hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan tindakan perawat dalam penanganan penderita gawat...

21
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PENDERITA GAWAT DARURAT DI IGD RSUD CIBABAT CIMAHI ABSTRAK Latar Belakang :Pertolongan pertama dalam kegawatdaruratan merupakan pertolongan secara cepat dan bersifat sementara waktu yang diberikan pada seorang yang menderita atau terserang penyakit mendadak. Salah satu bentuk pertolongan pertama di RS dapat di tanggulangi di IGD. Pada saat studi pendahuluan ternyata ada sebagian tindakan yang dilakukan masih belum sesuai dengan kondisi pasien, dan penatalaksanaan airway, breathing, dan circulation-nya masih belum optimal. Tujuan Penulisan: Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan tindakan perawat, dalam penanganan penderita gawat darurat. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metoda deskriftif correlation dengan desain penelitian cross sectional. Sampel yang digunakan 15 orang yaitu perawat pelaksanan di IGD RSUD Cibabat Cimahi, dengan menggunakan total sampling. Hasil penelitian: Gambaran pengetahuan perawat di IGD, untuk pengetahuan yang baik yaitu 7 orang, dan pengetahuan kurang 8 orang. Gambaran Sikap yang aktif 7 orang dan pasif yaitu 8 orang. Kemudian dilakukan pengujian hubungan melalui Chi-Square, menunjukan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan dengan tindakan perawat dengan nilai P-value 0.000 < (α=0.05), hasil penelitian sikap dengan tindakan perawat dalam PPGD juga mempunyai hubungan dengan P-value 0.010< (α=0.05). dan hasil penelitian pengetahuan dengan sikap perawat dalam PPGD menunjukan adanya hubungan dengan P value 0.010 < (α=0.05). Kesimpulan: Disarankan adanya kebijakan dalam upaya meningkatkan kualitas di IGD. Selain dari upaya meningkatakan kompetensi perawat dalam melakukan tindakan yaitu dalam bentuk pelatihan dan pendidikan lanjut, tambahan jumlah tenaga kesehatan di IGD sangat menunjang keberhasilan tindakan. Kata kunci: Pengetahun, sikap, dan penanganan gawat darurat. Kepustakaan: 24 buku dari Tahun 2000-2009

Upload: stikesblcimahi

Post on 02-Aug-2015

901 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

Pertolongan pertama dalam kegawatdaruratan merupakan pertolongan secara cepat dan bersifat sementara waktu yang diberikan pada seorang yang menderita atau terserang penyakit mendadak. Salah satu bentuk pertolongan pertama di RS dapat di tanggulangi di IGD. Pada saat studi pendahuluan ternyata ada sebagian tindakan yang dilakukan masih belum sesuai dengan kondisi pasien, dan penatalaksanaan airway, breathing, dan circulation-nya masih belum optimal

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PENDERITA GAWAT DARURAT DI IGD RSUD CIBABAT CIMAHI

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PENDERITA GAWAT DARURAT DI IGD RSUD CIBABAT CIMAHI

ABSTRAK

Latar Belakang :Pertolongan pertama dalam kegawatdaruratan merupakan pertolongan secara cepat dan bersifat sementara waktu yang diberikan pada seorang yang menderita atau terserang penyakit mendadak. Salah satu bentuk pertolongan pertama di RS dapat di tanggulangi di IGD. Pada saat studi pendahuluan ternyata ada sebagian tindakan yang dilakukan masih belum sesuai dengan kondisi pasien, dan penatalaksanaan airway, breathing, dan circulation-nya masih belum optimal.

Tujuan Penulisan: Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan tindakan perawat, dalam penanganan penderita gawat darurat.

Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metoda deskriftif correlation dengan desain penelitian cross sectional. Sampel yang digunakan 15 orang yaitu perawat pelaksanan di IGD RSUD Cibabat Cimahi, dengan menggunakan total sampling.

Hasil penelitian: Gambaran pengetahuan perawat di IGD, untuk pengetahuan yang baik yaitu 7 orang, dan pengetahuan kurang 8 orang. Gambaran Sikap yang aktif 7 orang dan pasif yaitu 8 orang. Kemudian dilakukan pengujian hubungan melalui Chi-Square, menunjukan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan dengan tindakan perawat dengan nilai P-value 0.000 < (α=0.05), hasil penelitian sikap dengan tindakan perawat dalam PPGD juga mempunyai hubungan dengan P-value 0.010< (α=0.05). dan hasil penelitian pengetahuan dengan sikap perawat dalam PPGD menunjukan adanya hubungan dengan P value 0.010 < (α=0.05).

Kesimpulan: Disarankan adanya kebijakan dalam upaya meningkatkan kualitas di IGD. Selain dari upaya meningkatakan kompetensi perawat dalam melakukan tindakan yaitu dalam bentuk pelatihan dan pendidikan lanjut, tambahan jumlah tenaga kesehatan di IGD sangat menunjang keberhasilan tindakan.

Kata kunci: Pengetahun, sikap, dan penanganan gawat darurat.

Kepustakaan: 24 buku dari Tahun 2000-2009

Page 2: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PENDERITA GAWAT DARURAT DI IGD RSUD CIBABAT CIMAHI

A. Latar Belakang

Pelayanan keperawatan gawat darurat adalah pelayanan professional yang didasarkan

pada ilmu dan kiat keperawatan gawat darurat yang berbentuk pelayanan bio-psiko-sosial

dan spiritual yang komprehensif ditujukan pada pasien yang mempunyai masalah aktual

atau resiko yang disertai kondisi lingkungan yang tidak dapat dikendalikan. Rangkaian

kegiatan dilaksanakan dan dikembangkan sedemikian rupa sehingga mampu mencegah

kematian atau kecacatan yang mungkin terjadi.

(http://jhonkarto.blogspot.com/2009/02/kegawat-daruratan.html diperoleh pada tanggal 27

januari 2010). Keperawatan gawat darurat bersifat cepat dan perlu tindakan yang tepat,

serta memerlukan pemikiran kritis yang tinggi. (Iyer, 2004)

Peran perawat sangat penting karena sebagai ujung tombak di Instalasi Gawat Darurat

(IGD) dan merupakan tenaga kesehatan yang pertama kali berhadapan dengan pasien

yang sangat menentukan keberhasilan dalam penanganan pasien selanjutnya. Pelayanan

kegawatdaruratan yang berkualitas di rumah sakit merupakan bagian yang tidak dapat

dipisahkan dari pelayanan kesehatan secara keseluruhan, bahkan sebagai salah satu faktor

penentu bagi mutu pelayanan dan citra rumah sakit di masyarakat. Peningkatan pelayanan

kegawatdaruratan tidak lepas dari peningkatan kualitas tenaga kesehatan, sarana dan

prasarana yang ada di intalasi gawat darurat di rumah sakit.

Rumah Sakit Umum Daerah Cibabat Cimahi menyelenggarakan pelayanan gawat darurat

dengan kunjungan pasien ke IGD perhari mencapai kurang lebih 70 - 90 orang. Dengan

jumlah total perbulan rata-rata sebanyak 2.512 orang. Sedangkan jumlah total pertahun

sebanyak 28.994 orang. Data ini termasuk klien yang dirujuk, pulang, dan dirawat, bahkan

meninggal.

Page 3: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PENDERITA GAWAT DARURAT DI IGD RSUD CIBABAT CIMAHI

Respon time perawat terhadap pasien kurang dari 5 menit, tetapi dalam penatalaksanaan

manajemen Airway, Breathing, Circulation-nya masih belum optimal seperti pada pasien

yang mengalami keracunan dengan suara ngorok tidak dilakukan suctioning. Dalam

penerapan system triase masih belum efektif, masih banyak penanganan pasien ketika

masuk dan di antar ke ruang bedah atau ruang observasi di antar oleh satpam, baru setelah

itu di sertai dengan perawat.

Jumlah perawat di IGD sebanyak 16 orang, dengan kualifikasi pendidikan S1 keperawatan

4 orang yang terdiri dari kepala ruangan, clinical instructer, dan 2 perawat pelaksana harian.

D3 keperawatan 11 orang yaitu sebagai perawat pelaksanan, dan SPK satu orang dengan

pengalaman kerja di IGD selama 13 tahun. Untuk pengalaman kerja perawat di IGD RSUD

Cibabat Cimahi yaitu: kurang dari 5 tahun sampai lebih dari 10 tahun. Untuk pelatihan

perawat dalam penanggulangan penderita gawat darurat dari 16 perawat sudah pernah

mengikuti pelatihan. Dalam pembagian waktu kerja, IGD Rumah Sakit Umum Cibabat

membagi ke dalam 3 shift, yaitu pagi, siang dan malam. Dan setiap shift terdiri dari 3 orang

perawat pelaksana.

Pendokumentasian asuhan keperawatan, setiap perawat melakukan pendokumentasian

dari setiap tindakan yang dilakukan terhadap pasien, namun pada saat dilakukan

pengecekan oleh kepala ruangan, dokumentasi belum lengkap, masih banyak data-data

yang kosong, seharusnya untuk pendokumentasian setelah tindakan harus

didokumentasikan langsung untuk mengetahui respon dari setiap tindakan yang dilakukan

dan untuk mengetahui perkembangan pasien.

Page 4: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PENDERITA GAWAT DARURAT DI IGD RSUD CIBABAT CIMAHI

B. Rumusan Masalah

“Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Dengan Tindakan Perawat Dalam

Penanganan Penderita Gawat Darurat Di IGD RSUD Cibabat Cimahi”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan tindakan perawat

dalam penanganan penderita gawat darurat di IGD RSUD Cibabat Cimahi.

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi pengetahuan perawat tentang penanganan penderita gawat

darurat di IGD RSUD Cibabat Cimahi

b. Mengidentifikasi sikap perawat tentang penanganan penderita gawat darurat di

IGD RSUD Cibabat Cimahi

c. Mengidentifikasi tindakan perawat dalam penanganan penderita gawat darurat di

IGD RSUD Cibabat Cimahi.

d. Mengetahui hubungan pengetahuan dengan tindakan perawat dalam

penanganan penderita gawat darurat di IGD RSUD Cibabat Cimahi.

e. Mengetahui hubungan sikap dengan tindakan perawat dalam penanganan

penderita gawat darurat di IGD RSUD Cibabat Cimahi.

Page 5: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PENDERITA GAWAT DARURAT DI IGD RSUD CIBABAT CIMAHI

D. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah survey dan observasi analitik yaitu suatu metoda penelitian yang

dilakukan dengan memberikan kuesioner secara langsung dan melakukan observasi

(Alimul Aziz, 2007).

1. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah pendekatan cross sectional. Dalam

penelitian cross sectional.

2. Hipotesa Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah penelitian, maka dapat disusun rumusan hipotesanya

sebagai berikut:

Ho: Tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan tindakan perawat

dalam penanganan penderita gawat darurat di IGD.

Hi: Terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan tindakan perawat dalam

penanganan penderita gawat darurat di IGD.

3. Variabel Penelitian

Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang diamati dari sesuatu

yang di definisikan (Nursalam, 2003). Untuk lebih jelas lihat tabel 3.1 :

TabelDefinisi Operasional

Jenis variabel

Nama variable Definisi Operasional

Cara pengukuran

Alat ukur Hasil ukur Skala

Page 6: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PENDERITA GAWAT DARURAT DI IGD RSUD CIBABAT CIMAHI

Variabel bebas

Pengetahuan Pengetahuan dalam penelitian ini adalah pengetahuan perawat dalam melaksanakan penanganan penderita gawat darurat.

Responden mengisi kuesioner yang berisi pertanyaan tentang pengetahuan perawat tentang PPGD

Kuesioner Kurang: < 75%Baik : 75%-100%

Ordinal

Sikap Sikap dalam penelitian ini adalah sikap perawat dalam melaksanakan penanganan penderita gawat darurat

Responden mengisi kuesioner yang berisi pertanyaan tentang sikap perawat tentang PPGD

Kuesioner Pasif jika ≤ mean Aktif jika > mean

Ordinal

Variabel Terikat

Tindakan perawat dalam PPGD

Tindakan dalam penelitian ini adalah tindakan perawat dalam penanganan penderita gawat darurat.

Responden melakukan tindakan asuhan keperawata gawat darurat, dan peneliti melakukan penilaian berdasarkan format

Format observasi Akep Gawat Darurat

Kurang : < 75%Baik : 75%- 100%

Ordinal

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah semua perawat pelaksana di IGD RSUD Cibabat

Cimahi yaitu sebanyak 15 orang, tidak termasuk kepala ruangan.

2. Sampel

Teknik pengambilan sample yang digunakan adalah total sample/ sampling jenuh

adalah sensus artinya seluruh populasi diteliti, teknik ini dilakukan karena jumlah

populasi sedikit yakni kurang dari 30. (fajar, ibnu,dkk, 2009:60). Jadi sampel yang

Page 7: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PENDERITA GAWAT DARURAT DI IGD RSUD CIBABAT CIMAHI

digunakan dalam penelitian ini yaitu 15 orang. Adapun kriteria inklusi pada penelitian ini

adalah Semua perawat pelaksana harian di IGD RSUD Cibabat Cimahi.

F. Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data ini dilakukan melalui data primer yaitu: data yang didapat

langsung dari responden (perawat pelaksana IGD RSUD Ciababat Cimahi).

a. Instrumen Penelitian

Sedangkan untuk mengukur tindakan perawat dalam penanganan penderita gawat

darurat dengan melakukan metode observasi yaitu dengan pada saat melakukan

penelitian di IGD RSUD Cibabat Cimahi menggunakan panduan

pengamatan/observasi (format asuhan keperawatan gawat darurat) dengan metode

checklist dan narasi, setelah itu format tersebut disederhanakan lagi dengan maksud

untuk mempermudah peneliti dalam memberikan skor/hasil dari tindakan perawat di

IGD RSUD Cibabat Cimahi.

Uji Reliabilitas

Uji validitas ini dilakukan pada 13 responden di IGD RS Dustira dengan

membandingkan nilai alpha atau nilai r hasil > konstanta (0.6), maka pertanyaan

tersebut dikatakan valid atau reliabel. Dan jika r alpha < konstanta, maka pertanyaan

tersebut tidak reliabel.

G. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di IGD RSUD Cibabat Cimahi dari bulan 10 Mei -02 Juli 2010.

Penulis mengambil lahan penelitian di IGD RSUD Cibabat Cimahi karena IGD RSUD

Cibabat Cimahi merupakan rumah sakit daerah dan sebagai rumah sakit rujukan dari

Page 8: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PENDERITA GAWAT DARURAT DI IGD RSUD CIBABAT CIMAHI

institusi pelayanan kesehatan daerah cimahi dan sekitarnya maka peran perawat sangat

penting karena sebagai ujung tombak di Instalasi Gawat Darurat (IGD).

H. Hasil Penelitian Dan Pembahasan

1. Pengetahuan perawat dalam penanganan penderita gawat darurat di IGD RSUD

Cibabat Cimahi.

Hasil penelitian, diperoleh gambaran mengenai pengetahuan perawat dalam

penanganan penderita gawat darurat di IGD RSUD Cibabat Cimahi. Hasil penelitian

mengenai pengetahuan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel Distribusi pengetahuan Perawat dalam Penanganan Penderita Gawat Darurat

di IGD RSUD Cibabat Cimahi.

NO. PENGETAHUAN JUMLAH RESPONDEN (Orang)

PRESENTASE (%)

1.2.

BaikKurang

78

46.753.3

TOTAL 15 100Berdasarkan tabel jumlah responden sebagian besar memiliki pengetahuan yang

kurang yaitu sebanyak 8 orang (53.3%). Dan sebagian dari responden memiliki pengetahuan

baik yaitu 7 orang (46.7%).

2. Sikap perawat dalam penanganan penderita gawat darurat di IGD RSUD Cibabat

Cimahi

Sikap perawat dalam penanganan penderita gawat darurat di IGD RSUD Cibabat

Cimahi ada yang bersikap aktif dan pasif, dimana jumlah presentase perawat dengan

sikap aktif dan pasif dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Page 9: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PENDERITA GAWAT DARURAT DI IGD RSUD CIBABAT CIMAHI

Tabel Distribusi Persentasi Sikap Perawat dalam Penanganan Penderita

Gawat Darurat di IGD RSUD Cibabat Cimahi.

NO. SIKAP JUMLAH RESPONDEN (Orang)

PRESENTASE (%)

1.2.

AktifPasif

78

46.753.3

TOTAL 15 100

Berdasarkan tabel jumlah responden sebagian besar dalam melakukan penaganan

penderita gawat darurat masih bersikap pasif yaitu 8 orang (53.3%). Dan sebagian dari

responden memiliki sikap yang aktif yaitu 7 orang (46.7%).

3. Tindakan perawat dalam penanganan penderita gawat darurat di IGD RSUD

Cibabat Cimahi.

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh gambaran mengenai tindakan perawat

dalam penanganan penderita gawat darurat di IGD RSUD Cibabat Cimahi. Hasil

penelitian mengenai tindakan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel Distribusi Persentasi Tindakan Perawat dalam Penanganan Penderita Gawat Darurat di IGD

RSUD Cibabat Cimahi.

NO TINDAKAN JUMLAH RESPONDEN(Orang)

PRESENTASE(%)

1.2.

BaikKurang

78

46.753.3

TOTAL 15 100

Berdasarkan tabel jumlah responden sebagian besar kurang baik dalam tindakan

penaganan penderita gawat darurat yaitu 8 orang (53.3%). Dan sebagian dari responden

sudah baik dalam penangnanan pendetita gawat darurat yaitu 7 orang (46.7%).

Page 10: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PENDERITA GAWAT DARURAT DI IGD RSUD CIBABAT CIMAHI

a. Hasil Penelitain dengan Analisis Bivariat

1. Hubungan Pengetahuan dengan Tindakan Perawat dalam Penanganan Penderita

Gawat Darurat di IGD RSUD Cibabat Cimahi

Hasil penelitian tentang hubungan pengetahuan dengan tindakan perawat dalam

penanganan penderita gawat darurat dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut:

Tabel 4.4Hubungan Pengetahuan dengan Tindakan Perawat dalam Penanganan Penderita Gawat

Darurat di IGD RSUD Cibabat Cimahi.

PengetahuanTindakan

Total P valueKurang Baikn % n % n %

Kurang

Baik

8

0

100

0

0

7

0

100

8

7

100

100.0001

Jumlah 8 53.3 7 46.7 15 100

Berdasarkan table diatas, diperoleh hasil bahwa sebagian besar pengetahuan

responden dalam tindakan penanganan penderita gawat kurang baik yaitu 8 orang

(53.3%), dan sebagian dari responden memiliki pengetahuan dan tindakan yang baik

yaitu 7 orang (46.7%). Hasil uji statistik didapatkan P value = 0.0001, maka dapat

disimpulkan terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan tindakan

perawat dalam penanganan penderita gawat darurat.

Menunjukan hasil uji chi-Square, dimana hubungan antara pengetahuan dengan

tindakan perawat dalam penanganan penderita gawat darurat di IGD RSUD Cibabat

Cimahi dengan P-Value 0,0001 < (α= 0,05). hal ini, menunjukan adanya hubungan

yang signifikan antara pengetahuan dengan tindakan perawat dalam penanganan

penderita gawat darurat.

Page 11: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PENDERITA GAWAT DARURAT DI IGD RSUD CIBABAT CIMAHI

2. Hubungan Sikap dengan Tindakan Perawat dalam Penanganan Penderita Gawat

Darurat Di IGD RSUD Cibabat Cimahi.

Hasil penelitian tentang hubungan sikap perawat dengan tindakan dalam penanganan

penderita gawat darurat dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel Hubungan Sikap dengan Tindakan Perawat dalam Penanganan Penderita Gawat Darurat

di IGD RSUD Cibabat Cimahi

SikapTindakan

Total OR(95%CI)

P valueKurang Baik

n % n % n %Pasif

Aktif

7

1

87.5

14.3

1

6

12.5

85.7

8

7

100

100

42.000(95%CI:2.136-

825.715)0.010

Jumlah 8 53.3 7 46.7 15 100

Pada tabel dapat dilihat bahwa sebagian dari jumlah responden memiliki sikap pasif

dengan tindakan yang kurang baik yaitu 7 orang (46,7%), dan sebagian dari responden

bersikap aktif dengan tindakan yang baik yaitu 6 orang (40%). Hasil uji statistik didapatkan p

value = 0.010, maka dapat disimpulakan terdapat hubungan yang signifikan sikap dengan

tindakan perawat dalam penanganan penderita gawat darurat. Kemudian dari hasil analisis

diperoleh OR = 42.000 artinya perawat yang pasif mempunyai resiko 42 kali

penanganannya kurang baik dibandingkan dengan perawat yang bersikap aktif.

Hasil uji Chi-Square, dimana hubungan sikap dengan tindakan perawat dalam

penanganan penderita gawat darurat di IGD RSUD Cibabat Cimahi dengan hasil P Value =

0,010 < (α=0,05). Hal ini menunjukan adanya hubungan yang signifikan antara sikap

dengan tindakan perawat dalam penanganan penderita gawat darurat.

Page 12: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PENDERITA GAWAT DARURAT DI IGD RSUD CIBABAT CIMAHI

I. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dan hasil yang telah diperoleh pada penelitian ini, maka dapat

disimpulkan bahwa:

1. Sebagian besar pengetahuan perawat dalam penanganan penderita gawat darurat

memiliki pengetahuan baik.

2. Hampir dari setengah responden memiliki sikap aktif dalam penanganan penderita

gawat darurat.

3. Sebagian dari jumlah responden dalam melakukan tindakan dalam penanganan

penderita gawat darurat baik.

4. Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan tindakan perawat

dalam penanganan penderita gawat darurat di IGD RSUD Cibabat Cimahi.

5. Terdapat hubungan yang signifikan antara sikap dengan tindakan perawat dalam

penanganan penderita gawat darurat di IGD RSUD Cibabat Cimahi.

6. Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan sikap perawat

dalam penanganan penderita gawat darurat.

Saran

1. Bagi rumah sakit

Salah satu faktor yang menunjang keberhasilan suatu bentuk pelayanan kesehatan

adalah adanya kebijakan-kebijakan dalam upaya meningkatkan kualitas di institusi

pelayanan tersebut. Selain dari upaya meningkatkan kompetensi perawat dalam

melakukan tindakan yaitu dengan bentuk diskusi kasus, pelatihan atau pendidikan

lanjut, tambahan jumlah tenaga perawat di IGD sangat menunjang keberhasilan

Page 13: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PENDERITA GAWAT DARURAT DI IGD RSUD CIBABAT CIMAHI

tindakan. Selain itu, sarana dan prasarana yang lengkap juga sangat membantu

perawat dalam melakukan tindakan yang lebih baik.

2. Bagi institusi pendidikan

Menambahkan mata kuliah keperawatan kegawatdaruratan secara khusus, selain

dibekali dengan teori juga disertai dengan praktik di laboratorium maupun praktek

belajar lapangan. Diharapkan adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan

sejak dini.

3. Bagi perawat

Dari hasil penelitian ini diharapkan adanya gambaran bagi perawat, bahwa begitu

besarnya pengaruh pengetahuan dan sikap dalam penanganan penderita gawat

darurat. Sehinnga termotivasi untuk melakukan tindakan yang lebih baik dengan

cara peningkatan pengetahuan dengan diskusi/seminar, mengikuti pelatihan-

pelatihan PPGD, atau melanjutkan pendidikan formal . Mengingat penanganan pada

kasus pasien-pasien yang gawat sangat memerlukan pengetahuan bahkan analisa

yang baik dalam menentukan suatu keberhasilan tindakan.

Page 14: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PENDERITA GAWAT DARURAT DI IGD RSUD CIBABAT CIMAHI

DAFTAR PUSTAKA

Alimul Hidayat A. Aziz. 2008. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta:

Salemba Medika

Arikunto. S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi IV. Jakarta:

Rinaka Cipta

Asmadi .2008. Konsep Keperawatan. Jakarta : EGC

Azwar Saefuddin. 2007. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya Ed.2 Yogyakarta ; Pustaka

Pelajar

Direktorat Bina Keperawatan Direktorat Jendral Bina Pelayanan Medik Departemen Kesehatan

RI tahun. 2005. Pedoman Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat di Rumah Sakit

Fajar, Ibnu, dkk .2009. Statistika Untuk Praktisi Kesehatan Ed.1 Yogyakarta; Graha ilmu

Hastono, S.P. 2007. Modul Analisis Data Kesehatan. Jakarta : FKUI

http://jhonkarto.blogspot.com/2009/02/kegawat-daruratan.html 27 januari 2010

http://keperawatan.undip.ac.id 16 agusttus 2010

Iyer, Patricia W .2004. Dokumentasi Keperawatan :Suatu Pendekatan Proses Keperawatan.

ed 3,Jakarta: EGC.

Mansur, Arif,dkk. 2008. Kapita selekta kedokteran ed.3. Jakarta: Media Aesculapius.

Notoatmodjo, Sudikgdo .2002. Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta: PT Asdi Mahasatya

Notoatmojo, Sudikgdo .2007. Promosi Kesehatan dan ilmu Perilaku, Jakarta: Rineka Cipta

Nursalam. 2008. Konsep dan penerapan Metodelogi Penelitian ilmu Keperawatan. Jakarta :

Salemba Medika

Potter Perry .2005. Fundamentals of Nursing; Concepts, Prosess and Pracrice, fourth edition,

Mosby year book.

Purwanto M.N. 2006. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Rosdakarya.

Page 15: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PENDERITA GAWAT DARURAT DI IGD RSUD CIBABAT CIMAHI

Perhimpunan Kedokteran Gawat Darurat Indonesia Cabang Jawa Barat. 2000. Seri

Pertolongan Pertama Penderita Gawat Darurat 1 Materi Medis Standar.

Riyanto, Agus SKM.,M.Kes. 2009. Pengolahan dan Analisis Data Kesehatan.

Yogyakarta : Nuha Medika

Rohadi. 2009. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Dengan Tindakan Preventif Terhadap

Demam Berdarah Dengue di Wilayah Rt VIII Desa Pasir Panjang Kecamatan Arut

Selatan Pangkalan Bun. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.

Saiful Saanin. 2009. http://www.angelfire.com/nc/neurosurgery/First.html 27 januari 2010.

Sastroasmoro, S, dan Ismael, S, 2002. Dasar-dasar metodologi Penelitian

Klinis. Jakarta : Sagung Seto

Sheehy’s .2003. Emergency Nursing Principles and Practice first edition, Mosby

Sugiyono.2002. Metode penelitian. Bandung : Alfa Beta

Sugiyono.2005. Metodologi Penelitian. Bandung : Alfa Beta