hospital by laws revisi i 2011

49
KATA PENGANTAR Seiring dengan perkembangan dunia kesehatan yang pesat dan berpandangan pada lajunya pelayanan Rumah Sakit yang terorganisir dan berkesinambungan maka Rumah Sakit harus memiliki Peraturan Internal (Hospital By Laws) yang jelas dan lengkap sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ada, yang mengatur baik ditingkat Pemilik RS, Pengelola RS, sekaligus Staf Medis. . Mengacu kepada Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 772 / Menkes / SK / VI / 2002 Tentang Pedoman Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital By Laws) dan mengacu kepada Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 631 / MENKES / SK / IV / 2005 Tentang Pedoman Peraturan Internal Staf Medis (Medical Staf By lows ) Di Rumah Sakit serta hasil bimbingan akreditasi, Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital By Laws) RS Karya Asih perlu dibuat. Semoga Buku Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital By Laws) RS Karya Asih Charitas Palembang akan bermanfaat dalam menjalankan pelayanan Rumah Sakit baik ditingkat PemilikRS, Pengelola RS dan Staf Medis Palembang,.... ........ 1

Upload: mariapetri

Post on 22-Dec-2015

45 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

hbl

TRANSCRIPT

Page 1: Hospital by Laws Revisi I 2011

KATA PENGANTAR

Seiring dengan perkembangan dunia kesehatan yang pesat dan berpandangan pada

lajunya pelayanan Rumah Sakit yang terorganisir dan berkesinambungan maka Rumah Sakit

harus memiliki Peraturan Internal (Hospital By Laws) yang jelas dan lengkap sesuai dengan

ketentuan-ketentuan yang ada, yang mengatur baik ditingkat Pemilik RS, Pengelola RS,

sekaligus Staf Medis.

.

Mengacu kepada Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 772 / Menkes /

SK / VI / 2002 Tentang Pedoman Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital By Laws) dan

mengacu kepada Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 631 /

MENKES / SK / IV / 2005 Tentang Pedoman Peraturan Internal Staf Medis (Medical Staf By

lows ) Di Rumah Sakit serta hasil bimbingan akreditasi, Peraturan Internal Rumah Sakit

(Hospital By Laws) RS Karya Asih perlu dibuat.

Semoga Buku Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital By Laws) RS Karya Asih

Charitas Palembang akan bermanfaat dalam menjalankan pelayanan Rumah Sakit baik

ditingkat PemilikRS, Pengelola RS dan Staf Medis

Palembang,.... ........

1

Page 2: Hospital by Laws Revisi I 2011

TIM PENYUSUN

PERATURAN INTERNAL RS KARYA ASIH CHARITAS

( HOSPITAL BY LAWS )

Ketua : Sr. M. Ancelina FCh

Wakil Ketua : dr. F. Tejo Kuncoro

Sekretaris : Sr. M. Archangela FCh

Anggota : Sr. M. Marieta FCh

Sr. M. Priska FCh

Maria Eveline

PERATURAN INTERNAL (HOSPITAL BY LAWS)

RUMAH SAKIT

KARYA ASIH CHARITAS

MUKADIMAH

Dalam melakukan karya-karya dan dalam rangka pencapaian tujuan dibidang sosial,

kemanusiaan dan keagamaan serta upaya membentuk manusia Indonesia yang utuh dan

sejahtera. KONGREGASI SUSTER SANTO FRANSISKUS CHARITAS yang

2

Page 3: Hospital by Laws Revisi I 2011

berkedudukan di Palembang yang selanjutnya disebut pendiri, terpanggil untuk

melaksanakan karya-karya pelayanan kepada orang-orang sakit dan orang-orang yang

membutuhkan pertolongan dalam YAYASAN BAKTI KASIH yang berkedudukan di

Palembang, JL. Jendral Sudirman 1054, Kecamatan Ilir Timur I, Kelurahan Sungai Pangeran,

RT. 019 Rw. 007,. Yayasan Bakti Kasih didirikan pada tanggal 01 November 1994, asas dan

dasar:dalam terang dan iman Katolik, berdasarkan Pancasila dan berdasarkan UUD RI 1945.

Maksud dan tujuan: bergerak dalam bidang kemanusiaan, sosial dan keagamaan, dengan

menyebarkan dan mewujudkan cinta kasih Allah kepada masyarakat melalui orang-orang

sakit dan masyarakat yang memerlukan pelayanan kesehatan dan pelayanan kesejahteraan,

baik jasmani maupun rohani pada umumnya.

Rumah Sakit Karya Asih Charitas sebagai Rumah Sakit yang didirikan oleh

YAYASAN BAKTI KASIH merupakan pelayanan kesehatan untuk semua kalangan

masyarakat, yang dalam melaksanakan tugas berdasarkan falsafah. Falsafah Rumah Sakit

Karya Asih Charitas adalah “Dengan cinta kasih wajib memberikan pelayanan yang optimal

kepada masyarakat dan menjunjung tinggi nilai kehidupan, serta tidak membedakan

golongan, suku dan agama”. Setiap orang berhak mendapat kesehatan yang optimal dan

wajib ikut memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan. Dengan dasar dan semangat

cinta kasih pelayanan kesehatan Rumah Sakit terpanggil untuk berperan serta dalam upaya

memberdayakan sesama manusia dengan pendekatan kesehatan, pencegahan penyakit,

penyembuhan penyakit, dan pemeliharaan kesehatan. Tujuannya mewujud nyatakan cinta

kasih melalui pelayanan terhadap sesama tanpa membedakan suku, bangsa, agama,

golongan dan budaya berdasarkan semboyan : “LAYANILAH SESAMAMU DENGAN

SABAR DAN PENUH KASIH”

Moto :” MELAYANI DENGAN KASIH YANG TULUS’

Dalam rangka menyelenggarakan karya pelayanan kesehatan bagi masyarakat rs

Karya Asih Charitas berpegang teguh kepada sistem nilai:

1. Nilai Religius

2. Nilai Pastoral

3. Nilai Sosio Ethis

RS Karya Asih Charitas sebagai pemegang sistem nilai Religius menginginkan

dengan Ciri khasnya mempunyai panggilan khusus untuk mendampingi penderita dan

karyawan katolik mengungkapkan dimensi religius hidupnya agar iman selalu

merupakan hal yang relevan dan menjiwa kehidupan profesi para petugas pendamping

3

Page 4: Hospital by Laws Revisi I 2011

keagamaan dan pembinaan spiritualitas karya dilaksanakan dalam pelbagai pelayanan,

baik sakramental maupun non sakramental.

RS Karya Asih Charitas sebagai pemegang sistem Nilai Pastoral ingin menjadikan

tempat bagi Allah untuk berkarya dalam tempat kita bekerja/berusaha, agar tindakan Allah

penuh kasih terhadap semua manusia menjadi efektif dan nyata bagi semua orang, sehingga

makin banyak orang memperoleh kepenuhan hidup dalam rahmad Tuhan.

RS Karya Asih Charitas sebagai pemegang sistem Nilai Sosio Ethis menginginkan

perwujudan tanggung jawab sosial terhadap umat manusia disekitar tempat kehidupan.

Setelah berusaha melalui pendirian poliklinik yang sederhana sebagai BP dan BKIA,

mulai 07 Februari 1979 – 14 Februari 1988 melaksanakan BP, BKIA, RB dan rawat inap.

Dengan adanya Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI tentang Pelayanan Kesehatan Swasta

di Bidang Medik No.920/Men Kes/Per/XII/86 tertanggal 17 Desember 1986 serta Surat

Keputusan Direktur Jendral Pelayanan Medik No. 098/Yan Med/RSKS/1987 TERTINGGAL

05 Februari 1987 tentang petunjuk pelaksanaan Surat Keputusan Menteri Kesehatan mau

tidak mau status BP, BKIA, RB berubah status menjadi Rumah Sakit Kelas Pratama dengan

No.01.0047/Kanwil/SK/2/533/X/1988 tertanggal 01 Oktober 1988. Maka mulai secara

intensif mempersiapkan pengelolaan RSU Panti Baktiningsih sebagai mana mestinya, sampai

tercapainya ijin tetap dari Menteri Kesehatan Republik Indonesian No. YM.02.04.3.5.9545,

tertanggal 08 November 1993.

4

Page 5: Hospital by Laws Revisi I 2011

BAB I

PASAL 1

NAMA, LOGO, TUJUAN RUMAH SAKIT,

VISI RUMAH SAKIT DAN JUDUL DOKUMEN

1. Nama Rumah Sakit ini adalah RUMAH SAKIT KARYA ASIH CHARITAS, yang

Anggaran Dasarnya dimuat Akte Notaris tanggal 31 Oktober 1994 Nomor 72, dan

telah didaftarkan di Pengadilan Negri Palembang pada tanggal 21 Maret 1995 di

bawah nomor 06/1995/Y, sebagai mana telah diubah dengan Akte Berita Acara

tanggal 13 Juli 2002 nomor 6 yang telah didaftarkan di Pengadilan Negri Palembang

pada tanggal 6 Agustus 2002 di bawah nomor 24/2002/Y, ,dan Perubahan anggaran

Dasar Yayasan tanggal 11 Pebruari 2005. Rumah Sakit ini adalah milik Yayasan

Yayasan Bakti Kasih

2. Logo Rumah Sakit adalah:

Arti :

a. Bentuk Bulat Berkoordinat Titik Lima adalah Pelayanan Kesehatan atas Dasar

Lima dalam Pancasila.

b. Salip Merah adalah Iman

c. Huruf K dan A adalah Karya Asih.

d. Arti Pita Berwarna Putih yang bertuliskan RS Karya Asih adalah Pelayanan

Kesehatan RS Karya Asih dilandasi oleh Kasih yang Tulus

e. WarnaKuning adalah Keluhuran Budi

f. Warna Hijau adalah Kesehatan

5

Page 6: Hospital by Laws Revisi I 2011

.

3. Tujuan RS Karya Asih:

3.1.Tujuan Umum RS Karya Asih Charitas ialah mewujudkan Cinta Kasih Kristus

melalui penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang dijiwai semangat kasih

sayang Kristiani terhadap sesama berlandaskan Pancasila dan Etik Medis.

3.2.Tujuan Khusus RS Karya Asih Charitas ialah memberikan pelayanan

kesehatan yang efektif, efisien, dan secara maksimal berkesinambungan untuk

memenuhi kebutuhan dan memberi kepuasan kepada masyarakat (customer)

dan karyawan. Perwujudan dan tujuan khusus ini dilakukan untuk:

a. Mengakui dan melindungi hidup manusia sejak dikandung sampai ajalnya

sebagai hak mutlak Sang Pencipta tanpa berkompromi dengan teori-teori yang

bertentangan dengan prinsip tersebut ( misalnya tentang Abortus, Euthanasia)

b. Membantu dan bekerjasama dengan pemerintah dalam melaksanakan program-

program di bidang pelayanan kesehatan sejauh tidak bertentangan dengan

prinsip tersebut di atas.

c. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan sebaik mungkin secara efektif, efisien,

memanfaatkan hasil kemajuan dan teknologi kedokteran, serta perawatan

sesuai dengan taraf perkembangan masyarakat serta batas kemampuan dana

dan personalia Rumah Sakit.

d. Membina dan mengembangkan keseluruh tenaga karyawan yang berkarya di

RS Karya Asih Charitas secara profesional sesuai dengan kompetensinya

sehingga mampu memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu.

e. Megembangkan manajemen Rumah Sakit yang dapat terjalin secara kreatif,

efektif, efisien serta berdasar asas kemanusiaan sehingga mampu memberikan

pelayanan kesehatan yang bermutu namun terjangkau oleh berbagai lapisan

dan golongan dan masyarakat.

f. Tetap mempertahankan pelayanan terhadap masyarakat dengan tidak

mengutamakan keuntungan atau mencari laba dan memberikan bantuan sosial

sebatas kemampuan Rumah Sakit.

“Visi rumah sakit adalah : Menjadikan RS Karya Asih Charitas sebagai Rumah

sakit pilihan bagi masyarakaat yang memerlukan pelayanan kesehatan berdasarkan

sentuhan kasih.

6

Page 7: Hospital by Laws Revisi I 2011

4. Judul dokumen ini adalah : “PERATURAN INTERNAL (HOSPITAL BY LAWS) RS.

KARYA ASIH CHARITAS”.

PASAL 2

KETENTUAN UMUM

Yang dimaksud dengan istilah – istilah di dalam Peraturan Internal ( Hospital By Laws)

adalah :

1. “PERATURAN PERUNDANG – UNDANGAN” adalah UU No. 23 tahun 1992

tentang kesehatan dan segala ketentuan yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan

yang berlaku di Indonesia.

2. YAYASAN BAKTI KASIH adalah badan hukum, yang bergerak di bidang

kemanusiaan, sosial dan keagamaan, dengan menyebarkan dan mewujudkan Cinta

Kasih Allah kepada masyarakat melalui orang – orang yang sakit dan yang

membutuhan pertolongan.

3. PEMBINA adalah Pemilik dan Pendiri yang dalam hal ini dijabat oleh Dewan

Pimpinan Umum Kongregasi yang menjabat jabatan saat itu.

4. PENGAWAS, adalah organ Yayasan yang ditunjuk oleh rapat pembina dan dalam

melaksanakan pekerjaannya bertanggung jawab kepada Pembina.

5. PENGURUS YAYASAN adalah organ Yayasan yang melaksanakan kepengurusan

Yayasan yang anggotanya diangkat oleh rapat pembina dan bertanggung jawab kepada

pembina.

6. PERATURAN INTERNAL RUMAH SAKIT ( Hospital by Laws) adalah aturan dasar

yang mengatur tata cara penyelenggaraan rumah sakit yang ditetapkan Yayasan.

7. DIREKTUR adalah seseorang yang diangkat oleh Yayasan Bakti Kasih

8. DIREKSI adalah Direktur, Kepala Bagian Pelayanan Medis, Kepala Bagian Pelayanan

Keparawatan, Kepala Bagian Penunjang Medik, Kepala Bagian Penunjang Umum,.

9. KOMITE MEDIS adalah Komite Medis Rumah Sakit Karya Asih Charitas.

10. DOKTER adalah tenaga medis yang memiliki izin praktek di bidang kedokteran

sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Pemerintah Nomor : 32 tahun 1996 tentang

tenaga kesehatan dan yang terikat dengan perjanjian RS Karya Asih Charitas.

11. DOKTER PURNA WAKTU adalah dokter yang bekerja di RS KARYA ASIH

CHARITAS PALEMBANG secara purna waktu yaitu dengan ketentuan waktu

40 jam / minggu, tujuh (7) jam/ hari.

7

Page 8: Hospital by Laws Revisi I 2011

12. DOKTER PARUH WAKTU adalah dokter yang memberikan pelayanan medis

rawat inap dan rawat jalan pada waktu tertentu yang disepakati bersama

dengan Direksi RS Karya Asih Charitas

13. DOKTER TAMU adalah dokter yang memberikan pelayanan rawat inap di RS

Karya Asih Charitas

14. STAF MEDIS adalah semua dokter yang bekerja di RS Karya Asih Charitas

Palembang.

PASAL 3

ORGAN YAYASAN

Organ Yayasan Bakti Kasiht terdiri dari:

1. Pembina

2. Pengurus

3. Pengawas

Yayasan adalah sebagai pemegang seluruh kewenangan dan tanggung jawab moral

dan hukum yang tertinggi. Anggota Organ Yayasan ialah orang perorangan yang cakap

bertindak. Setiap anggota organ Yayasan tidak boleh merangkap sebagai anggota organ lain

dalam Yayasan Bakti Kasih.

Pasal 4PEMBINA

1. Susunan Pembina

Pembina sekurang-kurangnya terdiri dari 3 (tiga) orang dan diangkat oleh Rapat

Pembina. Dari calon-calon yang dinilai mempunyai dedikasi tinggi untuk mencapai

maksud dan tujuan Yayasan.

Pembina sekurang-kurangnya terdiri dari seorang Ketua, seorang Sekretaris, dan

seorang Anggota. Ketua Pembina dijabat oleh salah seorang anggota Dewan Pimpinan

Umum Kongregasi yang menjabat jabatan saat itu, karena kedudukannya secara

institusional sebagai Pemilik dan Pendiri.

Pembina keanggotaannya berakhir apabila:

a. Berhenti atas permintaan sendiri, yang disetujui oleh Rapat Pembina.

8

Page 9: Hospital by Laws Revisi I 2011

b. Meninggal dunia.

c. Diberhentikan dalam Rapat Pembina, atas usulan tertulis dari Pendiri.

d. Karena dijatuhi hukuman pidana penjara yang telah mempunyai kekuatan hukum yang

tetap.

e. Dinyatakan di bawah pengampuan.

f. Dinyatakan pailit.

2. Tugas dan Kewenangan Pembina

Pembina merupakan organ tertinggi yang mempunyai kewenangan dan tugas :

a. Menetapkan perubahan Anggaran Dasar Yayasan setelah usulan perubahan

mendapatkan persetujuan tertulis pendiri.

b. Mengangkat dan atau memberhentikan anggota Pengurus dan Pengawas.

c. Menetapkan Garis Besar Kebijaksanaan yang harus dijalankan oleh Pengurus dan

mengesahkan segala peraturan yang diajukan oleh Pengurus termasuk Anggaran

Rumah Tangga Yayasan.

d. Mengesahkan Rencana Kerja dan Anggaran Pendapatan dan Pengeluaran Tahunan,

serta Laporan Tahunan Pengurus, dan laporan lainnya.

3. Rapat Pembina

1. Pembina wajib mengadakan Rapat Pembina sekurang-kurangnya sekali dalam satu

tahun atau sewaktu-waktu atas permintaan lebih dari ½ (separuh) anggota Pembina

atau Pengurus atau Pengawas yang menyatakan secara tertulis maksud dan tujuan

rapat serta masalah yang perlu dibicarakan.

2. Panggilan rapat Pembina dilakukan oleh Ketua Pembina atau salah seorang Anggota

Pembinan dengan surat yang disertai tanda terima, selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari

sebelum rapat diadakan dengan menyebutkan hari, tanggal, waktu, dan tempat rapat

serta keterangan singkat tentang hal yang akan dibicarakan.

3. Panggilan rapat sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 di atas tidak disyaratkan apabila

telah diketahui sebelumnya bahwa dalam rapat akan hadir semua Anggota Pembina

dan dalam rapat tersebut hadir semua Anggota Pembina.

4. Rapat dipimpin oleh salah seorang yang dipilih oleh dan dari antara Anggota Pembina

yang hadir.

9

Page 10: Hospital by Laws Revisi I 2011

5. Rapat Pembina sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) bagian

dari jumlah anggota Pembina dan tak dapat diwakilkan. Seorang Pembina berhak

mengeluarkan satu suara, semua keputusan diambil dan diputuskan dengan

musyawarah dan mufakat, dan bila tidak tercapai kata mufakat keputusan dapat

diambil dengan sah bila disetujui oleh sekurang-kuarangnya 2/3 (dua pertiga) bagian

dari jumlah suara yang dikeluarkan dengan sah dalam rapat.

6. Jika dalam rapat tersebut jumlah yang hadir tidak cukup seperti yang ditetapkan dalam

ayat 5 diatas wajib dilakukan pemanggilan rapat kedua yang harus diadakan secepat-

cepatnya 3 (tiga) hari dan selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari setelah rapat

pertama dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal rapat.

7. Dalam rapat kedua, seorang Anggota Pembina dapat memberi kuasa hanya kepada

Anggota Pembina lainnya.

Tiap Anggota Pembina hanya boleh menerima satu kuasa dari Anggota Pembina.

Tiap Anggota Pembina berhak mengeluarkan satu suara dan tambahan satu suara

untuk Anggota Pembina yang diwakilinya.

8. Rapat kedua tersebut sah dan dapat mengambil segala keputusan yang diajukan dalam

rapat pertama tanpa mengindahkan lagi jumlah Anggota Pembina yang hadir atau

diwakili, asal dihadiri oleh Ketua Pembina dan kedua Anggota Pembina, dan

keputusan itu disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) bagian dari jumlah

suara yang dikeluarkan dengan sah dalam rapat.

9. Dari tiap rapat Pembina dibuat risalah rapat, yang harus ditandatangani oleh ketua

rapat dan seorang Anggota Pembina yang hadir dan ditujuk oleh rapat. Risalah mana

harus disimpan dengan selayaknya agar dapat dijadikan bukti atas semua keputusan

rapat. Penandatanganan tersebut tidak disyaratkan bila risalah rapat dibuat oleh

Notaris.

10. Keputusan Pembina dapat pula diambil tanpa menyelengarakan rapat Pembina dengan

ketentuan bahwa semua rapat Pembina telah diberitahu secara tertulis tentang usul

yang bersangkutan dan seluruh Anggota Pembina menyetujui usul tersebut secara

tertulis dengan menandatangani persetujuannya pada usul tersebut. Keputusan yang

diambil dengan cara demikian mempunyai kekuatan hukum yang sama dengan

keputusan rapat.

11. Keputusan pembina tidak boleh bertentangan dengan peraturan yang berlaku, Hukum

Gereja atau kepentingan umum.

10

Page 11: Hospital by Laws Revisi I 2011

Pasal 5PENGURUS

1. Susunan Pengurus

1. Pengurus sekurang-kurangnya terdiri dari 3 orang anggota yaitu:

a. Seorang ketua atau lebih

b. Seorang sekretaris atau lebih

c. Seorang bendahara atau lebih

d. Bila perlu dapat diangkat seorang atau lebih anggota lainnya

2. Pengurus diangkat oleh Rapat Pembina hanya dari calon yang diusulkan secara tertulis

oleh Pendiri. Pencalonan oleh Pendiri tersebut mengikat Pembina untuk

melaksanakannya.

3. Pengurus dalam menjalankan pekerjaannya bertanggungjawab kepada Pembina.

4. Pengurus diangkat untuk masa jabatan selama 5 (lima) tahun dan dapat diangkat

kembali.

5. Jabatan seorang Pengurus berakhir apabila:

a. Berhenti atas permintaan sendiri dengan mengajukan permohonan tertulis kepada

Pembina, sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal pengunduran

diri dan permohonan tersebut disetujui oleh Rapat Pembina.

b. Telah habis masa jabatannya.

c. Karena dijatuhi hukuman pidana penjara yang telah mempunyai kekuatan hukum

yang tetap.

d. Meninggal dunia.

e. Diberhentikan oleh Rapat Pembina hanya berdasarkan usulan tertulis dari Pendiri.

Usulan Pendiri tersebut mengikat Pembina untuk melaksanakannya.

f. Dinyatakan di bawah pengampuan (onder curatele).

g. Dinyatakan pailit.

6. Jika terjadi lowongan keanggotaan Pengurus yang mengakibatkan tidak terpenuhinya

ketentuan-ketentuan pasal 5 ayat 1, maka dalam waktu 30 (tiga puluh) hari terhitung

sejak terjadinya lowongan, Rapat Pembina wajib mengisi lowongan tersebut hanya

dari calon yang diusulkan secara tertulis oleh Pendiri. Pencalonan oleh Pendiri

tersebut mengikat Pembina untuk melaksanakannya.

11

Page 12: Hospital by Laws Revisi I 2011

2. Tugas dan Wewenang Pengurus

Salah seorang Ketua bersama seorang Sekretaris dan seorang Bendahara berhak

mewakili pengurus di dalam maupun di luar pengadilan, tetapi dalam hal-hal seperti

berikut memperoleh terlebih dahulu persetujuan tertulis dari Rapat Pembina.

a. Meminjam uang yang digunakan untuk kepentingan dan tanggung jawab Yayasan

dengan batas jumlah melampaui ketentuan yang ditetapkan oleh Pembina;

b. Meminjamkan uang Yayasan kepada pihak lain yang jumlah melampaui jumlah yang

ditetapkan oleh Rapat Pembina;

c. Membeli, menjual, atau dengan cara lain mendapatkan atau melepaskan hak atas

benda tidak bergerak milik Yayasan;

d. Menyewakan atau meminjam pakaikan seluruh maupun sebagian dari aset tidak

bergerak milik Yayasan untuk waktu lebih dari sebulan kepada pihak lain;

e. Menjual atau dengan cara lain melepaskan hak atas benda bergerak milik Yayasan

yang jumlah keseluruhan melampaui jumlah yang ditentukan oleh rapat Pembina;

f. Menggadaikan atau menjaminkan dengan cara apapun, benda bergerak maupun tidak

bergerak milik Yayasan;

g. Mengeluarkan uang untuk membeli dan membangun sesuatu dalam bentuk apapun

apabila jumlah keseluruhannya melampaui jumlah yang ditentukan oleh Rapat

Pembina;

h. Mengadakan kerjasama dengan pihak lain yang berkaitan dengan penggunanaan dan

pengadaan benda tak bergerak;

i. Mendirikan dan atau ikut mendirikan suatu Yayasan baru, badan hukum, badan usaha,

dan atau badan lainnya;

j. Mengembangkan kegiatan atau usaha Yayasan, membuka cabang atau perwakilan,

melakukan penyertaan dalam badan usaha yang prospektif;

k. Mengajukan gugatan ke Pengadilan;

Harus memperoleh terlebih dahulu persetujuan tertulis dari Rapat Pembina dan khusus

untuk sub i, j, k juga diperlukan persetujuan tertulis dari Pendiri.

3. Rapat Pengurus

Rapat-rapat pengurus diatur dalam Anggaran Dasar Yayasan Kesejahteraan

Kesehatan Rakyat Santo Fransiskus, sebagai berikut:

a. Pengurus mengadakan rapat sekurang-kurangnya sekali dalam 3 (tiga) bulan.

12

Page 13: Hospital by Laws Revisi I 2011

b. Rapat dapat dilakukan apabila dianggap perlu oleh Ketua atau atas permintaan separuh

dari jumlah anggota Pengurus, dengan mencantumkan masalah yang akan dibahas

dalam rapat.

c. Panggilan rapat dalam bentuk surat undangan, dilakukan oleh Ketua atau salah

seorang anggota Pengurus dengan menyebutkan, hari, tanggal, waktu, tempat rapat

dan hal yang akan dibicarakan.

d. Pimpinan rapat adalah Ketua atau kalau Ketua berhalangan dipimpin oleh salah

seorang Anggota Pengurus lainnya.

e. Kuorum rapat adalah lebih dari separuh jumlah Anggota Pengurus, dan keputusan

diambil dengan musyawarah untuk mufakat. Kalau dengan mufakat tidak bisa

mengambil keputusan maka keputusan diambil dengan suara lebih dari seperdua dari

jumlah suara yang dikeluarkan secara sah dalam rapat. Kalau keputusan tidak bisa

diambil karena suara pro dan kontra sama banyaknya, maka keputusan ditolak. Namun

kalau persoalannya bersifat mendesak, Ketua dapat meminta kepada Pembina untuk

mendapatkan keputusan.

f. Seorang Anggota Pengurus dapat memberi kuasa secara tertulis kepada seorang

Anggota Pengurus lainnya, tetapi seorang Anggota Pengurus hanya boleh menerima

satu surat kuasa saja.

g. Keputusan Pengurus dapat juga diambil tanpa melalui rapat, apabila semua anggota

telah diberitahu secara tertulis tentang usul keputusan tersebut, dan semua telah

menyatakan secara tertulis bahwa usul itu telah disetujui oleh anggota yang

bersangkutan.

h. Dari tiap Rapat Pengurus dibuat risalah oleh Sekretaris atau orang yang ditunjuk oleh

rapat dan ditandatangani oleh Ketua rapat dan seorang Anggota Pengurus yang hadir

yang ditunjuk oleh rapat. Risalah mana harus disimpan dengan selayaknya agar dapat

dijadikan bukti atas semua keputusan rapat. Penandatanganan tersebut tidak

disyaratkan apabila risalah rapat dibuat Notaris.

13

Page 14: Hospital by Laws Revisi I 2011

Pasal 6PENGAWAS

1. Susunan Pengawas

a. Pengawas sekurang-kurangnya terdiri dari 2 (dua) orang dan salah seorang anggotanya

diangkat oleh Pembina menjadi Ketua.

b. Pengawas diangkat oleh Rapat Pembina hanya dari calon yang diusulkan secara

tertulis oleh Pendiri. Pencalonan oleh Pendiri tersebut mengikat Pembina untuk

melaksanakannya.

c. Pengawas dalam menjalankan pekerjaannya bertanggung jawab kepada Pembina.

d. Pengawas diangkat untuk masa jabatan 5 (lima) tahun dan dapat diangkat kembali.

e. Jabatan seorang pengawas berakhir apabila:

Berhenti atas permintaan sendiri dengan mengajukan permohonan tertulis untuk

itu kepada Pembina, sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal

pengunduran diri dan permohonan tersebut disetujui oleh Rapat Pembina.

Telah habis masa jabatannya.

Karena dijatuhi hukuman pidana penjara yang telah mempunyai kekuatan hukum

yang tetap.

Meninggal dunia.

Diberhentikan oleh Rapat Pembina hanya berdasarkan usulan tertulis dari Pendiri.

Usulan Pendiri tersebut mengikat Pembina untuk melaksanakannya.

Dinyatakan di bawah pengampuan (onder curatele).

Dinyatakan pailit.

f. Jika terjadi lowongan keanggotaan Pengawas yang mengakibatkan tidak terpenuhinya

ketentuan-ketentuan pasal 6 ayat 1, maka dalam waktu 30 (tiga puluh) hari terhitung

sejak terjadinya lowongan, Rapat Pembina wajib mengisi lowongan tersebut hanya

dari calon yang diusulkan secara tertulis oleh Pendiri. Pencalonan oleh Pendiri

tersebut mengikat Pembina untuk melaksanakannya. Apabila jabatan Ketua Pengawas

lowong dan selama belum diangkat penggantinya, maka dengan persetujuan Rapat

Pembina, seorang Pengawas menjalankan tugas sebagai Ketua.

2. Tugas dan Wewenang Pengawas

14

Page 15: Hospital by Laws Revisi I 2011

a. Mengawasi pelaksanaan kebijakan, tindakan, dan pekerjaan Pengurus sesuai dengan

Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Pembina dan Perundang-

Undangan yang berlaku, maupun Hukum Gereja Katolik Roma.

b. Memberi nasehat kepada Pengurus baik diminta maupun tidak diminta.

c. Memeriksa berbagai dokumen tentang keuangan, buku-buku, surat-surat pembuktian,

dan kas Yayasan.

d. Menghadiri rapat Pengurus maupun rapat Pembina berdasarkan undangan dari pihak

Pengurus/Pembina.

e. Menskors anggota Pengurus yang melakukan kesalahan, namun untuk pemberhentian

Pengurus harus berdasarkan persetujuan Pembina.

3. Rapat Pengawas

a. Rapat Pengawas dilakukan sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sekali atau setiap

waktu apabila dianggap perlu oleh Ketua Pengawas atau atas permintaan sekurang-

kurangnya 2 (dua) orang Anggota Pengawas. Rapat juga dapat dilakukan atas

permintaan Pembina atau 2 (dua) orang atau lebih Anggota Pengurus. Rapat ini harus

diberitahukan secara tertulis kepada Ketua Pengawas dan sekaligus diberitahukan

masalah yang akan dibicarakan.

b. Panggilan rapat dalam bentuk surat undangan, dilakukan oleh Ketua atau salah

seorang anggota Pengawas dengan menyebutkan hari, waktu, tempat rapat, dan hal

yang akan dibicarakan.

c. Pimpinan rapat adalah Ketua atau kalau Ketua berhalangan dipimpin oleh salah

seorang anggota pengawas lainnya yang hadir.

d. Kuorum rapat adalah lebih dari separuh jumlah Anggota Pengawas, dan keputusan

diambil dengan musyawarah untuk mufakat. Dan apabila dengan cara demikian tidak

diperoleh kesepakatan, maka keputusan diambil dengan pemungutan suara,

berdasarkan suara setujun lebih dari ½ ( satu per dua ) bagian dari jumlah suara yang

sah dalam rapat. Kalau keputusan tidak bisa diambil karena suara pro dan kontra sama

banyaknya, maka keputusan ditolak. Namun kalau persoalannya bersifat mendesak,

Ketua dapat meminta kepada Pembina untuk mendapatkan keputusan.

e. Keputusan Pengawas dapat juga diambil tanpa melalui rapat apabila semua anggota

telah diberitahu secara tertulis tentang usul keputusan tersebut, dan semua telah

menyatakan secara tertulis bahwa usul itu telah disetujui oleh anggota yang

bersangkutan.

PASAL 7

15

Page 16: Hospital by Laws Revisi I 2011

CAP YANG DIGUNAKAN

1. Dalam Hospital By Laws ini ditentukan dua macam cap, yaitu cap BADAN HUKUM

YAYASAN BAKTI KASIH dan Rumah Sakit KARYA ASIH CHARITAS .

2. Setiap dokumen tidak akan dibubuhi cap BADAN HUKUM YAYASAN BAKTI

KASIH selain menyangkut hal-hal yang diputuskan oleh Yayasan seperti yang

tercantum dalam risalah rapat.

3. Setiap dokumen yang menggunakan cap badan hukum YAYASAN BAKTI KASIH

harus ditanda tangani oleh Pengurus Yayasan.

4. DIREKTUR RUMAH SAKIT bertanggung jawab atas keamanan penggunaan cap

BADAN HUKUM YAYASAN BAKTI KASIH

5. Untuk kepentingan operasional Rumah Sakit digunakan cap Rumah Sakit KARYA

ASIH CHARITAS

6. Cap rumah sakit KARYA ASIH CHARITAS, terdiri dari tiga jenis, yaitu yang

digunakan oleh: Sekretariat, Keuangan dan Akutansi dan Kasir.

7. Setiap cap Rumah Sakit KARYA ASIH CHARITAS tersebut diatas dibubuhi identitas

masing-masing bagian secara berbeda.

8. Penggunaan cap rumah sakit KARYA ASIH CHARITAS ditentukan lebih lanjut oleh

DIREKTUR RUMAH SAKIT.

PASAL 8

DIREKTUR RUMAH SAKIT

1. Yayasan akan mengangkat seorang DIREKTUR RUMAH SAKIT yang

bertanggung jawab kepada Yayasan dalam hal pengelolaan dan pengawasan rumah

sakit beserta fasilitasnya, personil dan sumber daya terkait, agar tetap sesuai dengan

kebijakan dan pengarahan dari Yayasan.

2. DIREKTUR RUMAH SAKIT dipilih dan ditentukan oleh Yayasan.

3. DIREKTUR RUMAH SAKIT bertugas untuk mengangkat Kepala bagian

Pelayanan Medis, Kepala Bagian Pelayanan Keprawatan, Kepala Bagian Penunjang

Medik, Kepala Bagian Penunjang Umum yang dinilai telah memenuhi persyaratan

untuk itu.

16

Page 17: Hospital by Laws Revisi I 2011

4. Tugas pokok, fungsi, wewenang, dan tanggung jawab, Kepala Bagian

Pelayanan Medis, Kepala Bagian Pelayanan Keprawatan, Kepala Bagian Pelayanan

Medik, Kepala Bagian Penunjang Umum yang ditentukan oleh Direktur Rumah Sakit

dan diperinci dalam suatu uraian tugas secara tertulis.

5. TUGAS DIREKTUR RUMAH SAKIT adalah :

a) Memimpin, Menyusun kebijakan pelaksanaan, membina pelaksanaan,

mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan tugas Rumah Sakit sesuai dengan

peraturan perundangan yang berlaku (Pemerintah maupun Yayasan).

b) Melaksanakan semua kebijakan yang telah ditetapkan oleh Yayasan.

c) Melaporkan dan mempertanggungjawabkan segala tindakannya kepada

Yayasan

d) Memimpin seluruh personil Rumah Sakit agar dapat melaksanakan tugas

dan fungsinya dengan sebaik-baiknya.

e) Menyelesaikan berbagai masalah teknis di Rumah Sakit dengan

menggunakan berbagai sumber daya secara efektif dan efisien.

PASAL 9

PENGANGKATAN STAF MEDIS

Yayasan berwenang mengangkat staf medis dan komisi atau panitia setelah

berkonsultasi dengan komite medis.

PASAL 10

PENUGASAN STAF MEDIS

17

Page 18: Hospital by Laws Revisi I 2011

1. Yayasan menetapkan kriteria dan syarat-syarat penugasan setiap medis untuk suatu

tugas atau jabatan klinis tertentu, dan akan menyampaikan hal tersebut kepada setiap

staf medis yang menghendaki penugasan klinis di Rumah Sakit.

2. Kriteria dan syarat-syarat penugasan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan

oleh Yayasan setelah disepakati oleh Komite Medis.

3. Staf Medis yang telah mendapat penugasan kllinis di Rumah Sakit dapat berstatus

sebagai dokter purna waktu, dokter paruh waktu, atau dokter tamu yang selanjutnya

ditetapkan dalam suatu kontrak.

4. Jangka waktu penugasan staf medis adalah 1 tahun, kecuali ditetapkan lain oleh

Yayasan dengan memperhatikan kondisi sebagai berikut :

a) Bila ijin praktek yang bersangkutan sudah tidak berlaku sesuai peraturan

perundang-undangan yang ada, atau

b) Bila kondisi fisik atau mental staf medis yang bersangkutan tidak mampu lagi

melakukan tindakan medis secara menetap, atau

c) Bila staf medis telah berusia 65 tahun, namun yang bersangkutan masih dapat pula

diangkat kembali sesuai dengan pertimbangan Yayasan, atau

d) Bila staf medis memenuhi ketentuan dan syarat-syarat yang ditetapkan dalam

kontrak dengan Rumah Sakit, atau

e) Bila staf medis ditetapkan telah melakukan tindakan yang tidak profesional,

kelalaian, membuat keresahan di kalangan staf medis lain di lingkungan Rumah

Sakit atau perilaku menyimpang lainnya sebagaimana ditetapkan oleh komite

medis, atau

f) Bila Staf medis diberhentikan oleh Yayasan, karena yang bersangkutan ditetapkan

telah membuat keresahan di lingkungan Rumah Sakit, atau yang bersangkutan

mengakhiri kontrak dengan Rumah Sakit sebelum waktu berakhirnya setelah

mengajukan pemberitahuan satu bulan sebelumnya.

5. Penugasan

klinis Rumah Sakit pada seorang staf medis hanya dapat ditetapkan bila yang

bersangkutan menyetujui syarat-syarat sebagai berikut :

a) Memenuhi syarat sebagai staf medis berdasarkan peraturan perundang-

undangan kesehatan yang berlaku dan ketentuan lain sebagaimana ditetapkan

dalam statuta ini.

18

Page 19: Hospital by Laws Revisi I 2011

b) Menangani pasien dalam batas-batas sebagaimana ditetapkan oleh Yayasan

setelah mempertimbangkan daya dukung fasilitas Rumah Sakit, dan bila

diperlukan rekomendasi komite medis.

c) Mengambil segala tindakan yang diperlukan untuk menjamin agar rekam

medis setiap pasien yang ditanganinya di Rumah Sakit terpelihara dengan adekuat,

dan rekam medis dilengkapi dalam waktu yang wajar.

d) Memperhatikan segala permintaan Rumah Sakit yang dianggap wajar

sehubungan dengan tindakannya di Rumah Sakit dengan mengacu pada ketentuan

pelayanan yang berlaku di Rumah Sakit.

e) Mematuhi etika kedokteran yang berlaku di Indonesia, baik yang berkaitan

dengan kewajiban kepada masyarakat, pasien, teman sejawat, dan diri sendiri.

f) Memperhatikan syarat-syarat umum praktek klinis yang berlaku di Rumah

Sakit.

PASAL 11

KATEGORI STAF MEDIS

1. Setiap dokter yang ditetapkan sebagai staf medis di Rumah Sakit

terdiri dari dokter purna waktu, dokter paruh waktu, dan dokter tamu.

2. Rincian tentang hak, kewajiban, wewenang dan tanggung jawab staf

medis sebagaimana di atur dalam ayat (l) ditetapkan lebih lanjut oleh Yayasan dan

dituangkan dalam kontrak antara Dokter dan Rumah Sakit.

BAB II

PASAL 12

MANAJEMEN RUMAH SAKIT

Manajemen Rumah Sakit dijalankan oleh Direksi Rumah Sakit, yang terdiri dari :

Ketua : Direktur Rumah Sakit

Anggota : Kepala Bagiani Pelayanan Medis

Kepala Bagian Pelayan Keperawatan

Kepala Bagian Penunjang Medik

Kepala Bagian Penunjang Umum

19

Page 20: Hospital by Laws Revisi I 2011

PASAL 13

DIREKTUR

Jabatan : Direktur RS. Karya Asih Charitas Palembang

Unit Kerja : Rumah Sakit Karya Asih Charitas Palembang

Pengertian :

Memimpin, menyusun kebijakan pelaksanaan, membina pelaksanaan, mengkoordinir

dan mengawasi pelaksanaan tugas Rumah Sakit sesuai peraturan perundangan yang

berlaku baik (Pemerintah dan Yayasan Bakti Kasih)

Kwalifikasi :

1. Pendidikan S1/ S2/MARS/S3 Kedokteran / spesialis.

2. Usia maksimal 35 tahun.

3. Pria/Wanita.

4. Pengalaman di RS/ins. Kesehatan minimal 5 th.

5. Menguasai masalah-masalah RS dan bisnis RS

6. Menguasai aturan-aturan pemerintah sehubungan dengan permasalahan RS

7. Memiliki kemampuan dalam merencanakan kegiatan/perkembangan RS

8. Memiliki kemampuan kepemimpinan dan manajerial RS

9. Memiliki kemampuan dalam mengambil keputusan dengan cepat dan tepat

10. Memiliki kemampuan dalam melakukan koordinasi dengan baik dan memotivasi

bawahan

11. Mempunyai inisiatif, obyektivitas, daya konsentrasi, daya adaptasi dan kreativitas

yang tinggi

12. Berwibawa dan berdedikasi tinggi

13. Sehat jasmani dan rohani

14. Kursus/pelatihan Manajemen RS

Tanggung Jawab Utama :

a. Mengelola Pelayanan Rumah Sakit Karya Asih Charaitas agar

terjangkau oleh masyarakat dalam rangka membantu meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat.

20

Page 21: Hospital by Laws Revisi I 2011

b. Mengelola upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil

guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan dan pemulihan yang

dilaksanakan secara serasi dan pencegahan serta melaksanakan rujukan.

Lingkup Jabatan :

Pemegang jabatan dalam mengelola RS Karya Asih Charitas sesuai dengan

perundangan yang berlaku.

Pemegang Jabatan Mengelola Rumah Sakit yang berfungsi :

a. Menyelenggarakan pelayanan medis

b. Menyelenggarakan pelayanan dan asuhan keperawatan

c. Menyelenggarakan pelayanan penunjang medis

d. Menyelenggarakan pelayanan rujukan

e. Menyelenggarakan pelayanan administrasi dan keuangan

f. Menyelenggarakan pelayanan gawat darurat

Wewenang :

a. Mengangkat dan memberhentikan Pejabat satu tingkat di bawah Direktur yang

telah disetujui oleh Yayasan Bakti Kasih.

b. Mengangkat dan memberhentikan pejabat lainnya.

c. Memberikan dan memperhatikan kesejahteraan karyawan sesuai dengan

perkembangan pelayanan dan kondisi keuangan Rumah Sakit.

d. Mengetahui perkembangan Neraca Keuangan dan Persediaan barang setiap

periode yang telah ditetapkan guna pengambilan keputusan dan perencanaan

pelayanan yang lebih maju.

e. Mengadakan perjanjian dengan pemasok dan kontrak kerja lainnya.

Hubungan Kerja :

a. Internal : Semua Unit Kerja di Lingkungan RS Karya Asih Charitas Palembang

b. Eksternal : Pejabat Instansi di Linkungan Departemen Kesehatan, Dinas

Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan Kota, Pejabat Instansi Swasta

terkait dengan RS Karya Asih Charitas

.

21

Page 22: Hospital by Laws Revisi I 2011

PASAL 14

KEPALA BAGIAN PELAYANAN MEDIS

Kedudukan dalam Organisasi :

Kepala Bagian Pelayanan Medis yang juga menjabat sebagai salah satu anggota

Direksi.

Pengertian :

Tugas seksi Pelayanan Medis meliputi : Merencanakan garis besar program kerja di

bidang medis, penunjang medis.

Kwalifikasi :

1. Pendidikan S1 Kedokteran + Profesi.

2. Pengalaman memimpin di lingkungan bidang medis 2 – 4 tahun.

3. Pengalaman dalam menyelenggarakan fungsi teknis RS.

4. L/P

5. Memiliki kemampuan kepemimpinan.

6. Berwibawa dan berdedikasi tinggi.

7. Sehat jasmani dan rohani

8. Kursus/pelatihan : ex. Manajemen RS

Tanggung Jawab :

Secara struktural dan administrasi bertanggung jawab kepada Direktur.

Tugas Pokok :

Mengkoordinir Kegiatan Pelayanan Medis, Pelaporan dan Program Kerja di bidang

pelayanan medis, Pendidikan dan Pelatihan para medis dan para medis, Penyuluhan

Kesehatan, Peningkatan Mutu dan Etika pelayanan di RS.

Uraian Tugas :

1. Mengkoordinir pelaksanaan pelayanan medis.

2. Mengkoordinir pelaksanaan pelaporan dan program pelayanan medis.

3. Mengkoordinir pelaksanaan pendidikan dan pelatihan bagi calon karyawan dan

karyawati ( medis dan para medis ).

4. Menyelenggarakan penyuluhan kesehatan pada masyarakat.

22

Page 23: Hospital by Laws Revisi I 2011

5. Menyelenggarakan peningkatan mutu dan etika kedokteran .

6. Menerima tugas khusus dari Direktur.

Wewenang :

a. Memutuskan dan melaksanakan hal-hal yang berhubungan dengan tanggung jawab

dalam uraian tugas.

b. Mengusulkan penambahan tenaga medis dan para medis sesuai dengan kebutuhan

dan melalui mekanisme kepegawaian dan telah disetujui oleh Direktur.

c. Menghargai dan membina semua staf di seksi pelayanan.

Hubungan Kerja :

a. Eksternal : Instansi-instansi yang ada hubunga dengan RSU. Panti Baktiningsih

Klepu.

b. Internal : - Direktur dan anggota direksi lain

- Semua staf dan karyawan RSU. Panti Baktiningsih Klepu

Karakteristik yang dibutuhkan :

- Mempunyai kemampuan manajerial yang baik.

- Sederhana, jujur, teliti, tegas, sabar dan mempunyai komunikasi yang baik.

- Menghargai rekan kerja dan dapat menjalin kerjasama, serta mempunyai etos kerja

yang baik.

PASAL 15

KEPALA SEKSI KEPERAWATAN

Kedudukan dalam Organisasi :

Kepala Seksi Keperawatan yang juga menjabat sebagai salah satu anggota Direksi.

Pengertian :

Tugas seksi Keperawatan meliputi : Pelayanan Keperawatan, Laporan Penyusunan

Program Keperawatan, Bimbingan dan Asuhan Keperawatan, Pendidikan dan

Pelatihan, Penyuluhan Kesehatan, Peningkatan Mutu dan Etika Keperawatan.

Kwalifikasi :

23

Page 24: Hospital by Laws Revisi I 2011

1. Ners dengan latar belakang D-III Keperawatan yang telah bekerja di RSU.Panti

Baktiningsig minimal 5 tahun

2. D-III keperawatan / D-III kebidanan dengan pengalaman kerja sebagai perawat / bidan

pelaksana di Keperawatan minimal 10 tahun

3. L/P

4. Memiliki SIP, pelatihan BHD, ACLS/ATLS/SIK, Memiliki setifikat Manajemen

Bangsal Keperawatan.

5. Dapat bekerjasama dengan orang lain.

6. Berwibawa dan dapat menjadi role model

7. Mampu mengoperasikan komputer

8. Pengetahuan Kerja :

- Bertanggung jawab atas operasional dan kelancaran pelaksanaan asuhan

kepewatan

- Kemampuan konseptual dan klinis, mampu menjadi role mode dalam asuhan

keperawatan

9. Sehat jasmani dan rohani, teliti, jujur, sabar, ramah

10. Memiliki kemampuan memimpin.

Tanggung Jawab :

Secara struktural dan administrasi bertanggung jawab kepada Direktur.

Tugas Pokok :

Mengkoordinir Kegiatan Pelayanan Keperawatan, Pelaporan dan Program

Keperwatan, Bimbingan dan Asuhan Keperwatan, Pendidikan dan Pelatihan,

Penyuluhan Kesehatan, Peningkatan Mutu dan Etika Keperawatan.

Uraian Tugas :

1. Mengkoordinir pelaksanaan pelayanan keperawatan.

2. Mengkoordinir pelaksanaan pelaporan dan program keperawatan.

3. Mengkoordinir pelaksanaan pendidikan dan pelatihan bagi calon karyawan dan

karyawati.

4. Menyelenggarakan penyuluhan kesehatan pada masyarakat.

5. Menyelenggarakan peningkatan mutu dan etika keperawatan .

6. Menerima tugas khusus dari Direktur.

Wewenang :

24

Page 25: Hospital by Laws Revisi I 2011

a. Memutuskan dan melaksanakan hal-hal yang berhubungan dengan tanggung jawab

dalam uraian tugas.

b. Mengusulkan penambahan tenaga keperawatan sesuai dengan kebutuhan dan

melalui mekanisme kepegawaian dan telah disetujui oleh Direktur.

c. Menghargai dan membina semua staf di seksi pelayanan.

Hubungan Kerja :

a. Eksternal : Instansi-instansi yang ada hubunga dengan RSU. Panti Baktiningsih

Klepu.

b. Internal : - Direktur dan anggota direksi lain

- Semua staf dan karyawan RSU. Panti Baktiningsih Klepu

Karakteristik yang dibutuhkan :

- Mempunyai kemampuan manajeria yang baik.

- Sederhana, jujur, teliti, tegas, sabar dan mempunyai komunikasi yang baik.

- Menghargai rekan kerja dan dapat menjalin kerjasama, serta mempunyai etos kerja

yang baik.

PASAL 16

KEPALA SUB. BAGIAN KEUANGAN

Kedudukan dalam Organisasi :

Kepala Sub. Bagian Keuangan yang juga menjabat sebagai salah satu anggota Direksi.

Pengertian :

Tugas Kepala Sub. Bagian Keuangan dan meliputi : Mobilisasi Dana dan Penyusunan

Program Akuntansi dan Verifikasi, Penyusunan Anggaran, dan Pelaporan Keuangan.

Kwalifikasi :

1. Pendidikan min. DIII/S1 Akuntansi/Perpajakan

2. Pengalaman min. 2 tahun di bidang akuntansi/perpajakan

3. L/P

4. Pengetahuan kerja :

- Bertanggung jawab terhadap perencanaan dan pelaksanaan kerja di bagian

keuangan

25

Page 26: Hospital by Laws Revisi I 2011

- Koordinasi dan melakukan fungsi control dan koreksi seluruh kegiatan di

bagian keuangan

- Memahami, mengerti dan menguasai siklus akuntansi

- Memahami dan mengerti logika dari pencatatan setiap transaksi yang terjadi

sesuai COA

- Menyusun dan Mengolah serta menganalisa Laporan Keuangan yang baik dan

benar sesuai standar akuntansi

- Kelengkapan data setiap transaksi yang harus ada

- Laporan Gaji, Pajak, Perjanjian Kerjasama, Penyelesaian Penagihan/Piutang

- Menguasai, memahami dan mengerti Perpajakan

- Bertanggung jawab terhadap kebenaran dan kelengkapan data setiap proses

transaksi Perpajakan.

- Koordinasi kegiatan pelayanan Perpajakan Rumah Sakit

- Membuat, Mengoreksi, dan Mengontrol Kebenaran penghitungan Pajak,

Pemotongan Pajak, Pengimputan, Membuat SSP, SPT Induk, Membayar Pajak

dan Melaporkan ke KPP terpadu.

5. Ketrampilan Kerja : Brevet AB, Pelatihan Leadership, Pelatihan Peraturan dan

Undang-undang Perpajakan yang terbaru, Pelatihan Unit Cost, Pelatihan Analisa

Laporan Keuangan, Pelatihan Penyusunan Anggaran, Pelatihan Pengelolaan Piutang

6. Kemampuan : Hitung-menghitung, Ketelitian yang tinggi, Fungsi Mengolah -

Menganalisa & Logika, Control.

7. Minat : Menyukai pekerjaan yang berhubungan dengan angka dan komunikasi data,

Pekerjaan yang bersifat rutin, konkrit, teratur, dan disiplin, kerja dibawah tekanan,

Tahu apa yang harus dicapai, mampu mencapai dan mau mencapai pekerjaan yang

berhubungan dengan angka, data, rutinitas sesuai siklus akuntansi

8. Kondisi Kerja : Mampu menyesuaikan diri dalam melaksanakan tugas-tugas yang

mengandung resiko yang berhadapan dengan kesalahan data keuangan, ketelitian

tinggi, kejujuran, mampu menjaga rahasia perusahaan.

9. Kondisi Fisik : Jabatan ini memerlukan kondisi fisik yang baik, terutama kondisi fisik

yang terkait dengan aktifitas duduk dan berhubungan dengan ketelitian mencatat dan

koreksi angka.

10. Syarat lain : Mempunyai jiwa kepemimpinan, Komunikasi yang baik antara atasan dan

bawahan, Pengembangan orang lain, Menciptakan suasana kerja yang kondusif,

26

Page 27: Hospital by Laws Revisi I 2011

Bertanggung jawab atas bagiannya, mampu menyelesaikan dan menyukai pekerjaan

yang beragam.

Tanggung Jawab :

Secara sturktural dan administrasi bertanggung jawab kepada Direktur.

Tugas Pokok :

Mengkoordinir penyelenggaraan Administrasi Keuangan, Mobilisasi Dana,

Penyusunan Program, Akuntansi dan Verifikasi, Penyusunan Anggaran dan Pelaporan

Keuangan.

Uraian Tugas :

1. Mengkoordinir penyelenggaraan Administrasi Keuangan, Mobilisasi Dana, dan

Penyusunan Program.

2. Mengkoordinir terlaksananya Akuntansi dan Verifikasi

3. Mengkoordinir Penyusunan Anggaran dan penyelenggaraan Logistik

4. Menyajikan Laporan Keuangan kepada Direksi dan pihak terkait

5. Menerima tugas khusus dari Direktur

Wewenang :

1. Memutuskan dan melaksanakan hal-hal yang berhubungan dengan tanggung jawab

dalam uraian tugas.

2. Menghargai dan membina staf di Sub. Bagian Keuangan.

Hubungan Kerja :

1. External : Instansi-instansi yang ada hubungan dengan RSU. Panti Baktiningsih

Klepu.

2. Internal : - Direksi dan anggota direksi lain

- Semua staf dan karyawan RSU. Panti Baktiningsih Klepu

Karakteristik yang dibutuhkan :

- Mempunyai kemampuan manajerial yang baik.

- Sederhana, jujur, teliti, tegas dan sabar serta mempunyai etos kerja yang baik.

27

Page 28: Hospital by Laws Revisi I 2011

PASAL 17

KEPALA SUB. BAG. KESEKRETARIATAN, SDM DAN PERSONALIA

Kedudukan dalam Organisasi :

Kepala Sub. Bag.Kesekretariatan, SDM dan Personalia yang juga menjabat sebagai

salah satu anggota Direksi.

Pengertian :

Tugas Kepala Sub. Bag. Kesekretariatan, SDM dan Personalia meliputi :

Kesekretariatan, SDM dan Personalia, Ketatausahaan, Pelaporan dan Informasi,

Humas, dan Hukum.

Kwalifikasi :

1. Pendidikan S1 Psikologi/Hukum/Kesehatan Masyarakat/Ekonomi.

2. Pengalaman minima l2 tahun.

3. Usia maksimal 26 tahun.

4. Pria/Wanita.

5. Pengetahuan kerja :

- Bertanggung jawab dalam mengendalikan kegiatan pelayanan kesekretariatan RS,

menata dan mengarsip surat-surat yayasan dan direktur, mengatur jadwal harian

dewan direktur

- Bertanggung jawab dalam mengendaliakan pelaksanaan aktivitas kepegawaian seperti

perencanaan tenaga kerja, seleksi dan rekrutmen, kompensasi penggajian, peraturan

tenaga kerja, konseling, koordinasi antar bagian.

6. Ketrampilan kerja :

- UU tenaga kerja, konseling, penggajian, perpajakan, memahami sistem penggajian

7. Kemampuan :

- Memiliki kemampuan memimpin.

- Memiliki kemampuan manajerial HRD

28

Page 29: Hospital by Laws Revisi I 2011

- Memiliki kemampuan dalam mengambil keputusan dengan cepat dan tepat dan

memiliki kemampuan dalam melakukan koordinasi dengan baik dan memotivasi

bawahan

- Memiliki kemampuankonseling, sosialisasi, manajemen konflik.

Tanggung Jawab :

Secara struktural dan administrasi bertanggung jawab kepada Direktur.

Uraian Tugas :

1. Mengkoordinir penyelenggaraan Kesekretariatan dan SDM.

2. Mengkoordinir penyelenggaraan Ketatausahaan.

3. Mengkoordinir penyelenggaraan Pelaporan dan Informasi Rumah Sakit.

4. Mengkoordinir penyelenggaraan Kehumasan, Personalia dan Hukum.

5. Menerima tugas khusus dari Direktur.

Wewenang :

a) Memutuskan dan melaksanakan hal-hal yang berhubungan dengan tanggung jawab

dalam uraian tugas.

b) Melaksanakan fungsi rekrutmen, pembinaan, usulan kepangkatan,

pemberhentian dan pensiun melalui mekanisme kepegawaian dan disetujui

Direktur.

c) Menghargai dan membina semua staf di Sub. Bagian Kesekretariatan, SDM

dan Personalia.

Hubungan Kerja :

a. Eksternal : Hubungan luar melalui Direktur antara lain dengan : Pemerintah,

Instansi terkait, Masyarakat dan Lembaga yang ada hubungan

kerjasama dengan Rumah Sakit.

b. Internal : - Direktur dan anggota direksi lain

- Semua staf dan karyawan RS. Panti Baktiningsih Klepu

Karakteristik yang dibutuhkan :

- Mempunyai kemampuan manajerial yang baik.

29

Page 30: Hospital by Laws Revisi I 2011

- Sederhana, jujur, teliti, tegas, sabar dan mempunyai komunikasi yang baik.

- Menghargai rekan kerja dan dapat menjalin kerjasama, serta mempunyai etos kerja

yang baik.

PASAL 18

KEPALA SUB. BAG. RUMAH TANGGA DAN LOGISTIK

Kedudukan dalam Organisasi :

Kepala Sub. Bag. Rumah Tangga dan Logistik yang juga menjabat sebagai salah satu

anggota Direksi.

Pengertian :

Tugas Kepala Sub. Bag. Rumah Tangga dan Logistik, meliputi : Merencanakan garis

besar program kerja di bagian Rumah Tangga RS.

Kwalifikasi :

1. Pendidikan minimal D3/S1 Akuntansi

2. Pengalaman minimal 1 tahun dalam bidang logistik

3. Pengetahuan Kerja :

- Bertanggung jawab dalam pengadaan, penyimpanandan distribusi logistik, mengelola

tenaga kerja dan sarana RS

- Bertanggung jawab atas perencanaan jumlah, jenis, mutu barang

- Bertanggung jawab atas pemesanan dan pembelian barang

- Mengelola kegiatan pelayanan rumah tangga rumah sakit yang meliputi sanitasi, kamar

jahit, dapur, kendaraan, dan keamanan.

4. Memiliki Ketrampilan dalam manajemen pembelian, pemasaran dan pengadaan

barang serta mampu mengoperasikan komputer

5. Teliti, jujur, Komunikasi baik

6. Usia minimal 23 tahun.

7. Pria/Wanita.

8. Sehat jasmani dan rohani

30

Page 31: Hospital by Laws Revisi I 2011

Tanggung Jawab :

Secara struktural dan administrasi bertanggung jawab kepada Direktur.

Uraian Tugas :

1. Mengkoordinir penyelenggaraan kebutuhan RumahTangga RS.

2. Mengkoordinir penyelenggaraan Perencanaan dan Pelaporan .

3. Menerima tugas khusus dari Direktur.

Wewenang :

a. Memutuskan dan melaksanakan hal-hal yang berhubungan dengan tanggung jawab

dalam uraian tugas.

b. Mengusulkan penambahan tenaga sesuai dengan kebutuhan dan melalui

mekanisme kepegawaian dan telah disetujui oleh Direktur.

c. Menghargai dan membina semua staf di seksi pelayanan.

Hubungan Kerja :

a. Eksternal : Hubungan luar melalui Direktur antara lain dengan : Pemerintah,

Instansi terkait, Masyarakat dan Lembaga yang ada hubungan

kerjasama dengan Rumah Sakit.

b. Internal : - Direktur dan anggota direksi lain

- Semua staf dan karyawan RS. Panti Baktiningsih Klepu

Karakteristik yang dibutuhkan :

- Mempunyai kemampuan manajerial yang baik.

- Sederhana, jujur, teliti, tegas, sabar dan mempunyai komunikasi yang baik.

- Menghargai rekan kerja dan dapat menjalin kerjasama, serta mempunyai etos kerja

yang baik.

PASAL 19

PERATURAN RUMAH SAKIT

Yayasan berwenang untuk menetapkan berbagai ketentuan dan peraturan pelaksanaan

untuk melaksanakan Hospital By Laws in yang meliputi : Peraturan Rumah Sakit,

31

Page 32: Hospital by Laws Revisi I 2011

Peraturan tentang Personil Rumah Sakit, Pengendalian Pasien dan Pengunjung, serta

masalah lain yang tidak dicantumkan dalam Hospital By Laws ini atas saran DIREKTUR

RUMAH SAKIT.

PASAL 20

PEMAPARAN HOSPITAL BY LAWS

Yayasan senantiasa mengupayakan agar Hospital By Laws ini dapat dilihat oleh berbagai

pihak yang berkepentingan.

PASAL 21

PERUBAHAN HOSPITAL BY LAWS

1. Yayasan berhak merubah Hospital By Laws ini melalui rapat khusus yang

diselenggarakan, untuk itu,

2. Usulan untuk merubah Hospital By Laws ini hanya dapat dilaksanakan

apabila adanya pemberitahuan secara tertulis

PASAL 22

KETENTUAN PENUTUP

1. Hospital By Laws ini berlaku sejak

2. Semua peraturan Rumah Sakit yang ditetapkan sebelum berlakunya Hospital By Laws

ini dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan Hospital By Laws

ini.

Ditetapkan di : Sleman

Pada tanggal : 04 April 2011

Disahkan Yayasan Kesejahteraan Kesehatan Rakyat

32

Page 33: Hospital by Laws Revisi I 2011

St. Fransiskus

Sr. M. Hendrika, FCh Drs. A. Salim

Ketua Pembina Ketua Yayasan

DAFTAR PUSTAKA

1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 772 / Menkes / SK / VI /

2002 Tentang Pedoman Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital By Laws)

2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 631 / MENKES / SK / IV

/ 2005 Tentang Pedoman Peraturan Internal Staf Medis (Medical Staf By laws ) Di

Rumah Sakit .

3. Anggaran Dasar Yayasan Kesejahteraan Kesehatan Rakyat St. Fransiskus Klepu.

33

Page 34: Hospital by Laws Revisi I 2011

34