bab iii metode penelitian 3.1. rancangan penelitian › bitstream › 123456789...bab iii metode...
TRANSCRIPT
-
23
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini ditujukan sebagai upaya dalam meningkatkan
keaktifan dan hasil belajar siswa, yaitu menitikberatkan pada sejauh mana
pemanfaatan model pembelajaran TS-TS berbantuan weblog dalam proses
pembelajaran Diagnosa PC dan Periferal Komputer di SMK Negeri 1
Bancak.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian quasi experimental.
Jenis ini bertujuan untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan
cara melibatkan kelompok kontrol disamping kelompok eksperimen, namun
pemilahan kedua kelompok tersebut tidak dengan teknik random. Penelitian
ini merupakan penelitian yang dilakukan dengan memberikan perlakuan
(treatment) tertentu terhadap subjek penelitian yang bersangkutan dengan
menggunakan desain eksperimen Pretest-Posttest. Dimana penelitian ini
sengaja mengusahakan timbulnya variabel-variabel dan selanjutnya
dikontrol untuk melihat pengaruhnya terhadap hasil belajar. Menurut
Sugiyono (2011:87), bentuk desain quasi eksperimental merupakan
pengembangan dari true experimental design, yang sulit dilaksanakan.
Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi
sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi
pelaksanaan eksperimen. Walaupun demikian desain ini lebih baik dari pre-
experimental design. Quasi experimental design, digunakan karena pada
kenyataannya sulit mendapatkan kelompok kontrol yang digunakan untuk
penelitian.
Dalam penelitian ini, kelompok eksperimen diberikan perlakuan
pemanfaatan model pembelajaran Two Stay Two Stray berbantuan weblog
dan pada kelompok kontrol diberikan perlakuan konvensional yang
diberlakukan di sekolah, model konvensional ini dapat berupa ceramah yang
disampaikan oleh guru. Rancangan penentuan sampel menggunakan
-
24
Nonequivalent Control Group Design, dimana kelompok subjek diambil
dari populasi tertentu dan dilakukan pretest kemudian dikenai treatment
secara berturut-turut dan terakhir diberikan posttest untuk mengukur hasil
belajar siswa pada kelompok belajar tersebut.
Tabel 3.1. Model Pembelajaran Kuasi Eksperimen
Nonequivalent
Control
Group Design
Pretest Treatment Posttest
Kelas Eksperimen O1 X O2
Kelas Kontrol O3 O4
Keterangan :
Kelas Eksperimen : kelas yang mendapat treatment (Pembelajaran
dilaksanakan menggunakan model pembelajaran TS-
TS berbantuan weblog)
Kelas Kontrol : kelas yang tidak mendapat perlakuan (Pembelajaran
dilaksanakan dengan menggunakan metode
konvensional baik berupa ceramah, dll)
O1 : kemampuan kelas eksperimen sebelum diberikan
perlakuan
O2 : kemampuan kelas eksperimen setelah diberikan
perlakuan
O3 : kemampuan kelas kontrol sebelum diberikan
perlakuan
O4 : kemampuan kelas kontrol setelah diberi perlakuan
X : Treatment (perlakuan dengan model pembelajaran
kooperatif dengan media berbasis weblog)
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di SMK Negeri 1 Bancak yang berlokasi di Jl.
KH. Wakhid Hasyim KM 1 Desa Boto, Kecamatan Bancak, Kabupaten
Semarang. Penelitian dilakukan pada siswa kelas X Teknik Komputer dan
Jaringan, dan dilaksanakan mulai tanggal 6 Juli 2015 sampai dengan tanggal
19 Oktober 2015.
-
25
3.3. Populasi dan Sampel
Menurut Sugiyono (2011:90), “Populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya”. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa di SMK
Negeri 1 Bancak, khususnya jurusan Teknik Komputer dan Jaringan.
Sampel penelitian menurut Sugiyono (2011:91), bahwa “Sampel
adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut”. Sampel dipilih untuk menentukan kelas yang akan dijadikan kelas
kontrol dan kelas eksperimen. Sampel dari penelitian ini adalah Siswa SMK
Negeri 1 Bancak kelas X TKJ untuk mata pelajaran Diagnosa PC dan
Periferal Komputer diambil dua kelas secara Sampling Purposive yaitu
berdasarkan rekomendasi dari guru yang bersangkutan yaitu guru yang
mengajar dikelas tersebut, serta berdasarkan hasil Pretest yang telah
diberikan. Berdasarkan teknik pemilihan sampel penelitian tersebut, maka
diperoleh kelas X TKJ 2 menjadi kelas kontrol dengan jumlah 42 siswa dan
X TKJ 1 menjadi kelas eksperimen dengan jumlah 42 siswa. Kelas X TKJ 1
adalah kelas yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Two
Stay Two Stray berbantuan weblog pada pembelajaran Diagnosa PC dan
Periferal Komputer, sedangkan X TKJ 2 adalah kelas yang pembelajarannya
menggunakan metode konvensional dimana pembelajaran dilakukan dengan
memanfaatkan media yang biasa digunakan pada saat pembelajaran
Diagnosa PC dan Periferal Komputer, yaitu berdasarkan sumber buku LKS
dan modul.
3.4. Variable Penelitian
Menurut Sugiyono (2011:38) “Variabel penelitian adalah segala
sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian
ditarik kesimpulannya”. Dalam penelitian ini merupakan penelitian
kuantitatif, yaitu penelitian yang datanya berupa data angka yang akan
-
26
dianalisis dan diperhitungkan menggunakan data statistik. Dalam penelitian
digunakan variabel yang menjadi dasar untuk dilakukan penelitian. Adapun
variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah:
a. Variabel Bebas (Independent)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi, dalam penelitian ini
yang menjadi variabel bebas adalah penerapan model pembelajaran Two
Stay Two Stray berbantuan weblog pada mata pelajaran Diagnosa PC
dan Periferal Komputer.
b. Variabel Terikat (Dependent)
Variabel terikat / dependent disebut juga variabel yang dipengaruhi,
dalam penelitian ini variabel terikat adalah hasil belajar siswa yang
dapat dilihat dari hasil pretest dan posttest, serta keakifan belajar siswa
yang bertujuan untuk mengetahui tingkat keakifan belajar siswa selama
melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran
dan media yang dipakai, baik yang dilaksanakan pada kelas kontrol
maupun pada kelas eksperimen.
3.5. Diagram Alur Penelitian
Untuk lebih jelasnya didalam melaksanakan dan memahami alur
terhadap penelitian yang dilakukan dapat dilihat pada flowchart di bawah
ini:
-
27
Gambar 3.1. Diagram Alur Penelitian
Identifikasi Masalah dan Tujuan Penelitian
Studi Literatur
Pembuatan Instrumen dan Bahan Ajar
Pembuatan Materi Weblog Pembuatan butir soal
1. Proses uji coba instrumen soal
2. Analisis hasil uji coba instrumen soal
Pretest
Kelas Eksperimen
Perlakuan pembelajaran dengan
menggunakan model TS-TS
berbantuan weblog
Kelas Kontrol
Perlakuan pembelajaran dengan
penerapan model konvensional
seperti pembelajaran yang
dilakukan biasanya
Posttest
Pengolahan data dan analisis hasil penelitian
Pembahasan hasil penelitian
Penarikan kesimpulan
-
28
3.6. Langkah-langkah Penelitian
Langkah-langkah penelitian merupakan rencana tentang cara
mengumpulkan dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara
maksimal dan sesuai dengan tujuan penelitian tersebut. Penelitian ini
dilaksanakan melalui tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan
dan tahap pengolahan dan analisis data.
Secara garis besar kegiatan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
3.6.1. Tahap Persiapan
Berikut uraian yang dilakukan pada tahap persiapan untuk
memperbaiki, meningkatkan keaktifan belajar dan hasil belajar
siswadi kelas adalah:
a. Observasi
Observasi dilakukan sebagai studi pendahuluan melalui
pengamatan terhadap sekolah tempat penelitian yang bertujuan
untuk mengetahui permasalahan-permasalahan yang terjadi di
dalam kegiatan proses belajar mengajar di kelas.
b. Studi literature
Studi literature ini dilakukan untuk memperoleh teori
yang berkaitan dengan permasalahan-permasalahan yang akan
diteliti, sehingga akan mempermudah pada ssat penelitian
dilakukan.
c. Menentukan populasi dan sampel
Penentuan populasi dan sampel ini yang selanjutnya
akan diterapkan metode dan media pembelajaran yang berbeda
untuk dilakukan penelitian.
d. Menyiapkan materi & model pembelajaran
Dalam tahap ini dilakukan penyusunan materi ajar dan
penentuan model pembelajaran yang akan dilakukan didalam
penelitian serta media pembelajaran yang akan digunakan,
dalam penelitian ini model pembelajaran yang digunakan
-
29
adalah model pembelajaran Two Stay Two Stray berbantuan
weblog dalam mata pelajaran Diagnosa PC dan Periferal
Komputer.
e. Menyusun instrument penelitian
Yaitu penyusunan lembar observasi keaktifan belajar
siswa dan soal pretest & posttest. Instrumen penelitian disusun
berdasarkan rekomendasi guru.
f. Menganalisa instrument penelitian
3.6.2. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Memberikan pretest kepada kelas-kelas yang akan
dilaksanakan penelitian. Hasil tes awal akan digunakan untuk
menentukan kelas yang akan dijadikan kelompok kontrol
maupun kelompok eksperimen selain dengan menggunakan
Sampling Purposive yaitu berdasarkan rekomendasi guru yang
bersangkutan.
b. Memberikan perlakuan (treatment), pada kelas eksperimen
pembelajaran dilakukan dengan menggunakan model
pembelajaran Two Stay Two Stray dengan memanfaatkan
media berbasis weblog, sedangkan kelas kontrol menggunakan
metode konvensional. Selama proses pembelajaran tugas dari
guru adalah mengamati keaktifan belajar siswa dengan
menggunakan lembar observasi.
c. Memberikan tes akhir (posttest) kepada kelas eksperimen dan
kelas kontrol untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah
dilakukan perlakuan atau treatment.
Tahap pelaksanaan secara detail dapat dilihat pada tabel berikut:
-
30
Tabel 3.2. Desain Pembelajaran Pelaksanaan Penelitan
Kegiatan Guru Siswa
Pembagian kelompok Membagi siswa kedalam
kelompok dengan 4-5
anggota
Duduk berkelompok
sesuai dengan arahan
guru
Materi pengantar Guru memberikan materi
pengantar untuk
membangun motivasi
belajar siswa
Siswa duduk
berkelompok dan
memperhatikan materi
yang disampaikan guru
Pemberian tugas pada
masing-masing
kelompok
Guru emberikan tugas pada
masing-masing kelompok
Menerima tugas yang
diberikan oleh guru
Melakukan penyelesaian
tugas
Guru mengarahkan siswa
untuk mencari penyelesaian
tugas di dalam weblog
Siswa mencari
penyelesaian tugas
dengan mengakses materi
di weblog
Bertamu Mengarahkan 2 orang siswa
pada tiap kelompok untuk
bertamu ke kelompok yang
lain dan menanyakan
pembahasan topik oleh
kelompok tersebut
2 orang siswa anggota
kelompok bertamu dan 2
orang anggota kelompok
tetap dalam kelompok
untuk menjelaskan hasil
pembahasannya terhadap
tamu
2 anggota kelompok
tamu undur diri
Mengarahkan 2 anggota
kelompok untuk kembali
kepada kelompoknya dan
meminta tiap kelompok
membahas apa yang mereka
dapatkan
2 orang anggota siswa
tamu undur diri dan
menjelaskan apa yang
diperolehnya kepada
anggota kelompok lain.
Presentasi hasil diskusi Mengarahkan kelompok
untuk mempresentasikan
penyelesaian tugasnya.
Perwakilan tiap
kelompok
mempresentasikan hasil
bahasan kelompoknya
didepan kelompok yang
lain.
Menyimpulkan hasil
penyelesaian tugas
Memberikan penguatan
terhadap hasil yang
diperoleh siswa
Mencatat apa yang
disampaikan oleh guru
sehingga dapat
dimanfaatkan sebagai
sumber materi belajar.
3.6.3. Tahap pengolahan data dan analisis data
a. Menghitung skor keaktifan belajar siswa pada kelas kontrol dan
kelas eksperimen.
b. Mengolah data hasil pretest dan posttest
-
31
c. Membandingkan hasil tes antara sebelum diberikan perlakuan
dan sesudah diberikan perlakuan guna melihat dan menentukan
apakah terdapat peningkatan hasil belajar siswa setelah model
pembelajaran Two Stay Two Stray berbantuan weblog.
d. Memberikan kesimpulan berdasarkan hasil yang diperoleh dari
pengolahan data.
3.7. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, indikator tingkat keberhasilan dapat dilihat dari tingkat
keaktifan siswa dan tingkat ketuntasan hasil belajar siswa dalam mengikuti
pembelajaran. Maka didalam menentukan indikator tingkat keberhasilan
digunakan instrumen dan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
3.7.1. Instrumen Penelitian
Menurut Purwanto (2010:9), bahwa “Instrumen penelitian
adalah alat ukur yang digunakan untuk mengumpulkan data. Dalam
penelitian ini terdapat beberapa instrumen penelitian, instrumen
tersebut adalah:
a. Lembar observasi/ pengamatan
b. Lembar soal / tes
3.7.2. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini menggunakan beberapa teknik
pengumpulan data, yaitu:
a. Metode Observasi
Menurut Sugiyono (2011:165) observasi adalah teknik
pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila
dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan
kuesioner. Kalau wawancara dan kuesioner selalu berkomunikasi
dengan orang, maka observasi tidak terbatas pada orang, tetapi
juga obyek-obyek alam yang lain. Teknik pengumpulan data
dengan observasi digunakan bila penelitian berkenaan dengan
-
32
perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila
responden yang diamati tidak terlalu besar.
Observasi dalam penelitian ini adalah jenis observasi
berperanserta (participant), dimana peneliti berperan aktif
didalam mengamati dan mengikuti semua kegiatan yang
dilakukan. Peneliti ikut serta didalam pelaksanaan kegiatan
belajar mengajar untuk mengumpulkan data mengenai partisipasi
keaktifan siswa didalam belajar sehingga berdampak terhadap
hasil belajar siswa pada akhirnya.
Berikut adalah indikator pemberian skor lembar keaktifan
belajar siswa:
Tabel 3.3. Tabel Indikator Skor Lembar Keaktifan Belajar
NO Indikator Skor
0 1
1. Kesiapan siswa dalam mengikuti
pembelajaran
2. Keaktifan siswa dalam menentukan proses
belajarnya
3. Ketertarikan siswa terhadap media
pembelajaran yang digunakan guru
4. Diskusi menggunakan model pembelajaran
sesuai instruksi guru
5. Tsnggungjawab serta komunikasi siswa
terhadap hasil pemikiran serta hasil yang
diperolehnya
b. Metode Tes
Menurut Arikunto (2010 : 193), bahwa “Tes adalah
serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan
untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi,
kemampuan atua bakat yang dimiliki oleh individu atau
kelompok”. Lebih lanjut lagi menurut Suprapto (2013 : 87),
-
33
bahwa “Dalam penelitian disarankan hanya menggunakan tes
yang dapat diskor secara objektif dalam hal ini skor yang
diperoleh akan tetap sama, siapapun yang memeriksa”.
Metode tes pada penelitian ini menggunakan teknik
Pretest dan posttest dengan soal berbentuk pilihan ganda. Pretest
diberikan sebelum pembelajaran dilakukan, baik di kelas kontrol
maupun kelas eksperimen, dilanjutkan dengan pemberian
posttest di kedua kelas, yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen.
Tes ini bertujuan untuk mengetahui pencapaian penguasaan
materi oleh siswa berdasarkan metode yang digunakan, sehingga
pada akhirnya akan didapat hasil belajar yang selanjutnya
dianalisis.
3.8. Uji Coba Instrumens
3.8.1. Uji Validitas Instrumen Tes
Menurut Purwanto (2010:123), validitas berhubungan dengan
kemampuan untuk mengukur secara tepat sesuatu yang diinginkan
diukur. Suatu Instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas
tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki
validitas rendah. Dalam penelitian ini menggunakan validitas isi
dimana pengujian validitas dilakukan atas isinya untuk memastikan
apakah isi instrumen mengukur secara tepat keadaan yang diukur.
Validitas isi instrumen harus disesuaikan dengan Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Maka instrumen dibuat dan
dikonsultasikan dengan validitor ahli yang berkompeten didalam
bidang yang bersangkutan.
Rumus yang digunakan untuk mengetahui validitas item
adalah rumus Korelasi Product Moment.yaitu (Arikunto, 2009):
rXY =N XY − x ( Y)
N X2 − ( X)2 (N Y2 − ( Y)2)
Keterangan:
-
34
rxy = koefisien korelasi
X = skor item tes
Y = jumlah skor item
N = banyakya peserta tes
Σ X2 = jumlah kuadrat skor item
Σ Y2 = jumlah kuadrat skor total
Σ XY = jumlah hasil kali skor item dengan skor total
Untuk mengetahui kevalidan instrumen tes, maka harga rhitung
(rXY) dibandingkan rtabel sesuai dengan jumlah responden. Jika rXY >
rtabel, maka instrumen dinyatakan valid, sedangkan jika rxy < rtabe;
maka instrumen dinyatakan tidak valid.
3.8.2. Uji Reliabilitas Instrumen Tes
Uji reliabilitas dilakukan untuk memperoleh kepercayaan, atau
ketetapan instrumen penelitian yang akan digunakan sebagai alat
pengumpul data penelitian. Menurut Arikunto (2009:101) teknik
untuk pengujian reliabilitas adalah menggunakan rumus Kuder-
Richardson (K-R 20) yaitu:
𝑟11 =𝑛
𝑛 − 1 𝑠2 − Σ𝑝𝑞
𝑠2
Keterangan :
r11 = reliabilitas tes secara keseluruhan
p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q=1-p)
Σpq = jumlah hasil perkalian antara p dan q
n = banyaknya item
s = standar deviasi dan tes (standar deviasi adalah akar varians)
Alpha-Cornbach merupakan salah satu koefisien reliabilitas
yang paling sering digunakan. Skala pengukuran yang reliabel
adalah yang memiliki nilai alpha-Cornbach minimal 0,70 dimana
-
35
tingkat reliabilitas dengan metode ini diukur berdasarkan skala alpha
0 sampai dengan 1.
Tabel 3.4. Ukuran kemantapan alpha
Alpha Tingkat Reliabilitas
0,00 ≤ r11 < 0,20 Sangat rendah
0,20 ≤ r11 < 0,40 Rendah
0,40 ≤ r11 < 0,60 Cukup
0,60 ≤ r11 < 0,80 Tinggi
0,80 ≤ r11 < 1,00 Sangat tinggi
3.8.3. Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran soal merupakan perhitungan pengukuran
seberapa besar tingkat kesukaran suatu soal untuk dikerjakan. Soal
yang baik adalah soal yang memiliki tingkat kesukaran seimbang/
proporsional. Soal tes sebaiknya dibuat tidak terlalu susah dan tidak
pula terlalu mudah. Rumus yang digunakan untuk menghitung
tingkat kesukaran menurut Arikunto (2009:208) adalah:
𝑃 =𝐵
𝐽𝑆
Keterangan:
P = indeks tingkat kesukaran
B = jumlah siswa yang menjawab benar
JS = jumlah seluruh siswa peserta tes
Tabel 3.5. Klasifikasi indeks kesukaran
Nilai Indeks Kesukaran Tingkat Kesukaran
0,00
-
36
3.8.4. Uji Validitas Media Pembelajaran
Uji validitas media dilakukan untuk mengukur tingkat kevalidan
suatu media dengan cara mengolah data yang diperoleh melalui
teknik deskriptif, dari hasil itu diolah kedalam bentuk persen
kemudian dijabarkan dengan susunan kata yang bersifat kualitatif.
Rumus yang digunakan utnuk mengolah lembar validasi media
pembelajaran adalah (Akbar dan Sriwiyana, 2010 : 213) :
V = TSEV
S − maxx 100%
Keterangan :
V : Validitas
TSEV : Total Skor Empirik Validator
S-Max : Skor Maksimal yang diharapkan
100 : Konstanta
Tabel 3.6. Kriteria Kevalidan Data Penilaian Validator Media
(Akbar dan Sriwiyana, 2010 : 212)
No. Kriteria Tingkat Validitas
1 75,01% - 100% Sangat valid (dapat digunakan tanpa revisi
2 50,01% - 75,00% Cukup valid (dapat digunakan dengan
revisi kecil)
3 25,01% - 50,00% Tidak Valid (tidak dapat digunakan)
4 00,00% - 25,00% Sangat tidak valid (terlarang digunakan)
3.9. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data selanjutnya
dilakukan analisa untuk memperoleh makna terhadap data tersebut dan juga
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan rumusan masalah
yang ada.
Data yang diperoleh kemudian dikelompokkan menjadi dua yaitu
data kuantitatif dan data kualitatif, dimana data kulitatif dituliskan
berdasarkan observasi dengan kalimat atau rangkaian kata-kata yang
-
37
menunjukkan suatu kesimpulan berdasarkan hasil observasi tersebut.
Sedangkan data kuantitatif diproses menggunakan statistika deskriptif.
3.9.1. Pemberian Skor
Skor yang diberikan untuk jenis soal multiple choice
ditentukan berdasarkan metode right only, yaitu jawaban benar
diberikan skor satu (1) dan jawaban salah diberikan skor nol (0).
Pemberian skor selanjutnya dihitung dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:
S =𝛴𝑅
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑜𝑎𝑙X skor maksimal
Keterangan:
S = skor siswa
R = jawaban siswa yang benar
3.9.2. Analisis Data Keaktifan Belajar Siswa
Skala yang digunakan dalam analisis data observasi keaktifan
siswa menggunakan Skala Guttman. Menurut Sugiyono (2011 : 111)
skala pengukuran dengan tipe ini, akan didapat jawaban yang tegas,
yaitu “ya-tidak”; “benar-salah”; “pernah-tidak pernah”; “positif-
negatif” dan lain-lain. Skala Guttman selain dapat dibuat dalam
bentuk pilihan ganda, juga dapat dibuat dalam bentuk checklist.
Jawaban dapat dibuat skor tertinggi satu dan terendah nol. Misal
untuk jawaban setuju diberi skor 1 dan tidak setuju diberi skor 0.
Dalam menghitung hasil keaktifan belajar siswa pada
penelitian ini menggunakan perhitungan kriteria. Adapun rumus
untuk menghitung kriteria dalam bentuk % ∶=jumlah skor
skor maxX 100%.
Adapun kualifikasi yang digunakan dalam menghitung kriteria
keaktifan adalah sebagai berikut :
-
38
Tabel 3.7. Kualifikasi Kriteria Keaktifan Belajar
No Skala Interval (%) Kriteria Penilaian
1. 81 – 100 Sangat Tinggi
2. 61 – 80 Tinggi
3. 41 – 60 Cukup
4. 21 – 40 Rendah
5. 0 – 20 Sangat Rendah
3.9.3. Analisis Data Hasil Pretest dan Posttes
Data yang diperoleh dari pengerjaan pretest dan posttest
selanjutnya dianalisis. Dari analisis kemudian diambil rata-rata nilai
pretest dan posttest untuk dibandingkan sehingga diketahui apakah
ada perbedaan peningkatan hasil belajar siswa atau tidak. Analisis
tersebut dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah sebagai
berikut:
a. Menghitung nilai rata-rata kelompok, nilai minimum &
maksimum, standar deviasi dan varians dengan menggunakan
program aplikasi pengolah data statistik seperti SPSS.
b. Melakukan uji normalitas. Uji ini dilakukan untuk mengetahui
apakah dari masing-masing kelompok sampel berdistribusi
normal atau tidak. Pengujian normalitas sebaran data dilakukan
dengan cara membandingkan nilai kolmogorov-smirov dan
Probabilitas dengan signifikansinya adalah 0,05. Dengan dasar
pengambilan keputusan bahwa :
Jika probabilitas (Sig.) > α (0,05), maka data berdistribusi
normal.
Jika probabilitas (Sig.) < α (0,05), maka data tidak
berdistribusi normal.
Perhitungan uji normalitas ini menggunakan program aplikasi
pengolah data statistik (SPSS).
-
39
c. Melakukan uji homogenitas. Uji ini dilakukan untuk mengetahui
apakah data dari masing-masing kelompok sampel mempunyai
varians yang sama atau berbeda. Untuk menguji homogenitas
digunakan uji Levene dengan taraf signifikansi 5% dengan
menggunakan program pengolah data statistik. Kriteria pengujian
adalah:
Jika nilai signifikansi P > α (0,05), maka homogen
Jika nilai signifikansi P < α (0,05), maka tidak homogen.
d. Melakukan uji kesamaan dua rata-rata. Uji kesamaan dilakukan
untuk mengetahui apakah terdapat kesamaan antara rata-rata nilai
pretest perolehan dari kelas kontrol dan kelas eksperimen
sebelum dilakukan pembelajaran. Uji ini dilakukan jika data
berdistribusi normal dan homogen, maka dilakukan uji T dengan
bantuan Program apllikasi SPSS, dengan taraf signifikansi 5%.
1) Jika data berdistribusi normal dan homogen, maka digunakan
uji t dengan statistik Independent Sample T-Test
menggunakan equal variances assumed.
2) Jika data berdistribusi normal dan tidak homogen, maka
digunakan uji t dengan statistik Independent Sample T-Test
menggunakan equal variances not assumed.
3) Jika data berdistribusi normal atau salah satu dari kedua data
tersebut tidak berdistribusi normal dan tidak homogen, maka
digunakan uji statistik non-paramentrik Mann-Whitney.
e. Pengujian hipotesis dan hasilnya digunakan sebagai acuan untuk
melakukan penarikan kesimpulan. Adapun hipotesis dalam
penelitian ini adalah :
H0 : Penerapan model pembelajaran two stay two stray
berbantuan weblog tidak dapat meningkatkan keaktifan
dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Diagnosa
PC dan Periferal Komputer.
-
40
H1 : Penerapan model pembelajaran two stay two stray
berbantuan weblog dapat meningkatkan keaktifan dan
hasil belajar siswa pada mata pelajaran Diagnosa PC
dan Periferal Komputer
Independent sample T-Test (Sugiyono, 2012) :
Jika thitung ≤ ttabel ,maka H0 diterima
Jika thitung > ttabel ,maka H0 ditolak
Berdasarkan signifikansi:
Jika signifikansi (P) < 0.05, maka H0 ditolak
Jika signifikansi (P) > 0.05, maka H0 diterima
Sesuai dengan kriteria pengujian, jika thitung ≤ ttabel dan P >
0.05 maka H0 diterima. Namun jika thitung > ttabel dan P < 0.05
maka H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti bahwa Penerapan
model pembelajaran two stay two stray berbantuan weblog dapat
meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran Diagnosa PC dan Periferal Komputer