hubungan antara gaya belajar auditori dengan prestasi...

17
i HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR AUDITORI DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I BANCAK TAHUN AJARAN 2013/2014 JURNAL Oleh: Nurul Maidatul Janah 202009089 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2013

Upload: lebao

Post on 03-Mar-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hubungan antara Gaya Belajar Auditori dengan Prestasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4956/2/T1_202009089_Full... · Lokasi penelitian ini adalah SMP N I Bancak yang beralamat

i

HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR AUDITORI DENGAN

PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP

NEGERI I BANCAK TAHUN AJARAN 2013/2014

JURNAL

Oleh:

Nurul Maidatul Janah

202009089

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2013

Page 2: Hubungan antara Gaya Belajar Auditori dengan Prestasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4956/2/T1_202009089_Full... · Lokasi penelitian ini adalah SMP N I Bancak yang beralamat
Page 3: Hubungan antara Gaya Belajar Auditori dengan Prestasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4956/2/T1_202009089_Full... · Lokasi penelitian ini adalah SMP N I Bancak yang beralamat
Page 4: Hubungan antara Gaya Belajar Auditori dengan Prestasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4956/2/T1_202009089_Full... · Lokasi penelitian ini adalah SMP N I Bancak yang beralamat

ii

Page 5: Hubungan antara Gaya Belajar Auditori dengan Prestasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4956/2/T1_202009089_Full... · Lokasi penelitian ini adalah SMP N I Bancak yang beralamat

iii

Page 6: Hubungan antara Gaya Belajar Auditori dengan Prestasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4956/2/T1_202009089_Full... · Lokasi penelitian ini adalah SMP N I Bancak yang beralamat

1

HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR AUDITORI DENGAN

PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWAKELAS VIII SMP

NEGERI I BANCAK TAHUN AJARAN 2013/2014

Nurul Maidatul Janah

Program Studi S1 Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Kisten Satya Wacana, Jl. Diponegoro 52-60 Salatiga, Indonesia

e-mail: [email protected]

Abstrak

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitiian korelasional, dimana penelitian ini bertujuan mendeteksi sejauh mana hubungan antara gaya belajar auditori dengan prestasi belajar siswa kelas VIII SMP N I Bancak tahun ajaran 2013/2014. Lokasi penelitian ini adalah SMP N I Bancak yang beralamat di Jalan Raya Rejosari – Bringin Km 18, Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang.

Populasi dalam penelitin ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri I Bancak Tahun Ajaran 2013/2014 yang berjumlah 109 siswa, dan sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII A sebanyak 28 tetapi ada 1 siswa yang tidak berangkat pada saat penelitian, kelas VIII C ada 28 siswa tetapi ada 1 siswa yang keluar, dan VIII D 26 siswa. Jadi jumlah siswa yang dijadikan sampel penelitian banyak 80 siswa. Pengambilan data dilakukan dengan teknik dokumentasi yaitu berupa nilai prestasi belajar matematika siswa dan menggunakan angket gaya belajar auditori siswa.

Hasil penelitian korelasional ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang positif signifikan antara gaya belajar auditori dengan prestasi belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri I Bancak Tahun Ajaran 2013/2014. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil perhitungan dengan SPSS, dimana taraf signifikannya diperoleh nilai 0,159. Nilai signifikan tersebut lebih besar jika dibandingkan dengan 0,05 dan koefisien korelasinya sebesar 0,038. Hal ini berarti bahwa siswa yang gaya belajar auditorinya tinggi belum tentu prestasi belajar matematikanya akan tinggi pula, sebaliknya siswa yang gaya belajar auditorinya rendah belum tentu prestasi belajar matematikanya rendah.

Kata kunci: Gaya Belajar Auditori Siswa, Prestasi Belajar Matematika.

A. PENDAHULUAN

Sekolah merupakan salah satu lembaga formal untuk memperoleh

pendidikan. Para siswa dapat belajar banyak hal, dimana hasilnya dapat dilihat dari

prestasi belajarnya. Belajar merupakan suatu proses perubahan perilaku, akibat

interaksi individu dengan lingkungan (Muhammad Ali: 2008). Menurut Kimble dan

Garmezy dalam Muhammad Ali sifat perubahan perilaku dalam belajar relatif

Page 7: Hubungan antara Gaya Belajar Auditori dengan Prestasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4956/2/T1_202009089_Full... · Lokasi penelitian ini adalah SMP N I Bancak yang beralamat

2

permanen, sehingga hasil belajar dapat diidentifikasi dari adanya kemampuan

melakukan sesuatu secara permanen, dapat diulang-ulang dengan hasil yang sama.

Winkel dalam Hamdani (2010) mengemukakan bahwa prestasi belajar

merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang. Prestasi belajar

seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan sesuai dengan tingkat keberhasilan

sesuatu dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai

atau rapor setiap bidang studi setelah mengalami proses belajar mengajar.

Setiap orang belajar dengan gaya belajar yang berbeda-beda, dan semua

cara itu baik dan mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Gaya

belajar merupakan cara-cara yang digunakan untuk mempermudah proses belajar

(M. Djoko Susilo: 2006). Jadi, setiap orang akan menggunakan cara-cara tertentu

untuk membantu mengerti suatu pelajaran. Gaya belajar terbagi menjadi tiga, yaitu

gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik (Bobby de Potter: 2003). Menurut

Rose dan Nicholl dalam Bobby de Potter setiap orang memiliki ketiga gaya belajar

tersebut, hanya biasanya satu gaya yang mendominasi. Jadi, pada dasarnya setiap

orang itu belajar dengan gaya belajar visual, auditori dan kinestetik tetapi ada salah

satu gaya belajar yang lebih mendominasi. Pola/gaya belajar juga perlu disesuaikan

dengan karakteristik jurusan/ bidang studi yang dimasuki, yang selanjutnya akan

turut mempengaruhi keberhasilan seseorang dalam meraih prestasi yang diharapkan

( M Djoko Susilo: 2006).

Gaya belajar auditori biasanya disebut sebagai pendengar. Orang-orang

yang mempunyai gaya belajar auditori mengandalkan proses belajarnya melalui

telinga (pendengaran). Kemampuan mereka dalam berbicara lebih cepat dan juga

cepat mengenal kata-kata baru serta senang apabila dbacakan cerita-cerita. Anak

yang mempunyai gaya belajar auditori dapat belajar lebih cepat dengan

menggunakan diskusi verbal dan mendengarkan apa yang guru katakan, serta lebih

senang pembelajaran dengan menggunakan media audio. Informasi yang bersifat

tulisan kurang mudah ditangkap dan dicerna, tetapi anak auditori dapat menghafal

lebih cepat dengan membaca teks dengan keras dan mendengarkan kaset (Bobby de

Potter, dkk: 2003).

Berdasarkan uraian tersebut, maka perlu dilakukan penelitian untuk

mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara gaya belajar auditori

Page 8: Hubungan antara Gaya Belajar Auditori dengan Prestasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4956/2/T1_202009089_Full... · Lokasi penelitian ini adalah SMP N I Bancak yang beralamat

3

dengan prestasi belajar matematika siswa kelas VIII SMP negeri I Bancak . Tahun

Ajaran 2013/2014.

B. KAJIAN PUSTAKA

1. Prestasi Belajar

a. Pengertian Prestasi Belajar

Belajar merupakan proses perubahan perilaku, akibat interaksi individu

dengan lingkungan (Muhammad Ali: 2008).

Menurut W.J.S Purwadarminta dalam Hamdani (2011) prestasi adalah

hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya). Harahap

dalam Hamdani memberikan batasan bahwa prestasi adalah penilaian

pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan siswa yang berkenaan

dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada mereka serta nilai-

nilai yang terdapat dalam kurikulum.

Winkel dalam Hamdani (2011) mengemukakan bahwa prestasi belajar

merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang. Jadi prestasi

belajar merupakan hasil maksimum yang dicapai seseorang setelah

melakukan usaha-usaha belajar. Menurut Arif Gunarso dalam Hamdani

prestasi belajar adalah usaha maksimal yang dicapai oleh seseorang setelah

melaksanakan usaha-usaha belajar.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar

merupakan tingkat keberhasilan seseorang setelah mengalami proses belajar.

Prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan sesuai dengan

tingkat keberhasilan sesuatu dalam mempelajari materi pelajaran yang

dinyatakan dalam bentuk nilai atau rapor setiap bidang studi setelah

mengalami proses belajar mengajar (Hamdani: 2010).

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Menurut hamdani (2011) faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi

belajar dapat digolongkan menjadi dua bagian, yaitu faktor dari dalam

(intern) dan faktor dari luar (ekstern).

Faktor InternalFaktor intern

Yaitu faktor yang berasal dari siswa. Faktor ini antara lain,

Page 9: Hubungan antara Gaya Belajar Auditori dengan Prestasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4956/2/T1_202009089_Full... · Lokasi penelitian ini adalah SMP N I Bancak yang beralamat

4

1) Kecerdasan (intelegensi)

Yaitu kemampuan belajar disertai kecakapan untuk menyesuaikan diri

dengan keadaan yang dihadapinya. Kemampuan ini sangat ditentukan

oleh tinggi-rendahnya. intelegensi yang normal selalu menunjukkan

kecakapan yang sesuai dengan tingkat perkembangan sebaya.

2) Faktor jasmaniah atau faktor fisiologis

Uzer dan Lilis dalam hamdani mengatakan bahwa faktor jasmaniah, yaitu

pancaindra yang tidak berfungsi sebagaiman mestinya, misalnya

mengalami sakit, cacat tubuh atau perkembangan yang tidak sempurna,

berfungsinya kelenjar yang membawa kelainan tingkah laku.

3) Sikap

Yaitu suatu kecenderungan untuk mereaksi terhadap suatu hal, orang,

atau benda dengan suka, tidak suka, atau acuh tak acuh. Sikap seseorang

dapat dipengaruhi oleh faktor pengetahuan, kebiasaan, dan keyakinan.

4) Minat

Adalah suatu kecenderungan untuk selalu memperhatikan mengingat

sesuatu secara terus menerus. Minat ini erat kaitannya dengan persaan,

terutama perasaan senang. Minat memiliki pengaruh yang besar terhadap

pembelajaran. Jika menyukai suatu mata pelajaran, siswa akan belajar

dengan senang hati tanpa rasa beban.

5) Bakat

Adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai

keberhasilan pada masa yang akan datang. Setiap orang memiliki bakat

dalam arti berpotensi untuk untuk mencapai prestasi sampai tertentu

sesuai dengan kapasitas masing-masing.

6) Motivasi

Adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan

sesuatu. Motivasi dapat menentukan baik-tidaknya dalam mencapai

tujuan sehingga semakin besar kesuksesan belajarnya.

Faktor Eksternal

Faktor eksternal terdiri dari dua macam, yaitu lingkungan sosial dan

lingkungan non sosial.

Page 10: Hubungan antara Gaya Belajar Auditori dengan Prestasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4956/2/T1_202009089_Full... · Lokasi penelitian ini adalah SMP N I Bancak yang beralamat

5

Lingkungan sosial meliputi guru, kepala sekolah, staf administrasi,

teman-teman sekelas, rumah tempat tinggal siswa, alat-alat belajar, dan lain-

lain. Adapun yang termasuk dalam lingkungan nonsosial adalah gedung

sekolah, tempat tinggal, dan waktu belajar.

Pengaruh lingkungan pada umumnya bersifat positif dan tidak

memberikan kepada individu, menurut Slameto dalam Hamdani faktor

ekstern yang dapat mempengaruhi belajar adalah keadaan keluarga, keadaan

sekolah, dan lingkungan masyarakat.

1. Keadaan Keluarga

Hasbullah dalam Hamdani (2011) mengatakan bahwa keluarga

merupakan lingkungan pendidikan yang pertama karena dalam keluarga

inilah anak pertama-tama mendapatkan pendidikan dan bimbingan,

sedangkan tugas utama dalam keluarga bagi pendidkan anak adalah

sebagai peletak dasar bagi pendidikan akhlak dan pandangan hidup

keagamaan.

2. Keadaan Sekolah

Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal pertama yang sangat

penting dalam mennetukan keberhasilan belajar siswa. Oleh karena itu,

lingkungan sekolah yang baik dapat mendorong siswa untuk belajar

lebih giat. Keadaan sekolah ini meliputi cara penyajian pelajaran,

hubungan guru dengan siswa, alat-alat pelajaran, dan kurikulum.

Hubungan antara guru dan siswa yang kurang baik akan mempengaruhi

hasil belajarnya.

3. Lingkungan Masyarakat

Lingkungan alam sekitar sangat berpengaruh terhadap perkembangan

pribadi anak sebab dalam kehidupan sehari- hari anak akan lebih

banyak bergaul dengan lingkungan tempat ia berada. Kartono dalam

Hamdani berpendapat bahwa lingkungan masyarakat dapat

menimbulkan kesukaran belajar anak, terutama anak-anak yang

sebayanya. Apabila anak-anak yang sebaya merupakan anak-anak yang

rajin belajar, anak akan terangsang untuk mengikuti jejak mereka.

Page 11: Hubungan antara Gaya Belajar Auditori dengan Prestasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4956/2/T1_202009089_Full... · Lokasi penelitian ini adalah SMP N I Bancak yang beralamat

6

2. Gaya belajar Auditory

a. Pengertian Gaya Belajar

Gaya belajar merupakan cara-cara yang digunakan untuk mempermudah

proses belajar (M. Djoko Susilo: 2006). Jadi, setiap orang akan menggunakan

cara-cara tertentu untuk membantu mengerti suatu pelajaran. Adapun Adi W

Gunawan (2003) berpendapat gaya belajar adalah cara lebih kita sukai dalam

melakukan kegiatan berfikir, memproses, dan mengerti suatu informasi.

Menurut Bobby de Porter dan Mike Hernacki (2002) gaya belajar

seseorang adalah adalah kombinasi dari bagaimana ia menyerap dan

kemuadian mengatur serta mengolah informasi.

Menurut Adi w. Gunawan (2003) gaya belajar adalah cara yang lebih kita

sukai dalam melakukan kegiatan berpikir, memproses dan mengerti suatu

infomasi. Hasil iset menunjukkan bahwa murid yang menggunakan gaya

belajar mereka yang dominan, saat mengerjakantes, akan mencapai nilai yang

lebih tinggi dibandingkan bila mereka belajar dengan cara yang tidak sejalan

dengan gaya belajar mereka.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan gaya

belajar adalah cara-cara yang digunakan seseorang dalam proses belajar untuk

mempermudahnya mengerti suatu informasi. Menurut Rita Dunn dalam

Bobby de Porter (2002) telah menemukan banyak variable yang

mempengaruhi cara belajar seseorang. Ini mencakup faktr-faktor fisik,

emosional, sosiologis dan lingungan.

b. Gaya Belajar Auditori

Menurut Bobby de Potter dkk (2003), gaya belajar ada tiga macam yaitu

gaya belajar visual, gaya belajar auitori dan gaya belajar kinestetik. Penelitian

ini hanya meneliti gaya belajar auditori saja.

Menurut Bobbi de Porter (2003) Gaya belajar auditori biasanya disebut

sebagai pendengar. Orang-orang yang mempunyai gaya belajar auditori

mengandalkan proses belajarnya melalui telinga (pendengaran). Kemampuan

mereka dalam berbicara lebih cepat dan juga cepat mengenal kata-kata baru

serta senang apabila dbacakan cerita-cerita. Anak yang mempunyai gaya

belajar auditori dapat belajar lebih cepat dengan menggunakan diskusi verbal

dan mendengarkan apa yang guru katakan, serta lebih senang pembelajaran

Page 12: Hubungan antara Gaya Belajar Auditori dengan Prestasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4956/2/T1_202009089_Full... · Lokasi penelitian ini adalah SMP N I Bancak yang beralamat

7

dengan menggunakan media audio. Informasi yang bersifat tulisan kurang

mudah ditangkap dan dicerna, tetapi anak auditori dapat menghafal lebih

cepat dengan membaca teks dengan keras dan mendengarkan kaset.

Menurut Adi W. Gunawan (2003) orang auditori mengekspresikan diri

mereka melalui suara, baik itu melalui komunikasi internal dengan diri

sendiri maupun eksternal dengan orang lain. Bila hendak menuliskan sesuatu,

orang ini akan mendengar suara dari apa yang akan ia tulis. Bela ia harus

bertemu dengan seseorang yang baru ia kenal, ia akan melakukan latihan

mengenai apa saja yang akan ia katakan dan bagaimana cara mengatakannya.

c. Ciri-ciri Gaya Belajar Auditori

Menurut Adi w. Gunawan (2003) ciri fisiologis orang yang mempunyai

gaya belajar auditori yaitu gerakan bola mata sejajar dengan telinga, napas

merata didaerah diafragma, suara jelaj dan kuat, bicara sedikit lebih lambat

dari orang visual, mengakses informasi dengan menengadahkan kepala.

Menurut Bobby De Porter dan Mike Hernacki (2002) ciri-ciri anak

mempunyai gaya belajar auditori adalah: berbicara pada diri sendiri saat

bekerja,mudah terganggu keributan, menggerakkan bibir dan mengucapkan

tulisan dengan suara yang keras saat membaca buku, senang membaca

dengan keras dan mendengarkan, dapat mengulang kembali dan menirukan

nada, birama dan warna suara, merasa kesulitan untuk menulis tetapi hebat

dalam bercerita atau berdiskusi, berbicara dengan irama yang terpola,

Biasanya pembicara yang fasih, lebih suka musik daripada seni, belajar

dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan daripada yang

dilihat, suka berbicara, suka berdiskusi dan menjelaskan sesuatu panjang

lebar. mempunyai masalah dengan pekerjaan yang melibatkan visualisasi,

seperti memotong bagian-bagian hingga sesuai satu sama lain, lebih pandai

mengeja dengan keras daripada menuliskannya, lebih suka gurauan lisan

daripada menuliskannya.

d. Strategi untuk Mempermudah Proses Belajar Anak Auditori

Menurut Bobbi de Porter (2000) strategi untuk mempermudah proses

belajar anak auditori diantaranya adalah: ajak anak untuk ikut berpartisipasi

dlam setiap diskusi yang dilakuakn secara verbal, dorong anak untuk

membaca mata pelajaran dengan keras, gunakan musik sebagai background

Page 13: Hubungan antara Gaya Belajar Auditori dengan Prestasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4956/2/T1_202009089_Full... · Lokasi penelitian ini adalah SMP N I Bancak yang beralamat

8

untuk mengajarkan anak, arahkan anak agar merekam materi pelajarannya

kedalam kaset dan minta dia untuk senantiasa mendengarkannya sebelum

tidur, dan orang tua sebaiknya bantu anak ketika belajar dengan membacakan

materi pelajarannya atau mengajaknya berdiskusi mengenai materi

palajarannya.

C. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitiian

korelasional, dimana penelitian ini bertujuan mendeteksi sejauh mana hubungan

antara gaya belajar auditori dengan prestasi belajar siswa kelas VIII SMP N I

Bancak tahun ajaran 2013/2014. Lokasi penelitian ini adalah SMP N I Bancak yang

beralamat di Jalan Raya Rejosari – Bringin Km 18, Kecamatan Bancak Kabupaten

Semarang.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri I

Bancak Semester I Tahun Ajaran 2013/2014 yang berjumlah 109 siswa. Sampel

dalam penelitian ini melibatkan siswa kelas VIII A, VIII C, dan VIII D SMP Negeri

I Bancak sebanyak 80 siswa.

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik angket dan teknik

dokumentasi. Teknik angket disusun menggunakan Skala Likert yang berjenjang

satu sampai empat. Setelah dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas, jumlah item

yang dapat digunakan dalam penelitian yaitu 27 item dan setiap aspek sudah

terwakili. Teknik studi dokumentasi dilakukan untuk memperoleh data yang

tersedia di sekolah yang berhubungan dengan variabel yang diteliti yaitu prestasi

belajar siswa. Data mengenai prestasi belajar siswa dapat diketahui dengan melihat

nilai raport Semester I mata pelajaran matematika siswa kelas VIII di SMP N I

Bancak Semester I tahun ajaran 2013/2014.

Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik korelasi

Kendall’s Tau. Dibantu dengan program SPSS for Windows versi 16.0 untuk

mengetahui hubungan antara gaya belajar auditori dengan prestasi belajar siswa

kelas VIII SMP Negeri I Bancak semester I Tahun Ajaran 2013/2014.

Page 14: Hubungan antara Gaya Belajar Auditori dengan Prestasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4956/2/T1_202009089_Full... · Lokasi penelitian ini adalah SMP N I Bancak yang beralamat

9

D. HASIL DAN PEMBAHASAN

Populasi dalam penelitin ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri I

Bancak Tahun Ajaran 2013/2014 yang berjumlah 109 siswa, dan sampel dalam

penelitian ini adalah siswa kelas VIII A sebanyak 28 tetapi ada 1 siswa yang tidak

berangkat pada saat penelitian, kelas VIII C ada 28 siswa tetapi ada 1 siswa yang

keluar, dan VIII D 26 siswa. Jadi jumlah siswa yang dijadikan obyek penelitian

sebanyak 80 siswa.

Berdasarkan skor prestasi belajar matematika siswa, diperoleh skor terendah dan

tertinggi berturut-turut adalah 62 dan 94. Rata-rata nilai siswa adalah 73,16, dan

simpangan baku sebesar 5,228. Prestasi belajar matematika siswa kemudian

digolongkan menjadi tiga yaitu terlampaui, tercapai dan tidak tercapai. Distribusi

frekuensi prestasi belajar matematika siswa dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Matematika Siswa

Kriteria Interval Frekuensi %

Terlampaui α >72 26 32,5

Tercapai α = 72 33 41,25

Tidak Tercapai α < 72 21 26,25

Jumlah 80 100

Berdasarkan penggolongan pada Tabel 1, jumlah siswa yang memiliki prestasi

belajar matematika terlampaui adalah 26 siswa atau 32,5%, jumlah siswa yang

memiliki prestasi belajar matematika tercapai adalah 33 siswa atau 4,25%.

Sedangkan jumlah siswa yang memiliki prestasi belajar matematika tidak tercapai

adalah 21 siswa atau 26,25 %.

Uji prasyarat yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas data dan

uji lineritas. Uji normalitas menggunakan uji Kolmogorof-Smirnov Test dan uji

Linieritas menggunakan uji Anova dengan menggunakan SPSS For Windows versi

16.0.

Berdasarkan uji normalitas, diperoleh nilai signifikasi untuk prestasi belajar

matematika adalah 0,00 dan nilai signifikasi untuk gaya belajar auditori adalah

0,069. Nilai signifikasi untuk prestasi belajar tersebut lebih kecil jika dibandingkan

dengan 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data prestasi belajar matematika

tidak berdistribusi normal. Sedangkan nilai signifikansi untuk gaya belajar auditori

Page 15: Hubungan antara Gaya Belajar Auditori dengan Prestasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4956/2/T1_202009089_Full... · Lokasi penelitian ini adalah SMP N I Bancak yang beralamat

10

lebih besar jika dibandingkan dengan 0,05 sehingga dapat disimpulkan bawa data

gaya belajar auditori berdistribusi normal. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada

tebel 3.

Tabel 3. Uji normalitas prestasi belajar matematika dan gaya belajar auditori

siswa

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Prestasi Belajar

Matematika .263 80 .000 .867 80 .000

Gaya Belajar Auditori .101 80 .044 .971 80 .069

a. Lilliefors Significance Correction

Lebih lanjut, berdasarkan uji linieritas diperoleh nilai signifikasi 0,964, sehingga

dapat disimpulkan bahwa kedua variabel tersebut mempunyai hubungan yang

linier. Hasil uji linieritas dapat dilihat pada tebel 4.

Tabel 4. Uji linieritas prestasi belajar matematika dan gaya belajar auditori

siswa

ANOVA Table

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

Prestasi Belajar

Matematika *

Gaya Belajar

Auditori

Between

Groups

(Combine

d) 725.271 38 19.086 .546 .969

Linearity 8.689 1 8.689 .249 .621

Deviation

from

Linearity

716.582 37 19.367 .554 .964

Within Groups 1433.617 41 34.966

Total 2158.887 79

Page 16: Hubungan antara Gaya Belajar Auditori dengan Prestasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4956/2/T1_202009089_Full... · Lokasi penelitian ini adalah SMP N I Bancak yang beralamat

11

Data tidak berdistribusi normal sehingga harus dilanjutkan dengan uji korelasi

Kendall’s Tau. . Hasil uji Kendall’s Tau dapat dilihat pada tebel 5.

Tabel 5. Uji korelasi prestasi belajar matematika dan gaya belajar auditori

siswa

Correlations

Prestasi

Belajar

Matematika

Gaya

Belajar

Auditori

Kendall's tau_b Prestasi Belajar

Matematika

Correlation

Coefficient 1.000 .038

Sig. (1-

tailed) . .320

N 80 80

Gaya Belajar

Auditori

Correlation

Coefficient .038 1.000

Sig. (1-

tailed) .320 .

N 80 80

Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan korelasi Kendall’s Tau diperoleh

nilai signifikansi 0,320 dan koefisien korelasinya 0,038. Nilai signifikan tersebut

lebih besar jika dibandingkan dengan 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa

tidak terdapat hubungan positif signifikan antara gaya belajar auditori dengan

prestasi belajar matematika. Koefisien korelasinya 0,038, hal ini berarti bahwa

siswa yang gaya belajar auditorinya dominan belum tentu prestasi belajar

matematikanya akan tinggi pula, sebaliknya siswa yang gaya belajar auditorinya

tidak dominan belum tentu prestasi belajar matematikanya rendah.hasil penelitian

ini sejalan dengan Nono Hery Yoenanto (2004) yang dimana hasilnya adalah tidak

ada korelasi baik secara sendiri maupun bersama-sama gaya belajar dengan prestasi

belajar matematika. Eli (2011) hasilnya adalah ada hubungan positif dan signifikan

Page 17: Hubungan antara Gaya Belajar Auditori dengan Prestasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4956/2/T1_202009089_Full... · Lokasi penelitian ini adalah SMP N I Bancak yang beralamat

12

antara gaya belajar visual dengan prestasi belajar siswa, tidak ada hubungan positif

dan signifikan antara gaya belajar auditori dengan prestasi belajar siswa, ada

hubungan positif dan signifikan antara gaya belajar kinestetik dengan prestasi

belajar siswa.

E. Keimpulan

Hasil penelitian korelasional ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan

yang positif signifikan antara gaya belajar auditori dengan prestasi belajar

matematika siswa kelas VIII SMP Negeri I Bancak Tahun Ajaran 2013/2014. Hal

tersebut dapat dilihat dari hasil perhitungan dengan SPSS, dimana taraf

signifikannya diperoleh nilai 0,159. Nilai signifikan tersebut lebih besar jika

dibandingkan dengan 0,05 dan koefisien korelasinya sebesar 0,038. Hal ini berarti

bahwa siswa yang gaya belajar auditorinya tinggi belum tentu prestasi belajar

matematikanya akan tinggi pula, sebaliknya siswa yang gaya belajar auditorinya

rendah belum tentu prestasi belajar matematikanya rendah.

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad. 2008. Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru

Algensindo

Azwar, S. 2011. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Baharudin. Nur Wahyuni, Esa. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran.Jogjakarta:Ar-Ruzz

Media

DePotter,Bobbi.2000.Quatum Teaching: MempraktekkanQuantum Learning di Ruang-

ruang Kelas.Bandung:Kaifa.

DePotter, Bobbi. Mike Hernacki. 2002. Quantum Learning. Bandung: Kaifa.

Eli.2011.Hubungan Antara Gaya Belajar Visual, Auditorial dan Kinestetik dengan

Prestasi Belajar Siswa Kelas IV Gugus Gajah Mungkur Kecamatan Getasan

Kabupaten Semarang Semester I Tahun Ajaran 2010/2012. Salatiga:UKSW.

Gunawan,Adi W. 2003. Genius Learning Strategy. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.

Malaysia

S,Suparman.2010.Gaya Menggajar Yang Mengyenangkan Siswa.Yogyakarta:Pinus Book

Publisher

Steinbach,Robert.2002.Successfu Lifelong Learning. Jakarta:Victory Jaya Abadi.

Sugiyono. 2010. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Kaifa.

Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Yoenanto,Nono Hery.2004.Pengaruh gaya belajar (visual, auditorial dan kinestetik)

terhadap tingkat prestasi belajar matematika siswa SMA Negeri 6

Surabaya.Surabaya: UNAIR.