hubungan antara konflik pada wanita peran...

22
HUBUNGAN ANTARA KONFLIK PADA WANITA PERAN GANDA DENGAN ASPIRASI KARIER EVERINA DIANSARI QUROTUL UYUN INTISARI Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara konflik pada wanita peran ganda dengan aspirasi karier. Subyek dalam penelitian ini adalah wanita yang telah berumah tangga dan aktif bekerja di rumah sakit. Karakteristik pekerjaannya adalah jam kerja tetap dan lama kerja minimal 7 jam sehari yang bekerja di Rumah Sakit Umum Kabupaten Belitung. Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan negatif antara konflik pada wanita peran ganda dengan aspirasi karier. Semakin tinggi konflik pada wanita peran ganda, maka semakin rendah aspirasi karir. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala aspirasi karier yang dimodifikasi dari Sutedja (2000), dimana aspek-aspeknya mengacu pada aspek- aspek yang dikemukakan oleh Strauss & Sayless (1991) sedangkan skala konflik pada wanita peran ganda dimodifikasi dari Edwina (2000), dimana aspek- aspeknya mengacu pada aspek-aspek yang dikemukakan oleh Kopelman (1983), Burley (1989), (Arinta dan Azwar, 1993). Data penelitian dolah dengan menggunakan program SPSS versi 12,0. data yang diperoleh dianalisis dengan tehnik analisis product moment dari Pearson. Hasil analisis data menggunakan product moment dari Pearson ini menunjukkan ada hubungan negatif yang signifikan antara konflik pada wanita peran ganda dengan aspirasi karier dengan aspirasi karier (r = - 0, 205, p< 0,05). Kata kunci: Konflik Peran Ganda, Aspirasi Karier

Upload: duongdung

Post on 12-Mar-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN ANTARA KONFLIK PADA WANITA PERAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah... · 2009-05-22 · lama kerja minimal 7 jam sehari yang bekerja di Rumah Sakit

HUBUNGAN ANTARA KONFLIK PADA WANITA PERAN GANDA

DENGAN ASPIRASI KARIER

EVERINA DIANSARI

QUROTUL UYUN

INTISARI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara konflik pada wanita peran ganda dengan aspirasi karier.

Subyek dalam penelitian ini adalah wanita yang telah berumah tangga dan aktif bekerja di rumah sakit. Karakteristik pekerjaannya adalah jam kerja tetap dan lama kerja minimal 7 jam sehari yang bekerja di Rumah Sakit Umum Kabupaten Belitung.

Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan negatif antara konflik pada wanita peran ganda dengan aspirasi karier. Semakin tinggi konflik pada wanita peran ganda, maka semakin rendah aspirasi karir.

Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala aspirasi karier yang dimodifikasi dari Sutedja (2000), dimana aspek-aspeknya mengacu pada aspek-aspek yang dikemukakan oleh Strauss & Sayless (1991) sedangkan skala konflik pada wanita peran ganda dimodifikasi dari Edwina (2000), dimana aspek-aspeknya mengacu pada aspek-aspek yang dikemukakan oleh Kopelman (1983), Burley (1989), (Arinta dan Azwar, 1993).

Data penelitian dolah dengan menggunakan program SPSS versi 12,0. data yang diperoleh dianalisis dengan tehnik analisis product moment dari Pearson. Hasil analisis data menggunakan product moment dari Pearson ini menunjukkan ada hubungan negatif yang signifikan antara konflik pada wanita peran ganda dengan aspirasi karier dengan aspirasi karier (r = - 0, 205, p< 0,05).

Kata kunci: Konflik Peran Ganda, Aspirasi Karier

Page 2: HUBUNGAN ANTARA KONFLIK PADA WANITA PERAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah... · 2009-05-22 · lama kerja minimal 7 jam sehari yang bekerja di Rumah Sakit

Beberapa faktor yang menyebabkan meningkatnya kebutuhan kaum

perempuan untuk berpartisipasi langsung dalam dunia kerja diantaranya yang

pertama yaitu banyaknya kursus dan pendidikan tinggi, adanya kursus dan

pendidikan yang tinggi membentuk fikiran wanita yang dulu beranggapan bahwa

lapangan kerja wanita hanyalah sebagai ibu rumah tangga menjadi lebih maju.

Yang kedua yaitu keinginan mengembangkan potensi yang dimiliki, adanya

peningkatan potensi secara terus menerus akan meningkatkan rasa percaya diri

dan dapat mendatangkan nilai lebih pada wanita sebagai seorang pekerja. Yang

ketiga yaitu sebagai pemenuhan kebutuhan ekonomi keluarga, dengan ibu yang

bekerja pemasukan dalam keluarga akan bertambah sehingga keluarga tersebut

dapat menikmati kualitas hidup yang lebih baik, seperti gizi, pendidikan, tempat

tinggal, sandang, hiburan, dan fasilitas kesehatan (Mappiare, 1983).

Alasan-alasan tersebut membentuk harapan-harapan pada wanita agar dapat

berhasil dalam pekerjaannya. Seseorang yang ingin berhasil dalam pekerjaannya

membutuhkan aspirasi karir, sedangkan aspirasi karir dipengaruhi oleh faktor dari

dalam individu maupun dari luar individu itu sendiri. Dari dalam individu yaitu

faktor keluarga, kepribadian dari seseorang tersebut. Seorang wanita sangat

dipengaruhi oleh faktor dari dalam individu dalam aspirasi karirnya. Baik

dukungan keluarga maupun pekerjaannya dalam rumah tangga. Faktor dari luar

individu yaitu kesempatan promosi dari perusahaan itu sendiri Straruss & Sayless

(1991).

Akibat dari tugas-tugas yang harus diselesaikannya memerlukan perhatian

serius sehingga membutuhkan waktu tersendiri dan lokasi wanita yang bekerja

Page 3: HUBUNGAN ANTARA KONFLIK PADA WANITA PERAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah... · 2009-05-22 · lama kerja minimal 7 jam sehari yang bekerja di Rumah Sakit

bukan berada dalam rumah melainkan berada di luar rumah, wanita karir yang

merangkap sebagai ibu rumah tangga akan memiliki beban yang cukup berat.

Intensitas pelayanan pada suami dan anak-anak menjadi berkurang karena ia

sendiri juga membutuhkan pelayanan bagi dirinya sendiri akibat kelelahan sehabis

bekerja. Sedyono & Hasibuan (Setyowati, 2003) mengemukakan bahwa salah satu

tantangan terbesar bagi wanita karir adalah persepsi tentang kekurangan waktu,

perasaan bahwa adanya perbedaan yang sangat besar antara waktu yang dimiliki

dengan jumlah tugas yang harus dikerjakan.

Meskipun demikian kaum wanita yang memiliki keinginan untuk maju,

ingin mengembangkan diri dan ingin melakukan emansipasi berusaha

memanfaatkan kesempatan kerja yang diberikan. Jadi mereka tidak hanya sekedar

bekerja atau berkarir. Semua orang dalam hidupnya tentu mempunyai satu

harapan untuk lebih baik daripada waktu sekarang. Untuk itu dalam mencapai

cita-citanya ini tentu saja dibutuhkan suatu usaha agar dapat mewujudkannya.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti menarik kesimpulan bahwa sedikitnya

konflik pada wanita peran ganda baik dalam tugasnya sebagai ibu rumah tangga

maupun tugasnya sebagai pekerja akan mendukung aspirasi karirnya agar tinggi,

peneliti tertarik untuk meneliti mengenai hubungan antara konflik pada wanita

peran ganda dengan aspirasi karir. Pertanyaan yang diajukan adalah “apakah ada

hubungan antara konflik pada wanita peran ganda dengan aspirasi karir. “

B. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini ingin mengetahui Hubungan antara konflik pada

wanita peran ganda dengan aspirasi karir.

Page 4: HUBUNGAN ANTARA KONFLIK PADA WANITA PERAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah... · 2009-05-22 · lama kerja minimal 7 jam sehari yang bekerja di Rumah Sakit

C. Manfaat Penelitian

a. Secara teoritik, diharapkan penelitian ini dapat menambah khasanah psikologi

khususnya di bidang psikologi industri dan psikologi jender.

b.Secara praktis, diharapkan dapat memberi manfaat bagi wanita berperan ganda

agar dapat mengatasi konfliknya sehingga dapat meningkatkan aspirasi karirnya.

D. Keaslian Penelitian

1. Keaslian topik

Penelitian yang berkaitan dengan aspirasi karir dilakukan oleh Setiawati

(2005) meneliti profil kedudukan dan peran pegawai edukatif Universitas Islam

Indonesia dalam perspektif gender, sedangkan penelitian yang dilakukan peneliti

yaitu meneliti tentang hubungan antara konflik pada wanita peran ganda dengan

aspirasi karir.

2. Keaslian teori

Penelitian Setiawati (2005) menggunakan teori yang dikemukakan oleh

Sara H. Longwe, sedangkan pada penelitian peneliti menggunakan teori Strauss &

Sayless (1991).

3. Keaslian alat ukur

Penelitian Setyowati & Riyono (2003) menggunakan skala aspirasi karir

dari Wisnuwardani (1998), sedangkan pada penelitian peneliti menggunakan

menggunakan alat ukur yang menggunakan skala aspirasi yang dimodifikasi dari

skala Sutedja (2000).

4. Keaslian subyek penelitian

Page 5: HUBUNGAN ANTARA KONFLIK PADA WANITA PERAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah... · 2009-05-22 · lama kerja minimal 7 jam sehari yang bekerja di Rumah Sakit

Penelitian yang berkaitan dengan aspirasi karir dilakukan oleh Setiawati

(2005) menggunakan subyek penelitian pegawai edukatif tetap di Universitas

Islam Indonesia yang dipilih secara random sampling. Jumlah populasi edukatif

UII sebanyak laki-laki 233 orang dan perempuan 71 orang. sedangkan pada

penelitian peneliti menggunakan subyek penelitian yaitu wanita yang telah

berumah tangga dan aktif bekerja di rumah sakit. Karakteristik pekerjaannya

adalah jam kerja tetap dan lama kerja minimal 7 jam sehari.

ASPIRASI KARIR

Sebuah perusahaan atau organisasi mempunyai tingkat pekerjaan dari yang

paling rendah sampai yang paling tinggi tingkatan pekerjaan atau jabatan akan

disertai dengan meningkatnya tanggung jawab dan imbalan yang diterima.

Aspirasi karier menyangkut keinginan seseorang untuk memperoleh pekerjaan

atau jabatan yang lebih tinggi. Simammora (1995) menyebutkan aspirasi karir

sangat penting dalam menentukan perjalanan karir seseorang karena aspirasi karir

merupakan variabel yang mempengaruhi dalam pencapaian suatu level pekerjaan

yang tinggi melalui promosi yang ditawarkan oleh perusahaan atau organisasi.

1. Aspek-aspek Aspirasi Karir

Strauss & Sayless (1991) menyatakan bahwa karyawan yang menganggap

prestasi itu berarti, akan selalu membuktikan kepada diri sendiri dalam

menyelesaikan tugas dan berusaha mendapatkan tanggung jawab yang meningkat

dan akan berusaha untuk meraih tingkatan pekerjaan atau jabatan yang lebih baik.

Dessler (1993) keberhasilan atau tantangan menjadi dorongan munculnya aspirasi

Page 6: HUBUNGAN ANTARA KONFLIK PADA WANITA PERAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah... · 2009-05-22 · lama kerja minimal 7 jam sehari yang bekerja di Rumah Sakit

karir pada karyawan karena tantangan dalam menyelesaikan tugas akan

mendorong seseorang untuk dapat menyelesaikannya dengan baik dan

keberhasilan yang diraih untuk karyawan dalam menyelesaikan tugas itu akan

memotivasi keinginan untuk berprestasi. Ada 3 aspek aspirasi menurut pengertian

diatas:

1. Prestasi kerja atau hasil kerja yang ingin dicapai individu

Adanya keinginan untuk mendapatkan kemajuan dalam aspirasi,

menunjukkan adanya prestasi dalam mencapai aspirasinya dengan kata lain

prestasi mendasari pencapaian aspirasi seseorang dengan memberikan potensi

yang dimiliki kepada pekerjaannya (Hurlock, 1973).

2. Performasi kerja yang diharapkan untuk mencapai hasil tersebut

Motivasi, semangat dan komitmen seseorang untuk mencapai sebuah

prestasi dengan tujuan untuk membuat hidupnya lebih baik dari sebelumnya. Adi

(Gunarsa, 1983).

3. Arti penting prestasi kerja atau hasil kerja tersebut bagi individu.

Aspirasi untuk mencapai kesuksesan bisa menimbulkan kepuasan untuk

meningkatkan self esteem bila tujuan tercapai tanpa menghiraukan pandangan

orang lain maupun kepuasan bagi orang lain, sementara kegagalan akan

mengakibatkan rasa malu, penyesalan yang mendalam serta perasaan kurang dan

rendah diri.

KONFLIK PADA WANITA PERAN GANDA

Menjalankan dua peran sekaligus secara tidak langsung memberikan

dampak baik wanita itu sendiri maupun bagi lingkungan keluarganya. Wanita

Page 7: HUBUNGAN ANTARA KONFLIK PADA WANITA PERAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah... · 2009-05-22 · lama kerja minimal 7 jam sehari yang bekerja di Rumah Sakit

dengan peran ganda dituntut untu berhasil dalam dua peran yang bertentangan. Di

rumah mereka dituntut untuk berperan subordinat (memiliki kedudukan dibawah

peran suami) dalam menunjang kebutuhan keluarga dengan mengurus suami dan

anak namun di tempat kerja mereka dituntut untuk mampu bersikap mandiri dan

dominan (Suryadi dkk, 2004).

1. Aspek-aspek Konflik Pada Wanita Peran Ganda

Ada enam aspek konflik peran ganda yang dikemukakan menurut Kopelman

& Burley (Arinta dan Azwar, 1993) yaitu

a. Masalah pengasuhan anak

Pada umumnya mereka mencemaskan kesehatan jasmani dan emosi anak-

anaknya ini berarti menuntut perhatian, tenaga dan pikiran mereka dirumah

sewaktu mereka dikantor.

b. Bantuan pekerjaan rumah tangga

Wanita yang berperan ganda membutuhkan bantuan dari berbagai pihak baik

dari suami, anak maupun seorang pembantu untuk turut serta dalam urusan

pekerjaan rumah tangga

c. Komunikasi dan interaksi dengan keluarga

Komunikasi merupakan sarana untuk kita dapat berinteraksi dengan orang

lain. Dengan komunikasi kita dapat mengutarakan kebutuhan, keinginan bahkan

keluhan pada seseorang.

d. Waktu untuk keluarga

Page 8: HUBUNGAN ANTARA KONFLIK PADA WANITA PERAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah... · 2009-05-22 · lama kerja minimal 7 jam sehari yang bekerja di Rumah Sakit

Menurut Sukanto, dkk (1999), ibu yang bekerja sering merasa kekurangan

waktu untuk suami, anak-anak bahkan untuk dirinya sendiri.

e. Penentuan prioritas

Prioritas itu disusun tergantung pada kepentingan individu

yangbersangkutan agar tidak menimbulkan pertentangan antara kepentingan yang

satu dengan kepentingan yang lain Sukanto, dkk (1999).

f. Tekanan karier dan keluarga

Dalam bekerja, akan terdapat banyak masalah yang menuntut si pekerja

untuk menyelesaikannya. Begitu juga di rumah, akan terdapat banyak pekerjaan

rumah yang menuntut untuk diselesaikan. Tuntutan tersebut dapat menjadi sebuah

tekanan bagi seseorang yang kemudian akan menjadi konflik dalam dirinya.

HUBUNGAN KONFLIK PADA WANITA PERAN GANDA

DENGAN ASPIRASI KARIR

Aspirasi karir wanita yang salah satunya dipengaruhi oleh konflik yang

terjadi pada wanita karir terlebih lagi yang sudah menikah, mempengaruhi

keputusan yang berkenan dengan kariernya, konflik timbul karena seringnya

dihadapkan pada pilihan untuk berkarir sebagai salah satu tujuan hidupnya atau

menjadi ibu rumah tangga yang baik yang selalu siap mengasuh dan melayani

kebutuhan suami dan anak-anaknya Betz & Fitzgerald (Setyowati & Riyono,

2003).

Akibat adanya konflik yang dialami oleh wanita karir yang merangkap tugas

sebagai ibu rumah tangga yang memiliki beban yang cukup berat maka aspirasi

karirnya akan terganggu. Sedyono dan Hasibuan (Setyowati & Riyono, 2003)

Page 9: HUBUNGAN ANTARA KONFLIK PADA WANITA PERAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah... · 2009-05-22 · lama kerja minimal 7 jam sehari yang bekerja di Rumah Sakit

mengemukakan bahwa salah satu tantangan terbesar bagi wanita karir adalah

persepsi tentang kekurangan waktu, perasaan bahwa ada perbedaan yang sangat

besar antara waktu yang dimiliki bagi pekerjaannya maupun dengan jumlah tugas

yang harus dikerjakan dalam keluarga.

Adanya konflik akan menyebabkan wanita harus memilih dengan berkarir di

luar rumah, sekaligus menata rumah tangga, berkarir di luar rumah dan

menomorduakan urusan rumah tangga; atau berkarir di luar tanpa berumah

tangga. Misalnya pada penelitian Wolfman (1989) terhadap seorang ibu yang

mengorbankan kariernya demi tugasnya sebagai ibu rumah tangga dan dengan

mengorbankankan karirnya sedangkan penelitian pada ibu lainnya yang

mengorbankan waktu bagi keluarganya untuk berkarir di luar rumah. Menurut

Wolfman (1989) pekerjaan wanita yang telah berkeluarga bukanlah tangga karir,

mereka tidak bermaksud menaiki jenjang kepangkatan. Nasihat tentang cara

memperoleh jabatan eksklusif tidak perlu diberikan, sebab mereka tidak akan

pernah memperoleh jabatan pimpinan. Mereka bekerja dan berkarir hanya agar

bertahan hidup, dan dapat mengembangkan aspirasi karirnya walaupun hanya

sedikit dalam mengaktualisasikan pengetahuannya maupun pendidikan yang telah

diperoleh selama ini.

Dalam penelitian profil kedudukan dan peran pegawai edukatif universitas

islam indonesia dalam perspektif gender oleh Setiawati, (2005) menyatakan

bahwa wanita yang telah berkeluarga dan mempunyai anak menghindari jabatan

struktural yang membutuhkan tanggung jawab yang tinggi terhadap pekerjaannya.

Page 10: HUBUNGAN ANTARA KONFLIK PADA WANITA PERAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah... · 2009-05-22 · lama kerja minimal 7 jam sehari yang bekerja di Rumah Sakit

Karena itu konflik dalam peran ganda merupakan salah satu faktor dalam

mempengaruhi aspirasi karier pada wanita.

HIPOTESIS PENELITIAN

Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan negatif antara konflik pada

wanita peran ganda dengan aspirasi karir.

IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN

1. Variabel Dependen : Aspirasi karir

2. Variabel Independen : Konflik pada wanita peran ganda

SUBYEK PENELITIAN

Subyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah wanita yang telah

berumah tangga dan aktif bekerja di rumah sakit. Karakteristik pekerjaannya

adalah jam kerja tetap dan lama kerja minimal 7 jam sehari.

METODE PENGUMPULAN DATA

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan metode skala. Metode skala ini digunakan mengingat variabel-

variabel dalam penelitian ini, yaitu aspirasi karier, konflik pada wanita peran

ganda yang mudah diungkap dengan metode skala.

VALIDITAS DAN REALIBILITAS

Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana

ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya

(Azwar, 2003). Reliabilitas diterjemahkan dari kata reliability. Pengukuran yang

Page 11: HUBUNGAN ANTARA KONFLIK PADA WANITA PERAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah... · 2009-05-22 · lama kerja minimal 7 jam sehari yang bekerja di Rumah Sakit

memiliki reliabilitas yang tinggi maksudnya adalah pengukuran yang dapat

menghasilkan data yang reliabel. Reliabilitas memiliki berbagai arti seperti

kepercayaan, keterandalan, keajegan, konsistensi, kestabilan dan sebagainya.

Namun ide pokok dalam reliabilitas adalah sejauh mana hasil dalam pengukuran

dapat dipercaya (Azwar, 2003). Reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan

teknik alpha. Perhitungan reliabilitas skala dalam penelitian ini dilakukan dengan

bantuan komputer program spss 11,5 for windows

METODE ANALISIS DATA

Metode analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian

adalah teknik analisis korelasi Product Moment dari Pearson. Perhitungan-

perhitungan tersebut akan dilakukan dengan komputer menggunakan program

Software Statistical Product and Service Solution (SPSS) 12,0 for Windows.

PELAKSANAAN PENELITIAN

Pelaksanaan penelitian dilakukan pada tanggal 24 November 2005 sampai

26 November 2005. Subyek penelitian adalah perawat, pegawai instalasi farmasi,

pegawai poliklinik, pegawai UGD, dan pegawai instalasi rontgen yang bekerja

dirumah sakit umum Kabupaten Belitung yang sudah berstatus sebagai Pegawai

Negeri Sipil dengan masa kerja lima sampai 28 tahun. Penyebaran skala dilakukan

dengan dikoordinir oleh seorang staf pada bagian Kepegawaian, kemudian pada

hari yang ditentukan peneliti mengambil skala yang telah diisi. Skala yang

dibagikan sebanyak 80 eksemplar namun yang kembali 75 eksemplar.

Page 12: HUBUNGAN ANTARA KONFLIK PADA WANITA PERAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah... · 2009-05-22 · lama kerja minimal 7 jam sehari yang bekerja di Rumah Sakit

HASIL PENELITIAN

1. Deskripsi Data Penelitian

Deskripsi statistik data penelitian pada Skala aspirasi karir dan konflik

pada wanita peran ganda dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 6 Deskripsi Data Penelitian

Hipotetik Empirik Variabel Asprasi Karier Konflik Pada Wanita Peran Ganda

Min Maks Mean SD 28 112 70 14 31 124 77,5 15,5

Min Maks Mean SD 92,95 9,010 69 106 62,16 11,386 44 87

Keterangan: SD = setiap satuan standar deviasi

Tingkat aspirasi karir pada wanita yang berperan ganda masuk di dalam

kategori tinggi dengan rentang 78,4? X ? 95,2. Artinya bahwa wanita yang

berperan ganda memiliki aspirasi karir yang tinggi. Konflik yang dialami oleh

wanita yang berperan ganda dalam kategori rendah dengan rentang 49,6? X ?

68,2 Artinya, bahwa wanita yang berperan ganda memiliki konflik yang rendah.

2. Hasil Uji Asumsi

a. Uji Normalitas

Hasil uji normalitas terhadap 75 subjek penelitian dihitung dengan

menggunakan One Sample Kolmogorov Smirnov test. Kaidah statistik untuk uji

normalitas adalah bila p > 0.05. Dari uji normalitas yang dilakukan, dihasilkan

variabel aspirasi karir koefisien K-SZ = 1,206 ; p = 0,109, variabel konflik pada

wanita peran ganda koefisien K-SZ = 0,927 ; p = 0,356. Hasil uji normalitas pada

semua variabel adalah normal karena setiap variabel sudah memenuhi kaidah uji

normalitas yaitu p > 0,05.

Page 13: HUBUNGAN ANTARA KONFLIK PADA WANITA PERAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah... · 2009-05-22 · lama kerja minimal 7 jam sehari yang bekerja di Rumah Sakit

b. Uji Linieritas

Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui korelasi antara variabel aspirasi

karir dengan konflik pada wanita peran ganda. Syarat dari uji normalitas ini

adalah bila p < 0,05. Dari uji linearitas yang dilakukan, menunjukkan bahwa

korelasi antara aspirasi karir dengan konflik pada wanita peran ganda adalah

linear dengan nilai F = 4,138 ; p = 0,048.

2. Hasil Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara

variabel tergantung dengan variabel bebas. Hasil uji hipotesis dengan

menggunakan analisis product moment dari Pearson, korelasi antara aspirasi karir

dengan konflik pada wanita peran ganda menunjukkan bahwa r = -0,205 ; p =

0,039 (p < 0,05) Kaidah uji statistik terhadap p adalah bila p < 0,05 berarti

signifikan. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa ada hubungan negatif yang

signifikan antara aspirasi karir dengan konflik pada wanita peran ganda. Semakin

rendah konflik pada wanita yang berperan ganda maka semakin tinggi aspirasi

karirnya. Hasil analisis data ini menunjukkan bahwa hipotesis yang dikemukakan

oleh peneliti Diterima.

3. Hasil Analisis Tambahan

Analisis tambahan yang dilakukan dalam penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui yang pertama yaitu apakah ada perbedaan aspirasi karir antara ibu

yang mempunyai pembantu dengan ibu yang tidak mempunyai pembantu.

Analisis tambahan ini menggunakan analisis Independent Sample t Test, yang

Page 14: HUBUNGAN ANTARA KONFLIK PADA WANITA PERAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah... · 2009-05-22 · lama kerja minimal 7 jam sehari yang bekerja di Rumah Sakit

menghasilkan F = 9,680 ; p = 0,0485 (p<0,05) yang menunjukkan bahwa ada

perbedaan aspirasi karir antara ibu yang mempunyai pembantu dengan ibu yang

tidak mempunyai pembantu. Mean pada ibu yang berperan ganda yang

mempunyai pembantu sebesar 93,85 serta Mean pada ibu yang berperan ganda

yang tidak mempunyai pembantu sebesar 89,63 yang menunjukkan bahwa

Aspirasi karir pada ibu yang mempunyai pembantu lebih besar daripada ibu yang

berperan ganda yang tidak mempunyai pembantu

Analisis tambahan kedua adalah mengetahui perbedaan aspirasi karir pada

ibu yang berperan ganda yang mempunyai anak satu, dua, tiga, empat dan lima.

Analisis tambahan ini menggunakan One Way Anova, yang menghasilkan F =

0,572 ; p = 0,684 (p>0,05) yang menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan aspirasi

karir pada ibu yang berperan ganda yang mempunyai anak satu, dua, tiga, empat

dan lima

PEMBAHASAN

Pada dasarnya aspirasi karir wanita yang sudah menikah akan dipengaruhi

oleh statusnya sebagai ibu rumah tangga. Peran ibu yang bertanggung jawab atas

pengelolaan rumah tangga. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan

Siregar (Widyarini, 1998) dengan hasil penelitian “Adanya perbedaan prestasi

kerja antara wanita yang menikah dan yang tidak menikah”. Dalam konflik peran

ganda salah satu faktor yang mempengaruhinya yaitu pekerjaan, sebagai seorang

pekerja wanita dituntut dedikasinya pada tempat bekerja, ulet ambisius, mandiri,

progresif dan bermotivasi tinggi. Tuntutan tersebut harus dipenuhi dan perhatian

perempuan akan terbagi antara keluarga dan pekerjaan.

Page 15: HUBUNGAN ANTARA KONFLIK PADA WANITA PERAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah... · 2009-05-22 · lama kerja minimal 7 jam sehari yang bekerja di Rumah Sakit

Data deskriptif menunjukkan bahwa secara umum subyek pada penelitian ini

mempunyai aspirasi karir yang tinggi. Tingkat aspirasi karir ibu-ibu yang tinggi

ini memperlihatkan bahwa ibu-ibu tersebut pada umumnya merasa dapat

mengatasi konflik yang dialami dan dapat melakukan pekerjaannya dengan baik.

Tingkat aspirasi karier ibu-ibu yang tergolong tinggi ini dapat disebabkan karena

tekanan keluarga yang rendah. Frone (Widyarini, 1998) menyatakan bahwa

adanya hubungan antara tekanan pekerjaan dengan tekanan keluarga. Artinya

bahwa apabila ibu-ibu tersebut mengalami tekanan dalam keluarga maka

merekapun akan mengalami tekanan pekerjaan. Dengan adanya tekanan pekerjaan

maka akan dapat mempengaruhi aspirasi mereka.

Rendahnya konflik peran ganda pada subyek penelitian ini menurut

penelitian peneliti adalah karena ditunjang oleh kondisi lingkungan yang

memungkinkan subyek melimpahkan tugas dan tanggungjawab mengurus rumah

tangga secara mudah kepada pembantu atau kerabat dan kondisi kerja yang tidak

terlalu menekan. Ini terbukti dengan adanya hasil dari data tambahan yang

menunjukkan bahwa adanya perbedaan aspirasi karir antara ibu yang mempunyai

pembantu dan ibu yang tidak mempunyai pembantu. Aspirasi karir ibu yang

mempunyai pembantu lebih besar daripada aspirasi karir ibu yang tidak

mempunyai pembantu. Bantuan dari pembantu dan kerabat menyebabkan

kecemasan ibu yang bekerja menjadi berkurang. Ibu yang bekerja akan merasa

aman dan tentram pada saat bekerja oleh karena itu ibu yang mendapat bantuan

dari pembantu akan lebih dapat berprestasi dalam pekerjaannya dan dengan

berprestasi akan dapat mendorong aspirasi karirnya dalam bekerja.

Page 16: HUBUNGAN ANTARA KONFLIK PADA WANITA PERAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah... · 2009-05-22 · lama kerja minimal 7 jam sehari yang bekerja di Rumah Sakit

Kemudahan subyek subyek dalam melimpahkan tugas dan tanggungjawab

mengurus rumah tangga ini tidak lepas dari eratnya kondisi kekerabatan di daerah

Tanjung pandan Belitung yang termasuk kota yang kecil sehingga hubungan

kekerabatan sangat erat. Adanya hubungan kekerabatan yang erat serta dukungan

suami sehingga menyebabkan ringannya tekanan dalam keluarga yang dialami

oleh para ibu yang berperan ganda. Hal tersebut sesuai dengan Taylor (Widyarini,

1998), bahwa wanita yang mengalami konflik dan mengakibatkan stress maka

yang dilakukannya pertama kali adalah meminta dukungan sosial dari lingkungan

disekitarnya terutama suami ataupun keluarganya.

Banyaknya jumlah anak pada ibu rumah tangga yang berperan ganda dari

hasil analisis yang dilakukan tidak menunjukkan perbedaan aspirasi karir.

Menurut peneliti tidak adanya perbedaan aspirasi karir tersebut disebabkan adanya

dukungan dari suami, adanya pembantu serta adanya dukungan oleh para kerabat

sekitar. Apabila ada dukungan dari berbagai pihak walaupun banyak anak atau

hanya mempunyai anak satu tidak menjadi hambatan bagi ibu yang berperan

ganda.

Selain itu juga yang dapat dipertimbangkan untuk menjelaskan rendahnya

konflik peran ganda pada subyek penelitian ini adalah jenis pekerjaannya. Jenis

pekerjaan pada subyek yang tidak memberikan terlalu berat beban pekerjaan yang

diberikan kepada ibu yang berperan ganda. Sehingga para ibu yang berperan

ganda dapat membagi waktu antara pekerjaannya dan keluarganya.

Penelitian ini mempunyai kelemahan yaitu dalam penelitian ini tidak adanya

perbandingan antara jam kerja yang mempengaruhi aspirasi karier dan konflik

Page 17: HUBUNGAN ANTARA KONFLIK PADA WANITA PERAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah... · 2009-05-22 · lama kerja minimal 7 jam sehari yang bekerja di Rumah Sakit

peran ganda, dimana diketahui bahwa di rumah sakit adanya pembagian shift

kerja yang dilakukan. Pada subyek penelitian ini hanya diteliti pada karyawan

yang bekerja pada pagi hari sampai sore hari. Serta kelemahan dalam penelitian

ini yaitu pendidikan subyek yang minimal SMU sedangkan dalam PNS yang

bekerja di rumah sakit ini jika ingin menanjak dalam karirnya memerlukan

pendidikan minimal D3.

KESIMPULAN

1. Tingkat aspirasi karir responden pada penelitian ini secara umum termasuk

dalam ketegori tinggi

2. Tingkat konflik pada wanita peran ganda dalam penelitian ini secara umum

termasuk dalam kategori rendah.

3. Ada hubungan negatif antara konflik pada wanita peran ganda dengan aspirasi

karir. Semakin tinggi konflik peran ganda maka semakin rendah aspirasi

karirnya dan sebaliknya semakin rendah konflik pada wanita peran ganda

maka aspirasi karirnya tinggi.

4. Ada perbedaan aspirasi karir pada ibu yang berperan ganda ditinjau dari ada

tidaknya pembantu. Dimana Aspirasi karir pada ibu yang berperan ganda yang

mempunyai pembantu lebih tinggi daripada yang tidak mempunyai pembantu.

5. Tidak ada perbedaan aspirasi karir pada ibu yang berperan ganda ditinjau dari

jumlah anak yang dimiliki.

Page 18: HUBUNGAN ANTARA KONFLIK PADA WANITA PERAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah... · 2009-05-22 · lama kerja minimal 7 jam sehari yang bekerja di Rumah Sakit

SARAN

1. Bagi Subyek Penelitian

Tingkat aspirasi karir yang tinggi minimal dipertahankan dengan cara

meningkatkan prestasi dalam pekerjaan sehingga aspirasi karirnya tercapai. Untuk

konflik pada wanita peran ganda berada pada kategori rendah minimal

dipertahankan dengan cara meningkatkan cara pengelolaan koflik yang baik

dengan menjaga hubungan yang baik dengan keluarga maupun dengan lingkungan

sekitar.

2. Bagi peneliti selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya yang berminat untuk mengetahui hal-hal yang

berhubungan dengan aspirasi karir, dapat memperhatikan faktor lain yang dapat

dihubungkan dengan aspirasi karier misalnya perbedaan waktu kerja (Shift) pada

subyek apabila subyek bekerja pada sebuah instansi yang jam kerjanya terbagi.

Selain itu, sebaiknya untuk penelitian selanjutnya mengantisipasi kelemahan

penelitian yaitu pada pelaksanaan try out maupun penelitian, sebaiknya skala tidak

dibawa pulang oleh subyek karena tidak semua dapat kembali. Selain itu juga

peneliti selanjutnya juga lebih memperhitungkan jumlah skala dan jumlah aitem

dalam tiap-tiap skala agar tidak terlalu banyak karena akan menyebabkan subyek

lelah dalam menjawab.

Page 19: HUBUNGAN ANTARA KONFLIK PADA WANITA PERAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah... · 2009-05-22 · lama kerja minimal 7 jam sehari yang bekerja di Rumah Sakit

DAFTAR PUSTAKA

Afifah, A,D. 2004. Hubungan Antara Orientasi Religiusitas Dengan Konflik Peran Ganda Wanita Bekerja. Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM.

Alsa, A. 1997. Tingkat Aspirasi Dalam Memilih Program Studi Di Perguruan

Tinggi Ditinjau Dari Inteligensi Dan Jenis Kelamin. Jurnal Psikologika, No 3, Vol II, 27- 35.

Arinta I, L. dan Azwar S. 1993. Peran Jenis Androgini Dan Konflik Peran Ganda

Pada Ibu Bekerja. Jurnal Psikologi, No 2, Th 1992, 20-30. Anoraga, P. 1992. Psikologi Kerja. Jakarta: PT. Rineke Cipta. Azwar, S. 1999. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Azwar, S. 2003. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Brown, S. D & Lent R. W., 1992 Handbook Of Counseling Psychology New York : John Wiley & Sons, Inc Dahri, I. 1993. Peran ganda Modern. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar. Daligulo. 1982. Kamus Psikologi. Bandung: Penerbit Tunis Fauziah, Fx, S. Prihanto, S. Sukamto, E, M. 1999. Hubungan Antara Kemampuan

Manajemen Waktu Dan Dukungan Sosial Suami dengan Tingkat Stres Pada Ibu Berperan Ganda. Jurnal Anima, No1, Vol 15, 33-51.

Flippo, B,E. 1985. Manajemen Personalia. Jakarta. Erlangga Hasibuan-Sedyono, C. 1998. Perempuan Di Sektor Formal: “ Kerja Ya, Karier

Tidak” Perempuan Indonesia: Dulu dan Kini. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Hurlock, E.B, 1973. Adolescent Development. Tokyo: Mcgraw-Hill Kugakusha Listyowati, Ari. 2001. Konflik Peran Ganda & Kecemasan Kerja Pada Perempuan

Pekerja. Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM Martoyo,S. 1992. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta. BPFE Mappiare, A. 1983. Psikologi Orang Dewasa. Surabaya: Usaha Nasional

Page 20: HUBUNGAN ANTARA KONFLIK PADA WANITA PERAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah... · 2009-05-22 · lama kerja minimal 7 jam sehari yang bekerja di Rumah Sakit

Nitisemito, A.S. (1992). Manajemen Personalia (ed revisi). Jakarta: Ghalia

Indonesia. Pratisto, A. 2004. Cara Mudah Mengatasi Masalah Statistik dan Rancangan

Percobaan dengan SPSS 12. Jakarta. PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia.

Rahajuningrum. D. K. 1993. Pusat Pengendali & Ketakutan Akan Sukses Pada

Wanita Karir. Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM.

Schaie, k. W & Willis, S.L. 1991. Adult Development and Aging Third Edition

Newyork: Mcgrawhill Book Company Setiawati, T. Syamsudin, M. Wijdan, A. Gusniarti, U. 2005. Profil Kedudukan

Dan Peran Pegawai Edukatif Universitas Islam Indonesia Dalam Perspektif Gender. Laporan Penelitian. Yogyakarta: Pusat Studi Wanita Lembaga Penelitian Universitas Islam Indonesia.

Setyowati, R & Riyono, B. 2003. Perbedaan Aspirasi Karir Antara Wanita Yang

Sudah Menikah dan Yang Belum Menikah Pada Pegawai Negeri Sipil. Jurnal Psikologika, No 16, Vol VIII, 52-59.

Simamora, H. 1993. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: STIE

YKPN. Sisginaryani, D. 1994. Hubungan Aspirasi Karir Dengan Kecemasan. Karir Pada

Karyawan PLN Distribusi Jatim di Surabaya. Skripsi. (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM.

Sukanto, E., S. 1992. Tantangan Wanita Modern. Jakarta. Erlangga Suryadi, D. Satiadarma, M, P. Wirawan, E. 2004. Gambaran Konflik Emosional

Perempuan Dalam Menentukan Prioritas Peran Ganda. Jurnal Ilmiah Psikologi “ARKHE”, No 1, Vol 9, 11-22.

Sutedja, A,A,A,I,P,T. Stress Kerja & Aspirasi Karir Pada Karyawan Pertamina

UnitPengelolaan (UP) II Sei Paking Riau. Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta : Fakultas Psikologi UGM.

Strauss, G & Sayless L. R., 1991. Personnel: The Human Problems of

Management. New Delhi: Prentice Hall of India.

Page 21: HUBUNGAN ANTARA KONFLIK PADA WANITA PERAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah... · 2009-05-22 · lama kerja minimal 7 jam sehari yang bekerja di Rumah Sakit

HUBUNGAN ANTARA KONFLIK PADA

WANITA PERAN GANDA DENGAN ASPIRASI KARIER

INTISARI

Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Islam Indonesia

Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Guna

Memperoleh Derajat Sarjana S1 Psikologi

Oleh :

EVERINA DIANSARI

01 320 133

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2006

Page 22: HUBUNGAN ANTARA KONFLIK PADA WANITA PERAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah... · 2009-05-22 · lama kerja minimal 7 jam sehari yang bekerja di Rumah Sakit