hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan tindakan perawat dalam penanganan penderita gawat...
DESCRIPTION
Pertolongan pertama dalam kegawatdaruratan merupakan pertolongan secara cepat dan bersifat sementara waktu yang diberikan pada seorang yang menderita atau terserang penyakit mendadak. Salah satu bentuk pertolongan pertama di RS dapat di tanggulangi di IGD. Pada saat studi pendahuluan ternyata ada sebagian tindakan yang dilakukan masih belum sesuai dengan kondisi pasien, dan penatalaksanaan airway, breathing, dan circulation-nya masih belum optimalTRANSCRIPT
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PENDERITA GAWAT DARURAT DI IGD RSUD CIBABAT CIMAHI
ABSTRAK
Latar Belakang :Pertolongan pertama dalam kegawatdaruratan merupakan pertolongan secara cepat dan bersifat sementara waktu yang diberikan pada seorang yang menderita atau terserang penyakit mendadak. Salah satu bentuk pertolongan pertama di RS dapat di tanggulangi di IGD. Pada saat studi pendahuluan ternyata ada sebagian tindakan yang dilakukan masih belum sesuai dengan kondisi pasien, dan penatalaksanaan airway, breathing, dan circulation-nya masih belum optimal.
Tujuan Penulisan: Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan tindakan perawat, dalam penanganan penderita gawat darurat.
Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metoda deskriftif correlation dengan desain penelitian cross sectional. Sampel yang digunakan 15 orang yaitu perawat pelaksanan di IGD RSUD Cibabat Cimahi, dengan menggunakan total sampling.
Hasil penelitian: Gambaran pengetahuan perawat di IGD, untuk pengetahuan yang baik yaitu 7 orang, dan pengetahuan kurang 8 orang. Gambaran Sikap yang aktif 7 orang dan pasif yaitu 8 orang. Kemudian dilakukan pengujian hubungan melalui Chi-Square, menunjukan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan dengan tindakan perawat dengan nilai P-value 0.000 < (α=0.05), hasil penelitian sikap dengan tindakan perawat dalam PPGD juga mempunyai hubungan dengan P-value 0.010< (α=0.05). dan hasil penelitian pengetahuan dengan sikap perawat dalam PPGD menunjukan adanya hubungan dengan P value 0.010 < (α=0.05).
Kesimpulan: Disarankan adanya kebijakan dalam upaya meningkatkan kualitas di IGD. Selain dari upaya meningkatakan kompetensi perawat dalam melakukan tindakan yaitu dalam bentuk pelatihan dan pendidikan lanjut, tambahan jumlah tenaga kesehatan di IGD sangat menunjang keberhasilan tindakan.
Kata kunci: Pengetahun, sikap, dan penanganan gawat darurat.
Kepustakaan: 24 buku dari Tahun 2000-2009
A. Latar Belakang
Pelayanan keperawatan gawat darurat adalah pelayanan professional yang didasarkan
pada ilmu dan kiat keperawatan gawat darurat yang berbentuk pelayanan bio-psiko-sosial
dan spiritual yang komprehensif ditujukan pada pasien yang mempunyai masalah aktual
atau resiko yang disertai kondisi lingkungan yang tidak dapat dikendalikan. Rangkaian
kegiatan dilaksanakan dan dikembangkan sedemikian rupa sehingga mampu mencegah
kematian atau kecacatan yang mungkin terjadi.
(http://jhonkarto.blogspot.com/2009/02/kegawat-daruratan.html diperoleh pada tanggal 27
januari 2010). Keperawatan gawat darurat bersifat cepat dan perlu tindakan yang tepat,
serta memerlukan pemikiran kritis yang tinggi. (Iyer, 2004)
Peran perawat sangat penting karena sebagai ujung tombak di Instalasi Gawat Darurat
(IGD) dan merupakan tenaga kesehatan yang pertama kali berhadapan dengan pasien
yang sangat menentukan keberhasilan dalam penanganan pasien selanjutnya. Pelayanan
kegawatdaruratan yang berkualitas di rumah sakit merupakan bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari pelayanan kesehatan secara keseluruhan, bahkan sebagai salah satu faktor
penentu bagi mutu pelayanan dan citra rumah sakit di masyarakat. Peningkatan pelayanan
kegawatdaruratan tidak lepas dari peningkatan kualitas tenaga kesehatan, sarana dan
prasarana yang ada di intalasi gawat darurat di rumah sakit.
Rumah Sakit Umum Daerah Cibabat Cimahi menyelenggarakan pelayanan gawat darurat
dengan kunjungan pasien ke IGD perhari mencapai kurang lebih 70 - 90 orang. Dengan
jumlah total perbulan rata-rata sebanyak 2.512 orang. Sedangkan jumlah total pertahun
sebanyak 28.994 orang. Data ini termasuk klien yang dirujuk, pulang, dan dirawat, bahkan
meninggal.
Respon time perawat terhadap pasien kurang dari 5 menit, tetapi dalam penatalaksanaan
manajemen Airway, Breathing, Circulation-nya masih belum optimal seperti pada pasien
yang mengalami keracunan dengan suara ngorok tidak dilakukan suctioning. Dalam
penerapan system triase masih belum efektif, masih banyak penanganan pasien ketika
masuk dan di antar ke ruang bedah atau ruang observasi di antar oleh satpam, baru setelah
itu di sertai dengan perawat.
Jumlah perawat di IGD sebanyak 16 orang, dengan kualifikasi pendidikan S1 keperawatan
4 orang yang terdiri dari kepala ruangan, clinical instructer, dan 2 perawat pelaksana harian.
D3 keperawatan 11 orang yaitu sebagai perawat pelaksanan, dan SPK satu orang dengan
pengalaman kerja di IGD selama 13 tahun. Untuk pengalaman kerja perawat di IGD RSUD
Cibabat Cimahi yaitu: kurang dari 5 tahun sampai lebih dari 10 tahun. Untuk pelatihan
perawat dalam penanggulangan penderita gawat darurat dari 16 perawat sudah pernah
mengikuti pelatihan. Dalam pembagian waktu kerja, IGD Rumah Sakit Umum Cibabat
membagi ke dalam 3 shift, yaitu pagi, siang dan malam. Dan setiap shift terdiri dari 3 orang
perawat pelaksana.
Pendokumentasian asuhan keperawatan, setiap perawat melakukan pendokumentasian
dari setiap tindakan yang dilakukan terhadap pasien, namun pada saat dilakukan
pengecekan oleh kepala ruangan, dokumentasi belum lengkap, masih banyak data-data
yang kosong, seharusnya untuk pendokumentasian setelah tindakan harus
didokumentasikan langsung untuk mengetahui respon dari setiap tindakan yang dilakukan
dan untuk mengetahui perkembangan pasien.
B. Rumusan Masalah
“Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Dengan Tindakan Perawat Dalam
Penanganan Penderita Gawat Darurat Di IGD RSUD Cibabat Cimahi”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan tindakan perawat
dalam penanganan penderita gawat darurat di IGD RSUD Cibabat Cimahi.
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi pengetahuan perawat tentang penanganan penderita gawat
darurat di IGD RSUD Cibabat Cimahi
b. Mengidentifikasi sikap perawat tentang penanganan penderita gawat darurat di
IGD RSUD Cibabat Cimahi
c. Mengidentifikasi tindakan perawat dalam penanganan penderita gawat darurat di
IGD RSUD Cibabat Cimahi.
d. Mengetahui hubungan pengetahuan dengan tindakan perawat dalam
penanganan penderita gawat darurat di IGD RSUD Cibabat Cimahi.
e. Mengetahui hubungan sikap dengan tindakan perawat dalam penanganan
penderita gawat darurat di IGD RSUD Cibabat Cimahi.
D. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah survey dan observasi analitik yaitu suatu metoda penelitian yang
dilakukan dengan memberikan kuesioner secara langsung dan melakukan observasi
(Alimul Aziz, 2007).
1. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan adalah pendekatan cross sectional. Dalam
penelitian cross sectional.
2. Hipotesa Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah penelitian, maka dapat disusun rumusan hipotesanya
sebagai berikut:
Ho: Tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan tindakan perawat
dalam penanganan penderita gawat darurat di IGD.
Hi: Terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan tindakan perawat dalam
penanganan penderita gawat darurat di IGD.
3. Variabel Penelitian
Definisi Operasional
Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang diamati dari sesuatu
yang di definisikan (Nursalam, 2003). Untuk lebih jelas lihat tabel 3.1 :
TabelDefinisi Operasional
Jenis variabel
Nama variable Definisi Operasional
Cara pengukuran
Alat ukur Hasil ukur Skala
Variabel bebas
Pengetahuan Pengetahuan dalam penelitian ini adalah pengetahuan perawat dalam melaksanakan penanganan penderita gawat darurat.
Responden mengisi kuesioner yang berisi pertanyaan tentang pengetahuan perawat tentang PPGD
Kuesioner Kurang: < 75%Baik : 75%-100%
Ordinal
Sikap Sikap dalam penelitian ini adalah sikap perawat dalam melaksanakan penanganan penderita gawat darurat
Responden mengisi kuesioner yang berisi pertanyaan tentang sikap perawat tentang PPGD
Kuesioner Pasif jika ≤ mean Aktif jika > mean
Ordinal
Variabel Terikat
Tindakan perawat dalam PPGD
Tindakan dalam penelitian ini adalah tindakan perawat dalam penanganan penderita gawat darurat.
Responden melakukan tindakan asuhan keperawata gawat darurat, dan peneliti melakukan penilaian berdasarkan format
Format observasi Akep Gawat Darurat
Kurang : < 75%Baik : 75%- 100%
Ordinal
E. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua perawat pelaksana di IGD RSUD Cibabat
Cimahi yaitu sebanyak 15 orang, tidak termasuk kepala ruangan.
2. Sampel
Teknik pengambilan sample yang digunakan adalah total sample/ sampling jenuh
adalah sensus artinya seluruh populasi diteliti, teknik ini dilakukan karena jumlah
populasi sedikit yakni kurang dari 30. (fajar, ibnu,dkk, 2009:60). Jadi sampel yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu 15 orang. Adapun kriteria inklusi pada penelitian ini
adalah Semua perawat pelaksana harian di IGD RSUD Cibabat Cimahi.
F. Pengumpulan Data
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data ini dilakukan melalui data primer yaitu: data yang didapat
langsung dari responden (perawat pelaksana IGD RSUD Ciababat Cimahi).
a. Instrumen Penelitian
Sedangkan untuk mengukur tindakan perawat dalam penanganan penderita gawat
darurat dengan melakukan metode observasi yaitu dengan pada saat melakukan
penelitian di IGD RSUD Cibabat Cimahi menggunakan panduan
pengamatan/observasi (format asuhan keperawatan gawat darurat) dengan metode
checklist dan narasi, setelah itu format tersebut disederhanakan lagi dengan maksud
untuk mempermudah peneliti dalam memberikan skor/hasil dari tindakan perawat di
IGD RSUD Cibabat Cimahi.
Uji Reliabilitas
Uji validitas ini dilakukan pada 13 responden di IGD RS Dustira dengan
membandingkan nilai alpha atau nilai r hasil > konstanta (0.6), maka pertanyaan
tersebut dikatakan valid atau reliabel. Dan jika r alpha < konstanta, maka pertanyaan
tersebut tidak reliabel.
G. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di IGD RSUD Cibabat Cimahi dari bulan 10 Mei -02 Juli 2010.
Penulis mengambil lahan penelitian di IGD RSUD Cibabat Cimahi karena IGD RSUD
Cibabat Cimahi merupakan rumah sakit daerah dan sebagai rumah sakit rujukan dari
institusi pelayanan kesehatan daerah cimahi dan sekitarnya maka peran perawat sangat
penting karena sebagai ujung tombak di Instalasi Gawat Darurat (IGD).
H. Hasil Penelitian Dan Pembahasan
1. Pengetahuan perawat dalam penanganan penderita gawat darurat di IGD RSUD
Cibabat Cimahi.
Hasil penelitian, diperoleh gambaran mengenai pengetahuan perawat dalam
penanganan penderita gawat darurat di IGD RSUD Cibabat Cimahi. Hasil penelitian
mengenai pengetahuan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel Distribusi pengetahuan Perawat dalam Penanganan Penderita Gawat Darurat
di IGD RSUD Cibabat Cimahi.
NO. PENGETAHUAN JUMLAH RESPONDEN (Orang)
PRESENTASE (%)
1.2.
BaikKurang
78
46.753.3
TOTAL 15 100Berdasarkan tabel jumlah responden sebagian besar memiliki pengetahuan yang
kurang yaitu sebanyak 8 orang (53.3%). Dan sebagian dari responden memiliki pengetahuan
baik yaitu 7 orang (46.7%).
2. Sikap perawat dalam penanganan penderita gawat darurat di IGD RSUD Cibabat
Cimahi
Sikap perawat dalam penanganan penderita gawat darurat di IGD RSUD Cibabat
Cimahi ada yang bersikap aktif dan pasif, dimana jumlah presentase perawat dengan
sikap aktif dan pasif dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel Distribusi Persentasi Sikap Perawat dalam Penanganan Penderita
Gawat Darurat di IGD RSUD Cibabat Cimahi.
NO. SIKAP JUMLAH RESPONDEN (Orang)
PRESENTASE (%)
1.2.
AktifPasif
78
46.753.3
TOTAL 15 100
Berdasarkan tabel jumlah responden sebagian besar dalam melakukan penaganan
penderita gawat darurat masih bersikap pasif yaitu 8 orang (53.3%). Dan sebagian dari
responden memiliki sikap yang aktif yaitu 7 orang (46.7%).
3. Tindakan perawat dalam penanganan penderita gawat darurat di IGD RSUD
Cibabat Cimahi.
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh gambaran mengenai tindakan perawat
dalam penanganan penderita gawat darurat di IGD RSUD Cibabat Cimahi. Hasil
penelitian mengenai tindakan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel Distribusi Persentasi Tindakan Perawat dalam Penanganan Penderita Gawat Darurat di IGD
RSUD Cibabat Cimahi.
NO TINDAKAN JUMLAH RESPONDEN(Orang)
PRESENTASE(%)
1.2.
BaikKurang
78
46.753.3
TOTAL 15 100
Berdasarkan tabel jumlah responden sebagian besar kurang baik dalam tindakan
penaganan penderita gawat darurat yaitu 8 orang (53.3%). Dan sebagian dari responden
sudah baik dalam penangnanan pendetita gawat darurat yaitu 7 orang (46.7%).
a. Hasil Penelitain dengan Analisis Bivariat
1. Hubungan Pengetahuan dengan Tindakan Perawat dalam Penanganan Penderita
Gawat Darurat di IGD RSUD Cibabat Cimahi
Hasil penelitian tentang hubungan pengetahuan dengan tindakan perawat dalam
penanganan penderita gawat darurat dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut:
Tabel 4.4Hubungan Pengetahuan dengan Tindakan Perawat dalam Penanganan Penderita Gawat
Darurat di IGD RSUD Cibabat Cimahi.
PengetahuanTindakan
Total P valueKurang Baikn % n % n %
Kurang
Baik
8
0
100
0
0
7
0
100
8
7
100
100.0001
Jumlah 8 53.3 7 46.7 15 100
Berdasarkan table diatas, diperoleh hasil bahwa sebagian besar pengetahuan
responden dalam tindakan penanganan penderita gawat kurang baik yaitu 8 orang
(53.3%), dan sebagian dari responden memiliki pengetahuan dan tindakan yang baik
yaitu 7 orang (46.7%). Hasil uji statistik didapatkan P value = 0.0001, maka dapat
disimpulkan terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan tindakan
perawat dalam penanganan penderita gawat darurat.
Menunjukan hasil uji chi-Square, dimana hubungan antara pengetahuan dengan
tindakan perawat dalam penanganan penderita gawat darurat di IGD RSUD Cibabat
Cimahi dengan P-Value 0,0001 < (α= 0,05). hal ini, menunjukan adanya hubungan
yang signifikan antara pengetahuan dengan tindakan perawat dalam penanganan
penderita gawat darurat.
2. Hubungan Sikap dengan Tindakan Perawat dalam Penanganan Penderita Gawat
Darurat Di IGD RSUD Cibabat Cimahi.
Hasil penelitian tentang hubungan sikap perawat dengan tindakan dalam penanganan
penderita gawat darurat dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel Hubungan Sikap dengan Tindakan Perawat dalam Penanganan Penderita Gawat Darurat
di IGD RSUD Cibabat Cimahi
SikapTindakan
Total OR(95%CI)
P valueKurang Baik
n % n % n %Pasif
Aktif
7
1
87.5
14.3
1
6
12.5
85.7
8
7
100
100
42.000(95%CI:2.136-
825.715)0.010
Jumlah 8 53.3 7 46.7 15 100
Pada tabel dapat dilihat bahwa sebagian dari jumlah responden memiliki sikap pasif
dengan tindakan yang kurang baik yaitu 7 orang (46,7%), dan sebagian dari responden
bersikap aktif dengan tindakan yang baik yaitu 6 orang (40%). Hasil uji statistik didapatkan p
value = 0.010, maka dapat disimpulakan terdapat hubungan yang signifikan sikap dengan
tindakan perawat dalam penanganan penderita gawat darurat. Kemudian dari hasil analisis
diperoleh OR = 42.000 artinya perawat yang pasif mempunyai resiko 42 kali
penanganannya kurang baik dibandingkan dengan perawat yang bersikap aktif.
Hasil uji Chi-Square, dimana hubungan sikap dengan tindakan perawat dalam
penanganan penderita gawat darurat di IGD RSUD Cibabat Cimahi dengan hasil P Value =
0,010 < (α=0,05). Hal ini menunjukan adanya hubungan yang signifikan antara sikap
dengan tindakan perawat dalam penanganan penderita gawat darurat.
I. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan penelitian dan hasil yang telah diperoleh pada penelitian ini, maka dapat
disimpulkan bahwa:
1. Sebagian besar pengetahuan perawat dalam penanganan penderita gawat darurat
memiliki pengetahuan baik.
2. Hampir dari setengah responden memiliki sikap aktif dalam penanganan penderita
gawat darurat.
3. Sebagian dari jumlah responden dalam melakukan tindakan dalam penanganan
penderita gawat darurat baik.
4. Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan tindakan perawat
dalam penanganan penderita gawat darurat di IGD RSUD Cibabat Cimahi.
5. Terdapat hubungan yang signifikan antara sikap dengan tindakan perawat dalam
penanganan penderita gawat darurat di IGD RSUD Cibabat Cimahi.
6. Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan sikap perawat
dalam penanganan penderita gawat darurat.
Saran
1. Bagi rumah sakit
Salah satu faktor yang menunjang keberhasilan suatu bentuk pelayanan kesehatan
adalah adanya kebijakan-kebijakan dalam upaya meningkatkan kualitas di institusi
pelayanan tersebut. Selain dari upaya meningkatkan kompetensi perawat dalam
melakukan tindakan yaitu dengan bentuk diskusi kasus, pelatihan atau pendidikan
lanjut, tambahan jumlah tenaga perawat di IGD sangat menunjang keberhasilan
tindakan. Selain itu, sarana dan prasarana yang lengkap juga sangat membantu
perawat dalam melakukan tindakan yang lebih baik.
2. Bagi institusi pendidikan
Menambahkan mata kuliah keperawatan kegawatdaruratan secara khusus, selain
dibekali dengan teori juga disertai dengan praktik di laboratorium maupun praktek
belajar lapangan. Diharapkan adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan
sejak dini.
3. Bagi perawat
Dari hasil penelitian ini diharapkan adanya gambaran bagi perawat, bahwa begitu
besarnya pengaruh pengetahuan dan sikap dalam penanganan penderita gawat
darurat. Sehinnga termotivasi untuk melakukan tindakan yang lebih baik dengan
cara peningkatan pengetahuan dengan diskusi/seminar, mengikuti pelatihan-
pelatihan PPGD, atau melanjutkan pendidikan formal . Mengingat penanganan pada
kasus pasien-pasien yang gawat sangat memerlukan pengetahuan bahkan analisa
yang baik dalam menentukan suatu keberhasilan tindakan.
DAFTAR PUSTAKA
Alimul Hidayat A. Aziz. 2008. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta:
Salemba Medika
Arikunto. S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi IV. Jakarta:
Rinaka Cipta
Asmadi .2008. Konsep Keperawatan. Jakarta : EGC
Azwar Saefuddin. 2007. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya Ed.2 Yogyakarta ; Pustaka
Pelajar
Direktorat Bina Keperawatan Direktorat Jendral Bina Pelayanan Medik Departemen Kesehatan
RI tahun. 2005. Pedoman Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat di Rumah Sakit
Fajar, Ibnu, dkk .2009. Statistika Untuk Praktisi Kesehatan Ed.1 Yogyakarta; Graha ilmu
Hastono, S.P. 2007. Modul Analisis Data Kesehatan. Jakarta : FKUI
http://jhonkarto.blogspot.com/2009/02/kegawat-daruratan.html 27 januari 2010
http://keperawatan.undip.ac.id 16 agusttus 2010
Iyer, Patricia W .2004. Dokumentasi Keperawatan :Suatu Pendekatan Proses Keperawatan.
ed 3,Jakarta: EGC.
Mansur, Arif,dkk. 2008. Kapita selekta kedokteran ed.3. Jakarta: Media Aesculapius.
Notoatmodjo, Sudikgdo .2002. Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta: PT Asdi Mahasatya
Notoatmojo, Sudikgdo .2007. Promosi Kesehatan dan ilmu Perilaku, Jakarta: Rineka Cipta
Nursalam. 2008. Konsep dan penerapan Metodelogi Penelitian ilmu Keperawatan. Jakarta :
Salemba Medika
Potter Perry .2005. Fundamentals of Nursing; Concepts, Prosess and Pracrice, fourth edition,
Mosby year book.
Purwanto M.N. 2006. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Rosdakarya.
Perhimpunan Kedokteran Gawat Darurat Indonesia Cabang Jawa Barat. 2000. Seri
Pertolongan Pertama Penderita Gawat Darurat 1 Materi Medis Standar.
Riyanto, Agus SKM.,M.Kes. 2009. Pengolahan dan Analisis Data Kesehatan.
Yogyakarta : Nuha Medika
Rohadi. 2009. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Dengan Tindakan Preventif Terhadap
Demam Berdarah Dengue di Wilayah Rt VIII Desa Pasir Panjang Kecamatan Arut
Selatan Pangkalan Bun. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.
Saiful Saanin. 2009. http://www.angelfire.com/nc/neurosurgery/First.html 27 januari 2010.
Sastroasmoro, S, dan Ismael, S, 2002. Dasar-dasar metodologi Penelitian
Klinis. Jakarta : Sagung Seto
Sheehy’s .2003. Emergency Nursing Principles and Practice first edition, Mosby
Sugiyono.2002. Metode penelitian. Bandung : Alfa Beta
Sugiyono.2005. Metodologi Penelitian. Bandung : Alfa Beta