hubungan kelengkapan fasilitas belajar dengan …

146
HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 8 KABUPATEN MUARO JAMBI SKRIPSI FUTRI AFNIROZZAQQ TM. 161295 PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2020

Upload: others

Post on 22-Nov-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR

DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DI

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI

8 KABUPATEN MUARO JAMBI

SKRIPSI

FUTRI AFNIROZZAQQ

TM. 161295

PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI

2020

Page 2: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

i

HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR

DENGAN HASIL BELAJARMATEMATIKA DI

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI

8 KABUPATEN MUARO JAMBI

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan Pada Program Studi Tadris Matematika

FUTRI AFNIROZZAQQ

TM. 161295

PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI

2020

Page 3: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

ii

Page 4: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

iii

Page 5: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

i

Page 6: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

ii

Page 7: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

iii

PERSEMBAHAN

Alhamdulilahirobbil’alamin, Akhirnya aku sampai ke titik ini, Sepercik keberhasilan

yang engkau hadiahkan pada ku Ya Rabb, Tak henti-hentinya aku mengucapkan syukur

Pada-Mu Serta Shalawat dan salam tetap tercurahkan Kepada Nabi Besar Muhammad

SAW dan para sahabat yang mulia.

Untuk keluarga ku tercinta…

Ku Persembahkan karya kecil ini Untuk belahan jiwa ku bidadari syurgaku yang

tanpamu aku bukanlah siapa-siapa di dunia fana ini Ibundaku tersayang (YUSNIDAR)

Serta orang yang menginjeksikan segala prinsip, edukasi, dan kasih sayang yang

berlimpah dengan wajah datar menyimpan kegelisahan dan perjuangan yang tiada

pernah kenal lelah namun tenang dengan penuh keikhlasan dan kesabaran yang luar

biasa Ayahandaku tersayang (Zul EFFENDI) yang telah memberikan segalanya

untukku. Untuk Kakakku tercinta Widya Zuliyus Mawati, Ariyanto, adikku tersayang

Adjie Rahmansyah, Lutfiyah safitri, Intan Purnama, Wahyu Ricky Saputra Serta

Keluarga Besar Latis dan Khodijahku, ponakan ku yang cantik2 dan ganteng2 terima

kasih atas doa semuanya.

Terimakasih juga Ibu Angkatku Yani Suyani Sahabat Seperjuangan Rafip toga, Ria

Bonita, Ana Islamiah, Izza Azra, Pipin Indriyani, Dita Febriyanti, Juniar Armadila,

Istiqomah dan Kak Hendri Mas’ud yang selalu ada disetiap hari-hariku tiada tara ku

ucapkan atas segala motivasi dan semangatnya hingga detik ini yang telah berpartisipasi

dalam menemaniku hingga skripsi ini terselesaikan dengan baik.

Page 8: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

iv

MOTTO

“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama

kesulitasn ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan),

tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain). Dan hanya kepada Tuhanmulah

engkau berharap.” QS. Al-Insyirah 5-8. (Anonim, Al-Qur’an dan terjemahnya, 1990,

hlm.107).

Page 9: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

v

Page 10: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

vi

Page 11: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

vii

ABSTRAK

Nama : Futri Afnirozzaqq

Jurusan : Tadris Matematika

Judul : Kelengkapan Fasilitas Belajar Dengan Hasil Belajar Matematika.

Penelitian ini membahas Kelengkapan Fasilitas Belajar Dengan Hasil Belajar

Matematika Siswa Sekolah Menegah AtasNegeri 8 Muaro Jambi dalam hal ini hasil

belajar yang diambil merupakan hasil ujian akhir semester genap matematika siswa.

Penelitian ini bertujuan untuk mencari bukti apakah memang benar antara hubungan

kelengkapan fasilitas belajar dan hasil belajar ujian akhir semester genap matematika

siswa terdapat hubungan/korelasi. Teknik pengambilan sampel menggunakan Simple

Random Sampling dengan sampel berjumlah 55 peserta didik. 13 peserta didik kelas X

A, 14 peserta didik kelas X B, 13 peserta didik kelas X C, dan 15 peserta didik kelas X

D. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode survey, dimana peneliti mengisi

lembar observasi (Ceklist) sebanyak 25 butir pernyataan kepada 55 sampel. Analisis

pada penelitian ini menggunakan uji linieritas regresi dan uji Pearson Product Moment.

Dari uji linieritas regresi pada taraf signifikansi 5% diperoleh 1,29 < 1,92 . Karena

𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka 𝐻0 diterima artinya metode regresi berpola linier dan dari hasil

uji Pearson Product Moment pada taraf signifikansi 5% dan 1% diperoleh 0,266 <0,711 > 0,345. Karena 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka 𝐻0 ditolak artinya bahwa terdapat

hubungan yang signifikan kelengkapan fasilitas belajar dan hasil belajar ujian akhir

semester genap matematika siswa.

Kata kunci : Kelengkapan Fasilitas Belajar, Hasil Belajar

Page 12: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

viii

ABSTRACT

Name : Futri Afnirozzaqq

Department : Mathematics Tadris

Title : Complete Learning Facilities With The Results Of Learning

Mathematics.

This study discusses Complete Learning Facilities Of The Family and The Mathematics

Learning Outcomes Of State Senior High School Student Eight Muaro Jambi in this

case the learning outcomes taken are the results of the final mathematics even semester

test for students . This study aims to find evidence of whether there is a true relationship

between complete learning facilities with student mathematics learning outcomes there

is a correlation / correlation. The sampling technique uses Simple Random Sampling

with a sample of 55 students. 13 students of class X A, 14 students in class X B, 13

students in class X C, and 15 X D. The data collection technique was carried out by a

survey method, where the researcher gave 27 items in the form of a questionnaire to 57

samples. The analysis in this study used regression linearity test and Pearson Product

Moment test. From the regression linearity test at the 5% significance level it was

obtained 1,29 < 1,92. Because 𝐹𝑐𝑜𝑢𝑛𝑡 ≤ 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒then 𝐻0is accepted, meaning that the

regression method has a linear pattern and from the results of the Pearson Product

Moment test at the significance level of 5% and 1% it is obtained 0,266 < 0,711 >0,345. Because 𝑡𝑐𝑜𝑢𝑛𝑡 ≥ 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒 , 𝐻0 is rejected, meaning that there is a significant relationship between Complete Learning Facilities and student’ final semester

mathematics exam learning outcomes.

Keywords : Complete Learning Facilities, Learning Outcomes

Page 13: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................. i

NOTA DINAS ............................................................................................................. ii

PENGESAHAN………………………………………………………………………... iv

PERNYATAAN ORISINALITAS ............................................................................ v

PERSEMBAHAN ........................................................................................................ vi

MOTTO ....................................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ................................................................................................. viii

ABSTRAK .................................................................................................................. x

ABSTRACT ................................................................................................................. xi

DAFTAR ISI ................................................................................................................ xii

DAFTAR TABEL........................................................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ....................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................................... 5

C. Pembatasan Masalah .............................................................................. 6

D. Rumusan Masalah .................................................................................. 6

E. Tujuan Penelitian .................................................................................. 6

F. Manfaat Penelitian .................................................................................. 6

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA FIKIR, DAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoritik ................................................................................... 8

B. Studi Relevan ......................................................................................... 21

C. Kerangka Berfikir ................................................................................... 23

D. Hipotesis Penelitian ................................................................................ 24

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................. 25

B. Metode dan Desain Penelitian ................................................................ 25

C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel ............................................. 26

D. Variabel-Variabel dan Perlakuan Penelitian ........................................... 29

E. Instrumen Penelitian ............................................................................... 30

F. Teknik Analisis Data .............................................................................. 35

G. Hipotesis Statistik ................................................................................... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ...................................................................................... 44

B. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................................. 61

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................ 63

B. Saran ...................................................................................................... 64

Page 14: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

x

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 65

LAMPIRAN-LAMPIRAN .......................................................................................... 67

Page 15: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel Tasonomi Bloom.…………....………………..…................. 17

Tabel 3.1 Jumlah Populasi Kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri 8 Muaro

Jambi………………………………....………………..…................. 25

Tabel 3.2 Jumlah Sampel Penelitian…….………………………..………….... 29

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Kelengkapan Fasilitas Belajar…....…............... 32

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Hasil Belejar……………………………….… 34

Tabel 3.5 Tabel Korelasi Positif …….……………………………………….. 42

Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas Populasi………………………..………….…. 44

Tabel 4.2 Hasil Uji Homogenitas Populasi........................................................ 45

Tabel 4.3 Skor Kelengkapan Fasilitas dan Hasil Belajar Matematika……… 45

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Kelengkapan Fasilitas Belajar...….………...... 49

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Nilai Akhir Matematika

Siswa……………………………………………............................... 52

Tabel 4.6 Uji Normalitas Kelengkapan Fasilitas dan Hasil Belajar

Matematika….…………………………………………………...... 55

Tabel 4.7 Uji Homogenitas Status Sosial Ekonomi Keluarga dan Hasil

Belajar Matematika…………………………………........................ 56

Tabel 4.8 Uji Linieritas Kelengkapan Fasilitas Belajar dan Hasil Belajar

Matematika………………………………………………………… 56

Tabel 4.9 Peta korelasi………………………………………………………… 57

Page 16: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir Kelengkapan Fasilitas Belajar Dengan Hasil

Belajar Matematika……………………………………………….... 24

Gambar 3.1 Peta lokasi penelitian ………..………………………………..…..... 25

Gambar 3.2 Paradigma sederhana …………...…………………………..…..….. 26

Gambar 4.1 Poligon Kelengkapan Fasilitas Belajar……...……………………... 49

Gambar 4.2 Poligon Hasil Belajar Matematika Siswa…………………………... 53

Page 17: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Instrumen Pengumpulan Data ………………….…...…………. 68

Lampiran 2 Kisi-Kisi Instrumen Kelengkapan Fasilitas Belajar…………..... 69

Lampiran 3 Angket Instrumen Penelitian …………………………………... 70

Lampiran 4 Uji Normalitas Populasi……………………………................... 75

Lampiran 5 Uji Homogenitas Populasi………………………………..…..... 91

Lampiran 6 Surat Keterangan Validasi Instrumen........................................ 99

Lampiran 7 Uji Normalitas Sampel……..……………………………...….. 101

Lampiran 8 Uji Homogenitas Sampel ……...………………………………. 110

Lampiran 9 Uji Linieritas Regresi Antara Kelengkapan Fasilitas Belajar

(X) Dengan Hasil Belajar Matematika (Y)..…………………. 119

Page 18: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap bangsa memiliki sistem pendidikan nasional. Pendidikan nasional

masing-masing bangsa dijiwai oleh kebudayaannya. Sisitem pendidikan nasional di

indonesia di susun berdasarkan kepada kebudayaan bangsa indonesia dan berdasar

pada pancasila dan UUD 1945. Pendidikan menduduki posisi sentral dalam

pembangunan, karena sasaranya adalah peningkatan kualitas SDM. namun nyatanya

masyarakat memandang pembangunan hanya dalam pembangunan material atau fisik

saja, padahal pembangunan fisik disesuaikan dengan keberhasilan dalam

memperdayakan SDM.

Pendidikan memang diharapkan dapat melahirkan sumber daya manusia yang

berkualitas. Sesuai dengan tujuan pendidikan yang dijelaskan. “Pendidikan adalah

Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran

agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual,keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak

mulia,serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

Sebegitu jauh tujuan pendidikan tersebut, maka secara umum dilatih untuk terampil

mengembangkan penalaran, terutama dalam ilmu pengetahuan”. Anonim (UU RI NO.2

Th 2003).

Pelaku dalam memajukan pendidikan merupakan guru, siswa dan kurikulum.

Kurikulum merupakan pedoman dalam pembelajan yang akan dikembangkan dan

disampiakan oleh guru kepada seluruh siswanya. Pelaksanaan pendidikan didalamnya

terdapat proses belajar mengajar, penyampaian informasi dan komunikasi dan nantinya

akan menghasilkan output. Output yang di hasilkan berupa hasil belajar dan lulusan

SDM yang berkualitas. Proses yang dimaksud adalah proses pembelajaran yang

dilaksanakan di sekolah. Sekolah merupakan jalur pendidikan formal yang mana terdiri

dari tiga jenjang yaitu pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.

Page 19: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

2

Salah satu pendidikan menengah yaitu Sekolah Menengah Atas (SMA).

Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal untuk meningkatkan kualitas

sumber daya dan sebagai tempat berlangsungnya kegiatan pembelajar yang tersusun

secara sistematis, terencana dan terarah. Keberhasilan suatu pembelajaran siswa yang

akan saya teliti berdasarkan hasil Nilai Ulangan Harian Siswa. Hasil Belajar siswa

merupakan gambaran keberhasilan siswa dalam proses belajar. Tinggi rendahnya nilai

dalam hasil belajar sebagai alat untuk mengetahui siswa mengalami perubahan atau

tidak dalam belajar. Pencapaian yang diterima siswa itu berbeda-beda. Hal ini

disebabkan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar.

Hasil belajar merupakan kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik setelah

mendapatkan pengalaman pembelajaran. Sejumlah pengalaman yang diperoleh peserta

didik mencakup ranah kognitif, efektif dan psikomotor. Hasil belajar mempunyai

peranan penting dalam proses belajar mengajar karena akan memberikan informasi

kepada guru tentang kemajuan peserta didik dalam mencapai tujuan belajar melalui

proses belajar mengajar. Penguasaan hasil belajar seseorang dapat dilihat dari

perilakunya, baik perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan ataupun ketrampilan.

Keberhasilan proses belajar seseorang tidak mutlak bergantung di sekolah. Keluarga

sebagai salah satu pusat pendidikan juga ikut memegang peranan penting dalam

menentukan keberhasilan belajar. Ada dua faktor yang mempengaruhi hasil belajar

siswa yaitu faktor intern dan ekstern. Faktor internal terdiri dari : faktor jasmaniah,

psikologi, dan kelelahan misalnya kesehatan, kondisi tubuh, IQ, motivasi, perhatian,

bakat, dan kematangan. Sedangkan faktor eksternal terdiri dari faktor keluarga dan

sekolah. Misalnya faktor orang tua mendidik anak, relasi antar anggota keluarga,

suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, model mengajar, sarana prasarana, dan lain-

lain (Sukmadinata, 2009 : 102-103).

Keberhasilan belajar siswa di pengaruhi oleh beberapa faktor yang berasal dari

guru, siswa, dan kondisi sosial. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari diri

dalam siswa yang meliputi kesahatan, perhatian, intelegensi bakat, minat, motivasi,

gaya belajar dan lain-lain. Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar diri

siswa meliputi lingkungan sekolah, lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat dan

Page 20: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

3

sebagainya. Faktor-faktor diatas ini saling berkaitan dan saling mempengaruhi. Jadi

karena faktor- faktor tersebut muncul siswa yang berperestasi baik, berprestasi rendah

dan gagal. Dalam hal ini guru di harapkan mampu mengatasi siswa yang berprestasi

rendah atau siswa yang mengalami kegagalan dengan berusaha mengetahui dan

mengatasi faktor-faktor yang menghambat hasil belajar siswa, sekarang ini masih

banyak siswa yang belum mencapai batas nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM)

yaitu nilai 75. Banyak faktor yang menyebabkan siswa memperoleh nilai dibawah KKM

antara lain: pertama, perbedaan inteligensi siswa yang satu dengan yang lainnya

sehingga daya tangkap yang diperoleh pun berbeda.

Tabel 1.I Nilai Ujian Formatif.

Mata Pelajaran Matematika Kelas X SMA N 8 Muaro Jambi

Kelas KKM Jumlah

peserta Didik Rata-rata Tingkat Ketuntasan Peserta

Didik

Tuntas Tidak Tuntas

X MIPA1 75 13 62,5 4% 96%

X MIPA2 75 14 70,6206 3% 97%

X MIPA3 75 13 68,5 4% 96%

X MIPA4 75 15 71 3% 97%

Rata-rata nilai UAS kelas XI MTK 6,815515

Berdasarkan dokumentasi di lapangan masih banyak juga siswa-siswi yang tidak

bersemangat dalam belajar dan menerima pelajaran di kelas saat guru memberikan

materi pelajaran dan belum aktif dalam mengerjakan soal latihan maupun tugas yang

diberikan, padahal selama ini sudah ada fasilitas-fasilitas sekolah yang diberikan guna

mendukung sarana prasarana demi kelancaran dalam proses pembelajaran.

Keadaan ekonomi orang tua erat hubungannya dengan kesempatan anak untuk

menikmati pendidikan. Dalam melaksanakan pendidikan diperlukan berbagai sarana

dan prasarana serta biaya yang cukup. Orang yang mempunyai penghasilan yang tinggi

atau keadaan ekonominya baik, tidak akan sulit dalam memenuhi kebutuhan sehari-

Page 21: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

4

hari. Dengan tingkat ekonomi yang demikian, mereka mempunyai kesempatan yang

lebih banyak untuk memberikan kebutuhan anaknya dalam proses belajar yang sedang

dijalaninya. Dengan terpenuhinya kebutuhan itu, akan menumbuhkan semangat anak

untuk belajar, sehingga anak berkonsentrasi dalam belajar. Hal ini memungkinkan anak

akan memperoleh hasil belajar yang lebih baik. Oleh karena itu, orang tua harus mampu

mengarahkan, membantu mengembangkan minat dan bakat sehingga dapat berprestasi

dengan baik. Berbeda dengan orang tua yang keadaan ekonominya rendah cenderung

kurang dapat memenuhi kebutuhan dan fasilitas yang dibutuhkan anak dan dengan

adanya pengelolaan yang kurang tepat dari anak terhadap fasilitas yang terbatas, anak

akan memiliki semangat belajar yang rendah dan tidak reaktif sehingga hasil belajar pun

kurang maksimal.

Secara etimologi fasilitas yang terdiri dari sarana dan prasarana belajar, bahwa

sarana belajar adalah alat langsung untuk mencapai tujuan pendidikan, minsalnya

lokasi/tempat, bangunan dan lain-lain, sedangkan prasarana adalah alat yang tidak

langsung untuk mencapai tujuan pendidikan, minsalnya ruang, buku, perpustakaan,

laboratorium dan sebagainya ( M. Daryanto, 2006: 51).

Sarana dan prasarana pendidikan sama dengan fasilitas atau benda-benda

pendidikan yang siap pakai dalam proses pembelajaran sehingga proses pembelajaran

semakin efektif dan efisien guna membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah

ditetapkan (Gunawan, 1996: 42).

Fasilitas merupakan hal yang mempengaruhi pemilihan metode mengajar,

sehingga lengkap tidaknya fasilitas belajar akan mempengaruhi metode mengajar”.

Selain pemanfaatan fasilitas yang optimal tersebut mampu menunjang keberhasilan

prestasi siswa, ada juga lingkungan belajar yang tidak kalah pentingnya untuk proses

keberhasilan siswa. Lingkungan sangat berperan penting bagi kehidupan makhluk

hidup. Lingkungan juga dapat dimanfaatkan untuk sumber belajar. Lingkungan belajar

merupakan suatu tempat atau suasana (keadaan) yang mempengaruhi proses perubahan

tingkah laku pada manusia, dan segala sesuatu yang ada di alam sekitar yang

mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa. Lingkungan belajar di sini ditekankan

pada lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah (Isnawati: 2016).

Page 22: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

5

Berbagai macam yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa dari berbagai

buku dan sumber yang peneliti baca kepemilikan aset rumah tangga juga berpengaruh

terhadap fasilitas belajar siswa di rumah karena pengertian kepemilikan aset merupakan

kekayaan dalam bentuk barang-barang dimana masih bermanfaat dalam menunjang

ekonominya, aset yang dimiliki tersebut dapat dimanfaatkan guna menunjang

pendidikan anak. Aset tersebut diantaranya adalah tempat tinggal, lahan berupa

sawah/kebun, barang berharga lain seperti perhiasan, alat elektronik, dan kendaraan

pribadi. Dilihat dari hal-hal tersebut, siswa SMA Negeri 8 Muaro Jambi memiliki aset

rumah tangga yang dapat menunjang pendidikannya namun dalam taraf dan status yang

berbeda-beda misalnya ada anak yang tinggal di rumah milik keluarganya sendiri,

namun ada siswa yang menumpang di rumah milik saudaranya yang lain, ada anak yang

menggunakan angkutan umum sebagai alat transportasi ke sekolah dan ada juga anak

yang menggunakan sepeda motor sebagai alat transportasi ke sekolah.

Dari pernyataan diatas penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul “Hubungan Kelengkapan Fasilitas Belajar Dengan Hasil Belajar

Matematika Di Sekolah Menengah Atas Negeri 8 Kabupaten Muaro Jambi”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas adalah :

1. Hasil belajar matematika yang belum mencukupi Kriteria Ketuntasan Maksimal di

Sekolah Menengah Atas 8 Kabupaten Muaro Jambi.

2. Keadaan ekonomi keluarga masih rendah dan belum dapat memenuhi kebutuhan

belajar anaknya yang bersekolah di jenjang Menengah Atas 8 Kabupaten Muaro

Jambi.

3. Kelengkapan Fasilitas Belajar Dari Segi (Pendidikan, Pekerjaan, Pendapatan,

Barang Berharga, dan Jabatan Sosial) Di Sekolah Menengah Atas 8 Kabupaten

Muaro Jambi yang dapat menimbulkan ada hubungan dengan hasil belajar

Matematika.

Page 23: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

6

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang ada, agar masalah yang diteliti lebih jelas

dan fokus maka perlu diadakan pembatasan masalah. Dalam hal ini permasalahan

dibatasi adalah :

1. Populasi pada penelitian ini siswa kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri 8

Kabupaten Muaro Jambi.

2. Kelengkapan Fasilitas Belajar dalam penelitian ini dibatasi pada pendidikan.

D. Rumusan Masalah

1. Berapa Besar Skor Kelengkapan Fasilitas Belajar di Sekolah Menengah Atas

Negeri 8 Muaro Jambi ?

2. Berapa Besar Skor Hasil Belajar di Sekolah Menengah Atas Negeri 8 Muaro

Jambi?

3. Apakah Ada Hubungan Kelengkapan Fasilitas Belajar Dengan Hasil Belajar

Matematika?

E. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengtahui kelengkapan fasilitas belajar di Sekolah Menengah Atas Negeri 8

Muaro Jambi.

2. Untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa kelas X di Sekolah Menengah

Atas Negeri 8 Muaro Jambi.

3. Untuk mengetahui signifikansi hubungan kelengkapan fasilitas belajar dengan

hasil belajar matematika siswa di Sekolah Menengah Atas Negeri 8 Muaro Jambi.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Page 24: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

7

Hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat menambahkan khasanah ilmu

pengetahuan dan sebagai bahan kajian dalam upaya meningkatkan ilmu

pendidikan khususnya di bidang pendidikan matematika.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

Diharapkan dapat mempermudah siswa dalam memahami materi pelajaran yang

dipelajari serta dapat mendorong siswa untuk melakukan perubahan proses belajar

matematika.

b. Bagi Guru

Untuk membantu pendidik dalam menyampaikan materi pecahan

c. Bagi Peniliti

1) Dapat menambah pengetahuan/pengalaman sebagai bekal untuk menjadi guru

matematika professional yang dapat mengembangkan media pelajaran.

2) Mengetahui karakteristik buku sak matematika yang baik untuk guru dan siswa.

Page 25: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

8

BAB II

LANDASAN TEORITIK, KERANGKA BERFIKIR, DAN

PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoritik

1. Kelengkapan Fasilitas Belajar

a. Pengertian Kelengkapan Fasilitas Belajar

Banyak faktor yang mempengaruhi motivasi belajar, salah satu diantara faktor-

faktor tersebut adalah fasilitas belajar. Meskipun fasilitas belajar hanya sebagian kecil

dari faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar, namun keberadaannya tidak

bisa diabaikan begitu saja. Sebab, tanpa adanya fasilitas belajar maka kegiatan belajar

tidak akan terlaksana dengan baik sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Fasilitas

belajar sangat dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran secara formal yang pada

umumnya dilakukan di sekolah. Fasilitas belajar adalah segala sesuatu yang

diperlukan dalam proses belajar mengajar baik secara langsung maupun tidak langsung

sehingga dapat berjalan lancar, efektif dan efisien ( Noviana: 2016).

Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang daan

berlangsung seumur hidup, sejak dia masih bayi hingga ke liang lahat nanti. Salah satu

pertanda bahwa seseorang telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku dalam

dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut baik perubahan yang bersifat

pengetahuan (kognitif) dan keterampilan (psikomotor) maupun uang menyangkut nilai

dan sikap (efektif) (Sadiman: 2).

Fasilitas merupakan alat atau benda pendukung proses belajar mengajar, fungsi

fasilitas belajar secara umum adalah untuk menunjang keperluan belajar siswa dan

dapat menangkap materi pelajaran yang diterima secara baik serta mampu

mempraktekkannya seperti yang diharapkan (Rohmaniyah: 2014).

Page 26: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

9

Fasilitas belajar di sekolah adalah kelengkapan yang seharusnya dimiliki oleh

siswa guna menunjang proses pembelajaran di sekolah sehingga dapat meningkatkan

prestasi belajar, yang terbagi menjadi beberapa sarana yang meliputi ruang kelas yang

nyaman (suhu dan sirkulasi udara yang baik), kursi belajar, buku paket geografi,

atlas/peta/globe, kepemilikan Lembar Kerja Siswa (LKS), buku penunjang lainnya yang

berkaitan dengan geografi dan alat tulis menulis (pulpen, pensil, karet penghapus,

penggaris) yang bisa menunjang kegiatan belajar di sekolah (Ardasir: 2016).

Dari paparan diatas dapat disintesakan bahwa fasilitas belajar merupakan segala

sesuatu yang berkaitan pembelajaran baik bersifat fisik maupun material, dapat

memudahkan atau mendukung terselenggara proses pembelajaran sehingga mencapai

tujuan yang diinginkan.

Pada penelitian ini ada indikator yang mempengaruhi kelengkapan fasilitas

belajar diantaranya pendidikan, jenis pekerjaan, jabatan atau golongan orang tua dan

pendapatan.

b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelengkapan Fasilitas Belajar

a. Tingkat Pendidikan

Pendidikan dapat dipahami sebagai suatu proses seseorang untuk mengetahui,

memahami dan mampu mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari. Seringkali

pendidikan hanya dimaknai sebagai aktivitas yang dilakukan di lingkungan sekolah

saja, padahal pendidikan dapat ditempuh kapanpun dan dimanapun, tidak hanya

terbatas pada lembaga pendidikan formal.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 326), pendidikan adalah

“proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok orang dalam

usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan; proses, cara,

perbuatan mendidik”. Menurut Peter Salim (1995: 353), “pendidikan merupakan proses

pengubahan cara berpikir atau tingkah laku dengan cara pengajaran, penyuluhan dan

latihan, proses mendidik. Pendidikan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah dari

tingkat SD, SMP, SMA atau Perguruan Tinggi”.

Page 27: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

10

Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, jenjang pendidikan formal

terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Pendidikan

dasar berbentuk Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibdidaiyah (MI) atau bentuk lain

yang sederajat serta Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau Madrasah Tsanawiyah

(MTs) atau bentuk lain yang sederajat. Pendidikan menengah berbentk Sekolah

Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) atau bentuk lain yang sederajat. Sedangkan

perguruan tinggi dapat berbentuk akademi, politeknik, sekolah tinggi, institute atau

universitas.

b. Pekerjaan

Penghasilan merupakan suatu hasil kerja yang berupa pendapatan yang diterima

oleh orang tua yang nantinya akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 682), pekerjaan adalah

1) Barang apa yang dilakukan (diperbuat, dikerjakan); tugas kewajiban; hasil

bekerja; perbuatan

2) Pencarian; yang dijadikan pokok penghidupan; sesuatu yang dilakukan

untuk mendapat nafkah

3) Hal bekerjanya sesuatu, berkenaan dengan hasil kerja

Pekerjaan menjadi salah satu faktor dalam menentukan status sosial ekonomi seseorang.

Menurut Peter Salim (1995: 722), pekerjaan adalah:

1) Hal-hal yang diperbuat, dilakukan, diusahakan, atau

dikerjakan; tugas kewajiban

2) Sesuatu yang dapat dikerjakan atau dilakukan atau dijalankan untuk

mendapatkan nafkah

3) Hal-hal yang berkenaan dengan hasil kerja.

Jadi pekerjaan adalah sesuatu yang dilakukan atau dikerjakan untuk

mendapatkan hasil kerja berupa nafkah. Pekerjaan yang dimiliki orang tua dapat

mensejahterakan keluarganya. Melalui pekerjaan tersebut dapat meningkatkan status

sosial seseorang, apabila jenis pekerjaan merupakan pekerjaan yang memiliki

Page 28: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

11

pandangan status sosial yang tinggi.

Menurut Ida Bagoes Mantra (2009: 241) bahwa status pekerjaan dikelompokkan

menjadi :

1) Berusaha sendiri tanpa bantuan orang lain, seperti ;

a) Sopir taksi yang membawa mobil atas resiko sendiri

b) Kuli-kuli di pasar yang tidak mempunyai majikan

2) Berusaha dengan dibantu anggota rumah tangga, buruh tidak tetap seperti:

a) Pengusaha warung yang dibantu keluarga atau dibantu buruh tidak tetap

dan tidak dibayar

b) Petani yang mengusahakan tanah sendiri dengan dibantu anggota

keluarga atau sewaktu-waktu menggunakan buruh tidak tetap

c) Penjaja keliling dengan dibantu keluarga atau dibantu buruh tidak tetap

d) Berusaha dengan buruh tetap, pengusaha yang memperkerjakan buruh

tidak tetap dibayar tanpa memperhatikan ada kegiatan apa tidak

3) Buruh karyawan, seseorang yang bekerja ada orang lain atau instansi

dengan menerima upah berupa uang dan atau barang

4) Pekerja, tanpa menerima upah. Sebagai contoh, anak membantu ibu

berjualan, pekerja keluarga, pekerja bukan keluarga tetapi tidak dibayar.

Dalam analisis pekerjaan menurut status pekerjaan ada hal yang bertujuan

untuk mengetahui status pekerjaan formal dan status pekerjaan informal. Pekerjaan

yang formal diasumsikan pekerjaan yang memiliki produktivitas kerja yang tinggi

dibandingkan dengan pekerjaan formal. Seperti yang dikemukakan oleh Dakir yang

dikutip oleh Rizqie F Pamungkas (2011:12) yang menyatakan bahwa jenis pekerjaan di

Indonesia dapat diklasifikasikan menjadi 5 golongan yaitu:

1) Golongan Pegawai Negeri, merupakan mereka yang telah memenuhi

syarat-syarat yang telah ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang

dan diserahi tugas dalam suatu jabatan Negeri tertentu serta digaji menurut

peraturan perundang- undnagan yang berlaku. Pegawai Negeri dibagi

menjadi dua bagian yaitu a) pegawai negeri yang terdiri dari pegawai

Page 29: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

12

negeri pusat dan daerah dan b) pegaawai negeri lain seperti TNI dan

POLRI

2) Golongan pegawai swasta, merupakan mereka yang bekerja pada instansi

non-pemerintahan atau mereka yang bekerja pada perusahaan-perusahaan

swasta.

3) Golongan pedagang, adalah mereka yang memiliki perusahaan/bidang

usaha yang besar maupun yang kecil

4) Golongan petani, nelayan dan perkebunan merupakaan mereka yang mata

pencahariannya dari hasil bumi atau sumber daya alam yang tersedia di

laut dan di darat. Misalnya hasil bercocok tanam, memancing, dan

berkebun

5) Golongan buruh adalah mereka yang bekerja menjual jasa seperti tukang

becak, tukang bangunan, tukang batu, dan pekerjaan yang berkaitan

dengan jasa mereka.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi jenis pekerjaannya

yang menjadi mata pencahariaan maka semakin tinggi pula penghasilan yang

diperolehnya. Serta semakin tinggi pula tingkat sosial ekonomi dan kedudukan di

masyarakat.

c. Pendapatan

Pendapatan merupakan hasil dari suatu pekerjaan berupa penghasilan atau

pendapatan yang diterima oleh orang tua. Melalui pendapatan ini nantinya akan

digunakan untuk memenuhi kehidupan sehari-hari.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008 : 293), “ pendapat adalah hasil

kerja atau usaha”. Sedangkan menurut Nasution (1987 : 192) menyatakan bahwa

“pendapat adalah arus uang atau barang yang menguntungkan bagi seseorang,

kelompok individu sebuah perusahan atau perekonomian selama beberapa waktu.

Pendapatan berasal dari penjualan jasa-jasa produktif (seperti gaji, bunga, keuntungan,

uang sewa, pendapatan nasional)”. Selain itu, menurut Daidumi Darmawan (1984 :

136) pendapatan diartikan sebagai berikut :

Page 30: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

13

1) Pendapatan berupa uang atau yang ekuivalen (sederajat) dengan uang

selama periode tertentu.

2) Penghasilan

3) seseorang, seperti gaji, bunga, sewa, honorarium

4) Hasil atas investasi

5) Laba/sisa pendapatan setelah dikurangi harga pokok penjualan dan biaya-

biaya lain.

Dari beberapa pendapat di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pendapatan

adalah hasil kerja seseorang yang berupa uang atau barang dari gaji, bunga, keuntungan,

dan sewa. Dalam penelitian ini, pendapatan lebih ditekannya pada pendapatan rata-rata

yang diperoleh orang tua selama satu bulan dari pekerjaan yang digelutinya.

d. Pemilikan Barang Berharga

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 140), “barang adalah benda

umum (segala sesuatu yang berwujud atau berjasad)”. Sedangkan menurut Peter Salim

(1995: 146), “barang adalah semua benda meliputi alat, perabot rumah, perhiasan,

sepeda, mobil, bola dan sebagainya”.

Disamping itu, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 141), “berharga

adalah barang yang bernilai tinggi dan mahal harganya”. Sedangkan pengertian

berharga menurut Peter Salim (1995: 506) adalah “berguna, bermanfaat, mahal, penting

dan tinggi nilainya”.

Dari beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa barang berharga

merupakan benda atau barang yang berwujud yang memiliki guna, penting serta mahal

harganya.

e. Jabatan Sosial

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:554), “jabatan adalah pekerjaan

(tugas) dalam pemerintahan atau organisasi”. Pengertian jabatan menurut Peter Salim

(1995: 586) adalah “pekerjaan, kedudukan dan sebagainya dalam suatu organisasi”.

Sedangkan pengertian sosial menurut Peter Salim (1995: 1454) adalah berkenaan

dengan masyarakat.

Page 31: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

14

Dengan demikian, jabatan sosial merupakan pekerjaan yang mengatur

hubungan atau interaksi dengan masyarakat. Di dalam lingkungan masyarakat

terdapat jabatan gubernur, bupati, camat, lurah, kepala desa, ketua RT/RW atau tokoh

agama. Orang yang memiliki jabatan sosial cenderung lebih dihormati dan dihargai

oleh orang lain serta memiliki pandangan yang luas dalam berhubungan dengan

masyarakat.

Faktor orang tua juga sangat berpengaruh terhadap hasil belajar. Tinggi

rendahnya pendidikan orang tua, besar kecilnya penghasilan, cukup atau kurang

perhatian dan bimbingan orang tua, rukun atau tidaknya kedua orang tua, semuanya

turut dalam mempengaruhi prestasi belajar siswa.

Gerungan (1991: 181) menyatakan bahwa keadaan status sosial ekonomi orang

tua mempunyai peranan terhadap perkembangan anak-anak, adanya perekonomian

yang cukup, lingkungan material yang dihadapi anak di dalam keluarga lebih luas maka

dapat memberikan kesempatan untuk mengembangkan berbagai kecakapan. Hubungan

orang tuanya hidup dalam status sosial ekonomi serba cukup dan kurang mengalami

tekanan-tekanan sehingga orang tua dapat mencurahkan perhatian lebih mendalam

kepada anaknya apabila tidak dipersulit dengan perkara kebutuhan hidup.

Selain itu, Abdullah Ildi (2011:180), mengemukakan bahwa keadaan status

sosial ekonomi keluarga memiliki peranan yang penting terhadap proses perkembangan

anak. Keluarga yang status sosial ekonominya mencukupi menyebabkan lingkungan

materiil yang dihadapi anak akan lebih luas. Anak dapat memiliki kesempatan

mengembangkan kemampuan secara luas atas dukungan ekonomi orang tua.

Sebaliknya keluarga yang memiliki status sosial ekonomi cenderung rendah kurang

dapat mengembangkan kemampuannya secara luas.

Keadaan ekonomi keluarga erat kaitannya dengan belajar seorang individu.

Individu yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya juga

membutuhkan fasilitas belajar seperti ruang belajar, buku, alat belajar dan lain

sebagainya. Fasilitas tersebut hanya dapat terpenuhi jika keluarga mempunyai cukup

uang. Apabila individu hidup dalam keluarga yang miskin, kebutuhan pokok individu

Page 32: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

15

kurang terpenuhi sehingga kesehatan anak terganggu. Akibat yang lain individu selalu

dirundung kesedihan sehingga individu merasa minder dengan teman yang lain, hal ini

tentu akan mengganggu belajar individu. Bahkan, mungkin anak harus bekerja mencari

nafkah sebagai pembantu orang tuanya walaupun sebenarnya belum saatnya untuk

bekerja. Hubungan orang tua hidup dalam status social ekonomi serta cukup dan

kurang mengalami tekanan-takanan fundamental seperti dalam memperoleh nafkah

hidup yang memadai. Orang tua dapat mencurahkan perhatian yang lebih mendalam

kepada pendidikan anaknya apabila ia tidak dengan perkara kebutuhan-kebutuhan

primer kehidupan manusia.

2. Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

Belajar merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan

setiap jenis untuk semua jenjang pendidikan. keberhasilan beljar itu akan tercapai atau

tidaknya pada tujuan pendidikan sangat tergantung pada proses belajar yang dialami

siswa baik disekolah maupun dilingkungan rumah atau keluarganya sendiri. Belajar

adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan

tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu

sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. (Slameto, 2010 : 2).

Sedangkan prestasi belajar itu adalah indikator adanya derajat perubahan

tingkah laku siswa (Oemar Hamalik, 2001 : 159). Dan hasil belajar merupakan hasil

yang ditunjukkan dari suatu interaksi tindakan belajar dan biasanya ditunjukkan dengan

nilai tes yang diberikan guru (Dimyati dan Mudjiono, 2002 : 36).

Dari kedua pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah

sesuatu yang dicapai oleh siswa selama mengikuti proses belajar mengajar di sekolah

sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dan dilakukan pada periode

tertentu. Hasil belajar ditunjukan baik berupa pemberian tes dan juga dengan nilai

ulangan harian atau ujian semester yang berhasil diraih oleh siswa sebagai gambaran

dari daya tangkap dan pemahaman siswa terhadap materi yang telah disampaikan oleh

Page 33: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

16

guru.

Untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan pembelajaran khusus, guru perlu

mengadakan tes formatif pada setiap menyajikan suatu bahasan kepada siswa. Penilaian

formatif ini untuk mengetahui sejauh mana siswa telah menguasai tujuan pembelajaran

khusus yang ingin dicapai. Fungsi penelitian ini adalah untuk memberikan umpan balik

pada guru dalam rangka memperbaiki proses belajar mengajar dan melaksanakan

program remedial bagi siswa yang belum berhasil. Karena itulah, suatu proses belajar

mengajar dinyatakan berhasil apabila hasilnya memenuhi tujuan pembelajaran khusus

dari bahan tersebut.

Matematika merupakan ilmu yang memliki peranan penting dalam dunia

pendidikan. Melalui pembelajaran matematika dapat dikembangkan kemampuan

berpikir kritis, kreatif, sistematis, logis, dan cermat dalam pemecahan masalah. Untuk

mengetahui tentang kemampuan siswa dalam menyerap materi yang disampaikan pada

saat proses belajar dan mengajar maka perlu diadakan evaluasi atau tes hasil belajar.

Ujian akhir semester (UAS) merupakan evaluasi hasil belajar yang sudah

diterima oleh peserta didik. Evaluasi merupakan proses yang menentukan kondisi,

dimana suatu tujuan telah dapat di capai. Arminia juga menjelaskan evaluasi juga

merupakan proses memahami, memberi arti, mendapatkan, dan mengomunikasikan

suatu informasi bagi keperluan pengambilan keputusan. Evaluasi merupakan penilaian

terhadap kemampuan peserta didik dalam menerima, memahami, serta menguasai bahan

ajar yang sudah disampaikan oleh pendidik selama satu semester (Arminia, 2017: 1).

UAS dianggap tolak ukur pemahaman siswa pada materi ajar yang di pelajari sehingga

dianggap sangat penting dan memiliki bobot nilai yang cukup tinggi sebagai penentu

kenaikan siswa pada tingkat selanjutnya. Maka dari itu dalam pembuatan soal-soal ujian

harus berkualitas.

Bagi seorang pendidik , aspek kognitif sangat bermanfaat untuk menyusun suatu

rangka pembelajaran. Menurut taksonomi Bloom revisi kemampuan berpikir kognitif

dapat di klasifkasikan menjadi enam kategori. Majid (2014:10) menerangkan bahwa

ranah kognitif yang telah direvisi Anderson dan Kratwohl (2001:66-88) yakni terdiri

dari mengingat (remember)/ C1, memahami atau mengerti (understand)/ C2,

Page 34: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

17

menerapkan (apply)/ C3, menganalisis (analyse)/ C4, mengevaluasi (evaluate)/ C5, dan

menciptakan (create)/ C6. Menurut Nayef, Yaacob dan Ismail (2013) menjelaskan

taksonomi Bloom digunakan guru dan pendidik dalam rangka untuk memperjelas

berbagai jenis hasil belajar. Oleh karena itu, jika penilaian dari guru hanya secara

kuantitatif maka belum bisa diketahui sejauh mana proses berpikir siswa.

Aspek kognitif juga dapat dijadikan acuan dalam menyusun soal-soal evaluasi

meliputi seluruh tingkat kognitif, disusun dari yang termudah yaitu tingkat terendah dari

tingkat kognitif hingga tingkat kognitif tertinggi sehingga soal evaluasi menjadi

berkualitas. Lissa (2017) menyatakan bahwa tingkat kesukaran berdasarkan urutan dari

ranah kognitif dan dimensi pengetahuan yaitu bahwa dalam ranah kognitif komposisi

yang sesuai yaitu yang dikategorikan mudah, sedang dan tinggi. Katergori mudah yaitu

dimulai dari dari mengingat (C1) sampai memahami (C2) dengan komposisi dalam

prosentase 25%. Kategori sedang yaitu dimulai dari mengaplikasi (C3) sampai

menganalisis (C4) dengan komposisi 50%. Kategori tinggi yaitu dimulai dari tahap

mengevaluasi (C5) sampai mencipta (C6) dimana prosentasenya yaitu sekitar 25%.

Tabel 2.1 Revisi Taksonomi Bloom

Taksonomi

Bloom

Lama

C1

(Pengetahuan)

C2

(Pemahaman)

C3

(Aplikasi)

C4

(Analisis)

C5

(Sintesis)

C6

(Evaluasi)

Taksonomi

Revisi

C1

(Mengingat)

C2

(Memahami)

C3

(Mengapl

ikasikan)

C4

(Mengana

lisis)

C5

(Mengeva

luasi)

C6

(Mencipta

)

(Anderson, L.W. & Krathwohl, D.R.: 2001).

Tabel 2.2 Revisi Taksonomi Bloom

Dimensi Pengetahuan

Dimensi Proses Kognitif

1. Pengetahuan Faktual C.1. Mengingat (Remember)

1.1 Mengenali (recognizing)

Page 35: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

18

a. Pengetahuan ttg terminologi

b. Pengetahuan ttg bagian detail

dan unsur- unsur

2. Pengetahuan Konseptual

a. Pengetahuan ttg klasifikasin dan

kategori

b. Pengetahuan ttg prinsip dan

generalisasi

c. Pengetahuan ttg teori, model & struktur

3. Pengetahuan Prosedural

a. Pengetahuan Tentang

Keterampilan khusus yang

berhubungan dengan suatu bidang

tertentu dan pengetahuan

alogaritma

b. Pengetahuan tentang teknik dan

metode

c. Pengetahuan tentang kriteria

penggunaan suatu prosedur

4. Pengetahuan Metakognitif

a. Pengetahuan strategik

b. Pengetahuan ttg operasi kognitif

c. Pengetahuan ttg diri sendiri

1.2 Mengingat (recalling)

C.2. Memahami (Understand)

1.3 Menafsirkan (interpreting)

1.4 Memberi contoh (exampliying)

1.5 Meringkas (summarizing)

1.6 Menarik inferensi (inferring)

1.7 Membandingkan (compairing)

1.8 Menjelaskan (explaining)

C.3. Mengaplikasikan (Apply)

1.9 Menjalankan (executing)

1.10 Mengimplementasikan

(implementing)

C.4. Menganalisis (Analyze)

1.11 Menguraikan (diffrentiating)

1.12 Mengorganisir (organizing)

1.13 Menemukan makna tersirat

(attributing)

C.5. Evaluasi (Evaluate)

1.14 Memeriksa (checking)

1.15 Mengritik (Critiquing)

C.6. Membuat Create)

1.16 Merumuskan (generating)

1.17 Merencanakan (planning)

1.18 (Memproduksi (producing)

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar

Hasil belajar yang dicapai oleh siswa di sekolah merupakan salah satu ukuran

terhadap penguasaan materi pelajaran yang disampaikan. Peran guru dalam

menyampaikan materi pelajaran dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Faktor-faktor

yang mempengaruhi hasil belajar dibedakan menjadi tiga macam, yaitu :

1) Faktor internal (faktor dari dalam diri siswa) yakni :

a) Kesehatan jasmani dan rohani sangat besar pengaruhnya terhadap kemampuan

belajar. Apabila kondisi tubuh sedang tidak sehat dapat menurunkan kualitas

Page 36: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

19

ranah cipta (kognitif) sehingga materi yang dipelajarinya pun kurang atau tidak

berbekas. Demikian pula halnya jika kesehatan rohani (jiwa) kurang baik.

b) Intelegensi dan bakat Kedua aspek ini besar sekali pengaruhnya terhadap

kemampuan belajar. Siswa yang memiliki kemampuan intelegensi tinggi akan

lebih mudah dalam menerima materi dan tidak mengalami kesulitan dalam

belajar dan memiliki peluang yang lebih besar untuk meraih sukses. Begitu juga

dengan bakat, apabila seorang siswa memiliki bakat dalam bidang tertentu, maka

ia akan dengan mudah menyerap informasi, pengetahuan dan keterampilan yang

berhubungan dengan bidang tersebut dibanding dengan siswa lainnya.

c) Sikap belajar seorang siswa juga mempengaruhi dalam proses belajar. Sikap bisa

bersifat positif maupun negatif. Sikap positif merupakan pertanda awal yang

baik dalam belajar. Dengan sikap yang positif maka akan diperoleh hasil yang

memuaskan. Berbeda jika belajar dengan sikap yang negatif, maka belajar tidak

akan terasa nyaman dan tenang sehingga hasil yang dicapaipun akan kurang

memuaskan.

d) Minat dan motivasi, minat merupakan kecenderungan dan kegairahan yang

tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Siswa yang memiliki minat

yang tinggi juga akan berpengaruh terhadap kualitas pencapaian hasil belajar

siswa tersebut. Begitu pula dengan seseorang yang belajar dengan motivasi yang

kuat akan melaksanakan kegiatan belajarnya dengan sungguh-sungguh, penuh

gairah dan semangat, karena motivasi merupakan suatu daya penggerak untuk

bertingkah laku secara terarah.

2) Faktor eksternal (faktor dari luar diri siswa) yakni :

a) Faktor keluarga, yang meliputi cara orang tua mendidik, relasi antara anggota

keluarga, latar belakang kebudayaan dan pengertian orang tua.

b) Faktor sekolah, meliputi metode mengajar, kurikulum serta keadaan sarana dan

prasarana.

c) Faktor masyarakat, meliputi keadaan siswa dalam masyarakat dan teman

bergaul.

d) Lingkungan sekitar seperti letak dan keadaan gedung sekolah, rumah tempat

Page 37: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

20

tinggal keluarga siswa, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang

digunakan siswa juga turut menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa

(Muhibbin Syah, 2011 : 146-156).

Faktor pendekatan belajar, ini juga sangat berpengaruh terhadap taraf

keberhasilan hasil belajar siswa tersebut. Hal ini bisa terjadi karena dengan pendekatan

belajar yang tepat dan mendalam, maka siswa tersebut dapat mencapai hasil yang lebih

maksimal dibandingkan dengan siswa yang menggunakan pendekatan yang hanya asal-

asalan. Keadaan ekonomi keluraga erat hubungannya dengan hasil belajar. Anak

membutuhkan fasilitas belajar yang memadai seperti ruang belajar, meja, kursi,

penerangan, alat tulis-menulis, buku-buku dan lain-lain. Fasilitas belajar yang memadai

akan terpenuhi jika keluarga mempunyai cukup uang atau berada dalam tingkat

ekonomi yang tinggi. Jika anak hidup dalam keluarga yang miskin, kebutuhan pokok

anak kurang terpenuhi, akibatnya kesehatan anak terganggu, proses belajar juga

terganggu dan mengakibatkan hasil belajar yang diperoleh pun akan kurang maksimal.

c. Cara meningkatkan hasil belajar

Berhasil atau tidaknya peserta didik belajar sebagian besar terletak pada usaha

dan kegiatannya sendiri, disamping faktor kemauan,minat,ketekunan,tekat untuk sukses,

dan cita-cita tinggi yang mendukung setiap usaha dan kegiatanya. Terdapat beberapa hal

yang penting untuk meningkatkan prestasi belajar yakni :

1) Keadaan jasmani peserta didik

2) Keadaan sosial emosional dan lingkungan

3) Memulai pelajaran dengan semangat

4) Membagi pekerjaan misalnya berkelompok

5) Sikap yang optimis sebagai motivasi

6) Membuat catatan seusai pelajaran dan hindari menumpuk pelajaran

7) Menggunakan waktu dengan baik untuk belajar dan membaca

8) Mempertinggi kecepatan membaca peserta didik.

Berbagai cara dan trik untuk mendongkrak perstasi belajar sisiwa sangat banyak,

salah satunya adalah cara belajar efektif dan efisien seperti cara diatas. Sehingga peserta

Page 38: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

21

didik mampu meningkatkan hasil belajarnya yang menyebabkan prestasi meningkat.

3. Hubungan Kelengkapan Fasilitas Belajar Dengan Hasil Belajar Siswa

Fasilitas adalah hal-hal yang berguna atau bermanfaat, yang berfungsi untuk

untuk mempermuddah suatu kegiatan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

disebutkan bahwa fasilitas adalah sesuatu yang dapat membantu, mempermudah

pekerjaan, tugas dan sebagainya. Fasilitas sekolah identik dengan sarana dan prasarana

pendidikan. Sarana pendidikan adalah semua perangkat, peralatan, bahan, dan perabot

yang secara langsung digunakan dalam proses pendidikan di sekolah dan prasarana

pendidikan adalah semua perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak langsung

menunjang pelaksanaan proses pendidikan di sekolah ( Barnawi dan M.Arifin, 2013:

49). Proses pembelajaran akan semakin produktif jika siswa, guru dan materi pelajaran

didukung oleh fasilitas yang memadai serta pemanfaatan yang baik sehingga dapat

menghasilkan hasil belajar yang optimal.

B. Studi Relevan

Berbagai penelitian tentang hasil belajar menegaskan bahwa terdapat berbagai

faktor yang mempengaruhi pencapaian hasil atau hasil belajar yaitu penelitian yang

dilakukan oleh :

1. Nur Hakim Arif Isnaini (skripsi 2014 ; “Pengaruh Bimbingan Orang Tua dan

Fasilitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Kelas VII SMP

Muhammadiyah 5 Surakarta) sampel dalam penelitian ini adalah kelas VII D,

berjumlah 30 siswa yang diambil secara cluster random sampling yaitu dipilih

satu kelas secara acak, teknik pengumpulan data menggunakan angket. Teknik

analisis data menggunakan analisis regresi ganda. Hasil penelitian ini adalah :

(i). tidak ada pengaruh bimbingan orang tua terhadap hasil belajar matematika (-

t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel; - 1, 960 ≤ -0,14 ≤ 1,960), (ii) tidak ada pengaruh

fasilitas belajar terhadap hasil belajar matematika ( - t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel ; -

1,960 ≤ 0,327 ≤ - 1,960, (iii) terdapat pengaruh bersama antara bimbingan orang

Page 39: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

22

tua dan fasilitas belajar siswa terhadap hasil belajar matematika ( f hitung ≥ f

tabel , yaitu 4,58 ≥ 3,1).

2. Khoirul Latifah (2016) “Hubungan Tentang Fasilitas Belajar Dan Lingkungan

Belajar Dengan Hasil Belajar Matematika Siswa di Sekolah Menengah Pertama

1 Jujuhan Kabupaten Bungo”. Penelitian ini merupakan penelitain kunatitatif

dengan siswa kelas VIII. Sampel sebanyak 50 orang siswa, diambil dengan

menggunakan teknik Simple Random Sampling. Data penelitian diperoleh

dengan menggunakan angket berbentuk skala likert untuk Mengetahui skor

fasilitas belajar dan lingkungan belajar, dokumentasi untuk Mengetahui skor

hasil belajar matematika. Uji hiptesis menggunakan korelasi parsial dan korelasi

ganda. Berdasarkan hasil analisis statistik yang dilakukan dan diperoleh hasil

Fhitung > Ftabel = 5 > 3,18 artinya terdapat hubungan yang signifikan antara

fasilitas dan lingkungan belajar dengan hasil belajar matematika siswa di

Sekolah Menengah Pertama 1 Jujuhan Kabupaten Bungo. Hasil penelitian ini

adalah : (i) Terdapat hubungan fasilitas belajar dengan hasil belajar matematika

(- t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel; ≤ 3,649 ≤ 1,81), (ii) tidak ada hubungan fasilitas

belajar dengan hasil belajar matematika ( - t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel ; 1,407 ≤

1,81 ≤ - 1,960, (iii) terdapat hubungan bersama fasilitas belajar dan lingkungan

belajar siswa dengan hasil belajar matematika ( f hitung ≥ f tabel , yaitu 5,088

<1,81); (iv) terdapat hubungan bersama fasilitas belajar dan lingkungan belajar

siswa dengan hasil belajar matematika ( f hitung ≥ f tabel , yaitu 5 <1,81).

3. Penelitian yang dilakukan oleh Rizqie F. Pamungkas (2011) dalam skripsinya

yang berjudul Hubungan Antara Tingkat Sosial ekonomi keluarga dan Motivasi

Belajar dengan Hasil Belajar Siswa Kompetensi Keahlian Administrasi

Perkantoran di SMK Muhammadiyah 2 Yogyakarta. Berdasarkan hasil

penelitian dapat diperolah kesimpulan bahwa terdapat hubungan positif dan

signifikan antara tingkat sosial ekonomi keluarga dengan hasil belajar pada

siswa Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Muuhammadiyah 2

Yogykarta, dengan koefisien korelasi sebesar 0,524 pada taraf signifikan 5%.

Terdapat hubungan positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan hasil

Page 40: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

23

y(1,2) = belajar pada siswa Kompetensi Keahlian administrasi perkantoran SMK

Muhammadiyah 2 Yogyakarta dengan koefisien korelasi sebesar 0,359 pada

taraf signifikan 5%. Terdapat hubungan positif dan signifikan antara tingkat

sosial ekonomi keluarga dan motivasi belajar secara bersama-sama dengan

hasil belajar pada siswa Kompetensi Keahlian administrasi perkantoran

denagn Ry(1,2) = 0,589; R2 0,347 dan 24,616 pada taraf signifikan 5%.

C. Kerangka Berfikir

Pendidikan merupakan kebutuhan manusia, dimana dengan pendidikan akan

bertambah luas pemikirannya, wawasan dan kedewasaannyapun akan lebih cepat

tumbuh bagi orang yang berpendidikan. Oleh karena itu, dalam pelaksanaan

penyelenggaraan pendidikan, memerlukan sarana dan prasarana yang dalam hal ini

pengadaannya membutuhkan biaya dan dana yang cukup. Dengan demikian faktor

ekonomi orang tua dapat memenuhi perangkat keras sarana belajar dan akan

memberikan dorongan keberhasilan prestasi anak di sekolah.

Usaha untuk mencapai keberhasilan siswa dalam meningkatkan hasil belajar

secara efektif, diperlukan berbagai usaha untuk dapat dilakukan oleh orang tua,

diantaranya dengan menyediakan fasilitas belajar, mengawasi kegiatan dan penggunaan

waktu belajar anak, mengenal kesulitan- kesulitan anak dan menolong anak mengatasi

kesulitannya dalam belajar.

Dengan perhatian yang penuh dan bimbingan yang intensif dari orang tua, maka

prestasi belajar anak akan meningkat dan dapat meraih keberhasilan dalam belajar.

Maka faktor ekonomi keluarga yang cukup akan memberikan kesempatan mencurahkan

perhatian yang optimal untuk kepentingan belajar bagi anak didik, karena tidak

disibukkan lagi oleh kegiatan-kegiatan lain untuk memenuhi kebutuhan primer sehari-

hari keluarga. Demikian pula bagi anak didik, ia dapat mengoptimalkan perhatian

belajar karena tidak disibukkan oleh ekonomi keluarga yang memaksa dirinya untuk

membantu orang tua memenuhi kebutuhan keluarga. Lain halnya dengan faktor

ekonomi keluarga yang tidak mencukupi, mereka tidak bisa berbuat banyak dalam

menghidupi keluarga, terutama dalam memenuhi dan membiayai pendidikan anak

Page 41: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

24

dalam mencapai hasil belajar yang baik. Jangankan untuk itu, untuk makan sehari-hari

saja tidak cukup. Dari kenyataan ini, bahwa faktor ekonomi sangat mempengaruhi

kelangsungan pendidikan anak dalam meraih prestasi yang dicita-citakannya selain

faktor-faktor pendorong yang lain.

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir Hubungan Status Sosial Ekonomi Keluarga Terhadap

Hasil Belajar Matematika.

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian,

di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan

(Sugiyono, 2016 : 64). Untuk menguji kebenaran penelitian ini, penulis akan

mengajukan hipotesis sebagai berikut:

Diduga hubungan status sosial ekonomi mempengaruhi hasil belajar matematika

siswa SMA N 8 Kabupaten Muaro Jambi.

Kelengkapan

Fasilitas

Belajar Hasil Belajar Kesimpulan

1. Pendidikan

2. Pekerjaan

3. Pendapatan

4. Pemilikan Barang

Berharga

5. Jabatan Sosial

Page 42: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

25

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penenlitian

Tempat penelitian ialah SMA Negri 8 Muaro Jambi yang beralamat di Jln.

Lintas Timur Rt. 02 Rw. 01 Kel. Rengas Bandung Kec. Jambi Luar Kota Kabupaten

Muaro Jambi. Penelitian akan dilaksanakan pada siswa kelas X SMA Negri 8 semester

ganjil tahun ajaran 2018/2019.

Gambar 3

Gambar 3.1 Peta lokasi penelitian

B. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

jenis ex-post facto, karena penelitian ini dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah

terjadi dan kemudian meruntut ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang

menyebabkan timbulnya kejadian tersebut. Adapun tujuan penelitian ini untuk mencari

keterikatan antar variabel. Pendekatan yang digunakan dalam analisis data pada

A Sarang

Burung

B

Penyengat

Olak

Senaung

C

Kedemangan

D SMA N 8 MJ

Rengas Bandung

Page 43: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

26

penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, Metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah survey dengan tenik korelasi. Menurut Winarno Surakhmad

(1982:141). Informasi yang diperoleh dari penelitian survey dapat dikumpulkan dari

seluruh populasi dan dapat pula hanya sebagain saja dari populasi. Survey yang

dilakukan kepada semua populasi dinamakan penelitian sensus, sedangkan jika

pengumpulan data hanya dilakukan pada sebagian dari populasi disebut sebagai survey

sampel (Suharsimi Arikunto, 2000:312).

Metode survey yang digunakan untuk memperoleh data kemampuan penalaran

matematis dan prestasi belajar matematika, kemudian menganalisis keduanya untuk

menghubungkan antara kemampuan penalaran matematis dengan prestasi belajar siswa.

Berdasarkan uraian di atas diduga terdapat hubungan yang signifikan antara

kemampuan penalaran matematis dengan prestasi belajar matematika siswa. Hal ini

dapat digambarkan seperti gambar berikut :

r

Gambar 3.2 Paradigma sederhana

Keterangan :

X = Status sosial ekonomi keluarga (variabel bebas)

Y = Hasil belajar matematika siswa (variabel terikat)

r = Korelasi (hubungan) antara X dan Y yang bersifat simetris

C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

X Y

Page 44: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

27

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014 hal. 117). Populasi

dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 8 Muaro Jambi.

Populasi target adalah siswa SMA Negeri 8 Muaro Jambi. Populasi terjangkau

adalah siswa kelas X MIPA tahun ajaran 2018/2019. Distribusi siswa kelas X MIPA

berdasarkan lokal belajar adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1 Populasi siswa kelas X SMA Negeri 8 Muaro Jambi.

No. Kelas Siswa

1. X MIPA1 28

2. X MIPA2 30

3. X MIPA3 29

4. X MIPA4 32

Jumlah 119

2. Teknik Pengambilan Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut (Sugiyono, 2016:81). Pada penelitian ini, teknik pengambilan sampel dalam

penelitian adalah dengan menggunakan teknik Simple Random Sampling. Simpel

digunakan karena pengambilan sampel dilakukan secara sederhana. Sedangkan random

sampling digunakan pada saat telah didapat jumlah sampel dari masing-masing lokal,

dan untuk menentukan siapa-siapa saja yang menjadi sampel dilakukan pengundian

secara acak, dengan alasan agar setiap subjek memiliki kesempatan yang sama untuk

terpilih menjadi sampel.

Pengambilan sampel dapat dilakukan apabila anggota populasi dianggap

homogen. Maka dari itu, sebelum pengambilan sampel dilakukan uji homogenitas pada

populasi, untuk mengetahui apabila populasi yang homogen atau tidak. Setelah itu

jumlah sampel ditentukan dengan rumus Taro Yamane yang dikutip Rakhmat (1998:82)

Dalam Riduan (2010, hlm:65).

Page 45: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

28

𝑛 =𝑁

𝑁. 𝑑2 + 1

Keterangan:

n : Jumlah Sampel

N : Jumlah Populasi.

𝑛 =𝑁

𝑁. 𝑑2 + 1

=119

119. (0,1)2 + 1

=119

119. (0,01) + 1

=119

1,19 + 1

=119

2,19

= 54, 36 ≈ 55

Dari jumlah populasi maka didapat ukuran sampel adalah 54 siswa/i. Untuk lebih

jelasnya berikut rincian ukuran sampel setiap kelas :

Page 46: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

29

Tabel 3.2 Sampel Penelitian

No Kelas Populasi Rumus Sampel

1 X MIPA1 28 28

119𝑋 54 = 12,70

13

2 X MIPA2 30 30

119 𝑋 54 = 13,61

14

3 X MIPA3 29 29

119𝑋 54 = 13,16

13

4 X MIPA4 32 32

119 𝑋 54 = 14,52

15

Jumlah 119 55

(Sumber : Tata Usaha SMA N 8 Muaro Jambi 2019).

D. Variabel-Variabel dan Perlakuan Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,

obyek atau kegiatan yang mempunyai variabel tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014,

hlm. 60).

Menurut hubungan antara variabel satu dengan variabel lain, maka

macam-macam variabel dalam penelitian dapat dibedakan menjadi :

1. Variabel independen: variabel ini sering disebut dengan variabel bebas

yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya

atau timbulnya variabel dependen terikat.

Page 47: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

30

2. Variabel dependen: variabel ini sering disebut juga dengan variabel terikat

yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya

variabel bebas (Sugiyono, 2014, hlm. 64).

Berdasarkan pengertian diatas maka dapat didefinisikan bahwa penelitian

mempunyai 2 Variabel yaitu Variabel Bebas dan Variabel Terikat yang merupakan

Variabel Bebas (X) Kelengkapan Fasilitas, sedangkan Variabel Terikat (Y) adalah Hasil

belajar matematika SMA Negeri 8 Muaro Jambi.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur variabel

dalam penelitian (Sugiyono. 2013:102). Instrumen dalam penelitian ini adalah observasi

terstruktur.

Metode observasi terstruktur adalah observasi yang telah dirancang secara sistematis,

tentang apa yang akan diamati, kapan dan dimana tempatnya. Jadi observasi terstruktur

dilakukan apabila peneliti telah tahu dengan pasti tentang tentang variabel apa yang

akan diamati. Dalam melakukan pengamatan peneliti menggunakan instrumen

penelitian yang telas teruji validitas dan reliabilitasnya. Pedoman wawancara terstruktur

atau angket tertutup dapat juga digunakan sebagai pedoman untuk melakukan observasi

( Sugiyono; 2015:205).

Untuk memperoleh data digunakan metode pengumpulan data, maka dalam

pelaksanaanya menggunakan alat bantu. Alat ukur dalam penelitian biasa dinamakan

instrumen penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket

yang digunakan untuk mengungkap variabel kelengkapan fasilitas belajar dan hasil

belajar menggunakan pemberian tes sub bab pokok bahasan.

Penelitian ini menggunakan angket tertutup untuk kelengkapan fasilitas belajar

yaitu responden tinggal memilih jawaban yang telah tersedia dan diharapkan responden

memilih jawaban yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Setiap pernyataan

untuk angket kelengkapan fasilitas belajar responden hanya memberikan tanda silang

(X) pada jawaban yang sudah tersedia. Untuk angket kelengkapan fasilitas belajar

Page 48: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

31

disediakan 4 alternatif jawaban untuk setiap pertanyaan. Pemberian skornya yaitu skor 1

untuk jawaban (a), skor 2 untuk jawaban (b), skor 3 untuk jawaban (c), dan skor 4 untuk

jawaban (d).

1. Ekonomi keluarga

a. Definisi Konseptual

Kondisi sosial ekonomi orang tua merupakan salah satu faktor eksternal yang

mempengaruhi belajar. Cara orang tua mendidik anaknya besar pengaruhnya terhadap

hasil belajar.“Keluarga adalah lingkungan sosial yang pertama dikenalkan kepada anak,

atau dapat dikatakan bahwa seorang anak itu mengenal kehidupan sosial yang pertama

di dalam lingkungan keluarga.” Dalam lingkungan keluarga, anak pertama kali

mendapatkan pendidikan dan bimbingan serta belajar tentang semua hal, baik

pengetahuan, percakapan, dan sebagainya. Tugas keluarga adalah meletakkan dasar bagi

perkembangan anak berikutnya sehingga anak dapat berkembang dengan baik. Oleh

karena itu, orang tua harus mampu mengarahkan, membantu, mengembangkan minat

dan bakat yang dimiliki anak sehingga dapat memberikan pengaruh yang positif

terhadap peningkatan hasil belajar (Abu Ahmadi 1991:87)

Status sosial ekonomi sebagai posisi yang ditempati individu atau keluarga

berkenaan dengan pengukuran rata-rata yang umum berlaku tentang pemikiran

kultural, pendapatan efektif, pemilikan barang-barang, dan partisipasi dalam aktivitas

kelompok dan komunitas, keadaan ekonomi keluarga dapat ditunjukkan dari

penghasilan orang tua siswa per bulan. Keadaan ekonomi ini dapat diukur dari mampu

atau tidaknya orang tua dalam memenuhi kebutuhan siswa untuk menunjang

pembelajaran di sekolah agar mencapai hasil belajar yang maksimal.

b. Definisi Operasional

Status sosial ekonomi orang tua merupakan suatu keadaan orang tua yang

diukur dengan indikator tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, pendapatan, pemilikan

barang dan jabatan sosial.

Page 49: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

32

a. Tingkat pendidikan orang tua yang dimaksud adalah tingkat pendidikan

terakhir oleh orang tua di jenjang pendidikan sekolah yang terdiri atas

sekolah dasar, sekolah menengah, dan pendidikan tinggi.

b. Jenis pekerjaan orang tua yang dimaksud adalah pekerjaan yang dilakukan

orang tua untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

c. Pendapatan orang tua yang dimaksud adalah penghasilan rata-rata yang

diperoleh orang tua dari pekerjaannya selama satu bulan yang dinyatakan

dalam rupiah.

d. Pemilikan barang yang dimaksud adalah barang-barang yang memiliki

nilai atau berharga milik orang tua atau barang-barang orang tua yang

diberikan kepada anaknya guna menunjang fasilitas dalam kehidupanya.

e. Jabatan sosial yang dimaksud adalah jabatan yang diterima orang tua di

lingkungan dimana ia tinggal.

c. Kisi-Kisi Instrumen Keadaan Ekonomi Keluarga

1. Kisi-kisi angket instrument status sosial ekomomi keluarga

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Keadaan Status Sosial Ekonomi Keluarga

Variabel Indikator No. Butir

Status Sosial

Ekonomi

Keluarga (X)

Tingkat Pekerjaan

1,2,3,4,5

Status Keluarga dalam

keseharian

6,7,8,9,10

Tingkat Pendidikan

11,12,13,14,15

Fasilitas khusus dan

barang berharga yang

dimiliki

16,17,18,19,20,21

Tingkat Pendapatan

22,23,24,25

2. Penetapan Skor

Page 50: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

33

Peneliti menggunakan skala bertingkat sebagai pedoman dalam

mengajukan pertanyaan-pertanyaan dengan empat alternatif jawaban yaitu a,

b, c, d untuk angket status sosial ekonomi orang tua. Adapun penelitian

jawaban subyek bergerak dari nilai 1 sampai nilai 4, dengan perincian sebagai

berikut :

a. Jawaban a memiliki nilai 1

b. Jawaban b memiliki nilai 2

c. Jawaban c memiliki nilai 3

d. Jawaban d memiliki nilai 4

Sedangkan dalam mengajukan pernyataan-pernyataan dengan empat

alternative jawaban untuk angket motivasi berprestasi, dengan perincian

sebagai berikut :

a. Nilai 4, untuk jawaban “Selalu (SL)”

b. Nilai 3, untuk jawaban “Sering (SR)”

c. Nilai 2, untuk jawaban “Kadang-kadang (KD)”

d. Nilai 1, untuk jawaban “Tidak Pernah (TP)”

Sedangkan pernyataan yang bersifat negatif diberi skor 1,2,3,4. Melalui angket

tertutup tersebut, responden memilih jawaban dari empat pilihan yang kiranya sesuai

dengan kondisi yang ada pada dirinya.

2. Hasil Belajar

a. Definisi Konseptual

Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang membentuknya,

yaitu “hasil” dan “belajar”. Pengertian hasil (product) menunjukkan pada suatu

perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas atau proses yang mengakibatkan

berubahnya input secara fungsional (Purwanto, 2009:44). Sedangkan menurut Slameto

(1995:2) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh

suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Jadi yang dimaksud

hasil belajar dalam penelitian ini adalah hasil yang telah dicapai oleh siswa dalam usaha

Page 51: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

34

atau kegiatan menguasai bahan-bahan pelajaran yang diberikan guru di sekolah atau

informasi nilai yang menunjukkan tingkat ketercapaian tujuan pembelajaran yang telah

ditetapkan dalam garis-garis program pembelajaran di Sekolah Menengah Atas Negeri

8 Muaro Jambi.

b. Definisi Operasional

Hasil belajar adalah sesuatu yang dicapai oleh siswa selama mengikuti proses

belajar mengajar di sekolah sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dan

dilakukan pada periode tertentu. Hasil belajar ditunjukan dengan rata-rata nilai rapor

semester genap yang berhasil diraih oleh siswa sebagai gambaran dari daya tangkap

dan pemahaman siswa terhadap materi yang telah disampaikan oleh guru. Belajar itu

sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu

bentuk perubahan perilaku yang menetap. (Dimyati dan Mudjiono, 2002 : 36).

Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perubahan perilaku

yang dicapai dalam aspek kognitif yang ditunjukan dengan nilai ujian akhir semester

genap kepada siswa kelas X semester genap. Untuk mengetahui tercapai tidaknya

tujuan pembelajaran khusus, guru perlu mengadakan tes formatif pada setiap

menyajikan suatu bahasan kepada siswa. Penilaian formatif ini untuk mengetahui

sejauh mana siswa telah menguasai tujuan pembelajaran khusus yang ingin dicapai.

c. Kisi-kisi instrument

Menurut pendapat D. Moore uraian perumusan indikator pencapaian hasil

belajar yaitu sebagai berikut (Abdul Majid, 2014, hlm. 125).

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrument Hasil Belajar.

No Ranah Level Kecakapan Indikator

1. Kognitif Pengetahuan Menyebutkan

Mengurutkan

Menuliskan

Mengidentifikasi

Page 52: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

35

Mendefinisikan

Pemahaman a. Menguraikan (dengan

kata-kata sendiri)

b. Meringkas

c. Mmpertahankan

d. Menyimpulkan

e. Menjelaskan.

Penerapan a. Mengoprasikan

b. Menghasilkan

c. Menggunakan

d. Menunjukkan

Menghitung

F. Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang

diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi dengan cara

mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan

sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari,

dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain

(Sugiyono, 2014, hlm. 243).

Untuk menjawab kebenaran dan kepalsuan hipotesis dan menjawab rumusan

yang telah diajukan maka dilakukan analisis data. Sebelum instrumen digunakan

intsrumen tersebut harus terlebih dahulu memenuhi uji prasyarat, yaitu uji validitas dan

uji reliabilitas. Selain itu juga dicari tarap kesukaran dan daya beda tes dengan rumus-

rumus sebagai berikut:

1. Uji Prasyarat Analisis

a. Uji normalitas

Page 53: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

36

Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah sampel tersebut berdistribusi

normal atau tidak, uji yang digunakan adalah uji chi kuadrat (Riduwan, 2014, hlm.190)

yaitu :

Langkah-langkah perhitungannya :

1) Menentukan skor besar dan skor kecil

2) Menentukan rentangan (𝑅)

3) Menentukan banyaknya kelas (𝐵𝐾)

4) Menentukan panjang kelas

5) Menentukan rata-rata atau mean (�̅�)

6) Menentukan simpangan baku (S)

7) Membuat daftar yang diharapkan dengan jelas sebagai berikut :

8) Menentukan batas kelas yaitu batas skor kiri kelas interval pertama

dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor kanan kelas interval ditambah 0,5.

9) Mencari nilai Z – Score dengan rumus :

𝜒𝟐 = ∑(𝑓𝑜 − 𝑓𝑒)2

𝑓𝑒

𝑘

𝑖=1

𝐵𝐾 = 1 + 3,3 log 𝑛

𝑖 =𝑅

𝐵𝐾

�̅� =∑ 𝑓𝑋𝑖

𝑛

𝑆 =

√𝑛 ∑ 𝑓𝑋𝑖2 − (∑ 𝑓𝑋𝑖)2

𝑛(𝑛 − 1)

Page 54: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

37

10) Mencari luas 0 − 𝑍 dari tabel kurva normal dari 0 − 𝑍 dengan

menggunakan angka-angka untuk batas kelas.

11) Mencari luas setiap kelas interval dengan jalan mengurangkan angka-angka

0 − 𝑍, yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka baris kedua

dikurangi baris ketiga dan seterusnya.

12) Mencari frekuensi yang diharapkan (𝑓𝑒) dengan cara mengalikan luas tiap

interval dengan jumlah responden.

13) Mencari Chi Kuadrat (𝜒2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔) dengan rumus :

14) Membandingkan (𝜒2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔) dengan (𝜒2

𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙),

Kaidah keputusannya :

Jika 𝜒2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝜒2

𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, maka distribusi data tidak normal,

Jika 𝜒2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝜒2

𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, maka distribusi data normal.

b. Uji homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk melihat apakah kedua sampel mempunyai

varian yang homogenitasatautidak. Uji homogenitas yang peneliti gunakan adalah uji

beda varians terbesar dan varians terkecil karena data yang diteliti terdiri dari dua

varians kelas dengan menggunakan rumus.

Dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Mencari nilai varians terbesar dan varians terkecil.

𝑍 =𝐵𝑎𝑡𝑎𝑠 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠 − �̅�

𝑆

𝜒𝟐 = ∑(𝑓𝑜 − 𝑓𝑒)2

𝑓𝑒

𝑘

𝑖=1

𝑑𝑘 = 𝑘, dan 𝛼 = 0,5

Page 55: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

38

2. Bandingkan 𝑓ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dengan nilai 𝑓𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan rumus :

dk pembilang = n-1 = (untuk varians terbesar)

dk penyebut = n-1 = (untuk varians terkecil)

kedua variabel dikatakan homogen apabila pada taraf signifikansi α = 0.05

dengan kriteria pengujian sebagai berikut: Jika fhitung ≥ f tabel, tidak

homogen, Jika fhitung≤ f tabel, homogen.

c. Uji Liniearitas

Uji Linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah metode regresi 𝑌 atau 𝑋1

dan regresi 𝑌 atau 𝑋2 berpola linier : Langkah-langkah uji linieritas regresi adalah

sebagai berikut :

a. Mencari skor terbesar dan terkecil masing-masing variabel.

b. Mencari rentangan (R) masing-masing variabel dengan rumus:

c. Mencari banyaknya kelas (BK) masing-masing variabel dengan rumus:

d. Mencari panjang kelas (I) masing-masing variabel dengan rumus:

e. Mencari angka statistik

f. Mencari jumlah kuadrat regresi ( 𝐽𝐾𝑅𝑒𝑔[𝑎] ) dengan rumus:

𝑓ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑡𝑒𝑟 𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟

𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑡𝑒𝑟 𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙

𝑅 = 𝐻 − 𝐿 + 1

𝐵𝐾 = 1 + 3,3 log 𝑛

𝐼 =𝑅

𝐾

∑ 𝑋 ; ∑ 𝑌 ; ∑ 𝑋2 ; ∑ 𝑌2 ; ∑ 𝑋𝑌 ; 𝑠𝑥; 𝑎; 𝑏

𝐽𝐾𝑅𝑒𝑔[𝑎] =(∑ 𝑌)2

𝑛

Page 56: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

39

g. Mencari jumlah kuadrat regresi ( 𝐽𝐾𝑅𝑒𝑔[𝑏|𝑎] ) dengan rumus:

h. Mencari jumlah kuadrat residu ( 𝐽𝐾𝑅𝑒𝑔[𝑏|𝑎] ) dengan rumus:

i. Mencari rata-rata jumlah kuadrat regresi ( 𝑅𝐽𝐾𝑅𝑒𝑔[𝑎] ) dengan rumus:

j. Mencari rata-rata jumlah kuadrat regresi ( 𝑅𝐽𝐾𝑅𝑒𝑔[𝑏|𝑎] ) dengan rumus:

k. Mencari rata-rata jumlah kuadrat residu ( 𝑅𝐽𝐾𝑅𝑒𝑠 ) dengan rumus:

l. Mencari jumlah kuadrat eror ( 𝐽𝐾𝐸 ) dengan rumus:

m. Mencari jumlah kuadrat tuna cocok ( 𝐽𝐾𝑇𝐶 ) dengan rumus:

n. Mencari ratarata jumlah kuadrat tuna cocok ( 𝑅𝐽𝐾𝑇𝐶 ) dengan rumus:

o. Mencari rata-rata kuadrat eror ( 𝑅𝐽𝐾𝐸 ) dengan rumus:

𝐽𝐾𝑅𝑒𝑔[𝑏|𝑎] = 𝑏 {∑ 𝑋𝑌 −(∑ 𝑋)(𝑌)

𝑛}

𝐽𝐾𝑅𝑒𝑠 = ∑ 𝑌2 − 𝐽𝐾𝑅𝑒𝑔[𝑏|𝑎] − 𝐽𝐾𝑅𝑒𝑔[𝑎]

𝑅𝐽𝐾𝑅𝑒𝑔[𝑎] = 𝐽𝐾𝑅𝑒𝑔[𝑎]

𝑅𝐽𝐾𝑅𝑒𝑔[𝑏|𝑎] = 𝐽𝐾𝑅𝑒𝑔[𝑏|𝑎]

𝑅𝐽𝐾𝑅𝑒𝑠 = 𝐽𝐾𝑅𝑒𝑠

𝑛 − 2

𝐽𝐾𝐸 = ∑ {∑ 𝑌2 −(∑ 𝑌)

2

𝑛}

𝑘

𝐽𝐾𝑇𝐶 = 𝐽𝐾𝑅𝑒𝑠 − 𝐽𝐾𝐸

𝑅𝐽𝐾𝑇𝐶 = 𝐽𝐾𝑇𝐶

𝑘 − 2

𝑅𝐽𝐾𝐸 = 𝐽𝐾𝐸

𝑛 − 𝑘

Page 57: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

40

p. Mencari nilai 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dengan rumus :

q. Mencari nilai 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan menggunakan tabel F dengan rumus :

r. Menentukan aturan untuk pengambilan keputusan atau kriteria uji linier

Jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka data berpola linier

Jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka data berpola tidak linear (Riduwan, 2016:200).

d. Uji Hipotesis

Pengolahan data merupakan kegiatan pokok yang harus dilaksanakan oleh para

peneliti karena tidak mungkin para peneliti akan memperoleh kesimpulan yang berarti

tanpa didahului dengan mengolah data tersebut dengan menggunakan rumus korelasi

Product Moment. Jika sampel yang kita teliti merupakan sampel besar (yaitu N = 30

atau di atas 30), maka cara mencari atau menghitung angka indeks korelasi “r” Product

Moment menggunakan alat bantu berupa Peta Korelasi atua Diagram Korelasi atau

dikenal dengan nama Scatter Diagram (Anas Sudijono, 2015:224).

a. Rumus

Rumus yang digunakan ialah :

Keterangan:

𝑟𝑥𝑦 = Jumlah hasil perkalian silang (product of the moment) antara :

ferekuensi sel (f) dengan 𝑥′ dan 𝑦′.

𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 𝑅𝐽𝐾𝑇𝐶

𝑅𝐽𝐾𝐸

𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 𝐹(1−∝)(𝑑𝑘 𝑇𝐶,𝑑𝑘 𝐸)

𝑟𝑥𝑦 =

∑ 𝑥′𝑦′

𝑁 − (𝐶𝑥′)(𝐶𝑦

′ )

(𝑆𝐷𝑥′ )(𝑆𝐷𝑦

′ )

Page 58: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

41

𝐶𝑥′ = Nilai Korelasi pada variabel X yang dapat dicari/diperoleh

dengan rumus :

𝐶𝑦′ = Nilai Korelasi pada variabel Y yang dapat dicari/diperoleh

dengan rumus :

𝑆𝐷𝑥′ = Deviasi Standar skor X dalam arti tiap skor sebagai 1 unit

(dimana i – 1)

𝑆𝐷𝑦′ = Deviasi Standar skor Y dalam arti tiap skor sebagai 1 unit

(dimana i – 1)

𝑁 = Number of Cases.

b. Langkah-langkah

Langkah 1 = Siapkan Peta Korelasi untuk mengetahui Angka Indeks

Korelasi antara Motivasi Berprestasi dengan Hasil Belajar

Matematika Siswa

Langkah 2 = Mencari 𝐶𝑥 dengan rumus:

Langkah 3 = Mencari 𝐶𝑦 dengan rumus:

Langkah 4 = Mencari 𝑆𝐷𝑥 dengan rumus :

Langkah 5 = Mencari 𝑆𝐷𝑦 dengan rumus:

𝐶𝑋′

∑ 𝑓𝑥′

𝑁

𝐶𝑦′ =

∑ 𝑓𝑦′

𝑁

𝐶𝑥′ =

∑ 𝑓𝑥′

𝑁

𝐶𝑦′ =

∑ 𝑓𝑦′

𝑁

𝑆𝐷𝑥 = 𝑖√∑ 𝑓𝑥

′2

𝑁− (

∑ 𝑓𝑥′

𝑁)

2

Page 59: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

42

Langkah 6 = Mencari 𝑟𝑥𝑦 dengan rumus :

Langkah 7 = Memberikan interpretasi terhadap 𝑟𝑥𝑦. Terlebih dahulu

kita rumuskan Hipotesis alternatif dan Hipotesis nolnya:

𝐻𝑎 : Ada korelasi positif yang signifikan antara status

sosial ekonomi dan hasil belajar matematika siswa.

𝐻0 : Tidak ada korelasi positif yang signifikan antara

kelengkapan fasilitas belajar dan hasil belajar matematika

siswa.

Selanjutnya kita uji kedua hipotesis tersebut dengan

membandingkan besarnya 𝑟𝑥𝑦 atau 𝑟𝑜 dengan besarnya 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yang

tercantum dalam Tabel Nilai “r” Product Moment dengan

memperhitungkan df-nya lebih dahulu. df = N – nr.

Dalam memberikan interpretasi secara sederhana terhadap Angka

Indeks Korelasi “r” Product Moment (𝑟𝑥𝑦) pada umumnya dipergunakan

pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut ( J.P Guilford dalam Anas

Sudijono, 2015:93).

Tabel 3.5 Tabel Korelasi Positif

Besarnya “r” Product

Moment (𝑟𝑥𝑦) Interpretasi

𝑆𝐷𝑦 = 𝑖√∑ 𝑓𝑦

′2

𝑁− (

∑ 𝑓𝑦′

𝑁)

2

𝑟𝑥𝑦 =

∑ 𝑥′𝑦′

𝑁 − (𝐶𝑥′ )(𝐶𝑦

′ )

(𝑆𝐷𝑥′ )(𝑆𝐷𝑦

′ )

Page 60: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

43

0,00 – 0,20 Antara Variabel X dan Variabel Y memang

terdapat korelasi, akan tetapi korelasi itu

sangat lemah atau sangat rendah sehingga

korelasi itu diabaikan (dianggap tidak ada

korelasi antara Variabel X dan Variabel Y)

0,21 – 0,40 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat

korelasi yang lemah atau rendah

0,41 – 0,70 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat

korelasi yang sedang atau cukupan

0,71 – 0,90 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat

korelasi yang kuat atau tinggi

0,91 – 1,00 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat

korelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi

G. Hipotesis Statistik

Untuk mengetahui apakah terdapat tingkat status sosial ekonomi dengan hasil

belajar adalah :

a. 𝐻𝑜 ∶ 𝑏 = 0 : Tidak ada hubungan kelengkapan fasilitas belajar dengan hasil

belajar matematika siswa.

b. 𝐻𝑎 ∶ 𝑏 ≠ 0 ∶ Ada hubungan kelengkapan fasilitas belajar dengan hasil

belajar matematika siswa.

Page 61: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

44

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Untuk mengetahui adanya hubungan antara kelengkapan fasilitas belajar

dengan hasil belajar matematika, peneliti menggunakan angket yang diberikan

kepada siswa. Adapun angket mengenai kelengkapan fasilitas belajar terdiri 20

pertanyaan.

Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Atas Negeri 8 Muaro Jambi.

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya hubungan kelengkapan

fasilitas belajar dengan hasil belajar matematika. Teknik pengambilan sampel

menggunakan simple random sampling, sebelum pengambilan sampel dilakukan,

populasi terlebih dahulu harus berdistribusi normal dan bervarian homogen.

Uji normalitas populasi menggunakan uji chi kuadrat (perhitungan

lengkap dapat dilihat pada lampiran 4 ) diperoleh data sebagai berikut :

Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas Populasi

Kelas Jumlah Peserta Didik 𝑿𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈𝟐 𝑿𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍

𝟐 Keterangan

X MIIPA 1 28 5,1624 7,815 Normal

X MIPA 2 30 6,6102 9,488 Normal

X MIPA 3 29 4,827 7,815 Normal

X MIPA 4 32 3,2189 77,815 Normal

Dari tabel 4.1 diperoleh bahwa 𝑋ℎ𝑖𝑢𝑡𝑛𝑔2 < 𝑋𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

2 maka dapat disimpulkan

bahwa populasi berdistribusi normal. Selanjutnya dilakukan uji homogenitas

dengan menggunakan uji barlet (perhitungan lengkap dapat dilihat pada lampiran

2). Dalam uji homogenitas diperoleh data sebagai berikut :

Page 62: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

45

Tabel 4.2 Hasil Uji Homogenitas Populasi

𝑋ℎ𝑖𝑢𝑡𝑛𝑔2

𝑋𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙2 Keterangan

5,5715 7,815 Homogen

Dari tabel 4.2 diperoleh 𝑋ℎ𝑖𝑢𝑡𝑛𝑔2 = 5,5715 dan 𝑋𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

2 = 7,815 sehingga

𝑋ℎ𝑖𝑢𝑡𝑛𝑔2 < 𝑋𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

2 maka dapat disimpulkan bahwa populasi bervarian homogen.

Selanjutnya dilakukan pengambilan sampel, yang terdiri dari 55 peserta didik

yang diambil secara random terdiri dari kelas X MIPA 1, X MIPA 2, X MIPA 3

dan X MIPA 4.

1. Data Hasil Penelitian

Peneliti melakukan pengambilan data Kelengkapan Fasilitas Belajar (X)

pada bidang studi Matematika dengan menggunakan angket dan dilanjutkan data

Hasil Belajar Matematika (Y) yang diperoleh dengan mengambil dokumen nilai

Ujian Semester Genap Siswa. Hasil pengumpulan data Status Kelengkapan

Fasilitas Belajar dan Hasil Ujian Akhir Semester Genap Matematika siswa kelas

X MIPA diperoleh data sebagai berikut :

Tabel 4.3 Skor Kelengkapan Fasilitas Belajar dan Hasil Belajar Matematika

No Nama Kelas

Kelengkapan

Hasil Belajar

(X)

Skor Hasil

Belajar

Matematika

(Y)

1 AI X MIPA 1 70 73

2 Ai X MIPA 1 70 73

3 SO X MIPA 1 70 73

4 FM X MIPA 1 71 74

5 SD X MIPA 1 71 74

Page 63: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

46

6 AP X MIPA 1 72 74

7 NS X MIPA 1 73 74

8 NY X MIPA 1 73 74

9 MO X MIPA 1 74 75

10 JA X MIPA 1 75 75

11 K X MIPA 1 75 75

12 NA X MIPA 1 76 75

13 S X MIPA 1 76 76

14 SA X MIPA 2 77 76

15 AA X MIPA 2 77 76

16 CE X MIPA 2 77 77

17 RS X MIPA 2 78 77

18 SN X MIPA 2 78 77

19 K X MIPA 2 78 77

20 A X MIPA 2 78 78

21 M X MIPA 2 79 78

22 ME X MIPA 2 79 78

23 M X MIPA 2 79 78

24 LA X MIPA 2 79 79

25 R X MIPA 2 80 79

26 AN X MIPA 2 80 80

27 A X MIPA 2 80 80

28 MN X MIPA 3 81 81

29 RS X MIPA 3 81 82

30 M X MIPA 3 81 82

31 SW X MIPA 3 82 83

32 DA X MIPA 3 82 83

33 DM X MIPA 3 82 84

34 IS X MIPA 3 83 84

Page 64: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

47

35 TN X MIPA 3 83 84

36 R X MIPA 3 83 85

37 MN X MIPA 3 84 85

38 N X MIPA 3 85 85

39 AS X MIPA 3 85 85

40 ASu X MIPA 3 85 86

41 DO X MIPA 4 85 87

42 ZA X MIPA 4 85 88

43 DS X MIPA 4 85 88

44 DI X MIPA 4 86 90

45 MJ X MIPA 4 86 90

46 SA X MIPA 4 87 90

47 YS X MIPA 4 87 91

48 SA X MIPA 4 88 91

49 RA X MIPA 4 88 92

50 SA X MIPA 4 88 92

51 OA X MIPA 4 88 92

52 AK X MIPA 4 89 93

53 AR X MIPA 4 90 93

54 TL X MIPA 4 90 93

55 LA X MIPA 4 90 93

2. Besar Skor Kelengkapan Fasilitas Belajar di Sekolah Menengah Atas

Negeri 8 Muaro Jambi

Data kelengkapan fasilitas belajar diperoleh dengan memberikan langsung

angket kepada siswa dengan memfokuskan penelitian pada status kelengkapan

fasilitas belajar dengan hasil belajar matematika, sehingga diperoleh data sebagai

berikut :

Page 65: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

48

a. Sebaran Data

Data

87 79 81 90 83 84 76 86 76 88 77

88 86 71 78 78 83 78 80 85 78 70

80 70 70 77 78 72 74 83 80 85 90

79 72 78 78 90 88 80 81 83 85 86

80 72 71 78 84 76 90 75 73 80 88

b. Menentukan skor tertinggi dan skor terendah

Skor tertinggi = 90

Skor terendah = 70

c. Menentukan rentang (R)

= 90 − 70 + 1

= 21

d. Menentukan banyak kelas

= 1 + 3,3 (log 55)

= 1 + 5,743196875

= 6,743196875 ≈ 7

e. Mencari nilai panjang jekas (I)

f. Menentukan tabel distribusi frekuensi

𝑅 = 𝐻 − 𝐿 + 1

𝐾 = 1 + 3,3 (log 𝑛)

𝐼 =𝑅

𝐾=

21

7= 3

Page 66: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

49

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Kelengkapan Fasilitas Belajar

No Interval 𝑓 𝑥 𝑥2 𝑓𝑥 𝑓𝑥2 𝑓𝑘𝑏 𝑓𝑘𝑎

1 88 – 90 9 89 7921 801 71289 55 9

2 85 – 87 6 86 7396 516 44376 46 15

3 82 – 84 6 83 6889 498 41334 40 21

4 79 – 81 10 80 6400 429 6400 34 31

5 76 – 78 13 77 5929 962 77077 24 44

6 73 – 75 3 74 5476 222 16428 11 47

7 70 – 72 8 71 5041 568 40328 8 55

Σ 55 3996 297232

g. Menggambar grafik polygon

Gambar 4.1 Poligon Kelengkapan Fasilitas Belajar.

0

2

4

6

8

10

12

14

71 74 77 80 83 86 89

Frek

uen

si

Poligon Kelengkapan Fasilitas Belajar

Kelengkapan FasilitasBelajar

Page 67: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

50

h. Mencari mean (�̅�)

i. Mencari median (Md)

= 78,7 + (

12 55 − 34

10) × 3

= 78,7 + 1,96

= 80,66

j. Mencari modus (𝑀𝑜)

= 78,7 + (6

6 + 13) × 3

= 78,7 + (6

19) × 3

= 78,7 + 0,0474

= 78,7474

k. Mencari standar deviasi (𝑆𝐷𝑥)

�̅� =∑ 𝑓𝑥

𝑛=

3996

55 = 72,6545

𝑀𝑑 = 𝐿 + (

12 𝑛 − 𝑓𝑘𝑏

𝑓𝑖) 𝑖

𝑀𝑜 = 𝐿 + (𝑓𝑎

𝑓𝑎 + 𝑓𝑏) × 𝑖

𝑆𝐷𝑥 = √∑ 𝑓𝑥2

𝑁− (

∑ 𝑓𝑥

𝑁)

2

Page 68: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

51

= √297232

55− (

3996

55)

2

= √5404,21818 − 5278,68298

= √125,5352

= 12,3505

3. Besar Skor Hasil Belajar Matematika di Sekolah Menengah Atas

Negeri 8 Muaro Jambi

Data kemampuan diperoleh dengan cara peneliti mengamati dan mengisi

lembaran cek list dengan memfokuskan penelitian pada kemampuan siswa

terhadap mata pelajaran Matematika, sehingga diperoleh data sebagai berikut :

a. Sebaran Data

Data

87 79 81 90 83 84 76 86 76 88 77

88 86 71 78 78 83 78 80 85 78 70

80 70 70 77 78 72 74 83 80 85 90

79 72 78 78 90 88 80 81 83 85 86

80 72 71 78 84 76 90 75 73 80 88

b. Menentukan skor tertinggi dan skor terendah

Skor tertinggi = 90

Skor terendah = 70

c. Menentukan rentang (R)

= 90 − 70 + 1

= 21

𝑅 = 𝐻 − 𝐿 + 1

Page 69: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

52

d. Menentukan banyak kelas

= 1 + 3,3 (log 55)

= 1 + 5,743196875

= 6,743196875 ≈ 7

e. Mencari nilai panjang jekas (I)

f. Menentukan tabel distribusi frekuensi

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Nilai Akhir Matematika Siswa.

No Interval 𝑓 𝑥 𝑥2 𝑓𝑥 𝑓𝑥2 𝑓𝑘𝑏 𝑓𝑘𝑎

1 95 – 97 5 96 9216 480 230400 55 5

2 91 – 94 4 93 8649 372 138384 50 9

3 87 – 90 11 90 8100 990 980100 46 20

4 83 – 86 8 87 7569 696 484416 35 28

5 79– 82 2 84 7056 168 28224 27 30

6 75 – 78 6 81 6561 486 236196 25 36

7 71 – 74 3 78 6084 234 54756 19 39

Σ 55 3426 2152476

𝐾 = 1 + 3,3 (log 𝑛)

𝐼 =𝑅

𝐾=

21

7= 3

Page 70: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

53

g. Menggambar grafik polygon

Gambar 4.2 Poligon Hasil Belajar Matematika Siswa.

h. Mencari mean (�̅�)

i. Mencari median (Md)

= 85,5 + (

12 55 − 28

8) × 4

0

2

4

6

8

10

12

78 81 84 87 90 93 96

Frek

uen

si

Poligon Hasil Belajar Matematika Siswa

�̅� =∑ 𝑓𝑦

𝑛=

3426

55= 62,30

𝑀𝑑 = 𝐿 + (

12 𝑛 − 𝑓𝑘𝑏

𝑓𝑖) 𝑖

Page 71: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

54

= 85,5 + 0,25

= 85,75

j. Mencari modus (𝑀𝑜)

= 82,5 + (11

11 + 2) × 4

= 82,5 + (11

13) × 4

= 82,5 + 3,38462

= 85,88

k. Mencari standar deviasi (𝑆𝐷𝑥)

= √2152476

55− (

3426

55)

2

= √39135,9273 − 3880,15736

= √35255,7699

= 187.765

4. Uji Hipotesis

Untuk menjawab kebenaran dan kepalusan hipotesis dan menjawab

rumusan yang telah diajukan maka dilakukan analisis data.Namun sebelum

analisis data dilakukan, maka terlebih dahulu perlu dilakukan uji prasyarat analisis

yaitu uji normalitas, uji homogenitas dan uji linearitas regresi.

a. Uji Normalitas Data

𝑀𝑜 = 𝐿 + (𝑓𝑎

𝑓𝑎 + 𝑓𝑏) × 𝑖

𝑆𝐷𝑦 = √∑ 𝑓𝑥2

𝑁− (

∑ 𝑓𝑥

𝑁)

2

Page 72: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

55

Uji normalitas data dilakukan untuk megetahui apakah data berdistribusi

normal atau tidak berdistribusi normal. Apabila data tidak berdistribusi normal

maka analisis data akan dilanjutkan menggunakan statistik non parametris.

Namun jika data berdistribusi normal, maka statistic parametris dapat digunakan.

Uji yang digunakan adalah Uji Chi Kuadrat. Setelah dilakukan uji

normalitas dengan langkah-langkah yang terlampir didapat (perhitungan lengkap

dapat dilihat pada lampiran ) :

1) Data kelengkapan fasilitas belajar berdistribusi normal 𝑋ℎ𝑖𝑢𝑡𝑛𝑔2 <

𝑋𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙2 atau 1,8273 < 9,488

2) Data hasil belajar matematika siswa berdistribusi normal 𝑋ℎ𝑖𝑢𝑡𝑛𝑔2 <

𝑋𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙2 atau 4,9189 < 9,488 , proses perhiitungan dapat dilihat pada

lampiran.

Tabel 4.6 Uji Normalitas Kelengkapan Fasilitas Belajar dan Hasil Belajar

Matematika

Data

Variabel

Keputusan Kelengkapan

Fasilitas Belajar

Hasil Belajar

Matematika

𝑋ℎ𝑖𝑢𝑡𝑛𝑔2 1,8273 9,488 Data

Berdistribusi

Normal 𝑋𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙2 4,9189 9,488

b. Uji Homogenitas Data

Uji homogenitas data dilakukan untuk menguji varians-varians dari

variabel yang diteliti adalah homogen. Uji homogenitas yang dilakukan dalam

penelitian ini adalah uji varians, berdasarkan perhitungan uji homogenitas

diperoleh (perhitungan lengkap dapat dilihat pada lampiran ) :

Page 73: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

56

Tabel 4.7 Uji Homogenitas Kelengkapan Fasilitas Beljar dan Hasil Belajar

Matematika.

Variabel Rata-rata Varians 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 Keterangan

Kelengkapan

Fasilitas 90,526 19,9166 0,7709 1,5608

0,7709 <

1,5608

artinya data

homogeny

Hasil Belajar

Matematika 80,158 25,8347 0,7709 1,5608

Berdasarkan pehitungan pada Tabel 4.7 diketahui bahwa 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 ,

maka data Kelengkapan Fasilitas Belajar dan Hasil Belajar Matematika

adalah homogeny.

c. Uji Linieritasi Regresi Data

Uji linieritas regresi data dilakukan untuk mengetahui apakah data berpola

linear atau tidak (perhitungan lengkap dapat dilihat pada lampiran ). Hasil

pengolahan data uji linieritas data lembar cek list dan data hasil nilai akhir

semester matematika disajikan dalam Tabel 4.8.

Tabel 4.8 Uji Linieritas Kelengkapan Fasilitas Belajar dan Hasil Belajar

Matematika.

Sumber

Varians Db JK RJK 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

Total 55 367771 - 1,29 1,92

Regresi (a) 1 366241,4211 366241,4211 Kesimpulan:

Karena 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤

𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 atau 1,29 <

1,92 , maka dapat

disimpulkan bahwa

data berpola linier

Regresi (𝑏|𝑎) 1 879,2821 879,2821

Residu 53 650,2968 11,8236

Tuna Cocok 14 508,5702 36,3264

Kesalahan

(Eror) 16 1158,867 28,2650

Page 74: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

57

Berdasarkan perhitungan pada Tabel 4.8 diketahui bahwa 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

maka data Kelengkapan Fasilitas Belajar dan data Hasil Belajar matematika

adalah berpola linier.

d. Uji Hipotesis

Untuk menguji kebenaran atau kepalsuan hipotesis dan menjawab rumusan

yang telah diajukan maka dilakukan analisis data. Perhitungan dalam analisis data

berikutnya digunakan teknik korelasi, yaitu korelasi Pearson Product Moment.

Langkah-langkah perhitungannya sebagai berikut:

a. Membuat peta korelasi

Tabel 4.9 peta korelasi.

X 75 –

77

78 –

80

81 –

83

84 –

86

87 –

89

90 –

92

93 –

95 𝑓(𝑦) 𝑦′ 𝑓𝑦′ 𝑓𝑦′2 𝑥′𝑦′

88 –

90

// 2

12

// 2

18 4 3 12 36 30

85 –

87

/ 1

0

//// 5

20

/// 3

18 9 2 18 36 38

82 –

84 / 1

-1

////5

0

//// 4

4

/// 3

2

11 1 13 13 5

79 –

81 / 1

0

/ 1

0

//// 4

0

/ 1

0

7 0 0 0 0

76 –

78 // 2

4

//// 4

4

// 2

0

/ 1

-1

/ 1

-2

10 -1 -10 10 5

73 –

75 ///// 6

12

/ 1

0

/ 1

-2

8 -2 -16 32 10

70 –

72

/ 1

9

/ 1

6

// 2

6

/ 1

0

/ 1

-3

6 -3 -18 54 18

𝑓(𝑥) 1 4 12 10 11 12 5

N=

55 -1 181 106

𝑥′ -3 -2 -1 0 1 2 3 Σfy՜ Σfy՜2 Σx՜y

՜

Page 75: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

58

𝑓𝑥′ -3 -8 -13 0 11 24 15 26 Σfx՜

𝑓𝑥′2 9 16 13 0 11 48 45 142 Σfx՜2

𝑥′𝑦′ 9 10 21 0 -2 32 36 106

Σx՜y

՜

b. Mencari 𝐶𝑥

=26

55

= 0,456

c. Mencari 𝐶𝑦

=−1

55

= −0,0175

d. Mencari 𝑆𝐷𝑥 dengan 𝑖 = interval kelas sebagai unit, dengan demikian

𝑖 = 1

= 1√142

55− (

26

55)

2

= 1√2,49122807 − 0,2080640197

𝐶𝑥′ =

∑ 𝑓𝑥′

𝑁

𝐶𝑦′ =

∑ 𝑓𝑦′

𝑁

𝑆𝐷𝑥 = 𝑖√∑ 𝑓𝑥

′2

𝑁− (

∑ 𝑓𝑥′

𝑁)

2

Page 76: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

59

= 1,5110

e. Mencari 𝑆𝐷𝑦 dengan 𝑖 = interval kelas sebagai unit, dengan demikian

𝑖 = 1

𝑆𝐷𝑦 = 𝑖√∑ 𝑓𝑦

′2

𝑁− (

∑ 𝑓𝑦′

𝑁)

2

= 1√181

55− (

−1

55)

2

= 1√3,175438596 − 0,0003077870114 = 1,7819

f. Mencari angka indeks korelasi “r” Pearson Product Moment

𝑟𝑥𝑦 =

∑ 𝑥′𝑦′

𝑁 − (𝐶𝑥′ )(𝐶𝑦

′ )

(𝑆𝐷𝑥′ )(𝑆𝐷𝑦

′ )

=

10655

− (0,456)(−0,0175)

(1,5110)(1,7819)

=1,859649123 + 0,00798

2,6924509

=1,867629123

2,6924509

= 0,711

g. Memberikan interpretasi terhadap 𝑟𝑥𝑦

Diketahui 𝑟𝑥𝑦 = 0,711 untuk memastikan hipotesis yang diajukan,

dapat diinterpretasikan sebagai berikut:

𝑑𝑓 = 𝑁 − 𝑛𝑟 = 55 − 2 = 53 oleh karena itu 𝑑𝑓 = 53 dalam taraf

signifikan 5% = 0,266 dan 1% = 0,345 . Dari hipotesis yang diaujikan

dapat dipastikan

0,266 < 0,711 > 0,345

Page 77: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

60

Berarti 𝐻𝑎 diterima, dengan kata lain “Ada hubungan positif yang

signifikan antara kelengkapan fasilitas belajar dan hasil nilai ujian

akhir semester genap matematika siswa”.

h. Mencari sumbangan (kontribusi) variabel X terhadap variabel Y

dengan rumus

𝐾𝑃 = 𝑟2 × 100%

𝐾𝑃 = (0,711)2 × 100%

𝐾𝑃 = 0,505521 × 100%

𝐾𝑃 = 50,55%

Jadi, sumbangan variabel X terhadap variabel Y sebesar 50,55% . Hal ini

berarti 50,55% hasil nilai ujian akhir semester genap matematika siswa,

ditentukan oleh kelengkapan fasilitas belajar dan 49,45% ditentukan oleh

variabel lain yang tidak diteliti.

i. Menguji signifikansi dengan rumus

𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =𝑟√𝑛 − 2

√1 − 𝑟2=

0,711√55 − 2

√1 − (0,711)2=

5,272917124

0,7031920079= 7,499

Kaidah pengujian:

Jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 berarti item pernyataan signifikan

Jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 berarti item pernyataan tidak signifikan

Berdasarkan perhitungan diatas, dengan ketentuan tingkat kesalahan ∝

= 0,05; 𝑑𝑏 = 𝑛 − 2 = 55 − 2 = 53. Karena dalam tabel tidak

dijumpai = 53 , maka dilakukan interpolasi untuk taraf signifikan 5%

yaitu:

40 = 1,684

53 = X

60 = 1,671

𝑋 = 1,671 +(53 − 40)(1,684 − 1,671)

40 − 60

Page 78: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

61

= 1,671 + (−39

4000)

= 1,671 + (−0,0097)

= 1,6613

Sehingga diperoleh 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 1,6613. Ternyata 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 atau

7,4999 ≥ 1,6613

Kesimpulan : Hubungan Kelengkapan Fasilitas Belajar dengan Hasil

Belajar Matematika Siswa Sekolah Menegah Atas Muaro Jambi adalah

signifikan.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Atas Negeri 8 Muaro Jambi

kelas X (X MIPA1, X MIPA2, X MIPA3, X MIPA4) dengan tujuan untuk

mengetahui Hubungan Kelengkapan Fasilitas Belajar dengan Hasil Belajar berupa

nilai ujian akhir semester genap matematika siswa. Penelitian ini menggunakan 4

kelas yang terdiri dari 55 sampel.

Untuk melihat adanya Hubungan Kelengkapan Fasilitas Belajar dengan

Hasil Belajar berupa nilai ujian akhir semester genap matematika siswa, maka

dilakukan analisis prasyarat data dengan menggunakan uji linieritass regresi. Dari

hasil uji linieritass regresi pada taraf signifikansi 5% diperoleh 1,29 <

1,92Karena 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka 𝐻0 diterima artinya metode regresi berpola

linier. Selanjutnya data dianalisi dengan uji Pearson Product Moment untuk

mengetahui apakah terdapat Hubungan Kelengkapan Fasilitas Belajar dengan

Hasil Belajar berupa nilai ujian akhir semester genap matematika siswa. Dari

hasil analisis pada taraf signifikansi 5% dan 1% diperoleh 0,266 < 0,711 >

0,345karena 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka 𝐻0 ditolak artinya ada hubungan kelengkapan

fasilitas belajar keluarga dengan hasil belajar berupa nilai ujian akhir semester

genap matematika siswa.

Page 79: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

62

Dari hasil penelitian yang lakukan peneliti di Sekolah Menengah Atas

Negeri 8 Muaro Jambi dapat di peroleh 𝐻0 ditolak atau terdapat hubungan

kelengkapan fasilitas belajar dengan hasil belajar berupa nilai ujian akhir semester

genap matematika siswa kelas X.

Hal ini juga dapat dilihat pada penelitian-penelitian sebelumnya yang

terdapat kesamaan yang di teliti oleh Baso Intang Sappaile dengan judul

“Hubungan Kelengkapan Fasilitas Belajar dengan Motivasi dan Hasil Belajar

Matematika” menyimpulkan bahwa :

a. Kelengkapan fasilitas belajar mempunyai hubungan yang positif dengan

hasil belajar matematika.

b. Motivasi belajar siswa mempunyai hubungan positif dengan hasil belajar

matematika.

Page 80: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

63

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang dilaksanakan mengenai

Hubungan Kelengkapan Fasilitas Belajar Dengan Hasil Belajar Matematika Siswa

Sekolah Menengah Atas Negeri 8 Muaro Jambi diperoleh beberapa poin yang

dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Kelengkapan Fasilitas Belajar yang didapat melalui lembar observasi (Ceklist)

yang di isi oleh peneliti yang berupa pernyataan dengan nilai tertinggi 90 dan

nilai terendah 70 maka diperoleh hasil rata-rata sebesar 90,526 dan standar

deviasinya 4,469.

2. Hasil Belajar Matematika yang didapat melalui dokumentasi nilai ujian akhir

semester genap siswa kelas X dengan nilai tertinggi 93 dan nilai terendah 73

maka diperoleh data hasil rata-rata sebesar 80,158 dan standar deviasinya

5,2092.

3. Hubungan antara kelengkapan fasilitas belajar dengan hasil belajar memiliki

hubungan yang positif diperoleh dari hasil perhitungan Pearson Product

Moment yaitu 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 7,499 nilai ini lebih tinggi dibandingkan pada

𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙5% = 1,6613.

Dari beberapa poin diatas, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat

hubungan yang signifikan (kuat) antara Hubungan Kelengkapan Fasilitas

Belajar Dengan Hasil Belajar Matematika Siswa Sekolah Menengah Atas

Negeri 8 Muaro Jambi.

Page 81: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

64

B. Saran

Sesuai dengan tujuan penulisan skripsi ini, penulis menaruh harapan

terhadap semua pihak agar dapat mengambil manfaat dari pikiran- pikiran yang

tertuang dalam skripsi ini. Terlebih bagi orang tua siswa dan guru di SMA N 8

Muaro Jambi dan di sekolah-sekolah lainnya.

a. Siswa

Siswa diharapkan untuk meningkatkan kemampuannya dengan belajar

secara maksimal agar hasil belajarnya baik tanpa terbebani kondisi sosial ekonomi

orang tua serta dengan keterbatasan tingkat sosial ekonomi orang tua. Siswa

menyadari bahwa belajar merupakan kewajiban bagi anak sekolah sehingga

siswa mempunyai motivasi yang tinggi untuk bersekolah.

b. Orang Tua

Orang tua diharapkan dapat memberikan motivasi, menjaga anak dari

pengaruh lingkungan, mengontrol perkembangan proses kegiatan belajar di

sekolah dan juga memberikan pengarahan terhadap anak untuk meningkatkan

hasil belajar. Orang tua selain bertanggung jawab dalam pemenuhan kebutuhan

anak, orang tua sebagai pendidik pertama dan utama bagi anak.

3. Guru

Guru diharapkan dapat memberikan motivasi belajar, bimbingan belajar

kepada seluruh siswa tanpa memandang tingkat status dan ekonomi orang tua

siswa. Selain itu guru diharapkan dapat memberikan tambahan waktu belajar bagi

siswa dalam meningkatkan hasil belajarnya. Dan juga guru diharapkan dapat

memberikan pengarahan mental anak untuk menerima kondisi dan meningkatkan

semangat belajar untuk mendapatkan hasil belajar yang baik.

Page 82: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

65

DAFTAR PUSTAKA

Abdulsyani. 2002. Sosiologi Skematika, Teori, dan Terapan. Jakarta: Bumi

Aksara.

Adji, Wahyu. 2007. Ekonomi untuk SMA/MA Kelas X. Bandung: Erlangga.

Ahmadi, Abu. 1991. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 1999. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2016. Manajamen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Asmawi Zainul dan Noehi Nasoetion. 1997. Penelitian hasil Belajar. Jakarta :

Universitas Terbuka.

Bahruddin dan Esa Nur Wahyuni. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran.

Yogyakarta: Ar Ruzz Media.

Departemen Agama RI. 2009. Al-Qur’an al Karim dan Terjemah Bahasa

Indonesia. Bandung: Sygma Examedia Arkanleema.

Dimyati dan Mudjiono, 2013. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. .

2013. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Dimyanti dan Mudijono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2003. Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Elrais, Heppy. 2012. Kamus Ilmiah Populer. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Page 83: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

66

Hamalik, Oemar. 2010. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Hasbullah. 2013. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rajawali.

Idi, Abdullah. 2013. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Rajagrafindo Persada. Ihsan,

Fuad. 2003. Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Lukman. Cet. 1, 2007. Pengantar Teori Mikro Ekonomi. Jakarta : Lembaga

Penelitian UIN Jakarta & Jakarta Press.

Margono. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Mahmud. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.

Muhibinsyah. 1989. Fsikologi Pendidikan. Bandung: Penerbit IAIN SGD.

Noor, Henry Faizal. 2013. Ekonomi Publik. Padang: Akademia Permata.

Ormrod, Jeanne Ellis. Jilid 1, 2008. Psikologi Pendidikan: Membantu Siswa

Tumbuh dan Perkembangan. Jakarta: Erlangga.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif R&D. Bandung :

Alfabeta.

Tambunan, Tulus T.H. Cet. 1. 2013. Perekonomian Indonesia. Jakarta: Ghalia

Indonesia.

Page 84: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

67

Lampiran 1

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

A. Angket

Siswa mengisi daftar angket yang telah disediakan, yaitu angket

kelengkapan fasilitas belajar.

B. Dokumentasi

Nilai ujian akhir semester genap siswa kelas X Mipa 1, X Mipa 2, X Mipa

3 dan X Mipa 4.

Page 85: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

68

Lampiran 2

Kisi-Kisi Instrument Kelengkapan Fasilitas Belajar

Variabel Indikator No. Butir

Kelengkapan Failitas

Belajar (X)

Tingkat Pekerjaan

1,2,3,4,5

Status Keluarga dalam

keseharian

6,7,8,9,10

Tingkat Pendidikan

11,12,13,14,15

Fasilitas khusus dan barang

berharga yang dimiliki

16,17,18,19,20,21

Tingkat Pendapatan

22,23,24,25

Page 86: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

69

Lampiran 3

Instrumen Penelitian

INSTRUMEN PENELITIAN

A. Petunjuk Pengisian

1. Tulislah identitas dahulu pada kolom yang telah disediakan.

2. Bacalah setiap pernyataan yang ada dengan teliti.

3. Pilihlah salah satu jawaban yang sesuai dengan pendapat anda pada

alternatif jawaban yang tersedia.

Misal jawaban nya ( b. Buruh/petani dll )

4. Jawablah dengan sejujurnya karena angket ini tidak akan mempengaruhi

pada nilai mata pelajaran yang bersangkutan.

5. Terima kasih atas partisipasi saudara mengisi angket ini.

B. Identitas diri

a. Kerahasiaan identitas diri anda dijamin oleh peneliti.

b. Mohon diisi dengan lengkap dan sesuai dengan keadaan anda.

Identitas Responden

Nama Siswa :

Jenis Kelamin : laki-laki perempuan

Kelas :

Sekolah :

1. Angket Kelengkapan Fasilitas Belajar

a. Pilihlah salah satu opsi yang sesuai dengan kondisi anda dengan

menebalkan jawaban berwarna hitam pada alternatif jawaban yang tersedia.

1. Pekerjaan ayah anda adalah…

a. Tidak bekerja

Page 87: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

70

b. Buruh/Petani dll

c. Pedagang/Wiraswasta

d. TNI/POLRI/PNS

2. Pekerjaan ibu anda adalah…

a. Tidak bekerja

b. Buruh/Petani dll

c. Pedagang/Wiraswasta

d. TNI/POLRI/PNS

3. Apakah ayah anda memiliki pekerjaan sampingan…

a. Tidak pernah

b. Kadang-kadang

c. Sering sekali

d. Sangat banyak

4. Apakah ibu anda memiliki pekerjaan sampingan…

a. Tidak pernah

b. Kadang-kadang

c. Sering sekali

d. Sangat banyak

5. Selain orang tua, apakah ada anggota keluarga anda yang bekerja…

a. Tidak ada

b. 1 orang

c. 2 orang

d. > 3 orang

6. Jabatan ayah di lingkungan sekitar anda adalah sebagai…

a. Tidak menjabat

b. Kepala dusun

c. Pengurus RT/RW

d. Perangkat desa

7. Jabatan ibu di lingkungan sekitar anda adalah sebagai…

a. Tidak menjabat

b. Kepala dusun

c. Pengurus RT/RW

d. Perangkat desa

Page 88: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

71

8. Bagaimana status rumah yang ditempati orang tua anda…

a. Hak milik

b. Menumpang

c. Kontrak atau sewa

d. Pemberian orang tua atau warisan keluarga

9. Bagaimana jenis rumah yang ditempati keluarga anda…

a. Bambu

b. Kayu

c. Permanen

d. Semi permanen

10. Apa jenis lantai rumah keluarga anda…

a. Tanah

b. Papan/ kayu

c. Semen kasar atau halus

d. Keramik

11. Pendidikan terakhir ayah adalah…

a. SD/Sederajat

b. SMP/Sederajat

c. SMA/SMK/Sederajat

d. Perguruan tinggi

12. Pendidikan terakhir ibu adalah…

a. SD/Sederajat

b. SMP/Sederajat

c. SMA/SMK/Sederajat

d. Perguruan tinggi

13. Apakah orang tua memberi uang yang anda minta untuk membeli buku-buku

pelajaran yang dianjurkan oleh guru anda…

a. Tidak pernah

b. Jarang sekali

c. Kadang-kadang

d. Selalu

14. Apakah peralatan belajar untuk penunjang pendidikan matematika anda lengkap seperti pena, pensil, penggaris, bujur, kalkulator dan lain sebagainya…

a. Tidak pernah

Page 89: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

72

b. Jarang sekali

c. Kadang-kadang

d. Selalu

15. Pernahkah anda mengalami penunggakan SPP…

a. Tidak pernah

b. Jarang sekali

c. Kadang-kadang

d. Selalu

16. Fasilitas yang disediakan orang tua dalam proses belajar anda adalah…

a. Buku dan alat tulis

b. Buku dan alat tulis dan meja belajar

c. Buku dan alat tulis dan meja belajar dan komputer

d. Buku dan alat tulis dan meja belajar dan komputer dan jaringan internet

17. Apakah kendaraan yang anda gunakan untuk berangkat dan pulang sekolah…

a. Di antar orang tua

b. Bonceng teman

c. Kendaraan umum

d. Kendaraan pribadi/punya sendiri

18. Kendaraan yang sering digunakan orang tua untuk berpergian adalah…

a. Angkutan umum

b. Bersepeda

c. Sepeda motor

d. Mobil

19. Kendaraan yang dimiliki orang tua adalah…

a. Sepeda

b. Motor dan sepeda

c. Mobil dan motor

d. Mobil, motor, sepeda

20. Apa saja barang-barang elektronik yang dimiliki orang tua anda…

a. Televisi

b. Televisi dan kulkas

c. Televisi, kulkas, dan komputer

d. Telivisi, kulkas, mesin cuci, dan komputer

21. Orang tua anda memberikan kursus/les tambahan…

Page 90: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

73

a. Tidak pernah

b. Kadang-kadang

c. Sering

d. Selalu

22. Tingkat pendapatan ayah perbulan yang diterima orang tua adalah…

a. Tidak ada

b. Rp. 1.500.000,00 – Rp. 2.500.000,00

c. Rp. 2.500.000,00 – Rp. 3.500.000,00

d. > Rp. 3.500.000,00

23. Tingkat pendapatan ibu perbulan yang diterima orang tua adalah…

a. Tidak ada

b. Rp. 1.500.000,00 – Rp. 2.500.000,00

c. Rp. 2.500.000,00 – Rp. 3.500.000,00

d. > Rp. 3.500.000,00

24. Apakah dari penghasilan orang tua ada yang sebagian ditabung…

a. Tidak pernah

b. Jarang sekali

c. Kadang-kadang

d. Selalu

25. Berpakah jumlah anggota keluarga di luar anak yang menjadi tanggungan keluarga…

a. > 6 orang

b. 5-6 orang

c. 3-4 orang

d. 1-2 orang

Page 91: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

74

Lampiran 4

UJI NORMALITAS POPULASI

A. Uji Normalitas Kelas X A

Mengurutkan data sampel dari yang terkecil ke terbesar (X1, X2, X3, ..., Xn).

70 73 73 75 76 76 79 79 80 80

80 81 81 82 82 82 83 83 83 83

84 85 85 85 86 88 88 88

1. Menentukan skor tertinggi dan terendah

Skor tertinggi = 90

Skor terendah = 70

2. Mencari nilai Rentang (R)

𝑅 = 𝐻 − 𝐿

= 88 − 70

= 20

3. Mencari banyak Kelas (K)

𝐾 = 1 + 3,3 (log 𝑛)

= 1 + 3,3 log(28)

= 1 + 4,7756215

= 5,7756215 ≈ 6

4. Mencari nilai panjang kelas (I)

𝐼 =𝑅

𝐾=

18

6= 3

5. Membuat distribusi frekuensi skor baku variabel 𝑋1

Interval 𝒇 𝒙𝒊 𝒙𝒊𝟐 𝒇𝒙𝒊 𝒇𝒙𝒊

𝟐

86 – 88 7 87 7569 609 52983

82 – 84 8 83 6889 664 55112

79 – 81 6 79 6241 474 37446

76 – 78 3 77 5929 231 17787

73 – 75 3 74 5476 222 16428

70 – 72 1 71 5041 71 5041

∑ 28 2271 184797

Page 92: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

75

6. Menentukan rata-rata atau mean (�̅�)

�̅� =∑ 𝑓𝑥𝑖

𝑁=

2271

28= 81,1071

7. Menentukan simpangan baku (S)

𝑆 = √𝑛. ∑ 𝑓𝑥𝑖

2 − (∑ 𝑓𝑥𝑖)2

𝑛(𝑛 − 1)= √

28 × 184797 − (2271)2

28 × 27= √

16875

756

= 22,3214

8. Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan jalan:

a. Menentukan batas kelas, yaitu angka skor kiri kelas interval pertama

dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor-skor kanan kelas interval

ditambah 0,5. Sehingga di dapat : 88,5 ; 84,5 ; 81,5 ; 78,5 ; 75,5 ;

72,5 ; 69,5

b. Mencari nilai Z-score untuk batas kelas interval dengan rumus:

𝑍 =𝐵𝑎𝑡𝑎𝑠 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠 − �̅�

𝑆

𝑍1 =88,5 − 81,1071

22,3214= 0,33

𝑍2 =84,5 − 81,1071

22,3214= 0,15

𝑍3 =81,5 − 81,1071

22,3214= 0,02

𝑍4 =78,5 − 81,1071

22,3214= −0,17

𝑍5 =75,5 − 81,1071

22,3214= −0,25

𝑍6 =72,5 − 81,1071

22,3214= −0,34

𝑍7 =69,5 − 81,1071

22,3214= −0,52

Page 93: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

76

c. Mencari luas 0 – Z dari Tabel Kurve Normal dari 0 – Z dengan

menggunakan angka-angka untuk batas kelas, sehingga didapat:

0,33 = 0,129

0,15 = 0,060

0,02 = 0,008

-0,17 = 0,068

-0,25 = 0,099

-0,34 = 0,133

-0,52 = 0,195

d. Mencari luas tiap kelas interval dengan jalan mengurangkan angka-

angka 0 – Z, yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka

baris kedua dikurangi baris ketiga, dan begitu seterusnya. Kecuali

untuk angka yang berbeda pada baris paling tengah ditambahkan

dengan angka pada baris berikutnya.

0,129 – 0,060 = 0,069

0,060 – 0,008 = 0,052

0,008 – 0,068 = 0,006

0,068 + 0,099 = 0,167

0,099 – 0,133 = 0,034

0,133 – 0,195 = 0,062

e. Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas

tiap interval dengan jumlah siswa (n=28)

0,069 × 28 = 1,932

0,052 × 28 = 1,456

0,006 × 28 = 0,168

0,167 × 28 = 4,676

0,034 × 28 = 0,952

0,062 × 28 = 1,736

Page 94: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

77

No

Batas

Kelas

Z

Luas

0-Z

Luas

Tiap

Kelas

Interval

Fe Fo Fo-Fe (Fo-Fe)2

1 88,5 0,33 0,129 0,069 1,932 7 5,068 5,4010 0,5793

2 84,5 0,15 0,060 0,052 1,456 8 -1,184 1,4019 0,1526

3 81,5 0,02 0,008 0,006 0,168 6 5,356 10,6867 4,4545

4 78,5 -0,17 0,068 0,167 4,676 3 0,116 0,0135 0,0047

5 75,5 -0,25 0,099 0,034 0,952 3 0,816 0,6659 0,3049

6 72,5 -0,34 0,133 0,062 1,736 1 -4,964 12,6413 4,1317

7 69,5 -0,34 0,195

Jumlah 29 5,1624

f. Mencari Chi Kuadrat (𝑋2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔) dengan rumus:

(𝑋2) = ∑(𝑓𝑜 − 𝑓𝑒)2

𝑓𝑒

𝑘

𝑖=1

𝑋2 =5,4010

9,324+

1,4019

9,184+

10,6867

0,644+

0,0135

2,884+

0,6659

2,184+

12,6413

5,964

𝑋2 = 0,5793 + 0,1526 + 2,4545 + 0,0047 + 0,3049 +

2,1317

𝑋2 = 5,1624

g. Membandingkan (𝑋2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔

) dengan (𝑋2𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙)

Dengan membandingkan X2hitung dengan nilai X2

tabeluntuk 𝛼 =

0,05 (5%)dan derajat kebebasan (dk) = k – 3 = 6 – 3 = 3, Maka di

cari pada tabel chi-kuadrat didapatX2tabel= 7,815 dengan kriteria

pengujian sebagai berikut:

Jika X2hitung ≥X2

tabel artinya distribusi data tidak normal dan

Jika X2hitung <X2

tabel artinya data berdistribusi normal

Karena X2hitung<X2

tabel yaitu 5,1624 7,815 maka data berdistribusi

Normal.

Page 95: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

78

B. Uji Normalitas Kelas X B

Mengurutkan data sampel dari yang terkecil ke terbesar (X1, X2, X3, ..., Xn).

71 73 74 75 76 77 77 78 80 80

82 82 82 83 83 85 85 85 86 87

87 87 88 88 88 88 88 88 88 88

1. Menentukan skor tertinggi dan terendah

Skor tertinggi = 89

Skor terendah = 71

2. Mencari nilai Rentang (R)

𝑅 = 𝐻 − 𝐿

= 88 − 71

= 17

3. Mencari banyak Kelas (K)

𝐾 = 1 + 3,3 (log 𝑛)

= 1 + 3,3 (log 30)

= 1 + 4,87450012

= 5,87450012 ≈ 6

4. Mencari nilai panjang kelas (I)

𝐼 =𝑅

𝐾=

17

6= 2,833333 ≈ 3

5. Membuat distribusi frekuensi skor baku variabel 𝑋1

Interval 𝒇 𝒙𝒊 𝒙𝒊𝟐 𝒇𝒙𝒊 𝒇𝒙𝒊

𝟐

86 – 88 6 87 7569 522 272484

83 – 85 5 84 7056 420 176400

80 – 82 5 81 6561 405 164025

77 – 79 9 78 6084 702 492804

74 – 76 3 75 5625 225 50625

71 – 73 2 72 5184 144 20736

∑ 30 2418 1177074

Page 96: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

79

6. Menentukan rata-rata atau mean (�̅�)

�̅� =∑ 𝑓𝑥𝑖

𝑁=

2418

30= 80,6

7. Menentukan simpangan baku (S)

𝑆 = √𝑛. ∑ 𝑓𝑥𝑖

2 − (∑ 𝑓𝑥𝑖)2

𝑛(𝑛 − 1)= √

30 × 1177074 − (2418)2

30 × 29

= √29465496

780= 10,8732

8. Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan jalan:

h. Menentukan batas kelas, yaitu angka skor kiri kelas interval pertama

dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor-skor kanan kelas interval

ditambah 0,5. Sehingga di dapat : 88,5 ; 85,5 ; 82,5 ; 79,5 ; 76,5 ;

73,5 ; 70,5

a. Mencari nilai Z-score untuk batas kelas interval dengan rumus:

𝑍 =𝐵𝑎𝑡𝑎𝑠 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠 − �̅�

𝑆

𝑍1 =88,5 − 80,6

10,8732= 0,72

𝑍2 =85,5 − 80,6

10,8732= 0,45

𝑍3 =82,5 − 80,6

10,8732= 0,17

𝑍4 =79,5 − 80,6

10,8732= −0,10

𝑍5 =76,5 − 80,6

10,8732= −0,38

𝑍6 =73,5 − 80,6

10,8732= −0,65

𝑍7 =70,5 − 80,6

10,8732= −0,93

Page 97: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

80

b. Mencari luas 0 – Z dari Tabel Kurve Normal dari 0 – Z dengan

menggunakan angka-angka untuk batas kelas, sehingga didapat:

0,72 = 0,264

0,45 = 0,174

0,17 = 0,068

-0,10 = 0,040

-0,38 = 0,148

-0,65 = 0,242

-0,93 = 0,324

c. Mencari luas tiap kelas interval dengan jalan mengurangkan angka-

angka 0 – Z, yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka

baris kedua dikurangi baris ketiga, dan begitu seterusnya. Kecuali

untuk angka yang berbeda pada baris paling tengah ditambahkan

dengan angka pada baris berikutnya.

0,264 – 0,174 = 0,234

0,174 – 0,068 = 0,259

0,068 + 0,040 = 0,350

0,040 + 0,148 = 0,199

0,148 – 0,242 = 0,047

0,242 – 0,324 = 0,050

d. Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas

tiap interval dengan jumlah siswa (n=30)

0,234 × 30 = 7,020

0,259 × 30 = 7,770

0,350 × 30 = 10,50

0,199 × 30 = 5,970

0,047 × 30 = 1,410

0,050 × 30 = 1,500

Page 98: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

81

No

Batas

Kelas

Z

Luas

0-Z

Luas

Tiap

Kelas

Interval

Fe Fo Fo-Fe (Fo-Fe)2

1 88,5 0,72 0,264 0,234 7,020 6 -1.020 1,0404 0,1482

2 85,5 0,45 0,174 0,259 7,770 5 -2.770 7,6729 0,9875

3 82,5 0,17 0,068 0,350 10,50 5 -5,500 30,250 2,8809

4 79,5 -0,10 0,040 0,199 5,970 9 3,030 9,1809 1,5378

5 76,5 -0,38 0,148 0,047 1,410 3 1,590 2,5281 1,7930

6 73,5 -0,65 0,242 0,050 1,500 2 0,500 0,2500 0,1667

70,5 -0,93 0,324

Jumlah 30 6,6102

e. Mencari Chi Kuadrat (𝑋2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔) dengan rumus:

(𝑋2) = ∑(𝑓𝑜 − 𝑓𝑒)2

𝑓𝑒

𝑘

𝑖=1

𝑋2 =1,0404

7,020+

7,6729

7,770+

30,250

10,50+

9,1809

5,970+

2,5281

1,410+

0,2500

1,500

𝑋2 = 0,1482 + 0,9875 + 2,8809 + 1,5378 + 1,7930 + 0,1667

𝑋2 = 6,6102

i. Membandingkan (𝑋2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔

) dengan (𝑋2𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙)

Dengan membandingkan X2hitung dengan nilai X2

tabel untuk 𝛼 =

0,05 (5%)dan derajat kebebasan (dk) = k – 3 = 7 – 3 = 4, Maka

dicari pada tabel chi-kuadrat didapatX2tabel= 9,488 dengan kriteria

pengujian sebagai berikut:

Jika X2hitung ≥X2

tabel artinya distribusi data tidak normal dan

Jika X2hitung <X2

tabel artinya data berdistribusi normal

Karena X2hitung<X2

tabel yaitu6,6102 < 9, ,488 maka data berdistribusi

Normal.

C. Uji Normalitas Kelas X C

Mengurutkan data sampel dari yang terkecil ke terbesar (X1, X2, X3, ..., Xn).

72 72 73 73 75 75 75 75 77 78

78 78 79 80 81 81 81 81 82 83

Page 99: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

82

84 84 84 87 87 87 89 89 89

1. Menentukan skor tertinggi dan terendah

Skor tertinggi = 89

Skor terendah = 72

2. Mencari nilai Rentang (R)

𝑅 = 𝐻 − 𝐿 + 1

= 89 − 72

= 17

3. Mencari banyak Kelas (K)

𝐾 = 1 + 3,3 (log 𝑛)

= 1 + 3,3 log(29)

= 1 + 4,8259134

= 5,8259134 ≈ 6

4. Mencari nilai panjang kelas (I)

𝐼 =𝑅

𝐾=

17

6= 2,8333 ≈ 3

5. Membuat distribusi frekuensi skor baku variabel 𝑋1

Interval 𝒇 𝒙𝒊 𝒙𝒊𝟐 𝒇𝒙𝒊 𝒇𝒙𝒊

𝟐

87 – 89 6 88 7744 528 278784

84 – 86 3 85 7225 255 65025

81 – 83 6 82 6724 492 242064

78 – 80 5 79 6241 395 156025

75 – 77 5 76 5776 386 148996

72 – 74 4 73 5329 292 85264

∑ 29 2348 976158

Page 100: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

83

6. Menentukan rata-rata atau mean (�̅�)

�̅� =∑ 𝑓𝑥𝑖

𝑁=

2348

29= 80,9655

7. Menentukan simpangan baku (S)

𝑆 = √𝑛. ∑ 𝑓𝑥𝑖

2 − (∑ 𝑓𝑥𝑖)2

𝑛(𝑛 − 1)= √

29 × 976158 − (2348)2

29 × 28

= √22795478

812= 12,4342

8. Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan jalan:

a. Menentukan batas kelas, yaitu angka skor kiri kelas interval pertama

dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor-skor kanan kelas interval

ditambah 0,5. Sehingga di dapat: 89,5 ; 86,5 ; 83,5 ; 80,5 ; 77,5 ;

74,5 ; 71,5

b. Mencari nilai Z-score untuk batas kelas interval dengan rumus:

𝑍 =𝐵𝑎𝑡𝑎𝑠 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠 − �̅�

𝑆

𝑍1 =89,5 − 80,9655

12,4342= 1,80

𝑍2 =86,5 − 80,9655

12,4342= 1,24

𝑍3 =83,5 − 80,9655

12,4342= 0,67

𝑍4 =80,5 − 80,9655

12,4342= 0,11

𝑍5 =77,5 − 80,9655

12,4342= −0,45

𝑍6 =74,5 − 80,9655

12,4342= −1,02

𝑍7 =71,5 − 80,9655

12,4342= −1,58

Page 101: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

84

c. Mencari luas 0 – Z dari Tabel Kurve Normal dari 0 – Z dengan

menggunakan angka-angka untuk batas kelas, sehingga didapat:

1,80 = 0,464

1,24 = 0,393

0,67 = 0,249

0,11 = 0,044

-0,45 = 0,174

-1,02 = 0,346

-1,58 = 0,443

d. Mencari luas tiap kelas interval dengan jalan mengurangkan angka-

angka 0 – Z, yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka

baris kedua dikurangi baris ketiga, dan begitu seterusnya. Kecuali

untuk angka yang berbeda pada baris paling tengah ditambahkan

dengan angka pada baris berikutnya.

0,464 – 0,393 = 0,072

0,393 – 0,249 = 0,145

0,249 – 0,044 = 0,205

0,044 + 0,174 = 0,216

0,174 – 0,346 = 0,173

0,346 – 0,443 = 0,097

e. Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas

tiap interval dengan jumlah siswa (n=29)

0,072 × 29 = 7,088

0,145 × 29 = 4,205

0,205 × 29 = 6,945

0,216 × 29 = 7,134

0,173 × 29 = 5,017

0,097 × 29 = 2,813

Page 102: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

85

No Batas

Kelas Z

Luas

0 – Z

Luas

Kelas

Tiap

Interval

Fe Fo Fo – Fe (Fo-Fe)2 X2

1 89,5 1,80 0,464 0,072 7,088 6 3,912 15,304 2,159

2 86,5 1,24 0,393 0,145 4,205 3 -1,205 1,452 0,345

3 83,5 0,67 0,249 0,205 6,945 6 -0,945 0,893 0,129

4 80,5 0,11 0,044 0.216 7,134 5 -2,134 4,553 0,639

5 77,5 -0,45 0,174 0,173 5,017 5 -0,017 0,028 0,056

6 74,5 -1,02 0.346 0,097 2,813 4 1,187 1,408 0,499

71,5 -1,58 0,442

Jumlah 29 4,827

f. Mencari Chi Kuadrat (𝑋2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔) dengan rumus:

(𝑋2) = ∑(𝑓𝑜 − 𝑓𝑒)2

𝑓𝑒

𝑘

𝑖=1

𝑋2 =15,304

7,088+

1,452

4,205+

0,893

6,945+

4,553

7,134+

0,028

5,017+

1,408

2,813

𝑋2 = 2,159 + 0,345 + 0,129 + 0,639 + 0,056 +

0,499

𝑋2 = 4,827

g. Membandingkan (𝛾2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔

) dengan (𝛾2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔)

Dengan membandingkan X2hitung dengan nilai X2

tabel untuk 𝛼 =

0,05 (5%) dan derajat kebebasan (dk) = k – 3 = 6 – 3 = 3, Maka

dicari pada tabel chi-kuadrat didapat X2tabel= 7,815 dengan kriteria

pengujians ebagai berikut:

Jika X2hitung ≥X2

tabel artinya distribusi data tidak normal dan

Jika X2hitung <X2

tabel artinya data berdistribusi normal

Karena X2hitung<X2

tabel yaitu 4,827 < 7,815 maka data berdistribusi

Normal.

Page 103: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

86

D. Uji Normalitas Kelas X D

Mengurutkan data sampel dari yang terkecil ke terbesar (X1, X2, X3, ..., Xn).

71 72 72 74 76 77 77 78 78 79

79 80 80 80 82 82 82 83 84 84

84 84 85 85 85 86 87 87 88 88

88 88

1. Menentukan skor tertinggi dan terendah

Skor tertinggi = 88

Skor terendah = 71

2. Mencari nilai Rentang (R)

𝑅 = 𝐻 − 𝐿 + 1

= 88 − 71

= 17

3. Menentukan banyak kelas (K)

𝐾 = 1 + 3,3 (log 𝑛)

= 1 + 3,3 (log 32)

= 1 + 4,966994928

= 5,966994928 ≈ 6

4. Menentukan panjang kelas atau interval (I)

𝐼 =𝑅

𝐾=

17

6= 2,8333 ≈ 3

5. Membuat distribusi frekuensi skor baku variabel 𝑋1

Interval 𝒇 𝒙𝒊 𝒙𝒊𝟐 𝒇𝒙𝒊 𝒇𝒙𝒊

𝟐

86 – 88 7 87 7569 546 52983

83 – 85 8 84 7056 672 56448

80 – 82 6 81 6561 486 39366

77 – 79 6 78 6084 468 36504

74 – 76 2 75 5625 150 11250

71 – 73 3 72 5184 216 15552

∑ 32 2538 212103

Page 104: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

87

6. Menentukan rata-rata atau mean (�̅�)

�̅� =∑ 𝑓𝑥𝑖

𝑁=

2538

32= 79,3125

7. Menentukan simpangan baku (S)

𝑆 = √𝑛. ∑ 𝑓𝑥𝑖

2 − (∑ 𝑓𝑥𝑖)2

𝑛(𝑛 − 1)= √

32 × 212103 − (2538)2

32 × 31

= √345852

992= 8,4488

8. Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan jalan:

a. Menentukan batas kelas, yaitu angka skor kiri kelas interval pertama

dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor-skor kanan kelas interval

ditambah 0,5. Sehingga di dapat : 88,5 ; 85,5 ; 82,5 ; 79,5 ; 76,5 ;

70,5 ; 64,5

b. Mencari nilai Z-score untuk batas kelas interval dengan rumus:

𝑍 =𝐵𝑎𝑡𝑎𝑠 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠 − �̅�

𝑆

𝑍1 =88,5 − 79,3125

8,4488= 1,09

𝑍2 =85,5 − 79,3125

8,4488= 0,73

𝑍3 =82,5 − 79,3125

8,4488= 0,38

𝑍4 =79,5 − 79,3125

8,4488= 0,02

𝑍5 =76,5 − 79,3125

8,4488= −0,33

𝑍6 =70,5 − 79,3125

8,4488= −0,04

𝑍7 =64,5 − 79,3125

8,4488= −1,75

Page 105: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

88

c. Mencari luas 0 – Z dari Tabel Kurve Normal dari 0 – Z dengan

menggunakan angka-angka untuk batas kelas, sehingga didapat:

1,09 = 0,362

0,73 = 0,267

0,38 = 0,311

0,02 = 0,008

-0,33 = 0,129

-0,04 = 0,016

-1,75 = 0,460

d. Mencari luas tiap kelas interval dengan jalan mengurangkan angka-

angka 0 – Z, yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka

baris kedua dikurangi baris ketiga, dan begitu seterusnya. Kecuali

untuk angka yang berbeda pada baris paling tengah ditambahkan

dengan angka pada baris berikutnya.

0,362 – 0,267 = 0,095

0,267 – 0,311 = 0,044

0,311 + 0,008 = 0,319

0,008 + 0,129 = 0,121

0,129 – 0,016 = 0,113

0,016 – 0,460 = 0,444

e. Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas

tiap interval dengan jumlah siswa (n=32)

0,095 × 32 = 0,832

0,044 × 32 = 2,304

0,319 × 32 = 12,480

0,121 × 32 = 13,5286

0,113 × 32 = 9,920

0,444 × 32 = 15,168

Page 106: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

89

No Batas

Kelas Z

Luas

0-Z

Luas

Tiap

Kelas

Interval

Fe Fo Fo-Fe (Fo-Fe)2 𝝌𝟐

1 88,5 1,09 0,362 0,095 0,832 7 1,1304 1,2778 0,4453

2 85,5 0,73 0,267 0,044 2,304 8 0,4108 0,1688 0,0256

3 82,5 0,38 0,311 0,319 12,480 6 -3,3262 11,0636 1,1863

4 79,5 0,02 0,08 0,121 13,529 6 -3,5286 12,4510 0,9203

5 76,5 -0,33 0,129 0,113 9,920 2 -1,3792 1,9022 0,4344

6 70,5 -0,04 0,016 0,444 15,168 3 0,5482 0,3005 0,2070

64,5 -1,75 0,460

Jumlah 32 3,2189

f. Mencari Chi Kuadrat (𝑋2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔) dengan rumus:

(𝑋2) = ∑(𝑓𝑜 − 𝑓𝑒)2

𝑓𝑒

𝑘

𝑖=1

𝑋2 =1,2778

2,8696+

0,1688

6,5892+

11,0636

0,2743+

12,4510

0,3979+

1,9022

0,1288+

0,3005

0,0427

𝑋2 = 0,4453 + 0,0256 + 1,1863 + 0,9203 + 0,4344 + 0,2070

𝑋2 = 3,2189

g. Membandingkan (𝑋2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔

) dengan (𝑋2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔)

Dengan membandingkan X2hitung dengan nilai X2

tabel untuk 𝛼 =

0,05 (5%) dan derajat kebebasan (dk) = k – 3 = 6 – 3 = 3, Maka

dicari pada tabel chi-kuadrat didapat X2tabel= 7,815 dengan kriteria

pengujian sebagai berikut:

Jika X2hitung ≥X2

tabel artinya distribusi data tidak normal dan

Jika X2hitung <X2

tabel artinya data berdistribusi normal

Karena X2hitung<X2

tabel yaitu 3,2189 < 7,815 maka data berdistribusi

Normal.

Page 107: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

90

Lampiran 5

UJI HOMOGENITAS POPULASI

Sebelum dilakukan penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji homogenitas

untuk mengetahui bisa atau tidak penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah

Atas Negeri 8 Muaro Jambi di Kelas X Mipa1, X Mipa2, X Mipa3 dan X Mipa4.

Uji homogenitas dilakukan dengan cara mengambil nilai Ujian Akhir Siswa.

A. Mencari Mean dan Standar Deviasi tiap Kelas Populasi

1. Kelas X Mipa1

Data:

73 73 74 77 77 77 78 78 78 78

79 79 80 80 80 80 81 81 81 83

83 85 89 90 90 90 90 90

a. Menentukan skor tertinggi dan terendah

Skor tertinggi = 90

Skor terendah = 73

b. Menentukan Rentangan (R)

𝑅 = 𝐻 − 𝐿 + 1

= 90 − 73 + 1

= 17

c. Menentukan banyak kelas (K)

𝐾 = 1 + 3,3 (log 𝑛)

= 1 + 3,3 (log 28)

= 1 + 4,7756215

= 5,7756215 ≈ 6

d. Menentukan panjang kelas atau interval (I)

𝐼 =𝑅

𝐾=

17

6= 2,8333 ≈ 3

Page 108: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

91

e. Membuat tabel distribusi frekuensi

Interval 𝑓 𝑥′ 𝑥′2 𝑓𝑥′ 𝑓𝑥′2

88 – 90 6 3 9 12 54

85 – 87 1 2 4 2 4

82 – 84 2 1 1 2 2

79 – 81 9 0 0 0 0

76 – 78 7 -1 1 -7 7

73 – 75 3 -2 4 -6 12

∑ 28 3 79

f. Menentukan Standar Deviasi

𝑆𝐷𝐼 = 𝑖√∑ 𝑓𝑥′2

𝑁− (

∑ 𝑓𝑥′

𝑁)

2

= 3√79

28− (

3

28)

2

= 3√2,82142857 − 0,32142857

= 3 × 1,761

= 5,283

2. Kelas X Mipa2

Data:

71 72 73 73 75 75 75 77 77 77

78 80 80 80 81 82 82 82 83 83

84 85 87 87 87 88 89 89 89 89

a. Menentukan skor tertinggi dan terendah

Skor tertinggi = 89

Skor terendah = 71

Page 109: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

92

b. Menentukan Rentangan (R)

𝑅 = 𝐻 − 𝐿 + 1

= 89 − 71 + 1

= 19

c. Menentukan banyak kelas (K)

𝐾 = 1 + 3,3 (log 𝑛)

= 1 + 3,3 (log 30)

= 1 + 4,87450012

= 5,87450012 ≈ 6

d. Menentukan panjang kelas atau interval (I)

𝐼 =𝑅

𝐾=

19

6= 3,16666667 ≈ 3

e. Membuat tabel distribusi frekuensi

Interval 𝑓 𝑥′ 𝑥′2 𝑓𝑥′ 𝑓𝑥′2

87 – 89 8 2 4 16 34

84 – 86 2 1 1 2 2

80 – 83 9 0 0 0 0

77 – 79 4 -1 1 -4 4

74 – 76 3 -2 4 -6 12

71 – 73 4 -3 9 -12 36

∑ 30 -4 88

f. Menentukan Standar Deviasi

𝑆𝐷𝐼 = 𝑖√∑ 𝑓𝑥′2

𝑁− (

∑ 𝑓𝑥′

𝑁)

2

= 3√88

30− (

−4

30)

2

= 3√2,93333333 − 0,01777777

= 3 × 2,91555556

= 8,74666668 ≈ 8,7467

Page 110: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

93

3. Kelas X Mipa3

74 74 75 75 77 77 77 78 79 79

80 80 82 82 85 85 85 85 85 85

87 87 88 89 89 90 90 91 91

a. Menentukan skor tertinggi dan terendah

Skor tertinggi = 91

Skor terendah = 74

b. Menentukan Rentangan (R)

𝑅 = 𝐻 − 𝐿 + 1

= 91 − 74 + 1

= 18

c. Menentukan banyak kelas (K)

𝐾 = 1 + 3,3 (log 𝑛)

= 1 + 3,3 (log 29)

= 1 + 4,8259134

= 5,8259134 ≈ 6

d. Menentukan panjang kelas atau interval (I)

𝐼 =𝑅

𝐾=

18

7= 2,57142857 ≈ 3

e. Membuat tabel distribusi frekuensi

Interval 𝑓 𝑥′ 𝑥′2 𝑓𝑥′ 𝑓𝑥′2

89 – 91 6 2 4 12 24

86 – 88 4 1 1 4 4

83 – 85 6 0 0 0 0

80 – 82 4 -1 1 -4 4

77 – 79 6 -2 4 -12 24

74 – 76 4 -3 9 -12 32

∑ 30 -12 88

Page 111: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

94

f. Menentukan Standar Deviasi

𝑆𝐷𝐼 = 𝑖√∑ 𝑓𝑥′2

𝑁− (

∑ 𝑓𝑥′

𝑁)

2

= 3√88

30− (

−12

30)

2

= 3√2,93333333 − 0,16

= 3 × 2,77333333

= 8,31999999 ≈ 8,3199

4. Kelas X Mipa4

Data:

72 72 74 74 76 77 77 78 78 79

79 80 80 81 82 83 85 86 86 88

88 89 89 90 90 90 91 93 93 94

95 95

a. Menentukan skor tertinggi dan terendah

Skor tertinggi = 95

Skor terendah = 72

b. Menentukan Rentangan (R)

𝑅 = 𝐻 − 𝐿 + 1

= 95 − 72 + 1

= 24

c. Menentukan banyak kelas (K)

𝐾 = 1 + 3,3 (log 𝑛)

= 1 + 3,3 (log 32)

= 1 + 4,966994928

= 5,966994928 ≈ 6

d. Menentukan panjang kelas atau interval (I)

𝐼 =𝑅

𝐾=

24

6= 4

Page 112: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

95

e. Membuat tabel distribusi frekuensi

Interval 𝑓 𝑥′ 𝑥′2 𝑓𝑥′ 𝑓𝑥′2

92 – 95 2 2 4 4 8

88 – 91 8 1 1 8 8

84 – 87 4 0 0 0 0

80 – 83 6 -1 1 -6 6

76 – 79 8 -2 4 -16 32

72 – 75 4 -3 9 -12 36

∑ 32 -22 90

f. Menentukan Standar Deviasi

𝑆𝐷𝐼 = 𝑖√∑ 𝑓𝑥′2

𝑁− (

∑ 𝑓𝑥′

𝑁)

2

= 4√90

32− (

−22

32)

2

= 4√2,8125 − 0,47265625

= 4 × 2,33984375

= 9,35937 ≈ 8,3594

B. Menentukan Varians (𝑠2) tiap Kelas Populasi

1. Kelas X Mipa1

𝑠12 = (5,283)2 = 27,910089 = 27,9101

2. Kelas X Mipa2

𝑠12 = (8,7467)2 = 76,5047609 = 76,5048

3. Kelas X Mipa3

𝑠12 = (8,3199)2 = 69,220736 = 69,2207

4. Kelas X Mipa4

𝑠12 = (8,3594)2 = 69,8795684 = 69,879

Page 113: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

96

C. Menentukan log 𝑆2

1. log 𝑠12 = log(27,9101) = 1,4458

2. log 𝑠22 = log(76,5048) = 1,8837

3. log 𝑠32 = log(69,2207) = 1,8402

4. log 𝑠42 = log(69,8796) = 1,8444

D. Memasukkan angka-angka statistic untuk pengujian homogenitas pada tabel

Uji Barlet

Sampel 𝐷𝑏(𝑛 − 1) 𝑠12 log 𝑠1

2 𝐷𝑏(log 𝑠12)

X Mipa1 27 27,9101 1,4458 39,0366

X Mipa2 28 76,5048 1,8837 52,7436

X Mipa3 29 69,2207 1,8402 53,3658

X Mipa4 31 69,8796 1,8444 57,1764

∑ 115 202,3224

E. Menghitung varians gabungan dari keempat sampel

𝑆2 =(𝑛1. 𝑆1

2) + (𝑛2. 𝑆22) + (𝑛3. 𝑆3

2) + (𝑛4. 𝑆42)

(𝑛1) + (𝑛2) + (𝑛3) + (𝑛4)

=(27×27,9101)+(28×76,5048)+(29×69,2207)+(31×69,8796)

27+28+29+31

=753,5727+2142,1344+2007,4003+2166,2676

115

=7069,375

115

= 61,4728

Page 114: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

97

F. Menentukan log dari varians gabungan

log 𝑆2 = log(61,4728)

= 1,78868

G. Menentukan nilai B

𝐵 = log 𝑆2 × ∑(𝑛𝑖 − 1)

= 1,78868 × 115

= 205,6982

H. Menentukan nilai Chi Kuadrat

𝑋2 = (ln 10) × (𝐵 − ∑(𝑑𝑏) log 𝑆2)

= (2,303) × (205,6982 − 202,3224)

= (2,303) × (2,3758)

= 5,5715

I. Membandingkan 𝑋2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔dengan 𝑋2

𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

Dengan taraf signifikansi (∝) = 0,05 dan derajat kebebasan (𝑑𝑏) = 𝑘 − 1 =

4 − 1 = 3 , didapat nilai 𝑋ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔2 = 5,5715 dan 𝑋𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

2 = 7,815 , ini berarti

𝑋ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔2 < 𝑋𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

2 artinya sampel bersifat Homogen.

Page 115: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

98

Lampiran 6

Page 116: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

99

Page 117: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

100

Lampiran 7

UJI NORMALITAS SAMPEL

A. Uji Normalitas Kemampuan Penalaran (X)

Mengurutkan data sampel dari yang terkecil ke terbesar (X1, X2, X3, ..., Xn).

70 70 70 71 71 72 73 73 74 75

75 76 76 77 77 77 78 78 78 78

79 79 79 79 80 80 80 81 81 81

82 82 82 83 83 83 84 85 85 85

85 85 85 86 86 87 87 88 88 88

88 89 90 90 90

1. Menentukan skor tertinggi dan terendah

Skor tertinggi = 90

Skor terendah = 70

2. Mencari nilai Rentang (R)

𝑅 = 𝐻 − 𝐿

= 90 − 70

= 20

3. Menentukan banyak kelas (K)

𝐾 = 1 + 3,3 (log 𝑛)

= 1 + 3,3 (log 55)

= 1 + 5,74319688

= 6,74319688 ≈ 7

4. Menentukan panjang kelas atau interval (I)

𝐼 =𝑅

𝐾=

20

7= 2,857142857 ≈ 3

Page 118: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

101

5. Membuat tabel distribusi frekuensi skor baku variabel 𝑋1

Interval 𝒇 𝒙𝒊 𝒙𝒊𝟐 𝒇𝒙𝒊 𝒇𝒙𝒊

𝟐

88 – 90 8 89 7921 712 506944

85 – 87 10 86 7396 860 739600

82 – 84 7 83 6889 581 337561

79 – 81 10 80 6400 800 640000

76 – 78 9 77 5929 693 480249

73 – 75 5 74 5476 370 136900

70 – 72 6 71 5041 426 181476

Σ 55 4442 3022730

6. Menentukan rata-rata atau mean (�̅�)

�̅� =∑ 𝑓𝑥𝑖

𝑁=

4442

55= 80,764

7. Menentukan simpangan baku (S)

𝑆 = √𝑛. ∑ 𝑓𝑥𝑖

2 − (∑ 𝑓𝑥𝑖)2

𝑛(𝑛 − 1)= √

55 × 3022730 − (4442)2

55 × 54

= √63738

2970= 4,4686

8. Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan jalan:

a. Menentukan batas kelas, yaitu angka skor kiri kelas interval pertama

dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor-skor kanan kelas interval

ditambah 0,5. Sehingga di dapat : 90,5 ; 87,5 ; 84,5 ; 81,5 ; 78,5 ;

75,5 ; 72,5 ; 69,5

b. Mencari nilai Z-score untuk batas kelas interval dengan rumus:

𝑍 =𝐵𝑎𝑡𝑎𝑠 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠 − �̅�

𝑆

𝑍1 =90,5 − 80,764

4,4686= 2,18

𝑍2 =87,5 − 80,764

4,4686= 1,51

𝑍3 =84,5 − 80,764

4,4686= 0,34

Page 119: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

102

𝑍4 =81,5 − 80,764

4,4686= 0,16

𝑍5 =78,5 − 80,764

4,4686= −0,51

𝑍6 =75,5 − 80,764

4,4686= −1,18

𝑍7 =72,5 − 80,764

4,4686= −1,85

𝑍8 =69,5 − 80,764

4,4686= −2,52

c. Mencari luas 0 – Z dari Tabel Kurve Normal dari 0 – Z dengan

menggunakan angka-angka untuk batas kelas, sehingga didapat:

2,18 = 0,477

1,51 = 0,409

0,34 = 0,248

0,16 = 0,004

-0,51 = 0,251

-1,18 = 0,411

-1,85 = 0,478

-2,52 = 0,496

d. Mencari luas tiap kelas interval dengan jalan mengurangkan angka-

angka 0 – Z, yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka

baris kedua dikurangi baris ketiga, dan begitu seterusnya. Kecuali

untuk angka yang berbeda pada baris paling tengah ditambahkan

dengan angka pada baris berikutnya.

0,477- 0,409 = 0,067

0,409 - 0,248 = 0,161

0,248 - 0,004 = 0,244

0,004 - 0,251 = 0,255

0,251 - 0,411 = 0,159

0,411 - 0,478 = 0,066

0,478 - 0,496 = 0,018

Page 120: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

103

e. Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas

tiap interval dengan jumlah siswa (n=32)

0,067 × 55 = 3,836

0,161 × 55 = 9,194

0,244 × 55 = 13,942

0,255 × 55 = 14,574

0,159 × 55 = 9,108

0,066 × 55 = 3,807

0,018 × 55 = 1,031

No Batas

Kelas Z

Luas

0-Z

Luas

Tiap

Kelas

Interval

Fe Fo Fo-Fe (Fo-Fe)2 𝝌𝟐

1 99,5 2,01 0,477 0,0673 3,8361 5 1,1639 1,3547 0,2709

2 96,5 1,34 0,409 0,1613 9,1941 12 2,8059 7,8731 0,6561

3 93,5 0,67 0,248 0,2446 13,9422 11 -2,9422 8,6565 0,7870

4 90,5 -0,01 0,004 0,2557 14,5749 14 -0,5749 0,3305 0,0236

5 87,5 -0,68 0,2517 0,1598 9,1086 10 0,8914 0,7946 0,0795

6 84,5 -1,35 0,4115 0,0668 3,8076 4 0,1924 0,0370 0,0093

7 81,5 -2,02 0,4783 0,0181 1,0317 1 -0,0317 0,0010 0,0010

78,5 -2,69 0,4964

Jumlah 57 1,8273

f. Mencari Chi Kuadrat (𝑋2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔) dengan rumus :

(𝑋2) = ∑(𝑓𝑜 − 𝑓𝑒)2

𝑓𝑒

𝑘

𝑖=1

𝑋2 =1,3547

3,8361+

7,8731

9,1941+

8,6565

13,9422+

0,3305

14,5749+

0,7946

9,1086+

0,0370

3,8076+

0,0010

1,0317

𝑋2 = 0,2709 + 0,6561 + 0,7870 + 0,0236 + 0,0795 + 0,0093

+0,0010

𝑋2 = 1,8273

Page 121: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

104

g. Membandingkan (𝛾2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔

) dengan (𝛾2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔)

Dengan membandingkan X2hitung dengan nilai X2

tabel untuk 𝛼 =

0,05 (5%) dan derajat kebebasan (dk) = k – 3 = 7 – 3 = 4, Maka

dicari pada tabel chi-kuadrat didapat X2tabel= 9,488 dengan kriteria

pengujian sebagai berikut:

Jika X2hitung ≥X2

tabel artinya distribusi data tidak normal dan

Jika X2hitung <X2

tabel artinya data berdistribusi normal

Karena X2hitung<X2

tabel yaitu 1,8273 < 9,488 maka data berdistribusi

Normal.

B. Uji Normalitas Prestasi Belajar (Y)

Mengurutkan data sampel dari yang terkecil ke terbesar (Y1, Y2, Y3, ..., Yn).

73 73 73 74 74 74 74 74 75 75

75 75 76 76 76 77 77 77 77 78

78 78 78 79 79 80 80 81 82 82

83 83 84 84 84 85 85 85 85 86

87 88 88 90 90 90 91 91 92 92

92 93 93 93 93

1. Menentukan skor tertinggi dan terendah

Skor tertinggi = 93

Skor terendah = 73

2. Mencari nilai Rentang (R)

𝑅 = 𝐻 − 𝐿

= 93 − 73

= 20

Page 122: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

105

3. Menentukan banyak kelas (K)

𝐾 = 1 + 3,3 (log 𝑛)

= 1 + 3,3 (log 55)

= 1 + 5,74319688

= 6,74319688 ≈ 7

4. Menentukan panjang kelas atau interval (I)

𝐼 =𝑅

𝐾=

20

7= 2,85714286 ≈ 3

5. Membuat tabel distribusi frekuensi skor baku variabel 𝑋1

Interval 𝒇 𝒙𝒊 𝒙𝒊𝟐 𝒇𝒙𝒊 𝒇𝒙𝒊

𝟐

91 – 93 4 92 8464 368 31684

88 – 90 9 89 7921 801 66564

85 – 87 12 86 7396 1032 89557

82 – 84 8 83 6889 664 51200

79 – 81 9 80 6400 720 65219

76 – 78 8 77 5929 616 38332 73 -75 5 74 5476 370 25205

Σ 55 4571 367761

6. Menentukan rata-rata atau mean (�̅�)

�̅� =∑ 𝑓𝑥𝑖

𝑁=

4571

55= 83,110

7. Menentukan simpangan baku (S)

𝑆 = √𝑛. ∑ 𝑓𝑥𝑖

2 − (∑ 𝑓𝑥𝑖)2

𝑛(𝑛 − 1)= √

55 × 367761 − (4571)2

55 × 54

= √86616

2970= 5,2091

8. Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan jalan:

a. Menentukan batas kelas, yaitu angka skor kiri kelas interval pertama

dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor-skor kanan kelas interval

ditambah 0,5. Sehingga di dapat : 93,5 ; 90,5 ; 87,5 ; 84,5 ; 81,5 ;

78,5 ; 75,5 ; 72,5

Page 123: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

106

b. Mencari nilai Z-score untuk batas kelas interval dengan rumus:

𝑍 =𝐵𝑎𝑡𝑎𝑠 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠 − �̅�

𝑆

𝑍1 =93,5 − 83,110

5,2091= 1,99

𝑍2 =90,5 − 80,158

5,2091= 1,98

𝑍3 =87,5 − 80,158

5,2091= 0,41

𝑍4 =84,5 − 80,158

5,2091= 0,83

𝑍5 =81,5 − 80,158

5,2091= 0,26

𝑍6 =78,5 − 80,158

5,2091= −0,32

𝑍7 =75,5 − 80,158

5,2091= −0,89

𝑍8 =72,5 − 80,158

5,2091= −1,47

c. Mencari luas 0 – Z dari Tabel Kurve Normal dari 0 – Z dengan

menggunakan angka-angka untuk batas kelas, sehingga didapat:

1,99 = 0,476

1,98 = 0,420

0,41 = 0,296

0,83 = 0,102

0,26 = 0,125

-0,32 = 0,313

-0,89 = 0,429

-1,47 = 0,479

Page 124: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

107

d. Mencari luas tiap kelas interval dengan jalan mengurangkan angka-

angka 0 – Z, yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka

baris kedua dikurangi baris ketiga, dan begitu seterusnya. Kecuali

untuk angka yang berbeda pada baris paling tengah ditambahkan

dengan angka pada baris berikutnya.

0,4767 - 0,4207 = 0,0560

0,4207 - 0,2967 = 0,1240

0,2967 - 0,1026 = 0,1941

0,1026 - 0,1255 = 0,2281

0,1255 - 0,3133 = 0,1878

0,3133 - 0,4292 = 0,1159

0,4292 - 0,4798 = 0,0506

e. Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas

tiap interval dengan jumlah siswa (n=57)

0,0560 × 55 = 3,1920

0,1240 × 55 = 7,0680

0,1941 × 55 = 11,0637

0,2281 × 55 = 13,0017

0,1878 × 55 = 10,7046

0,1159 × 55 = 6,6063

0,0506 × 55 = 2,8842

Page 125: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

108

No Batas

Kelas Z

Luas

0-Z

Luas

Tiap

Kelas

Interval

Fe Fo Fo-Fe (Fo-Fe)2 𝝌𝟐

1 90,5 1,99 0,4767 0,0560 3,1920 4 0,8080 0,6529 0,1632

2 87,5 1,41 0,4207 0,1240 7,0680 9 1,9320 3,7326 0,4147

3 84,5 0,83 0,2967 0,1941 11,0637 13 1,9363 3,7493 0,2884

4 81,5 0,26 0,1026 0,2281 13,0017 8 -5,0017 25,0170 3,1271

5 78,5 -0,32 0,1255 0,1878 10,7046 11 0,2954 0,0873 0,0079

6 75,5 -0,89 0,3133 0,1159 6,6063 7 0,3937 0,1550 0,0221

7 72,5 -1,47 0,4292 0,0506 2,8842 5 2,1158 4,4766 0,8953

69,5 -2,05 0,4798

Jumlah 57 4,9189

f. Mencari Chi Kuadrat (𝑋2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔) dengan rumus:

(𝑋2) = ∑(𝑓𝑜 − 𝑓𝑒)2

𝑓𝑒

𝑘

𝑖=1

𝑋2 =0,6529

3,1920+

3,7326

7,0680+

3,7493

11,0637+

25,0170

13,0017+

0,0873

10,7046+

0,1550

6,6063+

4,4766

2,8842

𝑋2 = 0,1632 + 0,4147 + 0,2884 + 3,1271 + 0,0079 + 0,0221

+0,8953

𝑋2 = 4,9189

g. Membandingkan (𝛾2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔

) dengan (𝛾2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔)

Dengan membandingkan X2hitung dengan nilai X2

tabel untuk 𝛼 =

0,05 (5%) dan derajat kebebasan (dk) = k – 3 = 7 – 3 = 4, Maka

dicari pada tabel chi-kuadrat didapat X2tabel= 9,488 dengan kriteria

pengujian sebagai berikut:

Jika X2hitung ≥X2

tabel artinya distribusi data tidak normal dan

Jika X2hitung <X2

tabel artinya data berdistribusi normal

Karena X2hitung<X2

tabel yaitu 4,9189 < 9,488 maka data berdistribusi

Normal.

Page 126: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

109

Lampiran 8

UJI HOMGENITAS SAMPEL

Pengujian homogenitas varians dan menggunakan Uji F ( Uji Varians) melalui

langkah – langkah berikut:

A. Menentukan Nilai Uji Statistik

1. Skor kelengkapan fasilitas belajar yaitu :

Data:

70 70 70 71 71 72 73 73 74 75

75 76 76 77 77 77 78 78 78 78

79 79 79 79 80 80 80 81 81 81

82 82 82 83 83 83 84 85 85 85

85 85 85 86 86 87 87 88 88 88

88 89 90 90 90

Mencari nilai ∑(𝑥𝑥 − �̅�)2 dengan cara:

No X F

1 2 3

1 70 1

2 70 1

3 70 1

4 71 1

5 71 1

6 72 1

7 73 1

8 73 1

9 73 1

10 74 1

11 75 1

12 75 1

13 76 1

14 76 1

15 77 1

16 77 1

Page 127: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

110

1 2 3

17

77

1

18 78 1

19 78 1

20 78 1

21 78 1

22 79 1

23 79 1

24 79 1

25 79 1

26 80 1

27 80 1

28 80 1

29 80 1

30 85 1

31 85 1

32 85 1

33 85 1

34 85 1

35 85 1

36 86 1

37 86 1

38 87 1

39 87 1

40 87 1

41 87 1

42 87 1

43 88 1

44 88 1

45 88 1

46 88 1

47 89 1

48 89 1

49 89 1

50 89 1

51 89 1

52 90 1

53 90 1

54 90 1

55 90 1

Σ 5159 55

Page 128: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

111

�̅� =∑ 𝑋

𝑓=

5159

55= 90,526

No X F

1 2 3 4 5

1 70 1 -11,5088 132,4518

2 70 1 -6,5088 42,3641

3 70 1 -6,5088 42,3641

4 70 1 -6,5088 42,3641

5 71 1 -6,5088 42,3641

6 71 1 -5,5088 30,3466

7 72 1 -5,5088 30,3466

8 72 1 -5,5088 30,3466

9 73 1 -4,5088 20,3290

10 73 1 -4,5088 20,3290

11 73 1 -4,5088 20,3290

12 74 1 -4,5088 20,3290

13 75 1 -4,5088 20,3290

14 75 1 -3,5088 12,3115

15 76 1 -3,5088 12,3115

16 76 1 -3,5088 12,3115

17 77 1 -3,5088 12,3115

18 77 1 -3,5088 12,3115

19 77 1 -3,5088 12,3115

20 77 1 -2,5088 6,2939

21 78 1 -2,5088 6,2939

22 78 1 -1,5088 2,2764

23 78 1 -1,5088 2,2764

24 78 1 -1,5088 2,2764

25 78 1 -1,5088 2,2764

26 79 1 -0,5088 0,2588

27 79 1 -0,5088 0,2588

28 79 1 -0,5088 0,2588

29 79 1 -0,5088 0,2588

30 79 1 0,4912 0,2413

31 79 1 0,4912 0,2413

32 80 1 1,4912 2,2238

33 80 1 1,4912 2,2238

(𝑥 − �̅�) (𝑥 − �̅�)2

Page 129: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

112

1 2 3 4 5

34 80 1 1,4912 2,2238

35 80 1 1,4912 2,2238

36 80 1 1,4912 2,2238

37 81 1 1,4912 2,2238

38 82 1 2,4912 6,2062

39 82 1 2,4912 6,2062

40 82 1 2,4912 6,2062

41 83 1 3,4912 12,1887

42 83 1 3,4912 12,1887

43 84 1 3,4912 12,1887

44 84 1 3,4912 12,1887

45 85 1 4,4912 20,1711

46 85 1 4,4912 20,1711

47 85 1 4,4912 20,1711

48 95 1 4,4912 20,1711

49 95 1 4,4912 20,1711

50 87 1 5,4912 30,1536

51 88 1 5,4912 30,1536

52 88 1 5,4912 30,1536

53 88 1 7,4912 56,1185

54 90 1 7,4912 56,1185

55 90 1 8,4912 72,1010

56 90 1 8,4912 72,1010

57 90 1 8,4912 72,1010

Σ 5159 55

1192,2456

∑(𝑥𝑥 − �̅�)2 = 1192,2456, 𝑛 = 55

𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 =∑(𝑥𝑥 − �̅�)2

𝑛 − 1

=1192,2456

55 − 1

=1192,2456

54

= 19,9166

Page 130: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

113

2. Skor belajar matematika siswa yaitu:

Data:

73 73 73 74 74 74 74 74 75 75

75 75 76 76 76 77 77 77 77 78

78 78 78 79 79 80 80 81 82 82

83 83 84 84 84 85 85 85 85 86

87 88 88 90 90 90 91 91 92 92

92 93 93 93 93

Mencari ∑(𝑥𝑦 − �̅�)2

No Y F

1 2 3

1 73 1

2 73 1

3 73 1

4 74 1

5 74 1

6 74 1

7 74 1

8 74 1

9 75 1

10 75 1

11 75 1

12 75 1

13 76 1

14 76 1

15 76 1

16 77 1

17 77 1

18 77 1

19 77 1

20 78 1

21 78 1

22 78 1

23 78 1

24 79 1

25 79 1

26 79 1

Page 131: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

114

1 2 3

27 79 1

28 80 1

29 80 1

30 80 1

31 81 1

32 82 1

33 82 1

34 82 1

35 82 1

36 83 1

37 83 1

38 83 1

39 83 1

40 84 1

41 84 1

42 84 1

43 84 1

44 84 1

45 85 1

46 85 1

47 85 1

48 85 1

49 86 1

50 86 1

51 87 1

52 88 1

53 89 1

54 90 1

55 92 1

56 93 1

57 93 1

Σ 4569 55

�̅� =∑ 𝑌

𝑓=

4569

55= 80,1579

Page 132: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

115

No X F

1 2 3 4 5

1 73 1 -10,1579 103,1828

2 73 1 -10,1579 103,1828

3 73 1 -10,1579 103,1828

4 74 1 -8,1579 66,5512

5 74 1 -8,1579 66,5512

6 74 1 -7,1579 51,2355

7 74 1 -6,1579 37,9197

8 74 1 -6,1579 37,9197

9 75 1 -5,1579 26,6039

10 75 1 -5,1579 26,6039

11 75 1 -5,1579 26,6039

12 75 1 -5,1579 26,6039

13 76 1 -4,1579 17,2881

14 76 1 -4,1579 17,2881

15 76 1 -4,1579 17,2881

16 77 1 -3,1579 9,9723

17 77 1 -3,1579 9,9723

18 77 1 -3,1579 9,9723

19 77 1 -3,1579 9,9723

20 78 1 -2,1579 46565

21 78 1 -2,1579 4,6565

22 78 1 -2,1579 4,6565

23 78 1 -2,1579 4,6565

24 79 1 -1,1579 1,3407

25 79 1 -1,1579 1,3407

26 79 1 -1,1579 1,3407

27 79 1 -1,1579 1,3407

28 80 1 -0,1579 0,0249

29 80 1 -0,1579 0,0249

30 80 1 -0,1579 0,0249

31 81 1 0,8421 0,7091

32 82 1 1,8421 3,3934

33 82 1 1,8421 3,3934

34 82 1 1,8421 3,3934

35 82 1 1,8421 3,3934

36 83 1 2,8421 8,0776

37 83 1 2,8421 8,0776

(𝑥 − �̅�) (𝑥 − �̅�)2

Page 133: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

116

1 2 3 4 5

38 83 1 2,8421 8,0776

39 83 1 2,8421 8,0776

40 84 1 3,8421 14,7618

41 84 1 3,8421 14,7618

42 84 1 3,8421 14,7618

43 84 1 3,8421 14,7618

44 84 1 3,8421 14,7618

45 85 1 4,8421 23,4460

46 85 1 4,8421 23,4460

47 85 1 4,8421 23,4460

48 85 1 4,8421 23,4460

49 86 1 5,8421 34,1302

50 86 1 5,8421 34,1302

51 87 1 6,8421 46,8144

52 8 1 6,8421 46,8144

53 89 1 6,8421 46,8144

54 90 1 7,8421 61,4986

55 92 1 8,8421 78,1828

56 93 1 8,8421 78,1828

57 93 1 9,8421 96,8670

Σ 4569 55

1529,5789

∑(𝑥𝑦 − �̅�)2 = 1529,5789, 𝑛 = 55

𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 =∑(𝑥𝑦 − �̅�)2

𝑛 − 1

=1529,5789

55 − 1

=1529,5789

54

= 25,8347

Sehingga,

𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟

𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙

=25,8347

19,9166

= 0,7709

Page 134: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

117

B. Menentukan Nilai Kritis

𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 𝐹(∝)(𝑑𝑘1,𝑑𝑘2)

Keterangan:

𝑑𝑘1 = derajat kebebasan yang memiliki varians terbesar, 𝑑𝑘1 = 𝑛1 − 1

𝑑𝑘2 = derajat kebebasan yang memiliki varians terbesar, 𝑑𝑘2 = 𝑛2 − 1

Dengan melihat tabel distribusi F, diperoleh nilai kritis :

𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 𝐹(∝)(𝑑𝑘1,𝑑𝑘2) = 𝐹(∝)(56,56) . Dalam tabel tidak djijumpai df sebesar

56, maka dilakukan interpolasi untuk taraf signifikan 5% yaitu:

50 1,58

56 𝑋

100 1,50

𝑋 = 1,58 +(56 − 50)(1,58 − 1,50)

50 − 75

= 1,58 +6(0,08)

−25

= 1,58 + (−0,0192)

= 1,5608

C. Menentukan Kriteria Pengujian Hipotesis

Dengan kriteria pengujian sebagai berikut:

Jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka varian tidak homogen

Jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka varian homogen

D. Memberikan Kesimpulan

Dari hasil perhitungan ternyata Jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu 0,7709 < 1,5608

maka dapat ditarik kesimpulan bahwa varian-varian tersebut homogeny.

Page 135: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

118

Lampiran 9

UJI LINIERITAS REGRESI ANTARA KELENGKAPAN FASILITAS

BELAJAR (X) DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA (Y)

A. Langkah – Langkah Menjawab Uji Regresi Sederhana

1. Buatlah 𝐻𝑎 dan 𝐻𝑜 dalam bentuk kalimat

𝐻𝑎: Terdapat hubungan yang signifikan antara kelengkapan fasilitas

dengan hasil ujian akhir matematika siswa

𝐻𝑜: Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kelengkapan

fasilitas dengan hasil ujian akhir matematika siswa

2. Buatlah 𝐻𝑎 dan 𝐻𝑜 dalam bentuk statistik

𝐻0: 𝜌 = 0

𝐻𝑎: 𝜌 ≠ 0

3. Buatlah tabel penolong untuk menghitung angka statistik

No 𝑋 𝑌 𝑋2 𝑌2 𝑋𝑌

1 2 3 4 5 6

1 93 79 8649 6241 7347

2 94 84 8836 7056 7896

3 91 75 8281 5625 6825

4 90 84 8100 7056 7560

5 92 80 8464 6400 7360

6 89 77 7921 5929 6853

Page 136: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

119

7 88 77 7744 5929 6776

8 86 73 7396 5329 6278

9 92 80 8464 6400 7360

10 89 70 7921 4900 6230

11 89 83 7921 6889 7387

12 90 82 8100 6724 7380

13 89 78 7921 6084 6942

14 85 77 7225 5929 6545

15 85 77 7225 5929 6545

16 92 84 8464 7056 7728

17 95 86 9025 7396 8170

18 96 78 9216 6084 7488

19 88 82 7744 6724 7216

20 86 75 7396 5625 6450

21 87 70 7569 4900 6090

22 99 86 9801 7396 8514

23 96 87 9216 7569 8352

24 87 79 7569 6241 6873

1 2 3 4 5 6

Page 137: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

120

25 84 79 7056 6241 6636

26 84 78 7056 6084 6552

27 85 70 7225 4900 5950

28 99 90 9801 8100 8910

29 92 83 8464 6889 7636

30 95 85 9025 7225 8075

31 92 79 8464 6241 7268

32 94 89 8836 7921 8366

33 95 80 9025 6400 7600

34 90 85 8100 7225 7650

35 84 72 7056 5184 6048

36 99 87 9801 7569 8613

37 87 78 7569 6084 6786

38 86 74 7396 5476 6364

39 93 81 8649 6561 7533

40 92 82 8464 6724 7544

41 86 75 7396 5625 6450

42 96 89 9216 7921 8544

43 87 75 7569 5625 6525

Page 138: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

121

1 2 3 4 5 6

44 84 76 7056 5776 6384

45 98 85 9604 7225 8330

46 95 87 9025 7569 8265

47 91 84 8281 7056 7644

48 98 88 9604 7744 8624

49 87 76 7569 5776 6612

50 94 85 8836 7225 7990

51 86 74 7396 5476 6364

52 95 82 9025 6724 7790

53 87 83 7569 6889 7221

54 94 83 8836 6889 7802

55 79 72 6241 5184 5688

56 93 76 8649 5776 7068

57 90 84 8100 7056 7560

∑ 5159 4569 468127 367771 414557

Page 139: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

122

4. Masukkan angka-angka statistic dan buatlah persamaan regresi

a) Menghitung rumus b

𝑏 =𝑛 ∑ 𝑋𝑌 − ∑ 𝑋 ∑ 𝑌

𝑛 ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋)2 =

(57)(414557) − (5159)(4569)

(57)(468127) − (5159)2

=23629749 − 23571471

26683239 − 26615281=

58278

67958= 0,86

b) Menghitung rumus a

𝑎 =∑ 𝑌 − 𝑏. ∑ 𝑋

𝑛=

4569 − (0,86)(5159)

57=

132,26

57= 2,32

c) Persamaan regresi sederhana dengan rumus:

�̂� = 𝑎 + 𝑏𝑋 = 2,32 + 0,86𝑋

5. Membuat garis persamaan regresi:

y = 0.86x + 2.32R² = 0.5732

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

0 20 40 60 80 100 120

Has

il U

jian

Akh

ir S

isw

a

Kelengkapan Fasilitas Belajar

Garis Persamaan Regresi

Page 140: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

123

B. Menguji Signifikansi Dengan Langkah-langkah berikut:

s. Mencari jumlah kuadrat regresi ( 𝐽𝐾𝑅𝑒𝑔[𝑎] ) dengan rumus:

𝐽𝐾𝑅𝑒𝑔[𝑎] =(∑ 𝑌)2

𝑛=

(4569)2

57=

20875761

57= 366241,4211

t. Mencari jumlah kuadrat regresi ( 𝐽𝐾𝑅𝑒𝑔[𝑏|𝑎] ) dengan rumus:

𝐽𝐾𝑅𝑒𝑔[𝑏|𝑎] = 𝑏 (∑ 𝑋𝑌 −(∑ 𝑋)(∑ 𝑌)

𝑛)

= 0,86 × (414557 −(5159)(4569)

57)

= 0,86 × (414557 −235711471

57)

= 0,86 × (414557 − 413534,5789)

= 0,86 × (1022,421053)

= 879,2821

u. Mencari jumlah kuadrat residu ( 𝐽𝐾𝑅𝑒𝑔[𝑏|𝑎] ) dengan rumus:

𝐽𝐾𝑅𝑒𝑠 = ∑ 𝑌2 − 𝐽𝐾𝑅𝑒𝑔[𝑏|𝑎] − 𝐽𝐾𝑅𝑒𝑔[𝑎]

= 367771 − 879,2821 − 366241,4211

= 650,2968

v. Mencari rata-rata jumlah kuadrat regresi ( 𝑅𝐽𝐾𝑅𝑒𝑔[𝑎] ) dengan rumus:

𝑅𝐽𝐾𝑅𝑒𝑔[𝑎] = 𝐽𝐾𝑅𝑒𝑔[𝑎]

𝑅𝐽𝐾𝑅𝑒𝑔[𝑎] = 366241,4211

w. Mencari rata-rata jumlah kuadrat regresi ( 𝑅𝐽𝐾𝑅𝑒𝑔[𝑏|𝑎] ) dengan rumus:

𝑅𝐽𝐾𝑅𝑒𝑔[𝑏|𝑎] = 𝐽𝐾𝑅𝑒𝑔[𝑏|𝑎]

𝑅𝐽𝐾𝑅𝑒𝑔[𝑏|𝑎] = 879,2821

Page 141: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

124

a. Hitung Rata-rata Jumlah Kuadrat Residu 𝑅𝐽𝐾𝑅𝑒𝑠 dengan rumus :

𝑅𝐽𝐾𝑅𝑒𝑠 = 𝐽𝐾𝑅𝑒𝑠

𝑛 − 2

=650,2968

57 − 2

=650,2968

55

= 11,8236

b. Menguji Signifikansi dengan rumus 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔:

𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 𝑅𝐽𝐾𝑅𝑒𝑔[𝑏|𝑎]

𝑅𝐽𝐾𝑅𝑒𝑠=

879,2821

11,8236= 74,3667

x. Menentukan aturan pengambilan keputusan atau kriteria uji signifikan:

Kaidah Pengujian Signifikansi:

Jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka tolak 𝐻𝑜(signifikan)

Jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka tolak 𝐻𝑎( tidak signifikan)

y. Cari nilai 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 menggunakan Tabel F dengan rumus:

Taraf signifikansinya ∝= 0,05𝑑𝑏𝑅𝑒𝑠 = 𝑛 − 2 = 57 − 2 = 55

𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 𝐹(1−∝)(𝑑𝑏 𝑟𝑒𝑔 [𝑏|𝑎],[𝑑𝑏 𝑅𝑒𝑠]

𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 𝐹(1−0,05)(1,55)

𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 1,02

Jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙atau 74,3667 ≥ 1,02 , maka tolak 𝐻𝑜(signifikan)

Page 142: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

125

C. Menguji Linieritas dengan Langkah-Langkah Berikut

1. Mencari jumlah kuadrat eror ( 𝐽𝐾𝐸 ) dengan rumus:

𝐽𝐾𝐸 = ∑ (∑ 𝑌2 −(∑ 𝑌)

2

𝑛)

𝑘

No X Kelompok Ni Y

1 79 1 1 79

2 84

2 4

84

3 84 75

4 84 84

5 84 80

6 85

3 3

77

7 85 77

8 85 73

9 86

4 5

80

10 86 70

11 86 83

12 86 82

13 86 78

14 87

5 6

77

15 87 77

16 87 84

17 87 86

18 87 78

19 87 82

20 88 6 2

75

21 88 70

22 89

7 4

86

23 89 87

24 89 79

25 89 79

26 90

8 4

78

27 90 70

28 90 90

29 90 83

No X Kelompok Ni Y

30 91 9 2

85

31 91 79

32 92 10 6 89

Page 143: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

126

33 92 80

34 92 85

35 92 72

36 92 87

37 92 78

38 93

11 3

74

39 93 81

40 93 82

41 94

12 4

75

42 94 89

43 94 75

44 94 76

45 95

13 5

85

46 95 87

47 95 84

48 95 88

49 95 76

50 96

14 3

85

51 96 74

52 96 82

53 98 15 2

83

54 98 83

55 99

16 3

72

56 99 76

57 99 84

Page 144: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

127

Page 145: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

128

Page 146: HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DENGAN …

129

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(CURRICULUM VITAE)

Nama : Futri Afnirozzaqq

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/tgl lahir : Sarang Burung, 17 Oktober 1998

Alamat : Jln. Abdul Ghafar. Sarang Burung

RT 11 RW 03 No. 20 Kec. Jaluko

Kab. Muaro Jambi

Pekerjaan : Mahasiswi

Alamat Email : [email protected]

No. Kontak : 0831 7112 8914

Pengalaman-pengalaman

Pendidikan Formal :

1. Sekolah Dasar Negeri 48/IX Sarang Burung Tahun 2004 – 2010

2. Madrasah Tsanawiyah Al-Ihsaniyah Tahun 2010 - 2013

3. Sekolah Menegah Atas Negeri 8 Muaro Jambi Tahun 2013 – 2016

Pengalaman Organisasi :

1. Pengurus IMMATIK Tahun 2016 – 2017

2. Pengurus LDK AL-USWAH Tahun 2017 – 2019

Penulis

Futri Afnirozzaqq

TM.151187