hubungan antara konformitas dan perilaku ...repository.usd.ac.id/9461/2/129114088_full.pdfhasil...

98
i HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU KERJA KONTRAPRODUKTIF PADA SOPIR BUS EXPRESS (CEPAT) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Disusun oleh: Pamela Agustine Kurniasari NIM : 129114088 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 11-Feb-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • i

    HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU KERJA KONTRAPRODUKTIF PADA SOPIR BUS EXPRESS (CEPAT)

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

    Program Studi Psikologi

    Disusun oleh:

    Pamela Agustine Kurniasari

    NIM : 129114088

    PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

    2017

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iv

    HALAMAN MOTTO

    Fall Seven Times, Stand Eight Times

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • v

    HALAMAN PERSEMBAHAN

    Teruntuk Tuhan Yesus yang selalu menguatkanku Orangtua yang selalu memberi dukungan

    Adikku tersayang Tak lupa juga untuk Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma yang

    telah  menjadi  “rumah”  untukku.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vii

    HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU

    KERJA KONTRAPRODUKTIF PADA SOPIR BUS EXPRESS

    (CEPAT)

    Studi Pada Mahasiswa Psikologi Universitas Sanata Dharma

    Pamela Agustine Kurniasari

    ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konformitas dan perilaku kerja kontraproduktif pada sopir bus express (cepat). Hipotesis penelitian ini adalah adanya

    hubungan yang positif antara konformitas dan perilaku kerja kontraproduktif pada sopir bus.

    Subjek dalam penelitian ini berjumlah 61 orang sopir bus yang berusia 30 tahun hingga 59 tahun.

    Alat pengumpulan data yang digunakan ialah skala konformitas dan skala perilaku kerja

    kontraproduktif. Skala konformitas memiliki 20 item dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,970

    dan skala perilaku kerja kontraproduktif memiliki 11 item dengan koefisien reliabilitas sebesar

    0,840. Rentang korelasi item total (rix) konformitas adalah 0,346 sampai 0,918 dan korelasi item

    total (rix) perilaku kerja kontraproduktif adalah 0,366 sampai 0,766. Teknik analisis data

    menggunakan uji korelasi Spearman’s  rho  dikarenakan sebaran data pada kedua variabel bersifat

    tidak normal. Hasil penelitian ini menghasilkan r sebesar 0,228 dan nilai p sebesar 0,039 < 0,05.

    Hasil perhitungan tersebut menunjukkan adanya hubungan positif antara konformitas dengan

    perilaku kerja kontraproduktif. Hal ini berarti semakin tinggi tingkat konformitas sopir bus, maka

    semakin tinggi perilaku kerja kontraproduktifnya. Begitu juga sebaliknya, semakin rendah

    konfromitas, maka semakin rendah perilaku kerja kontraproduktif yang dimiliki oleh sopir bus.

    Kata kunci : konformitas, perilaku kerja kontraproduktif, sopir bus

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • viii

    THE CORRELATION BETWEEN CONFORMITY AND

    COUNTERPRODUCTIVE WORK BEHAVIOR ON EXPRESS

    BUS DRIVERS

    Study in Psychology

    Sanata Dharma University

    Pamela Agustine Kurniasari

    ABSTRACT

    This research aimed to know the correlation between conformity and counterproductive work behavior on express bus drivers. The hypothesis was that there was positive relationship

    between conformity and counterproductive work behavior of bus drivers. Subject in this research

    were 61 bus drivers aged 30 to 59 years old. Data instrument be used were the scale of conformity

    and counterproductive work behavior. The alpha reliability coefficient of 20 item conformity scale

    was 0,970 and the coefficient of 11 item counterproductive work behavior scale was 0,840. Range

    of item-total correlation (rix) of conformity was 0,346 to 0,918. Range of item-total correlation

    (rix) of counterproductibe work behavior was 0,366 to 0,766. The technique of data analysis being

    used  was  Spearman’s   rho   correlation   test   because  data  on  both   variables  are not normal. This

    research showed that the value of r was 0,228 with p 0,039 < 0,05. The result indicate a positive

    correlation between the conformity and the counterproductive work behavior. It was means that

    the higher level of conformity of the bus drivers, the higher level of counterproductive work

    behavior. On the contrary, the lower level of the conformity, therefore the lower level of the

    counterproductive work behavior of the bus drivers.

    Keyword : conformity, counterproductive work behavior, bus driver

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • x

    KATA PENGANTAR

    Puji Syukur dan terimakasih saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa

    atas segala penyertaan dan berkat selama proses pengerjaan skripsi ini. Selama

    proses penulisan skripsi ini juga mengucapkan terimakasih kepada:

    1. Bapak Dr. Tarsisius Priyo Widiyanto, M.si selaku Dekan Fakultas

    Psikologi Universitas Sanata Dharma.

    2. Ibu P. Henrietta. P.D.A.D.S., S. Psi., M.A selaku dosen pembimbing

    skripsi dan tempat curhat peneliti ketika membuat proposal PKM dan

    susahnya mencari subjek (haha). Sukses ya mbak, maaf kalau sering

    absen bimbingan dan merepotkan.

    3. Ibu Ratri Sunar Astuti, M. Si selaku dosen pembimbing akademik yang

    selalu memberikan saran dan dukungan selama penulis menempuh

    studi.

    4. Terimakasih banyak kepada dosen penguji..P. Henrietta PDADS.,

    M.A., Minta Istono. M.Si., dan R.Landung Eko P., M.Psi., Psi.

    5. Dosen-dosen Fakultas Psikologi yang telah banyak memberikan ilmu

    selama saya menempuh bangku kuliah. Terimakasih kepada semua

    dosen atas relasi yang boleh saya nikmati selama duduk dibangku

    kuliah.

    6. Seluruh staff Fakultas Psikologi: Mas Gandung, Mbak Nanik, Pak Gi,

    Mas Doni dan Mas Muji. Terimakasih atas senyum sapa dan canda

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xi

    tawa ketika saya hadir di fakultas ini. Teruntuk Pak Gi, terimakasih

    telah memperjuangkan lift untuk kami anak Psikologi.

    7. Seluruh subjek penelitian saya yang sudah mau direpotkan dan selalu

    memberikan semangat serta doa untuk keberhasilan saya, Terimakasih

    kawan!

    8. Terimakasih kepada kedua orangtua saya, Agus Sumarjo dan Emalia

    Pudjiastuti yang tak henti-hentinya mendoakanku. Terimakasih telah

    membimbingku hingga sejauh ini! Terimakasih Pah Mah.

    9. Adikku, Laurell Kurniasari. Semoga dilancarkan Ujian Nasionalnya!

    10. Kepada PO. Safari Dharma Raya, PO. Efisiensi, dan seluruh sopir-sopir

    bus yang bersedia berpartisipasi sehingga pengambilan data dapat

    berjalan dengan lancar.

    11. Catharina Dewi. Sahabat seperjuangan dari SMA, walaupun kita tak

    pernah bersua tapi aku tahu kau selalu mendoakanku. Terimakasih

    sudah jadi sahabat dari SMP hingga saat ini. Sukses untuk masa depan

    kita!

    12. Thanks to duo mendez, Suci dan Ema. Terimakasih untuk nasehat,

    canda tawa, pelukan, kasih sayang, dan kejahatan-kejahatan kalian yang

    tak bisa kusebut satu per satu hahaha. Laftyuuu!

    13. Anak-anak bimbingan Mbak etta. GungIs, Ingga, Gede, Beni, Awang,

    Kak Ayik, Kak Lia, dkk yang telah memberikan motivasi dalam

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xii

    pengerjaan skripsi ini. Beni, suwun dabs wes gelem tak repoti bab

    skripsi iki!

    14. Keluarga besar UKM Karawitan. Mas Eko, Mas Mamad, Mas Tri, Vita,

    Oyen, Andi, Ajeng, dkk yang lain yang tak bisa kusebutkan satu

    persatu.. Berada di tengah kalian dengan alunan gamelan selalu bisa

    membuatku nyaman. Sukses terus untuk UKM Karawitan!!

    15. Big thanks to keluarga besar 9114 scooterist walaupun aku ga punya

    vespa tapi aku tetep sayang kalian hihi.. Terimakasih canda tawa atas

    kelakuan kalian. Ayo gass ke luar pulau lagi!!

    16. Pubdekblong. Gita Pepantri (backdrop), Zita Dhara (dekzit), Michael

    Adhi (haha), Viola Dena (olak), Ivander Harlison (gimbal), Septian

    Panji (pakCO). Entah aku harus ngomong apa. Kalian adalah orang ter-

    blong tur aku tetap sayang kok. Dinamika bersama kalian di Aksi 2015

    teramat sangat membekas di hati. Segera menyusul ya adik-adikku

    (Gita, Zita, Olak, Haha)..

    17. Teruntuk Heribertus Septian Panji. Terimaksih untuk canda tawa,

    waktu, semangat, dukungan, dan doamu. Tak lupa juga terimakasih atas

    pengalaman travellingnya. Sukses selalu untukmu

    18. Terimakasih kepada seluruh pihak yang belum dapat subjek ucapkan

    secara satu persatu. God bless you all!!

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiii

    Peneliti menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna, untuk itu peneliti

    sangat terbuka dengan kritik dan saran. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi

    banyak orang. Mohon Maaf jika ada salah kata. Terimakasih

    Peneliti

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiv

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL .......................................................................................................... i

    HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ................................................. ii

    HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................................... iii

    HALAMAN MOTTO ...................................................................................................... iv

    HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................................... v

    HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................................... vi

    ABSTRAK ...................................................................................................................... vii

    ABSTRACT ..................................................................................................................... viii

    PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ............................. ix

    KATA PENGANTAR ...................................................................................................... x

    DAFTAR ISI .............................................................................................................. .....xii

    DAFTAR TABEL ........................................................................................................... xv

    DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................. xvi

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang .......................................................................................... 1

    B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 5

    C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 5

    D. Manfaat Penelitian

    1. Manfaat Teoritis .................................................................................. 6

    2. Manfaat Praktis ................................................................................... 6

    BAB II DASAR TEORI

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xv

    A. Perilaku Kerja Kontraproduktif

    1. Definisi Perilaku Kerja Kontraproduktif ............................................. 7

    2. Dimensi Perilaku Kerja Kontraproduktif ............................................ 8

    3. Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Kerja Kontraproduktif ........... 12

    B. Konformitas

    1. Definisi Konformitas ......................................................................... 13

    2. Aspek Konformitas ........................................................................... 15

    3. Dampak Konformitas ........................................................................ 16

    C. Pengemudi Bus Express (Cepat) ............................................................. 17

    D. Dinamika Konformitas dengan Perilaku Kerja Kontraproduktif ............ 17

    E. Skema Penelitian ..................................................................................... 21

    F. Hipotesis .................................................................................................. 22

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian ........................................................................................ 23

    B. Variabel Penelitian

    1. Variabel Tergantung......................................................................... 23

    2. Variabel Bebas ................................................................................. 23

    C. Definisi Operasional Variabel Penelitian

    1. Konformitas ..................................................................................... 24

    2. Perilaku Kerja Kontraproduktif........................................................ 24

    D. Subjek penelitian .................................................................................... 25

    E. Metode Pengumpulan Data .................................................................... 25

    1. Skala Konformitas ............................................................................ 27

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xvi

    2. Skala Perilaku Kerja Kontraproduktif .............................................. 27

    F. Validitas dan Reliabilitas

    1. Validitas ........................................................................................... 29

    2. Seleksi Aitem ................................................................................... 29

    3. Reliabilitas ....................................................................................... 32

    G. Metode Analisis Data

    1. Uji Asumsi ....................................................................................... 34

    2. Uji Hipotesis .................................................................................... 35

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Pelaksanaan Penelitian ........................................................................... 36

    B. Deskripsi Subjek Penelitian ................................................................... 37

    C. Deskripsi Data Penelitian ....................................................................... 37

    D. Hasil Penelitian ...................................................................................... 40

    1. Uji Normalitas .................................................................................. 40

    2. Uji Linearitas .................................................................................... 41

    3. Uji Hipotesis .................................................................................... 42

    E. Pembahasan ............................................................................................ 43

    BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

    A. Kesimpulan ............................................................................................ 48

    B. Keterbatasan Penelitian .......................................................................... 48

    C. Saran ....................................................................................................... 49

    1. Bagi Subjek Penelitian ..................................................................... 49

    2. Bagi Perusahaan ............................................................................... 49

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xvii

    3. Bagi Peneliti Selanjutnya ................................................................. 49

    DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 51

    LAMPIRAN ................................................................................................................... 56

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xviii

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1 Pemberian Nilai Skor ............................................................................. 26

    Tabel 2 Distribusi Item Skala Konformitas Sebelum Try Out ............................ 27

    Tabel 3 Distribusi Item Perilaku Kerja Kontraproduktif Sebelum Try Out ........ 28

    Tabel 4 Distribusi Item Skala Konformitas Setelah Seleksi Item ....................... 31

    Tabel 5 Distribusi Item Skala Perilaku Kerja Kontraproduktif Setelah

    Seleksi Item ............................................................................................ 32

    Tabel 6 Sebaran Subjek Berdasarkan Lama Kerja .............................................. 37

    Tabel 7 Data Empirik Skala Konformitas ........................................................... 38

    Tabel 8 Data Empirik Skala Perilaku Kerja Kontraproduktif ............................. 39

    Tabel 9 Hasil Uji Normalitas .............................................................................. 41

    Tabel 10 Hasil Uji Linearitas ................................................................................ 42

    Tabel 11 Hasil Uji Hipotesis ................................................................................. 43

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xix

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1 Skala Penelitian .......................................................................................... 57

    Lampiran 2 Reliabilitas Skala ........................................................................................ 66

    Lampiran 3 Hasil Uji T Mean Teoritik dan Mean Empiris ............................................ 72

    Lampiran 4 Hasil Uji Normalitas ................................................................................... 74

    Lampiran 5 Hasil Uji Linearitas ..................................................................................... 76

    Lampiran 6 Hasil Uji Hipotesis ..................................................................................... 78

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Perkembangan dunia transportasi darat di Indonesia sudah pesat

    sehingga banyak bermunculan perusahaan bus yang menawarkan berbagai

    macam layanan dan harga yang beraneka ragam. Pelayanan dan fasilitas bus

    express (cepat) juga cukup istimewa (www.karoseri-id.com). Selain itu,

    prosedur pembelian tiket bus eksekutif juga cukup mudah. Sebelum

    melakukan perjalanan, calon penumpang bus eksekutif harus terlebih dahulu

    memesan dan membayar tiket ke agen mengenai kemana tempat yang akan

    dituju dan kapan jadwal keberangkatannya (Panjaitan, Bahtiar, & Endah,

    2012). Namun, terkadang ada juga penumpang yang tidak mengikuti prosedur

    pembelian tiket.

    Penumpang yang tidak melakukan prosedur pembelian tiket ini

    biasanya langsung membayar tarif kepada sopir bus. Penumpang lebih suka

    naik di pinggir jalan dibandingkan harus naik dari terminal karena sopir bus

    menawarkan tarif yang lebih murah daripada membeli tiket resmi bus

    tersebut. Penumpang yang tidak resmi atau free rider sering disebut

    penumpang gelap (Pangenyori, 2015). Beberapa perusahaan bus mengalami

    kerugian akibat adanya awak bus yang nakal tersebut.

    Contoh kasus lain yang serupa juga terjadi pada bus Citra Patas.

    Dilansir dari www.lensaindonesia.com (19 Juli 2014) mengenai adanya sopir

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

    http://www.karoseri-id.com/http://www.lensaindonesia.com/

  • 2

    bus patas yang menaikkan dan menurunkan penumpang gelap di pinggir

    jalan, sehingga menyebabkan bus-bus lain tidak mendapatkan penumpang.

    Padahal sesuai aturan yang diberlakukan oleh beberapa PO, bus express

    (cepat) tidak diperbolehkan untuk menaikkan atau menurunkan penumpang di

    pinggir jalan (Wawancara PO.Safari Dharma Raya & PO.Efisiensi, 2016).

    Kasus yang sama juga terjadi pada PO. Safari Dharma Raya.

    Berdasarkan wawancara yang dilakukan pada tanggal 4 Oktober 2015 kepada

    CEO PO. Safari Dharma Raya, Bp. Eric menjelaskan bahwa terdapat sopir

    bus yang melayani penumpang yang tidak resmi. Selain menaikkan

    penumpang gelap, sopir bus bahkan juga melayani paket gelap.

    Contoh kasus lain dialami oleh PO. Jaya Utama yaitu adanya sopir

    bus yang menyalahgunakan uang bahan bakar bus. Hal tersebut dilakukan

    dengan cara memperlambat laju kendaraan, mematikan mesin pada bus full

    AC saat makan siang sehingga membuat penumpang tidak nyaman, dan lebih

    parah lagi  adalah  dengan  membeli  “irek”,  yaitu  campuran  solar  dan  minyak  

    tanah. Perilaku tersebut membuat penumpang yang ada dalam bus menjadi

    tidak nyaman (www.pojayautama.blogspot.co.id).

    Perilaku sopir bus seperti menaikkan penumpang gelap, paket gelap,

    bahkan menyalahgunakan uang bahan bakar bus dapat disebut sebagai

    perilaku kerja kontraproduktif karena melanggar norma-norma organisasi

    yang mengancam kesejahteraan organisasi, anggotanya, atau keduanya

    (Landy & Conte, 2004). Chang dan Smitikrai, 2010 (dalam Rusdi, 2015)

    mendefinisikan perilaku kerja kontraproduktif sebagai perilaku sukarela atau

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

    http://www.pojayautama.blogspot.co.id/

  • 3

    yang disengaja bertindak menentang kepentingan organisasi. Perilaku kerja

    kontraproduktif tersebut seperti pencurian dan perilaku lain yang terkait,

    perusakan properti, penyalahgunaan informasi, penyalahgunaan waktu, dan

    sumber daya organisasi/perusahaan, perilaku yang membahayakan

    organisasi/perusahaan, tingkat kehadiran rendah, kualitas kerja rendah,

    penggunaan alkohol, penggunaan obat-obat terlarang, tindakan verbal yang

    tidak pantas, dan tindakan fisik yang tidak pantas seperti pelecehan seksual

    terhadap rekan kerja.

    Perilaku kerja kontraproduktif memiliki beberapa istilah lain, Penney

    dan Spector (2005) menjabarkan beberapa istilah yang telah digunakan untuk

    menyebut perilaku organisasi ini, seperti organizational delinquency,

    workplace aggression, workplace deviance, dan organizational retaliatory.

    Meski memiliki beberapa istilah, pada dasarnya inti dari jenis perilaku ini

    tetap sama, yakni perilaku yang merugikan atau bermaksud untuk

    membahayakan organisasi atau orang dalam organisasi tersebut (Fox &

    Spector dalam Cohen, Panter, & Turan, 2013). Perilaku kerja kontraproduktif

    juga termasuk ke dalam perilaku ekstra (extra-role behavior) yang dilakukan

    oleh karyawan (Miles, Borman, Spector, & Fox, 2002).

    Robbinson dan Bennet (dalam Klotz & Buckley, 2013) menguraikan

    bahwa terdapat dua dimensi dari perilaku kerja kontraproduktif, yaitu

    perilaku kontraproduktif antar pribadi (interpersonal counterproductive

    behavior) dan perilaku kontraproduktif organisasi (organizational

    counterproductive behavior). Robbin dan Bennet (dalam Anderson, 2005)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 4

    menguraikan perilaku kerja kontraproduktif ke dalam empat bentuk perilaku,

    yaitu Penyimpangan Properti (Property Deviance), Penyimpangan Produksi

    (Production Deviance), Penyimpangan Politik (Political Deviance), dan

    Agresi Individu (Personal Aggression).

    Penyebab terjadinya perilaku kerja kontraproduktif didasarkan pada

    dua faktor. Vardi dan Weitz, 2002 (dalam Kanten dan Ulker, 2013)

    menjelaskan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perilaku kerja

    kontraproduktif adalah faktor yang terkait dengan organisasi (organizational-

    related factor) dan faktor yang terkait dengan individu (individual-related

    factor). Selanjutnya Vardi dan Weitz, 2002 (dalam Kanten dan Ulker, 2013)

    menyatakan bahwa faktor yang terkait dengan organisasi tersebut antara lain;

    keadilan, dukungan, tekanan sosial yang menyebabkan kesesuaian

    (konformitas), sikap manager/koordinator (ketidakpercayaan pada

    pemimpin), pekerjaan yang ambigu, gaya managemen, dan iklim organisasi.

    Dari faktor-faktor penyebab terjadinya perilaku kerja kontraproduktif

    tersebut, peneliti tertarik untuk mendalami faktor yang terkait dengan

    organisasi (organizational-related factor), yaitu tekanan sosial yang

    menyebabkan kesesuaian (konformitas). Hal ini didasarkan pada beberapa

    alasan, pertama, didasarkan pada hasil wawancara dengan Bp. Eric selaku

    CEO PO. Safari Dharma Raya yang menjelaskan bahwa beberapa sopir bus

    melakukan perilaku kerja kontraproduktif karena adanya tekanan dari sopir

    bus lain. Fenomena tentang individu yang mengubah perilaku dan sikap

    mereka agar sesuai dengan perilaku mayoritas dikenal sebagai konformitas

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 5

    (Yu & Sun, 2013). Kedua, menurut Hamilton dan Sanders (1995) bahwa

    konformitas terhadap kelompok menyimpang dapat menyebabkan kerugian

    yang lebih besar dan mahal bagi organisasi.

    Konformitas memiliki sisi positif dan negatif, dari sisi positif, yaitu

    kelompok akan berfungsi lebih baik ketika individu tahu bagaimana

    berperilaku pada situasi tertentu dan ketika kelompok memiliki kesamaan

    sikap dan tata cara berperilaku. Sedangkan dari sisi negatif, konformitas bisa

    menghambat kreatifitas berfikir kritis, berperilaku menyimpang, dan

    kurangnya informasi tentang bagaimana berperilaku yang baik (Soerjono

    Soekanto, 2000). Berdasarkan uraian dan fenomena-fenomena tersebut,

    penelitian ini ingin mengetahui tentang hubungan antara konformitas dengan

    perilaku kerja kontraproduktif pada sopir bus.

    B. Rumusan Masalah

    Rumusan  masalah  dalam  penelitian  ini  adalah  “apakah  ada  hubungan  

    antara konformitas dan perilaku kerja kontraproduktif pada sopir bus express

    (cepat)?”

    C. Tujuan Penelitian

    Berdasarkan uraian tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk

    mengetahui hubungan antara konformitas dan perilaku kerja kontraproduktif

    pada sopir bus express (cepat).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 6

    D. Manfaat Penelitian

    1. Manfaat Teoritis

    Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan

    ilmu psikologi, khususnya pada Psikologi Industri dan Organisasi yang

    terkait dalam perilaku kerja kontraproduktif (counterproductive work

    behavior) dan konformitas.

    2. Manfaat Praktis

    a. Bagi karyawan

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar evaluasi diri

    bagi karyawan berkaitan dengan perilaku kerjanya agar dapat

    menghindari perilaku kerja kontraproduktif tersebut, dan saling

    mengingatkan antar sesama karyawan untuk menghindari perilaku

    kerja kontraproduktif.

    b. Bagi organisasi/perusahaan

    Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang

    perilaku kerja kontraproduktif dan konformitas yang terjadi dalam

    perusahaan, sehingga perusahaan dapat melakukan tindakan yang

    bijak dalam menanganinya.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 7

    BAB II

    DASAR TEORI

    A. Perilaku Kerja Kontraproduktif

    1. Definisi Perilaku Kerja Kontraproduktif

    Penelitian tentang perilaku kerja kontraproduktif mulai popular dua

    dekade yang lalu saat perilaku ini mulai mengancam kesejahteraan dalam

    perusahaan (Robinson & Bennet, 1995). Perilaku kerja kontraproduktif

    adalah perilaku yang dimaksudkan untuk memiliki efek yang merugikan

    pada organisasi serta anggota dalam organisasi tersebut (Fox & Spector,

    2001).

    Vardi dan Weiner (1996) menjelaskan bahwa perilaku kerja

    kontraproduktif merupakan tindakan yang disengaja oleh anggota dari

    organisasi yang melanggar norma-norma inti organisasi. Dalal (2005)

    mendefinisikan perilaku kerja kontraproduktif sebagai perilaku karyawan

    yang disengaja dan berbahaya bagi kepentingan sah dari suatu organisasi.

    Perilaku kerja kontraproduktif juga didefinisikan sebagai aktivitas

    yang merugikan dan membahayakan organisasi yang dilakukan karyawan

    dan akan mengurangi keefektifitasan (Klotz & Buckley, 2013). Menurut

    Gruys dan Sackett (2003) menambahkan bahwa perilaku kerja

    kontraproduktif ini adalah perilaku yang secara sengaja dilakukan dan

    bertujuan untuk merugikan organisasi, orang dalam organisasi seperti

    klien, rekan kerja, pelanggan, dan supervisor. Menurut Rotundo (dalam

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 8

    Locke 2009) perilaku kerja kontraproduktif ini dapat juga disebut dengan

    penyimpangan. Perilaku yang termasuk dalam jenis ini adalah pencurian,

    perusakan properti, penyalahgunaan informasi, penyalahgunaan waktu dan

    sumber daya organisasi/perusahaan, kehadiran rendah, kualitas kerja

    rendah, penggunaan alkohol dan penggunaan obat-obat terlarang (Sacket

    dan DeVore dalam Anderson, 2005). Perilaku kerja kontraproduktif

    merupakan perilaku ekstra (extra-role behavior) yang dilakukan oleh

    karyawan (Miles, Borman, Spector, & Fox, 2002).

    Robinson dan Bennet (1995) menambahkan bahwa perilaku kerja

    kontraproduktif merupakan jenis perilaku menyimpang dalam organisasi

    yang di konseptualisasikan sebagai bentuk penyimpangan yang

    menggabungkan perilaku yang berbeda-beda dan disusun berdasarkan sifat

    dari target (individu-organisasi) dan tingkat keseriusan dari perilaku

    (minor-mayor).

    Berdasarkan uraian tersebut disimpulkan bahwa definisi dari

    perilaku kerja kontraproduktif adalah segala macam bentuk perilaku

    individu baik sengaja maupun tidak disengaja yang bertentangan dengan

    tujuan organisasi, melanggar norma-norma organisasi, dan bersifat

    mengancam kesejahteraan organisasi, anggota, klien, pelanggan, rekan

    kerja, dan supervisor pada suatu perusahaan.

    2. Dimensi Perilaku Kerja Kontraproduktif

    Robinson dan Bennet (1995) menyatakan bahwa perilaku kerja

    kontraproduktif merupakan jenis perilaku menyimpang dalam organisasi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 9

    yang di konseptualisasikan sebagai bentuk penyimpangan yang

    menggabungkan perilaku yang berbeda-beda dan disusun berdasarkan sifat

    dari target (individu-organisasi) dan tingkat keseriusan dari perilaku

    (minor-mayor). Sifat dari target (individu-organisasi) adalah apakah

    perilaku kerja kontraproduktif yang dilakukan tersebut ditujukan untuk

    organisasi/perusahaan atau untuk anggota organisasi/perusahaan.

    Sedangkan tingkat keseriusan dari perilaku (minor-mayor) adalah tingkat

    perilaku kerja kontraproduktif yang kurang membahayakan sampai

    perilaku kerja kontraproduktif yang membahayakan

    organisasi/perusahaan.

    Robinson dan Bennet, 2000 (dalam Chernyak & Tziner, 2014)

    menjelaskan bahwa terdapat dua dimensi dari perilaku kerja

    kontraproduktif berdasarkan sifat dari target, yaitu:

    a. Dimensi organisasional

    Dimensi organisasional adalah semua perilaku kerja

    kontraproduktif yang ditargetkan pada organisasi, yang mencakup

    perilaku-perilaku sebagai berikut:

    1. Penyimpangan properti (property deviance)

    Penyimpangan properti adalah penyalahgunaan

    barang atau properti milik perusahaan untuk kepentingan

    pribadi. Perilaku yang termasuk dalam dimensi ini adalah

    pencurian atau mengambil tanpa ijin barang milik

    perusahaan dan merusak barang milik perusahaan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 10

    2. Penyimpangan produksi (production deviance)

    Penyimpangan produksi adalah perilaku yang

    melanggar norma-norma yang telah ditentukan dalam

    organisasi terkait dengan kualitas dan kuantitas pekerjaan

    yang menjadi tanggung jawab individu. Perilaku yang

    termasuk dalam dimensi ini antara lain

    ketidakhadiran/mangkir, keterlambatan, dan beristirahat

    lebih lama dari waktu yang ditentukan.

    b. Dimensi interpersonal

    Dimensi interpersonal adalah semua perilaku kerja

    kontraproduktif yang ditargetkan untuk orang lain dalam

    organisasi, yang mencakup perilaku-perilaku sebagai berikut:

    1. Penyimpangan politik (political deviance)

    Perilaku yang termasuk dalam penyimpangan

    politik antara lain mengambil keputusan berdasarkan rasa

    suka terhadap karyawan lain, menyalahkan atau menuduh

    karyawan lain atas kesalahan yang tidak diperbuat, dan

    menyebar gossip juga termasuk ke dalam dimensi

    penyimpangan politik.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 11

    2. Agresi individu (personal aggression)

    Perilaku yang termasuk dalam agresi individu

    antara lain pelecehan antar karyawan baik secara verbal

    maupun fisik dan pencurian barang milik rekan kerja yang

    lain.

    Robinson dan Bennet (dalam Idiakheua & Obetoh, 2012)

    menggambarkan pengelompokan masing-masing jenis perilaku kerja

    kontraproduktif dengan lebih sederhana berdasarkan sifat dari target

    (individu-organisasi) dan tingkat keseriusan perilaku kerja kontraproduktif

    (minor-mayor) melalui (Gambar 1) di bawah ini.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 12

    Organisasi

    Penyimpangan Produksi: Penyimpangan Properti:

    Minor Major

    Penyimpangan Politik: Agresi Individu:

    Individu

    Gambar 1.

    Robinson dan Bennet (dalam Idiakheua & Obetoh, 2012)

    Robinson dan Bennet (2000, dalam Chernyak & Tziner, 2014)

    menyatakan bahwa perilaku kerja kontraproduktif dibagi menjadi 2

    dimensi, yaitu dimensi organisasional dan interpersonal. Lebih lanjut

    Robinson dan Bennet (2000) juga menyatakan bahwa ke dua dimensi

    tersebut memiliki korelasi yang kuat, r = 0,86. Hal tersebut juga didukung

    oleh Lee dan Allen (2002) yang menyatakan bahwa ke dua dimensi

    tersebut memiliki korelasi yang sangat kuat, yaitu r = 0,96, sehingga tidak

    Melanggar norma yang berlaku, kualitas kerja rendah

    Menggunakan barang/properti milik organisasi tanpa ijin, berbohong mengenai jam kerja

    Menunjukkan kesukaan pada karyawan secara tidak adil, menggosip, berperilaku tidak sopan

    Bullying, mencuri barang milik karyawan lain, berperilaku tidak menyenangkan secara fisik maupun verbal

    target

    Tingkat

    target

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 13

    membedakan pengukuran antara dimensi organisasional dan interpersonal.

    Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini juga akan mengikuti pendekatan

    yang dilakukan oleh Chernyak dan Tziner (2014) yang tidak membedakan

    dua dimensi dan melakukan penskoran total terhadap dua dimensi perilaku

    kerja kontraproduktif tersebut. Selain itu, penskoran total dilakukan

    dengan pertimbangan bahwa perilaku kerja kontraproduktif yang

    dilakukan sopir bus tidak hanya untuk perusahaan, namun juga

    mengganggu rekan kerja yang lain.

    3. Faktor yang mempengaruhi perilaku kerja kontraproduktif

    Faktor-faktor yang dianggap mempengaruhi perilaku kerja

    kontraproduktif menurut Vardi dan Weist (2002) dan Barbaranelli, et al

    (2013) adalah:

    a. Faktor yang terkait dengan organisasi (organizational-related

    factor)

    Faktor ini mencakup keadilan, dukungan, tekanan sosial yang

    menyebabkan kesesuaian (konformitas), sikap

    manajer/koordinator (ketidakpercayaan pada pemimpin),

    pekerjaan yang ambigu, gaya manajemen, dan iklim organisasi.

    Faktor yang terkait dengan organisasi tersebut akan

    mempengaruhi individu dalam menampilkan perilakunya saat

    melakukan pekerjaan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 14

    b. Faktor yang terkait dengan individu (individual-related factor)

    Faktor ini mencakup sifat mendengarkan kata hati, perilaku

    negatif, perasaan senang, moral, umur, jenis kelamin, tingkat

    pendidikan, senioritas, status perkawinan, dan kecerdasan

    emosional (EQ). Faktor yang terkait dengan individu ini juga

    akan mempengaruhi perilaku karyawan dalam menghadapi

    tekanan-tekanan yang terjadi disaat melakukan pekerjaan.

    B. Konformitas

    1. Definisi konformitas

    Konformitas mulai diteliti pada tahun 1955 oleh Solomon Asch.

    Solomon Asch menemukan bahwa individu akan melakukan penyesuaian

    (conform) dengan keinginan atau kepercayaan orang lain (Asch, 1955).

    Menurut Sears (1991) konformitas adalah suatu perubahan perilaku

    agar sesuai dengan tingkah laku orang lain guna mencapai tujuan tertentu.

    Konformitas juga didefinisikan sebagai perubahan perilaku dan keyakinan

    pada individu agar sesuai dengan standar kelompok (Taylor, Peplau, dan

    Sears, 2000). Konformitas mengacu pada perubahan perilaku seseorang

    agar sesuai dengan kelompok (Cialdini & Goldstein, 2004).

    Konformitas juga didefinisikan sebagai perubahan perilaku, opini,

    dan persepsi individu sehingga sesuai dengan norma kelompok (Brehm

    dan Kassin dalam Suminar dan Meiyuntari, 2015). Willis (dalam  Tis’Ina,  

    2015) juga menjelaskan bahwa konformitas adalah perubahan perilaku

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 15

    yang dilakukan oleh individu dengan maksud memenuhi harapan

    kelompok. Konformitas merupakan jenis pengaruh sosial yang melibatkan

    perubahan dalam pendapat atau perilaku agar cocok dengan kelompok

    (Tang, et al, 2013).

    Baron, Branscombe, dan Byrne (dalam Sarwono, 2009)

    mendefinisikan bahwa konformitas adalah perubahan perilaku yang

    dipengaruhi oleh tekanan sosial agar sesuai dengan norma sosial. Kiesler

    & Kiesler (dalam Maulidta, 2010) mengatakan bahwa konformitas adalah

    perubahan perilaku atau kepercayaan menuju norma kelompok sebagai

    akibat adanya tekanan dari kelompok.

    Myers (2010) juga mendefinisikan bahwa konformitas adalah

    perubahan perilaku pada individu sebagai akibat dari adanya tekanan

    kelompok. Moghaddam (1998, dalam Bocchiaro & Zamperini, 2012)

    menambahkan bahwa konformitas adalah perubahan perilaku, pikiran atau

    perasaan karena adanya tekanan yang nyata atau imajinasi yang dilakukan

    oleh kelompok. Namun, konformitas dapat mengubah diri seseorang

    secara keseluruhan sehingga kehilangan jati diri. Pilihan terhadap suatu

    kelompok, tempat tinggal, pekerjaan, organisasi dan sejenisnya

    membutuhkan pemikiran yang matang dan suatu komitmen yang jelas dan

    benar (Sabang dan Sudiarditha, 2009).

    Dari beberapa pengertian konformitas tersebut, maka dapat

    disimpulkan bahwa konformitas adalah perubahan keyakinan,

    kepercayaan, sikap, pendapat, dan perilaku individu akibat adanya tekanan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 16

    kelompok agar sesuai dengan norma atau standar yang telah ditetapkan

    oleh kelompok.

    2. Aspek Konformitas

    Menurut Baron dan Byrne (2000) terdapat 2 (dua) aspek

    konformitas, yaitu:

    a. Aspek Normatif

    Aspek normatif dapat dikatakan sebagai pengaruh sosial

    normatif, aspek ini mengungkapkan perubahan tingkah laku

    individu untuk memenuhi harapan orang lain. Konformitas

    dilakukan individu karena ada keinginan untuk disukai dan rasa

    ketakutan terhadap penolakan dari kelompok.

    b. Aspek Informatif

    Aspek informatif disebut juga sebagai pengaruh sosial

    informatif. Aspek tersebut mengungkap adanya perubahan

    tingkah laku individu sebagai akibat adanya keinginan untuk

    menjadi benar. Hal tersebut menyebabkan individu akan

    melakukan konformitas karena individu memiliki kecenderungan

    untuk bergantung pada individu lain yang dianggap sebagai

    sumber informasi tentang segala hal.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 17

    3. Dampak Konformitas

    Konformitas sendiri memiliki sisi positif dan sisi negatif,

    tergantung dengan kelompok yang mempengaruhi individu (Soerjono &

    Soekanto, 2000). Ketika individu berkonformitas pada kelompok positif,

    maka kelompok akan berfungsi lebih baik karena individu tahu bagaimana

    berperilaku pada situasi tertentu. Kelompok juga akan lebih kompak dalam

    bekerja sama dan menunjukkan tata cara berperilaku. Sedangkan jika

    individu berkonformitas pada kelompok negatif maka hal tersebut dapat

    menghambat kreatifitas berfikir kritis, ikut berperilaku menyimpang, dan

    kurangnya informasi tentang bagaimana berperilaku yang baik (Soerjono

    Soekanto, 2000). Selain itu, konformitas terhadap kelompok negatif dalam

    tempat kerja dapat menyebabkan kerugian yang lebih besar bagi organisasi

    atau perusahaan (Hamilton & Sanders, 1995).

    C. Pengemudi Bus dan Bus Express (Cepat)

    Menurut Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 yang dilansir dari

    situs resmi Dewan Perwakilan Rakyat (www.dpr.go.id) pengertian

    pengemudi adalah orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di jalan

    yang telah memiliki surat izin mengemudi. Sistem penggajian pengemudi

    atau sopir bus didasarkan pada banyaknya jumlah Pulang-Pergi (PP), jurusan

    bus, dan masa kerja. Aturan yang diberlakukan bagi pengemudi atau sopir

    bus adalah melaporkan segala macam pengeluaran seperti bahan bakar, tol,

    retribusi terminal parkir, dan pengeluaran lain secara jujur. Selain itu,

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 18

    pengemudi atau sopir bus juga harus mengenakan seragam yang telah

    ditentukan oleh perusahaan saat melakukan perjalanan. Pengemudi bus juga

    dilarang menggunakan handphone (HP) dan obat-obatan saat diperjalanan

    (www.detik.com).

    D. Dinamika Hubungan Konformitas dan Perilaku Kerja Kontraproduktif

    Berns et al (2005) dalam penelitiannya menyatakan bahwa manusia

    sebagai pribadi yang sangat rentan terhadap pengaruh sosial. Individu yang

    hidup di dalam masyarakat demokratis bebas untuk mengekspresikan dan

    membuat keputusan, namun kebebasan tersebut menaklukan individu untuk

    mengikuti kehendak kelompok mayoritas (Berns et al, 2005; Yu dan Sun,

    2013). Perubahan kehendak, pilihan, atau keputusan individu dapat disebut

    konformitas. Myers (2010) mendefinisikan bahwa konformitas adalah

    perubahan perilaku pada individu sebagai akibat dari adanya tekanan

    kelompok. Bocchiaro dan Zamperini (2012) juga menjelaskan bahwa

    individu merubah perilaku, pikiran, dan perasaan disebabkan oleh adanya

    tekanan yang nyata atau imajinasi yang dilakukan oleh kelompok mayoritas.

    Penelitian yang dilakukan oleh Sabang dan Sudiarditha (2009)

    menjelaskan bahwa hidup di tengah masyarakat atau kelompok tertentu

    membutuhkan suatu penyesuaian diri (conform) agar dapat diterima dengan

    baik dalam suatu masyarakat atau kelompok tertentu. Namun, sebisa mungkin

    harus tetap memiliki jati diri. Individu harus memiliki pemikiran yang matang

    dan komitmen yang jelas dan benar untuk memilih suatu kelompok,

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 19

    lingkungan tempat tinggal, pekerjaan, dan organisasi. Ketika penyesuaian diri

    yang dilakukan oleh suatu karyawan selaras dengan tujuan organisasi maka

    tujuan yang dikehendaki oleh organisasi akan tercapai. Karyawan (sopir bus)

    yang mempunyai pemikiran yang matang dan berkomitmen terhadap

    perusahaan tidak akan mudah untuk terpengaruh oleh lingkungannya.

    Baron & Byrne (2000) mengatakan bahwa terdapat dua aspek dari

    konformitas, yaitu aspek normatif dan aspek informatif. Aspek normatif dapat

    dikatakan sebagai pengaruh sosial normatif, aspek ini mengungkapkan

    perubahan tingkah laku individu untuk memenuhi harapan orang lain.

    Konformitas dilakukan individu karena ada keinginan untuk disukai dan rasa

    ketakutan terhadap penolakan dari kelompok.

    Aspek informatif disebut juga sebagai pengaruh sosial informatif.

    Aspek tersebut mengungkap adanya perubahan tingkah laku individu sebagai

    akibat adanya keinginan untuk menjadi benar. Hal tersebut menyebabkan

    individu akan melakukan konformitas karena individu memiliki

    kecenderungan untuk bergantung pada individu lain yang dianggap sebagai

    sumber informasi tentang segala hal.

    Konformitas sendiri memiliki sisi positif dan sisi negatif, tergantung

    dengan kelompok yang mempengaruhi individu (Soerjono & Soekanto,

    2000). Ketika individu berkonformitas pada kelompok positif, maka

    kelompok akan berfungsi lebih baik karena individu tahu bagaimana

    berperilaku pada situasi tertentu. Kelompok juga akan lebih kompak dalam

    bekerja sama dan menunjukkan tata cara berperilaku yang baik. Dalam

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 20

    konteks penelitian ini, seseorang atau karyawan (sopir bus) yang

    berkonformitas pada kelompok yang positif akan mampu menyelaraskan

    perilaku dan sikapnya terhadap organisasi atau perusahaan. Karyawan juga

    memiliki komitmen yang tinggi terhadap perusahaan sehingga tidak akan

    melanggar aturan yang diberlakukan seperti memanipulasi data pengeluaran.

    Berbeda halnya dengan konformitas individu atau karyawan (sopir

    bus) pada kelompok negatif. Hal tersebut dapat menghambat kreatifitas

    berpikir kritis dan pengembangan pemikiran. Ketidakmampuan karyawan

    (sopir bus) dalam berpikir kritis membuat seorang karyawan tidak

    mempunyai informasi yang cukup tentang berperilaku yang baik dalam

    perusahaan. Ketidakmampuan dalam berpikir kritis ini juga akan

    mempengaruhi seseorang atau karyawan dalam berperilaku menyimpang dari

    aturan yang sudah ditetapkan oleh perusahaan seperti melakukan manipulasi

    data pengeluaran, menerima penumpang dan paket gelap untuk keuntungan

    pribadi. Perilaku ini termasuk perilaku kerja kontraproduktif, yaitu jenis

    perilaku menyimpang dalam organisasi yang di konseptualisasikan sebagai

    bentuk penyimpangan yang menggabungkan perilaku yang berbeda-beda dan

    disusun berdasarkan sifat dari target (individu-organisasi) dan tingkat

    keseriusan dari perilaku (minor-mayor) (Robinson dan Bennet, 1995).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 21

    E. Skema Penelitian

    Gambar 2.

    Skema Hubungan Konformitas dan Perilaku Kerja Kontraproduktif

    pada Sopir Bus

    Sopir Bus

    Konformitas Tinggi (Pada kelompok yang negatif)

    Konformitas Rendah (Pada kelompok yang negatif)

    - Tidak memiliki kemampuan untuk berpikir kritis sehingga mudah untuk dipengaruhi oleh kelompok mayoritas negatif

    - Tidak memiliki cukup informasi tentang berperilaku yang baik sehingga mudah untuk berperilaku menyimpang dari aturan perusahaan

    - Memiliki kemampuan berpikir kritis (mampu berpikir panjang tentang konsekuensi dan tidak mudah dipengaruhi oleh kelompok mayoritas negatif)

    - Memiliki informasi tentang berperilaku yang baik (tidak berperilaku menyimpang dari aturan)

    Perilaku Kerja Kontraproduktif Tinggi

    Perilaku Kerja Kontraproduktif Rendah

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 22

    F. Hipotesis

    Berdasarkan uraian tersebut, peneliti merumuskan hipotesis sebagai

    berikut:   “Ada  hubungan   yang  positif   dan   signifikan   antara   konformitas   dan  

    perilaku kerja kontraproduktif pada sopir bus express (cepat). Semakin tinggi

    konformitas maka semakin tinggi perilaku kerja kontraproduktif pada sopir

    bus  dan  sebaliknya.”

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 23

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian

    Pendekatan kuantitatif menekankan analisis data numerikal yang

    diolah dengan metode statistika (Azwar, 2012). Penelitian ini termasuk ke

    dalam jenis penelitian kuntitatif korelasional, yaitu jenis penelitian yang

    bertujuan menyelidiki sejauh mana variasi pada satu variabel berkaitan

    dengan variabel lain (Azwar, 2009). Penelitian ini bertujuan untuk melihat

    hubungan antara konformitas dan perilaku kerja kontraproduktif pada sopir

    bus.

    B. Variabel Penelitian

    1. Variabel Tergantung

    Variabel tergantung adalah variabel yang memberikan reaksi atau

    respon jika dihubungkan dengan variabel bebas (Sarwono, 2006). Variabel

    tergantung dalam penelitian ini adalah perilaku kerja kontraproduktif.

    2. Variabel Bebas

    Variabel bebas adalah variabel stimulus atau variabel yang

    mempengaruhi variabel lain (Sarwono, 2006). Variabel bebas dalam

    penelitian ini adalah konformitas.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 24

    C. Definisi Operasional Variabel Penelitian

    1. Konformitas

    Konformitas adalah perubahan keyakinan, kepercayaan, sikap, dan

    perilaku sopir bus express (cepat) akibat adanya tekanan kelompok agar

    sesuai dengan norma atau standar yang telah ditetapkan oleh kelompok.

    Konformitas diukur dengan menggunakan skala konformitas yang disusun

    sesuai dengan aspek konformitas, yaitu aspek normatif dan aspek

    informatif. Konformitas dapat dilihat dari skor yang diperoleh dari skala

    tersebut. Semakin tinggi skor total yang diperoleh dalam skala konformitas

    maka semakin tinggi konformitas individu dan sebaliknya semakin rendah

    skor yang diperoleh individu maka akan semakin rendah pula konformitas

    individu tersebut.

    2. Perilaku Kerja Kontraproduktif

    Perilaku kerja kontraproduktif adalah segala macam bentuk perilaku

    sopir bus express (cepat) baik sengaja maupun tidak disengaja yang

    bertentangan dengan tujuan organisasi, melanggar norma-norma

    organisasi, dan bersifat mengancam kesejahteraan organisasi, anggota,

    klien, pelanggan, rekan kerja, dan supervisor pada suatu perusahaan.

    Perilaku kerja kontraproduktif diukur dengan skala perilaku kerja

    kontraproduktif yang disusun berdasarkan dimensi-dimensi perilaku kerja

    kontraproduktif yaitu dimensi organisasional yang mencakup

    penyimpangan properti (property deviance) dan penyimpangan produksi

    (production deviance), serta dimensi interpersonal yang mencakup

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 25

    penyimpangan politik (political deviance), dan agresi individu. Hasil dari

    pengukuran perilaku kerja kontraproduktif ditunjukkan dari skor total

    skala perilaku kerja kontraproduktif. Semakin tinggi skor total yang

    diperoleh dalam skala perilaku kerja kontraproduktif, maka semakin tinggi

    perilaku kerja kontraproduktifnya. Sebaliknya, semakin rendah skor total

    yang diperoleh dalam skala perilaku kerja kontraproduktif, maka semakin

    rendah perilaku kerja kontraproduktif.

    D. Subjek Penelitian

    Subjek dalam penelitian ini adalah sopir bus. Kriteria subjek yang

    dimaksud adalah sopir bus yang telah memiliki pengalaman kerja menjadi

    sopir minimal 1 tahun dan bekerja pada perusahaan bus express (cepat) yang

    memiliki ketentuan mengenai tata cara menaikkan/menurunkan penumpang

    (di tempat yang telah ditentukan) dan pembelian tiket di agen yang sudah

    disediakan oleh perusahaan. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini

    menggunakan convinience sampling, yaitu merupakan teknik penarikan

    sampel berdasarkan kemudahan menemukan sampel. Sampel dapat terpilih

    karena berada pada waktu, situasi, dan tempat yang tepat (Prasetyo, 2008).

    E. Metode dan Alat Pengumpulan Data

    Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan

    adalah penyebaran skala. Skala adalah pertanyaan yang disusun untuk

    mengungkap atribut-atribut tertentu melalui respon terhadap pertanyaan yang

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 26

    diberikan (Azwar, 2012). Jenis skala yang digunakan adalah dengan

    menggunakan skala Likert. Pada skala ini terdiri dari pernyataan-pernyataan

    favorable dan unfavorable dengan  alternatif  jawaban  seperti  “Sangat  Sesuai”,  

    “Sesuai”,   “Tidak   Sesuai”,   dan   “Sangat   Tidak   Sesuai”.   Pada   pernyataan

    favorable nilai   tertinggi   4   untuk   jawaban   “Sangat   Sesuai”   (SS),   nilai   3  

    diberikan   untuk   jawaban   “Sesuai”   (S),   nilai   2   diberikan   untuk   jawaban  

    “Tidak  Sesuai”  (TS)  dan  nilai  1  untuk  jawaban  “Sangat  Tidak  Sesuai”  (STS).

    Sedangkan pada pernyataan unfavorable, nilai tertinggi 4 untuk

    jawaban     “Sangat   Tidak   Sesuai”   (STS),   nilai   3   diberikan   untuk   jawaban  

    “Tidak  Sesuai”  (TS),  nilai  2  diberikan  untuk  jawaban  “Sesuai”  (S)  dan  nilai  1  

    untuk   jawaban   “Sangat   Sesuai”   (SS).   Pemberian   skor   pada   pernyataan  

    favorable dan unfavorable dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:

    Tabel. 1

    Pemberian Nilai Skor

    Skor Item Sangat Sesuai

    Sesuai Tidak Sesuai

    Sangat Tidak Sesuai

    Favorable 4 3 2 1

    Unfavorable 1 2 3 4

    Pada penelitian ini digunakan dua skala, yaitu skala konformitas dan

    skala perilaku kerja kontraproduktif. Skala dari masing-masing variabel

    penelitian adalah sebagai berikut:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 27

    1. Skala Konformitas

    Skala konformitas disusun berdasarkan aspek konformitas yang

    dikemukakan oleh Baron & Byrne (2000), yaitu:

    a. Aspek Normatif

    b. Aspek Informatif

    Kedua aspek tersebut menjadi dasar dalam penyusunan skala

    konformitas.

    Tabel. 2

    Distribusi Item Skala Konformitas Sebelum Try Out

    Aspek No Aitem Total Bobot

    Favorable Unfavorable

    Aspek

    Normatif

    2,3,4,6,

    14,25,28,32

    1,8,9,11,

    15,17,20,22

    16 50%

    Aspek

    Informatif

    7,10,18,19,

    23,24,30,31

    5,12,13,16,

    21,26,27,29

    16 50%

    Total 32 100%

    2. Skala Perilaku Kerja Kontraproduktif

    Skala perilaku kerja kontraproduktif disusun berdasarkan

    dimensi-dimensi yang dikemukakan oleh Robinson dan Bennet

    (2000), yaitu:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 28

    a. Dimensi organisasional : penyimpangan properti (property

    deviance) dan penyimpangan produksi (production deviance).

    b. Dimensi interpersonal : penyimpangan politik (political

    deviance) dan agresi individu.

    Dimensi-dimensi tersebut menjadi dasar dalam penyusunan

    skala perilaku kerja kontraproduktif. Skala penelitian ini

    menggunakan skala penelitian milik Putro (2016) dengan hasil

    koefisien Alpha Cronbach sebesar 0,859 dari 12 item. Hasil koefisien

    tersebut menunjukkan bahwa skala perilaku kerja kontraproduktif

    tergolong reliabel.

    Tabel. 3

    Distribusi Item Perilaku Kerja Kontraproduktif Sebelum Try Out

    Aspek No Aitem Total Bobot

    Favorable Unfavorable

    Penyimpangan

    Properti

    10 1,5 3 25%

    Penyimpangan

    Produksi

    2 7,9 3 25%

    Penyimpangan

    Politik

    6 3,11 3 25%

    Agresi Individu 4,8 12 3 25%

    Total 12 100%

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 29

    F. Validitas dan Reliabilitas

    1. Validitas

    Validitas berasal dari kata validity yang berarti sejauh mana

    ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi

    ukurnya. Suatu tes atau instrument pengukur dapat dikatakan mempunyai

    validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya,

    atau memberikan hasil ukur, yang sesuai dengan maksud dilakukannya

    pengukuran tersebut. Sedangkan, tes yang menghasilkan daya yang tidak

    relevan dengan tujuan pengukuran dikatakan sebagai tes yang memiliki

    validitas rendah (Azwar, 2009).

    Penelitian ini menggunakan kategori validitas isi atau content

    validity yang diselidiki melalui analisis rasional terhadap isi tes serta

    didasarkan penilaian (judgement) yang bersifat subjektif (Azwar, 2010).

    Validitas ini diselidiki dengan bantuan dari dosen pembimbing sebagai

    experts judgement. Penilaian ini bertujuan untuk melihat kesesuaian aitem

    dalam tes dengan aspek-aspek yang hendak diungkap serta kesesuaian blue

    print dengan tujuan memilih aitem yang representatif.

    2. Seleksi Aitem

    Seleksi aitem dilakukan dengan parameter daya diskriminasi item.

    Diskriminasi item adalah kemampuan item dalam membedakan antara

    individu atau kelompok individu yang memiliki dan yang tidak memiliki

    atribut yang diukur (Azwar, 2009). Seleksi item dilakukan dengan uji coba

    (try out) skala penelitian dan kemudian menghitung korelasi antara

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 30

    distribusi skor item dengan distribusi skor skala dengan program SPPSS

    for Windows versi 16.0 yang manghasilkan koefisien korelasi item total

    (rix) (Azwar, 2009). Kriteria pemilihan item berdasarkan korelasi item

    total  menggunakan  batasan  rix    ≥  0,3.  Jika  jumlah  item  yang  lolos  masih  

    tidak mencukupi jumlah yang diinginkan, maka batasan tersebut dapat

    dipertimbangkan  untuk  diturunkan  menjadi  rix    ≥  0,25  (Azwar,  2009).  

    Untuk memilih item yang baik dalam penelitian ini, peneliti

    menggunakan uji coba terpakai atau try out terpakai. Try out terpakai

    merupakan suatu teknik untuk menguji validitas dan reliabilitas dengan

    cara pengambilan data yang hanya dilakukan sekali dan hasil uji cobanya

    langsung digunakan untuk menguji hipotesis (Hadi, 2004). Jumlah subjek

    dalam penelitian ini adalah 61 sopir bus.

    Try out terpakai dilaksanakan pada tanggal 17 November 2016

    sampai 30 November 2016. Berikut ini merupakan hasil seleksi item pada

    kedua variabel.

    a. Skala Konformitas

    Pada skala konformitas didapatkan beberapa item yang

    gugur dengan koefisien korelasi ≥ 0,30 sehingga diperoleh hasil

    sebagai berikut:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 31

    Tabel. 4

    Distribusi Item Skala Konformitas Setelah Seleksi Item

    Aspek No Aitem Total Setelah Digugurkan

    Bobot

    Favorable Unfavorable

    Aspek

    Normatif

    2,3,4,6,

    (14),25*,28,32* (1),8*,9,11*, 15,17,20,22

    10 50%

    Aspek

    Informatif

    7,10,18*,19, 23,24*,30*,31

    5*,12,13*,16, 21,26*,27,29

    10 50%

    Total 10 10 20 100%

    Keterangan : * : item yang gugur ( ) : item yang digugurkan

    Berdasarkan hasil seleksi item dari 32 item skala

    konformitas terdapat 22 item valid dan 10 item gugur. Item pada

    setiap aspek diselaraskan menjadi 10 item sehingga total item

    yang digugurkan adalah 2 item. Item pada skala konformitas yang

    digunakan dalam penelitian ini berjumlah 20 item. Penguguran

    item untuk menjaga komposisi dilakukan dengan cara memilih

    item yang memiliki nilai koefisien korelasi total yang paling kecil

    diantara item lainnya dalam satu aspek yang sama. Item yang

    memiliki nilai koefisien korelasi total yang paling kecil tersebut

    dinyatakan gugur dan tidak diikutsertakan dalam skala

    konformitas.

    b. Skala Perilaku Kerja Kontraproduktif

    Pada skala perilaku kerja kontraproduktif didapatkan satu

    item yang gugur dengan koefisien korelasi ≥ 0,30 sehingga

    didapatkan hasil sebagai berikut:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 32

    Tabel. 5

    Distribusi Item Skala Perilaku Kerja Kontraproduktif Setelah Seleksi

    Aspek No Aitem Total Setelah Digugurkan

    Bobot

    Favorable Unfavorable

    Penyimpangan

    Properti

    10 1,5 3 27,27%

    Penyimpangan

    Produksi

    2 7,9 3 27,27%

    Penyimpangan

    Politik

    6 3,11 3 27,27%

    Agresi Individu 4*,8 12 2 18,19%

    Total 4 7 11 100%

    Keterangan: * : item yang gugur

    Berdasarkan hasil seleksi item dari 12 item skala perilaku

    kerja kontraproduktif, terdapat 11 item valid dan 1 item yang

    gugur. Item yang digunakan dalam skala perilaku kerja

    kontraproduktif berjumlah 11 item.

    3. Reliabilitas

    Reliabilitas merupakan penerjemahan kata dari kata reliability yang

    mempunyai asal kata rely dan ability. Pengukuran yang memiliki

    reliabilitas tinggi disebut sebagai pengukuran yang reliabel. Konsep

    reliabilitas adalah sejauhmana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya

    (Azwar, 2009).

    Reliabilitas mengacu pada konsistensi atau keterpercayaan hasil ukur

    yang mengandung makna pengukuran. Apabila pengukuran tidak reliabel

    maka skor yang dihasilkan juga tidak dapat dipercaya. Perbedaan skor

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 33

    yang terjadi di antara individu lebih ditentukan oleh faktor eror daripada

    faktor perbedaan sebenarnya. Pengukuran yang tidak reliabel tidak akan

    konstan dari waktu ke waktu (Azwar, 2010).

    Reliabilitas pada penelitian ini menggunakan teknik analisis Alpha

    Cronbach. Teknik ini memiliki nilai praktis dan efisiensi yang tinggi,

    karena hanya satu kali percobaan pada satu kelompok subjek (Azwar,

    2012). Koefisien reliabilitas menunjukkan nilai ≤ 0,6 maka reliabilitas

    dikatakan kurang baik. Sedangkan reliabilitas yang paling baik jika

    koefisien bernilai ≥ 0,8.

    a. Skala Konformitas

    Koefisien   Cronbach’s   Alpha   skala   konformitas   setelah  

    seleksi item dilakukan melalui SPSS for Windows versi 16.0

    menghasilkan α  =  0,970.  Hal  tersebut  menunjukkan  bahwa  item  

    pengukuran pada skala konformitas tergolong reliabel.

    b. Skala Perilaku Kerja Kontraproduktif

    Koefisien   Cronbach’s   Alpha   skala   perilaku   kerja  

    kontraproduktif setelah seleksi item dilakukan melalui SPSS for

    Windows versi 16.0 menghasikan α   =   0,840.   Hal   tersebut  

    menunjukkan bahwa item pengukuran pada skala perilaku kerja

    kontraproduktif tergolong reliabel.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 34

    G. Metode Analisis Data

    1. Uji Asumsi

    a. Uji Normalitas

    Uji normalitas dilakukan untuk mengecek apakah data penelitian

    ini berasal dari populasi yang sebarannya normal. Uji ini perlu

    dilakukan karena semua perhitungan statistik parametrik memiliki

    asumsi normalitas sebaran (Santoso, 2010). Uji normalitas dilakukan

    dengan teknik Kolmogorov-Smirnov SPSS for Windows vers 16.0.

    Normalitas dipenuhi jika hasil uji signifikan untuk suatu taraf signifikan

    0,05. Jika signifikan (p) yang diperoleh lebih besar dari 0,05, maka data

    tersebut dikatakan terdistribusi normal dan jika signifikan (p) kurang

    dari 0,05 maka data terdistribusi tidak normal.

    b. Uji Linearitas

    Uji linearitas menyatakan bahwa hubungan antar variabel yang

    hendak dianalisis itu mengikuti garis lurus, sehingga peningkatan atau

    penurunan kuantitas di satu variabel akan diikuti secara linear oleh

    peningkatan atau penurunan kuantitas di variabel lainnya. Uji linearitas

    digunakan untuk melihat bagaimana kekuatan hubungan antara dua

    variabel dalam penelitian. Jika nilai sig. atau p > 0.05 maka terdapat

    hubungan yang tidak linear atau hubungan antara dua variabel lemah

    (Santoso, 2010).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 35

    2. Uji Hipotesis

    Uji hipotesis dilakukan untuk melihat apakah terdapat hubungan

    yang signifikan antara konformitas dan perilaku kerja kontraproduktif

    pada sopir bus express (cepat). Analisis penelitian ini menggunakan

    metode Product Moment Pearson, yang digunakan untuk melihat

    hubungan antara variabel dalam penelitian, yaitu variabel bebas dan

    variabel tergantung dengan asumsi bila data kedua variabel berbentuk

    interval atau ratio (Sugiyono 2011). Metode Product Moment Pearson

    dapat digunakan apabila uji asumsi telah terpenuhi. Namun, jika uji asumsi

    tidak terpenuhi maka uji hipotesis dapat dilakukan dengan teknik

    Spearman Rho (Sarwono, 2006).

    Koefisien yang dihasilkan bernilai -1 hingga +1, yang menunjukkan

    hubungan tersebut positif atau negatif. Jika nilai sig. atau p < 0.05, maka

    hipotesis nol ditolak atau yang berarti ada hubungan yang signifikan antar

    dua variabel. Sebaliknya, jika nilai sig. atau p > 0.05, maka hipotesis nol

    diterima atau yang berarti tidak ada hubungan yang signifikan antar dua

    variabel (Prasetyo, 2008).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 36

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Pelaksanaan Penelitian

    Penelitian dilakukan pada tanggal 17 November 2016 sampai dengan

    30 November 2016. Peneliti melakukan pengambilan data ke beberapa

    tempat, seperti Terminal Jombor, dan beberapa PO. Data penelitian diperoleh

    dengan membagikan skala konformitas dan skala perilaku kerja

    kontraproduktif kepada subjek penelitian, yaitu sopir bus express (cepat).

    Pengambilan data menggunakan teknik try out terpakai. Pembagian skala

    penelitian dilakukan secara individual, 1 (satu) jam sebelum jadwal

    keberangkatan bus. Sebelum mulai mengerjakan, peneliti menjelaskan

    administrasi skala yang akan diisi. Setelah selesai, subjek dipersilahkan untuk

    mengisi jawaban atas pernyataan yang terdapat pada skala. Jumlah seluruh

    skala yang dibagi 65 lembar. Dari jumlah tersebut, skala yang kembali dan

    dapat dianalisis berjumlah 61 lembar skala. Tidak kembalinya skala

    penelitian yang berjumlah 4 lembar dikarenakan beberapa alasan, antara lain:

    hilang dalam perjalanan, lupa mengisi, lupa membawa kacamata, dan tulisan

    terlalu kecil sehingga peneliti memutuskan untuk tidak menunggu dan

    mengambil skala penelitian tersebut.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 37

    B. Deskripsi Subjek Penelitian

    Berdasarkan sebaran skala penelitian subjek sopir bus, diperoleh hasil

    sebagai berikut:

    Tabel. 6

    Sebaran Subjek Berdasarkan Lama Kerja

    Kriteria Subjek Keterangan Jumlah

    Lama Kerja 1-10 tahun 38

    > 10 tahun 23

    C. Deskripsi Data Penelitian

    Berdasarkan skala penelitian yang digunakan, maka didapatkan hasil

    perhitungan mean teoritik konformitas sebagai berikut:

    Jumlah item : 20

    Nilai minimum : 20 x 1 = 20

    Nilai maximum : 20x 4 = 80

    Rentang nilai : 20 – 80

    Jarak : 80 – 20 = 60

    Mean teoritik : (min+max)/2 = (20+80)/2 = 50

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 38

    Mean teoritik perilaku kerja kontraproduktif

    Jumlah item : 11

    Nilai minimin : 11 x 1 = 11

    Nilai maximum : 11 x 4 = 44

    Rentang nilai : 11 – 44

    Jarak : 44 – 11 = 33

    Mean teoritik : (min+max)/2 = (11+44)/2 = 27,5

    Sedangkan, perhitungan mean empirik konformitas sebagai berikut :

    Tabel. 7

    Data Empirik Skala Konformitas

    One-Sample Statistics

    N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

    Konformitas 61 56.23 13.129 1.681

    One-Sample Test

    Test Value = 50

    t df Sig. (2-tailed)

    Mean

    Difference

    95%

    Confidence

    Interval of the

    Difference

    Lower Upper

    Konformitas 3.706 60 .000 6.230 2.87 9.59

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 39

    Mean empirik perilaku kerja kontraproduktif

    Tabel. 8

    Data Empirik Skala Perilaku Kerja Kontraproduktif

    One-Sample Statistics

    N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

    CWB 61 37.57 4.068 .521

    One-Sample Test

    Test Value = 27.5

    t df Sig. (2-tailed)

    Mean

    Difference

    95%

    Confidence

    Interval of the

    Difference

    Lower Upper

    CWB 20.672 60 .000 9.189 8.30 10.08

    Hasil data dari uji t pada variabel konformitas menunjukkan nilai

    signifikansi sebesar 0,000. Hasil data tersebut menunjukkan terdapat

    perbedaan yang signifikan antara mean teoritik dan mean empiris dari

    variabel konformitas. Data menunjukkan bahwa mean teoritik dari variabel

    konformitas sebesar 50, sedangkan mean empiris dari variabel konformitas

    sebesar 56, 23 dengan SD sebesar 13,129. Data tersebut menunjukkan bahwa

    mean empiris lebih besar dibandingkan dengan mean teoritik, maka dapat

    disimpulkan bahwa subjek penelitian memiliki tingkat konformitas yang

    tinggi atau positif.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 40

    Hasil data uji t pada variabel perilaku kerja kontraproduktif

    menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,000. Hasil data tersebut

    menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara mean teoritik dan

    mean empiris dari variabel perilaku kerja kontraproduktif. Data menunjukkan

    bahwa mean teoritik dari variabel perilaku kerja kontraproduktif sebesar 27,5,

    sedangkan mean empiris dari variabel perilaku kerja kontraproduktif sebesar

    37,57 dengan SD sebesar 4,068. Data tersebut menunjukkan bahwa mean

    empiris lebih besar dibandingkan dengan mean teoritik, maka dapat

    disimpulkan bahwa tingkat perilaku kerja kontraproduktif pada subjek

    penelitian tinggi.

    D. Hasil Penelitian

    1. Uji Asumsi

    Peneliti melakukan uji asumsi untuk melihat apakah data yang

    diperoleh memenuhi syarat untuk dianalisis dengan menggunakan analisis

    korelasi. Uji asumsi dalam penelitian ini meliputi uji normalitas dan uji

    linearitas.

    a. Uji Normalitas

    Uji normalitas dilakukan untuk mengecek apakah data

    penelitian ini berasal dari populasi yang sebarannya normal. Uji

    ini perlu dilakukan karena semua perhitungan statistik parametrik

    memiliki asumsi normalitas sebaran (Santoso, 2010). Uji

    normalitas pada penelitian ini menggunakan teknik sampel

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 41

    Kolmogorov-Smirnov Test yang diperhitungkan menggunakan

    program SPSS for Windows versi 16.0. Hasil uji normalitas dapat

    dilihat pada tabel berikut:

    Tabel. 9

    Hasil Uji Normalitas

    Tests of Normality

    Kolmogorov-Smirnova

    Statistic df Sig.

    Konformitas .126 61 .017

    CWB .150 61 .002

    Berdasarkan hasil uji normalitas, didapatkan bahwa nilai

    probabilitas (p) pada variabel konformitas sebesar 0,017 dan pada

    variabel perilaku kerja kontraproduktif sebesar 0,002. Hal ini

    menunjukkan bahwa sebaran data pada kedua variabel bersifat

    tidak normal karena nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 (p <

    0,05). Hal tersebut berarti pengujian hipotesis dalam penelitian ini

    akan menggunakan teknik korelasi Spearman rho.

    b. Uji Linearitas

    Analisis ini bertujuan untuk mengetahui pola hubungan

    linear antara variabel bebas dan tergantungnya (Noor, 2013). Uji

    linearitas dalam penelitian ini dilakukan dengan test of linearity

    pada SPSS for Windows versi 16.0. jika nilai signifikansinya p <

    0,05 maka pola hubungan dapat diartikan linear. Uji linearitas

    dapat dilihat pada tabel berikut:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 42

    Tabel. 10

    Hasil Uji Linearitas

    ANOVA Table

    Sum of

    Squares df

    Mean

    Square F Sig.

    CWB *

    Konform

    Between

    Groups

    (Combined) 457.665 32 14.302 1.509 .136

    Linearity 40.269 1 40.269 4.248 .049

    Deviation

    from Linearity

    417.397 31 13.464 1.420 .176

    Within Groups 265.417 28 9.479

    Total 723.082 60

    Berdasarkan hasil uji linearitas dapat dilihat bahwa variabel

    konformitas dan perilaku kerja kontraproduktif pada sopir bus

    memiliki signifikansi (p) = 0,049 (p < 0,05). Hal ini menunjukkan

    bahwa hubungan antara kedua variabel bersifat linear.

    2. Uji Hipotesis

    Berdasarkan hasil uji normalitas diketahui bahwa data tidak

    terdistribusi normal. Hal tersebut berarti pengujian hipotesis dalam

    penelitian ini menggunakan teknik korelasi Spearman rho pada taraf

    signifikansi 0,05, dengan menggunakan SPSS for Windows versi 16.0.

    berikut ini adalah hasil uji hipotesis konformitas dan perilaku kerja

    kontraproduktif:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 43

    Tabel. 11

    Hasil Uji Hipotesis

    Correlations

    Konformitas CWB

    Spearman's rho Konfor

    mitas

    Correlation Coefficient 1.000 .228*

    Sig. (1-tailed) . .039

    N 61 61

    CWB Correlation Coefficient .228* 1.000

    Sig. (1-tailed) .039 .

    N 61 61

    *. Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).

    Berdasarkan hasil uji hipotesis tersebut menunjukkan bahwa

    konformitas dan perilaku kerja kontraproduktif pada sopir bus memiliki

    nilai r sebesar 0,228 dengan nilai p sebesar 0,039. Hal ini menunjukkan

    bahwa terdapat hubungan yang bersifat positif, lemah, dan signifikan

    antara variabel konformitas dan perilaku kerja kontraproduktif (CWB).

    E. Pembahasan

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa korelasi antara konformitas

    dengan perilaku kerja kontraproduktif pada sopir bus express (cepat)

    memiliki korelasi positif dan signifikan (r = 0,228, p = 0,039). Hal ini

    menunjukkan bahwa semakin tinggi konformitas maka perilaku kerja

    kontraproduktif akan semakin tinggi. Demikian pula sebaliknya, semakin

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 44

    rendah konformitas maka perilaku kerja kontraproduktif akan semakin

    rendah.

    Penelitian ini juga menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi

    antara konformitas dan perilaku kerja kontraproduktif pada sopir bus express

    (cepat) adalah 0,228 dengan p = 0,039. Data tersebut menunjukkan bahwa

    terdapat hubungan yang positif, lemah, dan signifikan antara konformitas dan

    perilaku kerja kontraproduktif. Hal ini berarti masih terdapat faktor-faktor

    lain yang mempengaruhi perilaku kerja kontraproduktif seperti gaya

    manajemen, iklim organisasi, kecerdasan emosional (EQ), dan faktor-faktor

    lain yang dijelaskan oleh Vardi dan Weist (2002).

    Penelitian yang dilakukan oleh Sabang dan Sudiarditha (2009)

    menjelaskan bahwa hidup di tengah masyarakat atau kelompok tertentu

    membutuhkan suatu penyesuaian diri (conform) agar dapat diterima dengan

    baik dalam suatu masyarakat atau kelompok tertentu. Konformitas adalah

    suatu tuntutan yang tidak tertulis dari kelompok terhadap anggotanya tetapi

    memiliki pengaruh yang kuat dan dapat menyebabkan munculnya perilaku-

    perilaku tertentu pada kelompok (Zebua & Nurdjayadi, 2001 dalam Fitriyani

    dkk, 2013).

    Sebagai seorang anggota dari sebuah kelompok kerja, individu

    menginginkan penerimaan oleh kelompok tersebut. Oleh karena keinginan

    tersebut, individu cenderung menyesuaikan diri dengan norma-norma

    kelompok (Robbins & Judge, 2008). Kecenderungan untuk melakukan

    konformitas tidak selalu berarti hanya mengikuti pada hal-hal yang positif

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 45

    saja. Hal tersebut didukung oleh Dacey dan Kenny (dalam Fitriyani dkk,

    2013) yang mengatakan bahwa konformitas dalam kelompok tidak selalu

    bersifat positif. Manusia juga dapat melakukan konformitas pada bentuk-

    bentuk perilaku negatif (Sarwono, 2011 dalam Megawati, 2014). Siswati dan

    Masykur (2011, dalam Putri, 2013) menjelaskan bahwa konformitas terjadi

    ketika individu melakukan aktivitas dimana terdapat tendensi yang kuat untuk

    melakukan sesuatu yang sama dengan yang lainnya, walaupun tindakan yang

    dilakukan merupakan perilaku yang menyimpang.

    Berdasarkan pernyataan tersebut, penelitian ini menunjukkan bahwa

    sopir-sopir bus tetap melakukan penyesuaian atau konformitas terhadap

    kelompok sopir yang jelas melakukan perilaku menyimpang. Menurut

    Fitriyani (2013), adanya keinginan untuk diterima dan diakui oleh kelompok

    ternyata cukup kuat untuk mendorong individu melakukan hal yang negatif.

    Sopir-sopir bus yang mudah terpengaruh oleh kelompok tidak memiliki

    kepercayaan diri dan takut dikucilkan oleh kelompoknya. Hal tersebut

    menyebabkan sopir-sopir bus yang merasa tertekan dengan kelompoknya

    melakukan tindakan negatif yang dilakukan juga oleh kelompoknya seperti

    berbohong mengenai data pengeluaran bahan bakar yang termasuk dalam

    penyimpangan properti. Selain itu perilaku seperti menerima penumpang

    gelap dan paket gelap yang termasuk dalam pencurian pada perusahaan juga

    dilakukan oleh sopir bus (penyimpangan properti) serta berkata kasar atau

    melakukan pelecehan verbal terhadap rekan kerja yang lain (penyimpangan

    agresi individu). Menurut Appelbaum, et al (2007; Henle, 2005) meskipun

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 46

    seorang individu memiliki standar moral yang tinggi, namun lingkungan

    operasional dalam pekerjaan memberikan pengaruh yang kuat pada individu

    untuk terlibat dalam perilaku menyimpang.

    Dari penelitian ini, konformitas yang dilakukan subjek tergolong

    tinggi. Hal ini dilihat dari data yang menunjukkan bahwa mean empiris lebih

    besar dibandingkan mean teoritik (56,23 > 50). Data tersebut menunjukkan

    terdapat perbedaan yang signifikan antara mean teoritik dan mean empiris

    pada variabel konformitas. Nilai mean empiris yang lebih besar dibandingkan

    nilai mean teoritik menunjukkan bahwa subjek penelitian cenderung

    melakukan konformitas terhadap kelompoknya. Subjek cenderung akan

    mudah untuk dipengaruhi oleh kelompok untuk melakukan hal-hal negatif

    dan merasa tidak percaya diri apabila tidak seragam dengan kelompoknya

    (Maulidta, 2010).

    Penelitian ini juga menunjukkan bahwa perilaku kerja

    kontraproduktif yang tinggi. Hal ini dilihat dari data yang menunjukkan

    bahwa mean empiris lebih tinggi dibandingkan mean teoritik (37,57 > 27,5).

    Data tersebut menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara mean

    toritik dan mean empiris pada variabel perilaku kerja kontraproduktif. Hal ini

    dapat terjadi karena subjek melakukan konformitas terhadap kelompoknya

    sehingga subjek mudah untuk dipengaruhi untuk melakukan hal-hal negatif

    dan merasa tidak percaya diri apabila tidak seragam dengan kelompoknya

    (Maulidta, 2010). Subjek juga akan mudah berperilaku menyimpang dari

    aturan yang sudah ditetapkan oleh perusahaan seperti melakukan manipulasi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 47

    data pengeluaran, menerima penumpang dan paket gelap untuk keuntungan

    pribadi. Selain itu, subjek akan memperlakukan rekan kerjanya secara tidak

    adil, memperlihatkan ketidaksopanan, dan melakukan tindakan verbal

    maupun fisik yang dapat merusak relasi atau pergaulan dengan rekan kerja.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 48

    BAB V

    KESIMPULAN DAN SARAN

    A. Kesimpulan

    Hasil analisis penelitian dengan menggunakan korelasi Spearman Rho

    menunjukkan korelasi r = 0,228 dengan nilai signifikansi p = 0,039 (p <

    0,05). Korelasi tersebut menegaskan bahwa terdapat hubungan positif dan

    signifikan antara konformitas dan perilaku kerja kontraproduktif pada sopir

    bus express (cepat). Semakin tinggi konformitas pada sopir bus maka

    semakin tinggi juga perilaku kerja kontraproduktifnya. Semakin rendah

    konformitas pada sopir bus, semakin rendah perilaku kerja

    kontraproduktifnya.

    B. Keterbatasan Penelitian

    Peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih sangat jauh dari

    sempurna. Peneliti menilai keterbatasan dalam penelitian ini adalah

    terbatasnya jumlah subjek karena terbatasnya waktu yang dimiliki oleh sopir-

    sopir bus dalam mengisi skala, sehingga beberapa skala tidak selesai dan

    digugurkan karena pengisian skala tidak selesai. Selain itu, adanya faktor

    internal dari subjek seperti rasa malas untuk membaca, lelah diperjalanan, dan

    sulit untuk memahami cara pengisian skala menyebabkan peneliti mendapat

    penolakan dari beberapa sopir.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 49

    C. Saran

    1. Bagi Subjek Penelitian

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa konformitas secara signifikan

    berhubungan positif dengan perilaku kerja kontraproduktif. Berdasarkan

    hal tersebut subjek yang dalam penelitian ini adalah sopir-sopir bus

    diharapkan dapat lebih percaya diri agar tidak mudah terpengaruh orang

    lain sehingga dapat mengambil keputusan ataupun mengeluarkan pendapat

    sendiri.

    2. Bagi Perusahaan

    Perilaku kerja kontraproduktif merupakan perilaku yang merugikan

    bagi organisasi/perusahaan/instansi. Hasil penelitian ini menunjukkan

    bahwa sopir-sopir bus memiliki tingkat perilaku kerja kontraproduktif

    yang tinggi. Oleh karena itu untuk mengurangi perilaku tersebut

    diperlukan usaha untuk mengurangi terjadinya perilaku kerja

    kontraproduktif yang dilakukan oleh sopir bus.

    Usaha yang dapat dilakukan adalah memberikan informasi tentang

    aturan bekerja yang lebih jelas beserta sanksi yang akan didapatkan ketika

    sopir bus melanggar, melakukan kontrol disetiap tempat pemberhentian,

    dan menampung saran/kritik dari karyawannya.

    3. Bagi Peneliti Selanjutnya

    Bagi peneliti selanjutnya yang hendak melakukan penelitian yang

    serupa atau melanjutkan penelitian ini sebaiknya memperhatikan

    kelemahan yang terdapat dalam penelitian ini. Peneliti selanjutnya,

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 50

    diharapkan untuk mempertimbangkan faktor-faktor internal dan eksternal

    seperti keterbatasan waktu dan pemilihan subjek yang dapat

    mempengaruhi perolehan data.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 51

    DAFTAR PUSTAKA

    Anderson, N., Ones, D.S., Sinangil, H.K., & Viswesvaran, C. (2005). Handbook Of Industrial, Work, And Organizational Psychology. Vol.01. London: Sage.

    Appelbaum, S.H., Iaconi, G.D., & Matousek, A. (2007). Positive and Negative

    Deviant Workplace Behaviors: Causes, Impacts, and Solutions. Corporate Governance: The International Journal of Business in Society. Vol. 7, Iss: 5, pp. 586-598.

    Ariani, D. W. (2013). The Relationship Between Employee Engagement,

    Organizational Citizenship Behavior, and Counterproductive Work Behavior. International Journal of Business Administration, 4 (2).

    Asch, S.E. (1955). Opinions and Social Pressure. Scientific American. Vol. 193,

    No. 5, pp. 31-35. Azwar, S. (2009). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Azwar, S. (2010). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Azwar, S. (2012). Penyusunan Skala Psikologi (cetakan pertama). Yogyakarta:

    Pustaka Pelajar Offset. Barbaranelli, C., Fida, R., & Gualandri, M. (2013). Assessing Counterproductive

    Work Behavior: A Study On The Dimensionality of CWB-Checklist. TPM doi: 10.4473/TPM20.3.3. Vol. 20, No. 3.

    Baron, R.A. & Byrne, D. (2000). Social Psychology (9th ed). USA: Allyn &

    Bacon. Bocchiaro, P. & Zamperini, A. (2012). Conformity, Obedience, Disobedience:

    The Power Of The Situation. Psychology-selected papers, Dr. Gina Rossi (Ed.), InTech, DOI: 10.5772/36483. Available from: http://www.intechopen.com/books/psychology-selected-papers/conformity-obedience-disobedience-the-power-of-the-situation diunduh pada 1 Juni 2016.

    Berns, G.S., Chappelow, J., Zink, C.F., Pagnoni, G., Skurski, M.E.M., & Richars,

    J. (2005). Neurobiological Correlates Of Social Conformity And Independence During Mental Rotation. Society Of Biological Psychiatry, 58: 245-253.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

    http://www.intechopen.com/books/psychology-selected-papers/conformity-obedience-disobedience-the-power-of-the-situationhttp://www.intechopen.com/books/psychology-selected-papers/conformity-obedience-disobedience-the-power-of-the-situation

  • 52

    Chernyak, L., & Tziner, A. (2014). Relationships Between Counterproductive Work Behavior, Perceived Justice Andclimate, Occupational Status, And Leader-Member Exchange. Journal of Work and Organizational Psychology, 30, 1-12.

    Cialdini, R.B. & Goldstein, N.J. (2004). Social Influence: Compliance And

    Conformity. Annu Rev Psychol. 2004;55:591-621. Cohen, T.R., Panter, A.T. & Turan, N. (2013). Predicting Counterproductive

    Work Behavior From Guilt Proneness. Journal Of Business Ethics, 114, 45-53.

    Hadi, S. (2004). Metodologi Research 3. Yogyakarta: Andi Yogyakarta. Hamilton, V.L & Sanders, J. (1995). Crimes of Obedience and Conformity in the

    Workplace: Surveys of Americans, Russians, and Japanese. Journal of Social Issues. Vol. 51, No. 3, pp. 67-88.

    Henle, C.A. (2005). Predicting Workplace Deviance From The Interaction Between Organizational Justice and Personality. Journal of Managerial Issues. Vol. 17, No. 2, p. 247.

    Idiakheua, E.O., & Obetoh, G.I. (2012). Counterproductive Work Behavior of

    Nigerians: An Insight Into Make-up Theory. Interdisciplinary Journal of Contemporary Research in Business, 4 (7).

    Kanten, P. & Ülker, F. E. (2013). The Effect of Organizational Climate on

    Counterproductive Behaviors: An Empirical Study on the Employees of Manufacturing Enterprises. Journal of Global Macro, 2 (4), 144-160.

    Karoseri Indonesia. http://www.karoseri-id.com/2016/03/inilah-beberapa-alasan-

    penumpang.html diunduh pada 30 Januari 2017. Kl