HUBUNGAN GAYA BELAJAR KINESTETIK DENGANEFEKTIVITAS BELAJAR SEJARAH SISWA
KELAS X SMAN 1 PENENGAHANTAHUN AJARAN 2016/2017
(Skripsi)
OlehAsmawati Elindriani
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG2017
Abstrak
HUBUNGAN GAYA BELAJAR KINESTETIK DENGANEFEKTIVITAS BELAJAR SEJARAH SISWA
KELAS X SMAN I PENENGAHANTAHUN AJARAN 2016/2017
Oleh :
Asmawati Elindriani(1313033013)
Pembelajaran merupakan bagian dari pendidikan yang didalamnya ditunjang olehsebagai unsur – unsur pembelajaran antara lain, tujuan, sarana dan prasana, situasiatau kondisi belajar, dan lingkungan belajar. Kesemua unsur – unsur pembelajarantersebut sangat mempengaruhi gaya belajar kinestetik dan efektivitas belajarsejarah pada siswa.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian iniadalah apakah ada hubungan yang positif antara gaya belajar kinestetik denganefektivitas belajar sejarah siswa kelas X SMAN 1 Penengahan tahun ajaran2016/2017. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan hubungangaya belajar kinestetik dengan efektivitas belajar sejarah siswa kelas X SMAN 1Penengahan TA 2016/2017. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitianini adalah metode penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek pada penelitian iniadalah siswa kelas X SMAN 1 Penengahan dan yang menjadi sampel padapenelitian ini sebanyak 30 siswa. Adapun cara yang digunan untuk menentukananggota sampel pada penelitian ini dilakukan menggunakan cara undian secaraacak, masing masing kelas diambil sebanyak 10 orang siswa dari seluruh anggotapopulasi.
Hasil penelitian menunjukkan penghitungan rhitung sebesar 0,835 yangmenunjukkan adanya hubungan yang positif antara Gaya Belajar Kinestetikdengan Efektivitas Belajar sejarah siswa kelas X SMAN 1 Penengahan. Dengankekuatan hubungan yang tinggi, hal ini berarti semakin senang siswa dengan gayabelajar kinestetik maka semakin tinggi pula Efektivitas belajarnya.
Kata Kunci: Hubungan Gaya Belajar Kinestetik, Efektivitas Belajar
HUBUNGAN GAYA BELAJAR KINESTETIK DENGANEFEKTIVITAS BELAJAR SEJARAH SISWA
KELAS X SMAN 1 PENENGAHANTAHUN AJARAN 2016/2017
Oleh
Asmawati Elindriani
(Skripsi)
Sebagai Salah Satu Syarat Guna Mencapai GelarSARJANA PENDIDIKAN
Pada
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan SosialProgram Studi Pendidikan Sejarah
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG2017
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Banjarmasin pada tanggal 29 Desember 1994.
Penulis merupakan anak ke dua dari tiga bersaudara pasangan dari
bapak Warida dan Ibu Rohimah.
Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD Negeri Banjarmasin pada tahun
2007, pendidikan menengah pertama di SMP Negeri 1 Penengahan pada tahun
2010, dan pendidikan menengah atas di SMA Negeri 2 Kalianda pada tahun 2013.
Penulis melanjutkan pendidikan di Universitas Lampung pada tahun 2013 melalui
jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) pada Program
Studi Pendidikan Sejarah. Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata
Kependidikan Terintegrasi (KKN-KT) pada tahun 2016 di Pekon Sendang Rejo,
Kecamatan Sendang Agung, Kabupaten Lampung Tengah dan menjalani Program
Pengalaman Lapang (PPL) di SMA Negeri 1 Sendang Agung, Kabupaten
Lampung Tengah.
Motto“Mintalah pertolongan kepada
(Allah) dengan sabar dan sholat,sesungguhnya Allah besertaorang – orang yang sabar”
Q.S Albaqoroh : 153
Persembahan
Kupersembahkan karya kecil ini sebagai tanda cinta & kasihsayangku kepada:
Kedua orang tuaku tercinta Bapak Warida dan Ibu Rohimah yang dengansabar membesarkan, memberikan kasih sayang, semangat, dan tidak henti-hentinya mendidik serta mendo’akan ananda demi tercapainya cita-citaku.
Kakak tersayang Yulida yang selalu memberikan semangat dan motiviasikepadaku.
Adikku tersayang Amanda Hidayat yang selalu memberikan canda tawa,dan mendampingiku baik suka maupun duka.
serta seluruh keluarga besarku yang terus memberikan dukungan dandoanya kepadaku.
Almamater Universitas Lampung tercinta
SANWACANA
Alhamdulillahi Robbil ‘Alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan skripsi yang berjudul
“Hubungan Gaya Belajar Kinestik Dengan Efektivitas Belajar Sejarah Siswa
Kelas X SMAN 1 Penengahan Tahun Ajaran 2016/2017” ini dapat diselesaikan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa terselesaikannya penyusunan skripsi ini
tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan
terima kasih yang tulus kepada:
1. Bapak Dr. Hi. Muhammad Fuad, M.Hum. Dekan FKIP Universitas Lampung
beserta staff dan jajarannya yang telah memberikan bantuan kepada penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Dr. Abdurrahman, M.Si. Wakil Dekan Bidang Akademik dan
Kerjasama Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
3. Bapak Drs. Hi. Buchori Asyik, M.Si. Wakil Dekan Bidang Keuangan, Umum
dan Kepegawaian Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lampung.
4. Bapak Drs. Supriyadi, M.Pd. Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan
Alumni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
5. Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial yang telah memberikan kemudahan kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
6. Bapak Drs. Syaiful M, M.Si. Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah yang
telah memberikan kemudahan kepada penulis alam menyelesaikan skripsi ini.
7. Bapak Drs. Maskun, M.H. Pembimbing Akademik dan Dosen pembimbing 1
yang telah meluangkan waktu, tenaga, untuk mengarahkan, membimbing dan
memberikan saran kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini serta selalu
membuat penulis merasa semangat dan percaya diri dan mampu
menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
8. Bapak Muhammad Basri, S.Pd., M.Pd. Pembimbing II yang selalu
meluangkan waktunya untuk membimbing serta memberi saran sehingga
penulis bisa menyelesaikan skripsi dengan baik.
9. Bapak Drs. Ali Imron, M.Hum. Dosen pembahas dalam skripsi ini yang telah
memberikan bimbingan, sumbangan pikiran, kritik, dan saran selama
menyusun skripsi.
10. Bapak dan Ibu dosen Pendidkan Sejarah di Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan yaitu Bapak Drs. Iskandar Syah, M.H., Bapak Wakidi, M.Hum,
Bapak Drs. Tantowi, M.Si., Ibu Dr. R.M Sinaga, M.Hum., Ibu Yustina Sri
Ekwandari, S.Pd, M.Hum, Ibu Myristica Imanita, S.Pd, M.Pd, Bapak
Suparman Arif, S.Pd, M.Pd., Bapak Cheri Saputra, S.Pd, M.Pd., yang telah
memberikan ilmu dan pengalaman berharga kepada penulis.
11. Ibu Kepala SMA N 1 Sendang Agung Dra.Hj.Srinu, M.M.Pd yang telah
memberikan kesempatan dan kemudahan dalam proses penelitian.
12. Ibu Ristia Fita Fatimah,S.Pd. Guru mata pelajaran sejarah sebagai guru
pamong penelitian terimakasih telah membimbing dan memberikan saran
yang bermanfaat selama PPL, Terimakasih juga kepada seluruh Bapak/Ibu
guru, staf dan pegawai SMA Negeri 1 Sendang Agung.
13. seluruh keluarga besarku yang telah banyak membantu dengan doa, semangat,
dan dukungannya sehingga penulis bisa menyelesaikan masa studi S1 ini.
14. Sabahat dari kecil Jesy Nurzain yang selalu ada dalam keadaan apapun serta
selalu memberikan semangat, doa yang tak pernah usai semoga kita berdua
selalu bersama.
15. Murta Hermadinata yang selalu ada dan selalu sabar memberiku semangat di
kala sedang sedih, yang selalu mendoakan kebaikkan dan keberkahan
untukku, yang selalu memotivasi bahwa aku bisa melakukannya, yang selalu
meluangkan waktu mendengar keluh kesahku dan yang selalu menjadi
semangatku untuk menyelesaikan skripsi ini.
16. Sahabat seperjuangan Ambika Luhitadati, Cici Mei Lani dan Elis Septiana.
terima kasih telah memberikan semangat yang tak pernah memudar serta doa
dan keiklasan membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.
17. Teman baik Azni Fajrilia, Winda Putriani, Anestaria Septiana, Susilawati,
Zakia Alfi, Arista Kusuma Ali, Kias Alraufiqi, Anton Faisol, dan Mufti Ali.
18. Teman-teman seperjuangan di program studi pendidikan Sejarah angkatan
2013 Kelas A dan B, kakak-kakakku angkatan 2012 dan 2011 serta adik-
adikku angkatan 2014, 2015, dan 2016 terima kasih atas kebersamaannya.
19. Keluarga baruku teman-teman KKN-KT FKIP Unila 2016 Pekon Sendang
Rejo Kecamatan Lampung Tengah : Liza Zulfa Damayanti, Wiji Riyani,
Retno Prabandari, Yessi Damayanti, Baiti Kurnia Sari, Devita Anggreini,
Melisa Paramita, Fery Adi Rusmana dan M Khusunudin atas kebersamaan,
kekompakan, semangat, dan doa yang telah diberikan.
20. Almamater tercinta yang telah mendewasakanku.
21. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.
Semoga dengan kebaikan, bantuan, dan dukungan yang telah diberikan pada
penulis mendapat balasan pahala yang setimpal dari Allah SWT dan semoga
skripsi ini bermanfaat.
Bandar Lampung, Juli 2017
Penulis
Asmawati Elindriani
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ............................................................................................................ XIV
DAFTAR GAMBAR......................................................................................................... XVI
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................... 4
1.3 Tujuan, Kegunaan dan Ruang Lingkup Penelitian ..................................... 4
1.3.1 Tujuan Penelitian ...................................................................... 4
1.3.2 Kegunaan Penelitian ................................................................. 4
1.3.3 Ruang Lingkup Penelitian......................................................... 5
II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR,PARADIGMA DAN
HIPOTESIS
2.1 Tinjauan Pustaka......................................................................................... 6
2.1.1 Konsep Hubungan..................................................................... 6
2.1.2 Konsep Gaya Belajar Kinestetik ............................................... 6
2.1.3 Konsep Efektivitas Belajar ....................................................... 8
2.1.4 Konsep Pembelajaran Sejarah................................................... 11
2.2 Kerangka Pikir ............................................................................................ 11
2.3 Paradigma ................................................................................................... 13
2.4 Hipotesis ..................................................................................................... 13
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metodologi Penelitian................................................................................. 14
3.2 Populasi....................................................................................................... 14
3.3 Sampel......................................................................................................... 15
3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel .............................. 16
3.4.1 Variabel Penelitian.................................................................... 16
3.4.2 Definisi Operasional Penelitian ................................................ 16
3.5 Teknik Pengumpulan Data.......................................................................... 17
3.5.1 Observasi................................................................................... 17
3.5.2 Wawancara/ interview .............................................................. 17
3.5.3 Angket....................................................................................... 18
3.5.4 Dokumentasi ............................................................................. 23
3.5.5 Kepustakaan.............................................................................. 23
3.6 Langkah – Langkah Penelitian.................................................................... 23
3.7 Instrumen Penelitian ................................................................................... 24
3.8 Uji Instrumen Penelitian ............................................................................. 24
3.8.1 Uji Validitas .............................................................................. 24
3.8.2 Uji Reabilitas ............................................................................ 25
3.9 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis........................................... 26
3.9.1 Uji Hipotesis ...................................................................................... 27
3.9.1.1. Uji Prasyarat .............................................................................. 27
a. Uji Normalitas ........................................................................... 27
b. Uji Homogenitas ....................................................................... 28
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian.......................................................... 30
4.1.1 Sejarah Berdirinya SMA Negri 1 Penengahan ......................... 30
4.1.2 Situasi dan Kondisi SMA Negri 1 Penengahan ....................... 30
4.1.3 Visi dan Misi SMA Negeri 1 Penengahan ................................ 31
4.1.4 Sarana dan Prasana SMA Negeri 1 Penengahn ........................ 32
4.1.5 Keadaan Guru dan Kayawan .................................................... 32
4.2 Hasil Uji Istrumen....................................................................................... 32
4.2.1 Uji Validitas .............................................................................. 32
4.2.2 Uji Reabilitas ............................................................................ 35
4.3 Deskripsi Data Penelitian............................................................................ 36
4.3.1 Pengumpulan Data .................................................................... 36
4.3.2 Penyajian Data .......................................................................... 37
4.3.2.1 Variabel Gaya Belajar Kinestetik ................................. 37
4.3.2.2 Variabel Efektivitas Belajar ......................................... 61
4.4 Analisis Data Penelitian.............................................................................. 78
4.4.1 Uji Normalitas........................................................................... 78
4.4.2 Uji Homogenitas ....................................................................... 79
4.5 Analisis Uji Hipotesis Penelitian ................................................................ 79
4.6 Pembahasan................................................................................................. 81
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ................................................................................................. 83
5.2 Saran ........................................................................................................... 84
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Jumlah Anggota populasi.............................................................................. 15
Tabel 3.2 Jumlah Anggota Sampel ............................................................................... 16
Tabel 3.3 Kategori Skala likert pernyataan positif ....................................................... 19
Tabel 3.4 Kategori Skala likert pernyataan Negatif...................................................... 20
Tabel 3.5 Kategorisasi skor Gaya belajar Kinestetik Kelas X...................................... 19
Tabel 3.6 Kategorisasi skor Efektivitas Belajar ........................................................... 21
Tabel 3.7 Kriteria Reabilitas ........................................................................................ 26
Tabel 3.8 Koefisien Kolerasi Product moment dan kekuatan Hubungan..................... 27
Tabel 4.1 Daftar sarana dan prasarana di SMA Negeri 1 Penengahan ......................... 31
Tabel 4.2 Distribusi Indikator Senang belajar melalui praktik ..................................... 38
Tabel 4.3 Distribusi frekuensi Senang belajar melalui praktik..................................... 39
Tabel 4.4 Distribusi indikator membaca sambil melakukan gerakan ......................... 40
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi indicator membaca sambil melakukan gerakan ......... 42
Tabel 4.6 Distribusi indikator senang belajar dengan eksplorasi ................................. 43
Tabel 4.7 Distribusi frekuensi Indikator senang belajar dengan eksplorasi ................. 45
Tabel 4.8 Distribusi indikator menghafal sambi berjalan jalan .................................... 46
Tabel 4.9 Distribusi frekuensi indikator menghafal sambi berjalan jalan .................... 48
Tabel 4.10 Distribusi indikator selalu mengalokasikan waktu istirahat ....................... 49
Tabel 4.11 Distribusi frekuensi indikator selalu mengalokasikan waktu istirahat ....... 51
Tabel 4.12 Distribusi indikator selalu aktif dkelas ....................................................... 52
Tabel 4.13 Distribusi frekuensi indikator selalu aktif dikelas ...................................... 54
Tabel 4.14 Distribusi indikator senang dan berani mencoba coba ............................... 55
Tabel 4.15 Distribusi frekuensi indikator senang dan berani mencoba coba ............... 57
Tabel 4.16 Tabulasi Skor angket Gaya belajar Kinestetik........................................... 58
Tabel 4.17 Bantu perhitungan rerata dan simpangan baku Gaya belajar ..................... 59
Tabel 4.18 Letak skor batas kategori ............................................................................ 60
Tabel 4.19 Kategorisasi Gaya Belajar Kinestetik ......................................................... 60
Tabel 4.20 Pembagian Kategori Gaya belajar Kinestetik ............................................ 61
Tabel 4.21 Distribusi indikator membuat jadwal dan pelaksaannya ............................ 61
Tabel 4.21 Distribusi frekuensi membuat jadawal dan pelaksanaan ............................ 63
Tabel 4.22 Distribusi indikator membaca dan membuat catatan .................................. 64
Tabel 4.23 Distribusi frekuensi membaca dan membuat catatan ................................. 66
Tabel 4.24 Distribusi Indikator mengulang bahan pelajaran ........................................ 67
Tabel 4.25 Distribusi frekunsi mengulang bahan pelajaran.......................................... 68
Tabel 4.26 Distribusi indikator Konsetrasi ................................................................... 69
Tabel 4.27 Distribusi frekuensi Konsentrasi ................................................................ 71
Tabel 4.28 Distribusi indikator Mengerjakan tugas/ Latihan ....................................... 72
Tabel 4.29 Distribusi frekuensi Mengerjakan tugas/ Latihan ....................................... 74
Tabel 4.30 Tabulasi Skor angket Efektivitas Belajar................................................... 75
Tabel 4.31 Bantu perhitungan rerata dan simpangan baku........................................... 76
Tabel 4.32 Letak skor batas kategori ............................................................................ 77
Tabel 4.33 Kategorisasi Efektivitas Belajar.................................................................. 77
Tabel 4.34 Pembagian kategori Efektivitas Belajar...................................................... 78
Tabel 4.35 Hasil normalitas data .................................................................................. 78
Tabel 4.36 Hasil uji homogenitas ................................................................................ 79
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Diagram kriteria korelasi Product moment ............................................... 81
1
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Seiring berkembangnya zaman, pendidikan sangat penting bagi setiap manusia
karena dengan adanya pendidikan manusia dapat mengembangkan potensi yang ada
pada dirinya untuk kemajuan bangsa dan Negara. Sekolah adalah salah satu sebagai
wadah dan lembaga formal pendidikan memiliki tugas dan wewenang untuk
menyelenggarakan pendidikan Nasional yang tercantum dibawah.
Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang system pendidikan nasional,merumuskan bahwa pendidikan diartikan sebagai usaha sadar dan terancamuntuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didiksecara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritualkeagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, sertaketerampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan Negara.(Sugiyono, 2012:42)
Tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban yang martabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
dan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Berdasarkan tujuan tersebut, pendidikan tidak hanya dapat mengembangkan
kemampuan tetapi juga mampu membentuk watak dan perilaku seseorang menjadi
lebih baik lagi.
2
Dengan demikian setiap orang harus menempuh pendidikan karena pendidikan dapat
meningkatkan kualitas hidupnya. Berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan
tergantung pada proses pembelajaran yang di alami oleh siswa di sekolah. Salah satu
yang dihadapi oleh dunia pendidikan adalah lemahnya proses pembelajaran. Proses
yang mengandung serangkai perbuatan guru dengan siswa, siswa dengan siswa, dan
antara siswa dengan sumber belajar lain dengan interaksi gaya belajarnya. Dalam satu
kesatuan yang berlangsung dalam suatu pendidikan untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang ditetapkan. Salah satu faktor belajar yang berpengaruh besar
dalam pencapaian prestasi belajar adalah gaya belajar. Gaya belajar yang dimaksud
adalah gaya belajar kinestetik yang merupakan suatu kombinasi dari bagaimana ia
menyerap dan kemudian mengatur serta mengolah informasi.
De Porter & Hernacki (2003 : 110) berpendapat bahwa ada dua kategori tentang
bagaimana kita belajar. Pertama, bagaimana kita menyerap informasi dengan mudah
(modalitas) dan kedua adalah cara kita mengatur dan mengolah informasi tersebut
(dominasi otak). De Porter & Hernacki (2003 : 112) mengemukakan bahwa Gaya
Belajar dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu gaya belajar visual (lebih peka
terhadap indera penglihatan), gaya belajar auditory (lebih peka terhadap indera
pendengaran), dan gaya belajar kinesthetik (lebih peka dengan bergerak, bekerja, dan
menyentuh). Berbagai macam gaya belajar kinestetik yang telah dijabarkan pada
dasarnya dimiliki oleh setiap individu namun ada salah satu yang lebih dominan.
Individu memiliki kecenderungan pada satu gaya belajar tertentu yang
memudahkannya dalam menyerap pelajaran. Individu yang mengetahui
kecenderungan gaya belajarnya dan mampu menerapkan strategi belajar yang sesuai
maka individu tersebut akan berhasil dalam belajarnya.
3
Individu yang memiliki kecenderungan gaya belajar visual lebih senang melihat apa
yang sedang dipelajari Gambar atau visualisasi akan membantu mereka yang
memiliki gaya belajar visual untuk lebih mudah memahami ide atau informasi dari
pada ide atau informasi tersebut disajikan dalam bentuk penjelasan. Sementara itu,
individu yang cenderung memiliki gaya belajar auditori akan belajar lebih baik
dengan mendengarkan. Mereka menikmati saat-saat mendengarkan apa yang
disampaikan orang lain. Individu yang memiliki kecenderungan gaya belajar
kinestetik akan belajar lebih baik apabila terlibat secara fisik dalam kegiatan langsung.
Mereka akan belajar sangat baik apabila mereka dilibatkan secara fisik dalam
pembelajaran. Mereka akan berhasil dalam belajar apabila mereka mendapatkan
kesempatan memanipulasi media untuk mempelajari informasi baru.
Gaya belajar kinestetik juga penting untuk diketahui oleh guru yang mengajar. Hal itu
dikarenakan pembelajaran kurang optimal, akan diperoleh apabila beragam perbedaan
seperti gaya belajar pada peserta didik diakomodasi oleh guru melalui pilihan metode
mengajar dan materi ajar yang sesuai dengan gaya belajar (learning style) peserta
didik. Menurut Slameto (2010 : 82) Efektivitas Belajar adalah cara atau jalan yang
harus dilalui untuk mendapat pengetahuan, sikap, kecakapan, dan keteramplan dalam
pembelajaran. Untuk mempertinggi efektivitas Proses pembelajaran perlu di ketahui
tentang gaya belajar sesorang yang membutuhkan suatu cara yang di anggap cocok
atau nyaman dengan apa yang dijalaninnya selama proses belajar dalam pembelajaran
tersebut.
Dari uraian di atas melihat ada hubungan antara gaya belajar kinestetik dengan
efektivitas belajar, atas dasar itu maka peneliti ingin meneliti secara lebih jelas dan
mendalam apakah ada hubungan gaya belajar kinestetik dengan efektivitas belajar.
4
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah “ Apakah ada hubungan Positif antara gaya belajar kinestetik dengan
efektivitas belajar sejarah siswa kelas X SMA N 1 Penengahan tahun ajaran
2016/2017” ?
1.3 Tujuan, Kegunaan, dan Ruang Lingkup Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui : “ Ada atau tidaknya hubungan
gaya belajar kinestetik dengan efektivitas belajar sejarah siswa kelas X SMA N 1
Penengahan tahun ajaran 2016/2017’’.
1.3.2 Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan kegunaan bagi beberapa
pihak, yaitu :
a. Bagi guru, dapat digunakan sebagai dorongan atau arahan kepada siswa agar
lebih semangat belajar dan mempertinggi efektivitas belajar dengan gaya belajar
mereka
b. Bagi siswa, sebagai masukan atau acuan agar siswa dapat mengembangkan gaya
belajar kinestetik ke arah yang positif dan mempertinggi efektivitas belajarnya.
c. Bagi sekolah, dapat memberikan masukan kepada sekolah sebagai bahan kajian
dalam usaha perbaikan proses pembelajaran menjadi lebih baik sehingga mutu
pendidikan akan meningkat
5
d. Bagi peneliti, Sebagai bahan informasi kepada mahasiswa yang akan menjadi
guru tentang hubungan gaya belajar kinestetik dengan efektivitas belajar siswa
1.3.3 Ruang lingkup penelitian
Ruang lingkup pada penelitian ini meliputi :
a. Ruang lingkup ilmu
Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu pendidikan khususnya pendidikan
Sejarah.
b. Ruang lingkup subjek
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X SMA N 1 Penengahan.
c. Ruang lingkup objek
Objek dalam penelitian ini adalah gaya belajar kinestetik dan efektivitas
belajar sejarah siswa kelas X SMA N 1 Penengahan.
d. Ruang lingkup Wilayah
Penelitian ini dilakukan di SMA N 1 Penengahan
e. Ruang lingkup waktu
Penelitian ini dilakukan pada tahun ajaran 2016/2017.
6
II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA
DAN HIPOTESIS
2.1 Tinjauan Pustaka
2.1.1 Konsep Hubungan
Menurut Sukardi (2008:33) hubungan adalah sesuatu yang mengukur derajat keeratan
(Kolerasi) antara dua variabel baik yang sudah jelas secara literatur berhubungan atau
sesuatu masalah yang akan diteliti. Margono (2007:134) berpendapat hubungan
adalah gambaran yang sistematis yang menjabarkan antara satu variabel dengan sat
atau lebih variabel lainnya merupakan hipotesis dalam penelitian yang sistematis
tentang suatu penomena. Sugyiyono (2015:59) berpendapat bahwa hubungan adalah
suatu kolerasi yang saling mempengaruhi dalam suatu hal ini disebut dengan
hubungan interaktif. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli diatas dapat
disimpulkan bahwa, hubungan adalah kekuatan antara variabel X dan variabel Y yang
saling berkolerasi. Konsep hubungan dalam penelitian ini yaitu untuk melihat
hubungan atau kolerasi antara gaya belajar kinestetik dengan efektivitas belajar pada
mata pelajaran sejarah.
2.1.2 Konsep Gaya Belajar Kinestetik
Menurut Nasution (2003:94) gaya belajar adalah, “cara yang konsisten yang
dilakukan oleh seorang murid dalam menangkap stimulus atau informasi,
7
cara mengigat, berfikir dan memecahkan soal”. Menurut De Porter & Hernacki
(2003:110) gaya belajar adalah “kunci untuk mengembangkan kinerja dalam pekejaan
di sekolah dan dalam situasi- situasi antar pribadi”.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa gaya belajar
Seseorang adalah kombinasi dari bagaiman ia menyerap dan kemudian mengatur serta
mengolah informasi. Tidak semua orang memiliki gaya belajar yang sama, masing-
masing menunjukkan perbedaan namun dapat menggolong- golongkan gaya belajar
kinestetik ini terkait erat dengan pribadi seseorang, yang dipengaruhi oleh pendidikan
dan riwayat perkembangannya.
Gaya belajar kinestetik mengharuskan individu menyentuh sesuatu yang memberikan
informasi tertentu agar dapat mengingatnya. Ada beberapa karakteristik model belajar
seperti ini yang tidak semua orang dapat melakukannya. Karakter pertama adalah
menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi utama agar dapat terus
mengingatnya. Hanya dengan memegangnya saja, seseorang yang memiliki gaya
belajar kinestetik ini dapat menyerap informasi tanpa harus membaca penjelasannya.
Karakter berikutnya dicontohkan sebagai orang yang tidak tahan duduk berlama-lama
mendengarkan penyampaian pelajaran. Individu yang memiliki gaya belajar kinestetik
ini merasa dapat belajar lebih baik kalau prosesnya disertai kegiatan fisik.
Kelebihannya, mereka memiliki kemampuan mengkoordinasikan sebuah tim dan
kemampuan mengendalikan gerak tubuh (athletic ability). Orang yang cenderung
memiliki karakter ini lebih mudah menyerap dan memahami informasi dengan cara
melihat gambar atau kata kemudian belajar mengucapkannya atau memahami fakta
untuk menerapkannya dalam pembelajaran, kepada siswa yang memiliki karakteristik-
8
karakteristik di atas dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai model peraga,
bekerja di laboratorium atau belajar yang membolehkannya bermain. Cara sederhana
yang juga bisa ditempuh adalah secara berkala mengalokasikan waktu untuk sejenak
beristirahat di tengah waktu belajarnya.
Menurut De Porter & Hernacki (2003 : 118) Ciri-ciri siswa dengan gayabelajar kinestetik sebagai berikut:a. Berbicara dengan perlahanb. Menanggapi perhatian fisikc. Menyentuh orang untuk mendapat perhatian merekad. Berdiri dekat ketika berbicara dengan orange. Selalu berorientasi pada fisik dan banyak bergerakf. Menghafal dengan cara berjalan dan melihatg. Menggunakan jari sebagai petunjuk saat membacah. Banyak menggunakan isyarat tubuhi. Mempunyai perkembangan awal otot-otot yang besarj. Sulit mengingat peta kecuali jika dirinya pernah berada di tempat ituk. Kemungkinan tulisannya jelekl. Tidak dapat duduk diam untuk waktu lama
2.1.3 Konsep Efektifitas Belajar
Menurut Slameto (2010:82) Efektivitas belajar adalah cara atau jalan yang harus
dilalui untuk mendapat pengetahuan, sikap, kecakapan, dan ketrampilan. Kamus
Besar Bahasa Indonesia (1990 : 219) efektivitas belajar adalah keaktifan daya guna,
adanya kesesuain, dalam suatu kegiatan orang yang melaksanakan tugas dengan
sasaran yang di tuju. Popham (2003 : 7) berpendapat bahwa efektivitas belajar
seharusnya ditinjau dari hubungan guru tertentu yang mengajar kelompok siswa
tertentu, di dalam situasi tertentu dalam usahanya mencapai tujuan tertentu.
Faktor – faktor yang mempengaruhi efektivitas belajar
a. Faktor raw input (yakni faktor murid itu sendiri)
b. Faktor environmental (yakni faktor lingkungan)
c. Faktor instrumental input
9
Ketiga faktor di atas dapat di kelompokan menjadi dua yaitu :
1. Faktor dari dalam (Internal)
Faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar adalah faktor individu
siswa, baik kondisi fisiologis maupun psikologis anak.
a. Faktor raw input (yakni faktor murid itu sendiri)
Faktor yang di mana setiap anak memiliki kondisi yang berbeda- beda
dalam kondisi psikologis anak .
1. Kondisi Fsikologi Anak
Secara umum, kondisi fisiologis ini seperti kesehatan yang prima, tidak
dalam keadaan capai, tidak dalam keadaan cacat jasmani, dsb akan
sangat membantu dalam proses dan hasil belajar. Disamping kondisi
yang umum tersebut, yang tidak kalah pentingnya dalam
mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa adalah kondisi
pancaindera, terutama indera penglihatan dan pendengaran. Karena
pentingnya penglihatan dan pendengaran inilah, maka dalam
lingkungan pendidikan formal, orang melakukan berbagai penelitian
untuk menemukan bentuk dan cara menggunakan alat peraga yang
dapat dilihat sekaligus didengar (audio-visual aids). Guru yang baik,
tentu akan memperhatikan bagaimana keadaan pancaindera, khususnya
penglihatan dan pendengaran anak didiknya.
2. Faktor dari Luar ( Eksternal)
a. Faktor lingkungan alami maupun lingkungan sosial baik itu kurikulum,
program/bahan pengajaran, sarana dan fasilitas dan tenaga pengajar (guru).
10
1. Faktor Environmental Input (Lingkungan)
Kondisi lingkungan sangat mempengaruhi proses dan hasil belajar.
Lingkungan ini dapat berupa lingkungan fisik/ alam dan lingkungan
sosial. Lingkungan fisik/ alami termasuk didalamnya adalah seperti
keadaaan suhu, kelembaban, kepengapan udara, dsb. Belajar pada
keadaan udara yang segar, akan lebih baik hasilnya daripada belajar
dalam keadaan udara yang panas dan pengap.
2. Faktor-faktor Instrumental input
Faktor-faktor instrumental adalah faktor yang keberadaan dan
penggunaannya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan.
Faktor-faktor ini diharapkan dapat berfungsi sebagai sarana untuk
tercapainya tujuan belajar yang telah dicanangkan. Faktor-faktor
instrumental dapat berwujud faktor-faktor keras (hardware), seperti
gedung perlengkapan belajar, alat-alat praktikum, perpustakaan, dsb
dan juga faktor-faktor lunak (software), seperti kurikulum, bahan/
program yang harus dipelajari, pedoman belajar, dsb.
Berdasarkan pendapat diatas dapat dikatakan bahwa cara belajar efektif adalah
kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan siswa pada situasi belajar tertentu dengan cara
yang tepat untuk mendapatkan hasil dan manfaat yang maksimal.
11
2.1.4 Konsep pembelajaran sejarah
Menurut Hugiono dan P.k Poerwadarminta (1987: 9) pembelajaran sejarah merupakan
salah satu mata pelajaran sosial yang ada disekolah, mulai dari SD, SMP, Maupun
SMA. Sejarah adalah tentag perisiwa peristiwa masa lampau yang dialami oleh
manusia, disusun secara ilmiah, meliputi urutan waktu, tafsiran dan analisa kritis
sehingga mudah dimengerti dan dipahami. Semua peristiwa masa lampau yang
menjadi inti cerita sejarah itu sungguh sungguh terjadi dan dapat dibuktikan
kebenarannya. Menurut Abdulgani (2005: 48) Ilmu sejarah adalah salah satu cabang
ilmu pengetahuan yang meneliti dan menyelidiki secara sistematis keseluruhan
perkembangan masyarakat serta kemanusiaan di masa lampau beserta kejadian-
kejadian dengan maksud untuk kemudian menilai secara kritis seluruh hasil
penelitiannya tersebut, untuk selanjutnya dijadikan perbendaharaan pedoman bagi
penilaian dan penentuan keadaan sekarang serta arah proses masa depan.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa Pentingnya
pembelajaran sejarah di sekolah guna mengingat penanaman nilai norma serta cinta
tanah air perlu di tanamkan sejak dini, belajar sejarah secara tidak langsung
mengenalkan kepada siswa untuk belajar mengenai pengalaman. Siswa dapat
terbentuk rasa cinta tahah air, mengenal tentang nilai kepahlawanan kecintaan
terhadap bangsa, jati diri, dan budi pekerti.
2.2 Kerangka Pikir
Dalam berkembang dan betingkah laku manusia dipengaruhi oleh faktor-faktor dari
dalam diri dan faktor faktor dari luar dirinya. Faktor tersebut mempunyai peranan
yang seimbang dalam menentukan perkembangan dan perilaku seseorang.
12
Dalam perkembangan selanjutnya pikiran dan gaya belajar kinestetik seseorang akan
terlihat dalam pengaruh hasil belajar seseorang bahwa setiap individu masing-
masing anak mempunyai cara tersendiri dengan gaya belajar kinestetik mereka
sendiri. Gaya belajar sebagaimana yang telah dijelakan bahwa cara yang konsisten
yang dilakukan oleh seseorang siswa dalam menagkap informasi, cara mengingat,
cara berfikir, dan memecahkan soal atau masalah dalam suatu proses belajar dan
pembelajaran.
Orang yang cenderung memiliki karakter ini lebih mudah menyerap dan memahami
informasi dengan cara melihat gambar atau kata kemudian belajar mengucapkannya
atau memahami fakta. Gaya belajar kinestetik untuk menerapkannya dalam
pembelajaran, kepada siswa yang memiliki karakteristik-karakteristik di atas dapat
dilakukan dengan menggunakan berbagai model peraga, bekerja di laboratorium atau
belajar yang membolehkannya bermain. Efektivitas belajar siswa baik dari siswa yang
sebenarnya kurang pandai tetapi mampu meraih prestasi yang tinggi. Siswa harus
diberi pengertian, tentang cara belajar yang efektif dan dibiasakan untuk melakukan
cara belajar yang efektif, sehingga hasil belajar pun akan menjadi baiik jika
siswa memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar maka siswa akan melakukan
sebagai cara agar hasil belajarnya naik termasuk dengan melakukan cara belajar
yang baik dan efektif.
13
2.3 Paradigma
Keterangan :
X : Gaya belajar kinestetik
Y : Efektivitas belajar
: Garis Hubungan
2.4 Hipotesis Penelitian
Menurut Sugiyono (2011: 64) hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap
rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan
dalam bentuk kalimat pernyataan. Menurut Margono (2007: 67) hipotesis adalah
jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling
mungkin atau paling tinggi tingkat kebenarannya.
Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan hipotesis adalah dugaan sementara
dalam suatu penelitian dan harus dibuktikan kebenarannya dengan penelitian dan
mengumpulkan data-data yang mendukung.
Berdasarkan kerangka pikir di atas, maka hipotesis pada penelitian ini adalah :
H0 :Tidak ada hubungan positif hubungan gaya belajar kinestetik
dengan efektivitas belajar sejarah siswa kelas X SMA N 1
Penengahan tahun ajaran 2016/2017
H1 : Ada hubungan positif hubungan gaya belajar kinestetik dengan
efektivitas belajar sejarah siswa kelas X SMA N 1 Penengahan
tahun ajaran 2016/2017
(Y)(X)
14
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metodologi Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Menurut Iskandar
(2008:66) metode survey adalah metode penelitian yang dilakukan melalui pengamatan
langsung terhadap suatu gejala atau pengumpulan informasi dari populasi besar maupun
kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel sebagai mewakili data
populasi tersebut. Menurut Sugiyono (2011:6) metode survey dapat digunakan dalam
penelitian tertentu tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data.
Penelitian ingin meneliti tentang hubungan gaya belajar kinestetik dengan efektivitas
belajar sejarah peserta didik kelas X SMA N 1 Penengahan tahun pelajaran 2016/2017.
Pada penelitian ini menggunakan satu variabel bebas (X) yaitu gaya belajar kinestetik
dan satu variabel terikat (Y) yaitu efektivitas belajar sejarah.
3.2 Populasi
Menurut Sugiyono (2016: 117) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:
objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Arikunto (2010: 173)
mendefinisikan bahwa populasi adalah keseluruhan objek penelitian.
Penelitian ini yang menjadi populasi adalah peserta didik kelas X SMA N 1 Penengahan
yang berjumlah 115 siswa, Seperti yang ada pada tabel 1 dibawah ini:
15
Tabel 1. Jumlah Anggota Populasi
NOKelas
SiswaJumlahLaki - Laki Perempuan
1. X IPA 1 15 21 36
2. X IPS 1 22 17 39
3. X IPS 2 22 18 40
Jumlah 59 56 115Sumber : Tata Usaha SMA N 1 Penengahan
3.3 Sampel
Menurut Sugiyono (2016:118) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin
mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga,
dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel. Teknik sampling yang digunakan
dalam penelitian ini adalah simpel rendom sampling, Menurut Sugiyono (2014 : 120 )
simpel rendom samping yaitu pengambilan anggota sampel dari populasi yang dilakukan
secara acak tanpa memperhatikan srata yang ada dalam populasi. Menurut Margono
(2007 : 123) mengenai penetapan besar kecilnya sampel tidak ada suatu ketetapan
mutlak, artinya tidak ada suatu ketetapan beberpa persen suatu sampel harus diambil.
Maka dari itu peneliti mengambil sampel dari populasi yang ada yakni sebesar 26%
dengan perhitungan x 115 = 29,9 dibulatkan menjadi 30, jadi sampel pada penelitian
ini sebanyak 30 siswa. Adapun cara yang digunakan untuk menentukan anggota sampel
pada penelitian ini dilakukan menggunakan cara undian secara acak, masing masing
kelas akan diambil sebanyak 10 orang siswa, secara jelas dapat di lihat pada tabel
berikut:
16
Tabel 2. Jumlah Anggota Sampel
NO Kelas Laki - Laki Perempuan Jumlah1 X IPA 1 4 6 102 X IPS 1 3 7 103 X IPS 2 5 5 10
Jumlah 12 18 30Sumber : Hasil Undian
3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
3.4.1 Variabel Penelitian
Menurut Arikunto (2006:99) variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik
perhatian suatu penelitian. Menurut Sugiyono (2011:38) variabel penelitian merupakan
suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel
terikat, sebagai berikut:
1. Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah Gaya Belajar Kinestetik
2. Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah Efektivitas Belajar kelas X
SMA N 1 Penengahan Tahun Ajaran 2016/2017.
3.4.2 Definisi Operasinal Variabel
Definisi operasional variabel adalah suatu cara untuk menggambarkan dan
mendeskripsikan variabel sedemikian rupa sehingga variabel tersebut bersifat spesifik
dan terukur. Peneliti dapat mencapai suatu alat ukur yang sesuai dengan hakikat
variabel yang sudah didefinisikan konsepnya. Peneliti harus memasukkan proses atau
operasional yang akan digunakan untuk menguantifikasi gejala atau variabel yang
ditelitinya.
17
Definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Gaya Belajar (Nasution :94) adalah cara yang konsisten yang dilakukan
oleh murid dalam menangkap stimulasi atau informasi, cara mengingat,
berfikir, dan memecahkan soal.
2. Efektivitas Belajar (Hermalik:38) adalah kegiatan - kegiatan yang
dilaksanakan sesuai dengan situasi Belajar.
Pada perencanaan pengukuran variabel untuk memudahkan penulis dalam penelitian
analisis data, maka diperlukan pengukuran dan penelitian variabel. Yang akan diukur
pada penelitian ini adalah hubungan antara gaya belajar kinestetik dengan efektivitas
belajar.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
3.5.1 Observasi
Sutrisno Hadi (dalam Sugiyono 2011:14) mengemukakan bahwa, observasi merupakan
suatu proses yang kompleks,suatu proses yang tersusun dari sebagai proses biologis dan
psikhologis. Terpenting adalah proses- proses pengamatan dan ingatan. Penelitian ini,
peneliti menggunakan teknik observasi langsung. Observasi dilakukan dengan
mengamati langsung proses pembelajaran di SMA N 1 Penengahan.
3.5.2 Wawancara
Menurut Sugiyono (2016:197) wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang
dilakukan oleh peneliti dengan tidak menggunakan pedoman wawancara yang tersusun
secara sistematis dan lengkap, namun hanya berisi garis besar permasalahan yang akan
ditanyakan.
18
Teknik wawancara ini digunakan oleh peneliti sebagai pengumpulan data awal sebelum
penelitian yaitu untuk mengetahui permasalahan yang terjadi di tempat penelitian,
kegiatan belajar di tempat penelitian, dan hasil belajar di tempat penelitian.
3.5.3 Angket
Menurut Sugiyono (2011:142) angket atau kuisioner merupakan teknik pengumpulan
data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan
tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Sedangkan menurut S. Margono
(2007:167) angket atau kuisioner adalah suatu alat pengumpul informasi dengan
cara menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk menjawab secara tertulis pula
oleh responden. Angket dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui tentang gaya
belajar kinestetik siswa kelas X SMA N 1 Penengahan yang terdiri dari beberapa butir
pertanyaan untuk masing-masing angket gaya belajar kinestetik dan efektivitas belajar.
Jenis angket yang dipakai dalam penelitian ini adalah instrumen quesioner skala Likert
yang terdiri atas dua jenis pernyataan yaitu pernyataan positif (Favorable) dan
pernyataan negatif (Unfavorable).
Skala Likert merupakan skala yang digunakan untuk mengukur sikap,pendapat, dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Alasan peneliti
menggunakan skala Likert adalah skala ini akan membantu dalam menilai
perkembangan sikap siswa mengenai tingkat gaya belajar kinestetik.Nazir
(2005)mengemukakan bahwa prosedur dalam pembuatan skala model Likert adalah
sebagai berikut.
a. Peneliti mengumpulkan item-item yang cukup banyak dan relevan dengan
masalah yang sedang diteliti.
19
b. Item-item tersebut diujikan kepada sekelompok responden yang cukup
representatifdaripopulasiyangingin diteliti.
c. Responden kemudian diminta ntuk mengisi item pertanyaan sesuai dengan
keadaan yang paling mewakili dirinya. Alternatif jawaban berupa sangat
setuju (SS), setuju (S), ragu-ragu (RR), tidak setuju (TS), sangat tidak setuju
(STS)
d. Total skor dari masing-masing responden adalah penjumlahan dari skor
masing-masing item responden tersebut.
e. Respon dianalisa untuk mengetahui item-tem mana yang sangat nyata
batasan antara skor tinggi dan skor rendah dalam skala total untuk respon
upper dan lower dianalisa untuk melihat sampai berapa jauh tiap item ini
berbeda.
f. Item-item yang tidak menunjukkan korelasi dengan skor total di bunag atau
tidak dipakai
Telah dijelaskan diatas bahwa skala model Likert memiliki lima alternatif respon
penyataan yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), ragu - ragu (RR), tidak setuju (TS), dan
sangat tidak setuju (STS). Skala ini juga terdiri dari pernyataan yang
menyenangkan(favorable) dan tidak menyenangkan (unfavorable). Bobot nilai untuk
kelima respon pernyataan memiliki nilai yang berbeda antara pernyataan favorable
dengan unfavorable yaitu sebagai berikut :
Tabel 3. Kategori Skala Likert Pernyataan PositifPenilaian Nilai
Sangat setuju 5Setuju 4
Ragu-Ragu 3Tidaksetuju 2
Sangat tidak setuju 1
Sumber : Sugiyono(2011:136)
20
Tabel 4. Kategori Skala Likert Pernyataan NegatifPenilaian Nilai
Sangat setuju 1Setuju 2
Ragu-Ragu 3Tidaksetuju 4
Sangat tidak setuju 5Sumber : Sugiyono(2011:136)
KISI-KISI LEMBAR KUESIONERGAYA BELAJAR KINESTETIK
Variabel Indikator No. SaolGaya BelajarKinestetik
- Senang belajar memlaui praktek- membaca sambil melakukan
gerakan fisik- senang belajar dengan
eksplorasi langsung dilapangan- menghafal sambil berjalan-
jalan- selalu memberi alokasi waktu
untuk istirahat di sela belajar- selalu aktif dikelas- senang dan berani mencoba –
coba
- 1,10,13,14- 4,9
- 5,7,8,15
- 10,3
- 2,6
- 12,16- 11
Pengkategorisasian Gaya Belajar Kinestetik
Adapun kategorisasi Gaya Belajar Kinestetik ini menggunakan pengolahan data dengan
pendekatan penilaian acuan norma (PAN). Untuk melakukan kategorisasi berdasarkan
pendekatan PAN ini menggunakan rumus simpangan baku (SD) dan nilai baku atau angka
skala sebagai alat bantu praktis. Berikut adalah langkah-langkah untuk mengkategorikan data
berdasarkan interval :
1. Mencari skor mentah setiap siswa.
2. Menentukan rerata (mean), dengan rumus sebagai berikut:
21M = Σ .3. Menentukan simpangan baku (SD), dengan rumus sebagai berikut:
SD = Σ − Σ4. Mengkategorikan skor dengan menggunakan tabel bantu sebagai berikut:
Tabel 5. Kategorisasi skor Gaya Belajar Kinestetik Kelas X
Klasifikasi Batas Interval
Senang X > M + 1 SD
Kurang Senang M – 1 SD ≥ X ≤ M + 1 SD
Tidak Senang X < M – 1 SD
Sumber : Zainal Arifin, (2009:240).
KISI-KISI LEMBAR KUESIONEREFEKTIVITAS BELAJAR
Variabel Indikator No. Saol
EfektivitasBelajar
- Membuat jadwal danpelaksanaannya
- Membaca dan membuat catatan
- Mengulang bahan pelajaran
- Konsentrasi
- Mengerjakan tugas atau latihan
- 1,2,3,4
- 5,6,7,8
- 9,10
- 11,12,13
- 14,15,16
22
Pengkategorisasian Efektivitas Belajar
Adapun kategorisasi Efektivitas Belajar ini menggunakan pengolahan data dengan
pendekatan penilaian acuan norma (PAN). Untuk melakukan kategorisasi berdasarkan
pendekatan PAN ini menggunakan rumus simpangan baku (SD) dan nilai baku atau angka
skala sebagai alat bantu praktis. Berikut adalah langkah-langkah untuk mengkategorikan data
berdasarkan interval :
1. Mencari skor mentah setiap siswa.
2. Menentukan rerata (mean), dengan rumus sebagai berikut:M = Σ .3. Menentukan simpangan baku (SD), dengan rumus sebagai berikut:
SD = Σ − Σ4. Mengkategorikan skor dengan menggunakan tabel bantu sebagai berikut:
Tabel 6. Kategorisasi skor Efektivitas Belajar
Klasifikasi Batas Interval
Tinggi X > M + 1 SD
Sedang M – 1 SD ≥ X ≤ M + 1 SD
Rendah X < M – 1 SD
Sumber : Zainal Arifin, (2009:240).
23
3.5.4 Dokumentasi
Menurut Magono (2007:181) teknik dokumentasi atau studi dokumentasi adalah cara
mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis,seperti arsip dan termasuk juga buku-
buku tentang pendapat,teori,dalil atau hukum-hukum Serta lain-lain yang berhubungan
dengan masalah penelitian. Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data dengan
mencatat data yang sudah ada pada sekolah. Dokumentasi merupakan cara pengambilan
data yang sudah ada seperti data siswa Kelas X SMA N 1 Penengahan.
3.5.5 Kepustakaan
Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data-data yang berhubungan dengan penulisan
dalam penelitian ini, seperti : teori yang mendukung, konsep-konsep dalam penelitian,
serta data-data pendukung yang diambil dari berbagai referensi.
3.6 Langkah – Langkah Penelitian
1. Tahap persiapan, meliputi melakukan survei lapangan untuk mendapat informasi awal
sebagai dasar penyusunan proposal penelitian. Seperti banyak kelas, dan jumlah
siswa.
2. Menentukan populasi dan menentukan sampel.
3. Mengurus administrasi perizinan penelitian ke sekolah yang akan dijadikan tempat
penelitian.
4. Validitasi instrumen oleh ahli,selain ahli validitas instrumen juga dilakukan dengan
menggunakan ujivaliditasi dengan menggunakan rumus Product Moment.
5. Pelaksanaan yaitu proses pengumpulan data dilapangan meliputi pengisi anangket
gaya kelajar kinestetik dan efektivitas belajar.
24
6. Analisis data dilakukan setelah data yang dibutuhkan telah terkumpul.
Prosesanalisis data dimulai dengan merekap seluruh data pada tabel hasil penelitian.
Data angket gaya belajar kinestetik dan efektivitas belajar dihitung dengan bantuan
program Komputer Microsoft Office Excel 2010 untuk menghitung koefisien korelasi
yaitu antara gaya belajar kinestetik dengan efektivitas belajar sejarah siswa kelas X
SMA N 1 Penengahan tahun ajaran 2016/2017.
3.7 Instrumen Penelitian
Menurut Margono (2007: 155) instrumen merupakan alat pengumpul data dalam
penelitian. Instrumen sebagai alat pengumpul data harus betul-betul dirancang dan dibuat
sedemikian rupa sehingga menghasilkan data empiris sebagaimana adanya alat
pengumpul data tersebut harus realiabel dan valid.
3.8 Uji Instrumen Penelitian
3.8.1 Uji Validitas
Menurut Sugiyono (2013: 121). instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan
untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat
digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur validitas yang akan digunakan
dalam penelitian ini adalah validitas item. Menurut Anas Sudijono (2011: 182) yang
dimaksud dengan validitas item dari suatu tes adalah ketepatan mengukur yang dimiliki
oleh sebutir item (yang merupakan bagian tak terpisahkan dari tes sebagai suatu totalitas)
dalam mengukur apa yang seharusnya diukur lewat butir item tersebut. Adapun rumus
yang digunakan untuk mengetahui besarnya validitas adalah dengan rumus product
moment yaitu sebagai berikut:
25
= (∑ ) − (∑ . ∑ )[ ∑ − (∑ ) ][ ∑ − (∑ ) ]Keterangan:r = Koefisien korelasi Pearson∑xy = Jumlah hasil dari X dan Y setelah dikalikan∑x = Jumlah skor X∑y = Jumlah skor Y∑x2 = Jumlah kuadrat dari skor X∑y2 = Jumlah kuadrat dari skor Yn = Jumlah sampel (Suharsimi Arikunto, 2013: 75)
Dasar mengambil keputusan:
Jika r hitung > r table, maka instrument atau item pertanyaan berkorelasi signifikan
terhadap skor total (dinyatakan valid).
Jika r hitung < r table, maka instrument atau item pertanyaan tidak berkorelasi
signifikan terhadap skor total (dinyatakan valid).
Butir instrumen dinyatakan valid jika koefisien korelasi (r) sama dengan 0,3 atau lebih
(paling kecil 0,3). Hal ini serupa dengan masrun (dalam Sugiyono, 2013: 133-134) yang
menyatakan bahwa item yang mempunyai korelasi positif dengan kriterium (skor total)
serta korelasi yang tinggi menunjukkan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang
tinggi pula. Biasanya syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah kalau r
= 0,3.
3.8.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas berhubungan dengan kemantapan ketepatan dan homogenitas suatu alat ukur.
Menurut Margono (2007: 181) “suatu instrumen dikatakan mantap apabila dalam
mengukur sesuatu berulangkali, dengan syarat bahwa kondisi saat pengukuran tidak
berubah, instrumen tersebut memberikan hasil yang sama.
26
Rumus yang digunakan untuk menguji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan
rumusspearman yaitu:
)1(
211 r
rr
Kriteria untuk menentukan reliabilitas yakni sebagai berikut :
Tabel 7. Kriteria ReliabilitasKoefisien relibilitas (r11) Kriteria
0,80 < r11≤ 1,00 Sangat tinggi
0,60 < r11 ≤ 0,80 Tinggi
0,40 < r11≤ 0,60 Cukup
0,20 < r11≤ 0,40 Rendah
0,00 < r11≤ 0,20 Sangat rendah
Sumber: Suharsimi Arikunto (2008: 75)
3.9 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data kuantitatif.
Menurut Sugiyono (2013:147) “dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan
kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Untuk
melihat ada atau tidaknya hubungan gaya belajar kinestetik dengan efektivitas belajar.
Rumus Statistik yang digunakan adalah rumus product moment sebagai berikut :
= (∑ ) − (∑ . ∑ )[ ∑ − (∑ ) ][ ∑ − (∑ ) ]Keterangan:r = Koefisien korelasi Pearson∑xy = Jumlah hasil dari X dan Y setelah dikalikan∑x = Jumlah skor X∑y = Jumlah skor Y
27
∑x2 = Jumlah kuadrat dari skor X∑y2 = Jumlah kuadrat dari skor Yn = Jumlah sampel (Suharsimi Arikunto, 2013: 75)
Tabel 8. Koefisien Korelasi Product moment Dan Kekuatan Hubungan
Interval Nilai Kekuatan Hubungan
KK = 0,0 Tidak ada
0,00 < KK ≤ 0,20 Sangat Rendah atau Lemah sekali
0,20 < KK ≤ 0,40 Rendah atau lemah tapi pasti
0,40 < KK ≤ 0,70 Cukup Berarti atau Sedang
0,70 < KK ≤ 0,90 Tinggi atau Kuat
0,90 < KK ≤ 1,00 Sangat tinggi atau kuat sekali
KK = 1,00 Sempurna
Sumber: Misbahudin dan iqbal Hasan (2013: 47)
3.9.1 Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis menggunakan rumus statistik yang telah ditetapkan pada bagian
teknik analisis data. Sebelum pengujian hipotetesis terlebih dahulu dilakukan uji
persaratan sebagai berikut
3.9.1.1 Uji Prasyarat
a. Uji Normalitas
Untuk mengetahui apakah data yang diambil dari sampel penelitian yang terpilih
merepresentasikan populasi, maka biasanya dilakukan uji normalitas terhadap data
tersebut. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan uji Chi-Kuadrat.
28
Hipotesis :
H0 : kedua kelompok data berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
H1 : kedua kelompok data dari populasi tidak berdistribusi normal.
1. Taraf Signifikansi
Taraf signifikansi yang digunakan = 5%2. Statistik Uji
k
i i
ii
E
EOx
1
22
Keterangan:
iO = Frekuensi harapan
iE = Frekuensi yang diharapkan
K = Banyaknya pengamatan
3. Keputusan Uji
Tolak H0 jika ≥ ( )( ) dengan taraf = taraf nyata untuk pengujian.
Dalam hal lainnya H0 diterima.
b. Uji Homogenitas
Menurut Sudjana (2005:250) Uji Homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah
kelompok siswa berasal dari varian yang sama (homogen) atau tidak.
Untuk Uji Homogenitas varians pada penelitian ini menggunakan uji dua varian,
adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
a) Hipotesis
H0 : Varian populasi homogen
H1 : Varian populasi tidak homogen
29
b) Bagi data kedalam dua kelompok
c) Cari nilai simpangan baku dari masing-masing kelompok
d) Tentukan Fhitungdengan rumus :
e) Kriteria pengujiannya:
Terima H0, apabila Fhitung ˂Ftabel
Tolak H, apabila Fhitung ˂Ftabel
83
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan tentang Hubungan Gaya
Belajar Kinestetik dengan Efektivitas Belajar Sejarah Siswa Kelas X SMAN
1 Penengahan Tahun Ajaran 2016/2017 dapat disimpukan sebagai berikut :
Terdapat Hubungan yang positif antara Gaya Belajar Kinestetik dengan
Efektivitas Belajar Sejarah Siswa kelas X SMAN 1 Penengahan Tahun
Ajaran 2016/2017. Hubungan yang positif artinya hubungan yang searah
antara variabel X dan variabel Y, yaitu semakin senang siswa dengan gaya
belajar kinestetik maka semakin tinggi pula efektivitas belajarnya.
84
5.2 Saran
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di SMANegeri 1 Seputih Agungr pada
tahun ajaran 2016/2017 semester ganjil, maka dapat diberikan beberapa saran
sebagai berikut:
1. Bagi sekolah, dapat meberikan masukan masukan sebagai bahan kajian
agar selalu baik dalam proses pembelajaran sehingga mutu pendidikan
akan meningkat serta selalu menjalin komunikasi dengan semua sekolah
(baik siswa, wali murid, maupun staff di sekolah).
2. Bagi guru, dapat digunakan sebagai dorongan atau arahan kepada siswa
agar lebih semangat belajar supaya selalu memperoleh hasil yang baik
dan memuaskan baik secara pribadi maupun kerja kelompok. Selain iitu
diharapkan seorang guru untuk tidak bosan memberi contoh kepada
murid-muridnya untuk yang terbaik.
3. Bagi siswa, Sebagai masukan atau acuan agar siswa dapat
mengembangkan gaya belajar kinestetik ke arah positif dan mempertingi
efektivitas belajarny. perlu adanya kesadaran yang tinggi akan pentingnya
pendidikan, karena pendidikan itu akan memuliakan derajat seseorang.
REFERENSI
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian pendidikan. Bandung. Alfabeta. Hlm 42
De Porter & Hernacki. 2003. Quantum Learning Membiasakan Belajar Nyaman DanMenyenangkan. Bandung. Hlm 110
De Porter & Hernacki. 2003. Quantum Learning Membiasakan Belajar Nyaman DanMenyenangkan. Bandung. Hlm 112
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta. Bineka Cipta. Hlm82
REFERENSI
Sukardi. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta : PTbumi aksara. Hlm 33
Margono. 2007. Metodologi Penelitian pendidikan. Jakarta. Rineka Cpta. Hlm 134
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan Kualitatif, dan R & D. Alfabeta. Hlm 59
Nasution. 2003. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta. Hlm 94
De Porter & Hernacki. 2003. Quantum Learning Membiasakan Belajar Nyaman DanMenyenangkan. Bandung. Hlm 110
De Porter & Hernacki. 2003. Quantum Learning Membiasakan Belajar Nyaman DanMenyenangkan. Bandung. Hlm 118
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta. Bineka Cipta. Hlm82
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung. Hlm 64
Margono. 2007. Metodologi Penelitian pendidikan. Jakarta. Rineka Cpta. Hlm 67
REFERENSI
Iskandar. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan & Sosial. Jakarta. Hlm 66
Sugiyono. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung. Hlm 6
Sugiyono. 2016. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung. Hlm 117
Arikuntoro. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Bandung : Rineka Cipta.Hlm 173
Sugiyono. 2016. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung. Hlm 118
Sugiyono. 2014. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung. Hlm 120
Margono. 2007. Metodologi Penelitian pendidikan. Jakarta. Rineka Cpta. Hlm 123
Arikuntoro. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Bandung : Rineka Cipta.Hlm 99
Sugiyono. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung. Hlm 38
Sugiyono. 2016. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung. Hlm 197
Sugiyono. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung. Hlm 142
Margono. 2007. Metodologi Penelitian pendidikan. Jakarta. Rineka Cpta. Hlm 167
Sugiyono. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung. Hlm 136
Margono. 2007. Metodologi Penelitian pendidikan. Jakarta. Rineka Cpta. Hlm 181
Margono. 2007. Metodologi Penelitian pendidikan. Jakarta. Rineka Cpta. Hlm 155
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian pendidikan. Bandung. Alfabeta. Hlm 121
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung : Tarsito. Hlm 250
DAFTAR PUSTAKA
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian pendidikan. Bandung. Alfabeta.
De Porter & Hernacki. 2003. Quantum Learning Membiasakan Belajar Nyaman DanMenyenangkan. Bandung.
De Porter & Hernacki. 2003. Quantum Learning Membiasakan Belajar Nyaman DanMenyenangkan. Bandung.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta. Bineka Cipta.
Sukardi. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta : PTbumi aksara.
Margono. 2007. Metodologi Penelitian pendidikan. Jakarta. Rineka Cpta.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan Kualitatif, dan R & D. Alfabeta.
Nasution. 2003. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta.
De Porter & Hernacki. 2003. Quantum Learning Membiasakan Belajar Nyaman DanMenyenangkan. Bandung.
De Porter & Hernacki. 2003. Quantum Learning Membiasakan Belajar Nyaman DanMenyenangkan. Bandung.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta. Bineka Cipta.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung.
Margono. 2007. Metodologi Penelitian pendidikan. Jakarta. Rineka Cpta.
Iskandar. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan & Sosial. Jakarta.
Sugiyono. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung.
Sugiyono. 2016. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung.
Arikuntoro. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Bandung : Rineka Cipta.
Sugiyono. 2016. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung.
Sugiyono. 2014. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung.
Margono. 2007. Metodologi Penelitian pendidikan. Jakarta. Rineka Cpta.
Arikuntoro. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Bandung : Rineka Cipta.
Sugiyono. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung.
Sugiyono. 2016. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung.
Sugiyono. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung.
Margono. 2007. Metodologi Penelitian pendidikan. Jakarta. Rineka Cpta.
Sugiyono. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung.
Margono. 2007. Metodologi Penelitian pendidikan. Jakarta. Rineka Cpta.
Margono. 2007. Metodologi Penelitian pendidikan. Jakarta. Rineka Cpta.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian pendidikan. Bandung. Alfabeta.
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung : Tarsito.