hubungan antara kesepian dan intensi … · analisis korelasi. hasil uji korelasi antara kesepian...
TRANSCRIPT
HUBUNGAN ANTARA KESEPIAN DAN INTENSI
BERSELINGKUH PADA PERNIKAHAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Suatu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Oleh :
Gregoriana Anindita
109114022
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING
SKRIPSI
HUBUNGAN ANTARA KESEPIAN DAN INTENSI
BERSELINGKUH PADA PERNIKAHAN
Disusun oleh:
Gregorianana Anindita
109114022
Telah disetujui oleh:
Dosen Pembimbing Skripsi,
C. Siswa Widyatmoko, M. Psi. Tanggal:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
HALAMAN PENGESAHAN
SKRIPSI
HUBUNGAN ANTARA KESEPIAN DAN INTENSI
BERSELINGKUH PADA PERNIKAHAN
Dipersiapkan dan ditulis oleh:
Gregoriana Anindita
NIM: 109114022
Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji
Pada tanggal 20 Juli 2017
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji:
Nama Lengkap Tanda Tangan
Penguji 1 C. Siswo Widyatmoko, M. Psi. ……………………
Penguji 2 Dr. T. Priyo Widiyanto, M. Si. ……………………
Penguji 3 TM. Raditya Hernawa, M.Psi. ……………………
Yogyakarta,
Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma
Dekan,
Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN MOTO
Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu
bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman Tuhan
-Yesaya 55:8-
Marilah kepada-Ku, kamu semua yang letih lesu dan
berbeban berat, Aku akan memberikan kelegaan kepadamu.
-Matius 11:25-30-
Alam selalu melihat perbuatan kita, baik dan buruk perilaku kita
akan selalu dicatat oleh alam!
Selalu berbuat baik untuk terus mendapatkan kebaikan!
Apa yang kamu tanam itulah yang kamu tuai..
-Penulis-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya tulis ini dipersembahkan untuk :
Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang tidak lelah menemaniku sepanjang
lika-liku perjalanan hidupku. Teruntuk Bapak (Alm. Drs. Stephanus Martudi
Haryanto), Ibuku (Ibu Caecilia Winarni), kedua adikku (Aan dan Lina). Tak lupa
terima kasih untuk keluarga kecilku, suamiku (F. A. Asisi Adi) dan malaikat
penguat hidupku (Alfonsus Marcello Arion Putra Adi).
Untuk teman ku tercinta Akeng, Hoyi, Vira, Nana, Fiona Simbah, Yovi, Agnes,
Bundo, Yutii, Cicik, Febi, Sita, Nia, Efin, Imux, Tere, Devia, Angel, Desi, Merna,
Grup The Last Samurai, Grup Bala Dugong, dan Grup teman2 SMP & SMA.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar
pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 20 Juli 2017
Penulis
Gregoriana Anidita Pratita Sari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
HUBUNGAN ANTARA KESEPIAN DAN INTENSI BERSELINGKUH
PADA PERNIKAHAN
Studi Psikologi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Gregoriana Andindita Pratita Sari
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kesepian dan intensi berselingkuh pada
pernikahan. Subjek penelitian ini berjumlah 166 orang yang sedang menikah. Penelitian ini
menggunakan metode convenience sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan
skala R-UCLA dan skala ITIS yang diambil dari penelitian sebelumnya. Skala R-UCLA terdiri dari
3 item dengan nilai reliabilitas alpha 0,72 (α=0,72). Skala ITIS terdiri dari 6 item dengan nilai
reliabilitas alpha 0,70 (α=0,70). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan teknik
analisis korelasi. Hasil uji korelasi antara kesepian dan intensi berselingkuh pada pernikahan
diperoleh nilai r=0,161 dengan signifikansi sebesar 0,000 (p<0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa
ada korelasi antara kesepian dan intensi berselingkuh.
Kata kunci : intensi berselingkuh, kesepian, pernikahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
THE CORRELATION BETWEEN LONELINESS WITH INFIDELITY
INTENTION IN MARIRIAGE
Study of Psychology
Sanata Dharma University Yogyakarta
Gregoriana Anindita Pratita Sari
ABSTRACT
This research aims to determine the correlation between loneliness with infidelity intention in
marriage. The subject of this research were 166 married people. The method of this study was
convenience sampling method. The data were collected using the R-UCLA scale and ITIS scales
taken from the previous study. The R-UCLA scale consists of 3 items with an alpha value of 0.72
(α = 0,72). The ITIS Scale consists of 6 items with an alpha value 0.70 (α=0, 70). This research is
a quantitative research with correlation analysis technique. The result of thid research was
obtained r value = 0,161 with significance equal to 0,000 (p <0,05). The result indicates that there
is a correlation between loneliness and infidelity intention.
Keywords: loneliness, infidelity intention, marriage
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Gregoriana Anindita Pratita Sari
Nomor Mahasiswa : 109114022
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
HUBUNGAN ANTARA KESEPIAN DAN INTENSI BERSELINGKUH
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain
untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 20 Juli 2017
Yang menyatakan,
(Gregoriana Anindita Pratita Sari)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Terima kasih atas rahmat Tuhan yang Maha Kuasa, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan baik. Saya sebagai penulis masih menyadari adanya
kekurangan dalam skripsi ini. Dalam penyusunan skripsi ini banyak pihak yang
terlibat dan membantu penulis. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati
penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si selaku Dekan Fakultas Psikologi,
Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Paulus Eddy Suhartanto, M.Si selaku Ketua Program Studi
Psikologi, Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak C. Siswo Widyatmoko, M. Psi selaku dosen pembimbing skripsi
yang bersedia meluangkan banyak waktu dan penuh kesabaran
membimbing penulis selama penyusunan skripsi serta memberikan
pencerahan atas skripsi ini.
4. Ibu (Alm.) Dra. Lusia Pratidarmanastiti M.Si selaku sosok yang dikagumi
penulis.
5. P. Henrietta P.D.A.D.S., M.A. selaku dosen pembimbing akademik yang
telah membimbing selama penulis menempuh studi di Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma.
6. Dosen penguji 2 Bapak Dr. T.Priyo Widiyanto, M.Si.
7. Dosen penguji 3 Bapak TM. Raditya Hernawan, S. Psi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
8. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Psikologi Universitas Sanata Dharma
yang telah membimbing dan membagi wawasan yang sangat berguna bagi
penulis.
9. Semua karyawan di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma yang
telah memberikan pelayanan selama penulis menempuh studi serta
karyawan di perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang telah
memberikan fasilitas dan kemudahan dalam memperoleh informasi yang
dibutuhkan.
10. Orang Tua (Stephanus Martudi Haryanto dan Caecilia Winarni) penulis
terima kasih atas doa, cinta, omelan semangat, dukungan dan pengorbanan
secara moril serta material.
11. Aan dan Lina sebagai adik yang suka memberikan pertanyaan kapan lulus.
12. Suamiku Adi Krishndanda yang mendukung secara materi dan non materi.
13. Malaikat kecil dari Tuhan, anaku Alfonsus Marcello Arion Putra Adi.
14. Keluarga besar Sawali Dwidjo Wardojo yang selalu menanyakan kapan
selesai.
15. Keluarga besar Y. Sucipto yang selalu mensuport.
16. Keluarga besar PSM Cantus Firmus.
17. Teman-teman terbaikku Engger, Catarina Chandra C (Keket), Lulutiana
(Luna), Cik Vivin, Bernadeta Feby (Bebek), Marchelyna Andin
(Mamahnya Natan), Yutti, Sita, Mbak Riri dan the last samurai lain.
18. Teman-teman alumni SMP Tarakanita, “gengges-gengges.”
19. Teman-teman grup Psikologi “Bala Dugong.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
20. Teman-teman di Psikologi Universitas Sanata Dharma, baik kakak
angkatan maupun adik angkatan.
21. Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu
persatu.
Kiranya terima kasih dan berkat Tuhan selalu menyertai semua orang yang telah
membantu dan mendukung selama penyusunan skripsi ini. Akhir kata semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua orang.
Terima kasih.
Yogyakarta, 20 Juli 2017
Penulis,
Gregoriana Anindita Pratita Sari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING SKRIPSI .................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii
HALAMAN MOTO ............................................................................................. iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. vi
ABSTRAK ........................................................................................................... vii
ABSTRACT ......................................................................................................... viii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
................................................................................................................................ ix
KATA PENGANTAR ........................................................................................... x
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 7
C. Tujuan Penelitian ............................................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian ............................................................................................. 8
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 9
A. Kesepian ............................................................................................................... 9
1. Definisi Kesepian .................................................................................... 9
2. Jenis – Jenis Kesepian .......................................................................... 11
3. Pengukuran Kesepian .......................................................................... 12
4. Dampak Kesepian ................................................................................. 13
B. Intensi Berselingkuh ................................................................................ 13
1. Definisi Perselingkuhan ....................................................................... 13
2. Faktor Penyebab Perselingkuhan ....................................................... 14
3. Definisi Intensi ...................................................................................... 15
4. Definisi Intensi Berselingkuh .............................................................. 15
5. Pengukuran Intensi Berselingkuh ...................................................... 15
C. Pernikahan ................................................................................................ 16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
D. Dinamika Hubungan Kesepian dam Intensi Berselingkuh Pada
Pernikahan… ........................................................................................... 16
E. Hipotesis .................................................................................................... 18
F. Skema ........................................................................................................ 18
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 19
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ............................................................ 19
B. Variabel Penelitian ................................................................................... 19
C. Definisi Operasional ................................................................................. 19
D. Subjek Penelitian ...................................................................................... 20
E. Metode Pengumpulan Data ..................................................................... 21
F. Validitas, Seleksi Item, dan Reliabilitas ................................................. 24
1. Validitas ................................................................................................. 24
2. Reliabilitas ............................................................................................. 24
G. Metode Analisis Data ............................................................................... 25
1. Uji Asumsi ............................................................................................. 25
2. Uji Hipotesis .......................................................................................... 26
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 27
A. Pelaksanaan Penelitian ............................................................................ 27
B. Deskripsi Subjek Penelitian .................................................................... 27
C. Deskripsi Data Penelitian ....................................................................... 28
D. Hasil Analisis Data ................................................................................... 29
1. Uji Asumsi ............................................................................................. 29
2. Uji Hipotesis .......................................................................................... 30
E. Analisis Tambahan .................................................................................. 31
F. Pembahasan .............................................................................................. 33
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 35
A. Kesimpulan ............................................................................................... 35
B. Saran ......................................................................................................... 35
1. Bagi Penelitian Selanjutnya ................................................................. 35
2. Bagi Subjek Peneliti ............................................................................. 35
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Skala Terjemahan Kesepian ............................................................................... 22
Tabel 2 Sistem Skoring Skala Kesepian ......................................................................... 22
Tabel 3 Skala Terjemahan Intensi Berselingkuh ............................................................ 23
Tabel 4 Sistem Skoring Skala Intensi Berselingkuh ....................................................... 23
Tabel 5 Deskripsi Subjek Penelitian ............................................................................... 27
Tabel 6 Hasil Statistik Deskriptif Penelitian .................................................................. 28
Tabel 7 Hasil Uji Normalitas Data Penelitian ................................................................. 29
Tabel 8 Hasil Uji Linearitas Data Penelitian................................................................... 30
Tabel 9 Pedoman Analisis Korelasi ................................................................................ 31
Tabel 10 Deskripsi Data Intensi Berselingkuh Menurut Jenis Kelamin ......................... 32
Tabel 11 Intensi Berselingkuh Menurut Jenis Kelamin .................................................. 32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 SKALA PENELITIAN .......................................................................... 38
1. Skala Kesepian .................................................................................................... 39
2. Skala Intensi Berselingkuh .................................................................................. 39
LAMPIRAN 2 UJI RELIABILITAS .............................................................................. 40
1. Reliabilitas Kesepian ........................................................................................... 41
2. Reliabilitas Intensi Berselingkuh ........................................................................ 42
LAMPIRAN 3 UJI ASUMSI DAN UJI HIPOTESIS .................................................... 44
1. Uji Normalitas Kesepian ..................................................................................... 45
2. Uji Normalitas Intensi Berselingkuh ................................................................... 46
3. Uji Linearitas Kesepian dan Intensi Berselingkuh .............................................. 47
4. Uji Hipotesis Spearman’s Rho ............................................................................ 48
LAMPIRAN 4 UJI MANN WHITNEY U-TEST .............................................................. 49
1. Uji Mann Whitney U-Test Intensi Berselingkuh Menurut Jenis Kelamin........... 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada dewasa awal terdapat beberapa tugas perkembangan, salah satunya
adalah menikah (Hurlock, 1999). Menurut Hurlock, pernikahan adalah tugas
perkembangan pada dewasa dimana seseorang memainkan peran baru, seperti
suami-istri, menjadi orang tua dan bekerja untuk mencari nafkah. Menurut
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 (Pasal 1), pernikahan adalah ikatan
lahir batin antara pria dan wanita sebagai suami dan istri dengan tujuan
membentuk rumah tangga yang bahagia lahir maupun batin berdasarkan
Ketuhanan Yang Maha Esa. Berdasarkan Undang-Undang, pria dan wanita
yang memutuskan berkomitmen menikah, keduanya punya tugas yang sama
dalam membina hubungan agar selalu harmonis sepanjang hidupnya.
Seorang Psikolog Keluarga dan Perkawinan, Ratih Ibrahim ( dalam
Kompas), menyatakan bahwa pada dasarnya setiap orang membutuhkan
pasangan hidup dan menciptakan relasi yang intim jika saling berkomitmen
satu sama lain, mampu menghargai pasangan, mempercayai pasangan dan
mampu menerapkan segitiga cinta Stenberg yang di dalamnya terdapat 3
konsep cinta, yaitu keintiman (intimacy), gairah (passion) dan komitmen
(commitment). Hal ini sesuai dengan pernyataan Stenberg (2002), di dalam
hubungan terdapat tiga konsep cinta, yaitu keintiman, gairah dan komitmen.
Menurutnya, apabila salah satu atau ketiga hal tersebut tidak terpenuhi, maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
hubungan tersebut akan menjadi timpang. Hubungan akan menjadi bahagia
apabila ketiga komponen penting tersebut terpenuhi.
Seiring dengan berjalannya kehidupan pernikahan, suami istri yang saling
memiliki perbedaan akan berusaha menyesuaikan diri dan bekerja sama untuk
mewujudkan keluarga yang harmonis (Havighurst, dalam Hurlock 1999). Hal
tersebut sesuai dengan pendapat Walgito (1991), keharmonisan keluarga
adalah penyatuan unsur fisik dan psikis dari perbedaan suami istri. Gunarsa
dan Gunarsa (2001) juga mengungkapkan bahwa keluarga harmonis adalah
keluarga yang lengkap dan bahagia sehingga setiap anggota merasa aman dan
nyaman. Akan tetapi pada kenyataannya terdapat pula keluarga yang berjalan
tidak harmonis dengan terjadinya perceraian pada pernikahan.
Cahyadi Takariawan (Kompasiana, 2013), pada tahun 2013, BKKBN telah
mengumumkan bahwa perceraian di Indonesia menduduki urutan tertinggi se-
Asia Pasifik dan semakin meningkat pada tahun-tahun berikutnya. Data dari
Badan Pusat Statistik (BPS online) juga menunjukkan adanya peningkatan
kasus perceraian dari tahun 2014 hingga 2016. Berikut ini data perceraian dari
tahun 2009 hingga 2016.
Tahun Bercerai
2009 216.286
2010 285.184
2011 258.119
2012 372.577
2013 324.527
2014 344.237
2015 347.256
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Data tahun 2012 dan 2013 jika diambil rata-rata banyaknya kasus, terdapat
350.000 kasus, berarti rata-rata dalam sehari terjadi kasus perceraian sebanyak
959 kasus. Hal ini membuktikan bahwa terdapat 40 perceraian setiap jamnya
atau terdapat ribuan kasus perceraian dalam waktu sehari. Artikel juga
menyebutkan bahwa pada tahun 2011, penyebab utama perceraian adalah
faktor ekonomi, penyebab tertinggi kedua adalah perselingkuhan. Berdasarkan
penemuan tersebut, Prof. Dr. Dadang Hawari yang merupakan Konsultan
Perkawinan menilai bahwa kasus perceraian yang terjadi sebagian besar
disebabkan oleh ketidaksetiaan pasangan. Menurutnya, di negara barat
sebanyak 75% suami pernah berselingkuh, dan 40% istri juga pernah
berselingkuh. Di Indonesia sendiri, menurut Prof. Dr. Dadang Hawari
berdasarkan pengalaman konsultasi perkawinan, sekitar 90% kasus
dikarenakan suami berselingkuh dan 10% karena istri berselingkuh.
Anwar Saadi selaku Kasubdit kepenghuluan Direktorat Urais dan Binsyar
Kementerian Agama (Vemale.com, 2016) juga menyetujui bahwa dari tahun
2009 ke tahun 2016 telah terjadi peningkatan kasus perceraian di Indonesia
sekitar 16%-20% dan hanya turun di tahun 2011 saja. Menurut data Litbag
2016 (Vemale.com, 2016), terdapat alsan utama yang mendasari perceraian di
Indonesia, yaitu hubungan yang tidak harmonis, tidak ada tanggung jawab
kepada anak, kehadiran orang ketiga, serta masalah ekonomi. Berdasarkan
beberapa pemaparan diatas, tingkat perceraian di Indonesia memang tergolong
cukup tinggi dan salah satu penyebab terjadinya perceraian adalah
perselingkuhan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Menurut berita online (TrubunnewsBogor.com, 2016) terdapat 5 artis yang
diketahui berselingkuh kemudian menikah dengan pasangan selingkuhnya,
yaitu Farhat Abbas dan Regina, Krisdayanti dan Raul Lemos, Demian Aditya
dan Sarah Wijayanto, Tora Sudiro dan Mieke Amalia, Deswita Maharani dan
Ferry Maryadi. Salah satu kisah yang dibahas peneliti dari 5 artis tersebut
yaitu Krisdayanti dan Raul Lemos. Hubungan Krisdayanti dan Raul Lemos
saat ini memang sudah resmi menikah, walaupun sebelumnya Krisdayanti
diketahui terciduk sedang menginap bersama dengan Raul Lemos di salah satu
hotel di Bali. Saat Krisdayanti berselingkuh bersama Raul Lemos, keduanya
sama-sama masih memiliki pasangan sah secara hukum, Krisdayanti-Anang
Hermansyah, Raul Lemios-istrinya. Menurut berita yang tersiar
perselingkuhan Krisdayanti disaksikan juga oleh anak-anaknya, Aurel dan
Azriel. Hal ini menunjukkan bahwa perselingkuhan menjadi salah satu alasan
terjadinya perceraian di Indonesia.
Perselingkuhan mengakibatkan rasa terluka serta rasa cemas jika
hubungan selingkuh tersebut diketahui (Jones, 2009; Olderbak, 2008;
Olderbak & Figueredo, 2009 dalam Fisher dkk,, 2011). Menurut Spring &
Spring dalam (dalam Jayanti 2006), orang yang berselingkuh berarti
melakukan tindakan mengkhianati pasangan baik secara fisik maupun emosi
yang mengakibatkan kekecewaan. Menurut Jones (dalam Fisher, 2011) dalam
Jurnal Penelitian Intention Towards Infidelity Scales, perselingkuhan sendiri
merupakan salah satu faktor terjadinya perceraian dalam sebuah hubungan.
Perselingkuhan merupakan perilaku tidak setia pada pasangan yang dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
secara diam-diam (tidak diketahui pasangan – ada rasa khawatir jika diketahui
pasangan) yang mengakibatkan rasa sakit hati dan kekacauan emosi pada
pasangan yang diselingkuhi, serta menimbulkan perasaan khawatir jika
terkena infeksi seksual menular karena melakukan hubungan seks dengan
bukan pasangannya. Perilaku yang tujuannya untuk berselingkuh, misalnya
kemungkinan seseorang untuk melakukan hubungan diam-diam dengan bukan
pasangan atau tidak setia di masa depan disebut sebagai intensi berselingkuh.
Intensi merupakan kemungkinan seseorang bertindak baik secara sadar atau
tidak (Ajzen & Fishbein dalam Fisher dkk., 2011). Berdasarkan uraian diatas,
intensi berselingkuh merupakan kadar dari kecenderungan untuk berperilaku
tidak setia pada pasangan yang dapat memunculkan perasaan kecewa, sakit
hati, marah, terluka dan cemas.
Menurut sebuah situs yang ditulis Edi Abdullah (Kompasiana.com, 2013)
perselingkuhan disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah
kesepian. Kesepian akan sangat mudah dirasakan wanita ketika jarang
diperhatikan suami dan suami sibuk bekerja di luar kota. Wanita akan sering
sendirian dan merasa jenuh akibat kesendiriannya. Kejenuhan tersebut dapat
memicu wanita untuk berusaha mencari penghibur hati dengan berselingkuh
dengan laki-laki lain yang bukan pasangannya. Situs lain yang ditulis Gita
Ramadian (LifestyleOkezone.com, 2012) menjelaskan bahwa perselingkuhan
terjadi karena Ibu merasa kesepian ditinggalkan oleh anak-anaknya yang pergi
untuk kuliah atau pergi meninggalkan rumah untuk melanjutkan hidupnya.
Artikel ini menceritakan bahwa dalam sebuah situs perselingkuhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
IllicitEncounters.com, terdapat 30.000 orang yang mendaftar pada situs
tersebut dalam satu tahun, artinya terjadi peningkatan per tahun sebesar 250%.
Alasan wanita melakukan perselingkuhan, adalah karena mereka merasakan
kekosongan dalam rumah tangga. Hasil survey menunjukkan, sebanyak 50%
dilatar belakangi syndrome ini, sedangkan 18% dilatar belakangi alasan lain.
Para pendaftar situs perselingkuhan tersebut mengungkapkan bahwa mereka
hanya ingin mengisi kekosongan yang dirasakan saja dan tidak bertujuan
untuk bercerai dengan pasangannya.
Menurut Jenny de Jong-Gierveld (dalam Myers, 2012) kesepian
merupakan hal yang pernah dialami setiap orang baik yang sudah menikah
maupun yang belum menikah, artinya kesepian berhubungan dengan interaksi
seseorang dengan orang lain, baik itu teman, keluarga, pacar, bahkan suami-
istri. Pada jurnal penelitian yang dilakukan Mary Elizabeth Hughes dkk., yang
berjudul A Short Scale for Measuring Loneliness in Large Surveys, kesepian
merupakan keadaan emosi dan kognitif yang tidak bahagia disebabkan oleh
hasrat akan hubungan akrab namun tidak tercapai. Menurut Peplau & Perlman
(dalam Elizabeth, 2004) kesepian merupakan perasaan kekurangan dan
ketidakpuasan yang muncul akibat dari perbedaan yang signifikan antara
hubungan sosial yang kita inginkan dengan hubungan sosial yang kita miliki.
Hal ini menunjukkan bahwa kesepian dianggap sebagai hal yang negatif
karena memberikan perasaan menderita pada setiap orang.
Menurut Perlman dan Peplau tentang kesepian (dalam Elizabeth, 2004)
kesepian dapat muncul karena terjadi perubahan pola pikir mengenai apa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
diinginkan dalam suatu hubungan. Pada suatu waktu, kita berfikir bahwa
hubungan yang kita miliki sangat memuaskan karena hal tersebut sesuai
dengan keinginan kita sehingga tidak merasakan kesepian. Hubungan ini tetap
bertahan hingga terjadi perubahan kepuasan karena apa yang kita inginkan
tidak tercapai. Seseorang akan merubah apa yang diinginkan dalam hubungan
yang dimiliki, jika perubahan itu tidak terjadi dalam hubungan tersebut, orang
akan merasa kesepian.
Berdasarkan pemaparan tersebut dapat dilihat bahwa kesepian pada
hubungan pernikahan memberikan dampak yang negatif pada perasaan
pasangan yaitu kekecewaan dan ketidakpuasan pada hubungan pernikahan.
Hal ini karena, antara apa yang diharapkan dengan kenyataan tidak sesuai
dalam hubungan tersebut. Pengaruh ketidakpuasan atas hubungan pernikahan
yang dialami seseorang memicu seseorang untuk mencari pelampiasan, yaitu
dengan menjalin hubungan lain secara diam-diam. Hal ini, memunculkan
kecenderungan yang disebut intensi berselingkuh. Peneliti ingin mengetahui
adanya hubungan antara kesepian dan intensi berselingkuh.
B. Rumusan Masalah
Apakah terdapat hubungan antara kesepian dengan intesi berselingkuh
pada pernikahan?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kesepian
dengan intensi berselingkuh pada pernikahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
D. Manfaat Penelitian
A. Manfaat Teoritis
Penelitian ini mampu memberikan informasi dan menambah wawasan
dalam bidang Psikologi mengenai kesepian dan intensi berselingkuh
dalam pernikahan.
B. Manfaat Praktis
a. Penelitian ini mampu menjadi informasi baru bagi Konselor
Perkawinan untuk membantu kliennya.
b. Penelitian ini mampu menjadi bahan refleksi bagi pasangan yang
sudah menikah agar mampu mempertahankan rumah tangga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kesepian
1. Definisi Kesepian
Menurut Weiss (dalam Hidayati , 2015), mengungkapkan bahwa
kesepian bukan disebabkan karena kesendirian yang dialami,
melainkan tidak tercapainya kebutuhan untuk berinteraksi dengan
orang lain. Perlman & Peplau (dalam Sharaswaty, 2009)
mendefinisikan kesepian sebagai ketidakpuasan baik secara kuantitas
dan kualitas dalam berhubungan dengan orang lain dikarenakan ada
ketimpangan antara hubungan yang diinginkan dengan hubungan
sosial tersebut. Hal ini didukung oleh De Jong Gierveld (dalam
Sharaswaty, 2004) yang menjelaskan kesepian merupakan rasa
ketidaknyamanan akibat kuantitas dan kualitas hubungan sosial yang
dialami tidak sesuai dengan harapan. Jenny de Jong-Gierveld (dalam
Myers 2012), mengatakan bahwa kesepian dapat dialami oleh orang
yang sudah menikah maupun yang belum menikah. Menurutnya
kesepian dapat meningkat seiring dengan zaman yang modern dimana
individu cenderung mementingkan diri sendiri dan banyaknya masalah
yang terjadi pada pernikahan.
Menurut Perlman & Peplau (dalam Sharaswaty, 2004) terdapat 3
pendekatan penting yang menjelaskan mengenai kesepian, yaitu :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
a. Pendekatan Need For Intimacy
Pendekatan ini berkaitan dengan kebutuhan dasar manusia
yaitu kebutuhan untuk membangun hubungan yang intim
dengan manusia lain yang sudah dimiliki oleh setiap manusia
sejak masa anak-anak. Tidak terpenuhinya kebutuhan untuk
selalu berhubungan intim dengan orang lain membuat
seseorang merasa tidak memiliki sebuah bentuk hubungan
sosial, sehingga muncul kesepian. Hal ini berarti kebutuhan
dasar manusia untuk memiliki hubungan intim dengan orang
lain harus terpenuhi melalui suatu hubungan.
b. Pendekatan Kognitif
Pendekatan ini menilai jika kognisi merupakan faktor
penting terjadinya kesepian. Menurut pendekatan ini, hasil
persepsi dan pertimbangan manusia terhadap hubungan sosial
yang dialami tidak terpenuhi sesuai dengan yang diinginkan
sehingga muncul kesepian.
c. Pendekatan Sosial Reinforcement
Pendekatan ini memandang kurangnya reinforcement atau
penguatan dari lingkungan sosial merupakan penyebab
munculnya kesepian. Ini berarti ketika manusia dalam
hubungan sosialnya tidak mendapat respon positif dari
lingkungan di sekitarnya, maka kesepian akan muncul.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Menurut Baumeister dan Leary (dalam Sharaswaty, 2004),
kesepian merupakan perasaan kompleks yang muncul akibat tidak
tercapainya kebutuhan intim dan sosial seseorang sehingga memicu
seseorang untuk mencari kepuasan lain sebagai pemenuhan kebutuhan
ini.
Berdasarkan pengertian di atas, kesepian adalah reaksi kognitif dan
emosi, seperti ketidakpuasan, ketidaknyamanan, karena tidak
tercapainya hubungan intim maupun sosial baik dari segi kuantitas
maupun kualitas hubungan.
2. Jenis – Jenis Kesepian
Menurut Weis (dalam Sharaswaty, 2004) terdapat 2 tipe kesepian,
yaitu :
a. Kesepian emosional
Kesepian yang disebabkan karena tidak adanya keintiman
dengan seseorang yang dekat, misalnya pada orang tua ke
anak, pada tunangan, pada suami-istri.
b. Kesepian sosial
Kesepian yang terjadi karena tidak memiliki jaringan sosial
di lingkungan, misalnya tidak punya teman di tempat kerja
atau di sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
3. Pengukuran Kesepian
Pengukuran variabel kesepian pada penelitian ini diadaptasi dari
skala A Short Scale for Measuring Loneliness in Large Surveys oleh
Hughes M.E., Waite L.J., Hawkley L.C., Cacioppo (2013). Skala ini
merupakan Skala R-UCLA yang sudah melewati validasi dan
reliabilitas. yang terdiri dari 20 item namun direvisi menjadi 3 item.
Hal ini dilakukan karena 20 item kurang cocok untuk survei telepon ;
terlalu panjang dan sulit, sehingga disederhanakan menjadi 3 item.
Penggunaan skala R-UCLA dengan 3 item ini sudah dilakukan pada 2
studi. Studi 1 dilakukan tahun 2002 pada orang yang lahir di tahun
1947 atau sebelumnya. Hasilnya adalah orang merasakan kesepian
yang rendah. Kemudian studi 2 dilakukan pada orang dengan tahun
lahir 1935-1952. Hasilnya sama seperti studi 1, dimana orang
merasakan kesepian yang rendah, artinya ada hubungan antara ukuran
subjektif dan objektif dari isolasi sosial. Studi tersebut menunjukkan
bawa kesepian lebih banyak disebabkan dari aspek kualitas daripada
aspek kuantitas hubungan sosial, misalnya pernikahan bisa mengurangi
kemungkinan kesepian, tetapi orang yang sudah menikah bisa merasa
terisolasi atau kesepian. Korelasi antara skala dengan 20 item dan
skala dengan 3 item adalah 0,82. Hal ini menunjukkan bahwa kedua
skala ini dapat mengukur variabel kesepian dengan baik dan
menunjukkan skala paralel dari R-UCLA. Setiap item akan diberi skor,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
semakin tinggi skor maka semakin tinggi kesepian, sebaliknya
semakin rendah skor maka semakin rendah kesepian.
4. Dampak Kesepian
Dampak dari kesepian, yaitu :
a. Muncul rasa ketidakpuasan dan ketidaknyamanan Perlman &
Peplau dalam Elizabeth, 2011)
b. Muncul berbagai emosi negatif seperti ketidakpuasan,
kecemasan, dan depresi (Anderson et al dalam Baron &
Byrne, 2006).
c. Adanya gangguan kesehatan (John Cacciopo dan William
Patrick dalam Myers, 2012)
B. Intensi Berselingkuh
1. Definisi Perselingkuhan
Menurut Spring & Spring (dalam Jayanti, 2013) perselingkuhan
adalah perilaku tidak setia pada pasangan yang dapat menyebabkan
kekacauan secara emosi. Menurut Sing, Pal & Kuwar (dalam Zalafi,
2015) perselingkuhan merupakan hubungan seseorang yang sudah
menikah dengan seseorang yang bukan istrinya. Menurut Subotnik
dan Haris (dalam Khairatul, 2013) dalam perselingkuhan terdapat 3
hal mendasar, yaitu keintiman emosional, kerahasiaan, dan sexual
chemistry.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa
perselingkuhan adalah perilaku tidak setia pada pasangan yang
dibuktikan dengan adanya hubungan baik secara emosi ataupun
seksual dengan pasangan lain yang mengakibatkan kekacauan emosi.
2. Faktor Penyebab Perselingkuhan
Perselingkuhan dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor.
Menurut Ginanjar (dalam Khairatul, 2013) :
1) Pemuasan atas keluarga yang tidak bahagia
2) Pasangan muda yang lebih menarik
3) Merasakan kesepian
4) Hal-hal yang dikehendaki dalam perkawinan tidak
didapatkan dan justru didapatkan pada pasangan selingkuh
5) Adanya anggapan bahwa sudah tidak mencintai pasangan
6) Adanya situasi yang mendukung misalnya sering bertemu di
luar lingkungan keluarga ; lingkungan kerja
7) Kebutuhan seksual dalam pernikahan tidak tercapai
Menurut Glass dan Stahelei (dalam Zalafi, 2015), salah satu faktor
penyebab terjadinya perselingkuhan adalah jenis kelamin.
Menurutnya, banyak penelitian yang menyebutkan bahwa
perselingkuhan cenderung lebih banyak dilakukan oleh laki-laki
(suami) daripada perempuan (istri).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
3. Definisi Intensi
Menurut Azjen (dalam Pusrikasari, 2010) intensi merupakan
kemungkinan subjektif seseorang yang berhubungan dengan perilaku
tertentu seseorang. Keputusan atas perilaku yang akan dilakukan
berawal dari proses berfikir yang didasarkan pada tujuan yang hendak
dicapai, kemudian mengevaluasi konsekuensi dari tindakan yang
hendak diambil, dan terakhir memutuskan untuk berperilaku tertentu.
4. Definisi Intensi Berselingkuh
Intensi menurut Azjen (2005), didefinisikan sebagai kemungkinan
subjektif yang berhubungan dengan tindakan yang akan diputuskan
oleh seseorang. Perselingkuhan menurut beberapa tokoh didefinisikan
sebagai tindakan tidak setia pada pasangannya yang mengakibatkan
emosi yang negatif. Berdasarkan definisi tersebut, intensi
berselingkuh merupakan kemungkinan subjektif seseorang untuk
melakukan tindakan selingkuh.
5. Pengukuran Intensi Berselingkuh
Pengukuran variabel ini menggunakan dari skala adaptasi dari
penelitian Fisher, D. T., Davis, M. C., Yarber, L. W., Davis, L. S.,
(2011) yang berasal dari New York berjudul “Intension Towards
Infifelity Scales.” Skala ini diciptakan untuk mengetahui intensi
seseorang dalam berselingkuh. Skala ITIS ini diciptakan oleh Jones,
N. D., Oldebak, G.S., Figeuredo, J. A., tahun 2009 untuk mengukur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
intensi perselingkuhan dengan mudah. Nilai reliabilitas yang
didapatkan pada dari Skala ITIS cukup tinggi yaitu sekitar 0,70 – 0,81.
C. Pernikahan
Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 pernikahan adalah
hubungan lahir batin yang dibangun berasaskan Ketuhanan Yang Maha Esa
antara laki-laki dan perempuan untuk membangun sebuah keluarga. Menurut
Olson & Defrain (dalam Khairatul, 2013) pernikahan merupakan komitmen
antara laki-laki dan perempuan secara fisik dan emosi dan memiliki
serangkaian tugas bersama.
Berdasarkan definisi di atas pernikahan adalah hubungan lahir batin antara
laki-laki dan perempuan yang memiliki komitmen secara fisik dan emosi
untuk membangun rumah tangga.
D. Dinamika Hubungan Kesepian dam Intensi Berselingkuh Pada
Pernikahan
Olson & Defrain (dalam Khairatul, 2013) mendefinisikan pernikahan
sebagai hubungan yang memiliki komitmen antara laki-laki dan perempuan
baik secara fisik maupun emosi. Berdasarkan Undang-undang, pernikahan
adalah hubungan lahir batin berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa untuk
membentuk sebuah keluarga. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan
pernikahan adalah hubungan yang mengikat dua orang dan diatur oleh
Undang-Undang negara. Seperti definisi Olson & Defrain (dalam Khairatul,
2013) bahwa perkawinan adalah komitmen, maka dua orang yang terikat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
harus saling tidak melanggar janji yang sudah dibuat untuk membentuk
sebuah keluarga.
Menurut Havighurst (dalam Newman & Newman, 2012) untuk mencapai
keluarga yang harmonis, maka setiap pasangan harus menyesuaikan diri diatas
perbedaan yang dimiliki. Penyatuan pasangan dalam pernikahan membawa
dua latar yang berbeda dari masing-masing pasangan. Penyatuan dalam
hubungan pernikahan yang dilatarbelakangi dua perbedaan ini tentu tidak
mudah. Perbedaan-perbedaan yang terjadi di dalam rumah tangga dan tidak
menemukan jalan keluar akan menjadi masalah.
Masalah-masalah yang terjadi di dalam pernikahan secara terus menerus
akan menghambat interaksi diantara pasangan sehingga memunculkan rasa
tidak puas, tidak nyaman akan hubungan pernikahannya atau merasakan
kesepian. Weiss (dalam Hidayati , 2015) mengungkapkan bahwa kesepian
terjadi karena tidak terpenuhinya kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang
lain. Hal ini menandakan bahwa dalam pernikahan tidak ada interaksi yang
intim atau disebut kesepian emosional ( Weis dalam Sharaswaty, 2004).
Pada saat terjadi kesepian dalam pernikahan, kebutuhan akan berelasi
secara intim dengan pasangan akan terganggu, maka seseorang akan
cenderung mencari pemenuhan atas kebutuhan untuk berelasi dengan orang
lain (Baumister & Leary, dalam Sharaswaty 2004). Kecenderungan subjektif
seseorang untuk melakukan sesuatu ini disebut intensi. Pemenuhan kebutuhan
ini bisa terjadi secara diam-diam, mengingat dalam pernikahan seseorang
sudah terikat dalam komitmen. Menurut Sing, Pal & Kuwar (dalam Zalafi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
2015) perselingkuhan adalah Menurut Sing, Pal & Kuwar (dalam Zalafi,
2015) perselingkuhan merupakan hubungan seseorang yang sudah menikah
dengan seseorang yang bukan istrinya. Intensi atau kecenderungan subjektif
untuk menjalin relasi dengan orang lain tanpa sepengetahuan pasangannya
dalam pernikahan disebut intensi berselingkuh.
E. Hipotesis
Berdasarkan teori di atas, hipotesis dari penelitian ini adalah terdapat
hubungan positif antara kesepian dan intensi berselingkuh. Semakin tinggi
kesepian, maka semakin tinggi intensi berselingkuh. Semakin rendah
kesepian, maka semakin rendah intensi berselingkuh.
F. Skema
Pernikahan
Bisa Mengatasi
Perbedaan
Keluarga
Harmonis (Tidak
Merasakan
Kesepian)
Tidak Bisa
Mengatasi
Keluarga Tidak
Harmonis -
Masalah
Menghambat
Interaksi
Kesepian
Emosional
Intensi
Berselingkuh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional yang
bertujuan untuk melihat hubungan antara kesepian terhadap intensi
berselingkuh pada pernikahan. Penelitian korelasional adalah penelitian yang
digunakan untuk melihat seberapa jauh hubungan antara satu variabel dengan
variabel lain (Noor, 2011).
B. Variabel Penelitian
Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah:
Variabel Tergantung : Intensi Berselingkuh
Variabel Bebas : Kesepian
C. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah bagian yang mengartikan variabel/konsep
yang hendak diukur melalui dimensi yang ditentukan seperti sifat, aspek, dan
perilaku (Noor, 2011). Definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Kesepian
Kesepian merupakan reaksi kognitif dan emosi karena tidak
tercapainya hubungan intim maupun sosial baik dari segi kuantitas
ataupun kualitas yang menimbulkan perasaan tidak nyaman, tidak
puas. Subjek yang diukur dalam penelitian ini adalah pasangan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
sedang menikah. Variabel kesepian diukur menggunakan Skala R-
UCLA yang terdiri dari 3 item. Semakin tinggi skor yang diperoleh
maka semakin tinggi kesepian. Semakin rendah skor yang diperoleh
maka semakin rendah kesepian
2. Intensi Berselingkuh
Intensi berselingkuh adalah kemungkinan subjektif seseorang untuk
berlaku tidak jujur pada pasangan. Variabel intensi berselingkuh
diukur menggunakan Skala ITIS yang terdiri dari 6 item. Semakin
tinggi skor yang diperoleh maka semakin tinggi intensi berselingkuh,
semakin rendah skor maka semakin rendah intensi berselingkuh.
D. Subjek Penelitian
Subjek pada penelitian ini adalah orang yang sedang menikah. Pasangan
yang sedang menikah yang dijadikan subjek penelitian ini merupakan
masyarakat yang tinggal di berbagai daerah di Indonesia. Peneliti melakukan
penelitian dengan subjek yang tinggal di berbagai daerah sebab peneliti ingin
melihat secara umum mengenai hubungan kesepian dan intensi berselingkuh
pada orang yang sedang menikah. Peneliti menggunakan metode
nonprobability sampling dengan teknik convenience sampling. Convenience
sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan kemudahan
dalam pengambilan sampel (Noor, 2001). Peneliti melakukan pertimbangan
kemudahan dalam pengambilan sampel. Penelitian ini dilakukan melalui
penyebaran skala yang dilakukan secara online agar mempermudah peneliti
dalam pengambilan sampel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
E. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah penyebaran skala.
Skala merupakan alat ukur psikologis yang disusun dari stimulus pertanyaan
atau pernyataan untuk mengungkap atribut – atribut tertentu melalui respon
terhadap pertanyaan atau pernyataan yang diberikan (Azwar, 2012). Skala
pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua buah skala,
yaitu skala kesepian dan skala intensi berselingkuh.
1. Skala Kesepian
Skala kesepian pada penelitian ini adalah skala yang di adaptasi
dari penelitian Hughes M.E., Waite L.J., Hawkley L.C., Cacioppo
(2013) yang berasal dari Duke University berjudul “A Short Scale For
Measuring Loneliness In Large Survey (2004).” Skala kesepian ini
menggunakan Skala R-UCLA terdiri dari 3 item favorable . Skala R-
UCLA dibuat oleh Rusell, D., Peplau L. A., and Cutorna, C. E., tahun
1980 ini digunakan untuk mengukur tinggi rendahnya kesepian yang
dialami orang yang sudah menikah. Skala kesepian ini disusun
menggunakan skala Likert atau summated ratings. Subjek diminta
untuk memilih satu dari tiga alternatif jawaban untuk melihat tingkat
kesepian yang dialami oleh subjek penelitian. Pilihan jawaban tersebut
yaitu “Sangat Jarang”, “Kadang-kadang”, dan “Sering.” Skala ini
merupakan skala adaptasi yang memiliki 3 item bahasa inggris dan
diterjemahkan oleh Bapak C. Siswo Widyatmoko, M. Psi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Tabel 1. Skala Terjemahan Kesepian
Pertanyaan Sangat Jarang Kadang Sering
Seberapa sering Anda merasa kurang
memiliki hubungan pertemanan
atau kurang merasa ditemani? 1 2 3
Seberapa sering Anda merasa ditinggalkan? 1 2 3
Seberapa sering Anda merasa terpisah dari orang lain ? 1 2 3
Tabel 2. Sistem Skoring Pernyataan Favorable Skala Kesepian
Respon Skor
Favorable
Sangat Sering (SS) 3
Kadang-Kadang (KK) 2
Sangat Jarang(SJ) 1
Melalui sistem skoring ini, semakin tinggi skor yang diperoleh
maka semakin tinggi tingkat kesepian, sebaliknya semakin rendah
skor maka semakin rendah kesepian yang dialami.
2. Skala Intensi Berselingkuh
Skala intensi berselingkuh ini merupakan skala yang diadaptasi
dari skala pada penelitian Fisher, D. T., Davis, M. C., Yarber, L. W.,
Davis, L. S., (2011) yang berasal dari New York yang berjudul
“Intension Towards Infifelity Scales.” Skala ini berjumlah 6 item yang
terdiri dari 5 item unfavorable dan 1 item favorable. Skala ITIS ini
dibuat oleh Jones, N. D., Oldebak, G.S., Figeuredo, J. A., tahun 2009.
Skala ITIS merupakan skala yang digunakan untuk memprediksi
perilaku berselingkuh. Subjek diminta memilih satu dari lima alternatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
jawaban untuk melihat tingkat kesepian yang dialami oleh subjek
penelitian. Pilihan jawaban tersebut yaitu “Sangat Tidak Mungkin”,
“Tidak Mungkin”, “Antara Mungkin dan Tidak Mungkin”, “
Mungkin”, dan “Sangat Mungkin.” Skala ini diterjemahkan oleh
Bapak C. Siswo Widyatmoko, M.Psi.
Tabel 3. Skala Terjemahan Intensi Berselingkuh
Favorable
Seberapa besar kemungkinan Anda berselingkuh dari pasangan Anda?
Seberapa besar kemungkinan Anda berselingkuh jika Anda tahu tidak akan ketahuan?
Jika Anda berselingkuh, seberapa besar kemungkinan Anda menutupi dari pasangan
Anda?
Seberapa besar kemungkinan Anda berterus terang pada pasangan jika Anda
berselingkuh?
Seberapa besar kemungkinan Anda menutup-nutupi keterpikatan pada seseorang yang
baru Anda temui?
Unfavorable
Seberapa besar kemungkinan Anda berselingkuh jika Anda memiliki kesempatan dan
tidak akan mendapat sanksi negatif atau hukuman dari perselingkuhan tersebut?
Tabel 4. Sistem Skoring untuk Pernyataan Favorable dan Unfavorable
Respon Skor
Favorable Unfavorable
Sangat Mungkin (SM) 5 5
Mungkin (M) 4 4
Antara Mungkin dan Tidak
Mungkin (AMTM)
3 3
Tidak Mungkin (TM) 2 2
Sangat Tidak Mungkin (STM) 1 1
Melalui sistem skoring ini, semakin tinggi skor yang diperoleh
menunjukkan semakin tinggi intensi berselingkuh. Semakin rendah
skor yang diperoleh menunjukkan semakin rendah intensi
berselingkuh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
F. Validitas, Seleksi Item, dan Reliabilitas
1. Validitas
Validitas merupakan suatu indeks yang digunakan untuk
mengetahui kemampuan suatu alat ukur benar-benar mengukur apa
yang hendak diukur sesuai dengan tujuan ukurnya (Noor, 2011).
Validitas akan menghasilkan suatu data yang akurat sesuai dengan
tujuan ukurnya. Peneliti menggunakan validitas isi pada kedua skala
dalam penelitian ini. Validitas isi ini memastikan bahwa item-item
pada skala telah menggambarkan domain konsep (Noor, 2011). Item-
item tersebut telah diperiksa sesuai dengan tujuan ukurnya oleh Dosen
pembimbing skripsi (expert judgment).
2. Reliabilitas
Konsistensi dari sebuah hasil alat ukur disebut reliabilitas.
Reliabilitas akan menghasilkan hasil pengukuran yang relatif sama
apabila dilakukan secara berulang dari waktu ke waktu (Azwar, 2011).
Sebuah alat ukur yang tidak reliabel akan menghasilkan hasil yang
tidak konsisten dari waktu ke waktu. Alat ukur yang tergolong
reliabel akan memiliki nilai koefisien reliabilitas mendekati 1,00.
Peneliti menggunakan formula Alpha Cronbach dari SPSS for
windows versi 16.00 pada penelitian ini. Penelitian ini juga
menggunakan try out terpakai. Hasil uji reliabilitas pada skala ITIS
adalah 0,71. Hasil uji reliabilitas dari adaptasi skala ITIS adalah 0,807.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Hasil uji reliabilitas pada skala R-UCLA adalah 0,72. Hasil uji
reliabilitas dari adaptasi skala R-UCLA adalah 0,881. Hal ini
menunjukkan bahwa kedua skala dalam penelitian ini memiliki
reliabilitas yang baik karena hasil koefisien reliabilitasnya mendekati
1,00.
G. Metode Analisis Data
1. Uji Asumsi
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah sebaran
skor pada variabel bebas dan variabel tergantung pada
penelitian ini terdistribusi secara normal atau tidak (Priyanto,
2012). Pada penelitian ini, uji normalitas dihitung
menggunakan teknik Kolmogorov-Smirnov Test melalui
program SPSS for windows versi 16.00. Data penelitian
dikatakan terdistribusi tidak normal apabila nilai p lebih kecil
dari 0,05 (p < 0,05) (Santoso, 2010).
b. Uji Linearitas
Uji linearitas pada penelitian ini dilakukan untuk melihat
variabel terikat dan variabel bebas memiliki hubungan yang
linear atau tidak jika diuji dengan analisis korelasional
(Priyatno, 2012). Variabel penelitian dikatakan memiliki
hubungan yang linear apabila nilai p lebih kecil dari 0,05 (p <
0,05). Sebaliknya, variabel penelitian dikatakan tidak linear
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
apabila nilai p lebih besar dari 0,05 (p>0,05). Uji linearitas
pada penelitian ini dihitung dengan program SPSS for windows
versi 16.00.
2. Uji Hipotesis
Uji hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan teknik korelasi.
Korelasi merupakan teknik untuk melihat pola kecenderungan antar
variabel. Korelasi Pearson Product Moment akan digunakan apabila
uji asumsi terpenuhi. Korelasi Spearman Rho akan digunakan apabila
uji asumsi tidak terpenuhi (Azwar, 2011). Uji hipotesis pada penelitian
ini dihitung dengan program SPSS for windows versi 16.00. Bila salah
satu variabel menunjukkan kecenderungan naik, maka variabel yang
lain dapat dilihat pula kecenderungannya akan naik, turun, atau tidak
menentu (Santoso, 2010).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian
Proses pengambilan data pada penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 6
Maret 2017 sampai 30 Maret 2017 pada orang yang sedang menikah yang
berasal dari berbagai kota dan tinggal di Indonesia. Subjek penelitian ini
diminta untuk mengisi dua skala penelitian, yaitu skala kesepian dan skala
intensitas berselingkuh. Proses pengambilan data dilakukan dengan
melakukan penyebaran skala secara online dan mendapatkan subjek yang
sesuai dengan kriteria penelitian sebanyak 166.
B. Deskripsi Subjek Penelitian
Kriteria subjek pada penelitian ini adalah orang yang sedang menikah.
Rentang usia subjek pada penelitian ini yaitu 16 tahun hingga 69 tahun.
Berikut tabel usia subjek penelitian :
Tabel 5. Data Usia Subjek Penelitian
Usia Jumlah Persentase
16 – 20 tahun 7 orang 4,22 %
23 – 40 tahun 120 orang 72,23%
41 – 60 tahun 37orang 22,23 %
60 tahun ke atas 2 orang 1,20 %
Total 166 orang 100 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
C. Deskripsi Data Penelitian
Data hasil penelitian dapat kita analisis dengan cara mendeskripsikan
statistik deskriptif yang diperoleh (Sugiyono, 2013). Tabel hasil statistik
deskriptif penelitian sebagai berikut :
Tabel 6. Hasil Statistik Deskriptif Penelitian
Variabel Mean Empirik Mean Teoritik
t Sig. Min Max Mean Min Max Mean
Kesepian 3 9 5,11 3 9 6 38,12 0,000
Intensi
Berselingkuh
6 30 15,78 6 30 18 37,53 0,000
Berdasarkan data penelitian di atas, jumlah data kesepian yang diperoleh
dalam penelitian adalah 166 pada setiap variabel. Mean empirik atau rata-rata
skor kesepian yang diperoleh subjek adalah 5,11. Mean teoritik subjek yang
didapatkan melalui perhitungan skor maksimal dan skor minimal sebesar 6.
Hasil di atas menunjukkan bahwa mean empirik subjek lebih kecil dari mean
teoritik subjek.
Pada data intensi berselingkuh, mean empirik subjek atau rata-rata skor
intensi berselingkuh yang diperoleh subjek adalah 15,78. Mean teoritik subjek
yang didapatkan melalui perhitungan skor maksimal dan skor minimal sebesar
18. Hasil di atas menunjukkan bahwa mean empirik subjek lebih kecil dari
mean teoritik subjek.
Nilai p atau signifikansi yang diperoleh melalui analisis uji one sample t-
test yang dilakukan terhadap data intensi berselingkuh dan kesepian sebesar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
0,000 (0,000<0.05) menunjukkan bahwa ada perbedaan mean yang signifikan
antara data intensi berselingkuh dan kesepian.
Mean empirik pada variabel kesepian lebih kecil daripada mean teoritik
pada variabel intensi berselingkuh, hal ini menunjukkan bahwa subjek
penelitian tergolong tinggi di variabel kesepian.
D. Hasil Analisis Data
1. Uji Asumsi
a. Normalitas
Penelitian ini menggunakan uji normalitas untuk mengetahui
sebaran data dari populasi normal atau tidak. Apabila nilai p lebih
besar dari 0,05 (p>0,05), maka data menunjukkan sebaran yang
normal. Apabila nilai p lebih kecil dari 0,05 (p<0,05), maka data
menunjukkan sebaran yang tidak normal (Santosa, 2010). Berikut
merupakan uji asumsi dari masing-masing variabel penelitian :
Tabel 7. Hasil Uji Normalitas Data Penelitain
Variabel Kolmogorov-
Smirnov Z
Asymp. Sig (1-
tailed)
Kesepian 0,000 0,000
Intensi Berselingkuh 0,004 0,000
Pada tabel 7 variabel kesepian memiliki nilai p sebesar 0,000
yang artinya data pada variabel kesepian tidak terdistribusi normal
(0,000 < 0,05). Nilai p yang diperoleh variabel intensi berselingkuh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
sebesar 0,004 yang artinya data pada variabel intensi berselingkuh
tidak terdistribusi normal.
b. Linearitas
Penelitian ini menggunakan uji linearitas untuk mengetahui
hubungan antar variabel memiliki hubungan yang (semakin
mendekati garis lurus). Naik turunnya kuantitas suatu variabel
akan diikuti naik turunnya kuantitas pada variabel lainnya
(Santosa, 2010).
Tabel 8. Hasil Uji Linearitas Data Penelitian
F Sig.
Kesepian*
Intensi
Berselingkuh
(Combined) 0,895 0,500
Linearity 4,103 0,044
Deviation from
Linearity 0,253 0,938
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa Linearity
memperoleh nilai p sebesar 0,044 yang artinya variabel kesepian
dan variebel intensi berselingkuh linear (0,044<0,05).
2. Uji Hipotesis
Uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan uji korelasi
Spearman rho. Uji korelasi Spearman rho digunakan apabila data tidak
terdistribusi normal sehingga diperlukan analisis koefisien korelasi
dari statistik non-parametrik. Pedoman analisis korelasi ini, jika nilai
koefisien korelasi mendekati 1 atau -1 maka hubungan semakin erat
atau kuat, jika mendekati 0 maka hubungan semakin lemah. Untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
melihat hubungannya positif atau negatif maka dapat dilihat pada
angka koefisien korelasi, jika angka positif maka hubungan positif
artinya jika variabel dependen naik maka variabel independen akan
naik. Jika angka koefisien korelasi negatif maka hubungannya negatif,
artinya jika variabel dependen menurun maka variabel independen
juga menurut (Priyatno, 2012).
Tabel 9. Pedoman Analisis Korelasi
Rentang Nilai Korelasi Keputusan
0,00 – 0,199 Sangat Lemah
0,20 – 0,399 Lemah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Berdasarkan tabel 9 dapat dilihat bahwa hasil Korelasi Spearman’s
rho menunjukkan bahwa variabel kesepian berkorelasi secara positif,
sangat lemah (sebesar 0,161) dan signifikan dengan intensi
berselingkuh pada pernikahan (0,019<0,05). Hal ini menunjukkan
semakin tinggi tingkat kesepian maka semakin tinggi pula intensitas
berselingkuh pada pernikahan, sebaliknya semakin rendah tingkat
kesepian maka semakin rendah intensi berselingkuh pada pernikahan.
E. Analisis Tambahan
1. Uji Perbedaan Intensi Berselingkuh Menurut Jenis Kelamin
Menurut Glass dan Stahelei (dalam Zalafi, 2015) jenis kelamin
merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya perselingkuhan.
Menurutnya banyak penelitian yang mengatakan bahwa laki-laki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
(suami) lebih banyak melakukan perselingkuhan daripada wanita (istri).
Berdasarkan hal tersebut diatas, dilakukan analisis tambahan untuk
mengetahui apakah ada perbedaan intensi berselingkuh dengan jenis
kelamin menggunakan uji Mann Whitney U-Test. Uji Mann Whitney U-
Test digunakan apabila data penelitian tidak terdistribusi secara normal
(Priyatno, 2012).
Tabel 10. Deskripsi Data Intensi Berselingkuh Menurut Jenis
Kelamin Intensi
Berselingkuh
N Mean Rank Sum of Ranks
Nilai Perempuan 92 66,77 6143,00
Laki-Laki 74 104,30 7718,00
Total 166
Tabel 11. Intensi Berselingkuh Menurut Jenis Kelamin
Nilai
Mann-Whitney U 1,865000
Wilcoxon W 6,143000
Z -5,020
Asymp. Sig. (2tailed) 0,000
Tabel 10 memperlihatkan perbedaan mean antara dua kelompok
yaitu perempuan dan laki-laki. Data dianggap menunjukkan adanya
perbedaan mean apabila nilai signifikansi lebih kecil dari taraf
signifikansi (p<0,05). Berdasarkan uji Mann Whitney U-Test pada tabel
11, nilai signifikansi intensi berselingkuh sebesar 0,000. Hal ini
membuktikan bahwa ada perbedaan yang signifikan pada intensi
berselingkuh antara laki-laki dan perempuan (0,000<0,05).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
F. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara kesepian dengan
intensi berselingkuh. Berdasarkan hasil analisis menggunakan Korelasi
Spearman’s rho diperoleh korelasi sebesar 0,161 dengan nilai signifikansi
0,019. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif, sangat lemah
dan signifikan antara kesepian dan intensi berselingkuh pada pernikahan
(0,019<0,05). Ini berarti semakin tinggi tingkat kesepian maka semakin tinggi
pula intensi berselingkuh pada pernikahan, sebaliknya semakin rendah tingkat
kesepian maka semakin rendah pula intensi berselingkuh pada pernikahan.
Tingkat korelasi yang sangat rendah (r=0,161) menunjukkan bahwa
terdapat hubungan positif yang sangat rendah antara kesepian dengan intensi
berselingkuh pada pernikahan. Hal ini menunjukkan bahwa pasangan suami
istri yang mengalami tingkat kesepian yang tinggi akan memiliki intensi
berselingkuh yang tinggi juga. Sebaliknya, jika pasangan suami istri memiliki
kesepian yang rendah, maka intensi berselingkuh akan rendah.
Kesepian yang terjadi dalam pernikahan membuat orang cenderung untuk
berelasi dengan orang lain karena seseorang memiliki kebutuhan berelasi
dengan orang lain (Baumister & Leary, dalam Sharaswaty 2004).
Kecenderungan untuk berhubungan dengan orang lain di luar hubungan
pernikahan disebut intensi untuk berelasi, namun jika relasi itu terjadi secara
diam-diam dan terdapat unsur ketidaksetiaan maka disebut sebagai intensi
berselingkuh. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi kesepian terjadi
pada pernikahan, maka semakin tinggi juga intensi untuk berselingkuh. Hal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
juga sesuai dengan pernyataan Ginanjar (dalam Khairatul, 2013), bahwa
ketidakpuasan dan ketidaknyamanan di dalam pernikahan dapat menimbulkan
perselingkuhan di dalam rumah tangga.
Berdasarkan hasil uji Mann Whitney U-Test terdapat perbedaan yang
signifikan pada intensi berselingkuh antara subjek laki-laki dan subjek
perempuan. Berdasarkan Tabel 10 juga menunjukkan bahwa jumlah subjek
laki-laki lebih sedikit dari jumlah subjek perempuan tetapi subjek laki-laki
justru memiliki nilai mean yang lebih besar daripada nilai mean perempuan.
Hal ini semakin memperkuat pendapat Glass dan Stahelei (Zalafi, 2015) yang
menyatakan bahwa jenis kelamin laki-laki (suami) lebih banyak melakukan
perselingkuhan daripada perempuan (istri).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan
yang signifikan antara kesepian dengan intensi berselingkuh pada pernikahan.
Hasil ini ditunjukkan dengan koefisien korelasi antara dua variabel sebesar
0,161 dengan nilai signifikansi 0,019. Hubungan antara kesepian dengan
intensi berselingkuh merupakan hubungan yang positif, yaitu semakin tinggi
kesepian maka semakin tinggi pula intensi berselingkuh pada pernikahan.
B. Saran
1. Bagi Penelitian Selanjutnya
Bagi penelitian selanjutnya, diharapkan peneliti dapat melakukan
penelitian dengan variabel lain selain kesepian yang lebih mempengaruhi
intensi berselingkuh.
2. Bagi Subjek Peneliti
Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa subjek
memiliki kesepian yang rendah dan intensi berselingkuh yang rendah. Hal
ini perlu dipertahankan atau ditingkatkan sehingga pernikahan akan tetap
harmonis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, E. (2012). Alasan Wanita Mau Menjadi Selingkuhan Dan
Berselingkuh. Lifesyle.okezone.com diunduh dari
http://www.kompasiana.com/171717/alasan-wanita-mau-menjadi-
selingkuhan-dan-berselingkuh_552fef076ea834106d8b4579).
Ajzen, I. (2005). Attitudes, Personality,and Behavior Edisi Kedua. New York :
Open University.
Azwar, S. (2010). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Belajar
Azwar, S. (2011). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Azwar, S. (2013). Dasar-Dasar Psikometri. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Azwar, S. (2016). Penyusunan Skala Psikologi Edisi ke- 2. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Badan Pusat Statistik Online. (2012-2015). Diunduh dari
bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/893
Baron, R. A. & Byrne, D. (2005). Psikologi Sosial (10th ed.). Jakarta: Erlangga
Departemen Pendidikan Nasional. (2011). Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat
Bahasa Edisi 4. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Fisher, D. T., Davis, M. C., Yarber, L. W., Davis, L. S., (2011) “Intension
Towards Infidelity Scales. Handbook of Sexuality – Related Measures
Third Edition.
Febrianti, V. (2017, 5 Februari). 5 Artis yang Kepergok Sekungkuh di Hotel
Kemudian Menikah dengan Pasangan Selingkuhnya. Tribunnews.com
diunduh dari http://bogor.tribunnews.com/2017/02/05/5-artis-yang-
kepergok-selingkuh-di-hotel-kemudian-menikah-dengan-pasangan-
selingkuhnya?page=4
Gunarsa, Y. D. S & Gunarsa, S. D. (2001). Psikologi Perkembangan Anak dan
Remaja. Jakarta : BPH.
Hughes M.E., Waite L.J., Hawkley L.C., Cacioppo. (2004). A Short Scale For
Measuring Loneliness In Large Survey. Research on Aging Vol. 6 No.
26 November 2006, 655-672.
Hurlock, E.B. (1999). Psikologi Perkembangan : Suatau Pendekatan Sepanjang
Rentang Kehidupan. Jakarta : Erlangga.
Jayanti, T. 2013. Uji Korelasi Intensi Berselingkuh dengan Big Five Personality.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Psikologi Universitas Surabaya. Vol 2 No.2.
Khairatul, J. D. (2013). Faktor Penyebab dan Dampak Perselingkuhan dalam
Pernikahan. Yogyakarta : Universitas Ahmad Dahlan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Kompas. (2012). Menikah Tak Sekedar Butuh Komitmen. Lifestyleskompas.com
diunduh dari
http://lifestyle.kompas.com/read/2012/02/01/19510153/menikah.tak.seka
dar.butuh.komitmen
Myers, D. G. (2012). Psikologi Sosial. Jakarta : Salemba Humanika.
Noor, J. (2014). Metodologi Penelitian. Jakarta : Kharisma Putra Utama.
Newman, B.M., & Newman, P.R. (2012). Development Through Life:
Psychosocial Approach (revised edition). USA: The Dorsey Press.
Ramadian, G. (2017, September). Kesepian Di Rumah Wanita Cenderung
Selingkuh. Lyfestyle.okezone.com diunduh dari
http://lifestyle.okezone.comread/2012/09/27/196/696005/kesepian-di-
rumah-wanita-cenderung-selingkuh.
Rusell, D., Peplau L. A., and Cutorna, C. E. 1980. The Revised UCLA Loneliness
Scale : Concurrent and Discriminant Validity Evidence. Journal of
Personal and Social Psychology 39:472-80.
Santoso, A. (2010). Statistik untuk Psikologi: Dari Blog Menjadi Buku.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Santrock, J. W. (2002). Life-Span Development Perkembangan Masa Hidup Edisi
ke lima Jilid II. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Sarwono, S. W. (2008). Psikologi Remaja (edisi revisi). Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Savitri, D. H. (2016). Syhnees & Loneliness. Psychology Forum UUM.
Sharaswaty, N. T. (2009) Hubungan Kesepian dan Agresi Pada Remaja Yang
Sedang Berpacaran. Indonesia : Universitas Indonesia.
Sugiyono. (2005). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Penerbit Indonesia.
Takariawan, Cahyadi. Di Indonesia, 40 Perceraian Setiap Jam. Kompasiana.com
diunduh dari http://www.kompasiana.com/pakcah/di-indonesia-40-
perceraian-setiap-jam_.
Walgito, B. (1991). Psikologi Sosial : Suatu Pengantar. Yogyakarta : Andi Offset.
Widhiarso, W (2011, 2 Mei). Sedikit tentang Uji Homogenitas Data.
Widhiarso.staff.ugm.ac.id. diunduh dari
http://widhiarso.staff.ugm.ac.id/wp/sedikit-tentang-uji-homogenitas-
data/comment-page-1/
Wijayanti, E. (2016. 26 September). Angka Perceraian di Indonesia Terus
Meningkat Apa Penyebabnya. Vemale.com diunduh dari
https://www.vemale.com/keluarga/97913-angka-perceraian-di-
indonesia-terus-meningkat-apa-penyebabnya.html
Zalafi, Z. 2015. Dinamika Psikologis Perempuan Yang Mengalami Perselingkihan
Suami. Yogyakarta : Universitas Islam Negeri Sunan Kali Jaga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
LAMPIRAN 1
SKALA
PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
1. Skala Kesepian
a. Seberapa sering Anda merasa kurang memiliki hubungan pertemanan atau
merasa kurang ditemani?
b. Seberapa sering Anda merasa ditinggalkan?
c. Seberapa sering Anda merasa terpisah dari orang lain?
2. Skala Intensi Berselingkuh
a. Seberapa besar kemungkinan Anda berselingkuh dari pasangan
Anda?
b. Seberapa besar kemungkinan Anda berselingkuh jika Anda tahu
tidak akan ketahuan?
c. Jika Anda berselingkuh, seberapa besar kemungkinan Anda
menutupi pasangan Anda?
d. Seberapa besar kemungkinan Anda berterus terang pada pasangan
jika Anda berselingkuh?
e. Seberapa besar kemungkinan Anda menutup-nutupi keterpikatan
pada seseorang yang baru Anda temui?
f. Seberapa besar kemungkinan Anda berselingkuh jika Anda memiliki
kesempatan dan tidak akan mendapat sanksi negatif atau hukuman
dari perselingkuhan tersebut?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
LAMPIRAN 2
UJI RELIABILITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
1. Reliabilitas Kesepian
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 166 100.0
Excludeda 0 .0
Total 166 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.881 3
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
k1 1.67 .607 166
k2 1.73 .646 166
k3 1.72 .668 166
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
k1 3.45 1.473 .778 .827
k2 3.39 1.390 .775 .827
k3 3.40 1.356 .761 .842
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
5.11 2.987 1.728 3
2. Reliabilitas Intensi berselingkuh
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 166 100.0
Excludeda 0 .0
Total 166 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.807 6
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
i1 2.19 1.100 166
i2 2.28 1.184 166
i3 2.78 1.403 166
i4 3.35 1.325 166
i5 2.43 1.262 166
i6 2.76 1.299 166
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
i1 13.59 20.352 .785 .734
i2 13.51 19.609 .796 .726
i3 13.01 19.436 .643 .758
i4 12.43 26.223 .102 .875
i5 13.36 20.121 .675 .752
i6 13.02 21.309 .531 .785
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
15.78 29.359 5.418 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
LAMPIRAN 3
UJI ASUMSI
UJI HIPOTESIS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
1. Uji Normalitas Kesepian
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Intensi
Berselingkuh 166 100.0% 0 .0% 166 100.0%
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Intensi
Berselingkuh .086 166 .004 .977 166 .007
a. Lilliefors Significance Correction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
2. Uji Normalitas Intesnsi Berselingkuh
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Kesepian 166 100.0% 0 .0% 166 100.0%
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Kesepian .214 166 .000 .866 166 .000
a. Lilliefors Significance Correction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
3. Uji Linearitas Kesepian dan Intensi Berselingkuh
Case Processing Summary
Cases
Included Excluded Total
N Percent N Percent N Percent
Intensi Berselingkuh *
Kesepian 166 100.0% 0 .0% 166 100.0%
Report
Mean N Std. Deviation
3 14.53 49 5.420
4 16.64 14 7.218
5 15.76 17 4.008
6 16.05 64 4.891
7 16.38 8 3.583
8 16.80 5 5.805
9 18.33 9 8.732
Total 15.78 166 5.418
ANOVA Table
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Intensi
Berselingkuh *
Kesepian
Between Groups (Combined) 158.181 6 26.364 .895 .500
Linearity 120.925 1 120.925 4.103 .044
Deviation from
Linearity 37.256 5 7.451 .253 .938
Within Groups 4686.012 159 29.472
Total 4844.193 165
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Measures of Association
R R Squared Eta Eta Squared
Intensi Berselingkuh *
Kesepian .158 .025 .181 .033
4. Uji Hipotesis Spearman’s Rho
Correlations
Intensi
Berselingku
h Kesepian
Spearman's rho Intensi
Berselingku
h
Correlation Coefficient 1.000 .161*
Sig. (1-tailed) . .019
N 166 166
Kesepian Correlation Coefficient .161* 1.000
Sig. (1-tailed) .019 .
N 166 166
*. Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
LAMPIRAN 4
UJI BEDA INTENSI
BERSELINGKUH MENURUT
JENIS KELAMIN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
1. Uji Mann Whitney U-Test Intensi Berselingkuh Menurut Jenis
Kelamin
Ranks
Intensi_berselin
gkuh N Mean Rank Sum of Ranks
Nilai Perempuan 92 66.77 6143.00
Laki-laki 74 104.30 7718.00
Total 166
Test Statisticsa
Nilai
Mann-Whitney U 1.865E3
Wilcoxon W 6.143E3
Z -5.020
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
a. Grouping Variable: Intensi
berselingkuh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI