metode penelitian a. jenis dan rancangan...

23
37 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam hal ini cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris dan sistematik. Metode penelitian memiliki beberapa pendekatan dalam menentukan metode penelitian yang akan digunakan. Menurut John W. Creswell, “… the approach to research involves philosophical assumptions as well as distinct methods or procedures”, bahwa pendekatan penelitian melibatkan filosofis asumsi serta metode yang berbeda. Hal tersebut menjelaskan bahwa dengan mengetahui pendekatan penelitian yang digunakan menentukan metode penelitian yang akan digunakan pula. Menurut John W. Creswell, terdapat tiga pendekatan penelitian yaitu kuantitatif, kualitatif dan metode gabungan. Rancangan atau desain penelitian merupakan suatu rencana terstruktur dalam penelitian yang disusun dengan skematis, sehingga dapat memperoleh jawaban atas permasalahan-permasalah penelitian. Menurut Creswell bahwa desain penelitian merupakan suatu prosedur penelitian yang mencakup keseluruhan asumsi luas hingga penggunaan metode pengumpulan dan analisis data terperinci. 1 Di dalam rancangan penelitian kuantitatif terdapat penelitian 1 John W. Creswell, Design Research Qualitative, Quantitative, and Mixed Method , (London: Sage Publication, 2009), 3

Upload: others

Post on 25-Oct-2020

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitianrepository.stitradenwijaya.ac.id/710/4/bab3.pdf · Rancangan penelitian ini dengan pendekatan kuatitatif menggunakan rancangan penelitian

37

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data

dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam hal ini cara ilmiah berarti kegiatan

penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris dan

sistematik. Metode penelitian memiliki beberapa pendekatan dalam

menentukan metode penelitian yang akan digunakan. Menurut John W.

Creswell, “… the approach to research involves philosophical assumptions as

well as distinct methods or procedures”, bahwa pendekatan penelitian

melibatkan filosofis asumsi serta metode yang berbeda. Hal tersebut

menjelaskan bahwa dengan mengetahui pendekatan penelitian yang digunakan

menentukan metode penelitian yang akan digunakan pula. Menurut John W.

Creswell, terdapat tiga pendekatan penelitian yaitu kuantitatif, kualitatif dan

metode gabungan.

Rancangan atau desain penelitian merupakan suatu rencana terstruktur

dalam penelitian yang disusun dengan skematis, sehingga dapat memperoleh

jawaban atas permasalahan-permasalah penelitian. Menurut Creswell bahwa

desain penelitian merupakan suatu prosedur penelitian yang mencakup

keseluruhan asumsi luas hingga penggunaan metode pengumpulan dan analisis

data terperinci.1 Di dalam rancangan penelitian kuantitatif terdapat penelitian

1 John W. Creswell, Design Research Qualitative, Quantitative, and Mixed Method ,

(London: Sage Publication, 2009), 3

Page 2: METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitianrepository.stitradenwijaya.ac.id/710/4/bab3.pdf · Rancangan penelitian ini dengan pendekatan kuatitatif menggunakan rancangan penelitian

38

survey dan penelitian experimental. Sementara penelitian kualitatif terdapat

penelitian naratif dan penelitian fenomenologis.

Maka jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan penelitian ini

adalah jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan sebuah

prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan

menggambarkan/melukiskan keadaan subjek/objek penelitian (seseorang,

lembaga, masyarakat, dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta

yang tamapak atau sebagaimana adanya. Dalam penelitian ini penulis berusaha

untuk memecahkan masalah tentang fenomena pengaruh kinerja dosen terhadap

prestasi akademik mahasiswa dengan menggambarkan keadaan subjek/objek

penelitian di Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Raden Wijaya Mojokerto.

Selanjutnya penelitian ini berdasarkan pendekatannya merupakan penelitian

kuantitatif. Sementara menurut pendekatannya penelitian ini menggunakan

pendekatan kuantitatif.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, merupakan

pendekatan untuk menguji teori objektif dengan menguji hubungan antar

variabel. Variabel-variabel ini, pada gilirannya, dapat diukur, biasanya pada

instrumen, sehingga data bernomor dapat dianalisis dengan menggunakan

prosedur statistik. Laporan akhir berisi strata yang terdiri dari pengantar,

literatur dan teori, metode, hasil, dan diskusi. Dalam penelitian ini

menggunakan pendekatan kuantitatif untuk menguji teori variable dan dan

dapat diukur dengan instrumen dan dianalisa dengan metode penelitian

kuantitatif.

Page 3: METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitianrepository.stitradenwijaya.ac.id/710/4/bab3.pdf · Rancangan penelitian ini dengan pendekatan kuatitatif menggunakan rancangan penelitian

39

Rancangan penelitian ini dengan pendekatan kuatitatif menggunakan

rancangan penelitian survei. Penelitian survei memberikan deskripsi kuantitatif

atau numerik tentang tren, sikap, atau pendapat suatu populasi dengan

mempelajari sampel populasi tersebut. Ini mencakup penelitian cross-sectional

dan longitudinal dengan menggunakan ques-tionnaires atau wawancara

terstruktur untuk pengumpulan data-dengan maksud untuk menggeneralisasi

dari sampel ke populasi.2

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Aktivitas penelitian tidak akan terlepas dari keberadaan data yang

menjadi bahan baku informasi untuk memberikan gambaran spesifik mengenai

objek penelitian. Data yang dikumpulkan merupakan data fakta dan empirik

guna memecahkan masalah dan menjawab pertanyaan penelitian. Maka

dibutuhkan sumber data yang memberi masukan berupa data dan informasi

yang berhubungan dengan prestasi akademik mahasiswa tahun angkatan 2015,

2016, 2017 Program Studi Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Ilmu

Tarbiyah Raden Wijaya Mojokerto.

Sugiyono menjelaskan populasi merupakan “wilayah generalisasi

yang terdiri atas: objek/subjek yang memiliki kualitas dan karakteristik yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, kemudian dapat ditarik suatu

kesimpulan.” 3 Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah 148

2 John W. Creswell, Design Research Qualitative, Quantitative, and Mixed Method ,13

3 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2015),

80

Page 4: METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitianrepository.stitradenwijaya.ac.id/710/4/bab3.pdf · Rancangan penelitian ini dengan pendekatan kuatitatif menggunakan rancangan penelitian

40

mahasiswa dengan detail: angkatan 2015 terdapat 38 mahasiswa, angkatan 2016

terdapat 44 mahasiswa, angkatan 2017 terdapat 37 dan angkatan 2017 (madin)

29 mahasiswa.

2. Sampel

Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi. Sampel yang baik, yang kesimpulannya dapat dikenakan pada

pupulasi, adalah sampel yang bersifat representatif atau yang dapat

menggambarkan karakteristik populasi. Dalam pengambilan sampel dilakukan

teknik sampling, teknik pengambilan sampel dari populasi. Menurut sugiyono

teknik sampling pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu:

Probability Sampling dan Non Probrabality Sampling. Dalam penelitian ini

menggunakan teknik Probabilithy Sampling. Di dalam pengambilan sampel

Probability Sampling terdapat teknik Proportionate Stratified Random

Sampling. Dikatakan berstrata proporsional karena pengambilan anggota sampel

dari populasi dilakukan secara acak dengan memperhatikan strata secara

proporsional yang ada pada populasi.4

Berikut ini rumus menentukan jumlah sampel dari populasi yang

diketahui dari rumus Isaac dan Michael:

𝑠 = 𝜆2 . 𝑁 . 𝑃 . 𝑄

𝑑2 (𝑁 − 1) + 𝜆2 . 𝑃 . 𝑄

s = Jumlah sampel

λ2 = Chi Kuadrad yang harganya tergantung derajad

kebebasan dan tingkat kesalahan. Untuk derajad

kebebasan 1 dan derajad 5% harga Chi

Kuadrad: 3,841.

4 Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi, 123

Page 5: METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitianrepository.stitradenwijaya.ac.id/710/4/bab3.pdf · Rancangan penelitian ini dengan pendekatan kuatitatif menggunakan rancangan penelitian

41

N = Jumlah Populasi

P = Peluang benar (0,5)

Q = Peluang salah (0,5)

d = Perbedaan antara sampel yang diharapkan

dengan yang terjadi. Perbedaan bisa 1%, 5%,

10%. 5

Diketahui jumlah populasi 148 mahasiswa, dengan harga tingkat

kesalahan 5% dengan harga Chi Kuadrad: 3,841, maka didapatkan jumlah

sampel 107,03 atau kita bulatkan menjadi 107 sampel. Jadi sampel penelitian

adalah 107 mahasiswa.

Dikarenakan populasi bukan dari data homogen atau berstrata, maka

dalam pengambilan sampel juga berstrata. Stratanya ditentukan menurut tingkat

angkatan mahasiswa. Dengan demikian masing-masing sampel untuk setiap

angkatan mahasiswa harus proporsional sesuai dengan populasi. Maka dapat

diketahui dengan perhitungan:

Akademik Hitung Hasil Dibulatkan

2015 38/148 x 107 = 27,47297297 27

2016 44/148 x 107 = 31,81081081 32

2017 37/148 x 107 = 26,75 27

2017 (Madin) 29/148 x 107 = 20,96621622 21

C. Variabel dan Definisi Operasional

1. Variabel

Variabel yang diteliti dalam penelitian ini tidak diberi perlakuan atau

manipulasi, tetapi diungkap berdasarkan gejala yang ada dari perilaku objek

5 Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi, (Bandung: Penerbit Alfabeta, 2014), 128

Page 6: METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitianrepository.stitradenwijaya.ac.id/710/4/bab3.pdf · Rancangan penelitian ini dengan pendekatan kuatitatif menggunakan rancangan penelitian

42

yang melekat pada dirinya dalam melakukan kegiatan. Menurut Sugiyono,

variabel merupakan “suatu atribut atau sifat atau nilai dari seseorang, objek atau

kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.6

Ada dua macam variabel di dalam penelitian ini, yaitu variabel

independen dan variabel dependen. Variabel independen atau bebas merupakan

variabel yang mempengaruhi atau menjadi perubahannya atau timbulnya

variabel lain. Sedangkan variabel terikat atau dependen adalah variabel yang

dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Maka variabel

bebas pada penelitian ini adalah kinerja dosen, sementara variabel terikatnya

adalah prestasi akademik mahasiswa.

2. Definisi Operasional

Setelah seluruh variabel penelitian teridentifikasi dan diklasifikasikan,

tahap selanjutnya yaitu, variabel-variabel tersebut didefinisikan secara cermat.

menurut Walizer dan Wienir, definisi operasional merupakan seperangkat

petunjuk yang lengkap tentang apa yang harus diamati dan bagaimana

mengukur suatu variabel atau konsep definisi operasional tersebut membantu

peneliti untuk mengklasifikasi gejala di sekitar ke dalam kategori khusus dari

variabel. Sementara itu, Hoover mengemukakan bahwa mengoperasionalkan

suatu variabel pada pokoknya berarti menyesuaikan mana yang dipakai bagi

suatu perilaku dengan cara khusus untuk mengamati dan mengukur perilaku

tersebut. Pendapat Hoover ini tentu tidak terbatas hanya pada variabel-variabel

6 Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi, 64

Page 7: METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitianrepository.stitradenwijaya.ac.id/710/4/bab3.pdf · Rancangan penelitian ini dengan pendekatan kuatitatif menggunakan rancangan penelitian

43

perilaku saja, tetapi juga terhadap semua variabel penelitian. Maksud

mengamati di sini tidak hanya terbatas pada observasi, tetapi juga semua alat

ukur yang dinilai relevan untuk variabel yang akan diteliti.7

Berikut definisi operasional penelitian ini dapat diketahui pada tabel di

bawah ini:

TABEL 3.1

DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL

Variabel Definisi Indikator Skala

Pengukuran

Kinerja

Dosen

(X)

Tindakan nyata yang dilakukan

oleh dosen dalam melaksanakan

tugas dan tanggung jawabnya

sebagai pendidik atau sumber daya

manusia dalam perguruan tinggi

yang menstransformasikan,

mengembangkan, dan

menyebarluaskan ilmu

pengetahuan, teknologi, dan seni

melalui pendidikan, penelitian, dan

pengabdian kepada masyarakat

1. Pengajaran

2. Penelitian

3. Pengabdian

Skala

Ordinal

Prestasi

Akademik

(Y)

bukti keberhasilan yang telah

dicapai oleh seorang mahasiswa

atau hasil maksimal yang telah

dicapai oleh seorang mahasiswa

setelah melakukan usaha-usaha

dalam belajarnya.

Indeks Prestasi

Kumulatif

Mahasiswa

Skala

interval

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah paling strategis dalam

sebuah penelitian, karena tujuan utama dari penelitin adalah mendapatkan data.

7 M. Jamiluddin Ritonga, Raiset Kehumasan. (Yogyakarta: Grasindo, 2004), 26

Page 8: METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitianrepository.stitradenwijaya.ac.id/710/4/bab3.pdf · Rancangan penelitian ini dengan pendekatan kuatitatif menggunakan rancangan penelitian

44

Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dalam penulis dalam

penelitian ini, teknik sampling yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Wawancara (Interview)

Peneliti menggunakan teknik wawancara dalam teknik mengumpulkan data

dengan menganjukan suatu pertanyaan kepada ketua Sekolah Tinggi Ilmu

Tarbiyah Raden Wijaya Mojokerto. Teknik pengumpulan data wawancara pada

penelitian ini digunakan sebagai pengumpulan data yang peneliti ingin

melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus

diteliti.

2. Observasi

Teknik observasi merupakan teknik pengumpulan data yang memiliki ciri-ciri

spesifik apabila dibandingkan dengan teknik yang lain. Didalam teknik

observasi diartikan sebagai pengamatan terhadap pola perilaku manusia dalam

situasi tertentu untuk mendapatkan informasi tentang fenomena yang

diinginkan. Observasi merupakan proses untuk memperoleh data dari tangan

pertama dengan mengamati orang dan tempat pada saat dilakukan penelitian.

Peneliti menggunakan teknik Observasi untuk mengumpulkan data mengenai

kinerja dosen dalam melaksanakan kegiatan pengajaran dalam kelas

perkuliahan

3. Dokumentasi

Teknik pengumpulan data dengan dokumen yaitu pengumpulan data berupa

tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.8 Maka teknik

8 Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi, (Bandung: Alfabeta, 2014), 326

Page 9: METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitianrepository.stitradenwijaya.ac.id/710/4/bab3.pdf · Rancangan penelitian ini dengan pendekatan kuatitatif menggunakan rancangan penelitian

45

dokumentasi merupaka suatu penelaahan terhadap catatan peristiwa yang lalu.

Dalam penelitian ini teknik dokumentasi digunakan untuk pengumpulan data

Indeks Prestasi Mahasiswa.

E. Instrumen Penelitian

Meneliti dengan data yang sudah ada lebih tepat kalua dinamakan

membuat laporan dari pada melakukan peneltian. Maka pada prinsipnya

penelitian adalah melakukan pengukuran, maka diperlukan suatu alat ukur

yang baik. Alat ukur dalam penelitian dinamakan instrument penelitian.

Instrument penelitian merupakan alat yang digunakan untuk mengukur

fenomena alam maupun social yang diamati secara spesifik, yang dimaksud

fenomena disini disebut variable penelitian.

Dalam menyusun instrument penelitian, telah ditetapkan variabel

yang diteliti. Kemudian disusun definisi operasionalnya, dan selanjutnya

ditentukan indicator yang akan diukur. Dari indikator tersebut dijabarkan

menjadi butir-butir pertanyaan atau pernyataan. Untuk memudahkan

penyunsunan instrument, maka perlu digunakan matrik pengembangan

instrument atau kisi-kisi instrument.

TABEL 3.2

KISI-KISI INSTRUMEN OBSERVASI KINERJA DOSEN

Variabel Indikator Butir Instrumen

Kinerja

Dosen

Aspek

Pedagogis

1. Kesiapan memberikan kuliah dan/atau

praktek/praktikum

2. Keteraturan dan ketertiban penyelenggaraan

perkuliahan

Page 10: METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitianrepository.stitradenwijaya.ac.id/710/4/bab3.pdf · Rancangan penelitian ini dengan pendekatan kuatitatif menggunakan rancangan penelitian

46

3. Kemampuan menghidupkan suasana kelas

4. Kejelasan dalam menyampaikan materi dan

jawaban terhadap pertanyaan di kelas

5. Pemanfaatan media dan teknologi

pembelajaran

6. Keanekaragaman cara pengukuran hasil belajar

7. Pemberian umpan balik terhadap tugas

8. Kesesuaian materi ujian dan/atau tugas dengan

tujuan mata kuliah

9. Kesesuaian nilai yang diberikan dengan hasil

belajar

Aspek

Profesional

1. Kemampuan menjelaskan pokok bahasan/topik

secara tepat

2. Kemampuan memberi contoh relevan dari

konsep yang diajarkan

3. Kemampuan menjelaskan keterkaitan

bidang/topik yang diajarkan dengan

bidang/topik lain

4. Kemampuan menjelaskan keterkaitan

bidang/topik yang diajarkan dengan konteks

kehidupan

5. Penguasaan akan isu-isu mutakhir dalam

bidang yang diajarkan

6. Penggunaan hasil-hasil penelitian untuk

meningkatkan kualitas perkuliahan

7. Keterlibatan mahasiswa dalam

penelitian/kajian dan atau

pengembangan/rekayasa/desain yang

dilakukan dosen

8. Kemampuan menggunakan beragam teknologi

komunikasi

Aspek Sosial 1. Kewibawaan sebagai pribadi dosen

2. Kearifan dalam mengambil keputusan

3. Menjadi contoh dalam bersikap dan

berperilaku

4. Satunya kata dan tindakan

Page 11: METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitianrepository.stitradenwijaya.ac.id/710/4/bab3.pdf · Rancangan penelitian ini dengan pendekatan kuatitatif menggunakan rancangan penelitian

47

5. Kemampuan mengendalikan diri dalam

berbagai situasi dan kondisi

6. Adil dalam memperlakukan mahasiswa

Aspek

Kepribadian

1. Kemampuan menyampaikan pendapat

2. Kemampuan menerima kritik, saran, dan

pendapat orang lain

3. Mengenal dengan baik mahasiswa yang

mengikuti kuliahnya

4. Mudah bergaul di kalangan sejawat, karyawan,

dan mahasiswa

5. Toleransi terhadap keberagaman mahasiswa

TABEL 3.3

INSTRUMEN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA

DINYATAKAN DALAM INDEKS PRESTASI KUMULATIF

Angka

Huruf Keterangan Interval

Skor Indeks

91 - 100 4,00 A+ Lulus

86 - 90 3,75 A Lulus

81 - 85 3,50 A- Lulus

76 - 80 3,25 B+ Lulus

71 - 75 3,00 B Lulus

66 - 70 2,75 B- Lulus

61 - 65 2,50 C+ Lulus

56 - 60 2,25 C Lulus

51 - 55 2,00 C- Tidak Lulus

< 50 1,75 D Tidak Lulus

F. Teknis Analisis Data

1. Uji Instrumen

Instrumen penelitian yang digunakan untuk pengambilan data, terlebih

dahulu dilakukan sebuah pengujian instrumen, hal tersebut dilakukann untuk

mengetahui tingkat kesahihan (validitas) dan keandalan (reliabilitas) sebuah

Page 12: METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitianrepository.stitradenwijaya.ac.id/710/4/bab3.pdf · Rancangan penelitian ini dengan pendekatan kuatitatif menggunakan rancangan penelitian

48

instrumen penelitian. Instrumen penelitian yang valid merupakan alat ukur

yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti

instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya

diukur. Sedangkan intrumen penelitian yang reliabel adalah instrumen yang

bila digunakan bebrapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan

menghasilkan data yang sama.9

a. Uji Validitas

Konsep validitas menurut Smith dalam Ranjit Kumar bahwa

“…validity is the ability of an instrument to measure what it is designed to

measure: ‘Validity is defined as the degree to which the researcher has

measured what he has set out to measure’ “. Validitas merupakan

kemampuan instrumen untuk mengukur yang telah dirancang untuk

mengukur; validitas juga didefinisikan sebagai sejauhmana peneliti telah

mengukur apa yang telah ia tetapkan untuk diukur. Sementara menurut

Babbie bahwa “validity refers to the extent to which an empirical measure

adequately reflects the real meaning of the concept under consideration’,

dimana validitas mengacu pada sejauh mana ukuran empiris dapat

mencerminkan makna sebenarnya dari konsep yang sedang

dipertimbangkan.10

9 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2015),

121

10 Ranjit Kumar, Research Methodology; a step-by-step guide for begginers, (London:

SAGE Publication, 2011), 177

Page 13: METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitianrepository.stitradenwijaya.ac.id/710/4/bab3.pdf · Rancangan penelitian ini dengan pendekatan kuatitatif menggunakan rancangan penelitian

49

Untuk menguji konsep validitas, mari kita ambil contoh yang

sangat sederhana. Misalkan kita telah merancang penelitian untuk

memastikan kebutuhan kesehatan suatu komunitas. Dengan demikian, kita

telah mengembangkan sebuah instrumen. Selanjutnya kita mempersepsikan

bahwa sebagian besar pertanyaan dalam sebuah instrumen berhubungan

dengan sikap populasi penelitian terhadap layanan kesehatan yang

diberikan kepada mereka. Perhatikan bahwa tujuan kita adalah untuk

mencari tahu tentang kebutuhan kesehatan tetapi instrument tersebut untuk

mencari tahu tentang sikap responden terhadap layanan kesehatan.

Uji Validitas menyatakan bahwa instrumen yang digunakan untuk

mendapatkan data dalam penelitian dapat digunakan atau tidak. Uji

validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu

daftar pertanyaan atau pernyataan dalam mendefinisikan suatu variabel.

Validitas didefinisikan sebagai sejauh mana ketepatan dan kecermatan

suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.

Teknik yang digunakan untuk uji validitas adalah korelasi product

moment dari person. Analisa ini digunakan untuk mengetahui apakah

variabel bebas mempunyai hubungan dengan variabel terikat rumus yang

digunakan adalah sebagai berikut:

r =

−−

2222 )(.)(.

))(()(

yyNxxN

yxxyN

Dimana:

r = Koefisien korelasi

Page 14: METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitianrepository.stitradenwijaya.ac.id/710/4/bab3.pdf · Rancangan penelitian ini dengan pendekatan kuatitatif menggunakan rancangan penelitian

50

N = Jumlah sampel

X = Skor tiap butir pertanyaan

Y = Skor total

Dengan kriteria pengujian dimana rhitung > rtabel dengan signifikansi

0.05, maka instrument tersebut dinyatakan valid, dan sebaliknya apabila

rhitung < rtabel, maka pengambilan keputusan intrumen tersebut dinyatakan

tidak valid. Dalam pengujian validitas menggunakan SPSS 24.

b. Uji Reliabilitas

Suatu instrument pengukuran dikatakan reliabel jika

pengukurannya kosisten dan cermat akurat. Jadi uji reliabilitas instrument

dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui konsistensi dari intrumen

sebagai alat ukur, sehingga hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Suatu

alat disebut reliabel apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran

terhadap kelompok subjek sama sekali diperoleh hasil yang relatif sama,

selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah.

Dalam hal ini relatif sama berarti tetap adanya toleransi perbedaan-

perbedaan kecil di antara hasil beberapa kali pengukuran. Pengujian ini

bertujuan untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif

konsisten.

Pengujian reliabilitas kuesioner pada penelitian ini penulis

menggunakan metode Alpha Cronbach (α) menurut Sugiyono dengan

rumus sebagai berikut:

Page 15: METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitianrepository.stitradenwijaya.ac.id/710/4/bab3.pdf · Rancangan penelitian ini dengan pendekatan kuatitatif menggunakan rancangan penelitian

51

−===

2

22 1

1 S

ΣS(S

N

NRαR i

Di mana:

= Koefisien Reliabilitas Alpha Cronbach

S2 = Varians skor keseluruhan

Si2 = Varians masing-masing item11

2. Uji Asumsi Klasik

Variabel-variabel yang digunakan sebelum digunakan untuk

menganalisa lebih lanjut maka akan dilakukan pengujian terlebih dahulu

dengan tujuan untuk mengetahui penyimpangan asumsi-asumsi dalam variabel-

variabel dengan menggunakan uji asumsi klasik. Menurut Gujarati sebelum

dilakukan pembentukan model regresi, dilakukan pengujian asumsi terlebih

dahulu agar model yang terbentuk memberikan estimasi yang BLUE (Best,

Linear, Unbiased, Estimator).

a. Best. Terbaik, dalam arti garis regresi merupakan estimasi atau ramalan

yang baik dari suatu sebaran data. Garis regresi merupakan cara

memahami pola hubungan antara dua seri data atau lebih. Garis regresi

adalah best jika garis itu menghasilkan error yang terkecil. Error itu

sendiri adalah perbedaan antara nilai observasi dan nilai yang

diramalkan oleh garis regresi. Jika best disertai dengan sifat unbiased

maka estimator regresi disebut efisien.

b. Linear. Estimator β disebut linear jika estimator itu merupakan fungsi

linier dari sampel. Rata-rata X adalah estimator yang linear karena

merupakan fungsi linier dari nilai-nilai X. Nilai-nilai OLS (Ordinary

Least Square) juga merupakan estimator yang linear.

c. Unbiased. Suatu estimator dikatakan unbiased jika nilai harapan dari

estimator β sama dengan nilai yang benar β (rata-rata β = β). 12

11 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D) ,

(Bandung: Alfabeta. 2012), 122 12 Damodar N. Gujarati, Dasar-Dasar Ekonometrika, (Jakarta: Salemba Empat, 2010), 79

Page 16: METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitianrepository.stitradenwijaya.ac.id/710/4/bab3.pdf · Rancangan penelitian ini dengan pendekatan kuatitatif menggunakan rancangan penelitian

52

Teorema Gausssian yang merupakan perhatian utama dalam

ekonometrika dikenal dengan asumsi klasik, membuat beberapa asumsi.

Asumsi-asumsi pada model regresi linier klasik, model kuadrat terkecil (OLS),

memiliki sifat ideal yang dikenal dengan teorema Gauss-Markov (Gauss-

Markov Theorem). Metode kuadrat terkecil akan menghasilkan estimator yang

BLUE.

Estimator yang BLUE dan memiliki varian yang minimum disebut

estimator yang efisien (efficient estimator). Pengujian asumsi klasik ini terdiri

dari lima pengujian, yakni uji normalitas, uji autokorelasi, uji

Heteroskedastisitas, dan uji linieritas sebagai berikut:

a. Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas muncul apabila kesalahan atau residual dari

model yang diamati tidak memiliki varians yang konstan dari satu observasi ke

observasi lainnya.13 Untuk mengetahui adanya gejala ini maka dapat dilakukan

dengan menggunakan teknik glejser yaitu dengan melakukan analisis regresi

dengan menggunakan nilai residual sebagai variabel dependen yang diperoeh

dari analisis regresi kemudian membandingkan nilai t hitung dengan nilai t tabel

(thitung >ttabel).

Hipotesis untuk uji Glejser adalah sebagai berikut:

H0 : residual identik

13 Mudrajad Kuncoro, Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2009),

112

Page 17: METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitianrepository.stitradenwijaya.ac.id/710/4/bab3.pdf · Rancangan penelitian ini dengan pendekatan kuatitatif menggunakan rancangan penelitian

53

H1 : residual tidak identik

Statistik uji:

Fhitung =

)1/()|||(|

)/()||||(

1

2^

1

2^

−−

=

=

=

pnee

pee

MSE

MSRn

i

ii

n

i

i

Pengambilan keputusan adalah apabila Fhitung F (p, n-p-1) maka H0

ditolak pada tingkat signifikansi , artinya residual tidak identik atau terjadi

heterokedastisitas. Pengambilan keputusan juga dapat melalui p-value

dimana H0 ditolak jika p-value < α.

b. Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dua model regresi

variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau

tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki nilai residual yang terdistribusi

normal. Jadi uji normalitas bukan dilakukan pada masing-masing variabel tetapi

pada nilai residualnya. Sering terjadi kesalahan yang jamak yaitu bahwa uji

normalitas dilakukan pada masing-masing variabel. Hal ini tidak dilarang tetapi

model regresi memerlukan normalitas pada nilai residualnya bukan pada

masing-masing variabel penelitian. Uji statistik yang digunakan untuk uji

normalitas data dalam penelitian ini adalah uji normalitas atau sampel

Kolmogorov-Smirnov. Hasil analisis ini kemudian dibandingkan dengan

nilai kritisnya. Menurut Singgih Santoso keterangan pada output test of

normality berpedoman atau mempunyai kriteria dalam pengambilan

keputusan untuk menetapkan kenormalan yaitu :

Page 18: METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitianrepository.stitradenwijaya.ac.id/710/4/bab3.pdf · Rancangan penelitian ini dengan pendekatan kuatitatif menggunakan rancangan penelitian

54

1) Menetapkan taraf signifikansi uji (α = 0,05 )

2) Jika signifikasi yang diperoleh p-value > α, maka sampel berasal dari

populasi yang berdistribusi normal

3) Jika signifikasi yang diperoleh p-value < α, maka sampel berasal dari

populasi yang berdistribusi tidak normal14

Adapun rumus manual pengujian normalitas dengan menggunakan

rumus chi-kuadrat yaitu:

Keterangan:

𝜒ℎ2 = Nilai Chi Kuadrat Hitung

fi = Frekuensi Pengamatan

Fi = Frekuensi Teoritis

c. Autokorelasi

Secara harfiah autokorelasi berarti adanya korelasi antara pelanggan

observasi satu dengan observasi lain yang berlainan waktu. Dalam kaitannya

dengan asumsi metode kuadrat terkecil (OLS), autokorelasi merupakan korelasi

antara satu residual dengan residual yang lain sedangkan satu asumsi penting

metode OLS berkaitan dengan residual adalah tidak adanya hubungan antara

residual satu dengan residual yang lain. Dengan kata lain, autokorelasi terjadi

karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain.

14 Singgih Santoso, Menguasai Statistik di Era Informasi dengan SPSS 15 (Jakarta, Elex

Media Komputindo, 2007), 154

Page 19: METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitianrepository.stitradenwijaya.ac.id/710/4/bab3.pdf · Rancangan penelitian ini dengan pendekatan kuatitatif menggunakan rancangan penelitian

55

Apabila terdapat masalah autokorelasi, untuk mengatasinya, maka perlu

dilakukan tindakan perbaikan yaitu transformasi variabel dengan menggunakan

metode estimasi ρ (rho) yang didasarkan pada statistik d Durbin-Watson.

Maksud korelasi dengan diri sendiri adalah bahwa nilai dari variabel

dependen tidak berhubungan dengan nilai variabel itu sendiri, baik nilai variabel

sebelumnya atau nilai periode sesudahnya.15 Untuk mendeteksi ada atau

tidaknya autokorelasi dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Uji

Durbin-Watson (DW) atau sering disebut uji statistik d. Apabila nilai DW berada

di sekitar angka 2 atau antara 1,54 – 2,90 berarti model regresi kita aman dari

kondisi heteroskedastisitas atau apabila nilai DW terletak di antara dU dan 4-dU

maka disimpulkan tidak ada autokorelasi. Autokorelasi menunjukkan bahwa ada

korelasi antara error dengan error periode sebelumnya di mana pada asumsi

klasik hal ini tidak boleh terjadi. Permasalahan autokorelasi hanya relevan

digunakan jika data yang dipakai adalah data time series, sedangkan untuk data

cross-section tidak perlu dilakukan.

Adapun rumus uji Durbin Watson adalah sebagai berikut:

Keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah:

1) Bila nilai DW berada di antara dU sampai dengan 4 - dU maka koefisien

autokorelasi sama dengan nol. Artinya, tidak ada autokorelasi.

15 Purbayu Budi Santoso Ashari, Analisis statistic dengan Microsoft exel dan SPSS,

(Yogyakarta: Andi, 2005), 240

Page 20: METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitianrepository.stitradenwijaya.ac.id/710/4/bab3.pdf · Rancangan penelitian ini dengan pendekatan kuatitatif menggunakan rancangan penelitian

56

2) Bila nilai DW lebih kecil daripada dL, koefisien autokorelasi lebih besar

daripada nol. Artinya ada autokorelasi positif.

3) Bila nilai DW terletak di antara dL dan dU, maka tidak dapat disimpulkan.

4) Bila nilai DW lebih besar daripada 4 - dL, koefisien autokorelasi lebih besar

daripada nol. Artinya ada autokorelasi negatif.

5) Bila nilai DW terletak di antara 4 – dU dan 4- dL, maka tidak dapat

disimpulkan. SY

d. Linieritas

Uji asumsi linieritas digunakan untuk mengetahui hubungan antar

variabel yang hendak dianalisis itu mengikuti garis lurus. Jadi peningkatan atau

penurunan kuantitas di satu variabel, akan diikuti secara linear oleh peningkatan

atau penurunan kuantitas di variabel lainnya. Apabila penyimpangan

(Deviation) tersebut tidak signifikan maka hubungan antara variabel bebas

dengan variabel tergantung dinyatakan linier. Uji linieritas dilakukan

dengan menggunakan analisis statistik uji F. Kaidah yang digunakan untuk

mengetahui linier atau tidaknya hubungan antara variabel bebas dengan variabel

tergantung adalah jika p < 0,05 maka hubungan antara variabel bebas dengan

variabel tergantung dinyatakan linier, sebaliknya jika p > 0,05 berarti hubungan

antara variabel bebas dengan variabel tergantung dinyatakan tidak linier.

Sementara itu ada yang menyatakan bahwa ada dua hasil yang perlu

kita lihat, yaitu kolom F-LINEARITY dan kolom F-DEVIATION FROM

LINEARITY pada output uji linieritas di SPSS.20. F-LINEARITY

menunjukkan sejauh mana jika variabel dependen diprediksi berbaring persis di

Page 21: METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitianrepository.stitradenwijaya.ac.id/710/4/bab3.pdf · Rancangan penelitian ini dengan pendekatan kuatitatif menggunakan rancangan penelitian

57

garis lurus. Jika hasilnya signifikan (p < 0.05) maka model linier cocok

diterapkan pada hubungan model tersebut. Idealnya semua kasus terletak tepat

pada garis lurus sehingga tidak ada penyimpangan (deviasi) kasus dari linieritas.

Dengan kata lain deviasi akan sama dengan nol dan sehingga linieritas benar-

benar menjelaskan total (gabungan) antara group pada linearity. Kenyataan

berbeda dengan ideal, kadang ada saja kasus devian yang tidak terletak pada

garis linier. Maka pada kolom F-DEVIATION FROM LINEARITY

menunjukkan hal ini semakin signifikan nilai F-nya maka semakin besar kasus

devian. Jika kita menemukan p > 0.05 pada kolom deviation from linearity maka

data kita dapat dikatakan berhubungan secara linier.16

Adapun rumus uji linieritas adalah sebagai berikut:

𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 𝑅2 (𝑁 − 𝑚 − 1)

𝑚(1 − 𝑅2)

Fhitung = harga garis korelasi

N = cacah kaus

m = cacah predictor

R = koefisien korelasi antara kriterium dengan prediktor

e. Uji Hipotesis

Analisis regresi sederhana digunakan untuk memprediksi atau menguji

pengaruh satu variabel bebas atau variabel independent terhadap variabel terikat

atau variabel dependent. Bila skor variabel bebas diketahui maka skor variabel

terikatnya dapat diprediksi besarnya. Analisis regresi juga dapat dilakukan

16 http://widhiarso.staff.ugm.ac.id/wp/prosedur-uji-linieritas-pada-hubungan-antar-variabel/

diakses pada tanggal 03 Juni 2015

Page 22: METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitianrepository.stitradenwijaya.ac.id/710/4/bab3.pdf · Rancangan penelitian ini dengan pendekatan kuatitatif menggunakan rancangan penelitian

58

untuk mengetahui linearitas variabel terikat dengan variabel bebasnya. Analisis

regresi linear sederhana terdiri dari satu variabel bebas (predictor) dan satu

variabel terikat (respon), dengan persamaan : Y = a + bX.

Keterangan :

Y : Variabel terikat

a : Konstanta regresi

bX : Nilai turunan atau peningkatan variabel bebas

Pengambilan keptusan dalam uji regresi sederhana dapat mengacu pada dua hal,

yakni dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel, atau dengan

membandingkan nilai signifikansi dengan nilai probabilitas 0,05. Hipotesis Nol

(Ho) pada Umumnya diformulasikan untuk ditolak, maka hipotesis pengganti

(Ha) dapat diterima. Hipotesis pengganti ini merupakan hipotesis penelitian,

yaitu prediksi yang diturunkan dari teori yang sedang diuji. Adapun penetapan

hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Ho : β = 0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Kinerja

Dosen terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa.

Ha : β ≠ 0 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara Kinerja Dosen

terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa.

Untuk mengetahui adanya pengaruh yang signifikan antara variabel

independen terhadap variabel dependen dilakukuan analisis koefisien korelasi

yaitu analisis yang digunakan untuk mengatahui tingkat keeratan hubungan

komponen variabel bebas dan variabel terkait. Untuk mengetahui besarnya

pengaruh variabel X terhadap Y, maka dihitung secara matriks korelasi

sederhana dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Page 23: METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitianrepository.stitradenwijaya.ac.id/710/4/bab3.pdf · Rancangan penelitian ini dengan pendekatan kuatitatif menggunakan rancangan penelitian

59

r = 𝑛 ∑𝑥1𝑦1−(∑𝑥1)(∑𝑦1)

√{𝑛∑𝑥𝑖2−(∑𝑥𝑖)2}{ 𝑛∑𝑦𝑖2(∑𝑦𝑖)2}

Besarnya Koefisien Korelasi adalah -1 ≤ 0 ≤1, dengn kriteria sebagai

berikut:

a. Jika r = -1 atau mendekati-1, maka terdapat hubungan antara kedua variabel

kuat dengan arah yang berlawanan atau negatif.

b. Jika r = 1 atau mendekati 1, maka terdapat hubungan antara kedua variabel

kuat dengan arah yang berlawanan atau positif.

c. Jika r = 0 atau mendekati 0, maka terdapat hubungan antara kedua variabel

sangat lemah atau tidak ada hubungan sama sekali.

Untuk menginterprestasikan nilai koefisien yang diinginkan digunakan

tabel interprestasi sebagai berikut :

TABEL 3.4

DERAJAT TINGKAT HUBUNGAN ANTAR VARIABEL

Interval Tingkat hubungan

0,00 – 0,199

0,20 – 0,399

0,40 – 0,599

0,60 – 0,799

0,80 – 0,1000

Sangat rendah

Rendah

Sedang

Kuat

Sangat kuat.

Data yang digunakan untuk pengujian hipotesis ini berasal dari

variabel (X) dan variabel (Y) yang pengukurannya menggunakan skala ordinal

yaitu tingkat pengukuran yang memungkinkan peneliti mengurutkan

respondennya dari tingkat yang paling rendah ke tingkat yang paling tinggi.