hubungan antara persepsi pasien terhadap layanan...
TRANSCRIPT
i
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI PASIEN TERHADAP
LAYANAN PASTORAL CARE DAN KEPUASAN PASIEN
RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PANTI RAPIH
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Disusun oleh :
Maria Dwi Andyanti
139114016
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN MOTTO
Kemenangan yang pertama dan terbaik adalah menaklukkan diri sendiri
Plato Filsuf
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
“ Ad Maiorem Dei Gloriam “
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI PASIEN TERHADAP LAYANAN
PASTORAL CARE DAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH
SAKIT PANTI RAPIH
Maria Dwi Andyanti
ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai hubungan antara persepsi pasien
terhadap layanan pastoral care dan kepuasan pasien rawat inap di Rumah Sakit
Panti Rapih. Hipotesis yang diajukan adalah adanya hubungan positif antara
persepsi pasien terhadap layanan pastoral care dengan kepuasan pasien rawat
inap di Rumah Sakit Panti Rapih. Subjek dalam penelitian ini adalah pasien rawat
inap (N = 143). Subjek dipilih dengan metode sampling insidental. Metode
pengumpulan data dengan menyebaran tes dan skala PSI-C (N=22; = 0, 948)
dan skala kepuasan pasien (N=18; strat = 0,906). Teknik analisis data yang
digunakan adalah teknik korelasi Spearman Rho karena sebaran data tidak
normal. Hasilnya menunjukkan terdapat korelasi (r = 0,215; p = 0,000; p < 0,05)
antara persepsi pastoral care (M = 92,57; SD = 9,521) dan kepuasan pasien (M =
104,73; SD = 9,575). Hasil ini mengindikasikan adanya korelasi positif yang
lemah antara persepsi pastoral care dengan kepuasan pasien rawat inap. Hal itu
berarti bahwa semakin tinggi persepsi pasien terhadap pelayanan pastoral care
maka akan semakin tinggi pula kepuasan pasien rawat inap dirumah sakit Panti
Rapih.
Kata kunci : Persepsi layanan pastoral care, Kepuasan pasien, Pasien rawat
inap, Rumah sakit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
THE RELATION BETWEEN PATIENTS PERCEPTION TO THE
PASTORAL CARE AND THE PATIENTS’ SATISFACTION AT THE
INPATIENT UNIT OF PANTI RAPIH HOSPITAL
Maria Dwi Andyanti
ABSTRACT
This study described the relation between patients perception to the pastoral
care and the patients’ satisfaction at the inpatient unit of Panti Rapih hospital. The
hypothesis that there had a positive relation between patients perception to the
pastoral care and the patients’ satisfaction at the inpatient unit of Panti Rapih
hospital. The subjects were the intensive care patients (N = 143). These subjects
had been chosen by incidental sampling method. The data collection had been
conducted by spreading test and scale PSI-C (N=22; α = 0,984) and scale of
patients satisfaction (N=18; αstart = 0.906). The data analysis used the Spearman
Rho correlation because of the data spreading isn’t normal. The result pointed
that it has a correlation (r= 0,215; p = 0,000; p < 005) between pastoral care
perception (M = 92,57; SD = 9,521) and the patient satisfaction (M = 104,73; SD
= 9,575). This result indicated that it has a weak positive correlation between
pastoral care perception and the patients’satisfaction at the inpatient unit. It meant
that the increasing of the patients perception to the pastoral care at Panti Rapih
Hospital, the patients’ satisfaction at the inpatient unit increased also.
Key Words: The perception of Pastoral Care, Patients’ Satisfaction,
Inpatient, Hospital.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas setiap rahmat yang senantiasa Tuhan berikan,
sehingga dengan bantuan rahmatNya penulis dapat menyelesaikan penulisan
skripsi dengan baik. Penulis menyadari bahwa selama pengerjaan skripsi ini
banyak pihak yang mendukung dan terlibat. Oleh sebab itu, penulis ingin
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Ibu Dr. Titik Kristiyani, M.Psi, selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas
Sanata Dharma.
2. Ibu Monica Eviandaru Madyaningrum, M.App.Psych, selaku Kaprodi Fakultas
Psikologi Universitas Sanata Dharma.
3. Ibu Henrietta P.D.A.D.S., M.A., selaku Wakaprodi yang membantu dan
mengusahakan penulis untuk bisa mengikuti jalur khusus TKBI.
4. Ibu Sylvia, S.Psi.,M.Si., selaku Dosen Pembimbing Akademik dari semester 1
hingga semester 4.
5. Bapak Minta Istono, S.Psi., M.Si., selaku Dosen Pembimbing Akademik dari
semester 5 hingga semester 10.
6. Bapak Timotius Maria Raditya Hernawa, S.Psi., M.Si., selaku Dosen
Pembimbing Skripsi yang selalu meluangkan waktu ditengah kesibukannya
untuk membimbing dan mengarahkan penulis untuk menyelesaikan skripsi.
7. Segenap Dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma yang telah
mendidik, membagikan ilmu pengetahuan dan pengalamannya, sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
penulis bisa menyelesaikan studi di Fakultas Psikologi Universitas Sanata
Dharma.
8. Segenap karyawan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma (Bu Nanik,
Mas Gandung, Mas Muji) atas kebaikannya dalam memberikan informasi demi
kelancaran studi penulis.
9. Ibu dr. Lilian Trisnawati, M.Kes selaku Direktur Rumah Sakit Santa Maria
Cilacap yang telah memberikan izin dan kesempatan kepada penulis untuk
melakukan try-out. Sr.M.Editha, PBHK dan Sr.M.Mariana, PBHK yang telah
membantu penulis untuk menyebarkan kuesioner dan semua karyawan yang
tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu penulis dalam
pengambilan data try-out.
10. Kongregasi Putri Bunda Hati Kudus yang memberikan kepercayaan kepada
penulis untuk menempuh studi lanjut di Universitas Sanata Dharma.
11. Bapak dr. Teddy, selaku Direktur Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta yang
telah memberikan izin dan kesempatan kepada penulis untuk pengambilan
data skripsi. Mbak Denny bagian personalia yang sudah menghubungi dan
memberikan informasi tentang izin penelitian.
12. Bapak Juarto, Sr.Dominiq,CB, Sr.Veronia, CB, Sr.Stefani, CB, Ibu Mur,
Mbak Sisca, Mbak Melani dan Mbak Iyut, sebagai tim pendamping pastoral
dan semua karyawan lantai 1 sampai 4 ruang perawatan Elisabeth yang selalu
menyemangati penulis untuk tekun dan sabar selama pengambilan data.
13. Sr.M.Giovani, PBHK yang selalu mendukung dan mengajak penulis untuk
terus mencoba dan belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
14. Sr.Magdala, PBHK, para suster dan para postulan yang membuat gembira dan
menyemangati penulis dalam hidup berkomunitas dan studi.
15. Sr.M.Imelda dan Sr.Margaretha Lermatin yang senantiasa membantu dengan
doa-doanya.
16. Bapak, ibu, dan adik-adikku yang selalu mendukung penulis dalam doa
17. Ibu Rahayu yang melayani dalam hidup jasmani sehingga penulis tetap sehat.
18. Evlyn, Endah, Davin, dan Niken yang menjadi teman setia saat bimbingan.
19. Ko Edwin yang menyediakan waktunya untuk berdiskusi dan membantu
penulis saat mengalami kesulitan dalam penulisan skripsi.
20. Teman-teman seangkatan tahun 2013 khususnya kelas D yang sudah menjadi
teman, sahabat selama proses pembelajaran di kelas.
21. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dan masih
kekurangan dan keterbatasan dalam penelitian ini. Oleh karena itu, penulis
mengharap adanya kritik dan saran dari pembaca untuk memperbaiki karya
penulis ini. Penulis berharap, semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.
Terima kasih.
Yogyakarta, Juni 2018
Penulis
Maria Dwi Andyanti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING .......................................ii
HALAMAN PENGESAHAN ...............................................................................iii
HALAMAN MOTTO ............................................................................................iv
HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................................v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................vi
ABSTRAK ............................................................................................................vii
ABSTRACT ...........................................................................................................viii
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .........................ix
KATA PENGANTAR ...........................................................................................x
DAFTAR ISI ........................................................................................................xiv
DAFTAR TABEL ..............................................................................................xviii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................xx
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah ..............................................................................1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
C. Tujuan Penelitian ........................................................................................7
D. Manfaat Penelitian ......................................................................................7
1. Manfaat Teoritis ....................................................................................7
2. Manfaat Praktis .................................................................................... 7
BAB II LANDASAN TEORI .................................................................................8
A. Kepuasan Pasien ..........................................................................................8
1. Pengertian ..............................................................................................8
2. Dimensi Kepuasan Pasien .....................................................................9
3. Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Pasien ...................................11
4. Cara Mengukur Kepuasan Pasien .......................................................13
B. Persepsi Layanan Pastoral Care................................................................14
1. Pengertian Persepsi Layanan Pastoral Care........................................14
2. Tujuan Pendampingan Layanan Pastoral Care...................................16
3. Bentuk Kegiatan Layanan Pastoral Care............................................16
4. Aspek Pelayanan Pastoral Care .........................................................18
5. Manfaat Kunjungan Pastoral Care ......................................................18
6. Cara Mengukur Persepsi Layanan Pastoral Care ...............................19
C. Gambaran Umum Perusahaan ...................................................................19
1. Sejarah Singkat Rumah Sakit ..............................................................19
2. Profil ....................................................................................................20
3. Tujuan .................................................................................................21
4. Visi dan Misi .......................................................................................22
5. Petugas Pastoral ..................................................................................22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
D. Dinamika Hubungan Antara Persepsi Pasien Terhadap Layanan Pastoral
Care Dan Kepuasan Pasien Rawat Inap ...................................................23
E. Kerangka Penelitian ..................................................................................27
F. Hipotesis ....................................................................................................28
BAB III METODE PENELITIAN ......................................................................29
A. Jenis Penelitian ..........................................................................................29
B. Identifikasi Variabel Penelitian .................................................................29
1. Variabel Bebas ....................................................................................29
2. Variabel Tergantung ............................................................................29
C. Definisi Operasional ..................................................................................30
1. Persepsi Layanan Pastoral Care .........................................................30
2. Kepuasan Pasien ................................................................................. 30
D. Subjek Penelitian .......................................................................................31
E. Metode Dan Alat Pengumpulan Data .......................................................32
F. Validitas Dan Reliabilitas Alat Ukur ........................................................36
1. Validitas ..............................................................................................36
2. Seleksi Item .........................................................................................37
a. Tes PSI-C ......................................................................................38
b. Skala Kepuasan Pasien...................................................................39
3. Reliabilitas ...........................................................................................40
a. Skala PSI-C ...................................................................................41
b. Skala Kepuasan Pasien ..................................................................41
G. Motode Analisis Data ................................................................................43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
1. Uji Asumsi ..........................................................................................43
a. Uji Normalitas ...............................................................................43
b. Uji Linearitas .................................................................................44
2. Uji Hipotesis ........................................................................................44
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ..............................................................46
A. Pelaksanaan Penelitian ..............................................................................46
B. Deskripsi Subjek Penelitian ......................................................................47
C. Deskripsi Data Penelitian ..........................................................................50
D. Hasil Analisis Data ....................................................................................53
1. Uji Asumsi Penelitian .........................................................................53
a. Uji Normalitas ...............................................................................53
b. Uji Linearitas .................................................................................56
2. Uji Hipotesis ........................................................................................57
E. Pembahasan ...............................................................................................59
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..............................................................63
A. Kesimpulan ...............................................................................................63
B. Saran ..........................................................................................................63
1. Bagi Para Pasien ..................................................................................63
2. Bagi Pihak Rumah Sakit .....................................................................64
3. Bagi Penelitian Selanjutnya ................................................................64
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
LAMPIRAN ..................................................................................................69
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Tabel Pemberian Skor Pada Tes ...................................................33
Tabel 2 Sebaran Item tes PSI-C sebelum diujicobakan .............................34
Tabel 3 Tabel Pemberian Skor Pada Skala ................................................35
Tabel 4 Sebaran Item Skala Kepuasan Pasien sebelum diujicobakan........35
Tabel 5 Sebaran Item Tes PSI-C setelah diujicobakan ..............................38
Tabel 6 Sebaran Item Skala Kepuasan Pasien setelah diujicobakan ..........39
Tabel 7 Tabel Reliabilitas dan Varians berdasarkan Dimensi Kepuasan
Pasien ............................................................................................42
Tabel 8 Kategorisasi Penghitungan Korelasi .............................................45
Tabel 9 Tabel Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin .....................................47
Tabel 10 Tabel Subjek Berdasarkan Pendidikan ..........................................48
Tabel 11 Tabel Subjek Berdasarkan Lama Dirawat .....................................48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
Tabel 12 Tabel Subjek Berdasarkan Usia ....................................................49
Tabel 13 Tabel Subjek Berdasarkan Intensitas Kunjungan .........................49
Tabel 14 Tabel Subjek Berdasarkan Agama ................................................50
Tabel 15 Tabel Hasil Pengukuran Deskripsi Variabel .................................50
Tabel 16 Tabel Norma Kategorisasi .............................................................51
Tabel 17 Tabel Norma Kategorisasi Persepsi Layanan Pastoral Care ........52
Tabel 18 Tabel Norma Kategorisasi Kepuasan Pasien ................................53
Tabel 19 Tabel Hasil Uji Normalitas Persepsi Pasien Terhadap Layanan
Pastoral Care dan Kepuasan Pasien .............................................54
Tabel 20 Tabel Uji Linearitas Persepsi Layanan Pastoral Care dan Kepuasan
Pasien ............................................................................................57
Tabel 21 Tabel Hasil Uji Hipotesis ..............................................................58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Kurva Layanan Pastoral Care ............................................54
Gambar 2 Kurva Kepuasan Pasien .....................................................55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Skala Uji Coba ..................................................................69
Lampiran 2 Hasil Reliabilitas dan Seleksi Item ...................................80
Lampiran 3 Skala Final .........................................................................89
Lampiran 4 Statistik Diskriptif .............................................................99
Lampiran 5 Hasil Uji Beda Mean ( Uji T ) .........................................100
Lampiran 6 Hasil Uji Normalitas .......................................................101
Lampiran 7 Hasil Uji Linearitas .........................................................102
Lampiran 8 Hasil Uji Hipotesis ..........................................................103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Saat ini masyarakat semakin sadar untuk memilih layanan kesehatan
yang baik (Zineldin; Carman, dalam Byram 2016). Perkembangan ilmu
teknologi dan informasi dimanfaatkan untuk meningkatkan sistem pelayanan
dan kepuasan masyarakat. Tujuan dari usaha peningkatan kualitas layanan
selain bertujuan untuk meningkatkan kepuasan pasien juga menciptakan
brand image yang mendalam bagi pengguna jasa layanan (Yamit, 2005).
Sementara itu, ketidakpuasan pasien masih banyak dijumpai. Dikutip
tanggal 14 Februari 2018 (kompas.com, Mei 2017), riset yang dilakukan oleh
Perkumpulan Prakarsa. Perkumpulan ini bekerja untuk memelihara dan
meningkatkan kesejahteraan melalui penelitian independen dan keterlibatan
aktif. Riset dilakukan di 11 kabupaten/kota Jakarta yang melibatkan 1.344
responden rumah tangga menunjukkan beragam keluhan yang dirasakan
dalam prosedur pemeriksaan dokter. Keluhan utama yaitu kurang pedulinya
dokter pada pasien. Sebesar 50,57% merasa dokter kurang peduli, 14,94%
merasa tenaga kesehatan kurang komunikatif, dan sebesar 12,64% merasa
dokter tidak datang tepat waktu, sehingga harus menunggu lama. Demikian
juga dalam wawancara dengan pasien rawat inap di rumah sakit Panti Rapih
ditemukan bahwa ada ketidakpuasan yang dialami pasien karena komunikasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Pasien dan keluarganya merasa kecewa saat bertanya kepada salahsatu
perawat. Mereka mendapat jawaban dan sikap yang tidak menyenangkan. Hal
ini membuktikan bahwa empati dari para tenaga kesehatan dirasakan kurang
di mata pasien.
Ketidakpuasan yang dialami pasien harus menjadi perhatian utama
bagi pelayanan kesehatan jika tidak ingin ditinggalkan pelanggan.
Komunikasi yang terjalin dengan baik merupakan dasar dari kualitas layanan
kesehatan serta untuk membangun reputasi publik (Swayne, Duncan &
Ginter, 2006). Menurut Tucker (dalam Naidu, 2009) komunikasi adalah suatu
proses disaat pasien mendengar, menjaga informasi agar bisa dimengerti,
mengusahakan interaksi sosial, konsultasi, layanan psikolog dan informasi
non teknis. Jika komunikasi baik, maka akan mengurangi ketidakpastian
mengenai apa yang harus dilakukan, hal ini menimbulkan kepuasan pasien
menjadi lebih tinggi (Andaleeb dalam Naidu, 2009).
Terdapat beberapa definisi tentang kepuasan pasien yang
dikemukakan oleh banyak peneliti kepuasan pasien. Diantaranya kepuasan
pasien diartikan sebagai perasaan senang seseorang terhadap persepsi hasil
kinerja layanan atau hubungan antara hasil akhir dan harapan seseorang
(Habbal, dalam Bashir 2015). Hal ini menunjukkan bahwa pasien akan
merasa senang dan puas jika pelayanan yang diterima sesuai dengan harapan
pasien. Kepuasan pasien (Amin & Nasharuddin; Chang, Tseng, & Woodside;
Moliner; Zineldin, dalam Yarmen 2016) adalah perbedaan perasaan
emosional pasien yang berkaitan dengan kinerja pelayanan yang diberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
dan harapan pasien. Disamping itu, kepuasan pasien satu dengan yang lain
tidak sama. Hal ini disebabkan karena perbedaan karakteristik pasien
(Mummalaneni & Gopalakrishna, dalam Naidu, 2009) dan pengalaman yang
berbeda saat pasien menerima layanan (Liljander & Strandvik, dalam
Ramayah, 2010).
Kepuasan pasien merupakan komponen yang penting untuk mengukur
kualitas layanan yang disediakan oleh rumah sakit (Salisbury, Burgess,
Lattimer, Heaney, Walker, Turnbull & Smith, dalam Malik, 2016). Melalui
kementerian kesehatan, pemerintah mewajibkan dilaksanakannya akreditasi
rumah sakit yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan rumah sakit di
Indonesia. Akreditasi mengandung arti suatu pengakuan dari pemerintah
kepada rumah sakit karena telah memenuhi standar yang ditetapkan. Dikutip
tanggal 16 September 2017 (dalam www.permenkes no. 34 2017.com).
Menurut Hasin, Seeluangsawat dan Shareef (dalam Bashir, 2015)
mengatakan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien,
yaitu: komunikasi, responsiveness, sopan santun, biaya dan kebersihan.
Komunikasi menjadi sangat penting karena akan menciptakan hubungan
interpersonal antara pasien dan petugas kesehatan sehingga terjalin suasana
saling percaya dan terbuka. Seperti yang pernah disampaikan para peneliti
sebelumnya (Alrubaiee & Alkaa’ida; Carson & Roe; Dagger, Sweeney &
Johnson; Koenig & Kleinsorge; Sanchez-Hernandez, Martinez-Tur, Peiro, &
Ramos; dalam White, 2016) yang mengatakan bahwa komunikasi
interpersonal adalah komunikasi yang sensitif karena melibatkan diskusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
tentang penyakit, penanganan dan memberikan informasi tentang kesehatan
kepada pasien.
Salahsatu bentuk komunikasi interpersonal yang dilakukan di rumah
sakit adalah pendampingan pastoral care (Wiryasaputra, 2016). Beberapa
penelitian terdahulu menunjukkan adanya hubungan antara kepuasan pasien
dan persepsi layanan pastoral care. Penelitian yang dilakukan oleh (Duffi &
Munro dalam Flannelly, 2013) pada 612 pasien dari 32 rumah sakit di
Switzerland, Jerman yang mengatakan bahwa harapan pasien akan kebutuhan
pasien seperti kenyamanan, keinginan berdoa dan tersedianya layanan
spiritual dapat mempengaruhi kepuasan pasien. Ellis dkk (dalam Handzo,
2015) dalam penelitiannya pada 326 pasien rawat inap dari 4 rumah sakit di
kota Midwestern, mengatakan bahwa 94% pasien yang mendapat kunjungan
pendeta merasa sangat terbantu. Creek dan Lyon (dalam Burton, 2001)
menunjukkan bahwa kunjungan pendeta membuat perawatan menjadi lebih
mudah karena kunjungan tersebut membawa pasien merasa lebih nyaman dan
membantu pasien lebih santai.
Menurut Wiryasaputra (2016) pendampingan pastoral care adalah
proses perjumpaan timbal-balik (mutual encountering process) antara kedua
belah pihak, pendamping pastoral dan orang yang sakit. Pelayanan pastoral
care ini secara khusus mendampingi dan menemani pasien selama tinggal di
rumah sakit. Pasien bisa menyampaikan apa yang dialaminya dan diharapkan
bisa terbantu mentalnya agar tetap terjaga (Sulmasy dalam Kopacz 2013).
Pendampingan dapat berupa doa bersama, renungan, menggunakan “radio
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
rumah sakit” yang secara terprogram bisa mengudarakan program-program
pilihan untuk pasien dan keluarganya, mendengarkan dengan empathy yang
akhirnya mampu membawa pasien menerima sakitnya dan merasa optimis
untuk sembuh.
Dasar pendekatan dari pelayanan rohani atau pastoral care adalah
Kepmenkes RI No.812 tahun 2007 tentang Kebijakan Perawatan Paliatif.
Perawatan Paliatif adalah perawatan yang bisa didapatkan para pasien yang
menderita penyakit kronis dengan stadium lanjut, yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas hidup pasien. Pasien seringkali merasa sensitif dan
mengalami dinamika batin yang tidak stabil. Pasien perlu berkembang segi
spiritual dan sosialnya agar mempercepat proses penyembuhannya. Pelayanan
optimal tidak hanya cukup diberikan pada pelayanan fisik saja namun juga
pelayanan psikologis dan spiritual pasien (Kusmaryanta, 2016). Hal ini
disebabkan karena pasien tidak hanya cukup disembuhkan melalui obat-
obatan yang diberikan. Namun, pendampingan secara psikis dan sosial juga
sangat diperlukan pasien. Para petugas diharapkan bisa menciptakan rasa
nyaman bagi pasien agar bisa menerima informasi yang disampaikan, tidak
hanya sekedar menjalankan tugasnya. Pada saat seperti inilah pasien perlu
mendapatkan dukungan dan semangat dari orang-orang disekitarnya.
Perasaan puas pasien menjadi hal yang sangat penting karena akan
memberikan beberapa manfaat diantaranya memunculkan rasa percaya
(Moliner; Alrubaiee & Alkaa’ida) dan loyalitas pasien (Chahal & Mehta,
dalam Malik 2016). Selain itu, kepuasan pasien juga meningkatkan reputasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
rumah sakit, komitmen, kenyamanan, mengurangi stress dan terulangnya
kembali perawatan karena tersedianya layanan di rumah sakit (Hausman
dalam Mehta, 2013).
Penelitian ini penting dilakukan karena masih banyak terjadi
ketidakpuasan yang dialami oleh pasien rawat jalan maupun pasien rawat
inap saat mereka berhadapan dengan para petugas kesehatan. Bentuk
komunikasi merupakan jalan untuk mengurangi ketidakpuasan yang dialami
pasien baik rawat inap maupun rawat jalan. Pada penelitian ini, peneliti lebih
berfokus pada pasien rawat inap karena berhubungan langsung dengan
layanan pastoral care. Melalui layanan pastoral care, peneliti ingin
mengetahui apakah ada hubungan antara persepsi pasien terhadap layanan
pastoral care dan kepuasan pasien di rumah sakit Panti Rapih.
B. Rumusan Masalah
Apakah ada hubungan yang positif antara persepsi pasien terhadap layanan
pastoral care dan kepuasan pasien rawat inap di Rumah Sakit Panti
Rapih?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan
antara persepsi pasien terhadap layanan pastoral care dan kepuasan pasien
rawat inap di Rumah Sakit Panti Rapih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
pengetahuan di bidang Psikologi Konsumen mengenai kepuasan pasien
dari layanan yang diberikan rumah sakit.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat membantu pihak rumah sakit untuk
mengetahui sejauh mana persepsi pasien terhadap layanan pastoral care
dan kepuasan pasien rawat inap selama menjalani perawatan di rumah
sakit. Penelitian ini juga diharapkan sebagai bahan pertimbangan rumah
sakit untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada pasien yang berkaitan
dengan kebutuhan rohani pasien. Selain itu, penelitian ini diharapkan
mampu memberikan informasi bagi pasien rawat inap untuk
memanfaatkan pelayanan pastoral care selama menjalani perawatan di
rumah sakit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kepuasan Pasien
1. Pengertian Kepuasan Pasien
Beberapa definisi tentang kepuasan pasien yang dikemukakan oleh
peneliti kepuasan pasien, diantaranya menurut Habbal (dalam Bashir, 2015)
diartikan sebagai perasaan senang seseorang terhadap persepsi hasil kinerja
layanan atau hubungan antara hasil akhir dan harapan seseorang. Pengertian
kepuasan pasien menurut Crowe, Gage, Hampson, Hart, Kimber, Storey,
dan Thomas (dalam Bashir, 2015) adalah sebuah evaluasi kognitif dari
sebuah pelayanan serta perasaan emosi dan persepsi subjektif individu.
Sedangkan kepuasan pasien menurut Sardana (dalam Mehta, 2013) adalah
perbedaan persepsi antara harapan dan hasil akhir kinerja dari sebuah
layanan, yang mendorong pasien untuk memanfaatkan layanan walaupun
mempunyai masalah kesehatan yang berbeda dari rumah sakit yang sama.
Kepuasan pasien menurut (Amin & Nasharuddin; Chang, Tseng, &
Woodside; Moliner; Zineldin, dalam Yarmen 2016) adalah perbedaan
perasaan emosional pasien yang berkaitan dengan kinerja pelayanan yang
diberikan dan harapan pasien. Sedangkan kepuasan pasien menurut Oliver
(dalam Byram, 2016) merupakan perasaan emosional tentang pengalaman
konsumsi tertentu. Artinya bahwa kepuasan adalah akibat sebuah evaluasi
mental dari pengalaman pasien dan hasil akhir dari layanan yang diberikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Kotler dan Keller (dalam Dimyati, 2015) mengatakan kepuasan pasien
adalah salahsatu perasaan gembira dari hasil sebuah perbandingan antara
kinerja dari sebuah produksi dan harapan seseorang.
Berdasarkan pendapat beberapa ahli, kepuasan pasien adalah suatu
evaluasi mental individu berdasarkan pengalaman terhadap layanan yang
diterima. Pasien akan merasa puas jika harapannya sesuai dengan kenyataan
yang diterima. Sebaliknya, jika kenyataannya tidak sesuai dengan yang
diharapkan maka pasien akan merasakan ketidakpuasan.
2. Dimensi kepuasan pasien
Kepuasan pasien ditentukan oleh pandangan pasien secara langsung
terhadap kualitas layanan yang diberikan (Tucker & Adams dalam Naidu,
2001). Parasuraman dkk (1988) mengidentifikasi lima dimensi kualitas
layanan yang digunakan oleh para pelanggan dalam mengevaluasi kualitas
layanan yang dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan. Kelima
dimensi kualitas layanan ini dinamakan SERVQUAl model yaitu:
a. Tangibility (keadaan yang ada, kenyataan sarana yang ada) : Meliputi
penampilan fisik, peralatan, pegawai, perlengkapan, dan berbagai
sarana komunikasi.
b. Reliability (dapat di percaya/ kehandalan) : Yakni kemampuan untuk
memberikan jasa sesuai dengan yang di janjikan terpercaya dan akurat,
konsisten dan kesesuaian pelayanan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
c. Responsiveness (tanggapan atau tanggung jawab) : Yakni kemauan para
petugas kesehatan untuk membantu para pasien dan memberikan
pelayanan dengan cepat, serta mendengarkan dan mengatasi keluhan
yang di ajukan pasien
d. Assurance (kepastian atau jaminan) : Mencakup kemampuan para
petugas kesehatan untuk menimbulkan keyakinan dan kepercayaan
terhadap janji yang telah di kemukakan kepada pasien atau sifat dapat
dipercaya yang dimiliki para staff.
e. Emphaty (perhatian): Kesediaan para petugas kesehatan untuk peduli
memberikan perhatian secara pribadi pada pasien. Meliputi kemudahan
dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik, dan perhatian yang
tulus terhadap kebutuhan pasien.
Menurut Edward (2001), ada dua tipe konstruk multidimensi yaitu
multidimensi superordinat dan multidimensi agregat. Konstruk
multidimensi superordinat merupakan konstruk yang termanifestasi dalam
berbagai dimensi dan dioperasionalkan dengan cara menjumlahkan skor
seluruh dimensinya. Sedangkan multidimensi agregat berasal dari
kombinasi dimensi yang membentuknya dan dioperasionalkan dengan
menjumlahkan skor pada setiap dimensinya. Pada skala dimensi
SERVQUAL model termasuk jenis konstruk multidimensi superordinat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
3. Faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien
Menurut Hasin, Seeluangsawat dan Shareef (dalam Bashir, 2015)
mengatakan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi kepuasan
pasien, yaitu :
a. Communication: komunikasi adalah tingkat dimana pasien
mendengarkan, memberikan informasi kepada pasien agar bisa
dimengerti dan dipahami, mengusahakan interaksi sosial, saat waktu
konsultasi, menyediakan psikolog dan informasi non-teknis (Tucker
dalam Bashir, 2002).
b. Responsiveness: Responsiveness yakni kemauan para petugas
kesehatan untuk membantu para pasien dan memberikan pelayanan
dengan cepat, serta mendengarkan dan mengatasi keluhan yang di
ajukan pasien (Parasuraman, Berry, & Zeithaml, 1985 dalam Yamit,
2005)
c. Courtesy/ kesopanan: tingkah laku dan tutur kata yang baik dari para
petugas layanan.
d. Cost/biaya: pasien tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau tidak
perlu membuang waktu untuk mendapatkan suatu produk atau jasa
karena cenderung puas terhadap produk atau jasa tersebut (Irawan,
2004).
e. Cleanliness/kebersihan: sebuah layanan yang berkaitan dengan
kebersihan dan keindahan rumah sakit, pembuangan sampah,
menggunakan cara yang layak, peralatan dan tenaga kerja, sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
memberikan lingkungan yang aman dan nyaman kepada pasien
(Chandorkar dalam Bashir, 2015).
Sedangkan menurut Alma dan Ware (dalam Rahman, 2009) yang
menyatakan tentang penyebab atau faktor munculnya ketidakpuasan
terhadap sesuatu yang diterima antara lain :
a. Harapan tidak sesuai dengan kenyataan
b. Layanan selama proses menerima layanan tidak memuaskan
c. Perilaku personel yang kurang menyenangkan
d. Suasana dan kondisi fisik lingkungan tidak memadai
e. Biaya terlalu tinggi, karena jarak terlalu jauh banyak waktu terbuang
dan biaya pelayanan tinggi
f. Promosi/iklan terlalu tinggi, tidak sesuai dengan kenyataan
g. Kualitas pelayanan
h. Aksesbilitas meliputi jarak, waktu tunggu, dan kemudahan membuat
janji
i. Pembiayaan termasuk keluwesan mekanisme pembayaran
j. Lingkungan fisik termasuk suasana yang menyenangkan dan fasilitas
yang bersih
Dari yang disampaikan oleh peneliti diatas (Hasin dkk, 2015; Alma
& Ware, 2009) mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan
pasien menunjukkan bahwa kepuasan pasien dipengaruhi oleh
pengalaman pasien, fasilitas dan kualitas layanan yang diberikan oleh
pihak rumah sakit. Dengan kata lain bahwa hasil kepuasan ada didalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
kualitas layanan. Maksudnya adalah kepuasan dilihat dari dalam yaitu
hasil pengalaman pasien terhadap layanan yang diberikan (Parasuraman
dkk, 1988). Dengan demikian pasien akan merasa puas jika layanan yang
diberikan sesuai dengan harapan mereka.
4. Cara mengukur kepuasan pasien
Kotler dan Peters (dalam Yamit, 2005) mengemukakan beberapa
metode yang dapat digunakan untuk mengukur kepuasan pasien, metode
tersebut antara lain :
a. Sistem pengaduan
Sistem ini memberikan kesempatan kepada pasien untuk
memberikan saran, keluhan dan bentuk ketidakpuasan lainnya dengan
cara menyediakan kotak saran. Setiap saran dan keluhan yang masuk
harus menjadi perhatian bagi rumah sakit, sebab saran dan keluhan itu
pada umumnya dilandasi oleh pengalaman mereka.
b. Survey Pelanggan
Survey merupakan cara yang umum digunakan dalam mengukur
kepuasan pasien misalnya melalui surat pos, telepon, atau wawancara
secara langsung.
c. Panel Pelanggan
Rumah sakit mengundang pasien yang setia terhadap pelayanan
yang diberikan dan mengundang pasien yang telah berhenti atau
pindah ke rumah sakit lain. Dari pasien yang setia akan memperoleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
informasi tingkat kepuasan yang mereka rasakan dan dari pasien yang
telah berhenti akan memperoleh informasi mengapa hal itu dapat
terjadi. Apabila pasien yang berhenti ini meningkat hal ini
menunjukkan kegagalan rumah sakit dalam memuaskan pasien.
d. Format
Peters mengatakan bahwa sebaiknya yang melakukan survei
kepuasan pelanggan/pasien adalah pihak ketiga diluar perusahaan, dan
hasilnya disampaikan kepada semua pihak dalam organisasi.
e. Isi
Isi atau content pertanyaan yang diajukan adalah pertanyaan
standar dan dapat dikuantitatifkan.
f. Penggunaan ukuran secara simbolik
Ukuran kepuasan hendaknya dibuat dalam kalimat sederhana dan
mudah diingat serta ditempatkan di setiap bagian perusahaan.
B. Persepsi Layanan Pastoral Care
1. Pengertian Persepsi Layanan Pastoral Care
Dalam psikologi kognitif definisi persepsi adalah proses seseorang
memberikan makna terhadap pengalamannya melalui sensorik sederhana
yaitu indera-indera yang dimilikinya (Solso, Maclin & Maclin, 2007).
Persepsi menurut Morgan, King dan Robinson (dalam Rukminto, 1994)
adalah menunjuk pada bagaimana kita melihat, mendengar, merasakan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
mengecap dan mencium dunia di sekitar, dengan kata lain persepsi
sebagai segala sesuatu yang dialami oleh manusia.
Menurut Naidu, Ford, Bach dan Fottler (dalam White, 2016)
mengatakan bahwa persepsi pasien dapat menjadi masukan yang penting
bagi rumah sakit dalam pengkajian mengenai layanan kesehatan. Hal ini
berkaitan dengan persepsi pasien terhadap layanan yang diterima selama
menjalani perawatan di rumah sakit. Pengalaman pasien saat melihat,
merasakan, mendengar setiap kejadian yang dialami mempunyai peran
yang penting dalam memberikan masukan terhadap kualitas pelayanan
rumah sakit. Dengan demikian penyedia layanan kesehatan harus
mengontrol antara harapan dan kualitas supaya dapat memberikan tingkat
kepuasan kepada pasien (Yucelt, dalam Sabbagh, 2013)
Sedangkan definisi layanan adalah segala usaha atau kegiatan yang
dilakukan seseorang atau sekelompok orang dalam rangka untuk
memenuhi kebutuhan orang lain (http://www.definisi-
pengertian.com/2015/07/definisi-pengertian-pelayanan.html). Dengan
demikian persepsi layanan adalah usaha seseorang dalam memberikan
makna dari pengalaman saat menerima pelayanan melalui panca indera
yang dimilikinya.
Istilah pastoral care pada umumnya sama dengan pendampingan
rohani, pendampingan pastoral dan pelayanan rohani. Dikalangan
masyarakat luas istilah pastoral care belum banyak diketahui. Namun
wujud dari pelayanan ini sudah mulai dikenal dan dirasakan oleh pasien.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Menurut Wiryasaputra (2016[) pendampingan pastoral care adalah
proses perjumpaan timbal-balik (mutual encountering process) antara
kedua belah pihak, pendamping pastoral dan orang yang sakit.
Creek dan Burton (2001) mengatakan bahwa di dalam pastoral
care terdapat perawatan rohani. Perawatan ini berhubungan dengan
semua ciptaan, menghargai keberadaan sesama dan bertujuan
menggambarkan perasaan agar lebih bermakna. Berdasarkan pendapat
para ahli, persepsi layanan pastoral care adalah penilaian atau pandangan
pasien rawat inap terhadap layanan pastoral care yang diterima selama
menjalani perawatan di rumah sakit.
2. Tujuan pendampingan Layanan Pastoral care
Pendampingan ini bertujuan untuk mengutuhkan manusia.
Maksudnya adalah agar pasien dapat mencapai keutuhan secara internal
dan eksternal. Internal berkaitan relasi dengan diri sendiri dan eksternal
berkaitan relasi dengan sesama dan Sang pencipta (Wiryasaputra, 2016).
3. Bentuk kegiatan layanan pastoral care
Dalam Creek dan Burton (2001) rumah sakit menyediakan
dukungan layanan rohani yaitu mendengarkan dengan empati yang
menunjukkan kepedulian kepada orang yang berkesusahan. Adapun
kegiatan lain yang termasuk dalam pelayanan ini diantaranya sebagai
berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
a. Memberikan perhatian bagi yang mengalami kesedihan dan
kehilangan
b. Mengurangi resiko yaitu dengan mengidentifikasi agama/rohani
konflik individu yang mungkin dapat disatukan kembali. Misalnya:
fasilitas rohani pada masalah individu yang berkaitan dengan
tubuhnya.
c. Menangani peristiwa krisis atau penanganan pada individu yang
mengalami stress.
d. Pengkajian atau penilaian secara rohani
e. Komunikasi dengan petugas pastoral
f. Kemudahan atau menfasilitasi berkomunikasi dengan karyawan
lainnya
g. Penyelesaian konflik antara karyawan, pasien dan anggota keluarga
pasien.
h. Memberi rujukan kepada pihak-pihak yang terkait baik internal
maupun eksternal
i. Memberi bantuan dalam mengambil keputusan dan komunikasi
mengenai urusan orang yang meninggal
j. Dukungan karyawan atau staff bagi pribadi yang mengalami krisis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
4. Aspek Pelayanan Pastoral Care
Menurut Creek & Lyon (dalam Handzo, 2007) mengemukakan ada
4 aspek pelayanan yang harus menjadi perhatian bagi petugas pastoral
agar pasien mengalami kepuasan yaitu:
a. Membantu pasien mengatasi masalah
b. Mendukung pelayanan dengan menyediakan kenyamanan dan
jaminan
c. Penerimaan terhadap pelayanan petugas pastoral, yang
merefleksikan sikap negatif tentang petugas
d. Kemampuan petugas pastoral
5. Manfaat Kunjungan Pastoral Care
Menurut Piderman dan Creek (dalam Handzo, 2015),
mengemukakan beberapa manfaat dari kunjungan pastoral yang
dilakukan oleh petugas antara lain, mengingatkan pasien bahwa Tuhan
peduli, berdoa atau membaca alkitab, membuat perawatan di rumah sakit
menjadi lebih mudah, memberikan harapan, memberikan kenyamanan,
membantu untuk memanfaatkan kekuatan batin dan sumber daya pribadi.
6. Cara mengukur Persepsi Layanan Pastoral Care
Creek (2004), menggunakan skala PSI-C (Patient Satisfaction
Instrumen-Chaplaincy).yang mempelajari studi kepuasan tentang
pelayanan rohani. PSI-C adalah instrumen kepuasan pasien dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
pastoral care yang dibuat dengan panduan adaptasi dari Dillman (1978).
Ada empat aspek dalam skala PSI-C dengan jumlah 23 item. Skala PSI-C
pada penelitian sebelumnya (Creek, 2004) mengatakan bahwa terdapat
1440 pasien dari salahsatu 14 rumah sakit yang ada di Amerika Serikat
menghasilkan koefisien reliabilitas 0,99 dari 23 item berupa kuesioner
yang dibagikan.
C. Gambaran Umum Perusahaan
1. Sejarah Singkat Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta
Awal berdirinya rumah sakit Panti Rapih merupakan pemikiran
dari para misionaris SJ yang berkarya di Indonesia (pada tahun 1864-
1926). Dalam perkembangannya para misionaris memperluas karya
misinya dengan membangun sebuah rumah sakit bagi masyarakat
pribumi. Bagi para misionaris rumah sakit juga dapat dijadikan sarana
yang penting dalam pelayanan terhadap masyarakat dan juga sebagai
salah satu cara untuk mewujudkan kasih Allah ditengah umatNya.
Setelah melalui beberapa tahap persiapan maka pada tanggal 17
September 1928 diadakan upacara peletakan batu pertama oleh
Ir.Schmutzer sebagai penyandang dana. Bangunan rumah sakit ini
dirancang serupa dengan bentuk bangunan tarekat St.Carolus
Borromeus di Maastricht, Belanda. Pada bulan Januari 1929, lima
suster dari ordo Carolus Borromeus Belanda datang ke Yogyakarta
dalam tugas pelayanan untuk orang-orang sakit. Kelima suster tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
adalah: Sr.Gaudentia Brand, Sr. Judith de Laat, Sr.Ignatia Lemmens, Sr.
Simonia, dan Sr. Ludolpha de Groot.
Gedung rumah sakit selesai dibangun secara keseluruhan tanggal
25 Agustus 1929 ditandai dengan pemberkatan gedung oleh Mgr.Anton
Pieter Franz van Velsen, SJ. Pada tanggal 14 September 1929, rumah
sakit dibuka secara resmi oleh Sultan Hamengkubuwono VIII sebagai
rumah sakit Onder de Bogen. Nama ini terinspirasi dari nama gedung
pusat ordo CB di Maastricht, Belanda.
Untuk perkembangan selanjutnya rumah sakit Panti Rapih
mengalami pasang surut yang datang silih berganti, baik selama masa
pendudukan kembali oleh bangsa Belanda maupun selama masa awal-
awal kemerdekaan. Dalam menghadapi masa perkembangannya pada
awal transisi kekuasaan, rumah sakit Panti Rapih berpegang teguh pada
empat prinsip pokok yang selalu dihayati dan diyakini oleh para suster
CB dan pengurus rumah sakit Panti Rapih, yaitu: sikap iman untuk
memuliakan Allah dan mengabdi kepada sesama, kesadaran yang tinggi
akan profesi karyawan rumah sakit Panti Rapih, sikap penuh
pengabdian tanpa pamrih dan selalu bersikap bersahabat. (G.P.
Sindhunata, SJ, 1999).
2. Profil Rumah Sakit Panti Rapih
Rumah sakit Panti Rapih berada dalam naungan Keuskupan Agung
Semarang, dikelola bersama-sama tarekat Suster-suster Cinta Kasih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Santo Carolus Borromeus (CB) dan sebagai pelaksanaannya adalah
yayasan Panti Rapih Yogyakarta. Predikat yang lebih esensial dari
rumah sakit Panti Rapih adalah lembaga karya sosial di bawah naungan
yayasan. Predikat dasarnya yang telah dituangkan dalam rumusan-
rumusan tertulis tertulis mensyaratkan prioritas perkembangan aspek-
aspek layanan sosial tanpa membatasi pada kelompok sosial tertentu.
Alamat : Jl. Cik Di Tiro no.30 Yogyakarta 55223
Telpon : 0274-514014, 514845, 563333 (hunting)
Faksimile : 0274-564583
Email dan Home Page :[email protected]/www.pantirapih.or.id
3. Tujuan Pelayanan Rumah Sakit Panti Rapih
Tujuan pelayanan rumah sakit Panti Rapih adalah:
a. Mengantar masyarakat mencapai status kesehatan yang optimal
melalui pendekatan layanan holistik (menyeluruh) yang meliputi
aspek biologis, psikologis, sosial, spiritual dan intelektual)
b. Menciptakan budaya kerja yang dipenuhi buah penghayatan iman
sejati guna mewujudkan pengabdian yang penuh kasih, saling
menghargai, membela hak hidup setiap insan dan sekaligus
mewujudkan kesejahteraan umum bagi karyawan secara wajar
c. Mengupayakan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan
perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran bagi seluruh lapisan
masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
4. Visi dan Misi Rumah Sakit Panti Rapih
a. Visi
Rumah sakit Panti Rapih sebagai rumah sakit rujukan yang
memandang pasien sumber inspirasi dan motivasi kerja dengan
memberikan pelayanan kepada siapa saja secara profesional dan
penuh kasih dalam suasana syukur kepada Tuhan.
b. Misi
1. Rumah sakit Panri Rapih menyelenggarakan pelayanan
kesehatan menyeluruh secara ramah, adil, profesional, ikhlas
dan hormat dalam naungan iman katholik yang gigih membela
hak hidup insani dan berpihak kepada yang berkekurangan,
2. Rumah sakit Panti Rapih memandang karyawan sebagai mitra
kerja dengan memberdayakan mereka untuk mendukung
kualitas kerja demi kepuasan pasien dan keluarganya, dan
dengan mewajibkan diri menyelenggarakan kesejahteraan
karyawan secara terbuka, proporsional, adil, dan merata sesuai
dengan perkembangan dan kemampuan.
5. Petugas Pastoral Care
Petugas pastoral care di Rumah Sakit Panti Rapih ada 8 orang
yang terdiri dari 3 suster dan 5 awam. Para petugas pastoral ini memiliki
kemampuan sesuai dengan tugas yang diberikan. Ilmu yang dimiliki
antara lain kemampuan dalam bidang bimbingan konseling, ilmu agama,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
dan juga menyediakan tenaga psikolog. Para petugas pastoral setiap hari
berkeliling menyapa pasien, mendengarkan pengalaman dan juga
mendengarkan keluhan-keluhan pasien dan keluarganya. Dalam
wawancara dengan salahsatu karyawan pastoral care Rumah Sakit Panti
Rapih pada tanggal 19 April menyebutkan bahwa kegiatan rumah sakit
yang berkaitan dengan layanan pastoral care diantaranya adalah
mendampingi pasien baru, pasien yang akan operasi, pasien kritis,
melayani konsultasi, menangani kasus-kasus, pasien yang akan menjalani
amputasi, pasien yang terasing, merawat pasien yang meninggal dan
melayani sakramentali. Pelayanan sakramentali seperti mengadakan
perayaan ekaristi bersama pasien setiap Jumat pertama, pemberian
komuni suci, baptis, sakramen orang sakit, dan sakramen pengakuan
dosa. (Komunikasi Pribadi, tanggal 19 April 2017).
D. Dinamika Hubungan Antara Persepsi Pasien Terhadap Layanan
Pastoral Care dan Kepuasan Pasien Rawat Inap
Pastoral Care adalah proses perjumpaan timbal-balik (mutual
encountering process) antara kedua belah pihak, pendamping pastoral dan
orang yang sakit (Wiryasaputra, 2016). Proses layanan pastoral care
terjadi perjumpaan yang menyertakan kehadiran, hati dan telinga. Hal ini
berarti disertai dengan tindakan, sentuhan, memasang hati dan memasang
telinga untuk mendengarkan. Petugas pastoral care berupaya membantu
pasien untuk menemukan semangat hidupnya dengan membangkitkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
spiritualitas yang ada didalam diri pasien. Spiritualitas ini berupa
keterbukaan, sikap, pemikiran, perasaan dan harapan terhadap sang
pencipta. Spiritualitas akan membantu pasien untuk mengekspresikan
hubungannya dengan Tuhan dan sesama dalam kehidupan sehari-hari
(http://www.landasanteori.com/2015/09/pengertian-spiritualitas-
definisi.html.)
Dalam The Journal of Pastoral Care, dikatakan bahwa orang
menemukan spritualitas yang mereka miliki dapat membantu menjaga
kesehatan, mengatasi penyakit, trauma, kehilangan dan membantu dalam
mengintegrasikan tubuh, pikiran dan jiwa. Menurut McNichol (dalam
Burton, 2001) dikatakan bahwa banyak orang percaya bahwa kemampuan
spiritualitas dapat membantu proses pemulihan penyakit dan 82 %
penduduk Amerika percaya bahwa di dalam kekuatan doa pribadi ada
kesembuhan (Kaplan dalam Burton, 2001) atau kegiatan rohani lain
selama sakit. Hal ini menunjukkan bahwa persepsi orang terhadap
spiritualitas mampu membantu pasien dalam mempercepat proses
penyembuhannya.
Menurut Kusmaryanto (2016) dikatakan bahwa Pastoral Care
adalah pelayanan untuk mendampingi, merawat, memperhatikan pasien
agar bisa berkembang dan mengaktualisasikan dirinya sendiri, sehingga
bisa mandiri. Merawat disini tentu saja jauh lebih luas daripada kedokteran
karena mencakup berbagai aspek manusia yang sehat baik rohani maupun
jasmani. Pentingnya Pastoral Care terdapat dalam dokumen Charter for
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Healthcare Workers (dalam Kusmaryanto, 2016) dikatakan bahwa
Pastoral Care untuk orang sakit terdiri atas bantuan spiritual dan bantuan
religius. Ini adalah hak fundamental dari pasien dan sekaligus kewajiban
bagi gereja (Mateus 10:8, Lukas 9:2). Disini Pastoral Care harus menjadi
teman dan penuntun ke arah yang benar. Maka Pastoral Care harus
menjadi bagian integral dari pelayanan rumah sakit (Kusmaryanto, 2016).
Pelayanan pastoral care menjadi salahsatu bagian yang penting
dalam memuaskan pasien selama tinggal dirumah sakit. Pasien akan
merasa terbantu dalam proses kesembuhannya. Harapan pasien untuk
sembuh semakin terbantu dengan adanya layanan pastoral. Pasien menjadi
merasa tidak sendiri dalam memperjuangkan kesembuhannya. Iler,
Obenshain dan Camac (dalam Handzo, 2015) mengemukakan bahwa pada
kasus 35 pasien yang menderita sakit paru-paru kronis menunjukkan
bahwa pasien yang setiap hari dikunjungi pendeta secara signifikan
mengalami kepuasan lebih besar selama mereka tinggal di rumah sakit.
Pasien yang mendapatkan layanan pastoral care akan
meningkatkan harapannya untuk sembuh, sehingga pasien merasa
dipuaskan selama tinggal dirumah sakit. Pasien juga mengalami dukungan
emosi seperti rasa nyaman, didengarkan, dan merasa terdukung karena
mendapatkan respon yang baik dari layanan pastoral care (Flannelly,
2013). Hal ini akan mengakibatkan persepsi pasien terhadap layanan
rumah sakit yang lain juga menjadi lebih positif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Secara keseluruhan penelitian dapat dilihat dalam bagan mengenai
hubungan antara persepsi layanan pastoral care dan kepuasan pasien
sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
E. Kerangka Penelitian
Penampilan karyawan
terlihat tidak menarik
Kemampuan karyawan
terlihat tidak memadai
Karyawan terlihat kurang
tanggap dalam pelayanan
Pasien merasa tidak percaya
akan kemampuan karyawan
Pasien merasa tidak ada
perhatian dan kepedulian
dari karyawan
Karyawan terlihat ramah
Karyawan terlihat mampu
dalam memberi pelayanan
Karyawan terlihat cepat
dalam memberikan
pelayanan
Pasien merasa percaya akan
kemampuan karyawan
Pasien merasa diperhatikan,
didengarkan dan
diperhatikan
Kepuasan rendah Kepuasan tinggi
Persepsi Pasien terhadap
Pastoral Care
Negatif:
Pasien merasa kurang
adanya dukungan akan
jaminan dalam pelayanan
Pasien merasa tidak
didukung saat menghadapi
masalah
Positif :
Pasien merasa nyaman akan
jaminan dan pelayanan yang
disediakan
Pasien merasa terbantu saat
mengalami masalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
F. Hipotesis
Berdasarkan tinjauan teoritis tersebut, maka peneliti menarik
hipotesis : bahwa terdapat hubungan positif antara persepsi pasien
terhadap layanan pastoral care dan kepuasan pasien rawat inap di Rumah
Sakit Panti Rapih. Artinya, bahwa semakin tinggi persepsi pasien terhadap
pelayanan pastoral care maka akan semakin tinggi pula kepuasan pasien
rawat inap di Rumah Sakit Panti Rapih. Sebaliknya, semakin rendah
persepsi pasien terhadap layanan pastoral care maka semakin rendah pula
kepuasan pasien rawat inap di Rumah Sakit Panti Rapih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian korelasional. Purwanto
(2010) mengatakan bahwa jenis penelitian korelasional adalah penelitian
yang melibatkan hubungan satu atau lebih variabel dengan satu atau lebih
variabel lain. Hubungan variabel-variabel itu terjadi pada satu kelompok.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei.
Desain survei menurut Creswell (dalam Supratiknya, 2015) mengatakan
bahwa tujuan dari penelitian survei adalah membuat generalisasi tentang
populasi berdasarkan sampel sehingga bisa dibuat inferensi tentang
pendapat, sikap, atau tingkah laku populasi. Sedangkan menurut
(Singarimbun & Effendi dalam Purwanto, 2010) penelitian survei adalah
penelitian yang dilakukan atas sampel. Jenis penelitian ini cocok
digunakan karena dapat menguji hubungan-hubungan antar variabel,
khususnya jawaban subjek terhadap pertanyaan dalam kuesioner.
B. Identifikasi Variabel Penelitian
Variabel yang teridentifikasi disini adalah :
1. Variabel Bebas : Persepsi Pasien Terhadap Layanan Pastoral care
2. Variabel Tergantung : Kepuasan Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit
Panti Rapih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
C. Definisi Operasional
Dalam penelitian ini definisi operasional variabel penelitian terdiri
dari:
1. Persepsi Pasien Terhadap Layanan Pastoral Care
Definisi operasional persepsi pasien terhadap layanan pastoral
care adalah penilaian atau pandangan pasien rawat inap terhadap
layanan pastoral care yang diterima selama menjalani perawatan di
rumah sakit. Skala Pastoral care pasien rawat inap diukur
menggunakan skala adaptasi dari Dillman yang dinamakan PSI-C
(Patient Satisfaction Instrument-Chaplaincy). Semakin tinggi skor
total pada skala PSI-C menunjukkan semakin tinggi tingkat persepsi
pasien terhadap layanan pastoral care. Sebaliknya semakin rendah
total skor menunjukkan semakin rendah tingkat persepsi pasien rawat
inap terhadap layanan pastoral care.
2. Kepuasan Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Panti Rapih
Definisi operasional dari kepuasan pasien adalah suatu evaluasi
mental pasien berdasarkan pengalaman terhadap layanan yang
diterima. Pasien akan merasa puas jika harapannya sesuai dengan
kenyataan yang diterima. Sebaliknya, jika kenyataannya tidak sesuai
dengan yang diharapkan maka pasien akan merasakan ketidakpuasan.
Pada penelitian ini kepuasan pasien diukur berdasarkan lima
dimensi pelayanan yaitu tangibility, empathy, assurance, reliability
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
and responsiveness (Parasuraman dkk, 1988). Tangibility adalah
kenyataan sarana yang ada seperti peralatan, perlengkapan, karyawan
dan berbagai sarana komunikasi, sedangkan reliability adalah
kemampuan untuk memberikan jasa sesuai dengan yang dijanjikan,
terpercaya, akurat dan kesesuaian pelayanan, empathy adalah
memberikan perhatian secara pribadi kepada pasien, assurance adalah
kepastian atau jaminan yang menimbulkan keyakinan dan
kepercayaan pasien terhadap petugas, dan responsiveness adalah
tanggapan para petugas kesehatan untuk membantu para pasien.
Kepuasan pasien diukur menggunakan skala adaptasi kepuasan
pasien yang biasa disebut Servqual Model (Parasuraman dkk, 1988).
Semakin tinggi skor pada skala kepuasan pasien menunjukkan
semakin tinggi tingkat kepuasan pasien. Sebaliknya semakin rendah
total skor menunjukkan semakin rendah tingkat kepuasan pasien.
D. Subjek Penelitian
Populasi menurut Sugiyono (2013) adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Adapun populasi yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah semua pasien di ruang rawat inap rumah sakit Panti
Rapih. Subjek dalam penelitian ini adalah pasien rawat inap baik laki-laki
maupun perempuan berusia 20-65 tahun yang menjalani perawatan di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
ruang rawat inap. Labouvie-Vief (2003,2006) mengatakan bahwa
meningkatnya kapasitas reflektif orang dewasa mengubah dinamika
kehidupan emosional. Selain itu, orang akan mengalami peningkatan
kompleksitas kognitif-afektif yaitu kesadaran akan perasaan positif dan
negatif serta menyelaraskannya ke dalam sebuah struktur rapi dan
kompleks.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan peneliti dalam
penelitian ini adalah teknik sampling insidental. Teknik sampling
insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu
siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti yang
dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan
ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2013).
E. Metode dan Alat Pengumpulan data
Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan skala
dan tes yang masing-masing mengukur variabel kepuasan pasien dan
layanan pastoral care. Menurut Supratiknya (2014), syarat tes yang baik,
yaitu: (1) memiliki tujuan yang dirumuskan secara jelas; (2) memiliki
ranah isi yang dirumuskan secara spesifik dan baku; (3) memiliki prosedur
administrasi yang baku; (4) memiliki prosedur penskoran yang baku
(Supratiknya, 2014).
Variabel persepsi pasien terhadap layanan pastoral care dalam
penelitian ini akan diukur menggunakan adaptasi dari alat tes yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
dinamakan PSI-C (Patient Satisfaction Instrument-Chaplaincy). Variasi
jenis item yang digunakan dalam penelitian ini adalah kesetujuan-
ketidaksetujuan dalam sebuah kontinum yang terdiri atas lima respon:
“Sangat Setuju”, “Setuju”, “Netral”, “Tidak Setuju”, dan “Sangat Tidak
Setuju” (Supratiknya, 2014). Masing-masing pilihan jawaban diberi skor,
misal skor 5,4,3,2,1 untuk jawaban yang bersifat favorable dan sebaliknya
skor 1,2,3,4,5 jika isi pernyataan bersifat unfavarable. Contoh pilihan
jawaban yang dipakai peneliti dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 1
Tabel pemberian skor pada tes
____________________________________________________________
Item Favorable Item Unfavorable
____________________________________________________________
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sangat Tidak Setuju (STS) 5
Tidak Setuju (TS) 2 Tidak Setuju (TS) 4
Netral (N) 3 Netral (N) 3
Setuju (S) 4 Setuju (S) 2
Sangat Setuju (SS) 5 Sangat Setuju (SS) 1
____________________________________________________________
Item pada tes ini dibuat dengan adaptasi dari Dillman yang
dinamakan PSI-C (Creek, 2004) yaitu empat aspek pelayanan pastoral.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Tabel 2
Sebaran item tes PSI-C sebelum diujicobakan
___________________________________________________________
Aspek Favorable Unfavorable Jumlah
____________________________________________________________
Membantu pasien mengatasi 1,2,3,4,5,6,7,8,
masalah 9,10,11,12,13 (13 item)
Memberikan kenyamanan
dan jaminan 14,15,16,17,18,19 (5 item)
Penerimaan terhadap petugas 20,21,22 (3 item)
Kemampuan petugas 23 (1 item)
____________________________________________________________
TOTAL 100% (23 item)
____________________________________________________________
Variabel Kepuasan Pasien dalam penelitian ini akan diukur dengan
menggunakan skala yang di adaptasi dari alat tes yang dinamakan
Servqual Model milik Parasuraman dkk (1988). Peneliti melakukan
penskoran dengan pedoman Skala Likert, yaitu subjek diminta secara
kontinum untuk menjawab pernyataan-pernyataan yang disediakan oleh
peneliti (Supratiknya, 2014). Peneliti terlebih dahulu membedakan isi
pernyataan menjadi dua kategori yaitu favorable dan unfavorable. Item
favorable adalah item yang menunjukkan sikap positif atau suka terhadap
objek terkait jika subjek menjawab iya. Sebaliknya jika item unfavorable
adalah item yang menunjukkan sikap negatif atau tidak suka terhadap
objek terkait jika subjek menjawab iya (Anderson dalam Supratiknya,
2014). Subjek diminta memilih satu jawaban dari tujuh pilihan jawaban
yang tersedia. Variasi pilihan jawaban yang dipakai peneliti dapat dilihat
dalam tabel 3, sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Tabel 3
Tabel pemberian skor pada skala
____________________________________________________________
Item Favorable Item Unfavorable
____________________________________________________________
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sangat Tidak Setuju (STS) 7
Tidak Setuju (TS) 2 Tidak Setuju (TS) 6
Agak Tidak Setuju (ATS) 3 Agak Tidak Setuju (ATS) 5
Netral (N) 4 Netral (N) 4
Agak Setuju (AS) 5 Agak Setuju (AS) 3
Setuju (S) 6 Setuju (S) 2
Sangat Setuju (SS) 7 Sangat Setuju (SS) 1
____________________________________________________________
Item pada skala ini dibuat dengan mengambil skala adaptasi dari
Parasuraman dkk (1988) tentang dimensi kepuasan pasien yang dinamakan
SERVQUAL model yaitu keadaan yang ada/bukti langsung (tangibility),
kehandalan (reliability), tanggapan (responsiveness), jaminan/kepastian
(assurance), perhatian (emphaty).
Tabel 4
Sebaran item skala kepuasan pasien sebelum diujicobakan
____________________________________________________________
Aspek Favorable Unfavorable Jumlah
____________________________________________________________
Tangibility 1,2,3,4 (4 item)
Reliability 5,6,7,8,9 (5 item)
Responsiveness 10,11,12,13 (4 item)
Assurance 14,15,16,17 (4 item)
Emphaty 18,19,20,21,22 (5 item)
____________________________________________________________
TOTAL 100% (22 item)
____________________________________________________________
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
F. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur
1. Validitas
Validitas adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat
ukur dalam melakukan fungsi ukurnya sungguh-sungguh bisa diterima
atau dipertanggungjawabkan atau dengan kata lain sejauh mana
seluruh bukti-bukti empiris maupun teoritis yang berhasil
dikumpulkan mendukung interpretasi skor tes sesuai yang
dimaksudkan (Supratiknya, 2014). Validitas yang digunakan adalah
validitas terkait isi tes, yaitu validitas yang digunakan untuk melihat
kesesuaian antara isi tes dengan konstruk yang hendak diukur (
Supratiknya, 2014). Evidensi tentang kesesuaian antara isi tes dan
kostruk yang hendak diukur bisa diperoleh melalui analisis logis atau
empiris terhadap seberapa memadai isi tes mewakili ranah isi serta
seberapa relevan ranah isi tersebut sesuai dengan interpretasi skor tes
yang dimaksudkan (Supratiknya, 2014). Dalam memperoleh evidensi
terkait isi tes tersebut bisa diperoleh melalui penilaian pakar atau ahli
terhadap kesesuaian antara bagian-bagian tes dan konstruk yang
diukur. Para ahli diminta pendapatnya tentang instrumen yang telah
disusun itu. Pada penelitian ini, evidensi terkait isi akan dilakukan
melalui konsultasi bersama dosen pembimbing skripsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
2. Seleksi Item
Seleksi item bertujuan memilih item-item yang akan membentuk
sebuah skala yang bersifat homogen dan memiliki daya diskriminasi
yang baik untuk dijadikan ke dalam bentuk final tes (Supratiknya,
2014). Metode statistik yang digunakan untuk menseleksi item adalah
korelasi item total. Korelasi item total merupakan kriteria utama
dalam memilih item yang memiliki validitas konstruksi yang baik
karena jika korelasi tiap faktor positif dan besarnya 0,30 ke atas maka
faktor tersebut merupakan konstruk yang kuat. Sebaliknya jika
korelasi dibawah 0,30 maka dapat disimpulkan bahwa butir instrumen
tersebut tidak valid sehingga harus diperbaiki atau dibuang. (
Sugiyono, 2013). Namun apabila jumlah item yaang lolos tidak
mencukupi jumlah yang diinginkan maka dengan mempertimbangkan
untuk menurunkan sedikit batas kriteria 0,30 menjadi 0,25 sehingga
jumlah item yang diinginkan dapat tercapai (Azwar, 2007).
Uji coba alat ukur dilakukan pada tanggal 3 Oktober 2017 sampai
dengan 11 Oktober 2017. Subjek dalam penelitian ini adalah beberapa
pasien rawat inap Rumah Sakit Santa Maria Cilacap yang
mendapatkan pelayanan pastoral care. Peneliti menyebar 50 eksemplar
melalui ruang keperawatan rawat inap yang ada di rumah sakit Santa
Maria Cilacap. Dari 50 eksemplar skala yang disebar, hanya 45
eksemplar skala yang dapat diolah peneliti. Hasil uji coba skala yang
telah diolah peneliti sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
a. Tes PSI-C
Peneliti menggunakan batas kriteria rᵢx ≥ 0,30 untuk melihat
kualitas item yang baik pada skala PSI-C. Berdasarkan uji coba
yang telah dilakukan peneliti mendapatkan 22 item dari 22 yang
disajikan dengan kualitas item yang baik. Kisaran koefisien item
total ialah rᵢx = 0,285 sampai 0,863.
Tabel 5
Sebaran item tes PSI-S setelah diujicobakan
______________________________________________________
Aspek Favorable Unfavorable Jumlah
______________________________________________________
Membantu pasien 1,2,3,4,5,6,7,8 (13 item)
mengatasi masalah 9,10,11,12,13
Memberi kenyamanan 14,15,16,17, (5 item)
dan jaminan
Penerimaan terhadap 19,20,21 (3 item)
petugas
Kemampuan petugas 23 (1 item)
______________________________________________________
TOTAL 100% (22 item)
______________________________________________________
Pada tabel 5, peneliti tidak menggunakan item pada nomor 18
karena item tersebut tidak sesuai dengan karakteristik subjek yang
akan diambil. Peneliti juga tidak menggugurkan item 20 (rᵢx =
0,285) dikarenakan komponen isi pertanyaan pada aspek tersebut
hanya memiliki 3 item. Sehingga kisaran koefisien korelasi item
total menjadi rᵢx = 0,285 sampai 0,863. Jumlah keseluruhan item
yang dipakai peneliti untuk tes PSI-C pada penelitian ini adalah 22
item.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
b. Skala Kepuasan Pasien
Pada seleksi item, awalnya rᵢx ≥ 0,30 namun peneliti terpaksa
menurunkan batas kriteria yang awalnya rᵢx ≥ 0,30 menjadi rᵢx ≥
0,25 karena jumlah item yang lolos tidak mencukupi jumlah yang
diinginkan. Oleh karena itu, untuk tes kepuasan pasien peneliti
menggunakan batas kriteria rᵢx ≥ 0,25. Berdasarkan uji coba yang
telah dilakukan peneliti mendapatkan 18 item dari 22 yang
disajikan dengan kualitas item yang baik. Kisaran koefisien item
total sebelum seleksi item ialah rᵢx = 0,136 sampai 0,770. Setelah
dilakukan seleksi item, kisaran koefisien korelasi item total
menjadi rᵢx = 0,277 sampai 0,806. Item-item yang lolos dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 6
Sebaran item skala kepuasan pasien setelah diujicobakan
______________________________________________________
Aspek Favorable Unfavorable Jumlah
______________________________________________________
Tangibility 1,2,3 (3 item)
Reliability 5,6,7,8,9 (5 item)
Responsiveness 11,12,13 (3 item)
Assurance 14,15,17 (3 item)
Emphaty 18,19,20,22 (4 item)
______________________________________________________
TOTAL 100% (18 item)
______________________________________________________
Pada tabel 6, diketahui bahwa pada tiap-tiap dimensi kepuasan
pasien tidak seimbang. Dalam penelitian ini, peneliti tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
menggunakan semua item karena setelah dilakukan ujicoba ada
beberapa item yang gugur sehingga peneliti tidak menggunakan
item tersebut dan tidak menyeimbangkan jumlah item pada tiap
dimensi karena akan mempengaruhi koefisien reliabilitas menjadi
rendah. Menurut Klien (dalam Supratiknya, 2014) dikatakan bahwa
makin tinggi korelasi item total, maka kualitas item makin baik.
Selain itu, alasan peneliti tidak memakai semua item pada skala
adaptasi karena perbedaan budaya pada subjek yang menyebabkan
beberapa item gugur. Menurut Amin dan Nasharuddin (dalam
Malik, 2016) mengatakan bahwa meskipun dimensi dari
SERVQUAL sudah terbukti keasliannya dalam sebuah konteks
barat, namun penerapannya akan mempengaruhi karena adanya
perbedaan budaya konsumen.
3. Reliabilitas
Reliabilitas adalah ketepatan pengukuran tanpa menghiraukan
atribut apa yang diukur (Nunnally dalam Supratiknya, 2014). Peneliti
menggunakan estimasi reliabilitas internal yang didasarkan pada
hubungan antar skor pada masing-masing item atau antar skor pada
kelompok-kelompok item dalam tes, yang datanya diperoleh dari satu
kali pengadministrasian tes pada sekelompok subjek (Supratiknya,
2014). Metode yang digunakan adalah metode berbasis kovarians
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
item, yaitu Alpha’s Cronbach dengan bantuan program IBM SPSS
versi 20.
Reliabilitas dinyatakan oleh koefisien (rxx) yang angkanya berada
dalam rentang 0 sampai dengan 1,00. Semakin tinggi koefisien
reliabilitas mendekati 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitas.
Sebaliknya koefisien yang semakin rendah mendekati angka 0 berarti
semakin rendah reliabilitas (Azwar, 2007). Dalam penelitian ini akan
menggunakan koefisien Alpha’s Cronbach untuk menghasilkan
estimasi konsistensi internal. Koefisien minimum dipandang
memuaskan untuk reliabilitas adalah 0,70; kurangnya koefisien
minimum dari 0,70 dipandang kurang memadai karena menunjukkan
bahwa inkonsistensi sedemikian besar, sehingga interpretasi skor
menjadi meragukan (Supratiknya,2014).
a. Skala PSI-C
Pada penelitian ini, koefisien reliabilitas dari tes PSI-C
adalah 0,948. Nilai tersebut menunjukkan bahwa skala PSI-C
secara keseluruhan memiliki reliabilitas yang tinggi dan sangat
memuaskan.
b. Skala Kepuasan Pasien
Koefisien reliabilitas pada skala kepuasan pasien
berdasarkan keseluruhan item menghasilkan nilai = 0,787.
Namun, Widhiarso (2009) mengatakan bahwa koefien Alpha’s
Cronbach cenderung melakukan underestimate pada skala yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
bersifat multidimensi. Hal ini membuat peneliti melakukan
penghitungan konsistensi internal secara keseluruhan dengan
menggunakan Alpha Stratified. Koefisien Alpha Stratified ini tepat
digunakan pada skala yang telah diketahui komponennya tanpa
perlu dilakukan prosedur analisis faktor dan akan menghasilkan
hasil estimasi yang lebih memuaskan (Widhiarso, 2009). Nilai
Alpha Stratified didapatkan dengan rumus:
Nilai koefisien Alpha Stratified dari skala kepuasan pasien dapat
dilihat dari hasil perhitungan sebagai berikut:
Tabel. 7
Reliabilitas dan Varians Berdasarkan Dimensi Kepuasan Pasien
Dimensi Cronbach’s Alpha Variance
Tangibility 0,708 6,210 1,813
Reliability 0,742 4,018 1,037
Responsiveness 0,696 13,056 3,969
Assurance 0,720 3,786 1,060
Empathy 0,866 39,613 5,308
TOTAL 0,906 140,783
strat = 1 - [ Ʃ
= 1 - [(1,813 + 1,037 +3,969 + 1,060 + 5,308) / 140,783]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
= 1 - [13,187/140,783]
strat = 0,906
Hasil penghitungan menggunakan Alpha Stratified
menghasilkan strat = 0,906. Nilai tersebut menunjukkan bahwa skala
kepuasan pasien secara keseluruhan memiliki reliabilitas yang tinggi
dan memuaskan.
G. Metode Analisis Data
1. Uji Asumsi
Uji asumsi dilakukan untuk mengetahui terpenuhi atau
tidaknya asumsi korelasional yang digunakan untuk uji hipotesis.
Untuk itu dilakukan dua macam uji asumsi, yaitu normalitas sebaran
data dan linearitas hubungan antar variabel. Uji normalitas dan uji
linearitas mengacu pada Santoso (2010), yaitu:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data
penelitian berasal dari populasi yang sebarannya normal. Uji
normalitas dilakukan dengan teknik Kolmogorov-Smirnov dengan
menggunakan program IBM SPSS versi 20. Data tergolong normal
apabila memenuhi syarat p > 0,05 hal ini menunjukkan bahwa data
tersebut tidak memiliki perbedaan yang signifikan dengan data
normal yang berarti bahwa sebaran datanya normal. Sebaliknya,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
data dengan nilai p < 0,05 menunjukkan bahwa data tersebut
memiliki perbedaan yang signifikan dengan data normal.
b. Uji Linearitas
Uji linearitas digunakan untuk mengetahui hubungan antar
dua variabel yang diteliti, apakah kedua variabel tersebut linear
atau tidak. Untuk menguji linearitas digunakan alat bantu dengan
menggunakan program IBM SPSS versi 20. Data tergolong linear
apabila memenuhi syarat p < 0,05.
2. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan teknik
analisis korelasi yang terdapat dalam SPSS. Uji hipotesis akan
dilakukan denan menggunakan korelasi Product moment Pearson
untuk menguji hipotesis yang telah dijabarkan terkait hubungan
antara variabel persepsi pasien terhadap layanan pastoral care
dengan kepuasan pasien apabila data yang dihasilkan normal.
Namun, jika data yang dihasilkan tidak normal, maka uji hipotesis
akan dilakukan dengan menggunakan Spearman Rho karena teknik
tersebut tidak menunjukkan normalitas data (Santoso, 2010).
Pengolahan data akan dibantu dengan menggunakan program IBM
SPSS versi 20.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Kategori koefisien korelasi yang digunakan menurut Sarwono
(2006) adalah :
Tabel 8
Kategorisasi penghitungan korelasi
________________________________________________________
Rentang Nilai Kategori
________________________________________________________
<0,20 Hubungan dianggap tidak ada
0,20-0,40 Hubungan ada tetapi rendah
>0,40-0,70 Hubungan cukup
>0,70-0,90 Hubungan tinggi
>0,90-1,00 Hubungan sangat tinggi
________________________________________________________
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian
Sebelum melakukan penelitian, peneliti memasukkan permohonan
izin penelitian ke salahsatu rumah sakit Panti Rapih Yogyakarta dan
rumah sakit Santa Maria Cilacap. Setelah mendapatkan izin dari direktur
rumah sakit, kemudian peneliti bertemu dengan kepala bagian ruang
keperawatan untuk menginformasikan bahwa peneliti akan masuk ke
ruang/bangsal pasien. Pengambilan data try out pada tanggal 03-11
Oktober 2017 selama 8 hari di rumah sakit katolik St.Maria Cilacap.
Peneliti melakukan pengambilan data secara langsung dibantu salah satu
pegawai pastoral care rumah sakit. Peneliti masuk ke bangsal-bangsal
pasien dengan berbekal data pasien yang didapatkan dari petugas pastoral.
Rata-rata yang dibutuhkan untuk rapport 5-10 menit kemudian
dilanjutkan dengan pengambilan data.
Pengambilan data selanjutnya bertempat di rumah sakit katolik
Panti Rapih di Yogyakarta. Sebelumnya peneliti menghubungi pihak-
pihak yang terkait dengan penelitian. Sama seperti waktu pengambilan
data try out, peneliti terlebih dahulu menciptakan relasi yang baik dengan
pasien. Kemudian pasien diberikan 1 eksemplar booklet penelitian beserta
pulpen untuk mengerjakannya. Peneliti juga membantu pasien dengan
membacakannya. Pengambilan data dimulai tanggal 10 November sampai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
dengan 10 Desember 2017 mulai pukul 08.00-12.00 WIB bertempat di
bangsal-bangsal pasien rawat inap rumah sakit Panti Rapih di Yogyakarta.
Peneliti menyebarkan 155 eksemplar kepada pasien. Setelah dilakukan
pengolahan data, 12 eksemplar dinyatakan gugur karena data demografi
tidak terisi lengkap, terdapat jawaban yang semua netral, sehingga hanya
143 eksemplar yang dapat digunakan.
B. Deskripsi Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini berjumlah 143 orang yang terdapat di 4
lantai ruang rawat inap gedung Elisabeth rumah sakit Panti Rapih. Subjek
dalam penelitian ini terdiri dari laki-laki dan perempuan, yang berada pada
rentang usia 20-65 tahun. Disamping itu peneliti menambahkan identitas
subjek yang lain seperti pendidikan, lama dirawat, intensitas kunjungan
petugas pastoral, dan agama. Subjek penelitian hanya pasien di ruang
rawat inap yang mendapatkan layanan pastoral care.
Tabel 9
Subjek berdasarkan jenis kelamin
____________________________________________________________
Jenis Kelamin Jumlah
____________________________________________________________
Laki-laki 70 subjek
Perempuan 73 subjek
Total 143 subjek
____________________________________________________________
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Tabel 10
Subjek berdasarkan pendidikan
____________________________________________________________
Pendidikan Jumlah
____________________________________________________________
SD 4 subjek
SMP 8 subjek
SMA 61 subjek
D2 2 subjek
D3 10 subjek
S1 49 subjek
S2 7 subjek
S3 2 subjek
Total 143 subjek
____________________________________________________________
Tabel 11
Subjek berdasarkan lama dirawat
____________________________________________________________ Lama dirawat/hari Jumlah
____________________________________________________________
1 - 7 132 subjek
1 - 14 9 subjek
1 - 21 2 subjek
Total 143 subjek
__________________________________________________________
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Tabel 12
Subjek berdasarkan usia
____________________________________________________________
Usia Jumlah
____________________________________________________________
20 - 30 41 subjek
31 - 40 22 subjek
41 - 50 28 subjek
51 - 60 32 subjek
61 – 65 20 subjek
Total 143 subjek
____________________________________________________________
Tabel 13
Subjek berdasarkan intensitas kunjungan
____________________________________________________________
Intensitas Jumlah
____________________________________________________________
Tidak Pernah -
Jarang 19 subjek
Kadang-kadang 37 subjek
Sering 58 subjek
Selalu 29 subjek
Total 143 subjek
____________________________________________________________
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Tabel 14
Subjek berdasarkan agama
____________________________________________________________
Agama Jumlah
____________________________________________________________
Islam 58 subjek
Katolik 65 subjek
Kristen 20 subjek
Total 143 subjek
____________________________________________________________
C. Deskripsi Data Penelitian
Peneliti melakukan analisis deskriptif terhadap hasil penelitian
untuk mengetahui tinggi rendahnya persepsi layanan pastoral dan
kepuasan pasien yang dimiliki subjek. Hasil deskripsi data penelitian
membandingkan antara pengukuran teoritis dan pengukuran empiris. Hasil
deskripsi data penelitian sebagai berikut:
Tabel 15
Hasil pengukuran deskripsi variabel
____________________________________________________________
Teoritis Empiris P
Pengukuran__________________________________________________
Min Max Mean SD Min Max Mean SD Sig
____________________________________________________________
Pastoral Care 22 110 66 14,6 65 110 92,57 9,521 ,000
Kepuasan P 18 126 72 18 73 126 104,73 9,575 ,000
____________________________________________________________
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Berdasarkan hasil pengukuran deskriptif, mean empiris variabel
persepsi layanan pastoral care dan kepuasan pasien lebih besar daripada
mean teoritisnya. Hasil ini menunjukkan bahwa subjek memiliki tingkat
persepsi pastoral care dan kepuasan pasien yang tinggi. Hasil ini juga
didukung dengan hasil uji T yang dilakukan peneliti untuk
membandingkan mean empiris dan mean teoritis pada seluruh variabel.
Dengan demikian menunjukkan bahwa ada perbedaan antara mean empiris
dan mean teoritis.
Peneliti melakukan kategorisasi terhadap skor subjek pada variabel
perespsi layanan pastoral care dan kepuasan pasien. Tujuan kategorisasi
adalah untuk menempatkan individu ke dalam kelompok-kelompok yang
terpisah secara berjenjang menurut suatu kontinum berdasarkan atribut
yang diukur. Kategorisasi dalam penelitian ini didasari oleh suatu asumsi
bahwa skor subjek dalam populasinya terdistribusi secara normal (Azwar,
2007). Pada penelitian ini, skor subjek akan dikelompokkan ke dalam lima
kategori, yaitu sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi.
Berikut merupakan kategorisasi yang digunakan dalam penelitian ini:
Tabel.16
Norma kategorisasi
Skor Kategorisasi
X ≤ (µ 1,5 ) Sangat Rendah
(µ1,5 ) < X ≤ (µ 0,5 ) Rendah
(µ 0,5 ) < X ≤ (µ + 0,5 ) Sedang
(µ + 0,5 ) < X ≤ (µ + 1,5 ) Tinggi
X > (µ + 1,5 ) Sangat Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Keterangan :
µ : Mean teoritis
: Standar deviasi teoritis
Pada tabel deskripsi data penelitian (lihat tabel 14) diketahui
bahwa skor mean teoritis variabel pastoral care sebesar 66 dan standar
deviasi 14,6. Maka dapat dihitung norma kategori skor pada variabel
pastoral care sebagai berikut:
Tabel 17
Norma kategorisasi Persepsi Layanan Pastoral care
____________________________________________________________
Skala Rentang skor Kategorisasi Jumlah Persentase
____________________________________________________________
Pastoral X ≤ 44 Sangat Rendah - -
Care 44 < X ≤ 59 Rendah - -
59< X ≤ 73 Sedang - -
73 < X ≤ 88 Tinggi 56 39 %
X > 88 Sangat Tinggi 87 61 %
Total 143 100 %
___________________________________________________________
Pada tabel deskripsi data penelitian (lihat tabel 14) dapat diketahui
bahwa skor mean teoritis variabel kepuasan pasien sebesar 72 dan standar
deviasi 18. Maka dapat dihitung norma kategorisasi skor pada variabel
kepuasan pasien sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Tabel 18
Norma kategorisasi kepuasan pasien
____________________________________________________________
Skala Rentang skor Kategorisasi Jumlah Persentase
____________________________________________________________
Kepuasan X ≤ 45 Sangat Rendah - -
Pasien 45 < X ≤ 63 Rendah - -
63 < X ≤ 81 Sedang 1 1 %
81 < X ≤ 99 Tinggi 33 23 %
X > 99 Sangat Tinggi 109 76 %
Total 143 100 %
___________________________________________________________
D. Hasil Analisis Data
1. Uji Asumsi Penelitian
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah data penelitian yang
dilakukan memiliki distribusi yang normal atau tidak. Uji normalitas
dilakukan dengan teknik Kolmogorov-Smirnov menggunakan program
IBM SPSS versi 20. Data tergolong normal apabila memenuhi syarat p
> 0,05. Data dengan nilai p < 0,05 menunjukkan bahwa data tersebut
memiliki perbedaan yang signifikan dengan data normal. Sebaliknya,
apabila data memiliki nilai p > 0,05 menunjukkan bahwa data tersebut
tidak memiliki perbedaan yang signifikan dengan data yang normal.
Hal ini berarti sebaran datanya normal (Santoso, 2010).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Tabel 19
Hasil uji Normalitas Persepsi Pasien Terhadap Layanan Pastoral Care
dan Kepuasan Pasien
Test of Normality
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
Statistic df Sig Statistic df Sig
_________________________________________________________
PC ,125 143 ,000 ,963 143 ,001
KP ,098 143 ,002 ,979 143 ,029
Berdasarkan hasil uji normalitas, variabel persepsi pasien terhadap
layanan pastoral care memperoleh nilai p = 0,000. Sementara
variabel kepuasan pasien memperoleh nilai p = 0,002. Hasil p < 0,05
ini menunjukkan bahwa seluruh variabel memiliki sebaran data yang
tidak normal. Data yang tidak normal ini menggambarkan data
berasal dari populasi yang tidak normal.
Gambar 1.
Kurva layanan Pastoral Care
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Dari gambar 1 dapat dilihat bahwa sebaran data dari variabel
pastoral care tidak normal. Hal ini terlihat dari data yang berada pada
skor 86-90.
Gambar 2
Kurva Kepuasan Pasien
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Berdasarkan gambar 2 dapat dilihat bahwa sebaran data variabel
kepuasan pasien termasuk tidak normal. Hal ini terlihat dari data yang
berada pada skor 106-108.
b. Uji Linearitas
Uji linearitas digunakan untuk mengetahui hubungan antar dua
variabel yang diteliti, apakah kedua variabel tersebut linear atau tidak.
Namun, apabila linear maka variabel yang hendak diukur akan
mengumpul dan tidak terlalu menyebar, apabila tidak linear maka
sebaliknya yaitu menyebar dan tidak mengumpul. Untuk menguji
linearitas digunakan alat bantu berupa IBM SPSS versi 20. Data
tergolong linear apabila memenuhi syarat p < 0,05.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Tabel 20
Hasil uji linearitas persepsi pasien terhadap layanan pastoral care dan
kepuasan pasien.
________________________________________________________
F Signifikansi
_________________________________________
Pastoral Care * Between Groups 1,909 ,006
Kepuasan Pasien (Combined)
Linearity 5,821 ,018
Deviation from 1,801 ,011
Linearity
________________________________________________________
Berdasarkan uji linearitas variabel persepsi pasien terhadap
layanan pastoral care dan kepuasan pasien memiliki hasil F sebesar
5,821 dengan signifikansi sebesar 0,018. Hal ini menunjukkan
bahwa variabel persepsi pasien terhadap layanan pastoral care dan
kepuasaan pasien memiliki hubungan yang linear karena memenuhi
syarat p < 0,05.
2. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk menguji hubungan antara persepsi
pasien terhadap layanan pastoral care dan kepuasan pasien di rumah sakit.
Uji hipotesis dapat dilakukan setelah uji asumsi terpenuhi. Pada uji asumsi
diketahui bahwa hubungan antara persepsi pasien terhadap layanan
pastoral care dan kepuasan pasien bersifat linear. Sedangkan, hasil uji
normalitas menunjukkan bahwa sebaran data berdistribusi tidak normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Dengan demikian untuk menguji hipotesis digunakan teknik korelasi
Spearman dengan menggunakan alat bantu berupa IBM SPSS versi 20.
Tabel 21
Hasil uji hipotesis
Spearman Correlation Signifikansi
Pastoral Care * Kepuasan ,215 ,005
Pasien
___________________________________________________________
** Correlation is significant at the 0,01 level (1-tailed)
Pada tabel 19 menunjukkan bahwa adanya hubungan positif
signifikansi antara persepsi layanan pastoral care dan kepuasan pasien
rawat inap. Hal ini dapat dilihat dari nilai korelasi sebesar r = 0,215
dengan taraf signifikansi p = 0,005. Nilai r =0,215 menunjukkan adanya
korelasi positif yang lemah antara persepsi pasien terhadap layanan
pastoral care dan kepuasan pasien rawat inap.. Sedangkan nilai p < 0,05
menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara persepsi pasien terhadap
layanan pastoral care dan kepuasan pasien di populasi. Maka dapat
disimpulkan bahwa semakin tinggi persepsi pasien terhadap layanan
pastoral care, maka semakin tinggi pula kepuasan pasien rawat inap di
populasi. Begitu sebaliknya, semakin rendah persepsi pasien terhadap
layanan pastoral care, maka semakin rendah kepuasan pasien rawat inap.
Hasil tersebut membuktikan bahwa hipotesis penelitian diterima.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
E. Pembahasan
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui hubungan antara
persepsi pasien terhadap layanan pastoral care dan kepuasan pasien rawat
inap di Rumah Sakit Panti Rapih. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
hubungan antara persepsi pasien terhadap layanan pastoral care dan
kepuasan pasien rawat inap di Rumah Sakit Panti Rapih memiliki korelasi
yang positif yang lemah dan signifikan (r = 0,215; p = 0,010). Hasil ini
menunjukkan bahwa semakin tinggi persepsi pasien terhadap layanan
pastoral care, maka semakin tinggi kepuasan pasien rawat inap di Rumah
Sakit Panti Rapih. Begitu sebaliknya, semakin rendah persepsi pasien
terhadap layanan pastoral care, maka semakin rendah kepuasan pasien
rawat inap di Rumah Sakit Panti Rapih. Hasil penelitian ini sesuai dengan
hipotesis yang telah diajukan peneliti yaitu persepsi pasien terhadap
layanan pastoral care berhubungan positif dengan kepuasan pasien rawat
inap di Rumah Sakit Panti Rapih.
Berdasarkan hasil One Sample T-Test, diperoleh hasil signifikansi
pastoral care sebesar p = 0,000 (p < 0,05). Hal ini menunjukkan adanya
perbedaan yang signifikan antara mean teoritis dan mean empiris dari
variabel persepsi layanan pastoral care. Nilai mean teoritis lebih kecil
dibandingkan mean empiris, yaitu 66 < 92,57. Dari hasil tersebut
menunjukkan bahwa persepsi pasien terhadap layanan pastoral pasien
yang tinggi. Kategorisasi yang dilakukan terhadap variabel persepsi
layanan pastoral care juga membuktikan bahwa ada 142 subjek yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
memiliki skor dalam kategori tinggi dan sangat tinggi. Berdasarkan hasil
wawancara peneliti dengan salah satu petugas pastoral care rumah sakit
Panti Rapih, dikatakan bahwa hampir semua pasien menerima pelayanan
pastoral yang diberikan petugas. Bahkan ada pasien dari agama yang
berbeda meminta untuk didoakan secara katolik. Hal ini membuktikan
bahwa pelayanan pastoral diterima oleh pasien. (Komunikasi Pribadi, 18
November 2017)
Berdasarkan hasil One Sample T-Test, diperoleh hasil signifikansi
kepuasan pasien sebesar p = 0,000 (p < 0,05). Hal ini menunjukkan adanya
perbedaan yang signifikan antara mean teoritis dengan mean empiris dari
kepuasan pasien. Nilai mean teoritis lebih kecil dibandingkan dengan
mean empiris, yaitu 72 < 104,73. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa
pasien mengalami kepuasan dari pelayanan yang diberikan rumah sakit.
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan salah satu pasien, dikatakan
bahwa tidak hanya pasien yang mengalami kepuasan namun juga anggota
keluarganya yang lain. Pasien dan keluarganya tidak berpindah rumah
sakit karena merasa nyaman dan percaya. (Komunikasi Pribadi, 23
November 2017).
Didukung pula dari data variabel persepsi layanan pastoral care
dan kepuasan pasien bahwa keduanya menunjukkan hasil kategori skor
yang hampir sama yaitu, tinggi dan sangat tinggi. Hal ini dapat diartikan
bahwa persepsi pasien terhadap pelayanan pastoral tinggi, begitu pula
dengan kepuasan pasien. Berdasarkan data yang diperoleh dari petugas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
pastoral care bahwa pelayanan pastoral care juga melibatkan pihak luar
seperti kyai, pendeta dan kategorial di dalam gereja. Dengan cara ini
semakin banyak pasien yang memperoleh pelayanan rohani. Pasien merasa
diperhatikan hidup rohaninya dan membuat perawatan menjadi lebih
mudah karena merasa nyaman (Creek dalam Burton, 2001).
Dari hasil penelitian menunjukkan adanya kesamaan dengan hasil
penelitian sebelumnya. Beberapa penelitian sebelumnya telah
membuktikan adanya hubungan positif antara persepsi layanan pastoral
care dan kepuasan pasien. Penelitian yang dilakukan oleh Suprana (2009)
pada 138 pasien rawat inap yang mendapatkan pelayanan rohani di Rumah
Sakit Panti Wilasa Dr.Cipto Semarang. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa ada hubungan yang signifikan antara pelayanan rohani terhadap
kepuasan pasien. Penelitian yang dilakukan Marin, Sharma dkk (dalam
Handzo, 2015) terhadap 8.978 pasien di Rumah Sakit Mount Sinai, kota
New York. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya hubungan yang
signifikan antara kunjungan rohani dan kepuasan pasien. Dengan hasil
penelitian ini peneliti berpendapat bahwa pelayanan rohani mempunyai
peran yang penting dalam pelayanan di rumah sakit. Jika kebutuhan
spiritual pasien dapat terpenuhi akan menimbulkan kepuasan.
Berdasarkan hasil uji hipotesis antara persepsi pasien terhadap
layanan pastoral care dan kepuasan pasien menunjukkan bahwa kontribusi
pastoral care untuk kepuasan pasien memiliki hubungan yang signifikan
namun lemah. Lemah disini menunjukkan bahwa masih ada hal lain yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
menyebabkan kepuasan pasien selain layanan pastoral care. Hal ini
disebabkan karena banyaknya pelayanan di rumah sakit yang bertujuan
untuk memberikan pelayanan yang maksimal agar pasien mengalami
kepuasan. Macam-macam pelayanan ini antara lain pemeriksaan dokter,
perawat, laboratorium, bagian informasi dan pendaftaran, pelayanan obat,
gizi, dan lain-lain. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Baalbaki,
Ahmed, Pashtenko dan Makarem (dalam Bashir, 2015) di rumah sakit
Libanon ditemukan bahwa kepuasan pasien terletak pada pelayanan
keperawatan. Kinerja perawat adalah yang paling berpengaruh di ruang
gawat darurat dan pasien rawat inap. Sedangkan, Duggirala, Rajendran dan
Anantharaman (dalam Bashir, 2015) dalam penelitiannya di rumah sakit
India mengukur kepuasan pasien dengan beberapa kualitas layanan seperti:
kualitas personal, proses perawatan klinik, proses administrasi, indikator
keselamatan, infrastruktur, semua perawatan medis dan tanggungjawab
sosial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan positif yang lemah antara persepsi
layanan pastoral care dan kepuasan pasien rawat inap di Rumah Sakit
Panti Rapih Yogyakarta. Hasil tersebut membuktikan bahwa hipotesis
penelitian diterima. Hasil ini menunjukkan bahwa semakin tinggi persepsi
pastoral care, maka semakin tinggi kepuasan pasien rawat inap. Begitu
sebaliknya, semakin rendah persepsi pastoral care, maka semakin rendah
kepuasan pasien rawat inap.
B. Saran
Berdasarkan proses penelitian dan pembahasan yang dilakukan
oleh peneliti, maka ada beberapa saran yang dapat diberikan sebagai
berikut :
1. Bagi Para Pasien yang menerima layanan pastoral care
Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan bahwa persepsi pastoral
care dan kepuasan pasien tinggi. Hal tersebut hendaknya bisa bermanfaat
bagi pasien selama dalam perawatan di rumah sakit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
2. Bagi Pihak Rumah Sakit
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif
yang lemah antara persepsi layanan pastoral care dan kepuasan pasien.
Maka pihak rumah sakit diharapkan tetap mempertahankan layanan ini
karena disamping bermanfaat bagi pasien juga bisa meningkatkan
kepuasan pasien.
3. Bagi Penelitian Selanjutnya
Bagi penelitian selanjutnya yang akan melanjutkan penelitian ini
disarankan untuk tetap memperhatikan keterbatasan dalam penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
DAFTAR PUSTAKA
Azwar. (2007). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta. Pustaka Pelajar
Anjaryani, W.D. (2009). Thesis. Kepuasan Pasien Rawat Inap Terhadap
Pelayanan Perawat di RSUD Tugurejo Semarang. Universitas Diponegoro.
Semarang. Diunduh dari
https://scholar.google.co.id/scholar?q=skripsi+tentang+persepsi+pelayanan
+rumah+sakit+terhadap+kepuasan+pasien&btnG=&hl=en&as_sdt=0%2C5
&as_vis=1 ( tanggal 29 mei 2017 )
Burton, L., & Larry, V. (2001). Professional Chaplaincy: Its Role and Importance
In Healthcare. The Journal of Pastoral Care, Spring 2001, Vol.55, No.1
Bashir, I., Rama Krishna N.J., & Byram, A. (2015). “An empirical investigation
to determine patient satisfaction factors at tertiary care hospitals in India”.
International Journal of Quality and Service Sciences. Vol 7. Iss 1 pp. 2-16
Byram, A., & Rama Krishna, N.J. (2016) Healthcare service quality effect on
patient satisfaction and behavioural intentions in corporate hospitals in
India", International Journal of Pharmaceutical and Healthcare
Marketing, Vol. 10 Iss 1 pp. 48 – 74
Dimyati, M. (2015). The Role of Customer Satisfaction in Mediating Marketing
Communication Effect on Customer Loyalty. Journal of Arts, Science &
Commerce. Vol.VI, Issue.4, Okt.2015.
Edward, J.R. (2001). Multidimensional Constructs in Organizational Behavior
Research: An Integrative Analytical Framework. Organizational Research
Methods, 4(2), 144-192
Flannelly, K., & Urs, W.P. (2013). Patients' Expectations of Healthcare
Chaplaincy: A Cross-Sectional Study in the German Part of Switzerland.
Journal of Religion and Health, 52(1), 159-168.
Handzo, G.F., Kevin J.F, Kathleen, G., & Helen, P.T. (2007). A Preliminary
Proposal for Scale to Measure the Effectiveness of Pastoral care with
Family Members of Hospitalized Patients. The Journal of Pastoral Care &
Counseling, Spring-Summer 2007, Vol.61. Nos.1-2
Handzo, G.F., Deborah, B.M., Vanshdeep, S., Eugene, S., Natalia, E., & Rafael,
G. (2015). Relationship Between Chaplain Visits and Patient Satisfaction,
Journal of Health Care Chaplaincy, 21:1, 14-24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Kemenkes RI No. 812/Menkes/SK/VII/2007 tentang Kebijakan Terapi Paliatif.
Depkes RI. Jakarta. Diunduh tanggal 20 Februari 2018.
Kopacz, M.S. (2013). Providing Pastoral Care Services in a Clinical Setting to
Veterans At-Risk of Suicide. Journal of Religion and Health, 52(3), 759-
767.
Kusmaryanta, C.B. (2016). Health Pastoral Care. Jurnal teologi. Volume 05,
no.01, pp.91-104
Maclin, K.M., Robert L. Solso., & Otto, H.M. (2007). Psikologi Kognitif. Edisi
kedelapan. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Mehta, S., & Hardeep, C. (2013). Modeling patient satisfaction construct in the
Indian health care context", International Journal of Pharmaceutical and
Healthcare Marketing, Vol. 7 Iss 1 pp. 75 – 92
Malik, S.A., Asma, S., & Shahab, A.M. (2016). Measuring patients’ healthcare
service quality perceptions, satisfaction, and loyalty in public and private
sector hospitals in Pakistan", International Journal of Quality &
Reliability Management, Vol. 33 Iss 5 pp. 538 – 557
Naidu, A. (2009). Factors affecting Patient Satisfaction and Healthcare Quality.
International Journal of Health Care Quality Assurance, Vol.22, No.4,
2009, pp.366-381
Parasuraman, Zeithaml, & Berry. (1988). SERVQUAL: A Multiple-Item Scale for
Measuring Consumer Perceptions of Service Quality. Journal of Retailing.
Spring 1988.Volume 64, No.1
Purwanto. (2010). Metodologi Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta. Pustaka Pelajar
Rukminto, A.I. (1994). Psikologi, Pekerjaan Sosial dan Ilmu Kesejahteraan
Sosial. Cetakan pertama. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada.
Rahman, A. (2009). Mengukur Kepuasan Pelayanan Publik Institusi Pemerintah :
Studi Kasus pada BUMN PT. Jamsostek (Persero). Jurnal Ilmu
Administrasi. Vol.6, No.2; Juni 2009
Ramayah, T., Rahim, M., & Osman, M. (2010). Service Quality, Customer
Satisfaction and Loyalty: A Test of Mediation. International Business Research Vol. 3, No. 4; October 2010
Suprana, Oo. (2009). Thesis. Analisis Pengaruh Pelayanan Rohani Terhadap
Kepuasan Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Panti Wilasa “Dr. Cipto”
Semarang. Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
White, S.W., Dana, M.J., & Roberta, S.R. (2016) Perceptions of care quality and
the effect on patient satisfaction", International Journal of Quality &
Reliability Management, Vol. 33 Iss 8 pp. 1202 – 1229
Swayne, L., Duncan, W., & Ginter, P. (2006). Strategic Management of
Healthcare Organizations, Blackwell Publishing, Hoboken, NJ
Sarwono., & Jonathan. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.
Yogyakarta. Graha Ilmu
Santoso, A. (2010). Statistik untuk Psikologi: dari Blok menjadi Buku.
Yogyakarta. Sanata Dharma
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Manajemen. Bandung. Alfabeta
Sabbagh, A.H., & Rami, A. (2013). Quality care perceptions in private Syrian
hospitals. Education, Business and Society: Contemporary Middle Eastern
Issue, Vol.6 Iss 2 pp. 76-86.
Supratiknya, A. (2014). Pengukuran Psikologis. Yogyakarta. USD
Supratiknya,A. (2015). Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.
Yogyakarta. USD
Yarmen, M., Sik, S., I Gede, M.Y.B., Tri, R., Nidya, J. A., & Tri, Wi.
(2016),"Indonesian public healthcare service institution’s patient satisfaction
barometer (IPHSI-PSB)", International Journal of Productivity and
Performance Management, Vol. 65 Iss 1 pp. 25 – 41
Widhiarso, W. (2009). Koefisien Reliabilitas Pada Pengukuran Kepribadian yang
bersifat Multidimensi. Fakultas Psikologi, Universitas Gadjah Mada.
Psikobuana. Vol.1, No.1,39-48
Wiryasaputra, T.S. (2016). Pendampingan Pastoral Orang Sakit. PT.Kanisius.
Yogyakarta.
http://www.landasanteori.com/2015/09/pengertian-spiritualitas-definisi.html.
diunduh tanggal 20 Juli 2017
http://nasional.kompas.com/read/2017/05/23/19164281/riset.prakarsa.pasien.bpjs.
kesehatan. diunduh tanggal 14 Februari 2018
http://www.definisi-pengertian.com/2015/07/definisi-pengertian-pelayanan.html
diunduh tanggal 21 Februari 2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
https://www.pantirapih.or.id/index.php/profil/visi-isi-nilai
diunduh tanggal 29 Mei 2018
X. Komunikasi Pribadi, 19 April 2017
Yamit, Z. (2005). Manajemen Kualitas Produk dan Jasa. Penerbit Ekonisia,
Yogyakarta.
Y. Komunikasi Pribadi, 18 November 2017
Z. Komunikasi Pribadi, 23 November 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Lampiran 1
Skala Uji Coba
SKALA PENELITIAN
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Disusun Oleh :
Maria Dwi Andyanti
FAKULTAS PSIKOLOGI
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PENGANTAR
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Saya merupakan mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata
Dharma yang sedang melakukan penelitian untuk memenuhi tugas akhir (skripsi).
Oleh karena itu, saya membutuhkan sejumlah data yang akan saya dapatkan dari
para pasien dengan mengisi skala berikut ini.
Dalam mengisi skala ini, Bapak/Ibu/Saudara diharapkan mengisi setiap
pernyataan secara jujur dan terbuka. Semua jawaban Bapak/Ibu/Saudara akan
terjaga kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk penelitian ini saja.
Bantuan Bapak/Ibu/Saudara dalam menjawab pernyataan pada skala ini
merupakan bantuan yang amat berarti bagi keberhasilan penelitian ini. Atas
perhatian dan partisipasi Bapak/Ibu/Saudara saya ucapkan limpah terimakasih.
Yogyakarta, Oktober 2017
Hormat saya,
Maria Dwi Andyanti
PERNYATAAN KESEDIAAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Dengan ini, saya menyatakan bahwa saya mengisi skala ini tanpa adanya
paksaan dan dengan sukarela untuk membantu terlaksananya penelitian.
Semua jawaban yang saya berikan sesuai dengan keadaan saya saat ini dan
bukan berdasarkan pandangan masyarakat pada umumnya. Saya juga memberikan
izin untuk jawaban saya dipergunakan sebagai data penelitian.
Yogyakarta, Oktober 2017
Menyetujui,
(…………………………………)
IDENTITAS DIRI
Inisial : ……………………………………………
Usia : ……………… tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan
Agama : ……………………………………………
Berapa lama dirawat : ……………….hari/minggu
Pendidikan : ........................
Intensitas kunjungan petugas pastoral :
Tidak pernah Jarang Kadang-kadang Sering Selalu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
SKALA 1
PETUNJUK PENGISIAN SKALA
Di bawah ini adalah dua puluh dua pernyataan yang mungkin
Bapak/Ibu/Saudara setujui atau tidak setujui. Dengan skala 1-7 di bawah,
tunjukkan tingkat kesetujuan Bapak/Ibu/Saudara pada setiap butir pernyataan
dengan memberikan tanda silang (X) pada salah satu dari tujuh (7) alternatif
jawaban di bawah ini :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
AS : Agak Setuju
N : Netral atau Tidak Keduanya
ATS : Agak Tidak Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
Bapak/Ibu/Saudara bebas menentukan pilihan jawaban yang sesuai dengan
diri Bapak/Ibu/Saudara. Jawablah secara jujur dan terbuka. Usahakan agar setiap
pernyataan dalam skala dapat dijawab tanpa ada jawaban yang terlewati.
Berikut ini contoh menjawab pernyataan :
No. Pernyataan STS TS ATS N AS S SS
01. Saya merasa puas dengan
pelayanan yang diberikan
X
Ketika ada kesalahan dalam pengisian, Bapak/Ibu/Saudara dapat
menggantinya dengan memberikan tanda sama dengan (=) pada jawaban yang
salah dan memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang sesuai.
No. Pernyataan STS TS ATS N AS S SS
01. Saya merasa puas dengan
pelayanan yang diberikan
X X
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
No. Pernyataan STS TS ATS N AS S SS
1. Rumah sakit harus memiliki
peralatan yang terbaru/modern
2. Fasilitas rumah sakit harus
menarik secara visual
3. Para karyawan rumah sakit
harus berpakaian baik dan rapi
4. Fasilitas yang disediakan
rumah sakit harus sesuai
dengan jenis pelayanan yang
diberikan
5. Rumah sakit harus melakukan
apa yang sudah dijanjikannya
6. Rumah sakit harus simpati dan
tanggap terhadap masalah-
masalah pasien
7. Rumah sakit harus dapat
diandalkan atau terpercaya
8. Rumah sakit harus
menyediakan layanan sesuai
dengan waktu yang telah
dijanjikan
9. Rumah sakit harus menyimpan
dokumen atau data pasien
secara akurat
10. Rumah sakit tidak harus
mengatakan yang sejujurnya
kapan layanan akan dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
No. Pernyataan STS TS ATS N AS S SS
11. Tidak realistis bagi pasien
untuk mengharapkan layanan
yang cepat dari karyawan
rumah sakit
12. Para perawat, dokter dan
tenaga medis lain tidak harus
selalu bersedia membantu
pasien
13. Jika sibuk, para perawat tidak
perlu menanggapi pasien
dengan cepat
14. Pasien harus dapat
mempercayai perawat rumah
sakit
15. Pasien harus merasa aman saat
berelasi/berhubungan dengan
perawat, dokter dan karyawan
lain
16. Semua karyawan rumah sakit
harus bersikap sopan
17. Semua karyawan harus
mendapatkan dukungan yang
memadai dari rumah sakit agar
melakukan tugasnya dengan
baik
18. Rumah sakit tidak diharuskan
untuk memberikan perhatian
secara pribadi terhadap pasien
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
No. Pernyataan STS TS ATS N AS S SS
19. Karyawan rumah sakit tidak
dapat diharapkan untuk
memberikan perhatian secara
pribadi terhadap pasien
20. Tidak realistis untuk
mengharapkan karyawan
mengetahui apa saja
kebutuhan-kebutuhan pasien
21. Tidak realistis untuk
mengharapkan rumah sakit
lebih mementingkan kebutuhan
pasien
22. Rumah sakit tidak harus
memiliki waktu kerja yang
sesuai dengan kebutuhan
pasien
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
SKALA 2
PETUNJUK PENGISIAN SKALA
Tugas Bapak/Ibu/Saudara adalah memilih jawaban yang paling sesuai
dengan kondisi perusahaan tempat Bapak/Ibu/Saudara bekerja.
Bapak/Ibu/Saudara dapat menjawab setiap pernyataan dengan memberikan tanda
silang (X) pada salah satu dari lima (5) alternatif jawaban di bawah ini:
STS : Sangat Tidak Setuju
TS : Tidak Setuju
N : Netral
S : Setuju
SS : Sangat Setuju
Bapak/Ibu/Saudara bebas menentukan pilihan jawaban yang sesuai dengan diri
Bapak/Ibu/Saudara. Jawablah secara jujur dan terbuka. Usahakan agar setiap
pernyataan dalam skala dapat dijawab tanpa ada jawaban yang terlewati.
Berikut ini contoh menjawab pernyataan :
No. Pernyataan STS TS ATS N AS S SS
01. Saya merasa diperhatikan
selama di rumah sakit
X
Ketika ada kesalahan dalam pengisian, Bapak/Ibu/Saudara dapat
menggantinya dengan memberikan tanda sama dengan (=) pada jawaban yang
salah dan memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang sesuai.
No. Pernyataan STS TS ATS N AS S SS
01. Saya merasa diperhatikan
selama di rumah sakit
X X
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
No. Pernyataan STS TS ATS N AS S SS
1. Pendamping rohani membantu
saya untuk menyadari bahwa
Allah memperhatikan/peduli
pada saya
2. Kunjungan pendamping rohani
membuat perawatan di rumah
sakit menjadi lebih mudah
3. Pendamping rohani membantu
saya menggunakan iman
saya/keyakinan/nilai untuk
mengatasi kesulitan saya
4. Pendamping rohani membantu
saya untuk merasa lebih
berpengharapan/penuh harapan
5. Kunjungan pendamping rohani
memberikan kekuatan pada
saya untuk melanjutkan hidup
6. Kunjungan pendamping rohani
membantu pertumbuhan rohani
saya
7. Pendamping rohani membantu
saya menghadapi sakit yang
saya alami
8. Pendamping rohani membantu
saya mengatasi ketakutan saya
9. Pendamping rohani membantu
saya menyesuaikan diri dengan
kondisi kesehatan saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
No. Pernyataan STS TS ATS N AS S SS
10. Kunjungan pendamping rohani
memberikan kontribusi pada
kesiapan saya untuk kembali
pulang ke rumah
11. Kunjungan pendamping rohani
memberikan kontribusi untuk
pemulihan saya menjadi lebih
cepat
12. Pendamping rohani mengajak
orang-orang disekitar saya
untuk mengerti situasi saya
13. Pendamping rohani membantu
saya bekerjasama dengan
dokter dan perawat
14. Doa dari pendamping rohani
memberikan kenyamanan pada
saya
15. Pendamping rohani memberi
kesan bahwa dia benar-benar
mendengarkan saya
16. Pendamping rohani sepertinya
mengetahui apa yang harus
dikerjakan selama kunjungan
17. Pelayanan keagamaan
memenuhi kebutuhan saya
18. Setelah berbicara dengan
pendamping rohani, saya merasa
lebih baik dengan masalah saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
No. Pernyataan STS TS ATS N AS S SS
19. Kunjungan pendamping rohani
membuat saya takut
20. Pendamping rohani berbicara
terlalu banyak pada saya
21. Kunjungan pendamping rohani
membuat saya terlalu lelah
22. Pendamping rohani terlihat
sebagai seorang pribadi yang
peka/peduli terhadap hidup
rohani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Lampiran 2
Hasil Reliabilitas dan Seleksi Item
A. Skala PSI-C
1. Reliabilitas Skala PSI-C sebelum Seleksi Item
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,948 22
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
ITEM_1 82,48 120,214 ,747 ,945
ITEM_2 82,86 122,858 ,712 ,945
ITEM_3 82,52 123,765 ,704 ,945
ITEM_4 82,70 121,724 ,723 ,945
ITEM_5 82,66 119,658 ,853 ,943
ITEM_6 82,68 119,202 ,863 ,943
ITEM_7 82,68 123,977 ,681 ,946
ITEM_8 82,72 120,818 ,763 ,944
ITEM_9 82,82 126,477 ,552 ,947
ITEM_10 83,02 124,142 ,571 ,947
ITEM_11 82,92 121,708 ,782 ,944
ITEM_12 82,94 126,017 ,482 ,948
ITEM_13 83,04 124,815 ,568 ,947
ITEM_14 82,82 120,518 ,825 ,944
ITEM_15 82,82 121,824 ,844 ,944
ITEM_16 82,90 124,296 ,626 ,946
ITEM_17 83,12 121,577 ,656 ,946
ITEM_18 82,86 122,082 ,762 ,945
ITEM_19 82,70 125,969 ,588 ,947
ITEM_20 82,90 129,112 ,285 ,951
ITEM_21 82,70 125,806 ,600 ,947
ITEM_22 83,10 126,296 ,382 ,951
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
2. Reliabilitas PSI-C setelah seleksi item
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,948 22
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
ITEM_1 82,48 120,214 ,747 ,945
ITEM_2 82,86 122,858 ,712 ,945
ITEM_3 82,52 123,765 ,704 ,945
ITEM_4 82,70 121,724 ,723 ,945
ITEM_5 82,66 119,658 ,853 ,943
ITEM_6 82,68 119,202 ,863 ,943
ITEM_7 82,68 123,977 ,681 ,946
ITEM_8 82,72 120,818 ,763 ,944
ITEM_9 82,82 126,477 ,552 ,947
ITEM_10 83,02 124,142 ,571 ,947
ITEM_11 82,92 121,708 ,782 ,944
ITEM_12 82,94 126,017 ,482 ,948
ITEM_13 83,04 124,815 ,568 ,947
ITEM_14 82,82 120,518 ,825 ,944
ITEM_15 82,82 121,824 ,844 ,944
ITEM_16 82,90 124,296 ,626 ,946
ITEM_17 83,12 121,577 ,656 ,946
ITEM_18 82,86 122,082 ,762 ,945
ITEM_19 82,70 125,969 ,588 ,947
ITEM_20 82,90 129,112 ,285 ,951
ITEM_21 82,70 125,806 ,600 ,947
ITEM_22 83,10 126,296 ,382 ,951
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
B. Skala Kepuasan Pasien
1. Reliabilitas skala Kepuasan Pasien sebelum seleksi
Total skala kepuasan pasien
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,787 22
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Item_1 121,87 138,618 ,024 ,796
Item_2 121,89 134,874 ,151 ,790
Item_3 121,40 134,791 ,489 ,780
Item_4 121,38 134,468 ,473 ,779
Item_5 121,40 134,518 ,359 ,781
Item_6 121,20 137,073 ,318 ,784
Item_7 121,20 135,755 ,441 ,781
Item_8 121,47 133,027 ,483 ,777
Item_9 121,24 131,553 ,738 ,773
Item_10 123,16 123,907 ,278 ,789
Item_11 122,82 114,559 ,624 ,757
Item_12 121,93 122,655 ,494 ,769
Item_13 122,02 131,431 ,241 ,785
Item_14 122,00 134,045 ,239 ,784
Item_15 121,58 132,568 ,416 ,778
Item_16 121,24 136,416 ,331 ,783
Item_17 121,27 134,609 ,475 ,779
Item_18 123,84 117,953 ,452 ,772
Item_19 123,71 118,392 ,422 ,775
Item_20 123,49 123,846 ,349 ,780
Item_21 122,62 118,786 ,576 ,762
Item_22 122,93 126,791 ,285 ,785
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
2. Reliabilitas Skala kepuasan Pasien sebelum seleksi Item berdasarkan
Setiap Dimensi Kepuasan Pasien
a. Tangibility
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,679 4
Item-Total Statistics
Scale
Mean if
Item
Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Item_1 19,00 3,318 ,565 ,550
Item_2 19,02 2,886 ,678 ,443
Item_3 18,53 5,755 ,530 ,634
Item_4 18,51 6,210 ,287 ,708
b. Reliability
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,742 5
Item-Total Statistics
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Item_5 26,44 2,480 ,482 ,715
Item_6 26,24 3,325 ,277 ,767
Item_7 26,24 2,689 ,723 ,633
Item_8 26,51 2,665 ,430 ,732
Item_9 26,29 2,528 ,719 ,620
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
c. Responsiveness
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,597 4
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Item_10 16,89 13,056 ,205 ,696
Item_11 16,56 11,298 ,511 ,414
Item_12 15,67 12,818 ,510 ,439
Item_13 15,76 14,598 ,370 ,539
d. Assurance
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,643 4
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item
Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Item_14 19,58 1,931 ,476 ,573
Item_15 19,16 1,998 ,767 ,283
Item_16 18,82 3,786 ,136 ,720
Item_17 18,84 3,225 ,434 ,587
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
e. Empathy
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,804 5
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Item_18 18,80 27,255 ,727 ,719
Item_19 18,67 26,545 ,737 ,715
Item_20 18,44 28,116 ,770 ,709
Item_21 17,58 39,613 ,190 ,866
Item_22 17,89 32,101 ,550 ,778
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
3. Reliabilitas Skala Kepuasan Pasien Setelah Seleksi Item berdasarkan
Setiap Dimensi Kepuasan Pasien
a. Tangibility
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,708 3
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
18,51 6,210 2,492 3
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Item_1 12,49 2,346 ,641 ,465
Item_2 12,51 2,119 ,703 ,365
Item_3 12,02 5,022 ,411 ,796
b. Reliability
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,742 5
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
32,93 4,018 2,005 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Item_5 26,44 2,480 ,482 ,715
Item_6 26,24 3,325 ,277 ,767
Item_7 26,24 2,689 ,723 ,633
Item_8 26,51 2,665 ,430 ,732
Item_9 26,29 2,528 ,719 ,620
c. Responsiveness
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,696 3
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
16,89 13,056 3,613 3
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Item_11 11,82 6,649 ,378 ,803
Item_12 10,93 5,836 ,720 ,333
Item_13 11,02 7,568 ,487 ,638
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
d. Assurance
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,720 3
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
18,82 3,786 1,946 3
Item-Total Statistics
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Item_14 12,93 1,336 ,587 ,632
Item_15 12,51 1,574 ,796 ,295
Item_17 12,20 2,845 ,363 ,816
e. Empathy
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,866 4
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
17,58 39,613 6,294 4
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Item_18 13,53 22,255 ,742 ,818
Item_19 13,40 21,836 ,735 ,821
Item_20 13,18 22,786 ,806 ,793
Item_22 12,62 26,240 ,592 ,875
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Lampiran 3
Skala Final
SKALA PENELITIAN
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Disusun Oleh :
Maria Dwi Andyanti
FAKULTAS PSIKOLOGI
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PENGANTAR
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Saya merupakan mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata
Dharma yang sedang melakukan penelitian untuk memenuhi tugas akhir (skripsi).
Oleh karena itu, saya membutuhkan sejumlah data yang akan saya dapatkan dari
para pasien dengan mengisi skala berikut ini.
Dalam mengisi skala ini, Bapak/Ibu/Saudara diharapkan mengisi setiap
pernyataan secara jujur dan terbuka. Semua jawaban Bapak/Ibu/Saudara akan
terjaga kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk penelitian ini saja.
Bantuan Bapak/Ibu/Saudara dalam menjawab pernyataan pada skala ini
merupakan bantuan yang amat berarti bagi keberhasilan penelitian ini. Atas
perhatian dan partisipasi Bapak/Ibu/Saudara saya ucapkan limpah terimakasih.
Yogyakarta, November 2017
Hormat saya,
Maria Dwi Andyanti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
PERNYATAAN KESEDIAAN
Dengan ini, saya menyatakan bahwa saya mengisi skala ini tanpa adanya
paksaan dan dengan sukarela untuk membantu terlaksananya penelitian.
Semua jawaban yang saya berikan sesuai dengan keadaan saya saat ini dan
bukan berdasarkan pandangan masyarakat pada umumnya. Saya juga memberikan
izin untuk jawaban saya dipergunakan sebagai data penelitian.
Yogyakarta, November 2017
Menyetujui,
(…………………………………)
IDENTITAS DIRI
Inisial : ……………………………………………
Usia : ……………… tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan
Agama : ……………………………………………
Berapa lama dirawat : ……………….hari/minggu
Pendidikan : ........................
Intensitas kunjungan petugas pastoral :
Tidak pernah Jarang Kadang-kadang Sering Selalu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
SKALA 1
PETUNJUK PENGISIAN SKALA
Di bawah ini adalah dua puluh dua pernyataan yang mungkin
Bapak/Ibu/Saudara setujui atau tidak setujui. Dengan skala 1-7 di bawah,
tunjukkan tingkat kesetujuan Bapak/Ibu/Saudara pada setiap butir pernyataan
dengan memberikan tanda silang (X) pada salah satu dari tujuh (7) alternatif
jawaban di bawah ini :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
AS : Agak Setuju
N : Netral atau Tidak Keduanya
ATS : Agak Tidak Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
Bapak/Ibu/Saudara bebas menentukan pilihan jawaban yang sesuai dengan
diri Bapak/Ibu/Saudara. Jawablah secara jujur dan terbuka. Usahakan agar setiap
pernyataan dalam skala dapat dijawab tanpa ada jawaban yang terlewati.
Berikut ini contoh menjawab pernyataan :
No. Pernyataan STS TS ATS N AS S SS
01. Saya merasa puas dengan
pelayanan yang diberikan
X
Ketika ada kesalahan dalam pengisian, Bapak/Ibu/Saudara dapat
menggantinya dengan memberikan tanda sama dengan (=) pada jawaban yang
salah dan memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang sesuai.
No. Pernyataan STS TS ATS N AS S SS
01. Saya merasa puas dengan
pelayanan yang diberikan
X X
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
No. Pernyataan STS TS ATS N AS S SS
1. Rumah sakit harus memiliki
peralatan yang terbaru/modern
2. Fasilitas rumah sakit harus
menarik secara visual
3. Para karyawan rumah sakit
harus berpakaian baik dan rapi
4. Rumah sakit harus melakukan
apa yang sudah dijanjikannya
5. Rumah sakit harus simpati dan
tanggap terhadap masalah-
masalah pasien
6. Rumah sakit harus dapat
diandalkan atau terpercaya
7. Rumah sakit harus
menyediakan layanan sesuai
dengan waktu yang telah
dijanjikan
8. Rumah sakit harus menyimpan
dokumen atau data pasien
secara akurat
9. Tidak realistis bagi pasien
untuk mengharapkan layanan
yang cepat dari karyawan
rumah sakit
10. Para perawat, dokter dan
tenaga medis lain tidak harus
selalu bersedia membantu
pasien
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
No. Pernyataan STS TS ATS N AS S SS
11. Jika sibuk, para perawat tidak
perlu menanggapi pasien
dengan cepat
12. Pasien harus dapat mempercayai
perawat rumah sakit
13. Pasien harus merasa aman saat
berelasi/berhubungan dengan
perawat, dokter dan karyawan
lain
14. Semua karyawan harus
mendapatkan dukungan yang
memadai dari rumah sakit agar
melakukan tugasnya dengan
baik
15. Rumah sakit tidak diharuskan
untuk memberikan perhatian
secara pribadi terhadap pasien
16. Karyawan rumah sakit tidak
dapat diharapkan untuk
memberikan perhatian secara
pribadi terhadap pasien
17. Tidak realistis untuk
mengharapkan karyawan
mengetahui apa saja
kebutuhan-kebutuhan pasien
18. Rumah sakit tidak harus
memiliki waktu kerja yang
sesuai dengan kebutuhan
pasien
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
SKALA 2
PETUNJUK PENGISIAN SKALA
Tugas Bapak/Ibu/Saudara adalah memilih jawaban yang paling sesuai
dengan kondisi perusahaan tempat Bapak/Ibu/Saudara bekerja.
Bapak/Ibu/Saudara dapat menjawab setiap pernyataan dengan memberikan tanda
silang (X) pada salah satu dari lima (5) alternatif jawaban di bawah ini:
STS : Sangat Tidak Setuju
TS : Tidak Setuju
N : Netral
S : Setuju
SS : Sangat Setuju
Bapak/Ibu/Saudara bebas menentukan pilihan jawaban yang sesuai dengan diri
Bapak/Ibu/Saudara. Jawablah secara jujur dan terbuka. Usahakan agar setiap
pernyataan dalam skala dapat dijawab tanpa ada jawaban yang terlewati.
Berikut ini contoh menjawab pernyataan :
No. Pernyataan STS TS ATS N AS S SS
01. Saya merasa diperhatikan
selama di rumah sakit
X
Ketika ada kesalahan dalam pengisian, Bapak/Ibu/Saudara dapat
menggantinya dengan memberikan tanda sama dengan (=) pada jawaban yang
salah dan memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang sesuai.
No. Pernyataan STS TS ATS N AS S SS
01. Saya merasa diperhatikan
selama di rumah sakit
X X
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
No. Pernyataan STS TS ATS N AS S SS
1. Pendamping rohani membantu
saya untuk menyadari bahwa
Allah memperhatikan/peduli
pada saya
2. Kunjungan pendamping rohani
membuat perawatan di rumah
sakit menjadi lebih mudah
3. Pendamping rohani membantu
saya menggunakan iman
saya/keyakinan/nilai untuk
mengatasi kesulitan saya
4. Pendamping rohani membantu
saya untuk merasa lebih
berpengharapan/penuh harapan
5. Kunjungan pendamping rohani
memberikan kekuatan pada
saya untuk melanjutkan hidup
6. Kunjungan pendamping rohani
membantu pertumbuhan rohani
saya
7. Pendamping rohani membantu
saya menghadapi sakit yang
saya alami
8. Pendamping rohani membantu
saya mengatasi ketakutan saya
9. Pendamping rohani membantu
saya menyesuaikan diri dengan
kondisi kesehatan saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
No. Pernyataan STS TS ATS N AS S SS
10. Kunjungan pendamping rohani
memberikan kontribusi pada
kesiapan saya untuk kembali
pulang ke rumah
11. Kunjungan pendamping rohani
memberikan kontribusi untuk
pemulihan saya menjadi lebih
cepat
12. Pendamping rohani mengajak
orang-orang disekitar saya
untuk mengerti situasi saya
13. Pendamping rohani membantu
saya bekerjasama dengan
dokter dan perawat
14. Doa dari pendamping rohani
memberikan kenyamanan pada
saya
15. Pendamping rohani memberi
kesan bahwa dia benar-benar
mendengarkan saya
16. Pendamping rohani sepertinya
mengetahui apa yang harus
dikerjakan selama kunjungan
17. Pelayanan keagamaan
memenuhi kebutuhan saya
18. Setelah berbicara dengan
pendamping rohani, saya merasa
lebih baik dengan masalah saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
No. Pernyataan STS TS ATS N AS S SS
19. Kunjungan pendamping rohani
membuat saya takut
20. Pendamping rohani berbicara
terlalu banyak pada saya
21. Kunjungan pendamping rohani
membuat saya terlalu lelah
22. Pendamping rohani terlihat
sebagai seorang pribadi yang
peka/peduli terhadap hidup
rohani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Lampiran 4
Statistik Deskritif
Pastoral Care Kepuasan Pasien
N Valid
Missing
Mean
Minimum
Maximum
143
0
92,57
65
110
143
0
104,73
73
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Lampiran 5
Hasil Uji Beda Mean (Uji T)
A. Uji Beda Mean Tes PSI- C
One-Sample Statistics
N Mean Std. Deviation Std. Error
Mean
Pastoral 143 92,57 9,521 ,796
One-Sample Test
Test Value = 66
t df Sig. (2-tailed) Mean
Difference
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Pastoral 33,369 142 ,000 26,566 24,99 28,14
B. Uji Beda Mean T Skala Kepuasan Pasien
One-Sample Statistics
N Mean Std. Deviation Std. Error
Mean
Satisfaction 143 104,73 9,575 ,801
One-Sample Test
Test Value = 72
T df Sig. (2-tailed) Mean
Difference
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Satisfaction 40,883 142 ,000 32,734 31,15 34,32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Lampiran 6
Hasil uji Normalitas
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
Pastoral C ,125 143 ,000 ,963 143 ,001
Kepuasan P ,098 143 ,002 ,979 143 ,029
a. Lilliefors Significance Correction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Lampiran 7
Hasil Uji Linearitas
Sum of
Squares
df Mean
Square
F Sig.
Satisfaction *
Pastoral
Between Groups
(Combine
d) 5236,030 37 141,514 1,909 ,006
Linearity 431,447 1 431,447 5,821 ,018
Deviation
from
Linearity
4804,582 36 133,461 1,801 ,011
Within Groups 7781,872 105 74,113
Total 13017,902 142
Grafik Uji Linearitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Lampiran 8
Hasil Uji Hipotesis
Hasil Uji Korelasi Pastoral care * Kepuasan Pasien
Correlations
Pastoral Satisfaction
Spearman's
rho
Pastoral
Correlation Coefficient 1,000 ,215**
Sig. (1-tailed) . ,005
N 143 143
Satisfaction
Correlation Coefficient ,215**
1,000
Sig. (1-tailed) ,005 .
N 143 143
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI