how to explain a history

Upload: guntherrem248

Post on 04-Apr-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/29/2019 how to explain a history

    1/6

    Tugas Mata Kuliah Perspektif Sejarah

    Semester 1 1

    How to Explain a History:

    Review Penjelasan SejarahWritten by Abu Suud

    Didi Pramono

    Mahasiswa Prodi Pendidikan IPS Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

    dapat dihubungi melalui e-mail [email protected]

    Secara umum, kita mengenal sejarah sebagai sekumpulan cerita atau kejadian masa lampau.

    Lalu, apa yang dimaksud dengan filsafat sejarah? Berbeda dengan sejarah yang hanya

    mengungkapkan rangkaian peristiwa, termasuk kejadian-kejadian di masa lampau, maka filsafat

    sejarah mampu mengungkapkan penjelasan berbagai hubungan di antara kejadian-kejadian

    tersebut dan memberikan gambaran tentang kemungkinan-kemungkinan yang bakal terjadi di

    masa mendatang. Berbeda pula dengan sejarah yang membahas masalah dalam sejarah itu

    sendiri. Filsafat sejarah membahas sejarah itu sendiri, seperti tentang apakah sejarah itu

    pengetahuan atau bukan? Bagaimanakah cara mengetahui fakta sejarah? Berbedakah dengan

    yang disebut dengan sejarah yang obyektif? Apakah ada hukum dalam sejarah? Apakah hakekat

    teori-teori sejarah seperti adanya pendekatan Marxis? Bagaimana cara menjelaskan sejarah?

    dan sebagainya.

    Pertanyaan-pertanyaan tersebut coba dijelaskaan Suud dalam bukunya yang berjudul Tiga

    Keranjang pada Bab Penjelasan Sejarah. Secara ringkas tulisan ini mencoba turut memberikan

    pandangannya terhadap tulisan tersebut. Secara berturut-turut akan dijelaskan mengenai:

    Masalah Sebab-Akibat dalam Sejarah, Sisi Lain dalam Penjelasan Sejarah, dan Menguak Makna-

    Makna dalam Penjelasan Sejarah serta Komentar Suud atas perkembangan tulisan tentang

    Sejarah yang berkembang saat ini.

    Masalah Sebab-Akibat dalam Sejarah

    Sejarawan memiliki metode masing-masing dalam mencoba menjelaskan masalah sebab-akibat

    terjadinya suatu peristiwa bersejarah. Sebagian sejarawan menjelaskan dengan kata-kata dan

    istilah-istilah sebagai beetikut:

    - sebab, karena, oleh sebab itu, dikarenakan, dan lain sebagainya,- dalam keadaan seperti itu, maka tidak mengherankan jika ....,- sesungguhnya dalam hal ini ....,- tidak dapat dielakkan lagi bahwa ....,

  • 7/29/2019 how to explain a history

    2/6

    Tugas Mata Kuliah Perspektif Sejarah

    Semester 1 2

    - pengaruh, dorongan, motif, dorongan hati, perkembangan, konsekuensi, akibat, dan lainsebagainya,

    - menuju ke ...., menghasilkan ...., membuat ...., menghasilkan ...., dan lain sebagainya,- inevitability, impossibility, necessairy, lead to, force, compel, dan make.

    Menurut Suud, hal-hal demikian justru akan menimbulkan kebingungan, seolah ada penjelasan

    yang tersirat, tidakto the point, dan multitafsir. Selain itu seperti terkesan bahwa fakta sejarah

    sebagai suatu takdir, dongeng kemanusiaan, dan menempatkan manusia dalam posisi yang

    tidak berdaya terhadap ketentuan takdir Tuhan. Manusia tidak ditempatkan sebagai individu

    yang melakukan usaha.

    Terkait dengan masalah sebab-akibat, Taine mengatakan bahwa setelah mengumpulkan fakta,

    langkah selanjutnya adalah mencari penyebabnya. Pernyataan ini dibantah oleh Croce,

    menurutnya sejarah tidak dapat dijelaskan dengan rangkaian sebab-akibat, melainkan hanya

    dapat dijelaskan oleh kejadian itu sendiri. Pada dasarnya orang sulit sekali menemukan faktor

    yang dianggap sebagai penyebab yang paling utama.

    Penjelasan fakta-fakta sejarah tidak lain adalah fakta yang telah diberi interpretasi, dan tidak

    semua fakta reliabel. Untuk itu perlu dilakukan pengujian dengan jalan otoritas atau persaksian,

    menyangkut dokumen, pengetahuan dan pengalaman yang ada. Hakikatnya suatu peristiwa

    tidak mungkin berdiri sendiri akan selalu terikat dengan social contact.

    Dapat disimpulkan bahwa menemukan fakta dan sebab merupakan prosedural inter connexion

    dalam sejarah. Jadi, dengan mencari sebab dapat memberikan penjelasan bagi sesuatu kejadian

    sejarah.

    Yang perlu diperhatikan dalam menjelaskan historical conexion adalah: rumusan masalah apa

    yang diajukan, dan dalam kondisi seperti apa dua peristiwa dapat dikatakan berhubungan?

    Penjelasan tersebut sangat bergantung pada paham yang digunakan untuk menafsirkan fakta-

    fakta terkait. Fakta harus ditafsirkan dan dijelasakan dalam kaitan dengan ikatan ruang, waktu,

    dan kondisi. Dalam sejarah, kita tidak dapat menarik suatu hukum-hukum atau dalil-dalil

    tertentu yang digunakan untuk meramalkan suatu kejadian. Sejarah adalah mengenai kapan, di

    mana, mengapa, dan bagaimana, bukan tentang ramalan dan generalisasi. Sejarah tidak

    mengenal adanya pengulangan atau percobaan suatu kejadian, peristiwa sejarah hanya terjadi

    satu kali.

  • 7/29/2019 how to explain a history

    3/6

    Tugas Mata Kuliah Perspektif Sejarah

    Semester 1 3

    Dari studi yang telah dilakukan, secara umum penyebab terjadinya peristiwa sejarah adalah

    ideologi, semangat nasionalisme, kemauan manusia, ekonomi, politik, dan lain sebagainya.

    Sekali lagi perlu ditegaskan bahwa penafsiran sejarah tergantung pada: titik pandang/tempat

    berpijak, level dan jarak, tujuan dan kepentingan sejarawan terhadap fakta sejarah tersebut.

    Sisi Lain dalam Penjelasan Sejarah

    Sub-bab ini diawali dengan mangajukan suatu masalah sebab-akibat sebagai suatu proses

    mencari penjelasan mental. Dalam arti, penjelasan sejarah tidak harus dimulai dari hasil analisis

    terhadap sesuatu yang bersifat fisik dan dapat diamati secara fisik. Sejarah juga dapat dijelaskan

    dengan penjelasan yang bersifat mental. Bahkan, untuk beberapa hal, sejarah memang harus

    dijelaskan dari segi mentalitasnya. Peristiwa-peristiwa sejarah dapat terjadi karena faktor-

    faktor hasrat, keinginan, fikiran, rencana, kebijaksanaan, yang semuanya bersumber pada

    mentalitas manusia. Hanya kejadian-kejadian di sekitar manusia saja yang mempunyai latar

    betakang, dan latar belakang itu bersifat mental. Contohnya fikiran-fikiran yang nembangkitkan

    sesuatu perbuatan. Dalam keadaan seperti itu maka tugas sejarawan ialah menggambarkan

    betapa isi berbagai bentuk sebab atau penyebab dalam sejarah. Juga mereka bertugas

    menentukan betapa sesungguhnya sejarawan mengetahui penyebab yang menggerakkan

    sesuatu perbuatan sejarah.

    Collingwood menjelaskan bahwa penyebab suatu kejadian adalah mental causation, atau motif

    dan maksud yang menggerakkan suatu perbuatan. Namun akan sangat susah untuk mengetahui

    motif tindakan seseorang, ini hanya bisa dijelaskan melalui analogi dari pengalaman orang lain.

    Pada proses sebelum menjelaskan fakta sejarah, perlu dilakukan pengambilan simpulan.

    Faktanya banyak sejarawan yang menggunakan imajinasi atau intuisi dalam mencoba

    menjelaskan dan menilai fakta sejarah. Banyak penjelasan sejarah yang mendasarkan diri pada

    penjelasan tentang maksud, mental, motif, latar belakang suatu peristiwa. Penjelasan ini

    didasarkan pada kejadian masa lampau. Penjelasan yang berdasarkan sebab-sebab amat susah

    dilakukan, karena bersifat unobservable. Simpulan tidak dapat ditarik berdasarkan analogi

    dengan fenomena kekinian, yang ada simpulan dihadapkan dengan pikiran penulis.

    Tiga hal yang perlu diperhatikan dalam menghadapi permasalahan penjelasan sejarah

    diantaranya: kekuatan analisis penulis, pemikiran, perkara reliving dan recreating yang terjadi

    pada diri penulis.

  • 7/29/2019 how to explain a history

    4/6

    Tugas Mata Kuliah Perspektif Sejarah

    Semester 1 4

    Tindakan-tindakan manusia (termasuk penjelasan atas masa lampau) diarahkan oleh hal-hal

    berikut: kedudukan pemikiran tertentu, diarahkan oleh pertimbangan tertentu, diperintah oleh

    keinginan tertentu, melakukan apa yang orang lain katakan dan pertimbangkan, mematuhi

    nalurinya, mencari suara hati mereka, memerangi godaan yang datang pada mereka.

    Sekali lagi perlu ditegaskan bahwa motivasi dan dorongan itu tentunya tidak dapat diamati

    secara kasat mata, membutuhkan pendekatan secara mendalam untuk dapat menguaknya ke

    permukaan. Dapat juga dilakukan dengan jalan menelaah dokumen-dokumen yang ada, seperti

    surat pribadi, memorial, buku harian, wawancara, angket, surat dinas, dan lain sebagainya.

    Pertanyaan yang kemudian muncul adalah, bagaimana kita dapat mengetahui peristiwa yang

    sedang dan akan terjadi pada seseorang atau masyarakat dengan jalan memahami apa yang

    mereka pikirkan? Pikiran merupakan sesuatu yang hanya dapat diketahui oleh individu yang

    memiliki pikiran tersebut, dan mustahil diketahui secara pasti oleh orang lain. Yang dilakukan

    para sejarawan adalah menduga, memperkirakan, melakukan pengandaian, dan mengajukan

    hipotesis.

    Terkait hal di atas, yang perlu kita imani adalah sejarawan adalah manusia super yang sangat

    menguasai tentang tokoh/pelaku sejarah. Sehingga apa yang dipikirkan para tokoh sejarah

    dapat diprediksikan dengan baik oleh sejarawan. Jalan lain yang cukup dapat diandalkan adalah

    kajian terhadap dokumen-dokumen yang terkait dengan tokoh sejarah tersebut.

    Menguak Makna-Makna dalam Penjelasan Sejarah

    Dalam ranah sejarah dikenal istilah-istilah reliving the experience of other people dan

    rethinking the thoughts of historical characters. Istilah-istilah tersebut lah yang merupakan

    jurus sakti sejarawan dalam menjelaskan sejarah. Semua pihak perlu menyepakati bahwa

    sejarawan memiliki intuitive understanding yang berguna sebagai sinar tembus psikologis

    untuk menembus ruang dan waktu serta pikiran seseorang guna mengungkap menial causes

    yang berada pada setiap fakta sejarah.

    Lebih jelasnya, cara yang ditempuh sejarawan untuk memahami dan kemudian menjalaskan

    fakta sejarah adalah dengan jalan membayangkan diri sendiri menghadapi permasalahan yang

    sama. Langkah selanjutnya adalah memikirkan kemudian memutuskan sikap dan tindakan apa

    yang harus dilakukan. Sikap dan tindakan ini didasarkan pada pengalaman sejarawan itu

    sendiri. Hasil dari proses ini merupakan hipotesis yang juga dapat salah.

  • 7/29/2019 how to explain a history

    5/6

    Tugas Mata Kuliah Perspektif Sejarah

    Semester 1 5

    Cara lain adalah dengan bersikap understanding an action, yang berbeda dengan understanding

    an event. Sejarawan dapat understanding an action jika ia memiliki pengalaman yang sama

    terhadap kejadian yang sama. Sejarawan juga perlu menguasai imaginative understanding

    untuk memahami perbuatan seseorang yang luar biasa dengan situasi yang tidak asing. Ketika

    sejarawan telah sampai pada titik ini, berarti mereka telah having same thought, reaching the

    same conclusion, dan acting with the same motives.

    Ketika sudah sejauh ini, perlu dilakukan refleksi atas materi yang telah disampaikan

    sebelumnya. Perlu digarisbawahi, bahwa fakta sejarah bersifat unik, semuanya dapat diketahui

    dengan baik hanya oleh pelaku sejarah itu sendiri. Orang lain di luar itu yang mempunyai

    kekuatan untuk memprediksi berdasarkan dokumen-dokumen yang ada.

    Lagi, ada tiga hal yang perlu dicermati dalam upaya menjelaskan sejarah, yakni 1) cermati

    maksud dan tujuan yang melatarbelakangi sikap dan tindakan seseorang; 2) cermati penentuan

    rumusan masalah yang dilakukan sebelum seseorang bertindak; dan 3) pertimbangkan kritik-

    kritik yang mungkin diutarakan oleh orang lain.

    Jalan lain yang kiranya tepat dilakukan untuk dapat menyajikan penjelasan komprehensif

    terhadap sejarah adalah dengan mengkaji dokumen, seperti surat pribadi, memorial, buku

    harian tokoh-tokoh sejarah. Kritik terhadap langkah ini adalah ada kecenderungan penulisan

    dokumen-dokumen tersebut terkesan dilebih-lebihkan, bahkan terkadang membohongi diri

    sendiri. Jalan terakhir adalah melakukan pengujian membandingkan dengan tindakan-tindakan

    lain dalam suasana yang bersamaan, yang juga kita ketahui.

    Hal menarik yang penting untuk dibahas adalah bahwa dalam sejarah memiliki dua pendekatan,

    yakni materialis dan idealis. Pendekatan materialis memiliki sifat ilmiah, dan pendekatan idealis

    beranggapan tentang perlunya mempertahankan kebebasan dari jiwa manusia.

    Disini dipertentangkan antara pandangan Marx dan Collingwood. Marx beranggapan bahwa

    manusia terbangun oleh sesuatu yang bersifat materialis. Collingwood justru berpendapat

    bahwa ide adalah kekuatan dan hidup yang dapat mengendalikan dunia dan mengubahnya.

    Seluruh sikap dan tindakan manusia pada hakikatnya merupakan ide, gagasan, alasan, fikiran,

    maksud, tujuan, dan rencana. Dunia dan manusia tersusun atas ide dan materi, keduanya tidak

    dapat dipisahkan. Ide, gagasan, dan tujuan manusia hasil dari aktivitas tubuh yang bersifat

    materi.

  • 7/29/2019 how to explain a history

    6/6

    Tugas Mata Kuliah Perspektif Sejarah

    Semester 1 6

    Akhirnya, dapat ditarik simpulan bahwa sesuatu kejadian tidak bisa hanya dapat dicarikan

    penjelasannya dari satu sebab yang bersifat mutlak. Ditambahkan oleh Collingwood bahwa

    tidaklah benar bahwa seluruh perilaku manusia hanya dapat diterangkan dengan hukum sebab

    akibat yang amat bersifat deterministis.

    Suud juga menjelaskan komentar-komentar yang muncul tentang sejarah, bahwa kajian banyak

    digunakan oleh politisi terutama dalam menentukan kebijakan. Karena mereka meyakini

    dengan mempelajari sejarah mereka dapat meramalkan kejadian yang akan terjadi di masa

    depan. Pandangan ini, sekali lagi, perlu mendapat sorotan serius. Gardiner tidak membenarkan

    anggapan di atas, ia menyatakan bahwa sejarah tidak dapat dijelaskan menggunakan hukum

    sebab-akibat. Hukum tersebut hanya berlaku pada ranah Ilmu Pengetahuan Alam, di mana

    suatu peristiwa dapat diujicobakan, dibentuk situasi tertentu, dilakukan eksperimen, dan lain

    sebagainya. Berbeda halnya dengan kejadian yang menyangkut manusia di masa lampau.

    Penjelasan sejarah sulit dilakukan, sangat tergantung pada kepentingan serta pandangan hidup

    yang dianut sejarawan.

    Dalam upaya penjelasan sejarah akan ditemukan perbedaan berbagai pandangan sejarawan.

    Hal ini dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal sejarawan itu sendiri. Faktor internal

    diantaranya tingkat imajinasi, kreativitas dan konsepnya tentang manusia. Faktor eksternal

    menyangkut sistem sosial, budaya, lingkungan sekitarnya. Diantara berbagai macam perbedaan

    tersebut kiranya perlu diutamakan tugas sejarawan itu sendiri, Herodotus menyatakan bahwa

    tugas sejarawan ialah menyampaikan apa-apa yang diperbuat oleh orang-orang di masa

    lampau, agar tidak dilupakan oleh manusia pada generasi sekarang dan yang akan datang.

    Itulah kenapa Herodotus menyebut sejarah sebagai Historia Vitae Magistra yang berarti

    sejarah merupakan guru kehidupan.

    Daftar Pustaka

    Suud, Abu. 2008. Tiga Keranjang (Tripitaka) Sejarah. Semarang: tidak diterbitkan.