hubungan faktor sosio-ekonomi terhadap kejadian depresi 48 jam dan 14 hari pasca salin pada...

31
HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR SOSIO-EKONOMI TERHADAP KEJADIAN DEPRESI 48 JAM DAN 14 HARI PASCA SALIN PADA PRIMIGRAVIDA DENGAN SKALA EDINBURGH DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR Antonius Arifin , Nusratuddin Abdullah, Nurbani Bangsawan Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Pendahuluan Depresi pasca salin adalah sebuah bentuk depresi klinis yang dapat dialami wanita berupa depresi sedang sampai berat terutama setelah proses persalinan. Depresi pasca salin biasanya terjadi pada bulan-bulan pertama pasca salin, dan dapat berlangsung sampai beberapa bulan atau bahkan 1 tahun pasca salin. Secara spesifik, onset dari depresi pasca salin dimulai pada minggu keempat dan berlangsung sampai bulan keenam setelah persalinan. Kebanyakan terjadi pada 3 bulan pertama setelah persalinan. 1,2,3 Bagi kebanyakan perempuan, gejala bersifat sementara dan relatif ringan (baby blues), namun sekitar 10-15% wanita mengalami bentuk yang lebih berat serta depresi menetap dan 0,1-0,2% perempuan mengalami psikosis pasca salin. Apabila dibiarkan, maka salah satu efek jangka pendeknya adalah sering kali ibu berpikir tentang kematian atau bunuh diri, sedangkan efek jangka panjang yang terjadi akan mempengaruhi perkembangan dan perilaku anak secara 1

Upload: anton-arifin

Post on 01-Feb-2016

5 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pit pogi

TRANSCRIPT

Page 1: Hubungan Faktor Sosio-ekonomi Terhadap Kejadian Depresi 48 Jam Dan 14 Hari Pasca Salin Pada Primigravida Dengan Skala Edinburgh Di Rskdia Siti Fatimah Makassar

HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR SOSIO-EKONOMI TERHADAP KEJADIAN

DEPRESI 48 JAM DAN 14 HARI PASCA SALIN PADA PRIMIGRAVIDA

DENGAN SKALA EDINBURGH DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR

Antonius Arifin, Nusratuddin Abdullah, Nurbani BangsawanBagian Obstetri dan Ginekologi

Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin

Pendahuluan

Depresi pasca salin adalah sebuah bentuk depresi klinis yang dapat dialami

wanita berupa depresi sedang sampai berat terutama setelah proses persalinan. Depresi

pasca salin biasanya terjadi pada bulan-bulan pertama pasca salin, dan dapat

berlangsung sampai beberapa bulan atau bahkan 1 tahun pasca salin. Secara spesifik,

onset dari depresi pasca salin dimulai pada minggu keempat dan berlangsung sampai

bulan keenam setelah persalinan. Kebanyakan terjadi pada 3 bulan pertama setelah

persalinan. 1,2,3

Bagi kebanyakan perempuan, gejala bersifat sementara dan relatif ringan (baby

blues), namun sekitar 10-15% wanita mengalami bentuk yang lebih berat serta depresi

menetap dan 0,1-0,2% perempuan mengalami psikosis pasca salin. Apabila dibiarkan,

maka salah satu efek jangka pendeknya adalah sering kali ibu berpikir tentang kematian

atau bunuh diri, sedangkan efek jangka panjang yang terjadi akan mempengaruhi

perkembangan dan perilaku anak secara signifikan. Oleh karena itu, skrining,

pengenalan dini serta penanganan depresi yang tepat sangat penting untuk kesejahteraan

ibu dan bayi. Hal ini merupakan masalah kesehatan masyarakat yang perlu diperhatikan

dengan lebih serius mengingat efek yang terjadi di masyarakat, khususnya bagi para ibu

pasca salin.1,2

Adapun faktor-faktor risiko depresi pasca salin adalah sebagai berikut:

1. Riwayat depresi atau penyakit mental lainnya

2. Kognitif atau gaya kepribadian tertentu (misalnya kecenderungan perfeksionis,

rendah diri, penjiplak gaya “maladaptif”)

1

Page 2: Hubungan Faktor Sosio-ekonomi Terhadap Kejadian Depresi 48 Jam Dan 14 Hari Pasca Salin Pada Primigravida Dengan Skala Edinburgh Di Rskdia Siti Fatimah Makassar

3. Masalah dalam perkawinan

4. Kurangnya dukungan sosial dan / atau hubungan yang memberi dukungan

berbahaya

5. “Overload” dari kejadian-kejadian kehidupan yang menegangkan

6. Besarnya kesenjangan antara harapan dan realitas keibuan

7. Sedang mengkonsumsi alkohol berlebihan, penyalahgunaan obat-obatan, atau

rokok (hal ini juga dapat menyebabkan risiko serius pada janin)

8. Kehamilan yang tidak terencana, atau memiliki perasaan yang tidak

menyenangkan tentang kehamilaan saat ini

9. Memiliki riwayat depresi, gangguan bipolar (contohnya manik depresi), atau

gangguan kecemasan sebelum kehamilan, atau pada kehamilan sebelumnya.

10. Pernah mengalami peristiwa yang memicu terjadinya stres tinggi selama

kehamilan dan persalinan, termasuk penyakit berat yang sedang diderita,

kematian atau kesakitan orang yang dicintai, persalinan yang sulit, persalinan

prematur, atau penyakit atau kelainan bawaan dari bayi.

11. Memiliki keluarga dekat yang mengalami depresi atau gangguan kecemasan

12. Memiliki hubungan sosial yang buruk di masyarakat

Dan meskipun sejumlah faktor-faktor risiko telah diidentifikasi, namun penyebab dari

depresi pasca salin masih belum dimengerti dan tergantung pada tingkat dan jenis stres

yang dihadapi serta kemampuan (atau ketidakmampuan) mereka untuk secara efektif

mengatasi stres. Penyebab depresi pasca salin tidak murni biologis dan tidak murni pula

psikososial karena depresi pasca salin (DPS) adalah penyakit bio-psikososial, yang

artinya DPS merupakan kombinasi kompleks dari faktor biologis, psikologis dan

budaya yang bekerja bersama sehingga penyebab dari DPS dapat kita lihat melalui tiga

pendekatan, yaitu pendekatan bio-medis, pendekatan psikososial, dan pendekatan

budaya.4,5

2

Page 3: Hubungan Faktor Sosio-ekonomi Terhadap Kejadian Depresi 48 Jam Dan 14 Hari Pasca Salin Pada Primigravida Dengan Skala Edinburgh Di Rskdia Siti Fatimah Makassar

Wanita primigravida rentan mengalami depresi pasca salin karena kecemasan

psikis menyambut anak pertama cukup tinggi. Peneliti mendapatkan pada primipara

terjadi depresi pasca salin sebesar 10 – 28 %.3 Penelitian di Canada di dapatkan, wanita

primipara menderita 10-20% depresi pasca salin. 4 Rodriquez mendapatkan 10-15 %

depresi pasca salin pada primipara. 5 Hal ini dapat disebabkan karena ibu belum pernah

ada pengalaman bersalin atau melahirkan anak sebelumnya. Faktor sosial budaya dan

ketidaktahuan serta minimnya konseling antenatal juga dapat berperan menyebabkan

ibu primigravida mengalami depresi pasca salin.

Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui hubungan faktor-faktor sosioeknomi

dengan depresi pasca salin 48 jam dan 14 hari pasca salin pada primigravida di Instalasi

Rawat Inap Obstetri Ginekologi RSKDIA Siti Fatimah, Makassar.

Gambaran Klinik

Untuk dapat melakukan pengenalan dini, maka pertama-tama kita harus dapat

mengenali terlebih dahulu gejala-gejala yang timbul seperti:

Suasana hati yang tertekan (kesedihan) dan berkurangnya libido,

Hilangnya kesenangan atau minat dalam kegiatan,

Perubahan pola makan dan tidur, seperti insomnia atau hipersomnia,

Munculnya perasaan tidak berharga atau rasa bersalah yang tidak pantas,

episode kecemasan, mudah tersinggung dan menangis,

Kehilangan energi yang ditandai dengan kelelahan tubuh,

Hilangnya konsentrasi, agitasi atau retardasi psikomotor,

Seringkali berpikir tentang kematian atau bunuh diri.

The Diagnostic and Statistical Manual of Mental disorders (DSM-IV)

mendefinisikan depresi pasca salin (DPS) sebagai suatu episode depresi mayor, yang

memiliki onset dalam waktu 4 minggu pasca salin. Untuk dapat menegakkan diagnosis

depresi pasca salin harus ditemukan sedikitnya 5 gejala dari gejala diatas dan harus

3

Page 4: Hubungan Faktor Sosio-ekonomi Terhadap Kejadian Depresi 48 Jam Dan 14 Hari Pasca Salin Pada Primigravida Dengan Skala Edinburgh Di Rskdia Siti Fatimah Makassar

ditemukan hampir sepanjang hari serta hampir setiap hari ditemukan selama 2 minggu. 4

Apabila gejala-gejala tersebut kurang dari 2 minggu, maka diagnosis yang lebih tepat

adalah “Baby Blues”, yang dialami oleh sekitar 80% ibu baru dan biasanya berlangsung

beberapa jam hingga beberapa hari dan pada kebanyakan kasus sembuh spontan pada

hari ke-10 pasca salin.1,3,5

Upaya Pengenalan Dini

Upaya pengenalan dini dan intervensi adalah faktor terpenting dalam

penanganan depresi pasca salin, karena seringkali pengenalan dan intervensi yang

terlambat dan penundaan intervensi mendatangkan efek yang buruk baik bagi ibu dan

perkembangan bayi. Oleh karena itu, pengenalan dini dan intervensi yang tepat menjadi

lini pertama penanganan depresi pasca salin yang sangat penting untuk diperhatikan

para klinisi, tidak hanya dari bagian obstetri dan ginekologi saja, tetapi juga

membutuhkan multi intervensi dengan bagian lain.6

Fokus upaya pengenalan dini dan intervesi adalah pada hasil luaran ibu, alat

skrining, dan intervensi farmakologis dan psikososial yang spesifik untuk mengelola

dan mengurangi gejala DPS. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa DPS menyebabkan

efek buruk terhadap perkembangan kognitif dan sosioemosi bayi. Mengingat

konsekuensi berat terhadap generasi ini, berkembang kesadaran bahwa identifikasi

proaktif serta intervensi dini DPS sangat penting untuk menyelamatkan dan menjaga

kesejahteraan psikososial ibu dan keluarga. Pengembangan skrining universal DPS,

intervensi berbasis perawatan di rumah, dan terapi psikologis untuk ibu pasca salin

memberikan hasil yang beragam. Untuk menetapkan apa yang perlu dicari untuk

menilai kesehatan mental ibu, kesehatan mental dan neurologis bayi, kesehatan interaksi

ibu-anak, riwayat kesehatan mental keluarga, situasi sosial ekonomi saat ini atau semua

hal diatas dengan menggunakan alat skrining dini memiliki tantangan-tantangannya

tersendiri. Kompleksitas variabel ibu dan bayi serta interaksi di dalamnya menuntut

tidak hanya suatu intervensi tunggal, namun dibutuhkan pendekatan komprehensif

berbasis masyarakat untuk menghasilkan intervensi yang optimal. Banyak wanita yang

sembuh dengan terapi berupa konseling ataupun melalui dukungan terapi grup.

Disinilah dukungan lingkungan sosial pasien sangat diperlukan.5,6

Salah satu cara untuk mengeksplorasi masalah DPS bagi dokter adalah dengan

rutin melakukan skrining terhadap semua ibu pasca salin, suatu prosedur yang sangat 4

Page 5: Hubungan Faktor Sosio-ekonomi Terhadap Kejadian Depresi 48 Jam Dan 14 Hari Pasca Salin Pada Primigravida Dengan Skala Edinburgh Di Rskdia Siti Fatimah Makassar

mudah dan efektif, namun hampir tidak pernah dilakukan. Pilihan terbaik tes skrining

DPS dari segi kemudahan yang diberikan, validitas, spesifisitas dan sensitivitas yaitu

The Edinburgh Postnatal Depression Scale adalah sebuah kuesioner standar yang dapat

digunakan untuk mengidentifikasi wanita dengan depresi pasca salin (lihat lampiran

untuk skala EPDS dan pedoman penilaian). Skala ini telah divalidasi menggunakan

wawancara psikiatri standar dan diterjemahkan ke dalam empat belas bahasa, dan

memiliki sensitivitas sekitar 86% serta spesifisitas sekitar 90%. Hal ini merupakan hasil

statistik yang mengesankan apabila melihat bahwa tes hanya terdiri dari 10 pertanyaan

pilihan ganda dan membutuhkan waktu ibu kurang dari 5 menit untuk

menyelesaikannya. Selain itu, sebagai bukti lain efektivitas skala ini, satu penelitian

menunjukkan bahwa skrining rutin dengan EPDS meningkatkan tingkat diagnosis DPS

dari 3,7% menjadi 10,7% dalam praktek keluarga. Ditambah dengan skrining terhadap

faktor-faktor risiko merupakan strategi yang efektif karena faktor-faktor risiko tertentu

adalah prediktor yang sangat kuat mengenai kerentanan pasien terhadap DPS.4,7

BAHAN DAN CARA KERJA

Rancangan Penelitian : Prospektif deskriptif analitik

Tempat Penelitian : Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu dan Anak Siti Fatimah

Subjek Penelitian : Semua ibu primigravida pasca salin yang dirawat di Rumah

Sakit Khusus Daerah Ibu dan Anak Siti Fatimah yang setuju ikut dalam

penelitian.

Teknik pengambilan sampel : Consecutive sampling

Cara Kerja

Semua ibu primigravida pasca salin dalam 48 jam pertama dan 14 hari

setelahnya yang menyetujui penelitian, dibagikan formulir yang berisikan 10

pertanyaan Edinburgh Post Natal Depresion Scale (EPDS). Ibu membaca dan

menjawab sendiri pertanyaan tanpa adanya intervensi dari peneliti. Total nilai

Edinburgh Post Natal Depresion Scale (EPDS) > 12 dikategorikan depresi

pasca salin.

Analisa data

5

Page 6: Hubungan Faktor Sosio-ekonomi Terhadap Kejadian Depresi 48 Jam Dan 14 Hari Pasca Salin Pada Primigravida Dengan Skala Edinburgh Di Rskdia Siti Fatimah Makassar

Prevalensi depresi pasca salin berdasarkan total nilai Edinburgh Post Natal

Depresion Scale (EPDS) > 12 di Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu dan Anak

Siti Fatimah diketahui dengan analisa deskriptif meliputi jumlah dan persentase,

hubungan antara karakteristik subjek penelitian meliputi umur, pendidikan,

pekerjaan, riwayat depresi dalam keluarga, kehamilan yang diinginkan dengan

depresi pasca salin digunakan Chi Square test dan Fisher’s Exact Test dengan

tingkat kemaknaan ditentukan berdasarkan nilai p<0,05.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Selama bulan April sampai Mei 2013 ( 1 April – 10 Mei 2013 ) terdapat

subjek penelitian 100 orang, dan ibu pasca salin dibagikan formulir yang

berisikan 10 pertanyaan Edinburgh Post Natal Depresion Scale (EPDS). Berikut

beberapa tabel yang menerangkan prevalensi depresi pasca salin berdasarkan

variabel yang berbeda-beda. Dalam penelitian yang dilakukan terdapat 8 subjek

penelitian non respon, sehingga subjek penelitian yang berhasil diamati dalam 2

periode berbeda yaitu sebanyak 92 subjek penelitian.

Tabel 1. Prevalensi depresi pasca salin (48 jam setelah persalinan) berdasarkan skor EPDS

Skor EPDS N %

> 12 (Depresi) 22 23,9

≤ 12 (Tidak Depresi)

70 76,1

TOTAL 92 100

Tabel 2. Prevalensi depresi pasca salin (14 hari setelah persalinan) berdasarkan skor EPDS

Skor EPDS N %

> 12 (Depresi) 20 21,7

≤ 12 (Tidak Depresi)

72 78,3

TOTAL 92 100

6

Page 7: Hubungan Faktor Sosio-ekonomi Terhadap Kejadian Depresi 48 Jam Dan 14 Hari Pasca Salin Pada Primigravida Dengan Skala Edinburgh Di Rskdia Siti Fatimah Makassar

Prevalensi depresi pasca salin (48 jam setelah persalinan) di RSKDIA

Siti Fatimah sebesar 23,9 %. Prevalensi depresi pasca salin (14 hari setelah

persalinan) di RSKDIA Siti Fatimah sebesar 21,7 %. Angka ini tidak berbeda

jauh dengan peneliti lain. Beberapa peneliti melaporkan prevalensinya sekitar

5-25%.8 Angka kejadiannya di beberapa pustaka rata-rata 3-20%.9,10. Hani dari

RS Dauglas mendapatkan prevalensi depresi pasca salin 8-15% .11 Pada satu

penelitian di Norwegia, terdapat 13,4% mendapat depresi pasca salin12.

Robertson dari Universitas Health Network Toronto, mendapatkan 10-15%

depresi pasca salin.13 Bloch dari Tel-Aviv Sourasky Medical Center menemukan

10% depresi pasca salin.14 Linda,MD dari Universitas Rochester melaporkan,

kejadian depresi pasca salin kira-kira 2,1-31,6%.15 Watkins dari Baltimore

melaporkan depresi pasca salin > 12 %. Bila dibandingkan kejadian depresi

pada 48 jam setelah persalinan dan 14 hari setelah persalinan menunjukkan

terdapat perbedaan, yaitu kejadian depresi 48 jam setelah persalinan sebanyak

22 (23,9%) dan 14 hari setelah persalinan sebanyak 20 (21,7%). Hal ini

menunjukkan terdapat penurunan angka kejadian depresi dari 48 jam setelah

persalinan ke 14 hari setelah persalinan.

Tabel 3. Distribusi depresi pasca salin (48 jam setelah persalinan) berdasarkan umur

Tahun N

Depresi Pasca Salin

Nilai P(+) (–)

N % N %

<20 38 14 63,6 24 34,20,028

21 – 40 54 8 36,4 46 65,8

TOTAL 92 22 100 70 100

Tabel 4. Distribusi depresi pasca salin (14 hari setelah persalinan)

berdasarkan umur

Tahun N Depresi Pasca Salin Nilai P

(+) (–)

7

Page 8: Hubungan Faktor Sosio-ekonomi Terhadap Kejadian Depresi 48 Jam Dan 14 Hari Pasca Salin Pada Primigravida Dengan Skala Edinburgh Di Rskdia Siti Fatimah Makassar

N % N %

<20 38 13 65 25 350,03

21 – 40 54 7 35 47 65

TOTAL 92 20 100 72 100

Nilai P diuji dengan Chi-Square

Dari keseluruhan kasus berdasarkan umur penderita, depresi pasca salin (48 jam

setelah persalinan) didapatkan pada umur < 20 tahun sebanyak 14 kasus (63,6%), umur

21-40 tahun sebanyak 8 kasus (36,4%). Depresi pasca salin (14 hari setelah persalinan)

didapatkan pada umur < 20 tahun sebanyak 13 kasus (65%), umur 21-40 tahun

sebanyak 7 kasus (35%).

Hasil analisis Chi Square Test yang menganalisis hubungan umur dengan

depresi pasca salin (48 jam setelah persalinan) menunjukkan bahwa terdapat hubungan

antara kejadian depresi paska salin (48 jam setelah persalinan) dengan umur pasien di

RSKDIA Siti Fatimah secara bermakna dengan nilai p=0,028 (nilai p<0,05). Sedangkan

hasil analisis Chi Square Test yang menganalisis hubungan umur dengan depresi pasca

salin (14 hari setelah persalinan) juga menunjukkan adanya hubungan antara kejadian

depresi pasca salin (14 hari setelah persalinan) dengan umur pasien di RSKDIA Siti

Fatimah secara bermakna dengan nilai p=0,03 (nilai p<0,05). Hal ini berbeda dengan

penelitian yang dilakukan Robertson yang mendapatkan tidak ada hubungan kelompok

umur ibu dengan kejadian depresi pasca salin.13

Tabel 5. Distribusi depresi pasca salin (48 jam setelah persalinan) berdasarkan tingkat pendidikan

Pendidikan N

Depresi Pasca Salin

Nilai P(+) (–)

N % N %

Dibawah SMA/Sederajat

62 17 77,3 45 64,3

0,223SMA/Sederajat Ke atas

30 5 22,7 25 35,7

8

Page 9: Hubungan Faktor Sosio-ekonomi Terhadap Kejadian Depresi 48 Jam Dan 14 Hari Pasca Salin Pada Primigravida Dengan Skala Edinburgh Di Rskdia Siti Fatimah Makassar

TOTAL 92 22 100 70 100

Tabel 6. Distribusi depresi pasca salin (14 hari setelah persalinan) berdasarkan tingkat pendidikan

Pendidikan N

Depresi Pasca Salin

Nilai P(+) (–)

N % N %

Dibawah SMA/Sederajat

62 17 85 45 62,5

0,103SMA/Sederajat Ke atas

30 3 15 27 37,5

TOTAL 92 20 100 72 100

Nilai P diuji dengan Chi-Square

Dari keseluruhan kasus berdasarkan tingkat pendidikan, depresi pasca salin (48

jam setelah persalinan) didapatkan pada pasien dengan pendidikan dibawah

SMA/Sederajat sebanyak 17 kasus (77,3%) dan pendidikan SMA/Sederajat ke atas

sebanyak 5 kasus (22,7%). Depresi pasca salin (14 hari setelah persalinan) didapatkan

pada pasien dengan pendidikan dibawah SMA/Sederajat sebanyak 17 kasus (85%) dan

pendidikan SMA/Sederajat ke atas sebanyak 3 kasus (15%).

Hasil analisis Chi Square Test yang menganalisis hubungan pendidikan dengan

depresi pasca salin (48 jam setelah persalinan) menunjukkan bahwa tidak terdapat

hubungan antara kejadian depresi pasca salin (48 jam setelah persalinan) dengan tingkat

pendidikan pasien di RSKDIA Siti Fatimah secara bermakna dengan nilai p=0,223

9

Page 10: Hubungan Faktor Sosio-ekonomi Terhadap Kejadian Depresi 48 Jam Dan 14 Hari Pasca Salin Pada Primigravida Dengan Skala Edinburgh Di Rskdia Siti Fatimah Makassar

(nilai p>0,05). Sedangakan hasil analisis Chi Square Test yang menganalisis hubungan

pendidikan dengan depresi pasca salin (14 hari setelah persalinan) juga menunjukkan

tidak terdapat hubungan antara kejadian depresi pasca salin (14 hari setelah persalinan)

dengan tingkat pendidikan pasien di RSKDIA Siti Fatimah secara bermakna dengan

nilai p=0,103 (nilai p>0,05). Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Robertson

yang mendapatkan tidak terdapat hubungan tingkat pendidikan ibu dengan kejadian

depresi pasca salin.13

Tabel 7. Distribusi depresi pasca salin berdasarkan pekerjaan (48 jam setelah

persalinan)

Pekerjaan N

Depresi Pasca Salin

Nilai P(+) (–)

N % N %

Bekerja 38 18 81,8 20 28,60,000 (P < 0,0001)

Tidak Bekerja 54 4 18,2 50 71,4

TOTAL 92 22 100 70 100

Tabel 8. Distribusi depresi pasca salin berdasarkan pekerjaan (14 hari setelah persalinan)

Pekerjaan N

Depresi Pasca Salin

Nilai P(+) (–)

N % N %

Bekerja 38 16 80 22 27,7

0,000 (P < 0,0001)Tidak Bekerja

54 4 20 50 72,3

TOTAL 92 20 100 72 100

Nilai P diuji dengan Chi-Square

10

Page 11: Hubungan Faktor Sosio-ekonomi Terhadap Kejadian Depresi 48 Jam Dan 14 Hari Pasca Salin Pada Primigravida Dengan Skala Edinburgh Di Rskdia Siti Fatimah Makassar

Dari keseluruhan kasus berdasarkan pekerjaan, depresi pasca salin (48 jam

setelah persalinan) didapatkan pada pasien yang bekerja sebanyak 18 kasus (81,8%) dan

tidak bekerja sebanyak 4 kasus (18,2%). Depresi pasca salin (14 hari setelah persalinan)

didapatkan pada pasien yang bekerja sebanyak 16 kasus (80%) dan tidak bekerja

sebanyak 4 kasus (20%).

Hasil analisis Chi-Square yang menganalisis hubungan pekerjaan dengan

depresi pasca salin (48 jam setelah persalinan) menunjukkan bahwa terdapat hubungan

antara kejadian depresi pasca salin (48 jam setelah persalinan) dengan pekerjaan pasien

di RSKDIA Siti Fatimah secara bermakna dengan nilai p=0,000 (p<0,0001) (nilai

p<0,05). Sedangakan hasil analisis Chi-Square yang menganalisis hubungan pekerjaan

dengan depresi pasca salin (14 hari setelah persalinan) juga menunjukkan terdapat

hubungan antara kejadian depresi pasca salin (14 hari setelah persalinan) dengan

pekerjaan pasien di RSKDIA Siti Fatimah secara bermakna dengan nilai p=0,000

(p<0,0001) (nilai p<0,05). Beberapa pustaka mendapatkan pekerjaan yang berlebihan

atau masalah rumah tangga mempunyai faktor risiko terjadinya depresi pasca

persalinan.8,15

Tabel 9. Distribusi depresi pasca salin berdasarkan riwayat depresi pada keluarga (48 jam setelah persalinan)

Riwayat

Depresi KeluargaN

Depresi Pasca Salin

Nilai P(+) (–)

N % N %

Ada 10 7 31,8 3 3,70,007

Tidak Ada 82 15 68,2 67 96,3

TOTAL 92 22 100 70 100

Tabel 10. Distribusi depresi pasca salin berdasarkan riwayat depresi pada keluarga (14 hari setelah persalinan)

Riwayat N Depresi Pasca Salin Nilai P

11

Page 12: Hubungan Faktor Sosio-ekonomi Terhadap Kejadian Depresi 48 Jam Dan 14 Hari Pasca Salin Pada Primigravida Dengan Skala Edinburgh Di Rskdia Siti Fatimah Makassar

Depresi Keluarga(+) (–)

N % N %

Ada 10 5 25 5 6,90,036

Tidak Ada 82 15 75 67 93,1

TOTAL 92 20 100 72 100

Nilai P diuji dengan Fisher’s Exact Test

Dari keseluruhan kasus berdasarkan riwayat depresi dalam keluarga, depresi

pasca salin (48 jam setelah persalinan) didapatkan pada penderita dengan riwayat

depresi dalam keluarga sebanyak 7 kasus (31,8%) dan tidak ada riwayat depresi dalam

keluarga sebanyak 15 kasus (68,2%). Depresi pasca salin (14 hari setelah persalinan)

didapatkan pada penderita dengan riwayat depresi dalam keluarga sebanyak 5 kasus

(25%) dan tidak ada riwayat depresi dalam keluarga sebanyak 15 kasus (75%).

Hasil analisis Fisher’s Exact Test yang menganalisis hubungan riwayat depresi

dalam keluarga dengan depresi pasca salin (48 jam setelah persalinan) menunjukkan

bahwa terdapat hubungan antara kejadian depresi pasca salin (48 jam setelah persalinan)

dengan riwayat depresi dalam keluarga pada pasien di RSKDIA Siti Fatimah secara

bermakna dengan nilai p=0,007 (nilai p<0,05). Sedangankan hasil analisis Fisher’s

Exact Test yang menganalisis hubungan riwayat depresi dalam keluarga dengan depresi

pasca salin (14 hari setelah persalinan) juga menunjukkan terdapat hubungan antara

kejadian depresi pasca salin (14 hari setelah persalinan) dengan riwayat depresi dalam

keluarga pada pasien di RSKDIA Siti Fatimah secara bermakna dengan nilai p=0,036

(nilai p<0,05). Beberapa peneliti menemukan adanya hubungan depresi pada keluarga

dengan depresi pasca salin.15

Tabel 11. Distribusi depresi pasca salin berdasarkan kehamilan yang diinginkan (48 jam setelah persalinan)

Kehamilan N

Depresi Pasca Salin

Nilai P(+) (–)

N % N %

12

Page 13: Hubungan Faktor Sosio-ekonomi Terhadap Kejadian Depresi 48 Jam Dan 14 Hari Pasca Salin Pada Primigravida Dengan Skala Edinburgh Di Rskdia Siti Fatimah Makassar

Tidak Diinginkan

16 14 63,6 2 2,90,000

(p<0,0001)Diinginkan 76 8 36,4 68 97,3

TOTAL 92 22 100 70 100

Tabel 12. Distribusi depresi pasca salin berdasarkan kehamilan yang diinginkan (14 hari setelah persalinan)

Kehamilan N

Depresi Pasca Salin

Nilai P(+) (–)

N % N %

Tidak Diinginkan

16 12 60 4 5,50,000

(p<0,0001)Diinginkan 76 8 40 68 94,5

TOTAL 92 20 100 72 100

Nilai P diuji dengan Fisher’s Exact Test

Dari keseluruhan kasus berdasarkan kehamilan yang diinginkan, depresi pasca

salin (48 jam setelah persalinan) didapatkan pada kehamilan yang tidak diinginkan

sebanyak 14 kasus (63,6%) dan pada kehamilan yang diinginkan sebanyak 8 kasus

(36,4%). Depresi pasca salin (14 hari setelah persalinan) didapatkan pada kehamilan

yang tidak diinginkan sebanyak 12 kasus (60%) dan pada kehamilan yang diinginkan

sebanyak 8 kasus (40%).

Hasil analisis Fisher’s Exact Test yang menganalisis hubungan kehamilan yang

diinginkan atau tidak diinginkan dengan depresi pasca salin (48 jam setelah persalinan)

menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kejadian depresi pasca salin (48 jam

setelah persalinan) dengan kehamilan yang diinginkan atau tidak diinginkan pada pasien

di RSKDIA Siti Fatimah secara bermakna dengan nilai p=0,000 (p<0,0001) (nilai

p<0,05). Hasil analisis Fisher’s Exact Test yang menganalisis hubungan kehamilan

yang diinginkan atau tidak diinginkan dengan depresi pasca salin (14 hari setelah

13

Page 14: Hubungan Faktor Sosio-ekonomi Terhadap Kejadian Depresi 48 Jam Dan 14 Hari Pasca Salin Pada Primigravida Dengan Skala Edinburgh Di Rskdia Siti Fatimah Makassar

persalinan) juga menunjukkan terdapat hubungan antara kejadian depresi pasca salin (14

hari setelah persalinan) dengan kehamilan yang diinginkan atau tidak diinginkan pada

pasien di RSKDIA Siti Fatimah secara bermakna dengan nilai p=0,000 (p<0,0001)

(nilai p<0,05). Peneliti lain mendapatkan terjadinya depresi pasca salin tidak

berhubungan apakah kehamilan tersebut terencana atau tidak.10 Penelitian di Norwegia

mendapatkan hubungan pasangan yang tidak harmonis cenderung mengalami depresi

pasca salin. 14,15

SIMPULAN DAN SARAN

SIMPULAN

Prevalensi depresi depresi pasca salin (48 jam setelah persalinan) di RSKDIA

Siti Fatimah dengan menggunakan skor EPDS sebesar 23,9 %. Prevalensi depresi pasca

salin (14 hari setelah persalinan) di RSKDIA Siti Fatimah dengan menggunakan skor

EPDS sebesar 21,7 %. Depresi Pasca Salin (48 jam dan 14 hari setelah persalinan)

berhubungan dengan umur, pekerjaan, adanya riwayat depresi dalam keluarga dan

kehamilan yang tidak diinginkan. Depresi Pasca salin (48 jam dan 14 hari setelah

persalinan) tidak berhubungan dengan pendidikan.

SARAN

Diperlukannya konseling antenatal yang baik agar ibu primigravida secara fisik

dan psikis siap menghadapi persalinan sehingga prevalensi depresi pasca salin di kota

Makassar dapat dikurangi. Selain itu, perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang faktor-

faktor lain yang berhubungan dengan depresi pasca salin dengan jumlah sampel yang

lebih besar dan populasi yang lebih luas di kota Makassar.

14

Page 15: Hubungan Faktor Sosio-ekonomi Terhadap Kejadian Depresi 48 Jam Dan 14 Hari Pasca Salin Pada Primigravida Dengan Skala Edinburgh Di Rskdia Siti Fatimah Makassar

DAFTAR PUSTAKA

1. Carvalho, A., Linhares, M., Padovani, F., Martinez, F. Anxiety and depressionin

mothers of preterm infants and psychological intervention during hospitalization

in neonatal ICU. The Spanish Journal of Psychology. 2009: 12; 161-

170.

2. Miles, M. S., Hoditch-Davis, D., Schwartz, T. A., Scher, M. Depressive

symptoms in mothers of prematurely born infants. Journal of Developmental &

Behavioral Pediatrics. 2007: 28; 36-44.

3. Wisner KL, Parry BL, Piontek CM. Postpartum depression. The New England

Journal of Medicine. 2002: 194-99.

4. Reck C, Stehle E, Reinig K, Mundt C. Maternity blues as a predictor of DSM-IV

depression and anxiety disorders in the first three months postpartum. J Affect

Disord. 2009: 113(1-2); 77-87.

5. Pearlstein T , Howard M, Salisbury A, Zlotnick C. Postpartum depression. Am J

Obstet Gynecol. 2009: 200(4); 357-64.

6. Cox JL, Holden JM, Sagovsky R. Detection of postnatal depression:

development of the 10-items Edinburgh postnatal depression scale. Br J

Psychiatry. 1987: 150;782-86.

7. Beck CT . Postpartum depression: it isn't just the blues. Am J Nurs.

2006 ;106(5); 40-50.

8. Wisner KL et al. Postpartum Depression. N Engl J Med. 2002: 347;194-199.

9. Teri Pearlstein, Margaret Howard, Amy Salisbury Caron Zlotnick. Postpartum

depression. American Journal of Obstetrics & Gynecology. 2010: 4; 357-364.

10. Toohey, J. Depression during pregnancy and postpartum. Clin Obstet Gynecol.

2012:55(3); 788-97.

11. Spinelli MG. Antepartum and postpartum depression. J Gend Specif Med.

2008:1(2);33-6.

15

Page 16: Hubungan Faktor Sosio-ekonomi Terhadap Kejadian Depresi 48 Jam Dan 14 Hari Pasca Salin Pada Primigravida Dengan Skala Edinburgh Di Rskdia Siti Fatimah Makassar

12. Robertson E. Antenatal risk factors for post partum depression: a synthesis of

recent literature. Gen Hosp Psychiatry 2004;26:289-95

13. Bloch M. Cortisol response to ovine corticotrophin-releasing hormone in a

model of pregnancy and parturitions in euthymic women with and without a

history of post partum depression. The Journal of Clinical Endocrinology &

Metabolism 1990;2:695-9

14. Post partum depressions. Facts of life.Issue briefing for health reporters. Center

for the Advancement of Health, November 2004;9:11

15. Pedersen CA. Postpartum mood and anxiety disorders: a guide for the

nonpsychiatric clinician with an aside on thyroid associations with postpartum

mood. Thyroid 2009; 9(7): 691-7.

16

Page 17: Hubungan Faktor Sosio-ekonomi Terhadap Kejadian Depresi 48 Jam Dan 14 Hari Pasca Salin Pada Primigravida Dengan Skala Edinburgh Di Rskdia Siti Fatimah Makassar

LAMPIRAN

The Edinburgh Postnatal Depression Scale

(Skala Depresi Postnatal Edinburgh)

Karena Anda baru saja memiliki bayi, kami ingin mengetahui bagaimana perasaan

Anda. Harap garisbawahi jawaban yang paling mendekati apa yang Anda rasakan

DALAM 14 HARI YANG LALU, bukan hanya apa yang Anda rasakan hari ini.

1. Saya bisa tertawa dan bisa melihat sisi lucu dari hal-hal

a. Seperti yang biasanya saya selalu bisa

b. Tidak terlalu bisa sekarang

c. Pasti tidak begitu bisa

d. Tidak bisa sama sekali

2. Saya telah melihat ke depan dan dapat menikmati sesuatu

a. Sebanyak yang pernah saya lakukan

b. Kurang dari biasanya

c. Pasti kurang dari biasanya

d. Sangat susah melakukannya

3. * Saya telah menyalahkan diri secara berlebihan ketika terjadi suatu kesalahan

a. Ya, sebagian besar waktu

b. Ya, beberapa waktu

c. Tidak terlalu sering

d. Tidak, tidak pernah

17

Page 18: Hubungan Faktor Sosio-ekonomi Terhadap Kejadian Depresi 48 Jam Dan 14 Hari Pasca Salin Pada Primigravida Dengan Skala Edinburgh Di Rskdia Siti Fatimah Makassar

4. Saya merasa cemas atau khawatir tanpa alasan yang baik

a. Tidak, tidak sama sekali

b. Hampir tidak pernah

c. Ya, kadang-kadang

d. Ya, sangat sering

5. * Saya merasa takut atau panik untuk alasan tidak terlalu baik

a. Ya, cukup banyak

b. Ya, kadang-kadang

c. Tidak, tidak banyak

d. Tidak, tidak sama sekali

6. * Hal-hal telah membebaniku

a. Ya, sebagian besar waktu saya belum mapu mengatasinya sama sekali

b. Ya, kadang-kadang saya belum bisa mengatasinya

c. Tidak, sebagian besar waktu saya dapat mengatasinya

d. Tidak, saya telah berhasil mengatasinya

7. * Aku telah begitu tidak bahagia hingga mengalami kesulitan tidur

a. Ya, sebagian besar waktu

b. Ya, kadang-kadang

c. Tidak terlalu sering

d. Tidak, tidak sama sekali

8. * Aku merasa sedih atau sengsara

a. Ya, sebagian besar waktu

18

Page 19: Hubungan Faktor Sosio-ekonomi Terhadap Kejadian Depresi 48 Jam Dan 14 Hari Pasca Salin Pada Primigravida Dengan Skala Edinburgh Di Rskdia Siti Fatimah Makassar

b. Ya, cukup sering

c. Tiidak terlalu sering

d. Tidak, tidak sama sekali

9. * Aku telah begitu tidak bahagia sehingga menangis

a. Ya, sebagian besar waktu

b. Ya, cukup sering

c. Hanya kadang-kadang

d. Tidak, tidak pernah

10. * Membayangkan menyakiti diri saya telah terjadi pada saya

a. Ya, cukup sering

b. Kadang-kadang

c. Hampir tidak pernah

d. Tidak pernah

(Dikutip dari British Journal of Psychiatry, Juni, 1987, vol. 150 oleh L. Cox J., J. M.

Holden, R. Sagovsky)

Pedoman penilaian

1. Ibu diminta untuk menggarisbawahi respon yang mendekati apa yang

dirasakannya dalam 7 hari sebelumnya.

2. Keseluruhan sepuluh item harus diselesaikan/dijawab

3. Perlu diperhatikan agar ibu tidak mendiskusikan jawabannya dengan orang lain.

4. Ibu harus menyelesaikan skala tersebut sendiri, kecuali ia memiliki keterbatasan

bahasa Inggris* atau memiliki kesulitan membaca.

19

Page 20: Hubungan Faktor Sosio-ekonomi Terhadap Kejadian Depresi 48 Jam Dan 14 Hari Pasca Salin Pada Primigravida Dengan Skala Edinburgh Di Rskdia Siti Fatimah Makassar

5. Klinik kesehatan anak, check-up postpartum atau kunjungan rumah dapat

menjadi tempat yang sesuai untuk mengisi skala ini.

Skor EPDS

Respon kategori dinilai 0, 1, 2, dan 3 menurut bertambah beratnya gejala. Item yang

ditandai dengan tanda bintang menunjukkan pemberian skor terbalik (yaitu 3, 2, 1, dan

0). Total skor dihitung dengan menambahkan nilai untuk masing-masing sepuluh item.

Item individual dijumlahkan untuk menghasilkan skor keseluruhan. Skor 12+

mengindikasikan kemungkinan depresi (dengan spesifisitas sekitar 90% dan sensitivitas

86%), tetapi bukan tingkat keparahannya. Jika perempuan dengan skor 12+, dianggap

perlu dilanjutkan untuk mengetahui riwayat psikiatris penuh dengan menggunakan

DSM IV. Seorang perempuan dengan skor 5-11 harus dievaluasi lagi dalam 2-4 minggu

untuk menilai apakah gejala bertambah buruk. Seorang pasien dengan skor kurang dari

12 pada EPDS, tetapi mendapat skor 3 atau 2 pada pertanyaan 10 memastikan perlunya

pemeriksaan psikiatri menyeluruh. Skor EPDS dirancang untuk membantu, bukan

menggantikan penilaian klinis.

20

Page 21: Hubungan Faktor Sosio-ekonomi Terhadap Kejadian Depresi 48 Jam Dan 14 Hari Pasca Salin Pada Primigravida Dengan Skala Edinburgh Di Rskdia Siti Fatimah Makassar

21