hubungan antara tingkat religiusitas dengan toleransi …...gagasan orang lain yang saya ambil...

33
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN TOLERANSI AGAMA DI SALATIGA OLEH ARDI UTAMA 802012064 TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Guna Memenuhi Sebagian Dari Persyaratan Untuk Mencapai Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2015

Upload: others

Post on 17-Dec-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hubungan antara Tingkat Religiusitas dengan Toleransi …...gagasan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau gambar serta simbol

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN

TOLERANSI AGAMA DI SALATIGA

OLEH

ARDI UTAMA

802012064

TUGAS AKHIR

Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Guna Memenuhi Sebagian Dari Persyaratan

Untuk Mencapai Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2015

Page 2: Hubungan antara Tingkat Religiusitas dengan Toleransi …...gagasan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau gambar serta simbol
Page 3: Hubungan antara Tingkat Religiusitas dengan Toleransi …...gagasan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau gambar serta simbol
Page 4: Hubungan antara Tingkat Religiusitas dengan Toleransi …...gagasan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau gambar serta simbol

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK

KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai citivas akademika Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), saya yang

bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Ardi Utama

Nim : 802012064

Program Studi : Psikologi

Fakultas : Psikologi, Universitas Kristen Satya Wacana

Jenis Karya : Tugas Akhir

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada UKSW

hal bebas royalti non-eksklusif (non-exclusive royality freeright) atas karya ilmiah saya

berjudul:

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS TERHADAP TOLERANSI

AGAMA DI SALATIGA

Dengan hak bebas royalty non-eksklusif ini, UKSW berhak menyimpan, mengalih

media atau mengalih formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data, merawat dan

mempublikasikan tugas akhir, selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis

atau pencipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Salatiga

Pada Tanggal : 24 November 2015

Yang menyatakan,

Ardi Utama

Mengetahui,

Pembimbing

Ratriana Y.E. Kusumiati, M.Si., Psi.

Page 5: Hubungan antara Tingkat Religiusitas dengan Toleransi …...gagasan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau gambar serta simbol

PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Ardi Utama

Nim : 802012064

Program Studi : Psikologi

Fakultas : Psikologi, Universitas Kristen Satya Wacana

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir, judul:

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS TERHADAP TOLERANSI

AGAMA DI SALATIGA

Yang dibimbing oleh:

Ratriana Y.E. Kusumiati, M.Si., Psi.

Adalah benar-benar hasil karya saya.

Di dalam laporan tugas akhir ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan atau

gagasan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk

rangkaian kalimat atau gambar serta simbol yang saya akui seolah-olah sebagai karya

saya sendiri tanpa memberikan pengakuan pada penulis atau sumber aslinya.

Salatiga, 24 November 2015

Yang memberi peryataan,

Ardi Utama

Page 6: Hubungan antara Tingkat Religiusitas dengan Toleransi …...gagasan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau gambar serta simbol

LEMBAR PENGESAHAN

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS TERHADAP TOLERANSI

AGAMA DI SALATIGA

Oleh

Ardi Utama

802012064

TUGAS AKHIR

Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Guna Memenuhi Sebagian Dari Persyaratan Untuk

Mencapai Gelar Sarjana Psikologi

Disetujui pada tanggal 24 November 2015eptemb2015

Oleh:

Pembimbing,

Ratriana Y.E. Kusumiati, M.Si., Psi.

Diketahui Oleh, Disahkan Oleh,

Kaprogdi Dekan

Dr. Chr. Hari Soetjiningsih, MS. Prof. Dr. SutartoWijono, MA.

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2015

Page 7: Hubungan antara Tingkat Religiusitas dengan Toleransi …...gagasan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau gambar serta simbol

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS TERHADAP

TOLERANSI AGAMA DI SALATIGA

Ardi Utama

Ratriana Y.E. Kusumiati

Program Studi Psikologi

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2015

Page 8: Hubungan antara Tingkat Religiusitas dengan Toleransi …...gagasan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau gambar serta simbol

i

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengkaji secara empirik hubungan

positif dan signifikan antara tingkat religusitas dengan toleransi agama. Penelitian ini

menggunakan metode kuantitatif dengan teknik pengambilan data random sampling.

Penelitian ini melibatkan 100 parisipan yang berusia 21 - 40 tahun. Hasil penelitian ini

menghasilkan jika tidak ada hubungan antara tingkat religiusitas dan toleransi agama di

Salatiga. Terlihat pula tingkat religiusitas masyarakat Salatiga, pada kategori sedang

dengan mean 57,93 dan tingkat toleransi agama pada ketegori tinggi dengan mean

132,79.

Kata kunci : religiusitas, toleransi agama

Page 9: Hubungan antara Tingkat Religiusitas dengan Toleransi …...gagasan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau gambar serta simbol

ii

Abstract

The purpose of this study is was to determine and assess empirically the positive

relation and significant between the level of religiosity and religious tolerance. This

study uses quantitative method with random sampling techniques to collect data. The

participants were 100 people aged 21 – 40 years. The result of these study indicate that

there is no relationship between the level of religiosity and religious tolerance in. It

determined level of religiosity salatiga people at medium level with mean 57,93 and

religious tolereance at high level with 132,79

Keyword : religiosity, religious tolerance

Page 10: Hubungan antara Tingkat Religiusitas dengan Toleransi …...gagasan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau gambar serta simbol

1

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki ideologi atau konstitusi

dengan nilai-nilai toleransi yang cukup tinggi salah satunya pada aspek agama. Hal ini

tercermin dalam Undang-Undang 1945 yang menyatakan “Negara menjamin

kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk

beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu”. Atas dasar undang-undang ini,

semua warga negara, dengan beragam identitas agama, kultural, suku, jenis kelamin,

dan sebagainya, wajib dilindungi oleh negara. Ini juga berarti negara tidak boleh

mendiskriminasi warganya dengan alasan apapun. Pemerintah dan semua warga negara

berkewajiban menegakkan konstitusi tersebut (Muhammad, 2009). Selain itu, nilai-nilai

pancasila yang menjadi dasar negara pada sila pertama “Ke-Tuhanan Yang Maha Esa”

dan sila ke dua “Kemanusiaan yang adil dan beradab” mendorong masyarakat Indonesia

untuk memiliki nilai religiusitas dan toleransi yang tinggi.

Berdasarkan itu pula masyarakat dituntut untuk dapat memiliki sikap toleransi

yang tinggi. Toleransi sendiri merupakan kesediaan mengenali dan menghargai

keyakinan, praktik-praktik, perilaku, dan sebagainya dari orang lain, tanpa harus setuju

dengan pendapat mereka (Obinyan, 2004). Osborn (1993) menyatakan bahwa kunci dari

toleransi adalah menerima orang apa adanya. Senada dengan pendapat tersebut, dalam

Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata toleran berarti bersifat menenggang (menghargai,

membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan,

kebiasaan,kelakuan, dan sebagainya) yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian

sendiri (Pusat Bahasa Departemen PendidikanNasional, 2005). Dalam Cambridge

international dictionary of English, kata toleransi diartikan sebagai kemauan seseorang

Page 11: Hubungan antara Tingkat Religiusitas dengan Toleransi …...gagasan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau gambar serta simbol

2

untuk menerima tingkah laku dan kepercayaan yang berbeda dari yang dimiliki,

meskipun ia mungkin tidak menyetujui atau mengizinkannya (Procter, 2001).

Toleransi beragama pun tidak akan lepas dari sikap sikap religiusitas, dimana

religiusitas merupakan aspek yang telah dihayati oleh individu di dalam hati, getaran

hati nurani pribadi dan sikap personal (Mangunwija, 1986). Dister (dalam Ghufron, &

Risnawati, 2010) mendefinisikan religiusitas sebagai keberagamaan karena adanya

internalisasi agama ke dalam diri seseorang. Glock dan Stark (dalam Ghufron, &

Risnawati, 2010) merumuskan religiusitas sebagai komitmen religius (yang

berhubungan dengan agama atau keyakinan iman), yang dapat dilihat melalui aktivitas

atau perilaku individu yang bersangkutan dengan agama atau keyakinan iman yang

dianut. Dengan kata lain, religiusitas bukan hanya berkaitan dengan agama yang di

yakini, melainkan berkaitan pula dengan keyakinan iman yang dapat mempengaruhi

sikap seseorang.

Sikap toleransi agama sendiri diartikan berdasar Ensiklopedi nasional

Indonesia, toleransi beragama adalah sikap bersedia menerima keanekaragaman dan

kebebasan beragama yang dianut dan kepercayaan yang diyakini oleh pihak atau

golongan lain. Hal ini dapat terjadi karena keberadaan dan eksistensi suatu golongan,

agama atau kepercayaan, diakui atau dihormati oleh pihak lain. Pengakuan tersebut

tidak terbatas pada persamaan derajat, baik dalam sistem kenegaraan, tatanan

kemasyarakatan maupun di hadapan Tuhan Yang Maha Esa, tetapi juga perbedaan-

perbedaan dalam cara penghayatan dan peribadatannya yang sesuai dengan alasan

kemanusiaan yang adil dan beradab (Tim Penyusun Ensiklopedi Nasional Indonesia,

1996). Reese (1999) menyatakan bahwa praktek toleransi agama tumbuh setelah melalui

fase-fase penyesuaian dan pertemuan antar agama.

Page 12: Hubungan antara Tingkat Religiusitas dengan Toleransi …...gagasan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau gambar serta simbol

3

Disisi lain, sikap-sikap yang menjadi dasar Indonesia tentang nilai-nilai

religiusitas dan toleransi belumlah terlihat, hal ini dapat di lihat dari masih banyaknya

laporan kepada Komnasham, dalam catatan Jimly Asshiddiqie pada “Toleransi

Terhadap Umat Kristiani Ditinjau Dari Fundamentalisme Agama dan Kontrol Diri”

selama tahun 2011-2013, pengaduan tentang peristiwa pelanggaran kebebasan beragama

dan berkeyakinan begitu tinggi. Pada 2010 Komnas HAM menerima 84 buah

pengaduan, pada 2011 pengaduan yang masuk sebanyak 83 kasus, Pada tahun 2012

tercatat 68 pengaduan dan Pada tahun 2013 Komnas menerima 39 berkas pengaduan.

Selain itu, Asshiddiqie mengatakan dalam hubungan antar agama, juga banyak muncul

kasus-kasus yang terjadi di masa reformasi 15 tahun ini, seperti pelanggaran terhadap

para penganut Ahmadiyah, penganut Syi’ah, pelarangan terhadap pembangunan gereja,

dan lain-lain.

Hal itu sangat bertolak belakang dengan nilai-nilai religiusitas dan toleransi

beragama. Fenomena tersebut juga diperkuat dengan hasil penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Fatiah (2012), yang berpendapat bahwa tidak ada hubungan yang

signifikan antara tingkat religiusitas terhadap toleransi beragama, hal ini terbalik dengan

penelitian Russell Powell dan Steve Clarke yang berpendapat faktor religiusitas

berpengaruh terhadap sikap toleransansi. Dari perbedaan hasil penelitiaian dan masih

sedikitnya penelitian hubungan antara religiusitas dengan toleransi beragama

mendorong penulis untuk meneliti hubungan antara kedua variabel ini.

Penulis melakukan penelitian ini di Salatiga berdasarkan kesimpulan dari hasil

dari wawancara dengan dengan 5 masyarakat Salatiga yang terdiri dari tokoh agama,

tokoh masyarakat dan mahasiswa berkaitan dengan toleransi beragama. Sikap-sikap

toleransi masyarakat Salatiga cukup terlihat, hal ini terlihat pula dengan adanya tempat-

Page 13: Hubungan antara Tingkat Religiusitas dengan Toleransi …...gagasan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau gambar serta simbol

4

tempat ibadah seperti greja dan masjid yang saling berhadap-hadapan dan masyarakat

yang beribadah tidak pernah mengalami konfik. Tetapi masih ada pula permasalahan

seperti sulitnya mendapat ijin untuk membangun tempat ibadah dan isu-isu penolakan

kepada instasi-instasi berdasar agama juga terjadi di Salatiga. Hal-hal itu pula

mendorong penulis untuk meneliti pada masyarakat Salatiga.

Berdasarkan apa yang telah diuraikan dalam latar belakang penelitian, maka

perumusan masalah adalah apakah ada hubungan antara tingkat religiusitas dengan

toleransi agama ?

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengkaji secara

empirik hubungan positif dan signifikan antara tingkat religiusitas dengan toleransi

agama.

Manfaat penelitian ini adalah untuk memberikan pengetahuan akan manfaat

reigiusitas terhadap toleransi dan diharapkan dapat meningkatkan sikap religiusitas dan

toleransi di masyarakat.

TINJAUAN PUSTAKA

TOLERANSI AGAMA

Kata toleransi diambil dari bahasa Latin tolerare yang berarti menahan atau

memikul. Toleran di sini diartikan dengan saling memikul walaupun pekerjaan itu tidak

disukai; atau memberi tempat kepada orang lain, walaupun kedua belah pihak tidak

sependapat (Siagian, 1993).

Menurut Bukhori(2012) berpendapat toleransi agama dapat diartikan sebagai

kesediaan seseorang untuk menghormati dan membolehkan pemeluk agama untuk

Page 14: Hubungan antara Tingkat Religiusitas dengan Toleransi …...gagasan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau gambar serta simbol

5

melaksanakan ibadah menurut ajaran dan ketentuan agama masing-masing yang

diyakini.

Aspek-aspek Toleransi Agama

Hasyim mengemukakan beberapa aspek-aspek toleransi (Hasyim, 1979)

yaitu:

a. Mengakui hak setiap orang, yakni mengakui hak asasi manusia

pada umumnya yang telah disepakati bersama

b. Menghormati keyakinan orang lain, yakni memberikan

penghargaan dan kesantunan dalam memahami keyakinan yang

berbeda

c. Setuju dalam perbedaan, yakni menerima perbedaan baik dalam

keyakinan maupun pendapat dalamkemasyarakatan

d. Saling pengertian, yakni saling menerima dan memahami apa

yang ada pada masing – masing keyakinan

e. Kesadaran dan Kejujuran yakni upaya diri dalam melihat realitas

sosial yang ada bahwa mengakui dengan jujur bahwa ada

perbedaan yang nyata pada keyakinan dan kemasyarakatan.

Page 15: Hubungan antara Tingkat Religiusitas dengan Toleransi …...gagasan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau gambar serta simbol

6

Faktor-faktor yang mempengaruhi toleransi beragama

Allport (1954) banyak menjelaskan faktor yang mempengaruhi toleransi

pada diri seseorang merupakan hasil dari interaksi faktor yang mempunyai arah

yang sama,yang secara garis besar dapat digolongkan ke dalam tiga faktor utama

yaitu:

1. Awal kehidupan

Orang-orang toleran yang dilahirkan dan dibesarkan dengan atmosfir

yang positif. Mereka merasa diterima, dicintai oleh keluarganya terlepas apa pun

yang mereka lakukan. Mereka dibesarkan dalam suasana yang penuh dengan

perlindungan bukan dengan suasana yang penuh ancaman. Mereka mempunyai

sikap yang lugas dalam beragama terhadap orang tuanya. Mereka mampu

menanganinya secara memuaskan tanpa harus tertekan atau pun mereka menjadi

pencari kesalahan orang lain. Keluwesan mental terbaik pada orang toleran adalah

tampil pada penolakkannya terhadap logika dua sisi (abu-abu). Di sekolah, orang-

orang toleran tidaklah terpaku harus membuat sesuatu secara persis, sesuai urutan,

interaksi atau penjelasan sebelum mereka melakukan tugas atau pekerjaan

tertentu. Mereka mampu toleran terhadap hal-hal yang kabur, mereka tidak

menuntut kejelasan dan kestrukturan sesuatu. Mereka mempunyai toleransi yang

cukup tinggi terhadap frustasi. Mereka tidak mudah panik dalam keadaan

terancam, dan tidak menampakkan konflik. Bila ada kekeliruan, mereka tidak

secara langsung menyalahkan orang lain, sebaliknya dirinya sendiri meski pun ia

tidak akan terjatuh.

Page 16: Hubungan antara Tingkat Religiusitas dengan Toleransi …...gagasan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau gambar serta simbol

7

2. Pendidikan

Toleransi adalah tanda intelegen, sementara over kategorisasi proyeksi,

salah penempatan adalah tanda kebodohan. Meskipun demikian masih

dipertanyakan apakah pendidikan tinggi secara otomatis membuat orang menjadi

toleran. Pendidikan yang tinggi mengurangi perasaan tidak aman (insecurity) dan

kecemasan pada seseorang. Pendidikan membuat seseorang melihat keadaanya

masyarakatnya sebagai suatu keseluruhan dan memandang bahwa kemakmuran

suatu kelompok berkaitan dengan seluruh kelompok yang ada. Allport

menjelaskan, berdasarkan penelitian bahwa pengetahuan tidaklah membuahkan

toleransi. Demikian pula pendidikan tidak mempunyai hubungan erat dengan

sikap seseorang. Pendapat yang menyatakan bahwa pendidikan akan

mengingkatkan rasa aman lebih mempertinggi kebiasaan orang untuk

bersikapkritis. Akan tetapi ini pun lebih berupa hasil dari latihan khusus dalam

masalah antar budaya yang diperoleh pada tahun-tahun sebelum sekolah, kecil

sekali yang disebabkan oleh latihan-latihan di kampus.

Meskipun pendidikan, khususnya pendidikanan berbudaya, menghasilkan

toleransi. Hal ini tidak berlangsung begitu saja. Korelasi keduanya memang cukup

menarik, meski pun tidak bermakna. Allport sendiri mempunyai sikap yang tidak

setuju terhadap pernyataan,“The whole problema prejudice is a matter of

education” (Allport,1954).

Page 17: Hubungan antara Tingkat Religiusitas dengan Toleransi …...gagasan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau gambar serta simbol

8

3. Kemampuan empati

Kemampuan empati atau the ability to size up people atau disebut sebagai

intelegensi sosial atau kepekaan sosial. Orang yang toleran lebih akurat dalam

menentukan kepribadian orang lain, mereka mempunyai kemampuan

menempatkan diri pada keadaan orang lain. Mereka peka terhadap prasangka

pemikiran orang lain.

Religiusitas

Glock dan Stark (1968) merumuskan religiusitas sebagai komitmen religius (yang

berhubungan dengan agama atau keyakinan iman), yang dapat dilihat melalui aktivitas

atau perilaku individu yang bersangkutan dengan agama atau keyakinan iman yang

dianut.

Dimensi religiusitas

Dimensi religiusitas menurut Glock dan Stark (1968) terdiri dari:

a. TheBelief Dimension atau Ideologi

Dimensi ini berisi pengharapan – pengharapan dimana orang religius

berpegang teguh pada pandangan teologis tertentu dan mengakui kebenaran

doktrin tersebut. Misalnya keyakinan akan adanya malaikat, surga, dan

neraka.

b. Religious Practice atau Praktik Agama

Dimensi ini mencakup perilaku pemujaan, pelaksanaan ritus formal

keagamaan, ketaatan, dan hal–hal yang dilakukan orang untuk menunjukan

komitmen terhadap agama yang dianutnya.

Page 18: Hubungan antara Tingkat Religiusitas dengan Toleransi …...gagasan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau gambar serta simbol

9

Praktik–praktik keagamaan ini terdiri atas dua kelas penting, yaitu:

1. Ritual, mengacu kepada seperangkat ritus, tindakan keagamaan formal dan

praktik-praktuk suci yang semua mengharapkan para pemeluk

melaksanakannya.

2. Ketaatan, apabila aspek ritual dari komitmen sangat formal dan khas, publik,

semua agama yang dikenal juga mempunyai seperangkat tindakan

persembahan dan kontemplasi yang relatif spontan, informal dan khas

pribadi.

c. The Experience Dimension atau Dimensi Pengalaman

Dimensi ini berkaitan dengan pengalaman keagamaan, perasaan, persepsi,

dan sensasi yang dialami seseorang atau didefinisikan oleh suatu kelompok

keagamaan (masyarakat) yang melihat komunikasi, walaupun kecil, dalam

suatu esensi ketuhanan yaitu dengan Tuhan, kenyataan terakhir, dengan

otoritas transendental.

d. Religious Knowledge atau Dimensi Pengetahuan

Dimensi ini mengacu pada harapan bagi orang–orang yang beragama

paling tidak memiliki sejumlah minimal pengetahuan mengenai dasar–dasar

keyakinan, ritus-ritus, kitab suci dan tradisi-tradisi.

e. Religious Consequences Dimension atau Dimensi Konsekuensi

Dimensi ini mengacu pada identifikasi akibat-akibat keyakinan

keagamaan, praktik, pengalaman dan pengetahuan seseorang dari hari ke

hari. Dengan kata lain, sejauh mana implikasi ajaran agama memengaruhi

perilakunya.

Page 19: Hubungan antara Tingkat Religiusitas dengan Toleransi …...gagasan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau gambar serta simbol

10

Fungsi religiusitas

Menurut Allport dan Ross, (dalam Tongeren, Raad, McIntosh, & Pae, 2013)

fungsi religiusitas yaitu:

a. Salah satu sebagai penata dunia dengan ilmu epistimologis dan ontological

yang di dalamnya mengandung banyak makna.

b. Menawarkan keabadian simbolis atau literal bagi para pengikutnya, untuk

mengurangi ancaman kematian.

c. Membatasi batas – batas moral sehingga individu memiliki hidup yang benar

oleh karena itu individu dapat dikatakan memenuhi standar dalam

pandangan dunia dan budaya.

HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN TOLERANSI

Religiusitas merupakan aspek yang telah dihayati oleh individu di dalam hati,

getaran hati nurani pribadi dan sikap personal (Mangunwija, 1986). Hal serupa juga

diungkapkan oleh Glock & Stark (Dister, 1988), mengenai religiusitas yaitu sikap

keberagamaan yang berarti adanya unsur internalisasi agama ke dalam diri seseorang.

Glock dan Stark (dalam Ghufron, & Risnawati, 2010), merumuskan religiusitas sebagai

komitmen religius (yang berhubungan dengan agama atau keyakinan iman), yang dapat

dilihat melalui aktivitas atau perilaku individu yang bersangkutan dengan agama atau

keyakinan iman yang dianut. Jika dilihat berdasarkan pengertian tersebut sikap

religiusitas dapat mempengaruhi sikap seseorang, dapat di lihat pula Allport (dalam

Page 20: Hubungan antara Tingkat Religiusitas dengan Toleransi …...gagasan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau gambar serta simbol

11

Bakhori 2012) mengungkapkan bahwa religiusitas agama merupakan salah satu dasar

yang bisa menimbulkan toleransi, namun agama juga bisa menyebabkan intoleransi.

Toleransi sendiri merupakan kesediaan mengenali dan menghargai keyakinan,

praktik-praktik, perilaku, dan sebagainya dari orang lain, tanpa harus setuju dengan

pendapat mereka (Obinyan, 2004). Osborn (1993), menyatakan bahwa kunci dari

toleransi adalah menerima orang apa adanya. Menurut Ensiklopedi nasional Indonesia,

toleransi beragama adalah sikap bersedia menerima keanekaragaman dan kebebasan

beragama yang dianut dan kepercayaan yang diyakini oleh pihak atau golongan lain.

Dapat dilihat pula sikap toleransi seseorang akan di penagruhi oleh sikap atau

pandangan tentang suatu agama atau sikap religiusitas seseorang

Hipotesis

Ada hubungan positif signifikan antara religiusitas terhadap tolerasi agama.

Artinya semakin tinggi tingkat religiusitas seseorang maka semakin baik toleransi

agama yang dimiliki.

Metodologi penelitian

Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif.Menurut

Azwar (2008), pada pendekatan penelitian kuantitatif, data penelitian hanya akan dapat

diinterpretasikan dengan lebih objektif apabila diperoleh lewat suatu proses pengukuran

di samping valid dan reliabel, juga objektif.

Variabel-variabel yang akan dilibatkan dalam penelitiani adalah:

Page 21: Hubungan antara Tingkat Religiusitas dengan Toleransi …...gagasan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau gambar serta simbol

12

a. Variabel terikat (Y) : toleransi agama

b. Variabel bebas (X) : religiusitas

Subjek Penelitian

Partisipan penelitian ini berjumlah 100 orang .partisipan yang diambil

berdasarkan karakteristik - karateristik yang telah ditentukan. Azwar (2012) menyatakan

bahwa sampel yang diambil dalam sebuah penelitian minimal berjumlah 60 orang. Oleh

karena itu sampel sejumlah 100 orang untuk mengantisipasi apa bila ada sampel yang

gugur

Karakteristik sampel dalam penelitian ini adalah masyarakat Salatiga yang

berusia 21 - 40 tahun . Penelitian mengambil sempel berusia 21 - 40 tahun di karenakan

pada usia tersebut seseorang sudah diaharapkan mampu untuk mengambil keputusan.

Prosedur Sampling

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

Sampling Insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa

saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai

sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok dengan sumber data

(Sugiyono, 2012:96).

Instrumen

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan instrumen berbentuk skala, yaitu

skala toleransi agama dan skala religiusitas. Skala yang digunakan untuk mengukur

toleransi agama ini menggunakan skala yang disusun oleh penulis sendiri perdasarkan

Hasyim (1979) dan penilaian skala ini makin tinggi skor total yang diperoleh individu

Page 22: Hubungan antara Tingkat Religiusitas dengan Toleransi …...gagasan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau gambar serta simbol

13

menunjukan toleransi agama makin tinggi, sedangkan makin rendah skor total yang

diperoleh menunjukan toleransi lemah atau rendah. Skala toleransi agama berjumlah 40

aitem yang terdiri dari 23 item favorabel dan 17 item unfavorable. Pada skala ini

tersebut dikatakan valid apabila koefisien korelasinya 0,25. Hasil uji seleksi item dan

reliabilitas pada putaran pertama didapatkan koefisien reliabilitas sebesar 0,927 yang

berarti alat ukur tersebut tergolong reliabel. Item yang gugur berjumlah 2 item, yaitu

nomor 9 dan 18 .

Skala yang digunakan untuk mengukur religiusitas menggunakan skala yang

disusun oleh Wulandari (2015) dan telah dimodifikasi serta diadaptasikan sendiri oleh

penulis berdasarkan teori Glock dan Stark (1968). Penilaian skala ini makin tinggi skor

total yang diperoleh individu menunjukan religiusitasnya makin tinggi, sedangkan

makin rendah skor total yang diperoleh individu menunjukan religiusitasnya lemah atau

rendah. Skala religiusitas berjumlah 22 aitem yang terdiri dari 14 item favorable dan 8

item unfavorabel. Pada skala ini tersebut dikatakan valid apabila koefisien korelasinya

0,25. Skala ini memiliki hasil uji seleksi item dan reliabilitas pada putaran pertama

didapatkan koefisien reliabilitas sebesar 0,822 yang berarti alat ukur tersebut tergolong

reliabel. Item yang gugur berjumlah 5 item, yaitu nomor 5, 7, 10, 16 dan 18. Penentuan-

penentuan item valid menggunakan ketentuan dari Azwar (2012) yang menyatakan

bahwa item pada skala pengukuran dapat dikatakan valid apabila ≥ 0,25.

Selanjutnya pada tahap pembuatan skala toleransi agama dan religiusitas pada

penulisan. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert yang

berjenjang satu sampai lima. Pada masing-masing aitem terdapat empat alternatif

jawaban, yang sangat sesuai (SS), sesuai (S), tidak sesuai (TS), sangat tidak sesuai

Page 23: Hubungan antara Tingkat Religiusitas dengan Toleransi …...gagasan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau gambar serta simbol

14

(STS). Item favorable, jawaban SS mendapatkan nilai 4 S nilainya 3, TS nilainya 2,

STS nilainya 1 dan item unfavorable , jawaban SS mendapatkan nilai 1 S nilainya 2,

TS nilainya 3, STS nilainya 4.

Teknik Analisis Data

Metode analisis menggunakan uji korelasi untuk melihat hubungan positif yang

signifikan antara tingkat religiusitas dengan toleransi agama yang perhitungan analisis

dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan SPSS (Statistical Product & Service

Solution) seri 16.0 for windows.

HASIL PENELITIAN

Deskripsi Data Penelitian

Religiusitas dan Toleransi Agama

Variabel N Data Hipotetik Data Empirik

Mean Skor SD Mean Skor SD

Min Max Min Max

Religiusitas

100 55 22 88 11 74 62 86 4

Toleransi

Agama 100 100 40 160 20 131 102 160 9,67

Kategorisasi Skor Religiusitas

No. Skor Kategori Mean Frekuensi Persentase

1. 88 > X ≥ 66 Tinggi 90 90 %

2. 44 ≤ X < 66 Sedang 57,93 10 10 %

3. 22 ≤ X < 44 Rendah 0 0 %

Total 100 100,0%

Page 24: Hubungan antara Tingkat Religiusitas dengan Toleransi …...gagasan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau gambar serta simbol

15

Berdasarkan tabel kategorisasi skor religiusitas dapat di lihat jika tingkat

religiusitas masyarakat Salatiga pada kategori sedang dengan mean 57,93. Dengan 90 %

pada kategori tinggi dan 10 % pada kategori sedang.

Kategorisasi Skor Toleransi Agama

No. Skor Kategori Mean Frekuensi Persentase

1. 160 > X ≥ 120 Tinggi 132,79 91 91 %

2. 80 ≤ X < 120 Sedang 9 9 %

3. 40 ≤ X < 80 Rendah 0 0 %

Total 100 100,0%

Berdasarkan tabel kategorisasi skor toleransi agama dapat di lihat jika tingkat

toleransi agama masyarakat Salatiga pada kategori tinggi dengan mean 132,79. Dengan

91 % pada kategori tinggi dan 9 % pada kategori sedang.

Uji Normalitas

Hasil Uji Normalitas Religiusitas dengan Toleransi Agama

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Religusitas Toleransi

N 100 100

Normal Parametersa Mean 57.93 132.79

Std. Deviation 5.211 13.521

Most Extreme

Differences

Absolute .121 .093

Positive .082 .079

Negative -.121 -.093

Kolmogorov-Smirnov Z 1.213 .931

Asymp. Sig. (2-tailed) .105 .352

a. Test distribution is Normal.

Page 25: Hubungan antara Tingkat Religiusitas dengan Toleransi …...gagasan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau gambar serta simbol

16

Berdasarkan uji hasil pengujian normalitas, kedua variabel memiliki signifikansi

p>0,05. Variabel religiusitas memiliki nilai K-S-Z sebesar 1,213 dengan probabilitas (p)

atau signifikansi sebesar 0,105 (p > 0.05). Oleh karena nilai signifikansi p>0,05, maka

distribusi data religiusitas berdistribusi normal. Hal ini juga terjadi pada variabel

toleransi yang memiliki nilai K-S-Z sebesar 0,931 dengan probabilitas (p) atau

signifikansi sebesar 0,352, maka data toleransi agama juga berdistribusi normal.

Uji Linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk menguji integritas hubungan data yaitu variabel

bebas dan variabel terikat. Dengan kata lain, pengujian ini dilakukan untuk mengetahui

apakah variabel bebas berhubungan dengan variabel terikat atau tidak. Untuk

perhitungannya, uji linieritas dilakukan dengan menggunakan SPSS seri 16.0 for

windows yang dapat dilihat pada Tabel berikut:

Hasil Uji Linearitas Religiusitas dengan Toleransi Agama

ANOVA Table

Sum of Squares Df

Mean

Square F Sig.

tolera

nsi *

religu

sitas

Between

Groups

(Combined) 5449.173 21 259.484 1.600 .071

Linearity 249.205 1 249.205 1.537 .219

Deviation

from

Linearity

5199.968 20 259.998 1.603 .073

Within Groups 12649.417 78 162.172

Total 18098.590 99

Page 26: Hubungan antara Tingkat Religiusitas dengan Toleransi …...gagasan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau gambar serta simbol

17

Dari hasil uji linearitas diperoleh nilai Fbeda sebesar 1,600 dengan sig.= 0,071 (p>0,05)

yang menunjukkan hubungan antara tingkat religiusitas dengan toleransi agama adalah

liner.

Analisis Korelasi

Perhitungan analisis data dilakukan setelah uji asumsi yang meliputi uji normalitas

dan uji linieritas. Perhitungan dalam analisis ini dilakukan dengan SPSS seri 16.0 for

windows. Hasil korelasi antara tingkat religiusitas dengan toleransi agama sebagai

berikut

Hasil Uji Korelasi antara Religiusitas dengan Toleransi Agama

Correlations

Religusitas Toleransi

Religusitas Pearson

Correlation 1 .117

Sig. (1-tailed) .122

N 100 100

Toleransi Pearson

Correlation .117 1

Sig. (1-tailed) .122

N 100 100

Berdasarkan hasil perhitungan uji korelasi diperoleh koefisien kolerasi tingkat

religiusitas dengan tolerasnsi agama sebesar 0,117 dengan sig. = 0,122 (p > 0.05) yang

berarti tidak ada hubungan antara tingkat religiusitas dengan toleransi agama di Salatiga.

Page 27: Hubungan antara Tingkat Religiusitas dengan Toleransi …...gagasan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau gambar serta simbol

18

Pembahasan

Berdasarkan hasil uji perhitungan korelasi, keduanya memiliki r sebesar 0,117

dengan signifikansi sebesar 0,112 (p > 0,05) yang berarti tidak ada hubungan antara

tingkat religiusitas dan toleransi agama. Selaras dengan hal itu dalam penelitian Fatiah

(2013), juga berpedapat bahwa tidak ada korelasi antara tingkat religiusitas dengan

toleransi. Dapat dilihat pula jika tingkat religiusitas masyarakat kota Salatiga pada

katergori sedang. Menurut Flowler (1995), religiusitas merupakan sarana perwujutan

kepercayaan yang terkait erat faktor historis, sosial, ekonomi dan budaya yang saling

mempengaruhi. Flowler juga berpendapat bahawa religiusitas merupakan sarana untuk

menyalurkan dan mengarahkan seluruh cinta dan keinginan kita untuk berpartisipasi

terhadap Yang Ilahi, melalui hal ini dapat diartikan jika religiusitas memiliki fokus dan

tujun kepada Yang Ilahi atau Tuhan.

Pada tingakat toleransi agama di Salatiga, termasuk pada kategori tinggi.

Toleransi agama sendiri dapat di pengaruhi oleh faktor lain Reese (1999) menyatakan

bahwa praktek toleransi agama tumbuh setelah melalui fase-fase penyesuaian dan

pertemuan antar agama pada sutu pemerintahan. yakni territorialism , latitudinarianism,

dan pax dissidentium. Territorialism padat diartikan dimana setiap daerah hanya

mengakui dan memaksakan satu agama yang sah dan meminta penganut agama lain

untuk berpindah ke tempat lain. Latitudinarianism, masa di mana satu agama diakui

sebagai agama yang berkuasa walaupun jumlah pengikutnya sedikit dan pax

dissidentium masa di mana kebebasan semua agama telah dijamin sepenuhnya.

Indonesia pun dapat di katakan mencapai tahapan pax dissidentium yang tercermin

Page 28: Hubungan antara Tingkat Religiusitas dengan Toleransi …...gagasan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau gambar serta simbol

19

dalam Pancasila dan dasar negara yang menjamin dan memberikan kebebasan dalam

beragama.

Selain itu sikap toleransi juga dapat dikarenakan oleh tahapan-tahapan iman

Flowler (1995), di mana tahap pertama ialah kepercayaan dan elementer, yang ditandai

dengan cinta rasa yang bersifat praverbal terhadap kondisi-kondisi eksitesnsi, yaitu rasa

percaya dan setia yang elementer pada semua orang dan lingkungan yang mengasuh

bayi. Tahap ke-2 kepercayaan Intuitif-proyektif yang didorong oleh rasa diri yang

terbagi antara keinginan untuk mengespresikan dorongan hatinya dan ketekutannya

akan ancaman hukuman karena kebebasan yang tanpa batas dan tanpa kekang. Tahap

ke-3 kepercayaan mistis-harafiah, tahap ini terjadi ketika seorang anak mulai berpikir

secara logis, dan mengatur dunia dengan kategori-kategori baru seperti kategori rungan

dan waktu. Tahap ke-4 kepercayaan sintetis-konvensional, tahapan ini muncul

dikarenakan oleh orang lain yang berarti bagi diri diri seseorang sehingga dapat

merubah pandangan hidupnya. Tahap ke-5 kepercayaan individu-reflektif pada tahap ini

seseorang mengalami perubahan yang mendalam dan menyeluruh dalam hidupnya.

Pada tahap ini individu memiliki identitas diri yang khas dan otonomi tersendiri. Tahap

ke-6 kepercayaan konjungtif pada tahap ini individu menyadari bahwa ia bukanlah

semata-mata egorasional yang memiliki sifat sewenang-wenang dan satu dimensional,

tetapi berakar dalam suatu lapisan psikis yang mendalam, yaitu ketaksadaran. Tahap ke-

7 ialah tahap kepercayaan universal, pada tahap ini individu dapat mengerti dan

menerima perbedaan-perbedaan yang ada. Pada tahap inilah individu dapan memiliki

sifat toleran kepada setiap agama dan perbedaan yang ada.

Page 29: Hubungan antara Tingkat Religiusitas dengan Toleransi …...gagasan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau gambar serta simbol

20

Ada pula Penelitian Denney (2008) dan Bizumic & Duckitt (2007) (dalam

Bukhori 2012) juga menunjukkan bahwa fundamentalisme agama berkaitan pula

dengan intoleransi dan tolerasi terhadap pemeluk agama lain, Seseorang yang memiliki

fundamentalisme tinggi cenderung untuk melakukan truth claim, menganggap diri atau

kelompoknya sendiri yang paling benar dan menyalahkan hasil interpretasi orang lain.

Sebagai akibat dari pandangan dan keyakinan yang demikian itu, mereka cenderung

tertutup, dan tidak mau menerima pandangan dan sikap yang berbeda. Selin itu Allport

(1954) banyak menjelaskan faktor yang mempengaruhi toleransi pada diri seseorang

merupakan hasil dari interaksi faktor yang mempunyai arah yang sama salah satu

faktornya adalah pendidikan. Allprot juga mengatakan toleransi adalah tanda intelegen,

sementara over kategorisasi proyeksi, salah penempatan adalah tanda kebodohan.

Meskipun demikian masih dipertanyakan apakah pendidikan tinggi secara otomatis

membuat orang menjadi toleran. Pendidikan yang tinggi mengurangi perasaan tidak

aman (insecurity) dan kecemasan pada seseorang. Pendidikan membuat seseorang

melihat keadaanya masyarakatnya sebagai suatu keseluruhan dan memandang bahwa

kemakmuran suatu kelompok berkaitan dengan seluruh kelompok yang ada.

Berdasarkan hal tersebut dapat dilihat masih ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi

sikap tolerasi agama.

Page 30: Hubungan antara Tingkat Religiusitas dengan Toleransi …...gagasan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau gambar serta simbol

21

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai hubungan antara tingkat religiusitas dengan

tolerasi agama di Salatiga, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Koefisien korelasi antara religiusitas dengan tolerasnsi agama di Salatiga adalah

sebesar 0,117 dengan signifikansi 0,112 (p > 0,05), artinya tidak ada hubungan

antara tingkat religiusitas dan toleransi agama di Salatiga.

2. Tingkat religiusitas masyarakat Salatiga, pada kategori sedang dengan mean 57,93.

3. Tingkat toleransi agama masyarakat Salatiga pada ketegori tinggi dengan mean

132,79.

4. Ada kemungkinan jika toleransi agama di pengaruhi oleh faktor - faktor lain seperti,

fase-fase penyesuaian dan pertemuan antar agama, perkembangan iman,

fundamental agama, dan pendidikan.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka penulis menyarankan

hal-hal sebagai berikut:

1. Bagi masyarakat

Masyarakat diharapkan mampu untuk mempertahankan dan

meningkatkan tingkat religiusitas dan toleransi agama, seperti saling

menghormati dan tidak mengalangi orang lain beribadah. Walau pun dalam

penelitian ini mendapatkan hasil bahwa tidak ada hubungan antara tinggat

religiusitas dan toleransi agama, sehingga masyarakat harus dapat

menyeimbangkan tingkat religiusitas dan sikap toleransi antar umat beragama.

Page 31: Hubungan antara Tingkat Religiusitas dengan Toleransi …...gagasan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau gambar serta simbol

22

2. Bagi pemerintah dan tokoh agama

Diharapakan pemerintah dan tokoh-tokoh agama yang dapat berpengaruh besar

dalam sikap masyarakat yang berbudaya dan beragama, untuk bisa

mengarahkan masyarakt menyeimbangkan sikap religiusitas dan sikap toleransi

antar agama.bukan hanya mengutamakan sikap religiusitasnya saja, hal ini juga

dikarenakan tidak adanya hubungan antara tinggakat religiusitas dengan toleransi

agama. Sehingga tidak ada lagi konfik-konfik yang muncul di karenakan

perbedaan agama.

3. Bagi peneliti selanjutnya.

Apabila ada peneliti lain yang ingin meneliti mengenai tingkat religiusitas dan

toleransi agama, dapat meneliti dengan metode kualitatif untuk meneliti terlebih

lajut tentang aspek-aspek yang tidak dapat diteliti dengan metode kuantitatif.

Selain itu peneliti juga dapat mempertimbangkan faktor lain seperti iman,

fundamental agama atau faktor pendidikan dalam hubungan dengan toleransi

agama. Untuk pemilihan sampel pun peneliti selanjutnya dapat membah jumlah

sampel dan jumlah kriteria sampel seperti latar belakan pendidikan dan

pekerjaan.

Page 32: Hubungan antara Tingkat Religiusitas dengan Toleransi …...gagasan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau gambar serta simbol

23

Daftar pustaka

Allport, G. W. (1954) The nature of prejudice. Boston : The Beacon Press.

Asshiddiqie, J. (t.t). Toleransi Dan Intoler Ansi Beragama Di Indonesia Pasca

Reformasi. http ://www.jimly.com/makalah/namafile/156/INTOLERANSI

BERAGAMA.pdf.

Azwar, S. (2008).Penyusunan skala psikologi. Yogayakarta: Pustaka Pelajar.

Azwar,S.(2012).Penyususnan skala psikologi. (Edisi ke-2). Yogyakarta: PustakaPelajar.

Bukhori. (2012). Toleransi Terhadap Umat Kristiani Ditinjau Dari Fundamentalisme

Agama dan Kontrol Diri (Studi pada Jamaah Majelis Taklim di Kota Semarang).

Skripsi. Semarang: IAIN Wali Songo.

Departemen Pendidikan Nasional.Kamus Besar Bahasa Indonesia (1996). Edisi Ketiga

Jakarta : Balai Pustaka

Dister, N.S. (1988).Psikologi Agama. Yogyakarta :Kanisius

Flowler, J. W. (1995). Tahap-tahap Perkembangan Kepercayaan. Yogjakarta;Kanisius

Yogjakarta.

Hasyim, U. (1979). Toleransi dan Kemerdekaan beragama dalam islam sebagai dasar

menuju dialog dan kerukunan antar agama. Surabaya: Bina Ilmu

Huber, S., & Huber, O. W. (2012). The Centrality of Religiosity Scale

(CRS).Religions, 3(3), 710-724.

Mangunwijaya, Y. B. (1986). Menumbuhkan Sikap Religiusitas Anak. Jakarta

:Gramedia

Muhammad, H. (2009). Plu ralisme sebagai keniscayaan teologis. Dalam A. M. Ghazali.

Argumen pluralisme agama; Membangun toleransi berbasis Al Qur'an (h. xiii-

xiv). Jakarta: KataKita.

Obinyan, E. (2004). Differential adolescent delinquency tolerance and the effect of race

and gender. Dissertation. Florida: University of South Florida.

Osborn, K. (1993). Tolerance. New York: The Rosen Publishing Group, Inc.

Procter, P. (Ed). 2001. Cambridge international dictionary of English. Cambridge:

Cambridge University.

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus besar bahasa Indonesia.

Jakarta: Balai Pustaka.

Page 33: Hubungan antara Tingkat Religiusitas dengan Toleransi …...gagasan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau gambar serta simbol

24

Reese, W. L. 1999. Dictionary of philosophy an religion, Eastern & Western tought.

New York: Humanity Books.

Powell, R., Clarke, S. (n.a). Religion, Tolerance and Intolerance. Jurnal University of

Oxford. 1-36

Siagian, S. H. (1993). Agama-agama di Indonesia. Salatiga: Satya Wacana.

Stark, R. dan Glock, C. Y. (1968). American piety: the nature religious comitment.

University of California perss: London.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Administrasi. Cetakan Ke-20. Penerbit Alfabeta.

Bandung.

Subandi,. (2013). Psikologi agama dan kesehatan mental. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Sugiyono, (2012). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan r & d. Bandung:

Alvabeta.

Tafiah. 2012 . Hubungan Tingkat Religiusitas dengan Toleransi Siswa Musilim SMK

N 2 Salatiga. Tahun 2011/2012. Skripsi. Salatiga; IAIN Salatiga.

Tim Penyusun Ensiklopedia. (1996). Ensiklopedia nasional Indonesia. Jakarta: PT.

Cipta Abdi.

Tongeren, D. R., Raad, J. M., McIntosh, D. N., & Pae, J. (2013). The Existential

Function of Intrinsic Religiousness: Moderation of Effects of Priming Religion

on Intercultural Tolerance and Afterlife Anxiety. Journal for the Scientific Study

of Religion, 52(3), 508-523.

Purwanto.(2008). Metodologi peneltian kuantitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Wulandari, 0. K. (2015). Hubungan Antara Religiusitas Dengan Kecemasan Istri

Anggota TNI AD di Asrama Batalyon yang Suaminya Bertugas di Daerah

Konfik. (Skipsi). Salatiga. Universitas Kristen Satya Wacana.