kesepian dan kecanduan media sosial pada remaja
TRANSCRIPT
KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA
SKRIPSI
Diajukan Kepada Program Studi Psikologi
Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai
Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi.)
Oleh:
MAGFHIRA ADEYA PUTRI
16320058
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2020
i
KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA
SKRIPSI
Diajukan Kepada Program Studi Psikologi
Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai
Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi.)
Oleh:
MAGFHIRA ADEYA PUTRI
16320058
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2020
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi Dengan Judul:
KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Skripsi Program Studi Psikologi
Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia Untuk
Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Guna Memperoleh Derajat Sarjana S1
Psikologi
Pada Tanggal
Oleh:
MAGFHIRA ADEYA PUTRI
16320058
Mengesahkan,
Program Studi Psikologi
Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya
Universitas Islam Indonesia
Ketua Prodi,
Yulianti Dwi Astuti, S.Psi., M.Soc., Sc.
Dewan Penguji Tanda Tangan
1. Mira Aliza Rachmawati, S.Psi., M.Psi., Psikolog
2. Hazhira Qudsyi, S.Psi., M.A.
3. Wanadya Ayu Khrisna Dewi, S.Psi., M.A.
25 September 2020
iii
iv
HALAMAN MOTTO
“Sesungguhnya besarnya pahala tergantung dengan besarnya ujian.
Sesungguhnya, apabila Allâh mencintai suatu kaum, maka Dia akan mengujinya.
Siapa yang ridha dengan ujian itu, maka ia akan mendapat keridhaan-Nya. Siapa
yang membencinya maka ia akan mendapatkan kemurkaan-Nya”
(HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah)
“Para ulama (orang yang berilmu) adalah pewaris para nabi. Sesungguhnya
para nabi tidak mewariskan dinar ataupun dirham, tetapi mewariskan ilmu.
Maka dari itu, barang siapa mengambilnya, ia telah mengambil bagian yang
cukup”
(HR. Abu Dawud, at-Tirmidzi, dan Ibnu Majah)
“Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu
termasuk urusan yang patut diutamakan”
(QS. Ali ‘Imran : 186)
“Dan, sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang
sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan”
(QS. An-Nahl : 96)
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirabbil’alamin
Segala puji dan syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang Maha Pengasih
dan Maha Penyayang. Alhamdulillah saya panjatkan atas rahmat dan karunia-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas akhir studi saya. Skripsi ini saya
persembahkan kepada pihak-pihak yang telah memberikan doa sekaligus
dukungan kepada saya hingga saat ini yaitu:
Bapak Dedi Muljana dan Ibu Yayu Yulia Mardiana
Terimakasih telah menjadi ayah yang selalu memberikan kasih sayang yang tidak
terhingga, selalu memberikan nasihat ketika saya melakukan kesalahan,
mengajarkan arti sabar dan kerja keras, memberikan nafkah dan bekerja tanpa rasa
lelah, mengingatkan untuk selalu beribadah kepada Allah SWT, dan selalu
memberikan motivasi untuk menjadi orang yang bermanfaat di masa depan.
Terimakasih telah menjadi ibu yang selalu mendengarkan keluh kesah dan ocehan
anaknya, menjadi sumber komunikasi keluarga, selalu sabar dan memberikan
kasih sayang yang tidak terhingga, memberikan motivasi dengan segala bentuk,
selalu mengajarkan sopan santun, dan mengingatkan untuk selalu mengamalkan
nilai-nilai islam di kehidupan sehari-hari.
Marshal Muhammad Tyzar
Terimakasih telah menjadi adik yang selalu menjadi hiburan disaat lelah dan
memberikan semangat sekaligus menjadi pengingat untuk menjadi contoh yang
baik bagi dirimu.
vi
PRAKATA
Alhamdulillahirabbil’alamin. Segala puji dan syukur kepada Allah
Subhanahu Wa Ta’ala yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Alhamdulillah
saya panjatkan atas rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan
tugas akhir studi saya. Sholawat dan salam juga kepada Nabi Muhammad
Shallallahu 'Alaihi Wasallam, yang dengan perjuangan dan kesabarannya
menyebarkan ajaran tauhid sehingga mereka bisa dikenal hingga saat ini.
Penulis menyadari bahwa penelitian ini tidak akan terselesaikan dengan baik
tanpa adanya dorongan bantuan berupa motivasi, semangat, bimbingan, nasihat,
dan doa yang diberikan kepada penulis. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini
penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. H. Fuad Nashori, S.Psi., M.Psi., M.Ag., Psikolog selaku Dekan
Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia.
2. Ibu Yulianti Dwi Astuti, S.Psi., M.Psi., M.Soc. Sc. selaku Ketua Program
Studi Psikologi Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas
Islam Indonesia.
3. Ibu Mira Aliza Rachmawati, S.Psi., M.Psi., Psikolog selaku Dosen
Pembimbing Skripsi yang telah membimbing dan membantu penulis dengan
penuh sabar dan ikhlas. Terimakasih juga atas saran, masukan, waktu, dan
vii
pikiran yang diberikan kepada penulis selama proses penyelesaian skripsi
ini.
4. Ibu Ike Agustina, S.Psi., M.Psi., Psikolog selaku Dosen Pembimbing
Akademik yang selalu memberikan bimbingan kepada mahasiswa dari
proses awal kuliah hingga saat ini.
5. Seluruh Dosen Program Studi Psikologi Universitas Islam Indonesia atas
ilmu yang telah diberikan kepada penulis selama dari awal perkuliahan
hingga saat ini.
6. Seluruh karyawan di Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas
Islam Indonesia atas bantuan dan pelayanan yang telah diberikan kepada
mahasiswa selama masa perkuliahan.
7. Seluruh pihak salah satu SMA di Tasikmalaya, Pak Iwan selaku guru BK
yang telah membantu penyebaran kuesioner selama masa pandemi ini dan
siswa-siswi yang telah menjadi responden penelitian sehingga penulis dapat
menyelesaikan penelitian ini.
8. Teman-teman Keds (Tasya Amalia Dwiharyanti, Irsa Salsabila, Ghaisani
Husna Hawwari, Ridha Ishmania Sabila, Dhika Rahayu Oktaviani, dan
Candy Kusuma Dewi) yang selalu memberikan hiburan ketika sedih, selalu
berbagi keluh kesah satu sama lain, memberikan semangat sejak SMP
hingga saat ini.
9. Pipit Maryani yang telah mau berteman sejak SMA, selalu mendengarkan
keluh kesah, berbagi pengalaman hidup, dan memberi warna di kehidupan
penulis.
viii
10. Rizka Andhika Fitriyah yang selalu mendengarkan keluh kesahku,
mengajarkan materi kuliah yang kurang dimengerti, menjadi teman
kulineran, dan mengajarkan untuk bekerja keras sejak dini.
11. Teman-teman Mujahiddah (Lisda Mukaromah, Een Nuraini, Rostika
Hardianti, Afrida Mulyaningrum, Tri Suci Lestari, Nisa Miftahul Jannah,
Anissa Nurwakhid) yang telah mengajarkan arti kehidupan, menemani,
selalu mendengarkan dan saling memberikan semangat dan doa selama
masa perkuliahan hingga saat ini.
12. Seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan
penelitian ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Terimakasih atas
segala bantuan, motivasi, dan doa yang telah diberikan kepada penulis.
Semoga segala pengalaman yang dialami oleh penulis selama perkuliahan ini
dapat menjadi bekal dan manfaat bagi penulis dan pihak lainnya. Semoga Allah
SWT atas rahmat dan karunia-Nya membalas segala kebaikan semua pihak yang
telah membantu selama proses perkuliahan dengan yang lebih baik.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL …………………………………………………………….. i
HALAMAN PENGESAHAN …………………..……………………………… ii
HALAMAN PERNYATAAN ETIKA AKADEMIK ………………….……... iii
HALAMAN MOTTO ………………………………..………………………… iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ………………………...……………………… v
PRAKATA ……………………………………………………...……………… vi
DAFTAR ISI ………………………………………………………...…………. ix
DAFTAR TABEL ………………………………………………………...…… xii
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………..……....xiii
INTISARI ……………………….......………………………………………….xiv
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………....…….. 1
A. Latar Belakang Masalah ……………………………………….………… 1
B. Tujuan Penelitian ………………………………………………………… 6
C. Manfaat Penelitian ……………………………………………………….. 6
D. Keaslian Penelitian ……………………………………………………….. 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ………………………..……………………... 14
A. Kecanduan Media Sosial …………………………..……………………. 14
1. Pengertian Kecanduan Media Sosial ………………..……………… 14
2. Aspek-aspek Kecanduan Media Sosial ……..………………………. 15
3. Gejala-gejala Kecanduan Media Sosial ……………………..……… 16
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecanduan Media Sosial …….... 17
x
B. Kesepian ..………………………………………………………………. 18
1. Pengertian Kesepian …………………...…………………………… 18
2. Aspek-aspek Kesepian ………………………..……………………. 19
C. Hubungan Antara Kesepian dan Kecanduan Media Sosial pada Remaja .. 21
D. Hipotesis ………………………………………………………………... 25
BAB III METODE PENELITIAN ………………………………………….... 28
A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian ………………………………... 28
B. Definisi Operasional Variabel Penelitian ……………………………….. 28
1. Kecanduan Media Sosial ………………………..…………………... 28
2. Kesepian ………………..…………………………………………... 29
C. Subjek Penelitian ……………………………………………………….. 29
D. Metode Pengumpulan Data ……………………………………………... 29
1. Skala Kecanduan Media Sosial …………………..…………………. 30
2. Skala Kesepian ……………..……………………………………….. 31
E. Validitas dan Reliabilitas ……………………………………………….. 32
1. Validitas …………………………………………………………….. 32
2. Reliabilitas ………………………………………………………….. 33
F. Metode Analisis Data …………………………………………………… 34
BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN ……………………. 35
A. Orientasi Kancah dan Persiapan ………………………………………… 35
1. Orientasi Kancah ……………………………………………………. 35
2. Persiapan Penelitian ………………………………………………… 36
B. Laporan Pelaksanaan Penelitian ………………………………………… 40
xi
C. Hasil Penelitian …………………………………………………………. 41
1. Deskripsi Subjek Penelitian ………………………………………... 41
2. Deskripsi Data Penelitian …………………………………………... 44
3. Uji Asumsi …………………………………………………………. 47
4. Uji Hipotesis ……………………………………………………….. 48
5. Analisis Tambahan …………………………………………………. 49
D. Pembahasan …………………………………………………………….. 51
BAB V PENUTUP ……………………………………………………...……… 56
A. Kesimpulan ……………………………………………………………... 56
B. Saran ……………………………………………………………………. 56
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Blue Print Skala Social Media Addiction-Student Form (SMAS-SF) …. 30
Tabel 2 Blue Print Skala UCLA Loneliness Scale Version 3 …………………… 32
Tabel 3 Distribusi Skala Kecanduan Media Sosial Setelah Uji Coba ……..……. 39
Tabel 4 Distribusi Skala Kesepian Setelah Uji Coba ………………..………….. 40
Tabel 5 Deskripsi Subjek Penelitian …………………………………………… 42
Tabel 6 Deskripsi Data Penelitian ………………………………………………. 45
Tabel 7 Kategorisasi Variabel Kecanduan Media Sosial ………..……………… 46
Tabel 8 Kategorisasi Variabel Kesepian ……………..…………………………. 46
Tabel 9 Hasil Uji Normalitas …………………………………………………… 47
Tabel 10 Hasil Uji Linieritas …………………………………………………… 48
Tabel 11 Hasil Uji Hipotesis …………………………………………………..... 49
Tabel 12 Hasil Uji Beda Berdasarkan Jenis Kelamin ………………………….. 50
Tabel 13 Hasil Uji Korelasi …………………………………………………….. 50
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Skala Uji Coba …………………………………………………….. 62
Lampiran 2 Tabulasi Data Uji Coba …………………………………………… 70
Lampiran 3 Data Induk Uji Coba ………………………………………………. 79
Lampiran 4 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Uji Coba ……………………... 90
Lampiran 5 Skala Penelitian …………………………………………………… 98
Lampiran 6 Tabulasi Data Penelitian …………………………………………. 106
Lampiran 7 Data Induk Penelitian ……………………………………………. 119
Lampiran 8 Deskripsi Responden Penelitian …………………………………. 142
Lampiran 9 Skor Hipotetik dan Empirik ……………………………………… 145
Lampiran 10 Hasil Uji Normalitas ……………………………………………. 151
Lampiran 11 Hasil Uji Linieritas …………………………………………….. 153
Lampiran 12 Hasil Uji Hipotesis ……………………………………………... 155
Lampiran 13 Hasil Analisis Tambahan ……………………………………….. 157
Lampiran 14 Surat Permohonan Izin Penelitian ……………………………… 160
Lampiran 15 Surat Keterangan Selesai Penelitian ……………………………. 162
xiv
KESEPIAN DAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA
Magfhira Adeya Putri
Mira Aliza Rachmawati
INTISARI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kesepian dan kecanduan
media sosial pada remaja. Hipotesis pada penelitian ini adalah terdapat hubungan
positif antara kesepian dan kecanduan media sosial. Responden dalam penelitian
ini adalah remaja berusia 15-19 tahun di Tasikmalaya yang terdiri dari 102
responden. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Social Media
Addiction Scale-Students Form (SMAS-SF) yang dikembangkan oleh Sahin (2018)
dan UCLA Loneliness Scale Version 3 yang dikembangkan oleh Russel, Peplau,
dan Cutrona (1996). Metode analisis data menggunakan teknik analisis statistik
korelasi Product Moment Pearson menggunakan program statistik SPSS 23.0 for
windows. Hasil analisis menunjukkan koefisien korelasi sebesar r = 0,222 dengan
nilai p = 0,013. Hipotesis ini memiliki arti bahwa semakin tinggi kesepian yang
dimiliki, maka semakin tinggi kecanduan media sosial yang dimiliki oleh remaja.
Berdasarkan hasil tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat
hubungan antara kesepian dan kecanduan media sosial pada remaja dengan kata
lain hipotesis dalam penelitian ini diterima.
Kata kunci: kecanduan media sosial, kesepian, remaja
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di era digital ini manusia diharuskan untuk melakukan segala hal
menggunakan teknologi. Perkembangan teknologi yang semakin berkembang
menuntut seseorang untuk berlomba-lomba membuat inovasi yang dapat
mempermudah pekerjaan mereka, baik itu pekerjaan rumah, tempat bekerja,
ataupun tempat lainnya. Salah satu inovasi yang berkembang di era digital ini
adalah dalam bidang komunikasi. Perkembangan komunikasi memberikan efek
bagi manusia dalam berinteraksi tanpa harus bertatap muka atau memanfaatkan
kemajuan teknologi.
Salah satu bentuk teknologi di bidang komunikasi adalah media sosial.
Menurut Sahin (2018) media sosial merupakan perluasan teknologi internet yang
mengubah saluran komunikasi di antara orang-orang saat ini. Namun penggunaan
media sosial yang meningkat akan mengarahkan seseorang untuk kecanduan media
sosial. Pernyataan ini diperkuat oleh Kirik, Arslan, Cetinkaya, dan Gul (2015)
bahwa meningkatnya minat pada situs media sosial dapat menyebabkan kecanduan
media sosial. Berdasarkan penelitian Kuss dan Griffith (2011) terlihat bahwa dari
perspektif klinis, kecanduan media sosial adalah masalah kesehatan mental yang
mungkin memerlukan perawatan profesional. Pernyataan ini diperkuat oleh
Kircaburun (2016) bahwa kecanduan media sosial secara langsung mempengaruhi
penggunaan internet seseorang setiap harinya, dan secara tidak langsung
2
menyebabkan gangguan psikologis seperti depresi, stress, ataupun merasa kesepian
di kalangan remaja.
Kecanduan media sosial ini dapat tidak hanya mempengaruhi kalangan
dewasa, namun kecanduan media sosial dapat mempengaruhi kalangan remaja.
Berdasarkan hasil pengamatan dari fenomena-fenomena yang terjadi, Azizan
(2016) menjelaskan remaja saat ini sangat ketergantungan atau kecanduan media
sosial. Tidak sedikit dari remaja begitu identik dengan smartphone yang hampir 24
jam berada pada genggaman tangan dan seolah-olah tidak pernah berhenti.
Penelitian yang dilakukan Kirik, Arslan, Cetinkaya, dan Gul (2015)
menunjukkan bahwa media sosial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
kaum muda, yang menyebabkan tingkat kecanduan media sosial dan waktu yang
mereka habiskan di situs tersebut meningkat. Menurut Hapsari dan Ariana (2015)
hampir 80% remaja berusia 10-19 tahun yang tersebar di 11 provinsi di Indonesia
kecanduan media sosial. Menurut Longstreet dan Brooks (2017) kecanduan media
sosial terus tumbuh seiring dengan meningkatnya ketergantungan kita pada
teknologi dan diperkirakan lebih dari 210 juta orang di seluruh dunia menderita
kecanduan media sosial. Banyai (2017) juga menjelaskan dalam penelitiannya
bahwa sekitar 4,5% remaja berisiko kecanduan media sosial dan sebagian besar
remaja pengguna media sosial menunjukkan beberapa gejala kecanduan media
sosial.
Yang dan Tung (2007) menjelaskan individu yang menghabiskan 8,5 hingga
21,5 jam online per minggu dianggap kecanduan media sosial. Dalam penelitian di
George Institute of Technology (Surya, 2002) menjelaskan bahwa intensitas
3
penggunaan media sosial dapat digolongkan ke dalam 3 tahapan. Tahapan tersebut
adalah light users (penggunaan media sosial kurang dari 3 jam perhari, medium
users (penggunaan media sosial 3 jam hingga 6 jam perhari), dan heavy users
(penggunaan media sosial lebih dari 6 jam perhari).
Dampak yang muncul karena kecanduan media sosial ada bermacam-macam.
Menurut Koc dan Gulyagci (Hou dkk., 2019) dalam studi yang meneliti kecanduan
media sosial terdapat dampak negatif dari kecanduan media sosial, yaitu depresi,
kecemasan, dan insomnia. Menurut Young, Pistner, O’Mara, dan Buchanan (2000),
beberapa indikator kecanduan media sosial pada remaja antara lain menganggap
media sosial sebagai jalan keluar dari masalah pribadi, tidak dapat beradaptasi
dengan kehidupan sosial, menarik diri ketika jauh dari media sosial, insomnia,
kenaikan berat badan karena penurunan tingkat aktivitas, gangguan seperti
kebiasaan makan yang tidak teratur, dan tidak dapat mencegah diri untuk memasuki
situs media sosial meskipun mereka mengetahui semua efek yang tidak diinginkan
ini. Menurut Kirik, Arslan, Cetinkaya, dan Gul (2015) meskipun kecanduan media
sosial didefinisikan sebagai menghabiskan waktu berlebihan di situs jejaring sosial
dan ketidakmampuan untuk mengontrol diri sendiri untuk mengakses situs-situs
tersebut, tidak ada diagnosis pasti dari penyakit tersebut. Oleh karena itu, sangat
sulit untuk mendiagnosis kecanduan media sosial pada diri seseorang.
Terdapat faktor-faktor yang menyebabkan seseorang mengalami kecanduan
media sosial. Menurut Yahya dan Rahim (2017), faktor-faktor yang mempengaruhi
kecanduan media sosial adalah faktor psikologis, faktor sosial, dan faktor
penggunaan teknologi. Pada faktor psikologis ini kecanduan media sosial terjadi
4
karena adanya permasalahan psikologis, seperti kepribadian ekstraversi, kesepian,
kurangnya motivasi, kurangnya self esteem, rasa rendah diri, karakter depresif,
neurotisme, dan tingkat optimisme seseorang. Penelitian yang dilakukan Amichai
dan Ben (2003) menyebutkan bahwa ada kemungkinan kesepian menyebabkan
kecanduan media sosial. Haand dan Shuwang (2020) juga mengatakan terdapat
hubungan antara kecanduan teknologi (kecanduan media sosial & kecanduan
smartphone) dan masalah kesehatan mental (depresi, kecemasan, stress, kesepian,
harga diri, insomnia). Studi ini juga menegaskan bahwa kecanduan teknologi
seperti kecanduan media sosial berhubungan positif dengan masalah kesehatan
mental. Dari faktor-faktor penyebab di atas peneliti tertarik untuk meneliti
hubungan kecanduan media sosial dengan kesepian.
Menurut Russel, Peplau dan Cutrona (1980), kesepian adalah emosi negatif
yang muncul karena adanya kesenjangan hubungan sosial yang diharapkan dengan
kenyataan yang ada, baik secara kualitas maupun kuantitas. Kesepian yang terjadi
pada seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa hal. Gürsoy dan Biçakçi (2006)
dalam penelitiannya menyebutkan bahwa perbedaan tingkat kesepian yang terjadi
pada remaja dipengaruhi oleh perbedaan status ekonomi, kualitas hubungan
anggota keluarga dan kualitas hubungan pertemanan. Menurut Hawari (Sari &
Listyandini, 2015) penyebab dari kesepian pada individu bisa dipengaruhi oleh
kehidupan sosial yang hanya sedikit mempunyai jaringan pertemanan. Selain itu,
dapat juga karena ketidakcocokan dengan lingkungan sekitar sehingga merasa
kesepian di tengah keramaian.
5
Penelitian yang dilakukan Parlee (Hidayati, 2018) menyebutkan bahwa dari
40.000 individu yang merasakan kesepian, 79% diantaranya berusia remaja. Survei
tentang kondisi kesepian di Inggris yang dilaksanakan oleh Mental Health
Foundation (Hidayati, 2018), diperoleh data bahwa dari 2256 subyek penelitian
24% diantaranya merasakan kesepian, dimana individu berumur 18-34 tahun
memiliki tingkat kesepian yang lebih tinggi daripada subjek berumur di atas 55
tahun. Survei tersebut diperkuat oleh pernyataan Kasin, Fein, dan Markus (2014)
bahwa kelompok remaja dan dewasa awal merupakan kelompok yang paling
kesepian dibandingkan dengan kelompok dari usia lainnya. Menurut Heinrich
(Ronka, 2011), kesepian sangat umum terjadi pada remaja usia 12-22 tahun dan 20-
50% dari seluruh remaja merasakan kesepian sampai beberapa derajat. Penelitian
Hidayati (2015) tentang kesepian pada remaja menemukan bahwa 12,4% individu
berusia 15- 24 tahun dan antara 4-14% remaja lebih sering mengalami kesepian.
Kirik, Arslan, Cetinkaya, dan Gul (2015) menjelaskan ketika mengkaji gejala
kecanduan media sosial pada remaja, perasaan kesepian yang ditimbulkan oleh
kurangnya media sosial merupakan salah satu gejala terpenting dari kecanduan
media sosial.
Berdasarkan uraian di atas diketahui bahwa kesepian dapat mempengaruhi
kecanduan media sosial pada remaja. Penelitian terdahulu mengenai hubungan
antara kesepian dan kecanduan media sosial masih sulit untuk ditemukan
dibandingkan dengan kecanduan smartphone maupun kecanduan internet.
Rumusan permasalahan yang ingin diteliti adalah “apakah ada hubungan antara
kesepian dengan kecanduan media sosial pada remaja?”.
6
B. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kesepian dengan
kecanduan media sosial pada remaja.
C. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah kajian ilmu di bidang psikologi
berkaitan dengan kesepian, kecanduan media sosial, dan remaja. Selain itu
diharapkan dapat menjadi acuan bagi penelitian lanjutan yang berkaitan dengan
variabel yang diukur.
2. Manfaat Praktis
Manfaat praktis dari penelitian ini adalah dapat menjadi suatu informasi dan
pengetahuan kepada masyarakat terkhususnya remaja mengenai bahayanya
kecanduan media sosial di kalangan remaja.
D. Keaslian Penelitian
Sudah banyak sekali penelitian mengenai kecanduan media sosial dan
kesepian, namun masih sedikit penelitian mengenai hubungan antara kesepian
dengan kecanduan media sosial dibandingkan dengan hubungan antara kesepian
dengan kecanduan internet maupun kecanduan smartphone. Beberapa penelitian
mengenai kecanduan media sosial dan kesepian telah banyak diteliti oleh beberapa
peneliti baik di dalam maupun di luar negeri. Pada penelitian yang dilakukan
7
Subagio dan Hidayati (2017) mengenai hubungan antara kesepian dengan adiksi
smartphone pada siswa SMA Negeri 2 Bekasi didapatkan hasil bahwa terdapat
hubungan yang positif dan signifikan antara kesepian dengan adiksi smartphone
pada siswa kelas X SMA Negeri 2 Bekasi dan semakin tinggi tingkat kesepian maka
semakin tinggi pula tingkat adiksi smartphone yang dialami oleh siswa SMA
Negeri 2 Bekasi. Pada penelitian yang dilakukan Misyaroh (2016) mengenai
hubungan antara loneliness dengan mobile phone addict pada mahasiswa
Universitas Negeri di Kota Malang didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan
positif antara loneliness dengan mobile phone addict dan semakin tinggi tingkat
loneliness maka akan semakin tinggi tingkat mobile phone addict pada mahasiswa
Universitas Negeri di Malang.
Pada penelitian yang dilakukan Cheak, Goh, dan Chin (2012) mengenai
online social networking addiction pada mahasiswa di Malaysia menyebutkan
adanya kolerasi antara kecemasan sosial dengan online social networking
addiction. Pada penelitian Kirik, Arslan, Cetinkaya, dan Gul (2015) mengenai
tingkat kecanduan media sosial pada kaum muda di Turki menyebutkan bahwa
media sosial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kaum muda, yang
menyebabkan tingkat kecanduan kaum muda meningkat, dan waktu yang mereka
habiskan untuk jejaring tersebut meningkat. Pada penelitian yang dilakukan oleh
Hidayati (2015) tentang self compassion dan loneliness mengatakan bahwa tidak
ada hubungan antara self compassion dan loneliness, yang berarti hipotesis
penelitian ini ditolak. Dalam penelitian ini daitemukan fakta bahwa subjek
penelitian yang mempunyai self compassion tinggi, jumlahnya lebih sedikit
8
daripada subjek penelitian yang mempunyai self compassion rendah atau
sebaliknya pada variabel loneliness. Pada penelitian ini peneliti akan menggunakan
kesepian sebagai variabel independen dan variabel dependen kecanduan media
sosial. Subjek pada penelitian yang akan dilakukan adalah terhadap remaja berusia
15-19 tahun di Tasikmalaya.
1. Keaslian Topik
Pada penelitian yang dilakukan Subagio dan Hidayati (2017) mengenai
hubungan antara kesepian dengan adiksi smartphone pada siswa SMA Negeri 2
Bekasi. Penelitian lain yang dilakukan Misyaroh (2016) menyebutkan ada
hubungan antara loneliness dengan mobile phone addict pada mahasiswa
Universitas Negeri di Kota Malang. Pada penelitian yang dilakukan Cheak Goh,
dan Chin (2012) menjelaskan adanya kolerasi antara kecemasan sosial dengan
online social networking addiction. Pada penelitian Kirik, Arslan, Cetinkaya, dan
Gul (2015) mengenai tingkat kecanduan media sosial memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap kaum muda di Turki. Pada penelitian yang dilakukan oleh
Hidayati (2015) tentang self compassion dan loneliness mengatakan bahwa tidak
ada hubungan antara self compassion dan loneliness. Pada penelitian ini subjek
akan mengambil topik mengenai hubungan antara kesepian dengan kecanduan
media sosial pada remaja. Sehingga, penelitian ini memiliki keaslian topik
penelitian.
2. Keaslian Subjek
Pada penelitian yang dilakukan Subagio dan Hidayati (2017) mengenai
hubungan antara kesepian dengan adiksi smartphone pada siswa SMA Negeri 2
9
Bekasi. Subjek yang digunakan merupakan siswa kelas X SMA Negeri 2 Bekasi
Penelitian yang dilakukan Misyaroh (2016) menyebutkan ada hubungan antara
loneliness dengan mobile phone addict pada mahasiswa Universitas Negeri di Kota
Malang. Subjek yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah mahasiswa yang
sedang melakukan studi di Malang. Pada penelitian yang dilakukan Cheak Goh,
dan Chin (2012) menjelaskan adanya kolerasi antara kecemasan sosial dengan
online social networking addiction. Subjek yang digunakan pada penelitian ini
adalah pengguna internet di Malaysia. Pada penelitian Kirik, Arslan, Cetinkaya, dan
Gul (2015) mengenai tingkat kecanduan media sosial memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap kaum muda di Turki. Subjek yang digunakan pada peneitian ini
adalah remaja berusia usia 13-19 tahun di Turki. Pada penelitian yang dilakukan
oleh Hidayati (2015) tentang self compassion dan loneliness mengatakan subjek
yang digunakan pada penelitian ini adalah siswi SMA. Pada penelitian ini peneliti
akan menggunakan subjek remaja yang merupakan siswa SMA berusia 15-19 tahun
di Tasikmalaya. Walaupun penelitian dengan subjek penelitian siswa SMA cukup
banyak, tapi subjek yang digunakan pada penelitian ini tidak pernah digunakan
pada penelitian sebelumnya.
3. Keaslian Teori
Pada penelitian yang dilakukan Subagio dan Hidayati (2017) mengenai
hubungan antara kesepian dengan adiksi smartphone pada siswa SMA Negeri 2
Bekasi, peneliti menggunakan teori kesepian yang dikembangkan oleh Gierveld.
Pada penelitian Misyaroh (2016) menyebutkan ada hubungan antara loneliness
dengan mobile phone addict pada mahasiswa Universitas Negeri di Kota Malang,
10
peneliti menggunakan teori kesepian yang dikembangkan oleh Peplau dan Perlman
(2009). Pada penelitian yang dilakukan Cheak Goh, dan Chin (2012) menjelaskan
adanya kolerasi antara kecemasan sosial dengan online social networking
addiction, peneliti mengadaptasi teori kecanduan internet yang dikembangkan oleh
Kandell (1998). Pada penelitian Kirik, Arslan, Cetinkaya, dan Gul (2015) mengenai
tingkat kecanduan media sosial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kaum
muda di Turki, peneliti tidak mencantumkan teori kecanduan media sosial yang
digunakan pada penelitian ini. Pada penelitian yang dilakukan oleh Hidayati (2015)
tentang self compassion dan loneliness ini peneliti menggunakan teori kesepian
menurut Peplau dan Perlman (1998). Teori yang akan digunakan pada penelitian
ini untuk variabel tergantung yakni teori kecanduan media sosial yang
dikembangkan oleh Sahin (2018). Adapun untuk variabel bebas yakni teori
kesepian yang dikembangkan oleh Russel, Peplau dan Cutrona (1980). Teori yang
digunakan pada penelitian sebelumnya tidak sama dengan teori yang akan
digunakan pada penelitian ini.
4. Keaslian Alat Ukur
Pada penelitian yang dilakukan Subagio dan Hidayati (2017) mengenai
hubungan antara kesepian dengan adiksi smartphone pada siswa SMA Negeri 2
Bekasi, peneliti menggunakan alat ukur skala kesepian yang disusun berdasarkan
dimensi kesepian menurut Gierveld. Penelitian yang dilakukan Misyaroh (2016)
menyebutkan ada hubungan antara loneliness dengan mobile phone addict pada
mahasiswa Universitas Negeri di Kota Malang, peneliti menggunakan alat ukur
skala kesepian yang dikembangkan oleh Russell, Peplau, dan Ferguson (1980).
11
Pada penelitian yang dilakukan Cheak Goh, dan Chin (2012) menjelaskan
adanya kolerasi antara kecemasan sosial dengan online social networking addiction
ini mengadopsi alat ukur yang digunakan dalam studi kecanduan internet. Pada
penelitian Kirik, Arslan, Cetinkaya, dan Gul (2015) mengenai tingkat kecanduan
media sosial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kaum muda di Turki ini
menggunakan alat ukur Social Networking Status Scale yang dikembangkan oleh
Arslan and Kırık (2013). Pada penelitian yang dilakukan oleh Hidayati (2015)
tentang self compassion dan loneliness ini menggunakan alat ukur kesepian Revised
UCLA Loneliness Scale yang dikembangkan oleh Russel (1980). Alat ukur yang
digunakan dalam penelitian ini merupakan Social Media Addiction Scale-Student
Form (SMAS-SF) yang disusun dan dikembangkan oleh Sahin (2018) dan skala
UCLA Loneliness Scale Version 3 yang disusun dan dikembangkan oleh Russell,
Peplau, dan Cutrona (1996).
14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kecanduan Media Sosial
1. Pengertian Kecanduan Media Sosial
Menurut Sahin (2018) kecanduan media sosial adalah individu yang
menghabiskan terlalu banyak waktu di media sosial dan memiliki keinginan untuk
mengetahui tentang apa pun dengan segera, yang dapat menyebabkan toleransi
virtual, komunikasi virtual, dan masalah virtual pada dirinya. Menurut Grau,
Kleiser dan Bright (2019) kecanduan media sosial adalah frasa yang kadang-kadang
digunakan untuk merujuk pada seseorang yang menghabiskan terlalu banyak waktu
menggunakan Facebook, Twitter, Instagram, atau platform media sosial lainnya
mengganggu aspek lain dari kehidupan sehari-hari. Menurut Kuss dan Griffiths
(2012) kecanduan media sosial dianggap sebagai semacam kecanduan internet.
Menurut Longstreet dan Brooks (2017), kecanduan media sosial adalah
bagian dari kecanduan internet yang secara khusus berhubungan dengan situs
jejaring sosial. Menurut Nurfajri (Nurmandia, Wigati, & Masluchah, 2013),
kecanduan media sosial adalah gangguan psikologis dimana penggunanya
menambahkan jumlah penggunaan sehingga dapat membangkitkan kesenangan,
yang dapat menimbulkan tremor, kecemasan, dan perubahan mood, gangguan
afeksi (depresi atau sulit beradaptasi), dan gangguan sosial (menurunnya kualitas
atau kuantitas kehidupan sosial). Kircaburun (2016) menemukan bahwa kecanduan
media sosial secara langsung mempengaruhi penggunaan internet seseorang setiap
15
hari, dan secara tidak langsung menyebabkan gangguan psikologis seperti depresi,
stress, ataupun merasa kesepian di kalangan remaja.
Dapat disimpulkan bahwa kecanduan media sosial adalah ketika individu
menghabiskan terlalu banyak waktu di media sosial dan memiliki keinginan untuk
mengetahui tentang apa pun dengan segera dan mengganggu aspek lain kehidupan
sehari-hari.
2. Aspek-aspek Kecanduan Media Sosial
Menurut Sahin (2018), terdapat aspek-aspek dalam kecanduan media sosial
yaitu:
a. Virtual Tolerance
Kecanduan media sosial terjadi dikarenakan adanya kebutuhan untuk
seseorang terhubung terus menerus secara online di media sosial.
b. Virtual Communication
Kecanduan media sosial dikarenakan seseorang kurang memiliki
keterampilan mempresentasikan diri sehingga lebih memilih komunikasi
secara virtual daripada interaksi tatap muka secara langsung.
c. Virtual Problem
Kecanduan media sosial yang terjadi merupakan pelarian dari dunia
nyata yang berbeda dengan apa yang diinginkan untuk memunculkan rasa
bahagia maupun senang.
d. Virtual Information
Kebutuhan seseorang untuk mendapatkan informasi yang dibagikan
secara online di media sosial.
16
Menurut Al Menayes (2015), terdapat aspek-aspek dalam kecanduan media
sosial yaitu:
a. Social Consequences
Konsekuensi sosial tampaknya mencerminkan bagaimana penggunaan
media sosial mempengaruhi aktivitas seseorang dalam kehidupan sehari-hari.
b. Time Displacement
Pengalihan waktu dikarenakan mencerminkan dimensi waktu yang
berkaitan dengan penggunaan media sosial seseorang.
c. Compulsive Feelings
Perasaan kompulsif tampaknya mencerminkan dimensi yang berkaitan
dengan perasaan bosan seseorang yang mendorong untuk terus mengakses
media sosial.
Dari beberapa aspek dalam kecanduan media sosial yang telah dijabarkan
oleh Sahin di atas, maka dapat disimpulkan bahwa aspek-aspek dalam kecanduan
media sosial adalah; virtual tolerance, virtual communication, virtual problem, dan
virtual information.
3. Gejala-gejala Kecanduan Media Sosial
Menurut Andreassen (2010) terdapat enam gejala seseorang kecanduan media
sosial, yaitu sebagai berikut:
a. Menghabiskan banyak waktu untuk berpikir atau/dan merencanakan apa
yang akan lakukan di media sosial.
b. Merasa sangat ingin /terdesak untuk menggunakan media sosial.
c. Menggunakan media sosial untuk lari dari/ melupakan masalah pribadi.
17
d. Pernah mencoba untuk mengurangi penggunaan media sosial, tetapi gagal.
e. Gelisah dan terganggu ketika dilarang menggunakan media sosial.
f. Terlalu sering menggunakan media sosial sehingga mengganggu pekerjaan
atau pendidikan.
Berdasarkan gejala-gejala kecanduan media sosial menurut Andreassen
diatas, dapat disimpulkan bahwa beberapa gejala seseorang kecanduan media sosial
adalah; menghabiskan banyak waktu di media sosial, menggunakan media sosial
sebagai pelarian dari masalah pribadi, gagal untuk mengurangi penggunaan media
sosial, gelisah ketika tidak menggunakan media sosial, dan terganggunya pekerjaan
ataupun pendidikan dikarenakan media sosial.
4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kecanduan Media Sosial
Menurut Yahya dan Rahim (2017), faktor-faktor yang mempengaruhi
kecanduan media sosial adalah:
a. Faktor Psikologis
Kecanduan media sosial terjadi karena adanya permasalahan
psikologis, seperti kepribadian ekstraversi, kesepian, kurangnya motivasi,
kurangnya self esteem, rasa rendah diri, karakter depresif, neurotisme, dan
tingkat optimisme seseorang.
b. Faktor Sosial
Faktor sosial yang mempengaruhi adanya kecanduan media sosial ini
berhubungan dengan hubungan seseorang dengan keluarga, hubungan
interpersonal secara online, hubungan pertemanan, ataupun hubungan sosial
yang berlebihan.
18
c. Faktor Penggunaan Teknologi
Kecanduan media sosial berhubungan dengan waktu yang dihabiskan
dalam mengakses media sosial, dukungan secara online, dukungan dalam
mendapatkan informasi, teknologi yang berlebihan, kebutuhan hiburan, dan
perangkat yang digunakan untuk mengakses media sosial.
Dari beberapa faktor penyebab kecanduan media sosial yang telah dijabarkan
oleh Yahya dan Rahim di atas, maka dapat disimpulkan bahwa faktor yang
mempengaruhi seseorang untuk kecanduan media sosial secara garis besar adalah;
faktor psikologis, faktor sosial, dan juga faktor penggunaan teknologi. Selain itu
dapat disimpulkan juga bahwa kesepian dapat mempengaruhi kecanduan media
sosial.
B. Kesepian
1. Pengertian Kesepian
Menurut Russel, Peplau dan Cutrona (1980), kesepian adalah emosi negatif
yang muncul karena adanya kesenjangan hubungan sosial yang diharapkan dengan
kenyataan yang ada, baik secara kualitas maupun kuantitas. Menurut Hawkley dan
Cacioppo (2010), kesepian diasosiasikan dengan gangguan kepribadian dan
psikosis, penurunan performa kognitif, meningkatkan kemungkinan penyakit
alzheimer, menghilangkan kontrol eksekutif, dan meningkatkan gejala depresi.
Menurut Myers (2010) kesepian adalah kesadaran yang menyakitkan bahwa
hubungan sosial yang dimiliki kurang berarti atau bermakna dibandingkan yang
diharapkan.
19
Santrock (2002) juga mengatakan bahwa kesepian adalah ketika merasa
bahwa tidak seorang pun memahami dengan baik, merasa terisolasi, dan tidak
memiliki seorang pun untuk dijadikan pelarian, pelampiasan, saat dibutuhkan atau
saat stress. Menurut Masi, Hsi, Louise, dan John (2011) kesepian yang lebih erat
terkait dengan kualitas dari jumlah hubungan. Menurut Peplau dan Perlman (2009)
kesepian diartikan sebagai perasaan kehilangan dan ketidakpuasan yang dihasilkan
oleh ketidaksesuaian antara jenis hubungan sosial yang seseorang inginkan dan
jenis hubungan sosial yang dimiliki.
Dapat disimpulkan bahwa kesepian adalah emosi negatif yang muncul
karena adanya kesenjangan hubungan sosial yang diharapkan dengan kenyataan
yang ada, baik secara kualitas maupun kuantitas.
2. Aspek-aspek Kesepian
Menurut Russel, Peplau dan Cutrona (1980), aspek aspek dalam kesepian
adalah:
a. Personality
Suatu kesatuan dari sistem psikofisik yang menentukan karakteristik
perilaku dan cara berpikir individu. Individu mengalami kesepian disebabkan
kepribadian mereka atau adanya pola yang lebih stabil dari perasaan kesepian
yang terkadang berubah dalam situasi tertentu.
b. Social Desirability
Kesepian terjadi karena tidak mendapatkan kehidupan sosial yang
diinginkan pada kehidupan di lingkungannya. Hal ini disebabkan oleh adanya
20
keinginan individu untuk membentuk kehidupan sosial yang disenangi pada
kehidupan individu.
c. Depression
Terjadinya kesepian dikarenakan terganggunya perasaan seseorang
seperti perasaan sedih, murung, tidak bersemangat, merasa tidak berharga,
tidak ada orang yang dapat menjadi sandaran dan berpusat pada kegagalan
yang dialami.
Menurut Perlman dan Peplau dan Cutrona (1981), aspek-aspek dalam
kesepian adalah:
d. Afektif
Kesepian terjadi dikarenakan pengalaman yang kurang menyenangkan,
seperti depresi, ketidakpuasan, kecemasan, kebosanan, permusuhan, marah,
menutup diri, merasa hampa, kurang bahagia, ataupun pesimis.
e. Kognitif
Kesepian terjadi dikarenakan menurunnya motivasi untuk bersosialisasi
yang menciptakan keputusasaan dan perasaan sia-sia, kehilangan makna
hidup, sikap apatis, lemah, dan kecemasan. Kesepian juga menekankan
proses kognitif, seperti kewaspadaan dalam menjalani hubungan
interpersonal.
f. Psikomotorik (perilaku)
Kesepian pada individu terlihat dari dirinya menciptakan kecemasan
dan depresi, kurang tegas dan asertif, serta kurang terbuka perihal masalah
yang dihadapinya kepada orang lain.
21
Dari beberapa aspek dalam kesepian yang telah dijabarkan oleh Russell di
atas, maka dapat disimpulkan bahwa aspek-aspek dalam kesepian adalah;
personality, social desirability, dan depression.
C. Hubungan Antara Kesepian dan Kecanduan Media Sosial pada
Remaja
Perkembangan komunikasi memberikan efek bagi manusia dalam
berinteraksi tanpa harus bertatap muka dan memanfaatkan kemajuan teknologi
seperti media sosial. Menurut Kirik, Arslan, Cetinkaya, dan Gul (2015) bahwa
meningkatnya minat pada situs media sosial dapat menyebabkan kecanduan media
sosial. Menurut Grau, Kleiser dan Bright (2019) kecanduan media sosial adalah
seseorang yang menghabiskan terlalu banyak waktu menggunakan media sosial
yang dapat mengganggu aspek lain di kehidupan sehari-hari.
Sahin (2018) menjelaskan kecanduan media sosial adalah individu yang
menghabiskan terlalu banyak waktu di media sosial dan memiliki keinginan untuk
mengetahui tentang apa pun dengan segera. Ada empat aspek kecanduan media
sosial yaitu virtual tolerance, virtual communication, virtual problem, dan virtual
information. Aspek virtual problem mencakup kecanduan media sosial yang terjadi
merupakan pelarian dari dunia nyata yang berbeda dengan apa yang diinginkan
untuk memunculkan rasa bahagia maupun senang.
Kecanduan media sosial diketahui dapat dialami kalangan remaja.
Kircaburun (2016) menemukan bahwa kecanduan media sosial secara langsung
mempengaruhi penggunaan internet sehari-hari, dan secara tidak langsung
22
menyebabkan gangguan psikologis di kalangan remaja. Menurut Kirik, Arslan,
Cetinkaya, dan Gul (2015) ketika mengkaji gejala kecanduan media sosial pada
anak muda, salah satu gejala merupakan perasaan kesepian dan kegelisahan yang
ditimbulkan oleh kurangnya media sosial. Young (Pertiwi & Hidayati, 2018) juga
menjelaskan bahwa para ahli menilai bahwa seseorang yang mengalami kecanduan
media sosial dapat disebabkan karena rasa cemas yang dimiliki oleh individu.
Seseorang yang merasa dirinya cemas akan menggunakan media sosial sebagai cara
untuk mengobati rasa kesepian yang dialami. Menurut Russell, Peplau, dan Cutrona
(1980) kesepian memiliki tiga aspek yaitu personality, social desirability, dan
depression. Aspek-aspek kesepian tersebut dapat dialami oleh remaja.
Aspek personality merupakan suatu kesatuan dari sistem psikofisik yang
menentukan karakteristik perilaku dan cara berpikir individu. Individu mengalami
kesepian disebabkan kepribadian mereka atau adanya pola yang lebih stabil dari
perasaan kesepian yang terkadang berubah dalam situasi tertentu. Pada penelitian
yang dilakukan Russel (1980) yang merupakan dasar penyusunan UCLA Loneliness
Scale, menjelaskan adanya aspek personality dikarenakan adanya hubungan yang
signifikan antara kesepian dengan kepribadian neurotisme cenderung mudah
mengalami emosi-emosi negatif seperti cemas, takut, mudah marah, depresi, dan
rasa tidak nyaman yang berakibat ketidakmampuan seseorang menyesuaikan diri.
Pada penelitian yang dilakukan Karaduman (2010) menjelaskan salah satu
penyebab kecanduan media sosial pada remaja merupakan upaya untuk
mengekspresikan kepribadiannya untuk memahami keberadaannya, memancarkan
rasa percaya diri, dan mendapatkan pengakuan dari lingkaran sosialnya. Remaja
23
umumnya berperilaku agar dapat memberikan dampak positif bagi orang-orang di
sekitarnya. Mereka juga dapat mengumumkan kepribadiannya melalui media sosial
untuk meninggalkan kesan yang baik bagi sekitarnya.
Aspek social desirability diartikan terjadinya kesepian karena tidak
mendapatkan kehidupan sosial yang diinginkan pada kehidupan di lingkungannya.
Hal ini disebabkan oleh adanya keinginan individu untuk membentuk kehidupan
sosial yang disenangi pada kehidupan individu. Pada penelitian yang dilakukan
Russel (1980) yang merupakan dasar penyusunan UCLA Loneliness Scale,
menjelaskan adanya aspek social desirability karena adanya stigma sosial yang
melekat dengan rasa kesepian, dimana seseorang dengan tingkat kesepian cukup
tinggi menimbulkan kekhawatiran orang tersebut akan menjadikan media sosial
sebagai ajang mengekspresikan pengalaman rasa kesepian mereka. Perlman dan
Peplau (1981) mendefinisikan kesepian sebagai pengalaman tidak menyenangkan
yang terjadi ketika hubungan sosial seseorang kurang dalam beberapa hal penting,
baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Perlman dan Peplau (1982) juga
menjelaskan terdapat tiga kesepakatan kolektif dalam studi kesepian. Pertama,
kesepian terjadi akibat dari kekurangan dalam hubungan sosial individu. Kedua,
kesepian adalah pengalaman subjektif daripada isolasi sosial yang obyektif, yang
berarti berada di tengah orang banyak atau sendirian tidak menentukan apakah
seseorang merasa kesepian atau tidak. Ketiga, pengalaman kesepian itu tidak
menyenangkan dan menyusahkan, dan bukannya ceria atau damai.
Aspek depression terjadi karena terganggunya perasaan seseorang seperti
perasaan sedih, murung, tidak bersemangat, merasa tidak berharga, tidak ada orang
24
yang dapat menjadi sandaran dan berpusat pada kegagalan yang dialami. Pada
penelitian yang dilakukan Russel (1980) yang merupakan dasar penyusunan UCLA
Loneliness Scale menjelaskan secara konseptual rasa kesepian dapat terjadi
bersamaan dengan rasa depresi dan rendahnya self-esteem. Penelitian Xu dan Tan
(Griffiths, 2013) menunjukkan bahwa penggunaan media sosial menjadi
bermasalah ketika media sosial dipandang oleh individu sebagai sesuatu yang
sangat penting bahkan eksklusif, mekanisme untuk menghilangkan stres, kesepian,
atau depresi. Menurut Hawari (Widiana, 2004) orang yang kecanduan media sosial
cenderung mengalami depresi dan menjadi individualitas karena tidak melakukan
komunikasi sosial. Penyataan tersebut juga diperkuat oleh penelitian Jaremka
(2011) mengenai hubungan antara kesepian dengan depresi menunjukkan
responden yang lebih merasa kesepian akan mengalami kesakitan, depresi, dan
kelelahan yang lebih sering dibandingkan subjek yang lebih terhubung secara
sosial.
Penelitian yang dilakukan Haand dan Shuwang (2020) mengatakan terdapat
hubungan antara kecanduan teknologi yaitu kecanduan media sosial dan masalah
kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, stress, kesepian, self esteem,
insomnia. Studi Haand dan Shuwang (2020) juga menegaskan bahwa kecanduan
teknologi seperti kecanduan media sosial berhubungan positif dengan masalah
kesehatan mental yang salah satunya adalah kesepian. Amichai dan Ben (2003) juga
menyebutkan bahwa ada kemungkinan kesepian menyebabkan kecanduan media
sosial.
25
Pada penelitian yang dilakukan Subagio dan Hidayati (2017) mengenai
hubungan antara kesepian dengan adiksi smartphone pada siswa SMA Negeri 2
Bekasi didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara
kesepian dengan adiksi smartphone pada siswa kelas X SMA Negeri 2 Bekasi dan
semakin tinggi tingkat kesepian maka semakin tinggi pula tingkat adiksi
smartphone yang dialami oleh siswa SMA Negeri 2 Bekasi. Maka dapat
disimpulkan bahwa kecanduan media sosial dan kesepian memiliki dinamika
psikologis yang cukup jelas dan dapat memperkuat hipotesis pada penelitian ini.
D. Hipotesis Penelitian
Ada hubungan positif antara kesepian dan kecanduan media sosial pada remaja.
Semakin tinggi kesepian yang dimiliki, maka semakin tinggi kecanduan media
sosial yang dimiliki oleh remaja. Jika semakin rendah kesepian yang dimiliki, maka
semakin rendah pula kecanduan media sosial yang dimiliki oleh remaja.
28
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian
Variabel yang dikaji dalam penelitian ini adalah
1. Variabel Tergantung : Kecanduan Media Sosial
2. Variabel Bebas : Kesepian
B. Definisi Operasional Variabel Penelitian
1. Kecanduan Media Sosial
Kecanduan media sosial dalam penelitian ini adalah skor yang
diperoleh dari skala Social Media Addiction-Student Form (SMA-SF) yang
meliputi aspek-aspek kecanduan media sosial yaitu; virtual tolerance,
virtual communication, virtual problem, dan virtual information. Semakin
tinggi skor yang diperoleh responden penelitian, maka semakin tinggi
tingkat kecanduan media sosial responden penelitian. Begitupun
sebaliknya, semakin rendah skor yang diperoleh responden penelitian, maka
semakin rendah tingkat kecanduan media sosial yang diperoleh responden
penelitian.
2. Kesepian
Kesepian dalam penelitian ini adalah skor yang diperoleh dari skala
UCLA Loneliness Scale Version 3 yang meliputi aspek-aspek kesepian
29
yaitu; personality, social desirability, dan depression. Semakin tinggi skor
yang diperoleh responden penelitian, maka semakin tinggi tingkat kesepian
responden penelitian. Begitupun sebaliknya, semakin rendah skor yang
diperoleh responden penelitian, maka semakin rendah tingkat kesepian yang
diperoleh responden penelitian.
C. Subjek Penelitian
Penelitian mengambil sampel remaja di Tasikmalaya dengan karakteristik
subjek berusia 15 tahun sampai 19 tahun, berjenis kelamin laki-laki dan perempuan,
dan mengakses media sosial melebihi 3 jam perhari.
D. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner
dengan skala Likert. Penelitian ini menggunakan skala kecanduan media sosial
sebagai variabel tergantung dan skala kesepian sebagai variabel bebas.
1. Skala Kecanduan Media Sosial
Skala yang digunakan untuk mengukur kecanduan media sosial adalah
skala Social Media Addiction Scale-Student Form (SMA-SF). Skala ini
digunakan untuk mengungkapkan tingkat kecanduan media sosial untuk
siswa, baik itu siswa SMP, SMA, maupun mahasiswa. Skala SMA-SF ini
disusun dan dikembangkan oleh Sahin (2018) yang telah diterjemahkan
menjadi Bahasa Indonesia. Skala SMA-SF ini terdiri dari lima pernyataan.
30
Bentuk pernyataan yang digunakan dalam skala ini adalah pernyataan
tertutup, dimana subjek hanya bisa memilih salah satu jawaban dari lima
alternatif pilihan yang dirasa sesuai dengan keadaan subjek. Skala SMA-SF
adalah skala tipe Likert dengan 5 poin pilihan jawaban yang terdiri dari 29
aitem. Setiap pernyataan terdiri dari lima alternatif jawaban yaitu 1 (sangat
tidak setuju), 2 (tidak setuju), 3 (rata-rata), 4 (setuju), dan 5 (sangat setuju).
Tabel 1
Blue Print Skala Social Media Addiction-Student Form (SMAS-SF)
No Aspek Nomor Aitem Jumlah
Favorable Unfavorable
1 Virtual
Tolerance
1, 2, 3, 4, 5 - 5
2 Virtual
Communication
6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14 - 9
3 Virtual
Problem
15, 16, 17, 18, 19, 20, 21,
22, 23
- 9
4 Virtual
Information
24, 25, 26, 27, 28, 29 - 6
Total 29 0 29
2. Skala Kesepian
Skala yang digunakan untuk mengukur kesepian adalah skala UCLA
Loneliness Scale Version 3. Skala ini digunakan untuk mengungkapkan tingkat
kesepian seseorang. Skala UCLA Loneliness Scale Version 3 ini disusun dan
dikembangkan oleh Russell, Peplau, dan Cutrona (1996) yang telah
diterjemahkan menjadi Bahasa Indonesia. Skala UCLA Loneliness Scale
Version 3 ini terdiri dari empat pernyataan. Bentuk pernyataan yang digunakan
31
dalam skala ini adalah pernyataan tertutup, dimana subjek hanya bisa memilih
salah satu jawaban dari empat alternatif pilihan yang dirasa sesuai dengan
keadaan subjek. Skala UCLA Loneliness Scale Version 3 adalah skala tipe
Likert dengan 4 poin pilihan jawaban yang terdiri dari 20 aitem. Setiap
pernyataan terdiri dari empat alternatif jawaban yaitu 1 (tidak pernah), 2
(jarang), 3 (kadang), dan 4 (sering). Setiap jawaban memiliki pernyataan
favourable dan unfavourable. Nilai yang diberikan pada favourable dimulai
dari 4 untuk jawaban sering hingga 1 untuk jawaban tidak pernah. Pernyataan
unfavourable dinilai sebaliknya, yaitu nilai 4 untuk jawaban tidak pernah
hingga 1 untuk jawaban sering. Berikut merupakan tabel distribusi aitem pada
skala kesepian.
Tabel 2
Blue Print Skala UCLA Loneliness Scale Version 3
No Aspek Nomor Aitem Jumlah
Favorable Unfavorable
1 Personality 17 9, 16 3
2 Social
Desirability
2, 3, 8, 18 1, 5, 6, 10,
15, 19, 20
11
3 Depression 4, 7, 11, 12, 13, 14 - 6
Total 11 9 20
32
E. Validitas dan Reliabilitas
1. Validitas
Menurut Widodo (2006) validitas berasal dari kata validity yang mempunyai
arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi
ukurnya. Suatu tes atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas
yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan
hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Azwar
(Widodo, 2006) juga menjelaskan bahwa tes yang menghasilkan data yang tidak
relevan dengan tujuan pengukuran dikatakan sebagai tes yang memiliki validitas
rendah. Menurut Azwar (Widodo, 2006), secara umum validitas tes terbagi kedalam
tiga jenis yaitu validitas isi (content validity), validitas berdasar kriteria (criterion-
related validity), dan validitas konstruk (construct validity).
Validitas konstruk menurut Widodo (2006) adalah merujuk kepada kualitas
alat ukur yang dipergunakan apakah sudah benar-benar menggambarkan konstruk
teoritis yang digunakan sebagai dasar operasionalisasi ataukah belum. Secara
singkat, validitas konstruk adalah penilaian tentang seberapa baik seorang peneliti
menerjemahkan teori yang dipergunakan ke dalam alat ukur. Menurut Yusup
(2018) validitas konstruk fokus pada sejauh mana alat ukur menunjukkan hasil
pengukuran yang sesuai dengan definisinya. Definisi variabel harus jelas agar
penilaian validitas konstruk mudah. Definisi tersebut diturunkan dari teori.
Fraenkel, Wallen, dan Hyun (2012) menambahkan apabila definisi telah
berlandaskan teori yang tepat, dan pertanyaan atau pernyataan aitem soal telah
sesuai, maka instrumen dinyatakan valid secara validitas konstruk. Standar acuan
33
yang digunakan dalam menentukan aitem yang valid adalah batas korelasi aitem ≥
0.25 - 0.30.
2. Reliabilitas
Menurut Widodo (2006) reliabilitas mengarah kepada keakuratan dan
ketepatan dari suatu alat ukur dalam suatu prosedur pengukuran. Menurut
Thorndike (Widodo, 2006), makna lain reliabilitas dalam terminologi stabilitas
adalah subjek yang dikenai pengukuran akan menempati ranking yang relatif sama
pada testing yang terpisah dengan alat tes yang ekuivalen. Dari segi bahasa,
reliabilitas merupakan penerjemahan dari kata reliability yang mempunyai asal kata
rely dan ability. Bila digabungkan, kedua kata tersebut akan mengerucut kepada
pemahaman tentang kemampuan alat ukur untuk dapat dipercaya dan menjadi
sandaran pengambilan keputusan. Anastasi dan Urbina (Widodo, 2006)
mengatakan bahwa dalam konteks ini reliabilitas alat tes akan menunjuk kepada
sejauh mana perbedaan-perbedaan individual dalam skor tes dapat dianggap
disebabkan oleh perbedaan-perbedaan sesungguhnya dalam karakteristik yang
dipertimbangkan dan sejauh mana dapat dianggap disebabkan oleh kesalahan
peluang.
Azwar (Widodo, 2006) berpatokan pada konsensus bahwa reliabilitas yang
memuaskan dicapai pada koefisien sebesar 0.9 atau lebih. Kehoe (Widodo, 2006)
juga berpendapat koefisien reliabilitas sebesar 0.5942 sampai dengan 0.8924 untuk
tiap subskala tetaplah memuaskan karena untuk tes yang pendek dengan jumlah
aitem antara 10 sampai 15 aitem koefisien reliabilitas di atas 0.5 sudah memuaskan.
34
Standar acuan yang digunakan dalam menentukan aitem yang reliabel adalah
Cronbach alpha mendekati angka 1.
F. Metode Analisis Data
Penelitian ini menggunakan metode analisis data dengan analisis statistik.
Teknik statistik yang digunakan adalah korelasi Product Moment Pearson dengan
program SPSS 23.0 for windows. Teknik ini merupakan uji statistik yang digunakan
untuk menguji hubungan antara dua variabel.
35
BAB IV
PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Orientasi Kancah dan Persiapan
1. Orientasi Kancah
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara
kesepian dengan kecanduan media sosial pada remaja. Subjek pada
penelitian ini merupakan remaja di Tasikmalaya dengan karakteristik
berusia 15-19 tahun, berjenis kelamin perempuan dan laki-laki, dan
pengguna aktif media sosial dimana menggunakan media sosial lebih dari
tiga jam dalam sehari. Penelitian mengenai hubungan antara kesepian
dengan kecanduan media sosial ini dilakukan dengan menyebarkan
kuesioner online menggunakan Google Form dengan bantuan guru BK dan
seluruh wali kelas di salah satu SMA di Tasikmalaya.
Penelitian dilakukan karena meningkatnya minat remaja pada situs
media sosial yang dapat menyebabkan kecanduan media sosial. Dalam
perspektif klinis kecanduan media sosial merupakan masalah psikologis
yang memerlukan perawatan profesional. Kecanduan media sosial ini tidak
hanya mempengaruhi kalangan dewasa, namun kecanduan media sosial
dapat mempengaruhi kalangan remaja. Remaja saat ini sangat
ketergantungan atau kecanduan media sosial, tidak sedikit dari remaja
begitu identik dengan gadget yang selalu berada pada genggaman tangan
36
mereka. Gangguan psikologis yang dapat terjadi akibat kecanduan media
sosial antara lain depresi, kecemasan, kesepian dan insomnia.
Alasan peneliti menggunakan subjek penelitian siswa salah satu
SMA di Tasikmalaya ini karena adanya pernyataan dari salah guru
Bimbingan Konseling (BK) dimana mayoritas siswa kecenderungan
kecanduan media sosial, selain itu peneliti merasa masih sedikit penelitian
menggunakan subjek di Tasikmalaya. Penggunaan media sosial hingga
menimbulkan kecanduan disebabkan adanya kebutuhan untuk menghindari
perasaan yang tidak menyenangkan seperti kesepian. Penggunaan subjek
remaja juga dipengaruhi oleh kenyataan bahwa subjek termasuk pada
generasi Z dimana lahir saat teknologi sedang berkembang pesat dan
beradaptasi pada teknologi dengan sangat cepat.
2. Persiapan Penelitian
a. Persiapan Administrasi
Sebelum melakukan pengambilan data, peneliti melakukan
persiapan administrasi berupa pengurusan surat izin melakukan
penelitian yang ditujukan kepada Kepala Sekolah salah satu SMA di
Tasikmalaya dengan nomor surat 129 / Dek / 70 / Div.Um.RT / III /
2020 pada tanggal 4 Maret 2020. Pengurusan surat ini bertujuan
meminta izin pada pihak sekolah untuk melakukan penelitian pada
siswa SMA di Tasikmalaya.
37
b. Persiapan Alat Ukur
Penelitian ini menggunakan dua alat ukur, yaitu alat ukur
kecanduan media sosial dan kesepian. Sebelum alat ukur digunakan
untuk pengambilan data, peneliti melakukan pre-eliminary dan uji coba
(try out). Tujuan dari pre-eliminary adalah untuk mengetahui kualitas
setiap aitem dari kedua alat ukur dan memastikan bahwa bahasa yang
digunakan dapat mudah dipahami oleh subjek penelitian. Tujuan dari
uji coba (try out) adalah untuk mengetahui tingkat kelayakan dalam
pengambilan data sesungguhnya dengan melihat dari validitas dan
reliabilitas alat ukur yang digunakan.
1) Skala Kecanduan Media Sosial
Skala yang digunakan untuk mengukur kecanduan media
sosial adalah skala Social Media Addiction-Student Form (SMA-
SF). Skala ini digunakan untuk mengungkapkan tingkat kecanduan
media sosial untuk siswa, baik itu siswa SMP, SMA, maupun
mahasiswa. Skala SMA-SF ini disusun dan dikembangkan oleh
Sahin (2018). Skala tersebut terbagi berdasarkan aspek kecanduan
media sosial, yaitu virtual tolerance, virtual communication,
virtual problem, dan virtual information yang memiliki 29 aitem
yang keseluruhannya aitem favourable.
2) Skala Kesepian
Skala yang digunakan untuk mengukur kesepian adalah skala
UCLA Loneliness Scale Version 3. Skala ini digunakan untuk
38
mengungkapkan tingkat kesepian seseorang. Skala UCLA
Loneliness Scale Version 3 ini disusun dan dikembangkan oleh
Russell, Peplau, dan Cutrona (1996). Skala tersebut terbagi
berdasarkan aspek kesepian, yaitu personality, social desirability,
dan depression yang memiliki 20 aitem dengan 11 aitem
favourable dan 9 aitem unfavourable.
c. Uji Coba Alat Ukur
Pada uji coba (try out), peneliti menggunakan Google Form
dengan kriteria subjek adalah remaja di Tasikmalaya, berusia 15 tahun
sampai 19 tahun, dan merupakan pengguna aktif media sosial. Skala
yang disebarkan pada uji coba (try out) ini didapatkan remaja berjumlah
51 responden yang selanjutnya akan di analisis menggunakan program
SPSS 23.0 for windows. Standar yang digunakan dalam menentukan
aitem yang valid adalah batas korelasi aitem ≥ 0.3 dan standar yang
digunakan dalam menentukan aitem yang reliabel adalah Cronbach
alpha mendekati angka 1.
d. Hasil Uji Coba Alat Ukur
Data yang telah dianalisis data menggunakan program SPSS 23.0
for windows, diperoleh data sebagai berikut:
1) Skala Kecanduan Media Sosial
Hasil uji coba pada skala kecanduan media sosial
menunjukkan bahwa dari 29 aitem pertanyaan, terdapat 21 aitem
valid dan 8 aitem gugur yaitu aitem nomor 16, 22, 23, 24, 25, 26,
39
28, dan 29. Adapun aitem yang gugur disebabkan nilai koefisien
korelasi dibawah standar yang ditetapkan yaitu ≥ 0.3. Koefisien
korelasi aitem total yang valid adalah antara r = 0.322 sampai r =
0.679. Adapun uji reliabilitas diperoleh r alpha sebesar 0.833 yang
dimana mendekati angka 1, sehingga setiap aitem pada skala
kecanduan media sosial dapat dikatakan reliabel.
Berikut aitem-aitem skala kecanduan media sosial setelah uji
validitas dan reliabilitas beserta distribusi aitem setelah perubahan
tata letak.
Tabel 3
Distribusi Skala Kecanduan Media Sosial Setelah Uji Coba
No Aspek Nomor Aitem Jumlah
Favorable Unfavora
ble
1 Virtual
Tolerance
1 (1), 2 (2), 3 (3), 4
(4), 5 (5)
- 5
2 Virtual
Communica
tion
6 (6), 7 (7), 8 (8), 9
(9), 10 (10), 11
(11), 12 (12), 13
(13), 14 (14)
- 9
3 Virtual
Problem
15 (15), 17 (16), 18
(17), 19 (18), 20
(19), 21 (20)
- 6
4 Virtual
Information
27 (21) - 1
Total 21 0 21
Catatan: Angka dalam tanda ( ) merupakan nomor urut bulir baru
setelah uji coba
2) Skala Kesepian
Hasil uji coba pada skala kesepian menunjukkan bahwa dari
20 aitem pertanyaan, terdapat 18 aitem valid dan 2 aitem gugur
40
yaitu aitem nomor 15 dan 17. Adapun aitem yang gugur disebabkan
nilai koefisien korelasi dibawah standar yang ditetapkan yaitu ≥
0.3. Koefisien korelasi aitem total yang valid adalah antara r =
0.433 sampai r = 0.743. Adapun uji reliabilitas diperoleh r alpha
sebesar 0.915 yang dimana mendekati angka 1, sehingga setiap
aitem pada skala kesepian dapat dikatakan reliabel.
Berikut aitem-aitem skala kesepian setelah uji validitas dan
reliabilitas beserta distribusi aitem setelah perubahan tata letak.
Tabel 4
Distribusi Skala Kesepian Setelah Uji Coba
No Aspek Nomor Aitem Jumlah
Favorable Unfavorable
1 Personality - 9 (9), 16 (15) 2
2 Social
Desirability
2 (2), 3 (3), 8
(8), 18 (16)
1 (1), 5 (5), 6
(6), 10 (10),
19 (17), 20
(18)
10
3 Depression 4 (4), 7 (7), 11
(11), 12 (12),
13 (13), 14
(14)
- 6
Total 10 8 18
Catatan: Angka dalam tanda ( ) merupakan nomor urut bulir baru
setelah uji coba
B. Laporan Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini membagi pengambilan data menjadi dua sesi, yaitu
pengambilan data uji coba (try out) dan pengambilan data sesungguhnya. Setelah
data uji coba di analisis dan didapatkan validitas dan reliabilitas, maka pengambilan
41
data sesungguhnya dilakukan untuk mendapatkan data yang akan digunakan dalam
menganalisis hubungan antara variabel kecanduan media sosial dan variabel
kesepian. Pengambilan data sesungguhnya dilakukan dengan cara yang sama
dengan pengambilan data uji coba yaitu dengan menyebarkan kuesioner
menggunakan Google Form dengan kriteria subjek adalah remaja di Tasikmalaya,
berusia 15 tahun sampai 19 tahun, dan merupakan pengguna aktif media sosial.
C. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini merupakan remaja di Tasikmalaya berjumlah
102 responden dengan karakteristik berusia 15 tahun sampai 19 tahun, berjenis
kelamin perempuan dan laki-laki, dan pengguna aktif media sosial. Berikut
deskripsi subjek pada penelitian ini sebagai berikut:
42
Tabel 5
Deskripsi Subjek Penelitian
Karakteristik Subjek Frekuensi Persentase
Jenis Kelamin
Perempuan 58 56.9%
Laki-laki 44 43.1%
Total 102 100%
Usia
15 tahun 6 5.9%
16 tahun 34 33.3%
17 tahun 34 33.3%
18 tahun 27 26.5%
19 tahun 1 1%
Total 102 100%
Kelas
10 29 28.4%
11 41 40.2%
12 32 31.4%
Total 102 100%
Penggunaan Media Sosial Perhari
4-6 Jam 51 50%
7-10 Jam 37 36.3%
> 10 Jam 14 13.7%
Total 102 100%
Tujuan Penggunaan Media Sosial (dapat memilih lebih dari satu)
Bisnis Online 18 17.6%
Menjalin Pertemanan 56 54.9%
Mencari Informasi Terkini 76 74.5%
Mengeksplorasi Hobi 63 61.7%
Berkomunikasi Secara Virtual 78 76.4%
Menunjang Pendidikan 61 59.8%
Gaming 4 3.9%
Belanja Online 3 2.9%
Refreshing 13 12.7%
Mencari Inspirasi 1 0.9%
Keagamaan 1 0.9%
Total 102 100%
Media Sosial (dapat memilih lebih dari satu)
Facebook 15 14.7%
Instagram 95 93.1%
Twitter 36 35.2%
Youtube 78 76.4%
LinkedIn 1 0,9%
Total 102 100%
43
Berdasarkan tabel diatas, diketahui subjek penelitian berdasarkan jenis
kelamin didapatkan perempuan berjumlah 58 orang dengan persentase 56.9%
dan laki-laki berjumlah 44 orang dengan persentase 43.1%. Subjek penelitian
berdasarkan usia didapatkan subjek berusia 15 tahun berjumlah 6 orang dengan
persentase 5.9%, subjek berusia 16 tahun berjumlah 34 orang dengan
persentase 33.3%, subjek berusia 17 tahun berjumlah 34 orang dengan
persentase 33.3%, subjek berusia 18 tahun berjumlah 27 orang dengan
persentase 26.5%, dan subjek berusia 19 tahun berjumlah 1 orang dengan
persentase 1%.
Subjek penelitian berdasarkan jenjang kelas didapatkan siswa kelas 10
berjumlah 29 orang dengan persentase 28.4%, siswa kelas 11 berjumlah 41
orang dengan persentase 40.2%, dan siswa kelas 12 berjumlah 32 orang dengan
persentase 31.4%. Subjek penelitian berdasarkan penggunaan media sosial
perhari didapatkan 4-6 jam perhari berjumlah 51 orang dengan persentase 50%,
7-10 jam perhari berjumlah 37 orang dengan persentase 36.3%, dan >10 jam
perhari berjumlah 14 orang dengan persentase 13.7%.
Pada penelitian ini subjek dapat memilih lebih dari dua tujuan
penggunaan media sosial, sehingga total yang didapatkan akan berbeda dengan
total karakteristik sebelumnya namun sesungguhnya total subjek penelitian
tetaplah sama yaitu 102 orang. Subjek penelitian berdasarkan tujuan
penggunaan media sosial didapatkan bertujuan bisnis online berjumlah 18
orang dengan persentase 17.6%, bertujuan menjalin pertemanan berjumlah 56
orang dengan persentase 54.9%, bertujuan mencari informasi terkini berjumlah
44
76 orang dengan persentase 74.5%, bertujuan mengeksplorasi hobi berjumlah
63 orang dengan persentase 61.7%, bertujuan berkomunikasi secara virtual
berjumlah 78 orang dengan persentase 76.4%, bertujuan menunjang
pendidikan berjumlah 61 orang dengan persentase 59.8%, bertujuan gaming
berjumlah 4 orang dengan persentase 3.9%, bertujuan belanja online berjumlah
3 orang dengan persentase 2.9%, bertujuan refreshing berjumlah 13 orang
dengan persentase 12.7%, bertujuan mencari inspirasi berjumlah 1 orang
dengan persentase 0.9%, dan bertujuan keagamaan berjumlah 1 orang dengan
persentase 0.9%.
Pada penelitian ini subjek dapat memilih lebih dari dua media sosial yang
digunakan subjek, sehingga total yang didapatkan akan berbeda dengan total
karakteristik sebelumnya namun sesungguhnya total subjek penelitian tetaplah
sama yaitu 102 orang. Subjek penelitian berdasarkan media sosial yang
digunakan didapatkan pengguna Facebook berjumlah 15 orang dengan
persentase 14.7%, pengguna Instagram berjumlah 95 orang dengan persentase
93.1%, pengguna Twitter berjumlah 36 orang dengan persentase 35.2%,
pengguna Youtube berjumlah 78 orang dengan persentase 76.4%, dan
pengguna LinkedIn berjumlah 1 orang dengan persentase 0.9%.
2. Deskripsi Data Penelitian
Data yang diperoleh dari penelitian menggunakan skala kecanduan
media sosial dan kesepian selanjutkan akan dilakukan kategorisasi yang
memiliki tujuan untuk mendapatkan gambaran umum tentang data penelitian
45
dan mengetahui perolehan data hipotetik dan data empirik. Deskripsi data
penelitian yang didapatkan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 6
Deskripsi Data Penelitian
Variabel Data Hipotetik Data Empirik
Mean Min Maks SD Mean Min Maks SD
Kecanduan
Media
Sosial
63 21 105 14 59 36 88 10.2
Kesepian 45 18 72 9 41.5 26 64 7.8
Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa mean data empirik
pada variabel kecanduan media sosial tidak lebih tinggi dari mean data
hipotetik. Hal ini menunjukkan bahwa subjek penelitian memiliki tingkat
kecanduan media sosial yang tidak terlalu tinggi. Begitu pula dengan mean data
empirik pada variabel kesepian yang tidak terlalu tinggi dibanding mean data
hipotetik. Hal ini menunjukkan bahwa subjek penelitian memiliki tingkat
kesepian yang tidak terlalu tinggi.
Deskripsi diatas selanjutkan akan dibuatkan kategorisasi sesuai dengan
variabel-variabel yang diteliti. Berikut merupakan rumus yang digunakan oleh
peneliti:
46
Tabel 7
Kategorisasi Variabel Kecanduan Media Sosial
Kategori Skor Jumlah Persentase
Rendah X < 49 15 14,7%
Sedang 49 ≤ X < 77 82 80,3%
Tinggi 77 ≤ X 5 4,9%
Total 102 100%
Berdasarkan tabel kategorisasi variabel kecanduan media sosial diatas,
diketahui terdapat 15 subjek dengan persentase 14,7% termasuk kategori
rendah, 82 subjek dengan persentase 80,3% termasuk kategori sedang, dan 5
subjek dengan persentase 4,9% termasuk kategori tinggi.
Adapun kategorisasi variabel kesepian berdasarkan rumus yang
digunakan oleh peneliti:
Tabel 8
Kategorisasi Variabel Kesepian
Kategori Skor Jumlah Persentase
Rendah X < 36 21 20,5%
Sedang 36 ≤ X < 54 77 75,4%
Tinggi 54 ≤ X 4 3,9%
Total 102 100%
Berdasarkan tabel kategorisasi variabel kesepian diatas, diketahui
terdapat 21 subjek dengan persentase 20,5% termasuk kategori rendah, 77
subjek dengan persentase 75,4% termasuk kategori sedang, dan 4 subjek
dengan persentase 3,9% termasuk kategori tinggi.
47
3. Uji Asumsi
Pada uji asumsi ini peneliti akan menggunakan dua pengujian, yaitu uji
normalitas dan uji linieritas yang memiliki tujuan untuk mengetahui apakah
data penelitian normal dan linier yang merupakan syarat terpenuhinya uji
statistik korelasi.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas memiliki tujuan yaitu untuk mengetahui sebaran data
apakah populasi penelitian yang diujikan terdistribusi secara normal.
Standar acuan yang digunakan dalam menentukan data yang normal adalah
apabila nilai signifikansi diatas 0.05 (p>0.05) dan sebaliknya data yang tidak
normal adalah apabila nilai signifikansi dibawah 0.05 (p<0.05).
Berdasarkan data penelitian yang telah dianalisis menggunakan Test of
Normality Kolmogorov-Smirnov, hasil menunjukkan bahwa data pada skala
kecanduan media sosial memiliki sebaran data yang normal dengan nilai p
= 0.200 (p>0.05), sedangkan data pada skala kesepian memiliki sebaran data
yang normal dengan nilai p = 0.170 (p>0.05). Berikut merupakan tabel hasil
uji normalitas yang didapatkan pada penelitian ini:
Tabel 9
Hasil Uji Normalitas
Variabel Signifikansi
(p)
Keterangan
Kecanduan Media Sosial 0.200 Normal
Kesepian 0.170 Normal
48
b. Uji Linieritas
Uji linieritas memiliki tujuan yaitu untuk mengetahui hubungan antara
kedua variabel yang diteliti apakah linier atau tidak. Standar acuan yang
digunakan dalam menentukan data yang linier adalah apabila nilai linierity
dibawah 0.05 (p<0.05) dan nilai deviation from linierity diatas 0.05
(p>0.05), sedangkan data yang tidak linier adalah apabila nilai linierity
diatas 0.05 (p>0.05) dan nilai deviation from linierity dibawah 0.05
(p<0.05). Berdasarkan data penelitian yang telah dianalisis, hasil
menunjukkan bahwa data pada penelitian ini memiliki hubungan yang linier
dengan nilai linierity sebesar 0.040 (p<0.05) dan F sebesar 4.397 dan nilai
deviation from linierity sebesar 0.984 (p>0.05) dan F sebesar 0.482. Berikut
merupakan tabel hasil uji linieritas yang didapatkan pada penelitian ini:
Tabel 10
Hasil Uji Linieritas
ANOVA Table F p Keterangan
Linierity 4.397 0.040
Data Linier Deviation from
Linierity
0.482 0.984
4. Uji Hipotesis
Uji hipotesis memiliki tujuan yaitu untuk mengetahui apakah hipotesis
pada penelitian ini dimana ada hubungan antara kedua variabel diterima atau
tidak. Uji asumsi sebelumnya dimana terdapat dua pengujian, yaitu uji
normalitas dan uji linieritas didapatkan hasil bahwa sebaran data pada skala
kecanduan media sosial dan kesepian memiliki sebaran data yang normal dan
kedua variabel pada penelitian ini juga memiliki hubungan yang linier, maka
49
uji hipotesis menggunakan uji korelasi parametrik yaitu Product Moment
Pearson. Standar acuan yang digunakan dalam menentukan hipotesis diterima
adalah apabila nilai signifikansi dibawah 0.05 (p<0.05) dan sebaliknya
hipotesis yang tidak diterima adalah apabila nilai signifikansi diatas 0.05
(p>0.05).
Berdasarkan data penelitian yang telah dianalisis, hasil menunjukkan
bahwa didapatkan nilai korelasi sebesar 0.013 (p<0.05) dengan nilai koefisien
korelasi sebesar 0.222. Hasil menunjukkan bahwa hipotesis pada penelitian ini
diterima yaitu ada hubungan antara kesepian dan kecanduan media sosial pada
remaja. Hipotesis ini bersifat positif, artinya semakin tinggi kesepian yang
dimiliki, maka semakin tinggi kecanduan media sosial yang dimiliki oleh
remaja. Jika semakin rendah kesepian yang dimiliki, maka semakin rendah
pula kecanduan media sosial yang dimiliki oleh remaja. Berikut merupakan
tabel hasil uji normalitas yang didapatkan pada penelitian ini:
Tabel 11
Hasil Uji Hipotesis
Variabel
Tergantung
Variabel
Bebas
r p Keterangan
Kecanduan
Media
Sosial
Kesepian 0.222 0.013 Hipotesis
Diterima
5. Analisis Tambahan
Peneliti melakukan beberapa analisis tambahan berupa uji beda dan uji
korelasi antara aspek-aspek variabel kesepian terhadap variabel kecanduan
media sosial. Berikut merupakan tabel hasil analisis tambahan yang didapatkan
pada penelitian ini:
50
Tabel 12
Hasil Uji Beda Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis
Kelamin
N Mean t Sig. (2-
tailed)
Keterangan
Perempuan 58 59.53 0.548 0.585 Tidak ada
Perbedaan Laki-laki 44 58.41
Berdasarkan hasil uji beda menggunakan Independent Sample T Test,
diketahui nilai signifikansi sebesar 0.585 (p>0.05) yang dapat disimpulkan
bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan kecanduan media sosial antara
subjek perempuan dan laki-laki.
Tabel 13
Hasil Uji Korelasi
Variabel
Tergantung
Variabel
Bebas
Koefisien
Korelasi (r)
Sig. (2-
tailed)
Keterangan
Kecanduan
Media
Sosial
Personality 0.181 0.069 Tidak
Berkorelasi
Social
Desirability
0.177 0.075 Tidak
Berkorelasi
Depression 0.254 0.010 Berkorelasi
Berdasarkan hasil uji korelasi antara aspek-aspek kesepian terhadap
kecanduan media sosial, diketahui aspek personality memiliki nilai signifikansi
sebesar 0.069 (p>0.05) dan nilai korelasi sebesar 0.181, aspek social
desirability memiliki nilai signifikansi sebesar 0.075 (p>0.05) dan nilai
korelasi sebesar 0.177, dan aspek depression memiliki nilai signifikansi
sebesar 0.010 (p<0.05) dan nilai korelasi sebesar 0.254. Standar acuan yang
digunakan dalam menentukan hubungan berkorelasi adalah apabila nilai
signifikansi dibawah 0.05 (p<0.05) dan sebaliknya hubungan tidak berkorelasi
51
adalah apabila nilai signifikansi diatas 0.05 (p>0.05). Pada hasil uji korelasi
antara aspek-aspek kesepian terhadap kecanduan media sosial diketahui hanya
aspek depression yang memiliki hubungan korelasi, maka dapat disimpulkan
terdapat hubungan korelasi yang signifikan antara kecanduan media sosial
dengan aspek depression.
D. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kesepian
dengan kecanduan media sosial pada remaja. Hasil analisis data pada penelitian ini
menunjukkan skala kecanduan media sosial dan skala kesepian memiliki sebaran
data normal. Selanjutnya hasil analisis data juga menunjukkan data pada penelitian
ini memiliki hubungan yang linier. Hipotesis yang peneliti tetapkan sebelumnya
adalah ada hubungan positif antara kesepian dan kecanduan media sosial pada
remaja. Berdasarkan hasil uji korelasi menunjukkan hipotesis pada penelitian ini
diterima yaitu ada hubungan antara kesepian dan kecanduan media sosial pada
remaja. Data penelitian ini menunjukkan adanya hubungan positif antara kesepian
dengan kecanduan media sosial. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat
kesepian yang dimiliki, maka semakin tinggi kecanduan media sosial yang dimiliki
oleh remaja. Jika semakin rendah tingkat kesepian yang dimiliki, maka semakin
rendah pula kecanduan medi sosial yang dimiliki oleh remaja.
Hasil hipotesis pada penelitian ini sejalan dengan penelitian Subagio dan
Hidayati (2017) mengenai hubungan antara kesepian dengan adiksi smartphone
pada siswa SMA Negeri 2 Bekasi yang menyatakan terdapat hubungan yang positif
52
dan signifikan antara kesepian dengan adiksi smartphone pada siswa kelas X SMA
Negeri 2 Bekasi. Dengan demikian, semakin tinggi tingkat kesepian maka semakin
tinggi pula tingkat adiksi smartphone. Penelitian diatas menggunakan subjek yang
sama dengan penelitian ini, yaitu siswa SMA namun yang membedakan adalah
subjek diatas menggunakan spesifikasi kelas yaitu siswa SMA kelas X. Selanjutnya
penelitian Misyaroh (2016) mengenai hubungan antara loneliness dengan mobile
phone addict pada mahasiswa di Malang yang menyatakan bahwa ada hubungan
positif antara loneliness dengan mobile phone addict. Dengan demikian, semakin
tinggi loneliness maka semakin tinggi mobile phone addict, sebaliknya semakin
rendah loneliness maka semakin rendah mobile phone addict. Penelitian diatas
menggunakan subjek mahasiswa, walaupun termasuk usia remaja pada penelitian
ini peneliti menggunakan subjek siswa SMA. Penelitian mengenai hubungan
kesepian dan kecanduan media dalam dan luar negeri masih jarang dilakukan
dibandingkan dengan hubungan antara kesepian dan kecanduan internet maupun
kecanduan smartphone. Sehingga pada penelitian ini peneliti lebih memperkuat
penelitian ini menggunakan hasil penelitian mengenai hubungan kesepian dengan
kecanduan internet ataupun kecanduan smartphone.
Analisis tambahan berupa uji beda mengenai pengaruh kecanduan media
sosial berdasarkan jenis kelamin subjek menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan
yang signifikan tingkat kecanduan media sosial antara subjek perempuan dan laki-
laki. Pada variabel kesepian walaupun peneliti tidak meneliti pengaruh variabel
tersebut berdasarkan jenis kelamin subjek, namun sudah ada beberapa penelitian
mengenai pengaruh tersebut. Penelitian Ronka (2011) mengatakan bahwa
53
perempuan biasanya dilaporkan memiliki tingkat kesepian yang lebih tinggi
dibandingkan laki-laki. Al Khatib (2012) menjelaskan kesepian juga dilaporkan
lebih tinggi pada wanita dibandingkan dengan pria.
Hasil analisis tambahan lainnya mengenai sumbangan efektif antara kesepian
dengan kecanduan media sosial menunjukkan bahwa variabel kesepian memiliki
sumbangan efektif 4.9% terhadap variabel kecanduan media sosial, sedangkan
sisanya dipengaruhi faktor lain yang tidak diteliti pada penelitian ini. Hasil
penelitian ini sejalan dengan penelitian Young (2015) bahwa kecanduan dapat
terjadi disebabkan adanya kebutuhan untuk menghindari perasaan yang tidak
menyenangkan. Faktor lain yang dapat mempengaruhi adanya kecanduan media
sosial tidak hanya kesepian, dapat juga disebabkan oleh gangguan psikologis seperti
stress, cemas, depresi, ataupun gangguan psikologis lainnya. Faktor lain juga dapat
disebabkan oleh kurangnya kemampuan komunikasi interpersonal atau individu
yang mengalami permasalahan sosial. Ybarra, Alexander, dan Mitchell (2015) juga
menjelaskan kecanduan pada media sosial dapat mengakibatkan efek samping yang
cukup besar pada kehidupan anak remaja, seperti kecemasan, depresi, penurunan
fisik dan kesehatan mental, hubungan interpersonal dan penurunan kinerja.
Analisis tambahan lainnya berupa uji korelasi antara aspek-aspek kesepian
terhadap kecanduan media sosial, didapatkan hasil bahwa hanya aspek depression
yang memiliki hubungan korelasi dengan variabel kecanduan media sosial. Hal
tersebut dapat disimpulkan pada penelitian ini terdapat hubungan korelasi yang
signifikan antara kecanduan media sosial dengan aspek depression. Hasil analisis
tambahan ini sejalan dengan pernyataan Thomee, Harenstam, dan Hagberg (2011)
54
bahwa terlepas dari manfaatnya penggunaan komputer, media sosial dan ponsel
yang berlebihan terdapat sejumlah efek negatif seperti stres berkepanjangan,
depresi dan ganguan tidur. Penelitian Haand dan Shuwang (2020) menunjukkan
adanya korelasi positif antara kecanduan media sosial dengan depresi. Apabila
tingkat kecanduan media sosial meningkat, tingkat depresi pun meningkat. Haand
dan Shuwang (2020) juga menegaskan bahwa kecanduan teknologi berbasis
internet berhubungan positif dengan masalah kesehatan mental tanpa
mempertimbangkan negara. Dengan kata lain, penggunaan media sosial yang
membuat ketagihan secara positif berasosiasi dengan tingkat depresi.
Menurut Kirik, Arslan, Cetinkaya, dan Gul (2015) secara umum, kaum muda
yang kecanduan media sosial memiliki masalah ekonomi, gangguan psikologis dan
ketidakmampuan fisik yang menyebabkan individu melarikan diri dari dunia nyata,
dan mencari hiburan di dunia maya. Situasi ini dapat menimbulkan hubungan sosial
yang buruk dan individu yang terisolasi. Kurangnya pengetahuan dan kegagalan
orang tua dalam membimbing anak mereka dalam menggunakan media sosial
dengan benar menjadi salah satu alasan utama yang memicu kecanduan media
sosial. Penelitian yang dilakukan oleh oleh Nurmandia, Wigati, dan Masluchah
(2013) menyebutkan bahwa kecanduan media sosial sangat berpengaruh terhadap
kemampuan sosialisasi pada remaja. Remaja yang sosialisasinya rendah semakin
sering menggunakan jejaring sosial karena itu sebagai pengalihan remaja dan
dianggap sebagai hiburan bahkan rutinitas yang harus dilakukan tanpa ada yang
terlewatkan.
55
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kesepian
berhubungan signifikan dengan kecanduan media sosial. Hipotesis pada penelitian
ini menunjukkan adanya hubungan positif dimana semakin tinggi kesepian yang
dimiliki, maka semakin tinggi kecanduan media sosial yang dimiliki remaja.
Kesepian menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kecanduan media sosial,
sehingga diharapkan remaja memiliki cara untuk mengurangi munculnya kesepian
sehingga tidak menimbulkan efek negatif seperti kecanduan media sosial.
Penelitian ini memiliki kekurangan, yaitu dalam proses pengambilan data
semua diambil secara online atau tanpa adanya pertemuan secara langsung antara
peneliti dengan responden dikarenakan situasi yang tidak memungkinkan.
Pengambilan data dilakukan dengan cara pemberian kuesioner online melalui pihak
sekolah yang selanjutnya disebarkan kepada responden sesuai dengan karakteristik
responden pada penelitian ini. Kekurangan ini menjadikan peneliti kurang
mengetahui kecenderungan kecanduan media sosial yang dimiliki responden pada
penelitian ini. Kekurangan lainnya adalah peneliti kurang mengetahui apakah
subjek penelitian adalah benar siswa SMA tempat peneliti mengambil data
penelitian ini dikarenakan keseluruhan pengambilan data diambil secara online.
Kekurangan tersebut dapat peneliti pahami bahwa suatu penelitian tidak lepas
dengan kekurangan yang terjadi selama proses penelitian.
56
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis
yang diajukan peneliti sebelumnya bahwa ada hubungan positif antara kesepian
dengan kecanduan media sosial pada remaja ini diterima. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa semakin tinggi kesepian dimiliki maka semakin tinggi tingkat
kecanduan media sosial seseorang. Apabila tingkat kesepian yang dimiliki rendah
maka tingkat kecanduan media sosial seseorang juga rendah.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah terlaksana, berikut
saran yang dapat peneliti berikan adalah sebagai berikut:
1. Bagi Remaja
Saran yang dapat diberikan pada remaja adalah diharapkan memiliki
cara untuk mengurangi kesepian sehingga tidak menimbulkan efek negatif
seperti kecanduan media sosial. Hal ini didapatkan dari hasil hipotesis
penelitian ini dimana semakin tinggi kesepian yang dimiliki maka semakin
tinggi tingkat kecanduan media sosial yang muncul pada remaja. Beberapa
hal yang dapat dilakukan remaja untuk mengurangi rasa kesepian adalah
menyibukkan diri dengan melakukan kegiatan positif yang disenangi,
57
bersosialisasi dengan keluarga ataupun teman, dan yang terpenting adalah
yakin bahwa kesepian dapat dilawan dan dikurangi.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Saran yang dapat diberikan bagi peneliti selanjutnya adalah sebagai
berikut:
a. Melakukan penelitian mengenai kecanduan media sosial dengan
variabel lainnya. Saran ini didapatkan dari hasil penelitian
menunjukkan bahwa variabel kesepian memberikan sumbangan
efektif 4.9% terhadap variabel kecanduan media sosial.
b. Melakukan pengambilan data penelitian secara langsung untuk
mengetahui dengan jelas kecenderungan kecanduan media sosial
yang dimiliki dan yakin bahwa subjek penelitian adalah benar
subjek tempat peneliti mengambil data penelitian.
58
DAFTAR PUSTAKA
Al Khatib, S. A. (2012). Exploring the relationship among loneliness, selfesteem,
self-efficacy and gender in United Arab Emirates college students. Europe’s
Journal of Psychology, (8), 159-181.
Al-Menayes, J. (2015). Psychometric Properties and Validation of the Arabic Social
Media Addiction Scale. Hindawi Publishing Corporation Journal of
Addiction. 6. 1-6.
Amichai-Hamburger, Y., & Ben-Artzi, E. (2003). Loneliness and Internet
use. Computers in Human Behavior, 19(1), 71–80.
Andreassen, C. S. (2016). The Relationship between addictive use of social media
and video games and symptoms of psychiatric disorders: A large-scale cross-
sectional study. Psychology of Addictive Behaviors. 30(2), 252-262.
Azizan, H. (2016). Pengaruh kepercayaan diri terhadap ketergantungan media
sosial pada siswa di smk negeri 1 bantul. Journal Bimbingan dan Konseling.
6(5), 1-10.
Bányai, F., Zsila, Á., Király, O., Maraz, A., Elekes, Z., Griffiths, M. D., &
Demetrovics, Z. (2017). Problematic social media use: Results from a large-
scale nationally representative adolescent sample. PLoS One, 12(1),
e0169839.
Cheak, A. P. C., Goh, G. G. G., & Chin, T. S. (2012). Online social networking
addiction among university students in malaysia. International Journal on
Social Science Economis & Art. 2(4), 21-27.
Grau, S., Kleiser, S., & Bright, L. (2019). Exploring social media addiction among
student millennials. Emerald Insight. 1-28.
Gürsoy, F., & Biçakçi, M.Y.,(2006). A study on the loneliness level of adolescents.
Journal of Qafqaz University. 18, 140-146.
Haand, R., & Shuwang, Z. (2020). The relationship between social media addiction
and depression: A quantitative study among university students in khost,
afganistan. International Journal of Adolescence and Youth. 25(1), 780-786.
Hapsari, A., & Ariana, A. D. (2015). Hubungan antara kesepian dan kecenderungan
kecanduan internet pada remaja. Jurnal Klinis dan Kesehatan Mental, 164-
171.
Hawkley, L. C., & Cacioppo, J. T. (2010). Loneliness matters: A theoretical and
empirical review of consequences and mechanisms. Annals of Behavioral
Medicine, 40(2), 218-227.
59
Hidayati, D. S. (2015). Self compassion dan loneliness. Jurnal Ilmiah Psikologi
Terapan. 3(1), 154-164.
Hidayati, D. S. (2018). Family functioning dan loneliness pada remaja dengan
orang tua tunggal. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan. 6(1), 54-62.
Hou, Y., Xiong, D., Jiang, T., Song, L., & Wang, Q. (2019). Social media addiction:
Its impact, mediation, and intervention. Cyberpsychology: Journal of
Psychosocial Research on Cyberspace. 13(1).
Jaremka, L. M., Fagundes, C. P., Glaser, R., Bennett J. M., Malarkev, W. B., &
Kiecolt Glaser, J. K. (2012). Loneliness predicts pain, depression, and fatigue:
understanding the role of immune dysregulation. Psychoneuroendocrinology,
1-8.
Karaduman, S. (2010). Modernizmden Postmodernizme Kimliğin Yapısal
Dönüşümü, Journal Of Yaşar University, 17(5), 2886-2899.
Kasin, S., Fein, S., & Markus, H. R. (2014). Social Psychology. Boston:
Wadsworth-Cengage Learning.
Kircaburun, K. (2016), “Self-esteem, daily internet use and social media addiction
as predictors of depression among Turkish adolescents”, Journal of
Education and Practice, 7(24), 64-72.
Kirik, A. M., Arslan, A., Cetinkaya, A., & Gul, M. (2015). A quantitative research
on the level of social media addiction among young people in turkey.
International Journal of Science Culture and Sport (IntJSCS). 3(3), 108-122.
Kuss, D. J., & Griffith, M. D. (2011). Online social networking and addiction: A
review of the psychological literature. International Journal of
Environmental Research and Public Health. 8, 3528-3552.
Kuss, D., & Griffiths, M. (2012). Internet gaming addiction: a systematic review of
empirical research. International Journal of Mental Health Addiction. 10,
278-296.
Longstreet, P., & Brooks, S. (2017). Life satisfaction: A key to managing internet
& social media addiction. Technology in Society. 50, 73-77.
Masi, C. M., Hsi Y. C., Louise, C.H, dan John T.C. (2011). A Meta-Analysis of
Interventions Mental Health. 12(3), 302 – 309.
Myers, D. G. (2010). Social psychology (10th ed.). New York, NY: McGrawHill.
Nurmandia, H., Wigati, D., & Masluchah, L. (2013). Hubungan antara kemampuan
sosialisasi dengan kecanduan jejaring sosial. Jurnal Penelitian Psikologi.
4(2), 107-119.
60
Peplau, L. A., & Perlman, D. (1982). Perspectives on loneliness. In L. A. Peplau,
& D. Perlman (Eds.), Loneliness: A sourcebook of current theory, research
and therapy (pp. 1-18). Wiley New York.
Perlman, D., & Peplau, L. A. (1981). Toward a social psychology of loneliness.
Personal relationships, 3, 31-56.
Russell, D., Peplau, L.A., & Cutrona, C.E. (1980). The revised UCLA Loneliness
Scale: Concurrent and discriminant validity evidence. Journal of
Personality and Social Psychology. 39(3), 472-480.
Russell, D. (1996). UCLA Loneliness Scale (Version 3): Reliability, validity, and
factor structure. Journal of Personality Assessment, 66, 20-40.
Ronka, A. R., Taanila, A., Koiranen, M., Sunnari, V., & Rautio, A. (2013).
Associations of deliberate self-harm with loneliness, self-rated health and life
satisfaction in adolescence: Northern Finland birth cohort 1986 study.
International Journal of Circumpolar Health, 72, 1-7.
Sahin, C. (2018). Social media addiction scale-stdent form: Thereliability and
validity study. TOJET: The Turkish Online Journal of Educational
Technology. 17(1), 169-182.
Santrock, J. W. (2002). Live span development. Jakarta: Erlangga
Sari, I. P., & Listyandini, R. A. (2015). Hubungan antara resiliensi dengan kesepian
(loneliness) pada dewasa muda lajang. Prosiding PESAT (Psikologi,
Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil). 6, 45-51.
Subagio, A. W., & Hidayati, F. (2017). Hubungan antara kesepian dengan adiksi
smartphone pada siswa sma negeri 2 bekasi. Jurnal Empati. 6(1), 27-33.
Thomee, S., Härenstam, A., & Hagberg, M. (2011). Mobile phone use and stress,
sleep disturbances, and symptoms of depression among young adults-a
prospective cohort study. BMC Public Health, 11(1), 66.
Widiana, H. S., Retnowati, S., & Hidayat, R. (2004). Kontrol driri dan
kecenderungan kecanduan internet. Jurnal Humanitas: Indonesian
Psychological Journal. 1, 6-16.
Widodo, P. B. (2006). Reliabilitas dan validitas konstruk skala konsep diri untuk
mahasiswa indonesia. Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro. 3(1), 1-9.
Yang, S., & Tung, C. (2007). Comparison of Internet addicts and non-addicts in
Taiwanese high schools, Computers in Human Behavior, 23, 79-96.
Young, K. (2015). The evolution of internet addiction. In C. Montag, & M. Reuter,
Internet Addiction: Neuroscientific Approaches and Therapeutical
Interventions (3-20). Heidelberg: Springer.
61
Young, K.S., Pistner, M., O'Mara, J., Buchanan, J. (2000). Cyber-disorders: The
mental health concern for the new millennium. Cyberpsychology & Behavior,
3(5).
62
LAMPIRAN 1
SKALA UJI COBA
63
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL
BUDAYA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Kampus Terpadu, Jl.Kaliurang
KM.14,5 Sleman Yogyakarta
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Sehubungan dengan pemenuhan Tugas Akhir Skripsi maka dengan
segala kerendahan hati, saya memohon kepada Anda untuk mengisi skala
untuk penelitian saya. Pengisian skala ini tidak ada jawaban yang benar dan
salah. Oleh karena itu, diharapkan untuk mengisi skala ini sesuai dengan
keadaan diri Anda. Semua jawaban akan dijaga kerahasiaannya dan hanya
digunakan untuk pemenuhan tugas. Saya mengucapkan terima atas kesediaan
Anda, semoga Allah SWT membalas seluruh kebaikan anda dengan
kemuliaan yang berlimpah.
Hormat saya,
Magfhira Adeya Putri
64
IDENTITAS DIRI
Nama :
Jenis Kelamin :
Usia :
No. Hp :
Penggunaan Media Sosial Perhari :
a. 1-3 Jam b. 4-6 Jam
c. 7-10 Jam d. > 10 Jam
Tujuan Menggunakan Media Sosial :
a. Bisnis Online b. Mengeksplorasi Hobi
c. Menjalin Pertemanan d. Berkomunikasi Secara Virtual
(Chat, Video, Foto, dll)
e. Mencari Informasi Terkini f. Menunjang Pendidikan
Media Sosial yang Digunakan :
a. Facebook b. Instagram
c. Youtube d. Twitter
e. LinkedIn
Dengan ini saya menyatakan bahwa saya bersedia untuk mengisi
kuisioner ini secara jujur, ikhlas dan terbuka tanpa ada tekanan dari pihak
manapun.
Tasikmalaya, 2020
.........................................
65
SKALA 1
Berikut terdapat sejumlah pernyataan perilaku, anda diminta untuk memilih
salah satu alternatif pilihan yang tersedia di sebelah kanan pernyataan berdasarkan
keadaan diri anda yang sesungguhnya dengan cara memberi tanda silang (X) pada
salah satu pilihan anda. Pilihan jawaban yang tersedia adalah :
STS : Sangat Tidak Setuju
TS : Tidak Setuju
RR : Rata-rata
S : Setuju
SS : Sangat Setuju
NO PERNYATAAN STS TS RR S SS
1 Saya sangat antusias menggunakan
media sosial
2 Saya selalu mencari koneksi internet
dimanapun agar bisa mengakses media
sosial
3 Hal yang pertama kali saya lakukan
setelah bangun tidur di pagi hari adalah
membuka media sosial
4 Saya menganggap media sosial sebagai
pelarian dari dunia nyata
5 Hidup tanpa media sosial menjadi
hampa bagi saya
6 Saya lebih memilih menggunakan media
sosial meskipun ada orang lain di sekitar
saya
7 Saya lebih memilih pertemanan di
media sosial daripada di dunia nyata
66
8 Saya dapat mengekspresikan diri saya
lebih baik kepada orang-orang yang ada
di media sosial
9 Saya ingin terlihat seperti saya yang ada
di media sosial
10 Saya lebih sering berkomunikasi dengan
orang lain melalui media sosial
11 Meskipun keluarga saya tidak
menyukainya, saya tidak bisa berhenti
menggunakan media sosial
12 Saya ingin menghabiskan waktu di
media sosial ketika saya sendiri
13 Saya lebih memilih berkomunikasi
secara virtual di media sosial saat akan
keluar
14 Media sosial tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan saya
15 Saya melewatkan tugas sekolah karena
saya menghabiskan banyak waktu di
media sosial
16 Saya merasa bersalah jika saya harus
mengurangi waktu yang saya habiskan
di media sosia
17 Saya merasa tidak bahagia saat saya
tidak menggunakan media sosial
18 Berada di media sosial membuat saya
bahagia
19 Saya menggunakan media sosial sangat
sering sehingga saya melanggar aturan
di keluarga
20 Sisi misterius dari media sosial selalu
menarik bagi saya
21 Saya tidak sadar bahwa saya lapar dan
haus saat saya menggunakan media
sosial
67
22 Saya sadar bahwa produktivitas saya
berkurang karena penggunaan media
sosial
23 Saya memiliki masalah fisik karena
penggunaan media sosial
24 Saya menggunakan media sosial bahkan
ketika berjalan agar bisa terus mengikuti
perkembangan informasi
25 Saya senang menggunakan media sosial
agar selalu mendapatkan informasi
tentang apa yang terjadi
26 Saya menggunakan media sosial untuk
mendapatkan informasi yang dibagikan
grup di media sosial
27 Saya menghabiskan lebih banyak waktu
di media sosial untuk melihat
pemberitahuan penting (contoh: ulang
tahun).
28 Terus mendapat informasi tentang hal-
hal yang terkait dengan sekolah
membuat saya selalu menggunakan
media sosial
29 Saya selalu aktif di media sosial untuk
mendapat informasi yang dibagikan oleh
teman dan kerabat saya
68
SKALA 2
Berikut terdapat sejumlah pernyataan perilaku, anda diminta untuk memilih
salah satu alternatif pilihan yang tersedia di sebelah kanan pernyataan berdasarkan
keadaan diri anda yang sesungguhnya dengan cara memberi tanda silang (X) pada
salah satu pilihan anda. Pilihan jawaban yang tersedia adalah :
TP : Tidak Pernah
JJ : Jarang-jarang
KK : Kadang-kadang
S : Sering
NO PERNYATAAN TP JJ KK S
1 Seberapa sering Anda merasa bahwa Anda cocok/selaras
dengan orang di sekitar Anda?
2 Seberapa sering Anda merasa kekurangan
sahabat/teman/hubungan pertemanan?
3 Seberapa sering Anda merasa bahwa tidak ada orang yang
dapat Anda hubungi?
4 Seberapa sering Anda merasa sendirian?
5 Seberapa sering Anda merasa menjadi bagian dari sebuah
kelompok pertemanan?
6 Seberapa sering Anda merasa memiliki banyak kecocokan
dengan orang lain?
7 Seberapa sering Anda merasa jauh dari orang-orang?
8 Seberapa sering Anda merasa bahwa bahwa ide-ide dan hal-
hal yang Anda sukai tidak dimiliki oleh orang-orang di
sekitar Anda?
9 Seberapa sering Anda merasa ramah dan mudah bergaul?
10 Seberapa sering Anda merasa dekat dengan orang lain?
11 Seberapa sering Anda merasa ditinggalkan?
69
12 Seberapa sering Anda merasa bahwa hubungan Anda
dengan orang lain tidak berarti?
13 Seberapa sering Anda merasa bahwa tidak ada yang benar-
benar mengenal Anda?
14 Seberapa sering Anda merasa terasingkan dari orang lain?
15 Seberapa sering Anda dapat menemukan
persahabatan/pertemanan ketika Anda menginginkannya?
16 Seberapa sering Anda merasa bahwa ada orang yang benar-
benar memahami Anda?
17 Seberapa sering Anda merasa malu?
18 Seberapa sering Anda merasa orang di sekitar Anda tidak
benar-benar ada untuk Anda?
19 Seberapa sering Anda merasa bahwa ada orang yang dapat
Anda ajak berbicara?
20 Seberapa sering Anda merasa ada orang yang bisa Anda
hubungi?
70
LAMPIRAN 2
TABULASI DATA UJI COBA
71
TABULASI DATA UJI COBA
N
o
Tabulasi Data Kecanduan Media Sosial T
o
t
a
l
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
2
1
2
2
2
3
2
4
2
5
2
6
2
7
2
8
2
9
1
4 3 3 3 4 2 1 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 1 3 2 2 3 3 2 4 4
7
6
2
4 4 5 5 5 3 3 3 5 5 3 4 4 4 1 3 3 5 1 5 4 2 1 1 5 4 5 5 3
1
0
5
3
3 2 5 1 2 3 1 1 2 1 2 4 1 2 4 5 1 3 4 2 5 5 3 1 3 5 4 5 5
8
5
4
4 4 3 1 3 2 1 4 5 5 3 5 4 5 2 1 2 3 1 5 3 2 1 5 5 5 5 5 5
9
9
5
5 3 2 2 1 2 1 4 3 3 2 4 2 2 1 4 2 3 3 3 1 5 1 1 5 5 4 4 5
8
3
6
4 4 3 3 4 2 3 4 4 4 1 4 3 4 1 3 4 4 2 4 5 2 1 3 3 4 3 5 4
9
5
7
4 2 2 1 1 1 1 1 2 3 1 3 1 1 1 1 1 3 1 2 2 3 1 1 5 5 4 5 5
6
4
8
4 3 4 5 4 2 2 5 4 5 4 3 2 4 3 2 3 4 2 3 3 5 3 1 5 3 4 4 4
1
0
0
9
4 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 4 3 2 3 3 4 2 3 2 2 2 2 5 4 3 3 3
8
1
1
0 4 4 3 1 2 2 1 1 2 3 3 5 3 3 2 1 2 4 1 2 2 3 1 2 3 5 3 4 4
7
6
1
1 4 4 2 4 2 4 5 3 3 4 3 5 4 2 4 2 2 4 2 3 1 4 2 2 4 4 3 3 3
9
2
1
2 4 4 2 1 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 1 1 2 2 2 3 4 4 4 4 4
7
7
1
3 4 4 2 2 2 2 2 2 4 2 2 4 2 4 2 5 2 2 2 3 2 3 2 2 4 4 2 4 4
8
1
72
1
4
5 4 2 5 4 4 3 4 3 4 5 5 4 5 5 2 4 4 3 3 2 4 2 3 4 3 4 4 3
1
0
7
1
5 5 4 2 1 3 1 1 1 1 3 2 1 4 2 1 1 2 3 2 3 3 5 3 1 5 5 4 5 5
7
9
1
6 3 3 2 3 2 1 1 1 1 3 2 3 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 3 4 2 5 3
5
7
1
7 3 2 3 4 3 1 2 2 3 3 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 1 3 3 3 3 3
6
9
1
8 4 3 4 2 3 1 1 3 4 4 1 2 2 1 3 1 1 2 1 3 1 3 3 2 4 3 2 4 3
7
1
1
9 2 2 1 2 1 1 2 2 1 3 2 4 3 2 1 5 1 2 1 2 1 3 1 1 5 5 2 5 3
6
6
2
0 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 1 2 3 2 3 3 3 2 1 5 5 4 5 4
8
0
2
1 4 2 2 3 4 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 4 3 3 4 3
7
7
2
2 2 3 1 2 1 1 1 2 2 3 2 4 3 1 1 5 1 2 2 3 2 3 1 2 3 3 2 4 3
6
5
2
3 5 3 1 3 2 2 1 3 3 3 1 2 2 2 2 1 1 2 1 2 1 4 1 1 4 4 1 5 3
6
6
2
4
5 4 2 5 5 1 1 3 3 3 5 5 3 5 5 5 3 5 3 5 5 5 1 3 5 3 5 5 5
1
1
3
2
5 4 2 2 2 3 2 1 3 2 3 3 4 3 3 3 3 2 4 2 4 2 4 2 1 5 4 4 4 4
8
5
2
6 4 4 3 3 4 3 2 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 2 4 4 3 4 4
9
9
2
7 4 3 1 1 1 2 3 3 4 3 2 3 2 2 2 2 2 3 1 3 2 3 1 2 3 4 4 4 4
7
4
2
8 3 2 3 3 1 2 1 2 2 2 3 3 2 3 3 1 1 3 2 2 3 4 2 3 3 4 3 4 4
7
4
2
9 4 3 2 2 3 2 1 1 2 1 3 5 3 2 2 1 3 3 1 3 1 5 1 3 4 5 4 4 5
7
9
73
3
0 4 3 5 3 5 2 1 2 1 3 4 5 3 3 1 3 1 3 3 4 5 5 2 1 4 3 2 4 4
8
9
3
1 5 4 4 4 4 3 2 3 3 3 3 4 4 4 3 1 3 3 3 3 4 5 4 2 3 4 3 4 3
9
8
3
2 5 5 4 5 4 1 2 2 4 3 1 2 3 3 2 4 3 4 2 4 3 1 1 1 5 5 4 4 4
9
1
3
3 3 2 3 3 3 2 2 1 2 4 1 3 3 5 1 2 1 3 2 3 1 3 1 2 3 3 3 4 4
7
3
3
4 5 3 3 4 2 3 3 4 3 3 1 4 3 3 3 3 3 3 3 3 1 4 5 4 4 4 3 3 5
9
5
3
5 3 3 5 3 4 4 2 2 1 2 4 3 1 3 4 1 2 3 2 2 2 1 3 2 5 5 4 3 5
8
4
3
6 3 2 4 4 3 3 2 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 2 4 4 4 3 4
9
8
3
7 3 3 1 2 3 1 2 2 3 3 2 2 2 2 1 3 2 4 2 4 1 4 3 5 5 5 4 3 4
8
1
3
8 5 2 1 2 1 3 1 1 3 2 3 1 3 1 1 1 1 3 2 2 1 5 4 1 5 5 4 4 4
7
2
3
9 3 3 2 4 3 2 1 3 2 3 3 4 3 3 1 2 2 2 1 4 2 4 1 4 5 4 3 4 4
8
2
4
0 3 5 1 4 4 1 1 4 3 3 1 4 3 1 1 1 1 2 1 1 1 3 1 1 5 3 2 5 5
7
1
4
1 3 3 1 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 1 2 2 4 2 4 2 2 2 2 4 4 3 4 4
7
8
4
2 4 5 3 5 4 2 1 5 2 4 2 5 4 4 5 2 2 4 2 5 1 4 3 2 4 3 3 3 2
9
5
4
3 4 5 4 4 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 2 1 3 3 1 4 2 5 1 1 4 5 4 5 5
9
3
4
4 4 4 3 3 2 2 1 4 4 3 3 3 1 3 3 2 1 3 1 3 1 2 1 1 5 5 4 3 4
7
9
4
5 5 3 2 2 4 2 2 2 5 4 4 3 3 2 2 2 3 3 2 1 2 5 2 2 5 5 2 3 4
8
6
74
4
6 5 5 4 5 4 1 2 2 4 3 1 2 3 3 2 4 3 4 2 4 3 1 1 1 5 5 4 4 4
9
1
4
7
4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 2 3 3 4 2 4 4 4 4 3 5 5 4 5 4
1
0
4
4
8 4 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 4 4 2
8
2
4
9 5 3 3 5 1 2 1 4 2 5 3 4 3 2 1 1 1 2 1 4 2 5 2 4 5 5 5 3 5
8
9
5
0 3 5 2 1 1 1 1 1 4 4 2 5 2 3 1 4 3 3 1 3 4 2 2 2 4 4 2 5 4
7
9
5
1 3 3 3 3 4 3 2 2 3 4 3 4 4 3 2 1 2 3 2 3 3 4 3 2 4 3 2 3 3
8
4
75
TABULASI DATA UJI COBA
N
o
Tabulasi Data Kesepian Tot
al 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 1 1 2 3 2 3 2 1 39
2 2 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 67
3 2 1 4 3 2 3 2 4 2 3 2 3 4 2 2 4 3 3 4 3 56
4 3 2 3 4 2 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 2 4 3 3 65
5 2 3 1 2 3 3 1 4 2 2 2 2 2 2 3 2 2 1 2 1 42
6 2 3 3 2 3 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 46
7 2 3 2 2 1 1 3 3 1 1 2 3 1 3 1 2 4 3 2 1 41
8 3 4 4 4 2 2 4 4 3 2 4 2 4 3 2 3 4 4 3 3 64
9 2 2 2 4 1 2 1 4 2 2 2 2 1 2 2 2 4 2 1 2 42
1
0 1 3 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 2 2 1 2 3 2 3 1 33
1
1 2 2 2 2 3 3 3 1 3 3 2 3 2 2 3 3 4 2 3 3 51
1
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 40
1
3 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 24
1
4 2 4 3 4 3 2 2 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 64
1
5 2 1 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 3 2 3 3 3 2 1 2 39
1
6 3 2 3 2 3 3 3 3 1 1 3 1 2 2 1 1 3 3 2 2 44
76
1
7 1 1 2 2 1 1 2 3 1 1 3 2 2 1 1 2 2 3 1 1 33
1
8 1 1 3 3 3 2 1 4 2 1 1 1 1 2 3 1 4 1 1 1 37
1
9 2 4 2 2 2 3 4 4 1 2 3 3 2 3 2 1 3 3 2 1 49
2
0 1 3 3 4 2 2 3 4 1 2 4 4 4 2 3 2 3 3 2 2 54
2
1 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 1 3 2 2 2 4 2 2 1 44
2
2 2 4 2 4 2 3 3 3 1 1 3 4 3 3 2 2 3 3 2 1 51
2
3 1 2 1 2 1 2 2 3 2 2 2 4 4 2 2 2 4 3 1 1 43
2
4 1 1 1 1 3 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 26
2
5 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 38
2
6 2 2 3 3 2 1 2 3 2 1 2 2 2 2 1 2 3 2 1 2 40
2
7 3 1 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 2 3 4 3 2 59
2
8 1 3 3 2 2 2 4 3 2 2 1 1 1 2 3 2 4 1 1 2 42
2
9 2 4 3 4 3 2 2 4 2 2 4 4 4 2 2 2 3 3 2 2 56
3
0 2 2 3 4 3 2 3 3 2 2 4 2 2 4 3 2 4 2 2 2 53
3
1 2 3 3 2 1 2 3 2 3 2 3 2 4 3 2 3 4 3 2 2 51
77
3
2 2 1 2 2 1 1 2 2 1 2 4 1 1 2 4 2 1 2 1 1 35
3
3 1 2 2 4 2 1 3 1 2 1 4 1 2 2 3 2 4 4 1 1 43
3
4 2 3 3 4 2 3 4 4 1 3 3 4 4 4 1 2 4 4 1 2 58
3
5 3 3 4 4 3 3 4 4 4 2 3 4 3 4 2 4 3 4 3 4 68
3
6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 61
3
7 2 3 3 4 2 2 2 4 2 2 4 1 3 3 3 3 3 3 3 3 55
3
8 1 4 4 4 2 2 3 2 2 2 4 4 4 4 1 3 3 4 3 2 58
3
9 2 3 2 3 1 2 2 3 1 1 3 1 2 2 2 2 4 2 2 3 43
4
0 2 1 1 1 2 2 1 1 2 2 2 1 1 1 3 3 2 1 4 2 35
4
1 3 4 3 4 3 3 3 4 2 2 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 61
4
2 2 4 4 3 2 2 4 4 2 2 4 2 4 2 3 4 3 4 4 3 62
4
3 2 3 4 4 2 2 4 3 2 2 4 3 2 4 2 3 2 3 3 3 57
4
4 1 1 2 4 1 1 2 2 1 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 34
4
5 1 2 1 4 1 2 3 2 1 2 4 4 1 3 1 2 4 1 2 1 42
4
6 2 1 2 2 1 1 2 2 1 2 4 1 1 2 4 2 1 2 1 1 35
78
4
7 2 4 3 4 2 2 4 4 2 2 4 4 4 4 2 2 4 4 2 2 61
4
8 2 1 1 3 1 1 2 3 2 1 2 2 2 2 1 2 4 3 2 2 39
4
9 1 1 3 2 1 2 1 3 1 1 2 2 2 1 2 2 3 3 1 1 35
5
0 2 3 3 4 3 2 4 3 2 2 3 2 4 3 2 3 4 3 2 2 56
5
1 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 51
79
LAMPIRAN 3
DATA INDUK UJI COBA
80
No Jenis
Kelamin
Usia Kelas Penggunaan
Perhari
(Jam)
Tujuan
Penggunaan
Media
sosial
Total
Skor
KMS
Total
Skor
Kesepian
1
Laki-laki 16 11 4-6
Menjalin
Pertemanan,
Mencari Informasi
Terkini,
Mengeksplorasi
Hobi,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat, Video, Foto,
dll), Menunjang
Pendidikan
Instagram,
Youtube 76 39
2
Perempuan 17 11 4-6
Menjalin
Pertemanan,
Mencari Informasi
Terkini,
Mengeksplorasi
Hobi,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat, Video, Foto,
dll), Menunjang
Pendidikan
Instagram,
Youtube,
Twitter 105 67
3 Perempuan 17 11 7-10 Gabut aja Instagram 85 56
4
Laki-laki 17 11 4-6
Menjalin
Pertemanan,
Mencari Informasi
Terkini,
Mengeksplorasi
Hobi,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat, Video, Foto,
dll), Menunjang
Pendidikan
Instagram,
Youtube 99 65
5
Laki-laki 17 11 7-10
Mencari Informasi
Terkini,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat, Video, Foto,
Instagram,
Youtube 83 42
81
dll), Menunjang
Pendidikan
6
Perempuan 17 11 7-10
Menjalin
Pertemanan,
Mencari Informasi
Terkini,
Mengeksplorasi
Hobi,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat, Video, Foto,
dll), Menunjang
Pendidikan
Instagram,
Youtube 95 46
7
Perempuan 17 11 >10
Mencari Informasi
Terkini,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat, Video, Foto,
dll), Menunjang
Pendidikan
Instagram,
Youtube 64 41
8
Laki-laki 17 11 7-10
Mencari Informasi
Terkini,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat, Video, Foto,
dll), Hiburan
Facebook,
Instagram,
Youtube 100 64
9
Laki-laki 16 11 >10
Mencari Informasi
Terkini,
Mengeksplorasi
Hobi
Facebook,
Instagram,
Youtube 81 42
10
Perempuan 17 11 4-6
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat, Video, Foto,
dll) Youtube 76 33
11
Laki-laki 17 11 >10
Bisnis Online,
Menjalin
Pertemanan,
Mencari Informasi
Terkini,
Mengeksplorasi
Hobi,
Berkomunikasi
Secara Virtual
Instagram,
Youtube 92 51
82
(Chat, Video, Foto,
dll), Menunjang
Pendidikan,
Membeli makanan
pake gopay, ovo,
dll. Semoga dapet
hadiahnya Ya Allah
12
Perempuan 17 11 4-6
Menjalin
Pertemanan,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat, Video, Foto,
dll), Menunjang
Pendidikan
Instagram,
Youtube 77 40
13
Perempuan 17 11 7-10
Mencari Informasi
Terkini,
Mengeksplorasi
Hobi,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat, Video, Foto,
dll), Menunjang
Pendidikan
Instagram,
Youtube 81 24
14
Perempuan 16 11 7-10
Menjalin
Pertemanan,
Mencari Informasi
Terkini,
Mengeksplorasi
Hobi,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat, Video, Foto,
dll), Menunjang
Pendidikan
Instagram,
Youtube 107 64
15
Perempuan 17 11 7-10
Menjalin
Pertemanan,
Mencari Informasi
Terkini,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat, Video, Foto,
dll), Menunjang
Pendidikan
Instagram,
Youtube 79 39
83
16
Perempuan 17 11 4-6
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat, Video, Foto,
dll) Instagram 57 44
17
Laki-laki 17 11 4-6
Menjalin
Pertemanan,
Mencari Informasi
Terkini,
Mengeksplorasi
Hobi,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat, Video, Foto,
dll), Menunjang
Pendidikan
Instagram,
Youtube 69 33
18
Laki-laki 17 11 4-6
Menjalin
Pertemanan,
Mencari Informasi
Terkini,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat, Video, Foto,
dll), Mencari sepatu
sepatu
Instagram,
Youtube 71 37
19
Perempuan 17 11 7-10
Menjalin
Pertemanan,
Mencari Informasi
Terkini,
Mengeksplorasi
Hobi,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat, Video, Foto,
dll), Menunjang
Pendidikan
Instagram,
Youtube 66 49
20
Perempuan 17 11 4-6
Mencari Informasi
Terkini,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat, Video, Foto,
dll), Menunjang
Pendidikan
Instagram,
Youtube 80 54
84
21
Perempuan 16 11 7-10
Mencari Informasi
Terkini, Menunjang
Pendidikan, Mengisi
kegabutan
Youtube,
Twitter 77 44
22
Perempuan 17 11 7-10
Menjalin
Pertemanan,
Mencari Informasi
Terkini,
Mengeksplorasi
Hobi,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat, Video, Foto,
dll), Menunjang
Pendidikan
Instagram,
Youtube 65 51
23
Perempuan 17 11 4-6
Menjalin
Pertemanan,
Mencari Informasi
Terkini,
Mengeksplorasi
Hobi,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat, Video, Foto,
dll), Menunjang
Pendidikan
Facebook,
Instagram,
Youtube 66 43
24 Laki-laki 17 11 >10
Menjalin
Pertemanan
Instagram,
Youtube 113 26
25
Laki-laki 17 11 4-6
Mencari Informasi
Terkini,
Mengeksplorasi
Hobi, IG sih yang
paling banyak aku
pake soalnya buat
nyari nyari tentang
hobiku
ngegambar,terus
ngeliat vidio vidio
kocak,terus liat liat
kehidupan orang :v Instagram 85 38
26
Perempuan 16 11 4-6
Menjalin
Pertemanan,
Mencari Informasi
Terkini,
Instagram,
Youtube 99 40
85
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat, Video, Foto,
dll), Menunjang
Pendidikan
27
Perempuan 16 11 4-6
Menjalin
Pertemanan,
Menunjang
Pendidikan Youtube 74 59
28
Perempuan 16 11 >10
Mencari Informasi
Terkini,
Mengeksplorasi
Hobi,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat, Video, Foto,
dll) Instagram 74 42
29
Perempuan 17 11 7-10
Menjalin
Pertemanan,
Mencari Informasi
Terkini,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat, Video, Foto,
dll), Menunjang
Pendidikan Instagram 79 56
30
Laki-laki 16 11 >10
Mencari Informasi
Terkini,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat, Video, Foto,
dll), Menunjang
Pendidikan
Instagram,
Youtube 89 53
31
Perempuan 17 11 4-6
Mencari Informasi
Terkini,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat, Video, Foto,
dll)
Instagram,
Youtube,
Twitter 98 51
32
Laki-laki 17 11 7-10
Menjalin
Pertemanan,
Mencari Informasi
Terkini,
Instagram,
Youtube 91 35
86
Mengeksplorasi
Hobi,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat, Video, Foto,
dll), Menunjang
Pendidikan
33
Perempuan 17 11 4-6
Menjalin
Pertemanan,
Mencari Informasi
Terkini, Menunjang
Pendidikan
Instagram,
Youtube 73 43
34
Laki-laki 17 11 4-6
Menjalin
Pertemanan,
Mencari Informasi
Terkini,
Mengeksplorasi
Hobi,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat, Video, Foto,
dll), Menunjang
Pendidikan
Facebook,
Instagram,
Youtube,
Twitter 95 58
35
Perempuan 16 11 4-6
Menjalin
Pertemanan,
Mencari Informasi
Terkini,
Mengeksplorasi
Hobi,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat, Video, Foto,
dll), Menunjang
Pendidikan, Belanja
online
Instagram,
Youtube 84 68
36
Laki-laki 16 11 4-6
Menjalin
Pertemanan,
Mencari Informasi
Terkini,
Mengeksplorasi
Hobi,
Berkomunikasi
Secara Virtual
Instagram,
Youtube,
Twitter 98 61
87
(Chat, Video, Foto,
dll)
37
Laki-laki 16 11 7-10
Mencari Informasi
Terkini,
Mengeksplorasi
Hobi,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat, Video, Foto,
dll), Menunjang
Pendidikan
Instagram,
Youtube,
Twitter 81 55
38
Perempuan 17 11 7-10
Bisnis Online,
Menjalin
Pertemanan,
Mencari Informasi
Terkini,
Mengeksplorasi
Hobi,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat, Video, Foto,
dll), Menunjang
Pendidikan Instagram 72 58
39
Perempuan 16 11 4-6
Menjalin
Pertemanan,
Mencari Informasi
Terkini,
Mengeksplorasi
Hobi,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat, Video, Foto,
dll), Menunjang
Pendidikan
Instagram,
Youtube,
Twitter 82 43
40
Perempuan 17 11 4-6
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat, Video, Foto,
dll) Instagram 71 35
41
Laki-laki 16 11 7-10
Mencari Informasi
Terkini,
Mengeksplorasi
Hobi,
Berkomunikasi
Secara Virtual
Instagram,
Youtube,
Twitter 78 61
88
(Chat, Video, Foto,
dll)
42
Perempuan 17 11 7-10
Mencari Informasi
Terkini,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat, Video, Foto,
dll), Menunjang
Pendidikan,
Hiburan
Instagram,
Youtube,
Twitter 95 62
43
Perempuan 17 11 4-6
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat, Video, Foto,
dll) Instagram 93 57
44
Laki-laki 17 11 4-6
Bisnis Online,
Menjalin
Pertemanan,
Mencari Informasi
Terkini,
Mengeksplorasi
Hobi,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat, Video, Foto,
dll), Menunjang
Pendidikan
Instagram,
Youtube,
Twitter 79 34
45 Perempuan 17 11 4-6
kepentingan
esport,kelas,temen2
Facebook,
Youtube 86 42
46
Laki-laki 17 11 7-10
Menjalin
Pertemanan,
Mencari Informasi
Terkini,
Mengeksplorasi
Hobi,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat, Video, Foto,
dll), Menunjang
Pendidikan
Instagram,
Youtube 91 35
47
Perempuan 17 11 4-6
Menjalin
Pertemanan,
Mencari Informasi
Terkini,
Instagram,
Youtube 104 61
89
Mengeksplorasi
Hobi,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat, Video, Foto,
dll), Menunjang
Pendidikan
48
Perempuan 16 11 7-10
Bisnis Online,
Menjalin
Pertemanan,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat, Video, Foto,
dll) Youtube 82 39
49
Laki-laki 18 11 >10
Bisnis Online,
Menjalin
Pertemanan,
Mencari Informasi
Terkini,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat, Video, Foto,
dll)
Facebook,
Instagram 89 35
50
Laki-laki 17 11 7-10
Bisnis Online,
Mencari Informasi
Terkini,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat, Video, Foto,
dll)
Facebook,
Instagram,
Youtube 79 56
51
Perempuan 17 11 7-10
Menjalin
Pertemanan,
Mencari Informasi
Terkini,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat, Video, Foto,
dll)
Instagram,
Youtube,
Twitter 84 51
90
LAMPIRAN 4
HASIL UJI VALIDITAS DAN
RELIABILITAS UJI COBA
91
Kecanduan Media Sosial
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 51 100.0
Excludeda 0 .0
Total 51 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Aitems N of Aitems
.833 .832 29
92
Aitem-Total Statistics
Scale Mean if
Aitem Deleted
Scale Variance
if Aitem Deleted
Corrected
Aitem-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Aitem
Deleted
VAR00001 79.82 142.988 .373 .566 .828
VAR00002 80.41 142.927 .324 .656 .829
VAR00003 81.04 139.318 .382 .829 .827
VAR00004 80.78 135.853 .445 .659 .825
VAR00005 80.88 135.426 .506 .809 .822
VAR00006 81.67 141.947 .423 .788 .827
VAR00007 81.94 143.536 .322 .686 .829
VAR00008 81.10 137.010 .486 .667 .823
VAR00009 80.84 140.855 .356 .595 .828
VAR00010 80.49 142.775 .352 .719 .829
VAR00011 81.20 138.921 .453 .668 .825
VAR00012 80.25 141.034 .332 .721 .829
VAR00013 80.90 139.410 .493 .634 .824
VAR00014 80.92 132.514 .679 .647 .816
VAR00015 81.49 138.975 .390 .676 .827
VAR00016 81.37 145.878 .109 .705 .839
VAR00017 81.55 136.413 .650 .719 .819
VAR00018 80.55 138.573 .636 .697 .821
VAR00019 81.82 143.148 .393 .806 .828
VAR00020 80.63 135.918 .590 .656 .820
VAR00021 81.39 135.803 .478 .710 .823
VAR00022 80.31 145.940 .119 .643 .838
VAR00023 81.71 145.212 .190 .721 .834
VAR00024 81.71 144.212 .220 .649 .833
VAR00025 79.53 146.614 .177 .762 .834
VAR00026 79.61 151.963 -.085 .784 .840
VAR00027 80.39 139.723 .448 .658 .825
VAR00028 79.65 152.593 -.121 .543 .840
VAR00029 79.80 149.161 .057 .653 .837
Keterangan:
Kode Bunyi Aitem
VAR00001 Saya sangat antusias menggunakan media sosial
93
VAR00002 Saya selalu mencari koneksi internet dimanapun agar bisa
mengakses media sosial
VAR00003 Hal yang pertama kali saya lakukan setelah bangun tidur di
pagi hari adalah membuka media sosial
VAR00004 Saya menganggap media sosial sebagai pelarian dari dunia
nyata
VAR00005 Hidup tanpa media sosial menjadi hampa bagi saya
VAR00006 Saya lebih memilih menggunakan media sosial meskipun
ada orang lain di sekitar saya
VAR00007 Saya lebih memilih pertemanan di media sosial daripada di
dunia nyata
VAR00008 Saya dapat mengekspresikan diri saya lebih baik kepada
orang-orang yang ada di media sosial
VAR00009 Saya ingin terlihat seperti saya yang ada di media sosial
VAR00010 Saya lebih sering berkomunikasi dengan orang lain melalui
media sosial
VAR00011 Meskipun keluarga saya tidak menyukainya, saya tidak bisa
berhenti menggunakan media sosial
VAR00012 Saya ingin menghabiskan waktu di media sosial ketika saya
sendiri
VAR00013 Saya lebih memilih berkomunikasi secara virtual di media
sosial saat akan keluar
VAR00014 Media sosial tidak dapat dipisahkan dari kehidupan saya
VAR00015 Saya melewatkan tugas sekolah karena saya menghabiskan
banyak waktu di media sosial
VAR00016 Saya merasa bersalah jika saya harus mengurangi waktu
yang saya habiskan di media sosia
VAR00017 Saya merasa tidak bahagia saat saya tidak menggunakan
media sosial
VAR00018 Berada di media sosial membuat saya bahagia
VAR00019 Saya menggunakan media sosial sangat sering sehingga saya
melanggar aturan di keluarga
94
VAR00020 Sisi misterius dari media sosial selalu menarik bagi saya
VAR00021 Saya tidak sadar bahwa saya lapar dan haus saat saya
menggunakan media sosial
VAR00022 Saya sadar bahwa produktivitas saya berkurang karena
penggunaan media sosial
VAR00023 Saya memiliki masalah fisik karena penggunaan media
sosial
VAR00024 Saya menggunakan media sosial bahkan ketika berjalan agar
bisa terus mengikuti perkembangan informasi
VAR00025 Saya senang menggunakan media sosial agar selalu
mendapatkan informasi tentang apa yang terjadi
VAR00026 Saya menggunakan media sosial untuk mendapatkan
informasi yang dibagikan grup di media sosial
VAR00027 Saya menghabiskan lebih banyak waktu di media sosial
untuk melihat pemberitahuan penting (contoh: ulang tahun).
VAR00028 Terus mendapat informasi tentang hal-hal yang terkait
dengan sekolah membuat saya selalu menggunakan media
sosial
VAR00029 Saya selalu aktif di media sosial untuk mendapat informasi
yang dibagikan oleh teman dan kerabat saya
95
Kesepian
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 51 100.0
Excludeda 0 .0
Total 51 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Aitems N of Aitems
.915 .915 20
96
Aitem-Total Statistics
Scale Mean if
Aitem Deleted
Scale Variance
if Aitem Deleted
Corrected
Aitem-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Aitem
Deleted
VAR00001 45.57 118.490 .478 .609 .913
VAR00002 45.08 110.234 .618 .644 .910
VAR00003 45.02 110.940 .700 .698 .908
VAR00004 44.59 110.167 .660 .729 .909
VAR00005 45.51 117.575 .440 .462 .914
VAR00006 45.43 115.090 .623 .674 .910
VAR00007 44.90 110.450 .677 .732 .908
VAR00008 44.55 116.173 .433 .525 .914
VAR00009 45.57 113.010 .596 .680 .910
VAR00010 45.61 115.923 .614 .612 .911
VAR00011 44.73 114.123 .512 .745 .913
VAR00012 45.20 111.681 .549 .646 .912
VAR00013 45.00 106.440 .740 .718 .906
VAR00014 45.04 110.158 .743 .744 .907
VAR00015 45.33 120.547 .220 .526 .919
VAR00016 45.16 115.175 .587 .691 .911
VAR00017 44.33 120.787 .215 .442 .919
VAR00018 44.82 110.748 .687 .751 .908
VAR00019 45.35 113.473 .568 .672 .911
VAR00020 45.53 112.654 .691 .772 .909
Keterangan:
Kode Bunyi Aitem
VAR00001 Seberapa sering Anda merasa bahwa Anda cocok/selaras
dengan orang di sekitar Anda?
VAR00002 Seberapa sering Anda merasa kekurangan
sahabat/teman/hubungan pertemanan?
VAR00003 Seberapa sering Anda merasa bahwa tidak ada orang yang
dapat Anda hubungi?
VAR00004 Seberapa sering Anda merasa sendirian?
VAR00005 Seberapa sering Anda merasa menjadi bagian dari sebuah
kelompok pertemanan?
97
VAR00006 Seberapa sering Anda merasa memiliki banyak kecocokan
dengan orang lain?
VAR00007 Seberapa sering Anda merasa jauh dari orang-orang?
VAR00008 Seberapa sering Anda merasa bahwa bahwa ide-ide dan hal-
hal yang Anda sukai tidak dimiliki oleh orang-orang di
sekitar Anda?
VAR00009 Seberapa sering Anda merasa ramah dan mudah bergaul?
VAR00010 Seberapa sering Anda merasa dekat dengan orang lain?
VAR00011 Seberapa sering Anda merasa ditinggalkan?
VAR00012 Seberapa sering Anda merasa bahwa hubungan Anda
dengan orang lain tidak berarti?
VAR00013 Seberapa sering Anda merasa bahwa tidak ada yang benar-
benar mengenal Anda?
VAR00014 Seberapa sering Anda merasa terasingkan dari orang lain?
VAR00015 Seberapa sering Anda dapat menemukan
persahabatan/pertemanan ketika Anda menginginkannya?
VAR00016 Seberapa sering Anda merasa bahwa ada orang yang benar-
benar memahami Anda?
VAR00017 Seberapa sering Anda merasa malu?
VAR00018 Seberapa sering Anda merasa orang di sekitar Anda tidak
benar-benar ada untuk Anda?
VAR00019 Seberapa sering Anda merasa bahwa ada orang yang dapat
Anda ajak berbicara?
VAR00020 Seberapa sering Anda merasa ada orang yang bisa Anda
hubungi?
98
LAMPIRAN 5
SKALA PENELITIAN
99
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL
BUDAYA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Kampus Terpadu, Jl.Kaliurang
KM.14,5 Sleman Yogyakarta
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Sehubungan dengan pemenuhan Tugas Akhir Skripsi maka dengan
segala kerendahan hati, saya memohon kepada Anda untuk mengisi skala
untuk penelitian saya. Pengisian skala ini tidak ada jawaban yang benar dan
salah. Oleh karena itu, diharapkan untuk mengisi skala ini sesuai dengan
keadaan diri Anda. Semua jawaban akan dijaga kerahasiaannya dan hanya
digunakan untuk pemenuhan tugas. Saya mengucapkan terima atas kesediaan
Anda, semoga Allah SWT membalas seluruh kebaikan anda dengan
kemuliaan yang berlimpah.
Hormat saya,
Magfhira Adeya Putri
100
IDENTITAS DIRI
Nama :
Jenis Kelamin :
Usia :
No. Hp :
Penggunaan Media sosial Perhari :
e. 1-3 Jam f. 4-6 Jam
g. 7-10 Jam h. > 10 Jam
Tujuan Menggunakan Media sosial :
g. Bisnis Online h. Mengeksplorasi Hobi
i. Menjalin Pertemanan j. Berkomunikasi Secara Virtual
(Chat, Video, Foto, dll)
k. Mencari Informasi Terkini l. Menunjang Pendidikan
Media sosial yang Digunakan :
f. Facebook g. Instagram
h. Youtube i. Twitter
j. LinkedIn
Dengan ini saya menyatakan bahwa saya bersedia untuk mengisi
kuisioner ini secara jujur, ikhlas dan terbuka tanpa ada tekanan dari pihak
manapun.
Tasikmalaya, 2020
.........................................
101
SKALA 1
Berikut terdapat sejumlah pernyataan perilaku, anda diminta untuk memilih
salah satu alternatif pilihan yang tersedia di sebelah kanan pernyataan berdasarkan
keadaan diri anda yang sesungguhnya dengan cara memberi tanda silang (X) pada
salah satu pilihan anda. Pilihan jawaban yang tersedia adalah :
STS : Sangat Tidak Setuju
TS : Tidak Setuju
RR : Rata-rata
S : Setuju
SS : Sangat Setuju
NO PERNYATAAN STS TS RR S SS
1 Saya sangat antusias menggunakan
media sosial
2 Saya selalu mencari koneksi internet
dimanapun agar bisa mengakses media
sosial
3 Hal yang pertama kali saya lakukan
setelah bangun tidur di pagi hari adalah
membuka media sosial
4 Saya menganggap media sosial sebagai
pelarian dari dunia nyata
5 Hidup tanpa media sosial menjadi
hampa bagi saya
6 Saya lebih memilih menggunakan media
sosial meskipun ada orang lain di sekitar
saya
7 Saya lebih memilih pertemanan di
media sosial daripada di dunia nyata
102
8 Saya dapat mengekspresikan diri saya
lebih baik kepada orang-orang yang ada
di media sosial
9 Saya ingin terlihat seperti saya yang ada
di media sosial
10 Saya lebih sering berkomunikasi dengan
orang lain melalui media sosial
11 Meskipun keluarga saya tidak
menyukainya, saya tidak bisa berhenti
menggunakan media sosial
12 Saya ingin menghabiskan waktu di
media sosial ketika saya sendiri
13 Saya lebih memilih berkomunikasi
secara virtual di media sosial saat akan
keluar
14 Media sosial tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan saya
15 Saya melewatkan tugas sekolah karena
saya menghabiskan banyak waktu di
media sosial
16 Saya merasa tidak bahagia saat saya
tidak menggunakan media sosial
17 Berada di media sosial membuat saya
bahagia
18 Saya menggunakan media sosial sangat
sering sehingga saya melanggar aturan
di keluarga
19 Sisi misterius dari media sosial selalu
menarik bagi saya
20 Saya tidak sadar bahwa saya lapar dan
haus saat saya menggunakan media
sosial
21 Saya menghabiskan lebih banyak waktu
di media sosial untuk melihat
103
pemberitahuan penting (contoh: ulang
tahun).
104
SKALA 2
Berikut terdapat sejumlah pernyataan perilaku, anda diminta untuk memilih
salah satu alternatif pilihan yang tersedia di sebelah kanan pernyataan berdasarkan
keadaan diri anda yang sesungguhnya dengan cara memberi tanda silang (X) pada
salah satu pilihan anda. Pilihan jawaban yang tersedia adalah :
TP : Tidak Pernah
JJ : Jarang-jarang
KK : Kadang-kadang
S : Sering
NO PERNYATAAN TP JJ KK S
1 Seberapa sering Anda merasa bahwa
Anda cocok/selaras dengan orang di
sekitar Anda?
2 Seberapa sering Anda merasa
kekurangan sahabat/teman/hubungan
pertemanan?
3 Seberapa sering Anda merasa bahwa
tidak ada orang yang dapat Anda
hubungi?
4 Seberapa sering Anda merasa sendirian?
5 Seberapa sering Anda merasa menjadi
bagian dari sebuah kelompok
pertemanan?
6 Seberapa sering Anda merasa memiliki
banyak kecocokan dengan orang lain?
7 Seberapa sering Anda merasa jauh dari
orang-orang?
8 Seberapa sering Anda merasa bahwa
bahwa ide-ide dan hal-hal yang Anda
sukai tidak dimiliki oleh orang-orang di
sekitar Anda?
105
9 Seberapa sering Anda merasa ramah dan
mudah bergaul?
10 Seberapa sering Anda merasa dekat
dengan orang lain?
11 Seberapa sering Anda merasa
ditinggalkan?
12 Seberapa sering Anda merasa bahwa
hubungan Anda dengan orang lain tidak
berarti?
13 Seberapa sering Anda merasa bahwa
tidak ada yang benar-benar mengenal
Anda?
14 Seberapa sering Anda merasa
terasingkan dari orang lain?
15 Seberapa sering Anda merasa bahwa
ada orang yang benar-benar memahami
Anda?
16 Seberapa sering Anda merasa orang di
sekitar Anda tidak benar-benar ada
untuk Anda?
17 Seberapa sering Anda merasa bahwa
ada orang yang dapat Anda ajak
berbicara?
18 Seberapa sering Anda merasa ada orang
yang bisa Anda hubungi?
106
LAMPIRAN 6
TABULASI DATA PENELITIAN
107
Tabulasi Data Penelitian
N
o
Tabulasi Data Kecanduan Media Sosial To
tal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
2
1
1 4 4 5 3 4 2 2 3 1 2 3 4 3 4 3 2 4 4 3 4 2 66
2 5 4 3 3 3 3 2 2 4 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 59
3 5 4 3 3 5 2 2 3 4 3 2 3 3 5 2 2 3 2 3 2 3 64
4 4 3 3 2 1 2 1 2 3 2 1 4 2 2 4 1 3 2 3 1 3 49
5 4 3 3 1 2 1 1 1 1 3 1 1 3 1 3 1 3 1 2 2 3 41
6 3 4 4 4 3 3 1 3 3 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 63
7 4 4 3 3 3 3 2 3 2 4 3 3 3 4 1 3 2 2 3 2 2 59
8 4 3 3 1 1 1 1 2 4 2 4 4 2 3 1 2 3 2 1 1 3 48
9 4 5 3 5 5 3 1 3 2 3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 2 4 66
1
0 4 3 3 4 2 2 2 1 3 4 4 4 2 4 3 2 3 2 4 1 3 60
1
1 4 3 3 2 4 3 2 3 2 3 2 3 2 2 1 3 3 2 3 2 3 55
1
2 5 3 2 4 2 3 1 2 5 4 3 2 3 2 1 1 3 1 2 1 4 54
1
3 5 5 5 5 5 3 2 2 2 4 4 4 2 5 3 2 3 4 3 2 4 74
1
4 3 2 4 1 2 2 2 2 3 2 2 4 3 3 2 2 3 2 1 2 3 50
1
5 4 3 3 4 3 2 1 1 2 3 3 3 2 2 2 2 3 1 2 2 2 50
1
6 5 3 1 2 4 2 1 3 3 5 2 4 4 5 1 4 5 1 5 5 3 68
108
1
7 3 1 2 1 1 2 1 1 2 3 2 3 2 2 1 2 1 1 1 1 3 36
1
8 4 5 5 4 3 2 1 3 4 1 2 1 2 3 1 3 3 1 5 1 1 55
1
9 4 3 3 5 4 1 1 3 3 3 3 4 2 4 4 2 3 2 1 3 2 60
2
0 3 4 3 2 3 3 2 3 3 4 2 3 4 5 1 3 3 3 4 2 5 65
2
1 4 3 3 5 2 4 1 2 2 4 4 4 3 2 3 1 4 2 3 1 3 60
2
2 3 2 2 1 1 3 1 3 5 3 1 1 3 1 3 1 3 1 5 1 1 45
2
3 4 4 3 4 3 3 2 4 2 2 3 4 4 3 2 2 3 2 2 2 2 60
2
4 4 5 5 3 2 2 2 2 4 3 4 4 4 4 2 2 3 2 3 4 4 68
2
5 4 4 4 4 3 2 2 2 2 3 4 3 3 3 2 2 2 4 3 3 3 62
2
6 4 5 3 3 4 2 1 5 3 3 3 3 3 4 3 3 4 2 2 4 2 66
2
7 5 3 3 3 4 3 2 4 3 3 5 4 3 2 1 3 3 3 3 2 3 65
2
8 3 4 2 3 3 1 2 3 3 3 2 2 3 4 4 3 3 2 3 2 3 58
2
9 3 4 4 2 3 3 2 4 4 4 2 3 4 4 3 2 3 1 4 3 3 65
3
0 3 4 2 5 1 3 4 2 1 4 5 3 2 3 1 1 3 1 3 1 5 57
3
1 4 5 2 4 3 2 2 2 3 3 2 3 2 4 2 4 4 2 2 2 3 60
109
3
2 4 4 2 3 4 3 1 3 3 4 4 4 3 3 3 2 2 2 3 4 3 64
3
3 4 3 2 2 1 1 2 2 2 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 69
3
4 5 4 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 1 1 4 1 5 2 3 56
3
5 4 3 4 3 3 3 2 2 3 3 1 4 3 4 3 3 3 1 3 3 3 61
3
6 3 2 1 3 3 2 3 3 3 4 3 2 3 3 1 3 4 3 4 3 3 59
3
7 4 3 3 4 3 2 2 3 3 3 3 4 3 2 2 2 3 2 4 2 3 60
3
8 4 3 4 1 2 1 1 2 5 2 1 1 2 2 1 1 3 1 1 1 3 42
3
9 3 3 2 1 1 1 1 2 3 3 1 2 3 2 1 2 3 1 4 2 2 43
4
0 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 1 4 3 4 2 3 4 4 4 4 4 73
4
1 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 64
4
2 5 5 4 5 5 4 2 3 3 3 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 83
4
3 5 4 4 3 3 3 2 3 2 3 4 4 3 3 1 2 4 3 2 2 3 63
4
4 5 3 3 4 5 2 2 2 4 3 4 5 4 5 2 3 3 1 4 3 4 71
4
5 3 4 2 3 2 1 3 4 4 1 1 2 2 2 1 1 2 1 5 2 3 49
4
6 3 2 4 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 1 1 3 2 3 2 2 49
110
4
7 3 2 1 5 2 3 3 4 2 4 2 4 3 3 1 4 5 2 5 2 2 62
4
8 3 3 2 2 1 2 3 4 3 4 3 4 3 3 4 2 3 1 4 3 5 62
4
9 5 5 4 5 5 2 1 3 1 4 5 5 1 5 5 5 5 1 5 1 1 74
5
0 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 58
5
1 2 5 3 2 3 4 2 2 2 4 2 3 3 2 4 2 2 1 3 1 4 56
5
2 4 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 54
5
3 3 2 2 1 1 2 1 4 4 5 1 3 2 3 1 2 3 1 5 1 4 51
5
4 4 3 3 5 2 3 2 2 3 4 2 2 3 1 3 1 3 1 3 1 3 54
5
5 3 4 5 4 4 4 5 3 4 3 4 3 4 3 5 4 3 4 4 4 4 81
5
6 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 2 2 4 4 2 3 4 2 4 2 4 69
5
7 2 3 4 2 1 1 1 2 2 3 2 4 3 3 3 2 2 3 3 3 3 52
5
8 4 5 4 3 4 4 3 3 1 5 4 2 2 3 4 4 4 4 3 4 4 74
5
9 4 3 1 2 2 1 1 3 2 3 1 2 4 2 1 2 2 1 2 1 2 42
6
0 5 4 4 3 5 3 1 2 1 4 1 1 1 3 1 1 3 1 1 1 3 49
6
1 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 2 4 4 4 64
111
6
2 5 3 1 5 3 1 1 1 3 1 2 5 1 3 1 3 3 1 3 3 2 51
6
3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 2 4 2 3 56
6
4 4 4 5 5 5 2 1 4 4 4 4 4 2 5 2 4 4 2 2 2 4 73
6
5 3 4 3 1 1 3 1 3 2 3 2 2 2 3 3 1 2 2 3 3 2 49
6
6 3 4 3 2 4 3 1 2 3 3 3 4 3 4 4 1 2 1 3 2 3 58
6
7 3 3 2 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 47
6
8 4 3 3 2 3 1 1 3 2 2 1 2 2 3 1 1 4 1 1 1 5 46
6
9 3 2 1 4 3 2 1 4 5 3 3 4 4 1 2 2 3 2 1 1 3 54
7
0 3 3 2 1 2 1 1 1 2 2 1 5 3 3 4 2 2 2 3 1 3 47
7
1 3 4 4 2 2 4 3 2 2 4 2 3 4 4 1 1 1 1 2 2 4 55
7
2 5 3 5 5 5 3 4 5 5 4 3 5 5 4 5 2 4 1 5 5 5 88
7
3 4 4 2 3 1 1 1 2 2 3 1 2 1 1 1 1 3 1 5 3 2 44
7
4 3 2 2 2 3 2 2 4 4 3 2 5 5 4 1 2 3 1 2 2 2 56
7
5 4 5 3 3 2 1 1 4 3 1 3 4 2 5 2 3 3 4 5 3 1 62
7
6 4 3 2 4 2 2 1 3 3 2 2 4 2 2 2 1 2 1 4 1 2 49
112
7
7 3 3 2 2 2 2 1 2 3 3 1 3 2 2 2 1 3 3 3 2 3 48
7
8 4 3 2 5 4 2 4 4 1 5 2 5 5 4 2 2 5 2 3 1 4 69
7
9 4 4 4 2 3 3 2 3 5 3 3 3 1 3 1 3 5 1 3 3 4 63
8
0 4 2 3 2 3 1 2 1 3 2 3 3 4 3 1 3 2 1 3 2 2 50
8
1 3 2 1 1 1 1 1 4 2 3 3 2 2 1 1 1 1 1 2 1 4 38
8
2 3 1 3 2 1 2 2 3 2 4 2 1 3 1 1 3 4 4 4 4 3 53
8
3 5 4 3 3 4 2 1 4 4 3 3 3 3 4 1 3 4 1 4 1 4 64
8
4 3 5 1 5 3 3 3 3 5 4 4 2 3 4 1 2 3 1 2 2 2 61
8
5 2 2 3 1 1 2 1 3 1 4 3 3 2 2 1 1 3 1 5 2 4 47
8
6 5 5 3 3 3 2 2 3 3 2 3 1 3 3 1 2 3 3 2 4 4 60
8
7 5 4 1 3 3 2 1 4 4 2 4 5 1 2 2 3 3 2 4 1 5 61
8
8 5 5 3 4 3 2 1 5 3 4 4 4 4 4 3 2 4 4 5 1 5 75
8
9 2 4 4 2 3 2 3 2 4 3 4 3 2 2 4 2 3 5 4 4 3 65
9
0 4 3 4 5 3 2 3 4 3 3 4 2 3 3 2 3 3 2 4 4 5 69
9
1 5 5 5 5 1 1 1 4 4 5 1 5 5 1 4 4 5 1 5 5 5 77
113
9
2 4 4 3 4 4 2 1 3 4 4 4 4 4 4 1 3 3 1 1 3 4 65
9
3 5 2 2 5 3 2 1 3 2 2 4 5 3 3 3 2 4 3 3 2 3 62
9
4 5 3 4 3 4 3 3 4 4 3 2 4 3 4 2 3 3 1 4 2 4 68
9
5 3 2 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 46
9
6 5 3 4 4 3 3 1 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 4 2 3 62
9
7 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 4 3 3 3 2 3 2 2 1 4 52
9
8 5 5 5 5 5 2 3 4 3 3 4 3 4 4 2 5 5 4 5 5 5 86
9
9 4 3 2 3 3 1 1 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 4 3 2 54
1
0
0 4 4 1 2 3 1 1 3 4 5 3 2 3 4 1 1 3 1 5 5 4 60
1
0
1 4 4 3 3 2 3 3 4 4 4 2 4 3 3 3 2 2 3 4 2 2 64
1
0
2 3 3 4 3 3 2 1 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 1 2 53
114
Tabulasi Data Penelitian
No Tabulasi Data Kesepian Tot
al 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1 2 4 3 3 2 2 3 3 1 1 3 3 3 3 2 4 2 2 46
2 1 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 43
3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 1 1 2 2 2 2 3 39
4 3 3 1 3 3 3 2 3 2 1 2 2 1 1 3 2 2 2 39
5 1 3 3 3 2 1 2 2 1 1 3 3 3 2 3 3 2 2 40
6 2 4 3 4 2 2 3 3 2 3 3 4 4 3 2 2 2 2 50
7 2 3 3 3 1 4 3 3 2 2 4 3 1 3 2 4 2 2 47
8 2 2 1 2 4 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 36
9 2 3 3 2 1 2 2 3 1 1 2 2 2 2 2 2 3 2 37
10 1 2 2 4 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 44
11 1 1 2 2 1 2 1 3 1 1 2 1 1 1 2 2 1 1 26
12 1 3 2 3 1 2 3 3 1 2 4 4 4 4 1 3 1 1 43
13 2 3 2 2 1 2 3 3 2 2 3 3 4 4 2 3 3 3 47
14 2 2 1 2 1 2 2 4 2 2 2 2 3 2 2 2 1 1 35
15 2 3 3 2 1 1 3 3 1 1 2 3 2 2 2 3 1 2 37
16 2 2 2 2 1 1 2 3 2 2 2 2 4 2 3 2 2 2 38
17 3 3 3 2 2 2 3 3 1 1 3 1 2 2 2 1 1 1 36
18 2 3 3 4 3 3 4 2 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 59
19 2 4 3 4 2 2 4 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 47
20 2 2 3 3 1 2 4 3 3 2 3 2 4 3 3 3 3 3 49
115
21 1 2 2 3 3 1 4 4 1 1 4 2 4 4 1 2 2 3 44
22 2 1 1 2 1 2 2 2 1 2 3 2 1 2 1 2 1 1 29
23 2 4 4 4 1 1 4 3 2 2 4 4 4 4 1 4 1 2 51
24 2 2 2 3 1 2 4 1 1 1 4 2 3 4 2 4 1 2 41
25 1 2 2 2 1 1 2 3 1 1 2 3 3 2 2 2 3 3 36
26 1 1 3 2 1 1 2 4 1 1 2 2 2 2 2 3 2 2 34
27 2 4 4 3 3 2 4 3 2 3 4 2 4 2 3 3 2 3 53
28 2 2 2 3 1 1 3 3 2 2 2 1 1 1 2 2 1 1 32
29 2 4 3 4 1 2 3 2 2 2 4 2 3 2 1 4 2 1 44
30 3 4 4 4 3 3 4 3 1 3 4 4 4 4 4 4 4 4 64
31 3 2 2 2 3 2 2 4 2 2 2 3 3 4 2 4 3 2 47
32 1 4 4 3 2 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 58
33 3 3 3 4 2 3 3 4 3 2 3 3 4 3 3 3 2 2 53
34 2 2 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 37
35 3 1 2 4 1 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 37
36 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 52
37 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 46
38 1 1 1 2 1 2 2 3 1 1 3 1 2 2 2 2 1 1 29
39 3 1 1 2 1 3 3 3 1 3 2 1 1 2 2 2 2 2 35
40 3 3 2 3 1 2 2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 38
41 2 3 3 4 1 1 4 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 46
42 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 46
43 1 2 3 2 2 2 2 3 1 1 1 2 1 1 2 2 2 3 33
44 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 3 2 2 1 34
116
45 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 1 2 4 3 1 2 41
46 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 1 1 3 2 2 3 3 38
47 2 4 2 4 3 2 3 4 2 3 4 2 2 3 2 2 2 1 47
48 3 3 3 3 2 3 3 4 2 2 2 3 4 3 3 2 2 2 49
49 2 3 1 3 3 3 4 4 3 3 2 1 1 2 4 2 2 2 45
50 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 43
51 2 1 3 4 1 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 43
52 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 31
53 2 2 1 3 1 1 3 2 3 3 2 2 1 2 2 2 2 2 36
54 1 2 1 4 2 2 3 3 1 1 3 2 4 3 3 3 1 1 40
55 3 3 3 3 2 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 51
56 1 4 4 4 1 1 4 4 4 4 1 1 4 4 4 1 1 1 48
57 2 3 3 3 1 2 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 50
58 2 2 3 4 1 2 2 4 2 1 4 1 1 4 4 4 1 1 43
59 2 2 3 1 2 2 3 2 1 1 3 3 2 2 2 3 1 2 37
60 2 2 3 3 2 1 3 2 2 2 2 2 1 2 1 3 2 2 37
61 2 2 2 2 3 2 3 4 2 2 3 2 1 2 2 3 1 2 40
62 1 2 4 2 1 1 2 3 1 1 2 2 3 2 1 4 1 1 34
63 3 3 3 3 2 2 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 57
64 2 4 3 4 2 2 4 3 1 2 4 4 3 3 2 4 2 1 50
65 2 2 3 3 2 2 3 2 1 1 2 2 1 3 2 4 1 2 38
66 2 1 2 1 2 3 1 2 1 1 1 1 1 1 3 2 1 2 28
67 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 46
68 2 3 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 2 1 3 1 2 29
117
69 2 2 1 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 36
70 3 3 3 2 2 3 2 4 1 1 2 2 3 3 3 4 3 2 46
71 2 2 2 3 1 3 2 2 2 2 2 1 3 2 1 2 2 2 36
72 2 3 2 2 3 1 3 3 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 37
73 2 3 1 2 1 2 1 3 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 32
74 2 2 1 1 1 2 2 2 1 1 1 2 1 1 3 3 1 2 29
75 1 3 2 4 2 2 4 2 1 1 2 1 2 3 1 4 2 2 39
76 1 3 3 2 1 3 3 4 1 2 4 2 2 4 3 4 2 1 45
77 1 1 3 2 2 2 3 2 2 2 2 1 3 1 2 2 1 2 34
78 2 3 4 4 2 2 4 4 3 2 4 1 4 4 2 4 2 2 53
79 2 2 1 2 1 2 1 3 1 1 3 1 2 1 2 2 1 1 29
80 1 2 3 4 2 3 4 4 3 2 4 3 4 3 3 3 2 2 52
81 2 1 1 1 2 3 2 1 3 2 1 1 3 1 3 2 3 2 34
82 2 3 3 4 2 2 2 3 3 2 2 1 3 3 3 2 2 2 44
83 2 3 3 3 1 2 3 2 2 2 3 1 2 3 2 3 2 2 41
84 2 2 1 1 1 2 1 4 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 26
85 2 3 4 4 1 2 3 3 3 3 3 3 4 3 2 4 3 3 53
86 3 3 2 3 1 1 3 3 3 2 4 1 1 3 3 2 2 1 41
87 3 3 2 3 1 1 3 3 1 1 4 4 1 3 3 4 1 1 42
88 1 3 3 2 1 1 3 4 1 1 2 1 1 3 1 4 1 1 34
89 1 3 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 3 3 2 3 36
90 2 3 4 4 2 1 2 4 1 1 3 2 3 3 2 3 3 2 45
91 1 3 3 3 1 2 3 4 1 1 3 2 2 2 1 3 1 1 37
92 2 1 2 1 2 1 1 3 1 1 3 1 1 1 1 3 1 1 27
118
93 1 4 4 4 3 2 3 3 2 3 2 2 4 2 4 4 3 3 53
94 2 3 3 2 2 2 2 3 1 2 2 3 2 2 2 3 1 2 39
95 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 51
96 2 3 2 3 1 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 1 41
97 1 3 3 3 2 1 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 44
98 2 3 3 4 2 2 3 4 1 2 4 4 4 4 2 3 2 2 51
99 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 38
10
0 2 2 2 3 1 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 1 1 1 39
10
1 3 3 2 2 2 2 3 4 2 2 2 2 2 3 3 3 1 1 42
10
2 2 3 3 3 1 2 3 3 2 2 4 2 4 4 2 3 3 3 49
119
LAMPIRAN 7
DATA INDUK PENELITIAN
120
No Jenis
Kelamin
Usia Kelas Penggunaan
Perhari
(Jam)
Tujuan
Penggunaan
Media
sosial
Total
Skor
KMS
Total
Skor
Kesepian
1
Perempuan 16 11 >10
Menjalin
Pertemanan,
Mengeksplorasi
Hobi,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat,Video,
Foto, dll),
Menunjang
Pendidikan Twitter 66 46
2
Perempuan 16 11 7-10
Menjalin
Pertemanan,
Mencari
Informasi
Terkini,
Mengeksplorasi
Hobi,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat,Video,
Foto, dll),
Menunjang
Pendidikan
Instagram,
Youtube,
Twitter 59 43
3
Perempuan 17 11 >10
Bisnis Online,
Menjalin
Pertemanan,
Mencari
Informasi
Terkini,
Mengeksplorasi
Hobi,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat,Video,
Foto, dll),
Menunjang
Pendidikan
Instagram,
Youtube,
Twitter 64 39
4
Laki-laki 17 11 7-10
Mencari
Informasi
Terkini,
Berkomunikasi
Instagram,
Youtube 49 39
121
Secara Virtual
(Chat,Video,
Foto, dll),
Menunjang
Pendidikan,
Melihat
tausyiah,
motivasi
5
Perempuan 17 11 7-10
Bisnis Online,
Menjalin
Pertemanan,
Mencari
Informasi
Terkini,
Mengeksplorasi
Hobi,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat,Video,
Foto, dll),
Menunjang
Pendidikan
Instagram,
Youtube 41 40
6
Perempuan 17 11 4-6
Menjalin
Pertemanan,
Mencari
Informasi
Terkini,
Mengeksplorasi
Hobi,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat,Video,
Foto, dll)
Instagram,
Youtube 63 50
7
Perempuan 16 11 4-6
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat,Video,
Foto, dll),
Menunjang
Pendidikan
Facebook,
Instagram,
Youtube,
Twitter 59 47
8 Perempuan 17 11 4-6
Menunjang
Pendidikan Instagram 48 36
9
Perempuan 17 11 4-6
Bisnis Online,
Menjalin
Pertemanan,
Instagram,
Youtube 66 37
122
Mencari
Informasi
Terkini,
Mengeksplorasi
Hobi,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat,Video,
Foto, dll),
Menunjang
Pendidikan
10
Laki-laki 17 11 7-10
Bisnis Online,
Menjalin
Pertemanan,
Mencari
Informasi
Terkini,
Mengeksplorasi
Hobi,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat,Video,
Foto, dll),
Menunjang
Pendidikan
Instagram,
Youtube 60 44
11
Laki-laki 16 11 4-6
Menjalin
Pertemanan,
Mencari
Informasi
Terkini,
Mengeksplorasi
Hobi,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat,Video,
Foto, dll)
Instagram,
Youtube 55 26
12
Perempuan 17 11 7-10
Bisnis Online,
Menjalin
Pertemanan,
Mencari
Informasi
Terkini,
Mengeksplorasi
Hobi,
Berkomunikasi
Secara Virtual Instagram 54 43
123
(Chat,Video,
Foto, dll),
Menunjang
Pendidikan
13
Perempuan 17 11 7-10
Menjalin
Pertemanan,
Mencari
Informasi
Terkini,
Mengeksplorasi
Hobi,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat,Video,
Foto, dll),
Menunjang
Pendidikan,
bermain games
Instagram,
Youtube,
Twitter 74 47
14
Laki-laki 17 11 4-6
Menjalin
Pertemanan,
Mengeksplorasi
Hobi,
Menunjang
Pendidikan
Instagram,
Youtube,
Twitter 50 35
15
Laki-laki 17 11 4-6
Menjalin
Pertemanan,
Mencari
Informasi
Terkini,
Mengeksplorasi
Hobi,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat,Video,
Foto, dll)
Instagram,
Youtube 50 37
16
Laki-laki 17 11 7-10
Menjalin
Pertemanan,
Mencari
Informasi
Terkini,
Mengeksplorasi
Hobi,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat,Video,
Facebook,
Instagram,
Youtube,
Linkedin 68 38
124
Foto, dll),
Menunjang
Pendidikan
17
Perempuan 17 11 4-6
Mencari
Informasi
Terkini,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat,Video,
Foto, dll),
Menunjang
Pendidikan
Facebook,
Instagram,
Youtube 36 36
18
Perempuan 16 11 >10
Mencari
Informasi
Terkini Instagram 55 59
19
Laki-laki 17 11 4-6
Mencari
Informasi
Terkini,
Mengeksplorasi
Hobi
Instagram,
Youtube,
Twitter 60 47
20
Perempuan 17 11 4-6
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat,Video,
Foto, dll),
Menunjang
Pendidikan
Instagram,
Youtube,
Twitter 65 49
21
Laki-laki 16 11 7-10
Menjalin
Pertemanan,
Mengeksplorasi
Hobi,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat,Video,
Foto, dll)
Instagram,
Youtube 60 44
22
Laki-laki 17 11 4-6
Mencari
Informasi
Terkini,
Mengeksplorasi
Hobi,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat,Video,
Foto, dll),
Instagram,
Youtube 45 29
125
Menunjang
Pendidikan
23 Perempuan 16 11 7-10
Mengeksplorasi
Hobi Instagram 60 51
24
Perempuan 16 11 4-6
Mencari
Informasi
Terkini,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat,Video,
Foto, dll)
Instagram,
Youtube 68 41
25
Perempuan 17 11 7-10
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat,Video,
Foto, dll) Instagram 62 36
26
Perempuan 17 22 4-6
Mengeksplorasi
Hobi,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat,Video,
Foto, dll)
Instagram,
Youtube 66 34
27
Laki-laki 16 11 7-10
Mencari
Informasi
Terkini,
Mengeksplorasi
Hobi,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat,Video,
Foto, dll),
Menunjang
Pendidikan Instagram 65 53
28
Laki-laki 16 11 4-6
Mencari
Informasi
Terkini,
Mengeksplorasi
Hobi,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat,Video,
Foto, dll)
Instagram,
Youtube 58 32
126
29
Perempuan 17 11 4-6
Bisnis Online,
Mencari
Informasi
Terkini,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat,Video,
Foto, dll)
Instagram,
Youtube 65 44
30
Perempuan 17 11 >10
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat,Video,
Foto, dll)
Instagram,
Youtube 57 64
31
Laki-laki 17 11 7-10
Bisnis Online,
Menjalin
Pertemanan,
Mencari
Informasi
Terkini,
Mengeksplorasi
Hobi,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat,Video,
Foto, dll)
Instagram,
Youtube 60 47
32
Perempuan 17 11 4-6
Bisnis Online,
Menjalin
Pertemanan,
Mencari
Informasi
Terkini,
Mengeksplorasi
Hobi,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat,Video,
Foto, dll),
Menunjang
Pendidikan
Instagram,
Youtube,
Twitter 64 58
33
Perempuan 17 11 4-6
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat,Video,
Foto, dll)
Instagram,
Youtube,
Twitter 69 53
127
34
Laki-laki 16 11 4-6
Mencari
Informasi
Terkini,
Mengeksplorasi
Hobi,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat,Video,
Foto, dll)
Instagram,
Youtube 56 37
35
Perempuan 17 11 7-10
Menjalin
Pertemanan,
Mencari
Informasi
Terkini,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat,Video,
Foto, dll),
Menunjang
Pendidikan
Instagram,
Youtube 61 37
36
Laki-laki 16 11 7-10
Menjalin
Pertemanan,
Mencari
Informasi
Terkini,
Mengeksplorasi
Hobi,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat,Video,
Foto, dll),
Menunjang
Pendidikan,
Maen game
Instagram,
Youtube,
Twitter 59 52
37
Laki-laki 16 11 7-10
Menjalin
Pertemanan,
Mencari
Informasi
Terkini,
Mengeksplorasi
Hobi,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat,Video,
Foto, dll),
Facebook,
Instagram,
Youtube 60 46
128
Menunjang
Pendidikan
38
Perempuan 16
11ips
2 4-6
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat,Video,
Foto, dll)
Instagram,
Youtube 42 29
39
Laki-laki 17 11 >10
Menjalin
Pertemanan,
Mencari
Informasi
Terkini,
Mengeksplorasi
Hobi,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat,Video,
Foto, dll),
Menunjang
Pendidikan
Instagram,
Youtube 43 35
40
Perempuan 16 11 >10
Menjalin
Pertemanan,
Mencari
Informasi
Terkini,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat,Video,
Foto, dll), kalo
gabut
Instagram,
Youtube,
Twitter 73 38
41 Laki-laki 18 11 4-6 Bisnis Online Twitter 64 46
42
Perempuan 15 10 4-6
Mencari
Informasi
Terkini,
Mengeksplorasi
Hobi,
Menunjang
Pendidikan Instagram 83 46
43
Laki-laki 18 12 >10
Mengeksplorasi
Hobi,
Berkomunikasi
Secara Virtual Twitter 63 33
129
(Chat, Video,
Foto, dll)
44
Laki-laki 18 12 7-10
Bisnis Online,
Menjalin
Pertemanan,
Mengeksplorasi
Hobi,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat, Video,
Foto, dll),
Menunjang
Pendidikan
Instagram,
Youtube,
Twitter 71 34
45
Laki-laki 18 12 4-6
Menjalin
Pertemanan,
Mencari
Informasi
Terkini,
Mengeksplorasi
Hobi,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat, Video,
Foto, dll)
Facebook,
Instagram,
Youtube,
Twitter 49 41
46
Laki-laki 18 12 4-6
Menjalin
Pertemanan,
Mencari
Informasi
Terkini,
Mengeksplorasi
Hobi,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat, Video,
Foto, dll)
Facebook,
Youtube 49 38
47
Laki-laki 18 12 4-6
Menjalin
Pertemanan,
Mencari
Informasi
Terkini,
Mengeksplorasi
Hobi,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat, Video,
Instagram,
Twitter 62 47
130
Foto, dll),
Menunjang
Pendidikan
48
Laki-laki 18 12 4-6
Menjalin
Pertemanan,
Mencari
Informasi
Terkini,
Mengeksplorasi
Hobi,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat, Video,
Foto, dll)
Facebook,
Instagram,
Youtube 62 49
49
Laki-laki 18 12 7-10
Menjalin
Pertemanan,
Streaming film
Instagram,
Youtube 74 45
50
Laki-laki 17 12 7-10
Menjalin
Pertemanan,
Mencari
Informasi
Terkini,
Mengeksplorasi
Hobi
Facebook,
Instagram,
Youtube,
Twitter 58 43
51
Laki-laki 18 12 7-10
Menjalin
Pertemanan,
Mencari
Informasi
Terkini,
Mengeksplorasi
Hobi,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat, Video,
Foto, dll),
Menunjang
Pendidikan
Facebook,
Instagram,
Youtube 56 43
52
Perempuan 18 12 4-6
Menjalin
Pertemanan,
Mencari
Informasi
Terkini,
Berkomunikasi
Secara Virtual Instagram 54 31
131
(Chat, Video,
Foto, dll),
Menunjang
Pendidikan
53
Perempuan 18 12 7-10
Mencari
Informasi
Terkini,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat, Video,
Foto, dll),
Menunjang
Pendidikan
Instagram,
Youtube 51 36
54
Perempuan 17 12 4-6
Bisnis Online,
Menjalin
Pertemanan,
Mencari
Informasi
Terkini,
Mengeksplorasi
Hobi,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat, Video,
Foto, dll),
Menunjang
Pendidikan Instagram 54 40
55 Laki-laki 18 12 4-6
Menunjang
Pendidikan Instagram 81 51
56
Laki-laki 18 12 4-6
Menjalin
Pertemanan,
Mencari
Informasi
Terkini,
Mengeksplorasi
Hobi,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat, Video,
Foto, dll),
Menunjang
Pendidikan
Facebook,
Instagram,
Youtube 69 48
57 Laki-laki 18 12 7-10 Bisnis Online,
Menjalin
Facebook,
Instagram, 52 50
132
Pertemanan,
Mencari
Informasi
Terkini,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat, Video,
Foto, dll)
Youtube,
58
Laki-laki 19 12 7-10
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat, Video,
Foto, dll),
Bermain Game Instagram 74 43
59
Perempuan 18 12 7-10
Bisnis Online,
Menunjang
Pendidikan
Instagram,
Youtube 42 37
60
Perempuan 18 12 7-10
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat, Video,
Foto, dll),
Menunjang
Pendidikan
Instagram,
Youtube 49 37
61
Perempuan 18 12 4-6
Menjalin
Pertemanan,
Mencari
Informasi
Terkini,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat, Video,
Foto, dll),
Menunjang
Pendidikan
Instagram,
Youtube,
Twitter 64 40
62
Laki-laki 18 12 4-6
Mencari
Informasi
Terkini
Instagram,
Youtube,
Twitter 51 34
63
Laki-laki 18 12 4-6
Menjalin
Pertemanan,
Mencari
Informasi
Terkini,
Mengeksplorasi
Hobi,
Instagram,
Youtube 56 57
133
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat, Video,
Foto, dll),
Menunjang
Pendidikan
64
Perempuan 18 12 7-10
Menjalin
Pertemanan,
Mengeksplorasi
Hobi,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat, Video,
Foto, dll)
Facebook,
Instagram 73 50
65
Laki-laki 18 12 4-6
Mencari
Informasi
Terkini
Instagram,
Youtube,
Twitter 49 38
66
Perempuan 17 12 >10
Mencari
Informasi
Terkini,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat, Video,
Foto, dll),
Menunjang
Pendidikan
Instagram,
Youtube 58 28
67
Perempuan 18 12 4-6
Menjalin
Pertemanan,
Mencari
Informasi
Terkini,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat, Video,
Foto, dll)
Instagram,
Youtube,
Twitter 47 46
68 Perempuan 17 12 4-6
Bisnis Online,
Hiburan
Instagram,
Youtube 46 29
69
Perempuan 18 12 4-6
Menjalin
Pertemanan,
Mencari
Informasi
Terkini,
Berkomunikasi
Instagram,
Youtube 54 36
134
Secara Virtual
(Chat, Video,
Foto, dll)
70
Laki-laki 18 12 7-10
Menjalin
Pertemanan,
Mencari
Informasi
Terkini,
Menunjang
Pendidikan
Instagram,
Youtube 47 46
71
Perempuan 18 12 >10
Bisnis Online,
Menjalin
Pertemanan,
Mencari
Informasi
Terkini,
Mengeksplorasi
Hobi,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat, Video,
Foto, dll),
Menunjang
Pendidikan
Instagram,
Youtube 55 36
72
Perempuan 18 12 7-10
Mencari
Informasi
Terkini,
Mengeksplorasi
Hobi,
Menunjang
Pendidikan
Instagram,
Youtube,
Twitter 88 37
73
Laki-laki 17 12 4-6
Mencari
Informasi
Terkini,
Mengeksplorasi
Hobi,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat, Video,
Foto, dll),
Menunjang
Pendidikan
Instagram,
Youtube,
Twitter 44 32
135
74
Laki-laki 18 12 4-6
Menjalin
Pertemanan,
Mencari
Informasi
Terkini,
Mengeksplorasi
Hobi,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat, Video,
Foto, dll),
Menunjang
Pendidikan
Instagram,
Youtube,
Twitter 56 29
75
Laki-laki 17 10 4-6
Menjalin
Pertemanan,
Mencari
Informasi
Terkini,
Menunjang
Pendidikan
Facebook,
Instagram,
Youtube 62 39
76
Perempuan 16 10 7-10
Menjalin
Pertemanan,
Mencari
Informasi
Terkini,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat, Video,
Foto, dll),
Menunjang
Pendidikan,
mencari
inspirasi
Instagram,
Twitter 49 45
77
Laki-laki 15 10 4-6
Mencari
Informasi
Terkini,
Mengeksplorasi
Hobi,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat, Video,
Foto, dll),
Menunjang
Pendidikan
Instagram,
Youtube 48 34
136
78
Perempuan 16 10 4-6
Menjalin
Pertemanan,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat, Video,
Foto, dll),
Menunjang
Pendidikan
Youtube,
Twitter 69 53
79
Perempuan 16 10 4-6
Mencari
Informasi
Terkini Instagram 63 29
80
Perempuan 16 10 4-6
Menjalin
Pertemanan,
Mencari
Informasi
Terkini,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat, Video,
Foto, dll),
Menunjang
Pendidikan
Instagram,
Twitter 50 52
81
Laki-laki 16 10 4-6
Mencari
Informasi
Terkini,
Mengeksplorasi
Hobi,
Menunjang
Pendidikan
Facebook,
Instagram,
Youtube,
Twitter 38 34
82
Perempuan 16 10 4-6
Menjalin
Pertemanan,
Mencari
Informasi
Terkini,
Mengeksplorasi
Hobi,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat, Video,
Foto, dll),
Menunjang
Pendidikan,
Sarana me time
Instagram,
Youtube 53 44
137
(hiburan seperti
menonton film)
83
Perempuan 15 10 7-10
Menjalin
Pertemanan,
Mencari
Informasi
Terkini,
Mengeksplorasi
Hobi,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat, Video,
Foto, dll),
Menunjang
Pendidikan
Instagram,
Youtube,
Twitter 64 41
84
Laki-laki 15 10 4-6
Menjalin
Pertemanan,
Mencari
Informasi
Terkini,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat, Video,
Foto, dll)
Instagram,
Youtube 61 26
85
Perempuan 16 10 >10
Mencari
Informasi
Terkini,
Mengeksplorasi
Hobi,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat, Video,
Foto, dll),
Menunjang
Pendidikan
Instagram,
Youtube 47 53
86
Perempuan 16 10 >10
Menjalin
Pertemanan,
Mencari
Informasi
Terkini,
Mengeksplorasi
Hobi,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat, Video,
Instagram,
Youtube 60 41
138
Foto, dll),
Menunjang
Pendidikan
87
Laki-laki 16 10 7-10
Menjalin
Pertemanan,
Mencari
Informasi
Terkini,
Mengeksplorasi
Hobi,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat, Video,
Foto, dll),
Menunjang
Pendidikan
Instagram,
Youtube 61 42
88
Laki-laki 16 10 7-10
Menjalin
Pertemanan,
Mencari
Informasi
Terkini,
Mengeksplorasi
Hobi,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat, Video,
Foto, dll),
Menunjang
Pendidikan
Instagram,
Youtube 75 34
89
Perempuan 16 10 7-10
Mencari
Informasi
Terkini,
Mengeksplorasi
Hobi,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat, Video,
Foto, dll),
Menunjang
Pendidikan
Instagram,
Twitter 65 36
90
Perempuan 16 10 4-6
Mencari
Informasi
Terkini,
Instagram,
Twitter 69 45
139
Mengeksplorasi
Hobi
91
Perempuan 16 10 7-10
Bisnis Online,
Menjalin
Pertemanan,
Mencari
Informasi
Terkini,
Mengeksplorasi
Hobi,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat, Video,
Foto, dll),
Menunjang
Pendidikan,
Mengeskprol
vidio terbaru yg
ada di youtobe
chanel aku
Facebook,
Instagram,
Youtube,
Twitter 77 37
92
Perempuan 16 10 >10
Menjalin
Pertemanan,
Mencari
Informasi
Terkini,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat, Video,
Foto, dll),
Menunjang
Pendidikan
Instagram,
Youtube,
Twitter 65 27
93 Perempuan 16 10 7-10
Mengeksplorasi
Hobi Instagram 62 53
94
Perempuan 15 10 4-6
Mencari
Informasi
Terkini,
Mengeksplorasi
Hobi,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat, Video,
Foto, dll),
Menunjang
Pendidikan
Instagram,
Youtube 68 39
140
95
Perempuan 17 10 7-10
Mencari
Informasi
Terkini,
Mengeksplorasi
Hobi,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat, Video,
Foto, dll),
Menunjang
Pendidikan
Instagram,
Youtube 46 51
96
Perempuan 16 10 4-6
Mencari
Informasi
Terkini
Instagram,
Youtube 62 41
97 Perempuan 16 10 >10
Mengeksplorasi
Hobi
Instagram,
Youtube 52 44
98
Laki-laki 16 10 >10
Menjalin
Pertemanan,
Mencari
Informasi
Terkini,
Mengeksplorasi
Hobi,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat, Video,
Foto, dll),
Menunjang
Pendidikan
Instagram,
Youtube,
Twitter 86 51
99
Laki-laki 17 10 4-6
Menjalin
Pertemanan,
Mencari
Informasi
Terkini,
Mengeksplorasi
Hobi,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat, Video,
Foto, dll),
Menunjang
Pendidikan
Instagram,
Youtube 54 38
141
100
Perempuan 16 10 7-10
Mencari
Informasi
Terkini,
Mengeksplorasi
Hobi,
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat, Video,
Foto, dll),
Menunjang
Pendidikan
Instagram,
Youtube 60 39
101 Perempuan 17 10 4-6
Bisnin online
dan hiburan Instagram 64 42
102
Perempuan 15 10 7-10
Berkomunikasi
Secara Virtual
(Chat, Video,
Foto, dll), Bisnis
online, mencari
info Instagram 53 49
142
LAMPIRAN 8
DESKRIPSI RESPONDEN
PENELITIAN
143
DESKRIPSI RESPONDEN PENELITIAN
Statistics
Jenis Kelamin Usia Kelas
Penggunaan
Media sosial
Perhari
N Valid 102 102 102 102
Missing 0 0 0 0
Mean 1.43 16.83 11.03 1.64
Std. Error of Mean .049 .091 .077 .071
Median 1.00 17.00 11.00 1.50
Mode 1 16a 11 1
Std. Deviation .498 .924 .777 .715
Minimum 1 15 10 1
Maximum 2 19 12 3
Sum 146 1717 1125 167
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Perempuan 58 56.9 56.9 56.9
Laki-laki 44 43.1 43.1 100.0
Total 102 100.0 100.0
Usia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 15 6 5.9 5.9 5.9
16 34 33.3 33.3 39.2
17 34 33.3 33.3 72.5
18 27 26.5 26.5 99.0
19 1 1.0 1.0 100.0
Total 102 100.0 100.0
144
Kelas
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 10 29 28.4 28.4 28.4
11 41 40.2 40.2 68.6
12 32 31.4 31.4 100.0
Total 102 100.0 100.0
Penggunaan Media sosial Perhari
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 4-6 Jam 51 50.0 50.0 50.0
7-10 Jam 37 36.3 36.3 86.3
>10 Jam 14 13.7 13.7 100.0
Total 102 100.0 100.0
145
LAMPIRAN 9
SKOR HIPOTETIK DAN EMPIRIK
146
SKOR HIPOTETIK
A. Kecanduan Media Sosial
a. Total aitem = 21
b. Xmin = ∑aitem x skor terkecil pada skala
= 21 x 1
= 21
c. Xmax = ∑aitem x skor terbesar pada skala
= 21 x 5
= 105
d. Mean = ⅟₂ (Xmax + Xmin)
= ⅟₂ (105 + 21)
= ⅟₂ (126)
= 63
e. SD = ⅙ (Xmax – Xmin)
= ⅙ (105 – 21)
= ⅙ (84)
= 14
147
Kategorisasi Kecanduan Media Sosial
a. Rendah = X < µ - 1 σ
= X < 63 - 14
= X < 49
b. Sedang = µ - 1 σ ≤ X < µ + 1 σ
= 63 - 14 ≤ X < 63 + 14
= 49 ≤ X < 77
c. Tinggi = X ≥ µ + 1 σ
= X ≥ 63 + 14
= X ≥ 77
148
B. Kesepian
a. Total aitem = 18
b. Xmin = ∑aitem x skor terkecil pada skala
= 18 x 1
= 18
c. Xmax = ∑aitem x skor terbesar pada skala
= 18 x 4
= 72
d. Mean = ⅟₂ (Xmax + Xmin)
= ⅟₂ (72 + 18)
= ⅟₂ (90)
= 45
e. SD = ⅙ (Xmax – Xmin)
= ⅙ (72 – 18)
= ⅙ (54)
= 9
149
Kategorisasi Kesepian
a. Rendah = X < µ - 1 σ
= X < 45 - 9
= X < 36
b. Sedang = µ - 1 σ ≤ X < µ + 1 σ
= 45 - 9 ≤ X < 45 + 9
= 36 ≤ X < 54
c. Tinggi = X ≥ µ + 1 σ
= X ≥ 45 + 9
= X ≥ 54
150
SKOR EMPIRIK
Statistics
SMA LONELINESS
N Valid 102 102
Missing 0 0
Mean 59.05 41.50
Std. Error of Mean 1.013 .780
Median 60.00 41.00
Mode 60 37
Std. Deviation 10.235 7.874
Minimum 36 26
Maximum 88 64
Sum 6023 4233
151
LAMPIRAN 10
HASIL UJI NORMALITAS
152
UJI NORMALITAS
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Total Loneliness .076 102 .170 .986 102 .346
Total SMA .065 102 .200* .987 102 .408
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
153
LAMPIRAN 11
HASIL UJI LINIERITAS
154
UJI LINIERITAS
Case Processing Summary
Cases
Included Excluded Total
N Percent N Percent N Percent
SMA * LONELINESS 102 100.0% 0 0.0% 102 100.0%
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
SMA * LONELINESS Between Groups (Combined) 2174.497 30 72.483 .612 .931
Linierity 520.615 1 520.615 4.397 .040
Deviation
from Linierity 1653.882 29 57.030 .482 .984
Within Groups 8406.258 71 118.398
Total 10580.755 101
Measures of Association
R R Squared Eta Eta Squared
SMA * LONELINESS .222 .049 .453 .206
155
LAMPIRAN 12
HASIL UJI HIPOTESIS
156
UJI HIPOTESIS
Correlations
SMA LONELINESS
SMA Pearson Correlation 1 .222*
Sig. (1-tailed) .013
N 102 102
LONELINESS Pearson Correlation .222* 1
Sig. (1-tailed) .013
N 102 102
*. Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).
157
LAMPIRAN 13
HASIL ANALISIS TAMBAHAN
158
HASIL UJI BEDA BERDASARKAN JENIS KELAMIN
Independent Samples Test
Levene's
Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
SMA Equal
variances
assumed
.077 .782 .548 100 .585 1.125 2.053 -2.948 5.199
Equal
variances
not
assumed
.549 93.218 .584 1.125 2.050 -2.946 5.197
159
HASIL UJI KORELASI
Correlations
SMA Personality
Social
Desirability Depression
SMA Pearson Correlation 1 .181 .177 .254*
Sig. (2-tailed) .069 .075 .010
N 102 102 102 102
Personality Pearson Correlation .181 1 -.031 -.042
Sig. (2-tailed) .069 .755 .679
N 102 102 102 102
Social Desirability Pearson Correlation .177 -.031 1 .636**
Sig. (2-tailed) .075 .755 .000
N 102 102 102 102
Depression Pearson Correlation .254* -.042 .636** 1
Sig. (2-tailed) .010 .679 .000
N 102 102 102 102
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
160
LAMPIRAN 14
SURAT PERMOHONAN IZIN
PENELITIAN
161
162
LAMPIRAN 15
SURAT KETERANGAN SELESAI
PENELITIAN
163