hubungan antara status sosial ekonomi orang … · hubungan motivasi belajar dengan minat...
TRANSCRIPT
i
HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA,
MOTIVASI BELAJAR, DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN
MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI
Studi Kasus Siswa kelas XII IPS Di SMA N 1 Ngaglik
SKRIPSI
Oleh :
Silvia Graselyta Santos Uju
131334096
Diajukan untuk Memenuhi Salah satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidkan Akuntansi
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA,
MOTIVASI BELAJAR, DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN
MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI
Studi Kasus Siswa kelas XII IPS Di SMA N 1 Ngaglik
SKRIPSI
Oleh :
Silvia Graselyta Santos Uju
131334096
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
Diajukan untuk Memenuhi Salah satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidkan Akuntansi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karyaku untuk :
Tuhan Yesus Kritus dan Bunda Maria yang selalu menyertai dan melindungi
hidupku selama aku berproses menjadi yang lebih baik.
Bapak, Ibu, Om, Kakak, Adik & saudara-saudaraku tercinta yang selalu
memberikan kekuatan doa, cinta kasih, dukungan, serta memotivasiku selalu.
Yakobus Wilibrodus Mau yang selalu berusaha menjadi patner setia untuk
mendengarkan segala keluh kesahku
Bapak Ag. Heri N. Selaku Dosen Pembimbing yang selalu dengan sabar
membimbingku.
ALMAMATERKU, Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan
mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.” (Mat 7:7)
“Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu
akan menerimanya.” (Mat 21:22)
“Sesungguhnya barang siapa percaya ia mempunyai hidup yang kekal.” (Yoh
6:47)
“Tidak peduli seberapa persoalan yang kamu hadapi, yakinlah bahwa ia telah
menyiapkan sesuatu yang indah dibalik semua itu.” (Silvia Graselyta Santos
Uju)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
THE RELATIONSHIP BETWEEN SOCIO-ECONOMIC STATUS OF PARENTS,
LEARNING MOTIVATIONS, AND LEARNING ENVIRONMENT AND THE
INTEREST OF CONTINUING STUDY TO HIGHER EDUCATION
Silvia Graselyta Santos Uju
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2018
This study aims to find out: (1) the relationship between socio-economic
status between parents and an interest in continuing studies to universities, (2) the
relationship between learning motivation and an interest in continuing studies to
universities, (3) the relationship between learning environments an an interest in
continuing studies and universities.
This research is a case study and was conducted at SMA Negeri 1
Ngaglik, Sleman Yogyakarata 2017/2018 academic year. The samples of the
research were 83 students of the twelfth grade of the social and sciees department
of SMA Negeri 1 Ngaglik. This study was conducted in September 2017. The
samples were collected by using accidental sampling method. Data analysis
technique were analysed by product moment correlation and speraman rank
correlation.
The results show that: (1) there is a positive and significant correlation
between the socio-economic status of parents and an interest in continuing study
to university (rcount = 0,506 <rtable = 0,219), (2) there is a positive and significant
relationship between learning motivation and interest in continuing study to
university (rcount = 0,004 <rtable = 0,219), (3) there is a positive and significant
relationship between the learning environment and an interest in continuing study
to university (rcount = 0,000 <rtable = 0,219).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA,
MOTIVASI BELAJAR, DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN
MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI
Silvia Graselyta Santos Uju
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2018
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) hubungan status sosial
ekonomi orang tua dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi, (2)
hubungan motivasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi,
(3) hubungan lingkungan belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan
tinggi.
Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus yang dilaksanakan di SMA
Negeri 1 Ngaglik, Sleman Yogyakarata tahun ajaran 2017/2018. Sampel
penelitian adalah siswa-siswi kelas XII IPS SMA Negeri 1 Ngaglik yang
berjumlah 83. Penelitian ini dilakukan pada bulan september 2017. Penarikan
sampel penelitian dilakukan dengan menggunakan metode accidental sampling.
Teknik analisis data menggunakan korelasi product moment dan korelasi
speraman rank.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada hubungan positif dan
signifikan antara status sosial ekonomi orang tua dengan minat melanjutkan studi
ke perguruan tinggi (rhitung = 0,506 < rtabel =0,219), (2) ada hubungan yang positif
dan signifikan antara motivasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke
perguruan tinggi (rhitung =0,004 < rtabel = 0,219), (3) ada hubungan positif dan
signifikan antara lingkungan belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan
tinggi (rhitung =0,000 < rtabel = 0,219).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan rahmat-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul : “HUBUNGAN ANTARA
STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA, MOTIVASI BELAJAR, DAN
LINGKUNGAN BELAJAR, DENGAN MINAT MELANJURKAN STUDI KE
PERGURUAN TINGGI”. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Ilmu Pendidikan
Pengetahuan Sosial Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulisan skripsi ini mengalami banyak tantangan dan hambatan yang
merupakan pelajaran yang berharga bagi penulis. Namun akhirnya penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
Selama penyusunan skripsi ini, penulis mendapat banyak bimbingan,
saran, masukan dan dukungan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini
penulis ingin menghaturkan rasa hormat dan terima kasih kepada :
1. Bapak Rohandi Ph. D. Selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Dan Selaku Kepala Program
Studi Pendidkan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Akuntansi
Universitas Sanata Dharma,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
3. Bapak Ag. Heri Nugroho, S.Pd., M.Pd., selaku Dosen Pembimbing
yang dengan tekun, sabar, rahma, setia membimbing, peduli dan selalu
mau mendampingi penulis dalam menyelesaikan skripsi/tugas akhir
ini.
4. Semua Bapak Ibu Dosen Pengampu Mata kulia dan Tenaga
Administrasi yang ada di Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang
Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi, Penulis sangat bersykur sudah
bisa menikmati perkuliahan dari awal semester sampai pada titik
puncak perkuliahan, Penulis juga berteriumkasih karena sudah banyak
sekali ilmu pengetahuan yang di dapat oleh Penulis yang akan Penulis
sebarkan ilmu pengetahuan tersebut pada masa depan Penulis
selanjtnya dan orang-orang di sekitar Penulis.
5. Kedua orang tuaku Bapak Noorbertus Uju dan Ibu Adelina Dos Santos
yang tercinta, dan kakaku Agnes Surya Santos uju, S.Gz., dan adikku
Patricia Stefi Santos uju, serta omku Fernando Dos Santos yang tidak
pernah lelah memnberikan doa, kasih sayang, doa restu, perhatian,
dukungan baik moril maupun materiil, serta semangat kepada Penulis.
6. Yakobus Wilibrodus Mau yang dengan tulus hati senantiasa selalu
setia memberikan semangat, selalu mendengarkan keluh kesah Penulis,
selalu mendampingi penulis dengan baik, selalu mendoakan yang
terbaik, dan selalu menjadi pendengar yang baik untuk Penulis.
7. Keluarga besar Penulis dari Suku Luliaten dan Suku Lep terimaksih
atas dukungan dan doanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
8. Maria S. Helmy Saik, Amd, Pj,. dan Angelita Soares Amd, Farm,.
Serta Paskuela Diana Putri Besin, yang sudah menjadi sahabat terbaik
sekaligus keluarga baru Penulis dalam Hidup Penulis, yang selalu
memnberikan dukungan dan semangat untuk Penulis.
9. Temanku Elizabeth Niki dan Shella Natalia T, yang selalu memberikan
semangat dan dorongan kepada Penulis semoga senantiasa sukses ke
depannya dan bisa menjadi seseorang yang membanggakan bagi orang
banyak.
10. Semua teman – teman Penulis yang ada di Universitas Sanata Dharma
yang dari awal semseter Penulis kenal sampai sekarang yang tidak bisa
disebtukan satu per satu karena ada banyak sekali teman – teman yang
beranekaragam suku, budaya, agama, ras yang berkumpul di
Universitas ini saling membangun semangat, membangun senyum
yang tulus, memberikan bantuan yang iklas
1. Dan penulis sangat bersyukur sekali bisa mengenal banyak sekali
teman dari beranekaragam daerah di indonesia. Terimkasih banyak
Universitas Sanata Dharma-ku.
2. Adik – adik Kelas XII IPS SMAN 2 Ngaglik, yang senatiasa
menjadi responden Penulis dalam melakukan penelitian, semoga
adik- adik selalu sukses dalam segala hal dan berhasil dalam UN.
3. Semua pihak yang telah memberikan doa, dukungan, serta
membantu dalam penyusunan proposal peneilitian ini yang tidak
dapat penulis sebutkan satu per satu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv
HALAMAN MOTTO .................................................................................... v
PERNYATAAN KEAHSLIAN KARYA ..................................................... vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ...................................................... vii
ABSTRAK ..................................................................................................... viii
ABSTRACK .................................................................................................. ix
KATA PENGANTAR ................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................. xiv
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 4
C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 5
D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
BAB II LANDASAN TEORI
A. Deskripsi Teori................................................................................... 7
1. Status Sosial Ekonomi Orang tua ............................................... 7
a. Tingkat Pendidikan ................................................................ 8
b. Pekerjaan ............................................................................... 9
c. Penghasilan ............................................................................ 11
2. Motivasi ...................................................................................... 13
a. Pengertian motivasi ............................................................... 13
b. Macam – Macam Motivasi .................................................... 14
c. Fungsi Motivasi ..................................................................... 18
d. Unsur-unsur Yang Mempengaruhi Motivasi......................... 18
e. Karekteristik Siswa Yang Mempengaruhi motivasi belajar .. 19
f. Peran Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran .................. 20
3. Lingkungan Belajar ...................................................................... 20
a. Lingkungan Keluarga............................................................. 20
b. Lingkungan Sekolah .............................................................. 22
c. Lingkungan Masyarakat......................................................... 25
4. Minat Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi........................... 26
a. Pengertian Minat .................................................................... 26
B. Kerangka Berfikir .............................................................................. 30
C. Model Penelitian ................................................................................ 35
D. Hipotesis Penelitian ........................................................................... 35
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ................................................................................... 37
B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 37
C. Subyek dan Obyek Penelitian ............................................................ 37
D. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ......................... 38
E. Operasionalisasi Variabel................................................................... 39
F. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
G. Teknik Pengujian Instrumen .............................................................. 49
1. Validitas Instrumen ...................................................................... 49
2. Reliabilitas Instrumen .................................................................. 50
H. Teknik Analisis Data .......................................................................... 51
1. Teknik Analisis Data Deskriptif................................................... 51
2. Pengujian Hipotesis ...................................................................... 52
BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH
A. Identitas sekolah ................................................................................ 55
B. Sejarah Singkat SMA Negeri 1 Ngaglik ............................................ 55
C. Visi dan Misi SMA Negeri 1 Ngaglik................................................ 56
D. Tujuan Sekolah................................................................................... 57
E. Struktur Kurikulum SMA Negeri 1 Ngaglik ...................................... 58
F. Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Ngaglik ...................................... 59
G. Fasilitas Pendidikan dan Latihan ....................................................... 60
H. Keadaan Ruangan .............................................................................. 61
I. Hubungan Sekolah Dengan Instansi Lain .......................................... 65
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Variabel Penelitian .................................................... 66
1. Status Sosial Ekonomi Orang tua ................................................. 66
2. Motivasi Belajar ........................................................................... 78
3. Lingkungan Belajar ...................................................................... 79
4. Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi ............................ 84
B. Analisis Data ...................................................................................... 86
1. Pengujian Hipotesis ...................................................................... 86
C. Pembahasan ........................................................................................ 90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................ 94
B. Saran ................................................................................................... 96
C. Keterbatsan ......................................................................................... 97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Operasional Variabel Status Ekonomi Orang Tua 39
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Motivasi Belajar 42
Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Lingkungan Belajar 43
Tabel 3.3 Operasionalisasi Variabel Minat Melanjutkan Studi ke
Perguruan Tinggi 45
Tabel 3.4 Tingkat keterhandalan Variabel Penelitian 50
Tabel 3.5 Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe II 51
Tabel 3.6 Koefisien Korelasi 53
Tabel 5.1 Responden Penelitian 66
Tabel 5.2 Deskripsi Tingkat Pendidikan Ayah 67
Tabel 5.3 Deskripsi Tingkat Pendidikan Ibu 68
Tabel 5.4 Deskripsi Pekerjaan Pokok Ayah 69
Tabel 5.5 Deskripsi Pekerjaan Pokok Ibu 70
Tabel 5.6 Deskripsi Pendapatan Ayah 71
Tabel 5.7 Deskripsi Pendapatan Ibu 71
Tabel 5.8 Deskripsi Fasilitas Keluarga 72
Tabel 5.9 Deskripsi Fasilitas Keluarga 77
Tabel 5.10 Perhitungan Tingkat Penguasaan Kompetensi
Variabel Motivasi Belajar 78
Tabel 5.11 Deskripsi Variabel Motivasi Belajar 79
Tabel 5.12 Perhitungan Tingkat Penguasaan Kompetensi Variabel
Lingkungan Belajar 80
Tabel 5.13 Deskripsi Variabel Lingkungan Belajar (Keluarga) 80
Tabel 5.14 Perhitungan Tingkat Penguasaan Kompetensi Variabel
Lingkungan Belajar (Sekolah) 81
Tabel 5.15 Deskripsi Variabel Lingkungan Belajar (Sekolah) 82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
Tabel 5.16 Perhitungan Tingkat Penguasaan Kompetensi
Lingkungan Belajar (Masyarakat) 83
Tabel 5.17 Deskripsi Variabel Lingkungan Belajar (Masyarakat) 83
Tabel 5.18 Perhitungan Tingkat Penguasaan Kompetensi
Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi 84
Tabel 5.19 Deskripsi Variabel Minta Melanjutkan Studi ke
Parguruan Tinggi 85
Tabel 5.20 Hasil Pengujian Hipotesis Pertama 86
Tabel 5.21 Hasil Pengujian Hipotesis Kedua 87
Tabel 5.22 Hasil Pengujian Hipotesis Ketiga 89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 98
Lampiran 1 Instrumen Penelitian 99
Lampiran 2 Data Induk Penelitian 107
Lampiran 3 Validitas dan Reabilitas 114
Lampiran 4 Hasil Perhitungan PAP II 119
Lampiran 5 Hasil Perhitungan Korelasi Sperman 126
Lampiran 6 Tabel R 129
Lampiran 7 Surat Ijin Penelitian 131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam kehidupan
seseorang. Seseorang dapat meningkatkan kecerdasan, keterampilan, potensi
diri dan membentuk pribadi yang baik. Pemerintah juga memberikan perhatian
yang besar terhadap pendidikan di Indonesia sehingga dapat meningkatkan
mutu pendidikan nasional dengan mempersiapkan sumber daya manusia yang
unggul dan berkualitas.
Majunya ilmu pengetahuan dan teknologi membawa manusia untuk
berusaha menyesuaikan diri dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
telah mempercepat modernisasi di segala bidang. Perkembangan tersebut
semakin pesat sejalan dengan tuntutan reformasi dan globalisasi. Untuk itu
diperlukan sumber daya manusia yang handal, siap bersaing dan memiliki
mobilitas yang tinggi dalam berfikir dan bertindak, sehingga dapat
berpartisipasi aktif dalam pembangunan negara ini. Dalam mempersiapkan
generasi muda yang handal tersebut salah satunya adalah dengan memberi
bekal pendidikan yang berguna dikemudian hari. Dalam rangka meningkatkan
kualitas bekal kepada seseorang agar potensinya berkembang sehat, wajar,
optimal dan bersifat adaptif, sehingga sifat dasar manusia yang eksploratif dan
kreatif bias berkembang dan sehingga menemukan artikulasinya dalam wadah
pendidikan (Pudjo Suharso, 1993:7). Dalam proses pendidikan, faktor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
keluarga sangat penting. Keluarga merupakan lembaga sosial pertama yang
dikenal oleh anak dan penanaman sikap-sikap yang dapat mempengaruhi
perkembangan anak. Keluarga berkewajiban untuk menyediakan segala
kebutuhan terkait dengan pendidikan. Anggapan bahwa keluarga yang
mempunyai status sosial ekonomi orang tua tinggi tidak akan banyak
mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pendidikan anak, sedangkan
keluarga yang memiliki status sosial ekonomi rendah akan mengalami
kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pendidikannya. Sebagai contoh, anak
dapat belajar apabila terdapat fasilitas-fasilitas atau sarana penunjang belajar,
orang tua yang status sosial ekonomi rendah belum tentu berpendidikan tinggi.
Apabila kebutuhan tersebut tidak dapat terpenuhi akan menghambat belajar
bagi anak. Peranan keluarga sebagai pendorong perkembangan pengetahuan
individu dipengaruhi oleh interaksi sosialnya yang dinamis dan status sosial
ekonomi keluarga. Apabila perekonomian cukup, lingkungan material yang
dihadapi individu dalam keluarganya itu lebih luas, maka dapat mempunyai
kesempatan yang luas pula untuk mengembangkan kecakapannya.
Didalamnya juga termasuk menu-menu makanan guna kesehatan yang baik,
serta sikap terhadap lingkungan keluarga, hubungan dengan orang tua dan
saudaranya yang dinamis serta wajar.
Status sosial ekonomi itu sendiri merupakan suatu keadaan atau
kedudukan yang diatur secara sosial dalam posisi tertentu dalam struktur
masyarakat. Pemberian posisi ini disertai pula seperangkat hak dan kewajiban
yang hanya dipenuhi pembawa statusnya, misalnya: pendapatan, pekerjaan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
dan pendidikan (Soekanto, 2003:233). Sedangkan status sosial ekonomi
menurut Winke (dalam Salim, 2002:100) mempunyai makna suatu keadaan
yang menunjukan pada kemampuan finansial keluarga dan perlengkapan
material yang dimiliki, dimana keadaan ini bertaraf baik, cukup, dan kurang.
Motivasi memiliki peran penting terhadap proses belajar yang hasilnya
dapat dilihat dari output salah satu indikatornya adalah hasil belajar. Motivasi
adalah usaha untuk meningkatkan kegiatan dalam mencapai suatu tujuan
(fudyartanta, 2002 : 257). Seserang yang berperilaku belajar secara aktif
karena adanya suatu dorongan yang sering disebut dengan motivasi belajar.
Sedangkan menurut (Dimyati 2002 : 90) secara garis besar, Motivasi
dibedakan menjadi dua, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.
Motivasi intrinsik adalah keinginan bertindak yang disebabkan oleh faktor
pendorong dari dalam diri (internal) individu. Motivasi ekstrinsik adalah
dorongan terhadap perilaku seseorang yang ada di luar perbuatan yang
dilakukannya, motivasi ini timbul karena adanya rangsangan (stimulus) dari
luar. Tinggi rendahnya motivasi belajar selalu dijadikan indikator baik
buruknya prestasi belajar seorang siswa. Dengan adanya motivasi, siswa akan
terdorong untuk belajar serta menyenangi mata pelajaran dan dengan senang
hati mempelajari pelajaran tersebut. Siswa yang termotivasi akan merasa
butuh terhadap ilmu pengetahuan sehingga berusaha memenuhi kebutuhan
tersebut. Maka motivasilah yang menjadi jantung dalam proses pembelajaran,
sebab 4 bagaimanapun tingginya kemampuan intelektual siswa, materi yang
diajarkan, lengkapnya sarana dan prasarana belajar, tetapi jika siswa tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
termotivasi dalam belajar, maka proses pembelajaran tidak akan berlangsung
dengan optimal.
SMA adalah kepanjangan dari Sekolah Menengah Atas yang
merupakan tingkat pendidikan formal di Indonesia yang setara dengan SMA
di luar negeri. Jenjang pendidikan yang ditempuh setelah lulus dari Sekolah
Menengah Pertama (SMP) atau setaranya. SMA ditempuh dalam kisaran
waktu tiga tahun, dari kelas X (kelas 1), kelas XI (kelas 2) hingga kelas XII
(kelas 3). Untuk siswa yang cerdas, ada program akselerasi yang biasanya
hanya ditempuh hanya dalam waktu dua tahun.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian-uraian di atas, rumusan masalah yang dikemukakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Adakah hubungan antara status sosial ekonomi orang tua dengan minat
melanjutkan study ke Perguruan Tinggi ?
2. Adakah hubungan antara motivasi belajar dengan minat melanjutkan
study ke Perguruan Tinggi ?
3. Adakah hubungan antara lingkungan belajar dengan minat melanjutkan
study ke perguruan tinggi ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara status sosial ekonomi
orang tua dengan minat melanjutkan study ke Perguruan Tinggi.
2. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara motivasi belajar
dengan minat melanjutkan study ke Perguruan Tinggi.
3. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara lingkungan belajar
dengan minat melanjutkan study ke Perguruan Tinggi.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis dan
praktis adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
a. Menambah pengalaman ilmu pengetahuan khususnya mengenai
hubungan status sosial ekonomi orang tua, motivasi belajar siswa
dan lingkungan belajar dengan minat melanjutkan studi ke
perguruan tinggi.
b. Sebagai sumbangan dan bahan referensi bagi perkembangan ilmu
pengetahuan khususnya dalam dunia pendidikan.
2. Manfaat Praktis
a. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
b. Melatih dan mengembangkan kemampuan dalam melakukan
penelitian
c. Menjadi bahan acuan bagi para pembaca sehingga dapat menjadi
pedoman dalam penelitian selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
1. Status Sosial Ekonomi Orang Tua
Status ekonomi sosial orang tua merupakan status yang dimiliki
oleh orang tua didalam keluarga. Ada indikator yang mempengaruhi
status sosial ekonomi orang tua diantaranya pendidikan, jenis pekerjaan,
jabatan atau golongan orang tua dan pendapatan.
Status sosial ekonomi orang tua menurut Sunyoto Usman
(2004:126) bahwa “status sosial ekonomi tercermin pada pemikiran atau
penguasaan kekayaan, prestige dan kekuasaan ekonomi. Status sosial
merupakan sekumpulan hak dan kewajiban yang dimiliki seseorang dalam
masyarakatnya”. Menurut Sugihartono, dkk (2007:30) bahwa “status
sosial ekonomi orang tua meliputi tingkat pendidikan orang tua, pekerjaan
orang tua, penghasilan orang tua”. Disamping itu, menurut Dimyati
Mahmud (1990:99) bahwa “status sosial ekonomi meliputi tingkat
pendidikan orang tua, jenis pekerjaan dan penghasilan orang tua, jabatan
orang tua, fasilitas khusus dan barang-barang berharga yang ada di rumah
seperti radio, televisi, mesin cuci, almari es, dan sebagainya”.
Beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa status sosial
ekonomi orang tua adalah status yang dimiliki orang tua dalam keluarga
yang meliputi tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, penghasilan, jabatan
dan golongan orang tua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
a. Tingkat pendidikan
pendidikan dapat dipahami sebagai suatu proses seseorang untuk
mengetahui, memahami dan mampu mempraktikannya dalam kehidupan
sehari-hari. Seringkali pedidikan hanya dimaknai sebagai aktivitas yang
dilakukan di lingkungan sekolah mana saja, padahal pendidikan dapat
ditempuh kapanpun dan dimanapun, tidak hanya terbatas pada lembaga
pendidkan formal.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:326), pendidikan
adalah “proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau
kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan pelatihan; proses, cara, perbuatan mendidik”. Menurut
Peter Salim (1995:353), “pendidikan merupakan proses pengubahan cara
berpikir atau tingkah laku dengan cara pengajaran, penyuluhan dan
latihan, proses mendidik. Pendidikan yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah dari tingkat SD, SMP, SMA atau Perguruan Tinggi”.
Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, jenjang
pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah
dan pendidikan tinggi. Pendidikan dasar berbentuk Sekolah Dasar (SD)
dan Madrasah Ibdidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat serta
Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau Madrasah Tsanawiyah (MTs)
atau bentuk lain yang sederajat. Pendidikan menengah berbentk Sekolah
Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Menengah Kejuruan (SMK) dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK)
atau bentuk lain yang sederajat. Sedangkan perguruan tinggi dapat
berbentuk akademi, politeknik, sekolah tinggi, institute atau universitas.
b. Pekerjaan
Penghasilan merupakan suatu hasil kerja yang berupa pendapatan
yang diterima oleh orang tua yang nantinya akan digunakan untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:682), pekerjaan
adalah
1) Barang apa yang dilakukan (diperbuat, dikerjakan); tugas
kewajiban;hasil bekerja; perbuatan
2) Pencarian; yang dijadikan pokok penghidupan; sesuatu yang
dilakukan untuk mendapat nafkah
3) Hal bekerjanya sesuatu, berkenaan dengan hasil kerja Pekerjaan
menjadi salah satu faktor dalam menentukan status sosial ekonomi
seseorang. Menurut Peter Salim (1995:722), pekerjaan adalah:
1) Hal-hal yang diperbuat, dilakukan, diusahakan, atau dikerjakan; tugas
kewajiban
2) Sesuatu yang dapat dikerjakan atau dilakukan atau dijalankan untuk
mendapatkan nafkah
3) Hal-hal yang berkenaan dengan hasil kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Jadi pekerjaan adalah sesuatu yang dilakukan atau dikerjakan
untuk mendapatkan hasil kerja berupa nafkah. Pekerjaan yang dimiliki
orang tua dapat mensejahterakan keluarganya. Melalui pekerjaan tersebut
dapat meningkatkan status sosial seseorang, apabila jenis pekerjaan
merupakan pekerjaan yang memiliki pandangan status sosial yang tinggi.
Menurut Ida Bagoes Mantra (2009:241) bahwa status pekerjaan
dikelompokkan menjadi:
1) Berusaha sendiri tanpa bantuan orang lain, seperti ;
a) Sopir taksi yang membawa mobil atas resiko sendiri
b) Kuli-kuli di pasar yang tidak mempunyai majikan
2) Berusaha dengan dibantu anggota rumah tangga, buruh tidak tetap
seperti:
a) Pengusaha warung yang dibantu keluarga atau dibantu buruh tidak
tetapdan tidak dibayar.
b) Petani yang mengusahakan tanah sendiri dengan dibantu anggota
keluarga atau sewaktu-waktu menggunakan buruh tidak tetap
c) Penjaja keliling dengan dibantu keluarga atau dibantu buruh tidak
tetap.
d) Berusaha dengan buruh tetap, pengusaha yang memperkerjakan
buruh tidak tetap dibayar tanpa memperhatikan ada kegiatan atau
tidak
3) Buruh karyawan, seseorang yang bekerja ada orang lain atau instansi
dengan menerima upah berupa uang dan atau barang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
4) Pekerja, tanpa menerima upah. Sebagai contoh, anak membantu ibu
berjualan, pekerja keluarga, pekerja bukan keluarga tetapi tidak
dibayar.
Dalam analisis pekerjaan menurut status pekerjaan ada hal yang
bertujuan untuk mengetahui status pekerjaan formal dan status
pekerjaan informal.Pekerjaan yang formal diasumsikan pekerjaan yang
memiliki produktivitas kerja yang tinggi dibandingkan dengan
pekerjaan formal.
c. Penghasilan
Menurut Standar Akuntansi Keuangan (1999:12), penghasilan
didefinisikan sebagai peningkatan manfaat ekonomi selama satu periode
akuntansi tertentu dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau
penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak
Berasal dari kontribusi penanaman modal.
Berdasarkan definisi di atas, penghasilan meliputi pendapatan
(revenues) maupun keuntungan (gains). Pendapatan (revenues) timbul
dari pelaksanaan aktivitas perusahaan yang bisa dikenal dengan sebutan
yang berbeda seperti penjualan, penghasilan jasa (fees), bunga, deviden,
royalty dan sewa. Sedangkan keuntungan (gains) mencerminkan pos
lainnya yang memenuhi definisi penghasilan dan mungkin timbul atau
mungkin tidak timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang biasa.
Keuntungan mencerminkan kenaikan manfaat ekonomi dan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
demikian pada hakikatnya tidak berbeda dengan pendapatan.Oleh karena
itu, pos ini tidak di pandang sebagai unsur terpisah dari penghasilan.
Beberapa Jenis / Macam Sumber Penghasilan Pada Manusia / Orang :
1) Gaji dan Tunjangan Kerja
2) Wirausaha / Bisnis
3) Pemanfaatan Aset
4) Investasi Uang
5) Pemberian / Hadiah
6) Dana Pensiun
7) Uang Haram
8) Pemasukan Tak Terduga
d. Jabatan dan golongan orang tua
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:554), “jabatan
adalah pekerjaan (tugas) dalam pemerintahan atau organisasi”. Pengertian
jabatan menurut Peter Salim (1995:586) adalah “pekerjaan, kedudukan
dan sebagainya dalam suatu organisasi”. Sedangkan pengertian sosial
menurut Peter Salim (1995:1454) adalah berkenaan dengan masyarakat.
Dengan demikian, jabatan sosial merupakan pekerjaan yang
mengatur hubungan atau interaksi dengan masyarakat. Di dalam
lingkungan masyarakat terdapat jabatan gubernur, bupati, camat, lurah,
kepala desa, ketua RT/RW atau tokoh agama. Orang yang memiliki
jabatan sosial cenderung lebih dihormati dan dihargai oleh orang lain
serta memiliki pandangan yang luas dalam berhubungan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
masyarakat. faktor orang tua juga sangat berpengaruh terhadap prestasi
belajar. Tinggi rendahnya pendidikan orang tua, besar kecilnya
penghasilan, cukup atau kurang perhatian dan bimbingan orang tua, rukun
atau tidaknya kedua orang tua, semuanya turut dalam mempengaruhi
prestasi belajar siswa.
Keadaan ekonomi keluarga erat kaitannya dengan belajar
seorang individu. Individu yang sedang belajar selain harus terpenuhi
kebutuhan pokoknya juga membutuhkan fasilitas belajar seperti ruang
belajar, buku, alat belajar dan lain sebagainya. Fasilitas tersebut hanya
dapat terpenuhi jika keluarga mempunyai cukup uang. Apabila individu
hidup dalam keluarga yang miskin, kebutuhan pokok individu kurang
terpenuhi sehingga kesehatan anak terganggu. Akibat yang lain individu
selalu dirundung kesedihan sehingga individu merasa minder dengan
teman yang lain, hal ini tentu akan mengganggu belajar individu. Bahkan,
mungkin anak harus bekerja mencari nafkah sebagai pembantu orang
tuanya walaupun sebenarnya belum saatnya untuk bekerja.
2. Motivasi
a. Pengertian Motivasi
Motivasi secara umum sering diartikan sebagai sesuatu yang ada
pada diri seseorang yang mendorong, mengaktifkan, menggerakkan, dan
mengarahkan perilaku seseorang. Motivasi adalah usaha untuk
meningkatkan kegiatan dalam mencapai sesuatu tujuan (Fudyartanta,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
2002: 257). Motivasi adalah salah satu prasyarat yang amat penting dalam
belajar (Esti, 2006: 329).
Menurut Winkel (987:93), motivasi belajar adalah keseluruhan
daya penggerak psikis di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan
belajar, menjamin kelangsungan belajar dan memberikan arah pada
kegiatan belajar itu demi menggapai tujuan tertentu. Motivasi mengandung
tiga komponen pokok, yaitu menggerakkan, mengarahkan, dan menopang
tingkah laku manusia (Purwanto, 1992: 72).
Menurut Anita (1990:302), motivation is usually defined as
something that energizes and directs behavior. Sedangkan menurut
Santrock (2007:510) motivasi adalah proses yang memberi semangat,
arah, dan kegigihan perilaku.
b. Macam-macam motivasi
Motivasi menurut Santrock (2007:514) dibedakan menjadi
1) Motivasi ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah melakukan sesuatu untuk mendapatkan
sesuatu. Misalnya, murid mungkin belajar keras menghadapi ujian
untuk mendapatkan nilai yang baik.
2) Motivasi intrinsic
Motivasi intrinsik adalah motivasi internal untuk melakukan
sesuatu demi sesuatu itu sendiri (tujuan itu sendiri). Misalnya,
murid mungkin belajar menghadapi ujian karena dia senang pada
mata pelajaran yang diujikan itu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Para ahli membagi atas dua tipe atau kelompok yang umum
dikenal dengan motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.
Thornburgh (1984 : 10) berpendapat bahwa motivasi intrinsik
adalah keinginan bertindak yang disebabkan faktor pendorong dari
dalam diri (internal) individu. Tingkah laku terjadi karena
dipengaruhi oleh faktor-faktor dari lingkungan. Atau dengan kata
lain individu terdorong untuk bertingkah laku ke arah tujuan
tertentu tanpa adanya faktor dari luar. Individu yang digerakan oleh
motivasi intrinsik, baru akan puas kalau kegiatan yang dilakukan
telah mencapai hasil yang terlibat dalam kegaitan itu. De chams
(1977 : 11) mengemukakan bahwa individu yang melalukan
kegiatan yang didorong motivasi intrinsik, maka kegiatannya
adalah untuk mencapai tujuan yang merupakan hasil kegiatan itu.
Grage dan Berline (1988 : 11) mengemukakan bahwa siswa yang
termotivasi secara intrinsik aktifitasnya lebih baik dalam belajar
dari pada siswa yang termotivasi secara ekstrinsik. Motivasi
hendaklah dianggap sebagai sesuatu yang terkait dengan kebutuhan.
Maksudnya bahwa individu termotivasi untuk melakukan suatu
aktifitas kalau hasil aktifitas itu memenuhi kebutuhannya. Robert C.
Beck (1987 : 8) mengemukakan bahwa pengertian motivasi yang
dibahas oleh para ahli meliputi pembahasan tentang “need for
achievement”(n.ach), “Need for affiliation” (n.aff), rangsanggan,
kebiasaan, dan perasaan ingin tahu yang berasal dari dalam diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
siswa. “Need for achievement’ yang disingkat dengan n.ach adalah
kebutuhan untuk berprestasi, yaitu suatu keinginan untuk selalu
unggul atau menjadi terbaik. “Need for affilation” yang disingkat
n.aff adalah kebutuhan untuk berhubungan sosial yang meliputi
kebutuhan diakarbi, bekerjasama dan diakui secara sosial. Motivasi
tidak terlepas dari adanya rangsangan. Motivasi juga menyakut
kebiasaan yang dimiliki oleh siswa. Mislanya kebiasaan
mengerjakan tugas atau menyelesaikan tugas atau pekerjaaan
sampai tuntas, kerja keras, rapi dan tepat waktu. Menurut Herbert F.
Wright (1943 : 9), hendaklah siswa merasakan kebutuhan
psikologis (psychological need) dan kebutuhan normatif (normative
need).
Kebutuhan psikologis merupakan kebutuhan dasar yang
dirasakan oleh siswa, bukan karena kondisi yang ditimbulkan oleh
orang lain. Siswa yang memiliki kebutuhan psikologi, kebutuhan
aktulisasi diri yang dapat muncul dalam bentuk keingintahuan dan
usaha berprestasi yang tinggi merupakan contoh dari kebutuhan
psikolgis. Berbedah dari kebutuhan normatif yang merupakan
kebutuhan yang dipelajari. Didalam proses belajar siswa dapat
termotivasi secara intrinsik dapat dilihat dari kegiatannya yang
tekun dalam mengerjakan tugas – tugas belajar karena merasa
butuh dan ingin mencapai tujuan belajar yang sebenarnya. Tujuan
belajar yang sebenarnya adalah untuk menguasai apa yang sedang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
dipelajari, bukan karena ingin mendapat pujian dari guru. Atkinson
(1965 : 39) mengemukakan pendapat bahwa seorang siswa
termotivasi dengan tugas karena keinginanya memenuhi kebutuhan
untuk sukses dan kebutuhan untuk menjauhi kegagalan dalam
belajar. Dengan demikian jika siswa – siswa memliki kebutuhan
untuk sukses yang tinggi dan mereka tidak senang untuk gagal
maka mereka bekerja keras untuk menyelesaikan tugas – tugas
belajar dengan sebaik – baiknya. Kebutuhan untuk berprestasi dapat
menjadi suatu faktor yang memotivasi dalam belajar. Jiika aktifitas
belajar disediakan dalam tahap atau urutan yang tepat, maka hal itu
semua akan memberikan kemungkinan bagi siswa untuk sukses.
Dengan melihat hasil pengkuruan ini maka siswa terdorong untuk
meningkatkan usaha mencapai prestasi yang lebih tinggi. Fx Eka
(2009) dalam penelitiannya menyatakan indikator dari motivsi
belajar adalah :
1. Keinginan untuk berprestasi
2. Kemauan mengikuti pelajaran
3. Kesadaran mengerjakan tugas dari guru
4. Kerelaan menyediakan waktu untuk belajar
5. Kemauan mengevaluasi hasil belajar yang dicapai
6. Kebutuhan terhadap materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
c. Fungsi motivasi
Motivasi menurut Fudyartanta (2002: 258-259) mempunyai fungsi:
1. Mengarahkan dan mengatur tingkah laku manusia, sering
digambarkan sebagai pembimbing, pengarah, dan pengorientasi
tujuan.
2. Penyeleksi tingkah laku, sehingga tingkah laku manusia tidak
membuyar, tanpa arah, tetapi terarah kepada tujuan yang terseleksi
(terpilih), yang menyiapkan individu itu sendiri.
3. Memberi energi dan menahan tingkah laku, sebagai alasan atau
predisposisi perbuatan, berarti menjadi tenaga dorong dan
peningkatan tenaga sehingga terjadilah perbuatan yang nampak pada
organisme, dan untuk mempertahankan, agar perbuatan itu atau minat
berlangsung terus atau (lama).
d. Unsur-unsur yang mempengaruhi motivasi
Menurut Imron (1996: 100-104) ada beberap unsur yang mempengaruhi
motivasi belajar yaitu :
1. Cita-cita atau apresiasi belajar
Setiap manusia memiliki cita-cita atau apresiasi tertentu dalam hidupnya
yang dikejar dan diperjuangkan. Oleh karena itu, cita-cita sangatlah
mempengaruhi motivasi belajar.
2. Kemampuan belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Kemampuan belajar setiap orang berbeda-beda, sehingga motivasi yang
dimilikipun berbeda-beda juga.
3. Kondisi pembelajar
Kondisi ini dibedakan menjadi dua yaitu kondisi fisik dan psikologis.
Kedua kondisi ini akan berpengaruh satu sama lain.
4. Kondisi lingkungan belajar
Lingkungan belajar meliputi lingkungan fisik dan sosial. Lingkungan
fisik adalah tempat dimana pembelajar dan lingkungan sosial adalah
lingkungan seseorang dalam kaitannya dengan orang lain.
e. Karakteristik siswa yang mempengaruhi motivasi belajar motivasi
Belajar.
Karakteristik siswa yang mempengaruhi motivasi belajar menurut
Brown (Imron, 1996: 88) adalah sebagai berikut:
1. Tertarik kepada guru, artinya tidak membenci atau bersikap acuh
tak acuh
2. Tertarik kepada mata pelajaran yang diajarkan.
3. Mempunyai aktivitas yang tinggi serta mengendalikan perhatian
terutama pada guru.
4. Ingin selalu bergabung dalam kelas.
5. Ingin identitas dirinya diakui orang lain.
6. Tindakan kebiasaan dan moralnya selalu dalam kontrol diri.
7. Selalu mengingat pelajaran dan mengulangi pelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
8. Selalu terkontrol oleh lingkungannya.
f. Peran Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran
Menurut Uno (2007:27) ada beberapa peranan penting dari
motivasi dalam belajar dan pembelajaran, yakni:
1. Dalam menentukan hal – hal yang dapat dijadikan penguatan
belajar
2. Memperjelas tujuan belajar yang hendak dicapai, menentukan
ragam kendali terhadap rangsangan belajar
3. Dalam menentukan ketekunan belajar.
3. Lingkungan Belajar
Lingkungan belajar adalah tempat anak-anak belajar, bertumbuh dan
berkembang menuju kedewasaan, serta suasana belajar yang menyertai
pertumbuhan dan perkembangan itu (Pakasi, 1985:24).
a. Lingkungan Keluarga
Keluarga adalah tempat belajar siswa selain di sekolah. Petterson dan
Loeber (1984) seperti dikutip oleh (Syah, 1995:138) mengatakan bahwa
lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar
siswa ialah orang tua dan keluarga itu sendiri. Menurut Roestiyah
(1982:159), faktor-faktor yang datang dari keluarga yang mempengaruhi
belajar siswa, yaitu :
1) Cara mendidik
Orang tua yang memanjakan anaknya, maka setelah sekolah akan
menjadi siswa yang kurang bertanggung jawab, dan takut menghadapi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
tantangan kesulitan. Juga orang tua yang mendidik anaknya secara
keras itu akan menjadi penakut.
2) Suasana keluarga
Hubungan antara anggota keluarga yang kurang intim, menimbulkan
suasana kaku, tegang di dalam keluarga, menyebabkan anak kurang
semangat untuk belajar. Suasana yang menyenangkan, akrab dan
penuh kasih sayang, memberi motivasi yang mendalam pada anak.
3) Pengertian orangtua
Anak belajar perlu dorongan dan pengertian orang tua. Bila anak
sedang belajar jangan diganggu dengan tugas-tugas di rumah. Kadang-
kadang anak mengalami lemah semangat, orang tua wajib memberi
pengertian dan dorongannya, membantu sedapat mungkin kesulitan
yang dialami anak di sekolah. Kalau perlu menghubungi guru
anaknya, untuk mengetahui perkembangannya.
4) Keadaan sosial ekonomi keluarga
Anak belajar memerlukan sarana-sarana yang kadang-kadang mahal.
Bila keadaan ekonomi keluarga tidak memungkinkan, kadang kala
menjadi penghambat anak belajar. Namun bila keadaan
memungkinkan cukuplah sarana yang diperlukan anak, sehingga
mereka dapat belajar dengan senang.
5) Latar belakang
Tingkat pendidikan atau kebiasaan dalam keluarga mempengaruhi
sikap anak dalam belajar. Perlu kepada anak ditanamkan kebiasaan-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
kebiasaan yang baik agar mendorong semangat anak untuk belajar.
b. Lingkungan sekolah
Kemampuan belajar dimiliki manusia merupakan bekal yang membuka
kesempatan luas untuk memperkaya diri dalam hal pengetahuan dan
kebudayaan. Karena manusia mampu untuk belajar maka dia berkembang,
mulai dari lahir sampai mencapai umur tua. Berdasarkan kesadaran
tentang peranan proses belajar mengajar dalam kehidupan anak didik,
masyarakat telah mendirikan suatu institut yang mendampingi belajar
sedemikian rupa, sehingga menghasilkan corak perkembangan yang
diharapkan. Institut ini disebut sekolah (Winkel, 1989:ix). Lingkungan
sosial sekolah, seperti para guru, para staff administrasi, dan teman-teman
sebaya dapat mempengaruhi semangat belajar seorang siswa, (Syah,
1997:137).
Menurut Roestiyah (1982:159-161), faktor-faktor yang
mempengaruhi belajar siswa yang datang dari sekolah yaitu :
a. Interaksi guru dan murid.
Guru yang kurang berinteraksi dengan murid secara intim,
meyebabkan proses belajar-mengajar itu kurang lancar. Juga siswa
merasa jauh dari guru, maka segan berpartisipasi secara aktif dalam
belajar.
b. Cara penyajian
Guru yang lama biasa mengajar dengan metode ceramah saja. Siswa
menjadi bosan, mengantuk, pasif, dan hanya mencatat saja. Guru yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
progresif berani mencoba metode-metode yang baru, yang dapat
membantu meningkatkan kegiatan belajar mengajar, dan
meningkatkan motivasi siswa untuk belajar.
c. Hubungan antar murid
Guru yang kurang mendekati siswa dan kurang bijaksana, maka tidak
akan melihat bahwa di dalam kelas ada group yang saling bersaing
secara tidak sehat. Jiwa kelas tidak terbina, bahkan hubungan masing-
masing individu tidak tampak.
d. Standar pelajaran diatas ukuran
Guru untuk mempertahankan wibawanya, perlu memberi pelajaran di
atas ukuran standard. Akibatnya anak merasa kurang mampu dan takut
kepada guru. Bila banyak siswa yang tidak berhasil dalam
mempelajari mata kuliahnya, guru semacam itu merasa senang, tetapi
berdasarkan teori belajar, yang mengingat perkembangan psikis dan
kepribadian anak yang berbeda-beda, hal tersebut tidak boleh terjadi.
Guru dalam menuntut penguasaan materi harus sesuai dengan
kemampuan siswa masing-masing. Yang penting tujuan yang telah
dirumuskan dapat tercapai.
e. Media pendidikan
Kenyataan saat ini dengan banyaknya jumlah anak yang masuk
sekolah, maka memerlukan alat-alat yang membantu lancarnya belajar
anak dalam jumlah yang besar pula, seperti buku-buku di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
perpustakaan, laboratorium atau media-media lain. Kebanyakan
sekolah masih kurang dalam memiliki media jumlah maupun
kualitasnya.
f. Kurikulum
Sistem instruksional sekarang menghendaki proses belajar- mengajar
yang mementingkan kebutuhan anak. Guru perlu mendalami siswa
dengan baik, harus mempunyai perencanaan yang mendetail, agar
dapat melayani anak belajar secara individual. Kurikulum sekarang
belum dapat memberikan pedoman perencanaan yang demikian.
g. Keadaan gedung
Dengan jumlah siswa yang luar biasa jumlahnya, keadaan gedung
dewasa ini terpaksa kurang, mereka duduk berjejal-jejal di dalam
setiap kelas.
h. Waktu sekolah
Akibat meledaknya jumlah anak yang masuk sekolah, dan
penambahan gedung sekolah belum seimbang dengan jumlah siswa.
Akibat selanjutnya banyak siswa yang terpaksa masuk sekolah di sore
hari. Hal mana sebenarnya kurang dapat dipertanggung-
jawabkan. Dimana anak harus beristirahat ,tetapi terpaksa masuk
sekolah mereka mendengarkan pelajaran sambil mengantuk dan
sebagainya.sebaiknya anak belajar dipagi hari dimana pikiran masih
segar, jasmani dalam kondisi yang baik.
i. Pelaksanaan disiplin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Banyak sekolah yang dalam pelaksanaan disiplin kurang, sehingga
mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Kurang bertanggung jawab,
karena bila tidak melaksanakan tugas, toh tidak ada sangsi. Hal mana
dalam proses belajar siswa perlu disiplin, untuk mengembangkan
motivasi yang kuat.
j. Metode belajar
Banyak siswa melaksanakan cara belajar yang salah. Dalam hal ini
perlu pembinaan dari guru. Dengan cara belajar yang tepat akan
efektif pula hasil belajar siswa itu. Juga dalam pembagian waktu untuk
belajar. Kadang-kadang siswa belajar tidak teratur, atau terus-menerus,
karena besok akan ujian. Dengan belajar demikian siswa akan kurang
beristirahat, bahkan mungkin dapat jatuh sakit. Belajar secara teratur
setiap hari, dengan pembagian waktu yang baik, memilih cara belajar
yang tepat dan cukup istirahat akan meningkatkan hasil belajar.
k. Tugas rumah
Waktu belajar adalah di sekolah, waktu di rumah biarlah digunakan
untuk kegiatan-kegiatan lain, maka diharapkan guru jangan terlalu
banyak memberikan tugas yang harus dikerjakan di rumah,sehingga
anak tidak mempunyai waktu lagi untuk kegiatan yang lain.
c. Lingkungan masyarakat
Menurut Roestiyah (1982:162), anak perlu bergaul dengan anak lain
untuk mengembangkan sosialisasinya, tetapi perlu di jaga jangan sampai
mendapatkan teman bergaul yang buruk. Perbuatan yang tidak baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
mudah menular pada orang lain. Maka perlu dikontrol dengan siapa
mereka bergaul. Kondisi masyarakat di lingkungan kumuh yang serba
kekurangan dan anak-anak penganggur, misalnya, akan sangat
mempengaruhi aktivitas belajar siswa (Syah, 1997:137).
Roestiyah (1982:163) mengatakan bahwa di lingkungan yang anak-
anaknya rajin belajar, kemungkinan besar akan terpengaruh untuk rajin
belajar tanpa disuruh. Di Lingkungan yang sebagian besar masyarakatnya
setelah lulus SMK melanjutkan studi ke perguruan tinggi akan
mempengaruhi lulusan yang lain untuk berminat melanjutkan studi ke
perguruan tinggi. Anak akan merasa malu jika tidak dapat melanjutkan
studi ke perguruan tinggi. Oleh karena itu anak akan lebih berminat untuk
melanjutkan studi ke perguruan tinggi agar tidak tertinggal atau setara
dengan teman yang lain.
4. Minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi
a. Pengertian Minat
Minat adalah salah satu kunci kemajuan dan keberhasilan
seseorang. Minat adalah dorongan psikologis untuk menentukan suatu
pilihan. Seseorang akan senang menjalani sesuatu apabila sudah berminat
terlebih dahulu. Menurut Winkel (1991:30), minat adalah kecenderungan
yang agak menetap dalam subyek untuk merasa tertarik pada bidang atau hal
tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu. Minat adalah
rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada
yang menyuruh (Djaali, 2007: 121). Sedangkan menurut Slameto dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Djaali (2007: 121), mengatakan minat pada dasarnya adalah penerimaan
akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Dari
pernyataan tersebut mengidentifikasi bahwa minat bicirikan dengan rasa
lebih suka, rasa tertarik atau rasa senang sebagai bentuk ekpresi terhadap
sesuatu hal yang diminati. Menurut Muhibin Syah (2009:175) sebagaimana
dijelaskan bahwa minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi adalah
kecenderungan yang mengarahkan siswa untuk memilih perguruan tinggi
sebagai kelanjutan setelah lulus sekolah menengah yang ditandai dengan
perasaan senang, adanya keinginan, perhatian, dorongan dan kemauan,
kebutuhan dan harapan.
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (1976: 650), minat
adalah perhatian; kesukaan (kecenderungan hati) kepada sesuatu; keinginan.
Menurut Giartama (1990:6), minat dapat digolongkan menjadi 2 :
1. Minat secara intrinsic
Minat seara intrinsik merupakan minat yang timbul dari dalam individu
sendiri tanpa pengaruh dari luar. Minat intrinsik dapat timbul karena
pengaruh sikap, persepsi, prestasi belajar, bakat, jenis kelamin dan
intelegensi.
2. Minat secara ekstrinsik
Minat secara ekstrinsik merupakan minat yang timbul akibat pengaruh
dari luar individu. Minat secara ekstrinsik timbul antara lain karena latar
belakang ekonomi, minat orang tua dan teman sebaya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Dasarkan pendapat tersebut di atas, maka minat melanjutkan studi
ke perguruan tinggi pada siswa kelas III, dapat diartikan sebagai
kecenderungan yang mengarah siswa untuk memilih penguruan
tinggi.
sebagai kelanjutan pendidikan setelah tamat dari SMU, yang
ditandai dengan adanya perasaan senang terhadap perguruan tinggi,
perasaan tertarik, dan perasaan bahwa perguruan tinggi bersangkut paut
dengan kebutuhannya.
Pendidikan tinggi merupakan kelanjutan pendidikan menengah
yang diselenggarakan untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota
masyarakat yang memiliki kemampuan akademi atau profesional yang
dapat menerapkan, mengembangkan dan menciptakan ilmu
pengetahuan, teknologi dan kesenian. Satuan pendidikan yang
menyelenggarakan pendidikan tinggi disebut perguruan tinggi yang
dapat berbentuk akademi, sekolah tinggi istitut atau universitas.
Sesuai dengan Undang-Undang No, 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional menetapkan perguruan tinggi berupa,
akademi, sekolah tinggi institut, universitas serta bentuk-bentuk lain
yang ditetapkan pemerintah.
1. Akademi adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan
pendidikan kejuruan yang lingkungannya bisa dikenal dengan
pendidikan profesional.
2. Sekolah tinggi adalah perguruan tinggi yang melaksanakan satu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
bidang pendidikan kejuruan yang hanya terdiri dari satu fakultas
dan dapat berdiri dari satu atau lebih jurusan.
3. Institut adalah perguruan tinggi yang melaksanakan satu bidang
pendidikan kejuruan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi atau
seni. Institut dapat terdiri dari sejumlah fakultas dan dapat terdiri
dari satu atau lebih jurusan.
4. Universitas adalah perguruan tinggi yang melaksanakan program
pendidikan yang bersifat keilmuan dan kejuruan dalam berbagai
bidang pengetahuan, teknologi dan seni yang terdiri dari banyak
fakultas dan jurusan.
Menurut Muhibin Syah (2009:175) sebagiaman dijelaskan bahwa
minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi adalah kecendrungan yang
mengarahkan siswa untuk memilih perguruan tinggi sebagai kelanjutan
setelah lulus sekolah menengah atas yang ditandai dengan perasaan
senang, adanya keinginan, perhatian, dorongan dan kemauan,
kebutuhan dan harapan.
Seperti halnya pendapat yang diungkapkan Agus Sujanto
(2004:92) mengenai minat yaitu, “minat sebagai sesuatu pemusatan
perhatian yang tidak segajah terlahir dengan penuh kemauannya dan
terganrung dari bakat dan lingkungannya”. Hal ini senadadiungkapkan
juga oleh Witherington dalam Buchori (1991:135) yang berpendapat
bahwa, “minat merupakan keasadaran seseorang terhadap suatu objek,
seseorang, soal atau situasi yang bersangkutan dengan dirinya. Dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
pernyataan tersebut mengidentifikasikan bahwa minat dicirikan dengan
adanya pemusatan perhatian atau meningkatnya perhatian terhadap
sesuatu.
Menurut (Elita, 1982: 5) Siswa yang memiliki minat terhadap
subyek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar
terhadap subyek tersebut Seorang siswa yang berminat memilih
melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi, maka siswa tersebut akan dapat
menyelesaikan studi dengan hasil yang baik.
Dari beberapa pendapat para ahli, diketahui ciri-ciri/indikator
adanya minat pada seseorang dari beberapa hal, antara lain : adanya
perasaan senang, pernyataan lebih menyukai dari pada yang lain, adanya
rasa ketertarikan, adanya peningkatan perhatian, adanya pemusatan
perhatian, adanya aktivitas serta keterlibatan secara aktif apada kegiatan
tersebut yang merupakan akibat dari rasa senang dan perhatian.
b. Kerangka Berpikir
1. Hubungan status sosial ekonomi orangtua dengan minat melanjutkan
pendidikan keperguruan tinggi.
Semua siswa menginginkan ingin melanjutkan pendidikan keperguruan
tinggi .Faktor eksternal yang mempengaruhi siswa untuk melanjutkan studi
keperguruan tinggi salah satunya adalah status sosial ekonomi orang tua.
Status sosial ekonomi orang tua siswa yang cenderung tinggi dapat
mempengaruhi kelanjutan belajar siswa tersebut untuk melanjutkan studi ke
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
perguruan tinggi. Keluarga dengan pendapatan yang cukup atau tinggi pada
umumnya akan lebih mudah memenuhi segala kebutuhan pendidikan
maupun kebutuhan lainnya. Berbeda dengan keluarga yang mempunyai
pendapatan yang relatif rendah, pada umumnya mengalami kesulitan dalam
pembiayaan pendidikan maupun keperluan lainnya. Keadaan sosial ekonomi
yang baik dapat menghambat ataupun mendorong dalam belajar, salah satu
fakta yang mempengaruhi tingkat pendidikan anak adalah pendapatan
keluarga. Tingkat sosial ekonomi orang tua memiliki hubungan yang tinggi
terhadap minat melanjutkan studi keperguruan tinggi, karena segala
kebutuhan berkenaan dengan pendidikan akan membutuhkan sosial
ekonomi orang tua.
2. Hubungan motivasi belajar dengan minat melanjutkan pendidikan
keperguruan tinggi.
Motivasi belajar akan berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini
karena motivasi belajar, akan memacu siswa untuk lebih giat belajar
sehingga akan membawa pengaruh terhadap prestasinya. Siswa yang
memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar akan menampakkan minat yang
tinggi dan perhatian yang penuh terhadap tugas–tugas belajar. Menurut
Santrock (2007: 510), motivasi adalah proses yang memberi semangat, arah,
dan kegigihan perilaku. Mereka memusatkan sebanyak mungkin energi fisik
maupun psikis terhadap kegiatan tanpa mengenal perasaan bosan, apalagi
menyerah. Sebaliknya bagi siswa yang memiliki motivasi belajar rendah
mereka akan menampakkan keengganan, cepat bosan, dan berusaha
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
menghindari dari kegiatan belajar. Jadi motivasi sangat penting untuk
keberhasilan belajar, karena motivasi akan mendorong siswa untuk belajar
lebih giat.
Siswa yang mempunyai motivasi belajar yang tinggi akan memperoleh
prestasi belajar yang maksimal. Motivasi adalah salah satu prasyarat yang
amat penting dalam belajar (Esti, 2006: 329). Dengan keberhasilan yang
dicapai oleh siswa dalam belajar, akan merangsang siswa tersebut menjadi
bersemangat untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi yaitu di
Perguruan Tinggi.
Motivasi mempunyai intensitas dan arah (Esti, 2006: 329). Siswa akan
bersungguh sungguh jika mempunyai suatu keinginan walaupun
menghadapi berbagai rintangan.
Motivasi adalah stimulasi atau semangat akibat rangsangan atau kegairahan
terhadap sesuatu yang benar-benar diingini (Suhaimin, 2008: 2). Dengan
adanya motivasi intrinsik atau dorongan dari dalam diri siswa yang tinggi
untuk melanjutkan belajar di perguruan tinggi akan semakin menumbuhkan
minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
3. Hubungan positif antara lingkungan belajar dengan minat melanjutkan studi
ke perguruan tinggi.
Lingkungan belajar siswa adalah keseluruhan keadaan yang melingkupi
siswa atau keadaan yang dengan kehadirannya memberi pengaruh pada
perkembangan siswa (Winkel, 2004:108). Lingkungan belajar sangat kuat
dalam mempengaruhi prestasi belajar siswa. Lingkungan belajar siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan
masyarakat.
Widiyanto (2007: 86) dalam penelitiannya, menyatakan bahwa lingkungan
belajar mempunyai hubungan yang positif dan signifikan dengan minat
melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Lingkungan keluarga yang
mendukung akan membuat siswa dapat belajar dengan nyaman di rumah
sehingga prestasi belajar yang dicapai akan lebih baik. Menurut Patterson
dan Loeber (1984) seperti yang dikutip oleh Syah (2003:153) mengatakan
bahwa lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar
siswa adalah orang tua dan keluarga siswa itu sendiri Lingkungan sekolah
yang mempunyai fasilitas yang lengkap akan mendukung siswa dapat
belajar dengan optimal, sehingga prestasi belajar yang dicapai siswa akan
baik pula. Lingkungan sosial sekolah, seperti para guru, para staff
administrasi, dan teman-teman sebaya dapat mempengaruhi semangat
belajar seorang siswa (Syah, 1997:137).
Lingkungan masyarakat adalah lingkungan dimana siswa menjalin
hubungan atau berinteraksi dengan anggota masyarakat lain. Kondisi
masyarakat di lingkungan kumuh yang serba kekurangan dan anak-anak
penganggur, misalnya, akan sangat mempengaruhi aktivitas belajar siswa
(Syah, 1997:137). Siswa yang hidup di lingkungan masyarakat yang anak-
anaknya rajin dapat menjadi daya dorong terhadap siswa yang lain untuk
belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Menurut Ewaldina (2000:19), dalam penelitiannya, menyatakan bahwa
lingkungan belajar di keluarga dapat memberikan sumbangan positif
terhadap prestasi belajar siswa, karena adanya dukungan orang tua dan
penyediaan fasilitas belajar. Dalam penelitian tersebut juga dinyatakan
bahwa lingkungan belajar di sekolah juga perpengaruh terhadap prestasi
siswa, karena adanya penyediaan fasilitas belajar sekolah seperti buku-buku
pelajaran, laboratorium, dan perpustakaan.
Dengan pengaruh positif yang kuat dari lingkungan belajar akan
berpengaruh baik terhadap prestasi siswa. Keadaan lingkungan belajar siswa
yang sebagian besar masyarakatnya berpendidikan akan mempengaruhi dan
memotivasi siswa untuk selalu menempuh jenjang pendidikan yang
lebih tinggi. Anggota masyarakat yang berpendidikan pasti juga akan
memberikan bimbingan dan dorongan bagi anggota masyarakat lain
termotivasi untuk selalu berkembang dalam pendidikan. Dengan adanya
dukungan lingkungan belajar yang mendukung akan mempengaruhi minat
siswa untuk melanjutkan studi ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
c. Model penelitian
Model dalam penelitian ini dapat di gambarkan sebagai berikut:
Keterangan :
X1 = Status Ekonomi Orangtua
X2 = Motivasi Belajar
X3 = Lingkungan Belajar
Y = Minat melanjutkan Study ke Perguruan tinggi
d. Hipotesis
Berdasarkan kajian teori, hasil penelitian dan kerangka berpikir maka dalam
penelitian ini diajukan hipotesis sebagai berikut:
1. Ho = Tidak Ada Hubungan antara Status Sosial Ekonomi Orang
Tuadengan Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi pada siswa
SMA Negeri 1 Ngaglik, Sleman, Yogyakarta Kelas XII IPS.
X1
X2
X3
Y
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Ha = Ada Hubungan antara Status ekonomi orang tua dengan Minat
Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi pada siswa SMA Negeri 1
Ngaglik, Sleman, Yogyakarta Kelas XII IPS.
2. Ho = Tidak Ada Hubungan antara Motivasi belajar dengan Minat
Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi pada siswa SMA Negeri 1
Ngaglik, Sleman, Yogyakarta Kelas XII IPS.
Ha = Ada Hubungan antara Motivasi belajar dengan Minat Melanjutkan
Studi ke Perguruan Tinggi pada siswa SMA Negeri 1 Ngaglik, Sleman,
Yogyakarta Kelas XII IPS.
3. Ho = Tidak Ada Hubungan antara Lingkungan belajar dengan Minat
Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi pada siswa SMA Negeri 1
Ngaglik, Sleman, Yogyakarta Kelas XII IPS.
Ha = Ada Hubungan antara Lingkungan belajar dengan Minat
Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi pada siswa SMA Negeri 1
Ngaglik, Sleman, Yogyakarta Kelas XII IPS.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini dapat dikategorikan sebagai penelitian studi
kasus.Studi kasus adalah penelitian yang dilaksanakan pada obyek tertentu
sehingga kesimpulan yang diambil berdasarkan penelitian tersebut hanya
berlaku pada obyek yang diteliti.Studi kasus adalah penelitian mengenai status
subyek penelitian yang berkenaan dengan suatu fase spesifik atau khas dari
keseluruhan personalitas (Hasan, 2004: 10). Penelitian tentang hubungan
antara motivasi belajar,lingkungan belajar dan prestasi belajar dengan minat
melanjutkan studi ke perguruan tinggi ini dibatasi ruang lingkupnya, yaitu
mengambil kasus di SMA Negeri 1 Ngaglik, Sleman ,Yogyakarta.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian di SMA Negeri 1 Ngaglik Yogyakarta Kecamatan
Depok Kabupaten Sleman Yogyakarta. Adapun perkiraan waktu penelitian
akan dilakukan pada bulan Agustus – September , 2017.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek penelitian
subjek penelitian ini adalah siswa kelas XII Ips SMA Negeri 1 Ngaglik.
2. Objek penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Objek penelitian ini adalah siswa yang berminat melanjutkan studi ke
Perguruan Tinggi, status sosial ekonomi orang tua, motivasi belajar dan
lingkungan belajar.
D. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi penelitian
Populasi penelitian ini adalah keseluruhan dari objek yang di teliti.
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri objek dan subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya ( Sugiyono 2007 : 115 ).
Populasi penelitian ini adalah adalah siswa kelas XII IPS SMA Negeri 1
Ngaglik, Sleman, Yogyakarta Angkatan 2017/2018 dengan populasi sebanyak
83 siswa
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti ( Arikunto
2010 1989 : 104 ). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu siswa
kelas XII IPS SMA Negeri 1 Ngaglik, Sleman, Yogyakarta Angkatan
2017/2018.
3. Teknik Pengambilan sampel
Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini accidental
sampling. Accidental sampling menurut (Notoatmodjo,2010,p.130) yaitu
dilakukan dengan mengambil responden yang kebetulan ada atau tersedia di
suatu tempat sesuai dengan konteks penelitian. Pengambilan responden ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
dilakukan disiswa kelas XII IPS SMA Negeri 1 Ngaglik, Sleman, Yogyakarta
Angkatan 2017/2018.
Peneliti melakukan konfirmasi ke pihak SMA untuk menjelaskan
kegiatan penelitian yang akan dialukan terlebih dahulu, dan pada saat
penelitian sebelum membagikan lembar kuisioner peneliti menjelaskan
maksud dan tujuan dari penelitian ke pada respon yang hadir pada proses
pembelajaran di SMA berlansung. Pengambilan responden untuk menjadi
sampel dilihat dari kriteria yang ditetapkan oleh peneliti sendiri, dan
pengambilan responden yang digunakan sampai memenuhi batas sampel yang
sudah ditentukan oleh peneliti yaitu sebesar 83 sampel ( responden).
E. Operasional Variabel
1. Variabel Penelitian
a. Status Sosial Ekonomi Orang Tua
1) Variabel tingkat pendidikan orangtua
Yang dimaksud tingkat pendidikan orang tua adalah tingkat
pendidikan tertinggi yang berhasil diselesaikan oleh orang tua siswa
dalam hal ini tingkat pendidikan orang tua dikelompokan sebagai
berikut :
a) Lulus SD skor 1
b) Lulus SMP skor 2
c) Lulus SMA skor 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
d) Lulus D III skor 4
e) Lulus PT skor 5
2) Jenis pekerjaan orang tua
Jenis pekerjaan orang tua yaitu bidang pekerjaan pokok yang
ditekuni orang tua setiap harinya. Dalam hal ini, penulis
menggolongkan jenis pekerjaan menurut pendapat Spillane
(1982:14). Penulis memodifikasi jenis pekerjaan orang tua menjadi 8
golongan dan memberikan penskoran, sebagai berikut :
a) Ibu RT skor 1
b) Pensiunan skor 2
c) Buruh tani skor 3
d) Petani skor 4
e) Karyawan skor 5
f) PNS skor 6
g) Guru skor 7
h) Wiraswasta skor 8
3) Pendapatan
Pendapatan adalah penghasilan rata-rata yang diterima orang tua
setiap bulan.Dalam penelitian penghasilan diukur dari tinggi
rendahnya pengasilan/pendapatan yang diberikan 5 alternatif awal
tentang pengeluaran dengan beberapa orang tua siswa.
Adapaun pedoman untuk memberikan alternatif jawaban adalah :
a) Penghasilan kurang dari 500.000 diberi skor1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
b) Penghasilan antara 500.000 ≤ 1.500.000 diberi skor 2
c) Penghasilan antara 1.500.000 ≤ 2.000.000 di beri skor 3
d) Penghasilan antara 2.000.000 ≤ 2.500.000 di beri skor 4
e) Penghasilan antara 2.500.000 ke atas di beri skor 5
4) Fasilitas kusus yang dimiliki keluarga
Fasilitas diukur dari banyak sedikitnya fasilitas khusus, benda dan
barang yang dimiliki keluarga responden. Untuk mempermudah
pengukuran, maka masing-masing fasilitas benda dan barang
yang dimiliki kelarga responden di beri skor sebagai berikut :
No Jenis fasilitas Skor
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Mobil ( Kendaraan roda 4)
Sepeda Motor
Video
TV Berwarna
TV Hitam Putih
Tape Recorder
Radio
Kulkas
Mesin Cuci
Pesawat Telepon
Telepon Genggam (HP)
Pager
16
15
6
10
9
4
3
11
12
5
14
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
13
14
15
16
17
18
VCD Player
Komputer
Langganan Surat Kabar
Langganan Majalah
Rumah
Tidak Punya
8
13
1
2
17
0
Sumber : Dwi Widayanto, 2007
b. Motivasi
Motivasi adalah dorongan untuk mencapai tujuan yang
diharapkan.Variabel motivasi belajar dijabarkan ke dalam indikator-
indikator seperti terlihat pada tabel operasionalisasi variabel berikut
ini:
Tabel 3.1
Operasionalisasi
Variabel
Variabel Dimensi Indikator No butir
Positif Negatif
1. Motivasi 1. a motivasi
intrinsik
1.a.1 keinginan untuk
berprestasi
1.a.2 kemauan
mengikuti pelajaran
1.a.3 kesadaran
mengerjakan tugas
dari guru
1
2
3,4
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
1.a.4 kerelaan
menyediakan waktu
untuk belajar
1.a.5 kemauan
mengevaluasi hasil
belajar yang di capai
1.a.6 kebutuhan
terhadap materi
6,7,9
10
11
8
Sumber : FX. Eka Wahyu Wibawa, 2009
a. Lingkunga belajar
Lingkungan belajar merupakan keseluruhan keadaan yang
melingkupi siswa atau keadaan yang dengan kehadirannya
memberikan pengaruh pada perkembangan siswa.Variabel
lingkungan belajar dijabarkan ke dalam indikator-indikator seperti
terlihat pada tabel operasionalisasi variabel berikutini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Tabel 3.2
Operasionalisasi
Variabel
Variabel Dimensi Indikator No butir
positif Negatif
2. Lingkungan
belajar
2.b
Lingkungan
belajar di
keluarga
2.c
lingkungan
belajar di
sekolah
2.d
2.b.7 Perhatian
keluarga
2.b.8 Fasilitas
belajar di
keluarga
2.b.9 Kedisiplinan
dalam belajar
2.b.10 Keadaan
sosial ekonomi
orangtua
2.c.11 Perhatian
guru dan teman
2.c.12 Hubungan
guru dengan
murid
2.c.13 Cara
mengajar guru
2.c.14 Pengarahan
studi lanjut
12,14
15
16
18,20
21,22
23
24
27
13
17
19
25
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
lingkungan
belajar di
masyarakat
2.c.15 Fasilitas
sekolah
2.d.16 Perhatian
masyarakat
2.d.17 Hubungan
dengan
masyarakat
2.d.18 Kegiatan
masyarakat
2.d.19 Fasilitas di
masyarakat
28
29,30
32
31
Sumber : FX. Eka Wahyu Wibawa, 2009
b. Minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi
Minat studi ke perguruan tinggi adalah kecenderungan-
kecenderungan yang mengarahkan siswa untuk melanjutkan ke
perguruan tinggi sebagai kelanjutan pendidikan mereka setelah
tamat dari SMK.Minat yang ditandai dengan perasaan senang,
tertarik, perhatian dan perasaan bahwa perguruan tinggi
bersangkut paut dengan kebutuhannya. Variabel minat
dijabarkan ke dalam indikator- indikator seperti terlihat pada
tabel operasionalisasi variabel berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Tabel 3.3
Operasionalisasi variabel
Variabel Dimensi Indikator No butir
Positif Negatif
1.Minat
melanjutkan
studi ke
perguruan
tinggi
1.a
Ketertarikan
1.b
Keperhatian
1.a.1 Keinginan
belajar ke
jenjang
pendidikan
yang lebih
tinggi
1.a.2 Ketertarikan
memenuhi
syarat mencari
kerja
1.b.1 Perhatian
terhadap iklan-
iklan perguruan
tinggi
1.b.2 Perhatian
terhadap seleksi
masuk
perguruan
tinggi
33
34
35
37
36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
1.c
rasa senang
1.b.3 Perhatian
terhadap
bimbingan
belajar
1.b.4 Perhatian
terhadap karir di
masa depan
1.c.1 Perasaan
bangga terhadap
sesuatu
1.c.2 Perasaan
senang dari diri
sendiri
1.c.3 Perasaan
senang dari
teman
1.c.4 Mempelajari
buku pedoman
perguruan
tinggi
38
39
40
42
41
Sumber : FX. Eka Wahyu Wibawa, 2009
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
4. Pengukuran Variabel Penelitian
Untuk variabel motivasi belajar, lingkungan belajar, dan minat
melanjutkan studi ke perguruan tinggi pengukuran dilakukan dengan
kuisioner dan menggunakan Skala Likert, yang disajikan dalam lima
alternatif jawaban yang diberi tanda (X) pada lembar yang telah
disediakan yaitu sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, dan
sangat tidaksetuju.
Bobot yang diberikan untuk alternatif jawaban adalah :
a) Pertanyaan Positif
Sangat Setuju (SS) diberi skor : 5
Setuju (S) diberi skor : 4
Ragu-ragu (R) : 3
Tidak Setuju (TS) : 2
Sangat Tidak Setuju (STS) : 1
b) Pertanyaan Negatif
Sangat Setuju (SS) diberi skor : 1
Setuju (S) diberi skor : 2
Ragu-ragu (R) : 3
Tidak Setuju (TS) : 4
Sangat Tidak Setuju (STS) : 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan cara
kuesioner yaitu metode pengumpulan data dengan menggunakan sejumlah
daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden untuk diisi dengan
keadaan responden sebenarnya. Kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya
(Sugiyono, 2007:199). Teknik ini dilakukan untuk memperoleh data
tentang status motivasi belajar, lingkungan belajar, dengan minat
melanjutkan ke perguruan tinggi.
G. Teknik Pengujian Instrumen
Arikunto (2010:203) mengatakan instrumen penelitian merupakan
alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data
agar pekerjaannnya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih
cermat, lengkap, dan sistematis sehingga mudah diolah. Instrumen yang
baik harus memenuhi dua prasyaratan penting yaitu valid dan reliabel.
Instrumen yang tidak baik dapat dikatakan bahwa instrumen tersebut tidak
valid dan reliabel. ( Arykunto, 2010:211). Peneliti tidak melakukan
pengujian validitas dan reliabilitas ulang karena instrumen yang diuji
sudah valid dan reliabel.
1. Validitas Instrumen
Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian yang berasal dari penelitian
Dwi Widayanto (2007) pada variabel Status Soasial Ekonomi Orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Tua,dan penelitian FX. Eka Wahyu Wibawa (2009) pada variabel
Motivasi Belajar, Lingkungan Belajar dan Minat melanjutkan Studi ke
Perguruan Tinggi. Instrumen penelitian tersebut telah diuji validitasnya
maka dapat diketahui butir-butir yang sahih, selanjutnya butir-butir
yang sahih tersebut yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam
penelitian. Uji validitas dapat di lihat pada lampiran 3 halaman (113 -
116).
2. Reliabilitas Instrumen
Arikunto (2010:221) mengatakan reliabilitas menunjuk pada saat
pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk
digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah
baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendisius mengarahkan
responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu dengan menggunakan
kriteria koefisien reliabilitas sebagai berikut:
Tabel 3.4
Tingkat keterhandalan variabel penelitian
No Koefisien Alpha Tingkat Keterhandalan
1. 0,800-1,00 Sangat Tinggi
2. 0,600-0,799 Tinggi
3. 0,400-0,599 Cukup
4. 0,200-0,399 Rendah
5. <0,200 Sangat Rendah
Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian dari penelitian
Dwi Widayanto (2007) pada variabel Status Soasial Ekonomi Orang
Tua,dan penelitian FX. Eka Wahyu Wibawa (2009) pada variabel Motivasi
Belajar, Lingkungan Belajar dan Minat melanjutkan Studi ke Perguruan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Tinggi. Instrument penelitian tersebut dapat dinyatakan reliable (dapat
dipercaya karena nilai Cronbach’s Alpha masing-masing variable lebih
besar dari 0,60. Uji reliabilitas Instrumen penelitian dapata dilihat
dilampiran 3 halaman (113 – 116).
H. Teknik Analisis Data
1. Deskripsi Data
Analisis data deskriptif merupakan bentuk analisis data penelitian untuk
menguji generalisasi hasil penelitian berdasarkan satu sampel.Analisis
deskriptif ini dilakukan dengan pengujian hipotesis deskriptif. (Siregar
2010:221). Penarikan kesimpulan dari masalah dalam penelitian ini
menggunakan suatu penilaian untuk keempat variabel yaitu variabel
status social ekonomi orang tua, motivasi belajar, lingkungan belajar
dan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.Penilaian Acuan
Patokan (PAP) tipe II merupakan penilaian yang digunakan oleh si
peneliti dalam menarik kesimpulan tersebut. Berikut ini adalah tabel
PAP tipe II:
Tabel 3.5
Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe II
Tingkat Penguasaan
Kompetensi
Kategori Kecendrungan
Variabel
81% - 100% Sangat tinggi
66% - 80% Tinggi
56% - 65% Cukup
46% - 55% Rendah
<46% Sangat rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
2. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui hubungan antara
status sosial ekonomi orang tua, motivasi belajar, lingkungan belajar
dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Berikut ini
adalah rumusan hipotesis dalam penelitian ini :
1. Ho = Tidak Ada Hubungan antara Status Sosial Ekonomi Orang
Tuadengan Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi pada
siswa SMA Negeri 1 Ngaglik, Sleman, Yogyakarta Kelas XII
IPS.
Ha = Ada Hubungan antara Status ekonomi orang tua dengan
Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi pada siswa SMA
.Negeri 1 Ngaglik, Sleman, Yogyakarta Kelas XII IPS.
2. Ho = Tidak Ada Hubungan antara Motivasi belajar dengan
Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi pada siswa SMA
Negeri 1 Ngaglik, Sleman,Yogyakarta Kelas XII IPS.
Ha = Ada Hubungan antara Motivasi belajar dengan Minat
Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi pada siswa SMA Negeri
1 Ngaglik, Sleman, Yogyakarta Kelas XII IPS.
3. Ho = Tidak Ada Hubungan antara Lingkungan belajar dengan
Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi pada siswa SMA
Negeri 1 Ngaglik, Sleman, Yogyakarta Kelas XII IPS.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Ha = Ada Hubungan antara Lingkungan belajar dengan Minat
Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi pada siswa SMA Negeri
1 Ngaglik, Sleman, Yogyakarta Kelas XII IPS.
a. Korelasi pearson product moment
Tabel 3.6
Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,800 – 1,000 Sangat kuat
0,600 – 0,799 Kuat
0,400 – 0,599 Cukup kuat
0,200 – 0,399 Rendah
0,000 – 0,199 Sangat rendah
Kriteria pengujian adalah sebagi berikut:
berarti terdapat hubungan yang signifikan.
berarti tidak terdapat hubungan yang
signifikan.
Untuk menguji signifikan koefisien korelasi dilakukan dengan
melakukan uji t dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
√
√
Keterangan:
r = koefisien korelasi sederhana
n = jumlah sampel
b. Korelasi Charles Spearman’s Rank
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Uji koefisien korelasi Spearman’s Rank adalah uji statistic
nonparametrik. Statistik nonparametrik merupakan
merupakan suatu ukuran asosiasi atau hubungan yang dapat
digunakan pada kondisi satu atau kedua variabet yang diukur
adalah skala ordinal ( berbentuk ranking ) namun kondisi
normal tidak terpenuhi. Untuk mengetahui terdapat
hubungan atau tidak dapat dilihat dari nilai signifikansi dan
seberapa kuat hubungan tersebut dari nilai koefisien korelasi
atau nilai r yang terdapat pada tabel 3.9. Alasan peneliti
menggunakan teknik ini karena data dari instrumen
penelitian menggunakan skala likert hasilnya berupa data
ordinal atau berjenjang. Adapun rumus Spearman Rank
(Sugiyono, 2006:229) yaitu:
∑
Keterangan:
P = koefisien korelasi spearman rank
n = banyaknya ukuran sampel
∑ = jumlah kuadrat dari selisih rank variabel X dengan
rank variabel Y
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
BAB IV
GAMBARAN UMUM SEKOLAH
Berikut ini adalah gambaran umum SMA Negeri 1 Ngaglik, Sleman, yang
datanya diperoleh dari pihak sekolah.
A. Identitas Sekolah
Nama : SMA Negeri 1 Ngaglik
Nomor Statistik : 301040213003
Alamat : Jalan Pulowati, Kelurahan Donoharjo,
Kecamatan Ngaglik, Sleman, Yogyakarta
Kode Pos : 55581
E-mail : [email protected]
Tahun Berdiri : 1968
Status : Negeri
Jenjang Akreditasi : A
B. Sejarah Singkat SMA Negeri 1 Ngaglik
SMA Negeri 1 Ngaglik di Donoharjo, Ngaglik Sleman Yogyakarta
dibuka terhitung mulai tanggal 2 Februari 1968 dengan nama SMA Negeri
Donoharjo Filial SMA Negeri Sleman yang waktu itu dijabat oleh Kepala
Sekolah Bapak R, Sukar. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
dan Kebudayaan tanggal 28 Agustus 1974, nomor 0219/O/1974 terhitung
mulai 1 Juli 1974 berubah menjadi SMA Negeri 1 Donoharjo.
Untuk sementara waktu SMA Negeri Dooharjo pengelolaan dan
pembinaannya diserahkan SMA Negeri Sleman yang saat itu dengan Kepala
Sekolah Bapak R. Sukar Untuk pelaksanaan Proses Belajar Mengajar
menempati gedung milik Kelurahan Donoharjo.
Kepala Sekolah pertama dijabat Bapak R. Sukar, dengan terbitnya
Surat Keputusan Nomor 2.4.1.0020 Kep 1976, tanggal 13 Januari 1976.
Dari periode 2009 sampai dengan 2010 Kepala Sekolah dijabat oleh Bapak
Drs. Suharno.
C. Visi dan Misi SMA Negeri 1 Ngaglik
1. Visi
Menjadi SMA sebagai komunitas beriman dan bertaqwa, cerdas,
berprestasi, berkecakapan hidup, serta berkarakter kebangsaan
Pancasila.
2. Misi
a. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia, sarana-prasarana,
proses pembelajaran, dan budaya organisasi secara terus menerus
(continuous improvement) yang mampu meningkatkan/
memantapkan kecerdasan warga komunitas SMA Negeri 1 Ngaglik.
b. Menyelenggarakan pendidikan karakter kebangsaan Pancasila
(termasuk akhlak mulia dan budi pekerti luhur) bagi seluruh warga
SMA.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
c. Memberikan pendidikan softskills.
d. Semakin memantapkan kurikulum sekolah (Standar Isi) yang
mendukung keunggulan, sesuai dengan kebutuhan peserta didik,
budaya dan kearifan lokal, maupun tuntutan lokal regional-nasional-
global.
e. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran dan bimbingan
guna mengembangkan kreativitas, integritas, kejujuran dan
kemandirian peserta didik.
f. Meningkatkan ketrampilan dan sikap-mental positif peserta didik
melalui kegiatan ekstrakurikuler, sesuai dengan potensi yang
dimiliki.
g. Meningkatkan imtaq sesuai ajaran agama yang dianut dalam
kehidupan sehari-hari dan di lingkungan masyarakat.
h. Mengimplementasikan pendidikan berbasis budaya.
D. Tujuan Sekolah
Sesuai dengan pendidikan SMA, maka SMA Negeri 1 Ngaglik memiliki
tujuan sebagai berikut:
1. Meningkatkan mutu pendidikan dalam perolehan Nilai Ujian Akhir.
2. Membekali generasi muda lulusan SMA N 1 Ngaglik dengan ilmu
pengetahuan dan teknologi agar mampu bersaing dan melanjutkan ke
jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
3. Membekali generasi muda lulusan SMA N 1 Ngaglik agar memiliki
kemampuan yang lebih dalam bidang bahasa.
4. Membekali generasi muda lulusan SMA N 1 Ngaglik agar memiliki
keterampilan teknologi informasi dan komunikasi serta mampu
mengembangkan diri sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
5. Mempersiapkan generasi muda lulusan SMA N 1 Ngaglik yang bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia serta budi pekerti
luhur.
6. Menanamkan generasi muda lulusan SMA N 1 Ngaglik sikap ulet dan
gigih dalam berkompetisi, beradaptasi dengan lingkungan dan
mengembangkan sikap sportifitas.
7. Mempersiapkan generasi muda lulusan SMA N 1 Ngaglik agar menjadi
manusia yang berkepribadian cerdas, berkualitas dan berprestasi dalam
bidang olahraga dan seni.
8. Membantu generasi muda lulusan SMA N 1 Ngaglik agar dapat
mengenal potensi dirinya sehingga dapat berkembang secara optimat.
9. Membekali generasi muda lulusan SMA N 1 Ngaglik yang berdisiplin
dan berkualitas tinggi, sehingga mampu melanjutkan ke jenjang
pendidikan yang lebih tinggi.
10. Membekali lulusan SMA N 1 Ngaglik dengan keterampilan hidup agar
mampu terjun di dunia kerja (bagi yang tidak melanjutkan di jenjang
pendidikan yang lebih tinggi) maupun untuk menempuh studi lanjut
(bagi yang berkesempatan).
E. Struktur Kurikulum SMA Negeri 1 Ngaglik
Kurikulum yang digunakan SMA Negeri 1 Ngaglik adalah Kurikulum 2013
dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang diterapkan sejak
tahun 2006/2007 untuk menggantikan Kurikulum Berbasis Kompetensi
(KBK). Kurikulum 2013 diterapkan pada kelas X, sedangkan kelas XI dan
XII masih tetap menggunakan kurikulum KTSP.
Penerapan Kurikulum 2013 bagi kelas X dalam program reguler SMA
Negeri 1 Ngaglik didasarkan pada peraturan yang mengatur tentang
kebijakan tersebut. Sedangkan, penerapan KTSP dalam program reguler
SMA Negeri 1 Ngaglik didasarkan pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan KTSP merupkan kurikulum yang memberi kewenanangan dan
tanggung jawab penuh pada sekolah untuk menyusun sendiri pelaksanaan
kegiatan pembelajarannya sesuai misi, visi, dan potensinya masing-masing,
dengan mengacu kepada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan
(SKL), serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP). Dengan KTSP, Kepala Sekolah, para guru,
dan komite sekolah terlibat langsung dalam merumuskan tujuan
pembelajaran, materi, serta hal-hal lainnya yang berhubungan dengan
kegiatan belajar mengajar.
F. Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Ngaglik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
G. Fasilitas Pendidikan dan Latihan
Fasilitas pendukung proses belajar mengajar selalu dikembangkan demi
peningkatan mutu dan efektivitas proses belajar mengajar. Fasilitas
pendukung yang terdapat di SMA Negeri 1 Ngaglik antara lain sebagai
berikut:
1. Papan tulis
2. Meja dan Kursi
3. Mesin Ketik
4. Komputer
5. Perpustakaan
6. LCD Proyektor
7. Ruang Parkir
8. Ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang dilengkapi dengan obat-
obatan pertolongan pertama
9. Kantin
10. Toilet, WC, dan Kamar Mandi
11. Fasilitas internet
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
H. Keadaan Ruang
Ruangan yang dimiliki oleh SMA Negeri 1 Ngaglik adalah:
a. Ruang kelas X, XI, dan XII
b. Ruang Kantor
Ruang kantor terdiri dari:
1. Kantor Kepala Sekolah
Sarana dan prasarana yang terdapat di Kantor Kepala Sekolah
diantaranya adalah ruang kerja, monitor CCTV sejumlah 1 buah,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
meja sejumlah 1 buah, kursi sejumlah 1 buah , dan lemari
sejumlah 1 buah.
2. Kantor Wakil Kepala Sekolah
Sarana dan prasarana yang terdapat di Kantor Wakil Kepala
diantarnya adalah meja sejumlah 1 buah dan kursi sejumlah 1
buah, printer sejumlah 1 buah, juga terdapat berangkas sejumlah 1
buah.
3. Kantor Guru
Sarana dan prasarana yang terdapat di Kantor Guru,
diantaranya adalah meja sejumlah 40 buah, kursi sejumlah 40
buah, papan daftar nama guru sejumlah 1 buah, papan daftar
jadwal mata pelajaran sejumlah 1 buah, papan struktur organisasi
sekolah sejumlah 1 buah, terdapat sejumlah 3 buah kipas angin,
almari sejumlah 3 buah, speaker sejumlah 1 buah.
4. Kantor Tata Usaha
Sarana dan prasarana yang terdapat di Kantor TU diantaranya
adalah printer sejumlah 3 buah, komputer/ laptop sejumlah 16
buah, meja dan kursi sejumlah 14 buah, mesin fotokopi, kamera
digital sejumlah 1 buah, dan brangkas sejumlah 4 buah.
c. Ruang Bimbingan dan Konseling
Sarana dan prasarana yang ada di ruang BK adalah meja
sejumlah 9 buah, kursi sejumlah 15 buah, komputer sejumlah 1
buah, terdapat juga printer sejumlah 1 buah, almari sejumlah 4
buah.
d. Ruang Perpustakaan
Ruang perpustakaan memiliki 67 m2 yang dilengkapi dengan:
1) Lemari sejumlah 1 buah dan rak buku sejumlah 15 buah
2) Meja sejumlah 12 buah
3) Kursi sejumlah 48 buah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
4) Lemari kotak katalog sejumlah 1 buah
5) Papan struktur organisasi perpustakaan sejumlah 1 buah
e. Ruang UKS/ PMR
Sarana dan prasarana yang ada di ruang UKS/ PMR adalah
kasur sejumlah 3 buah, lemari sejumlah 3 buah, kotak obat
sejumlah 1 buah.
f. Sarana Lahan Olahraga
Sarana olahraga yang dimiliki oleh SMA Negeri 1 Ngaglik
yaitu lapangan sepak bola yang terdapat di utara sekolah.
g. Ruang OSIS
Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMA Negeri 1 Ngaglik
memiliki kursi sejumlah 5 buah, meja sejumlah 5 buah, lemari
sejumlah 1 buah, papan organisasi osis sejumlah 1 buah.
h. Ruang Laboratorium
Laboratorium yang dimiliki oleh SMA Negeri 1 Ngaglik
adalah 1 ruang laboratorium kimia dan fisika dimana terdapat meja
sejumlah 20 buah, kursi sejumlah 50 buah, almari sejumlah 3
buah, juga terdapat wastafel 3 buah.
i. Ruang Koperasi Siswa
Koperasi sekolah menyediakan kebutuhan siswa seperti alat
tulis, makanan, minuman, dan lain-lain. Sarana dan prasarana yang
terdapat dikoperasi adalah etalase berjumlah 2 buah, meja
sejumlah 2 buah, kursi sejumlah 4 buah.
j. Ruang Musik
SMA Negeri 1 Ngaglik memberi fasilitas ekstrakurikuler band
dengan sebuah ruang musik yang lengkap dengan alat musik.
Ruangan ini dilengkapi dengan pendingin ruangan. Peralatan band
yang disediakan adalah 1 set drum sejumlah 1 buah, gitar akustik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
sejumlah1 buah, gitar bass sejumlah 1 buah, keyboard sejumlah 1
buah, dan ampli sejumlah 2 buah.
k. Ruang Ibadah (Masjid)
Sarana dan prasarana yang terdapat di Masjid adalah tempat
wudhu sejumlah 15 buah, lemari sejumlah 2 buah untuk
menyimpan alquran dan mukena.
l. Ruang Kelas Agama Katolik
Sarana dan prasarana yang terdapat di ruang kelas agama
Katolik adalah 5 buah meja, kursi sejumlah 8 buah, proyektor 1
buah dan papan tulis 1 buah.
m. Ruang kelas agama Kristen
Sarana dan prasarana yang terdapat di ruang agama Kristen
adalah 3 buah meja, kursi sejumlah 5 buah, dan papan tulis
sejumlah 1 buah.
n. Kantin Sekolah
Terdapat dua kantin kecil yang terletak di belakang sekolah
dengan berbagai jajanan yang sehat dan dimasak secara langsung
oleh ibu kantin. Sarana dan prasarana yang terdapat di kantin
sekolah adalah meja sejumlah 18 buah, kursi sejumlah 30 buah,
dan wastafel sejumlah 6 buah.
o. Ruang aula
Sarana dan prasarana yang terdapat di ruang aula adalah kursi
sejumlah 250 kursi, 1 buah proyektor, dan satu buah papan tulis.
p. Sarana Parkir Kendaraan
Sarana parkir kendaraan yang dimiliki SMA Negeri 1 Ngaglik
yaitu:
1) Parkir motor dan mobil untuk guru dan tamu sekolah, terletak di
depan sekolah sisi kanan dan kiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
2) Parkir motor untuk siswa terletak di belakang sekolah.
I. Hubungan Sekolah dengan Instansi Lain
Dalam meningkatkan mutu pendidikan, SMA Negeri 1 Ngaglik
menjalin hubungan kerja sama dengan instansi lain. SMA Negeri 1 Ngaglik
merupakan lembaga pendidikan sehingga tidak lepas dari lingkungan
masyarakat dan dari sanalah muncul suatu hubungan sekolah dan pihak
sekolah.
1. Hubungan Sekolah dengan Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta
Sama halnya dengan sekolah-sekolah lain pada umumnya, SMA Negeri
1 Ngaglik juga berada dalam lindungan Dinas Pendidikan Kota
Yogyakarta. Dinas Pendidikan setempat mempunyai wewenang
membina dan mengawasi pelaksanaan kurikulum. Untuk mengetahui
sejauh mana proses belajar mengajar sesuai kurikulum, maka pihak
Dinas Pendidikan mengirim petugas untuk memeriksa kegiatan
akademik maupun kegiatan administratif dan apabila sekolah
menyimpang peraturan yang sudah diterapkan, maka Kepala Sekolah
akan mendapatkan sanksi dari Dinas Pendidikan.
2. Hubungan sekolah dengan orang tua siswa
Kerjasama dengan orang tua peserta didik dilaksanakan melalui komite
sekolah, alumni-alumni, perguruan tinggi, dan instansi terkait. Ada tiga
peran orang tua dalam pengembangan sekolah, yaitu :
a. Mitra dalam membimbing kegiatan peserta didik
b. Mitra sekolah dalam pembinaan peserta didik
c. Mitra dialog dalam peningkatan kualitas pendidikan
3. Hubungan sekolah dengan sekolah lain
Dalam hubungan ini lebih berfokus pada hubungan siswa dengan guru
dari SMA Negeri 1 Ngaglik maupun dengan sekolah lain dan hubungan
ini bisa dalam bentuk olah raga atau pertandingan persahabatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dapat bermanfaat untuk menciptakan
kebersamaan antar sekolah agar terbina kerukunan, keakraban dan
kekompakan.
4. Hubungan sekolah dengan alumni
Kerjasama antara sekolah dengan alumni berjalan dengan baik, terutama
dalam pengembangan program keterampilan. Misalnya, untuk kegiatan
ekstrakulikuler pramuka, pihak sekolah menjalin kerjasama dengan
alumni dalam melakukan pendampingan proses ekstrakulikuler dengan
tujuan agar terjadinya transfer dalam bidang pengetahuan kepramukaan
sehingga siswa lebih antusias dan senang dalam melaksanakan kegiatan.
5. Hubungan sekolah dengan dunia usaha
SMA Negeri 1 Ngaglik menjalin kerjasama dengan dunia usaha untuk
mendukung penerapan pendidikan sistem ganda. Adapun dunia usaha
yang menjadi mitra antara lain: Fotocopy Sugeng dan Swalayan Mina.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada Bab ini disajikan hasil penelitian yang dilaksanakan beserta
pembehasannya. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 11 September
2017 – 12 September 2017 di SMA Negeri 1 Ngaglik, Kelas XII Ips,
Sleman, Yogyakarta. Pada penelitian ini jumlah responden sebanyak 83
siswa, dengan jumlah responden yang menjadi subjek penelitian adalah
Siswa kelas XII Ips di SMA N 1 Ngaglik, Sleman, Yogyakarta.
Tabel 5.1
Responden Penelitian
Jenis Kelamin Jumlah Frekuensi Relatif (%)
Perempuan 47 55.4
Laki-Laki 36 44.6
Jumlah 83 100%
A. Deskripsi Data Variabel Penelitian
1. Variabel Status Sosial Ekonomi Orang Tua
Data yang diperoleh untuk variable status sosial ekonomi orang tua Jurusan
IPS menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai dengan dibuatnya
kategori dan interperatsi yang mengacu pada pedoman Penilaian Acuan
Patokan (PAP II) sebagai berikut :
66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
a. Komposisi resonden berdasarkan tingkat pendidikan orang tua
1) Ayah
Tabel 5.2
Deskripsi Tingkat Pendidikan Ayah
Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase (%)
LULUS SD 2 2.4
LULUS SLTP 13 15.6
LULUS SMU 41 49.4
LULUS D III 8 9.6
LULUS PT 19 23
TOTAL 83 100%
Tabel 5.2 menunjukkan tingkat pendidikan orang tua SMAN 1
Ngaglik dilihat dari tingkat pendidikan ayah. Ayah siswa yang lulus SD
sebanyak 2 orang (2.4%), lulusan SMP sebanyak 13 orang (15.6%), lulusan
SMA sebanyak 41 orang (49.4%), dan lulusan D III sebanyak 8 orang (9.6%),
serta lulusan PT sebanyak 19 orang (23%). Dengan demikian disimpulkan
bahwa diatas sebagian besar ayah siswa berpendidikan SMA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
2) Ibu
Tabel 5.3
Deskripsi Tingkat Pendidikan Ibu
Tingkat pendidikan Jumlah Persentase (%)
Lulus SD 3 3.7%
Lulus SMP 16 19.3%
Lulus SMA 33 39.7%
Lulus D III 14 16.9%
Lulus PT 17 20.4%
Total 83 100%
Tabel 5.3 menunjukkan tingkat pendidikan orang tua siswa SMAN
1 Ngaglik dilihat dari tingkat pendidikan ibu. Ibu yang lulus SD sebanyak
3 orang (3.7%), lulusan SMP sebanyak 16 orang (19.3%), lulusan SMA
sebanyak 33 orang (39.7%), dan lulusan D III sebanyak 14 (16.9%) serta
yang lulusan PT sebanyak 17 orang (20.4%). Dengan demikian
disimpulkan sebagian besar ibu siswa berpendidikan SMA.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
b. Komposisi responden berdasarkan pekerjaan pokok
1) Ayah
Tabel 5.4
Deskripsi Pekerjaan Pokok Ayah
Pekerjaan Pokok Jumlah Persentase (%)
Kepala RT 2 2%
Pensiunan 4 5%
Buruh tani 8 10%
Petani 5 6%
Karyawan 14 17%
PNS 12 14%
Guru 1 1%
Wiraswata 37 45%
Total 83 100%
Tabel 5.4 menunjukkan pekerjaan pokok orang tua siswa
SMAN 1 Ngaglik dilihat dari pekerjaan pokok ayah. Ayah siswa yang
pekerjaan kepala RT sebanyak 2 orang (2%), pensiunan sebanyak 4
orang (5%), buruh tani sebanyak 8 (10%), petani sebanyak 5 orang
(6%), karyawan sebanyak 14 orang (17%), PNS sebanyak 12 orang
(14%), dan guru sebanyak 1 orang (1%), serta karyawan sebanyak 37
(45%).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
2) Ibu
Tabel 5.5
Deskripsi Pekerjaan Pokok Ibu
Pekerjaan Pokok Jumlah Persentase (%)
Ibu RT 45 54%
Pensiunan 2 3%
Buruh tani 2 3%
Petani 0 0%
Karyawan 7 8%
PNS 6 7%
Guru 4 5%
Wiraswata 17 20%
Total 83 100%
Tabel 5.6 menunjukkan pekerjaan pokok orang tua siswa
SMAN 1 ngaglik dilihat dari pekerjaan pokok ibu. Ibu siswa yang
pekerjaan ibu RT sebanyak 45 orang (54%), pensiunan sebanyak 2
orang (3%), buruh tani sebanyak 2 orang (3%), petani tidak ada,
karyawan sebanyak 7 orang (8%), PNS sebanyak 6 orang (7%), dan
guru sebanyak 4 orang (5%), serta wiraswata sebanyak 17 orang (20%).
Dengan demikian disimpulkan bahwa sebagian besar pekerjaan pokok
ibu siswa adalah ibu RT.
c. Komposisi responden berdasarkan pendapatan oarng tua
1) Ayah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Tabel 5.6
Deskripsi Pendapatan Ayah
Penghasilan Jumlah Persentase (%)
< Rp 500.000 9 11%
500.000 – 1.500.000 28 34%
1.500.000 – 2.000.000 16 19%
2.000.000 – 2.500.000 13 16%
2.500.000 < 17 20%
Jumlah 83 100%
Tabel 5.6 menunjukkan pekerjaan pokok orang tua siswa
SMAN 1 Ngaglik dilihat dari pendapatan ayah. Ayah siswa yang
berpenghasilan < 500.000 (sangat rendah) sebanyak 9 orang (11%),
berpenghasilan 500.000 – 1.500.000 (rendah) sebanyak 28 orang
(34%), berpenghasilan 1.500.000 – 2.000.000 (cukup) sebanyak 16
orang (19%), berpenghasilan 2.000.000 – 2.500.000 (tinggi) sebanyak
13 orang (16%), dan berpenghasilan lebih dari 2.500.000 (sangat tinggi)
sebanyak 17 orang (20%). Dengan demikian dapata disimpulkan bahwa
sebagian besar pendapatan ayah dalam kategori rendah.
2) Ibu
Tabel 5.7
Deskripsi Pendapatan Ibu
Penghasilan Jumlah Persentase (%)
< Rp 500.000 40 48%
500.000 – 1.500.000 27 33%
1.500.000 – 2.000.000 4 5%
2.000.000 – 2.500.000 5 6%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
2.500.000 < 7 8%
Jumlah 83 100%
Tabel 5.7 menunjukkan pekerjaan pokok orang tua siswa
SMAN 1 ngaglik dilihat dari pendapatan ibu. Ibu siswa yang
berpenghasilan <500.000 (sangat rendah) sebnayak 40 orang (48%),
berpenghasilan 500.000 – 1.500.000 (rendah) sebanyak 27 orang
(33%), berpenghasilan 1.500.000 – 2.000.000 (cukup) sebanyak 4
orang (5%), berpenghasilan 2.000.000 – 2.500.000 (tinggi) sebanyak 5
orang (6%), berpenghasilan lebih dari 2.500.000 (sangat tinggi)
sebanyak 7 orang (8%). Dengan demikian disimpulkan bahwa sebagian
besar pendapatan ibu dalam kategori sangat rendah.
d. Fasilitas yang dimiliki oleh keluarga
Skor tertinggi yang mungkin dicapai = 18 butir x 17 = 306
Skor terendah yang mungkin dicapai = 18 butir x 0 = 0
Skor = Nilai terendah +% (Nilai tertinggi – nilai terendah)
0 + 81% (306-0) = 247,86 dibulatkan 248
0 + 66% (306-0) = 237.6 dibulatkan 238
0 + 56% (306-0) = 171.36 dibulatkan 171
0 + 46% (306-0) = 140.76 dibulatkan 140
Tabel 5.8
Deskripsi Fasilitas Keluarga
No Jenis Fasilitas benda & barang yang
dimiliki
f (%)
1 Mobil ( kendaraan roda 4)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
a. Punya 29 35%
b. Punya lebih dari satu 6 8%
c. Tidak punya 48 57%
Total 83 100%
2 Sepeda motor
a. Punya 1 buah 8 10%
b. Punya lebih dari 1 buah 75 90%
c. Tidak punya 0 0%
Total 83 100%
3 Video
a. Punya 1 buah 20 24%
b. Punya lebih dari 1 buah 3 4%
c. Tidak punya 60 72%
Total 83 100%
4 Tv berwarna
a. Punya 1 buah 38 46%
b. Punya lebih dari 1 buah 44 53%
c. Tidak punya 1 1%
Total 83 100%
5 Tv hitam putih
a. Punya 1 buah 2 3%
b. Punya lebih dari 1 buah 0 0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
c. Tidak punya 81 97%
Total 83 100%
6 Tape recorder
a. Punya 1 buah 32 39%
b. Punya lebih dari 1 buah 0 0%
c. Tidak punya 51 61%
Total 83 100%
7 Radio
a. Punya 1 buah 44 53%
b. Punya lebih dari 1 buah 9 11%
c. Tidak punya 30 36%
Total 83 100%
8 Kulkas
a. Punya 1 buah 67 81%
b. Punya lebih dari 1 buah 6 7%
c. Tidak punya 10 12%
Total 83 100%
9 Mesin cuci
a. Punya 1 bauh 55 66%
b. Punya lebih dari 1 buah 10 12%
c. Tidak punya 18 22%
Total 83 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
10 Pesawat telepon
a. Punya 1 buah 21 25%
b. Punya lebih dari 1 buah 0 0%
c. Tidak punya 62 75%
Total 83 100%
11 Telpon genggam (HP)
a. Punya 1 buah 19 23%
b. Punya lebih dari 1 buah 63 76%
c. Tidak punya 1 1%
Total 83 100%
12 Pager
a. Punya 1 buah 24 29%
b. Punya lebih dari 1 buah 0 0%
c. Tidak punya 59 71%
Total 83 100%
13 VCD player
a. Punya 1 buah 27 33%
b. Punya lebih dari 1 buah 11 13%
c. Tidak punya 45 54%
Total 83 100%
14 Komputer
a. Punya 1 buah 41 50%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
b. Punya lebih dari 1 buah 7 8%
c. Tidak punya 35 42%
Total 83 100%
15 Langganan surat kabar
a. Punya 1 buah 11 13%
b. Punya lebih dari 1 buah 0 0%
c. Tidak punya 72 87%
Total 83 100%
16 Langganan majalah
a. Punya 1 buah 2 2%
b. Punya lebih dari 1 buah 0 0%
c. Tidak punya 81 98%
Total 83 100%
17 Rumah
a. Punya 1 buah 63 76%
b. Punya lebih dari 1 buah 16 19%
c. Tidak punya 4 5%
Total 83 100%
Berdasarkan fasilitas yang dimiliki oleh keluarga sebagian besar responden
tidak memiliki mobil terlihat dari 48 orang atau 57% sedangkan sepeda
motor sebagian besar responden memiliki. Video sebagian besar tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
punya ini terlihat dari 60 orang atau 72%. TV berwarna sebagian besar
dimiliki oleh responden terlihat dari 44 orang atau 53%, tape recorder, dan
Tv hitam putih sebagian besar tidak dimiliki oleh responden. Sedangkan
kulkas sebagian besar dimiliki oleh responden 67 orang atau 81%. Mesin
cuci banyak yang punya yaitu sebesar 55 orang atau 66%. Sedangkan
pesawat telepon sebagian sebesartidak dimiliki oleh responden 62 orang
atau 75%. Lain halnya dengan telepon genggam sebagian besar responden
memiliki ini terlihat dari 19 orang atau 23% memiliki 1 buah HP sedangkan
63 orang atau 76% memiliki HP lebih dari 1 buah. Sebagian besar dari
responden tidak memiliki VCD player sebesar 45 orang atau 54%
sedangkan komputer sebagai besar responden memiliki terlihat dari 41
orang atau 50%. Dan responden kebanyakan tidak berlangganan surat
kabar dan majalah.
Table 5.9
Deskripsi Fasilitas Keluarga
No Skor Frekuensi Persentase Interpertasi
1 306 – 248 0 0% Sangat banyak
2 238 – 305 0 0% Banyak
3 171 – 237 1 1% Cukup
4 140 – 170 24 29% Kurang baik
5 0 – 139 58 70% Sangat kurang baik
Jumlah 83 100%
Tabel 5.9 menunjukkan fasilitas yang dimillki keluarga. Sebagian besar
keluarga yakni 58 keluarga atau (70%) termasuk memiliki fasilitas keluarga
sangat kurang baik. 24 keluarga atau (29%) memiliki fasilitas keluarga kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
baik. Dan 1 keluarga atau (1%) memiliki fasilitas keluarga cukup. Hal ini
menunjukkan bahwa sebagian besar siswa kelas XII IPS SMAN 2 Ngaglik
fasilitas yang dimilki keluarga dalam kategori sangat kurang baik.
2. Motivasi Belajar
Data yang diperoleh untuk variable motivasi belajar siswa SMAN 1 Ngaglik
diketahui bahwa skor tertinggi yang dicapai dengan dibuatnya kategori dan
interpertasi yang mengacu pada pedoman Penilain Acuan Patokan (PAP II)
sebagai berikut :
Nilai tertinggi = 4 x 11 = 44
Nilai terendah = 1 x 11 = 11
Selisih nilai tertinggi – nilai terendah = 44 – 11 = 33
Skor = Nilai terendah +% (selisih nilai tertinggi – nilai terendah)
Table 5.10
Perhitungan Tingkat Penguasaan Kompetensi
Variabel Motivasi Belajar
Tingkat Penguasaan Kompetensi Kategori
11 + (81% x 33) = 37.7% dibulatkan menjadi 38 Sangat baik
11 + (66% x 33) = 32.7 dibulatkan menjadi 33 Baik
11 + (56% x 33) = 29.4 dibulatkan menjadi 29 Cukup
11 + (46% x 33) = 26.1 dibulatkan menjadi 26 Kurang Baik
Dibawah 26 Sangat Kurang Baik
Berdasarkan data hasil perhitungan tingkat kompetensi, skor tertinggi
untuk variabel motivasi belajar siswa SMAN 1 Ngaglik 44 dengan kategori
sangat baik dan skor terendah 25 dengan kategori sangat kurang baik.
Berdasarkan data penelitian tersebut dirangkum pada tabel 5.11 berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Tabel 5.11
Deskripsi Variabel Motivasi Belajar
Interval Skor Frekuensi Persentase Kategori
38 – 44 6 7% Sangat baik
33 – 37 52 63% Baik
29 – 32 20 24% Cukup
26 – 28 4 5% Kurang Baik
11 – 25 1 1% Sangat Kurang Baik
Jumlah 83 100%
Berdasrkan tabel 5.11, deskripsi motivasi belajar siswa SMAN 1
Ngaglik Kelas XII IPS dengan kategori sangat baik ada 6 orang siswa atau
7%, kategori baik ada 52 orang siswa atau 63%, kategori cukup ada 20 orang
siswa atau 24%, kategori kurang baik ada 4 orang siswa atau 5%, dan kategori
sangat kurang baik ada 1 siswa atau 1%.
3. Lingkungan Belajar
Data yang diperoleh untuk variabel lingkungan belajar dari siswa kelas XII
IPS SMAN 1 Ngaglik diketahui bahwa skor yang dicapai dengan dibuatnya
kategori dan interpertasi yang mengacu pada pedoman Penilaian Acuan
Patokan (PAP II) sebagai berikut :
a. Lingkungan belajar keluarga
Nilai tertinggi = 4 x 8 = 32
Nilai terendah = 1 x 8 = 8
Selisih nilai tertinggi – nilai terendah = 32 – 8 = 24
Skor = Nilai trendah +% (selisih nilai tertinggi – nilai terendah)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Tabel 5.12
Perhitungan Tingkat Penguasaan Kompetensi
Variabel Lingkungan Belajar (Keluarga)
Tingkat Penguasaan Kompetensi Kategori
8 + (81% x 24) = 27.4 % dibulatkan menjadi 27 Sangat baik
8 + (66% x 24) = 23.8% dibulatkan menjadi 24 Baik
8 + (56% x 24) = 21.4% dibulatkan menjadi 21 Cukup
8 + (46% x 24) = 19.0 dibulatkan menjadi 19% Kurang Baik
Dibawah 19 Sangat Kurang
Baik
Berdasarkan data hasil perhitungan tingkat penguasaan kompetensi, skor
tertinggi untuk vriabel lingkungan belajar keluarga siswa kelas XII IPS
SMAN 1 Ngaglik yang dicapai 32 dengan kategori sangat baik dan skor
terendah 18 dengan kategori sangat kurang baik. Berdasarkan data
penelitian tersebut dirangkum pada tabel 5.13 sebagai berikut :
Tabel 5.13
Deskripsi Variabel Lingkungan Belajar (Keluarga)
Interval Skor Frekuensi Persentase Kategori
27 – 32 30 36% Sangat baik
24 – 26 29 35% Baik
21 – 23 19 23% Cukup
19 – 20 5 6% Kurang Baik
8 – 18 0 0% Sangat Kurang Baik
Jumlah 83 100%
Berdasarkan tabel 5.13 deskripsi lingkungan belajar keluarga siswa
kelas XII IPS SMAN 1 Ngaglik dengan kategori sanagat baik 30 orang
atau 36%, kategori baik ada 29 orang atau 35%, kategori cukup ada 19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
orang atau 23%, kategori kurang baimk ada 5 orang atau 6%, dan kategori
sangat kurang baik ada 0 siswa atau 0%. Hal ini menunjukkan bahwa
sebagaian besar siswa kelas XII IPS SMAN 1 Ngaglik memiliki
lingkungan belajar keluarga yang baik.
b. Lingkungan belajar sekolah
Data yang diperoleh untuk variabel lingkungan belajar sekolah
siswa kelas XII IPS SMAN 1 ngaglik diketahui bahwa skor tertinggi yang
dicapai dengan dibuatnya kategori dan interpertasi yang mengacu pada
pedoman Penilaian Acuan Patokan (PAP II) sebagi berikut :
Nilai tertinggi = 4 x 7 = 28
Nilai terendah = 1 x 7 = 7
Selisih nilai tertinggi – nilai terendah = 28 – 7 = 21
Skor = Nilai terendah +% (selisih nilai tertinggi – nilai terendah)
Tabel 5.14
Perhitungan Tingkat Penguasaan Kompetensi
Variabel Lingkungan Belajar (Sekolah)
Tingkat Penguasaan Kompetensi Kategori
7 + (81% x 21) = 24.0% dibulatkan menjadi 24 Sangat baik
7 + (66% x 21) = 20.8% dibulatkan menjadi 21 Baik
7 + (56% x 21) = 18.7% dibulatkan menjadi 19 Cukup
7 + (46% x 21) = 16.6% dibulatkan menjadi 17 Kurang Baik
Dibawah 16 Sangat Kurang
Baik
Berdasarkan data hasil perhitungan tingkat penguasaan
kompetensi, skor tertinggi untuk variabel lingkungan belajar sekolah siswa
kelas XII IPS SMAN 1 Ngaglik yang dicapai adalah 28 dengan kategori
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
sangat baik dan skor terendah 7 dengan kategori sangat kurang baik.
Berdasarkan data penelitian tersebut dirangkum pada tabel 4.15 sebagai
berikut :
Tabel 5.15
Deskprisi variabel lingkungan belajar sekolah
Interval Skor Frekuensi Persentase Kategori
24 – 28 11 13% Sangat baik
21 – 23 32 39% Baik
19– 20 33 40% Cukup
17 – 18 6 7% Kurang Baik
7 – 16 1 1 Sangat Kurang Baik
Jumlah 83 100%
Berdasarkan tabel 5.15 deskripsi variabel lingkungan belajar
sekolah siswa kelas XII IPS SMAN 1 ngaglik dengan kategori baik ada 11
orang atau 13%, kategori baik ada 32 orang atau 39%, kategori cukup ada
33 orang atau 40%, katergori kurang baik ada 6 orang atau 7%, dan
kategori sangat kurang baik ada 1 orang atau 1%. Hal ini menunjukkan
bahwa sebagian besar siswa kelas XII IPS SMAN 1 Ngaglik memiliki
lingkungan belajar disekolah yang cukup baik.
c. Lingkungan belajar masyarakat
Data yang diperoleh untuk variabel lingkungan belajar
dimasyarakat siswa kelas XII IPS SMAN 1 ngaglik diketahui bahwa skor
tertinggi yang dicapai dengan dibuatnya kategori dan interpretasi yang
mengacu pada pedoman Penilaian Acuan Patokan (PAP II) sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Nilai tertinggi = 4 x 4 = 16
Nilai terendah = 1 x 4 = 4
Selisih nilai tertinggi – nilai terendah = 16 – 4 = 12
Skor = Nilai terendah +% (selisih nilai tertinggi – nilai terendah)
Tabel 5.16
Perhitungan tingkat penguasaan kompetensi
Variabel Lingkungan Belajar (Masyarakat)
Tingkat Penguasaan Kompetensi Kategori
4 + (81% x 12) = 13.7% dibulatkan menjadi 14 Sangat baik
4 + (66% x 12) = 11.9% dibulatkan menjadi 12 Baik
4 + (56% x 12) = 10.7% dibulatkan menjadi 11 Cukup
4 + (46% x 12) = 9.5% dibulatkan menjadi 10 Kurang Baik
Dibawah 8 Sangat Kurang Baik
Berdasarkan data hasil perhitungsn tingkat penguasaan
kompetensi, skor tertinggi untuk variabel lingkungan belajar dimasyarakat
siswa kelas XII IPS SMAN 1 Ngaglik yang dicapai adalah 16 dengan
kategori sangat baik dan skor terendah adalah 8 dengan kategori sangat
kurang baik. Berdasarkan data penelitian tersebut dirangkum pada tabel
5.17 sebagai berikut :
Tabel 5.17
Deskripsi Variabel Lingkungan Belajar Masyarakat
Interval Skor Frekuensi Persentase Kategori
14 – 16 14 17% Sangat baik
12 – 13 42 51% Baik
11 15 18% Cukup
10 12 14% Kurang Baik
8 – 9 0 0% Sangat Kurang Baik
Jumlah 83 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Berdasarkan tabel 5.17 dekripsi variabel lingkungan belajar
dimasyarakat siswa kelas XII IPS SMAN 1 Ngaglik dengan kategori
sangat baik ada 14 orang atau 17%, kategori baik ada 42 orang atau 51%,
kategori cukup baik ada 15 orang atau 18%, kategori kurang baik ada 12
orang atau 14% dan kategori sangat kurang baik ada 0 atau 0%. Hal ini
menunjukkan bahwa sebagian besar siswa kelas XII IPS SMAN 1 Ngaglik
memiliki lingkungan belajar masyarakt yang baik.
4. Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi
Data yang diperoleh untuk variabel Minat Melanjutkan Studi ke
Perguruan Tinggi siswa kelas XII IPS SMAN 1 Ngaglik diketahui bahwa
skor tertinggi yang dicapai dengan dibuatnya kategori dan interpertasi yang
mengacu pada pedoman Penilaian Acuan Patokan (PAP II) sebagai berikut :
Nilai tertinggi = 4 x 10 = 40
Nilai terendah = 1 x 10 = 10
Selisih nilai tertinggi – nilai terendah = 40 – 10 = 30
Skor = Nilai terendah +% (selisih nilai tertinggi – nilai terendah)
Tabel 5.18
Perhitungan Tingkat Penguasaan Kompetensi
Variabel Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi
Tingkat Penguasaan Kompetensi Kategori
10 + (81% x 30) = 34.3% dibulatkan menjadi 34 Sangat baik
10 + (66% x 30) = 29.8% dibulatkan menjadi 30 Baik
10 + (56% x 30) = 26.8% dibulatkan menjadi 27 Cukup
10 + (46% x 30) = 23.8% dibulatkan menjadi 24 Kurang Baik
Dibawah 23 Sangat Kurang Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Berdasarkan data hasil perhitungan tingkat penguasaan
kompetensi, skor tertinggi untuk variabel minat melanjutkan studi ke
perguruan tinggi siswa kelas XII IPS SMAN 1 Ngaglik yang dicapai adalah
40 dengan kategori sangat baik dan skor terendah adalah 23 dengan kategori
sangat kurang baik. Berdasarkan data penelitian tersebut dirangkum pada
tabel 5.19 sebagai berikut :
Tabel 5.19
Deskripsi Variabel Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan
Tinggi
Interval Skor Frekuensi Persentase Kategori
34 – 40 39 47% Sangat baik
30 – 33 30 36% Baik
27 – 29 11 13% Cukup
24 – 26 3 4% Kurang Baik
10 – 23 0 0% Sangat Kurang Baik
Jumlah 83 100%
Berdasarkan tabel 5.19 deskripsi Variabel Minat Melanjutkan Studi
ke Perguruan Tinggi siswa kelas XII IPS SMAN 1 Ngaglik dengan kategori
sangat baik ada 39 orang atau 47%, kategori baik ada 30 orang atau 36%,
kategori cukup baik ada 11 orang atau 13%, kategori kurang baik ada 3
orang atau 4% dan kategori sangat kurang baik ada 0 atau 0%. Hal ini
menunjukkan bahwa sebagian besar siswa kelas XII IPS SMAN 1 Ngaglik
memiliki minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi yang sangat baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
B. Analisis Data
1. Pengujian Hipotesis
a. Hubungan antara Status Sosial Ekonomi Orang Tua dengan
Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi
1) Rumusan Hipotesis
Ho = Tidak Ada Hubungan antara Status Sosial Ekonomi Orang
Tuadengan Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi
pada siswa SMA Negeri 1 Ngaglik, Sleman, Yogyakarta
Kelas XII IPS
Ha = Ada Hubungan antara Status ekonomi orang tua dengan
Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi pada siswa
SMA .Negeri 1 Ngaglik, Sleman, Yogyakarta Kelas XII
IPS.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Tabel 5.20
Hasil Uji Hipotesis Hubungan Status Sosial Ekonomi Orang
Tua dengan Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan tinggi
Correlations
Varb_1 Var_T
Spe
arm
an's
rho
Varb_1 Correlation Coefficient 1,000 ,074
Sig. (2-tailed) . ,506
N 83 83
Var_T Correlation Coefficient ,074 1,000
Sig. (2-tailed) ,506 .
N 83 83
Tabel 5.20 menunjukkan bahwa nilai probabilitas
Sig.(2-tailed) untuk status sosial ekonomi orang tua dengan minat
melanjutkan studi sebesar 0,506. Nilai probabilitas tersebut lebih tinggi
dari α = 0.05. Hal ini berarti rumusan hipotesis Ho diterima Dengan
demikian, dapat diartikan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan
antara status sosial ekonomi orang tua dengan minat melanjutkan studi ke
perguruan tinggi. Sementara itu, nilai koefisien korelasi Spearman
sebesar (+) 0,074. Tanda positif menunjukkan bahwa siswa mempunyai
korelasi positif. Nilai koefisien korelasi Spearman (+) 0,074 dapat
diinterpertasikan bahwa hubungan status sosial ekonomim orang tua
mempunyai keeratan korelasi yang kuat karena berada diinterval 0,60 –
0,79.
b. Hubungan Motivasi Belajar dengan Minat Melanjutkan Studi ke
Perguruan Tinggi
1) Rumusan Hipotesis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Ho = Tidak Ada Hubungan antara Motivasi belajar dengan
Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi pada siswa
SMA Negeri 1 Ngaglik, Sleman,Yogyakarta Kelas XII IPS.
Ha = Ada Hubungan antara Motivasi belajar dengan Minat
Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi pada siswa SMA
Negeri 1 Ngaglik, Sleman, Yogyakarta Kelas XII IPS
Tabel 5.21
Hubungan Antara Motivasi Belajar dengan Minat
Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi
Correlations
Varb_2 Var_T
Spe
arm
an's
rho
Varb_2 Correlation Coefficient 1,000 ,313**
Sig. (2-tailed) . ,004
N 83 83
Var_T Correlation Coefficient ,313** 1,000
Sig. (2-tailed) ,004 .
N 83 83
Tabel 5.21 menunjukkan bahwa nilai probabilitas sig.(2-
tailed) untuk motivasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke
perguruan tinggi sebesar 0,004. Nilai probabilitas tersebut lebih
rendah dari α = 0.05. hal ini bearti rumusan hipotesis yang diterima
adalah Ha. Dengan demikian, dapat diartikan bahwa ada hubungan
yang positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan minat
melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Sementara itu, nilai
koefisien korelasi Spearman sebesar (+) 0,313. Tanda positif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
menunjukkan bahwa hubungan motivasi belajar dengan minat
melanjutkan studi ke perguruan tinggi mempunyai korelasi positif.
Nilai koefisien korelasi Spearman (+) 0,313 dapat dinterprestasikan
bahwa hubungan motivasi belajar dengan minat melanjutkan studi
ke perguruan tinggi mempunyai keeratan yang lemah karena
berada diinterval 0,20 – 0,39.
c. Hubungan antara Lingkungan Belajar dengan Minat Melanjutkan
Studi ke Perguruan Tinggi.
1) Rumusan Hiotesis
Ho = Tidak Ada Hubungan antara Lingkungan belajar dengan
Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi pada siswa
SMA Negeri 1 Ngaglik, Sleman, Yogyakarta Kelas XII IPS.
Ha = Ada Hubungan antara Lingkungan belajar dengan Minat
Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi pada siswa SMA
Negeri 1 Ngaglik, Sleman, Yogyakarta Kelas XII IPS.
Tabel 5.22
Hubungan antara Lingkungan Belajar dengan Minat
Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi
Correlations
Varb_3 Var_T
Spearman's rho Varb_3 Correlation Coefficient 1,000 ,470**
Sig. (2-tailed) . ,000
N 83 83
Var_T Correlation Coefficient ,470** 1,000
Sig. (2-tailed) ,000 .
N 83 83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Tabel 5.2 menunjukkan bahwa nilai probabilitas sig.(2-tailed)untuk
lingkungan belajar dengan minat melanjutkan studi ke
perguruan tinggi 0,000. Nilai probabilitas tersebut lebih
rendah dari α = 0.05. Hal ini berarti rumusan hipotesis yang
diterima adalah Ha. Dengan demikian, dapat diartikan bahwa
ada hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan
belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
Sementara itu, nilai koefisien korelasi Spearman sebesar (+)
0,470. Tanda positif menunjukkan bahwa hubungan
lingkungan belajar dengan minat melanjutkan studi ke
perguruan tinggi mempunyai korelasi positif. Nilai koefisien
korelasi Spearman (+) 0,470 dapat diinterpertasikan bahwa
hubungan lingkungan belajar dengan minat melanjutkan studi
ke perguruan tinggi mempunyai keeratan korelasi yang cukup
karena berada pada interval 0,4 – 0,59.
C. Pembahasan
1. Hubungan antara Status Sosial Ekonomi Orang Tua dengan Minat
Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi
Berdasarkan hasil analisis korelasi diketahui rhitung sebesar 0,506 >
rtabelyaitu sebesar 0,219 sehingga Ha tersebut diterima. Besarnya rhitung
menunjukkan hubungan antara 2 variabel yang cukup kuat. Adanya
hubungan yang positif dan signifikan antara status sosial ekonomi orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
tua dengan minta melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Dalam penelitian
ini status sosial ekonomi orang tua dapat digunakan untuk meprediksi
minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi pada siswa kelas XII IPS
SMAN 2 Ngaglik. Hubungan positif dapat diartikan semakin tinggi status
sosial ekonomi orang tua, semakin tinggi minat siswa melanjutakn studi ke
perguruan tinggi. Status sosial akan meberikan dorongan semangat,
terhadap minta siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Hasil analisi
deksripsi data status sosial ekonomi orang tua siswa kelas XII IPS
menujukkan bahwa sebagian besar siswa memliki status sosial ekonomi
dengan kategori sangat kurang baik yaitu ada 81 siswa (93%) dan kategori
kurang baik, yaitu ada 1 siswa (2%).
2. Hubungan Motivasi Belajar dengan Minat Melanjutkan Studi ke
Perguruan Tinggi
Berdasarkan hasil analisis korelasi diketahui ada hubungan antara
motivasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi
karena memilki rhitung< rtabel sebesar 0,004 < 0,219 sehingga hipoteisi
tersebut diterima. Besarnya koefisien nilai correlation coeficient dalam
speraman’s rho yang dihasilkan adalah 0,313 dan bernilai positif
menunjukkan hubungan antara 2 variabel yang cukup kuat. Berdasarkan
hasil tersebut diketahui ada hubungan anatar motivasi belajar dengan
minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Hubungan positif dapat
diartikan semakin tinggi motivasi belajar siswa, semakin tinggi minat
siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Motivasi belajar akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
memberikan semangat, dan arahan terhadap minat siswa melanjutkan studi
ke perguruan tinggi.
Hasil deskripsi data motivasi belajar siswa kelas XII IPS SMAN 2
Ngaglik menujukkan bahwa sebagian besar mahasiswa memiliki motivasi
belajar baik ada 52 orang siswa (63%). Tumbunhnya motivasi belajar
dalam diri siswa semakin mebuat siswa menjadi sadar akan pentingnya
melanjutkan belajar ke perguruan tinggi.
3. Hubungan antara Lingkungan Belajar dengan Minat Melanjutkan
Studi ke Perguruan Tinggi
Berdasarkan hasil analisis korelasi diketahui ada hubungan antara motivasi
belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi karena
memilki rhitung< rtabel sebesar 0,000 < 0,219 sehingga hipoteisi tersebut
diterima. Besarnya koefisien nilai correlation coeficient dalam speraman’s
rho yang dihasilkan adalah 0,470 dan bernilai positif menunjukkan
hubungan antara 2 variabel yang cukup kuat. Berdasarkan hasil tersebut
diketahui ada hubungan anatar motivasi belajar dengan minat melanjutkan
studi ke perguruan tinggi.
Dalam penelitian ini faktor lingkunga belajar dapat digunakan
untuk memprediksi minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi pada
siswa kelas XII IPS SMAN 1 Ngaglik. Hubungan positif dapat diartikan
semakin mendukung faktor lingkungan belajar maka semakin tinggi minat
melajutkan studi ke perguruan tinggi dan semakin tidak mendukung faktor
lingkungan belajar maka semakinrednah minat melanjutkan studi ke
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
perguruan tinggi. Lingkungan yang mendukung baik itu dari lingkungan
keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat akan
menumbuhkan, mengembangkan, dan memberi pangaruh yang baik
terhadap pembentukan minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan
tinggi.
Hasil deskripsi data lingkungan belajar siswa kelas XII IPS SMAN
1 Nganglik menunjukkan bahwa sebagain besar siswa memiliki
lingkungan belajar keluarga dengan kategori sangat baik ada 30 orang
siswa (36%), lingkungan belajar sekolah dengan katogori cukup ada 33
orang siswa (40%), dan lingkungan belajar masyarakat dengan kategori
baik ada 42 orang siswa (51%). Dengan demikian siswa kelas XII IPS
SMAN 1 Ngaglik memiliki lingkungan belajar yang baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya
mengenai hubungan antara status sosial ekonomi orang tua motivasi
belajar lingkungan belajar dengan minat melanjutkkan studi ke perguruan
tinggi siswa kelas XII IPS SMAN 1 Ngaglik maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara status sosial
ekonomi orang tua dengan minat melanjutkan studi ke perguruan
tinggi pada siswa kelas XII IPS SMAN 1 Ngaglik. Hasil penelitian ini
didukung dari koefisien rhitung yaitu 0,506 > rtabel yaitu 0,219 dan nilai
probabilitas atau asym. sig.2-tailed 0,000 < α = 0.05. koefisien
korelasi yang dihasilkan sebesar 0,470 dan bernilai positif berarti
korelasi kedua variabel menunjukkan hubungan yang cukup kuat. Hal
ini dapat ditunjukkan pada tabel interpretasi yang terletak dalam
interval antara 0,400 – 0,59 dan nilai r positif berarti semakin bagus
status sosial ekonomi orang tua semakani tinggi minat melanjutkan
studi ke perguruan tinggi dan sebaliknya semakin rendah status sosial
ekonomi orang tua semakin rendah minat melanjutkan studi ke
perguruan tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
2. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar
dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi pada siswa kelas
XII IPS SMAN 1 Ngaglik. Hal ini dibuktikkan dari hasil penelitian
dengan perhitungan koefisien memilki rhitung > rtabel sebesar 0,004 >
0,219 dan nilai probabilitas atau asym. sig.(2-tailed) 0,004 < α = 0.05.
koefisien korelasi yang dihasilkan sebesar 0,313 dan bernilai positif
berarti korelasi kedua variabel menunjukkan hubungan yang lemah.
Hal ini dapat ditunjukkan pada tabel interpretasi yang terletak dalam
interval antara 0,20 – 0,39 dan nilai r positif berarti semakin tinggi
motivasi belajar didalam diri siswa makan akan semakin tinggi minat
siswa melanjutkkan studi ke perguruan tinggi pula dab sebaliknya
semakin rendah motivasi belajar siswa maka akan semakin rendah
minat siwa melanjutkkan studi ke perguruan tinggi.
3. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar
dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi pada siswa kelas
XII IPS SMAN 1 Ngaglik. Hal ini dibuktikkan dari hasil penelitian
dengan perhitungan koefisien memilki rhitung > rtabel sebesar 0,000 >
0,219 dan nilai probabilitas atau asym. sig.(2-tailed) 0,000 < α = 0.05.
koefisien korelasi yang dihasilkan sebesar 0,470 dan bernilai positif
berarti korelasi kedua variabel menunjukkan hubungan yang cukup
kuat. Hal ini dapat ditunjukkan pada tabel interpretasi yang terletak
dalam interval antara 0,400 – 0,59. Nilai r positif membuktikan bahwa
semakin tinggi lingkungan belajar yang baik, maka makin tinggi pula
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
minat melanjutkkan studi ke perguruan tinggi dan sebaliknya semakin
rendah lingkungan belajar yang baik maka makin rendah minat siswa
melanjutkkan studi ke perguruan tinggi.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka peneliti mencoba mengajukan
beberapa saran sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil penelitian pertama yang menunjukkan ada hubungan
antara satus sosial ekonomi orang tua dengan minat melanjutkkan
studi keperguruan tinggi, maka disarankan orang tua lebih memberikan
dorongan dan membangkitkan semangat anak agar mempunyai
semangat dalam belajar dan mendukung anak untuk berkreativitas
mempunyai ketrampilan tambahan.
2. Berdasarkan hasil penelitian kedua yang menunjukkan ada hubungan
antara motivasi belajar dengan minat melanjutkkan studi ke perguruan
tinggi, maka disarankan bagi semua pihak yang terlibat dalam
mendidik anak agar memberikan dukungan, dorongan dan
membangkitkan motivasi pada anak agar mempunyai semangat dalam
belajar serta berkembang dalam segala hal, misalnya: menemani dan
membantu siswa saat belajar, menegur anak didik/ siswa yang malas
belajar, memberikan hadiah bagi anak didik atau siswa yang
berprestasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
3. Bersadarkan hasil penelittian ketiga yang menunjukkan ada hubungan
antara faktor lingkungan belajar dengan minat melanjutkkan studi ke
perguruan tinggi, maka disarankan bagi semua pihak yang berada di
lingkungan belajar sekitar siswa agar menciptakan situasi dan kondisi
belajar yang kondusif di lingkungan keluarga, sekolah maupun
masyarakat, misalnya : tidak menggangu saat ada siswa yang sedang
belajar, memberi fasilitas yang baik dan lengkap kepada siswa
dirumah, di sekolah, maupun di masyarakat.
C. Keterbatasan
Dalam melakukan penelitian ini, penulis telah berusaha semaksimal
mungkin namun masih memiliki keterbatasan. Keterbatasan yang menjadi
kendala bagi penulis yaitu siswa tidak jujur dan tidak sungguh-sungguh
dalam menjawab kuesioner. Jika ternyata responden menjawab tidak jujur,
maka hasil penelitian ini tidak memberikan gambaran yang obyektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
DAFTAR PUSTAKA
Arief, Furhan. 1982. Pengantar Penelitian dan Pendidikan. Usaha Nasional :
Surabaya.
Bimo,Walgito. 1977. Psikologi Umum. Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi
UGM : Yogyakarta
Crow, Leatar. dan Alice Crow. 1989. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Nur
Cahaya
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2003. Undang-Undang No. 20 tentang
Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdikbud.
Djaali, H. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Dimayanti, Mahmud. 1990. Psikologi Suatu Pengantar. BPFE : Yogyakarta
Widayanto, Dwi 2007 Hubungan Status Sosial Ekonomi Orang Tua, Faktor
Lingkungan Belajar, dan Prestasi Belajar dengan Minat Melanjutkan
Studi ke Perguruan Tinggi. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata
Dharma
Wibabawa FX, Eka Wahyu 2009 Hubungan Antara Motivasi Belajar, Faktor
Lingkungan Belajar, dan Prestasi Belajar dengan Minat Melanjutkan Studi
ke Perguruan Tinggi. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
H.C Witherington. 1963. Psikologi Pendidikan. Erlangga : Jakarta
Imron, Ali. 1996. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Dunia Pustaka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Muhibbin, Syah. 1995. Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. Bandung:
Remaja Rosdakarya
Mulyono, Anton M. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Nana, Sudjana. 1990. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Remaja
Rasdakarya : Bandung
Nasution. 1985. Sosiologi Pendidikan. Jammers : Bandung
Purwanto, Ngalim. 1992. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Prayitno, Elida. 1989. Motivasi Dalam Belajar. Jakarta: Departamen Pendidikan
dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek
Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.
Santrock, J.W. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.
Slameto. 1991. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka
Cipta.
Soerjono, Soekanto. 1982. Sosiologi Suatu Pengantar. Rajawali : Jakarta
Sudjana. 1996. Metode Statistik. Bandung : Tarsito.
Suhaimin, Taidin. 2008. “Definisi, Pengertian & Takrifan Motivasi”. Dalam
Motivasi & Pembangunan Diri [Online], halaman 2. Tersedia:
file://H:\Documents\ak-ertimotivasi.htm [10 September 2008]
Sumadi, Suryabrata. 1984. Psikologi Pendidikan. Rajawali : Jakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
LAMPIRAN 1
INSTRUMEN
PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
KUESIONER PENELITIAN
HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA,
MOTIVASI BELAJAR, LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN MINAT
MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI
Studi kasus : siswa kelas XII IPS SMA Negeri 1 Ngaglik
Disusun Oleh :
Silvia Graselyta Santos Uju
131334096
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU KEGURUAN DAN ILMU
DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Kuesioner Penelitian
I. Identitas Responden
Nama :..........................................
Kelas :..........................................
Jurusan :..........................................
II. Petunjuk Pengerjaan.
Jawablah pernyataan dibawah ini dengan memberi tanda silang (X) pada
kolom yang telah disediakan! Berikut adalah keterangan untuk setiap
pernyataan.
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
I. Status Sosial Ekonomi Orang Tua
1. Apakah pendidikan terakhir ayah anda.
a. Lulus SD d. Lulus D III
b. Lulus SLTP e. Lulus PT
c. Lulus SMU
2. Apakah pendidikan terkahir ibu anda.
a. Lulus SD d. Lulus D III
b. Lulus SLTP e. Lulus PT
c. Lulus SMU
3. Apakah pekerjaan pokok ayah anda.
a. Kepala Rumah tangga e. Karyawan
b. Pensiunan f. PNS
c. Buruh tani g. Guru
d. Petani h. Wiraswata
4. Apakah pekerjaan pokok ibu anda
a. Ibu Rumah tangga e. karyawan
b. Pensiunan f. PNS
c. Buruh tani g. Guru
d. Petani h. Wirawsata
5. Berapa rata – rata pendapatan ayah anda perbulan
a. Kurang dari Rp. 500.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
b. Antara Rp. 500.000 sampai dengan kurag dari Rp.
1.500.000
c. Antara Rp. 1.500.000 sampai dengan kurang dari Rp.
2.000.000
d. Antara Rp. 2.000.000 sampai dengan kurang dari Rp.
2.500.000
e. 2.500.000 ke atas
6. Berapa rata – rata pendapatan ibu anda perbulan
a. Kurang dari Rp. 500.000
b. Antara Rp. 500.000 sampai dengan kurag dari Rp.
1.500.000
c. Antara Rp. 1.500.000 sampai dengan kurang dari Rp.
2.000.000
d. Antara Rp. 2.000.000 sampai dengan kurang dari Rp.
2.500.000
e. 2.500.000 ke atas
Fasilitas yang dimiliki
No Jenis fasilitas khusus benda dan barang
yang dimiliki
v Jumlah
7 Mobil (Kendaraan. Roda 4) ............... ........................ 8 Sepeda Motor ............... ........................
9 Video ............... ........................
10 TV Berwarna ............... ........................
11 TV Hitam Putih ............... ........................
12 Tape Recorder ............... ........................
13 Radio ............... ........................
14 Kulkas ............... ........................
15 Mesin Cuci ............... ........................
16 Pesawat Telepon ............... ........................
17 Telpon Genggam (HP) ............... ........................
18 Pager ............... ........................
19 VCD Player ............... ........................
20 Komputer ............... ........................
21 Langganan Surat Kabar ............... ........................
22 Langganan majalah ............... ........................
23 Rumah ............... ........................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
II. Motivasi belajar
No Pernyataan SS S TS STS
22. Saya belajar karena ingin mencapai
prestasi yang tinggi.
23. Saya selalu memperhatikan
penjelasan materi dari guru
24. Ketika saya tidak memahami materi
yang yang diajarkan guru, saya
mengobrol dengan teman.
25. Bila tidak jelas dengan materi
diajarkan, saya diam saja.
26. Saya tidak mengerjakan tugas yang
diberikan guru.
27. Saya mempersiapkan diri dengan
mempelajari materi sebelum
pelajaran dimulai.
28. Saya belajar di perpustakaan pada
saat jam kosong.
29. Saya suka bolos.
30. Saya mempelajari kembali materi
yang diajarkan guru dirumah.
31. Saya selalu merencanakan perbaikan
terhadap hasil belajar yang buruk.
32. Mata pelajaran yang sedang saya
pelajari berguna untuk masa depan
saya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
III. Lingkungan Belajar
A. Lingkungan Belajar Siswa di Keluarga
No. Pernytaan SS S TS STS
33. Orang tua selalu mengigatkan untuk
belajar.
34. Saya terganggu dengan perilaku
anggota keluarga yang lain saat
belajar.
35. Orang tua saya memberi perhatian
saat saya belajar.
36. Orang tua saya menyediakan
fasilitas belajar untuk saya.
37. Pemberlakuan jam belajar di
keluarga membuat saya tepat waktu
dalan belajar.
38. Orang tua mengigatkan saya untuk
belajar.
39. Saya rajin belajar karena diberi uang
saku.
40. Saya ingin menggapai tingkat
pendidikan yang lebih tinggi dari
orang tua saya.
B. Lingkungan Belajar siswa di Sekolah
No Pernyataan SS S TS STS
41. Saya selalu ditegur Guru bila tidak
memperhatikan pelajaran.
42. Saya selalu diingatkan oleh teman-
teman jika saya tidak mengerjakan
tugas.
43. Guru kurang akrab dengan para
siswa sehingga saya malas
berpartisipasi aktif di kelas.
44. Guru selalu menyajikan materi
dengan motode yang bervariasi
sehingga saya lebih tertarik
mengikuti pelajaran.
45. Saya jenuh dengan penjelasan guru
yang tidak runtut.
46. Guru tidak memberi pengarahan
untuk melanjutkan studi.
47. Media belajar yang lengkap
membuat saya semangat belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
C. Lingkungan Belajar Siswa di Masyarakat
No Pernyataan SS S TS STS
48. Jam belajar masyarakat membuat
saya dapat belajar dengan baik
49. Hubungan yang rukun dengan
warga masyarakat mempengaruhi
prestasi saya di sekolah
50. Kegiatan di masyarakat ( organisasi
pemuda, kelompok kesenian,
kelompok olah raga) menggangu
waktu saya dalam belajar
51. Fasilitas – fasilitas di masyrakat
(misalnya: perpustakaan) membantu
saya dalam menyelesaikan tugas-
tugas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
A. Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi
No. pernyataan SS S TS STS
52 Saya ingin melanjutkan studi ke
perguruan tinggi tanpa dipengaruhi
dari siapapun.
53 Saya tertarik melanjutkan studi
keperguruan tinggi untuk
memenuhi persyaratan mencari
pekerjaan.
54 Saya memperhatikan selembaran-
selembaran dan iklan-iklan yang
berkaitan dengan perguruan tinggi.
55 Saya tidak memperhatikan
pengguman-pengguman seleksi
masuk perguruan tinggi.
56 Saya ikut bimbingan belajar untuk
persiapan masuk perguruan tinggi.
57 Karir saya akan baik dengan
pedidikan yang tinggi.
58 Saya bangga jika dapat melanjutkan
studi keperguruan tinggi.
59 Saya senang dengan memperdalam
ilmu pengetahuan di perguruan
tinggi.
60 Saya jarang membicarakan tentang
perguruan tinggi dengan teman.
61 Saya sering membaca buku yang
digunakan di perguruan tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
LAMPIRAN 2
DATA INDUK
PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
1 Ips 2 2 4 8 2 1 0 15 0 10 0 0 3 11 12 0 14 0 0 13 0 0 17 114
2 Ips 4 5 4 1 1 1 0 15 0 10 0 0 0 11 12 0 14 0 0 13 0 0 17 108
3 Ips 3 5 4 1 2 1 0 15 0 10 0 4 0 11 0 0 14 0 0 0 0 0 17 87
4 Ips 3 4 6 7 1 1 16 15 6 10 0 4 3 11 12 0 14 7 8 13 0 0 17 158
5 Ips 3 3 3 1 1 1 0 15 0 10 0 0 3 0 12 0 14 0 8 13 0 0 17 104
6 Ips 5 2 8 8 5 4 0 15 0 10 9 0 3 11 0 0 14 0 8 13 1 0 17 133
7 Ips 3 3 8 8 4 5 16 15 6 10 0 0 0 11 12 5 14 7 8 13 0 0 17 165
8 Ips 2 4 2 2 1 2 16 15 6 10 0 0 0 11 12 5 14 0 8 13 0 0 17 140
9 Ips 3 1 8 1 2 1 0 15 0 10 0 4 0 11 12 0 14 0 8 13 0 0 17 120
10 Ips 5 4 8 1 4 2 16 15 0 10 0 4 3 11 12 5 14 7 0 0 0 0 17 138
11 Ips 3 5 6 1 5 1 16 15 0 10 0 4 3 11 12 0 14 0 8 0 0 0 17 131
12 Ips 2 2 8 3 2 2 0 15 0 10 0 4 3 11 12 0 14 0 0 13 0 0 17 118
13 Ips 3 3 8 1 2 1 16 15 0 10 0 0 0 11 12 0 14 0 0 0 0 0 17 113
14 Ips 3 3 3 3 2 2 0 15 6 10 0 0 0 0 0 0 14 0 0 0 0 0 17 78
15 Ips 5 3 5 8 2 2 0 15 6 10 0 4 3 11 12 0 14 7 0 13 0 0 17 137
16 Ips 3 3 6 1 3 2 0 15 0 10 0 4 3 11 12 0 14 0 8 13 0 0 17 125
17 Ips 3 2 6 1 5 2 0 15 0 10 0 0 3 11 0 0 14 0 8 0 0 0 17 97
18 Ips 3 3 5 1 2 1 0 15 0 10 0 4 3 11 12 0 14 7 8 0 0 0 17 116
19 Ips 3 3 5 1 5 1 16 15 6 10 0 0 0 11 12 0 0 0 8 13 0 0 17 126
20 Ips 3 3 5 1 5 1 0 15 0 10 0 0 0 11 0 0 14 0 0 13 0 0 17 98
21 Ips 5 3 8 8 3 2 16 15 6 10 0 0 3 11 12 0 14 7 8 13 0 0 17 161
22 Ips 4 3 3 8 2 2 0 15 0 10 0 0 0 11 12 0 14 0 0 0 0 0 0 84
23 Ips 5 5 6 8 5 2 16 15 0 10 0 0 3 11 12 5 14 0 0 0 0 0 17 134
24 Ips 3 2 8 1 3 1 0 15 0 10 0 4 3 11 12 0 14 0 8 13 0 0 17 125
25 Ips 3 5 4 1 2 2 0 15 0 10 0 0 3 11 0 5 14 0 8 0 0 0 17 100
26 Ips 5 5 1 8 5 3 16 15 0 10 0 0 0 11 12 5 14 0 8 13 0 0 0 131
27 Ips 1 1 8 1 3 1 0 15 6 10 0 4 3 0 0 0 14 0 8 0 0 0 17 92
28 Ips 5 4 8 8 4 4 16 15 0 10 0 4 0 11 12 0 14 7 8 13 0 0 17 160
29 Ips 2 3 3 1 2 1 0 15 0 10 0 0 0 0 0 0 14 0 0 0 0 0 0 51
30 Ips 4 5 6 7 2 2 0 15 6 10 0 4 3 11 12 5 14 0 8 0 0 0 17 131
31 Ips 3 4 6 1 5 1 16 15 0 10 0 4 3 11 12 0 14 0 8 13 0 0 17 143
32 Ips 3 4 8 1 4 1 0 15 6 10 0 4 3 11 12 5 14 0 8 13 1 0 17 140
33 Ips 2 2 5 1 2 1 0 15 0 10 0 0 3 11 12 0 14 0 8 13 0 0 17 116
34 Ips 5 5 5 5 4 4 16 15 0 10 0 4 3 11 12 0 14 7 8 0 0 0 17 145
35 Ips 3 3 5 1 5 1 0 15 0 10 0 4 3 11 12 0 14 0 0 13 0 0 17 117
36 Ips 5 4 8 1 4 1 16 15 0 10 0 4 3 11 12 0 14 0 0 13 0 0 17 138
37 Ips 2 5 8 7 1 3 16 15 0 10 0 0 3 11 12 0 14 7 8 13 0 0 17 152
38 Ips 3 4 8 5 3 2 0 15 0 10 0 0 0 0 0 0 14 7 0 13 0 0 0 84
39 Ips 4 3 2 1 2 1 16 15 6 10 0 0 3 11 12 5 14 0 0 13 0 0 17 135
40 Ips 2 2 8 1 2 1 16 15 0 10 0 4 3 11 12 0 14 7 8 0 0 0 17 133
A. Variabel Status Sosial Ekonomi Orang Tua
22 23 Total 16 17 18 19 20 21154 5 6 7 8 9 10 11 12 13 143No JURUSAN 1 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
41 Ips 3 3 8 1 5 1 16 15 0 10 0 0 0 11 12 0 14 0 0 13 0 0 17 129
42 Ips 3 3 8 1 3 1 0 15 0 10 0 0 0 11 0 0 14 0 8 13 0 0 17 107
43 Ips 3 5 8 8 5 2 16 15 0 10 0 0 0 0 12 0 14 0 0 13 0 0 17 128
44 Ips 3 2 8 8 2 2 0 15 0 10 0 0 0 11 12 0 14 0 8 0 1 0 17 113
45 Ips 5 5 2 6 4 5 16 15 0 10 0 4 3 11 12 5 14 7 0 0 0 0 17 141
46 Ips 3 2 6 8 4 4 16 15 0 10 0 0 3 11 12 0 14 7 8 13 0 0 17 153
47 Ips 3 2 5 1 3 1 0 15 6 10 9 0 0 0 0 0 14 7 0 0 0 0 17 93
48 Ips 2 3 3 1 1 1 0 15 0 10 0 4 0 11 0 0 14 0 8 0 0 0 17 90
49 Ips 5 4 8 5 5 4 16 15 0 10 0 0 3 11 12 0 14 0 8 13 0 0 17 150
50 Ips 3 5 8 6 2 5 16 15 6 10 0 4 3 11 12 0 14 7 8 13 0 0 17 165
51 Ips 3 3 8 8 5 5 16 15 6 10 0 4 3 11 12 5 14 7 8 13 1 2 17 176
52 Ips 5 3 8 1 3 1 0 15 0 10 0 0 3 11 12 5 14 7 8 13 1 2 17 139
53 Ips 5 5 5 5 5 5 16 15 6 10 0 0 3 11 12 5 14 7 8 13 1 0 17 168
54 Ips 3 2 8 1 2 2 0 15 6 10 0 0 3 11 12 5 14 0 0 0 0 0 17 111
55 Ips 3 2 8 6 2 2 0 15 0 10 0 0 0 11 0 0 14 0 0 0 0 0 17 90
56 Ips 5 4 8 1 4 1 16 15 0 10 9 0 3 11 12 5 14 7 8 13 0 0 17 163
57 Ips 3 2 8 1 3 2 16 15 6 10 0 0 0 11 12 5 14 7 8 13 0 0 17 153
58 Ips 3 3 5 8 3 2 16 15 6 10 0 4 3 11 12 0 14 7 8 0 0 0 17 147
59 Ips 4 4 8 6 2 2 0 15 0 10 0 0 0 0 12 5 14 7 0 13 0 0 17 119
60 Ips 3 3 8 5 3 2 16 15 0 10 0 0 0 11 12 5 14 7 8 13 1 0 17 153
61 Ips 3 3 8 1 4 1 16 15 0 10 0 0 3 11 12 0 14 0 0 13 0 0 17 131
62 Ips 2 3 5 1 2 1 0 15 0 10 0 4 3 11 12 0 14 0 8 0 0 0 17 108
63 Ips 2 3 4 1 2 1 0 15 0 10 0 0 0 0 0 0 14 0 0 0 0 0 17 69
64 Ips 4 3 5 1 1 3 0 15 6 10 0 0 0 11 12 0 14 0 8 0 0 0 17 110
65 Ips 3 3 3 1 2 1 0 15 0 10 0 0 3 11 0 0 14 0 0 0 0 0 17 83
66 Ips 3 1 6 2 4 2 0 15 0 10 0 0 3 11 0 5 14 0 8 13 0 0 17 114
67 Ips 5 5 8 1 5 1 16 15 0 10 0 0 3 11 12 5 14 7 8 0 1 0 17 144
68 Ips 5 3 6 1 5 4 16 15 0 10 0 0 0 11 12 0 14 7 8 13 0 0 17 147
69 Ips 2 2 3 1 1 1 0 15 0 10 0 0 3 11 12 0 14 0 0 13 0 0 17 105
70 Ips 4 4 8 1 2 1 0 15 6 10 0 4 3 11 12 5 14 7 8 13 0 0 17 145
71 Ips 2 2 1 1 2 1 0 15 0 10 0 0 3 11 0 0 14 7 8 0 0 0 17 94
72 Ips 5 5 5 1 4 1 16 15 0 10 0 4 3 11 12 0 14 0 8 0 0 0 17 131
73 Ips 5 3 8 1 3 1 16 15 0 10 0 4 3 11 12 0 14 0 8 0 0 0 17 131
74 Ips 4 4 7 7 5 5 0 15 6 10 0 4 3 11 12 0 14 7 8 13 0 0 17 152
75 Ips 2 5 6 6 4 5 16 15 0 10 0 4 3 11 12 0 14 0 8 13 0 0 17 151
76 Ips 3 3 8 8 2 2 0 15 0 10 0 0 3 11 0 0 14 0 8 13 1 0 17 118
77 Ips 3 4 8 5 2 2 0 15 0 10 0 0 3 11 12 0 14 0 8 0 1 0 17 115
78 Ips 3 3 6 1 3 1 16 15 0 10 0 4 0 11 12 0 14 0 8 13 0 0 17 137
79 Ips 3 3 8 1 3 1 0 15 0 10 0 0 0 11 0 5 14 7 8 13 0 0 17 119
80 Ips 3 3 5 1 3 1 0 15 0 10 0 4 3 11 12 0 14 0 8 0 0 0 17 110
81 Ips 1 2 3 5 2 2 0 15 0 0 0 4 0 0 0 0 14 0 0 0 0 0 17 65
82 Ips 5 5 8 6 3 3 0 15 6 10 0 0 3 11 12 5 14 0 8 13 1 0 17 145
83 Ips 3 3 8 8 1 2 0 15 0 10 0 0 3 11 12 0 14 0 8 0 0 0 17 115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
1 Ips 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 37
2 Ips 3 3 3 2 3 2 2 4 3 4 3 32
3 Ips 4 3 4 2 3 3 2 4 4 3 3 35
4 Ips 4 3 2 3 2 4 3 1 4 3 4 33
5 Ips 4 3 3 3 3 2 2 3 4 3 3 33
6 Ips 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 34
7 Ips 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 38
8 Ips 4 3 4 2 3 4 2 3 4 2 4 35
9 Ips 4 3 3 4 3 3 2 4 3 4 4 37
10 Ips 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 35
11 Ips 4 4 2 2 4 3 3 4 3 4 4 37
12 Ips 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 40
13 Ips 4 3 1 2 1 3 4 2 3 2 4 29
14 Ips 4 3 3 2 3 4 2 4 3 3 4 35
15 Ips 4 3 2 3 3 3 2 2 3 3 4 32
16 Ips 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 4 31
17 Ips 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 38
18 Ips 4 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 33
19 Ips 4 4 2 2 4 3 1 4 4 4 4 36
20 Ips 4 3 2 3 3 3 2 3 2 3 4 32
21 Ips 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 33
22 Ips 4 3 4 3 4 3 2 4 3 3 3 36
23 Ips 4 3 2 3 4 3 3 4 3 3 4 36
24 Ips 4 3 3 3 4 3 1 4 3 3 4 35
25 Ips 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 4 28
26 Ips 4 3 3 3 3 2 1 4 3 3 4 33
27 Ips 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 30
28 Ips 4 3 4 4 3 3 2 3 3 4 3 36
29 Ips 4 3 3 3 3 3 2 4 3 4 4 36
30 Ips 4 3 2 2 3 2 2 4 3 3 3 31
31 Ips 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 31
32 Ips 3 3 2 3 3 2 1 2 2 3 3 27
33 Ips 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3 4 35
34 Ips 4 3 2 3 4 3 3 4 3 3 3 35
35 Ips 4 3 2 4 3 2 1 4 2 3 4 32
36 Ips 4 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 35
37 Ips 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 30
38 Ips 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 32
39 Ips 3 3 1 2 3 2 2 3 3 3 4 29
40 Ips 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 33
B. Variabel Motivasi Belajar
10 11 TOTAL4 5 6 7 8 93No JURUSAN 1 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
41 Ips 4 3 1 2 3 2 1 2 3 3 3 27
42 Ips 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 33
43 Ips 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33
44 Ips 4 3 2 3 3 3 3 4 3 3 4 35
45 Ips 4 3 3 4 4 3 3 3 2 4 4 37
46 Ips 4 3 2 3 4 3 3 4 3 3 3 35
47 Ips 4 4 1 3 3 3 2 3 3 3 3 32
48 Ips 3 3 3 3 3 2 2 4 3 3 3 32
49 Ips 3 3 2 3 2 2 2 1 2 2 3 25
50 Ips 4 3 2 3 4 3 2 4 3 3 4 35
51 Ips 4 4 3 4 4 3 2 2 3 3 3 35
52 Ips 4 3 3 3 4 3 2 4 4 3 4 37
53 Ips 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 34
54 Ips 4 3 1 4 4 3 2 4 3 4 4 36
55 Ips 3 3 3 2 3 2 2 4 3 3 3 31
56 Ips 4 3 1 3 3 3 3 3 3 4 4 34
57 Ips 4 3 2 3 3 3 2 3 3 3 4 33
58 Ips 3 3 2 2 3 3 2 3 3 4 4 32
59 Ips 4 3 3 1 2 4 2 2 3 4 4 32
60 Ips 4 3 1 3 3 3 2 3 3 3 4 32
61 Ips 4 3 4 3 3 3 2 4 2 2 3 33
62 Ips 3 2 3 3 3 2 1 2 3 2 3 27
63 Ips 4 3 4 2 3 2 3 4 3 3 3 34
64 Ips 4 3 3 4 4 4 2 2 3 3 3 35
65 Ips 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 35
66 Ips 4 3 3 3 3 3 2 4 4 3 4 36
67 Ips 4 3 3 3 4 3 1 4 2 2 3 32
68 Ips 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 34
69 Ips 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 34
70 Ips 4 3 3 3 4 2 2 3 2 3 4 33
71 Ips 4 3 2 4 3 3 2 4 2 3 4 34
72 Ips 4 4 3 4 4 4 1 2 4 3 4 37
73 Ips 4 4 1 4 3 4 4 3 3 3 3 36
74 Ips 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 32
75 Ips 4 3 3 3 4 2 2 4 3 3 3 34
76 Ips 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 38
77 Ips 4 3 2 2 3 3 2 4 3 3 3 32
78 Ips 4 3 3 3 3 4 2 3 3 3 4 35
79 Ips 4 3 3 3 4 3 2 4 3 4 4 37
80 Ips 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 38
81 Ips 4 3 2 2 3 2 2 3 3 3 4 31
82 Ips 4 4 2 4 4 4 2 4 3 4 4 39
83 Ips 4 3 3 3 4 3 1 4 2 4 3 34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
1 Ips 4 3 3 4 3 2 3 4 3 3 2 4 4 3 4 3 4 3 3 62
2 Ips 3 1 3 2 2 3 2 4 2 3 3 4 1 2 4 3 3 2 3 50
3 Ips 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 63
4 Ips 3 1 3 3 3 3 1 3 4 3 4 3 4 2 4 3 3 1 3 54
5 Ips 3 2 3 3 2 3 2 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 54
6 Ips 3 2 3 4 3 3 3 3 3 4 2 3 2 2 4 4 3 3 3 57
7 Ips 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 53
8 Ips 4 3 3 1 4 3 3 2 4 3 4 2 4 4 4 4 4 3 4 63
9 Ips 4 3 3 3 4 3 1 4 3 4 2 3 4 3 4 4 3 3 3 61
10 Ips 3 4 3 3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 56
11 Ips 3 1 3 3 3 4 1 4 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 55
12 Ips 4 2 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 64
13 Ips 4 2 4 3 4 3 1 3 4 3 3 4 3 1 3 4 4 2 3 58
14 Ips 4 2 3 3 2 3 3 3 3 3 4 2 4 3 2 3 2 3 2 54
15 Ips 3 1 3 3 2 3 2 4 2 3 3 3 4 2 3 3 2 4 3 53
16 Ips 4 3 3 4 3 3 3 4 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 57
17 Ips 4 2 3 4 3 4 3 4 3 3 2 4 2 4 4 3 4 2 3 61
18 Ips 4 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 66
19 Ips 4 1 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 2 4 4 3 4 3 66
20 Ips 4 2 2 3 3 4 2 4 2 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 60
21 Ips 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57
22 Ips 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 1 3 4 3 3 3 3 3 2 55
23 Ips 4 2 3 4 4 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 4 62
24 Ips 4 3 3 3 3 4 2 4 3 3 3 3 4 2 4 4 4 4 3 63
25 Ips 3 3 3 3 2 2 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 54
26 Ips 4 4 4 4 2 3 4 4 2 4 2 3 2 3 4 3 3 3 2 60
27 Ips 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 1 4 3 4 3 3 56
28 Ips 3 4 4 4 3 3 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 60
29 Ips 4 3 3 2 3 3 2 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 53
30 Ips 3 2 2 3 2 3 3 4 3 2 2 3 4 3 3 2 3 2 3 52
31 Ips 4 4 2 3 2 3 3 4 4 3 4 3 3 3 1 3 3 3 3 58
32 Ips 4 3 4 3 3 3 2 4 3 3 1 3 3 3 3 3 3 4 3 58
33 Ips 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 50
34 Ips 4 3 4 4 4 4 3 4 2 3 3 3 3 1 4 2 3 3 3 60
35 Ips 4 4 3 4 2 4 3 4 3 3 4 4 4 2 4 2 3 3 3 63
36 Ips 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 61
37 Ips 3 1 2 3 2 3 2 3 3 3 4 4 2 3 3 4 2 2 3 52
38 Ips 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 53
39 Ips 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 4 3 2 3 3 3 3 2 50
40 Ips 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 56
C. Variabel Lingkungan Belajar
17 18 19 TOTAL 9 10 11 12 13 14 15 164 5 6 7 83No JURUSAN 1 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
41 Ips 4 3 3 3 2 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 2 2 4 2 61
42 Ips 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 51
43 Ips 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 56
44 Ips 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 64
45 Ips 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 1 4 4 1 4 4 4 4 1 65
46 Ips 4 3 4 4 4 4 3 4 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 60
47 Ips 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 4 4 2 3 58
48 Ips 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 56
49 Ips 3 2 2 3 2 3 3 1 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 57
50 Ips 3 2 3 4 3 3 3 4 2 2 3 1 3 2 4 3 2 3 2 52
51 Ips 3 2 3 4 2 3 3 4 3 1 1 2 2 4 4 4 3 1 2 51
52 Ips 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 2 3 4 4 2 4 67
53 Ips 4 1 4 4 4 4 1 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 59
54 Ips 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 1 2 4 3 4 4 4 3 3 64
55 Ips 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 49
56 Ips 4 1 4 4 3 4 3 4 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 60
57 Ips 3 2 4 3 3 3 2 4 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 55
58 Ips 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 52
59 Ips 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 2 3 67
60 Ips 4 2 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 2 3 64
61 Ips 1 4 3 4 4 3 4 4 1 1 1 2 2 4 3 3 3 4 3 54
62 Ips 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 48
63 Ips 4 3 3 3 2 4 4 4 3 3 2 4 3 4 4 3 3 3 3 62
64 Ips 4 1 4 4 3 4 1 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 64
65 Ips 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 4 57
66 Ips 3 2 3 3 3 3 1 4 1 3 2 3 3 3 4 4 3 2 3 53
67 Ips 4 2 3 4 3 3 3 4 2 2 3 3 3 2 4 3 3 4 3 58
68 Ips 4 2 4 4 4 4 3 4 3 2 3 4 4 3 4 4 4 3 4 67
69 Ips 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 64
70 Ips 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 2 3 4 3 4 66
71 Ips 4 3 3 3 2 4 3 4 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 56
72 Ips 4 3 3 3 3 4 3 4 2 3 2 3 3 4 4 4 2 3 3 60
73 Ips 4 3 1 3 3 4 1 4 3 4 4 3 4 2 2 4 4 1 4 58
74 Ips 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 53
75 Ips 4 4 4 4 4 4 2 4 2 2 2 2 3 3 3 3 3 4 3 60
76 Ips 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 61
77 Ips 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 2 4 4 3 4 4 3 3 4 67
78 Ips 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 61
79 Ips 3 2 4 3 2 3 3 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 57
80 Ips 4 2 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 65
81 Ips 3 2 2 3 3 3 3 4 2 3 2 3 4 3 4 3 3 2 3 55
82 Ips 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 2 2 3 3 3 3 4 3 3 62
83 Ips 3 2 2 2 2 3 4 4 2 2 4 3 3 4 4 4 4 4 1 57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
LAMPIRAN 3
VALIDITAS
&
RELIABILITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
A. Uji Validitas dan Reliabilitas pada Variabel Status Sosial Ekonomi
Orang Tua
1. Uji Validitas
No Item X1
Rhit Rtab Ket
1 0, 5999 0, 151 Valid
2 0, 5012 0, 151 Valid
3 0, 2214 0, 151 Valid
4 0, 2800 0, 151 Valid
5 0, 6261 0, 151 Valid
6 0,3476 0, 151 Valid
7 0,2000 0, 151 Valid
8 0,4455 0, 151 Valid
9 0,3904 0, 151 Valid
10 0,3319 0, 151 Valid
11 0,3854 0, 151 Valid
12 0,3596 0, 151 Valid
13 0,2255 0, 151 Valid
14 0,6115 0, 151 Valid
15 0,4978 0, 151 Valid
16 0,4031 0, 151 Valid
17 0,4517 0, 151 Valid
18 0,3441 0, 151 Valid
19 0,5245 0, 151 Valid
20 0,4953 0, 151 Valid
21 0,2455 0, 151 Valid
22 0,3564 0, 151 Valid
23 0,3144 0, 151 Valid
Sumber : Dwi Widayanto, 2007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
2. Uji Reliabilitas
Variabel Nilai r
hitung
Nilai r
tabel
Status
Status sosial
ekonomi orang
tua
0,7604 0,151 Andal
Sumber: Dwi Widiyanto, 2007
B. Uji Validitas dan Reliabilitas pada Variabel Motivasi Belajar
1. Uji Validitas
No. Soal r
table
r
hitung
Keterangan
Soal_1 0,361 0,665 Valid
Soal_2 0,361 0,663 Valid
Soal_3 0,361 0,584 Valid
Soal_4 0,361 0,515 Valid
Soal_5 0,361 0,625 Valid
Soal_6 0,361 0,634 Valid
Soal_7 0,361 0,665 Valid
Soal_8 0,361 0,548 Valid
Soal_9 0,361 0,475 Valid
Soal_10 0,361 0,530 Valid
Soal_11 0,361 0,514 Valid
Sumber : FX. Eka Wahyu Wibawa, 2009
2. Uji Reliabilitas
Variabel Koefisien
Alpah
Kriteria
Reliabilitas
Status Tingkat
Keandalan
Motivasi
Belajar
0,783 0,60 Andal Tinggi
Sumber : FX. Eka Wahyu Wibawa, 2009
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
C. Lingkungan Bealajar
1. Uji Validitas
No. Soal r table r hitung Keteranga
n Soal_12 0,361 0,480 Valid
Soal_13 0,361 0,495 Valid
Soal_14 0,361 0,542 Valid
Soal_15 0,361 0,490 Valid
Soal_16 0,361 0,674 Valid
Soal_17 0,361 0,676 Valid
Soal_18 0,361 0,538 Valid
Soal_19 0,361 0,489 Valid
Soal_20 0,361 0,385 Valid
Soal_21 0,361 0,549 Valid
Soal_22 0,361 0,473 Valid
Soal_23 0,361 0.816 Valid
Soal_24 0,361 0,463 Valid
Soal_25 0,361 0,591 Valid
Soal_26 0,361 0,424 Valid
Soal_27 0,361 0,704 Valid
Soal_28 0,361 0,599 Valid
Soal_29 0,361 0,447 Valid
Soal_30 0,361 0,415 Valid
Soal_31 0,361 0,516 Valid
Soal_32 0,361 0,754 Valid
Sumber : FX. Eka Wahyu Wibawa, 2009
2. Uji Reliabilitas
Variabel Koefisien
Alpah
Kriteria
Reliabilitas
Status Tingkat
Keandalan
Lingkungan
Belajar
0,774 0,60 Andal Tinggi
Sumber : FX. Eka Wahyu Wibawa, 2009
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
D. Uji Validitas dan Reliabilitas pada Variabel Minat Melanjutkan
Studi ke Perguruan Tinggi
1. Uji Validitas
No. Soal r table r hitung Keteranga
n Soal_33 0,361 0,427 Valid
Soal_34 0,361 0,620 Valid
Soal_35 0,361 0,645 Valid
Soal_36 0,361 0,737 Valid
Soal_37 0,361 0,767 Valid
Soal_38 0,361 0,422 Valid
Soal_39 0,361 0,493 Valid
Soal_40 0,361 0,606 Valid
Soal_41 0,361 0,408 Valid
Soal_42 0,361 0,411 Valid
Sumber : FX. Eka Wahyu Wibawa, 2009
2. Uji Reliabilitas
Variabel Koefisien
Alpah
Kriteria
Reliabilitas
Status Tingkat
Keandalan
Minat
Melanjutkan
Studi Ke
Perguruan
tinggi
0,815 0,60 Andal Sangat
tinggi
Sumber : FX. Eka Wahyu Wibawa,2009
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
LAMPIRAN 4
HASIL
PERHITUNGAN
PAP II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
A. Status Sosial Ekonomi Orang Tua
1. Komposisi Resonden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Orang Tua
a. Ayah
Tabel 5.2
Deskripsi Tingkat Pendidikan Ayah
Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase (%)
LULUS SD 2 2.4
LULUS SLTP 13 15.6
LULUS SMU 41 49.4
LULUS D III 8 9.6
LULUS PT 19 23
TOTAL 83 100%
b. Ibu
Tabel 5.3
Deskripsi Tingkat Pendidikan Ibu
Tingkat pendidikan jumlah Persentase (%)
Lulus SD 3 3.7%
Lulus SMP 16 19.3%
Lulus SMA 33 39.7%
Lulus D III 14 16.9%
Lulus PT 17 20.4%
Total 83 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
2. Komposisi Responden Berdasarkan Pekerjaan Pokok
a. Ayah
Tabel 5.4
Deskripsi Pekerjaan Pokok Ayah
Pekerjaan Pokok Jumlah Persentase (%)
Kepala RT 2 2%
Pensiunan 4 5%
Buruh tani 8 10%
Petani 5 6%
Karyawan 14 17%
PNS 12 14%
Guru 1 1%
Wiraswata 37 45%
Total 83 100%
b. Ibu
Tabel 5.5
Deskripsi Pekerjaan Pokok Ibu
Pekerjaan Pokok Jumlah Persentase (%)
Ibu RT 45 54%
Pensiunan 2 3%
Buruh tani 2 3%
Petani 0 0%
Karyawan 7 8%
PNS 6 7%
Guru 4 5%
Wiraswata 17 20%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
3. Komposisi Responden Berdasarkan Pendapatan Orang Tua
a. Ayah
Tabel 5.6
Deskripsi Pendapatan Ayah
Penghasilan Jumlah Persentase (%)
< Rp 500.000 9 11%
500.000 – 1.500.000 28 34%
1.500.000 – 2.000.000 16 19%
2.000.000 – 2.500.000 13 16%
2.500.000 < 17 20%
Jumlah 83 100%
b. Ibu
Tabel 5.7
deskripsi pendapatan Ibu
Penghasilan Jumlah Persentase (%)
< Rp 500.000 40 48%
500.000 – 1.500.000 27 33%
1.500.000 – 2.000.000 4 5%
2.000.000 – 2.500.000 5 6%
2.500.000 < 7 8%
Jumlah 83 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
4. Fasilitas yang dimiliki Oleh Keluarga
Table 5.9
Deskripsi Fasilitas Keluarga
No Skor Frekuensi Persentase Interpertasi
1 306 – 248 0 0% Sangat banyak
2 238 – 305 0 0% Banyak
3 171 – 237 1 1% Cukup
4 140 – 170 24 29% Kurang baik
5 0 – 139 58 70% Sangat kurang baik
Jumlah 83 100%
B. Motivasi Belajar
Nilai tertinggi = 4 x 11 = 44
Nilai terendah = 1 x 11 = 11
Selisih nilai tertinggi – nilai terendah = 44 – 11 = 33
Skor = Nilai terendah +% (selisih nilai tertinggi – nilai terendah)
Table 5.10
Perhitunga Tingkat Penguasaan Kompetensi
Variabel Motivasi Belajar
Tingkat Penguasaan Kompetensi Kategori
11 + (81% x 33) = 37.7% dibulatkan menjadi
38
Sangat baik
11 + (66% x 33) = 32.7 dibulatkan menjadi 33 Baik
11 + (56% x 33) = 29.4 dibulatkan menjadi 29 Cukup
11 + (46% x 33) = 26.1 dibulatkan menjadi 26 Kurang Baik
Dibawah 26 Sangat Kurang Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Bersadarkan data tersebut disajikan tabel distribusi frekuensi
berdasarkan Penilaian Acuan Patokan (PAP II
Tabel 5.11
Deskripsi Variabel Motivasi Belajar
Interval Skor Frekuensi Persentase Kategori
38 – 44 6 7% Sangat baik
33 – 37 52 63% Baik
29 – 32 20 24% Cukup
26 – 28 4 5% Kurang Baik
11 – 25 1 1% Sangat Kurang Baik
Jumlah 83 100%
C. Lingkungan Belajar
1. Lingkungan Belajar Keluarga
Nilai tertinggi = 4 x 8 = 32
Nilai terendah = 1 x 8 = 8
Selisih nilai tertinggi – nilai terendah = 32 – 8 = 24
Skor = Nilai trendah +% (selisih nilai tertinggi – nilai terendah)
Tabel 5.12
Perhitungan Tingkat Penguasaan Kompetensi
Variabel Lingkungan Belajar (keluarga)
Tingkat Penguasaan Kompetensi Kategori
8 + (81% x 24) = 27.4 % dibulatkan menjadi 27 Sangat baik
8 + (66% x 24) = 23.8% dibulatkan menjadi 24 Baik
8 + (56% x 24) = 21.4% dibulatkan menjadi 21 Cukup
8 + (46% x 24) = 19.0 dibulatkan menjadi 19% Kurang Baik
Dibawah 19 Sangat
Kurang Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Bersadarkan data tersebut disajikan tabel distribusi frekuensi berdasarkan
Penilaian Acuan Patokan (PAP II)
Tabel 5.13
Deskripsi Variabel Lingkungan Belajar (keluarga)
Interval
Skor
Frekuensi Persentase Kategori
27 – 32 30 36% Sangat baik
24 – 26 29 35% Baik
21 – 23 19 23% Cukup
19 – 20 5 6% Kurang Baik
8 – 18 0 0% Sangat Kurang Baik
Jumlah 83 100%
2. Lingkungan Belajar Sekolah
Nilai tertinggi = 4 x 7 = 28
Nilai terendah = 1 x 7 = 7
Selisih nilai tertinggi – nilai terendah = 28 – 7 = 21
Skor = Nilai terendah +% (selisih nilai tertinggi – nilai terendah)
Tabel 5.14
Perhitungan Tingkat Penguasaan Kompetensi
Variabel Lingkungan Belajar (Sekolah)
Tingkat Penguasaan Kompetensi Kategori
7 + (81% x 21) = 24.0% dibulatkan menjadi 24 Sangat baik
7 + (66% x 21) = 20.8% dibulatkan menjadi 21 Baik
7 + (56% x 21) = 18.7% dibulatkan menjadi 19 Cukup
7 + (46% x 21) = 16.6% dibulatkan menjadi 17 Kurang Baik
Dibawah 16 Sangat Kurang
Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Tabel 5.15
Deskprisi variabel lingkungan belajar sekolah
Interval Skor Frekuensi Persentase Kategori
24 – 28 11 13% Sangat baik
21 – 23 32 39% Baik
19– 20 33 40% Cukup
17 – 18 6 7% Kurang Baik
7 – 16 1 1 Sangat Kurang Baik
Jumlah 83 100%
3. Lingkungan Belajar Masyarakat
Nilai tertinggi = 4 x 4 = 16
Nilai terendah = 1 x 4 = 4
Selisih nilai tertinggi – nilai terendah = 16 – 4 = 12
Skor = Nilai terendah +% (selisih nilai tertinggi – nilai terendah)
Tabel 5.16
Perhitungan tingkat penguasaan kompetensi
Variabel Lingkungan Belajar (Masyarakat)
Tingkat Penguasaan Kompetensi Kategori
4 + (81% x 12) = 13.7% dibulatkan menjadi 14 Sangat baik
4 + (66% x 12) = 11.9% dibulatkan menjadi 12 Baik
4 + (56% x 12) = 10.7% dibulatkan menjadi 11 Cukup
4 + (46% x 12) = 9.5% dibulatkan menjadi 10 Kurang Baik
Dibawah 8 Sangat Kurang Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Tabel 5.17
Deskripsi Variabel Lingkungan Belajar Masyarakat
Interval Skor Frekuensi Persentase Kategori
14 – 16 14 17% Sangat baik
12 – 13 42 51% Baik
11 15 18% Cukup
10 12 14% Kurang Baik
8 – 9 0 0% Sangat Kurang Baik
Jumlah 83 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
LAMPIRAN 5
HASIL
PERHITUNGAN
KORELASI
SPEARMAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
UJI KORELASI SPERAMAN RANK
A. Status Sosial Ekonomi Orang Tua
Correlations
Varb_1 Var_T
Spearman's rho Varb_1 Correlation Coefficient 1,000 ,074
Sig. (2-tailed) . ,506
N 83 83
Var_T Correlation Coefficient ,074 1,000
Sig. (2-tailed) ,506 .
N 83 83
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
B. Motivasi Belajar
Correlations
Varb_2 Var_T
Spearman's rho Varb_2 Correlation Coefficient 1,000 ,313**
Sig. (2-tailed) . ,004
N 83 83
Var_T Correlation Coefficient ,313** 1,000
Sig. (2-tailed) ,004 .
N 83 83
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
C. Lingkungan Belajar
Correlations
Varb_3 Var_T
Spearman's rho Varb_3 Correlation Coefficient 1,000 ,470**
Sig. (2-tailed) . ,000
N 83 83
Var_T Correlation Coefficient ,470** 1,000
Sig. (2-tailed) ,000 .
N 83 83
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
TABEL 6
TABEL R
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
https://www.google.com/search?q=gambar+tabel+r&client=firefox-b-
ab&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjL-bzW4-
LXAhXMro8KHXMLAO8Q_AUICigB&biw=1366&bih=638#imgrc=OY0TuNd3uLBE8M:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
LAMPIRAN 7
SURAT IZIN
PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Winkel, W.S. 1984. Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah. Jakarta:
Gramedia.
Witherington, H.C . 1963. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Erlangga.
https://www.slideshare.net/jenengquuyung/minat-melanjutkan-studi-ke-perguruan-
tinggi?from_action=save
https://www.slideshare.net/lidrawati1/motivasi-belajar-39999051
https://ekokhoerul.wordpress.com/2012/06/25/teori-teori-motivasi-belajar/#more-40
http://digilib.uinsby.ac.id/1325/5/Bab%202.pdf
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI