hubungan dukungan suami dengan motivasi wanita … · bahwa laporan penelitian ini adalah hasil...
TRANSCRIPT
i
HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN MOTIVASI
WANITA USIA SUBUR UNTUK MELAKUKAN
PAPANICOLAU SMEAR DI BANJAR PASEK
WILAYAH KERJA PUSKESMAS KUTA I
Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan
OLEH :
NI PUTU EKA SINTIA DEWI ASTITI
NIM. 1202105023
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
MEI, 2016
ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Ni Putu Eka Sintia Dewi Astiti
NIM : 1202105023
Fakultas : Kedokteran Universitas Udayana
Program Studi : Ilmu Keperawatan
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Skripsi yang saya tulis ini memang benar
merupakan hasil karya sendiri, bukan merupakan tulisan atau pikiran orang lain yang
saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya. Apabila dikemudian hari didapatkan
bahwa laporan penelitian ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima
sanksi atas perbuatan tersebut.
Denpasar, Mei 2016
Yang membuat pernyataan,
(Ni Putu Eka Sintia Dewi Astiti)
iii
LEMBAR PERSETUJUAN
SKRIPSI
HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN MOTIVASI
WANITA USIA SUBUR UNTUK MELAKUKAN
PAPANICOLAU SMEAR DI BANJAR PASEK
WILAYAH KERJA PUSKESMAS KUTA I
Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan
OLEH :
NI PUTU EKA SINTIA DEWI ASTITI
NIM. 1202105023
TELAH MENDAPATKAN PERSETUJUAN UNTUK DIUJI
Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping
Dra. I D.A. Kt. Surinati, S.Kep, Ns, M.Kes Ns. Ni Pt. Emy Darma Yanti, S.Kep, M.Kep
NIP. 196412311985032010 NIP. -
iv
HALAMAN PENGESAHAN
SKRIPSI
HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN MOTIVASI
WANITA USIA SUBUR UNTUK MELAKUKAN
PAPANICOLAU SMEAR DI BANJAR PASEK
WILAYAH KERJA PUSKESMAS KUTA I
OLEH:
NI PUTU EKA SINTIA DEWI ASTITI
NIM. 1202105023
TELAH DIUJIKAN DI HADAPAN TIM PENGUJI
PADA HARI : JUMAT
TANGGAL : 13 MEI 2016
TIM PENGUJI :
1. Dra. I Dewa Ayu Ketut Surinati, S.Kep, Ns., M.Kes (Ketua) ..............
2. Ns. Ni Putu Emy Darma Yanti, S.Kep, M.Kep (Anggota) ..............
3. Suratiah, S.Kep, Ners., M.Biomed (Anggota) ..............
MENGETAHUI:
DEKAN KETUA
FK UNIVERSITAS UDAYANA PSIK FK UNIVERSITAS UDAYANA
Prof. Dr. dr. Putu Astawa, Sp.OT(K), M.Kes. Prof. dr. Ketut Tirtayasa, M.S., AIF
NIP. 19530131 198003 1 004 NIP. 19501231 198003 1 01
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang
Maha Esa atas berkat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
penelitian berjudul “Hubungan Dukungan Suami Dengan Motivasi Wanita Usia
Subur Untuk Melakukan Papanicolau Smear Di Banjar Pasek Wilayah Kerja
Puskesmas Kuta I” tepat pada waktunya.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
menyelesaikan penelitian ini. Ucapan terima kasih penulis berikan kepada:
1. Prof. Dr. dr. Putu Astawa, Sp. OT, M. Kes., sebagai Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
menuntut ilmu di PSIK Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Denpasar.
2. Prof. dr. Ketut Tirtayasa, MS, AIF., sebagai ketua Program Studi Ilmu
Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Denpasar yang
memberikan pengarahan dalam proses pendidikan.
3. Dra. I Dewa Ayu Ketut Surinati, S.Kep., Ns., M.Kes., sebagai pembimbing
utama yang telah membantu sehingga laporan penelitian ini dapat diselesaikan
tepat pada waktunya.
4. Ns. Ni Putu Emy Darmayanti, S.Kep., M.Kep., sebagai pembimbing pendamping
yang telah membantu sehingga laporan penelitian ini dapat diselesaikan tepat
pada waktunya.
vi
5. Kepala Puskesmas Kuta I yang telah memberikan izin kepada penulis untuk
melakukan studi pendahuluan di Puskesmas Kuta I dan Banjar Pasek Kelurahan
Kedonganan.
6. Lurah Kedonganan yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan
penelitian di Banjar Pasek Kelurahan Kedonganan.
7. Kelihan Dinas Banjar Pasek yang telah memberikan izin kepada penulis untuk
melakukan penelitian di Banjar Pasek Kelurahan Kedonganan
8. Orang tua dan rekan-rekan seperjuangan di Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, atas dukungan dan semangat yang
diberikan dalam penyusunan laporan penelitian ini.
9. Seluruh pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan penelitian ini.
Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih jauh dari sempurna. Penulis
sangat membuka diri untuk menerima saran dan kritik membangun yang berguna
untuk penyempurnaan laporan penelitian ini. Akhir kata penulis berharap laporan
penelitian ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.
Denpasar, Mei 2016
Penulis
vii
ABSTRAK
Kanker leher rahim merupakan jenis kanker yang menyerang organ reproduksi
perempuan dan menjadi permasalahan kesehatan reproduksi pada perempuan di
Indonesia. Salah satu upaya penanggulangan kanker leher rahim yang dapat dilakukan
adalah dengan deteksi dini melalui papanicolau smear. Motivasi WUS di Indonesia
untuk melakukan papanicolau smear pada khususnya di Bali tergolong masih rendah.
Faktor yang dapat memperkuat motivasi WUS untuk melakukan papanicolau smear
salah satunya adalah dukungan suami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan antara dukungan suami terhadap motivasi WUS untuk melakukan papanicolau
smear. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelatif dengan pendekatan cross
sectional. Sampel terdiri dari 107 WUS yang dipilih dengan cara purposive sampling.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner untuk mengetahui data
demografi, dukungan suami dan motivasi WUS untuk melakukan. Hasil penelitian
menujukkan rata-rata skor dukungan suami sebesar 50,61 yang menunjukkan bahwa
sebagian besar responden memiliki dukungan suami yang negatif. Hasil rata-rata skor
motivasi WUS untuk melakukan papanicolau smear sebesar 116,88 yang menunjukkan
bahwa sebagian besar responden memiliki motivasi negatif untuk melakukan
papanicolau smear. Berdasarkan uji pearson product moment hubungan dukungan suami
dengan motivasi WUS untuk melakukan papanicolau smear diperoleh p value sebesar
0,000 artinya terdapat hubungan antara dukungan suami dengan motivasi WUS untuk
melakukan papanicolau smear. Berdasarkan hasil penelitian di atas disarankan kepada
petugas kesehatan dapat mempertimbangkan upaya sosialisasi dan kegiatan papanicolau
smear dengan melibatkan suami sehingga dapat meningkatkan dukungan suami dan
motivasi WUS untuk melakukan papanicolau smear .
Kata kunci: Motivasi WUS, papanicolau smear, dukungan suami,
Referensi (132: 1981-2015)
viii
ABSTRACT
Cervical cancer is a type of cancer that attacks the female reproductive organs and
become reproductive health problems in women in Indonesia. One of cervical cancer
prevention efforts that can be done is by early detection through papanicolau smear.
Motivation child bearing age woman to do papanicolau smear in Indonesia especially
in Bali is still low. Factors that may strengthen the motivation child bearing age
woman to do papanicolau smear one of which is the support of her husband. This
study aims to determine the relationship between husband support to motivation child
bearing age woman to do papanicolau smear. This research is descriptive correlative
with cross sectional approach. The sample consisted of 107 child bearing age woman
selected by purposive sampling. Data collection is done by using a questionnaire to
determine demographic data, husband support and motivation to do papanicolau
smear. The results showed an average score husband's support is 50.61 which
indicates that the majority of respondents have a negative husband support. Results
the average score of motivation child bearing age woman to do papanicolau smear is
116.88 which showed that most respondents have a negative motivation to do
papanicolau smear. Based on the test pearson product moment, correlation husband
support with motivation child bearing age woman to do papanicolau smear obtained p
value of 0.000 means there is a relationship between husband support the motivation
child bearing age woman to do papanicolau smear. Based on the results it is
suggested to consider the efforts of health workers can involving husband in
papanicolau smear socialization and activities to increase husband support and
motivation to do papanicolau smear.
Keywords: Motivation child bearing age woman, papanicolau smear, husband
support.
Reference (132: 1981-2015)
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ..................................................................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................................................... ii
PERNYATAAN LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ................................................................................................. v
ABSTRAK ................................................................................................................ vii
ABSTRACT ............................................................................................................. viii
DAFTAR ISI ............................................................................................................. viv
DAFTAR TABEL .................................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xiv
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xv
DAFTAR SINGKATAN .......................................................................................... xvi
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................. 6
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................................... 6
1.3.1 Tujuan Umum .................................................................................................... 6
1.3.2 Tujuan Khusus ................................................................................................... 6
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................................. 6
1.4.1 Manfaat Teoritis ................................................................................................. 6
1.4.2 Manfaat Praktis .................................................................................................. 7
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Dasar Papanicolau Smear ........................................................................ 8
2.1.1 Definisi Papanicolau Smear .............................................................................. 8
2.1.2 Manfaat Papanicolau Smear ............................................................................... 8
x
2.1.3 Sasaran dan Frekuensi Papanicolau Smear ........................................................ 9
2.1.4 Syarat dan Prosedur Papanicolau Smear .......................................................... 11
2.1.5 Hasil Pemeriksaan Papanicolau Smear ............................................................ 12
2.2 Konsep Dasar WUS ............................................................................................. 14
2.3 Konsep Dasar Motivasi WUS untuk Melakukan Papanicolau Smear ................ 14
2.3.1 Definisi Motivasi ............................................................................................... 14
2.3.2 Tujuan dan Manfaat Motivasi .......................................................................... 15
2.3.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi WUS untuk Melakukan
Papanicolau Smear ........................................................................................... 16
2.3.4 Alat Pengukuran Motivasi WUS untuk Melakukan Papanicolau Smear ......... 17
2.4 Konsep Dasar Dukungan Suami .......................................................................... 18
2.4.1 Definisi Dukungan Suami ................................................................................. 18
2.4.2 Jenis-Jenis Dukungan Suami ............................................................................ 19
2.4.3 Tujuan dan Manfaat Dukungan Suami ............................................................. 20
2.4.2 Alat Pengukuran Dukungan Suami ................................................................... 21
2.5 Hubungan Dukungan Suami dengan Motivasi WUS untuk Melakukan
Papanicolau Smear ............................................................................................. 22
BAB 3 KERANGKA KONSEP
3.1 Kerangka Konsep ................................................................................................ 24
3.1.1 Penjelasan Kerangka Konsep ............................................................................ 24
3.2 Variabel Penelitian ............................................................................................... 25
3.2.1 Variabel Terikat (Dependen)............................................................................. 25
3.2.2 Variabel Bebas (Independen) ............................................................................ 25
3.3 Definisi Operasional............................................................................................. 26
3.4 Hipotesis ............................................................................................................... 26
BAB 4 METODE PENELITIAN
4.1 Jenis Penelitian ..................................................................................................... 27
4.2 Kerangka Kerja .................................................................................................... 28
xi
4.3 Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................................. 28
4.3.1 Tempat Penelitian.............................................................................................. 28
4.3.2 Waktu Penelitian ............................................................................................... 29
4.4 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling Penelitian ........................................... 29
4.4.1 Populasi Penelitian ............................................................................................ 29
4.4.2 Sampel Penelitian .............................................................................................. 29
4.4.3 Teknik Sampling Penelitian .............................................................................. 30
4.5 Jenis dan Cara Pengumpulan Data ....................................................................... 30
4.5.1 Jenis Data yang Dikumpulkan .......................................................................... 30
4.5.2 Cara Pengumpulan Data .................................................................................... 31
4.6 Instrumen Pengumpulan Data .............................................................................. 32
4.6.1 Uji Validitas Instrumen Pengumpulan Data ..................................................... 33
4.6.2 Uji Reliabilitas Instrumen Pengumpulan Data .................................................. 33
4.7 Pengolahan dan Analisa Data............................................................................... 34
4.7.1 Teknik Pengolahan Data ................................................................................ 34
4.7.2 Analisis Data ..................................................................................................... 35
4.8 Etika Penelitian .................................................................................................... 36
4.8.1 Prinsip Meghargai Hak Asasi Manusia ............................................................. 36
4.8.2 Prinsip Keadilan ................................................................................................ 36
BAB 5 HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian .................................................................................................... 37
5.1.1 Kondisi dan Lokasi Penelitian .......................................................................... 38
5.1.2 Karakteristik Sampel Penelitian ........................................................................ 38
5.1.3 Hasil Pengamatan Terhadap Sampel Berdasarkan Variabel Penelitian ............ 39
5.1.4 Hasil Analisis Data Dukungan Suami dan Motivasi Papanicolau Smear ........ 40
5.2 Pembahasan Hasil Penelitian .............................................................................. 42
5.2.1 Dukungan Suami ............................................................................................... 42
5.2.2 Motivasi Papanicolau Smear ............................................................................ 44
5.2.3 Hubungan Dukungan Suami dan Motivasi Papanicolau Smear ....................... 46
xii
5.3 Keterbatasan Penelitian ........................................................................................ 49
BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN
6.1 Simpulan .............................................................................................................. 50
6.2 Saran ..................................................................................................................... 50
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Definisi Operasional Penelitian ................................................................ 26
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ........... 38
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan ........................... 38
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Penghasilan Setiap Bulan . 39
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia ................................... 39
Tabel 5.5 Motivasi WUS untuk Melakukan Papanicolau Smear pada Responden .. 40
Tabel 5.6 Dukungan Suami pada Responden ............................................................ 40
Tabel 5.7 Hasil Analisis Hubungan Dukungan Suami dengan Motivasi WUS untuk
Melakukan Papanicolau Smear................................................................. 41
xiv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian ................................................................. 24
Gambar 4.1 Rancangan Penelitian ............................................................................ 27
Gambar 4.2 Kerangka Kerja ..................................................................................... 28
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Jadwal Penelitian
Lampiran 2 : Penjelasan Penelitian
Lampiran 3 : Surat Persetujuan Menjadi Responden
Lampiran 4 : Kuesioner Data Demografi
Lampiran 5 : Kuesioner Motivasi Wanita Usia Subur (WUS) untuk Melakukan
Papanicolau Smear
Lampiran 6 : Kuesioner Dukungan Suami
Lampiran 7 : Rencana Anggaran Dana Penelitian
Lampiran 8 : Master Tabel
Lampiran 9 : Hasil Uji Statistik
Lampiran 10 : Dokumentasi Kegiatan
Lampiran 11 : Surat Keterangan UPT Lab Bahasa
Lampiran 12 : Surat Rekomendasi Penelitian dari Badan Penanaman Modal dan
Perizinan Provinsi Bali
Lampiran 13 : Surat Ijin Penelitian dari Badan Kesbangpol Linmas Kabupaten
Badung
Lampiran 14 : Surat Ijin Mengadakan Penelitian dari Kelurahan Kedonganan
Lampiran 15 : Surat Keterangan Kelayakan Etik (Ethichal Clearance) dari Litbang
FK Unud/RSUP Sanglah
Lampiran 16 : Lembar Konsultasi
xvi
DAFTAR SINGKATAN
HPV : Human Pappilloma Virus
IARC : International Agency for Research on Cancer
CDC : Central of Disease Control
IVA : Inspeksi Visual Asam asetat
WUS : Wanita Usia Subur
ACS : American Cancer Society
BPJS : Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
JKN : Jaminan Kesehatan Nasional
PMT : Protection Motivation Theory
MOS-SSS : The Medical Outcomes Study Social Support Survey
WHO : World Health Organization
ASC : Atypical Squamous Cells
ASC-US : Atypical Squamous Cells Undetermined Significance
ASC-H : Atypical Squamous Cells cannot exclude High grade squamous
intraepithelial lesion
LGSIL : Low Grade Squamous Intraepithelial Lesion
HGSIL : High Grade Squamous Intraepithelial Lesion
NOS : Not Otherwise Specified
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kanker leher rahim merupakan jenis kanker yang menyerang organ reproduksi
perempuan. Kanker leher rahim adalah tumor ganas yang ditemukan pada leher
rahim dan disebabkan oleh Human Pappilloma Virus (HPV) (Sukaca, 2009).
Kanker leher rahim dapat menyerang perempuan yang berusia antara 35 sampai
55 tahun (Bustan, 1997).
Kasus baru dan kematian perempuan yang disebabkan kanker leher rahim
ditemukan setiap tahunnya. Insiden kanker leher rahim di dunia berdasarkan
estimasi International Agency for Research on Cancer (IARC) pada tahun 2012
yaitu sekitar 17 per 100.000 perempuan (IARC, 2012). Estimasi Central of
Disease Control (CDC) tahun 2014, kasus baru kanker leher rahim yaitu sebanyak
12.360 kasus di dunia. CDC mengungkapkan sebanyak 4.020 perempuan di dunia
meninggal dunia akibat kanker leher rahim pada tahun yang sama (CDC, 2014).
Kanker leher rahim merupakan salah satu permasalahan kesehatan reproduksi
pada perempuan di Indonesia. Kanker leher rahim di Indonesia tercatat
menduduki peringkat kedua terbanyak setelah kanker payudara (Sukaca, 2009).
Setiap tahunnya sekitar 500.000 perempuan terdiagnosis kanker leher rahim dan
lebih dari 250.000 perempuan meninggal dunia akibat kanker leher rahim
(Yayasan Kanker Indonesia, 2010).
Jumlah kasus baru dan kematian yang disebabkan oleh kanker leher rahim di
Provinsi Bali mengalami peningkatan setiap tahunnya. Angka insiden kanker
leher rahim di Provinsi Bali pada tahun 2012 tercatat sekitar 150 per 100.000
penduduk perempuan dan meningkat sepanjang tahun 2013 menjadi 165 per
100.000 penduduk perempuan (Dinkes Provinsi Bali, 2013; Dinkes Provinsi Bali,
2014). Angka kematian akibat kanker leher rahim di Provinsi Bali juga
mengalami peningkatan pada tahun 2012, tercatat sebanyak 76 orang per 100.000
penduduk perempuan dan meningkat menjadi 82 orang per 100.000 penduduk
perempuan pada tahun 2013 (Dinkes Provinsi Bali, 2013; Dinkes Provinsi Bali,
2
2014). Suatu upaya penanggulangan penyakit sangat dibutuhkan untuk menekan
insiden dan angka kematian akibat kanker leher rahim.
Salah satu upaya penanggulangan kanker leher rahim yang dapat dilakukan adalah
dengan deteksi dini melalui papanicolau smear dan inspeksi visual asam asetat
(IVA). Papanicolau smear merupakan metode skrining sitologi leher rahim yang
berfungsi untuk mengidentifikasi lesi pra-kanker (Purwoastuti, 2008). IVA
merupakan pemeriksaan leher rahim dengan cara melihat langsung leher rahim
setelah dioleskan larutan asam asetat tiga sampai lima persen (Sukaca, 2009;
Wijaya, 2010).
Pemeriksaan papanicolau smear memiliki beberapa kelebihan dibandingkan
pemeriksaan IVA. Papanicolau smear merupakan pemeriksaan sel di sekitar leher
rahim yang dilakukan di laboratorium oleh ahli sitologi (Wiyono, Iskandar, &
Suprijono, 2008). Papanicolau smear memiliki spesivisitas sebesar 98% dalam
mendeteksi lesi pra-kanker (Depkes RI, 2008). Spesivisitas papanicolau smear
yang lebih tinggi dibandingkan IVA, dapat digunakan untuk mengurangi hasil
positif palsu pada pemeriksaan IVA sehingga hasil pemeriksaan lebih akurat
(American Cancer Society, 2006; Wiyono, Iskandar, & Suprijono, 2008).
Papanicolau smear diharapkan dapat menjadi salah satu pilihan dalam melakukan
deteksi dini kanker leher rahim.
Sasaran untuk melakukan papanicolau smear ditujukan kepada Wanita Usia
Subur (WUS) yang sudah melakukan hubungan seksual. WUS merupakan wanita
yang berumur antara 15 sampai 49 tahun ditandai dengan menstruasi untuk
pertama kali (menarche) dan diakhiri dengan menopause yang sudah melakukan
hubungan seksual (Depkes RI, 2009; Wiknjosastro, 2008). Sasaran papanicolau
smear ditujukan kepada WUS yang sudah melakukan hubungan seksual, karena
memiliki risiko untuk mengalami kanker leher rahim (Sukaca, 2009). Wanita pada
usia reproduktif menghasilkan hormon estrogen yang lebih tinggi daripada wanita
yang belum menstruasi atau yang sudah menopause (Sukaca, 2009). Paparan
estrogen pada WUS mengakibatkan semakin menebalnya dinding endometrium
dan merangsang perkembangan abnormal dari sel-sel endometrium sehingga
berisiko menyebabkan kanker (Sukaca, 2009). Partisipasi WUS untuk melakukan
3
papanicolau smear sangat diperlukan untuk upaya deteksi dini kanker leher
rahim.
Partisipasi WUS yang rendah menunjukkan motivasi WUS yang rendah untuk
melakukan upaya deteksi dini kanker leher rahim. Penelitian Ibekwel, Hoque, dan
Ntuli-Ngcobo (2011) mengatakan bahwa kesulitan deteksi dini disebabkan karena
kurangnya motivasi WUS untuk melakukan pemeriksaan papanicolau smear
pertama maupun lanjutan dari hasil pemeriksaan sebelumnya. Ketakutan terhadap
kanker dan paradigma bahwa kanker tidak dapat disembuhkan bahkan dapat
menyebabkan kematian menjadi alasan WUS untuk mengesampingkan
pemeriksaan papanicolau smear sebagai upaya deteksi dini (Gochman, 1997;
Sankaranarayanan, Thara, Esmy, & Basu, 2008).
Motivasi WUS untuk melakukan papanicolau smear pada yang masih rendah
telah dibuktikan berdasarkan beberapa hasil penelitian. Penelitian Ackerson
(2010) menunjukkan sebanyak 90% WUS Afrika Amerika mengetahui cara
deteksi dini kanker leher rahim, namun sekitar 55% tidak mau mengikuti program
papanicolau smear. Hal yang sama juga diperlihatkan pada penelitian yang
dilakukan di Cina menyatakan 85% dari WUS mengetahui adanya program
papanicolau smear gratis dari pemerintah, namun 77% menyatakan tidak pernah
mengikuti papanicolau smear selama tiga tahun terakhir dan tidak berencana
untuk melakukan papanicolau smear (Gu, et.al, 2012).
Motivasi yang rendah menyebabkan rendahnya cakupan papanicolau smear pada
WUS dalam upaya deteksi dini kanker leher rahim di Indonesia. Cakupan
program papanicolau smear di Indonesia pada tahun 2014 masih sangat rendah
yaitu sekitar 6% dari jumlah keseluruhan wanita WUS di Indonesia (BKKBN,
2014). Syarifah dalam suatu media online menunjukkan berdasarkan data Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kesehatan masih banyak masyarakat yang
tidak ingin melakukan papanicolau smear walaupun biaya sudah ditanggung oleh
BPJS Kesehatan (Syarifah, 2014). Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
yang melakukan pemeriksaan papanicolau smear hanya sebanyak 248.940 peserta
atau sekitar 0,18% (Syarifah, 2014).
4
Kesadaran dan motivasi WUS akan pentingnya deteksi dini kanker leher rahim di
Bali masih sangat rendah. Cakupan papanicolau smear di Bali sangat rendah pada
tahun 2014 hanya mencapai 4% dari jumlah WUS keseluruhan atau sekitar 7.000
peserta papanicolau smear (Jaya, 2014). Syarifah pada suatu media online
mengungkapkan pada tahun 2013, sebanyak 70% penemuan kasus baru kanker
leher rahim di RSUP Sanglah berada pada stadium lanjut dan sekitar 85%
mengatakan belum pernah dan tidak mau melakukan papanicolau smear
sebelumnya (Syarifah, 2014). Hal ini juga didukung oleh penelitian Widiani
(2014) yang dilakukan di wilayah kerja Puskesmas II Denpasar Barat menunjukan
dari 108 responden penelitian, sebagian besar responden yang memiliki nilai
motivasi kurang sebanyak 80,6% dan dari seluruh responden yang memiliki nilai
motivasi baik hanya sebanyak 19,40%. Teknik penilaian motivasi WUS untuk
melakukan papanicolau smear dilakukan dengan menggunakan instrument
Protection Motivation Theory (PMT) questionnaire (Hassani, et al, 2014).
Hasil studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Kuta I diperoleh data
cakupan papanicolau smear di wilayah kerja Puskesmas Kuta I selama tiga tahun
terakhir berturut-turut sebanyak 53 jiwa (0,39%) pada tahun 2012, 89 jiwa
(0,65%) pada tahun 2013 dan sebanyak 120 jiwa (0,88%) pada tahun 2014.
Cakupan papanicolau smear tersebut masih tergolong kurang dibandingkan
dengan target Kabupaten Badung yaitu sebesar 50%. Hal ini diperkuat dengan
pernyataan dari petugas Puskesmas Kuta I yang mengungkapkan, pemanfaatan
pelayanan papanicolau smear masih sangat rendah.
Cakupan papanicolau smear tertinggi di wilayah kerja Puskesmas Kuta I adalah
di Kelurahan Kuta sedangkan cakupan papanicolau smear terendah di Kelurahan
Kedonganan. Selama tiga tahun terakhir peserta papanicolau smear terendah di
Kelurahan Kedonganan berasal dari Banjar Pasek yang memiliki jumlah WUS
terbesar di Kelurahan Kedonganan yaitu 147 jiwa. Peserta papanicolau smear
berturut-turut yaitu sebanyak lima jiwa (3,4%) pada tahun 2012, dua jiwa (1,36%)
pada tahun 2013 dan dua jiwa (1,36%) pada tahun 2014.
Studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti melalui wawancara pada sepuluh
WUS di Banjar Pasek wilayah kerja Puskesmas Kuta I, didapatkan sembilan dari
5
sepuluh WUS mengatakan tidak melakukan papanicolau smear kerena ketakutan
dengan hasil pemeriksaan, malu untuk melepaskan pakian dalam dan malu
diperiksa oleh orang lain. Satu WUS sisanya menyatakan bahwa melakukan
pemeriksaan papanicolau smear karena keinginan diri sendiri untuk mengetahui
keadaan kesehatan dirinya. (Hassani, et al, 2014).
Faktor yang dapat memperkuat motivasi WUS untuk melakukan papanicolau
smear adalah dukungan suami. Oon, et.al (2010) mengungkapkan faktor yang
dapat mempengaruhi motivasi WUS untuk melakukan papanicolau smear terdiri
faktor internal dan eksternal yang memiliki peranan sama besar terhadap motivasi
WUS. Faktor-faktor yang berhubungan dengan motivasi untuk melakukan
papanicolau smear adalah pengetahuan, tingkat ekonomi, jarak tempat tinggal dan
dukungan suami. Faktor eksternal yang mendorong kesadaran WUS untuk
melakukan papanicolau smear adalah dukungan dari suami (Oon, et.al, 2011).
Penelitian Ebu, Mupepi, Siakwa dan Sampselle (2014) yang menemukan bahwa
wanita WUS yang menerima dukungan sosial dari suami mereka lebih mungkin
untuk termotivasi dan melakukan papanicolau smear. Dukungan suami yang
dapat diberikan kepada WUS adalah dukungan instrumental dalam bentuk
persetujuan, dukungan penilaian dalam bentuk pendampingan, dukungan
emosional dalam bentuk kepedulian dan keyakinan, serta dukungan informasi
(DeLamater & Ward, 2013).
Dukungan yang diberikan suami kepada WUS untuk meningkatkan motivasi
WUS untuk melakukan papanicolau smear telah dibuktikan pada beberapa
penelitian. Penelitian Nurhasanah (2008) di Banda Aceh yang menunjukkan
bahwa alasan wanita menolak melakukan papanicolau smear adalah karena tidak
diizinkan dan tidak mendapat dukungan dari suami. Penelitian Linadi (2013) juga
menunjukkan dukungan suami memiliki hubungan signifikan terhadap
keikutsertaan papanicolau smear pada WUS. Hal yang sama juga ditunjukkan
pada penelitian Widiani (2014) di wilayah kerja Puskesmas II Denpasar Barat
yang menyatakan bahwa izin dan dukungan yang diberikan suami meningkatkan
motivasi WUS untuk melakukan papanicolau smear. Instrumen penelitian yang
digunakan untuk menilai dukungan suami salah satunya adalah The Medical
Outcomes Study Social Support Survey (MOS-SSS) (Ritvo, et al, 1997).
6
Hasil wawancara kepada sepuluh WUS di Banjar Pasek wilayah kerja Puskesmas
Kuta I, tujuh dari sepuluh WUS menyatakan suami tidak memberikan dorongan
dan informasi untuk melakukan papanicolau smear. Lima dari sepuluh WUS
menyatakan tidak mendapatkan persetujuan dari suami untuk melakukan
papanicolau smear.
Masalah yang telah diuraikan pada latar belakang dan ditemukan dari hasil studi
pendahuluan di Puskesmas Kuta I dan Banjar Pasek wilayah kerja Puskesmas
Kuta I bahwa masih kurangnya dukungan suami dan cakupan papanicolau smear
pada WUS, sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul
“Hubungan dukungan suami dengan motivasi wanita usia subur untuk melakukan
papanicolau smear di Banjar Pasek Wilayah Kerja Puskesmas Kuta I”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka masalah penelitian
sebagai berikut: “Apakah terdapat hubungan antara dukungan suami dengan
motivasi wanita usia subur untuk melakukan papanicolau smear di Banjar Pasek
wilayah kerja Puskesmas Kuta I?”
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui hubungan antara
dukungan suami terhadap motivasi WUS untuk melakukan papanicolau smear
pada di Banjar Pasek wilayah kerja Puskesmas Kuta I.
1.3.2 Tujuan Khusus
Secara khusus penelitian ini bertujuan:
a. Mengidentifikasi dukungan suami pada WUS dalam melakukan papanicolau
smear di Banjar Pasek Wilayah Kerja Puskesmas Kuta I.
b. Mengidentifikasi motivasi WUS untuk melakukan papanicolau smear di
Banjar Pasek Wilayah Kerja Puskesmas Kuta I.
7
c. Menganalisis hubungan antara dukungan suami dengan motivasi WUS untuk
melakukan papanicolau smear di Banjar Pasek Wilayah Kerja Puskesmas Kuta
I.
1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat Praktis
Penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh petugas kesehatan untuk mengetahui
hubungan dukungan suami dengan motivasi WUS untuk melakukan papanicolau
smear di Puskesmas Kuta I sehingga dapat merencanakan strategi pelayanan
kesehatan berupa advokasi, sosialisasi maupun edukasi yang dapat meningkatkan
cakupan papanicolau smear di Banjar Pasek wilayah kerja Puskesmas Kuta I.
1.4.2 Manfaat Teoritis
a. Penelitian ini dapat digunakan untuk memberikan masukan bagi perkembangan
ilmu pengetahuan tentang dukungan suami sebagai salah satu faktor yang
mempengaruhi motivasi WUS untuk melakukan papanicolau smear.
b. Penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar bagi peneliti selanjutnya untuk
melakukan penelitian yang serupa dan mengetahui lebih dalam tentang
hubungan dukungan suami dengan motivasi WUS untuk melakukan
papanicolau smear.