelompok/organisasi masing-masing, yang mengisyaratkan bahwa

setiap pemimpin berada didalam dan bukan diluar situasi itu. Fungsi

kepemimpinan merupakan sebuah gejala social, karena harus diwujudkan dalam

interaksi antar individu didalam situasi social suatu kelompok/organisasi. Secara

oprasional menurut Veitzal Rivai fungsi kepemimpinan kepala sekolah dapat

dibedakan dalam lima fungsi pokok kepemimpinan, yaitu:

a. Fungsi Instruksi; Fungsi ini bersifat komunikasi suatu arah, Pemimpin sebgai

komunikator merupakan pihak yang menentukan apa, bagaimana, bilaman dan

dimana perintah itudikerjakan agar keputusan dapat dilaksankan secara efektif.

Kepemimpinan yang efektif memerlukan kemampuan untuk mengarahkan

kemampuan untuk menggerakan dan memotivasi orang lain agar mau

melaksanakan perintah.

b. Konsultasi; Fungsi ini bersifat komunikasi dua arah. Pada tahap pertama

menetapkan keputusan, pemimpin kerap kali memerlukan bahan

pertimbagan , yang mengharuskannya berkomunikasi dengan orang-orang yang

25 Wahjosumijo, Kepemimpinan kepala, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007, hal,

110

Page 33: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

24

dipimpinnya yang dinilai mempunyai berbagai bahan informasi yang

diperlukan dalam menetapkan keputusan. Tahap berikutnya konsultasi dari

pemimpin dari orang-orang yang dipimpin dapat dilakukan setelah keputusan

ditetapkan dan sedang dalam pelaksanaan. Konsultasi itu dimaksudkan untuk

memperoleh masukan berupa umpan balik (fead back) untuk memperbaiki dan

menyempurnakan keputusan pimpinan.

c. Fungsi Partisipasi; Dalam menjalankan fungsi ini pemimpin berusaha

mengaktifkan orang- orang yang dipimpinnya, baik dalam keikutsertaan

mengambil keputusan maupun dalam melaksakannya. Partisipasi tidak berarti

bebas berbuat semuanya, tetapi dilakukan secara terkendali dan terarah berupa

kerjasama dengan tidak mencampuri atau mengambil tugas pokok orang lain.

Keikutsertaan pemimpin harus tetap dalam fungsi sebagai pemimpin dan bukan

pelaksanaan

d. Fungsi Delegasi; Fungsi ini dilaksanakan dengan memberikan pelimpahan

wewenang membuat/menetapkan keputusan, baik melalui persetujuan dari

pimpinan. Fungsi delegasi pada dasarnya berarti kepercayaan. Orang-orang

penerima delegasi itu harus diyakini merupakan pembantu pemimpin yang

memiliki kesamman prinsip, persepsi, dan aspirasi.

e. Fungsi Pengendalian; Fungsi pendalian bermaksud bahwa kepemimpinanyang

sukses/efektif maupun mengatur aktifitas anggotanya secara terarah dan dalam

koordinasi yang efektif, sehinggamemungkinkan tercapainya tujuan bersama

secara maksimal. Fungsi pengendalian dapat diwujudkan melalui kegiatan

bimbingan, pengarahan, koordinasi, dan pengawasan. 26

Menurut Gross (1961) yang dikutip oleh Burhanuddin didalam bukunya

mengajukan beberapa fungsi kepemimpinan yaitu:

1. Menenetukan tujuan

2. Menjelaskan

3. Melaksanakan

4. Memilih cara yang tepat

26 Veitzal Rivai, Kepemimpinan dan Prilaku Organisasi, Jakarta:PT Raja Grafindo

persada hal. 53-55

Page 34: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

25

5. Mmeberikan dan mengkoordinasikan tugas

6. Memotivasi

7. Menciptakan kepuasan

8. Mewakili kelompok

9. Merangsanga para anggota untuk bekerja

Menurut Schuetz, pemimpin memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut:

1. Menetapkan dan memantapakan tingkatan tujuan dan nilai-nilai kelompok

2. Menetapkan dan menintegrasikan bermacam –macam corak pikiran (kognisi)

yang ada didalam kelompok

3. Mengoptimasikan penggunaan/pemanfaatan kemampuan anggota kelompok

4. Membantu para anggota memecahkan masalah yang berhubungan dengan

penyesuaian diri dengan kebutuhan interpersonal.27

Dari fungsi tersebut dapat diklasifikasikan menjadi 3 fungsi pokok

kepemimpinan pendidikan yakni:

a. Fungsi yang berhubungan dengan tujuan yang ingin dicapai.

b. Fungsi yang berkaitan dengan pengarahan pelaksanaan setiap kegiatan, dalam

rangka mencapai tujuan kelompok.

c. Fungsi yang berhubungan dengan penciptaan suasana kerja yang mendukung

proses kegietan administrasi berjalan dengan lancer, penuh semangat, sehat dan

kreativitas yang tinggi.

Dapat disimpulkan bahwa semua usaha dalam merealisasikan fungsi

kepemimpinan tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mempengaruhi,

mendorong mengarahkan kelompok agar mereka agar mau bekerja, penuh

semangat, dan kepercayaan diri dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan

bersama.

Dalam hal ini, Kepala Sekolah mendapat tanggung jawab kepemimpinan

dengan fungsi EMASLIM sebagai pengelola dan penyelenggaraan organisasi di

sekolah.

27

Burhanuddin, Analisis Administrasi Manajemen Dan Kepemimpinan Pendidikan,

Jakarta: Bumi Aksara, 1994, hal, 66-67

Page 35: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

26

1. Sebagai Pendidik (Educator)

Sebagai Pendidik, Kepala Sekolah mempunyai kewajiban untuk melakukan

pembinaan terhadap Guru dan Tata Usaha agar mereka dapat tumbuh dan

berkembang secara professional.

Berbagai aspek yang harus dikuasai oleh Kepala Sekolah dalam rangka menilai

kinerja sekolah perlu diperhatikan beberapa aspek penilaian beserta scoring

penilaiannyam yaitu menyangkut :

a. Aspek prestasi sebagai Guru

b. Aspek kemampuan bimbingan guru

c. Aspek kemampuan membimbing karyawan (TU, Laboratorium, dan

sebagainya)

d. Aspek kemampuan membimbing siswa

e. Aspek kemampuan mengembangkan staf.

Aspek kemampuan belajar mengikuti perkembangan Iptek.

2. Sebagai Pengelola (Manager)

Sebagai Pengelola/manajer, Kepala Sekolah dapat mengamankan pelaksanaan

rencana kerja yang telah disusun sebelumnya, menggerakkan semua guru dan Tata

Usaha, untuk dapat bekerja optimal. Kepala Sekolah juga berkewajiban

melakukan pemantauan apakah pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana dan

peraturan yang berlaku. Berbagai aspek yang harus dikuasai oleh Kepala Sekolah

Dasar adalah sebagai berikut :

a. Aspek Kemampuan Menyusun Program

b. Aspek kemampuan menyusun organisasi/ kepegawaian di sekolah

c. Aspek kemampuan menggerakan staf

d. Aspek kemampuan mengoftimalkan sumber daya sekolah

3. Sebagai Administrator (Pengurus)

Sebagai seorang administrator, kepala sekolah melakukan Fungsi-fungsi

merancang perencanaan kegiatan sekolah, menggerakkan kegiatan melalui

pemberian dorongan kepada Guru dan staf, melakukan komunikasi kepada

Page 36: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

27

instansi lain demi tercapainya tujuan secara efektif dan efisien. Berbagai aspek

yang harus dikuasai Kepala SD adalah sebagai berikut :

a. Aspek kemampuan mengelola administrasi KBM dan BK

b. Aspek kemampuan mengelola administrasi Kesiswaan

c. Aspek kemampuan mengelola administrasi Ketenagaan

d. Aspek kemampuan mengelola administrasi Keuangan

e. Aspek kemampuan mengelola administrasi Sarana/ Prasarana

f. Aspek kemampuan mengelola administrasi Persuratan

4. Penyelia (Supervisor)

Sebagai supervisor, seorang Kepala Sekolah harus melakukan pengawasan dan

pembinaan kepada guru, khususnya berkaitan dengan kegiatan belajar dan

mengajar di kelas, agar berjalan sesuai dengan rencana dan tujuan serta dapat

dicapai secara efektif dan efisien.

Berbagai aspek yang harus dikuasai Kepala Sekolah Dasar adalah sebagai

berikut :

a. Aspek kemampuan menyusun program supervisi pendidikan

b. Aspek kemampuan melaksanakan supervisi pendidikan

c. Aspek kemampuan memanfaatkan hasil Supervisi.

5. Pemimpin (Leader)

Sebagai seorang pemimpin, kepala sekolah harus memiliki kemampuan untuk

mempengaruhi dan menggerakkan semua personil sekolah agar dapat melakukan

tugas secara efektif. Sebagai pemimpin Kepala Sekolah juga harus berfikir

menerobos batas, artinya melahirkan pemikiran-pemikiran kreatif untuk

membawa Sekolah kepada kondisi yang lebih maju. Pemikiran seorang pemimpin

tidak sebatas pada rencana dan aturan-aturan yang telah ada, tetapi melompat

kepada perubahan – perubahan ke depan, yang kadang-kadang belum dipikirkan

oleh personil sekolah lainnya. Berbagai aspek yang harus dikuasai Kepala Sekolah

Dasar adalah sebagai berikut :

Page 37: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

28

a. Aspek Kepribadian Yang Kuat

b. Aspek Kemampuan Mengenal Anak Buah

c. Aspek Pemahaman terhadap Visi dan Misi Sekolah

d. Aspek Kemampuan mengambil keputusan

e. Aspek Kemampuan Komunikasi

6. Pembaharu (Inovator)

Sebagai pembaharu, Kepala Sekolah harus berfikir dinamis, Peka terhadap segala

perubahan yang terjadi di masyarakat yang terjadi di masyarakat, Kepala Sekolah

harus adaptif terhadap perubahan yang terjadi, sehingga mampu menyesuaikan

dengan perubahan – perubahan tersebut. Dimungkinkan Kepala Sekolah menjadi

pemimpin dalam Pembaharuan tersebut berbagai aspek yang harus dikuasai

Kepala Sekolah Dasar adalah sebagai berikut :

a. Aspek kemampuan mencari/menemukan gagasan baru.

b. Aspek kemampuan melakukan pembaharuan di Sekolah

7. Pengerak (Motivator)

Sebagai penggerak, Kepala Sekolah memiliki teknik yang cukup untuk dapat

menggerakan dan memberikan motivasi kepada guru dan staf, agar mereka dapat

dan mampu melakukan kegiatan dalam rangka mencapai tujuan sekolah secara

efektif dan efisien. Berbagai aspek yang harus dikuasai Kepala SD adalah sebagai

berikut :

a. Aspek kemampuan mengatur lingkungan kerja (Fisik)

b. Aspek kemampuan mengatur suasana kerja (non fisik)

c. Aspek kemampuan menerapkan prinsip penghargaan dan hukuman

4. Tipe Kepemimpinan Kepala Sekolah

Dalam melaksanakan fungsi-fungsi kepemimpinan, akan berlanghsung

aktivitas kepemimpinan. Apabila aktivitas tersebut dipilah-pilih, akan terlihat

gaya kepemimpinan dengan polanya masing-masing. Gaya kepemimpinan

Page 38: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

29

tersebut merupakan dasar dalam mengklasifikasikan tipe kepemimpinan. Gaya

kepemimpinan memiliki tiga pola dasar:, yaitu:

▪ Gaya kepemimpinan yang berpola pada pelaksanaan tugas.

▪ Gaya kepemimpinan yang berpola pada pelaksanaan hubungan kerja

▪ Gaya kepemimpinan yang berpola pada kepentingan hasil yang dicapai

Berdasarkan tiga pola dasar tersebut terbentuk prilaku kepemimpinan yang

berwujud pada kategori kepemimpinan yang terdiri dari tiga tipe pokok

kepemimpinan menurut Veitzal Rival , yaitu:

1. Tipe Kepemimpinan Otoriter

Tipe kepemimpinan ini menempatkan kekuasaan ditangan satu orang.

Pemimpin bertindak sebagai penguasa tunggal. Kedudukan dan tugas anak

buah semata-mata hanya sebagai pelaksana keputusan, perintah, dan bahkan

kehendak pemimpin. Pemimpin memandang dirinya lebih dalam segala hal,

dibandingkan dengan bawahanya. Kemampuan bawahan selalu dipandang

rendah, sehingga dianggap tidak mampu berbuat sesuatu tanpa diperintahkan.

2. Tipe Kepemimpinan Kendali Bebas

Tipe kepemimpinan ini merupakan kelebihan dari tipe kepemimpinan

otoriter. Pemimpin berkedudukan sebagai symbol. Kepemimpinan dijalankan

dengan memberikan kebebasan penuh pada orang yang dipimpin dalam

mengambil keputusan dan melakukan kegiatan menurut kehendak dan

kepentingan masing-masing, baik secra perorangan maupun kelompok-

kelompok kecil. Pemimpin hanya memfungsikan dirinya sebagai penasehat.

3. Tipe Kepemimpinan Demokratis

Tipe kepemimpinan ini menempatkan manusia sebagai factor utama dan

terpenting dalam setiap kelompok/organisasi. Pemimpin memandang dan

menempatkan orang-orang yang dipimpinnya sebagai subjek yang memiliki

kepribadian dengan berbagai aspeknya, seperti: dirinya juga, kemauan,

kehendak, kemampuan, buah pikiran, pendapat kreativitas, inisiatif yang

berbeda-beda dan dihargai disalurkan secara wajar.

Tipe pemimpin ini berusaha untuk memanfaatkan setiap orang yang

dipimpin. Kepemimpinan demokratis adalah kepemimpinan yang aktif, dinamis,

Page 39: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

30

dan terarah. Kepemimpinan tipe ini adalah mengammbil keputusan sangat

mementingkan musyawarah, yang diwujudkan pada setiap jenjang dan di dalam

unit masing-masing.28

Sementara Kartini Kartono menambahkan tipe-tipe kepemimpinan antara

lain:

1. Tipe Kharismatik

Tipe pemimpin ini memiliki kekuatan energi, daya tarik dan pembawa yang

luar biasa untuk mempengaruhi orang lain, sehingga ia mempunyai pengikut

yang sangat besar jumlahnya dan pegawai-pegawai yang bias dipercaya. Tipe

ini banyak memiliki inspirasi, keberanian dan berkeyakinan teguh pada

pendirian sendiri. Totalitas kepribadian pemimpin ini memancarkan pengaruh

dan daya tarik yang teramat besar.

2. Tipe Peternalistic

Tipe kepemimpinan kebapakan, dengan sifat-sifat antara lain sebagai berikut:

a. menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak/belum dewasa, atau

anak sendiri yang perlu dikembangkan

b. bersikap terlalu melindungi

c. jarang memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengambil

keputusan sendiri.

d. tidak pernah memberikankesempatan kepada bawahan untuk berinisiatif.

e. tidak pernah memberikan kesempatan kepada bawahan untuk

mengembangkan imajinasinya dan daya kreatifitas mereka sendiri.

Dari berbagai uraian dapat disimpulkan bahwa dari berbagai macam tipe

ataupun gaya kepemimpina yang akan dipimpin, tipe ataupun gaya kepemimpina

yang akan digunakan oleh seorang pemimpin harus disesuaikan dengan situasinya

sehingga akan menghasilkan kepemimpinan yang efektif.

28 Veitzal Rivai, Kepemimpinan Dan Organisasi…hal, 56-58

Page 40: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

31

C. Kerangka Berfikir

Dalam kegiatan belajar mengajar kinerja guru sangatlah penting guna

menghasilkan lulusan yang berkualitas. Oleh karena itu, dibutuhkan usaha yang

sungguh-sungguh dari para guru agar kinerja mereka maksimal dalam mendidik

siswa.

Kinerja guru disekolah ditentukan oleh dua faktor yaitu faktor internal dan

eksternal. Faktor internal ini berkaitan dengan individu guru itu sendiri, seperti

kemampuan mengajar, pengetahuan yang luas, kemampuan memotivasi diri dan

siswa. Sedangkan faktor eksternal berhubungan dengan kondisi lingkungan

tempat guru mengajar, seperti hubungan dengan teman seprofesi, suasana yang

kondusif, kebijakan dari pimpinan dalam lembaga pendidikan yaitu kepala

sekolah.

Kepemimpinan kepala sekolah merupakan kemampuan dari seorang

kepala sekolah dalam mempengaruhi dan menggerakan bawahan dalam suatu

organisasi atau lembaga pendidikan guna mencapai kegiatan sekolah. Seorang

pemimpin mengelola dan menjalankan proses kegiatan bukanlah suatu pekerjaan

yang mudah dan ini sangat membutuhikan keahlian yang tinggi. Tuntutan lain dari

seorang kepala sekolah sebagai pemimpin selain harus memiliki kualifikasi

pribadi yang baik, memiliki pengetahuan dan keterampilan profesional seperti

mampu membuat rencana yang rasional dan matang, mampu memberikan

pengarahan dan motivasi kepada guru. Mampu mengambil keputusan dan

menjalin komunikasi yang baik, juga mampu menciptakan suasana kerja yang

kondusif yang memungkinkan setiap guru dan pegawai dapat menjalankan tugas

dan fingsinya dari pelayanan siswa.

Pemimpin yang dapat menciptakan suasana nyaman dalam organisasi

disekolah akan mendorong kinerja yang baik bagi para anggotanya, yaitu para

guru. Dengan demikian kepemimpinan dari kepala sekolah sangat menentukan

kinerja guru disekolah.

Dengan kata lain kepemimpinan yang baik dari kepala sekolah akan

mendorong guru untuk meningkatkan kinerjanya. Sehingga, akan meningkatkan

kinerja guru dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai tenaga

Page 41: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

32

didik. Begitu juga sebaliknya, jika kepemimpinan kepala sekolah buruk, maka

kinerja guru akan rendah. Peran kepala sekolah dalam mewujudkan kinerja guru

sangatlah besar, mengingat dengan kepemimpinan yang baik. Kepala sekolah

diharapkan mampu mempengruhi dan menggerakan para guru guna meningkatkan

kinerjanya.

D. Pengujian Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan suatu gambaran awal dari masalah yang diperoleh

atau jawaban sementara dari permasalahan yang perlu dibuktikan kebenarannya

melalui penelitian. Dari pokok yang penulis uraikan sebelumnya, maka penulis

membuat hipotesis sebagai berikut: “Terdapat hubungan yang positif dan

signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru”. Maka hasil

uji hipotesis dapat diperoleh sebagai berikut:

Ho = tidak ada hubungan antara variable X (kepemimpinan kepala sekolah)

dengan variable Y (kinerja guru).

Ha = ada hubungan antara variable X (kepemimpinan kepala sekolah) dengan

variable Y (kinerja guru).

Page 42: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

33

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat yang penulis jadikan objek dalam penelitian ini berlokasi di MTs

Negri 8 JAKARTA sedangkan waktu penelitian direncanakan mulai pada bulan

Juni s/d bulan agustus 2013

Jadwal Kegiatan Penelitian dan Penyelesaian

No Kegiatan Waktu

1

2

3

Persiapan

a. Menentukan objek penelitian

b. Menyusun perangkat / instrumen

penelitian

Pelaksanaan

a. Penyebaran perangkat /

instrumen penelitian

b. Pengumpulan perangkat /

instrumen penelitian (data

01 Juni 2013

26 Juni 2013

1 Juli 2013

25 Agustus 2013

27 Agustus 2013

Page 43: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

34

penelitian)

c. Pengolahan data

Penyelesaian

a. Pengolahan laporan

b. Penyelesaian akhir

Pengambilan bukti surat penelitian

dari sekolah

5 September 2013

15 Oktober 2013

28 Oktober 2013

12 Februari 2014

B. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang di jabarkan di atas, maka tujuan

penelitian yang hendak dicapai adalah:

1. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan, kepemimpinan kepala sekolah

dengan kinerja guru di MTs N 8 Jakarta.

2. Untuk mengetahui usaha yang dilakukan kepala sekolah dalam memberikan

motivasi kinerja guru

C. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi kuantitatif,

karena penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keadaan yang dihadapi

sekarang. Metode penelitian kuantitatif digunakan untuk berupaya memecahkan

atau menjawab permasalahan yang dihadapi pada situasi sekarang, maka dengan

metode ini konsekuensi penulis harus mampu menganalisa data yang terhimpun

sehingga pada kesimpulan yang logis dan realitas, di samping itu penggunaan

metode ini pun diarahkan pada usaha usaha mengambarkan atau menuliskan serta

menjelaskan besar kecilnya korelasi kepemimpinan kepala sekolah (variabel X)

dengan kinerja guru (variabel Y).

Page 44: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

35

D. Variabel Penelitian

Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian

suatu penelitian.1 Adapun variabel dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel kepemimpinan kepala sekolah di simbolkan dengan huruf X.

2. Variabel kinerja guru disimbolkan dengan huruf Y.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini

berbentuk kuisioner. Untuk memberikan balasan yang jelas dalam penyusunan

instrumen berikut ini dikemukakan definsi konspetual dan definisi operasional

setiap variabel yang digunakan.

1. Variabel kepemimpinan kepala sekolah (Variabel X)

a. Definisi konsep

Kepemimpinan kepala sekolah merupakan segi atau proses mempengaruhi

orang lain sedemikian rupa sehingga mereka mau melakukan usaha atau

keinginan untuk bekerja dalam rangka perumusan tujuan atau pencapaian

tujuan sekolah dalam satu rumpun yang sama.

b. Definisi operasional

Kepemimpinan kepala sekolah adalah kemampuan dan keterampilan yang

dimiliki kepala sekolah untuk dapat melaksanakan manajemen seperti

perencanaan, pengorganisasian, memimpin dan mengendalikan di sekolah.

Adapun indikator dari variabel ini meliputi:

(1) merencanakan.

(2) mengorganisasikan.

(3) memimpin, dan

(4) mengendalikan.

1Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka

Cipta, 1996), Cet. Ke-10, h. 99

Page 45: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

36

2.Kisi-kisi Instrument Kepemimpinan Kepala Sekolah

Sebelum membuat angket pada variabel kepemimpinan kepala sekolah ini

dan menyebarkannya, maka terlebih dahulu dibuatkan kisi-kisi berdasarkan pada

indikator yang ada.

Konsep akhir untuk variabel iklim kerja sekolah meliputi 30 butir dan

rincian seperti tertera pada tabel berikut:

Tabel 3.1

Kisi-Kisi Instrumen Variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah

Variabel Indikator Butir Soal

Kepemimpinan

Kepala Sekolah

1. Mempengaruhi terhadap

bawahan

2. menggerakkan bawahan.

3. Memberikan pujian dan

hukuman (rewards and

punishment).

4. Merumuskan dan menjalankan

visi-misi organisasi.

5. Mendorong semangat kerja

bawahan

6.Berkepribadian yang dapat

diteladani

1,2, 3, 4, 5, 6, 7

8, 9, 10, 11,

12,13

14, 15, 16, 17

18, 19, 20, 21,22

23,24,25, 26

27, 28, 29, 30

Page 46: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

37

Skala yang digunakan dalam variabel kepemimpinan kepala sekolah yaitu

dengan skala Likert. Kuisioner pendapatan menyediakan empat alternatif jawaban

yakni:

1) Selalu

2) Sering

3) Kadang-kadang

4) Pernah

5) Tidak pernah

Karena datanya bersifat kuantitatif, untuk menganalisanya jawaban

kuisioner diberi skor 5,4,3,2,1 untuk pertanyaan positif, sedangkan 1,2,3,4,5 untuk

pernyataan yang bersifat negatif.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut:

Table.3.2

Skala Penilaian

No. Alternatif Jawaban Bobot Skor(+) Bobot Skor(-)

1. Selalu 5 1

2. Sering 4 2

3. Kadang-kadang 3 3

4. Pernah 2 4

5. Tidak pernah 1 5

3. Variabel kinerja guru (Variabel Y)

a. Definisi konsep

Kinerja guru merupakan hasil dari fungsi pekerjaan atau kegiatan

tertentu yang di dalamnya terdiri dari tiga aspek yaitu: Kejelasan tugas

atau pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya; Kejelasan hasil yang

diharapkan dari suatu pekerjaan atau fungsi: Kejelasan waktu yang

Page 47: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

38

diperlukan untuk menyelesikan suatu pekerjaan agar hasil yang diharapkan

dapat terwujud.

b. Definisi operasional

kinerja guru secara oprasional adalah hasil kerja guru dalam melaksanakan

tugasnya dalam mengelola pembelajaran, mempersiapkan bahan ajar,

media pengajaran, dan pelaksaan evaluasi dalam mengajar dan mendidik

siswa untuk sekolah.

4. Kisi-kisi Instrument Kinerja Guru (Variabel Y)

Sebelum membuat angket pada variabel kepuasan kerja guru ini dan

menyebarkannya, maka terlebih dahulu dibuatkan kisi-kisi berdasarkan pada

indicator yang ada.

Konsep akhir untuk variabel kepuasan kerja guru meliputi 30 butir dan

rincian seperti tertera pada tabel berikut:

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Instrumen Variabel Kinerja Guru

Variabel Indikator Butir Soal

Kinerja Guru 1. Kemampuan membuat

administrasi pelaksanaan

pembelajaran

1, 2, 3, 4, 5, 6

2. Kemampuan melaksanakan proses

pembelajaran.

7, 8 9, 10, 11, 12,

13

3. Kemampuan mengelola kelas. 14, 15, 16, 17,

4. Kemampuan melakukan evaluasi

5. Kemampuan bekerja sama dengan

rekan kerja.

18, 19, 20, 21, 22

23, 24, 25

6. Kemampuan mengembangkan

profesi.

26, 27, 28, 29, 30

Page 48: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

39

Skala yang digunakan dalam variabel kinerja guru yaitu dengan skala

likert. Kuisioner pendapatan menyediakan empat alternatif jawaban yakni:

1) Selalu

2) Sering

3) Kadang-kadang

4) Pernah

5) Tidak pernah

Karena datanya yang diperoleh bersifat kuantitatif, untuk menganalisanya

jawaban kuisioner diberi skor 5,4,3,2,1 untuk pertanyaan positif, sedangkan

1,2,3,4,5 untuk pernyataan yang bersifat negatif.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel.3.4

Skala Penilaian

No. Alternatif Jawaban Bobot Skor(+) Bobot Skor(-)

1. Selalu 5 1

2. Sering 4 2

3. Kadang-kadang 3 3

4. Pernah 2 4

5. Tidak pernah 1 5

F. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Adapun populasi di dalam penelitian ini adalah semua guru yang ada di

MTs N 8 Jakarta yang berjumlah 30 orang.

2. Sampel

Dalam penelitian ini penulis mengambil seluruh populasi sebagai sampel.

Page 49: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

40

Penelitian korelasi tidak memerlukan sampel yang besar. Diasumsikan

jika ada pertama, maka akan merupakan bukti bahwa sampel yang

digunakan adalah mewakili populasi yang kita selidiki dan instrumen

yang digunakan dapat dipercaya dan sahih.

Adapun pengambilan sampel penelitian ini dilakukan dengan cara sampel

bertujuan atau purposive sample. Sampel bertujuan ini dilakukan dengan

cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah

tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Adapun tujuan yang

dimaksud adalah untuk mengetahui secara langsung korelasi

kepemimpinan kepala sekolah dalam memotivasi kerja guru di MTs N 8

Jakarta.

G. Teknik Pengumpulan Data

Data adalah hasil pencatatan penelitian baik yang berupa fakta ataupun

angka. Didalam pengumpulan data sangat dibutuhkan adanya teknik yang tepat

dan relevan dengan jenis data yang ingin dicari. Adapun diperlukan dalam

penulisan ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi, adalah suatu tekhnik yang dilakukan dengan cara mengadakan

pengamatan pada objek yang diteliti secara seksama serta melakukan

pencatatan secara sistematis. Dalam melakukan obervasi, penulis

melakukannya dengan cara mengamati lingkungan sekolah dan mencatat

apabila ada hal-hal yang dianggap penting dalam melakukan penelitian ini.

2. Angket

Metode angket dalam penelitian ini, penulis lakukan untuk mengetahui

tanggapan guru terhadap kepemimpinan kepala sekolah sekaligus untuk

mengetahui kinerja para guru tersebut.

Adapun angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket langsung

yang bersifat tertutup dengan menggunakan Skala Liker.

Page 50: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

41

H. Teknik Analisa Data

Teknik analisa data merupakan suatu cara yang di gunakan untuk

menguraikan keterangan-keterangan atau data-data yang diperoleh agar data-data

tersebut dapat dipahami, bukan saja oleh orang sang mengumpulkan data. akan

tetapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui hasil dari penelitian itu.

Regresi sederhana (hubungan konsep antara satu variable dengan variable

lainnya.

r =

[ ( )– ] –

Keterangan:

rxy : Angka Indeks Korelasi “r” product moment

N : Number of Cases

x1x : Jumlah hasil perkalian antara skor x dan y

x1 : Jumlah seluruh skor x

x : Jumlah skor x

Kegiatan selanjutnya adalah langkah perhitungan terhadap data- data yang

sudah diberikan skor. dengan menggunakan rumus “r” product moment untuk

mencari titik nilai korelasi antara variabel kepemimpinan kepala sekolah dan

variabel kinerja guru.

Adapun rumus “r” product moment tersebut ad alah sebagai berikut:

rxy =

– –

Keterangan:

rxy : Angka Indeks Korelasi “r” product moment

N : Number of Cases

xy : Jumlah hasil perkalian antara skor x dan y

Page 51: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

42

x : Jumlah keseluruhan skor x

y : Jumlah keseluruhan skor y

I. Teknik interpretasi data

Untuk menginterpretasikan hasil analisa data langkah-langkahnya ialah

sebagai berikut:

a. Memberikan interpretasi terhadap angka indeks korelasi "r" product moment.

Terhadap angka indeks korelasi yang telah diperoleh dan perhitungan dapat

diberikan penafsiran tertentu. Dalam hubungan ini ada 2 macam cara yang

penulis tempuh yaitu: (1) interpretasi terhadap angka indeks korelasi "r"

product moment yang lelah dilakukan dengan cara kasar atau sederhana, dan

(2) interpretasi dengan terlebih dahulu berkonsultasi pada nilai "r" product

moment.

1) Memberikan inierpretasi angka indeks korelasi “r" product moment, secara

kasar (sederhana). Dalam memberikan interpretasi dengan cara ini. penulis

mempergunakan pedoman atau ancar- ancar sebagai berikut:

Tabel 3.5

Interpretasi Data

Besar "r"product

moment (rxy)

Interpretasi

0.00 - 0.20 Antara variabel X dan variabel Y memang terdapat korelasi

akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau sangat rendah

sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap tidak ada

korelasi di antara variabel X dan variabel Y)

0.20 - 0.40 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang

lemah atau rendah

0.40 - 0.70 Antara variabel X dan variabel Y memang terdapat korelasi

yang sedang atau cukupan

0.70 -0.90 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang

Page 52: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

43

kuat atau tinggi

0.90- 1.00 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang

sangat kuat atau sangat tinggi

2) Interpretasi dengan terlebih dahulu berkonsultasi pada nilai "r'"

product moment.

Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

a) Merumuskan hipotesa allernatif (Ha) dan Hipotesa nihil (Hc)

b) Menguji kebenaran atau kepalsuan dari hipotesa yang lelah

diajukan dengan jalan membandingkan besarnya "r" yang telah

diperoleh dalam perhitungan atau "r" observisi (ro) dengan

besarnya "r" yang tercantum dalam tabel nilai "r", dengan

terlebih dahulu mencari derajat bebasnya (db) atau degree of

freedomnya (df) yang rumusnya sebagai berikut:

df=N-nr

Dimana:

df : degrees of freedom (derajat bebas)

N : Number of cases (responden)

nr : banyaknya variabel yang dikorelasikan (2)

df =N-nr

= 30 - 2

= 28

Dengan diperoleh (db) alau (df) maka dapal dicari besarnya '”r" yang

tercantum dalam tabel nilai "r" product moment, baik pada taraf signifikan 5%

maupun pada taraf signifikan 1%.

Page 53: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

44

Jika (ro) sama dengan atau lebih besar dari (rt). maka (Ha) diterima atau

disetujui alau terbukti kebenarannya. Berarti memang benar antan variabel X dan

variabel Y terdapat hubungan positif yang signifikan. Sebaliknya, jika (Но) tidak

disetujui atau tidak diterima atau tidak terbukti kebenarannya. Ini berarti bahwa

(Но) yang mengatakan tidak adanva hubungan antara variabel X dan variabel Y

itu salah. Sebaliknya jika (ro) lebih kecil dari (rt) maka (Ha) ditolak dan (Но)

diterima.

Page 54: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum MTs N 8 Jakarta

1. Sejarah MTs N 8 Jakarta

Pada tanggal 18 April tahun 1972, Presiden Soeharto mengeluarkan

Keputusan Presiden No. 34 tahun 1972 tentang “ Tanggung-Jawab Fungsional

Pendidikan dan Latihan.” Dua tahun berikutnya, Keppres itu dipertegas dengan

Instruksi Presiden No. 15 tahun 1974 yang mengatur realisasinya. Bagi

Departemen Agama yang mengelola pendidikan Islam, termasuk madrasah.

Dalam Tap MPRS No. 27 tahun 1966 dinyatakan bahwa agama merupakan salah

satu unsur mutlak dalam pencapaian tujuan Nasional. Selain itu, dalam Tap

MPRS No. 2 tahun 1960 ditegaskan bahwa madrasah adalah lembaga pendidikan

otonom di bawah pengawasan Menteri Agama.

Berdasarkan ketentuan ini, maka Departemen Agama sebagai

penyelenggara pendidikan madrasah tidak saja yang bersifat keagamaan dan

umum, tetapi juga yang bersifat kejuruan. Dengan Keppres No. 34 tahun 1972 dan

Inpres No. 15 tahun 1974 itu, penyelenggaran umum dan kejuruan menjadi

sepenuhnya berada di bawah tanggung jawab Departemen Pendidikan dan

Page 55: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

46

Kebudayaan. Secara implisit ketentuan ini mengharuskan penyelenggaraan

pendidikan madrasah yang telah menggunakan kurikulum nasional kepada

kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Sejalan dengan upaya meningkatkan mutu pendidikan madrasah inilah,

maka pada tanggal 24 Maret 1975 dikeluarkan kebijakan berupa Surat Keputusan

Bersama (SKB) 3 Menteri yang ditandatangani oleh Menteri Agama (Prof. Dr.

Mukti Ali), Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Letjen. TNI Dr. Teuku Syarif

Thayeb) dan Menteri Dalam Negeri (Jend. TNI Purn. Amir Machmud).

Atas Dasar inilah momentum perubahan status Pendidikan Guru Agama 4

Tahun di Jakarta Barat (skrg, SMU Al-Huda) diarahkan untuk menyesuaikan diri

menjadi Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri 8 Jakarta Barat didasarkan SK.

Menteri Agama RI No. 16, 17 dan 48/1978 pada tanggal 16 Maret 1978. Maka

kelas 1, 2 dan 3 PGAN

Tahun berubah menjadi MTs. Negeri 8 Jakarta. Tepatnya hari Jumat, 29

Juni 1979 secara resmi diperingati sebagai hari lahirnya MTs. Negeri 8 Jakarta.

Pada tahun 1984, MTs N 8 membangun kelas jauh yang berlokasi di Kalimati dan

Kresek. Tahun 1994, Kelas-kelas jauh tersebut dinegerikan. Kelas Jauh yang

berlokasi di Kresek menjadi MTsN 8, sedangkan yang di Jelambar menjadi MTsN

10, dan yang berlokasi di Kalimati menjadi MTsN 11.

Pada tahun 2005-2009, sehubungan dengan pembangunan gedung MTs N

8 yang lebih berkualitas. MTs N 8 merelokasi diri dan menempati gedung

sementara di kawasan Semanan hingga membuka kembali membangun kelas jauh

Page 56: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

47

(Gedung B). Pada Tahun 2010, Kelas Jauh MTs N 8 tersebut dinegerikan dan

sekarang menjadi MTs N 40 Jakarta.

Berdasarkan SKB tiga mentri (Mentri Pendidikan dan Kebudayaan, Mentri

Agama, dan Mentri Dalam Negri) tanggal 24 maret tahun 1975 dan SK. Mentri

Agama No. 15, 16, 17 tahun 1978 tentang status perubahan dari PGA 4 tahun

Cengkareng menjadi Madrasah Stanawiyah Negeri 8 Cengkareng dengan masa

pendidikan selama 3 tahun. 29 Juni 1978 adalah hari lahir MTs N 8 Jakarta

Pada Tahun 1984, MTs N 8 Membangun kelas jauh yang berlokasi di

Kalimati dan Kresek. Tahun 1994, kelas-kelas jauh tersebut dinegerikan. Kelas

jauh yang berlokasi di Kresek menjadi MTs N 8, sedangkan yang di Jelambar

menjadi MTs 10, dan yang di Kalimati menjadi MTs N 11.

2. Biodata Kepala Sekolah MTs N 8 Jakarta

IDENTITAS KEPALA SEKOLAH

a. Nama : Drs. H. A. MAWARDI, MM

1. NIP : 19631001 198803 1005

2. Tempat Lahir : TANGERANG

3. Tanggal Lahir : 1 OKTOBER 1963

b. Alamat Rumah

1. Jalan : Pufan NO.40 RT.005/08

2. Kelurahan : Pondok Pinang

3. Kecamatan : Kebayoran Lama

4. Kota : Jakarta Selatan

c. Status Kepegawaian

1. PNS / Non PNS : PNS

2. TMT CPNS : 1 Maret 1988

3. Golongan Terakhir : IV-B

Page 57: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

48

d. TMT Gol. Terakhir : April 2009

1. Jabatan : Guru

2. Tugas Tambahan : Kepala Madrasah

3. JENIS GURU : Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

4. Jumlah Jam Mengajar : 26 JAM

5. Tempat Tugas : MTSN. 8 JAKARTA

6. Alamat Tempat Tugas : Jl. Seruni Komp. KPR BTN Kresek Indah

Duri Kosambi Cengkareng Jakarta Barat

Telp. : 021-5451883

e. NUPTK : 2333 7416 4320 0063

f. Sertifikasi (Sudah/Belum) : Sudah

g. Mapel : Bahasa Indonesia

h. Lulus Tahun : 2007

i. No. NRG : 0217 3538 2004

j. TMT PPJG : -

k. Pendidikan Terakhir

1. Jenjang Pendidikan : S2

2. Fakultas : Manajemen

3. Jurusan : Manajemen SDM

4. Tahun Lulus : 2000

3. Visi dan Misi

VISI

Berprestasi, Islami dan Populis

MISI

1. Meningkatkan profesionalisme tenaga pendidik dan kependidikan

2. Mengaplikasikan pendekatan pembelajaran contextual, teaching dan

learning

3. Menciptakan suasana pembelajaran aktif, inovatif,a kreatif, efektif dan

menyenangkan

Page 58: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

49

4. Mengembangkan model-model pembelajaran yang berbasis IT

5. Mengembangkan proses belajar mengajar bernuansa islami

6. Menjadikan agama islam sebagai ruh dan sumber nilai pengembangan

madrasah

7. Menjalin kerjasama dengan masyarakat, lingkungan dan instansi yang

concern terhadap masalah

8. Menjadikan orang tua peserta didik dan masyarakat sebagai mitra

4. Struktur Organisasi

a. Struktur organisasi pada MTs. N 8 Jakarta sebagai berikut:

1. Kepala Madrasah

2. Komite Madrasah

3. Kepala Urusan Tata Usaha

4. Waka Bid. Kurikulum

5. Waka Bid.Kesiswaan

6. Waka Bid. Sarana Dan Prasarana

7. Waka Bid. Pengembangan Mutu

8. Koordinator / Pembina

9. Wali Kelas

10. Guru Mata Pelajaran

Page 59: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

50

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI

KMA 28/2013

b. Keterangan Koordinator/Pembina

1. Koordinator Perpustakaan

2. Koordinator Lab. Bahasa

3. Koordinator Lab. Ipa

4. Koordinator Lab. Komputer

5. Koordinator Mgmp

6. Koordinator Ekskul

7. Koordinator Keagamaan

8. Koordinator Bk

Kepala Madrasah

Komite Madrasah

Kepala Urusan Tata Usaha

Tata Usaha

Wakil Kepala KESISWAAN

Wakil Kepala PENG.MUTU

Wakil Kepala KURIKULUM

Wakil Kepala SARANA &

PRASARANA

Guru Mata Pelajaran

Koordinator/ Pembina

Wali Kelas

Peserta Didik

Page 60: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

51

c. Penjelasan Struktur Organisasi

1. Kepala Madrasah

a) Kepala madrasah adalah seorang yang ditujuk , diangkat, dan

diberhentikan oleh instansi yang berwenang

b) Masa jabatan kepala madrasah disesuaikan dengan peraturan yang

berlaku dalam lingkungan Departemen Agama (lihat keputusan Dirjen

Bimbingan Islam tentang Pedoman Pengangkatan Kamad No. E/101

tahun 2001)

c) Kepala Madrasah bekerja sesuai dengan amanat dan tugas dari Kanwil

Depag DKI Jakarta

d) Kepala Madrasah harus melaksanakan program kerja yang telah

diputuskan dalam raker MTsN. 8

e) Kinerja Kepala Madrasah berada di bawah tanggung jawab Kepala

Bidang MAPENDA KANWIL KEMENAG DKI Jakarta

f) Secara strktural Kepala MadrasahTsanawiyah bertanggung jawab

kepada Kepala KANDEPAG dan secara teknis dan edukatif di bawah

KASI MAPENDA

g) Secara moral Kepala Madrasah bertanggung jawab kepada guru,

karyawan dan komite MTsN 8

h) Kepala Madrasah dapat mengambil kebijakan –kebijakan yang

dipandang perlu dalam meningkatkan mutu/kualitas MTsN.8

i) Untuk memperlancar tugas-tugasnya, Kepala Madrasah dibantu oleh

tiga orang wakil Kepala dan satu orang Kepala Tata Usaha

j) Kepala Madrasah bukan jabatan structural melainkan guru yang

mendapat tugas tambahan sebagai Kepala Madrasah

Page 61: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

52

2. Komite Madrasah

a. Pengertian komite madrasah adalah sebuah lembaga permusyawaratan

madrasah terdiri dari wakil para guru, wakil orang tua didik, tokoh

pendidik, tokoh masyarakat yang bertanggung jawab menetapkan

kebijakan madrasah

b. Komite madrasah ditunjuk melalui pemilihan oleh perwakilan orang

tua peserta didik

c. Kebijakan yang ditetapkan komite madarasah harus berdasarkan

keputusan yang disepakati oleh seluruh pengurus komite madrasah

yang terpilih

d. Masa jabatan komite madrasah satu periode yaitu tiga tahun

e. Pengurus komite adalah orang-orang yang mau berkerja keras, peduli

terhadap dunia pendidikan dan berjiwa sosial yang tinggi

f. Komite madrasah merupakan badan yang bersifat mandiri dan tidak

mempunyai hubungan hierarkis dengan madrasah maupun lembaga

pemerintah lainnya, tetapi tetap sebagai mitra yang harus saling

bekerja sama sejalan dengan konsep manajemen berbasis sekolah

(MBS)

g. Tujuan dibentuknya komite madrasah sebagai suatu organisasi

masyarakat madrasah adalah sebagai berikut:

Mewadahi dan menyalurkan aspirasi dan prakarsa masyarakat

dalam melahirkan kebijakan operasional dan program pendidikan

di stuan pendidikan

Meningkatkan tanggung jawab dan peran serta masyarakat dalam

penyelenggaraan dan pelayanan pendidikan

Menciptakan suasana dan kondisi transparan, akuntabel dan

demokratis dalam penyelenggaraan dan pelayanan pendidikan

bermutu

Page 62: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

53

Adapun peran yang dijalankan komite madrasah adalah sebagai

berikut.

Pemberi pertimbangan (advisory agency) dalam penentuan dan

pelaksanaan kebijakan pendidikan di satuan pendidikan

Pendukung (supporting agency) , baik yang berwujud financial,

pemikiran maupun tenaga dalam penyelenggaraan pendidikan

Pengontrol (controlling agency) dalama rangka transparansi dan

akuntabilitas penyelenggaraan dan pelaksanaan pendidikan di

satuan pendidikan

Mediator antara MTsN 8 dengan orang tua murid dan masyarakat

untuk kelancaran pelaksanaan pendidikan

3. Kepala Urusan Tata Usaha

a. Kepala Urusan Tata Usaha (Kaur TU) adalah seorang yang

ditunjuk,diangkat dan diberhentikan oleh lembaga atau instansi yang

berwenang

b. Kepala Urusan Tata Usaha adalah pejabat eselon V.a yang ditunjuk

oleh Menteri Agama yang di SK-kan oleh KANWIL KEMENAG

Provinsi DKI

c. Masa jabatan Kaur TU disesuaikan dengan ketentuan dan peraturan

yang berlaku dalam lembaga terkait

d. Untuk kelancaran tugas-tugasnya Kaur TU dibantu oleh staf Tata

Usaha

e. Bertanggung jawab terhadap urusan Kehumasan dan Staf Tata Usaha

f. Bertanggung jawab terhadap kelancaran pelayanan administrasi umum,

kepegawaian, keuangan, sarana, dan prasarana.

Page 63: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

54

4. Wakil kepala madrasah (wakamad)

Tugas wakil kepala madrasah :

a) Wakil kepala madrasah dipilih langsung melalui rapat dewan guru dan

disahkan oleh kepala madrasah

b) Wakil kepala madrasah harus memenuhi kreteria sebagai berikut:

Sehat jasmani dan rohani

Mampu membaca dan menulis al qur’an

Pendidikan minimal sarjana (S1)

Pengalaman mengajar sekurang-kurangnya lima tahun di MTsN 8

Mampu bekerja sama dengan pimpinan, pengawas, komite serta

warga madrasah

Pangkat/Gol IIIc

c) Wakil kepala madrasah terdiri dari :

Wakil kepala bidang (wakabid) kurikulum

Wakil kepala bidang (wakabid) kesiswaan

Wakil kepala bidang (wakabid) sarana dan prasarana

Wakil kepala bidang (wakabid) pengembang mutu

d) Masa jabatan wakil kepala madrasah tiga tahun

e) Masa jabatan maksimal dua periode

f) Apabila belum habis masa jabatan para wakil melakukan pelanggaran

atau dinilai kurang cakap dan kurang mampu malaksanakan tugas,

sehingga mengganggu kelancaran pendidikan, ketenangan dan

kenyamanan, maka surat keputusan (SK) pengangkatan dapat ditinjau

kembali, dengan mengeluarkan SK pemberhentian dan digantikan oleh

pejabat yang melaksanakan tugas(PYMT) yang ditunjuk langsung oleh

kepala madrasah.

Page 64: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

55

5. Jumlah Guru

a. Jumlah Guru dan Status

Sebagai penunjang kelancaran kegiatan pembelajaran, perlu didukung oleh

tenaga pengajar yang kompeten dan sesuai dengan bidangnya. Adapun tenaga

pengajar yang terdapat di MTs. Negeri 8 Jakarta berjumlah 37 orang guru, dengan

bentuk iklim organisasi terbuka dan familiar sehingga keadaan guru MTs. Negeri

8 Jakarta adalah baik, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel. 4.1

Jumlah guru Tetap MTs. Negeri 8 Jakarta

Tahun Pelajaran 2013/2014

No NAMA GURU/BIDANG STATUS

1. Drs. H. A. Mawardi, MM Bahasa Indonesia PNS

2. Suridi, S.Pd.I Bhs. Arab PNS

3. Dra. Asmawiyah Bahasa Indonesia PNS

4. Dra. Tuti Sutianah IPA PNS

5. Dra. Rina Nova Bahasa Inggris PNS

6. Sri Suwanti, M.Pd Matematika PNS

7. Drs. Achmad Damiri Qur’an Hadits PNS

8. Drs. Sahidin Bahasa Indonesia PNS

9. Hj. Titi Sumartini, S.Ag Aqidah .Akhlak PNS

10. Ahmad Baihaki, S.Pd Bahasa Indonesia PNS

11. Hj. Basnah, S.Ag Bahasa Arab PNS

12. Nur Afnidar, S.Pd Matematika PNS

13. Estri Atutwuri H, S.Pd IPS PNS

14. Hj. Ika Faiqah, S.Pd. I. Akhlak/SKI PNS

15. Lilis Komariyah, S.Pd Matematika PNS

16. Nur Alamsyah, S.Pd IPS/PKn PNS

17. Rudy Hartono, S.Pd Bahasa Inggris PNS

Page 65: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

56

18. Jainudin, S.Pd PKn PNS

19. Drs. Amsari IPS PNS

20. Diah Elisa Fy, S. Pd MTK/IPA PNS

21. Kholillullah, S. Pd Penjaskes PNS

22. Indah Kusuma Dewi, S Pd Hafalan Qur’an PNS

23. Dasahri. M.Pd PKn/IPS PNS

24. Habibillah, S. Kom TIK PNS

25. Heni, S Pd B. Inggris PNS

26. Siti Umiyati, S. Pd B. Inggris PNS

27. Evi Lutfiah, S.Pd IPA PNS

28. Trisakti Ayu Kusuma BK PNS

29. Sugiyardi, Mm BK PNS

30. Dra. Arifatun M. SBK PNS

Status PNS semua guru yang ada pada MTs N 8 Jakarta tersebut,

menjadikan guru fokus dalam sekolah tersebut dan tidak bisa mengajar ke lain

tempat sehingga dapat menjalankan tugas-tugas profesinya secara baik serta dapat

meningkatkan kinerjanya dalam mengajar secara optimal.

6. Jumlah Siswa

Jumlah siswa MTs. Negeri 8 Jakarta Tahun Pelajaran 2013-2014

berjumlah 425 siswa, dengan perincian diantaranya kelas, VII, VIII, dan IX.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table berikut:

Page 66: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

57

Tabel. 4.2

Jumlah Siswa Tahun Pelajaran 2013-2014

Data Kelas Jumlah

Rombel Jumlah Siswa

Laki-laki Perempuan Jumlah

Kelas VII 6 88 68 156

Kelas VIII 6 78 78 156

Kelas IX 5 65 75 140

7. Keadaan Sarana dan Prasarana

Dalam suatu lembaga pendidikan formal maupun nonformal, sarana dan

prasarana berperan penting dalam proses belajar mengajar, karena sarana dan

prasarana merupakan kebutuhan primer bagi lembaga pendidikan, bahkan sarana

dan prasarana merupakan salah satu dari komponen proses belajar mengajar yang

turut menentukan tercapainya tujuan pendidikan.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, maka penulis dapat kemukakan

mengenai sarana dan prsarana yang ada di MTs. Negeri 8 Jakarta, sebagai berikut:

Tabel. 4.3

Keadaan Sarana dan Prasarana

No. Ruangan Jumlah Ket.

1. Ruang Belajar 20 Baik

2. Ruang Guru 3 Baik

3. Ruang Kepala Sekolah 1 Baik

4. Ruang Tata Usaha 1 Baik

5. Ruang Perpustakaan 1 Baik

6. Ruang Serba Guna 1 Baik

Page 67: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

58

7. Ruang BK/ BP 1 Baik

8. Ruang UKS/ PMR 1 Baik

9. Ruang Kesenian 1 Baik

10. Ruang Osis/ Pramuka 1 Baik

11. Ruang Laboratorium 1 Baik

12. Ruang Komputer 2 Baik

13. Ruang Ibadah/ Masjid 1 Baik

14. Pos Satpam 1 Baik

15. Kantin/ Koperasi Sekolah 1 Baik

16. WC Guru/ Kepala Sekolah 2 Baik

17. WC Siswa 2 Baik

Guru merupakan faktor penentu yang sangat dominan dalam pendidikan

pada umumnya, karena guru memegang peranan dalam proses pembelajaran, di

mana proses pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan secara

keseluruhan Dengan keadaan sarana dan prasarana yang baik akan menjadikan

keberhasilan kinerja guru dalam meningkatkan kualitas mengajar.

B. Deskripsi Data Hasil Penelitian

Langkah awal dalam menganalisa data adalah memberi nilai terhadap

jawaban angket mengenai kepemimpinan kepala sekolah ( Variabel X ) dan

kinerja guru ( Variabel Y ). Setiap responden menjawab angket tersebut dan

ketika terkumpul kemudian penulis memberikan skor pada tiap-tiap jawaban

angket.

Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh kepemimpinan kepala sekolah

terhadap kinerja guru. penulis melakukan analisa data secara kuantitatif. Dalam

penelitian ini data kuantitatif dari variabel kepemimpinan kepala sekolah penulis

peroleh dari hasil isian angket sejumlah 30 guru MTs Negri 8 JAKARTA. Jumlah

seluruh isian pertanyaan adalah 30 buah.

Jumlah pertanyaan dalam bentuk angket untuk variabel kepemimpinan

kepala sekolah adalah 30, sehingga skor terendah dari keseluruhan jawaban adalah

30. dan skor tertinggi adalah 150. Sedangkan untuk Variabel kinerja guru

Page 68: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

59

sebanyak 30, sehingga skor terendah dari keseluruhan jawaban adalah 15 dan skor

tertinggi adalah 150.

Untuk mempermudah proses analisis data penulis kemudian menyamakan

penulisan skala antara dua variabel tersebut ke dalam skala 1 - 100

Sebelum langkah perhitungan data dari dua variabel dilaksanakan, terlebih

dahulu rkan penulis kemukakan kriteria dari angka-angka yang ditunjukkan oleh

masing-masing variabel dengan berdasarkan kepada skor tertinggi dan skor

terendah yang dicapai oleh kedua variabel tersebut, sebagai berikut:

a. Untuk variabel kepemimpinan kepala sekolah:

1) Skor 121 - 150 menunjukkan kepala sekolah mempunyai tingkat

kepemimpinan yang sangat tinggi/maksimum.

2) Skor 91 - 120 menunjukkan kepala sekolah mempunyai tingkat

kepemimpinan yang tinggi.

3) Skor 61 - 90 menunjukkan kepala sekolah mempunyai tingkat

kepemimpinan yang sedang.

4) Skor 31 - 60 menunjukkan kepala sekolah mempunyai tingkat

kepemimpinan yang rendah.

5) Skor 1 - 30 menunjukkan kepala sekolah mempunyai tingkat

kepemimpinan yang amal rendah,

b. Untuk-variabel kinerja guru:

1) Skor 121 - 150 Baik sekali

2) Skor 91 - 120 Baik

3) Skor 61 - 90 Cukup

4) Skor 31 - 60 Kurang

5) Skor 1 - 30 Sangat kurang

Untuk menyajikan data yang telah penulis peroleh melalui penelitian

dengan menyebarkan angket, penulis sajikan data tersebut dalam bentuk tabel skor

hasil pengisian. Berikut ini paparan mengenai skor masing-masing variabel:

Page 69: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

60

Tabel. 4.4

Skor hasil pengisian angket dari guru mengenai kepemimpinan kepala

No. Subjek (X) Skor No. Subjek (X) Skor

1 140 16 146

2 147 17 149

3 148 18 140

4 136 19 I45

5 141 20 145

6 137 21 137

7 137 22 146

8 131 23 145

9 124 24 136

10 124 25 147

11 118 26 148

12 133 27 139

13 143 28 140

14 172 29 143

15 142 30 144

= 4198

Tabel di atas memberikan informasi mengenai hasil рengisian angket guru

mengenai kepemimpinan kepala sekolah. Berikutnya penulis menyajikan tabel

skor hasil pengisian angket dari guru mengenai kinerja guru mereka. Berikut ini

adalah tabelnya:

Tabel. 4.5

Skor hasil pengisian angket dari guru mengenai kinerja guru

No. Subjek (X) Skor No. Subjek (X) Skor

1 141 16 142

2 142 17 144

Page 70: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

61

3 144 18 137

4 139 19 139

5 138 20 140

6 13.7 21 138

7 137 22 139

8 136 23 140

9 132 24 142

10 134 25 142

11 128 26 140

12 142 27 139

13 146 28 138

14 144 29 143

15 142 30 141

= 4186

C. Analisis Data

Setelah penulis mengolah data dan mengklasifikasikannya ke dalam

bentuk tabel, langkah yang penting selanjutnya yaitu menganalisa data

sebagaimana yang lelah penulis ungkapkan sebelumnya, bahwa dalam penelitian

ini penulis menggunakan teknik analisis korelasi product moment dengan

melakukan analisa korelatif dari hasil 2 (dua) angket yang disebarkan mengenai

kepemimpinan kepala sekolah sebagai variabel (X) terhadap kinerja guru guru

sebagai variabel (Y) nya.

Tahap-tahap perhitungannya adalah sebagai berikut:

a. Menentukan skor responden yaitu hasil pengisian 2 (dua) angket oleh guru

mengenai kepemimpinan kepala sekolah dan juga nilai kinerja guru oleh guru:

Data ini diolah penulis berdasarkan hasil penelitian.

Page 71: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

62

Tabel. 4.6

Hasil skor responden Terhadap Angket Kepemimpinan Kepala Sekolah dan

kinerja Guru

No.

Respon

Skor

kepemimpinan

Kepala

Sekolah (X)

Skor

Kinerja

Guru (Y)

No.

Respon

Skor

kepemimpinan

Kepala

Sekolah (X)

Skor

Kinerja

Guru (Y)

1 140 141 16 146 142

2 147 142 17 149 144

3 148 144 18 140 137

4 136 139 19 45 139

5 141 138 20 145 140

6 137 137 21 137 138

7 137 137 22 146 139

8 131 136 23 145 140

9 124 132 24 136 142

10 124 134 25 147 142

1 I 118 128 26 148 14

12 133 142 27 139 139

13 143 146 28 140 138

14 147 144 29 143 143

15 142 142 30 144 141

X = 4198 Y = 4186

b. Membuat perhitungan yang terdiri dari 6 (enam) kolom sebagai berikut:

Kolom 1 : Subjek (Responden)

Kolom 2 : Skor variabel X

Kolom 3 : Skor variabel Y

Page 72: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

63

Kolom 4 : Hasil kuadrat variabel X yaitu X2 (dijumlahkan)

Kolom 5 : Hasil kuadrat variabel Y yaitu Y2 (dijumlahkan)

Kolom 6 : Hasil perkalian skor variabel X dan variabel Y atau XY.

Tabel. 4.7

Tabel Perhitungan

No.

Responden

X Y X2 Y2 XY

1 140 141 19600 19881 19740

2 147 142 21609 20164 20874

3 148 144 21904 20736 21312

4 136 139 18496 19321 18904

5 141 138 19881 19044 19458

6 137 137 18769 18769 18769

7 137 137 18769 18769 18769

8 131 136 171-61 18496 17816

9 124 132 15376 17424 16368

10 124 134 15376 19044 16616

11 118 128 13924 16384 15104

12 133 142 17689 20164 18886

13 143 146 20449 21316 20878

14 147 144 21609 20736 21168

15 142 142 20164 20164 20164

16 146 142 21316 20164 20732

17 149 144 22201 20736 21456

18 140 137 19600 18769 19180

19 145 139 21025 19321 20155

20 145 140 21025 19600 20300

21 137 138 18769 19041 18906

22 146 139 21316 19321 20294

Page 73: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

64

23 145 140 21025 19600 20300

24 136 142 18496 20164 19312

25 147 142 21609 20164 20874

26 148 140 21904 19600 20720

27 139 139 19321 19321 19321

28 140 138 19600 19044 19320

29 143 143 20449 20449 20449

30 144 I4l 20736 19881 20304

Y 4198 4186 589168 585590 586449

3. Mencari angka korelasi

Setelah menentukan hasil perhitungan. maka untuk selanjutnya mencari

angka korelasi yang signifikan antara variabel X dan Y dengan menggunakan

rumus koefisien product moment sebagai berikut:

rxy = Y)²(-²X)²(-²

))((

YNXN

YXXYN

= }(4186) - 585590){(30x }(4198 - 589168 x {(30

86)(4198).(41 - 586449) x (30

22

= 17522596)} -(17567700 17623204) -{(17675040

17572828 - 17593470

= (45104) (51836)

20642

= 2338010944

20642

= 48352.9827

20642

= 0.4269

Page 74: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

65

D. Interpretasi Hasil Penelitian

Selanjutnya, berdasarkan analisa yang lelah dilakukan dan dan hasil

perhitungan sebelumnya dapat dijelaskan bahwa angka korelasi yang didapatkan

antara variabel X yaitu kepemimpinan kepala sekolah dan variabel Y yaitu

kinerja guru, hasilnya tidak bertanda negatif, berarti terdapat korelasi yang positif

di antara variabel-variabel tersebut.

Dalam hal ini, kepemimpinan kepala sekolah memiliki hubungan atau

korelasi, yang bersifat positif terhadap kinerja guru. Dari hasil yang didapat

besarnya korelasi antara variabel tersebut adalah sebesar 0. 4269, menunjukkan

adanya korelasi yang bersilat positif. Namun, walaupun korelasinya

bersifat positif tapi termasuk korelasi, yang sedang atau cukup dikarenakan

dengan melihat harga r hitung 0,4269 maka interpretasinya ke dalam kelompok-

kelompok antara 0.400 - 0.700 kategori mi termasuk korelasi, yang sedang alau

cukup.

Bila diinterpretasikan dengan menggunakan tabel nilai “r” pada taraf

signifikasi 5 % diperoleh r, = 0.361. Harga r hitung jauh lebih besar dan pada r.

(0.4269 > 0.361). Berarti dari hasil perhitungan untuk menguji hipotesis

didapatkan bahwa Но dengan menyatakan tidak adanya pengaruh kepemimpinan

kepala sekolah terhadap kinerja guru ditolak, karena koefisien korelasi r hitung

jauh lebih besar daripada rt. dan Ha yang menyatakan adanya pengaruh kepala

sekolah terhadap kinerja guru diterima.

Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa “pada taraf signifikan 5%,

ada pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru”.

E. Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini tidak sepenuhnya pada tingkat

kebenaran secara mutlak dikerenakan keterbatasan-keterbatasan dan masih banyak

terdapat kekurangan-kekurangan yang secara tidak langsung berpengaruh

terhadap hasil penelitian ini.

Page 75: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

66

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan mengenai korelasi kepemimpinan

kepala sekolah terhadap kinerja guru di MTs N 8 Jakarta dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut

1. Hasil pengujian hubungan antara kepemimpinan kepala sekolah terhadap

kinerja guru dengan mengggunakan rumus product moment terdapat kolerasi

sedang atau cukup. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil hitung rxy yakni

sebesar 0.4269 dan dapat dilihat dari interpretasi secara kasar atau sederhana

angkat 0. 4269 berada pada ancar-ancar 0.40-0.70 ini berarti bahwa terdapat

korelasi sedang atau cukup antara kepemimpinan kepala sekolah terhadap

motivasi kerja guru.

2. Kepala sekolah MTs N 8 Jakarta dalam memotivasi kinerja guru untuk

meningkatkan kerja mereka dalam mengajar adalah dengan memberikan

semangat yang tinggi dan mengikutsertakan para guru dalam pelatihan-

pelatihan untuk meningkatkan profesionalisme guru.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja guru di antaranya adalah dengan

memberikan penghargaan kepada guru-guru yang berprestasi, mendengarkan

aspirasi mereka, mengikutsertakan dalam berbagai pelatihan.

Page 76: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

67

B. Saran-saran

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa:

1. Perlu adanya perhatian dan kepala sekolah terhadap para guru dalam rangka

untuk meningkatkan kinerja guru.

2. Perlu adanya pertalian dari pihak sekolah untuk lebih mengembangkan lagi

Sumber Daya Manusia (SDM) dalam hal ini adalah para guru di MTs N 8

Jakarta hingga dapat meningkatkan kinerja guru

3. Perlu adanya dukungan, baik dan pemerintah maupun masyaraka, dalam

memajukan pendidikan. Partisipasi tersebut bisa berupa bantuan moril dan

materil.

Page 77: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

DAFTAR PUSTAKA

Admodiwiro, Mnajemen Pendidikan Indonesia, Jakarta: PT Ardadizya Jaya, 2000

Bahri Djamarah, Guru Dan Anak Didik Dalam Interaks Edukatif, Jakarta: rineka

cipta, 2005

Burhanuddin, Analisis Administrasi Manajemen Dan Kepemimpinan Pendidikan,

Jakarta: Bumi Aksara, 1994

Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia

(Jakarta: Balai Pustaka, 1993) ed. Kedua

Depdiknas, 2005. Pembinaan Profesionalisme Tenaga pengajar (Pengembangan

Profesionalisme Guru). Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan dasar dan

Menengah Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama Depdiknas

Durawat, Bursa Lembar dan Sukarto. Pengantar Kepemimpinan Pendidikan,

Jakarta: Badan Penerbit Alda

E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, Bandung: Rosda Karya, 2004

Subagio

Gunawan,. Administrasi Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Kartini Kartono, Pemimpin Dan Kepemimpinan, Jakarta:Rajawali,1991

Mahdhi, Jamal, Menjadi Pemimpin Yang Efektif dan Berpengaruh, Bandung:

2001. PT.Syaamil Cipta Media.

Miftah Toha, Perilaku Organisasi Konsep dan Aplikasinya, Jakarta:PT Raja

Grafindo Persada, 2003

Muh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, Bandung: Remaja Rosdakarya,

1990

Mulyasa, Menjadi kepala Sekolah Profesional, bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2005

Ngalim Purwanto, Administrasi dan supervisi pendidikan, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya 2004

Pidarta 1999. Pemikiran tentang Supervisi Pendidikan. Jakarta: PT. Bina Aksara

Pandji Anoraga, Psikologi Kerja, Jakarta: Rineka Cipta, 1992

Page 78: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

Slemato. 1995. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Edisi Revisi.

Jakarta: PT. Rineka Cipta

Soekarto Indrafachrudi, Bagaimana Memimpin Sekolah yang Efektif, (Jakarta:

Ghalia Indonesia, 2006)

Sondang P. Sinaga, Manajemen Personalia Daya Manusia, Jakarta: Bumi Aksara,

2008

Sri Wahyuni, Pemimpin dan Kepemimpinan (makalah), Jakarta: Fakultas Ilmu

Sosial Dan Politik Universitas Nasional 2003

Suhani, Pengaruh Supervisi Pendidikan Terhadap Guru di LABSCHOOL. Jakarta,

Skripsi FIP UNJ, Tahun 2007

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta:

Rineka Cipta, 1996)

Sulistyorini, 2001. Hubungan antara Keterampilan Manajerial Kepala Sekolah

dan Iklim Organisasi dengan Kinerja Guru. Ilmu Pendidikan

Tempe, A. Dale., 1992. Kinerja. Jakarta : PT. Gramedia Asri Media’

T. Hani Handoko, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia,

Yogyakarta: BPFE

Veitzal Rivai, Kepemimpinan dan Prilaku Organisasi, Jakarta:PT Raja Grafindo

persada

Wahjosumijo, Kepemimpinan kepala, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007

Wijaya, C. Dan Rusyan A.T, 1994. Kemampuan Dasar Guru dalam Proses

Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Page 79: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 80: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

TABEL UJI RE,FERENSISKRIPSI HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH

DENGAN KINERJA GURU(Studi di MTs.N 8 Jakarta)

No.No.

FootnoteBuku Referensi/Ruj u kan

Halaman

Skripsi

Halaman

Referensi

Paraf

Pembimbing

BAB I

I 1

Ngalim Purwanto, Administr as idan supervis i pendidikan,

Bandung: PT Remaja

Ro s dakary a20 0 4,hal3 I -3 8

J 31-38

22

Mulyasa, Menjadi kepala Sekolah

Pr ofe s i onal, bandung: PTRemaj a Ro sdakary a,200 5,hal,I 59

a-)

/r59

3aJ

Mahdhi, Jamal,Menjadi

Pemirnpin Yang Efedf dan

B e r p e n gar uh,B andurrg : 2 0 0 1 . PT.

Syaamil Cipta Media.Hal.3

4 aJ I

-=J

BAB II

4 4Gunawan, 1996. AdministrasiSekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

7('l

5 5

Wijaya, C. Dan Rusyan A.T,1994. Kemampuan Dasar Guru

dalam Proses Belajar Mengajar.

Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

7

6 6

Pidarta 1999. Pemikiran tentang

Sup ervi s i P e ndi di knn. J akarta:

PT. Bina Aksara.9

7 7

Depdiknas, 2005. Pembinaan

P r ofe s i onal i s me T enaga

p e n gaj ar (P enge mb an gan

P r ofe s i o nal i s m e G ur u) . J akarta:

Direktorat Jenderal Pendidikan

dasar dan Menengah Direktorat

Pendidikan Lanj utan Pertama

Depdiknas

10 Artikel

\

8 8

Slemato. 1995. Belajar dan

Faktor-faktor yang

memp e ngaruhiny a. Edisi Revisi.

10

Page 81: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

Jakarta: PT. Rineka Cipta A

9 9

Sulistyorini, 200 I . Hubun ganant ar a Ke t e r ampil an Manaj er ialKepala Sekolah dan lklimOrganisasi dengan Kinerja Guru.Ilmu Pendidikan: 28 (l) 62-70

l2 62-70

10 10

Tempe, A. Dale., 1992. Kinerja.Jakarta: PT. Gramedia AsriMedia

I2

11 l1

Departemen Pendidikan Dan

Kebudayaa n, Kamus Be sarBahasa Indonesia (Jakarta: BalaiPustaka, 1993) ed. Kedua, h.503

13 503

t2 I2Wibowo, Manaj emen Kinerj a,

Jakarta: Rajawali Pers, 2009, ed,

2,hal.1713 T7

13 13

Muh. Uzer Usman, MenjadiGur u P r ofe s i onal, Bandung :

Remaj a Rosdakary a, 1990, haI. 4

l3 4

t4 l4

Syaiful Bahri Djamarah, GuruDan Anak Didik Dalam InteraksEdukatif Jakarta: rineka cipta,2005, hal,31

13 31

15 15

Suhani, Pengaruh Supervisi

Pendidikan Terhadap Guru diLA B SC HO O L. J akarta, SkripsiFIP LINJ, Tahun 2007,hal33-35

15 33-3s

l6 I6Pandji Anoraga, Psikologi Kerjo,

Jakarta: Rineka Cipta, 1992,

hal.60

T6 60

17 T7

Durawat, Bursa Lembar dan

Sukarto. Pengantar

Kepemimpinan P endidikan,

Jakarla: Badan Penerbit Alda,1984

t6

18 t8

Sondang P. Sinaga, ManajemenP ersonalia Daya Manusia,Jakarta Bumi Aksara, 2008, cet15" hal. 227-228

l7 227-228

t9 29S oekarto Indrafachrudi, t8 65 J

Page 82: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

Bagaimana Memimpin Sekolahy an g Efe kt if,Q akafia:GhaliaIndonesia,2006), Cet.2 hal. 65 \

20 20

Sri wahyuni, pemimpin danke p e m i m p i n an (makalah),

Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial DanPolitik Universitas Nasional2003, hal 88

l9 88

2t 21Kartini Kartono, Pemimpin DanKepemimpinan,Jakarta:Ral awali, 1 99 1, hal.49

t9 49

22 22

Ngalim purwanto, Administr as iD an Sup erv i s e p e ndidikan,

Bandung: PT Remaja Rosdakarya

2004.hal.27

20 27

23 z5

Miftah Toha, Perilaku

Organisasi Konsep dan

Aplikasinya, Jakarta:PT Raj a

Grafindo Persada, 2003, hal,262

20 262\

24 24

E. Mulyasa, Menj adiKepalaS e kol ah P r ofe s i onaf Bandung :

Rosda Karya,2004,haI,101,107,115

20101,107,

115

7< 25

Subagio Admodiwiro, Mnaj emen

P e ndi di kan Indone s i a, Jakarta:

PT Ardadizya J aya, 2000, cet,

perlama hal.161

20 161

26 26

Ngalim Purwanto, A dmini s tr a s iDan Supervisi P endidikan,

Bandung:PT Remaja Rosdakarya,

2004, hal,53

21 53

)1 27Wahj osumijo, Kepemimpinan

kepalo, Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2007, hal, 110

22 110

28 28

Y eitzal Rivai, Ke p emimpinan

dan Prilaku Organisasi,

Jakarta:PT Raja Grafindo persada

hal. 53-55

24 s3-55

29 29 Burhanuddin, Analisis

Administrasi Manaj emen Dan25 66-67

Page 83: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

Kepemimpinan P endidikan,Jakarta: Bumi Aksara, l994,hal,66-67

Y eitzal Rivai, Ke p e mimp in anDan Or gani s as i ...hal, 56-5 8

Suharsimi Arikunto, ProsedurP enelitian Suatu P endekatan

Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta,1996), Cet. Ke-10,h.99

Untuk memenuhi validasi skripsi yang berjudul Hubungan Kepemimpinan

Kepala Sekolah Dengan Kinerja Guru, maka perlu pengujian daftar referensi

untuk mengetahui sumber data yang diperoleh.

Drs. Mua'rif SAM. M.PdNrP. 1 9650 7 t7 199 403t00s

J akarta, 27 J anuari 20I 4Dosen Pebimbing Skripsi

Page 84: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

ANGKET KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH

Identitas Responden

1. Mata Pelajaran yang di pegang : ………………………………..

2. Pendidikan terakhir : ………………………………..

Petunjuk pengisian

Bacalah pertanyaaan dibawah ini dan berilah tanda ceklist (√) pada kolom

jawaban sesuai dengan pendapat anda.

Alternatif jawaban yang disediakan adalah sebagai berikut:

SL : Selalu

Sr : Sering P : Pernah

Kd : Kadang-kadang TP : Tidak Pernah

Kepemimpinan Kepala Sekolah

DAFTAR PERNYATAAN

No Pernyataan Pilihan

SL Sr Kd P TP

1. Kepala Sekolah berbicara dengan penuh

wibawa

2. Kepala Sekolah memberi instruksi kepada

bawahan dengan tegas

3. Kepala Sekolah berperilaku baik kepada

bawahan

4. Kepala Sekolah memberi arahan tentang

tugas pokok guru

5. Kepala Sekolah melakukan monitoring

kehadiran guru

6. Kepala Sekolah berupaya melengkapi

sarana-prasarana pembelajaran

7. Kepala Sekolah mengatur pembagian

tugas mengajar guru

8. Kepala Sekolah bertindak mengambil

keputusan dengan cermat

9. Kepala Sekolah menginstruksikan bawahan

Lampiran 1

Page 85: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

agar bekerja tepat waktu

10. Kepala Sekolah menginstruksikan guru agar

memberikan layanan prima kepada siswa

11. Kepala Sekolah menginstruksikan bawahan

agar membuat dan menyelesaikan program

kerja

12. Kepala Sekolah melakukan pembinaan

secara rutin.

13. Kepala Sekolah membagi kewenangan

kepada para wakil kepala sekolah.

14. Kepala Sekolah memberi peringatan kepada

guru yang mangkir mengajar

15. Kepala Sekolah memberi pujian kepada guru

yang membuat administrasi pembelajaran

lengkap

16. Kepala Sekolah menghargai hasil kerja guru

17. Kepala Sekolah memberi pujian kepada guru

yang bekerja dengan giat.

18. Kepala Sekolah merumuskan visi misi

dengan melibatkan warga sekolah.

19. Kepala Sekolah memimpin rapat dengan

arif dan bijaksana.

20. Kepala Sekolah menjalankan visi-misi

sekolah dengan konsisten.

21. Kepala Sekolah mensosialisasikan visi-misi

sekolah ke seluruh warga sekolah.

22. Kepala Sekolah berupaya keras dalam

pencapaian visi-misi sekolah

23. Kepala Sekolah memberi semangat

bawahan untuk melanjutkan jenjang

pendidikan.

24. Kepala Sekolah memberkan perhatian

kepada guru untuk berkembang melalui

diklat

25. Kepala Sekolah merespon ide-ide guru

26. Kepala Sekolah datang ke sekolah lebih

awal.

27. Kepala Sekolah bijaksana dalam

menyelesaikan masalah.

28. Kepala Sekolah tegas dan demokratis dalam

memimpin rapat.

29. Kepala Sekolah tepat waktu dalam memulai

acara rapat.

30. Kepala Sekolah transparan dalam mengelola

keuangan sekolah.

Page 86: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

ANGKET KINERJA GURU

DAFTAR PERNYATAAN

No Pernyataan Pilihan

SL Sr Kd P TP

1. Sqaya membuat Program Tahunan dan Semester.

2. Saya melakukan persiapan materi bahan ajar

dengan baik.

3. Saya membuat analisa tingkat kedalaman materi

pada setiap kompetensi dasar.

4. Saya menganalisis SK dan KD dalam penentuan

alokasi waktu.

5. Saya membuat Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), sebelum KBM berlangsung

6. Saya membuat program remedial dan pengayaan

7. Saya menggunakan metode pembelajaran secara

bervariasi, dalam melaksanakan KBM

8. Saya melayani siswa yang mengalami kesulitan

belajar

9. Saya mengajar menggunakan alat peraga.

10. Saya menggunakan bahasa yang santun saat

KBM berlangsung

11. Saya menguasai materi pembelajaran dengan baik

12. Saya mengajar sesuai dengan latar belakang

pendidikan yang diampu

13. Saya merespon pertanyaan siswadengan baik.

14. Saya bersikap adil terhadap semuasiswa saat

KBM berlangsung

Lampiran 2

Page 87: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

15. Saya bertindak tegas sesuai peraturan saat

mengajar.

16. Saya melakukan pengabsenan sebelum KBM

berlangsung.

17. Saya menunjukkan perhatian terhadap

kebersihan ruang kelas saat KBM berlangsung

18. Saya melakukan evaluasi hasilbelajar

19. Saya memberikan pretest dan posttest

20. Guru membuat soal ulangan sesuai dengan SK dan

KD

21. Saya memberi siswa tugas pekerjaan rumah

22. Saya melakukan remedial teaching

bagi siswa yang belum mencapai nilai minimal

23. Saya menggantikan tugas mengajar rekan kerja

jika di minta oleh kepala sekolah.

24. Saya memelihara kekompakkan dengan rekan

kerja.

25. Guru melakukan konsultasi dengan rekan kerja

tentang perkembangan belajar para siswa

26. Guru membuatkan analisis butir soal pada rekan

kerja yang belum paham

27. Saya menyusun buku bahan ajar.

28. Saya membuat alat peraga atau alat teknologi

tepat guna

29. Saya ikut serta dalam berorganisasi

30. Saya giat dalam mengikuti ajang lomba

kreativitas guru

Page 88: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

HASIL ANGKET KINERJA GURU

NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Jumlah

1 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 141

2 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 142

3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 144

4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 5 139

5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 138

6 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 137

7 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 137

8 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 136

9 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 132

10 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 134

11 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 128

12 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 142

13 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 146

14 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 144

15 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 142

16 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 142

17 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 144

18 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 137

19 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 139

20 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 140

21 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 138

22 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 139

23 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 140

24 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 142

25 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 142

26 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 140

27 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 139

28 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 138

29 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 143

30 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 141

150 144 143 137 137 140 138 138 140 139 133 138 137 140 137 143 137 141 136 137 135 142 134 138 134 137 135 141 134 135 4186

Lam

piran

3

Page 89: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

Hasil Angk Angket Mengenai Kepemimpinan Kepala Sekolah

NO.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Jumlah

1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 140

2 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 147

3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 148

4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 5 136

5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 141

6 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 137

7 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 137

8 4 4 4 4 4 4 3 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 130

9 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 124

10 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 124

11 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 119

12 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 3 4 4 4 3 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 133

13 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 143

14 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 147

15 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 142

16 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 146

17 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 149

18 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 140

19 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 145

20 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 145

21 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 137

22 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 146

23 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 145

24 5 5 5 4 4 3 4 4 4 3 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 136

25 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 147

26 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 148

27 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 139

28 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 140

29 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 143

30 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 144

149 144 142 136 139 141 139 139 141 141 136 137 138 141 138 144 139 142 136 138 139 141 137 140 136 139 139 144 138 145 4198

Lam

piran

4

Page 90: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

Visi dan Misi Satuan Pendidikan

Madrasah Tsanawiah Negeri 8 Jakarta

Tahun Pelajaran 2013-2014

VISI

Berprestasi, Islami dan Populis

MISI

1. Meningkatkan profesionalisme tenaga pendidik dan kependidikan

2. Mengaplikasikan pendekatan pembelajaran contextual, teaching dan

learning

3. Menciptakan suasana pembelajaran aktif, inovatif,a kreatif, efektif dan

menyenangkan

4. Mengembangkan model-model pembelajaran yang berbasis IT

5. Mengembangkan proses belajar mengajar bernuansa islami

6. Menjadikan agama islam sebagai ruh dan sumber nilai pengembangan

madrasah

7. Menjalin kerjasama dengan masyarakat, lingkungan dan instansi yang

concern terhadap masalah

8. Menjadikan orang tua peserta didik dan masyarakat sebagai mitra

Lampiran 5

Page 91: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

Lampiran 6

Page 92: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

Lampiran 7

Page 93: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

:, .a%iwze %

KEMENTERIAN AGAMAUIN JAKARTAFITKJl Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 lndonesia

FORM (FR)

No. Dokumen : FITK-FR-AKD-081

Tgl. Terbit : 1 Maret 2010

No. Revisi: : 01

Hal 1t1

SURAT BIMBINGAN SKRIPSI

Nomor : Un.0 1/F. 1 /I(M .Al 3 / ..........12011Lamp" : -Hal : Bimbingan Skripsi

Tembusan:

1. Dekan FITK2. Mahasiswa ybs.

Saipulloh

1060 r 8200782

KI-Manaj ernen Pendidikan

Xru..HU

B UNG,{N KEPEM IMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN

Jakarta,l 9 Desernber 2012

Kepada Yth.

Drs. H. Mua'rif SAM. M.PdPembirnbing SkripsiFakultas Ilmu Tarbiyah dan KeguruanU IN Syarif HidayatullahJakarta.

As s alamu' alaikwm wtw b.

Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi pembimbing llll(materi/teknis) penulisan skipsi mahasiswa:

Nama

NIM

Jurusan

Semestel

Judul Skripsi

KTNER.TA GURU (STUDI DI MTS. NEGERI B JAKARTA)".

Judrrl tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal 23 November2012 ,

abstraksiloatline terlampir. Saudara dapat melakukan perubahan redaksional pada judul tersebut.

Apabila perubahan substansial dianggap perlu, mohon pernbimbing menghubungi Jurusan

terlebih dahulu,

Birnbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapat diperpanjang

selama 6 (enam) bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan.

Atas perhatian dan kerja santa Saudara, kami ucapkan terima kasili.

ll/as s al amu' al ai ku m w r. w b.

I-Manaj emen Pendi dikan;,;; ,;

w"*-' tfif SAN41 71 99403005

Page 94: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

ffi

KEMENTERIAN AGAMAMADRASAH TSANAWIYAH NEGERI B IAKARTA

(MTs. N B)

Jl. SeruniKomp. BTN Kresek Indah Kel. Duri Kosambi Kec. Cengkareng fakarta Barat 11750E-M@IL : [email protected]

Telp. (021) 545 1883NSM. 121.131.730.001

Faks. [021) 545 1883NPSN.20178153

NomorSifatLamp.

Hal

MTs. 09.4.8ff L.00 t 0, ( t201 4Penting

Pelaksanaan Penelitian

Kepada

Dekan Fakultas llmu Tarbiyah dan KependidikanUnivenitas lslam NegeriJakarta

Assalamu'alaikumWr. Wb

Yang bertandatangan dibawah ini:

Jakarta, 12 F ebruari 2014

Nama

NIP.

PangkaU GolJabatan

Unit Kerja

Dengan ini menerangkan bahwa:

NamaNIM

Jurusan

Semestcir

: Drs. H. A. MAWARDI, MM

:19631001 198803 1 005: Pembina Tk. 1/ lV.B; Kepala Madrasah: MTs NegeriS Cengkareng Jakarta Barat

:SAIPULLOH:16018200782: K1-Manajemen Pendidikan

: lV (empat belas )

Telah melakukan penelitian pada Madrasah Tsanawiyah Negeri 8 Cengkareng Jakarta

Baratdengan Judul"Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Knerja Guru

Studi di Madrasah Tsanawiyah Negeri I Cengkarcng JakartaBaraf.sejak tanggal,20

Agustus s.d. 28 Oktober 2013.

Demikian, Keterangan ini dibuat dengan sebenamya untuk dapat dipergunakan

sebagaimana mestinya.

NrP. 19631001 198803 1 005

Page 95: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

'6(!ll

trl)a

Jl oil(o

\trF{€

mt-{c)N2&

hlrEtn<z*F

lc'o-U)

o

,

- --f--*-

7'

-1

z(5

tllF(nfrlFizlrl.1 LJlraLl4&es93.Soa4

?ff=Fl/4z9<trGz,caEHIn.

aFsz

\-t

Page 96: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24627/3/... · A. Latar Belakang . Pendidikan merupakan salah satu institusi yang berperan

cr)

Oc{:f-?tr)

cgc$(!-)

rooOcoc)@@O)

OOrco(o.o)

/.: I.iol\i

)i

:1i;jl

+';:.:l

.e.l

!qaci(!E3o\l(0E

^A