hospital by laws bangkatan 2011 ok

Upload: fikri-jafar

Post on 10-Jan-2016

31 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

HBL RS Bangkatan 2011

TRANSCRIPT

PERATURAN INTERNAL RUMAH SAKIT TEMBAKAU DELI

PERATURAN INTERNAL RUMAH SAKIT BANGKATAN

BAGIAN PERTAMA

UMUM

BAB I

PEMBUKAANBahwa Rumah Sakit Bangkatan adalah sarana kesehatan milik PTP. Nusantara - II yang didirikan pada tahun 1908 oleh pemerintah kolonial Belanda melalui perusahaan perkebunan Deli Maatscapij, dan pada era kemerdekaan RI dikelola oleh PT. Perkebunan IX (Persero) dan hingga saat ini menjadi PTP. Nusantara IIBahwa disamping sebagai sarana kesehatan karyawan , Rumah Sakit Bangkatan juga digunakan sebagai sarana kesehatan bagi masyarakat umum dan dimasa yang akan datang diharapkan dapat menjadi tempat pendidikan Institusi Pendidikan.

Bahwa dengan adanya penggabungan (restrukturisasi) antara PT. Perkebunan IX dengan PT. Perkebunan II, 11 Maret 1996, menjadi PTP. Nusantara - II dengan sendirinya Rumah Sakit Bangkatan menjadi Bagian / Unit dari PTP. Nusantara - II yang dalam perkembangannya hingga saat ini menjadi salah satu unit profit dari PTP. Nusantara II.Bahwa sesuai dengan keputusan Direksi PTP. Nusantara - II, Rumah Sakit Bangkatan terhitung mulai tanggal 28 Januari 1999 .berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. II.0/Kpts/R.02/1999 menjadi Rumah Sakit yang berdiri sendiri yang sebelumnya merupakan Rumah Sakit pembantu dari Rumah Sakit Tembakau Deli Medan PTP. Nusantara - II.

Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa dan didorong oleh keinginan luhur untuk dapat memberikan rasa puas dan nyaman akan kebutuhan pelayanan kesehatan yang paripurna dan bertanggung jawab. Rumah Sakit Bangkatan yang diharapkan dapat memberikan kontribusi keuntungan kepada perusahaan PTP. Nusantara - II Tanjung Morawa.BAB IIKETENTUAN UMUM

Dalam Peraturan Internal Rumah Sakit Bangkatan ini yang dimaksud dengan:Peraturan Internal ( Hospital By laws) adalah peraturan organisasi Rumah Sakit (corporate bylaws) dan peraturan staf medis Rumah Sakit (medical staf bylaw) yang disusun dalam rangka menyelenggarakan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) dan tata kelola klinis yang baik (good clinical governance).

Peraturan internal korporasi (corporate bylaws) adalah aturan yang mengatur agar tata kelola korporasi (corporate governance) terselenggara dengan baik melalui pengaturan hubungan antara pemilik /mewakili PTP Nusantara II (Persero), Pengelola (Kepala Rumah Sakit) dan Komite Medik .Peraturan internal staf medik (medical staff bylaws) aturan yang mengatur tata kelola klinis (clinical governance) untuk menjaga profesionalisme staf medis di rumah sakit..Peraturan Internal Rumah Sakit Bangkatan disusun berdasarkan:

Undang undang No.44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, Peraturan Menteri

Kesehatan RI No.755 tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Komite Medik di Rumah Sakit, Peraturan Menteri Kesehatan RI No.971/MENKES/PER/XII/2009

Tentang Standar Kompetensi Pejabat Struktural Kesehatan, Keputusan Menteri

Kesehatan RI No. 722 tahun 2002 tentang Pedoman Peraturan Internal Rumah

Sakit (Hospital By laws) dan Peratura yang berlaku di perusahaan PTP

Nusantara II (Persero).Rumah Sakit Bangkatan adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna baik masyarakat perkebunan maupun umum, yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat, serta menunjang terlaksananya pendidikan khususnya pendidikan profesional dibidang kesehatan.

Pelayanan Kesehatan Paripurna adalah pelayanan Kesehatan yang meliputi promotif , preventif (pencegahan), kuratif (pengobatan) dan rehabilitatif (pemulihan)Organisasi Rumah Sakit Bangkatan terdiri dari 3 ( tiga ) komponen pokok, yaitu :

Unsur I adalah Hospital BoardUnsur II adalah Kepala Rumah Sakit Unsur III adalah Staf Medis Hospital Board adalah perwakilan dari perusahaan sebagai pemilik Rumah Sakit Bangkatan dalam hal ini diwakili oleh Distrik Rumah Sakit PTP Nusantara II.(Persero)Kepala Rumah Sakit adalah seorang dokter (tenaga medis tetap) yang diangkat oleh PTP. Nusantara II(Persero) sebagai pemilik, untuk memimpin dan mengelola Rumah Sakit Bangkatan.Komite Medik adalah perangkat rumah sakit untuk menerapkan tata kelola klinis agar staf medis di rumah sakit Bangkatan terjaga profesionalismenya melalui mekanisme kredensial, penjagaan mutu profesi medis, dan pemeliharaan etika dan disiplin profesi medisSubkomite adalah kelompok kerja di bawah komite medik yang dibentuk untuk mengatasi masalah tertentu, yaitu masalah kredensial, mutu profesi dan maupun etika dan disiplin profesi. Staf Medis adalah dokter, dokter gigi,dokter spesialis dan dokter spesialis gigi yang bekerja di Rumah Sakit Bangkatan dan terikat oleh aturan profesi( peraturan internal staf medis)Tenaga Medis Tetap adalah dokter umum, dokter gigi dan dokter spesialis yang sudah menjadi pegawai /staf tetap di PTP Nusantara-II (Persero) dan terikat dengan aturan kepegawaian PTP Nusantara-II(Persero)Kredensial (penapisan) adalah proses evaluasi terhadap staf medis untuk diberi kelayakan kewenangan klinis (clinical previlage).Rekredensial adalah proses reevaluasi terhadap staf medis yang teleh memiliki kewenangan klinis (clinical previlage) untuk menentukan kelayakan pemberian kewenangan klinis tersebut.Kewenangan Klinis (clinical previlage) adalah hak khusus seorang staf medis untuk melakukan sekelompok pelayanan medis tertentu dalam lingkungan rumah sakit untuk suatu periode tertentu yang dilaksanakan berdasarkan penugasan klinis(clinical appointment)Penugasan Klinis (clinical appointment) adalah penugasan kepala rumah sakit kepada seorang staf rumah sakit untuk melakukan sekelompok pelayanan medis di rumah sakit tersebut berdasarkan daftar kewenangan yangtelah ditetapkan baginya.Mitra bestari(peer group) adalah sekelompok staf medis dengan reputasi dan kompetensi profesi yang baik untuk menelaah segala hal yang terkait dengan profesi medis.Pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah kesehatannya pada staf medis untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan, baik secara langsung maupun tidak langsung di Rumah Sakit Bangkatan..

BAB III

JATI DIRI

Pasal 1

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN

Organisasi ini bernama Rumah Sakit BangkatanRumah Sakit Bangkatan berkedudukan di Jl. Sultan Hasanuddin No. 40 Binjai

Sumatera Utara, Telp. (061) 8821263, Fax (061) 8821951.Pasal 2

TUJUAN DIDIRIKANNYA

RUMAH SAKIT BANGKATAN BINJAI

Sebagai sarana pelayanan kesehatan karyawan/karyawati beserta batihnya dan pensiunan PT. Perkebunan Nusantara 2 ( Persero ) di Wilayah Binjai, Langkat dan Deli Serdang .

Sebagai Strategic Business Unit dari PTP. Nusantara II. Pasal 3

KLASIFIKASI RUMAH SAKIT

Klasifikasi Rumah Sakit Bangkatan adalah non kelas (belum ditetapkan).

Kapasitas tempat tidur rawat inap sebanyak 100 tempat tidur.

Pasal 4

IZIN OPERASIONAL

Rumah Sakit Bangkatan memiliki izin operasional sesuai Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : YM. 02. 04.3. 5. 2815 . tentang Pemberian Izin Penyelenggaraan, yang berlaku selama 5 ( Lima ) tahun terhitung mulai tanggal 21 Mei 2007 sampai dengan 21 Mei 2012.

Pasal 5 FASILITAS

Fasilitas yang dimiliki oleh Rumah Sakit Bangkatan :Unit Rawat Inap

Unit Rawat Jalan

Unit Farmasi

Unit Laboratorium

Unit Radiologi

Unit Kamar Bedah

Unit Gawat Darurat ( UGD )Unit Pengolahan Gizi PasienUnit Ambulance

Unit Laundry

Sarana penunjang pelayanan , terdiri dari :

Rekam Medik

Administrasi / Keuangan

Sarana peribadatan

Warung Mini

Warung Telekomunikasi (Wartel).

Sarana pengolahan limbah (IPAL).BAB IV

MAKSUD DAN TUJUAN PERATURAN INTERNAL

RUMAH SAKIT

Pasal 6

MAKSUD PERATURAN INTERNAL

RUMAH SAKIT BANGKATAN

Dokumen tertulis yang mengatur tata cara pengelolaan rumah sakit berupa

hubungan kerja, peran,tugas, tanggung jawab, dan kewenangan dari Hospital Board (Distrik Rumah Sakit) yang mewakili PTP Nusantara II (Persero)sebagai pemilik, Kepala Rumah Sakit dan Staf Medis yang hanya berlaku di Rumah Sakit

Bangkatan.

Pasal 7

TUJUAN PERATURAN INTERNAL

RUMAH SAKIT BANGKATAN

Merupakan kerangka (frame work) manajemen internal Rumah Sakit didalam melaksanakan pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang dilayani;

Sebagai acuan setiap tindakan pelayanan yang dilakukan agar tetap selaras berdasarkan hukum atau perundang-undangan dibidang kesehatan dan perumahsakitan yang berlaku di Indonesia dan peraturan yang berlaku di PTP Nusantara II (Persero).

Sebagai pedoman mendasar mengenai adanya hubungan kerja, tanggung jawab pelayanan, dan kewenangan diantara Pemilik, Kepala Rumah Sakit, dan Staf Medis. Standar ataupun jaminan terciptanya hubungan kerjasama yang mantap dan kondusif diantara sesama petugas pelayanan di Rumah Sakit sehingga selalu dapat mengambil keputusan dan melakukan tindakan medis sesuai dengan kebijakan tujuan Rumah Sakit.

Dapat menjadi jaminan kualitas bagi pihak pasien yaitu sebagai proteksi atau kualitas pelayanan yang diberikan menurut suatu standar pelayanan yang tertulis dan teratur.

Memenuhi persyaratan Akreditasi Rumah Sakit BAB VLANDASAN HUKUM

Pasal 8

LANDASAN KONSTITUSIONAL

Landasan Hukum Peraturan Internal Rumah Sakit Bangkatan adalah :Undang-undang Dasar 1945Garis-Garis Besar Haluan Negara.Undang-undang RI No. 24 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran.Undang-undang RI No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.Undang-undang No.44 tahun Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.

Peraturan Pemerintah No.32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan.Peraturan Menteri Kesehatan RI No.755 /MENKES/PER/IV/2011 tentang Penyelenggaraan Komite Medik Rumah Sakit.Peraturan Memteri kesehatan RI No.971/MENKES/PER/XII/2009 tentang Standar Kompetensi Pejabat Struktural Kesehatan> Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.772/Menkes/SK/ VI/2002 Tentang Pedoman Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital bylaws)Keputusan Menteri Kesehatan RI No.631/MENKES/SK/IV/2005 TENTANG Pedoman Peraturan Internal Staf Medis (Medical Staff bylaws).Anggaran Dasar Perseroan Terbatas.Anggaran Dasar PTP. Nusantara II

BAB VI

ASAS DAN TUJUAN DIDIRIKANNYA

RUMAH SAKIT BANGKATAN

Pasal 9ASASRumah Sakit Bangkatan memberikan pelayanan berdasarkan Peraturan Perundang-undangan Kesehatan dan perumahsakitan yang berlaku, Kode Etik Kedokteran Indonesia, Etika Umum dan Peraturan-peraturan yang berlaku di PTP Nusantara II (Persero).

Rumah Sakit Bangkatan ikut membantu pemerintah dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan pembangunan dibidang kesehatan. Pasal 10

TUJUAN UMUM Sebagai sarana pelayanan kesehatan maupun penunjang medik dibidang

pelayanan Kesehatan bagi karyawan/karyawati beserta batihnya dan pensiunan

PTP NusantaraII(Persero) serta dapat dimanfaatkan seluas-luasnya oleh masyarakat umum di Wilayah Binjai , Langkat Sumatera Utara.

Pasal 11TUJUAN KHUSUS

Meningkatkan kinerja manajemen Rumah Sakit Bangkatan sesuai dengan standar peraturan pemerintah, kebijakan manajemen Rumah Sakit/Perusahaan, dan kebutuhan pasien disetiap waktu.

Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia rumah Sakit Bangkatan melalui pendidikan dan pelatihan yang berkesinambungan.

Penyempurnaan serta pemeliharaan sarana dan prasarana sesuai dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan.

Memberikan pelayanan yang terbaik dalam menjaga, mengawasi, dan meningkatkan derajat kesehatan sekaligus memperhatikan keselamatan kerja khususnya bagi karyawan perkebunan dan batihnya, serta pensiunan perkebunan.

Meningkatkan pengenalan informasi kepada masyarakat luas bahwa Rumah Sakit Bangkatan siap menerima dan memberikan pelayanan yang terbaik tidak hanya kepada masyarakat perkebunan tetapi juga masyarakat umum.

Mewujudkan Rumah Sakit Bangkatan menjadi rumah sakit yang profesional dalam bidang pelayanan, pendidikan kesehatan, dan tetap terakreditasi dalam standar / mutu pelayanan.

Memiliki Sumber Daya Manusia dengan profesionalisme yang tetap berkembang menurut tuntutan kualitas yang selalu dinamis.

Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pemakaian alat-alat operasional rumah sakit.

Mengurangi angka morbiditas dan mortalitas penyakit dari pasien yang dilayani melalui peningkatan mutu pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.

Meningkatkan BOR ( Bed Occupancy Rate = rasio pemakaian tempat tidur rawat inap dalam satu periode) sehingga mampu bersaing secara sehat dan mandiri untuk mewujudkan Rumah Sakit Bangkatan menjadi pusat pelayanan kesehatan yang terbaik.

BAB VIIVISI, MISIPasal 12VISI Rumah Sakit Bangkatan menjadi pilihan utama Masyarakat di Kota Binjai.

Pasal 13M ISIMemberi pelayanan kesehatan paripurna dan pelayanan unggulan yang

berkualitas kepada karyawan kebun beserta keluarganya, karyawan perusahaan langganan, peserta asuransi kesehatan maupun

masyarakat umum lainnya.2. Menyediakan sarana, prasarana dan fasilitas yang dapat menunjang pelayanan kesehatan dengan mengikuti perkembangan teknologi yang berorientasi kepada kepuasan pelanggan.3. Mengembangkan pelayanan rumah sakit sesuai kebutuhan masyarakat dengan memperhatikan kaidah ekonomi tanpa mengabaikan fungsi sosial rumah sakit.4. Memberikan kontribusi nyata untuk pendidikan & penelitian kesehatan yang terintergrasi dengan pelayanan dalam rangka peningkatan mutu IPTEK Kesehatan

5. Melaksanakan pengelolaan rumah sakit dengan manajemen yang profesional sehingga dapat memberi keuntungan kepada perusahaan serta meningkatkan kesejahteraan karyawan rumah sakit

BAB VIII TUGAS, FUNGSI , KEGIATAN dan STRATEGIK RUMAH SAKIT BANGKATAN

Pasal 14TUGASMelaksanakan upaya kesehatan yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan dibidang kesehatan dan perumahsakitan tanpa mengabaikan peraturan internal PTP Nusantara II (Persero). Pasal 15F U N G S I

Memberikan pelayanan kesehatan paripurna pada masyarakat perkebunan dan

masyarakat umum.

Sebagai pusat rujukan dari institusi kesehatan lainnya di Kota Binjai.

Menyiapkan diri Sebagai tempat pendidikan dari institusi pendidikan dalam rangka

meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Meningkatkan derajat kesehatan pegawai perkebunan untuk mencapai produktivitas

optimum dengan usaha preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif.

Menyelenggarakan Sistem Manajemen yang profesional.

Pasal 16KEGIATAN dan STRATEGI

Bentuk struktur organisasi sesuai dengan lampiran.

Organisasi Rumah Sakit Bangkatan dapat berkembang sesuai kebutuhan organisasi dan perkembangan perusahaan;

Rumah Sakit Bangkatan saat ini sebagai sebagai Unit Penunjang operasional perusahaan yang diharapkan dapat berkembang menjadi unit profit yang dapat memberikan kontribusi positif bagi PTP Nusantara - II (Persero);

Rumah Sakit Bangkatan melaksanakan sistem administrasi dan keuangan sesuai peraturan yang berlaku di PTP Nusantara II (Persero);

Rumah Sakit Bangkatan melaksanakan manajemen pemasaran untuk memperluas cakupan pelayanan kepada masyarakatRumah Sakit Bangkatan melaksanakan pengelolaan Sumber Daya Manusia termasuk sistem rekruitmen, sistem penggajian / imbal jasa, pendidikan dan latihan, serta pengembangan karir pegawai sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku di perusahaan PTP Nusantara II (Persero).

Rumah Sakit Bangkatan menyelenggarakan sistem informasi sesuai peraturan perundang-undangan dibidang kesehatan dan perumahsakitan dan peraturan perusahaan PTP Nusantara II yang berlaku;.Rumah Sakit Bangkatan senantiasa berusaha meningkatkan mutu pelayanan kesehatan sesuai peraturan perundang-undangan dibidang kesehatan dan perumahsakitan dan kebutuhan masyarakat;.Rumah Sakit Bangkatan memelihara dan melengkapi sarana dan prasarana medis maupun non medis.BAB IX

O R G A N I S A S I

Pasal 17

P E M I L I K

Pemilik Rumah Sakit Bangkatan adalah PTP. Nusantara II (Persero) Pasal 18 HOSPITAL BOARD

Hospital Board adalah wakil dari pemilik yaitu PT. Perkebunan Nusantara - II (Persero) dalam hal ini diwakili oleh Distrik Rumah Sakit PTP Nusantara II (Persero).

Hospital Board berfungsi sebagai pengawas (controlling) dan pemberi nasihat (advisor) terhadap Kepala Rumah Sakit.

Hospital Board membawahi Rumah SakitRumah Sakit dilingkungan kerja PT. Perkebunan Nusantara - II (Persero)

Pasal 19STRUKTUR ORGANISASI

RUMAH SAKIT BANGKATAN

Organisasi rumah sakit terdiri dari Kepala Rumah Sakit yang dibantu oleh 3 (tiga) Kepala Bidang : Pelayanan Medis dan Keperawatan; Sumber Daya Manusia dan Umum; Keuangan dan Pemasaran.

Kepala Bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat Dokter Umum, Dokter Spesialis, Dokter Gigi, Dokter Gigi Spesialis dan merupakan Dokter tetap PTP Nusantara II-(Persero) yang mempunyai keahlian atau berpengalaman dibidang kesehatan dan perumah sakitan. Kepala Bidang SDM dan Umum adalah seorang profesional yang mempunyai kemampuan dan pengetahuan luas mengenai bidang yang dibawahinya.

Kepala Bidang Keuangan dan Pemasaran adalah seorang yang mempunyai kemampuan dibidang keuangan dan akuntansi serta memahami sistem pemasaran rumah sakit

Pasal 20KOMITE MEDIK

Adalah perangkat rumah sakit untuk menerapkan tata kelola klinis agar staf medis di rumah sakit Bangkatan terjaga profesionalismenya melalui mekanisme kredensial, penjagaan mutu profesi medis, dan pemeliharaan etika dan disiplin profesi medis dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Rumah Sakit.

Komite Medik merupakan organisasi non struktural yang dibentuk oleh Kepala Rumah Sakit Bangkatan

Komite Medik bertugas membantu Kepala Rumah Sakit dalam penyusunan standar pelayanan medik dan memantau pelaksanaannya, melaksanakan pembinaan etika profesi, mengatur kewenangan profesi, serta mengembangkan program pelayanan, pendidikan, pelatihan, penelitian, dan pengembangan.

Dalam melaksanakan tugasnya Komite Medik dibantu oleh 3 Sub Komite yaitu: Sub Komite Kredensial, Sub Komite Mutu Profesi dan Sub Komite Etika dan Disiplin Profesi.Pasal 21SATUAN PEMERIKSA INTERNALSatuan Pemeriksa Internal bertugas membantu Kepala Rumah Sakit dalam pembinaaan yang pengawasan kegiatan non medis dan manejerial rumah sakit.

Satuan Pemeriksa Internal bertanggung jawab langsung kepada Kepala Rumah Sakit.Pasal 22UNIT UNIT

Unit merupakan bagian yang menjadi unit penghasil bagi Rumah Sakit Bangkatan. .

Unit bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.Unit dipimpin oleh seorang Kepala Instalasi yang profesional dibidangnyaPasal 23SEKSI - SEKSI

Seksi adalah suatu bagian non profit yang menunjang pengelolaan pelayanan Rumah Sakit.

Seksi bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.

Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang profesional dibidangnya.

BAB X

M A NA J E M E N

Pasal 24PENGELOLAAN RUMAH SAKIT

Rumah Sakit merupakan unit bisnis strategik (Strategic Business Unit) dari PTP. Nusantara II(Persero).Rumah Sakit mempunyai kewenangan didalam pengelolaan keuangan, pengadaan, dan Sumber Daya Manusia.

Bentuk organisasi Rumah Sakit disesuaikan dengan misi dan perencanaan Strategi Rumah Sakit.

Unit Fungsional merupakan unit profit (Strategic Business Area) dengan memperhitungkan cost and revenue (biaya dan pendapatan).

Pasal 25PENGELOLAAN KEUANGAN

Bidang keuangan dikelola sepenuhnya oleh Manajemen Rumah Sakit Bangkatan.

Pembuatan sistem anggaran disesuaikan dengan strategi Rumah Sakit Bangkatan berdasarkan kegiatan operasional Rumah Sakit.

Tarif rumah Sakit ditinjau setiap tahun dan ditetapkan berdasarkan sistem analisa biayaKebutuhan biaya operasional Rumah Sakit Bangkatan diminta melalui Daftar Permintaan Uang (DPU) secara periodik. Pembagian keuntungan dengan Pemilik ditetapkan melalui Rapat Tahunan antara Kepala Rumah Sakit, Hospital Board, dan Direksi PTP. Nusantara - II.

Pasal 26P E M A S A R A N

Untuk memperluas cakupan pelayanan dan merebut peluang pasar Rumah Sakit Bangkatan menyelenggarakan pemasaran sendiri sesuai dengan ketentuan yang berlaku baik dibidang kesehatan dan perumahsakitan maupun peraturan internal PTP Nusantara II (Persero).Pasal 27SUMBER DAYA MANUSIA

Kewenangan pengelolaan Sumber Daya Manusia sepenuhnya dilaksanakan oleh Rumah Sakit Bangkatan terlebih dahulu mengikutsertakan Komite Medik / Komite Keperawatan yang nantinya akan disetujui oleh Kepala Rumah Sakit dan diketahui oleh Hospital Board..

Pasal 28SISTEM INFORMASI

Rumah Sakit Bangkatan melaksanakan Sistem informasi :

Sistem informasi pelayanan kesehatan disampaikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan Republik Indonesia dibidang kesehatan dan perumahsakitan.

Sistem informasi manajemen disampaikan sesuai dengan ketentuan peraturan perusahan PTP Nusantara II (Persero).Pasal 29 MANAJEMEN MUTUDalam upaya memelihara dan meningkatkan mutu pelayanan perlu dikembangkan Manajemen Mutu.

BAGIAN KEDUA

KORPORAT

BAB XI

HOSPITAL BOARD

Pasal 1

Syarat Menjadi Hospital Board

Hospital Board dipilih oleh Direksi PTP Nusantara II (Persero) dalam Rapat Direksi (Board Of Director) yang dapat dipercaya sebagai Wakil Direksi PTP Nusantara - II atau Wakil Pemilik.

Mempunyai kompetensi dan reputasi yang baik dalam bidang kesehatan dan manajemen rumah sakitSudah mengenal dan mengetahui keadaan lingkungan PTP Nusantara - II terutama dalam Bidang Kesehatan dan perumahsakitan. (4)Tidak mempunyai kepentingan pribadi maupun kelompok dalam melaksanakan

tugasnya terhadap manajemen rumah sakitPasal 2

Komposisi dan Jumlah AngGota Hospital Board

Terdiri dari 1 (satu) orang Ketua dan 2 (dua) orang Anggota Hospital BoardKetua Hospital Board (Manajer Distrik Rumah Sakit PTP Nusantara II) adalah Pejabat aktif dari tenaga medis tetap yang ditunjuk oleh Direksi PTP Nusantara II sebagai wakil Pemilik.

Anggota Hospital Board I adalah seorang yang berpengalaman dalam manajemen Rumah Sakit atau konsultan ahli manajemen dalam Bidang Kesehatan dimana tugasnya melakukan fungsi pengawasan terhadap manajemen keuangan/administrasi dan sarana/prasarana Rumah Sakit. Dalam hal ini adalah Kepala Bidang Administrasi/Keuangan dan Kepala Bidang SDM / UmumAnggota Hospital Board II adalah seorang tenaga medis senior atau tenaga medis profesional dari Institusi Pendidikan yang berpengalaman serta mengetahui tentang hal-hal yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan dan perumahsakitan dimana tugasnya melakukan fungsi pengawasan terhadap pelayanan medis dan staf medis/paramedis Rumah Sakit.

Pasal 3

Prosedur Pemilihan

Pemilihan anggota berdasarkan tugas dan fungsi Hospital Board dengan kriteria sebagai pasal 2, ayat (2), ayat (3) dan (4)

Pemilihan dilakukan melalui fit and proper test atau sesuai dengan mekanisme yang berlaku di lingkungan PTP Nusantara II (Persero).

Pasal 4

Pengangkatan

Hospital Board diangkat dan disahkan dengan Surat Keputusan Direksi PTP.

Nusantara II. Pasal 5

Pengorganisasian

Hospital Board dipimpin oleh Ketua Hospital Board dalam hal ini Manajer Distrik Rumah Sakit.Anggota Hospital Board melaksanakan pengawasan manajemen Rumah Sakit sesuai dengan fungsi dan tugasnya masing-masingDalam pelaksanaan tugasnya Hospital Board dibantu oleh anggota Hospital Board yaitu Kepala Bidang SDM /Umum dan Kepala Bidang Keuangan / Pemasaran.Dalam melaksanakan kegiatannya untuk perangkat kerjanya Hospital Board mempunyai susunan organisasi tersendiri.

Pasal 6

Masa Bakti

Masa bakti Hospital Board adalah 3 (tiga) tahun, kecuali bila ada pertimbangan lain dari Direksi PTP. Nusantara - II, dapat dilakukan penggantian sebelum masa bakti berakhir

Setelah masa bakti berakhir dapat dipilih kembali oleh Direksi PTP. Nusantara - II maksimal 3 periode bila penilaian dianggap baik

Pasal 7

Prosedur Pemberhentian

Pemberhentian dilakukan setelah selesai masa bakti

Pemberhentian sebelum masa bakti berakhir karena sesuatu dan lain hal merupakan hak penilaian dan kewenangan dari Direksi PTP. Nusantara II.

Pasal 8

Peraturan Tata Tertib

Hospital Board tidak melaksanakan kegiatan-kegiatan eksekutif di Rumah Sakit

Hospital Board dalam melaksanakan kegiatannya dapat mengoptimalkan Komite-komite yang ada di dalam Rumah Sakit dengan melakukan pertemuan berkala

Hospital Board dapat memberi masukan atau saran melalui Kepala Rumah Sakit bila dalam evaluasi dengan Komite-komite didapatkan hal-hal yang perlu diperbaiki

Bila dalam penilaian oleh Hospital Board perlu dilakukan revisi Peraturan Internal Rumah Sakit, maka perlu dipertimbangkan bersama-sama dengan Kepala Rumah Sakit dan Komite Medik

Bila dianggap perlu Hospital Board dapat mengundang akuntan publik atau pihak lain yang berkompeten untuk melakukan audit keuangan, audit manajemen dan audit klinis

Pasal 9

Rapat dan Pertemuan Berkala

Pertemuan Berkala dengan Kepala Rumah Sakit atau Komite/Sub-komite atau Instalasi/Unit atau Bagian/Sub-bagian Rumah Sakit, frekuensi dan jadwalnya ditentukan oleh Hospital Board sesuai kebutuhan

Rapat evaluasi kerja dalam hal pertangungjawaban laporan Kepala Rumah Sakit dilaksanakan dalam waktu 1 (satu) tahun setelah masa bakti Kepala Rumah Sakit yang dihadiri oleh Ketua dan Anggota Hospital Board, Kepala Rumah Sakit, Kepala-kepala Bidang Rumah Sakit dan Komite Medik

Rapat untuk mensahkan program kerja Kepala Rumah Sakit dilaksanakan pada awal masa bakti Kepala Rumah Sakit

Rapat umum untuk rencana anggaran Rumah Sakit dilaksanakan setahun sekali

Pasal 10

Pengambilan keputusan

Dalam hal pengangkatan dan pemberhentian Staf Medik Rumah Sakit, keputusan diambil setelah ada pertimbangan dari Komite Medik subkomite kredensial dan Kepala Rumah Sakit

Dalam hal pengangkatan dan pemberhentian di luar Staf Medik Rumah Sakit, keputusan diambil setelah ada pertimbangan dari Kepala Rumah Sakit

Pasal 11

Fungsi, Kewenangan dan Tanggungjawab

Menjadi penanggungjawab tertinggi secara moral dan hukum tentang penyelenggaraan coorporate governance dan clinical governance

Melaksanakan Fungsi integrasi dan koordinasi

Sebagai penyangga atau penghubung yang memperjuangkan kepentingan Rumah Sakit dengan pihak luar (Pemerintah, Institusi Pendidikan, Institusi Kesehatan dlsb)

Menetapkan kebijakan umum dan obyektif Rumah Sakit

Menjaga mutu pelayanan yang diberikan Rumah Sakit

Membina dan mengarahkan Rumah Sakit agar sesuai dengan tujuan, visi dan misi yang sudah ditetapkan

Melakukan pengawasan dan pengendalian umum terhadap kinerja Kepala Rumah Sakit dan para Profesional Klinis

Mengevaluasi program kerja serta hasil kerja yang dicapai Kepala Rumah Sakit

Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian Kepala Rumah Sakit sesuai dengan kriteria dan prosedur dalam Peraturan Internal Rumah Sakit

Menyetujui Program Kerja dan Rencana Anggaran Tahunan Rumah Sakit yang diusulkan oleh Kepala Rumah Sakit

Menyetujui Peraturan Internal Rumah Sakit maupun revisi yang diusulkan oleh Kepala Rumah Sakit dan Komite Medik

Bertanggungjawab kepada Direksi PTP. Nusantara - II sebagai Pemilik Rumah Sakit

BAB XII

Komposisi dan Jumlah PERSONALIA MANAJEMEN

RUMAH SAKIT BangkatanPasal 1

UNSUR-UNSUR MANAJEMEN

Susunan Menejemen Rumah Sakit Bangkatan terdiri dari 1 (satu) orang Kepala Rumah Sakit dan 3 ( tiga ) orang Kepala Bidang yaitu:

- Kepala Bidang Medis dan Perawatan

- Kepala Bidang SDM & Umum

- Kepala Bidang Keuangan & Pemasaran

Pasal 2

Syarat Menjadi KEPALA Rumah Sakit

Aktif bekerja sebagai dokter (Tenaga Medis tetap) di lingkungan PTP. Nusantara II(Persero) yang memiliki pengalaman, kemampuan dan keahlian dibidang perumahsakitan.

Mempunyai program kerja yang dianggap paling tepat untuk mengemban visi dan misi Rumah Sakit

Dapat melakukan pekerjaan dan fungsinya sebagai pimpinan berdasarkan kondisi fisik, kesehatan, mental, kecakapan dan usia

Mempunyai reputasi dan prestasi kerja yang baik

Berjiwa pemimpin dan bermoral baik

Pasal 3

Prosedur Rekrutmen KEPALA RUMAH SAKIT

Calon Kepala Rumah Sakit direkrut dari dokter yang masih aktif oleh Hospital Board dengan kriteria yang ditetapkan pada pasal 2 (dua)Calon Kepala Rumah Sakit harus mempresentasikan visi, misi dan rencana kerjanya dihadapan Hospital Board.

Hospital Board menetapkan Calon Kepala Rumah Sakit untuk diajukan kepada Direksi PTP. Nusantara II.Kepala Rumah Sakit diangkat dan diberhentikan dengan Surat Keputusan Direksi PTP. Nusantara IIPasal 4

Masa Bakti

Masa Bakti Kepala Rumah Sakit Bangkatan adalah 5 (lima) tahun

Penggantian Kepala Rumah Sakit sebelum masa bakti berakhir dapat dilakukan bila hasil evaluasi pada rapat tahunan dengan Hospital Board laporan kerja Kepala Rumah Sakit tidak dpat dipertanggungjawabkan minimal 2 tahun berturut-turut

Pasal 5

Pengangkatan dan Pemberhentian

Pengangkatan dan pemberhentian Kepala Rumah Sakit Bangkatan disahkan dengan Surat Keputusan yang ditandatangani oleh Direksi PTP. Nusantara II.

Hospital Board dapat mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian Kepala Rumah Sakit sesuai dengan Prosedur dan kriteria dalam Peraturan Internal Rumah Sakit

Pasal 6

Tugas, Kewenangan dan Tanggungjawab

Menjalankan fungsi manajemen sehari-hari di Rumah Sakit sesuai dengan kebijakan umum dan kewenangan yang telah ditetapkan oleh Hospital Board.

Menjalankan manajemen umum Rumah Sakit menurut ketentuan profesi, ketentuan hukum dan etika yang berlaku di Rumah Sakit.

Menjamin terlaksananya pelayanan kesehatan yang bemutu kepada pasien.

Bertanggungjawab terhadap pelaksana coorpotare governance dan clinical governance kepada Hospital Board Pasal 7

Hubungan Fungsional dengan Wakil Pemilik

dan Staf medisKepala Rumah Sakit diberikan wewenang secara formal oleh Hospital Board untuk melaksanakan kegiatan manajemen dan operasional Rumah Sakit.

Kepala Rumah Sakit menyusun rencana dan program kerja berdasarkan visi, misi dan tujuan yang telah disetujui oleh Hospital Board.Rencana dan program kerja yang telah disetujui oleh Hospital Board dijabarkan kepada seluruh Staf Rumah Sakit dan Staf medis yang tergabung dalam Staf Medik Fungsional dibawah komite Medik agar dapat dilaksanakan sesuai arah dan target yang akan dicapai.

Komite Medik akan melakukan pembinaan melalui fungsi Subkomite kredensial, subkomite mutu profesi serta subkomite etika dan disiplin profesi d serta bertanggungjawab kepada Kepala Rumah Sakit.

Komite Medik akan memberi laporan tertulis secara berkala dan memberi saran kepada Kepala untuk kemajuan dan kelancaran pelayanan medis Rumah Sakit.

Hospital Board melakukan pengawasan dan evaluasi kinerja manajemen (coorporate governance) terghadap Kepala Rumah Sakit dan kinerja pelayanan medis (clinical governance) terhadap Komite Medik.

Berdasarkan hasil evaluasi Hospital Board memberikan saran dan pembinaan kepada Kepala Rumah Sakit dan selanjutnya Kepala Rumah Sakit memberi pengarahan kepada seluruh Staf Medik maupun non Medik untuk dilaksanakan.Pasal 8

Syarat Menjadi KEPALA BIDANG

Mempunyai profesi dan kompetensi yang sesuai untuk bidang yang dibawahinya dan berpengalaman di Bidang Kesehatan dan Perumahsakitan.Dapat bekerjasama dengan Kepala Rumah Sakit dan Kepala Bidang lainnya

Pasal 9

Prosedur Rekrutmen KEPALA BIDANG

Calon Kepala Bidang Medis dan keperawatan direkrut dari tenaga medis tetap oleh Hospital Board dengan kriteria yang ditetapkan pada pasal 3 (tiga)

Bila calon adalah Staf Medis Rumah Sakit Bangkatan harus ada rekomendasi dari Komite Medik setelah melalui seleksi oleh Subkomite Kredensial

Bila calon adalah Staf Non Medis Rumah Sakit Bangkatan harus ada rekomendasi dari Kepala Rumah Sakit Bangkatan

Calon Kepala Bidang diajukan oleh Kepala Rumah Sakit Bangkatan kepada Hospital Board dan bila disetujui usulan diteruskan kepada Direksi PTP. Nusantara - II sebagai bahan pertimbangan.

Kepala Bidang Rumah Sakit diangkat dan diberhentikan dengan Surat Keputusan Kepala Ruamah Sakit.

BAGIAN KETIGA

STAF MEDISBAB XIII

KOMITE MEDIK

Pasal 1

Definisi Komite Medik dan Sub-komite

Komite Medik adalah perangkat rumah sakit untuk menerapkan tata kelola klinis agar staf medis di rumah sakit Bangkatan terjaga profesionalismenya melalui mekanisme kredensial, penjagaan mutu profesi medis, dan pemeliharaan etika dan disiplin profesi medisSub-komite Medik adalah kelompok kerja khusus di dalam Komite Medik yang dibentuk untuk membantu Komite Medik dalam mengatasi masalah khusus, yaitu masalah kredensial, mutu profesi dan maupun etika dan disiplin profesi.

Pasal 2

Tujuan Komite Medik

Tujuan Umum adalah untuk menyelenggarakan tata kelola klinis (clinical governance) yang baik agar mutu pelayanan medis dan keselamatan pasien lebih terjamin dan terlindungi.Komite Medik merupakan organisasi non struktural yang dibentuk di rumah sakit oleh Kepala Rumah Sakit.Pasal 3

Tugas dan fungsi Komite Medik

Komite medik mempunyai tugas dan fungsi untuk menegakkan profesionalisme staf medis yang bekerja di Rumah Sakit Bangkatan, dengan cara:Melakukan Kredensial bagi staf medis yang melakukan pelayananan medis di rumah sakit , dilakukan melalui subkomite kredensial yang nantinya akan mengeluarkan rekomendasi dan disetujui oleh Kepala Rumah Sakit dan Hospital Board.Memelihara kompetensi dan perilaku para staf medis yang telah memperoleh izin, dilakukan oleh subkomite mutu profesi melalui audit medis dan pengembangan profesi berkelanjutan.

Mengambil tindakan disiplin bagi staf medis melalui subkomite etika dan disiplin profesi, dengan memberikan rekomendasi penangguhan kewenangan klinis tertentu hingga pencabutan izin melakukan pelayanan medis dan disetujui oleh Kepala Rumah Sakit. Komite medik hanya menangani masalah keprofesian saja bukan hal-hal yang

bersifat pengelolaan, seperti rekam medis, pencegahan dan pengendalian infeksi, dan farmasi, ini nantinya oleh Kepala Rumah Sakit akan membentuk panitia

/pokja tersendiri.Pasal 4

Wewenang Komite Medik

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya komite medik berwenang (a). Memberikan rekomendasi kewenangan klinis

(b) Memberikan rekomendasi penugasan klinis (c) Memberikan rekomendasi penolakan kewenangan klinis tertentu

(d) Memberikan rekomendasi perubahan/modifikasi rincian kewenangan klinis

(e) Memberikan rekomendasi tindak lanjut audit medi (f ) Menberiakan rekomendasi pendidikan kedokteran berkelanjutan(g) Memberikan rekomendasi pendampingan(h) Memberikan rekomendasi pemberian tindakan disiplin.Pasal 5

Tanggungjawab Komite Medik

Komite Medik bertanggungjawab kepada Kepala Rumah Sakit BangkatanPasal 6

Hubungan Komite Medik dengan kepala Rumah Sakit

Komite medik secara teknis fungsional berada di bawah dan bertanggungjawab kepada kepala rumah sakit

Kepala rumah sakit menetapkan kebijakan, prosedur dan sumber daya yang diperlukan untuk menjalankan tugas dan fungsi komite medikKomite medik secara teknis fungsional berada di bawah dan bertanggungjawab kepada kepala rumah sakit.Hubungan kepala rumah sakit dan komite medik adalah dalam hal-hal yang menyangkut profesionalisme staf medis saja, hal- hal yang menyangkut pengelolaan rumah sakit dan sumber dayanya dilakukan sepenuhnya oleh kepala rumah sakit.Komite Medik dipimpin oleh seorang ketua yang ditetapkan melalui surat keputusan kepala rumah sakit setelah melalui rapatpemilihan dari Staf MedisPasal 7Susunan Organisasi Komite Medik

Komite medik bukan merupakan kumpulan atau himpunan kelompok staf medis fungsional(SMF). Komite medik dibentuk oleh kepala rumah sakit.Komite medik ditetapkan oleh ketua komite medik.Dalam tugasnya ketua komite medik dibantu oleh wakil ketua komite medik yang diusulkan oleh ketua komite medik dan ditetapkan oleh kepala rumah sakit.Untuk tugasnya administrasi dan kesekretariatan komite medik dibantu oleh sekretaris dan administrasi komite medik yang diusulkan oleh ketua komite medik dan ditetapkan oleh kepala rumah sakit.Jumlah Keanggotaan komite medik disesuian dengan jumlah staf medis dirumah sakit.

Anggota komite medik terbagi ke dalam subkomite terdiri dari:

Subkomite kredensial Subkomite mutu profesi Subkomite etika dan disiplin profesi

Masing-masing subkomite terdiri dari ketua, sekretaris dan anggota yang dipilih oleh ketua komite medik dan ditetapkan oleh kepala rumah sakit.Dalam tugasnya sekretaris komite medik merangkap sekretaris sub-sub komite.

Pasal 8Subkomite kredensialTujuan umum ; untuk melindungi keselamatan pasien dan memastikan

staf medis yang melakukan pelayanan medis di rumah

sakit kredibel. Tujuan khusus :

Mendapatkan dan memastikan staf medis yang akuntabel bagi

pelayanan medis di rumah sakit. Tersusunnya jenis-jenis kewenangan klinis bagi setiap staf medis

(kelompok staf medis fungsional/tim mitra bestari) yang melakukan pelayanan medis Dasar bagi kepala rumah sakit untuk menerbitkan surat penugasan

klinis.(2) Tugas dan fungsi : - Melakukan pemeriksaan dan pengkajian staf medis meliputi:

kompetensi,kesehatan fisik dan mental , perilaku ,etika profesi.

Evaluasi data pendidikan profesional.Wawancara terhadap pemohon (staf) kewenangan klinis.Penilaian dan pemutusan kewenangan klinis.Melaporkan hasil penilaian kredensial kepada komite medik. Komite medik akan membuat rekomendasi pemberian kewenangan klinis pada staf medis berdasarkan masukan dari subkomite kredensial, yang nantinya akan disetujui oleh kepala rumah sakit dan hospital board sehingga keluarlah surat penugasan klinis (surat keputusan).Melakukan rekredensial pada saat berakhirnya masa berlaku surat penugasan klinis dan adanya permintaan dari ketua komite medik.Pasal 9SUBKOMITE MUTU PROFESI

Tujuannya adalah:

Memberikan perlindungan terhadap pasien agar senantiasa ditangani oleh staf medis yang bermutu, kompeten,etis, dan profesional.

Memberi asas keadilan bagi staf medis untuk memperoleh kesempatan memelihara kompetensi dan kewenangan klinis.

Mencegah terjadinya kejadian yang tidak diharapkan.

Memastikan kualitas asuhan medis yang diberikan oleh staf medis.Tugas dan fungsi : (a). Melaksanakan audit medis (b). Merekomendasi pertemuan ilmiah internal rumah sakit dalam

rangka pendidikan berkelanjutan bagi staf medis:

- menentukan pertemuan-pertemuan ilmiah yang harus dilaksanakan

oleh masing-masingkelompok staf medis fungsional, berupa

pembahasan kasus kematian, kasus sulit, maupun kasus langka. Setiap kelompok staf medis fungsional minimal satu kegiatan ilmiah

setiap tahun, bersama unit pendidikan dan latihan(diklat) rumah sakit

menfasilitasi kegiatan tersebut dengan mengusahakan satuan angka

kredit dari IDI. Menentukan kegiatan- kegiatan ilmiah yang dapat diikuti oleh masing-

masing staf medis setiap tahun dengan persetujuan kepala rumah

sakit. Menfasilitasi proses pendampingan bagi staf medis yang membutuhkan.

Pasal 10

SUBKOMITE ETIKA DAN DISIPLIN PROFESITujuan Melindungi pasien dari pelayanan staf medis yang tidak memenuhi

syarat dan tidak layak untuk melakukan asuhan klinis.

Memelihara dan meningkatakn mutu profesionalisme staf medis di

rumah sakit.Tugas dan fungsi :

Pembinaan etika dan disiplin profesi kedokteran

Pemeriksaan staf medis yang diduga melakukan pelanggaran disiplin

Rekomendasi pendisiplinan pelaku profesional di rumah sakit

Pemberi nasehat/pertimbangan dalam pengambilan keputusan etis pada asuhan medis.

Pasal 11Persyaratan Menjadi Anggota Komite Medik

Ketua Komite Medik adalah:

Seorang staf medis senior yang dipilih secara demokratis dengan memperhatikan masukan dan kesepakatan dalam rapat Komite Medik rumah sakit.

Mempunyai kredibilitas yang tinggi dalam profesinya,

Peka terhadap terhadap perkembangan perumahsakitan,

Bersifat terbuka,bijaksana dan jujur,

Mempunyai kepribadian yang dapat diterima dandisegani di lingkungan profesinya.

Surat Keputusan Pengangkatan Ketua Komite Medik dibuat oleh Kepala Rumah Sakit.

Wakil Ketua Komite Medik

Seorang staf medis yang dipilih secara demokratis dengan memperhatikan masukan dari staf medis yang bertugas di rumah sakit.

Surat Keputusan Pengangkatan Wakli Ketua Komite Medik dibuat oleh Kepala Rumah SakitSekretaris Komite Medik - Dipilih oleh Ketua Komite Medik. - Dijabat oleh seorang dokter (tenaga medis tetap). - Tugas Sekretaris Komite Medik juga merangkap tugas Sekretaris Ketua

Subkomite Medik yang lainnya.

- Dalam menjalankan tugasnya, sekretaris Komite Medik dibantu oleh

tenaga administrasi(non medis/honorer).Ketua Subkomite adalah staf medis yang mempunyai kemampuan memimpin anggota subkomite yang dibawahinya.Anggota Subkomite adalah staf medis yang bekerja di rumah sakit. Pasal 12PROSEDUR PEMILIHAN DAN PENGANGKATAN

Komite medik

Masing-masing SMF mengajukan calon Ketua Komite Medik yang sesuai dengan persyaratan pada pasal 10 ayat (1) kepada Subkomite Kredensial

Sub-komite Kredensial menyeleksi maksimal 3 (tiga) calon Ketua Komite Medik yang dinilai berdasarkan Prosedur Tetap Subkomite Kredensial yang sudah disahkan oleh Kepala Rumah Sakit

Rapat Pleno Komite Medik menentukan Ketua Komite Medik dengan jumlah SMF yang N + 1

Ketua Komite Medik terpilih diajukan kepada Kepala rumah Sakit untuk selanjutnya disahkan melalui Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit.Pasal 13PROSEDUR PENETAPAN PENGURUS DAN ANGGOTA

KOMITE MEDIK

Wakil Ketua Komite Medik dan sekretaris Komite Medik ditunjuk dan ditetapkan oleh Ketua komite Medik sesuai persyaratan pada pasal 10 ayat (1) dan (2) setelah diseleksi oleh Subkomite Kredensial untuk diajukan dan disahkan melalui Surat keputusan Kepala Rumah Sakit

Ketua Subkomite Medik ditunjuk dan ditetapkan oleh Ketua Komite Medik bersama-sama Kepala Rumah Sakit setelah diseleksi oleh Subkomite Kredensial dan disahkan melalui Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit

Sekretaris Komite Medik merangkap Sekretaris Sub-subkomite medik dan dipilih oleh Ketua Komite Medik.

Anggota Subkomite Medik ditunjuk dan ditetapkan oleh Ketua Subkomite Medik bersama-sama dengan Ketua Komite Medik setelah diseleksi oleh Sub-komite Kredensial dan disahkan melalui Surat keputusan Kepala Rumah Sakit

Pasal 13

MASA BAKTI KETUA, PENGURUS, DAN ANGGOTA

KOMITE MEDIK

Masa bakti Ketua, Pengurus dan Anggota Komite Medik adalah 3 (tiga) tahun.Pasal 14

PEMBERHENTIAN KETUA KOMITE MEDIK

Pemberhentian Ketua Komite Medik dilaksanakan setelah masa bakti berakhir.

Kepala Rumah Sakit dapat memberhentikan Ketua Komite Medik sebelum masa bakti berakhir bila laporan pertanggungjawaban tahunan minimal 2 (dua) tahun berturut-turut dinilai tidak memuaskan.

Pemberhentian Ketua Komite Medik disahkan melalui Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit.Pasal 15

TATA TERTIB KOMITE MEDIK

Rapat Komite Medik dilaksanakan minimal sebulan sekali yang dihadiri oleh seluruh staf medis dan subkomite medik.

Laporan rapat dan kegiatan komite medik secara rutin dilaporkan setiap 6 (enam) bulan sekali, kecuali bila hasil rapat diperlukan oleh Kepala Rumah Sakit maka laporan rapat segera harus disampaikan kepada Kepala Rumah Sakit.

Rapat Subkomite Medik dilaksanakan minimal sebulan sekali yang dihadiri oleh Sekretaris Subkomite Medik dan Anggota Subkomite Medik

Hasil rapat Subkomite Medik dilaporkan kepada Ketua Komite Medik secara rutin setiap bulan untuk dibahas dalam rapat Komite Medik dan dimasukkan kedalam laporan rutin Komite Medik kepada Kepala Rumah Sakit.

Masing-masing Ketua Subkomite Medik dan Ketua Staf medis fungsional membuat program kerja dan hasil pelaksanaan program kerja tersebut dievaluasi oleh Ketua Komite Medik melalui laporan tahunan untuk selanjutnya dilaporkan kepada Kepala Rumah Sakit.

Laporan kegiatan Komite Medik disampaikan kepada Kepala Rumah Sakit setiap tahun dan dievaluasi. Selanjutnya hasil evaluasi baik saran atau usulan disampaikan kepada Kepala Rumah Sakit untuk diteruskan kepada Hospital Board untuk dievaluasi. Pasal 16PANITIA ADHOCDalam melaksanakan tugas dan fungsinya komite medik dibantu oleh panitia adhoc.

Panitia adhoc ditetapkan oleh kepala rumah sakit berdasarkan usulan komite medik.

Panitia adhoc berasal dari sekelompok staf medis fungsional yang tergolong mitra bestari.Staf medis yang tergolong mitra bestari dapat berasal dari rumah sakit lain,perhimpunan dokter spesialis/dokter gigi spesialis, kolegium dokter/dokter gigi, kolegium dokter spesiali/dokter gigi spesalis atau institusi pendidikan dokter/dokter gigi. Panitia adhoc bersifat fungsional dan tidak mempunyai hubungan struktural apapun dengan Hospital BoardPanitia adhoc dibentuk oleh Kepala Rumah Sakit yang mempunyai fungsi lebih luas dari Komite Medik dan tidak mempunyai kewenangan struktural sebab keputusan yang dibuat merupakan keputusan yang dipertanggungjawabkan sendiri oleh Kepala Rumah Sakit.BAB XIV

STAF MEDIK FUNGSIONAL

Pasal 1

DEFINISI

Staf Medik Fungsional adalah kelompok dokter (umum, spesialis, gigi ) yang berhak memberikan pelayanan medis di Rumah Sakit

Setiap tenaga medis yang bekerja di Rumah Sakit harus bergabung dalam SMF sesuai dengan kelompok profesinya dan berada di bawah pengawasan Ketua SMF

Ketua SMF bertanggungjawab terhadap setiap anggotanya kepada Komite Medik

Pasal 2

KLASIFIKASI STAF MEDIK FUNGSIONAL

SMF diklasifikasikan dan diberi nama menurut spesialisasi yang dimiliki oleh kelompok tersebut.

Staf Medis Fungsional terbagi 3 (tiga), yaitu :

SMF Bedah terdiri dari :

Unit Bedah

Unit Obgyn

Unit Mata

Unit Telinga, Hidung, Tenggorokan (THT)

Unit Anastesi.

SMF Non Bedah, terdiri dari :

Unit Penyakit Dalam

Unit Paru

Unit Neurologi

Unit penyakit Anak

Unit Kulit dan Kelamin

Unit Kesehatan Jiwa

SMF Umum dan Gigi, terdiri dari :

Unit Umum

Unit Gigi

Jumlah Unit dapat berubah atau bertambah sesuai dengan pengembangan pelayanan yang dibutuhkan oleh Rumah Sakit Bangkatan.

Pasal 3

FUNGSI DAN KEGIATAN STAF MEDIK FUNGSIONAL

Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berkualitas sesuai standar pelayanan medis yang ditetapkan oleh Rumah Sakit

Mengembangkan program pelayanan medis dan pendidikan dalam usaha meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit

Pasal 4

PENGORGANISASIAN STAF MEDIK FUNGSIONAL

SMF secara fungsional atau profesional berada dibawah kepala rumah sakit dan bertanggung jawab kepada kepala rumah sakit.SMF dipimpin oleh seorang Ketua SMF dan mempunyai anggota SMF minimal 1 (satu) orang atau lebih,Ketua SMF bertanggungjawab terhadap terselenggaranya pelayanan yang berkualitas dan menjamin profesionalisme anggotanya kepada kepala rumah sakit.Pasal 5

PERSYARATAN KETUA STAF MEDIK FUNGSIONAL

Ketua SMF adalah seorang dokter tetap atau honorer Rumah Sakit yang keahliannya sesuai dengan kelompok yang dibawahinya

Sedang bertugas dalam jabatan fungsional di SMF tersebut dan minimal telah bertugas 3 (tiga) tahun

Pasal 6

PEMILIHAN DAN PENGANGKATAN

KETUA STAF MEDIK FUNGSIONALKetua SMF dipilih oleh Komite Medik melalui seleksi dari Subkomite Kredensial sesuai dengan persyaratan pada pasal 5 ayat (1) dan (2) serta Prosedur Tetap pemilihan Ketua SMF Subkomite Kredensial

Pengangkatan Ketua SMF melalui Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit atas usulan Komite Medik

Pasal 7

MASA BAKTI

Masa bakti Ketua SMF adalah 3 (tiga) tahun

Pada keadaan tertentu masa bakti dapat diperpendek atau diperpanjang sesuai penilaian Komite Medik, Subkomite Kredensial

Pasal 8

PERSYARATAN PENERIMAAN ANGGOTA STAF MEDIK FUNGSIONAL

Seorang dokter yang diakui oleh Ikatan Dokter Indonesia dan Ikatan Profesi

Mempunyai kondite dan moral yang baik serta dedikasi yang tinggi terhadap ilmu yang dimilikinya

Memiliki keterampilan dan selalu berusaha untuk meningkatkan keahliannya sesuai dengan perkembangan ilmu kedokteran.

Mendapat rekomendasi dari Komite Medik melalui Prosedur Tetap penerimaan SMF Subkomite Kredensial yang kemudian diajukan secara tertulis kepada Kepala Rumah Sakit.

Staf Medik Fungsional diangkat melalui Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit.

Pasal 9

CLINICAL PRIVILEGES UNTUK ANGGOTA

STAF MEDIK FUNGSIONAL

Staf Medik Fungsional yang telah mendapat persetujuandari Kepala Rumah Sakit untuk bekerja di Rumah Sakit Bangkatan , ditempatkan kedalam kelompok SMF yang sesuai dengan keahliannya dan diberi kewenangan klinik (Clinical Privileges) selama 1 (satu) tahun oleh Komite Medik yaitu kesempatan yang diberikan kepada Staf Medis yang baru melakukan pelayanan medis di Rumah Sakit dengan pengawasan dan tanggungjawab dari Ketua SMF

Kewenangan klinik(Clinical Privileges )akan dievaluasi setiap tahun melalui penilaian ulang yang dilakukan Subkomite Kredensial dan bila hasilnya baik akan diberikan kembali atau diperpanjang waktunya sesuai Prosedur Tetap penilaian Clinical Privileges oleh Sub-komite Kredensial

Clinical Privileges Anggota SMF dapat dicabut oleh Komite Medik bila dalam evaluasi Subkomite Kredensial hasil penilaian tidak layak untuk memberikan pelayanan medis kepada pasien.

Pasal 10

PEER REVIEW TERHADAP

STAF MEDIK FUNGSIONALKomite Medik akan melakukan evaluasi terhadap kinerja SMF setiap tahun mengenai standar dan mutu pelayanan medis yang diberikan oleh SMF, profesionalisme (keahlian dan keterampilan) Staf Medis dalam memberikan pengobatan kepada pasien dan kepuasan pasien dalam mendapatkan pelayanan yang diberikan oleh kelompok tersebut

Evaluasi kinerja SMF oleh Komite Medik dapat dilakukan melalui Subkomite mutu profesi , Subkomite Kredensial, laporan tahunan kinerja SMF, maupun dari angket kepuasan pasien atau keluhan pasien

Komite Medik selanjutnya memberi panilaian, usulan, ataupun tindakan terhadap SMF sesuai dengan Prosedur Tetap Peer Review yang berlaku

Pasal 11

KATEGORI ANGGOTA STAF MEDIK FUNGSIONALDokter tetap (tenaga Medis tetap) adalah dokter umum, dokter gigi dan dokter spesialis yang sudah menjadi pegawai /staf tetap di PTP Nusantara-II (Persero) dan terikat dengan aturan kepegawaian PTP Nusantara-II(Persero)Dokter honorer adalah dokter yang bekerja purnawaktu (full timer) dan paruh waktu (part timer) yang dibayar oleh perusahaan.Dokter konsultan adalah dokter spesialis yang datang ke Rumah Sakit bila dikonsulkan.Dokter tamu adalah dokter yang menangani pasien yang dibawanya ke Rumah Sakit Bangkatan

Pasal 12

JASA MEDIS STAF MEDIS

Jasa medis sesuai dengan ketentuan tarif dan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit

Setiap dokter yang digaji oleh perusahaan (dokter tetap dan dokter honorer), khusus untuk karyaean PTP. Nusantara II tidak diberikan jasa medis

Untuk dokter tamu dan dokter konsultan berhak menerima jasa medis dari setiap pasien yang ditanganinya

Pasal 13

KEWAJIBAN DAN TANGGUNGJAWAB

ANGGOTA STAF MEDIK FUNGSIONALWajib mengikuti pertemuan rutin yang diselenggarakan oleh Komite Medik

Memelihara rekam medik secara akurat dan lengkap sesuai dengan ketentuan Rumah Sakit.

Memeriksa semua pasien pada waktu masuk dan mencatat diagnosa.

Wajib mengkonsulkan pasien sesuai kompetensi dengan prosedur dan ketentuan Rumah Sakit.

Menerapkan informed concent kepada pasien baik untuk rawat inap, rawat jalan, maupun preoperatif (tindakan invasif).

Wajib mengirim jaringan yang diangkat pada waktu operasi untuk pemeriksaan patologi dalam membuktikan akurasi tindakan medis yang dilakukan

Memberikan instruksi secara tertulis dan jelas pada kolom rekam medis yang telah disediakan.Pasal 14SANGSI TERHADAP PELANGGARAN YANG DILAKUKAN ANGGOTA SMF

Setiap pelanggaran yang dilakukan oleh anggota SMF yang didapat dari hasil penemuan Audit Medik sub komite mutu profesi ataupun laporan dari bagian lain, pasien/keluarga pasien, dibahas pada rapat khusus Komite MedikKomite Medik menentukan apakah kasus tersebut dapat diselesaikan oleh Subkomite etika dan disiplin profesiSubkomite etika dan disiplin profesi akan membina anggota SMF yang melakukan pelanggaran dalam jagka waktu yang ditetapkan sesuai dengan prosedur yang berlaku pada subkomite etika dan disiplin profesiBila setelah evaluasi subkomite etika dan disiplin profesi tidak dapat menyelesaikan kasusnya maka selanjutnya dilaporkan kembali kepada Komite Medik yang akan mencabut kewenangan klinis( Clinical Privilege) yang telah diberikanKomite Medik melaporkan kasus tersebut kepada Kepala Rumah Sakit untuk dikenakan sangsi administratif

Pasal 15PELANGGARAN MALPRAKTEKPelanggaran malpraktek yang dilakukan oleh anggota SMF dievaluasi oleh Sub-komite Etika dan disiplin profesi yang akan menilai apakah pelanggaran tersebut disebabkan oleh kelalaian atau telah mengikuti prosedur pelayanan medis yang berlakuBila pelanggaran malpraktek disebabkan oleh kelalaian maka menjadi tanggungjawab dokter yang bersangkutanBila pelanggaran masih tetap terjadi walaupun telah mengikuti prosedur yang ada maka malpraktek yang dilakukan oleh dokter tetap dan dokter yang bukan dari Institusi Pendidikan menjadi tanggungjawab Rumah Sakit, bila malpraktek dilakukan oleh peserta didik maka menjadi tanggungjawab Institusi Pendidikan

Rumah Sakit atau Institusi Pendidikan akan meneruskan kasus malpraktek kepada Majelis Kode Etik Kedokteran Indonesia untuk menyelesaikan kasus malpraktek secara bijaksana sesuai Undang-undang No. 29 Tahun 2004BAGIAN KEEMPAT

PENUTUP

BAB XIV

Pasal 1

REVISIPeraturan Internal Rumah Sakit ini dapat dievaluasi dan direvisi sesuai dengan kebutuhan Rumah Sakit

Revisi Peraturan Internal Rumah Sakit harus diketahui oleh masing-masing pihak yaitu: Hospital Board, Kepala Rumah Sakit, dan staf medisPasal 2

TANGGAL BERLAKU

Peraturan Internal Rumah Sakit ini berlaku sejak tanggal ditetapkan

Ditetapkan di : Binjai

Tanggal : 2 Mei 2011 _______________________________PT PERKEBUNAN NUSANTARA - II Komite MedikRumah Sakit Bangkatan

Dr.H.T.Murad El Fuad,SpA

PTP Nusantara II

Rumah Sakit Bangkatan,

dr. Hj. Rini Ekayati M Kepala

Hospital Board,

Drs. Martin Ginting, MBA

Manajer Distrik DOC.RSBN