hubungan antara coping stress (pfc&efc) dengan tingkat...

31
i HUBUNGAN ANTARA COPING STRESS (PFC&EFC) DENGAN TINGKAT STRESS PADA MAHASISWA YANG SEDANG MENGERJAKAN SKRIPSI OLEH: IKA RATNA WULANDARI 802010053 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Fakultas Psikologi Guna Memenuhi Sebagian Dari Persyaratan Untuk Mencapai Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2015

Upload: trinhtruc

Post on 01-Sep-2018

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hubungan Antara Coping Stress (PFC&EFC) dengan Tingkat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9142/2/T1_802010053_Full... · Abstract . This researh is intend to find out relation

i

HUBUNGAN ANTARA COPING STRESS (PFC&EFC) DENGAN TINGKAT

STRESS PADA MAHASISWA YANG SEDANG MENGERJAKAN SKRIPSI

OLEH:

IKA RATNA WULANDARI

802010053

TUGAS AKHIR

Diajukan kepada Fakultas Psikologi Guna Memenuhi Sebagian Dari Persyaratan Untuk

Mencapai Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2015

Page 2: Hubungan Antara Coping Stress (PFC&EFC) dengan Tingkat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9142/2/T1_802010053_Full... · Abstract . This researh is intend to find out relation
Page 3: Hubungan Antara Coping Stress (PFC&EFC) dengan Tingkat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9142/2/T1_802010053_Full... · Abstract . This researh is intend to find out relation
Page 4: Hubungan Antara Coping Stress (PFC&EFC) dengan Tingkat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9142/2/T1_802010053_Full... · Abstract . This researh is intend to find out relation
Page 5: Hubungan Antara Coping Stress (PFC&EFC) dengan Tingkat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9142/2/T1_802010053_Full... · Abstract . This researh is intend to find out relation

ii

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Coping Stress (PFC

&EFC) dengan Tingkat Stress pada mahasiswa UKSW.

Selain itu, penelitian ini juga untuk mengetahui coping stress PFC atau EFC yang lebih

banyak digunakan oleh subjek penelitian. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini

adalah ada korelasi yang signifikan antara Coping Stress (PFC &EFC) dengan Tingkat

Stress pada mahasiswa.

Subjek penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Universitas

Kristen Satya Wacana Salatiga, baik laki-laki maupun perempuan, yang sedang

mengerjakan skripsi (yang masa studinya lebih dari 4 tahun) Subjek penelitian secara

keseluruhan berjumlah 83 mahasiswa. Pengambilan sampel menggunakan metode

purposive sampling .

Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan Korelasi Person Product Moment

menunjukkan korelasi antara Coping Stres EFC (emotion focus coping) dengan Stres

diperoleh hasil r = 0.892 dengan sig = 0.000 yang berarti bahwa terdapat hubungan yang

signifikan antara EFC (emotion focus coping) dengan Stres serta koefisien korelasi antara

Coping Stres PFC (problem focus coping) dengan Stres adalah r = 0.880 dengan sig = 0.000

yang berarti bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara PFC (problem focus coping)

dengan stres. Hal tersebut membuhktikan bahwa hipotesis yang menyatakan ada hubungan

positif antara Coping Stress (PFC &EFC) dengan Tingkat Stress pada mahasiswa dapat

diterima.

Kata Kunci : Emotion Focus Coping (EFC), Problem Focus Coping (PFC), Stres.

Page 6: Hubungan Antara Coping Stress (PFC&EFC) dengan Tingkat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9142/2/T1_802010053_Full... · Abstract . This researh is intend to find out relation

iii

Abstract

This researh is intend to find out relation between Coping Stress (PFC & EFC) and Stress

level on student at UKSW

Beside that, this research is intend to find out wich coping stress PFC or EFC is usually

used by research subject. The hypothesis is there is significant relation between Coping

Stress (PFC & EFC) and Stress level on student.

The subject of this research is the students of Information Technology Faculty at Satya

Wacana University Salatiga. The subject is male or female student wich still on thesis (

more than 4 years study). The subject is 83 students. Sampling using Purposive sampling

method.

Hypothesis result wich using korelasi person product moment shows relation between

coping stress EFC (Emotion Focus Coping) alasysis is r = 0.892 and sig = 0.000 wich

mean there is significant relation between EFC (Emotion Focus Coping) with stress also

coefficient relation between Coping stress PFC (Problem Focus Coping) and stress is r =

0.880 and sig = 0.000 wich mean there is significant relation between PFC (Problem

Focus Coping) with stress. By that result the hypothesis wich tell there is positive relation

between coping stress with stress level on student is acceptable.

Key Word : Emotion Focus Coping (EFC), Problem Focus Coping (PFC), Stress.

Page 7: Hubungan Antara Coping Stress (PFC&EFC) dengan Tingkat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9142/2/T1_802010053_Full... · Abstract . This researh is intend to find out relation

1

Latar Belakang

Di era teknologi dan globalisasi ini seseorang dituntut untuk selalu dapat

meningkatkan kemampuan dan keahliannya secara profesional agar dapat menyesuaikan

diri dalam persaingan dunia global. Salah satunya dalam hal pendidikan, karena pendidikan

merupakan hal yang sangat penting dan tidak bisa lepas dari kehidupan. Seperti yang kita

ketahui bahwa suatu pendidikan yang baik tentunya akan mencetak Sumber Daya Manusia

yang berkualitas.

Disiplin, kreativitas, dan dimilikinya etos kerja yang tinggi (dalam Nadjmun, 1998)

kesuksesan seseorang. Seseorang dikatakan mempunyai kualitas sumber daya manusia

yang tinggi jika dapat menunjukkan karakteristik tersebut.

Sehubungan dengan manusia yang berkualitas ditinjau dari segi pendidikan maka

mahasiswa mempunyai kewajiban untuk membuat skripsi atau tugas akhir. Penulisan

skripsi merupakan syarat seorang mahasiswa untuk mendapatkan gelar kesarjanaan

khususnya untuk gelar S -1. Skripsi merupakan laporan riset atau sering disebut sebagai

laporan penelitian. (Derry & Jubilee, 2006). Karya ilmiah ini ditulis sebagai hasil kegiatan

akademik berupa penelitian ilmiah yang dapat berbentuk penelitian experimental, teoritis,

analisis komputasi, penelitian pustaka dan sebagainya. Hal ini dimaksudkan sebagai latihan

bagi para mahasiswa untuk menuangkan hasil kegiatan penelitian dalam suatu karya tulis

secara sistematis dan metodologis. (Prayoto, 1991)

Berdasarkan wawancara dengan beberapa mahasiswa, dalam mengerjakan skripsi

mahasiswa mengalami beberapa kesulitan seperti menentukan judul skripsi, malas merevisi

skripsi, kesulitan menuangkan ide kedalam tulisan atau kata-kata, mencari bahan atau

Page 8: Hubungan Antara Coping Stress (PFC&EFC) dengan Tingkat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9142/2/T1_802010053_Full... · Abstract . This researh is intend to find out relation

2

jurnal, dosen pembimbing yang sulit ditemui, serta waktu yang dimiliki untuk mengerjakan

skripsi. Kesulitan-kesulitan ini memicu timbulnya stress pada mahasiswa yang sedang

mengerjakan skripsi tersebut. Hasil wawancara tersebut didukung oleh penelitian yang

dilakukan oleh Nooreza (2011), yang menyebutkan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan

stres dalam pengerjaan skripsi adalah pengambilan data yang sulit, pencarian literatur yang

terlalu banyak, pengolahatan data yang memakan banyak waktu, sulit mendapatkan subyek,

dan lain-lain.

Keadaan-keadaan yang timbul diatas dapat secara langsung maupun tidak langsung

berpengaruh dalam pengerjaan skripsi karena saat stres tubuh individu akan mengaktifkan

respon melawan dan menghindar yang akibatnya individu akan mengeluarkan banyak

energi yang dapat menyebabkan keletihan baik secara mental maupun fisik dan biasanya

keadaan ini akan ditandai dengan adanya penurunan produktivitas, sulit berkonsentrasi,

rentang perhatian yang berkurang, kemampuan individu untuk mengingat informasi

menjadi sangat terbatas dan pengambilan keputusan yang terpengaruh (Somerville,2003).

Stress ataupun perasaan tertekan yang timbul pada mahasiswa akibat menunda

mengerjakan tugas, mencari referensi ataupun belajar ketika akan mendekati ujian dapat

diatasi dengan strategi yang dinamakan coping (Atkinson dkk, 2001). Coping yang

dilakukan tiap mahasiswa berbeda-beda. Ada yang menggunakan problem focused coping

(PFC) , dilakukan dengan cara menghadapi masalah yang menjadi penyebab timbulnya

stress secara langsung dan ada juga yang menggunakan emotion focused coping (EFC)

lebih mengarah pada usaha untuk mempertahankan keseimbangan afeksinya dengan

mengatur respon emosional terhadap stressor agar mahasiswa tersebut merasa lebih baik.

Page 9: Hubungan Antara Coping Stress (PFC&EFC) dengan Tingkat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9142/2/T1_802010053_Full... · Abstract . This researh is intend to find out relation

3

Pemilihan strategi coping ini akan dipengaruhi oleh bentuk permasalahan yang

dihadapi dan siapa yang mempunyai permasalahan, karena setiap orang mempunyai tingkat

ketahanan stres yang berbeda-beda.

Menurut Cohen dan Lazarus (dalam Folkman 1984), tujuan melakukan coping adalah

untuk mengurangi hal-hal yang membahayakan dari situasi dan kondisi lingkungan,

meningkatkan kemungkinan untuk pulih, menyesuaikan diri terhadap kejadian-kejadian

negatif yang dijumpai dalam kehidupan nyata, mempertahankan keseimbangan emosional,

meneruskan hubungan yang memuaskan dengan orang lain, serta mempertahankan citra

diri positif. Pada akhirnya harapan individu melakukan coping adalah untuk menghasilkan

sesuatu yang baik dan lebih produktif. Coping tidak dapat dikatakan sesuai atau tidak

sesuai, salah atau benar, baik atau buruk karena suatu strategi mungkin efektif pada situasi

tertentu tetapi tidak pada situasi lain. Demikian pula efektivitas coping ditentukan oleh

bagaimana tuntutan internal dan eksternal terhadap situasi tersebut.

Individu cenderung untuk menggunakan problem focused coping dalam menghadapi

masalah-masalah yang menurut individu tesebut dapat dikontrolnya. Sebaliknya, individu

cenderung menggunakan emotion focused coping dalam menghadapi masalah-masalah

yang menurutnya sulit untuk dikontrol (Lazarus & Folkman, 1984).

Kemungkinan ada hubungannya antara lamanya mahasiswa mengerjakan skripsi

dengan pemilihan coping stress yang mereka gunakan, dapat dilihat pada mahasiswa

Fakultas Pendidikan TI dan Ilmu Komputer (UKSW). Berdasarkan data dari Biro

Administrasi Akademik UKSW pada Mei 2014, mahasiswa Fakultas pendidikan TI dan

Ilmu Komputer yang terdaftar aktif kuliah pada tahun 2013-2014 dengan masa studi lebih

dari lima tahun sebanyak 518 mahasiswa, dan jumlah kelulusan pada tahun 2013 dan 2014

Page 10: Hubungan Antara Coping Stress (PFC&EFC) dengan Tingkat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9142/2/T1_802010053_Full... · Abstract . This researh is intend to find out relation

4

hanya berjumlah 3 orang mahasiswa, dari data yang di dapat tersebut sebagian besar

mahasiswa merasa tidak sanggup mengerjakan skripsi yang sedang mereka jalani, mereka

lebih memilih untuk melupakan hal yang berhubungan dengan skripsi dan mencoba untuk

menenagkan pikiran dan hati mereka dengan melakukan hal lain, bahkan ada juga yang

tidak menghiraukan skripsinya lagi.

Penelitian lain adalah penelitian Munawaroh (2001) dalam penelitiannya

menyimpulkan bahwa strategi EFC sebesar 55,16%, strategi Coping Stress PFC yang

digunakan Coping Stress melalui 41,5% mahasiswa yang menyusun skripsi dan strategi

MALC sebesar 17,76%. Yaitu strategi EFC lebih banyak digunakan sebesar 32,78%.

Penelitian Munawaroh bertentangan dengan penelitian Sinaga (2005) yang

menyimpulkan bahwa mahasiswa yang mengalami stress akibat kesulitan dalam

penyusunan skripsi sebanyak 84,3% melaukan Coping Stress dengan problem focused

coping (PFC) dengan mempelajari cara yang baru dan 15,7% Coping Stress melalui

emotional focused coping (EFC) bahwa perilaku yang cenderung mengatur emosi berkaitan

dengan situasi kejadian. Yaitu strategi PFC lebih banyak digunakan sebesr 59,03% .

Oleh karena itu, dari fenomena yang telah dijelaskan dan dari wawancara yang telah

dilakukan, penulis tertarik untuk meneliti “Hubungan antara Coping Stress (PFC dan EFC)

dengan Tingkat Stress pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi di Fakultas

Pendidikan TI dan Ilmu Komputer Universitas Kristen Satya Wacana”.

Page 11: Hubungan Antara Coping Stress (PFC&EFC) dengan Tingkat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9142/2/T1_802010053_Full... · Abstract . This researh is intend to find out relation

5

Hipotesis

Ho : - Tidak ada korelasi antara PFC (Problem Focused Coping) dengan Tingkat Stress

Mahasiswa Skripsi

- Tidak ada korelasi antara EFC (Emotion Focused Coping) dengan Tingkat Stress

Mahasiswa Skripsi

Hi : - Ada korelasi antara PFC (Problem Focused Coping) dengan Tingkat Stress

Mahasiswa Skripsi

- Ada korelasi antara EFC (Emotion Focused Coping) dengan Tingkat Stress

Mahasiswa Skripsi

Tinjauan Pustaka

Pengertian Stress

Menurut Lazarus dan Folkman (1986) stres adalah keadaan internal yang dapat

diakibatkan oleh tuntunan fisik dari tubuh atau kondisi lingkungan dan sosial yang dinilai

memiliki potensi membahayakan dan tidak terkendali. Sementara itu, McGrath dan

Wedford (1997) menjelaskan stres sebagai kondisi fisik dan psikologis suatu organisme

yang berada di ambang batas kekuatan adaptifya.

Menurut Lazarus dan Folkman (1986) stres memiliki tiga bentuk yaitu :

1) Stimulus, yaitu stres merupakan kondisi atau kejadian tertentu yang

menimbulkan stres atau disebut juga stressor

2) Respon, stres yang merupakan suatu respon atau reaksi individu yang

muncul karena adanya situasi tertentu yang menimbulkan stres. Respon yang muncul dapat

secara psikologis, seperti jantung berdebar, gemetar, pusing, takut, dan cemas.

Page 12: Hubungan Antara Coping Stress (PFC&EFC) dengan Tingkat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9142/2/T1_802010053_Full... · Abstract . This researh is intend to find out relation

6

3) Proses yaitu stres digambarkan sebagai suatu proses dimana individu secara

aktif dapat mempengaruhi dampak stres melalui strategi tingkah laku, kognisi maupun

afeksi.

Hambatan Penyusunan Skripsi dan Aspek Stres Dalam Penyusunan Skripsi

Kemampuan dasar mahasiswa yang kurang, intensitas bimbingan oleh pembimbing

yang kurang, birokrasi penelitian, kebijakan lembaga, keterbatasan fasilitas dapat menjadi

faktor penghambat dalam proses pengerjaan skripsi (Pranata, 2005).

Stres menurut Lazarus (1994) adalah keadaan yang dihasilkan oleh perubahan

lingkungan yang diterima sebagai suatu hal yang menantang, mengancam atau merusak

keseimbangan kehidupan sesorang. Potter & Perry (2002) mengatakan bahwa stres

disebabkan oleh banyak faktor yang disebut stressor. Stressor merupakan stimulus yang

mengawali atau mencetuskan perubahan dan menunjukan suatu kebutuhan yang tidak

terpenuhi yang berkaitan dengan kebutuhan fisiologis, psikologis, sosial, lingkungan,

perkembangan, spiritual, atau kebutuhan kultural.

Terdapat empat aspek stres menurut Hardjana (1994) yaitu :

a) Aspek biologis

Aspek biologis dari stres berupa gejala fisik. Gejala fisik dari stres yang dialami mahasiswa

seperti sakit kepala, sakit punggung, gangguan tidur, gangguan pencernaan, gangguan

makan dan gangguan kulit.

b) Aspek intelektual

Kondisi stres dapat mengganggu proses berpikir mahasiswa. Gangguan proses berpikir

cenderung mengalami gangguan daya ingat, perhatian dan konsentrasi, sulit membuat

keputusan, produktivitas menurun, kehilangan rasa humor, mutu kerja rendah.

Page 13: Hubungan Antara Coping Stress (PFC&EFC) dengan Tingkat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9142/2/T1_802010053_Full... · Abstract . This researh is intend to find out relation

7

c) Aspek emosional

Kondisi stres yang mengganggu kestabilan emosi individu. Mahasiswa yang mengalami

stres akan menunjukan gejala mudah marah, kecemasan yang berlebihan terhadap segala

sesuatu, gugup, muda tersinggung, gelisah, harga diri rendah, gampang menyerang orang,

merasa sedih dan depresi.

d) Aspek interpersonal

Kondisi stres dapat mempengaruhi tingkah laku mahasiswa sehari-hari sehingga

menimbulkan masalah dalam hubungan interpersonal seperti mendiamkan orang lain,

senang mencari kesalahan orang lain, menutup diri secara berlebihan, dan kehilangan ras

percacaya diri.

Coping Stress

Menurut Giller (Anam, 2005, h.116) bahwa terjadinya efek atau pengaruh dari

pengalaman traumatik merupakan hasil dari kemampuan individu dalam mengatasi atau

mengelola stres. Saat stres dapat ditangani dengan baik dan efektif, maka akan membuat

individu tersebut dapat bertahan dan tidak larut dalam masalah yang dihadapinya sehingga

dapat meminimalkan efek untuk terjadinya gangguan psikologis yang lebih parah.

Sebaliknya, apabila stres yang dialami tidak ditangani dengan baik maka akan memicu

untuk terjadinya gangguan. Metode yang dapat digunakan untuk mengatasi atau mengelola

stres sangat bervariasi, salah satunya adalah coping. Lazarus (Garmezy dan Rutter, 1983,

h.15) menjelaskan bahwa coping adalah suatu usaha individu yang berorientasi pada

tindakan untuk mengendalikan, menguasai, menerima, mengurangi dan memperkecil

kemungkinan pengaruh lingkungan terhadap tuntutan internal dan konflik-konflik yang

telah melampaui kemampuan individu tersebut.

Page 14: Hubungan Antara Coping Stress (PFC&EFC) dengan Tingkat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9142/2/T1_802010053_Full... · Abstract . This researh is intend to find out relation

8

Menurut Erikson (Newman, 1981, h.18), coping adalah usaha aktif individu untuk

mengatasi stres dan menciptakan cara baru dalam menghadapi situasi baru dalam setiap

tahap perkembangan. Coping juga merupakan usaha individu untuk mengurangi stres atau

tekanan perasaan yang terjadi karena hal-hal atau masalah-masalah yang tidak terpecahkan

(Shin dkk, 1984, h.864). Lazarus dan Folkman (Smet, 1994, h. 143) menggambarkan

coping sebagai suatu proses dimana individu mencoba untuk mengelola jarak yang ada

antara tuntutan-tuntutan, baik itu yang berasal dari individu maupun tuntutan yang berasal

dari lingkungan dengan sumber-sumber daya yang korban gunakan dalam menghadapi

situasi yang penuh stres.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa copingadalah usaha individu untuk

mengelola tuntutan (baik tuntutan yang berasal dari dalam individu maupun dari

lingkungan) dengan cara mengendalikan, menguasai, menerima, memperkecil atau

mengembangkan emosi dalam menghadapi situasi yang penuh tekanan.

Jenis-Jenis Coping Stress

Lazarus dan Folkman (1984) mengungkapkan terdapat dua jenis coping stres yaitu:

1. Problem-Solving Focused Coping

Dimana individu secara aktif mencari penyelesaian dari masalah untuk

menghilangkan kondisi atau situasi yang menimbulkan stres sebagai berikut:

a) Planful Problem Solving, individu membentuk suatu strategi dan perencanaan

menghilangkan dan mengatasi stres, dengan melibatkan tindakan yang teliti, berhati-hati,

bertahap dan analitis.

Page 15: Hubungan Antara Coping Stress (PFC&EFC) dengan Tingkat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9142/2/T1_802010053_Full... · Abstract . This researh is intend to find out relation

9

b) Confrontative coping, individu mengambil tindakan asertif yang sering melibatkan

kemarahan atau mengambil resiko untuk merubah situasi.

c) Seeking Social Support, yaitu usaha untuk mengubah keadaan yang dianggap

menekan dengan cara hati-hati, bertahap dan analitis. Pada mekanisme ini individu tidak

menggunakan unsur emosional dalam menghadapi masalah melainkan melakukan analisa.

2. Emotion-Focused Coping

Dimana individu melibatkan usaha-usaha untuk mengatur emosinya dalam rangka

menyesuaikan diri dengan dampak yang akan ditimbulkan oleh suatu kondisi atau situasi

yang penuh tekanan sebagai berikut:

a) Seeking Social Support (For Emotional Reason), adalah suatu cara yang

dilakukan individu dalam menghadapi masalahnya dengan cara mencari dukungan sosial

pada keluarga atau lingkungan sekitar, bisa berupa simpati dan perhatian.

b) Positive Reinterpretation,respon dari suatu individu dengan cara merubah dan

mengembangkan dalam kepribadiannya, atau mencoba mengambil pandangan positif dari

sebuah masalah (hikmah).

c) Acceptance,berserah diri, individu menerima apa yang terjadi padanya atau pasrah,

karena dia sudah beranggapan tiada hal yang bisa dilakukannya lagi untuk memecahkan

masalahnya.

d) Denial (avoidance),pengingkaran, suatu cara individu dengan berusaha

menyanggah dan mengingkari dan melupakan masalah yang ada pada dirinya.

Individu menggunakan kedua strategi tersebut untuk mengatasi berbagai masalah

yang menekan dalam berbagai ruang lingkup kehidupan sehari-hari.

Page 16: Hubungan Antara Coping Stress (PFC&EFC) dengan Tingkat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9142/2/T1_802010053_Full... · Abstract . This researh is intend to find out relation

10

Faktor yang menentukan coping mana yang paling banyak atau sering digunakan

sangat tergantung pada individu itu sendiri dan sejauh mana tingkat stres dari suatu kondisi

atau masalah yang dialaminya. Contoh: seseorang cenderung menggunakan PFC dalam

menghadapai masalah-masalah yang menurutnya bisa dikontrol seperti masalah yang

berhubungan dengan sekolah atau pekerjaan, sebaliknya ia akan cenderung menggunakan

EFC ketika dihadapkan pada masalah yang menurutnya sulit dikontrol seperti masalah yang

berhubungan dengan penyakit yang tergolong berat seperti kanker. Cara individu

menangani situasi yang mengandung tekanan ditentukan oleh sumber daya individu yang

meliputi kesehatan fisik/energi, keterampilan memecahkan masalah, keterampilan sosial

dan dukungan sosial dan materi (Lazarus & Folkman, 1984).

Faktor yang Mempengaruhi Pilihan Coping Stress

1. Kesehatan Fisik. Kesehatan merupakan hal yang penting, karena selama dalam

usaha mengatasi stres individu dituntut untuk mengerahkan tenaga yang cukup besar

2. Keyakinan atau pandangan positif. Keyakinan menjadi sumber daya psikologis

yang sangat penting, seperti keyakinan akan nasib yang mengerahkan individu pada

penilaian ketidakberdayaan (helplessness) yang akan menurunkan kemampuan strategi

coping tipe : PFC

3. Keterampilan Memecahkan masalah. Keterampilan ini meliputi kemampuan untuk

mencari informasi, menganalisa situasi, mengidentifikasi masalah dengan tujuan untuk

menghasilkan alternatif tindakan, kemudian mempertimbangkan alternatif tersebut

sehubungan dengan hasil yang ingindicapai, dan pada akhirnya melaksanakan rencana

dengan melakukan suatu tindakan yang tepat.

Page 17: Hubungan Antara Coping Stress (PFC&EFC) dengan Tingkat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9142/2/T1_802010053_Full... · Abstract . This researh is intend to find out relation

11

4. Dukungan sosial. Dukungan ini meliputi dukungan pemenuhan kebutuhan

informasi dan emosional pada diri individu yang diberikan oleh orang tua, anggota keluarga

lain, saudara, teman, dan lingkungan masyarakat sekitarnya

5. Materi . Dukungan ini meliputi sumber daya daya berupa uang, barang barang atau

layanan yang biasanya dapat dibeli.

Menurut Lazarrus dan Folkman (1984) Strategi coping menunjuk pada berbagai

upaya, baik mental maupun perilaku, untuk menguasai, mentoleransi, mengurangi, atau

minimalisasikan suatu situasi atau kejadian yang penuh tekanan. Dengan perkataan lain

strategi coping merupakan suatu proses dimana individu berusaha untuk menanggani dan

menguasai situasi stres yang menekan akibat dari masalah yang sedang dihadapinya dengan

cara melakukan perubahan kognitif maupun perilaku guna memperoleh rasa aman dalam

dirinya. Hasil penelitian membuktikan bahwa individu menggunakan kedua cara tersebut

untuk mengatasi berbagai masalah yang menekan dalam berbagai ruang lingkup kehidupan

sehari-hari (Lazarus & Folkman, 1984).

Faktor yang menentukan strategi mana yang paling banyak atau sering digunakan

sangat tergantung pada kepribadian seseorang dan sejauh mana tingkat stres dari suatu

kondisi atau masalah yang dialaminya.

Perbedaan Penggunaan Coping Stress (PFC) dan (EFC) dalam Penyusunan Skripsi

Menyelesaikan skripsi atau karya ilmiah merupakan suatu keharusan bagi seorang

mahasiswa untuk mendapatkan gelar sarjana S-1 pada Perguruan Tinggi. Sebagian besar

mahasiswa mengalami kesulitan ketika mengerjakan skripsi, seperti menentukan judul

skripsi, malas merevisi skripsi, kesulitan menuangkan ide kedalam tulisan atau kata-kata,

mencari bahan atau jurnal, dosen pembimbing yang sulit ditemui, serta waktu yang dimiliki

Page 18: Hubungan Antara Coping Stress (PFC&EFC) dengan Tingkat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9142/2/T1_802010053_Full... · Abstract . This researh is intend to find out relation

12

untuk mengerjakan skripsi. Kesulitan-kesulitan ini memicu timbulnya stress pada

mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi tersebut. Karena stress dapat mempengaruhi

kondisi fisik maupun psikologis seseorang. Akibat dari respon melawan dan menghindar

yang diakibatkan stres, stres yang timbul tersebut seringkali menyebabkan individu

melakukan penundaan (Burka dan Yuen, dalamFibrianti 2009). Penundaan yang dilakukan

mahasiswa dalam mengerjakan skripsi termasuk ke dalam prokrastinasi akademik. Stress

yang dapat menimbulkan penundaan atau prokrastinasi tersebut dapat di atasi dengan

Coping Stress.Coping yang dilakukan tiap mahasiswa berbeda-beda. Ada yang

menggunakan problem focused coping (PFC) , dilakukan dengan cara menghadapi masalah

yang menjad penyebab timbulnya stress secara langsung dan ada juga yang menggunakan

emotion focused coping (EFC) lebih mengarah pada usaha untuk mempertahankan

keseimbangan afeksinya dengan mengatur respon emosional terhadap stressor agar

mahasiswa tersebut merasa lebih baik

Page 19: Hubungan Antara Coping Stress (PFC&EFC) dengan Tingkat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9142/2/T1_802010053_Full... · Abstract . This researh is intend to find out relation

13

METODE PENELITIAN

Partisipan

Penelitian ini dilakukan di Universitas Kristen Satya Wacana. Partisipan dalam

penelitian ini adalah mahasiswa aktif Fakultas Teknologi Informasi yang yang masa

studinya lebih dari 5 tahun dan sudah mengerjakan skripsi lebih dari dua semester. Populasi

dalam penelitian ini sebanyak 518 mahsiswa yang aktif menurut data yang didapat dari

Biro Administrasi. Dan dalam penelitian ini yang akan diambiil sebagai subjek ialah

perwakilan dari angkatan mahasiswa 2006, 2007, 2008, 2009 Fakultas Teknologi

Inforrmasi Universitas Kristen Satya Wacana. Hasil perhitungan jumlah sampel

berdasarkan jumlah populasi dengan menggunakan rumus Slovin adalah sebanyak 83

mahasiswa. Dengan pengambilan sampel dengan metode purposive sampling, memilih

sampel dari mahasiswa yang diharapkan mempunyai informasi yang akurat.

Pelaksanaan Penelitian

Dalam penelitian ini, sebelum dilakukan pengambilan data, dilakukan survei awal

untuk memperoleh informasi tentang data mahasiswa Fakultas Teknologi Informai yang

sedang mengerjakan skripsi. Data diperoleh dari Biro Administrasi Universitas Kristen

Satya Wacana pada tanggal 22 Mei 2014. Pengumpulan data dengan menyebarkan angket

dilakukan pada tanggal 28 November 2014 – 5 Januari 2015, peneliti membagikan angket

atau kuesioner kepada responden yang sesuai dengan kriteria.

Page 20: Hubungan Antara Coping Stress (PFC&EFC) dengan Tingkat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9142/2/T1_802010053_Full... · Abstract . This researh is intend to find out relation

14

Alat Pengumpulan Data

Pada penelitian kali ini, penulis menggunakan skala Coping Stress PFC dan skala

Coping Stress EFC yang dikembangkan oleh Folkman dan Lazarus (1984) yang telah

diadaptasi oleh penulis. Skala ini terdiri dari 17 item yang terbagi ke dalam 3 dimensi

Problem Focused Coping dan 15 item yang terbagi ke dalam 4 dimensi Emotion Focused

Coping. Partisipan akan diminta untuk menjawab berdasarkan 4 pilihan jawaban yang

tersedia, yaitu: "Sangat Tidak Setuju", "Tidak Setuju","Setuju" dan "Sangat Setuju".

Sedangkan skala untuk variabel Stress yang dikembangkan oleh Hardjana (1994)

yang telah diadaptasi oleh penulis. Skala ini terdiri dari 29 aitem total yang terbagi ke

dalam 4 dimensi Stress. Partisipan akan diminta untuk menjawab berdasarkan 4 pilihan

jawaban yang tersedia, yaitu: "Sangat Tidak Setuju", "Tidak Setuju","Setuju" dan "Sangat

Setuju".

Uji coba alat menghasilkan 17 item PFC, 15 item EFC dan 29 item yang bertahan dengan

standar daya diskriminasi item dinilai berdasar item-total correlation pada program SPSS

v.21sebesar > 0,3. Dengan tingkat kepercayaan PFC sebesar 0,977, EFC sebesar 0,982 dan

Stress sebesar 0,799.

HASIL PENELITIAN

Uji Normalitas

Uji Normalitas menggunakan Kolmogrovov-Smirnov pada program SPSS v.21. Data

dikatakan normalbila memiliki nilai signifikansi lebih dari 0,05 (p > 0,05).

Page 21: Hubungan Antara Coping Stress (PFC&EFC) dengan Tingkat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9142/2/T1_802010053_Full... · Abstract . This researh is intend to find out relation

15

Tabel 1.

Hasil uji normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

EFC PFC Stres

N 83 83 83

Normal

Parametersa,b

Mean 37.0602 42.9639 72.4699

Std. Deviation 5.72830 8.79224 12.29846

Most Extreme

Differences

Absolute .090 .090 .055

Positive .053 .090 .051

Negative -.090 -.083 -.055

Test Statistic .090 .090 .055

Asymp. Sig. (2-tailed) .091c .095

c .200

c,d

Hasil uji normalitas pada tabel menunjukan bahwa variabel coping stress efc

memiliki koefisien Kolmogrovov-Smirnov Test sebesar 0,90 dengan probabilitas p) atau

signifikansi sebesar 0,91, sedangkan untuk variabel coping stress pfc memiliki koefisien

Kolmogrovov-Smirnov Test sebesar 0,90 dengan probabilitas (p) atau signifikansi sebesar

0,95. Dan variabel stress memiliki koefisien Kolmogrovov-Smirnov Test sebesar 0,055

dengan probabilitas (p) atau signifikansi sebesar 0,2. Dengan demikian variabel memiliki

distribusi yang normal yaitu p > 0,05.

Uji Linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk menguji integritas hubungan data yaitu variabel bebas

dan variabel terikat. Dengan kata lain, pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah

variabel beba berhubungan dengan variabel terikat atau tidak. Untuk perhitungannya, uji

linearitas dilakukan dengan menggunakan SPSS v.21 for windows yang dapat dilihat pada

tabel berikut.

Page 22: Hubungan Antara Coping Stress (PFC&EFC) dengan Tingkat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9142/2/T1_802010053_Full... · Abstract . This researh is intend to find out relation

16

Tabel 2.

Hasil uji linearitas efc dengan stress

ANOVA Table

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

EFC *

STRES

Between

Groups

(Combined) 2537.181 37 68.572 15.585 .680

Linearity 2174.642 1 2174.642 494.237 .000

Deviation

from

Linearity

362.539 36 10.071 2.289 .073

Within Groups 198.000 45 4.400

Total 2735.181 82

Berdasarkan hasil analisis hasil uji linearitas yang menggunakan table Anova nilai

Deviation from linearity maka dapat diketahui variabel emotion focused coping dan stress

diperoleh nilai F beda sebesar 2.289 dengan signifikansi p = 0,73 (p > 0.05) yang

menunjukan hubungan antara variabell emotion focused coping dengan stress adalah linier.

Tabel 3.

Hasil uji linearitas pfc dan stress

ANOVA Table

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

PFC *

STRES

Between

Groups

(Combined) 6007.102 37 162.354 10.275 .057

Linearity 5200.683 1 5200.683 329.126 .019

Deviation

from

Linearity

806.419 36 22.401 1.418 .133

Within Groups 711.067 45 15.801

Total 6718.169 82

Berdasarkan hasil analisis hasil uji linearitas yang menggunakan table Anova nilai

Deviation from linearity maka dapat diketahui variabel problem focused coping dan stress

Page 23: Hubungan Antara Coping Stress (PFC&EFC) dengan Tingkat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9142/2/T1_802010053_Full... · Abstract . This researh is intend to find out relation

17

diperoleh nilai F beda sebesar 1.418 dengan signifikansi p = 0,133 (p > 0.05) yang

menunjukan hubungan antara variabel problem focused coping dengan stress adalah linier.

Analisis Deskriptif

EFC (Emotion Focus Coping)

Tabel 4.

Kriteria Skor EFC

No Interval Kategori Mean N Presentase (%)

1. 15 ≤ x≤ 26,25 Sangat Rendah 12 14.45

2. 26,25≤ x <37,5 Rendah 36.76 27 32.54

3. 37.5 ≤ x<48,75 Tinggi 31 37.35

4. 48,75≤ 60 Sangat Tinggi 13 15.66

Jumlah 83 100%

SD =5,775 Min =25 Max = 47

Bila dilihat dari data tersebut, menunjukan nilai terendah (minimun) 15, nilai tertinggi

(maksimum) 60, dengan standar deviasi sebesar 5,775 dan mean 36.76. Dari tabel di atas

juga dapat dilihat bahwa sebagian besar subjek berada pada kategori tinggi sebesar

37.35%.

PFC (Problem Focus Coping)

Tabel 5.

Kriteria Skor PFC

No Interval Kategori Mean N Presentase (%)

1. 17 ≤x ≤ 29.75 Sangat Rendah 16 19.27

2. 29.75 ≤ x < 42.5 Rendah 26 31.33

3. 42.5 ≤ x < 55.25 Tinggi 42.73 23 27.72

4. 52.25 ≤ x < 68 Sangat Tinggi 18 18.68

Jumlah 83 100%

SD =9,051 Min =26 Max = 60

Bila dilihat dari data tersebut, menunjukan nilai terendah (minimun) 167 nilai

tertinggi (maksimum) 68, dengan standar deviasi sebesar 9,051 dan mean 42.73. Dari tabel

Page 24: Hubungan Antara Coping Stress (PFC&EFC) dengan Tingkat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9142/2/T1_802010053_Full... · Abstract . This researh is intend to find out relation

18

di atas juga dapat dilihat bahwa sebagian besar subjek berada pada kategori rendah dengan

persentase sebesar 31.33%.

Stress

Tabel 6.

Kriteria Skor Stress

No Interval Kategori Mean N Presentase (%)

1. 29 ≤ x ≤ 50,75 Sangat Rendah 14 16.86

2. 50,75 ≤ x < 72,5 Rendah 72.47 27 31.53

3. 72.5 ≤ x < 94,25 Tinggi 31 37.34

4. 94,25 ≤ x < 116 Sangat Tinggi 11 13.52

Jumlah 83 100%

SD = 12.298 Min =40 Max = 99

Bila dilihat dari data tersebut, menunjukan nilai terendah (minimun) 29, nilai tertinggi

(maksimum) 116, dengan standar deviasi sebesar 12.298 dan mean 72.47. Dari tabel di atas

juga dapat dilihat bahwa sebagian besar subjek berada pada kategori tinggi dengan

persentase sebesar 37.34%.

Hasil Analisis Data

Perhitungan data analisis dilakukan setelah uji asumsi yang meliputi uji normalitas

dan uji linearitas. Perhitungan dalam analisis ini dilakukan dengan SPSS v.21 for windows.

Hasil korelasi antara emotion focused coping dengan stress pada mahasiswa dapat dilihat

pada tabel berikut ini

Page 25: Hubungan Antara Coping Stress (PFC&EFC) dengan Tingkat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9142/2/T1_802010053_Full... · Abstract . This researh is intend to find out relation

19

Tabel 7.

Hasil uji koreasi efc dengan stress

EFC STRES

EFC Pearson Correlation 1 .892**

Sig. (2-tailed) .000

N 83 83

STRES Pearson Correlation .892**

1

Sig. (2-tailed) .000

N 83 83

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan hasil perhitungan uji korelasi diperoleh koefisien korelasi anatara

emotion focused coping dengan stress pada mahasiswa sebesar 0,892 dengan sig = 0,000 (p

< 0.05) yang berarti ada hubungan positif signifikan antara emotion focused coping dan

stress. Dengan begitu semakin besar emotion focused coping maka semakin besar stres

mahasiswa hal ini dikarenan hubungan emotion focused coping dan stres adalah sangat

kuat, signifikan dan searah.

Dan hasil korelasi antara problem focused coping dengan stress pada mahasiswa

dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 8.

Hasil uji korelasi pfc dengan stress

PFC STRES

PFC Pearson

Correlation 1 .880

**

Sig. (2-tailed) .000

N 83 83

STRES Pearson

Correlation .880

** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 83 83

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 26: Hubungan Antara Coping Stress (PFC&EFC) dengan Tingkat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9142/2/T1_802010053_Full... · Abstract . This researh is intend to find out relation

20

Berdasarkan hasil perhitungan uji korelasi diperoleh koefisien korelasi anatara

problem focused coping dengan stress pada mahasiswa sebesar 0,880 dengan sig = 0,000 (p

< 0.05) yang berarti ada hubungan positif signifikan antara problem focused coping dan

stress. Dengan begitu semakin besar problem focused coping maka semakin besar stres

mahasiswa hal ini dikarenan hubungan problem focused coping dan stres adalah sangat

kuat, signifikan dan searah.

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan koefisien korelasi (r) emotion focus coping

dan stress sebesar 0,892 dengan signifikansi 0,000 (p <0.05). Hal tersebut menunjukkan

bahwa ada hubungan positif signifikan antara emotion focus coping dengan stress pada

mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi. Artinya semakin tinggi emotion focus coping

mahasiswa semakin tinggi pula stress mereka. Dan didapatkan koefisien korelasi (r)

problem focus coping dan stress sebesar 0,880 dengan signifikansi 0,000 (p <0.05), hal

tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan positif signifikan antara problem focus coping

dengan stress pada mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi. Maka semakin tinggi problem

focus coping mahasiswa semakin tinggi pula stress mereka.

Dengan demikian, dinyatakan dalam penelitian ini H0 ditolak dan H1

diterima.Karena baik emotion focus coping maupun problem focus coping memiliki

korelasi positif signifikan dengan stress. Dapat disimpulkan bahwa baik EFC (emotion

focus coping) atau PFC (problem focus coping) mampu memediasi stres yang terdapat pada

mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi yang sedang menyusun skripsi. Ini juga dapat

Page 27: Hubungan Antara Coping Stress (PFC&EFC) dengan Tingkat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9142/2/T1_802010053_Full... · Abstract . This researh is intend to find out relation

21

berarti bahwa mahasiswa yang menganggap skripsi sebagai permasalahan yang sangat

internal akan menjadikan EFC (emotion focus coping) sebagai coping dari stres dan

mahasiswa yang menganggap skripsi sebagai suatu tantangan yang harus dihadapai akan

memilih PFC (problem focus coping) guna mempercepat waktu studi. Hal ini sesuai dengan

Taylor (1995) yang mengatakan bahwa setiap individu akan berusaha mengatasi stress

dengan strategi dan cara yang berbeda-beda , namun memiliki tujuan yang sama yaitu

mempertahankan keseimbangan emosinya, mempertahankan keseimbangan self image

positif, mengurangi tekanan lingkungan atau menyesuaikan diri terhadap penilain negatif

dan tetap melanjutkan hubungan yang memuaskan diri sendiri serta orang lain.

Page 28: Hubungan Antara Coping Stress (PFC&EFC) dengan Tingkat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9142/2/T1_802010053_Full... · Abstract . This researh is intend to find out relation

22

Kesimpulan Dan Saran

Kesimpulan

Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif

signifikan antara coping stress emotion focus coping terhadap stres dan coping stress

problem focus coping terhadap stres pada mahasiswa fakultas teknologi informasi yang

sedang mengerjakan skripsi. Hal ini dapat terjadi karena setiap mahasiswa memiliki

pemahaman yang berbeda terhadap pemasalahan yang dalam penelitian ini adalah skripsi

sehingga setiap mahasiswa dapat menyesuaikan diri baik dengan menggunakan emotion

focus coping dan problem focus coping sebagai coping terhadap stres.

Saran

Berdasarkan uraian dan hasil penelitian yang diperoleh penulis maka dikemukan

saran sebagai berikut :

1. Bagi Fakultas Teknologi Informasi

Berdasarkan hasil penelitian yang menyebutkan bahwa mahasiswa yang sedang

mengerjakan skripsi cenderung menggunkan EFC (emotional focus coping) ketika

mengerjakan skripsi, maka bagi fakultas diperlukan untuk membantu mahasiswa dengan

menyediakan wadah pendidikan atau kelompok belajar yang membantu mahasiswa dalam

mennyelesaikan masalah terkait skripsi.

2. Bagi Mahasiswa

Mahasiswa yang merasa lebih memilih emotion focus coping maka mereka harus

berusaha melawan dan menghadapi masalah tersebut dengan positif, terus berusaha

mencari jalan keluar, karena jika mahasiswa merasa pasrah dan lebih memilih untuk

Page 29: Hubungan Antara Coping Stress (PFC&EFC) dengan Tingkat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9142/2/T1_802010053_Full... · Abstract . This researh is intend to find out relation

23

melupakan masalah tersebut terutama yang berkaitan dengan skripsi maka mahasiswa akan

lebih lama berkuliah dan tidak dapat memperoleh gelar sarjananya secara cepat.

3. Bagi Penelitian Mendatang

Bagi penelitian mendatang dapat mengembangkan dan meneliti mengenai lama waktu

pengerjaan skripsi pada mahasiswa dengan yang memilih emotion focus coping dan

problem focus coping sebagai suatu mekanisme coping stres.

Dan juga melakukan pengontrolan terhadap variabel lain yang dapat mempengaruhi

hasil penelitian, seperti adanya bias variabel PFC pada variabel EFC.

Page 30: Hubungan Antara Coping Stress (PFC&EFC) dengan Tingkat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9142/2/T1_802010053_Full... · Abstract . This researh is intend to find out relation

24

DAFTAR PUSTAKA

Anzwar, S. (2001). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Azwar, S. (2007). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Azwar, Saifuddin.(2000). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta : Pustaka Belajar

Arikunto. (2005). Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta

Atkinson, R.L., Atkinson, R.C. (1997). Pengantar Psikologi : Introduction To Psychology

Eight Edition. Jakarta:Penerbit Erlangga

Dempsey. (2002). Riset Kepwrawatan : Buku Ajar dan Latihan. Jakarta : EGCs

Derry, I., & Jubile Enterprise. (2006). Membuat skripsi dengan openoffice.org writer 2.0.

Jakarta:PT Elex Media Komputindo

Ferrari, J.R., Jhonson, J.R, McCown, W.G. (1995). Procrastination And Task Avoidance:

Theory, Research, And Treatment. New York: Plenum Press

Fibrianti, Irmawanti Dwi. (2009). Hubungan Antara Dukungan Social Orangtua Dengan

Prokrastinasi Akademik Dalam Menyelesaikan Skripsi Pada Mahasiswa Fakultas

Psikologi Universitas Diponegoro Semarang. Fakultas Psikologi . Universtias

Diponegoro Semarang.

Folkman, S. & Lazarus, R.S. (1984). Personal Control, Stress and Coping Process: A

Theoretical Analysis. Journal of Personality and Social Psychology. Vol. 46, 839 -

852.

Garmezy dan Rutter. (1983). Stress, coping, and development in children

Gunawati & Hartati, (2006). Hubungan antara Efektivitas Komunikasi Mahasiswa-Dosen

Pembimbing utama skripsi dengan stres dalam Menyusun skripsi pada mahasiswa

program Studi psikologi fakultas kedokteran Universitas Diponegoro. Jurnal

Psikologi Universitas Diponegoro Vol. 3 No. 2

Hadi, Sutrisno. (2004). Metodologi Research Jilid 3. Yogyakarta : Andi

Munawaroh. (2001). Coping Stres Mahasiswa Yang Sedang Menyusun Skripsi. Fakultas

Psikologi Univeritas Gunadarma

Nooreza, Rizky (2011). Gambaran Stress dan Prokrastinasi Pada Mahasiswa Fakultas

Psikologi UI yang Mengerjakan Skripsi Di Atas Semester ke-8. Fakultas Psikologi.

Unversitas Indonesia.

Potter & Perry (2005) Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses & Praktek.

Edisi 4. Vol 1. Jakarta : EGC

Page 31: Hubungan Antara Coping Stress (PFC&EFC) dengan Tingkat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9142/2/T1_802010053_Full... · Abstract . This researh is intend to find out relation

25

Prayoto, dkk. (1991). Pedoman penyelesaian skripsi program S1FMIPA UGM. Jogjakarta

: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Unoversitas Gadja Mada.

Sarjan, M. (2009). Penulisan proposal peneltian skripsi. Fakultas Pertanian UNRAM.

Shin, M., Rosario, M., Morch, H. and Chestnut, D.E. (1984). Coping With JobStress and

Burn Out in the Human Services. Journal of Personality and Social Psychology. 46,

4, 864-876.

Smet, Bart. (1994). Psikologi Kesehatan. Jakarta: PT.Grasindo

Sinaga, Mawar, A. (2005). Coping Stres Mahasiswa Psikologi Salatiga. Fakultas Psikologi.

Universitas Kristen Satya Wacana.

Somerville, Paul. (2003). National Safety. National Safety Council of Australia

Taylor, S. E. (1995). Helath psychology.Singapore: Mcgraw-Hill.