hormon unggas

7
Hormon PENDAHULUAN Hormon berasal dari kata hormao yang berarti pembangkit/perangsang aktivitas merupakan sebuah zat organik yang memiliki fungsi spesifik untuk membangkitkan/merangsang aktivitas organ-organ di dalam tubuh. Sifat khusus dari hormon adalah zat ini merupakan pengatur fisiologis terhadap kelangsungan hidup suatu organ atau suatu sistem. Hormon merupakan zat organik yang diproduksi oleh sel-sel khusus dalam tubuh dan dialirkan ke dalam peredaran darah dan dengan jumlah yang sangat kecil sehingga dapat merangsang sel-sel tertentu untuk berfungsi. Hormon ialah subtansi yang dihasilkan oleh sel atau kelompok sel yang bergerak dalam aliran darah yang lalu diantarkan ke organ atau jaringan dalam tubuh yang dituju untuk memberikan suatu reaksi yang dapat mengkoordinasi fungsi-fungsi organ tersebut dalam tubuh. Hormon dapat memberikan efeknya pada struktur-struktur target dengan cara : 1) Mengubah fungsi gen 2) Memengaruhi jalur-jalur metabolik secara langsung 3) Mengontrol perkembangan organ-organ spesifik atau produk- produk skretorisnya. Hormon adalah zat kimia dalam bentuk senyawa organik yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin. Hormon mengatur aktivitas seperti metabolisme, reproduksi, pertumbuhan, dan

Upload: gilangnetterpreneur

Post on 03-Oct-2015

36 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

berbagai hormon unggas

TRANSCRIPT

Hormon

Hormon

PENDAHULUAN

Hormon berasal dari kata hormao yang berarti pembangkit/perangsang aktivitas merupakan sebuah zat organik yang memiliki fungsi spesifik untuk membangkitkan/merangsang aktivitas organ-organ di dalam tubuh. Sifat khusus dari hormon adalah zat ini merupakan pengatur fisiologis terhadap kelangsungan hidup suatu organ atau suatu sistem. Hormon merupakan zat organik yang diproduksi oleh sel-sel khusus dalam tubuh dan dialirkan ke dalam peredaran darah dan dengan jumlah yang sangat kecil sehingga dapat merangsang sel-sel tertentu untuk berfungsi.

Hormon ialah subtansi yang dihasilkan oleh sel atau kelompok sel yang bergerak dalam aliran darah yang lalu diantarkan ke organ atau jaringan dalam tubuh yang dituju untuk memberikan suatu reaksi yang dapat mengkoordinasi fungsi-fungsi organ tersebut dalam tubuh. Hormon dapat memberikan efeknya pada struktur-struktur target dengan cara :

Mengubah fungsi gen

Memengaruhi jalur-jalur metabolik secara langsung

3) Mengontrol perkembangan organ-organ spesifik atau produk-produk skretorisnya.

Hormon adalah zat kimia dalam bentuk senyawa organik yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin. Hormon mengatur aktivitas seperti metabolisme, reproduksi, pertumbuhan, dan perkembangan. Pengaruh hormon dapat terjadi dalam beberapa detik, hari, minggu, bulan, bahkan beberapa tahun. Hormon dari kelenjar endokrin mengikuti peredaran darah ke seluruh tubuh hingga mencapai organ-organ tertentu ( Purwanto, 2011).

Kelenjar Paratiroid

Kelenjar paratiroid adalah sebuah kelenjar endokrin yang terletak dileher yang memproduksi hormon bernama Parath Hormone (PTH) yang berfungsi untuk mengatur metabolisme Ca (kalsium) dan P (Phospor). Pernyataan tersebut diperkuat dengan pernyataan Nataamijaya (1984) bahwa hormon PT (paarath) sendiri dikeluarkan oleh kelenjar paratiroid apabila kadar Ca darah menurun (Nataamijaya, 1984). Ketika kadar kalsium serum menurun, kelenjar paratiroid terstimulasi untuk mensekresi PTH (Sari, 2010).

Kelenjar adrenal

Kelenjar adrenal adalahdua struktur kecil yang terletak di atas tiap ginjal, kelenjar ini kaya akan persendian darah. Baik secara anatomi ataupun fungsional, kelenjar anak ginjal terdiri dari dua bagian yang berbeda. Bagian luar disebut korteks adrenal dan bagian dalam disebut medulla adrenal. Bagian medulla menghasilkan hormon adrenalin (epinefrin). Hormon ini sering disebut hormon kerja yang berpengaruh terhadap penyempitan pembuluh darah sehingga mengakibatkan tekanan darah dan denyut jantung meningkat. Menurut Nawawinetu (2007) hypothalamus di otak mengisyaratkan kepada kelenjar adrenal (anak ginjal) untuk melepaskan adrenalin. Adanya adrenalin yang meningkat dalam aliran darah menyebabkan denyut jantung meningkat, pernafasan menjadi dangkal, gula darah dibawa ke organ yang memerlukan untuk melakukan reaksi melawan (otot), tekanan darah meningkat.

Kelenjar Tiroid

Kelenjar tiroidadalah salah satu darikelenjarendokrinterbesar pada tubuh manusia. Kelenjar ini dapat ditemui di bagian depan leher, sedikit di bawahlaring. Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid yang berfungsi untuk proses metabolisme di dalam tubuh. Pernyataan tersebut sesuai dengan Sungkawa (2008) bahwa kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid yang berguna untuk metabolisme dan pertumbuhan yang dalam pembentukan hormon tiroid dipengaruhi oleh asupan iodium.

Kelenjar Pankreas

Kelenjar pankreas merupakan sekelompok sel yang terletak pada pankreas, sehingga dikenal dengan pulau pulau langerhans. Kelenjar pankreas menghasilkan hormon insulin dan glukagon. Insulin mempermudah gerakan glukosa dari darah menuju ke sel sel tubuh menembus membrane sel. Menurut Suarsana (2010) kelenjar endokrin pankreas tersusun atas pulau Langerhans yang merupakan cluster yang tersebar di sepanjang kelenjar eksokrin pankreas. Unit endokrin yang disebut sebagai pulau Langerhans memiliki 4 macam sel, yaitu sel alfa, sel beta, sel delta, dan sel PP (polipeptida pankreas).

Ovarium

Ovarium merupakan organ reproduksi pada betina. Organ ini menghasilkan hormon estrogen serta ovum/sel telur yang nantinya akan dibuahi oleh spermatozoa yang berasal dari pejantan. Hormon estrogen merupakan hormon kewanitaan. Hormon estrogen yang dihasilkan oleh ovarium memiliki beberapa fungsi yang diantaranya adalah merangsang pertumbuhan organ seks sekunder betina, pigmentasi bulu serta mendorong perkembangan oviduct.

Selain menghasilkan hormon estrogen, ovarium juga menghasilkan hormon progesteron. Hormon ini memiliki fungsi yang diantaranya adalah membantu estrogen dalam mengatur fungsi oviduct untuk menghasilkan sel telur. Selain itu, hormon ini juga berperan penting dalam pertumbuhan saluran reproduksi pada individu betina.

Testis

Testis merupakan organ reproduksi pada unggas jantan yang berfungsi untuk menghasilkan/memproduksi spermatozoa serta hormon androgen yakni testosteron. Hormon testosteron ini memiliki fungsi diantaranya untuk merangsang organ seks sekunder pada ayam. Selain itu, hormon ini juga berperan untuk meningkatkan birahi pada ayam.

Kelenjar thymus

Kelenjar thymus merupakan kelenjar yang terletak di depan dada. Kelenjar ini diperkirakan memiliki fungsi menghasilkan hormon thymosin dan menjaga kekebalan tubuh manusia. Menurut Winter dan Funk (1960), kelenjar thymus jumlahnya sepasang dan letaknya di sepanjang leher. Kelenjar ini pada anak ayam besar dan makin lama makin kecil sesuai dengan bertambahnya umur. Fungsinya belum diketahui dengan pasti, tetapi diduga berperan dalam proses pertumbuhan.

Keelenjar Hipofisa

Kelenjar hipofisa atau dikenal juga sebagai master of gland. Pemberian nama ini dikarenakan kelenjar ini bermacam-macam hormon yang mengatur kelenjar lainnya.

Pengaruh yang luas dari kelenjar hipofisa di dalam tubuh disebabkan oleh kerja hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisa tersebut. Menurut Partodihardjo (1987), hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisa ada sembilan macam, yaitu : ACTH, TSH, FSH, LH, STH, MSH, Prolaktin, Vasopresin, dan Oksitosin. Hormon LH dan FSH pada unggas merupakan glycoprotein (Burke et al., 1979). Hormon LH dan FSH tersebut terdiri dari dua gycoprotein yaitu an- a-subunit (termasuk LH, FSH dan TSH) dan a -subunit (Hormon spesifik). Kedua komponen unit tersebut diperlukan untuk aktivitas biologi.

Kelenjar Pineal

Kelenjar pineal merupakan salah satu kelenjar endokrin yang terletak pada otak hewan vertebrata. Kelenjar pineal merupakan suatu organ yang berungsi untuk menyelaraskan serta mengatur fungsi dari berbagai sistem tubuh. Kelenjar ini memproduksi hormon serotonin yang mempengaruhi modulasi pola bangun/tidur dan fungsi musiman.

Dapus

Purwanto, rudy. 2011. Peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa pada kompetensi sistem koordinasi melalui metode pembelajaran teaching game team terhadap siswa kelas xi ipa sma smart ekselensia indonesia tahun ajaran 2010-2011. Jurnal Pendidikan Dompet Dhuafa. Vol 1 : 1-14.

Sari, sartika. 2010. Perbedaan kadar kalsium serum antara pasien geriatric ppok dan asma di RSDU dr. moewardi Surakarta. Skripsi. Universitas Sebelas Maret : Surakarta.

Nataamijaya dan Ghozali ahmad. 1984. Keseimbangan kalsiaum pada unggas dewasa. Wartazoa. Vol 1 No. 4 : 31-33

Sungkawa, hendra budi. 2008. Hubungan riwayat paparan pestisida dengan kejadian goiter pada petani hortikultura di kecamatan ngablak kabupaten magelang. Thesis. Universitas Diponegoro. Semarang.

Suarsana, I.N. dkk., 2010. Profil glukosa darah dan ultrastruktur sel beta pankreas tikus yang diinduksi senyawa aloksan. JITV. Vol 15 No. 2 : 118-123.

Burke, W. H., Papkoff, H., Licht, P., and Bona Gallo, A. 1979. Preparation and properties of luteinizing hormone (LH) subunits from the turkey (Meleagris gallopavo) and their recombination with subunit of ovine LH. Gen. Comp. Endocrinol. 37, 501-507.Partodihardjo, Subadi. 1987. Ilmu reproduksi Hewan. Jakarta : Mutiara Sumber Widya.

Winter, A. R. dan E. M. Funk, 1960. Poultry Science and Practice. 5th ed. J. B. Lippincott Co., Chicago, Philadelphia, New York.