melanjutkan reformasi:

40
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Melanjutkan Reformasi: Memacu Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Melalui Pengembangan Supply Chain Industri Perkebunan Medan, 1 Desember 2016 Sosialisasi dan Klinik Bisnis PKE

Upload: hanhi

Post on 14-Jan-2017

261 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Melanjutkan Reformasi:

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia

Melanjutkan Reformasi: Memacu Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Melalui Pengembangan Supply Chain Industri Perkebunan

Medan, 1 Desember 2016

Sosialisasi dan Klinik Bisnis PKE

Page 2: Melanjutkan Reformasi:

2

Perkembangan Indonesia Terkini

Perkembangan Perekonomian Global

Pengembangan Wilayah Sumatera

Prospek Ekonomi ke Depan

Ø  Perkembangan Ekonomi Makro Ø  Paket Kebijakan Ekonomi Ø  Percepatan Penyediaan Infrastruktur

 

 

Ü  

Page 3: Melanjutkan Reformasi:

3

Perkembangan Perekonomian Global  

Page 4: Melanjutkan Reformasi:

4

Pertumbuhan  global  2017  diharapkan  membaik  tetapi  ekspektasi  kian  melemah  

Sumber: International Monetary Fund (IMF)

5.4  

4.2  3.5   3.3   3.4   3.1   3.1  

3.4  

2010   2011   2012   2013   2014   2015   2016   2017  

Emerging  market  

Negara  maju  

Dunia  

Proyeksi:  Okt  15  Jan  16  Apr  16  Okt  16  

Pelemahan  Ekonomi  di  beberapa  negara  maju  berlanjut    

Pertumbuhan Ekonomi Global : 2016 melambat dan 2017 lebih prospektif

Indikator Negara Outlook Perekonomian Dunia

2016 2017

PDB

Dunia 3.1 3.4

AS 1.6 2.2

Eropa 1.7 1.5

Tiongkok 6.5 6.2

India 7.6 7.6

ASEAN-5 4.8 5.1

Perdagangan Dunia 2.3 3.8

Page 5: Melanjutkan Reformasi:

5

10.6  

9.5  

7.7   7.7  7.3  

6.9  6.5   6.2  

2010   2011   2012   2013   2014   2015   2016   2017  

Proyeksi  

Sumber: International Monetary Fund (IMF)

Harga  komoditas  melandai  namun  tetap  berisiko  Pertumbuhan  ekonomi  Tiongkok  terus  melambat  

Pendorong pertumbuhan ekonomi melemah…

Page 6: Melanjutkan Reformasi:

6

Perekonomian Indonesia Terkini Ø Perkembangan Ekonomi Makro Ø  Paket Kebijakan Ekonomi Ø  Percepatan Pembangunan Infrastruktur

Page 7: Melanjutkan Reformasi:

7

Pertumbuhan Indonesia stabil

Sumber: dikalkulasi dari BPS

… dan didukung peningkatan belanja pemerintah Didorong oleh konsumsi swasta

Page 8: Melanjutkan Reformasi:

8

0  

20000  

40000  

60000  

80000  

100000  

120000  

-­‐12000  

-­‐8000  

-­‐4000  

0  

4000  

8000  

12000  

16000  

Q1-­‐13   Q2-­‐13   Q3-­‐13   Q4-­‐13   Q1-­‐14   Q2-­‐14   Q3-­‐14   Q4-­‐14   Q1-­‐15   Q2-­‐15   Q3-­‐15   Q4-­‐15   Q1-­‐16   Q2-­‐16  

Neraca  Pembayaran  Indonesia  (Juta  USD)  

Transaksi  Berjalan   Transaksi  Modal   Transaksi  Finansial  

Neraca  Keseluruhan   Cadangan  Devisa  (RHS)  

-5.00

0.00

5.00

10.00

15.00

20.00

jan

feb

mar

ap

r m

ay

jun jul

aug

sep

oct

nov

dec

jan

feb

mar

ap

r m

ay

jun jul

aug

sep

oct

nov

dec

jan

feb

mar

ap

r m

ay

jun jul

aug

sep

oct

2014 2015 2016

Inflasi (yoy,%)

Umum Inti Harga Diatur Pemerintah Bergejolak

Sumber: BPS, Bank Indonesia

Stabilitas ekonomi terjaga

Transaksi berjalan membaik, cadangan devisa meningkat Inflasi terkendali

Page 9: Melanjutkan Reformasi:

9

7.41 7.14

6.96

7.48

6.37 6.13

5.88 6.17

5.70 5.94 5.81

6.18

5.50 5.61

2010 (FEB) 2010 (AGS) 2011 (FEB) 2011 (AGS) 2012 (FEB) 2012 (AGS) 2013 (FEB) 2013 (AGS) 2014 (FEB) 2014 (AGS) 2015 (FEB) 2015 (AGS) 2016 (FEB) 2016 (AGS)

12.49

12.36

11.96

11.66

11.37

11.47

11.25

10.96

11.22

11.13

10.86

MAR SEPT MAR SEPT MAR SEPT MAR SEPT MAR SEPT MAR

2011 2012 2013 2014 2015 2016

Unemployment Rate (%)

Poverty Rate (%) 0.413

0.406 0.406

0.414 0.408

0.402 0.397

MAR SEPT MAR SEPT MAR SEPT MAR

2013 2014 2015 2016

Gini Ratio (Rural+Urban)

Kualitas pertumbuhan membaik : tingkat kemiskinan, pengangguran dan ketimpangan menurun

Page 10: Melanjutkan Reformasi:

10

…tetapi ruang gerak untuk stimulus masih terbatas

Kendala  defisit  mulai  ditanggulangi   Dibantu  oleh  pencapaian  pengampunan  pajak  

0.81

0.62

0.35 0.24

0.12 0.04

0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

Indonesia Chile India Italy Spain Australia

PENERIMAAN YANG TERKUMPUL % PDB

Sumber: dikalkulasi dari BPS, Deutsche Bank, Bank Dunia

Page 11: Melanjutkan Reformasi:

11

Peningkatan belanja pemerintah dan investasi swasta menjadi kunci

Untuk mencapai pertumbuhan yang lebih tinggi di tengah melemahnya kondisi eksternal, dibutuhkan: §  Konsumsi berkelanjutan §  Perbaikan belanja pemerintah,

dan §  Peningkatan investasi swasta Saatnya membangun pondasi yang kuat untuk pertumbuhan ekonomi ke depan

Sumber: dikalkulasi dari BPS

Page 12: Melanjutkan Reformasi:

12

Perekonomian Indonesia Terkini Ø  Perkembangan Ekonomi Makro Ø Paket Kebijakan Ekonomi Ø  Percepatan Penyediaan Infrastruktur

Page 13: Melanjutkan Reformasi:

13

Paket Kebijakan Ekonomi (I – XIII) : Meningkatkan daya saing nasional, dan mendorong kegiatan ekonomi masyarakat

Total Regulasi Pokok yang dideregulasi pada Paket Kebijakan Ekonomi Tahap I – XIII sebanyak 204 regulasi. Total Regulasi Turunan/Teknis yang dideregulasi pada Paket Kebijakan Ekonomi Tahap I – XIII sebanyak 26 regulasi.

4 Oktober 2016

Satuan Tugas Percepatan dan

Efektivitas Pelaksanaan

Kebijakan Ekonomi

Kampanye Dan Diseminasi Kebijakan

Percepatan dan Penuntasan

Regulasi

Evaluasi Dan Analisa Dampak

Penanganan dan

Penyelesaian Kasus

1

2

3

4

Pelaksanaan PKE diperkuat : Pembentukan Satgas

Page 14: Melanjutkan Reformasi:

14

Penyederhanaan izin investasi, penyaluran kredit usaha, dan pembangunan infrastruktur untuk mendukung iklim investasi:

Ø  Penyerderhanaan izin, termasuk di level pemda

Ø  Promosi daya saing dan produksi nasional

Ø  Percepatan sertifikasi lahan untuk mendukung keuangan inklusif

Ø  Mendorong investasi dengan revisi DNI

Ø  Energi yang terjangkau (gas dan sumber daya terbaharukan) dan barang mentah

Ø  Meningkatkan efisiensi dan daya saing logistik

Ø  Mendukung ekspor melalui promosi dan ekspansi

Ø  Memperkuat peran BULOG untuk ketersediaan, stabilitas harga dan distribusi

Ø  Meningkatkan sinergi antara BUMN untuk mendorong efisiensi

Deregulasi Bisnis : Meningkatkan lingkungan usaha

Indonesia  termasuk  salah  satu  yang  terbaik  di  dunia…  

20

40

60

80

Starting a Business

Dealing with Construction

Permits

Getting Electricity

Registering Property

Getting Credit

Protecting Minority

Investors

Paying Taxes

Trading across Borders

Enforcing Contracts

Resolving Insolvency

Skor kemudahan berusaha Indonesia

2017 Score 2016 Score

0 50 100 150

10 negara terbaik

2016 Rank 2017 Rank 2019 Target

Georgia  

UAE  

Kazakhstan  

Belarus  

Serbia  

Bahrain  

Brunei  

Indonesia  

Kenya  

Pakistan  

106 91

Guna  menjadi  salah  satu  dari  40  negara  terbaik  

Rank

Sumber: World Bank, CMEA

40

Page 15: Melanjutkan Reformasi:

15

Deregulasi Bisnis : Mendorong penanaman modal asing (Perpres 44/2016)

IZIN INVESTASI 3-JAM

8 jenis perizinan untuk memulai bisnis, untuk bekerja (tenaga kerja

asing) dan mengimpor barang modal.

Pelayanan dalam 1 tempat, 1 kunjungan dan dalam 3 jam dari

sebelumnya 23 hari

More  Open  to  FDI

Batas Kepemilikan Asing (%) Sebelum Sesudah

141 Lini bisnis

141 lini bisnis telah dicabut dan direvisi berdasarkan perpres daftar negative investasi tahun 2016, yang meliputi energi, industri, pariwisata, pertanian, ICT, transportasi dll

Page 16: Melanjutkan Reformasi:

16

Beberapa Hasil Kebijakan Paket Kebijakan Ekonomi

*)per Semester-I 2016

4 SISTEM PENGUPAHAN 14 Provinsi telah menetapkan UMP 2016 sesuai PP 78/2015 (Kepri, Kalbar, NTB, Sumbar, Jambi, NAD, Kalsel, Banten, Gorontalo, NTT, Jabar, Bali, Sumut, dan Babel).

1 PUSAT LOGISTIK BERIKAT (PLB) Telah diresmikan 28 PLB, antara lain industri perawatan pesawat terbang dan perminyakan

2 PERIZINAN INVESTASI 3 JAM Telah dimanfaatkan 130 perusahaan dengan nilai investasi Rp291 Triliun (per-Oktober 2016), tambahan penyerapan tenaga kerja sebanyak 77 ribu org

3

9

KAWASAN INDUSTRI (KI) §  Jawa Tengah telah mengusulkan 3 KI: Kendal,

Demak, dan Ungaran §  Kawasan Industri Farmasi di Bitung Tahun 2017

5 KEMUDAHAN DAN INSENTIF KEK Total nilai sebesar Rp 33,88 Triliun (per-September 2016)

6 PEMBIAYAAN EKSPOR/KURBE Pembiayaan ekspor Gerbong Kereta Api ke Bangladesh

7 KEMUDAHAN BERUSAHA BAGI UMKM (EODB) Memangkas Izin, Prosedur, Waktu, dan Biaya dalam 10 indikator Kemudahan Berusaha

8 MEMPERSINGKAT PROSES INSENTIF FISKAL Telah dimanfaatkan 18 perusahaan dengan lama pengurusan rata-rata 13,4 hari (sebelumnya 2 tahun)

AGREGATOR/KONSOLIDATOR PRODUK EKSPOR UKM Sudah dilakukan ekspor perdana kelapa dari Sulawesi Utara oleh Sinergi BUMN

10 REVISI DNI (PERPRES NO. 44/2016) Implementasi DNI, sudah ada 527 perusahaan yang memanfaatkan, rencana investasi USD 12,926 milyar*)

Page 17: Melanjutkan Reformasi:

17

Perekonomian Indonesia Terkini Ø  Perkembangan Ekonomi Makro Ø  Paket Kebijakan Ekonomi Ø Percepatan Penyediaan

Infrastruktur

Page 18: Melanjutkan Reformasi:

18

Sulawesi

46

89

24

16

28 13

Jawa

Proyek

Proyek

Proyek

Proyek Proyek

Proyek

Bali & Nusa Tenggara

Sumatera

Kalimantan Maluku & Papua

Lintas Region Proyek (Contoh: Palapa Ring) Program Kelistrikan

9 1

...dan mencakup 14 sektor

JALAN

52 PROYEK

KERETA

19 PROYEK

BANDAR UDARA

17 PROYEK

PELABUHAN

13 PROYEK

PERUMAHAN

3 PROYEK

ENERGI

7 PROYEK

PERTANIAN/ KELAUTAN

3 PROYEK

AIR BERSIH

10 PROYEK

KAWASAN

25 PROYEK

BENDUNGAN

60 PROYEK

TEKNOLOGI

3 PROYEK

PLBN

7 PROYEK

SMELTER

6 PROYEK

LISTRIK

1 PROGRAM

Proyek Strategis Nasional (PSN) Indonesia sentris: 225 proyek dan 1 Program Kelistrikan yang tersebar di seluruh Indonesia...

Page 19: Melanjutkan Reformasi:

19

Target (2019): 35 Giga Watt

Pencapaian:

Ketenagalistrikan

Target (2019): 306

Pencapaian: 56

Pelabuhan

Target (2019):

3258 km (Kumulatif)

Pencapaian 487,7 km

Jalur Kereta Api

Pencapaian: 834.225 Ha

2.808.816 Ha

Irigasi

Target (2019):

Rehabilitasi 3 Juta Ha Pengembangan Irigasi Tersier 3 Juta Ha

Target (2019): 15

Pencapaian: 5

Bandara

Target (2019): 65 (49 baru & 16 lanjutan)

Pencapaian: 32 (2 selesai, 22

konstruksi, 8 Ground Breaking)

Bendungan

195 MW beroperasi 8.215 MW konstruksi

9.790 MW Power Purchase Agreement (PPA) / belum mencapai financial close

10.844 MW proses pengadaan 7.640 MW proses penyiapan

Target (2019):

1000 km (Kumulatif)

Pencapaian:

268 km

Pengembangan Jalan Tol

Sumber: Bappenas, Kemenhub, KPPIP September 2016

Perkembangan Pembangunan Infrastruktur Nasional

Page 20: Melanjutkan Reformasi:

20

Prospek Ekonomi ke Depan

 

Page 21: Melanjutkan Reformasi:

21

Asumsi APBN 2017 : Pada tahun 2017 Indonesia akan tumbuh 5,1% dengan tingkat inflasi yang terjaga

Sumber: Kemenkeu

Indikator Realisasi APBN 2015

APBNP 2016 APBN 2017

Pertumbuhan Ekonomi (% y/y) 4.8 5.2 5.1

Inflasi (% y/y) 3.4 4.0 4.0

3-Mo Treasury (%) 6.0 5.5 5.3

Nilai Tukar (IDR / USD) 13.392 13.500 13.300

ICP (USD / barel) 50 40 45

Lifting minyak (Th barel / hari) 779 820 815

Lifting gas (Th barel / hari) 1.195 1.150 1.150

Page 22: Melanjutkan Reformasi:

22

… dengan harapan pertumbuhan yang lebih tinggi, didorong oleh

Reformasi Fiskal §  Belanja yang lebih baik §  Pengurangan subsidi dan

penargetannya yang lebih baik §  Penambahan dana dan dengan insentif

yang lebih baik bagi pemerintah daerah, dan

§  Strategi penerimaan jangka menengah yang fokus pada keberlanjutan

Melanjutkan Reformasi Struktural: PKE Tahap 2 §  Meningkatkan Investasi infrastruktur,

termasuk swasta §  Perbaikan kondisi bisnis (antara lain EODB) §  Logistik yang lebih baik, §  Perbaikan pendidikan dan pelatihan vokasi §  Kebijakan pertanahan/reformasi agraria §  Kebijakan industrialisasi, hilirisasi industri,

termasuk agro industri dan alumina, dan industri parawisata

§  Deregulasi peraturan/perijinan di daerah

Page 23: Melanjutkan Reformasi:

23

... dan terus memprioritaskan belanja infrastruktur Target  infrastruktur  2017  

Jalan Jembatan Bandara

Pelabuhan Laut Rel Terminal Bus

815 km 9 km

13 bandara

550 km 3

•  Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas

•  SMI dan IIGF •  PPP Unit Kemenkeu

Pembaharuan regulasi terkait PPP: • Kesediaan pembayaran • Pinjaman langsung • Akuisisi lahan

REFORMASI INSTITUSIONAL REFORMASI REGULASI •  Pembiayaan defisit

yang realistis •  Kesediaan

pembayaran •  Dana Bergulir

Lahan •  Skema pembagian

risiko

REFORMASI FISKAL

55 lokasi

Belanja  infrastruktur  terus  meningkat  Triliun Rupiah

Belanja Pemerintah Pusat Transfer ke Daerah Pembiayaan

Sumber: Kemenko, Kemenkeu

0

5

10

15

20

25

0.0

100.0

200.0

300.0

400.0

500.0

2009

2010

2011

2012

2013

2014

2015

2016

2017

% Rp Trillion

Anggaran Infrastruktur % Terhadap Belanja (RHS)

392.0

154.6 186.0

290.3

177.8

317.1

160.1

387.3

SUBSIDY INFRASTRUCTURE

Realokasi Belanja Subsidi dan Infrastruktur

2014 2015

2016 2017

Page 24: Melanjutkan Reformasi:

24

Rencana Investasi Infrastruktur di Tahun 2017

•  Membangun 2 bandara baru dan peningkatan 55 bandara dengan nilai investasi Rp 13,1 tn

•  Membangun 341 km jalan tol dengan nilai investasi Rp 37,5 tn

•  Membangun 828 km jalan baru dan 807 km peningkatan jalan dengan nilai Ro 41,4 tn

•  Membangun 1,687 km dengan nilai investasi Rp 43,9 tn

•  Memulai proyek RDMP dengan nilai investasi Rp 22,6 tn

•  Penyelesaian pembangkit listrik 5.828 MW dengan nilai investasi Rp 103,6 tn

•  Membangun Infrastruktur pengelolaan sampah di 29 provinsi dan 2 PLTSa dengan nilai investasi Rp 3,6 tn

•  Membangun 5.832 km serat optik dengan nilai investasi Rp 3,3 tn

•  Membangun 39 bendungan dengan nilai investasi Rp 5,2 tn

•  Membangun Fasilitas SPAM di 118 kawasan dan 830.691 sambungan rumah dengan nilai investasi Rp 7,4 tn

•  Membangun 1.004 km dan rehabilitasi 3.134 km jaringan irigasi dengan nilai investasi Rp 9,7 tn

•  Membangun dan merehabilitasi 13 pelabuhan PSN, 68 pelabuhan non-PSN, dengan nilai investasi Rp 8,8 tn

25%

27% 17%

0%

31%

APBN (Rp 124 tn)

APBD (Rp 134 tn)

BUMN (Rp 85 tn)

BUMD (Rp 2,4 tn)

Swasta (Rp 154 tn)

Rp500 tn*

Rencana Pembiayaan Konstruksi 2017

•  Dari rencana pembiayaan konstruksi 2017, sebanyak Rp 227 tn dialokasikan untuk proyek PSN dan Rp 271 tn untuk proyek Non-PSN

•  Dana pengadaan tanah untuk sebagian proyek PSN telah dialokasikan Rp 20 tn melalui LMAN

*)Tidak mencakup pengadaan sarana **)DAK Infrastruktur

**

Page 25: Melanjutkan Reformasi:

25

AKSELERASI INDUSTRIALISASI

(RPJMN 2015-2019)

Pengembangan Perwilayahan Industri Di Luar Jawa

Pertumbuhan Populasi Industri

Peningkatan Produktivitas Dan Daya Saing

1

2

3

Peningkatan Daya Saing Industri

Industri Kimia, Tekstil & Aneka

Industri Agro

Industri Logam, Mesin,

Alat Transportasi &

Elektronika

Meningkatkan Nilai Tambah melalui Hilirisasi Industri

STRATEGI AKSELERASI

TAX HOLIDAY untuk 8 industri utama, seperti:Pertanian, Kehutanan, dan perikanan – berdasarkan industry pengolahan; Pembangunan infrastruktur dengan skema PPP

DAFTAR NEGATIF INVESTASI (Peraturan Presiden no 44/2016),seperti: ü Getah Karet 0% à 100% ü  Bahan Baku Farmasi 85% à 100%

INFRASTRUKTUR Konektivitas penyediaan energi

TENAGA KERJA TERAMPIL Pendidikan & Pelatihan Vokasi

KEBIJAKAN PENDUKUNG

Page 26: Melanjutkan Reformasi:

26

Industri Kimia, Tekstil & Aneka 32 proyek, Rp134.5 triliun,151.050 pekerja

PT PUPUK INDONESIA, SOJITZ, FERROSTAAL, LG

PT ASAHIMAS CHEMICAL

PT PANCA AMARA UTAMA – PT SURYA EKA PERKASA, GENESIS CORP. BANK PRIVATE EQUITY PARTNERS Ltd., PT DAYA AMARA UTAMA, PT SEP CHEM

PT PUPUK INDONESIA, PT SOJITZ INDONESIA & PT ELSORO MULTI PRATAMA

PT PERTAMINA & PT LION POWER ENERGY COAL-BASED METHANOL INDUSTRY

PT RAYON UTAMA MAKMUR

PT SYNTHETIC RUBBER INDONESIA (MICHELIN & PT STYRINDO MONO INDONESIA)

PT MAXXIS INTERNATIONAL INDONESIA (CHENG SHIN RUBBER INDUSTRIES Co Ltd.)

Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi & Elektronika

21 proyek, Rp190,02 triliun, 9,432 pekerja

PT KRAKATAU NIPPON STEEL SUMIKIN

PT INALUM

PT KRAKATAU STEEL

BINTANG DELAPAN GROUP

PT GUNUNG RAJA PAKSI

MITSUBISHI MOTOR CO LTD

PT INALUM & PT ANEKA TAMBANG Tbk.

TOYOTA MOTOR CO LTD

Industri Agro 19 proyek, Rp123,64 triliun,

23,355 pekerja

DEVELOPMENT OF PULP AND PAPER INDUSTRY

PT ADIKARYA GEMILANG (SUNGAI BUDI GROUP)

Sumber: Kementerian Perindustrian

Industri Kimia, Tekstil & Aneka Industri Agro Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi & Elektronika

SEJUMLAH PROYEK KAKAP 2017 - 2020 Rencana Investasi Sektoral

Hilirisasi Untuk Mendorong Pertumbuhan Industri

Page 27: Melanjutkan Reformasi:

27

Menjadikan Indonesia sebagai tujuan pariwisata dunia

Indikator 2015 2016 2017 2018 2019

Kontribusi Pada PDB Nasional 10% 11% 13% 14% 15%

Devisa (Triliun Rp) 144 172 200 223 280

Jumlah Tenaga Kerja (Juta Orang) 11,4 11,8 12 12,6 13,0

Indeks Daya Saing (WEF) #50 n.a #40 n.a #30

Wisatawan Mancanegara (Juta Kunjungan) 10 12 15 17 20

Wisatawan Nusantara (Juta Perjalanan) 255 260 265 270 275

2. SEZ Mandalika

1. SEZ Tanjung Lesung 3. SEZ Morotai

Pengurusan Visa on arrival & multiple

visit visa

Kepemilikan properti untuk warga asing

Izin kependudukan bagi warga asing

Tax holiday, tax allowance & accelerated depreciation

0% VAT and luxury goods sales tax

Dikecualikan dari Daftar Negatif

Investasi

Fasilitas Khusus di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)

169 negara dibebaskan dari visa untuk kunjungan ke indonesia (Perpres No. 21/2016, 2 Maret 2016)

Page 28: Melanjutkan Reformasi:

28

Pengembangan Wilayah Sumatera  

Page 29: Melanjutkan Reformasi:

Perbandingan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Berdasarkan Wilayah

Source: BPS, BKF, diolah

l  Pertumbuhan  ekonomi  kawasan  Jawa,  Sulawesi  dan  Nusa  Tenggara  berada  di  atas  pertumbuhan  ekonomi  nasional    

l  Pertumbuhan  ekonomi  Sumatera  dan  Kalimantan  tetap  posiDf  namun  di  bawah  pertumbuhan  ekonomi  nasional,  akibat  melemahnya  permintaan  komodiD  global  

l  Pertumbuhan  Maluku  dan  Papua  terkontraksi  sejalan  dengan  kontraksi  sektor  pertambangan.  

 

Source:  BPS  

Source:  BPS  

Sumatera            

Kalimantan            

Sulawesi            

Maluku  &  Papua            

Bali  &  Nusa  Tenggara            

Jawa            

4.5%  

5.7%  

1.1%  8.5%  

7.4%  

-­‐1,6%  

%   Pertumbuhan  PDRB  (yoy)  

58.8%  

22.0%  7.6%   6,1%  

3.1%  

2.4%  

Pertumbuhan  PDB  Nasional   5,18%  

Peranan  Pulau  dalam  Pembentukan  PDB  Nasional  

Pertanian  22,1%  Industri  20,0%  Pertambangan  13,3%  

Industri  28,5%  Perdagangan  15,6%  Konstruksi  10,2%  

Pertanian  19,9%  Akomodasi  Makan  Minum  12,0%  Perdagangan  10,1%  

Pertambangan  27,0%  Industri  18,0%  Pertanian  13,8%  

Pertanian  25,8%  Konstruksi  12,3%  Perdagangan  11,9%  

Pertambangan  22,6%  Pertanian  15,4%  Adm.Pemerintahan  12,6%  

Page 30: Melanjutkan Reformasi:

Keunggulan  Sumatera  untuk  Sentra  Supply  Chain  Produk  Perkebunan  Dunia •  Posisi  Geostrategis    :  Bersentuhan  dengan  jalur  utama  perdagangan  dunia,  Selat  Malaka,  Laut  China  Selatan,  Selat  Sunda  dan  sisi  Dmur  

Samudera  India  à  Sumatera  sebagai  pintu  gerbang  perdagangan  global  Indonesia.    

•  Ekologis,    •  Neraca  sumber  daya  air  posiDf.  Kebutuhan  air  di  Sumatera  saat  ini  34  persen  dari  ketersediaannya.    namun  memerlukan  

pencermatan,  karena  diperkirakan  pada  tahun  2030,  Sumatera  berpotensi  mengalami  defisit  air.    •  Sekitar  16  persen  dari  total  kawasan  hutan  Indonesia  terletak  di  Sumatera  (Papua-­‐Maluku  (41  persen  dan  Kalimantan  27  persen).  

66  persen  daratan  Sumatera  kawasan  hutanà  hutan  Sumatera  keanekaragaman  hayaD  yang  Dnggi.    

•  Energi:    •  Cadangan  minyak  5.279  MMSTB  (tersebar  di  Nangroe  Aceh  Darussalam,  Sumatera  Utara,  Sumatera  Tengah,  Sumatera  Selatan,  

dan  Natuna).    •  Cadangan  gas  terbesar  yaitu  82,59  TSCF  (Natuna).    •  Cadangan  batubara  64,59  juta  ton  di  selatan-­‐Dmur  Sumatera.    •  Geothermal  sebesar  13.516  MW.  (sumber:  ESDM,  2012).    

•  Perkebunan  :  Kelapa  Sawit  dan  karet  mendominasi  pembentukan  daya  saing  ekonomi  wilayah  Sumatera.  •  Produksi  kelapa  sawit  Sumatera    60-­‐65%  produksi  nasional.  Luas  kebun  sawit  sekitar  5-­‐6  juta  hektar.  Sekitar  38  persen  lahan  

kelapa  sawit  dimiliki  oleh  petani  kecil.    •  Produksi  karet  alam    Indonesia  63%  produksi  nasional.  Indonesia  sekitar  28  persen,  Thailand  sekitar  30  persen  produksi  dunia  .    •  Produk  perkebunan  lain  berpotensi  dikembangkan  seperD  kopi,  tebu,  kayu  manis,  kelapa  

•  Kegiatan  Ekonomi  Utama  perkebunan  melipuD  perkebunan,  proses  pengolahan,  dan  industri  hilir,    menghasilkan  produk-­‐produk  dengan  nilai  tambah  dan  rantai  nilai  Dnggi  à  PENGEMBANGAN  PUSAT  PERTUMBUHAN  EKONOMI  SUMATERA  BERBASIS  PERKEBUNAN  

Page 31: Melanjutkan Reformasi:

Pusat  Pertumbuhan  Ekonomi  di  Sumatera  yang  sudah  dan  sedang  dikembangkan • KPBPB  Batam,  Bintan  dan  Karimun  (revitalisasi  menjadi  KEK)  • KEK  Sei  Mangkei  (Sumatera  Utara)  • KEK  Tanjung  Api-­‐Api  (Sumatera  Selatan)  • KEK  Tanjung  Kelayang  –  Belitung  (Parawisata)  • Kawasan  Industri  Dumai  • Kawasan  Industri  Kuala  Tanjung  (sedang  disiapkan  menjadi  KEK)  • KEK  Lhok  Seumawe  (Aceh)  • Kawasan  Wisata  Danau  Toba  

Page 32: Melanjutkan Reformasi:

Pusat  pertumbuhan  ekonomi  yang  baik  memerlukan  lima  komponen  utama

Page 33: Melanjutkan Reformasi:

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia

Kerangka Kerja Konektivitas : Menghubungkan Pusat Pertumbuhan, Antar Zona Ekonomi, Dalam Zona Ekonomi dan Zona Ekoomi Dengan

Pasar

Page 34: Melanjutkan Reformasi:

34

Page 35: Melanjutkan Reformasi:

35

GAMBARAN UMUM PELABUHAN KUALA TANJUNG

Page 36: Melanjutkan Reformasi:

36

Gambaran Umum Pelabuhan Hub Internasional Kuala Tanjung

36

Ø  Terletak di Selat Malaka pada Akses transcontinental (Asia Pasifik , Eropa , Amerika) : jalur utama Timur-Barat (terpadat)

pelayaran dunia dimana lalu lintas kontainer lebih dari 50 Juta TEUs

Ø  Kedalaman Air 12m dicapai dalam 2.0-2.5km dari garis pantai sehingga posisi Kolam 15-17 MLWS, dapat dimasuki oleh kapal berukuran besar

Ø  Sedimentasi yang rendah sehingga minimum dredging

Ø  Estimasi dapat dikembangkan sampai Kapasitas 25.000.000 TEUs

Ø  Terletak pada daratan utama pulau Sumatera yang memberikan akses langsung “hinterland” (Jalan Tol Trans Sumatera dan rel kereta api)

Ø  Lokasi dekat dengan fasilitas eksisting PT Inalum dan KEK Sei Mangkei. Fasilitas Eksisting yaitu Jetty Inalum, Jetty PT Multimas Nabati Asahan (Minyak Sawit Kasar/CPO) dan Jetty Dommas (tidak digunakan)

Page 37: Melanjutkan Reformasi:

37

Jalan Tol Trans Sumatera (8 ruas) Profil Proyek

37

• Nilai Investasi: Rp 82.1 Triliun • Skema Pendanaan: Penugasan kepada PT Hutama Karya • Lokasi: Riau, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Lampung • Penanggung Jawab Proyek: PT Hutama Karya • Rencana mulai konstruksi: 2015 (Medan – Binjai) • Rencana mulai operasi/Commercial Operation Date: 2017 (Medan – Binjai)

RINCIAN PROYEK

4 Ruas Pertama •  Ruas Medan – Binjai •  Ruas Palembang – Indralaya •  Ruas Bakauheni – Terbanggi Besar •  Ruas Pekanbaru – Dumai

4 Ruas Tambahan •  Ruas Terbanggi Besar – Pematang Panggang •  Ruas Kisaran – Tebing Tinggi •  Ruas Pematang Panggang – Kayu Agung •  Ruas Palembang – Tanjung Api-api

DESKRIPSI

Page 38: Melanjutkan Reformasi:

38

Profil tiga ruas tambahan Trans Sumatera yang menjadi prioritas setelah pembangunan 8 ruas

38

Banda Aceh

Medan Tebingtinggi

Rantau Prapat

Pekanbaru

Padang

Lokasi Nilai Investasi Konstruksi Operasi

Medan – Banda Aceh : Sumatera Utara, Banda Aceh : Rp. 70,1 T

: 2018

: 2025 Panjang : 470 km

Lokasi Nilai Investasi Konstruksi Operasi

Tebingtinggi – Rantau Prapat : Sumatera Utara : Rp. 15,5 T

: 2018

: 2020 Panjang : 98,5 km

Lokasi Nilai Investasi Konstruksi Operasi

Pekanbaru - Padang : Sumatera Barat, Riau : Rp. 42,7 T

: 2018

: 2024 Panjang : 240 km

Medan – Banda Aceh

Tebingtinggi – Prapat

Pekanbaru – Padang

Sumber: Hutama Karya

Tiga Ruas tambahan Trans Sumatera yang diprioritaskan berdasarkan Surat Menteri PUPR No. KU.06.01-Mn/789 tanggal 23 Agustus 2016

Kemampuan APBN terbatas sehingga Pemerintah dan HK perlu menyiapkan opsi sumber pendanaan untuk memenuhi porsi ekuitas dan calon investor

untuk memenuhi kebutuhan pinjaman

Page 39: Melanjutkan Reformasi:

39

Kesimpulan §  Pada tahun 2017, pertumbuhan ekonomi global diperkirakan akan sedikit meningkat dengan

disertai harga komoditas yang tidak berubah dan sektor keuangan yang relatif berisiko.

§  Perekonomian Indonesia akan tetap kuat dengan posisi fiskal yang lebih baik. Permintaan domestik akan terus menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi pada kisaran 5,1% - 5,3%.

§  Wilayah Sumatera mempunyai potensi yang besar dalam menunjang pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan, dengan:

§  Pengembangan pusat pertumbuhan (KEK dan atau KI) berbasis perkebunan yang terintegrasi dengan industrinya à pembangunan sektor perkebunan dan agro industri

§  Pengembangan kawasan parawisata – Danau Toba, Tanjung Kelayang §  Konektivitas yang baik antara daerah hinterland, dengan pusat pertumbuhan dan terhubung secara

global melalui pelabuhan dan bandara internasional. §  Pembangunan infrastruktur lainnya seperti listrik, air, jalan tol, KA §  Pengembangan pusat pelatihan SDM dan riset terkait perkebunan dan parawisata

§  Paket kebijakan ekonomi Pemerintah Pusat perlu didukung oleh deregulasi Pemerintah Daerah untuk membangun pondasi pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan berkualitas pada tahun 2018 dan selanjutnya.

Page 40: Melanjutkan Reformasi:

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia

www.ekon.go.id 2016

@PerekonomianRI