hubungan antara lama penggunaan … hubungan antara lama penggunaan obat antipsikotik dengan status...

12
1 HUBUNGAN ANTARA LAMA PENGGUNAAN OBAT ANTIPSIKOTIK DENGAN STATUS PERIODONTAL PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT KHUSUS DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN MAKASSAR TAHUN 2017 Nursyamsi Djamaluddin¹, Fuad Husain Akbar¹, Rifdatul Ahwal Usemahu² ¹Departemen Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat Fakutas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin ² Mahasiswa Kepaniteraan Departemen Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat Fakutas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin Abstrak Pendahuluan : Kesehatan jiwa masih menjadi salah satu permasalahan kesehatan yang signifikan di dunia, termasuk di Indonesia. Faktor biologis, psikologis dan sosial dengan keanekaragaman penduduk merupakan penyebab jumlah kasus gangguan jiwa terus bertambah. Keadaan ini berdampak pada penambahan beban negara dan penurunan produktivitas manusia untuk jangka panjang. Pasien skizofrenia rentan terkena penyakit periodontal akibat penggunaan obat-obatan antipsikotik yang menyebabkan menurunnya sekresi saliva sehingga menyebabkan penumpukan plak. Tujuan : memberikan gambaran hubungan penggunaan obat antipsikotik dengan status periodontal pada pasien skizofrenia di kota Makassar. Metode : Penelitian ini merupakan observasional analitik dengan desain penelitian cross-sectional study. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan non probability sampling (purposive sampling) dan jumlah sampel sebanyak 74 sampel. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Khusus Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Dadi Jl. Lanto Dg. Pasewang Kota Makassar, pada tanggal 19-23 April 2017. Data disajikan dalam bentuk tabel, grafik dan narasi, dan dianalisis dengan uji chi square dan menggunakan program software SPSS versi 23.0 for windows. Hasil : Penelitian ini menunjukkan bahwa dari 74 orang, yang memiliki periodontal yang sehat berjumlah 10 orang (13.51%) dan yang memiliki periodontal yang tidak sehat sebesar 64 orang (86.49%). Status perdarahan yang menggunakan obat ≤ 12 bulan terdapat 45 orang (76.3%) mengalami perdarahan dan 14 orang (23.7%) tidak mengalami perdarahan. Status periodontal perdarahan pada sampel yang menggunakan obat > 12 bulan sebanyak 15 (100%) orang mengalami perdarahan. Kesimpulan : Ada hubungan antara lama penggunaan obat antipsikotik dengan status periodontal pasien skizofrenia sebagai akibat efek samping dari obat antipsikotik yang digunaka. Kata kunci : skizofrenia, penyakit periodontal, obat antipsikotik, menurunnya sekresi saliva

Upload: trandieu

Post on 20-Mar-2019

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN ANTARA LAMA PENGGUNAAN … HUBUNGAN ANTARA LAMA PENGGUNAAN OBAT ANTIPSIKOTIK DENGAN STATUS PERIODONTAL PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT KHUSUS DAERAH PROVINSI SULAWESI

1

HUBUNGAN ANTARA LAMA PENGGUNAAN OBAT ANTIPSIKOTIK

DENGAN STATUS PERIODONTAL PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI

RUMAH SAKIT KHUSUS DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN

MAKASSAR TAHUN 2017

Nursyamsi Djamaluddin¹, Fuad Husain Akbar¹, Rifdatul Ahwal Usemahu²

¹Departemen Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat

Fakutas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin

² Mahasiswa Kepaniteraan Departemen Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat

Fakutas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin

Abstrak

Pendahuluan : Kesehatan jiwa masih menjadi salah satu permasalahan kesehatan

yang signifikan di dunia, termasuk di Indonesia. Faktor biologis, psikologis dan

sosial dengan keanekaragaman penduduk merupakan penyebab jumlah kasus

gangguan jiwa terus bertambah. Keadaan ini berdampak pada penambahan beban

negara dan penurunan produktivitas manusia untuk jangka panjang. Pasien

skizofrenia rentan terkena penyakit periodontal akibat penggunaan obat-obatan

antipsikotik yang menyebabkan menurunnya sekresi saliva sehingga

menyebabkan penumpukan plak.

Tujuan : memberikan gambaran hubungan penggunaan obat antipsikotik

dengan status periodontal pada pasien skizofrenia di kota Makassar.

Metode : Penelitian ini merupakan observasional analitik dengan desain

penelitian cross-sectional study. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan

non probability sampling (purposive sampling) dan jumlah sampel sebanyak 74

sampel. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Khusus Daerah Provinsi

Sulawesi Selatan Dadi Jl. Lanto Dg. Pasewang Kota Makassar, pada tanggal

19-23 April 2017. Data disajikan dalam bentuk tabel, grafik dan narasi, dan

dianalisis dengan uji chi square dan menggunakan program software SPSS versi

23.0 for windows.

Hasil : Penelitian ini menunjukkan bahwa dari 74 orang, yang memiliki

periodontal yang sehat berjumlah 10 orang (13.51%) dan yang memiliki

periodontal yang tidak sehat sebesar 64 orang (86.49%). Status perdarahan yang

menggunakan obat ≤ 12 bulan terdapat 45 orang (76.3%) mengalami perdarahan

dan 14 orang (23.7%) tidak mengalami perdarahan. Status periodontal perdarahan

pada sampel yang menggunakan obat > 12 bulan sebanyak 15 (100%) orang

mengalami perdarahan.

Kesimpulan : Ada hubungan antara lama penggunaan obat antipsikotik dengan

status periodontal pasien skizofrenia sebagai akibat efek samping dari obat

antipsikotik yang digunaka.

Kata kunci : skizofrenia, penyakit periodontal, obat antipsikotik, menurunnya

sekresi saliva

Page 2: HUBUNGAN ANTARA LAMA PENGGUNAAN … HUBUNGAN ANTARA LAMA PENGGUNAAN OBAT ANTIPSIKOTIK DENGAN STATUS PERIODONTAL PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT KHUSUS DAERAH PROVINSI SULAWESI

2

Latar belakang

Kesehatan jiwa masih menjadi salah satu permasalahan kesehatan yang

signifikan di dunia, termasuk di Indonesia. Hampir 450 juta orang di seluruh

dunia menderita gangguan jiwa, dan sepertiganya tinggal di negara berkembang.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sebanyak 8 dari 10 penderita

gangguan jiwa itu tidak mendapatkan perawatan. Saat ini diperkirakan sekitar 26

juta orang di seluruh dunia akan mengalami skizofrenia dalam hidup mereka.

Meskipun angka tersebut terbilang tinggi, masih banyak kasus yang diperkirakan

tidak terdeteksi akibat kurangnya informasi atau kurangnya dukungan dari

masyarakat. Di Indonesia, faktor biologis, psikologis dan sosial dengan

keanekaragaman penduduk menjadikan jumlah kasus gangguan jiwa terus

bertambah. Keadaan ini berdampak pada penambahan beban negara dan

penurunan produktivitas manusia untuk jangka panjang. Data Riskesdas 2013

memunjukkan prevalensi ganggunan mental emosional yang ditunjukkan dengan

gejala-gejala depresi dan kecemasan untuk usia 15 tahun ke atas mencapai sekitar

14 juta orang atau 6% dari jumlah penduduk Indonesia.1

Skizofrenia dapat diartikan sebagai gangguan psikotik yang ditandai dengan

adanya gejala positif berupa delusi dan halusinasi serta gejala negatif berupa efek

datar, apatis dan anedonia. Selain itu, penderita skizofrenia juga mengalami

gangguan dalam berinteraksi dengan orang lain, seperti kontak mata yang kurang,

respon yang terhambat, ekspresi wajah yang kurang wajar, spontanitas berkurang

dan kurang mampu menilai emosi orang lain.2,3

Page 3: HUBUNGAN ANTARA LAMA PENGGUNAAN … HUBUNGAN ANTARA LAMA PENGGUNAAN OBAT ANTIPSIKOTIK DENGAN STATUS PERIODONTAL PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT KHUSUS DAERAH PROVINSI SULAWESI

3

Kesehatan rongga mulut merupakan bagian dari kesehatan umum yang

seharusnya tidak terpisahkan dari kesehatan mental. Beberapa penelitian

mengenai kesehatan rongga mulut pada penderita psikiatrik di berbagai negara

menunjukkan bahwa gangguan mental dan penggunaan obat terapi seperti obat

antipsikotik dapat meningkatkan prevalensi dan keparahan penyakit rongga

mulut.4,5

Obat antipsikotik menyebabkan efek samping berupa xerostomia atau mulut

kering, seperti resperidone, quetiapine, olanzapine, dapat menyebabkan laju saliva

menurun, oral hygiene yang buruk dan kebiasan merokok juga mempengaruhi

keadaan jaringan periodontal pasien skizofrenia.6

Di Indonesia, penelitian tentang kondisi rongga mulut terutama kondisi

jaringan periodontal pada pasien skizofrenia masih sangat terbatas. Kota Makassar

saat ini belum memiliki data riset kesehatan mengenai status periodontal pasien

skizofrenia. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian mengenai gambaran status periodontal pada pasien skizofrenia di kota

Makassar.

Metode penelitian

Penelitian ini merupakan observasional analitik dengan desain penelitian

Cross-Sectional study. Metode pengambilan sampel dilakukan menggunakan

metode purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 74 orang. Penelitian

dilakukan di Rumah Sakit Khusus Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Dadi Jl.

Lanto Dg. Pasewang Kota Makassar, dilakukan pada tanggal 19-23 April 2017.

Page 4: HUBUNGAN ANTARA LAMA PENGGUNAAN … HUBUNGAN ANTARA LAMA PENGGUNAAN OBAT ANTIPSIKOTIK DENGAN STATUS PERIODONTAL PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT KHUSUS DAERAH PROVINSI SULAWESI

4

Sampel penelitian adalah pasien rawat inap yang didiagnosis skizofrenia, yang

menjalani terapi obat antipsikotik di Bangsal Kenanga dan Kenari Rumah Sakit

Khusus Daerah Provinsi Sulawesi Selatan dengan kriteria inklusi yakni pasien

yang didiagnosis Skizofrenia oleh dokter ahli di RSKD Provinsi Sulawesi Selatan

dan sedang dirawat inap, berumur 21-60 tahun, dan kooperatif selama penelitian

berlangsung . Pasien yang tidak berada dilokasi pada saat penelitian berlangsung,

tidak memiliki gigi sama sekali dan memiliki kurang dari 2 gigi setiap sextannya

menjadi kriteria eksklusif pada penelitian ini.

Hasil Penelitian

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa total sampel berjumlah 74 orang,

sampel berjenis kelamin laki-laki sebanyak 34 orang (45.9%), dan sampel

berjenis kelamin perempuan sebanyak 40 orang (54.1%). Distribusi sampel

berdasarkan usia, kelompok usia 21-40 tahun merupakan kelompok terbanyak

yakni 50 orang (67.6%), dan jumlah sampel berusia 41-60 tahun sebanyak 24

(32.4%). Distribusi sampel berdasarkan lama penggunaan obat, jumlah sampel

yang menggunakan obat dibawah atau sama dengan 12 bulan sebanyak 59 orang

(79.7%), dan jumlah sampel yang menggunakan obat lebih dari 12 bulan sejumlah

15 orang (20.3%) sebagaimana tampak pada tabel 1.

Page 5: HUBUNGAN ANTARA LAMA PENGGUNAAN … HUBUNGAN ANTARA LAMA PENGGUNAAN OBAT ANTIPSIKOTIK DENGAN STATUS PERIODONTAL PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT KHUSUS DAERAH PROVINSI SULAWESI

5

Tabel 1. Distribusi sampel berdasarkan jenis kelamin usia, lama penggunaan

obat.

Tabel 2 menunjukkan bahwa sampel dengan jenis kelamin, sampel laki-laki

yang mengalami perdarahan sebanyak 27 orang dan yang tidak mengalami

perdarahan sebanyak 6 orang, sementara sampel perempuan yang mengalami

perdarahan sebanyak 33 orang dan yang tidak mengalami perdarahan sebanyak 8

orang. Berdasarkan karakteristik dengan usia 21-40 tahun mengalami perdarahan

sebanyak 38 orang dan tidak mengalami perdarahan sebanyak 12 orang, umur 41-

60 tahun mengalami perdarahan sebanyak 22 orang dan tidak mengalami

perdarahan sebanyak 2 orang Berdasarkan karakteristik lama penguunaan obat ≤

12 bulan yang mengalami perdarahan sebanyak 45 orang, dan tidak mengalami

perdarahan sebanyak 14 orang. Pada kelompok lama penggunaan > 12 bulan

yang mengalami perdarahan sebanyak 15 orang dan tidak ada yang tidak

mengalami perdarahan sebagaimana tampak pada tabel 2.

Frekuensi (n) Persen (%)

Jenis Kelamin

Laki – laki 34 45.9

Perempuan 40 54.1

Total 74 100

Usia

21 – 40 tahun 50 67.6

41 – 60 tahun 24 32.4

Total 74 100

Lama penggunaan obat

≤ 12 bulan 59 79.7

> 12 bulan 15 20.3

Total 74 100

Page 6: HUBUNGAN ANTARA LAMA PENGGUNAAN … HUBUNGAN ANTARA LAMA PENGGUNAAN OBAT ANTIPSIKOTIK DENGAN STATUS PERIODONTAL PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT KHUSUS DAERAH PROVINSI SULAWESI

6

Tabel 2. Distribusi status periodontal perdarahan berdasarkan usia, jenis

kelamin, lama penggunaan obat

Perdarahan

Ada

perdarahan

(N)

%

Tidak ada

perdarahan

(n)

%

Jenis kelamin laki-laki 27 81.8% 6 18.2%

Perempuan 33 80.5% 8 19.5%

Total 60

14

Usia 21-40 38 76.0% 12 24.0%

41-60 22 91.7% 2 8.3%

Total 60

14

Lama penggunaan ≤ 12 bulan 45 76.3% 14 23.7%

> 12 bulan 15 100% 0 0%

Total 60

14

Tabel 3 menunjukkan bahwa sampel dengan usia 21-40 tahun tidak memiliki

poket sebanyak 12 orang, memiliki poket sedalam 4-5 mm sebanyak 35 orang,

memiliki poket sedalam ≥ 6mm sebanyak 3 orang, umur 41-60 tahun tidak

memiliki poket sebanyak 7 orang, memiliki poket sedalam 4-5 mm sebanyak 14

orang dan memiliki poket ≥ 6 mm sebanyak 3 orang. Untuk karakteristik jenis

kelamin, jenis kelamin laki-laki tidak memiliki poket sebanyak 10, memiliki poket

4-5 mm sebanyak 18 orang, memiliki poket sedalam ≥ 6 mm sebanyak 5 orang,

jenis kelamin perempuan tidak memiliki poket sebanyak 9 orang, memiliki poket

sedalam 4-5 mm sebanyak 31 orang, memiliki poket sedalam ≥ 6 mm sebanyak 1

orang. Untuk karakteristik lama penguunaan obat ≤ 12 bulan tidak memiliki

poket sebanyak 18 orang, memliki poket sedalam 4-5 mm sebanyak 35 orang,

Page 7: HUBUNGAN ANTARA LAMA PENGGUNAAN … HUBUNGAN ANTARA LAMA PENGGUNAAN OBAT ANTIPSIKOTIK DENGAN STATUS PERIODONTAL PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT KHUSUS DAERAH PROVINSI SULAWESI

7

memiliki poket sedalam ≥ 6 mm sebanyak 6 orang. Lama penggunaan > 12 tidak

memiliki poket sebanyak 1 orang, memiliki poket sedalam 4-5 mm sebanyak 14

orang dapat dilihat secara jelas pada tabel 3.

Tabel 3. Distribusi status periodontal poket berdasarkan usia, jenis kelamin,

lama penggunaan obat

Poket

Tidak ada % Poket 4-

5 mm %

Poket ≥

6 mm %

Usia

21-40 12 24% 35 70% 3 6%

40-60 7 29.2% 14 58.3% 3 12.5%

Total 19 49 6

Jenis kelamin

laki-laki 10 29.4% 19 55.9% 5 14.7%

Perempuan 9 22.5% 30 75.0% 1 2.5%

Total 19 49 6

Lama

penggunaan

≤ 12 bulan 18 30.5% 35 59.3% 6 10.2%

> 12 bulan 1 6.7% 14 93.3% 0 0%

Total 19 49 6

Tabel 4 memperlihatkan hubungan antara status periodontal perdarahan

dengan lama peggunaan obat, dimana pada status periodontal dengan perdarahan,

sampel yang menggunakan obat ≤ 12 bulan sebanyak 45 orang (76,3%)

mengalami perdarahan dan 14 orang (23,7%) tidak mengalami perdarahan. Status

periodontal perdarahan pada sampel yang menggunakan obat > 12 bulan ada

sebanyak 15 orang (100%) yang mengalami perdarahan. Hasil uji statistik

diperoleh nilai p< 0.05 yang berarti terdapat hubungan antara status periodontal

perdarahan dengan lama penggunaan obat (p = 0.05).

Page 8: HUBUNGAN ANTARA LAMA PENGGUNAAN … HUBUNGAN ANTARA LAMA PENGGUNAAN OBAT ANTIPSIKOTIK DENGAN STATUS PERIODONTAL PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT KHUSUS DAERAH PROVINSI SULAWESI

8

Tabel 4. Hubungan antara status periodontal perdarahan dengan lama

penggunaan obat

Perdarahan P

Ya % Tidak %

Lama penggunaan

≤ 12 bulan 45 76.3% 14 23.7% 0.05

> 12 bulan 15 100% 0 0%

Total 60 14

Sumber: Data primer, 2017; Fisher’s exact test p<0.05 signifikan

Tabel 5 memperlihatkan hubungan antara status periodontal poket dengan

lama peggunaan obat, dimana sampel yang menggunakan obat ≤ 12 bulan

terdapat 18 orang (30.5%) tidak memiliki poket, 35 orang (59.3%) memiliki poket

sedalam 4-5 mm, dan 6 orang (10.2%) memiliki poket sedalam ≥ 6 mm. Pada

kelompok sampel yang menggunakan obat > 12 bulan terdapat 1 orang (6.7%)

yang tidak memiliki poket, 14 orang (93.3%) memiliki poket sedalam 4-5 mm dan

tidak ada sampel yang memiliki poket ≥ 6 mm . Hasil uji statistik diperoleh nilai p

< 0.05 yang berarti, terdapat hubungan antara status periodontal poket dengan

lama penggunaan obat (p = 0.044).

Tabel 5. Hubungan antara status periodontal poket dengan lama

penggunaan obat.

Poket

P Tidak

ada %

Poket

4-5 mm %

Poket ≥

6 mm %

Lama

penggunaan

≤ 12 bulan 18 30.5% 35 59.3% 6 10.2% 0.044

> 12 bulan 1 6.7% 14 93.3% 0 0%

Total 19 49 6

Pembahasan

Pasien skizofrenia yang mengkonsumsi obat antipsikotik memiliki risiko yang

tinggi mengalami penyakit periodontal akibat menurunnya sekresi saliva.

Page 9: HUBUNGAN ANTARA LAMA PENGGUNAAN … HUBUNGAN ANTARA LAMA PENGGUNAAN OBAT ANTIPSIKOTIK DENGAN STATUS PERIODONTAL PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT KHUSUS DAERAH PROVINSI SULAWESI

9

Keadaan ini disebabkan oleh struktur yang sama dengan molekul dopamin,

molekul-molekul obat antipsikotik memiliki kecocokan sehingga menghambat

berbagai reseptor dopamin pascasinaptik. Reseptor-reseptor yang dihambat

adalah reseptor D2 sehingga mengurangi intensitas halusinasi psikotik. Akan

tetapi, obat antipsikotik generasi pertama seperti chlorpromazin dan haloperidol

memiliki efek samping berupa sindrom ekstrapiramidal yang menyebabkan

refleks pada fungsi motorik secara tidak sadar sehingga penderita sulit untuk

mempertahankan kesehatan rongga mulut secara adekuat, vegetatif seperti

xerostomia dan efek samping pada neuroendokrin sehingga menyebabkan

gangguan menstruasi. 2,7

Skizofrenia termasuk salah satu gangguan mental yang umumnya

menyebabkan gangguan sekresi pada saliva akibat farmakoterapi penggunaan obat

antipsikotik. Obat yang digunakan untuk mengobati gangguan kejiwaan dapat

berkontribusi pada efek negatif pada rongga mulut, seperti xerostomia, yang

menyebabkan perkembangan penyakit periodontal dan kerusakan gigi yang

meningkat. Obat-obatan psikotropika, khususnya, dapat menyebabkan hipofungsi

kelenjar ludah dan menyebabkan hypo salivation, yang akibatnya mengurangi

aktivitas pembersihan diri dari rongga mulut,sehingga terjadi peningkatan

akumulasi plak gigi pada area gingival marjinal. Skizofrenia merupakan penyakit

kronis, terapi obat memerlukan waktu yang lama, sehingga kemungkinan dampak

negatif pada kesehatan mulut akibatnya lebih besar. 8

Penurunan laju aliran saliva pada penderita skizofrenia dapat menyebabkan

menurunkan kualitas hidup, meningkatkan plak dan pembentukan kalkulus yang

Page 10: HUBUNGAN ANTARA LAMA PENGGUNAAN … HUBUNGAN ANTARA LAMA PENGGUNAAN OBAT ANTIPSIKOTIK DENGAN STATUS PERIODONTAL PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT KHUSUS DAERAH PROVINSI SULAWESI

10

selanjutnya dapat meningkatkan karies gigi, gingivitis dan periodontitis. Faktor

predisposisi lain yang menyebabkan rendahnya kesehatan rongga mulut penderita

skizofrenia ialah kesadaran menjaga kesehatan mulut yang kurang dan

keterbatasan penderita dalam mengunjungi dokter gigi. Penderita skizofrenia juga

tidak peduli terhadap kesehatan dan kebersihan diri, termasuk kebersihan mulut.

Hal ini diperparah oleh diet makanan dan prevalensi merokok yang tinggi pada

penderita skizofrenia. Keadaan ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Morales-Chaves et al. menunjukkan dari 65 pasien skizofrenia sebanyak 56.92%

menderita periodontitis, dan hanya 13.84% pasien yang tidak menunjukan tanda

mengalami penyakit periodontal. Penelitian lain yang dilakukan oleh Jyoti et. al.

menyatakan bahwa dari 141 pasien skizofrenia, 95% memiliki kalkulus pada

rongga mulutnya, dan hanya 2.1% yang memiliki jaringan periodonsium yang

sehat.5,6,9-11

Penelitian oleh So-Jung Mun et.al menemukan bahwa 68,9% dari total

penderita skizofrenia yang diteliti mengalami disfungsi saliva. Obat-obatan yang

digunakan oleh penderita skizofrenia secara signifikan menurunkan laju aliran

saliva stimulasi sehingga penderita mengalami kesulitan dalam mengunyah dan

menelan makanan akibat xerostomia dan sekresi saliva yang rendah. 12

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini, terbukti bahwa adanya hubungan antara lama

penggunaan obat antipsikotik dengan status periodontal pasien skizofrenia sebagai

akibat efek samping dari obat antipsikotik yang digunakan, yang disebabkan

karena penurunan sekresi saliva.

Page 11: HUBUNGAN ANTARA LAMA PENGGUNAAN … HUBUNGAN ANTARA LAMA PENGGUNAAN OBAT ANTIPSIKOTIK DENGAN STATUS PERIODONTAL PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT KHUSUS DAERAH PROVINSI SULAWESI

11

Saran

Untuk penelitian selanjutnya, sebaiknya ditambahkan sampel kontrol untuk

melihat perbedaan status periodontal pasien skizofrenia dan yang tidak menderita

skizofrenia.

DAFTAR PUSTAKA

1. Departemen Ksehatan (DEPKES). Light hope for schizophrenia: warnai

peringatan hari kesehatan jiwa tahun 2014 [Internet]. Available from:

URL: http://www.depkes.go.id/article/print/201410270010/lighting-the-

hope-for-schizoprenia-warnai-peringatan-hari-kesehatan-jiwa-tahun

2014.html. Diakses pada 10 April 2017

2. Davison GC, Neale JM, Kring AM. Psikologi abnormal Edisi ke-9.

Jakarta: PT RajaGrafindo Perkasa; 2012: 444.

3. Myra, Thioritz W, Tanra AJ. Pengaruh olahraga jogging sebagai tambahan

terapi terhadap perbaikan gejala klinis penderita skizofrenia. JST

Kesehatan 2015; 5(2): 163-4

4. Djordjevic V, Jovanovic M, Milicic B, Stefanovic V, Dejanovic SD.

Prevalence of dental caries in hospitalized patients with schizophrenia.

Vojnosanit Pregl 2016; 73(12): 1106.

5. Velasco-Ortega E, Monsalve-Gull L, Ortiz-Garcia I, Jimenez-Guerra A,

Lopez-Lopez J, Segura-Egea J,J. Dental caries status of patients with

schizophrenia in Seville, Spain: a case control study. BMC Res Notes

2017; 10 (50): 2

6. Mos DM. Saliva secretion disorder in a schizophrenic patient – a problem

in dental and psychiatric treatment: a case report. Mos Annals of General

Psychiatry 2015; 14(14): 1-2

7. Muench J, Hamer AM. Adverse effect of antipsychotic medications.

American Family Physician 2010; 81(5): 617.

8. Dordevic V, Dejanovic SD, Jankovic L, Todorovic L. Schizophrenia and

oral health : Review of literature. Balk J Dent Med.2016.20 :15-21

9. Krunic J, Stojanovic N, Ivkovic N, Stojic D. Salivary flow rates and

decayed, missing, and filled teeth (DMFT) in female patients with

Page 12: HUBUNGAN ANTARA LAMA PENGGUNAAN … HUBUNGAN ANTARA LAMA PENGGUNAAN OBAT ANTIPSIKOTIK DENGAN STATUS PERIODONTAL PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT KHUSUS DAERAH PROVINSI SULAWESI

12

schizophrenia on chlorphomazine therapy. Journal of Dental Sciences

.2013; 8: 419.

10. Morales-Chaves MC, Rueda-Delgado YM, Peria-Orosco DA. Prevalence

of bucco-dental dental pathologies in patient with psychyatric disorders.

Journal of Clinical and Exprimental Dentistry. 2014.6 :7-11.

11. Jyoti B, Muneeswar PD, Srivastava R, Singh AR, Simlai J. Oral health

status and treatment needs of osychiatric inpatients in ranchi india. J of

Indian Academy of Oral Medecine and Radiology. 2012; 24(3): 180.

12. Mun SJ, Seo HY, Jeon HS, Baek JH, Noh HJ, Chung WG. Subjective oral

dryness and stimulated salivary flow rate in medicated patients in chronic

severe psychiatric patients. Journal of Korean Society of Dental Hygiene

2014; 14(3): 353.