hospital by law & medical staf by law

16
KATA PENGANTAR Alhamdulillah puji syukur ke hadirat Allah SWT, berkat izin-Nya Penyusunan buku Hospital By Law & Medical Staf By Law Rumah Sakit BMC (Bireuen Medical Center) ini dapat tersusun. Manajemen suatu rumah sakit memerlukan peraturan – peraturan tertulis yang dapat dipakai sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas-tugas untuk seluruh jajaran staf dan karyawan di Rumah Sakit BMC( Bireuen Medical Center ). Buku ini ini diberi Judul “Hospital By Law & Medical Staf By Law Rumah Sakit BMC ( Bireuen Medical Center ). Buku ini kami susun berdasarkan data yang kami himpun dari seluruh bagian, hasil rapat RUPS Yayasan Al-Abrar, yang disesuaikan dengan kebutuhan dan keperluan rumah sakit . Kami mengucapkan terima kasih yang setinggi – tingginya kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan kontribusinya sehingga sampai tersusunnya buku ini. Penerbitan Buku Hospital By Law & Medical Staf By Law Rumah Sakit BMC ini tentulah akan sangat beramanfaat sebagai tolak ukur bagi rumah sakit dalam melaksanakan tugas-tugas dalam menjalankan kegiatan rumah sakit. Rumah Sakit BMC (Bireuen Medical Center) dr. Mursyid Direktur 1 DAFTAR ISI 1.Kata Pengantar …………………………………………………………. hal. 1 2.Daftar Isi …………………………………………………………………… hal. 2 3.Bab I ( Pendahuluan )……………………………………………….. hal. 3 4.Bab II ( Pengertian Istilah )…………………………………....... hal. 4 A. By Law B. Hospital By Law & Medical Staf By Law 5.Anggaran Rumah Tangga Rumah Sakit BMC ……………. Hal. 5 6. Persyaratan Merawat Pasien Di Rumah Sakit BMC …. Hal.14

Upload: mohd-dhuhran

Post on 31-Jan-2016

19 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

TRYUI

TRANSCRIPT

Page 1: Hospital by Law & Medical Staf by Law

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur ke hadirat Allah SWT, berkat izin-Nya Penyusunan buku Hospital By Law & Medical Staf By Law Rumah Sakit BMC (Bireuen Medical Center) ini dapat tersusun.Manajemen suatu rumah sakit memerlukan peraturan – peraturan tertulis yang dapat dipakai sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas-tugas untuk seluruh jajaran staf dan karyawan di Rumah Sakit BMC( Bireuen Medical Center ).

Buku ini ini diberi Judul “Hospital By Law & Medical Staf By Law Rumah Sakit BMC ( Bireuen Medical Center ). Buku ini kami susun berdasarkan data yang kami himpun dari seluruh bagian, hasil rapat RUPS Yayasan Al-Abrar, yang disesuaikan dengan kebutuhan dan keperluan rumah sakit .Kami mengucapkan terima kasih yang setinggi – tingginya kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan kontribusinya sehingga sampai tersusunnya buku ini.

Penerbitan Buku Hospital By Law & Medical Staf By Law Rumah Sakit BMC ini tentulah akan sangat beramanfaat sebagai tolak ukur bagi rumah sakit dalam melaksanakan tugas-tugas dalam menjalankan kegiatan rumah sakit.

Rumah Sakit BMC (Bireuen Medical Center)

dr. Mursyid Direktur

1

DAFTAR ISI

1. Kata Pengantar …………………………………………………………. hal. 1

2. Daftar Isi …………………………………………………………………… hal. 2

3. Bab I ( Pendahuluan )……………………………………………….. hal. 3

4. Bab II ( Pengertian Istilah )…………………………………....... hal. 4

A. By Law

B. Hospital By Law & Medical Staf By Law

5. Anggaran Rumah Tangga Rumah Sakit BMC ……………. Hal. 5

6. Persyaratan Merawat Pasien Di Rumah Sakit BMC …. Hal.14

7. Bab III ( Penutup )…………………………………………………….. hal.23

- Kesimpulan

2

Page 2: Hospital by Law & Medical Staf by Law

BAB IPENDAHULUAN

Pada hakekatnya Hospital By Law & Medical Staf By Law mempunyai bidang tersendiri dan juga mempunyai fungsi penting di dalam mengadakan tata tertib dan kepastian hukum jalannya rumah sakit.Yang sebut sebagai “ Aturan Main “( Rule of the game ) dari manajemen rumah sakit dalam menjalankan fungsi dan tugasnya.Jika aturan dan disiplin manajemen sudah dibuat dan juga dipatuhi maka Hospital By Law & Medical Staf By Law adalah alat untuk menjalankan program Manajemen Risiko dan “ Good Govermence “ dengan baik dan berhasil.Hospital By Law & Medical Staf By Law dapat dilihat dari tiga sudut pandang :1. Dilihat dari sudut Akreditasi :

Merupakan butir-butir yang diperlukan untuk Akreditrasi Rumah Sakit. Akreditasi memeriksa ada tidaknya kejelasan,keteraturan,ada tidaknya peraturan kepastian,prosedur-prosedur yang harus ditempuh dan sebagainya

2. Dilihat dari segi hukum :Hospital By Law & Medical Staf By Law dapat dikatakan sebagai “ perpanjangan tangan hukum “ karena hukum mengatur hal- hal secara umum yang masih harus diperkuat dengan mengajukan bukti-buktinya.Juga dapat dipergunakan sebagai tolok ukur mengenai ada tidaknya suatu kelalaian /kesalahan di dalam suatu kasus hukum kedokteran.

3. Dilihat dari Manajemen Risiko :Hospital By Law & Medical Staf By Law dapat menjadi alat ( tool ) untuk mencegah timbulnya atau mencegah terulangnya suatu risiko yang merugikan.Misalnya terhadap gugatan malpraktek medik.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Hospital By Law & Medical Staf By Law berfungsi sebagai pedoman dalam menjalankan roda manajemen rumah sakit.

3

BAB IIPENGERTIAN ISTILAH

A. BY LAWBy Law berarti segala peraturan dan ketentuan yang dibuat oleh suatu organisasi,perkumpulan untuk mengatur para anggota-anggotanya yang jika dilanggar dapat dikenakan sanksi.

B. HOSPITAL BY LAW & MEDICAL STAF BY LAW

Istilah By Law juga dipergunakan didunia perumahsakitan yang dikenal dengan nama “ Hospital By Law “ “ Medical Staf By Law “.

Sebenarnya di dalam praktek sehari-hari di Rumah Sakit BMC sudah ada pengaturannya tetapi umumnya banyak yang masih secara lisan.Kebanyak peraturan dilakukan berdasarkan kebiasaan,belum dibakukan dalam suatu peraturan tertulis.

Maka dengan ini Manajemen Rumah Sakit BMC telah menulis dan membakukan peraturan-peraturan tersebut dalam sebuah buku.

4

Page 3: Hospital by Law & Medical Staf by Law

Hospital By Law Dan Medical Staf By Law

Anggaran Rumah TanggaYAYASAN AL-ABRAR BIREUEN

Rumah Sakit BMC ( Bireuen Medical Center )

Bab IKetentuan Umum

Pasal 1

Berdasarkan Surat izin / Keputusan dari Pemilik / Komisaris Yayasan Al-Abrar Bireuen No. 01 tanggal 26 April 2011 maka ( Rapat Umum Pemegang Saham Yayasan Al-Abrar Bireuen ) telah memutuskan untuk mendirikan Rumah Sakit BMC di Bireuen

Bab IINama dan Tempat Kedudukan

Pasal 2

Rumah Sakit ini dinamakan Rumah Sakit BMC dan beralamat di Jl.Bireuen – TakengonKm.1,6 Juli Setuy Bireuen dan mulai beroperasi pada tanggal 10 Desember 2010

Bab IIIFilsafah,Visi dan Misi

Pasal 3

(1) Falsafah : Membuat Pasien Menjadi Sehat(2) Visi : Menjadikan Rumah Sakit dengan pelayanan Prima dan ramah

lingkungan (3) Misi : Menjadikan Rumah Sakit yang memiliki unggulan pelayanan

Bedah dan Spesialis lainnya

5

Bab IVPelayanan yang diberikan

Pasal 4

(1) Rumah Sakir BMC memberikan berbagai pelayanan kesehatan kepada masyarakat untuk berbagai penyakit yang tergantung kepada fasilitas dan tenaga staf medik yang ada.

(2) Rumah Sakit BMC mempunyai fasilitas teknis unggulan khusus untuk pelayanan di bidang Bedah

Pasal 5

Hanya tenaga dokter yang sudah terdaftar yang diizinkan untuk merawat dan mengobati pasien.

Bab VPeraturan Dasar Rumah Sakit

Pasal 6

(1) Keseluruhan peraturan dasar rumah sakit terdiri atas:(a) Anggaran dasar(b) Anggaran rumah tangga(c) Peraturan rumah sakit(d) Surat keputusan(e) Pengumuman

(2) Peraturan ini urutanya berjenjang, sehingga peraturan yang lebih rendah tidak boleh bertentangan dengan yang lebih tinggi.

Peraturan Rumah SakitPasal 7

(1) Peraturan Rumah Sakit dibagi di dalam 2 kelompok bidang:(a) Bidang Umum ( UM )(b) Bidang Medik ( MED )

6

Page 4: Hospital by Law & Medical Staf by Law

(2) (a) Kelompok bidang umum mengatur hal-hal pokok yang bersifat umum dibidang manajemen rumah sakit

(b) Kelompok bidang medik mengatur hal-hal pokok yang menyangkut dan terletak di bidang Medik

Surat KeputusanPasal 8

(a) Kelompok ini memuat kebijakan-kebijakan yang ditentukan direksi.(b) Berbagai keputusan yang diputuskan di rapat direksi.(c) Pengangkatan dan pemberhentian karyawan. (d) Hal-hal lain yang memerlukan dibuat secara tertulis.

PengumumanPasal 9

Didalam kelompok ini hanya memuat pengumuman, pemberitahuan sesuatu agar diketahui oleh seluruh jajaran dirumah sakit.

Bab VIKepengurusan

Pasal 10

Pengurus rumah sakit terdiri atas:- Dewan Penyatun- Badan Pengawas- Direksi Rumah Sakit- Komite Medik

7

Bab VIIDewan Penyatun

Pasal 11

(1) Dewan Penyatun adalah kedudukan yang terhormat dan dipilih dari tokoh-tokoh masyarakat

(2) Dewan penyantun diangkat untuk masa jabatan 3 ( tiga ) tahun dan dapat diangkat kembali untuk masa jabatan yang sama.

(3) Dewan penyatun berfungsi sebagai Pembina secara umum dan memberi nasihat kepada badang pengawas.

Bab VIIIBadan Pengawas

Pasal 12

(1) Badan Pengawas bertindak sebagai wakil dari pemilik Yayasan (2) Anggota badan pengawas diambil dari pengurus Yayasan dan diangkat

dalam suatu RUPS(3) Badan pengawas untuk jangka waktu 3 ( tiga ) tahun dan dapat diangkat lagi

untuk jangka waktu yang sama(4) Badan pengawas bertugas mengawasi manajemen rumah sakit dan

mengadakan evaluasi terhadap hasil kerja direksi rumah sakit.(5) Badan pengawas berwenang memanggil direksi rumah sakit untuk minta

keterangan, penjelasan lebih lanjut mengenai sesuatu hal.(6) Badan pengawas berhak untuk memeriksa pembukuan dan semua dokumen

dan arsip yang berhubungan dengan sesuatu hal.(7) Badan pengawas wajib memberikan laporan tahunan pada akhir tahun buku

kepada pengurus Yayasan serta menyampaikan rekomendasinya.(8) Badan pengawas bertanggung jawab kepada pemilik Yayasan melalui RUPS.

Pasal 13

(1) Dalam tugas sebagai pengawas,maka para anggota badan pengawas tidak boleh mencampuri dan bertindak langsung secara operasonil.

8

Page 5: Hospital by Law & Medical Staf by Law

(2) Jabatan sebagai anggota badan pengawas tidak boleh dirangkap dengan salah satu jabatan di rumah sakit.

Bab IXDirektur Rumah sakit

Pasal 14

(1) Direktur rumah sakit diangkat oleh pengurus Yayasan dalam RUPS(2) Masa jabatan direktur rumah sakit adalah 3 ( tiga ) tahun dan dapat diangkat

kembali untuk jangka waktu yang sama.

Pasal 15

(1) Direktur rumah sakit memegang pucuk pimpinan tertinggi dalam manajemen rumah sakit

(2) Sebagai pimpinan tertinggi ia dibantu oleh beberapa wakil direktur di berbagai bidang.

(3) Direktur berwenang untuk melimpahkan sebahagian wewenangnya kepada wakil direktur bidang sesuai dengan bidangnya.

Wakil DirekturPasal 16

(1) Wakil direktur bidang bertangung jawab kepada direktur(2) Para wakil direktur direkrut diangkat didalam RUPS atas usul direktur.(3) Masa jabatan para wakil direktur adalah 3 ( tiga ) tahun dan dapat diangkat

kembali untuk masa jabatan yang sama.

Bab XKomite Medik

Pasal 17

(1) Komite Medik adalah suatu badan non-struktural yang bertugas untuk melakukan pengawasan terutama di bidang medik dan etika profesi

9

(2) Komite medik merencanakan pengembangan rumah sakit dan pengendalian mutu bidang medik.

(3) Anggota Komite Medik diangkat oleh pengurus Yayasan atas usul direksi(4) Pengurus Yayasan dapat melimpahkan kewenangan pengangkatan komite

medik kepada direksi.(5) Komite Medik berjumlah sekurang- kurangnya 5 ( lima ) orang(6) Masa jabatan anggota komite medik adalah 3 ( tiga ) tahun dan dapat

diangkat kembali.(7) Hasil keputusan rapat- rapat komite medik dilaporkan kepada direksi.

Pasal 18

(1) Untuk menjalankan tugasnya, komite medik dapat mengangkat berbagai panitia,seperti:a. Panitia Kredentialb. Panitia Etik Profesi Medikc. Panitia Nosokomiald. Panitia Farmasie. Panitia Rekam Medisf. Dan lain-lain panitia yang dianggap perlu.

(2) Panitia-panitia tersebut bertanggung jawab kepada komite medik.(3) Pengangkatan dan tata cara kerja masing-masing Panitia akan diatur sendiri.

Bab XIKomite Etik Rumah Sakit ( KERS )

Pasal 19

(1) Disamping komite medik ada Komite etik rumah sakit ( KERS ).(2) Komite etik rumah sakit bertanggung jawab langsung kepada direksi (3) Komite etik rumah sakit menangani masalah-masalah etik umum yang

timbul di rumah sakit .(4) Anggota Komite rumah sakit diangkat oleh direktur untuk jangka waktu 3

( tiga ) tahun dan dapat diangkat kembali.(5) Tata cara kerja KERS akan diatur lebih lanjut didalam peraturan pelaksanaan.

10

Page 6: Hospital by Law & Medical Staf by Law

Bab XIIRapat-Rapat

Pasal 20

Didalam organisasi rumah sakit terdapat :(1) Rapat direksi(2) Rapat direksi dan kepala bagian,(3) Rapat komite medik(4) Rapat badan pengawas direksi,(5) Rapat gabungan.

Rapat DireksiPasal 21

(1) Rapat direksi diadakan seminggu sekali untuk membahas berbagai masalah dirumah sakit.

(2) Direksi berkewajiban memberikan laporan triwulan dan pada akhir tahun buku badan pengawas.

Rapat Direksi Dan Kepala Bagian

Pasal 22

Rapat Direksi dan Kepala Bagian diadakan rutin dua minggu sekali

Rapat Komite MedikPasal 23

Rapat komite medik diadakan rutin secara periodik dan pada setiap saat jika ada timbul suatu masalah.

Rapat Badan Pengawas - DireksiPasal 24

(1) Rapat badan pengawas - direksi dilakukan sebulan sekali.11

(2) Dalam rapat tersebut, direksi akan memberikan laporan tentang hal-hal yang penting dan jalannya manajemen rumah sakit.

Rapat GabunganPasal 25

(1) Rapat Gabungan dihadiri oleh:a. Dewan Penyantun b. Badan Pengawasc. Direksid. Komite Medik

(2) Rapat gabungan diadakan sekali dalam setahun.

Bab XIIIPengangkatan Staf Dan Karyawan

Pasal 26

(1) Direktur mengangkat staf dan karyawan rumah sakit.(2) Penerimaan tenaga dokter akan dilakukan melalui komite medik/kridensial.

Bab XIVSanksi

Pasal 27

(1) Terhadap setiap pelanggaran peraturan oleh karyawan dapat dikenakan sanksi

(2) Sanksi administrasi terdiri atas:a. Teguran secara lisan,b. Surat peneguran Ic. Surat peneguran IId. Surat peneguran IIIe. Pemberhentian

12

Page 7: Hospital by Law & Medical Staf by Law

(3) Bagi para dokter rawat (attending physician) yang melanggar peraturan akandiberikan teguran.

(4) Apabila sudah diberikan tiga kali teguran dan masih tidak dihiraukan,maka dapat dijatuhkan sanksi berupa pencabutan izin untuk merawat pasien di rumah sakit.

Bab XVPenutupPasal 28

(1) Anggaran rumah tangga ini merupakan peraturan pelaksanaan dari anggaran dasar Yayasan dan merupakan bagian yang melekat kepadanya dan tidak dapat dipisahkan.

(2) Segala perubahan terhadap anggaran rumah tangga ini harus mendapat persetujuan dari pemilik /badan pengawas.

(3) Anggaran rumah tangga ini disahkan didalam suatu rapat gabungan berdasarkan pasal 25.

Bireuen, 26 April 2011

( dr.Lili Yuliani Ridwan ) ( dr.Mursyid ) Ketua Yayasan direktur

13

PERSYARATAN MERAWAT PASIENDI RUMAH SAKIT BMC( Bireuen medical Center )

Bab IKetentuan Umum

DefinisiPasal 1

Yang dimaksud dengan :

Rumah Sakit = Rumah Sakit BMCPersyaratan = “ Persyaratan merawat pasien “ yang berlaku bagi dokter rawat

yang merawat pasien di rumah sakit.Dokter rawat = Dokter spesialis atau dokter umum yang merawat pasien di

Rumah Sakit (attemding physician)Pasien = Pasien Rumah SakitFasilitas = Fasilitas : Peralatan dan ruangan yang tersedia di Rumah Sakit.

Bab IIDokter Rawat

Pasal 2

(1) Dokter rawat yang hendak merawat pasien di Rumah Sakit harus sudah memperoleh izin dari direksi dan terdaftar di rumah sakit.

(2) Izin merawat pasien yang diberikan oleh direksi kepada dokter rawat adalah bersifat pribadi dan tidak dapat dialihkan kepada dokter lain.

Bab IIIHak-hak Dokter Rawat

Pasal 3

Dokter rawat berhak untuk :(1) Merawat pasien sendiri

14

Page 8: Hospital by Law & Medical Staf by Law

(2) Memakai peralatan rumah sakit sesuai bidang spesialisnya berdasarkan peraturan rumah sakit.

(3) Memberi consult apabila diminta oleh dokter lainnya,(4) Menerima honorarium dari pasien sesuai ketentuan dan tata cara

pembayaran yang berlaku di rumah sakit.

Bab IVPeraturan-Peraturan

Pasal 4

Dokter rawat wajib mentaati peraturan-peraturan yang tercantum di dalam :(1) Peraturan perundang-undangan yang berlaku(2) “ Persyaratan Merawat Pasien “(3) Peraturan-peraturan rumah sakit di bidang Medik(4) Segala ketentuan rumah sakit lain yang diberlakukan di rumah sakit.

Bab VKewajiban Dokter Rawat

Pasal 5 (1) Dokter rawat harus memeriksa pasiennya, mengadakan evaluasi dan

monitoring perkembangan pengobatan secara kontinu.(2) Dokter rawat harus bertindak sesuai dengan standar profesi dan etika

kedokteran.(3) Memberikan pengobatan menurut kebutuhan yang wajar.(4) Harus bersikap ramah terhadap pasien/keluarganya dan tenaga kesehatan

atau tenaga rumah sakit lainnya.(5) Harus menjaga hubungan baik dan etis terhadap teman sejawat lainnya.(6) Harus memberikan informasi tentang penyakit pasien dengan jelas dan dapat

dimengerti kepada pasien dan keluarganya.(7) Pemakaian “medical jargan”sedapat mungkin dihindarkan. (8) Jika pasien berada dalam keadaan gawat,maka ia harus bersedia untuk

datang langsung ke rumah sakit setiap saat.

15

Bab VIEmergensi

Pasal 6

(1) Jika pasien berada dalam keadaan emergensi dan dokter rawatnya tidak bisa dihubungi atau tidak ada waktu lagi untuk menghubungi dokter rawatnya.Dokter jaga rumah sakit dapat mengambil tindakan darurat untuk mengatasi kedaruratanya.

(2) Dengan mengambil tindakan darurat,tidaklah berarti bahwa rumah sakit mengambil alih persoalannya, namun tanggung jawab tetap ada pada dokter yang merawatnya.

(3) Selanjutnya dokter rawatnya harus segera datang ke rumah sakit untuk melanjutkan pengobatannya.

Bab VIIMasuk Rawat

Pasal 7

(1) Setiap pasien yang hendak masuk rawat di rumah sakit harus mempunyai surat rawat (opname) dari dokter.

(2) Pasien langsung datang tanpa surat rawat akan diproses di unit Gawat Darurat.

(3) Dokter UGD akan melakukan pemeriksaan fisik dan kemudian akan menghubungi dokter “On-Call” yang dapat giliran menurut daftar on-call.

(4) Bila pasien memilih seorang dokter lain,maka dokter UGD akan menghubungi dokter spesialis yang dipilih pasien,asalkan ia juga sudah terdaftar di rumah sakit.

Pasal 8

Dalam waktu 24 jam dihitung sejak pasien diterima untuk masuk rawat ,maka dokter rawat sudah harus datang untuk melakukan pemeriksaan fisik,menentukan diagnosis kerja dan rencana pengobatannya.

16

Page 9: Hospital by Law & Medical Staf by Law

Pasal 9

(1) Setiap pasien yang mulai masuk rawat,harus mempunyai hasil-hasil pemeriksaan laboratorium.

(2) Bila belum ada data hasil laboratorium,maka dokter UGD atas usul dokter rawatnya akan menginstruksikan untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium di rumah sakit.

Bab IXPemberian Instruksi

Pasal 10

(1) Semua pemberian instruksi adalah menjadi tanggungjawab dokter rawat yang bersangkutan.

(2) Setiap pemberian intstruksi atau resep obat harus dilakukan secara tertulis,kecuali di dalam keadaan emergensi untuk pasien yang sudah dirawat dan sudah pernah diperiksa dapat diberikan instruksi per telepon.

(3) Dokter jaga atau perawat yang menerima instruksi tersebut akan menulis instruksi tersebut dan membacanya ulang untuk pengechekannya.

(4) Catatan instruksi tersebut esok harinya harus diparaf oleh dokter rawat yang memberi instruksi tersebut.

(5) Untuk pasien baru yang belum diperiksa sendiri oleh dokter yang akan merawatnya,maka pemberian instruksi per telepon hanya boleh diberikan kepada dokter jaga yang sudah memeriksa pasien tersebut.

Bab XPenggantian

Pasal 11

(1) Jika pada suatu saat dokter rawat berhalangan datang atau hendak pergi untuk jangka-waktu tertentu dan sedang ada pasien masih dirawat,maka ia harus memberitahukan kepada pasien/keluarganya untuk minta persetujuan

17

untuk dokter penggantinya.(2) Dokter rawat yang hendak pergi itu harus memberikan laporan secara

tertulis kepada direksi bahwa ia akan digantikan untuk sementara waktu oleh dokter lain.

(3) Penggantian tersebut harus diambil dari dokter yang sudah terdaftar di rumah sakit

(4) Penggantian tersebut hanya untuk jangka waktu tertentu dan berakhir jika dokter yang merawat pasien itu sudah kembali.

Bab XIKonsultasiPasal 12

(1) Jika dokter rawat menganggap perlu minta konsultasi kepada dokter spesialis lain, maka ia harus minta persetujuan terlebih dahulu kepada pasien/keluarganya.

(2) Dokter rawat mengisi formulir Perminataan Konsultasi yang tersedia,(3) Dokter konsultasi harus diambil dari dokter spesialis yang sudah terdaftar di

rumah sakit (4) Dokter konsultasi akan memeriksa pasien untuk kemudian menulis

jawabannya pada Formulir Permintaan Konsultasi tersebut.(5) Pemeriksaan konsultasi bisa dilakukan satu sampai beberapa kali.(6) Apabila harus diperlukan observasi, maka konsultasi dapat dilakukan untuk

jangka-waktu tertentu.

Bab XIIRawat Bersama

Pasal 13

(1) Jika pasien dirawat bersama oleh beberapa dokter spesialis, maka tanggungjawab utama terletak pada dokter rawatnya

(2) Dokter rawat harus mengusahakan agar ada pertemuan antar dokter spesialis yang merawat untuk membahas masalah :

18

Page 10: Hospital by Law & Medical Staf by Law

a. Penyakit yang diderita pasiennya,b. Tindakan yang sudah dilakukan dan prospeknyac. Tindakan yang hendak direncanakan untuk dilakukan,d. Follow-upe. Pertimbangan untuk alternatif lain.

(3) Pemberian penjelasan dilakukan oleh dokter rawat(4) Pemberian penjelasan yang bersifat sangat teknis dapat diserahkan kepada

dokter spesialis yang melakukan tindakan medis tersebut.

Bab XIIIPenunjang Medis

Pasal 14 Dokter rawat wajib menggunakan fasilitas pemeriksaan diagnostik yang tersedia di rumah sakit.

Bab XIVObat-obatan dan Alat Kesehatan

Pasal 15

(1) Dokter rawat tidak diperkenankan membawa obat-obatan dan alat kesehatan sendiri

(2) Jika obat-obatan dan alat instrument yang diperlukan tidak tersedia dan tidak dapat disediakan oleh rumah sakit,maka dokter rawat harus meminta izin kepada direksi.

Bab XVPeralatan Pasal 16

(1) Peralatan/instrumen rumah sakit yang boleh dipergunakan harus di jaga dengan baik.

(2) Tidak diperkenankan untuk membawa keluar rumah sakit peralatan /instrument yang dipergunakan.

19

(3) Jika didektesi bahwa ada kerusakan pada peralatan instrument dokter rawat harus melaporkannya kepada kepala bagian yang bersangkutan.

Bab XVIInformed Consent

Pasal 17

(1) Setiap dokter yang hendak melakukan suatu tindakan operatif atau prosedur yang bersifat invasif yang mengandung risiko,harus memberikan informasi kepada pasien tentang :a. Diagnosis yang ditegakkan,b. Sifat dari prosedur yang akan dilakukan,c. Manfaatnya,d. Kemungkinan adanya risiko yang terkait,e. Apa yang mungkin terjadi apabila tidak dilakukan,f. Pengobatan alternatif lain, g. Serta keterangan lain-lain yang diperlukan atau ditanyakan oleh pasien /

keluarganya.(2) Penjelasan yang diberikan harus dalam bahasa yang dapat dimengerti pasien(3) Sedapat mungkin dihindarkan penggunakan istilah-istilah medis yang tidak

dimengerti pasien ( medical jargan )(4) Jika pasien menyetujui,pasien harus menanda-tangani Surat Persetujuan,(5) Jika pasien menolak,ia harus menanda-tangani Surat Penolakan yang sudah

disediakan.(6) Jika seorang pasien tidak dalam keadaan mampu untuk memberikan

persetujuannya,baik karena alasan legal atau medik, maka dapat dimintakan persetujuan dari anggota keluarga terdekat,walinya atau induk semangnya (guardian ).

(7) Di dalam keadaan gawat darurat dan pasien dalam keadaan tidak sadar,sedangkan sangat segera perlu dilakukan suatu tindakan medik yang bersifat operatif,maka untuk penyelamatan jiwa atau anggota tubuhnya,tidak diperlukan “Informed consent”.( Peraturan Menteri Kesehatan No.585/Men/Kes/Per/IX/1989 tentang Persetujuan Tindakan Medik ).

20

Page 11: Hospital by Law & Medical Staf by Law

Bab XVIIRekam Medik

Pasal 18

(1) Berkas rekam medik harus diisi secara lengkap dan diparaf, sehingga perkembangan dan jalannya pemeriksaan dan pengobatan seorang pasien dapat ditelusuri kembali secara kronologis di kelak kemudian hari.

(2) Jika pasien pulang, maka harus dituliskan instruksi pulang,diagnosis akhir dan resumenya untuk data pengobatan dikemudian hari.

(3) Semua tulisan harus jelas dan dapat dibaca oleh orang lain yang berwenang dan berkepentingan.

(4) Kesalahan tulis hanya boleh dicoret dengan satu garis agar bisa dibaca kembali,dan diberi paraf orang yang melakukan pencoretan.

(5) Penghapusan dengan tipp-eks atau penghitaman sampai tidak bisa dibaca kembali,tidak dibenarkan ( Paraturan Menteri Kesehatan ) No.749a/Menkes/Per/XII tahun 1989 tentang Rekam Medis)

Bab XVIIIPasien Pulang

Pasal 19

(1) Pasien yang sudah dirawat hanya boleh pulang atas persetujuan dokter rawat

(2) Persetujuan itu harus dicantumkan pada berkas rekam medik dan ditanda tangani.

(3) Jika pengobatan belum selesai dan pasien hendak pulang juga maka dokter rawat harus menjelaskan risiko dan apa yang mungkin terjadi.

(4) Jika pasien memaksa pulang juga,maka ia harus menandatangani formulir Pernyataan Hendak Pulang atas Kehendak Sendiri dan akan menanggung segala resiko yang mungkin terjadi.

21

Bab XIXAkses Terhadap Informasi

Pasal 20

(1) Setiap permintaan akses terhadap informasi dan atau keterangan atau penjelasan yang bersangkut paut dengan keadaan pasien harus melalui dokter rawat yang merawat pasien tersebut.

(2) Permintaan data medik pasien oleh pihak ketiga harus disertai dengan surat izin tertulis dari pasien/keluarga terdekatnya dan dtujukan kepada dokter rawatnya melalui direksi rumah sakit.

24

Bab XXTanggung-gugat Hukum

Pasal 21

Setiap dokter rawat bertanggung-gugat penuh secara hukum jika ada gugatan hukum dari pasien atau keluarganya.

22

Page 12: Hospital by Law & Medical Staf by Law

BAB IIIPENUTUP

Kesimpulan :

Buku ini bertujuan untuk memberikan sedikit gambaran tentang Hospital By Law & Medical Staf By Law,rule and regulations dengan perbandingan pemakaian dan pengertiannnya.Bahwa sejarah,kebudayaan,kebiasaan,perkembangan hukum dan keadaan sosial benyak mempengaruhi sifat dan bentuk serta subtansi Hospital By Law & Medical Staf By Law.Semua Peraturan tata tertib yang dicantumkan dalam buku ini bersifat mengikat terhadap Jajaran Staf dan Karyawan dalam menjalakn tugas-tugasnya.

23