how to explain a history
TRANSCRIPT
-
7/29/2019 how to explain a history
1/6
Tugas Mata Kuliah Perspektif Sejarah
Semester 1 1
How to Explain a History:
Review Penjelasan SejarahWritten by Abu Suud
Didi Pramono
Mahasiswa Prodi Pendidikan IPS Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang
dapat dihubungi melalui e-mail [email protected]
Secara umum, kita mengenal sejarah sebagai sekumpulan cerita atau kejadian masa lampau.
Lalu, apa yang dimaksud dengan filsafat sejarah? Berbeda dengan sejarah yang hanya
mengungkapkan rangkaian peristiwa, termasuk kejadian-kejadian di masa lampau, maka filsafat
sejarah mampu mengungkapkan penjelasan berbagai hubungan di antara kejadian-kejadian
tersebut dan memberikan gambaran tentang kemungkinan-kemungkinan yang bakal terjadi di
masa mendatang. Berbeda pula dengan sejarah yang membahas masalah dalam sejarah itu
sendiri. Filsafat sejarah membahas sejarah itu sendiri, seperti tentang apakah sejarah itu
pengetahuan atau bukan? Bagaimanakah cara mengetahui fakta sejarah? Berbedakah dengan
yang disebut dengan sejarah yang obyektif? Apakah ada hukum dalam sejarah? Apakah hakekat
teori-teori sejarah seperti adanya pendekatan Marxis? Bagaimana cara menjelaskan sejarah?
dan sebagainya.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut coba dijelaskaan Suud dalam bukunya yang berjudul Tiga
Keranjang pada Bab Penjelasan Sejarah. Secara ringkas tulisan ini mencoba turut memberikan
pandangannya terhadap tulisan tersebut. Secara berturut-turut akan dijelaskan mengenai:
Masalah Sebab-Akibat dalam Sejarah, Sisi Lain dalam Penjelasan Sejarah, dan Menguak Makna-
Makna dalam Penjelasan Sejarah serta Komentar Suud atas perkembangan tulisan tentang
Sejarah yang berkembang saat ini.
Masalah Sebab-Akibat dalam Sejarah
Sejarawan memiliki metode masing-masing dalam mencoba menjelaskan masalah sebab-akibat
terjadinya suatu peristiwa bersejarah. Sebagian sejarawan menjelaskan dengan kata-kata dan
istilah-istilah sebagai beetikut:
- sebab, karena, oleh sebab itu, dikarenakan, dan lain sebagainya,- dalam keadaan seperti itu, maka tidak mengherankan jika ....,- sesungguhnya dalam hal ini ....,- tidak dapat dielakkan lagi bahwa ....,
-
7/29/2019 how to explain a history
2/6
Tugas Mata Kuliah Perspektif Sejarah
Semester 1 2
- pengaruh, dorongan, motif, dorongan hati, perkembangan, konsekuensi, akibat, dan lainsebagainya,
- menuju ke ...., menghasilkan ...., membuat ...., menghasilkan ...., dan lain sebagainya,- inevitability, impossibility, necessairy, lead to, force, compel, dan make.
Menurut Suud, hal-hal demikian justru akan menimbulkan kebingungan, seolah ada penjelasan
yang tersirat, tidakto the point, dan multitafsir. Selain itu seperti terkesan bahwa fakta sejarah
sebagai suatu takdir, dongeng kemanusiaan, dan menempatkan manusia dalam posisi yang
tidak berdaya terhadap ketentuan takdir Tuhan. Manusia tidak ditempatkan sebagai individu
yang melakukan usaha.
Terkait dengan masalah sebab-akibat, Taine mengatakan bahwa setelah mengumpulkan fakta,
langkah selanjutnya adalah mencari penyebabnya. Pernyataan ini dibantah oleh Croce,
menurutnya sejarah tidak dapat dijelaskan dengan rangkaian sebab-akibat, melainkan hanya
dapat dijelaskan oleh kejadian itu sendiri. Pada dasarnya orang sulit sekali menemukan faktor
yang dianggap sebagai penyebab yang paling utama.
Penjelasan fakta-fakta sejarah tidak lain adalah fakta yang telah diberi interpretasi, dan tidak
semua fakta reliabel. Untuk itu perlu dilakukan pengujian dengan jalan otoritas atau persaksian,
menyangkut dokumen, pengetahuan dan pengalaman yang ada. Hakikatnya suatu peristiwa
tidak mungkin berdiri sendiri akan selalu terikat dengan social contact.
Dapat disimpulkan bahwa menemukan fakta dan sebab merupakan prosedural inter connexion
dalam sejarah. Jadi, dengan mencari sebab dapat memberikan penjelasan bagi sesuatu kejadian
sejarah.
Yang perlu diperhatikan dalam menjelaskan historical conexion adalah: rumusan masalah apa
yang diajukan, dan dalam kondisi seperti apa dua peristiwa dapat dikatakan berhubungan?
Penjelasan tersebut sangat bergantung pada paham yang digunakan untuk menafsirkan fakta-
fakta terkait. Fakta harus ditafsirkan dan dijelasakan dalam kaitan dengan ikatan ruang, waktu,
dan kondisi. Dalam sejarah, kita tidak dapat menarik suatu hukum-hukum atau dalil-dalil
tertentu yang digunakan untuk meramalkan suatu kejadian. Sejarah adalah mengenai kapan, di
mana, mengapa, dan bagaimana, bukan tentang ramalan dan generalisasi. Sejarah tidak
mengenal adanya pengulangan atau percobaan suatu kejadian, peristiwa sejarah hanya terjadi
satu kali.
-
7/29/2019 how to explain a history
3/6
Tugas Mata Kuliah Perspektif Sejarah
Semester 1 3
Dari studi yang telah dilakukan, secara umum penyebab terjadinya peristiwa sejarah adalah
ideologi, semangat nasionalisme, kemauan manusia, ekonomi, politik, dan lain sebagainya.
Sekali lagi perlu ditegaskan bahwa penafsiran sejarah tergantung pada: titik pandang/tempat
berpijak, level dan jarak, tujuan dan kepentingan sejarawan terhadap fakta sejarah tersebut.
Sisi Lain dalam Penjelasan Sejarah
Sub-bab ini diawali dengan mangajukan suatu masalah sebab-akibat sebagai suatu proses
mencari penjelasan mental. Dalam arti, penjelasan sejarah tidak harus dimulai dari hasil analisis
terhadap sesuatu yang bersifat fisik dan dapat diamati secara fisik. Sejarah juga dapat dijelaskan
dengan penjelasan yang bersifat mental. Bahkan, untuk beberapa hal, sejarah memang harus
dijelaskan dari segi mentalitasnya. Peristiwa-peristiwa sejarah dapat terjadi karena faktor-
faktor hasrat, keinginan, fikiran, rencana, kebijaksanaan, yang semuanya bersumber pada
mentalitas manusia. Hanya kejadian-kejadian di sekitar manusia saja yang mempunyai latar
betakang, dan latar belakang itu bersifat mental. Contohnya fikiran-fikiran yang nembangkitkan
sesuatu perbuatan. Dalam keadaan seperti itu maka tugas sejarawan ialah menggambarkan
betapa isi berbagai bentuk sebab atau penyebab dalam sejarah. Juga mereka bertugas
menentukan betapa sesungguhnya sejarawan mengetahui penyebab yang menggerakkan
sesuatu perbuatan sejarah.
Collingwood menjelaskan bahwa penyebab suatu kejadian adalah mental causation, atau motif
dan maksud yang menggerakkan suatu perbuatan. Namun akan sangat susah untuk mengetahui
motif tindakan seseorang, ini hanya bisa dijelaskan melalui analogi dari pengalaman orang lain.
Pada proses sebelum menjelaskan fakta sejarah, perlu dilakukan pengambilan simpulan.
Faktanya banyak sejarawan yang menggunakan imajinasi atau intuisi dalam mencoba
menjelaskan dan menilai fakta sejarah. Banyak penjelasan sejarah yang mendasarkan diri pada
penjelasan tentang maksud, mental, motif, latar belakang suatu peristiwa. Penjelasan ini
didasarkan pada kejadian masa lampau. Penjelasan yang berdasarkan sebab-sebab amat susah
dilakukan, karena bersifat unobservable. Simpulan tidak dapat ditarik berdasarkan analogi
dengan fenomena kekinian, yang ada simpulan dihadapkan dengan pikiran penulis.
Tiga hal yang perlu diperhatikan dalam menghadapi permasalahan penjelasan sejarah
diantaranya: kekuatan analisis penulis, pemikiran, perkara reliving dan recreating yang terjadi
pada diri penulis.
-
7/29/2019 how to explain a history
4/6
Tugas Mata Kuliah Perspektif Sejarah
Semester 1 4
Tindakan-tindakan manusia (termasuk penjelasan atas masa lampau) diarahkan oleh hal-hal
berikut: kedudukan pemikiran tertentu, diarahkan oleh pertimbangan tertentu, diperintah oleh
keinginan tertentu, melakukan apa yang orang lain katakan dan pertimbangkan, mematuhi
nalurinya, mencari suara hati mereka, memerangi godaan yang datang pada mereka.
Sekali lagi perlu ditegaskan bahwa motivasi dan dorongan itu tentunya tidak dapat diamati
secara kasat mata, membutuhkan pendekatan secara mendalam untuk dapat menguaknya ke
permukaan. Dapat juga dilakukan dengan jalan menelaah dokumen-dokumen yang ada, seperti
surat pribadi, memorial, buku harian, wawancara, angket, surat dinas, dan lain sebagainya.
Pertanyaan yang kemudian muncul adalah, bagaimana kita dapat mengetahui peristiwa yang
sedang dan akan terjadi pada seseorang atau masyarakat dengan jalan memahami apa yang
mereka pikirkan? Pikiran merupakan sesuatu yang hanya dapat diketahui oleh individu yang
memiliki pikiran tersebut, dan mustahil diketahui secara pasti oleh orang lain. Yang dilakukan
para sejarawan adalah menduga, memperkirakan, melakukan pengandaian, dan mengajukan
hipotesis.
Terkait hal di atas, yang perlu kita imani adalah sejarawan adalah manusia super yang sangat
menguasai tentang tokoh/pelaku sejarah. Sehingga apa yang dipikirkan para tokoh sejarah
dapat diprediksikan dengan baik oleh sejarawan. Jalan lain yang cukup dapat diandalkan adalah
kajian terhadap dokumen-dokumen yang terkait dengan tokoh sejarah tersebut.
Menguak Makna-Makna dalam Penjelasan Sejarah
Dalam ranah sejarah dikenal istilah-istilah reliving the experience of other people dan
rethinking the thoughts of historical characters. Istilah-istilah tersebut lah yang merupakan
jurus sakti sejarawan dalam menjelaskan sejarah. Semua pihak perlu menyepakati bahwa
sejarawan memiliki intuitive understanding yang berguna sebagai sinar tembus psikologis
untuk menembus ruang dan waktu serta pikiran seseorang guna mengungkap menial causes
yang berada pada setiap fakta sejarah.
Lebih jelasnya, cara yang ditempuh sejarawan untuk memahami dan kemudian menjalaskan
fakta sejarah adalah dengan jalan membayangkan diri sendiri menghadapi permasalahan yang
sama. Langkah selanjutnya adalah memikirkan kemudian memutuskan sikap dan tindakan apa
yang harus dilakukan. Sikap dan tindakan ini didasarkan pada pengalaman sejarawan itu
sendiri. Hasil dari proses ini merupakan hipotesis yang juga dapat salah.
-
7/29/2019 how to explain a history
5/6
Tugas Mata Kuliah Perspektif Sejarah
Semester 1 5
Cara lain adalah dengan bersikap understanding an action, yang berbeda dengan understanding
an event. Sejarawan dapat understanding an action jika ia memiliki pengalaman yang sama
terhadap kejadian yang sama. Sejarawan juga perlu menguasai imaginative understanding
untuk memahami perbuatan seseorang yang luar biasa dengan situasi yang tidak asing. Ketika
sejarawan telah sampai pada titik ini, berarti mereka telah having same thought, reaching the
same conclusion, dan acting with the same motives.
Ketika sudah sejauh ini, perlu dilakukan refleksi atas materi yang telah disampaikan
sebelumnya. Perlu digarisbawahi, bahwa fakta sejarah bersifat unik, semuanya dapat diketahui
dengan baik hanya oleh pelaku sejarah itu sendiri. Orang lain di luar itu yang mempunyai
kekuatan untuk memprediksi berdasarkan dokumen-dokumen yang ada.
Lagi, ada tiga hal yang perlu dicermati dalam upaya menjelaskan sejarah, yakni 1) cermati
maksud dan tujuan yang melatarbelakangi sikap dan tindakan seseorang; 2) cermati penentuan
rumusan masalah yang dilakukan sebelum seseorang bertindak; dan 3) pertimbangkan kritik-
kritik yang mungkin diutarakan oleh orang lain.
Jalan lain yang kiranya tepat dilakukan untuk dapat menyajikan penjelasan komprehensif
terhadap sejarah adalah dengan mengkaji dokumen, seperti surat pribadi, memorial, buku
harian tokoh-tokoh sejarah. Kritik terhadap langkah ini adalah ada kecenderungan penulisan
dokumen-dokumen tersebut terkesan dilebih-lebihkan, bahkan terkadang membohongi diri
sendiri. Jalan terakhir adalah melakukan pengujian membandingkan dengan tindakan-tindakan
lain dalam suasana yang bersamaan, yang juga kita ketahui.
Hal menarik yang penting untuk dibahas adalah bahwa dalam sejarah memiliki dua pendekatan,
yakni materialis dan idealis. Pendekatan materialis memiliki sifat ilmiah, dan pendekatan idealis
beranggapan tentang perlunya mempertahankan kebebasan dari jiwa manusia.
Disini dipertentangkan antara pandangan Marx dan Collingwood. Marx beranggapan bahwa
manusia terbangun oleh sesuatu yang bersifat materialis. Collingwood justru berpendapat
bahwa ide adalah kekuatan dan hidup yang dapat mengendalikan dunia dan mengubahnya.
Seluruh sikap dan tindakan manusia pada hakikatnya merupakan ide, gagasan, alasan, fikiran,
maksud, tujuan, dan rencana. Dunia dan manusia tersusun atas ide dan materi, keduanya tidak
dapat dipisahkan. Ide, gagasan, dan tujuan manusia hasil dari aktivitas tubuh yang bersifat
materi.
-
7/29/2019 how to explain a history
6/6
Tugas Mata Kuliah Perspektif Sejarah
Semester 1 6
Akhirnya, dapat ditarik simpulan bahwa sesuatu kejadian tidak bisa hanya dapat dicarikan
penjelasannya dari satu sebab yang bersifat mutlak. Ditambahkan oleh Collingwood bahwa
tidaklah benar bahwa seluruh perilaku manusia hanya dapat diterangkan dengan hukum sebab
akibat yang amat bersifat deterministis.
Suud juga menjelaskan komentar-komentar yang muncul tentang sejarah, bahwa kajian banyak
digunakan oleh politisi terutama dalam menentukan kebijakan. Karena mereka meyakini
dengan mempelajari sejarah mereka dapat meramalkan kejadian yang akan terjadi di masa
depan. Pandangan ini, sekali lagi, perlu mendapat sorotan serius. Gardiner tidak membenarkan
anggapan di atas, ia menyatakan bahwa sejarah tidak dapat dijelaskan menggunakan hukum
sebab-akibat. Hukum tersebut hanya berlaku pada ranah Ilmu Pengetahuan Alam, di mana
suatu peristiwa dapat diujicobakan, dibentuk situasi tertentu, dilakukan eksperimen, dan lain
sebagainya. Berbeda halnya dengan kejadian yang menyangkut manusia di masa lampau.
Penjelasan sejarah sulit dilakukan, sangat tergantung pada kepentingan serta pandangan hidup
yang dianut sejarawan.
Dalam upaya penjelasan sejarah akan ditemukan perbedaan berbagai pandangan sejarawan.
Hal ini dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal sejarawan itu sendiri. Faktor internal
diantaranya tingkat imajinasi, kreativitas dan konsepnya tentang manusia. Faktor eksternal
menyangkut sistem sosial, budaya, lingkungan sekitarnya. Diantara berbagai macam perbedaan
tersebut kiranya perlu diutamakan tugas sejarawan itu sendiri, Herodotus menyatakan bahwa
tugas sejarawan ialah menyampaikan apa-apa yang diperbuat oleh orang-orang di masa
lampau, agar tidak dilupakan oleh manusia pada generasi sekarang dan yang akan datang.
Itulah kenapa Herodotus menyebut sejarah sebagai Historia Vitae Magistra yang berarti
sejarah merupakan guru kehidupan.
Daftar Pustaka
Suud, Abu. 2008. Tiga Keranjang (Tripitaka) Sejarah. Semarang: tidak diterbitkan.