hubungan insulin dengan diabetes melitus

3
#Hubungan Insulin pada DM dengan HT Insulin merupakan suatu polipeptida yang mengandung dua rantai asam amino yang dihubungkan oleh jembatan disulfide. Hormon ini disintesa di dalam retikulum endoplasma kasar sel B pankreas, kemudian ditranspor ke apparatus golgi untuk dipake dalam bentuk granul-granul, yang bergerak ke membran sel dan akhirnya kandungan granul dilepaskan dengan cara eksositosis. Hubungan insulin dengan pembuluh darah bisa dijelaskan sebagai berikut : Setelah berikatan dengan reseptor, insulin mempengaruhi endotel pembuluh darah melalui dua jalur signal yang berbeda. Efek utama ambilan glukosa dan vasodilatasi terjadi melalui perangsangan jalur PI3-K, sedangkan efek vasokonstriksi terjadi melalui jalur yang disebut mitogen activated protein kinase (MAPK). Insulin merupakan hormon utama yang bertangungjawab untuk regulasi metabolisme glukosa dan regulasi sinyal penyimpanan dan penggunaan banyak nutrien dasar. Insulin bekerja sebagai suatu hormon anabolik, mengaktifkan sistem transpor dan enzim yang terlibat dalam penggunaan dan penyimpanan glukosa, asam amino dan asam lemak intraseluler. Efek insulin terhadap sistem kardiovaskular menunjukkan bahwa insulin bukanlah hanya hormon yang bekerja untuk menurunkan gula darah. Keseimbangan antara efek vasodilator insulin yang tergantung NO dan efek vasokonstriktor yang tergantung endhotelin-1 (ET-1) diatur oleh sinyal melalui jalur phosphatidylinositole 3-kinase (PI3K) dan mitogen-activated protein kinase (MAPK) pada endotel vaskular. Pada kondisi resistensi insulin, gangguan sinyal jalur PI3K dan peningkatan sinyal jalur MAPK pada endotel vaskular dapat merupakan kondisi yang mendasari hubungan antara penyakit metabolik dan penyakit kardiovaskular. Insulin memiliki efek anti inflamasi melalui penekanan interceluler adhesion molecule-1 (ICAM-1), monocite chemoattractant protein (MCP-1), NFkB, MMP-9 dan C-reactive protein (CRP). Pada jantung, insulin meningkatkan kontraktilitas dan berperan penting dalam meningkatkan ambilan glukosa jantung terutama pada keadaan stres. Pada saat pertumbuhan insulin juga berperanan dalam pertumbuhan fisiologis jantung melalui jalur Akt. Namun, pemaparan kronik insulin terkait dengan disfungsi ventrikel. Insulin diketahui meningkatkan aliran darah perifer dan menurunkan tahanan perifer, sehingga menghasilkan peningkatan curah jantung walau tidak ada perubahan signifikan pada tekanan darah. Perbaikan kerja insulin tidak hanya memperbaiki metabolisme glukosa, tapi juga bisa risiko yang mendasari aterosklerosis dan komplikasi kardiovaskular dari diabetes. Insulin mampu menyebabkan terjadinya efek vasokonstriksi melalui perangsangan sistem saraf simpatik. Pada individu

Upload: dzulfiar-nasir-umam

Post on 15-Jan-2016

19 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hubungan Insulin Dengan Diabetes Melitus

#Hubungan Insulin pada DM dengan HT

Insulin merupakan suatu polipeptida yang mengandung dua rantai asam amino yang dihubungkan oleh jembatan disulfide. Hormon ini disintesa di dalam retikulum endoplasma kasar sel B pankreas, kemudian ditranspor ke apparatus golgi untuk dipake dalam bentuk granul-granul, yang bergerak ke membran sel dan akhirnya kandungan granul dilepaskan dengan cara eksositosis.

Hubungan insulin dengan pembuluh darah bisa dijelaskan sebagai berikut :

Setelah berikatan dengan reseptor, insulin mempengaruhi endotel pembuluh darah melalui dua jalur signal yang berbeda. Efek utama ambilan glukosa dan vasodilatasi terjadi melalui perangsangan jalur PI3-K, sedangkan efek vasokonstriksi terjadi melalui jalur yang disebut mitogen activated protein kinase (MAPK).

Insulin merupakan hormon utama yang bertangungjawab untuk regulasi metabolisme glukosa dan regulasi sinyal penyimpanan dan penggunaan banyak nutrien dasar. Insulin bekerja sebagai suatu hormon anabolik, mengaktifkan sistem transpor dan enzim yang terlibat dalam penggunaan dan penyimpanan glukosa, asam amino dan asam lemak intraseluler.

Efek insulin terhadap sistem kardiovaskular menunjukkan bahwa insulin bukanlah hanya hormon yang bekerja untuk menurunkan gula darah. Keseimbangan antara efek vasodilator insulin yang tergantung NO dan efek vasokonstriktor yang tergantung endhotelin-1 (ET-1) diatur oleh sinyal melalui jalur phosphatidylinositole 3-kinase (PI3K) dan mitogen-activated protein kinase (MAPK) pada endotel vaskular. Pada kondisi resistensi insulin, gangguan sinyal jalur PI3K dan peningkatan sinyal jalur MAPK pada endotel vaskular dapat merupakan kondisi yang mendasari hubungan antara penyakit metabolik dan penyakit kardiovaskular. Insulin memiliki efek anti inflamasi melalui penekanan interceluler adhesion molecule-1 (ICAM-1), monocite chemoattractant protein (MCP-1), NFkB, MMP-9 dan C-reactive protein (CRP).

Pada jantung, insulin meningkatkan kontraktilitas dan berperan penting dalam meningkatkan ambilan glukosa jantung terutama pada keadaan stres. Pada saat pertumbuhan insulin juga berperanan dalam pertumbuhan fisiologis jantung melalui jalur Akt. Namun, pemaparan kronik insulin terkait dengan disfungsi ventrikel. Insulin diketahui meningkatkan aliran darah perifer dan menurunkan tahanan perifer, sehingga menghasilkan peningkatan curah jantung walau tidak ada perubahan signifikan pada tekanan darah.

Perbaikan kerja insulin tidak hanya memperbaiki metabolisme glukosa, tapi juga bisa risiko yang mendasari aterosklerosis dan komplikasi kardiovaskular dari diabetes. Insulin mampu menyebabkan terjadinya efek vasokonstriksi melalui perangsangan sistem saraf simpatik. Pada individu dengan sedikit lemak tubuh, insulin dalam konsentrasi fisiologis akan meningkatkan kadar katekolamin vena dan aktivitas saraf simpatis. Selain itu, insulin juga melipatgandakan efek proliferatif beberapa faktor pertumbuhan yang terlibat dalam pembentukan dan pertumbuhan plak melalui peningkatan up regulation reseptor I angiotensin dan oversensitisasi otot polos pembuluh darah terhadap peningkatan kalsium dan kontraksi yang dimediasi angiotensin. Sehingga pemaparan lama hiperinsulinemia berimplikasi terjadinya aterogenesis dan hipertensi.

Tahun 2007, European Cardiac Society (ESC) mengeluarkan rekomendasi pemakaian insulin secara intensif untuk mengontrol gula darah secara ketat untuk memperbaiki mortalitas dan morbiditas pasien dewasa dengan penyakit kritis dan pasien bedah jantung dewasa.

Page 2: Hubungan Insulin Dengan Diabetes Melitus

# Hubungan insulin dengan captopril

Penderita diabetes tipe II pada umumnya memiliki kondisi yang disebut dengan resistensi insulin. Resistensi insulin adalah kondisi dimana seseorang memiliki jumlah insulin yang cukup untuk merombak glukosa, namun tidak bekerja sebagaimana mestinya sehingga kadar glukosa dalam darah naik. Insulin yang tidak bekerja ini tidak akan dirombak menjadi apapun, dia akan tetap berada dalam bentuk insulin.

Insulin selain bekerja untuk merubah glukosa menjadi glikogen,juga dapat meningkatkan retensi natrium di ginjal dan meningkatkan aktivitas sistem syaraf simpatik. Retensi natrium dan peningkatan aktivitas sistem saraf simpatik merupakan dua hal yang berpengaruh terhadap meningkatnya tekanan darah. Lebih lanjut, insulin juga dapat meningkatkan konsentrasi kalium di dalam sel, yang mengakibatkan naiknya resistensi pembuluh, yang merupakan salah satu faktor naiknya tekanan darah.

Pasien penderita diabetes yang juga menderita hipertensi, pengobatannya perlu diperhatikan dengan seksama. Karena beberapa obat antihipertensi justru dapat meningkatkan kadar gula darah pasien, yang akan memperburuk kondisi diabetesnya. Oleh karena itu, biasanya untuk menangani kondisi hipertensi seperti ini, pasien diabetes diberikan obat dari golongan ACE Inhibitor (seperti captopril, lisinopril) atau Angiotensin Receptor Blocker (Valsartan, Irbesartan).

Pasien yang diabetes disertai hipertensi sebaiknya diterapi dengan antihipertensi dari golongan ACEI seperti captopril karena obat ini dapat mengurangi resiko kardiovaskular dan memberikan efek nefroproteksi.

Page 3: Hubungan Insulin Dengan Diabetes Melitus

Sumber :

Ganong WF . Review of medical physiology . 22th ed. New Y ork: Lange Medical Book/McGrawHill; 2005.

Guyton AC, Hall JE. Textbook of medical physiology . 10 th ed. Philadelphia: W B Saunders Company; 2000.

Bonadonna RC. V ascular effects of insulin. A clinical physiologistÕ s viewpoint. In: Crepaldi G, Tiengo A, Avogaro A, editors. The metabolic syndrome: diabetes, obesity , hyperlipidemia and hypertension. Padua, Italy: Elsevier; 2002.p.191-5.