hubungan gaya belajar kinestetik dengan …digilib.unila.ac.id/27340/2/skripsi tanpa bab...

55
HUBUNGAN GAYA BELAJAR KINESTETIK DENGAN EFEKTIVITAS BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS X SMAN 1 PENENGAHAN TAHUN AJARAN 2016/2017 (Skripsi) Oleh Asmawati Elindriani FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017

Upload: doandien

Post on 15-Mar-2019

245 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

HUBUNGAN GAYA BELAJAR KINESTETIK DENGANEFEKTIVITAS BELAJAR SEJARAH SISWA

KELAS X SMAN 1 PENENGAHANTAHUN AJARAN 2016/2017

(Skripsi)

OlehAsmawati Elindriani

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2017

Abstrak

HUBUNGAN GAYA BELAJAR KINESTETIK DENGANEFEKTIVITAS BELAJAR SEJARAH SISWA

KELAS X SMAN I PENENGAHANTAHUN AJARAN 2016/2017

Oleh :

Asmawati Elindriani(1313033013)

Pembelajaran merupakan bagian dari pendidikan yang didalamnya ditunjang olehsebagai unsur – unsur pembelajaran antara lain, tujuan, sarana dan prasana, situasiatau kondisi belajar, dan lingkungan belajar. Kesemua unsur – unsur pembelajarantersebut sangat mempengaruhi gaya belajar kinestetik dan efektivitas belajarsejarah pada siswa.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian iniadalah apakah ada hubungan yang positif antara gaya belajar kinestetik denganefektivitas belajar sejarah siswa kelas X SMAN 1 Penengahan tahun ajaran2016/2017. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan hubungangaya belajar kinestetik dengan efektivitas belajar sejarah siswa kelas X SMAN 1Penengahan TA 2016/2017. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitianini adalah metode penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek pada penelitian iniadalah siswa kelas X SMAN 1 Penengahan dan yang menjadi sampel padapenelitian ini sebanyak 30 siswa. Adapun cara yang digunan untuk menentukananggota sampel pada penelitian ini dilakukan menggunakan cara undian secaraacak, masing masing kelas diambil sebanyak 10 orang siswa dari seluruh anggotapopulasi.

Hasil penelitian menunjukkan penghitungan rhitung sebesar 0,835 yangmenunjukkan adanya hubungan yang positif antara Gaya Belajar Kinestetikdengan Efektivitas Belajar sejarah siswa kelas X SMAN 1 Penengahan. Dengankekuatan hubungan yang tinggi, hal ini berarti semakin senang siswa dengan gayabelajar kinestetik maka semakin tinggi pula Efektivitas belajarnya.

Kata Kunci: Hubungan Gaya Belajar Kinestetik, Efektivitas Belajar

HUBUNGAN GAYA BELAJAR KINESTETIK DENGANEFEKTIVITAS BELAJAR SEJARAH SISWA

KELAS X SMAN 1 PENENGAHANTAHUN AJARAN 2016/2017

Oleh

Asmawati Elindriani

(Skripsi)

Sebagai Salah Satu Syarat Guna Mencapai GelarSARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan SosialProgram Studi Pendidikan Sejarah

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2017

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Banjarmasin pada tanggal 29 Desember 1994.

Penulis merupakan anak ke dua dari tiga bersaudara pasangan dari

bapak Warida dan Ibu Rohimah.

Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD Negeri Banjarmasin pada tahun

2007, pendidikan menengah pertama di SMP Negeri 1 Penengahan pada tahun

2010, dan pendidikan menengah atas di SMA Negeri 2 Kalianda pada tahun 2013.

Penulis melanjutkan pendidikan di Universitas Lampung pada tahun 2013 melalui

jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) pada Program

Studi Pendidikan Sejarah. Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata

Kependidikan Terintegrasi (KKN-KT) pada tahun 2016 di Pekon Sendang Rejo,

Kecamatan Sendang Agung, Kabupaten Lampung Tengah dan menjalani Program

Pengalaman Lapang (PPL) di SMA Negeri 1 Sendang Agung, Kabupaten

Lampung Tengah.

Motto“Mintalah pertolongan kepada

(Allah) dengan sabar dan sholat,sesungguhnya Allah besertaorang – orang yang sabar”

Q.S Albaqoroh : 153

Persembahan

Kupersembahkan karya kecil ini sebagai tanda cinta & kasihsayangku kepada:

Kedua orang tuaku tercinta Bapak Warida dan Ibu Rohimah yang dengansabar membesarkan, memberikan kasih sayang, semangat, dan tidak henti-hentinya mendidik serta mendo’akan ananda demi tercapainya cita-citaku.

Kakak tersayang Yulida yang selalu memberikan semangat dan motiviasikepadaku.

Adikku tersayang Amanda Hidayat yang selalu memberikan canda tawa,dan mendampingiku baik suka maupun duka.

serta seluruh keluarga besarku yang terus memberikan dukungan dandoanya kepadaku.

Almamater Universitas Lampung tercinta

SANWACANA

Alhamdulillahi Robbil ‘Alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan skripsi yang berjudul

“Hubungan Gaya Belajar Kinestik Dengan Efektivitas Belajar Sejarah Siswa

Kelas X SMAN 1 Penengahan Tahun Ajaran 2016/2017” ini dapat diselesaikan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa terselesaikannya penyusunan skripsi ini

tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan

terima kasih yang tulus kepada:

1. Bapak Dr. Hi. Muhammad Fuad, M.Hum. Dekan FKIP Universitas Lampung

beserta staff dan jajarannya yang telah memberikan bantuan kepada penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak Dr. Abdurrahman, M.Si. Wakil Dekan Bidang Akademik dan

Kerjasama Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

3. Bapak Drs. Hi. Buchori Asyik, M.Si. Wakil Dekan Bidang Keuangan, Umum

dan Kepegawaian Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lampung.

4. Bapak Drs. Supriyadi, M.Pd. Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan

Alumni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

5. Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Sosial yang telah memberikan kemudahan kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak Drs. Syaiful M, M.Si. Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah yang

telah memberikan kemudahan kepada penulis alam menyelesaikan skripsi ini.

7. Bapak Drs. Maskun, M.H. Pembimbing Akademik dan Dosen pembimbing 1

yang telah meluangkan waktu, tenaga, untuk mengarahkan, membimbing dan

memberikan saran kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini serta selalu

membuat penulis merasa semangat dan percaya diri dan mampu

menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

8. Bapak Muhammad Basri, S.Pd., M.Pd. Pembimbing II yang selalu

meluangkan waktunya untuk membimbing serta memberi saran sehingga

penulis bisa menyelesaikan skripsi dengan baik.

9. Bapak Drs. Ali Imron, M.Hum. Dosen pembahas dalam skripsi ini yang telah

memberikan bimbingan, sumbangan pikiran, kritik, dan saran selama

menyusun skripsi.

10. Bapak dan Ibu dosen Pendidkan Sejarah di Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan yaitu Bapak Drs. Iskandar Syah, M.H., Bapak Wakidi, M.Hum,

Bapak Drs. Tantowi, M.Si., Ibu Dr. R.M Sinaga, M.Hum., Ibu Yustina Sri

Ekwandari, S.Pd, M.Hum, Ibu Myristica Imanita, S.Pd, M.Pd, Bapak

Suparman Arif, S.Pd, M.Pd., Bapak Cheri Saputra, S.Pd, M.Pd., yang telah

memberikan ilmu dan pengalaman berharga kepada penulis.

11. Ibu Kepala SMA N 1 Sendang Agung Dra.Hj.Srinu, M.M.Pd yang telah

memberikan kesempatan dan kemudahan dalam proses penelitian.

12. Ibu Ristia Fita Fatimah,S.Pd. Guru mata pelajaran sejarah sebagai guru

pamong penelitian terimakasih telah membimbing dan memberikan saran

yang bermanfaat selama PPL, Terimakasih juga kepada seluruh Bapak/Ibu

guru, staf dan pegawai SMA Negeri 1 Sendang Agung.

13. seluruh keluarga besarku yang telah banyak membantu dengan doa, semangat,

dan dukungannya sehingga penulis bisa menyelesaikan masa studi S1 ini.

14. Sabahat dari kecil Jesy Nurzain yang selalu ada dalam keadaan apapun serta

selalu memberikan semangat, doa yang tak pernah usai semoga kita berdua

selalu bersama.

15. Murta Hermadinata yang selalu ada dan selalu sabar memberiku semangat di

kala sedang sedih, yang selalu mendoakan kebaikkan dan keberkahan

untukku, yang selalu memotivasi bahwa aku bisa melakukannya, yang selalu

meluangkan waktu mendengar keluh kesahku dan yang selalu menjadi

semangatku untuk menyelesaikan skripsi ini.

16. Sahabat seperjuangan Ambika Luhitadati, Cici Mei Lani dan Elis Septiana.

terima kasih telah memberikan semangat yang tak pernah memudar serta doa

dan keiklasan membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

17. Teman baik Azni Fajrilia, Winda Putriani, Anestaria Septiana, Susilawati,

Zakia Alfi, Arista Kusuma Ali, Kias Alraufiqi, Anton Faisol, dan Mufti Ali.

18. Teman-teman seperjuangan di program studi pendidikan Sejarah angkatan

2013 Kelas A dan B, kakak-kakakku angkatan 2012 dan 2011 serta adik-

adikku angkatan 2014, 2015, dan 2016 terima kasih atas kebersamaannya.

19. Keluarga baruku teman-teman KKN-KT FKIP Unila 2016 Pekon Sendang

Rejo Kecamatan Lampung Tengah : Liza Zulfa Damayanti, Wiji Riyani,

Retno Prabandari, Yessi Damayanti, Baiti Kurnia Sari, Devita Anggreini,

Melisa Paramita, Fery Adi Rusmana dan M Khusunudin atas kebersamaan,

kekompakan, semangat, dan doa yang telah diberikan.

20. Almamater tercinta yang telah mendewasakanku.

21. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Semoga dengan kebaikan, bantuan, dan dukungan yang telah diberikan pada

penulis mendapat balasan pahala yang setimpal dari Allah SWT dan semoga

skripsi ini bermanfaat.

Bandar Lampung, Juli 2017

Penulis

Asmawati Elindriani

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ............................................................................................................ XIV

DAFTAR GAMBAR......................................................................................................... XVI

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah....................................................................................... 4

1.3 Tujuan, Kegunaan dan Ruang Lingkup Penelitian ..................................... 4

1.3.1 Tujuan Penelitian ...................................................................... 4

1.3.2 Kegunaan Penelitian ................................................................. 4

1.3.3 Ruang Lingkup Penelitian......................................................... 5

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR,PARADIGMA DAN

HIPOTESIS

2.1 Tinjauan Pustaka......................................................................................... 6

2.1.1 Konsep Hubungan..................................................................... 6

2.1.2 Konsep Gaya Belajar Kinestetik ............................................... 6

2.1.3 Konsep Efektivitas Belajar ....................................................... 8

2.1.4 Konsep Pembelajaran Sejarah................................................... 11

2.2 Kerangka Pikir ............................................................................................ 11

2.3 Paradigma ................................................................................................... 13

2.4 Hipotesis ..................................................................................................... 13

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metodologi Penelitian................................................................................. 14

3.2 Populasi....................................................................................................... 14

3.3 Sampel......................................................................................................... 15

3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel .............................. 16

3.4.1 Variabel Penelitian.................................................................... 16

3.4.2 Definisi Operasional Penelitian ................................................ 16

3.5 Teknik Pengumpulan Data.......................................................................... 17

3.5.1 Observasi................................................................................... 17

3.5.2 Wawancara/ interview .............................................................. 17

3.5.3 Angket....................................................................................... 18

3.5.4 Dokumentasi ............................................................................. 23

3.5.5 Kepustakaan.............................................................................. 23

3.6 Langkah – Langkah Penelitian.................................................................... 23

3.7 Instrumen Penelitian ................................................................................... 24

3.8 Uji Instrumen Penelitian ............................................................................. 24

3.8.1 Uji Validitas .............................................................................. 24

3.8.2 Uji Reabilitas ............................................................................ 25

3.9 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis........................................... 26

3.9.1 Uji Hipotesis ...................................................................................... 27

3.9.1.1. Uji Prasyarat .............................................................................. 27

a. Uji Normalitas ........................................................................... 27

b. Uji Homogenitas ....................................................................... 28

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian.......................................................... 30

4.1.1 Sejarah Berdirinya SMA Negri 1 Penengahan ......................... 30

4.1.2 Situasi dan Kondisi SMA Negri 1 Penengahan ....................... 30

4.1.3 Visi dan Misi SMA Negeri 1 Penengahan ................................ 31

4.1.4 Sarana dan Prasana SMA Negeri 1 Penengahn ........................ 32

4.1.5 Keadaan Guru dan Kayawan .................................................... 32

4.2 Hasil Uji Istrumen....................................................................................... 32

4.2.1 Uji Validitas .............................................................................. 32

4.2.2 Uji Reabilitas ............................................................................ 35

4.3 Deskripsi Data Penelitian............................................................................ 36

4.3.1 Pengumpulan Data .................................................................... 36

4.3.2 Penyajian Data .......................................................................... 37

4.3.2.1 Variabel Gaya Belajar Kinestetik ................................. 37

4.3.2.2 Variabel Efektivitas Belajar ......................................... 61

4.4 Analisis Data Penelitian.............................................................................. 78

4.4.1 Uji Normalitas........................................................................... 78

4.4.2 Uji Homogenitas ....................................................................... 79

4.5 Analisis Uji Hipotesis Penelitian ................................................................ 79

4.6 Pembahasan................................................................................................. 81

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ................................................................................................. 83

5.2 Saran ........................................................................................................... 84

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Jumlah Anggota populasi.............................................................................. 15

Tabel 3.2 Jumlah Anggota Sampel ............................................................................... 16

Tabel 3.3 Kategori Skala likert pernyataan positif ....................................................... 19

Tabel 3.4 Kategori Skala likert pernyataan Negatif...................................................... 20

Tabel 3.5 Kategorisasi skor Gaya belajar Kinestetik Kelas X...................................... 19

Tabel 3.6 Kategorisasi skor Efektivitas Belajar ........................................................... 21

Tabel 3.7 Kriteria Reabilitas ........................................................................................ 26

Tabel 3.8 Koefisien Kolerasi Product moment dan kekuatan Hubungan..................... 27

Tabel 4.1 Daftar sarana dan prasarana di SMA Negeri 1 Penengahan ......................... 31

Tabel 4.2 Distribusi Indikator Senang belajar melalui praktik ..................................... 38

Tabel 4.3 Distribusi frekuensi Senang belajar melalui praktik..................................... 39

Tabel 4.4 Distribusi indikator membaca sambil melakukan gerakan ......................... 40

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi indicator membaca sambil melakukan gerakan ......... 42

Tabel 4.6 Distribusi indikator senang belajar dengan eksplorasi ................................. 43

Tabel 4.7 Distribusi frekuensi Indikator senang belajar dengan eksplorasi ................. 45

Tabel 4.8 Distribusi indikator menghafal sambi berjalan jalan .................................... 46

Tabel 4.9 Distribusi frekuensi indikator menghafal sambi berjalan jalan .................... 48

Tabel 4.10 Distribusi indikator selalu mengalokasikan waktu istirahat ....................... 49

Tabel 4.11 Distribusi frekuensi indikator selalu mengalokasikan waktu istirahat ....... 51

Tabel 4.12 Distribusi indikator selalu aktif dkelas ....................................................... 52

Tabel 4.13 Distribusi frekuensi indikator selalu aktif dikelas ...................................... 54

Tabel 4.14 Distribusi indikator senang dan berani mencoba coba ............................... 55

Tabel 4.15 Distribusi frekuensi indikator senang dan berani mencoba coba ............... 57

Tabel 4.16 Tabulasi Skor angket Gaya belajar Kinestetik........................................... 58

Tabel 4.17 Bantu perhitungan rerata dan simpangan baku Gaya belajar ..................... 59

Tabel 4.18 Letak skor batas kategori ............................................................................ 60

Tabel 4.19 Kategorisasi Gaya Belajar Kinestetik ......................................................... 60

Tabel 4.20 Pembagian Kategori Gaya belajar Kinestetik ............................................ 61

Tabel 4.21 Distribusi indikator membuat jadwal dan pelaksaannya ............................ 61

Tabel 4.21 Distribusi frekuensi membuat jadawal dan pelaksanaan ............................ 63

Tabel 4.22 Distribusi indikator membaca dan membuat catatan .................................. 64

Tabel 4.23 Distribusi frekuensi membaca dan membuat catatan ................................. 66

Tabel 4.24 Distribusi Indikator mengulang bahan pelajaran ........................................ 67

Tabel 4.25 Distribusi frekunsi mengulang bahan pelajaran.......................................... 68

Tabel 4.26 Distribusi indikator Konsetrasi ................................................................... 69

Tabel 4.27 Distribusi frekuensi Konsentrasi ................................................................ 71

Tabel 4.28 Distribusi indikator Mengerjakan tugas/ Latihan ....................................... 72

Tabel 4.29 Distribusi frekuensi Mengerjakan tugas/ Latihan ....................................... 74

Tabel 4.30 Tabulasi Skor angket Efektivitas Belajar................................................... 75

Tabel 4.31 Bantu perhitungan rerata dan simpangan baku........................................... 76

Tabel 4.32 Letak skor batas kategori ............................................................................ 77

Tabel 4.33 Kategorisasi Efektivitas Belajar.................................................................. 77

Tabel 4.34 Pembagian kategori Efektivitas Belajar...................................................... 78

Tabel 4.35 Hasil normalitas data .................................................................................. 78

Tabel 4.36 Hasil uji homogenitas ................................................................................ 79

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Diagram kriteria korelasi Product moment ............................................... 81

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Seiring berkembangnya zaman, pendidikan sangat penting bagi setiap manusia

karena dengan adanya pendidikan manusia dapat mengembangkan potensi yang ada

pada dirinya untuk kemajuan bangsa dan Negara. Sekolah adalah salah satu sebagai

wadah dan lembaga formal pendidikan memiliki tugas dan wewenang untuk

menyelenggarakan pendidikan Nasional yang tercantum dibawah.

Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang system pendidikan nasional,merumuskan bahwa pendidikan diartikan sebagai usaha sadar dan terancamuntuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didiksecara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritualkeagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, sertaketerampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan Negara.(Sugiyono, 2012:42)

Tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk

watak serta peradaban yang martabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

dan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman

dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Berdasarkan tujuan tersebut, pendidikan tidak hanya dapat mengembangkan

kemampuan tetapi juga mampu membentuk watak dan perilaku seseorang menjadi

lebih baik lagi.

2

Dengan demikian setiap orang harus menempuh pendidikan karena pendidikan dapat

meningkatkan kualitas hidupnya. Berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan

tergantung pada proses pembelajaran yang di alami oleh siswa di sekolah. Salah satu

yang dihadapi oleh dunia pendidikan adalah lemahnya proses pembelajaran. Proses

yang mengandung serangkai perbuatan guru dengan siswa, siswa dengan siswa, dan

antara siswa dengan sumber belajar lain dengan interaksi gaya belajarnya. Dalam satu

kesatuan yang berlangsung dalam suatu pendidikan untuk mencapai tujuan

pembelajaran yang ditetapkan. Salah satu faktor belajar yang berpengaruh besar

dalam pencapaian prestasi belajar adalah gaya belajar. Gaya belajar yang dimaksud

adalah gaya belajar kinestetik yang merupakan suatu kombinasi dari bagaimana ia

menyerap dan kemudian mengatur serta mengolah informasi.

De Porter & Hernacki (2003 : 110) berpendapat bahwa ada dua kategori tentang

bagaimana kita belajar. Pertama, bagaimana kita menyerap informasi dengan mudah

(modalitas) dan kedua adalah cara kita mengatur dan mengolah informasi tersebut

(dominasi otak). De Porter & Hernacki (2003 : 112) mengemukakan bahwa Gaya

Belajar dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu gaya belajar visual (lebih peka

terhadap indera penglihatan), gaya belajar auditory (lebih peka terhadap indera

pendengaran), dan gaya belajar kinesthetik (lebih peka dengan bergerak, bekerja, dan

menyentuh). Berbagai macam gaya belajar kinestetik yang telah dijabarkan pada

dasarnya dimiliki oleh setiap individu namun ada salah satu yang lebih dominan.

Individu memiliki kecenderungan pada satu gaya belajar tertentu yang

memudahkannya dalam menyerap pelajaran. Individu yang mengetahui

kecenderungan gaya belajarnya dan mampu menerapkan strategi belajar yang sesuai

maka individu tersebut akan berhasil dalam belajarnya.

3

Individu yang memiliki kecenderungan gaya belajar visual lebih senang melihat apa

yang sedang dipelajari Gambar atau visualisasi akan membantu mereka yang

memiliki gaya belajar visual untuk lebih mudah memahami ide atau informasi dari

pada ide atau informasi tersebut disajikan dalam bentuk penjelasan. Sementara itu,

individu yang cenderung memiliki gaya belajar auditori akan belajar lebih baik

dengan mendengarkan. Mereka menikmati saat-saat mendengarkan apa yang

disampaikan orang lain. Individu yang memiliki kecenderungan gaya belajar

kinestetik akan belajar lebih baik apabila terlibat secara fisik dalam kegiatan langsung.

Mereka akan belajar sangat baik apabila mereka dilibatkan secara fisik dalam

pembelajaran. Mereka akan berhasil dalam belajar apabila mereka mendapatkan

kesempatan memanipulasi media untuk mempelajari informasi baru.

Gaya belajar kinestetik juga penting untuk diketahui oleh guru yang mengajar. Hal itu

dikarenakan pembelajaran kurang optimal, akan diperoleh apabila beragam perbedaan

seperti gaya belajar pada peserta didik diakomodasi oleh guru melalui pilihan metode

mengajar dan materi ajar yang sesuai dengan gaya belajar (learning style) peserta

didik. Menurut Slameto (2010 : 82) Efektivitas Belajar adalah cara atau jalan yang

harus dilalui untuk mendapat pengetahuan, sikap, kecakapan, dan keteramplan dalam

pembelajaran. Untuk mempertinggi efektivitas Proses pembelajaran perlu di ketahui

tentang gaya belajar sesorang yang membutuhkan suatu cara yang di anggap cocok

atau nyaman dengan apa yang dijalaninnya selama proses belajar dalam pembelajaran

tersebut.

Dari uraian di atas melihat ada hubungan antara gaya belajar kinestetik dengan

efektivitas belajar, atas dasar itu maka peneliti ingin meneliti secara lebih jelas dan

mendalam apakah ada hubungan gaya belajar kinestetik dengan efektivitas belajar.

4

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah “ Apakah ada hubungan Positif antara gaya belajar kinestetik dengan

efektivitas belajar sejarah siswa kelas X SMA N 1 Penengahan tahun ajaran

2016/2017” ?

1.3 Tujuan, Kegunaan, dan Ruang Lingkup Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui : “ Ada atau tidaknya hubungan

gaya belajar kinestetik dengan efektivitas belajar sejarah siswa kelas X SMA N 1

Penengahan tahun ajaran 2016/2017’’.

1.3.2 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan kegunaan bagi beberapa

pihak, yaitu :

a. Bagi guru, dapat digunakan sebagai dorongan atau arahan kepada siswa agar

lebih semangat belajar dan mempertinggi efektivitas belajar dengan gaya belajar

mereka

b. Bagi siswa, sebagai masukan atau acuan agar siswa dapat mengembangkan gaya

belajar kinestetik ke arah yang positif dan mempertinggi efektivitas belajarnya.

c. Bagi sekolah, dapat memberikan masukan kepada sekolah sebagai bahan kajian

dalam usaha perbaikan proses pembelajaran menjadi lebih baik sehingga mutu

pendidikan akan meningkat

5

d. Bagi peneliti, Sebagai bahan informasi kepada mahasiswa yang akan menjadi

guru tentang hubungan gaya belajar kinestetik dengan efektivitas belajar siswa

1.3.3 Ruang lingkup penelitian

Ruang lingkup pada penelitian ini meliputi :

a. Ruang lingkup ilmu

Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu pendidikan khususnya pendidikan

Sejarah.

b. Ruang lingkup subjek

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X SMA N 1 Penengahan.

c. Ruang lingkup objek

Objek dalam penelitian ini adalah gaya belajar kinestetik dan efektivitas

belajar sejarah siswa kelas X SMA N 1 Penengahan.

d. Ruang lingkup Wilayah

Penelitian ini dilakukan di SMA N 1 Penengahan

e. Ruang lingkup waktu

Penelitian ini dilakukan pada tahun ajaran 2016/2017.

6

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA

DAN HIPOTESIS

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Konsep Hubungan

Menurut Sukardi (2008:33) hubungan adalah sesuatu yang mengukur derajat keeratan

(Kolerasi) antara dua variabel baik yang sudah jelas secara literatur berhubungan atau

sesuatu masalah yang akan diteliti. Margono (2007:134) berpendapat hubungan

adalah gambaran yang sistematis yang menjabarkan antara satu variabel dengan sat

atau lebih variabel lainnya merupakan hipotesis dalam penelitian yang sistematis

tentang suatu penomena. Sugyiyono (2015:59) berpendapat bahwa hubungan adalah

suatu kolerasi yang saling mempengaruhi dalam suatu hal ini disebut dengan

hubungan interaktif. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli diatas dapat

disimpulkan bahwa, hubungan adalah kekuatan antara variabel X dan variabel Y yang

saling berkolerasi. Konsep hubungan dalam penelitian ini yaitu untuk melihat

hubungan atau kolerasi antara gaya belajar kinestetik dengan efektivitas belajar pada

mata pelajaran sejarah.

2.1.2 Konsep Gaya Belajar Kinestetik

Menurut Nasution (2003:94) gaya belajar adalah, “cara yang konsisten yang

dilakukan oleh seorang murid dalam menangkap stimulus atau informasi,

7

cara mengigat, berfikir dan memecahkan soal”. Menurut De Porter & Hernacki

(2003:110) gaya belajar adalah “kunci untuk mengembangkan kinerja dalam pekejaan

di sekolah dan dalam situasi- situasi antar pribadi”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa gaya belajar

Seseorang adalah kombinasi dari bagaiman ia menyerap dan kemudian mengatur serta

mengolah informasi. Tidak semua orang memiliki gaya belajar yang sama, masing-

masing menunjukkan perbedaan namun dapat menggolong- golongkan gaya belajar

kinestetik ini terkait erat dengan pribadi seseorang, yang dipengaruhi oleh pendidikan

dan riwayat perkembangannya.

Gaya belajar kinestetik mengharuskan individu menyentuh sesuatu yang memberikan

informasi tertentu agar dapat mengingatnya. Ada beberapa karakteristik model belajar

seperti ini yang tidak semua orang dapat melakukannya. Karakter pertama adalah

menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi utama agar dapat terus

mengingatnya. Hanya dengan memegangnya saja, seseorang yang memiliki gaya

belajar kinestetik ini dapat menyerap informasi tanpa harus membaca penjelasannya.

Karakter berikutnya dicontohkan sebagai orang yang tidak tahan duduk berlama-lama

mendengarkan penyampaian pelajaran. Individu yang memiliki gaya belajar kinestetik

ini merasa dapat belajar lebih baik kalau prosesnya disertai kegiatan fisik.

Kelebihannya, mereka memiliki kemampuan mengkoordinasikan sebuah tim dan

kemampuan mengendalikan gerak tubuh (athletic ability). Orang yang cenderung

memiliki karakter ini lebih mudah menyerap dan memahami informasi dengan cara

melihat gambar atau kata kemudian belajar mengucapkannya atau memahami fakta

untuk menerapkannya dalam pembelajaran, kepada siswa yang memiliki karakteristik-

8

karakteristik di atas dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai model peraga,

bekerja di laboratorium atau belajar yang membolehkannya bermain. Cara sederhana

yang juga bisa ditempuh adalah secara berkala mengalokasikan waktu untuk sejenak

beristirahat di tengah waktu belajarnya.

Menurut De Porter & Hernacki (2003 : 118) Ciri-ciri siswa dengan gayabelajar kinestetik sebagai berikut:a. Berbicara dengan perlahanb. Menanggapi perhatian fisikc. Menyentuh orang untuk mendapat perhatian merekad. Berdiri dekat ketika berbicara dengan orange. Selalu berorientasi pada fisik dan banyak bergerakf. Menghafal dengan cara berjalan dan melihatg. Menggunakan jari sebagai petunjuk saat membacah. Banyak menggunakan isyarat tubuhi. Mempunyai perkembangan awal otot-otot yang besarj. Sulit mengingat peta kecuali jika dirinya pernah berada di tempat ituk. Kemungkinan tulisannya jelekl. Tidak dapat duduk diam untuk waktu lama

2.1.3 Konsep Efektifitas Belajar

Menurut Slameto (2010:82) Efektivitas belajar adalah cara atau jalan yang harus

dilalui untuk mendapat pengetahuan, sikap, kecakapan, dan ketrampilan. Kamus

Besar Bahasa Indonesia (1990 : 219) efektivitas belajar adalah keaktifan daya guna,

adanya kesesuain, dalam suatu kegiatan orang yang melaksanakan tugas dengan

sasaran yang di tuju. Popham (2003 : 7) berpendapat bahwa efektivitas belajar

seharusnya ditinjau dari hubungan guru tertentu yang mengajar kelompok siswa

tertentu, di dalam situasi tertentu dalam usahanya mencapai tujuan tertentu.

Faktor – faktor yang mempengaruhi efektivitas belajar

a. Faktor raw input (yakni faktor murid itu sendiri)

b. Faktor environmental (yakni faktor lingkungan)

c. Faktor instrumental input

9

Ketiga faktor di atas dapat di kelompokan menjadi dua yaitu :

1. Faktor dari dalam (Internal)

Faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar adalah faktor individu

siswa, baik kondisi fisiologis maupun psikologis anak.

a. Faktor raw input (yakni faktor murid itu sendiri)

Faktor yang di mana setiap anak memiliki kondisi yang berbeda- beda

dalam kondisi psikologis anak .

1. Kondisi Fsikologi Anak

Secara umum, kondisi fisiologis ini seperti kesehatan yang prima, tidak

dalam keadaan capai, tidak dalam keadaan cacat jasmani, dsb akan

sangat membantu dalam proses dan hasil belajar. Disamping kondisi

yang umum tersebut, yang tidak kalah pentingnya dalam

mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa adalah kondisi

pancaindera, terutama indera penglihatan dan pendengaran. Karena

pentingnya penglihatan dan pendengaran inilah, maka dalam

lingkungan pendidikan formal, orang melakukan berbagai penelitian

untuk menemukan bentuk dan cara menggunakan alat peraga yang

dapat dilihat sekaligus didengar (audio-visual aids). Guru yang baik,

tentu akan memperhatikan bagaimana keadaan pancaindera, khususnya

penglihatan dan pendengaran anak didiknya.

2. Faktor dari Luar ( Eksternal)

a. Faktor lingkungan alami maupun lingkungan sosial baik itu kurikulum,

program/bahan pengajaran, sarana dan fasilitas dan tenaga pengajar (guru).

10

1. Faktor Environmental Input (Lingkungan)

Kondisi lingkungan sangat mempengaruhi proses dan hasil belajar.

Lingkungan ini dapat berupa lingkungan fisik/ alam dan lingkungan

sosial. Lingkungan fisik/ alami termasuk didalamnya adalah seperti

keadaaan suhu, kelembaban, kepengapan udara, dsb. Belajar pada

keadaan udara yang segar, akan lebih baik hasilnya daripada belajar

dalam keadaan udara yang panas dan pengap.

2. Faktor-faktor Instrumental input

Faktor-faktor instrumental adalah faktor yang keberadaan dan

penggunaannya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan.

Faktor-faktor ini diharapkan dapat berfungsi sebagai sarana untuk

tercapainya tujuan belajar yang telah dicanangkan. Faktor-faktor

instrumental dapat berwujud faktor-faktor keras (hardware), seperti

gedung perlengkapan belajar, alat-alat praktikum, perpustakaan, dsb

dan juga faktor-faktor lunak (software), seperti kurikulum, bahan/

program yang harus dipelajari, pedoman belajar, dsb.

Berdasarkan pendapat diatas dapat dikatakan bahwa cara belajar efektif adalah

kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan siswa pada situasi belajar tertentu dengan cara

yang tepat untuk mendapatkan hasil dan manfaat yang maksimal.

11

2.1.4 Konsep pembelajaran sejarah

Menurut Hugiono dan P.k Poerwadarminta (1987: 9) pembelajaran sejarah merupakan

salah satu mata pelajaran sosial yang ada disekolah, mulai dari SD, SMP, Maupun

SMA. Sejarah adalah tentag perisiwa peristiwa masa lampau yang dialami oleh

manusia, disusun secara ilmiah, meliputi urutan waktu, tafsiran dan analisa kritis

sehingga mudah dimengerti dan dipahami. Semua peristiwa masa lampau yang

menjadi inti cerita sejarah itu sungguh sungguh terjadi dan dapat dibuktikan

kebenarannya. Menurut Abdulgani (2005: 48) Ilmu sejarah adalah salah satu cabang

ilmu pengetahuan yang meneliti dan menyelidiki secara sistematis keseluruhan

perkembangan masyarakat serta kemanusiaan di masa lampau beserta kejadian-

kejadian dengan maksud untuk kemudian menilai secara kritis seluruh hasil

penelitiannya tersebut, untuk selanjutnya dijadikan perbendaharaan pedoman bagi

penilaian dan penentuan keadaan sekarang serta arah proses masa depan.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa Pentingnya

pembelajaran sejarah di sekolah guna mengingat penanaman nilai norma serta cinta

tanah air perlu di tanamkan sejak dini, belajar sejarah secara tidak langsung

mengenalkan kepada siswa untuk belajar mengenai pengalaman. Siswa dapat

terbentuk rasa cinta tahah air, mengenal tentang nilai kepahlawanan kecintaan

terhadap bangsa, jati diri, dan budi pekerti.

2.2 Kerangka Pikir

Dalam berkembang dan betingkah laku manusia dipengaruhi oleh faktor-faktor dari

dalam diri dan faktor faktor dari luar dirinya. Faktor tersebut mempunyai peranan

yang seimbang dalam menentukan perkembangan dan perilaku seseorang.

12

Dalam perkembangan selanjutnya pikiran dan gaya belajar kinestetik seseorang akan

terlihat dalam pengaruh hasil belajar seseorang bahwa setiap individu masing-

masing anak mempunyai cara tersendiri dengan gaya belajar kinestetik mereka

sendiri. Gaya belajar sebagaimana yang telah dijelakan bahwa cara yang konsisten

yang dilakukan oleh seseorang siswa dalam menagkap informasi, cara mengingat,

cara berfikir, dan memecahkan soal atau masalah dalam suatu proses belajar dan

pembelajaran.

Orang yang cenderung memiliki karakter ini lebih mudah menyerap dan memahami

informasi dengan cara melihat gambar atau kata kemudian belajar mengucapkannya

atau memahami fakta. Gaya belajar kinestetik untuk menerapkannya dalam

pembelajaran, kepada siswa yang memiliki karakteristik-karakteristik di atas dapat

dilakukan dengan menggunakan berbagai model peraga, bekerja di laboratorium atau

belajar yang membolehkannya bermain. Efektivitas belajar siswa baik dari siswa yang

sebenarnya kurang pandai tetapi mampu meraih prestasi yang tinggi. Siswa harus

diberi pengertian, tentang cara belajar yang efektif dan dibiasakan untuk melakukan

cara belajar yang efektif, sehingga hasil belajar pun akan menjadi baiik jika

siswa memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar maka siswa akan melakukan

sebagai cara agar hasil belajarnya naik termasuk dengan melakukan cara belajar

yang baik dan efektif.

13

2.3 Paradigma

Keterangan :

X : Gaya belajar kinestetik

Y : Efektivitas belajar

: Garis Hubungan

2.4 Hipotesis Penelitian

Menurut Sugiyono (2011: 64) hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap

rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan

dalam bentuk kalimat pernyataan. Menurut Margono (2007: 67) hipotesis adalah

jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling

mungkin atau paling tinggi tingkat kebenarannya.

Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan hipotesis adalah dugaan sementara

dalam suatu penelitian dan harus dibuktikan kebenarannya dengan penelitian dan

mengumpulkan data-data yang mendukung.

Berdasarkan kerangka pikir di atas, maka hipotesis pada penelitian ini adalah :

H0 :Tidak ada hubungan positif hubungan gaya belajar kinestetik

dengan efektivitas belajar sejarah siswa kelas X SMA N 1

Penengahan tahun ajaran 2016/2017

H1 : Ada hubungan positif hubungan gaya belajar kinestetik dengan

efektivitas belajar sejarah siswa kelas X SMA N 1 Penengahan

tahun ajaran 2016/2017

(Y)(X)

14

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metodologi Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Menurut Iskandar

(2008:66) metode survey adalah metode penelitian yang dilakukan melalui pengamatan

langsung terhadap suatu gejala atau pengumpulan informasi dari populasi besar maupun

kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel sebagai mewakili data

populasi tersebut. Menurut Sugiyono (2011:6) metode survey dapat digunakan dalam

penelitian tertentu tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data.

Penelitian ingin meneliti tentang hubungan gaya belajar kinestetik dengan efektivitas

belajar sejarah peserta didik kelas X SMA N 1 Penengahan tahun pelajaran 2016/2017.

Pada penelitian ini menggunakan satu variabel bebas (X) yaitu gaya belajar kinestetik

dan satu variabel terikat (Y) yaitu efektivitas belajar sejarah.

3.2 Populasi

Menurut Sugiyono (2016: 117) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:

objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Arikunto (2010: 173)

mendefinisikan bahwa populasi adalah keseluruhan objek penelitian.

Penelitian ini yang menjadi populasi adalah peserta didik kelas X SMA N 1 Penengahan

yang berjumlah 115 siswa, Seperti yang ada pada tabel 1 dibawah ini:

15

Tabel 1. Jumlah Anggota Populasi

NOKelas

SiswaJumlahLaki - Laki Perempuan

1. X IPA 1 15 21 36

2. X IPS 1 22 17 39

3. X IPS 2 22 18 40

Jumlah 59 56 115Sumber : Tata Usaha SMA N 1 Penengahan

3.3 Sampel

Menurut Sugiyono (2016:118) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin

mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga,

dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel. Teknik sampling yang digunakan

dalam penelitian ini adalah simpel rendom sampling, Menurut Sugiyono (2014 : 120 )

simpel rendom samping yaitu pengambilan anggota sampel dari populasi yang dilakukan

secara acak tanpa memperhatikan srata yang ada dalam populasi. Menurut Margono

(2007 : 123) mengenai penetapan besar kecilnya sampel tidak ada suatu ketetapan

mutlak, artinya tidak ada suatu ketetapan beberpa persen suatu sampel harus diambil.

Maka dari itu peneliti mengambil sampel dari populasi yang ada yakni sebesar 26%

dengan perhitungan x 115 = 29,9 dibulatkan menjadi 30, jadi sampel pada penelitian

ini sebanyak 30 siswa. Adapun cara yang digunakan untuk menentukan anggota sampel

pada penelitian ini dilakukan menggunakan cara undian secara acak, masing masing

kelas akan diambil sebanyak 10 orang siswa, secara jelas dapat di lihat pada tabel

berikut:

16

Tabel 2. Jumlah Anggota Sampel

NO Kelas Laki - Laki Perempuan Jumlah1 X IPA 1 4 6 102 X IPS 1 3 7 103 X IPS 2 5 5 10

Jumlah 12 18 30Sumber : Hasil Undian

3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

3.4.1 Variabel Penelitian

Menurut Arikunto (2006:99) variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik

perhatian suatu penelitian. Menurut Sugiyono (2011:38) variabel penelitian merupakan

suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya.Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel

terikat, sebagai berikut:

1. Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah Gaya Belajar Kinestetik

2. Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah Efektivitas Belajar kelas X

SMA N 1 Penengahan Tahun Ajaran 2016/2017.

3.4.2 Definisi Operasinal Variabel

Definisi operasional variabel adalah suatu cara untuk menggambarkan dan

mendeskripsikan variabel sedemikian rupa sehingga variabel tersebut bersifat spesifik

dan terukur. Peneliti dapat mencapai suatu alat ukur yang sesuai dengan hakikat

variabel yang sudah didefinisikan konsepnya. Peneliti harus memasukkan proses atau

operasional yang akan digunakan untuk menguantifikasi gejala atau variabel yang

ditelitinya.

17

Definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Gaya Belajar (Nasution :94) adalah cara yang konsisten yang dilakukan

oleh murid dalam menangkap stimulasi atau informasi, cara mengingat,

berfikir, dan memecahkan soal.

2. Efektivitas Belajar (Hermalik:38) adalah kegiatan - kegiatan yang

dilaksanakan sesuai dengan situasi Belajar.

Pada perencanaan pengukuran variabel untuk memudahkan penulis dalam penelitian

analisis data, maka diperlukan pengukuran dan penelitian variabel. Yang akan diukur

pada penelitian ini adalah hubungan antara gaya belajar kinestetik dengan efektivitas

belajar.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

3.5.1 Observasi

Sutrisno Hadi (dalam Sugiyono 2011:14) mengemukakan bahwa, observasi merupakan

suatu proses yang kompleks,suatu proses yang tersusun dari sebagai proses biologis dan

psikhologis. Terpenting adalah proses- proses pengamatan dan ingatan. Penelitian ini,

peneliti menggunakan teknik observasi langsung. Observasi dilakukan dengan

mengamati langsung proses pembelajaran di SMA N 1 Penengahan.

3.5.2 Wawancara

Menurut Sugiyono (2016:197) wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang

dilakukan oleh peneliti dengan tidak menggunakan pedoman wawancara yang tersusun

secara sistematis dan lengkap, namun hanya berisi garis besar permasalahan yang akan

ditanyakan.

18

Teknik wawancara ini digunakan oleh peneliti sebagai pengumpulan data awal sebelum

penelitian yaitu untuk mengetahui permasalahan yang terjadi di tempat penelitian,

kegiatan belajar di tempat penelitian, dan hasil belajar di tempat penelitian.

3.5.3 Angket

Menurut Sugiyono (2011:142) angket atau kuisioner merupakan teknik pengumpulan

data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan

tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Sedangkan menurut S. Margono

(2007:167) angket atau kuisioner adalah suatu alat pengumpul informasi dengan

cara menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk menjawab secara tertulis pula

oleh responden. Angket dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui tentang gaya

belajar kinestetik siswa kelas X SMA N 1 Penengahan yang terdiri dari beberapa butir

pertanyaan untuk masing-masing angket gaya belajar kinestetik dan efektivitas belajar.

Jenis angket yang dipakai dalam penelitian ini adalah instrumen quesioner skala Likert

yang terdiri atas dua jenis pernyataan yaitu pernyataan positif (Favorable) dan

pernyataan negatif (Unfavorable).

Skala Likert merupakan skala yang digunakan untuk mengukur sikap,pendapat, dan

persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Alasan peneliti

menggunakan skala Likert adalah skala ini akan membantu dalam menilai

perkembangan sikap siswa mengenai tingkat gaya belajar kinestetik.Nazir

(2005)mengemukakan bahwa prosedur dalam pembuatan skala model Likert adalah

sebagai berikut.

a. Peneliti mengumpulkan item-item yang cukup banyak dan relevan dengan

masalah yang sedang diteliti.

19

b. Item-item tersebut diujikan kepada sekelompok responden yang cukup

representatifdaripopulasiyangingin diteliti.

c. Responden kemudian diminta ntuk mengisi item pertanyaan sesuai dengan

keadaan yang paling mewakili dirinya. Alternatif jawaban berupa sangat

setuju (SS), setuju (S), ragu-ragu (RR), tidak setuju (TS), sangat tidak setuju

(STS)

d. Total skor dari masing-masing responden adalah penjumlahan dari skor

masing-masing item responden tersebut.

e. Respon dianalisa untuk mengetahui item-tem mana yang sangat nyata

batasan antara skor tinggi dan skor rendah dalam skala total untuk respon

upper dan lower dianalisa untuk melihat sampai berapa jauh tiap item ini

berbeda.

f. Item-item yang tidak menunjukkan korelasi dengan skor total di bunag atau

tidak dipakai

Telah dijelaskan diatas bahwa skala model Likert memiliki lima alternatif respon

penyataan yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), ragu - ragu (RR), tidak setuju (TS), dan

sangat tidak setuju (STS). Skala ini juga terdiri dari pernyataan yang

menyenangkan(favorable) dan tidak menyenangkan (unfavorable). Bobot nilai untuk

kelima respon pernyataan memiliki nilai yang berbeda antara pernyataan favorable

dengan unfavorable yaitu sebagai berikut :

Tabel 3. Kategori Skala Likert Pernyataan PositifPenilaian Nilai

Sangat setuju 5Setuju 4

Ragu-Ragu 3Tidaksetuju 2

Sangat tidak setuju 1

Sumber : Sugiyono(2011:136)

20

Tabel 4. Kategori Skala Likert Pernyataan NegatifPenilaian Nilai

Sangat setuju 1Setuju 2

Ragu-Ragu 3Tidaksetuju 4

Sangat tidak setuju 5Sumber : Sugiyono(2011:136)

KISI-KISI LEMBAR KUESIONERGAYA BELAJAR KINESTETIK

Variabel Indikator No. SaolGaya BelajarKinestetik

- Senang belajar memlaui praktek- membaca sambil melakukan

gerakan fisik- senang belajar dengan

eksplorasi langsung dilapangan- menghafal sambil berjalan-

jalan- selalu memberi alokasi waktu

untuk istirahat di sela belajar- selalu aktif dikelas- senang dan berani mencoba –

coba

- 1,10,13,14- 4,9

- 5,7,8,15

- 10,3

- 2,6

- 12,16- 11

Pengkategorisasian Gaya Belajar Kinestetik

Adapun kategorisasi Gaya Belajar Kinestetik ini menggunakan pengolahan data dengan

pendekatan penilaian acuan norma (PAN). Untuk melakukan kategorisasi berdasarkan

pendekatan PAN ini menggunakan rumus simpangan baku (SD) dan nilai baku atau angka

skala sebagai alat bantu praktis. Berikut adalah langkah-langkah untuk mengkategorikan data

berdasarkan interval :

1. Mencari skor mentah setiap siswa.

2. Menentukan rerata (mean), dengan rumus sebagai berikut:

21M = Σ .3. Menentukan simpangan baku (SD), dengan rumus sebagai berikut:

SD = Σ − Σ4. Mengkategorikan skor dengan menggunakan tabel bantu sebagai berikut:

Tabel 5. Kategorisasi skor Gaya Belajar Kinestetik Kelas X

Klasifikasi Batas Interval

Senang X > M + 1 SD

Kurang Senang M – 1 SD ≥ X ≤ M + 1 SD

Tidak Senang X < M – 1 SD

Sumber : Zainal Arifin, (2009:240).

KISI-KISI LEMBAR KUESIONEREFEKTIVITAS BELAJAR

Variabel Indikator No. Saol

EfektivitasBelajar

- Membuat jadwal danpelaksanaannya

- Membaca dan membuat catatan

- Mengulang bahan pelajaran

- Konsentrasi

- Mengerjakan tugas atau latihan

- 1,2,3,4

- 5,6,7,8

- 9,10

- 11,12,13

- 14,15,16

22

Pengkategorisasian Efektivitas Belajar

Adapun kategorisasi Efektivitas Belajar ini menggunakan pengolahan data dengan

pendekatan penilaian acuan norma (PAN). Untuk melakukan kategorisasi berdasarkan

pendekatan PAN ini menggunakan rumus simpangan baku (SD) dan nilai baku atau angka

skala sebagai alat bantu praktis. Berikut adalah langkah-langkah untuk mengkategorikan data

berdasarkan interval :

1. Mencari skor mentah setiap siswa.

2. Menentukan rerata (mean), dengan rumus sebagai berikut:M = Σ .3. Menentukan simpangan baku (SD), dengan rumus sebagai berikut:

SD = Σ − Σ4. Mengkategorikan skor dengan menggunakan tabel bantu sebagai berikut:

Tabel 6. Kategorisasi skor Efektivitas Belajar

Klasifikasi Batas Interval

Tinggi X > M + 1 SD

Sedang M – 1 SD ≥ X ≤ M + 1 SD

Rendah X < M – 1 SD

Sumber : Zainal Arifin, (2009:240).

23

3.5.4 Dokumentasi

Menurut Magono (2007:181) teknik dokumentasi atau studi dokumentasi adalah cara

mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis,seperti arsip dan termasuk juga buku-

buku tentang pendapat,teori,dalil atau hukum-hukum Serta lain-lain yang berhubungan

dengan masalah penelitian. Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data dengan

mencatat data yang sudah ada pada sekolah. Dokumentasi merupakan cara pengambilan

data yang sudah ada seperti data siswa Kelas X SMA N 1 Penengahan.

3.5.5 Kepustakaan

Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data-data yang berhubungan dengan penulisan

dalam penelitian ini, seperti : teori yang mendukung, konsep-konsep dalam penelitian,

serta data-data pendukung yang diambil dari berbagai referensi.

3.6 Langkah – Langkah Penelitian

1. Tahap persiapan, meliputi melakukan survei lapangan untuk mendapat informasi awal

sebagai dasar penyusunan proposal penelitian. Seperti banyak kelas, dan jumlah

siswa.

2. Menentukan populasi dan menentukan sampel.

3. Mengurus administrasi perizinan penelitian ke sekolah yang akan dijadikan tempat

penelitian.

4. Validitasi instrumen oleh ahli,selain ahli validitas instrumen juga dilakukan dengan

menggunakan ujivaliditasi dengan menggunakan rumus Product Moment.

5. Pelaksanaan yaitu proses pengumpulan data dilapangan meliputi pengisi anangket

gaya kelajar kinestetik dan efektivitas belajar.

24

6. Analisis data dilakukan setelah data yang dibutuhkan telah terkumpul.

Prosesanalisis data dimulai dengan merekap seluruh data pada tabel hasil penelitian.

Data angket gaya belajar kinestetik dan efektivitas belajar dihitung dengan bantuan

program Komputer Microsoft Office Excel 2010 untuk menghitung koefisien korelasi

yaitu antara gaya belajar kinestetik dengan efektivitas belajar sejarah siswa kelas X

SMA N 1 Penengahan tahun ajaran 2016/2017.

3.7 Instrumen Penelitian

Menurut Margono (2007: 155) instrumen merupakan alat pengumpul data dalam

penelitian. Instrumen sebagai alat pengumpul data harus betul-betul dirancang dan dibuat

sedemikian rupa sehingga menghasilkan data empiris sebagaimana adanya alat

pengumpul data tersebut harus realiabel dan valid.

3.8 Uji Instrumen Penelitian

3.8.1 Uji Validitas

Menurut Sugiyono (2013: 121). instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan

untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat

digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur validitas yang akan digunakan

dalam penelitian ini adalah validitas item. Menurut Anas Sudijono (2011: 182) yang

dimaksud dengan validitas item dari suatu tes adalah ketepatan mengukur yang dimiliki

oleh sebutir item (yang merupakan bagian tak terpisahkan dari tes sebagai suatu totalitas)

dalam mengukur apa yang seharusnya diukur lewat butir item tersebut. Adapun rumus

yang digunakan untuk mengetahui besarnya validitas adalah dengan rumus product

moment yaitu sebagai berikut:

25

= (∑ ) − (∑ . ∑ )[ ∑ − (∑ ) ][ ∑ − (∑ ) ]Keterangan:r = Koefisien korelasi Pearson∑xy = Jumlah hasil dari X dan Y setelah dikalikan∑x = Jumlah skor X∑y = Jumlah skor Y∑x2 = Jumlah kuadrat dari skor X∑y2 = Jumlah kuadrat dari skor Yn = Jumlah sampel (Suharsimi Arikunto, 2013: 75)

Dasar mengambil keputusan:

Jika r hitung > r table, maka instrument atau item pertanyaan berkorelasi signifikan

terhadap skor total (dinyatakan valid).

Jika r hitung < r table, maka instrument atau item pertanyaan tidak berkorelasi

signifikan terhadap skor total (dinyatakan valid).

Butir instrumen dinyatakan valid jika koefisien korelasi (r) sama dengan 0,3 atau lebih

(paling kecil 0,3). Hal ini serupa dengan masrun (dalam Sugiyono, 2013: 133-134) yang

menyatakan bahwa item yang mempunyai korelasi positif dengan kriterium (skor total)

serta korelasi yang tinggi menunjukkan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang

tinggi pula. Biasanya syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah kalau r

= 0,3.

3.8.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas berhubungan dengan kemantapan ketepatan dan homogenitas suatu alat ukur.

Menurut Margono (2007: 181) “suatu instrumen dikatakan mantap apabila dalam

mengukur sesuatu berulangkali, dengan syarat bahwa kondisi saat pengukuran tidak

berubah, instrumen tersebut memberikan hasil yang sama.

26

Rumus yang digunakan untuk menguji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan

rumusspearman yaitu:

)1(

211 r

rr

Kriteria untuk menentukan reliabilitas yakni sebagai berikut :

Tabel 7. Kriteria ReliabilitasKoefisien relibilitas (r11) Kriteria

0,80 < r11≤ 1,00 Sangat tinggi

0,60 < r11 ≤ 0,80 Tinggi

0,40 < r11≤ 0,60 Cukup

0,20 < r11≤ 0,40 Rendah

0,00 < r11≤ 0,20 Sangat rendah

Sumber: Suharsimi Arikunto (2008: 75)

3.9 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data kuantitatif.

Menurut Sugiyono (2013:147) “dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan

kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Untuk

melihat ada atau tidaknya hubungan gaya belajar kinestetik dengan efektivitas belajar.

Rumus Statistik yang digunakan adalah rumus product moment sebagai berikut :

= (∑ ) − (∑ . ∑ )[ ∑ − (∑ ) ][ ∑ − (∑ ) ]Keterangan:r = Koefisien korelasi Pearson∑xy = Jumlah hasil dari X dan Y setelah dikalikan∑x = Jumlah skor X∑y = Jumlah skor Y

27

∑x2 = Jumlah kuadrat dari skor X∑y2 = Jumlah kuadrat dari skor Yn = Jumlah sampel (Suharsimi Arikunto, 2013: 75)

Tabel 8. Koefisien Korelasi Product moment Dan Kekuatan Hubungan

Interval Nilai Kekuatan Hubungan

KK = 0,0 Tidak ada

0,00 < KK ≤ 0,20 Sangat Rendah atau Lemah sekali

0,20 < KK ≤ 0,40 Rendah atau lemah tapi pasti

0,40 < KK ≤ 0,70 Cukup Berarti atau Sedang

0,70 < KK ≤ 0,90 Tinggi atau Kuat

0,90 < KK ≤ 1,00 Sangat tinggi atau kuat sekali

KK = 1,00 Sempurna

Sumber: Misbahudin dan iqbal Hasan (2013: 47)

3.9.1 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis menggunakan rumus statistik yang telah ditetapkan pada bagian

teknik analisis data. Sebelum pengujian hipotetesis terlebih dahulu dilakukan uji

persaratan sebagai berikut

3.9.1.1 Uji Prasyarat

a. Uji Normalitas

Untuk mengetahui apakah data yang diambil dari sampel penelitian yang terpilih

merepresentasikan populasi, maka biasanya dilakukan uji normalitas terhadap data

tersebut. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan uji Chi-Kuadrat.

28

Hipotesis :

H0 : kedua kelompok data berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

H1 : kedua kelompok data dari populasi tidak berdistribusi normal.

1. Taraf Signifikansi

Taraf signifikansi yang digunakan = 5%2. Statistik Uji

k

i i

ii

E

EOx

1

22

Keterangan:

iO = Frekuensi harapan

iE = Frekuensi yang diharapkan

K = Banyaknya pengamatan

3. Keputusan Uji

Tolak H0 jika ≥ ( )( ) dengan taraf = taraf nyata untuk pengujian.

Dalam hal lainnya H0 diterima.

b. Uji Homogenitas

Menurut Sudjana (2005:250) Uji Homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah

kelompok siswa berasal dari varian yang sama (homogen) atau tidak.

Untuk Uji Homogenitas varians pada penelitian ini menggunakan uji dua varian,

adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

a) Hipotesis

H0 : Varian populasi homogen

H1 : Varian populasi tidak homogen

29

b) Bagi data kedalam dua kelompok

c) Cari nilai simpangan baku dari masing-masing kelompok

d) Tentukan Fhitungdengan rumus :

e) Kriteria pengujiannya:

Terima H0, apabila Fhitung ˂Ftabel

Tolak H, apabila Fhitung ˂Ftabel

83

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan tentang Hubungan Gaya

Belajar Kinestetik dengan Efektivitas Belajar Sejarah Siswa Kelas X SMAN

1 Penengahan Tahun Ajaran 2016/2017 dapat disimpukan sebagai berikut :

Terdapat Hubungan yang positif antara Gaya Belajar Kinestetik dengan

Efektivitas Belajar Sejarah Siswa kelas X SMAN 1 Penengahan Tahun

Ajaran 2016/2017. Hubungan yang positif artinya hubungan yang searah

antara variabel X dan variabel Y, yaitu semakin senang siswa dengan gaya

belajar kinestetik maka semakin tinggi pula efektivitas belajarnya.

84

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di SMANegeri 1 Seputih Agungr pada

tahun ajaran 2016/2017 semester ganjil, maka dapat diberikan beberapa saran

sebagai berikut:

1. Bagi sekolah, dapat meberikan masukan masukan sebagai bahan kajian

agar selalu baik dalam proses pembelajaran sehingga mutu pendidikan

akan meningkat serta selalu menjalin komunikasi dengan semua sekolah

(baik siswa, wali murid, maupun staff di sekolah).

2. Bagi guru, dapat digunakan sebagai dorongan atau arahan kepada siswa

agar lebih semangat belajar supaya selalu memperoleh hasil yang baik

dan memuaskan baik secara pribadi maupun kerja kelompok. Selain iitu

diharapkan seorang guru untuk tidak bosan memberi contoh kepada

murid-muridnya untuk yang terbaik.

3. Bagi siswa, Sebagai masukan atau acuan agar siswa dapat

mengembangkan gaya belajar kinestetik ke arah positif dan mempertingi

efektivitas belajarny. perlu adanya kesadaran yang tinggi akan pentingnya

pendidikan, karena pendidikan itu akan memuliakan derajat seseorang.

REFERENSI

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian pendidikan. Bandung. Alfabeta. Hlm 42

De Porter & Hernacki. 2003. Quantum Learning Membiasakan Belajar Nyaman DanMenyenangkan. Bandung. Hlm 110

De Porter & Hernacki. 2003. Quantum Learning Membiasakan Belajar Nyaman DanMenyenangkan. Bandung. Hlm 112

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta. Bineka Cipta. Hlm82

REFERENSI

Sukardi. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta : PTbumi aksara. Hlm 33

Margono. 2007. Metodologi Penelitian pendidikan. Jakarta. Rineka Cpta. Hlm 134

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan Kualitatif, dan R & D. Alfabeta. Hlm 59

Nasution. 2003. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta. Hlm 94

De Porter & Hernacki. 2003. Quantum Learning Membiasakan Belajar Nyaman DanMenyenangkan. Bandung. Hlm 110

De Porter & Hernacki. 2003. Quantum Learning Membiasakan Belajar Nyaman DanMenyenangkan. Bandung. Hlm 118

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta. Bineka Cipta. Hlm82

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung. Hlm 64

Margono. 2007. Metodologi Penelitian pendidikan. Jakarta. Rineka Cpta. Hlm 67

REFERENSI

Iskandar. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan & Sosial. Jakarta. Hlm 66

Sugiyono. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung. Hlm 6

Sugiyono. 2016. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung. Hlm 117

Arikuntoro. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Bandung : Rineka Cipta.Hlm 173

Sugiyono. 2016. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung. Hlm 118

Sugiyono. 2014. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung. Hlm 120

Margono. 2007. Metodologi Penelitian pendidikan. Jakarta. Rineka Cpta. Hlm 123

Arikuntoro. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Bandung : Rineka Cipta.Hlm 99

Sugiyono. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung. Hlm 38

Sugiyono. 2016. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung. Hlm 197

Sugiyono. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung. Hlm 142

Margono. 2007. Metodologi Penelitian pendidikan. Jakarta. Rineka Cpta. Hlm 167

Sugiyono. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung. Hlm 136

Margono. 2007. Metodologi Penelitian pendidikan. Jakarta. Rineka Cpta. Hlm 181

Margono. 2007. Metodologi Penelitian pendidikan. Jakarta. Rineka Cpta. Hlm 155

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian pendidikan. Bandung. Alfabeta. Hlm 121

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung : Tarsito. Hlm 250

DAFTAR PUSTAKA

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian pendidikan. Bandung. Alfabeta.

De Porter & Hernacki. 2003. Quantum Learning Membiasakan Belajar Nyaman DanMenyenangkan. Bandung.

De Porter & Hernacki. 2003. Quantum Learning Membiasakan Belajar Nyaman DanMenyenangkan. Bandung.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta. Bineka Cipta.

Sukardi. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta : PTbumi aksara.

Margono. 2007. Metodologi Penelitian pendidikan. Jakarta. Rineka Cpta.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan Kualitatif, dan R & D. Alfabeta.

Nasution. 2003. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta.

De Porter & Hernacki. 2003. Quantum Learning Membiasakan Belajar Nyaman DanMenyenangkan. Bandung.

De Porter & Hernacki. 2003. Quantum Learning Membiasakan Belajar Nyaman DanMenyenangkan. Bandung.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta. Bineka Cipta.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung.

Margono. 2007. Metodologi Penelitian pendidikan. Jakarta. Rineka Cpta.

Iskandar. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan & Sosial. Jakarta.

Sugiyono. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung.

Sugiyono. 2016. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung.

Arikuntoro. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Bandung : Rineka Cipta.

Sugiyono. 2016. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung.

Sugiyono. 2014. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung.

Margono. 2007. Metodologi Penelitian pendidikan. Jakarta. Rineka Cpta.

Arikuntoro. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Bandung : Rineka Cipta.

Sugiyono. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung.

Sugiyono. 2016. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung.

Sugiyono. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung.

Margono. 2007. Metodologi Penelitian pendidikan. Jakarta. Rineka Cpta.

Sugiyono. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung.

Margono. 2007. Metodologi Penelitian pendidikan. Jakarta. Rineka Cpta.

Margono. 2007. Metodologi Penelitian pendidikan. Jakarta. Rineka Cpta.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian pendidikan. Bandung. Alfabeta.

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung : Tarsito.